Skenario C Blok 20

21
Skenario C Blok 20 Tahun 2013 Klarifikasi Istilah 1. Depresi: merendahnya corak perasaan 2. Schizoid: merujuk pada salah satu dari berbagai karakteristik terkait schizophrenia, termasuk cirri-ciri yang dianggap mengindikasikan predisposisi terhadap schizophrenia serta gangguan-gangguan selain schizophrenia yang dialami oleh anggota keluarga sebagai pengidap schizophrenia atau seriatau lowering feeling tone yang dirasakan sebagai suatu kesedihanng kali ditemukan dalam keluarga schizophrenia 3. Premorbid: terjadi sebelum berkembangnya penyakit 4. Isolasi: menarik diri dari dunia luar 5. Disorganisasi: Tidak terstruktur 6. Insight: kewaspadaan dan pemahaman penderita pada diri sendiri mengenai sikap perasaan perilaku dan gejala yang mengganggu 7. Halusimasi: penginderaan yang tidak berdasar atas kenyataan objektif 8. Autism: pemikiran/ perilaku yang bersifat subjektif yang tidak bisa dikoreksi oleh informasi dari luar 9. Anxiety: suatu perasaan tidak menyenangkan yang ditandai oleh ketegangan, cemas, khawatir, seperti ada suatu malapetaka yang akan terjadi

description

SKIZOPRENIA ADLAAH

Transcript of Skenario C Blok 20

Skenario C Blok 20 Tahun 2013

Klarifikasi Istilah1. Depresi: merendahnya corak perasaan2. Schizoid: merujuk pada salah satu dari berbagai karakteristik terkait schizophrenia, termasuk cirri-ciri yang dianggap mengindikasikan predisposisi terhadap schizophrenia serta gangguan-gangguan selain schizophrenia yang dialami oleh anggota keluarga sebagai pengidap schizophrenia atau seriatau lowering feeling tone yang dirasakan sebagai suatu kesedihanng kali ditemukan dalam keluarga schizophrenia

3. Premorbid: terjadi sebelum berkembangnya penyakit4. Isolasi: menarik diri dari dunia luar5. Disorganisasi: Tidak terstruktur6. Insight: kewaspadaan dan pemahaman penderita pada diri sendiri mengenai sikap perasaan perilaku dan gejala yang mengganggu7. Halusimasi: penginderaan yang tidak berdasar atas kenyataan objektif8. Autism: pemikiran/ perilaku yang bersifat subjektif yang tidak bisa dikoreksi oleh informasi dari luar9. Anxiety: suatu perasaan tidak menyenangkan yang ditandai oleh ketegangan, cemas, khawatir, seperti ada suatu malapetaka yang akan terjadi10. Incoherence: gangguan arus piker yang menyebabkan penderita memiliki jalan pikiran atau pembicaraan yang sukar atau tidak dapat dimengerti dan diikuti karena adanya asosiasi longgar yang berat11. Hemung: pikiran terhambat karena adanya retardasi pikiran12. Schizopherina: ggn mental atau sekelompok gangguan yang ditandai dengan kekacauan dalam bentuk dan isi pikiran dalam mood, dalam perasaan dirinya dan hubungan dengan dunia luar, dan dalam tingkah laku13. Gangguan Affektif: kelainan funfamental, terjadinya suasana perasaan (mood/affect) biasanya kea rah depresi ( dengan atau tanpa anxietas yang menyertainya) atau kearah elasi (perasaan yang meningkat)14. GAF scale: global Assesment Functioning, adalah skala penentuan dalam menilai derajat kemampuan seseorang yang sudah diakui secara luas15. Attempted suicide: percobaan bunuh diri (pre okupasi)

Identifikasi masalah:

1. Cek Ela 30 tahun dibawa ke mental hospital karena percobaan bunuh diri, dia terlihat depresi dan menangis tanpa alas an yang pasti2. Perilaku premorbid sudah schizoid, umur 20 tahun, sudah mengganggu bagi keluarganya, dia mengisolasi diri dan tidak ada interaksi sosial

3. Sejak 2 tahun yang lalu terjadi perubahan sikap yang secara bertahap mulai menyendiri dan suka berada di kamar nya sepanjang hari

