Skenario C Blok 20 Ramzie

30
1. Dicolo 2. Ramzie 3. Rima 4. Abdillah 5. Rafenia 6. Mitha 7. Dita 8. Iqbal 9. Rina 10. Aji 11. Riva 12. Shula Pengumpulan terakhir besok (selasa 4 November 2014) pukul 20.00 – (pukul 8.00) times new roma 12, space 1,5, rata kiri kanan. Minimal tidak kumpul 1 anmal. nama terakhir pengumpulan anmal serta melanggar peraturan di atas akan NGEPRINT LAPORAN” terima kasihh !!!! Skenario C Ny. ATW, 30 tahun, ibu rumah tangga, masuk UGD RSJ Ernaldi Bahar Palembang karena mencoba bunuh diri. Ny. ATW selalu sedih dan menangis tanpa sebab. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran serta kurang tidur. Satu tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara

description

i

Transcript of Skenario C Blok 20 Ramzie

Page 1: Skenario C Blok 20 Ramzie

1. Dicolo2. Ramzie3. Rima4. Abdillah5. Rafenia6. Mitha7. Dita8. Iqbal9. Rina10. Aji11. Riva12. Shula

Pengumpulan terakhir besok (selasa 4 November 2014) pukul 20.00 – (pukul 8.00) times new roma 12, space 1,5, rata kiri kanan. Minimal tidak kumpul 1 anmal. nama terakhir pengumpulan anmal serta melanggar

peraturan di atas akan “NGEPRINT LAPORAN” terima kasihh !!!!

Skenario C

Ny. ATW, 30 tahun, ibu rumah tangga, masuk UGD RSJ Ernaldi Bahar Palembang karena mencoba bunuh diri. Ny. ATW selalu sedih dan menangis tanpa sebab. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran serta kurang tidur. Satu tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol dan kadang menyalahkan dirinya, serta ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak kesalahan dan dosa. Ia mulai mengisolasi diri dan kurang berinteraksi. Kemudian kemunduran makin hebat, kurang bisa mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicra terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua patah kata tetapi masih dapat dimengerti. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah dengan keluarga suami.

Pada autoanamnesis pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah-dua paath kata saja, kadang menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autisme jelas ada.

Page 2: Skenario C Blok 20 Ramzie

Informasi tambahan.

Teradapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga dan premorbid terdapat gangguan kepribadian emosional tidak stabil, ada stressor dalam satu tahun terakhir terkait masalah keluarga yaitu bentrok dengan keluarga suami. GAF scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri GAF scale menurun sampai 10-0). Terapat waham mengarah ke rasa bersalah dan berdosa. Pemeriksaan fisik tak ada kelainan.

Kesimpulan Pemeriksaan Psikiatrik

Ditemukan adanya banyak psikopatologi antara lain adanya discriminative insight yag sangat terganggu, jelas terdapat gangguan asosiasi berupa hemmung, sperrung, dan ada autism serta depresi taraf berat, dengan demikian konklusinya adalah RTA sangat terganggu.

KLARIFIKASI ISTILAH

1. Bunuh diri (suicide) : tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan

2. Keluyuran, sedih dan menangis tanpa sebab, banyak bicara dan beraktifitas : gangguan afektif (tingkah laku)

3. Selalu mendengar suara (halusinasi auditori): sikap pasien yang dapat mendengar suara, berbicara, mengejek, menertawakan, atau mengancam

4. Keyakinan dirinya banyak kesalahan dan dosa5. Menarik diri (anhedonia) : hilangnya minat dan menarik diri dari aktifitas rutin dan

menyenangkan6. Tidak bisa mengerjakan pekerjaan sehari-hari dan tidak bisa mengurus diri : afraksia7. Stressor : Stimulus atau peristiwa yang menimbulkan respon stress pada organisme8. Autisme : keadaan yang dimodulasi oleh pikiran dan perilaku yang bersifat subjektif

yang tidak dapat dikoreksi oleh informasi dari luar.9. Gangguan afektif : gangguan pada ekspresi eksteerna emosi yang terikat pada ide

atau gambaran mental pada objek. Gangguan gejala utama adanya perubahan suasana atau emosi.

10. Premorbid : terjadi sebelum berkembangnya penyakit11. GAF scale : Global Assesment Function, skala global function untuk mengukur

seberapa parah gangguan kejiwaan seseorang yang mengatur gangguan kejiwaan 12. Waham : keyakinan atau pikiran yang salahkarena bertentangan dengan dunia nyata

serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika13. Hemmung : bicara terbatas

Page 3: Skenario C Blok 20 Ramzie

14. Sperrung : blocking, keadaan dimana pikiran mendadak berhenti seolah-olah menubruk pada sebuah tembok. (ucapan sepatah dua patah kata tapi masih dapat dimengerti)

15. Discrimantive insight: kemampuan seorang menilai keadaan dirinya sakit atau tidak16. RTA (Reality Testing Abilitiy): tes untuk menilai kemampuan seseorang untuk

mengenali realitas dengan baik dan pemahan diri. Kdemampuan ini menetukan persepsi, respon emosi dalam berperilaku, dan perilaku dalam relasi dengan realitas kehidupan.

