Skenario Satu K Dan R

5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Scenario satu: Aryo adalah seorang mahasiswa yang baru saja lulus dan mendapat gelar dokternya dari sebuah universitas fakultas kedokteran. Setelah mendapatkan ijazah dan izin, Aryo melamar menjadi dokter PTT dan diterima di daerah socah kecamatan Bangkalan.Perjalanan yang ditempuh Aryo tidaklah gampang, karena untuk samapai di daerah itu dia hanya bisa menggunakan motor untuk melewati sawah-sawah dan jalan yang sempit. Karena rasa pengabdiaannya yang dimilikinya, dia tidak mengeluh dengan keadaannya. Penduduk sekitar merasa tertolong dengan adanya dokter Aryo. Pada tengah malam, rumah kontraknya didatangi oleh penduduk sekitar yang memintanya untuk memeriksa dan menenangkan diri seorang anak (Aisah) yang ingin bunuh diri karena kakinya yang baru saja diamputasi akibat menderita kanker tulang yang mematikan. Dengan segera Aryo mendatangi rumah anak tersebut, padahal saat itu hujan deras mengguyur daerah tersebut sehingga jalan yang ditempuh oleh Aryo sulit dilalui, memerlukan waktu 2 jam untuk sampai ketempat itu dengan kondisi yang serba terbatas. Hal ini tidak membuat Aryo putus asa mengingat profesi dokter adalah cita-citanya sejak kecil. Sesampainya disana Aryo berusaha untuk menenangkan Aisah dengan berbagai cara, akan tetapi Aryo tidak bisa menghentikan tindakan Aisah. Tanpa ragu Aryo menyuntik bius Aisah agar dia tidak melakukan tindakan bunuh dirinya itu, segera dokter

description

saveh

Transcript of Skenario Satu K Dan R

Page 1: Skenario Satu K Dan R

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Scenario satu:

Aryo adalah seorang mahasiswa yang baru saja lulus dan mendapat gelar dokternya dari sebuah universitas fakultas kedokteran. Setelah mendapatkan ijazah dan izin, Aryo melamar menjadi dokter PTT dan diterima di daerah socah kecamatan Bangkalan.Perjalanan yang ditempuh Aryo tidaklah gampang, karena untuk samapai di daerah itu dia hanya bisa menggunakan motor untuk melewati sawah-sawah dan jalan yang sempit. Karena rasa pengabdiaannya yang dimilikinya, dia tidak mengeluh dengan keadaannya. Penduduk sekitar merasa tertolong dengan adanya dokter Aryo.

Pada tengah malam, rumah kontraknya didatangi oleh penduduk sekitar yang memintanya untuk memeriksa dan menenangkan diri seorang anak (Aisah) yang ingin bunuh diri karena kakinya yang baru saja diamputasi akibat menderita kanker tulang yang mematikan. Dengan segera Aryo mendatangi rumah anak tersebut, padahal saat itu hujan deras mengguyur daerah tersebut sehingga jalan yang ditempuh oleh Aryo sulit dilalui, memerlukan waktu 2 jam untuk sampai ketempat itu dengan kondisi yang serba terbatas. Hal ini tidak membuat Aryo putus asa mengingat profesi dokter adalah cita-citanya sejak kecil. Sesampainya disana Aryo berusaha untuk menenangkan Aisah dengan berbagai cara, akan tetapi Aryo tidak bisa menghentikan tindakan Aisah. Tanpa ragu Aryo menyuntik bius Aisah agar dia tidak melakukan tindakan bunuh dirinya itu, segera dokter Aryo memeriksa Aisah. Aryo menghabiskan waktu samapai pagi dirumah Aisah menuggu obat biusnya habis. Setelah Aisah terbangun dia menangis terisak-isak didepan Aryo, sambil dia menangis dokter Aryo memberikan sebuah motivasi dengan sedikit humor kepada Aisah bahwa betapa pentingnya hidup di dunia ini, Orang cacat bukan berarti tidak bisa apa-apa, masih banyak hal-hal yang istimewa yang bisa dilakukan bahkan menjadi orang yang sukses. Setelah Aryo memeberikan nasihat dan motivasi kepada Aisah, Aisah berjanji dia tidak akan melakukan tindakan hal yang bodoh lagi seperti bunuh diri dan hal lainnya yang dapat merugikan dirinya sendiri. Aryo pun undur diri setelah semua urusan selesai, dan kembali ke tempat kontrakannya. Dan pukul 9 pagi aryo kembali ke puskesmas untuk bertugas.

Page 2: Skenario Satu K Dan R

Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah untuk kasus tersebut diantaranya yaitu :

1. Pada saat pertama kali bertemu dengan seorang penyandang cacat, perlakukan mereka sama seperti Anda memperlakukan orang lain.

2. Lakukan kontak mata saat berbicara dengan penyandang cacat.3. Ajukan pertanyaan mengenai kecacatan mereka hanya bila perlu saja,

bukan karena keingintahuan yang tidak wajar.4. Dalam menjalin hubungan, sesuaikan dengan usia orang tersebut.5. Perlakukan orang itu dengan sopan, hormati ruang geraknya (dan

peralatannya).6. Akuilah bila Anda tidak tahu bagaimana menolongnya, lalu katakan "...,

tapi saya akan mencobanya."7. Hindari memberikan julukan kepada seseorang berdasarkan pada

kecacatannya; gunakan kata "penyandang cacat" daripada "si cacat" atau "orang cacat".

8. Dengarkan dia meskipun rasanya sulit dan membosankan.9. Jadilah peka; kadang-kadang mereka mengatakan "tidak" hanya untuk

mengatakan, "Saya tidak mau menganggu Anda."10.Selingilah dengan humor.

Page 3: Skenario Satu K Dan R

Berdasarkan sekenario diatas kaidah dasar bioetika ( Beneficience) sebagai berikut:

No Kriteria Ada Tidak Ada

1 Mengutamakan altruism √

2 Menjamin nilai pokok harkat & martabat manusia √

3 Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter

4 Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya

5 Paternalisme bertanggung jawab/berkasih saying √

6 Menjamin kehidupan baik minimal manusia √

7 Pembatasan goal-based √

8 Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien √

9 Minimalisasi akibat buruk √

10 Kewajiban menolong pasien gawat darurat √

11 Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan √

12 Tidak menarik honorarium diluar kepantasan √

13 Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan √

14 Mengengkan profesi secara terusmenerus √

15 Memberikan obat berkhasiat namun murah √

16 Menerapkan Golden Rule Principle √