4. 1 tahun yang lalu, dia mendengar suara-suara yang berkomentar kepadanya namun tidak ada orang dan makin lama suara semakin mengganggu dan memerintahkan dia untuk melakukan suatu yang sulit untuk ditolak. Dia pun dipaksa untuk melukai dirinya, kondisi semakin memburuk, tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan melakukan pekerjaan rumah, perkataannya terbatas dan kacau

5. Berdasarkan keluarga, tidak ada stressor, auto anamnesis pasien sangat diam, menangis dan sulit menjawab pertanyaan, jawabannya tidak jelas dan menolak menjawab pertanyaan

6. Pemeriksaan Psikiatrik

7. Informasi tambahan

Analisis Masalah

1. Cek Ela 30 tahun dibawa ke rumah sakit jiwa karena percobaan bunuh diri, dia terlihat depresi dan menangis tanpa alas an yang jelasa. Jelaskan makna klinis dari percobaan bunuh diri yang(keadaan lain yang bisa melakukan bunuh diri) 2, 11b. Jelaskan Faktor-faktor/ penyebab yang menyebabkan seseorang depresi! 1,9Beberapa ahli juga memberikan penjelasan mengenai penyebab depresi. Menurut Kaplan dalam Tarigan (2003) Faktor-faktor yang dihubungkan dengan penyebab dapat dibagi atas: faktor biologi, faktor genetik dan faktor psiko sosial. Dimana ketiga faktor tersebut juga dapat saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya

1. Faktor BiologiDalam penelitian biopsikologi, norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotransmitter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood. Beberapa peneliti juga menemukan bahwa gangguan mood melibatkan patologik dan sistem limbiks serta ganglia basalis dan hypothalamus.

2. Faktor GenetikData genetik menyatakan bahwa faktor yang signifikan dalam perkembangan gangguan mood adalah genetik. Pada penelitian anak kembar terhadap gangguan depresi berat, pada anak kembar monozigot adalah 50 %, sedangkan dizigot 10 25 %.

3. Faktor PsikososialMungkin faktor inilah yang banyak diteliti oleh ahli psikologi. Faktor psikososial yang memyebabkan terjadinya depresi antara lain;

Peristiwa kehidupan dan stress lingkungan : suatu pengamatan klinik menyatakan bahwa peristiwa atau kejadian dalam kehidupan yang penuh ketegangan sering mendahului episode gangguan mood.

Faktor kepribadian Premorbid : Tidak ada satu kepribadian atau bentuk kepribadian yang khusus sebagai predisposisi terhadap depresi. Semua orang dengan ciri kepribadian manapun dapat mengalami depresi, walaupun tipetipe kepribadian seperti oral dependen, obsesi kompulsif, histerik mempunyai risiko yang besar mengalami depresi dibandingkan dengan lainnya.

Faktor Psikoanalitik dan Psikodinamik : Freud menyatakan suatu hubungan antara kehilangan objek dan melankoli. Ia menyatakan bahwa kemarahan pasien depresi diarahkan kepada diri sendiri karena mengidentifikasikan terhadap objek yang hilang. Freud percaya bahwa introjeksi merupakan suatu cara ego untuk melepaskan diri terhadap objek yang hilang. depresi sebagai suatu efek yang dapat melakukan sesuatu terhadap agresi yang diarahkan kedalam dirinya. Apabila pasien depresi menyadari bahwa mereka tidak hidup sesuai dengan yang dicita-citakannya, akan mengakibatkan mereka putus asa.

Ketidakberdayaan yang dipelajari: Didalam percobaan, dimana binatang secara berulang-ulang dihadapkan dengan kejutan listrik yang tidak dapat dihindarinya, binatang tersebut akhirnya menyerah dan tidak mencoba sama sekali untuk menghindari kejutan selanjutnya. Mereka belajar bahwa mereka tidak berdaya.

Teori Kognitif: Beck menunjukkan perhatian gangguan kognitif pada depresi Asikal H.S. dalam Tarigan (2003) Dia mengidentifikasikan 3 pola kognitif utama pada depresi yang disebut sebagai triad kognitif, yaitu : a) Pandangan negatif terhadap masa depan, b) Pandangan negatif terhadap diri sendiri, individu menganggap dirinya tak mampu, bodoh, pemalas, tidak berharga, c) Pandangan negatif terhadap pengalaman hidup. Meyer berpendapat bahwa depresi adalah reaksi seseorang terhadap pengalaman hidup.

