Skenario widi

33
Skenario : “ Apa yang Harus Kulakukan ?” Nona A, Seorang wanita berusia 2 tahun, menderita batuk berdahak sejak tiga bulan lalu. Ia kost di daerah perumahan kumuh di Jakarta dan sudah 2 tahun bekerjanya sebagai kasir di sebuah mall. Ia bekerja dari pagi hingga sore hari dan selama bekerja ia makan tidak teratur dan sering membeli makanan siap saji. Kemudian batuk – batuk yang dialaminya semakin parah selama seminggu ini dan kadang – kadang disertai dengan bercak darah. Namun ia tidak pernah berobat, ia mengganggap sakitnya karena ia seing bekerja di ruangan ber-AC. Suatu hari, Nona B, teman satu kostnya, mengetahui penyakitnya, ia kaget temannya menderita batuk darah dan ia menyarankan agar nona A berobat. Menurutnya batuk darah itu menular. Timbul kekhawatiran dalam diri ona A, ia menuruti saran temannya dan kemudian memeriksakan dirinya kesebuah klinik swasta. Menurut dekter ia harus menjalani pengobatan selama 6 dan tidak boleh berhenti minum obat. Nona A sangat sedih dan khawatir penyakitnya tidak bisa sembuh, ia jga malu dengan teman-temannya, ia memutuskan berhenti bekerja dan pulang ke rumahnya dan menjalani pengobatan di sana. Data Tambahan : Identitas penderita : belum menikah, tidak bekera saat ini. Gajinya 1 juta per bulan. Digunakan untuk membayar kost 250 ribu per bulan dan sisanya untuk transport dan makan. Riwayat pendidikan : tamat SMA. 1

Transcript of Skenario widi

Page 1: Skenario widi

Skenario :

“ Apa yang Harus Kulakukan ?”

Nona A, Seorang wanita berusia 2 tahun, menderita batuk berdahak sejak

tiga bulan lalu. Ia kost di daerah perumahan kumuh di Jakarta dan sudah 2 tahun

bekerjanya sebagai kasir di sebuah mall. Ia bekerja dari pagi hingga sore hari dan

selama bekerja ia makan tidak teratur dan sering membeli makanan siap saji.

Kemudian batuk – batuk yang dialaminya semakin parah selama seminggu ini dan

kadang – kadang disertai dengan bercak darah. Namun ia tidak pernah berobat, ia

mengganggap sakitnya karena ia seing bekerja di ruangan ber-AC. Suatu hari,

Nona B, teman satu kostnya, mengetahui penyakitnya, ia kaget temannya

menderita batuk darah dan ia menyarankan agar nona A berobat. Menurutnya

batuk darah itu menular. Timbul kekhawatiran dalam diri ona A, ia menuruti saran

temannya dan kemudian memeriksakan dirinya kesebuah klinik swasta. Menurut

dekter ia harus menjalani pengobatan selama 6 dan tidak boleh berhenti minum

obat. Nona A sangat sedih dan khawatir penyakitnya tidak bisa sembuh, ia jga

malu dengan teman-temannya, ia memutuskan berhenti bekerja dan pulang ke

rumahnya dan menjalani pengobatan di sana.

Data Tambahan :

Identitas penderita : belum menikah, tidak bekera saat ini. Gajinya 1 juta

per bulan. Digunakan untuk membayar kost 250 ribu per bulan dan sisanya untuk

transport dan makan. Riwayat pendidikan : tamat SMA.

Rumah tempat tinggalnya saling berdekatan dengan tetangganya,

berukuran 200 m2 , lantainya tanah, jendelanya hanya di bagian depan. Rumah

tersebut jarang dibersihkan. Selain batuk, penderita juga sesak, kadang – kadang

deamam, dan mempunyai kebiasaan makan tidak teratur.

1

Page 2: Skenario widi

Step 1 : Identifikasi dan Klasifikasi Istilah - Istilah Asing

1. Batuk :Gerakan rahang yang tidak sadar pada system

pernapasan.

2. Dahak :Lendir yang dihasilkan oleh paru – paru karena

disebabkan oleh infeksi kuman, berupa cairan

lengket dan padat yang disebabkan karena

menghirup udara yang kotor.

