Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
-
Upload
bungaananda -
Category
Documents
-
view
234 -
download
1
Transcript of Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
1/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Homeostasis, Stress dan Adaptasi adalah blok
keenam pada awal semester II dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UniversitasMuhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus
skenario B yang memaparkan kasus sejak kemarin malam
Fathanah, 6 tahun mengalami mencret-mencret 7 kali dan muntah,
setelah ia minum es yang dijual di pinggir jalan pada saat pulang
sekolah. Sekarang kondisi Fathanah terlihat lemas, kedua kelopak
matanya cekung, ia merasa haus serta kencing sedikit. Sebelum
dibawa ke UGD ibunya memberi bubur beras encer dengan
tambahan larutan gula dan garam.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi
kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan
bagian dari sistem pembelajaran Kurikulum Berbasis
Kompetensi di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
2/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 2
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario
dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1. Data Tutorial
Tutor : dr. H. Achmad Azhari, DAHK
Moderator : M. Muamin
Sekretaris meja : Rani Julianti
Sekretaris papan : Shasti Marida Saratalia
Waktu : 1. Senin, 13 Mei 2013
2. Rabu, 15 Mei 2013
Pukul 13.00 15.00 WIB
Peraturan:
1. Menonaktifkan ponsel atau dalam keadaan diam.
2. Mengacungkan tangan terlebih dahulu saat akan mengajukan
argumen.
3. Izin saat akan keluar ruangan.
4. Dilarang makan dan minum saat tutorial sedang berlangsung.
2.2. Skenario Kasus
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
3/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 3
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario
B yang memaparkan kasus sejak kemarin malam Fathanah, 6 tahunmengalami mencret-mencret 7 kali dan muntah, setelah ia minum
es yang dijual di pinggir jalan pada saat pulang sekolah. Sekarang
kondisi Fathanah terlihat lemas, kedua kelopak matanya cekung, ia
merasa haus serta kencing sedikit. Sebelum dibawa ke UGD
ibunya memberi bubur beras encer dengan tambahan larutan gula
dan garam.
2.3 Seven Jump Steps
2.3.1 Klarifikasi Istilah
1. Mencret: sakit perut, dan sering buang air besar atau
dengan fases setengah cair atau cair (KBBI)
2. Muntah: Keluarnya isi lambung, dengan kekuatan seperti
menyemprot melalui mulut (KBBI)
3. Lemas: keadaan tidak bertenaga (KBBI)
4. Kelopak Mata Cekung: keadaan kelopak mata tertarik ke
dalam (KBBI)
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
4/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 4
5. Kencing Sedikit: produksi dan ekskresi urin yang
berkurang dalam hutangannya dengan asupan cairan(Dorland)
6. Bubur Beras Encer: bubur yang terbuat dari beras, dalam
keadaan encer (KBBI)
7. Larutan Gula dan Garam: cairan yang berisi air matang
dengan gula dan garam (KBBI)
2.3.2 Identifikasi Masalah
1. Sejak kemarin malam Fathanah, 6 tahun mengalami
mencret-mencret 7 kali dan muntah, setelah ia minum es
yang dijual di pinggir jalan pada saat pulang sekolah2. Sekarang kondisi Fathanah terlihat lemas, kedua kelopak
matanya cekung, ia merasa haus serta kencing sedikit.
3. Sebelum dibawa ke UGD ibunya memberi bubur beras
encer dengan tambahan larutan gula dan garam
2.3.3 Analisis Masalah
1. Sejak kemarin malam Fathanah, 6 tahun mengalami
mencret-mencret 7 kali dan muntah, setelah ia minum
es yang dijual di pinggir jalan pada saat pulang sekolah
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
5/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 5
a. Apa saja faktor-faktor penyebab mencret dan muntah,
serta hubungan dengan kasus?Jawab:
Faktor-faktor yang menyebabkan mencret :
1. Enteritis : peradangan pada traktus intestinal
disebabkan oleh bakteri maupun virus terinfeksi
oleh virus / bakteri yang mengakibatkan
mukosa teriritasi secara luas, sehingga
kecepatan sekresi menjadi tinggi
2. Diare Psikogenik : Disebabkan karena masa
ketegangan saraf. Stimulasi berlebihan dari
sistem saraf simpatis yang secara kuat
mencetuskan motilitas maupun sekresi mukus
berlebihan
3. Kolitis Ulserative : peradangan dan ulserasi
pada daerah yang luas di usus besar. Motilitas
dari kolom yang mengalami ulseresi sering
begitu besar sehingga perpindahan masa terjadi
seharian.