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Ny. ATW, 30 tahun, ibu rumah tangga, masuk UGD RSJ Ernaldi Bahar Palembang karena mencoba bunuh diri.

2. Ny. ATW selalu sedih dan menangis tanpa sebab.3. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan

berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran serta kurang tidur.4. Satu tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang

mengobrol dan kadang menyalahkan dirinya, serta ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak kesalahan dan dosa.

5. Ia mulai mengisolasi diri dan kurang berinteraksi.6. Kemudian kemunduran makin hebat, kurnag bisa mengurus diri, tak dapat

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicra terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua patah kata tetapi masih dapat dimengerti. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan.

7. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah dengan keluarga suami.

8. Pada autoanamnesis pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah-dua paath kata saja, kadang menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autisme jelas ada.

9. Informasi tambahan10. Pemeriksaan Psikiatrik

ANALISIS MASALAH

1. Ny. ATW, 30 tahun, ibu rumah tangga, masuk UGD RSJ Ernaldi Bahar Palembang karena mencoba bunuh diri, selalu sedih dan menangis tanpa sebab.

a) Bagaimana hubungan dari selalu sedih dan menangis dengan percobaan bunuh diri Ny. ATW?( 1 2 3)

gangguan bipolar, penyakit gangguan jiwa yang membuat penderitanya mengalami perubaah perasaan (mood) dalam periode waktu tertentu.

Bukan hanya mood yang berfluktuasi—penderita bipolar juga akan mengalami episode mania atau sangat berenergi, fokus, dan merasa sangat produktif. Di

Page 4: Skenario C Blok 20 Ramzie

lain waktu ia akan mengalami depresi berat. Pada periode depresi ini diduga Robin William memilih bunuh diri.

Penelitian menunjukkan, 25 persen penderita bipolar pernah mencoba bunuh diri dan 10-15 persen di antaranya berhasil melakukannya.

"Depresi adalah saat paling membahayakan," kata dr. Andri Sp.KJ FAPM dari RS Omni Alam Sutera Tangerang, Selasa (12/8).

Ide bunuh diri biasanya muncul ketika penderita bipolar merasa sangat depresi, ia diliputi perasaan nelangsa dan tak tertolong lagi.

Gejolak mood yang bisa membahayakan itu sebenarnya dapat dikontrol dengan obat penstabil mood. "Jika rutin minum obat episode seperti depresi itu bisa dikendalikan," ujarnya.

Meski begitu, terkadang walau mengonsumsi obat-obatan, untuk beberapa pasien, mereka tetap memilih untuk mengakhiri hidupnya. 

b) Apa etiologi Ny.ATW mencoba bunuh diri?(4 5 6)c) Bagaimana kaitan umur dan pekerjaan dengan keluhan yang dialami

Ny.ATW?( 7 8 9)

2. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran serta kurang tidur.

a) Apa yang mengakibatkan (etiologi) Ny.ATW mengalami perubahan perilaku?( 10 11 12)

b) Termasuk perubahan perilaku apa yang terjadi pada Ny.ATW?(1 2 3 )Ada empat jenis episode suasana hati pada penderita gangguan bipolar, yakni mania, hipomania, depresi, dan episode campuran. Setiap jenis episode susasana hati gangguan bipolar memiliki gejala yang unik.Pada kasus ini Ny.ATW sedang mengalami suasana hati tahap depresi yang memiliki gejala-gejala sebagai berikut:

Suasana hati yang murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan.

Sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas.

Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu.

Tidak mampu merasakan kegembiraan.

Mudah letih, tak bergairah, tak bertenaga.

Sulit konsentrasi.

Merasa tak berguna dan putus asa.

Merasa bersalah dan berdosa.

Rendah diri dan kurang percaya diri.

Page 5: Skenario C Blok 20 Ramzie

Beranggapan masa depan suram dan pesimistis.

Berpikir untuk bunuh diri.

Hilang nafsu makan atau makan berlebihan.

Penurunan berat badan atau penambahan berat badan.

Sulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan.

Mual sehingga sulit berbicara karena menahan rasa mual, mulut kering,

susah buang air besar, dan terkadang diare.

Kehilangan gairah seksual.