3. Bercak darah :Percikan – percikan kecil darah.

4. Batuk darah :Batuk disertai dengan darah

5. Perilaku Kesehatan :Respon terhadap rangsangan.

6. Pengobatan :Perilaku seseorang untuk menyembuhkan

penyakit.

7. Interpretasi : Tafsir, taksiran, perkiraan

8. Penyakit menular :Penyakit yang ditularkan oleh seseorang

dengan media tertentu.

9. Domain perilaku :Ranah atau kawasan perilaku.

10. Promosi kesehatan :Ilmu yang dapat mengubah kesadaran perilaku

seseorang.

11. Modifikasi perilaku :Macam – macam perubahan perilaku.

12. Demam :Panas tinggi, dengan meningkatnya suhu tubuh

dari keadaan normal ( 36,5 – 37 C).

13. Komunikasi medis :Adalah sarana komunikasi untuk menjelaskan

kepada masyarakat mengenai kesehatan.

14. Sesak napas :Gangguan saluran pernafasan, sulit bernafas,

pernafasan terhambat.

2

Page 3: Skenario widi

15. Terapi :Salah satu cara pengobatan.

16. Sakit :Adalah penilaian seseorang terhadap penyakit

sehubungan dengan pengalaman yang langsung

dialaminya, hal ini merupakan fenomena

subjektif yang ditandai dengan perasaan tidak

enak.

17. Penyakit :Permasalahan pada bidang kesehatan.

18. Makanan bergizi :Makanan yang lengkap dan seimbang, makanan

4 sehat 5 sempurna , dan makan sesuai dengan

kebutuhan dan umur.

19. Klinik :Tempat berobat, tempat memeriksakan

penyakit, tempat pengobatan yang lebih kecil

dari rumah sakit.

20. Perumahan Kumuh :Perumahan yang tidak sehat, kotor, sanitasi

buruk, kurang sirkulasi udara, tidak terawatt,

tidak layak jadi tempat tinggal dan

menyebabkan penghuninya sakit.

21. Berobat :Usaha menyembuhkan diri, memperbaiki

keadaan tubuh, meningkatkan derajat kesehatan.

22. Menderita :Kondisi tidak menyenangkan karena

mengalami gangguan atau penyakit.

3

Page 4: Skenario widi

Step 2 : Menetapkan Masalah

1. Mengetahui tentang konsep dasar kesehatan manusia

2. Mengetahui tentang konsep sakit dan factor – factor sakit.

3. Mempengaruhi faktor yang mempengaruhi presepsi penderita sakit

4. Mengetahui tentang perilaku sehat ( konsep, domain, perilaku, model

perilaku dan promosi kesehatan serta strateginya, dan modifikasi

perilaku ).

5. Mengetahui aspek emosional paien dan interpretasi gejala – gejala

sakit.

6. Mengetahui komunikasi medis dan efeknya sebagai proses terapi.

7. Mengetahui tentang kepatuhan perilaku

8. Mengetahui hubungan kepribadian, perilaku, dan penyakit serta

perubahan perilaku sebagai proses terapi.

4

Page 5: Skenario widi

Step 3 : Curah Pendapat

1. Kesehatan adalah bisa hidup produktif secara social maupun ekonomi

( LO )

2. LO

3. LO

4. LO

5. LO

6. LO

7. LO

8. Kepribadian adalah suatu totalitas psikologi yang dimiliki oleh seorang

individu.

Proses perubahan perilaku sebagai proses terapi ;

a. terapi lingkungan kesehatan

b. pemeliharaan kesehatan

c. perilaku pencegahan penyakit

d. perilaku pengobatan penyakit

Aspek – aspek yang berpengaruh dalam tahap perubana perilaku :

e. faktor interen : dari dalam / berasal dari individu itu sendiri,

pengetahuan, motivasi, dan emosi

f. faktor ekstern : dari luar / lingkungan, social, ekonomi, dan

budaya.

(LO)

5

Page 6: Skenario widi

Step 4 : Merumuskan Penjelasan Hasil Step 3

1. Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera badan , jiwa, dan social yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan juga

ekonomi.