Penyebab depresi adalah faktor biologi, faktor genetik dan faktor psiko sosial. Dimana ketiga faktor tersebut juga dapat saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

c. Bagaimana ciri-ciri orang yang depresi 3,10d. Mekanisme terjadinya depresi 4,12e. Klasifikasi depresi 5, 8f. Hubungan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan terhadap gangguan yang dialami 6,72. Perilaku premorbid sudah schizoid, setelah umur 20 tahun, sudah mengganggu bagi keluarga dan tetangganya, dia mengisolasi diri dan tidak ada interaksi sociala. Ciri-ciri schizoid 2,11b. Faktor yang menyebabkan schizoid 1,9Individu dengan gangguan kepribadian skizofrenia biasanya tidak mampu membentuk hubungan sosial dan kurangnya minat dalam melakukannya. Akibatnya, mereka biasanya tidak memiliki teman baik, dengan kemungkinan pengecualian dari kerabat dekat. Orang-orang tersebut tidak mampu untuk mengekspresikan perasaan mereka dan orang lain melihatnyasebagai sosok yang dingin dan menjauhi orang. Mereka sering kurangnya keterampilan sosial dan dapat diklasifikasikan sebagai penyendiri atau introvert, dengan kepentingan soliter dan pekerjaan, meskipun tidak semua penyendiri atau introvert memiliki gangguan kepribadian skizoid (Miller et al., 2001).

1. 1. PerspektifBiologis

Hasilpenelitianawalmenunjukkanbahwabeberapakepribadian yang ada pada seorang manusia itu diturunkan oleh orang tuanya. Beberapa peneliti bahkan menganggap bahwa faktor keturunan memegang peranan penting karena adanya hubungan genetik antara gangguan kepribadian dengan kesehatan mental seseorang. Secara fisiologis, bentuk tubuh yang diturunkan secara genetik dari orang tua mempunyai karakter khas yang juga berpengaruh pada kepribadiannya.Krestchmer mengemukakan bahwa ada korelasi positif antara konstitusi jasmani dengan konstitusi kejiwaan (temperamen), baik pada penderita penyakit jiwa maupun pada orang yang sehat. Kebanyakan orang-orang yang berkonstitusi leptosom (jangkung), atletis (selaras), dan dysplatis (pendekgemuk) bertemperamen schizothym. Schizothym adalah keadaan sehat dari penderita gangguan skizoid. Menurut krestchmer, schizoid sendiri adalah tipe peralihan dari keadaan sehat kekeadaan sakitnya yaitu skizofrenia.1. 2. PerspektifPsikologis

Karen Horney yang sependapatdengan Freud dalampandangantentangpentingnyamasa-masaawalkehidupandalammembentukkepribadian di masadewasa.Namundiaberbedadalamhalbagaimanakepribadianterbentuksecaraspesifik.Horney merasabahwapadamasakanak-kanak, bukanfaktorbiologis, namunfaktorsosiallahyang mempengaruhiperkembangankepribadian.Tidakadatahapan universal dalamperkembanganmaupunkonflikmasakecil yang takterelakkan.Namun yang menentukanadalahhubungansosialantaraanakdan orang tua.Salah satufaktorpenyebabadalahtipedanpolapengasuhansaatmerekamasihanak-anak.Ibuataupengasuhsangatmempengaruhipembentukandantipekepribadianindividusetelahmerekadewasa.Adanya trauma yang pernahterjadimasakecilsepertiperceraiankedua orang tua, seringmengalamipemukulanatauditerlantarkanoleh orang tuadapatmengakibatkangangguandalampembentukankepribadiannya.Faktorkomunikasidalamkeluargadimanamasalahkomunikasidalamkeluargadapatmenjadikontributoruntukmengembangkangangguantingkahlaku.Masalahkomunikasitersebutantara lain sikapbermusuhan ,selalumengkritik, menyalahkan, kurangkehangatan, kurangmemperhatikananak, emosi yang tinggi. Komunikasidalamkeluargaamatlahpentingdenganmemberikanpujian,adanyategursapadankomunikasiterbuka . Kurangnyastimulasi, kasihsayangdanperhatiandariibu/pengasuhpadabayiakanmemberikan rasa tidakaman yang akanmenghambatterbentuknya rasa percayadiri yang menjadidasardalamberhubungandenganlingkungansosial.Dalamteorinya Horney beranggapanbahwa rasa amanjauhlebihpentingdaripadakepuasan.Jadidukungandaripihakkeluargaberupapembelaan, bantuandalamrumahtanggadanbimbingansangatmembantuterapi yang akandiberikanpadapenderitaskizoid.Horney mengatakanadasepuluhkebutuhan yang perludipenuhiuntukmeminimalisirkecenderunganneurotikseseorang ;termasukskizoid, yaitu