Menghindari komunikasi dengan orang lain.

c) Apa yang menyebabkan Ny.ATW kurang tidur? (4 5 6 )

3. Satu tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol dan kadang menyalahkan dirinya, serta ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak kesalahan dan dosa.

a) Etiologi halusinasi auditori?( 7 8 9)b) Bagaimana mekanisme perjalanan penyakit yang terjadi pada Ny.ATW

(halusinasi auditori)?( 10 11 12)c) Mengapa Ny.ATW mengalami waham seperti yang disebutkan?( 1 2 3)

Karena dia depresi, biasanya gejala tambahan sesudah gejala depresi adalah waham bersalah (Kaplan-Saddock synopsis psikiatri)

d) Faktor penyebab terjadinya waham?(4 5 6)

4. Ia mulai mengisolasi diri dan kurang berinteraksi.a) Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mengisolasi diri?(7 8 9)

5. Kemudian kemunduran makin hebat, kurang bisa mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua patah kata tetapi masih dapat dimengerti. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan.

a) Mengapa terjadi kemunduran yang semakin berat?(10 11 12)b) Apakah ada kelainan anatomis dan neurotransmitter sehubungan dengan

kasus?(1 2 3)Kelainan anatomis belum dapat diketahui

Sedangkan untuk kelainan neurotransmitter, terjadi gangguan pada keseimbangan Norepinephrin, dopamin, dan serotonin. Norepinephrin,dopamin, dan serotonin adalah beberapa jenis neurotransmitter yang penting dalam penghantaran impuls syaraf. Pada penderita gangguan bipolar, cairan-cairan kimia tersebut berada dalam keadaan yang tidak seimbang.

Page 6: Skenario C Blok 20 Ramzie

Sebagai contoh, ketika seorang pengidap gangguan bipolar dengan kadar dopamin yang tinggi dalam otaknya akan merasa sangat bersemangat, agresif, dan percaya diri. Keadaan inilah yang disebut fase mania. Sebaliknya dengan fase depresi yang terjadi ketika kadar cairan kimia utama otak itu menurun di bawah normal, sehingga penderita merasa tidak bersemangat, pesimis, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri yang besar.

c) Apa makna klinis dari kalimat “Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan”?(4 5 6)

6. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah dengan keluarga suami.

a) Bagaimana pengaruh stressor terhadap keluhan?( 7 8 9)b) Apa saja jenis-jenis stressor yang memicu perubahan perilaku?( 10 11 12)

7. Pada autoanamnesis pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah-dua patah kata saja, kadang menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autisme jelas ada.

a) Apa saja tanda-tanda autis sesuai kasus?(1 2 3)- menarik diri- menolak bicarab) Apa hubungan tanda-tanda autis tersebut dengan hasil anamnesis pasien?(4 5

6)

8. Informasi tambahana) Apa makna “gangguan premorbid” yang terjadi pada Ny.ATW dengan

emosional tidak stabil?( 7 8 9)b) Bagaimana kaitan riwayat gangguan premorbid dengan stressor yang dialami

1 tahun terakhir terkait masalah keluarga?( 10 11 12)c) Bagaimana interpretasi pemeriksaan GAF scale?( 1 2 3)

Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)

- 100-91   gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi

- 90-81     gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian biasa

- 80-71     gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social- 70-61     beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam

fungsi, secara umum baik- 60-51     gejala dan disabilitas sedang- 50-41     gejala dan disabilitas berat- 40-31     beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi

Page 7: Skenario C Blok 20 Ramzie

- 30-21     disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam hampir semua bidang

- 20-11     bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri

- 10-01     persisten dan  lebih serius- 0              informasi tidak adekuat

d) Bagaimana cara pemeriksaan GAF scale?(4 5 6)

9. Pemeriksaan PsikiatrikDitemukan adanya banyak psikopatologi antara lain adanya discriminative insight yag sangat terganggu, jelas terdapat gangguan asosiasi berupa hemmung, sperrung, dan ada autism serta depresi taraf berat, dengan demikian konklusinya adalah RTA sangat terganggu.

a) Temasuk jensi psikopatologi apa yang terdapat dari hasil pemeriksaan psikiatrik Ny.ATW (interpretasi dan mekanisme) :

Gangguan asosiasi (hemmung)(7 8 9) Gangguan asosiasi (sperrung) ( 10 11 12) Autisme (1 2 3) Depresi berat(4 5 6)

Hipotesis

Ny.ATW, 30 tahun diduga mengalami Bipolar Disorder.

Template

1. How to Diagnose (episode, gangguan dengan gejala psikotik, subtipe gangguan bipolar, senayawa neuromuskuler yang terkait) ( 7 8 9)

2. DD( 10 11 12)3. WD (tentukan diagnosis multi-aksial) (12 3)4. Epidemiologi(4 5 6)5. Etiologi( 7 8 9)6. Patogenesis (10 11 12)7. Tatalaksana (Medikamentosa dan non-Medikamentosa “psikoterapi”)(1 2 3)

Terapi psikososial

- Terapi kognitif (Aaron Beck)

Tujuannya :

a. Menghilangkan episode depresi dan mencegah rekurennya dengan

membantu pasien mengidentifikasi dan uji kognitif negatif.

b. Mengembangkan cara berpikir alternatif, fleksibel dan positif, serta melatih

kembali respon kognitif dan perilaku yang baru.