Definisi sehat, dilihat dari ruang lingkupnya :

a. Fisik : Ditandai dengan keadaan organ tubuh yang baik dan

berjalannya semua fungsi organ tubuh dengan baik dan lancar.

b. Mental : Ditandai dengan keadaan pikian, emosi, dan spiritual yang

bejalan dengan baik dan lancar.

c. Ekonomi

d. Sosial

Sehat artinya dapat berpikir secara jernih

Faktor – faktor sehat ada 4:

a. Genetik

b. Lingkungan

c. Perilaku

d. Pelayanan kesehatan

( LO )

2. LO

3. LO

4. LO

5. LO

6. LO

7. LO

8. LO

6

Page 7: Skenario widi

Step 5 : Menetapkan Learning Objektif

1. Mengetahui tentang konsep dasar kesehatan manusia

2. Mengetahui tentang konsep sakit dan factor – factor sakit.

3. Mempengaruhi faktor yang mempengaruhi presepsi penderita sakit

4. Mengetahui tentang perilaku sehat ( konsep, domain, perilaku, model perilaku

dan promosi kesehatan serta strateginya, dan modifikasi perilaku ).

5. Mengetahui aspek emosional paien dan interpretasi gejala – gejala sakit.

6. Mengetahui komunikasi medis dan efeknya sebagai proses terapi.

7. Mengetahui tentang kepatuhan perilaku

8. Mengetahui hubungan kepribadian, perilaku, dan penyakit serta perubahan

perilaku sebagai proses terapi.

Step 6 : Mengumpulkan Informasi ( Secara Mandiri )

7

Page 8: Skenario widi

Step 7 : Berbagi Informasi Mengenai LO

1. Mengetahui tentang konsep dasar kesehatan manusia

Definisi Sehat

Sehat menurut Perkin ( 1938 ) adalah suatu keadaan seimbang

yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai

faktor yang berusaha memepengaruhinya.

Sehat menurut WHO ( 1947 ) dan UU Pokok Kesehatan No 9

Tahun 1960 adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental,

dan social yang tidak hanya terbatas pada bebas pada penyakit atau

kelemahan.

Sehat menurut WHO ( 1957 ) adalah suatu keadaan kualitas organ

tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan

dan lingkungan yang dipunyainya.

Sehat menurut White ( 1977 ) adalah suatu keadaan dimana

seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai

keluhan atau tidak terdapat tanda – tanda penyakit atau

kelainanadalam tubuhnya.

Sehat menurut UU Kesehatan No 23 ( 1992 ) adalah suatu keadaan

sejahtera badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang

hidup produktif baik secara social maupun ekonomi.

Wujud atau Indikator sehat :

Sehat secara fisik : artinya dapat dilihatdan

terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan memang secara

klinis tidak sakit. Semua ogan tubuh normal dan berfungsi secara

normal dan tidak ada gangguan secara fungsi tubuh.

Sehat secara mental : Mencakup 3 komponen

yakni pikiran, emosiona, dan spiritual;

1. Pikiran, yakni sehat yang tercermin dari cara berfikir

seseorang.

2. Emosional, yakni sehat yang tercermin dari kemampuan

seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya

takut, gembira, khawatir, sedih dan sebagainya.

3. Spiritual, yakni sehat yang tercermin dari seseorang dalam

mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan

terhadap sang pencipta alam dan seisinya. SEcara mudah

dapat dilihat dari praktek keagamaan atau kepercayaannya,

8

Page 9: Skenario widi

serta perbuatan baik yang sesuai dengan norma – norma

masyarakat. baik dan berinteraksi dengan orange atau

kelompok lain.

Sehat seacara ekonomi : artinya terlihat produktivitas seseorang

( dewasa ) dalam arti mempunyai kegiatan yang dapt menghasilkan

sesuatu yang dapat menyokong hidupnya atau keluarganya secara

finanasial.

Sehat secara sosial : artinya dapat berkomunikasi dengan orang

lain secara baik,atau mampu berinteraksi dengan orang lain dengan

baik.

Faktor – faktor kesehatan yang mempengaruhi status / derajat

kesehatan seseorang, menurut H. L Bloem ( 1974 ) :

1. Lingkungan

2. Biologik / Genetik

3. Pelayanan kesehatan

4. Perilaku

Keempat faktor ini mempunyai hubungan yang saling berkaitan terhadap

satatus kesehatan atau yang lainnya.

Untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat suatu daerah / bangsa

dipakai berbagai indikatornya :

1. angka harapan hidup

2. angka kematian bayi

3. angka kematian ibu

Status KesehatanFaktor

Lingkungan

Faktor Biologik / Genetik

Faktor Pelayanan Kesehatan

9

Faktor Perilaku

Page 10: Skenario widi

2. Mengetahui tentang konsep sakit dan faktor – faktor yang

mempengaruhinya.

Definisi Sakit

Sakit menurut Perkins ( 1937 ) adalah suatu keadaan yang tidak

menyenangkan yang menimpa seseorang shingga menimbulkan

gangguan aktivitas jasmani, rohani dan sosial.

Sakit menurut Reverly adalah tidak adanya keselarasan antara

lingkungan dan individu.

Sakit menurut New Webster Dictionary adalah suatu keadaan yang

ditandai dengan perubahan gangguan secara nyata dari keadaan

ynag normal.

Sakit menurut Salan ( 1988 ) adalah suatu reaksi personal,

interpersonal serta kultural terhadap penyakit atau perasaan kurang

nyaman.

Jadi dapat disimpulkan bahwa,

Sakit adalah suatu keadaan secara subjektif yang dirasakan

berdasarkan pengalaman sosial dan budaya.

Definisi Penyakit

Penyakit menurut Gold Medical Dictionary adalah suatu kegagalan

mekanisme adaptasi suatu organisme untuk berinteraksi secara

tepat terhadap rangsngan atau tekanan sehingga timbulah gangguan

pada fungsi atau struktur dari bagian organ atau system tubuh.

Penyakit menurut Van Dale’s Groot Woordenboek der

Nederlandse Tall adalah suatu keadaan dimana proses ehidupan

idak lagi teratur atau terganggu perjalanannya.

Penyakit menurut Arrest Hof re Amsterdam adalah bukan hanya

merupakan kelainan yang dapat dilihat dari luar, tetapi juga suatu

gangguan keteraturan fungsi – fungsi dalam tubuh.

Penyakit menurut Kleinman adalah gangguan fungsi atau adaptasi

dari proses – proses biologis dan psikologis sesorang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa;

penyakit adalah keadaan secara objektif yang merupakan suatu

gangguan fungsi organ tubuh yang disebabkan oleh

mikroorganisme dan lingkungan yang berasal dari lingkungan itu

sendiri.

10

Page 11: Skenario widi

Faktor – Faktor Sakit

1. Penyebab penyakit ( Agent )

Biologic agent :Mikroorganisme contohnya virus, bakteri,

fungi, protozoa, metozoa, dan parasit .

( Cenderung menular )

Nutrient agent :Protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan

mineral.

Chemical agent : a. Berasal dari dalam tubuh pada

penyakit diabetes ( kekurangan hormon

insulin )

b. Berasal dari luar tubuh alergi,

metal, debu, gas, masuk melalui

pernafasan, makanan dan inokulasi.

Physical agent :Panas, dingan, tekanan atau radiasi

Mechanical agent :Gesekan kronis atau kekuatan mekanik

kehancuran, robek, diskolasi atau patah

tulang.

2. Tuan Rumah ( Host )

Umur

Sex

Ras ( suku bangsa )

Genetik

Nutrisi

Pekerjaan

Kekebalan tubuh

Adapt – istiadat dan kebiasaan

Kelakuan manusia

3. Lingkungan

a. Secara langsung, ex :kecelakaan dan life style ( merokok,

drugs, dan sex bebas )

11

Sakit

Penyakit

Respon Subjektif

Respon objektif

Page 12: Skenario widi

b. Secara tak langsung, ex :penyakit diare yang disebabkan oleh

sanitasi lingkungan yang buruk

Faktor lingkungan ini, cenderung tidak menular.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi presepsi sakit

a. Faktor fisik

Adalah suatu keadaan yang ditandai dengan penyimpangan berat dari

suatu kesehatan normal dan fiiknya lemah.

b. Faktor mental / psikologis

Menganggap masalah mental ( contohnya adalah : depresi ) sebagai

kesakitan dan lebih mengarah pada gejala somatis tubuh daraipada gejala

afektif, ( pengaruh ) menganggap syindrom sebagai penyimpangan fisik

daripada penyimpangan psikologi.

c.Faktor sosial dan budaya

Adanya sudut pandang yang berbeda antara dokter dengan pasien

Sudut pandang pasien mengacu pada respon subjektif si pasien dan

lingkungannya ( keyakinan awam ).

d. Faktor pengalaman pribadi

e.Faktor kebiasaan

4. Mengetahui tentang perilaku sehat ( konsep, domain perilaku, model

perilaku dan promosi kesehatan serta strateginya, dan modifikasi

perilaku ).