1. kasihsayangdanpenerimaan

2. partnerdominandalamkehidupan

3. batashidup yang sempitdanterbatas

4. kekuatan

5. eksploitasi

6. prestise

7. kebanggaan personal

8. perolehanatauambisi personal

9. kecukupan-diridankebebasan

10. kesempurnaandanketakterbantahan

Jadiskizoiddapatdicegaholehkondisimasakanak-kanak yang tepat, berupapengasuhandankondisisosial di sekitaranak.Karenasifatmanusiaataukepribadian yang fleksibel, bukanmerupakanbakatdalampembentukanpadamasakanak-kanaktetapisetiap orang memilikikapasitasuntukmengubahpadacaramendasar.

1. 3. PerspektifSosiokultural

Ketidakberuntungansosialekonomidanpemaparanterhadap model yang menyimpangmenuntunpadakegagalanuntukmengembangkanperilaku yang beradab.

c. Apa yang menyebabkan keadaan schizoid pasien bertambah berat (perjalanan penyakit, hubungkan dengan usia) 3,10d. Mengapa pasien schizoid dia mengisolasi diri dan tidak ada interaksi social 4,123. Sejak 2 tahun yang lalu terjadi perubahan sikap secara bertahap mulai menyendiri dan suka berada di kamar nya sepanjang hari

a. Makna klinis perubahan sikap secara bertahap mulai menyendiri dan suka berada di kamar nya sepanjang hari 5,84. 1 tahun yang lalu, dia mendengar suara-suara yang berkomentar kepadanya namun tidak ada orang dan makin lama suara semakin mengganggu dan memerintahkan dia untuk melakukan suatu yang sulit untuk ditolak. Dia pun dipaksa untuk melukai dirinya, kondisi semakin memburuk, tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan melakukan pekerjaan rumah, perkataannya terbatas dan kalimatnya kacau

a. Makna klinis dari:

1. Halusinasi auditori 6,72. Kondisi memburuk tidak bisa mengurus dirinya sendiri serta tidak bisa melakukan pekerjaan rumah 2,113. Bicara terbatas dan sangat kacau 1,95. Berdasarkan keluarga, tidak ada stressor, auto anamnesis pasien sangat diam, menangis dan sulit menjawab pertanyaan, jawabannya tidak jelas dan menolak menjawab pertanyaan

a. Hubungan stressor dengan perubahan perilaku 3,10Proses Terjadinya Penurunan Imonologi pada Orang Stres

Penelitian yang membahas tentang hubungan stres dan sistem daya tahan tubuh atau dikenal dengan sistem imun tubuh sudah semakin banyak dilakukan. Sejak berkembangnya ilmu Psikoneuroimunologi yaitu suatu ilmu yang mengaitkan hubungan antara ilmu psikologi, saraf dan imunologi. Psikoneuroimunologi menekankan pada pembuktian-pembuktian terkait dengan sistem imun tubuh dan hubungannya dengan stres yang terjadi pada seseorang. Disebutkan, banyak sekali dampak stres terhadap sistem imun tubuh manusia yang mengakibatkan seseorang lebih rentan mengalami gangguan penyakit terkait dengan sistem imun tubuh. Beberapa penyakit yang dihubungkan dapat mempengaruhi sistem imun manusia adalah asma dan fibromialgia. Asma diketahui sebagai suatu gangguan penyakit pernapasan yang melibatkan sel-sel radang dan sistem imun dalam tubuh.