- Terapi interpersonal (Gerrad Kleman)

Page 8: Skenario C Blok 20 Ramzie

Memusatkan pada masalah interpersonal yang sekarang dialami oleh pasien

dengan anggapan bahwa masalah interpersonal sekarang mungkin terlibat dalam

mencetuskan atau memperberat gejala depresi sekarang.Terapi ini difokuskan

pada problem interpersonal yang ada.Diasumsikan bahwa, pertama, problem in-

terpersonal yang ada saat ini merupakan akar terjadinya disfungsi hubungan in-

terpersonal.Problem interpersonal saat ini berperan dalam terjadinya gejala

depresi.Biasanya sesi berlangsung antara 12 sampai 16 minggu dan ditandai

dengan pendekatan terapeutik yang aktif.Tidak ditujukan pada fenomena

intrapsikik seperti mekanisme defensi dan konflik internal.Keterbatasan asertif,

gangguan kemampuan sosial, serta penyimpangan pola berpikir hanya ditujukan

bila memang mempunyai efek pada hubungan interpersonal tersebut.

- Terapi perilaku

Terapi didasarkan pada hipotesis bahwa pola perilaku maladaptif menyebabkan

seseorang mendapatkan sedikit umpan balik positif dari masyarakat dan

kemungkinan penolakan yang palsu. Dengan demikian pasien belajar untuk

berfungsi di dunia dengan cara tertentu dimana mereka mendapatkan dorongan

positif.

- Terapi berorientasi-psikoanalitik

Mencapai kepercayaan dalam hubungan interpersonal, keintiman, mekanisme

penyesuaian, kapasitas dalam merasakan kesedihan serta kemampuan dalam

merasakan perubahan emosional secara luas.

- Terapi keluarga

Diindikasikan untuk gangguan yang membahayakan perkawinan pasien atau

fungsi keluarga atau jika gangguan mood dapat ditangani oleh situasi

keluarga.Terapi keluarga meneliti peran suasana hati teratur dalam keseluruhan

kesejahteraan psikologis dari seluruh keluarga, tetapi juga mengkaji peran seluruh

keluarga dalam pemeliharaan gejala pasien. Pasien dengan gangguan mood

memiliki tingkat tinggi perceraian, dan sekitar 50 persen dari semua pasangan

melaporkan bahwa mereka tidak akan menikah atau memiliki anak jika mereka

tahu bahwa pasien akan mengembangkan gangguan mood.

- Rawat Inap

Yang pertama dan paling penting keputusan dokter harus dibuat adalah apakah

untuk memutuskan pasien rawat inap atau pasien rawat jalan. Jelas indikasi untuk

Page 9: Skenario C Blok 20 Ramzie

rawat inap adalah risiko bunuh diri atau pembunuhan, pasien yang sangat

berkurang kemampuannya untuk makan dan kebutuhan untuk prosedur

diagnostik. Suatu onset yang berkembang cepat gejala juga dapat menjadi

indikasi untuk rawat inap. Seorang dokter dapat dengan aman mengobati depresi

ringan atau hypomania dengan rawat jalan jika evaluasi pasien terus rutin

dilakukan.Tanda-tanda klinis dari gangguan penilaian, penurunan berat badan,

atau insomnia harus minimal.Sistem pendukung pasien harus kuat, tidak ada

menarik diri dari pasien.Setiap perubahan negatif dalam gejala-gejala pasien atau

perilaku mungkin cukup untuk menjadi indikasi rawat inap rawat inap.Pasien

dengan gangguan mood sering tidak mau masuk rumah sakit secara sukarela, dan

mungkin harus sengaja dimasukan.Pasien-pasien ini sering tidak dapat membuat

keputusan karena pemikiran mereka melambat, Weltanschauung negatif

(pandangan dunia), dan keputusasaan. Pasien yang manik sering memiliki seperti

kurangnya wawasan gangguan mereka yang rawat inap tampaknya benar-benar

tidak masuk akal bagi mereka

Terapi Fisik : Electro Convulsive Therapy (ECT)

Terapi dengan melewatkan arus listrik ke otak melalui 2 elektrode yang

ditempatkan pada bagian temporal kepala.

Sering digunakan pada kasus depresif berat atau mempunyai risiko bunuh diri

yang besar dan respon terapi dengan obat antidepresan kurang baik (dengan dosis

yang sudah adekuat).

8. Komplikasi(4 5 6)9. Edukasi dan Preventif( 7 8 9)10. Prognosis( 10 11 12)11. KDU( 1 2 3)

3A

Learning Issue

1. Waham(4 56 7 8)2. Gangguan afektif(9 10 11 12)

Gangguan Afektif BipolarPFNDAHULUAN

1. Pengertian

Page 10: Skenario C Blok 20 Ramzie

Gangguan Bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi, yaitu gangguan pada fungsi

otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan, dan proses

berfikir. Disebut Bipolar karena penyakit kejiwaan ini didominasi adanya fluktuasi periodik

dua kutub, yakni kondisi manik (bergairah tinggi yang tidak terkendali) dan depresi.