Konsep Perilaku

a. Definisi Perilaku

Perilaku menurut Skinner ( 1938 ) adalah sebuah respon atau reaksi

seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.

u menurut Snehandu B Kar adalah

Behavior intentions

Social support

Accesibility of information

Personal Autonomy

Action Situation

Perilaku menurut WHO adalah

Thoughts and feeling

Orang penting sebagai referensi

Sumber – sumber daya

12

Page 13: Skenario widi

Kebudayaan

Jadi dapat disimpulkan bahwa,

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang

dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh

pihak luar.

Perilaku terentuk karena adanya stimulus lalu manusia itu merespon,

Skinner membedakan adanya dua respon :

Respondent respon atau reflexive, yakni respon yang ditimbulkan

oleh rangsangan – rangsangan ( stimulus ) tertentu.Stimulus

semacam disebut elicting stimulation karena menimbulkan respon –

respon yang relative tetap. Dan juga mencakup perilaku emosional.

Operant respons atau instrumental respon, yakni respon yang timbul

dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang

tertentu.

Dilihat dari rangsangan perilaku dibedakan menjadi dua macam ;

Perilaku tertutup,

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau

tertutup, masih terbatas pada perhatian, presepsi, pengetahuan /

kesadaran dan sikap yang belum dapat diamati secara jelas.

Perilaku terbuka,

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata

atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati oleh orang lain.

b. Prosedur pembentukan perilaku

Identifikasi

Analisis

Memakai secara urut

Pembentukan perilaku

Perilaku kesehatan menurut Skinner adalah suatu respon seseorang

terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan penyakit, system

pelayanan kesehatan, makanan, minuman, dan lingkungan.

c. Determinan Perilaku ( faktor penentu perilaku )

13

Page 14: Skenario widi

Faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan yang

bersifat bawaan misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, dan

jenis kelamin.

Faktor eksternal, yakni lingkungan, baik sosial, budaya, ekonomi,

politik dan sebagainya.

Domain Perilaku

Domain perilaku menurut Bloom ada 3 ;

Kognitif

Afektif

Psikomotor

Dari teori ini dimodifikasikan untuk pengukuran pendidikan kesehatan,

yakni :

1. Pengetahuan / knowledge

Sangatlah penting dalam membentuk tindakan seseorang ( event

behavior )

Proses adaptasi ;

- Awarness ( kesadaran ), yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui stimulus ( objek ) terlebih dahulu.

- Interest, yakni orang mulai tertarik pada stimulus

- Evaluation, ( menimbang – nimbang baik / tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya ). Berarti responden sudah lebih baik lagi

- Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru

- Adaption, subjek berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif ;

- Tahu ( know )

- Memahami ( comprehension )

- Aplikasi ( application )

- Analisis ( analysis )

- Sintesis ( synthesis )

- Evaluasi ( evaluation )

2. Sikap / attitude

Komponen pokok sikap ( Alport 1945 )

- Kepercayaan / keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek

- Kehidupan emosional / evaluasi terhadap suatu objek

- Kecenderungan untuk bertindak ( tend to behave )

Berbagai tingkatan sikap

- Menerima ( receiving ) ….. perhatian

14

Page 15: Skenario widi

- Merespon ( responding ) … menyelesaikan tugas

- Menghargai ( volving ) ….. diskusikan

- Bertanggun jawab ( responsible )

Praktek atau tindakan ( practice )

- presepsi ( preseption )

- Respon terpimpin ( guaided response )

- Mekanisme ( mechanism )

- Adopsi ( adoption ) / adaptasi

Ketiga domain Bloom diukur dari :