Fibromialgia sendiri merupakan suatu kondisi gangguan penyakit yang menekankan keluhannya pada nyeri di berbagai bagian tubuh dan suasana perasaan yang tidak nyaman terkait dengan kondisi ini. Gangguan nyeri yang lebih banyak terdapat pada wanita ini belakangan semakin diteliti mempunyai dampak yang berhubungan dengan sistem stres dan imun tubuh. Karena itu, hindari stres mulai dari sekarang, kalaupun memang ada masalah rumit, mintalah bantuan atau bicara dengan orang yang Anda percaya dan segera cari jalan keluarnya.

2. Proses Mudahnya Tejadi Infeksi pada Orang Stres

Stres dan infeksi dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, di mana saja. Stres bersumber dari masalah fisik dan mental. Stres memicu peningkatan produksi hormon kortisol. Hormon ini memacu peningkatan metabolisme cadangan energi tubuh sehingga mengalami pengurangan. Hormon ini juga punya peran dalam menekan sistem imunitas tubuh. Infeksi terjadi bila daya tahan tubuh spesifik maupun non-spesifik mengalami penurunan. Dukungan sosial atau kepedulian orang tua punya peran penting dalam durasi maupun derajat stres yang terjadi pada peserta Orientasi Mahasiswa Baru contohnya. Dimana calon mahasiswa yang memperoleh dukungan sosial yang optimal dalam menjalani pekan orientasi, mengalami stres yang ringan dan tidak jatuh sakit. Sedangkan mahasiswa yang tidak / kurang mendapat dukungan soial mengalami stres cukup berat dan jatuh sakit.

3. Proses Terjadinya Penuaan Dini pada Orang Stres

Tekanan membuat hampir sebagian besar orang merasakan stres. Ini bisa dilihat dari tingginya kasus percobaan bunuh diri di masyarakat yang dipicu faktor ekonomi maupun masalah rumah tangga atau asmara.

Proses penuaan dini pada fase subklinik yang terjadi antara 25-35 tahun. Fase ini ditandai dengan menurunnya fungsi kerja hormon dalam tubuh manusia. Dampaknya terbentuk radikal bebas yang dapat merusak sel dan DNA yang akhirnya memunculkan penyakit kanker.

Selain mengalami penurunan produksi hormon dan berkurangnya masa otot, proses penuaan dini juga menyebabkan usia psikologis seseorang menjadi lebih tua dibandingkan dengan usia kronoligik (usia berdasarkan tahun lahir) orang tersebut.

4. Stres Dapat Menyebabkan Kanker

Stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stres dapat menyebabkan tejadinya kanker pada seseorang. Bagi banyak orang, mengalami stres adalah suatu peristiwa traumatik atau sangat menegangkan untuk dibahas.Orang orang yang mengalami yang mengalami problematik seperti ini dapat lebih cepat terkena kanker.

Ketika dihadapkan dengan trauma besar, kadar hormon kortisol stres tetap pada tingkat tinggi dan sistem kekebalan tubuh lansung menekan yang tugasnya untuk melawan sel-sel kanker yang ada pada setiap tubuh manusia. Orang dalam stres tinggi umumnya berarti seseorang yang tidak dapat memproduksi melatonin yang cukup selama waktu tidur serta tidak bisa tidur dengan nyenyak. Pertumbuhan sel kanker dihambat oleh melatonin, ini berarti ketika seseorang tidak mampu mengatasi stres, hal ini dapat menyebabkan semakin berkembangnya sel-sel kanker. Salah satu fungsi dari hormon adrenalin adalah untuk mengangkut gula dari sel tubuh. Tubuh menjadi asam ketika terlalu banyak gula dalam sel-sel tubuh. Ini berarti sel-sel tubuh yang normal kekurangan oksigen dan tidak dapat bernapas dengan baik. Sel kanker tumbuh dengan baik dalam keadaan oksigen yang rendah. Sel-sel kanker juga dapat berkembang pada gula untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Stres tinggi dapat menyebabkan kadar kortison yang menekan sistem kekebalan tubuh dan menipisnya adrenalin yang menyebabkan oklsigen rendah, untuk berkembangnya sel tubuh dan terlalu banyak gula dalam tubuh yang dihasilkan oleh lingkungan sehingga menimbulkan kanker. Adapun efek yang ditimbulkan oleh stres yaitu :

a. Tingginya kadar gula dalam tubuh

b. Rendahnya oksigen dalam tubuh

c. Berkurangnya produksi hormon adrenalin dimana mereka lebih menjadi kanker dan lebih rentan untuk bermutasi.