2. Gambaran Klinis

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual (DSM) IV, gangguan bipolar dibedakan

menjadi 2 yaitu:

a. gangguan bipolar I

b. gangguan bipolar II

Perbedaannya adalah pada gangguan bipolar I memiliki episode manik sedangkan pada

gangguan bipolar II mempunyai episode hipomanik.

Gangguan bipolar I dibagi lagi menjadi beberapa bagian menurut perjalanan longitudinal

gangguannya. Namun hal yang pokok adalah paling tidak terdapat 1 episode manik di sana.

Walaupun hanya terdapat 1 episode manik tanpa episode depresi lengkap maka tetap

dikatakan gangguan bipolar I. Adapun episode-episode yang lain dapat berupa episode

depresi lengkap maupun episode campuran, dan episode tersebut bisa mendahului ataupun

didahului oleh episode manik.

Gangguan bipolar II mempunyai ciri adanya episode hipomanik.Gangguan bipolar II dibagi

menjadi 2 yaitu tipe hipomanik, bila sebelumnya didahului oleh episode depresi mayor dan

disebut tipe depresi bila sebelum episode depresi tersebut didahului oleh episode hipomanik.

Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III, gangguan

ini bersifat episode berulang yang menunjukkan suasana perasaan pasien 5 dan tingkat

aktivitasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari peninggian

suasana perasaan serta peningkatan energi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada

waktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta pengurangan energi dan aktivitas

(depresi). Yang khas adalah terdapat penyembuhan sempurna antar episode.Episode manik

biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan,

sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama.

Episode pertama bisa timbul pada setiap usia dari masa kanak-kanak sampai tua. Kebanyakan

kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun. Semakin dini seseorang menderita

bipolar maka risiko penyakit akan lebih berat, kronik bahkan refrakter.

Page 11: Skenario C Blok 20 Ramzie

Episode manik dibagi menjadi 3 menurut derajat keparahannya yaitu hipomanik, manik tanpa

gejala psikotik, dan manik dengan gejala psikotik.Hipomanik dapat diidentikkan dengan

seorang perempuan yang sedang dalam masa ovulasi (’estrus’) atau seorang laki-laki yang

dimabuk cinta.Perasaan senang, sangat bersemangat untuk beraktivitas, dan dorongan seksual

yang meningkat adalah beberapa contoh gejala hipomanik.Derajat hipomanik lebih ringan

daripada manik karena gejalagejala tersebut tidak mengakibatkan disfungsi sosial.

Pada manik, gejala-gejalanya sudah cukup berat hingga mengacaukan hampir seluruh

pekerjaan dan aktivitas sosial.Harga diri membumbung tinggi dan terlalu optimis.Perasaan

mudah tersinggung dan curiga lebih banyak daripada elasi.

Tanda manik lainnya dapat berupa hiperaktifitas motorik berupa kerja yang tak kenal lelah

melebihi batas wajar dan cenderung non-produktif, euphoria hingga logorrhea (banyak

berbicara, dari yang isi bicara wajar hingga menceracau dengan 'word salad'), dan biasanya

disertai dengan waham kebesaran, waham kebesaran ini bisa sistematik dalam artian

berperilaku sesuai wahamnya, atau tidak sistematik, berperilaku tidak sesuai dengan

wahamnya. Bila gejala tersebut sudah berkembang menjadi waham maka diagnosis mania

dengan gejala psikotik perlu ditegakkan.

1. Potofisiologi penyebab munculnya gangguan bipolar

Etiologi dan patofisiologi gangguan bipolar belum dapat ditemukan hingga saat ini dan belum

ditemukan marker patrologis yang berhubungan secara mutlak dengan gangguan bipolar.

Obat-obat psikiatri golongan mood stabilizer diketahui memiliki efektifitas yang cukup tinggi

dalam mengendalikan mood yang tidak stabil tersebut.

Secara genetik, diketahui bahwa pasien gangguan bipolar tipe I, 80-90 % diantaranya

memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar. Untuk gangguan bipolar

tipe I, Keluarga terdekat dari individu yang menderita gangguan ini memiliki resiko 7 hingga

10% untuk menderita penyakit yang sama.

2. Diagnosis dan Klasifikasi

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual (DSM) IV, gangguan bipolar dibedakan

menjadi 2 yaitu gangguan bipolar I dan II. Gangguan bipolar I atau tipe klasik ditandai

dengan adanya 2 episode yaitu manik dan depresi, sedangkan gangguan bipolar II ditandai

dengan hipomanik dan depresi.PPDGJ III membaginya dalam klasifikasi yang berbeda yaitu

Page 12: Skenario C Blok 20 Ramzie

menurut episode kini yang dialami penderita.