Pengetahuan – knowledge – kognitif

Sikap / anggapan – attitude – affective

Praktek / tindakan – practice – psikomotor – action

Domain Perilaku menurut Ki Hajar Dewantara ;

1. Cipta

2. Rasa

3. Karsa

4. Kognisi

5. Konasi

6. Emosi

Model Perilaku

a. Prefenif : pencegahan

1. Menjaga

2. Melindungi

3. Menghindari

b. Promotif : penyuluhan

c. Kuratif : pengobatan

d. Rehabilitatif : pemulihan

Promosi Kesehatan dan Strateginya

Pendidikan kesehatan menurut Ottawa Charter ( 1986 ) adalah

proses untuk meningkatan kemampuan masyarakat dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu juga

untuk mencapai derajat kesehatan yang baik, sempurna baik

fisik, mental, dan sosial maka masyarakat harus mengenal dan

mewujudkan aspiranya, kebutuhannya dan mampu mengubah

atau mengatasi lingkungan

15

Page 16: Skenario widi

Batasan promosi kesehatan menurut Australian Health

Foundation, adalah program – program kesehatan yang

dirancang untuk membawa perubahan perilaku ( perbaikan )

baik dalam masyarakat.organisasi dan lingkungan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa,

Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada

masa lalu. Promosi kesehatan bukan hanya sebagai proses penyadaran

masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat

tentang kesehatan saja, tetapi juga upaya – upaya memfasilitasi

perubahan perilaku.

Visi dan Misi Promkes

1. Visi adalah apa yang diiginkan promkes sebagai penunjang program –

program kesehatan yang lain,

Menurut UU No 23 tahun 1992, maupun WHO misi promkes adalah

meningkatkan kemampuan masyarakat utuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan baik secara fisik, mental, dan sosial

sehingga manusia tersebut dapat produktif secara ekonomi maupun

sosial.

2. Misi adalah upaya yang harus dilkukan untuk mencapai visi tersebut.

Ada 3 misi ;

a. Advokat ( advocate ) : pengambilan keputusan

b. Menjembatani ( mediate )

c. Memampukan ( enable )

Dalam menjalankan visi dan misi ini maka dibutuhkanlah strategi kesehatan,

yaitu ;

1. Strategi Global menurut WHO, 1984

a. Advokasi

Kegiatan yang ditujukan kepada pembuat keputusan atau penentu

kebijakan, baik di bidang kesehatan maupun sector luar

kesehatan yang mempunyai pengaruh terhadap public.

b. Dukungan sosial

Kegiatan yang ditujukkan kepada para tokoh masyarakat yang

berpengaruh dalam masyarakat.

c. Pemberdayaan primer

16

Page 17: Skenario widi

Agar masyarakat memiliki kemampuan dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatan mereka sendiri.

2. Strategi Promkes berdasarkan Piagam Ottawa ( Ottawa Charter )

a. Kebijakan berwawasan kesehatan yang ditujukan pada pembuat

dan penentu kebijakan

b. Lingkungan yang mendukung

c. Reorientasi pelayanan kesehatan

d. Keterampilan individu

e. Gerakan masyarakat.

Modifikasi Perilaku

Perubahan / modifikasi perilaku merupakan tujuan dari pendidikan dan

promosi kesehatan. Berikut adaah beberapa teori peubahan perilaku :

Teori Stimulus – Organisme – Respon ( S – O – R )

Teori ini menyatakan kualitas dari sumber komunikasi ( source ) /

stimulus menentukan keberhasilan perubahan perilaku, yakni ;

- kredibilitas

- kepemimpinan

- gaya berbicara

Hostland, et al ( 1953 ) mengatakan bahwa proses perubahan

perilaku sama dengan poses belajar :

- Stimulus yang diberikan kepada organisme dapat diterima / ditolak

- Apabila stimulus telah mendapatkan pehatian dari organisme maka

ia mengerti stimulus tersebut

- Organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi keesdiaan

untuk bertindak.

- Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari

lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan

terhadap perubahan perilaku.

17

1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan

Stimulus

Page 18: Skenario widi

Teori Fungsi

Perubahan perilaku tergantung kebutuhan

Menurut Katz ( 1960 ) dilatarbelakangi oleh kebutuhan individu

yang bersangkutan bahwa;

- Perilaku berfungsi instrumental dan memberi pelayanan

terhadap kebutuhan

- Perilaku berfungsi sebagai defence mechanism / pertahanan

diri

- Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan pemberi arti

spontan dalam waktu singkat.

- Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab

situasi pencerminan hati sanubari.

Maka dari itu perilaku tampak terus – menerus dan berubah secara

relatif

Teori Festinger / dissonance theory ( 1957 )

Reaksi Tertutup ( perubahan Sikap )

18

Reaksi Terbuka ( perubahan Praktek)

Page 19: Skenario widi

Teori ini sebenarnya sama dengan konsep imbalance. Hal in

berarti bahwa keadaan cognitive dissonance adalah merupakan

suatu keadaan ketidaskseimbangan psikologis yang diliputi oleh

ketegangan diri yang berusaha mencapai keseimbangan kembali.

Teori disonan ( ketidakseimbangan ) / cognitive dissonance

terjadi karena dalam individu terdapat dua elemen kognisi yang

saling bertentangan yakni pengetahuan, pendapat atau keyakinan.

Sherwood dan Borrou merumuskan dissonance sebagai

berikut ;

Pentingnya Stimulus x Jumlah Kognitif Dissonance

Dissonance =

-----------------------------------------------------------------

Pentingnya Stimulus x Jumlah Kognitif Consonance

Teori Kurt Lewin ( 1970 )

Perilaku merupakan keadaan seimbang antara kekuatan pendorong

( driving forces ) dengan kekuatan penahan ( resting forces ), ada 3

kemungkinan terjadinya perubahan perilaku :

a. kekuatan pendorong meningkat

b. kekuatan penahan menurun

c. kekuatan pendorong meningkat dan kekuatan penahan

menurun.

Bentuk – bentuk perubahan perilaku menurut WHO ;

a. Perubahan alamiah ( natural change )

b. Perubahan Terencana ( planned change )

c. Kesediaan untuk berubah ( redness to change )

Kesediaan untuk berubah pada setiap orang berbeda – beda

walau kondisinya sama

Strategi perubahan perilaku menurut WHO ;

a. Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan

b. Dipaksakan

c. Pemberian informasi

d. Diskusi dan partisipasi

19

Page 20: Skenario widi

5. Mengetahui aspek emosional paien dan interpretasi gejala – gejala

sakit.

Tidak ada hubungan lansung antara gejala dan konsultasi medis,

sebaliknya suatu system pengaturan diri yang sangat kompleks terlibat :

proses terapi, pemberian nama, serta penjelasan tentang gejala yang

dipengaruhi tidak hanya oleh gejala tetapi juga oleh aspek kognitif dan

sosial.

Taylor ( 1991 ) menjelaskan bebrapa faktor yang memepengaruhi

presepsi gejala ;

a. Perbedaan – perbedaan individu

perbedaan – perbedaan perhatian

Stress

Suasana hati

Perbedaan Demografis ;

- umur

- jenis kelamin

- status perkawinan

- ststus kediaman

- status pekerjaan

b. Faktor – faktor situasi, ex : focus perhatian

c. Perbedaan budaya

6. Mengetahui komunikasi medis dan efeknya sebagai proses terapi.

Definisi Komunikasi Komunikasi menurut Miller ( 1951 ) adalah suatu proses informasi yang disampaikan dari satu tempat ke tempaat yang lain Komunikasi menurut Clevenger ( 1959 ) adalah suatu proses pertukaran dinamis Komunikasi menurut Anderson ( 1985 ) adalah transfer energi dalam ragka pencapaian tujuan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, Komunikasi adalah suatu proses pengoprasian rangsangan / stimulus dalam bentuk lambing / symbol bahasa atau gerakan ( non verbal ) untuk mempengaruhi orang lain.

Unsur – unsur komunikasi Komunikator ( source ) Komunikan ( receiver ) Pesan ( message ) Saluran ( media )

20

Page 21: Skenario widi

Umpan balik ( feedback )

Bentuk – bentuk komunikasi Interpersonal communication ( face to face communication )

Merupakan suatu bentuk komunikasi yang paling efektif dan merupakan komunikasi antar – pribadi. Media yang paling penting adalah baik secara bahasa, lisan maupun tulisan. Komunikasi ini lebih efektif karena mmenuhi tiga hal ;

a. Empathy b. Respect c. Jujur

Metode komunikasi antar pribadi yang paling ba ik adalah konseling karena di dalam cara ini antara komunikator dengan komunikan terjadi dialog.