Pada kasus ini factor penyebab Fathanah
mengalami mencret adalah Enteritis. Faktor
penyebab dari muntah pada anak biasanya
disebabkan gastroenteritis virus dan bakteri.
Pada kasus ini mencret dan muntah disebabkan
karena infeksi bakteri yang terkandung dalam
es yang dibeli fathanah.
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
6/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 6
b. Bagaimana system yang terlibat pada saat mencret dan
muntah?
Jawab:
system digestif = karena pada saat mencret dan
muntah, terjadi iritasi pada usus halus di karenakan
oleh bakteri, usus halus merespon adanya bakteridengan muntah, untuk mengeluarkan bakteri, dan
mengalami mencret dikarenakan usus halus tidak
mampu menyerap cairan dengan kecepatan normal,
sehingga sehingga bahan-bahan yang disekresikan
yang seharusnya di reabsobsi kembali tidak mampu di
reabsobsi secara normal oleh usus halus, sehingga
cairan yang tidak di reabsorbsi tersebut kelaur
bersama feses.
(Sherwood, 2012)
c. Bagaimana patofisiologi mencret?
Jawab:
Gangguan transportasi larutan usus perpindahan
air melalui membran usus secara pasif dalam hal ini
ditentukan oleh aliran larutan secara aktif maupun
pasif. (Nelson, Ilmu Kesehatan Anak Vol.2)
Fathona minum es bakteri menginfeksi
intestinum tenue terinfeksi infeksi terjadi pada sel -
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
7/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 7
sel epitel sel -sel epitel mengalami degenerasi
digantikan oleh sel enterosit antropi pada vili -vili sel -sel yang rusak masuk ke dalam lumen
gangguan absorbsi cai ran dan makanan makanan
yang belum diabsorbsi terdorong ke colon mencret
d. Bagaimana patofisiologi muntah?
Jawab:
Gerakan merangsang reseptor di dalam labirin
vesibular pada telinga dalam, dan ke dalam
cerebelum, kemudian ke zona pencetus kemoreseptor,dan akhirnya ke pusat motorik (medula oblogata)
muntah. (Guyton & Hall, 2010)
Kemampuan untuk memuntahkan merupakan suatu
keuntungan karena memungkinkan pengeluaran toksin
dari lambung. Muntah terjadi bila terdapat rangsangan
pada pusat muntah (Vomiting Centre), suatu pusatkendali di medulla berdekatan dengan pusat
pernapasan atau Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ)
di area postrema pada lantai ventrikel keempat
Susunan Saraf. Koordinasi pusat muntah dapat
diransang melalui berbagai jaras. Muntah dapat terjadi
karena tekanan psikologis melalui jaras yang kortek
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
8/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 8
serebri dan system limbic menuju pusat muntah (VC).
Pencegahan muntah mungkin dapat melaluimekanisme ini. Muntah terjadi jika pusat muntah
terangsang melalui vestibular atau sistim
vestibuloserebella dari labirint di dalam telinga.
Rangsangan bahan kimia melalui darah atau cairan
otak (LCS ) akan terdeteksi oleh CTZ.
Mekanisme ini menjadi target dari banyak obat antiemetik. Nervus vagal dan visceral merupakan jaras
keempat yang dapat menstimulasi muntah melalui
iritasi saluran cerna disertai saluran cerna dan
pengosongan lambung yang lambat. Sekali pusat
muntah terangsang maka cascade ini akan berjalan
dan akan menyebabkan timbulnya muntah.
Murry KF, Christie DL. Vomiting Pediatrics in
Review Vol. 19 No. 10 October 1998.
e. Bagaimana interpretasi dari mencret 7 kali dan
muntah?