Pembagian Gangguan Afektif Bipolar Berdasarkan PPDGJ III (F31)

F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik

F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik

F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik

F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang

F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik

F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala

psikotik

F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran

F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi

F31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya

F31.9 Gangguan afektif bipolar yang tidak tergolongkan

F31 Gangguan Afektif Bipolar

Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (yaitu sekurang-kurangnya dua) yang

menunjukkan suasana perasaan (mood) pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, dan

gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan (mood) serta

peningkatan enersi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa

penurunan suasana perasaan (mood) serta pengurangan enersi dan aktivitas depresi). Yang

khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode, dan insidensi pada

kedua jenis kelamin kurang lebih sama dibanding dengan gangguan suasana perasaan (mood)

lainnya. Dalam perbandingan, jarang ditemukan pasien yang menderita hanya episode mania

Page 13: Skenario C Blok 20 Ramzie

yang berulang-ulang, dan karena pasien-pasien tersebut menyerupai (dalam riwayat keluarga,

kepribadian pramorbid, usia onset, dan prognosis jangka panjang) pasien yang mempunyai

juga episode depresi sekali-sekali, maka pasien itu digolongkan sebagai bipolar.

F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini hipomanik, Pedoman diagnostik :

a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania (F30.0) dan,

b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau

campuran di masa lampau.

F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik, Pedoman

diagnostik :

Ø Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala

psikotik (F30.1)

Ø Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau

campuran di masa lampau.

F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik, Pedoman

diagnostik :

Ø Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala

psikotik (F30.2)

Ø Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau

campuran di masa lampau.

F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, episode kini Depresif Ringan atau Sedang, Pedoman

diagnostik. Untuk mendiagnosis pasti :

Page 14: Skenario C Blok 20 Ramzie

Ø Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan

(F32.0) ataupun sedang (F32.1)

Ø Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau

campuran di masa lampau.

Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya gejala somatic dalam

episode depresif yang sedang berlangsung.

Ø F31.30 Tanpa gejala somatik

Ø F31.31 Dengan gejala somatik

F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik Pedoman

diagnostik. Untuk mendiagnosis pasti :

Ø Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala

psikotik (F32.2), dan

Ø Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di

masa lampau.

F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan Gejala. Psikotik

Pedoman diagnostik

Untuk mendiagnosis pasti :

Ø Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala

psikotik (F32.3)

Ø Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di

masa lampau.

Jika dikehendaki, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau

Page 15: Skenario C Blok 20 Ramzie

tidak serasi dengan afeknya.

F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran. Pedoman diagnostic

Ø Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik dan depresif yang

tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala mania/hipomania dan depresi sama-sama

mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung

sekurang-kurangnya 2 minggu)

Ø Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di

masa lampau.

F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Kini dalam Remisi

Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir ini,

tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau

campuran di masa lampau dan ditambah sekurangkurangnya satu episode afektif lain

(hipomanik, manik, depresif atau campuran).

F31.8 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya

F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT

3.Penatalaksanaan

A. Farmakoterapi

Fluoxetin (prozac) telah digunakan dengan suatu keberhasilan pada remajadengan gangguan

depresif barat. Karena beberapa anak dan remaja yang menderita depresif akan mengalami

gangguan bipolar, klinisi harus mencatat gejala hipomanik yang mungkin terjadi selama

pemakaian fluoxetin dan anti depresan lain. Pada kasus tersebut medikasi harus dihentikan

untuk menentukan apakah episode hipomanik selanjutnya menghilang.Tetapi, respon

hipomanik terhadap antidepresan tidak selalu meramalkan bahwa gangguan bipolar telah

terjadi.

Gangguan bipolar pada masa anak-anak dan remaja adalah diobati dengan lithium (Eskalith)

Page 16: Skenario C Blok 20 Ramzie

dengan hasil yang baik.Tetapi, anak-anak yang memiliki gangguan defisitatensi/

hiperaktivitas) dan selanjutnya mengalami gangguan bipolar pada awal masa remaja adalah

lebih kecil kemungkinannya untuk berespon baik terhadap lithium dibandingkan mereka yang

tanpa gangguan perilaku.

Pasien dengan gangguan bipolar membutuhkan dorongan untuk mencari dan

mempertahankan pengobatan dan tindak lanjutnya dengan segala keterbatasannya lithium

merupakan pengobatan untuk gangguan bipolar yang telah lama digunakan meskipun banyak

obat-obat generasi baru yang ditemukan, namun efektifitas

pencegahan bunuh diri masih belum jelas.

Garam Lithium (carbonate) merupakan antidepresan yang dianjurkan untuk gangguan depresi

bipolar (terdapatnya episode depresi dan mania) dan penderita gangguan depresi. Lithium

tidak bersifat sedative, depresan ataupun eforian, inilah yang membedakannya dari

antidepresan lain.

Mekanis aksi lithium mengendalikan alam perasaan belum diketahui, diduga akibat efeknya

sebagai membrana biologi.Sifat khas ion lithium dengan ukuran yang amat kecil tersebar

melalui membrana biologik, berbeda dari ion Na dan K. Ion lithium menggantikan ion Na

mendukung aksi potensial tunggal di sel saraf dan melestarikan membrana potensial itu.Masih

belum jelas betul makna interaksi antara lithium (dengan konsentrasi 1 mEq per liter) dan

transportasi monovalent atau divalent kation oleh sel saraf.

