Bahasa Indonesia Prosedur Pemilihan

Ketua RT dan Pembayaran Pajak

Oleh :Afifah Irbah

Guido Halim FMillan Dhillon

Rizal ApriansyahSofiah Shallimar

Sri Utanti(Kelompok 2)

Prosedur Pemilihan Ketua RT

2/3 Warga

Kurang dari 2/3 warga

Kurang dari 2/3 warga DITUNDA

Jumlah suara sama

Jumlah suara beda

Dipilih panitia

Pemilihan struktur

Calon Terpilih

SKENARIO “Prosedur Membayar Pajak”

Suatu hari, petugas sensus pajak mendatangi warga untuk mendata wajib pajak. Salah satu warga yang didatangi adalah Ibu Sofiah. Lalu, keesokan harinya, Ibu sofiah mendatangi kantor Pelayanan Pajak untuk membayar pajak.

Guido :”Permisi saya petugas dari kantor pajak ingin mendata wajib pajak”.Sofiah : “Oh iya… Silahkan. Anda dari kantor mana

?”Guido : “Saya guido dari kantor pajak pratama kebon jeruk”(Sambil memperlihatkan kartu identitas)Sofiah: (Sofiah memberikan data wajib pajak yang diminta oleh guido)Guido :”Ini bu surat untuk membayar pajak, Terimakasih telah memdata. Semoga dapat dipergunakan seperlunya”Sofiah : “Terimakasih ,Pak”

Keesokan harinya, Ibu sofiah pergi ke kantor pajak untuk melakukan transaksi pembayaran pajak. Irbah : “Selamat pagi, Ada yang bisa saya bantu?”Sofiah :”Pagi, saya ingin mengurus surat pembayaran pajak”Irbah :”Silahkan duduk”

Petugas pajak memberikan formulir yang harus diisi oleh wajib pajak.Irbah :”Ini surat setoran pajak yang harus ibu isi terdiri dari 4 lembar, lembar pertama untuk anda sebagai wajib pajak , lembar 2 untuk KPPN, lembar 3 untuk Kantor pajak, lembar 4 untuk Bank/Kantor Pos.Sofiah :”Terimakasih”(Mengisi data)

Lalu, ibu sofiah menuju bagian administrasi kantor pajak untuk membayar pajak. Sofiah :”Permisi, apakah disini tempat membayar transaksi pajak?”Tanti:”Maaf ibu, untuk melakukan transaksi pembayaran pajak hanya dapat dilakukan di Bank atau kantor pos dengan membawa formulir dan surat setoran pajak yang telah diisi”

Sofiah”Bukan disini tempatnya?”Tanti:”Bukan bu, disini hanya tempat pelayanan NPWP dan Pengambilan surat setoran pajak. Jika ada kantor pelayanan pajak yang menerima pembayaran pajak jangan diterima sebab kantor pelayanan pajak tidak menerima wewenang untuk penerimaan transaksi langsung dari wajib pajak”Sofiah:”oh begitu, maaf ini pertama kalinya saya mengurus pembayaran pajak. Terimakasih atas infomasinya”Tanti:”tidak apa-apa sudah menjadi tugas saya untuk membantu.”

Ibu sofiah pun menuju kantor pos untuk melakukan transaksi pembayaran pajak. Sesampainya disana…..Rizal :”Permisi, ada yang bisa saya bantu?”Sofiah:”Saya ingin melakukan pembayaran pajak.(sambil kebingungan melihat loket yang banyak)Rizal:”Bisa saya lihat surat-suratnya?”Sofiah:”Tentu.(sambil memberikan surat formulir dan surat setoran pajak)Rizal: (Membaca surat setoran pajak dan formulir) Tunggu sebentar ya bu, nanti saya kembali lagi” Rizal pun pergi ke salah satu loket dan membawa surat-surat dari ibu sofiah.

Sesampainya diloket..Rizal:”Tolong diurus surat-surat ini untuk transaksi pembayaran pajak”Millan:”Ya, Baiklah”15 menit kemudianRizal kembali ketempat ibu sofiah menungguRizal:”suratnya sudah selesai diproses, ibu dapat menuju ke loket-2 untuk menyerahkan uang pembayaran pajak”

Sofiah menunggu panggilan di loket 2Millan:”Ibu sofiah(memanggil)”Sofiah : (mendatangi loket)Millan:”Uang yang harus ibu bayar sebesar Rp.500.000 sesuai dengan data dalam surat setoran pajak”Sofiah:”(Mengeluarkan uang sebesar biaya pojok)Millan: (menerima uang) Terimakasih, ini adalah surat bukti pelunasan pembayaran pajak. Terimakasih sudah berpartisipasi Sofiah:”Terimakasih atas bantuannya”

Guido sebagai petugas sensus pajakSofiah sebagai wajib pajak yang baru

Irbah sebagai Administrator I dikantor pelayanan Pajak

Tanti sebagai Adiminstrator II dikantor pelayanan pajak

Milan sebagai pegawai loket pembayaran kantor pos

Rizal sebagai petugas di kantor pos