5. Stres Dapat Menyebabkan Gangguan Menstruasi

Kesehatan mental dan spiritual sangat penting untuk mengurangi stres. Jika dalam keadaan stres, otak akan memberikan tandanya ke tubuh melalui penegangan urat-urat saraf. Tanda-tanda ini akan menyebabkan rasa sakit pada tubuh ( defresi, tegang, gelisah ). Selain itu, siklus haid pun menjadi tidak teratur dan sistem kerja jantung menjadi bertambah. Siklus haid menjadi tidak teratur karena adanya gangguan hormon yang disebabkan oleh stres. Haid terkaid erat dengan hormon yang diatur oleh otak, tepatnya dikelenjar hipofisis untuk menghasilkan hormon FSH, hormonal ini akan mengirimkan sinyal ke indung telur untuk proses pematangan folikel telur. Bila sistem pengaturan ini terganggu, maka secara otomatis siklus haid pun menjadi terganggu. Seorang wanita dapat mengurangi tingkat stresnya dengan melakukan meditasi dan yoga. Tarik napas dalam-dalam dan perlahan-lahan berdoa, mendengarkan musik lembut, atau jalan-jalan santai. Dngan berelaksasi setiap hari, maka stres dalam hidup akan berkurang.

6. Stres Dapat Menyebabkan Gastrointestina

Stres dapat menyebabkan gangguan pada sistem percernaan salah satu diantaranya adalah diare. Diare adalah peningkatan keenceran dan frekuensi tinja. Diare dapat terjadi akibat adanya zat terlarut yang tidak dapat diserap di dalam tinja yang disebut diare osmotik atau iritasi saluran cerna. Penyebab seringnya terjadi iritasi adalah seringnya infeksi oleh virus atau bakteri di usus halus distal atau usus besar. Iritasi usus oleh suatu pantogen memengaruhi lapisan mukosa usus. sehingga terjadi peningkatan produk-produk sekretorik termasuk mukus. Iritasi oleh mikroba juga memengaruhi lapisan otot sehingga terjadi peningkatan mutilitas. Peningkatan mutilitas menyebabkan banyak air dan elektrolit terbuang karena berkurangnya waktu yangtersedia umtuk penyerapan zat-zat tersebut di kolon. Individu yang mengalami diare berat dapat meninggal akibat syok hivopolemik dan kelainan elektrolit. Toksin kolera yang dikeluarkan oleh bakteri kolera adalah conrh dari bahan yang sangat merangsang mutilitas dan secara langsung menyebabkan sekresi air dan elektrolit kedalam usus besar, sehingga unsur-unsur plasma yang penting ini terbuang dalam jumlah besar. Diare juga dapat disebabkan oleh faktor fisikologis misalnya ketakutan atau jnis-jenis stres tertentu yang diperantaraai oleh stimulasi sraf parasimpatis.

7. Stres dapat menyebabkan penyakit kulit

Salah satu bentuk penyakit kulit yang tibul karena stres adalah kulit gatal-gatal. Perasaan cemas dapat memperburuk kondisi yang mendasari penyakit kulit seperti dermatitis dan eksim psoriasis. Hormon stres mengaktifkan serabut saraf yang menyebabkan sensasi gatal semakin berkembang. Orang yang stres memiliki kemungkinan menderita gatal kronis, atau pruritus dua kali lipat lebih besar.b. Makna klinis dari hasil autoanamnesis 4,126. Pemeriksaan Psikiatri

a. Makna klinis dari poor discriminative insight autism , anxietas, 6,7 b. incoherence, dan hemmung, gangguan membedakan khayalan dan kenyataan 5,87. Informasi tambahan

a. Interpretasi dari GAF scale 2,11b. Indikasi dan Cara pemeriksaan GAF scale 1,9c. Cara pemeriksaan dan pembagian level intelegensi 3,10a. Cara penegakkan diagnosis dan pemeriksaan penunjang 4,12DiagnosaBerdasarkan DSM-IVGangguankepribadianskizoiddidiagnosaberdasarkanbeberapakriteriaberikut :

1. A. Polaperilakumenetap yang tidakberpengaruhdaribentukhubungansosialdanketerbatasanpengungkapanekspresiemosidalampelbagaihubunganantarpribadipadaawalmasadewasa.