Aksi lithium disusunan saraf pusat dispekulasikan merobah distribusi ion didalam sel susunan

saraf pusat, perhatian terpusat pada efek konsentrasi ionnya yang rendah dalam metabolisme

biogenik amin yang berperanan utama dalam patofisiologi gangguan alam perasaan.

Sudah lebih dari 50 tahun lithium digunakan sebagai terapi gangguan

bipolar.Keefektivitasannya telah terbukti dalam mengobati 60-80% pasien.‘Pamornya”

semakin berkibar karena dapat menekan ongkos perawatan dan angka kematian akibat bunuh

diri.Tapi bukan berarti lithium tanpa cela.Terdapat orang-orang yang kurang memberi respon

terhadap lithium di antaranya penderita dengan riwayat cedera kepala, mania derajat berat

(dengan gejala psikotik), dan yang disertai dengan komorbid. Bila penggunaanya dihentikan

tiba-tiba, penderita cepat mengalami relaps. Selain itu, indeks terapinya sempit dan perlu

monitor ketat kadar lithium dalam darah. Gangguan ginjal menjadi kontraindikasi

penggunaan lithium karena akan menghambat proses eliminasi sehingga menghasilkan kadar

Page 17: Skenario C Blok 20 Ramzie

toksik. Di samping itu, pernah juga dilaporkan lithium dapat merusak ginjal bila digunakan

dalam jangka lama.Karena keterbatasan itulah, penggunaan lithium mulai

ditinggalkan.Antipsikotik mulai digunakan sebagai antimanik sejak tahun 1950-an.

Antipsikotik lebih baik daripada lithium pada penderita bipolar dengan agitasi

psikomotor.Perhatian ekstra harus dilakukan bila hendak merencanakan pemberian

antipsikotik jangka panjang terutama generasi pertama (golongan tipikal) sebab dapat

menimbulkan beberapa efek samping seperti ekstrapiramidal, neuroleptic malignant

syndrome, dan tardive dyskinesia.Valproat menjadi pilihan ketika penderita bipolar tidak

memberi respon terhadap lithium.Bahkan valproat mulai menggeser dominasi lithium sebagai

regimen lini pertama.Salah satu kelebihan valproat adalah memberikan respon yang baik pada

kelompok rapid cycler.Penderita bipolar digolongkan rapid cycler bila dalam 1 tahun

mengalami 4 atau lebih episode manik atau depresi. Efek terapeutik tercapai pada kadar

optimal dalam darah yaitu 60-90 mg/L. Efek samping dapat timbul ketika kadar melebihi 125

mg/L, di antaranya mual, berat badan meningkat, gangguan fungsi hati, tremor, sedasi, dan

rambut rontok. Dosis akselerasi valproat yang dianjurkan adalah loading dose 30 mg/kg pada

2 hari pertama dilanjutkan dengan 20 mg/kg pada 7 hari selanjutnya.

Pencarian obat alternatif terus diupayakan.Salah satunya adalah lamotrigine.Lamotrigine

merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengobati epilepsi.Beberapa studi acak,

buta ganda telah menyimpulkan, lamotrigine efektif sebagai terapi akut pada gangguan

bipolar episode kini depresi dan kelompok rapid cycler.Sayangnya, lamotrigine kurang baik

pada episode manik.

Selain itu pengobatan dengan antidepresan, terutama yang mengandung agen serotonergik

seperti sertraline (zoloft 50 mg/hari).Beberapa pasien memberikan respon yang cukup bagus

dengan pemberian obat psikostimulan dalam dosis kecil seperti amfetamin 5-15 mg/

hari.Dalam semua kasus harus ada kombinasi kedua hal tadi

Gangguan bipolar harus diobati secara kontinu, tidak boleh putus. Bila putus, fase normal

akan memendek sehingga kekambuhan semakin sering. Adanya fase normal pada gangguan

bipolar sering mengakibatkan buruknya compliance untuk berobat karena dikira sudah

sembuh.Oleh karena itu, edukasi sangat penting agar penderita dapat ditangani lebih dini.

Xanax (alprazolam) merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan benzodiazepine

(minor tranquilezer) yang bekerja dengan cepat setelah dikonsumsi.Indikasi Xanax adalah

untuk mengatasi anxiety (kecemasan), panick attack, serta depresi ringan.Xanax bekerja pada

Gamma-Amino Butyric Acid (GABA) receptor, neurotransmitter yang penting di otak

Page 18: Skenario C Blok 20 Ramzie

manusia.

Cara kerja Xanax yang cepat diserap sistem pencernaan, merupakan keunggulan obat ini

dalam mengatasi panic attack. Puncak konsentrasi alprazolam dalam plasma manusia

diperoleh hanya dalam waktu 1 sampai 2 jam setelah dikonsumsi. Obat ini hanya boleh

diresepkan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater). Xanax tersedia dalam dosis :

1. 0.25 mg (berwarna putih)

2. 0.5 mg (berwarna merah muda)

3. 1 mg (berwarna biru muda).