Jawab:
Interprestasi dari mencret 7 kali dan muntah:
- Cairan normal yang dieksresikan oleh tubuh
melalui feses adalah 200ml/hari.
- Terjadi gangguan absorbsi pada dinding
mukosa usus
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
9/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 9
Derajat dehidrasi dibagi dalam 3 klasifikasi :
a) Diare tanpa dehidrasiTanda diare tanpa dehidrasi, bila terdapat 2 tanda di
bawah ini atau lebih :
- Keadaan Umum : baik
- Mata : Normal
- Rasa haus : Normal, minum biasa
-
Turgor kulit : kembali cepat
b) Dehidrasi Ringan/Sedang
Diare dengan dehidrasi Ringan/Sedang, bila terdapat 2
tanda di bawah ini atau lebih:
- Keadaan Umum : Gelisah, rewel
- Mata : Cekung
- Rasa haus : Haus, ingin minum banyak
- Turgor kulit : Kembali lambat
c) Diare dehidrasi berat
Diare dehidrasi berat, bila terdapat 2 tanda di bawah
ini atau lebih:
- Keadaan Umum : Lesu, lunglai, atau tidak
sadar
- Mata : Cekung
- Rasa haus : Tidak bisa minum atau malas
minum
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
10/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 10
- Turgor kulit : Kembali sangat lambat (lebih
dari 2 detik)Dalam kasus mencret 7kali dan muntah ini termasuk
ke dalam dehidrasi ringan-sedang akibat diare.
(http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diar
e_Final(1).pdf)
f. Bagaimana fisiologi cairan tubuh?
Jawab:
Dalam tubuh, cairan menempati porsi yang besar
( 60%BB) dibanding komponen-komponen
penyusun tubuh lain dan didistribusikan dalam
kompartemen-kompartemen tubuh, yaitu :
1. Ruang Intrasel : 40% BB
2. Ruang Ekstrasel : 20% BB yang terbagi dalam :
a. Ruang Interstitial : 15% BB
b. Ruang Intravaskuler/dalam pembuluh darah :
5% BB
http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdfhttp://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdfhttp://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdfhttp://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdf -
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
11/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 11
Dalam cairan tubuh terlarut terdapat zat-zat
elektrolit dan zat-zat non elektrolit. Contoh Zat
Elektrolit adalah : ion Na, K, Cl dan Contoh Zat
Non Elektrolit : Sukrosa dan Protein. Elektrolit
terpenting dalam cairan intrasel adalah K dan Ion
fosfat sedangkan dalam cairan ekstrasel adalah Na
dan Cl. Satuan untuk elektrolit adalah
miliekivalen/Liter (mek/L) atau milimol/Liter
(mmol/L).
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
12/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 12
Tabel Nilai Normal beberapa Elektrolit dalam
Darah
Nilai Normal
Natrium (Na)
Kalium (K)
Klorida (Cl)
Kalsium (Ca)
Magnesium (Mg)
135 153 mmol/L
3,5 5,3 mmol/L
98 109 mmol/L
2,2 2,6 mmol/L
1,5 2,0 mmol/L
g. Bagaimana respon tubuh setelah mencret dan muntah?
Jawab:
Diare bermanfaat ketika pengosongan cepat usus
mempercepat eliminasi bahan berbahaya dari tubuh.
Namun, yang keluar tidak saja sebagian dari bahan
yang di telan tetapi juga sebagian produk sekretorik
yang seharusnya di reabsorbsi. Pengeluaran
berlebihan isi usus menyebabkan dehidrasi, hilangnya
nutrient, dan asidosis metabolic katena keluarnya
HCO -3. Sifat tinja yang encer ini biasanya disebabkan
karena usus halus tidak mampu menyerap cairan
seperti normal. Cairan yang tidak di serap ini keluar
sebagai tinja maka menyebabkan berkurangnya
energy.
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
13/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 13
(Sherwood, 2012)
h. Bagaimana keadaan cairan tubuh setelah mencret dan
muntah?
Jawab:
Terjadinya defisit cairan. Karena apabila
kehilangan cairan tubuh terus menerus, air akan
ditarik dari dalam sel dan apabila volume plasma tetaptidak dipertahankan maka akan terjadi kegagalan
sirkulasi.