2. 1. Tidakpernahtertarikataumenikmatidalamberhubungandengan orang lain termasukuntukmenjadibagiandalamkeluarga

3. 2. Hampirselalumemilihaktivitasuntukmenyendiri

4. 3. Sangatsedikitdiantaranya yang tertarikpadaaktivitasseksual

5. 4. Sangatjaranguntukmemilihwaktuuntukbersenang-senang

6. 5. Sedikitmempunyaitemanakrab

7. 6. Tidakterpengaruhpadapujiandankritikdari orang lain

8. 7. Emosidingin, efekmendataratautakpeduli (detachment)

1. B. Gangguankepribadianskizoidtidakmuncul yang disebabkanolehskizofrenia, gangguan mood dengangejalapsikotikdikemudianhari, gangguanpsikotiklainnyaataudisebabkanolehgangguanperkembangantermasukfungsifisiologisdaridampaklangsungpengobatanmedis.

b. DD dan WD 5,8c. Etiologi 6,7d. Epidemiologi dan faktor resiko 2,11e. Patofisiologi 3,10f. Manifestasi Klinis 1,9g. Tata laksana 4,12Skizoid

Tritment yang dapat diberikan yaitu:

a. Psikoterapi. Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien gangguan kepribadian skizoid mungkin diam untuk jangka waktu yang lama, namun suatu waktu mereka akan ikut terlibat. Pasien harus dilindungi dari serangan agresif anggota kelompok lain mengingat kecenderungan mereka akan ketenangan. Dengan berjalannya waktu, anggota kelompok menjadi penting bagi pasien skizoid dan dapat memberikan kontak sosial.

b. Farmakoterapi. Dengan antipsikotik dosis kecil, antidepresan dan psikostimulan dapat digunakan dan efektif pada beberapa pasien.

TerapiKelompokTerapikelompokmerupakansalahsatu treatment yang paling cepatdanefektif, meskipundemikianterapikelompoktetapmenemuikesulitanketikaindividu SPD ikutdalampartisipasikelompoktersebut.Olehkarenanyaindividudiberikankenyamanandalamgrupnya, terapisjugaharusmenjagadarikritikananggotalainnya.Terciptanyakeakrabanantarsesamaanggotamerupakansalahsatuharapandariterapiinidenganmenciptakanhubungan-hubungansosial yang salingmendukung.Terapikelompokakanmemberipengalaman-pengalamansosial yang bermanfaat, salingmengertisesamaanggota, berkomunikasisampaipadamemahami orh. Pencegahan 5,8PrevensiPengobatan untuk gangguan kepribadian skizoid fokus pada keterampilan orang tersebut meningkat sosial, kontak sosial, dan kesadaran ini atau perasaannya sendiri (beck dan merdeka, 1990; Jaminan Kualitas Proyek, 1990). Terapis mungkin model ekspresi perasaan untuk klien akan membantu klien mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaannya sendiri. Pelatihan keterampilan sosial, dilakukan melalui tugas pekerjaan rumah di mana klien mencoba keluar keterampilan sosial yang baru dengan orang lain, merupakan komponen penting dari terapi kognitif. Beberapa terapi merekomendasikan terapi kelompok untuk orang dengan gangguan kepribadian schizoid. Dalam teks sesi kelompok, anggota kelompok dapat model hubungan interpersonal dan orang dengan gangguan kepribadian schizoid dapat berlatih keterampilan sosial yang baru secara langsung dengan orang lain.

i. Komplikasi 6,7j. Prognosis (baik, buruk, dan faktor yang memperbaiki) 2,11k. KDU 1,9HipotesisCek Ela 30 tahun mengalami Gangguan mental berat berupa schizophrenia dan schizoid personality

LI

Skizoid personality 3,10,6Schizophrenia 4,12Gangguan Affektif 5,8, 71. Clara

2. Umay

3. Meylinda

4. Misun

5. Kevin

6. Ddi

7. Fedi

8. Kiki

9. Bellinda

10. Reza

11. Ridhya

12. Jim