Farmakodinamik Alprazolam merupakan derivat triazolo benzodiazepin dengan efek cepat

dan sifat umum yang mirip dengan diazepam.Alprazolam merupakan anti ansietas dan anti

panik yang efektif.Mekanisme kerjanya yang pasti belum diketahui.Efek tersebut diduga

disebabkan oleh ikatan alprazolam dengan reseptor-reseptor spesifik yang terdapat pada

susunan saraf pusat.Secara klinis, semua senyawa benzodiazepin menyebabkan depresi

susunan saraf pusat yang bervariasi tergantung pada dosis yang diberikan.Farmakokinetik

Pada pemberian secara oral, alprazolam diabsorpsi dengan baik dan absorpsinya tidak

dipengaruhi oleh makanan sehingga dapat diminum dengan atau tanpa makanan.Konsentrasi

puncak dalam darah dicapai dalam waktu 1 – 2 jam setelah pemberian oral dengan waktu

paruh eliminasinya adalah 12 – 15 jam. Waktu paruh ini berbeda-beda untuk pasien usia

lanjut (16,3 jam), orang dewasa sehat (11 jam), pasien dengan gangguan fungsi hati (antara

5,8 – 65,3 jam) serta pada pasien dengan masalah obesitas (9,9 – 40,4 jam). Sekitar 70 – 80%

alprazolam terikat oleh protein plasma.Alprazolam mengalami metabolisme di hati menjadi

metabolit aktifnya dan metabolit lainnya yang tidak aktif. Metabolit aktif ini memiliki

kekuatan 1½ kali dibandingkan dengan alprazolam, tetapi waktu paruh metabolit ini hampir

sama dengan alprazolam. Ekskresi alprazolam sebagian besar melalui urin, sebagian melalui

ASI dan dapat melalui sawar plasenta.

Indikasi

1.Ansietas, termasuk neurosis ansietas dan ansietas yang menyertai depresi

2.Gangguan panik, termasuk serangan panik pada agorafobia.

Page 19: Skenario C Blok 20 Ramzie

Kontra indikasi

1.Pasien yang hipersensitif terhadap golongan benzodiazepin.

2. Glaukoma akut sudut sempit.

3. Miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi psikosis kronik.

4. Pasien dengan pengobatan antijamur golongan azole.

5. Anak dan bayi prematur.

Peringatan

1.Selama menggunakan obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau

mengoperasikan mesin.

2. Hati-hati bila diberikan pada wanita hamil dan menyusui, gangguan fungsi ginjal dan hati,

riwayat penyalahgunaan obat dan atau alkohol, penderita kelainan kepribadian yang nyata.

3. Keamanan penggunaan pada anak-anak dibawah 18 tahun belum diketahui dengan pasti.

Gejala kelebihan dosis alprazolam adalah mengantuk, konfusi, gangguan koordinasi,

penurunan refleks dan koma.

Penanganan saat terjadi kelebihan dosis :

1. Penderita dirangsang untuk muntah dan lakukan pengosongan lambung.

2. Penderita dirawat intensif dengan terapi simtomatis dan suportif untuk memelihara fungsi

kardiovaskular, pernapasan dan keseimbangan elektrolit.

Dosis :

1. Ansietas : 0,25 – 0,5 mg 3 kali sehari. Max 4 mg sehari dalam dosis terbagi.

2. Gangguan panik : 0,5 – 1,0 mg diberikan pada malam hari atau 0,5 mg 3 kali sehari.

Page 20: Skenario C Blok 20 Ramzie

3. Untuk pasien usia lanjut dan gangguan fungsi hati berat : 0,25 mg 2-3 kali sehari.

Jika perlu, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap.

B. Psikoterapi

Sedikit data yang menguatkan keunggulan salah satu pendekatan psikoterapi dibandingkan

yang lain dalam terapi gangguan mood masa anak-anak dan remaja. Tetapi, terapi keluarga

adalah diperlukan untuk mengajarkan keluarga tentang gangguan mood serius yang dapat

terjadi pada anak-anak saat terjadinya stres keluarga yang berat.Pendekatan psikoterapetik

bagi anak terdepresi adalah pendekatan kognitif dan pendekatan yang lebih terarah dan lebih

terstruktur dibandingkan yang biasanya digunakan pada orang dewasa. Karena fungsi

psikososial anak yang terdepresi mungkin tetap terganggu untuk periode yang lama,walaupun

setelah episode depresif telah menghilang, intervensi keterampilan sosial jangka panjang

adalah diperlukan. Pada beberapa program terapi, modeling danpermainan peran dapat

membantu menegakkan keterampilan memecahkan masalah yang baik.Psikoterapi adalah

pilihan utama dalam pengobatan depresi.