Mass communication ( communication through the mass media ) Komunikasi ini menggunakan saluran ( media ) massa, atau berkomunikasi melalui media massa. Komunikasi ini kurang efektif bila dibandingkan dengan komunikasi interpersonal, meskipun mungkin lebih efisien; Media yang paling banyak digunakan : a. Media cetak : Koran, majalah, jurnal, selebaran, dan sebagainya b. Media elektronik : radio, televisi, internet, dan sebagainya c. Bermacam – macam papan nama ( billboard ) d. Spanduk, umbul, umbulnya.

Komunikasi kesehatan adalah suatu usaha yang sistemais untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi baik menggunakan komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa.

Tujuan utama adalah perubahan perilaku masyarakat dan selanjutnya berpengaruh terhadap peningkatan derajat / status kesehatan masyarakat.

Efek sebagai terapi kesehatan adalah ; 1. Agara si pasien dapat lebih terbuka dalam menyampaikan

pendapat dan segala keluhan – keluhan penyakitnya2. Dan tidak terdapat kesalahan presepsi / perbedaan pendapat.

7. Mengetahui tentang kepatuhan perilaku

21

Page 22: Skenario widi

Menurut Sarafino ( 1990 ) kepatuhan atau ketaatan adalah tingkat

pasien melaksanakan cara pengobatan perilaku yang didasarkan oleh

dokternya atau orang lain.

Kepatuhan perilaku merupakan respon positif dari perilaku terhadap

anjuran ahli tenaga medis dan tersirat dalam kewajiban orang – orang

sakit, yaitu pada tahap IV adalah menerima dan mematuhi prosedur

pengobatan yang menunjang keberhasilan pengobatan.

Meningkatkan Kesehatan dilakukan dengan beberapa cara :

2. Memperbaiki komunikasi antara pasien denga dokter ( Taylor

1990, Sarafino 1990, lay 1992 )

3. Mempertinggi dukungan sosial

4. Pendekatan perilaku

Memperhatikan pada anak, Dunbar dan Waszak 1990 menyarankan

banyak interferensi yang mungkin, banyak diantaranya timbul dari

kerangka modifikasi perilaku. Bagaimanapun, tidak semua interverensi

ini menjadikan sukses atau hanya mempuyai efek – efek yang

menguntungkan ketika digunakan beberapa kombinasi dengan metode

yang lain, yakni :

1. Pengelolaan diri

2. Pengingat

3. Penguatan

4. Pengawasan

5. Meningkatkan keterlibatan orang tua, intervensi pendidikan,

memonitor diri.

8. Mengetahui hubungan kepribadian, perilaku, dan penyakit serta

perubahan perilaku sebagai proses terapi.

Definisi Kepribadian;

Menurut Roucek dan Warren Kepribadian adalah organisasi faktor – faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku seseorang

Teori Snehandu B Kar : a. Niat seseorang b. Pemikiran dan perasaan c. Dukungan sosial

22

Page 23: Skenario widi

d. Informasi e. Situasi

Teori WHO a.Pemikiran dan perasaan b. Sumber – sumber daya c.Way of Life

Teori Lawrence Green a. Behavior Causes b. Non Behavior causes Selanjutnya perilaku itu dibentuk oleh 3 hal ;

Faktor – faktor perdeposisi : Pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilai – nilai

Faktor – faktor pendukung Lingkungan, fisik, fasilitas dan sarana kesehatan

Faktor – faktor pendorong : Sikap / perilaku petugas referensi Jadi hubungan antara keribadian, perilaku, dan penyakit serta perubahan perilaku sebagai porses terapi adalah, Kepribadian seseorang akan membentuk jati diri mereka sehingga kepibadian yang baik atau yang buruk akan medorong seseorang bagaimana dia berprilaku, baik responnya terhadap suatu penyakit yang ia derita atau terhadap dia melaksanakan suatu terapi dalam penyembuhan penyakitnya.

23

Page 24: Skenario widi

24