Selain itu setelah mencret dan muntah yang
disebabkan oleh diare menyebabkan kehilangan
sejumlah besar air dan elektrolit sebagai respon tubuh
terhadap iritasi . Yang mengakibatkan terjadinya
dehidrasi.
(Sumber: Guyton & Hall)
i. Bagaimana anatomi system traktus digestivus?
Jawab:
ANATOMI SISTEMA DIGESTIVUS :
1. Cavum oris (rongga mulut)
2. Farink (tekak)
3. Oesofagus (kerongkongan)
4. Gaster (lambung)
5. Intestinum tinue (usus halus)
6. Intestinum crasum (usus besar)
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
14/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 14
7. Anus
ORIS
Philtrum: cekungan yang terletak di tengah di bibir
atas
Labium superior: bibir atas
Labium inferior: bibir bawah
Rima oris: garis yang terbentuk pada tautan bibir atas dan bibir bawah
CAVUM ORIS
Palatum durum (langit-langit keras, terbuat dari
tulang)
Palatum molle (langit-langit lunak, terbuat dari
membran)
Uvula (Jawa: intil-intil)
Arcus palatofaringius anterior: lengkung yang
membatasi antara palatum dan farink, bagian depan
Arcus palatofaringius posterior: lengkung yang
membatasi antara palatum dan farink, bagian
belakang
Tonsila palatine (amandel)
Lingua (lidah)
Dents (gigi)
DENTS
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
15/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 15
Dents dibagi menjadi empat kuadran: superior
dextra, superior sinistra, inferior dextra dan inferior sinistra
Dents diberi nomor mulai dari depan ke belakang,
nomor 1 s/d 8
Dents permanent: gigi sulung, jumlahnya 32 buah
Dents deciduas: gigi susu, jumlahnya 20 buah
(tidak ada geraham besar-molar) Dents insicivus: gigi seri, nomor 1 dan 2
Dents caninus: gigi taring, nomor 3
Dents premolar: gigi geraham kecil, nomor 4, 5
dan 6
Dents molar: gigi geraham besar, nomor 7 dan 8
GLANDULA SALIVATORIUS
Glandula salivatorius: kelenjar ludah, terdiri 3
kelenjar
1. Glandula parotis: paling besar, terletak di bagian
depan bawah telinga, jika infeksi menimbulkan
penyakit parotitis (gondongen)
2. Glandula sublingualis: terletak di bawah lidah
3. Glandula submandibularis: terletak di bawah
tulang rahang bawah (os mandibula)
LINGUA
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
16/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 16
Permukaan lidah kasar karena ada tonjolan-tonjolan
yang tersebar di permukaan lidah, tonjolan inimerupakan tempat receptor gustatorius, tonjolan ini
disebut: papilla lingualis, diberi nama berdasarkan
bertuknya:
a. Papilla lingualis sircumvalata: berbentuk
bundar seperti sircuit
b.
Papilla lingualis fungiformis: berbentuk seperti jamur
c. Papilla lingualis filiformis: mempunyai fili
d. Tonsila lingualis: tonsil duduk
OESOFAGUS
Merupakan saluran yang menghubungkan farink dan
gaster
Terdapat 3 tempat penyempitan di oesofagus
a. Atas: selalu menutup, karena ada sfinkter
oesofagus superior
b. Tengah: pada percabangan bronkus
c. Bawah: selalu menutup, karena ada sfinkter
oesofagus inferior
GASTER
Lambung merupakan tempat penyimpanan makanan,
bagian dari lambung:
Kardia: tempat pertemuan antara gaster dan esofagus
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
17/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 17
Fundus: bagian dari lambung yang berbentuk seperti
kubah (bagian atas) Corpus: badan lambung
Pilorus: bagian ujung (ekor) lambung
Kurvatura major: lengkung lambung yang panjang
Kurvatura minor: lengkung lambung yang pendek
Antrum piloricum: ruangan dalam pilorus
Pada kardia terdapat sfinkter oesofagus inferior
berfungsi mencegah refluk makanan ke oesofagus
Pada antrum pilorikum terdapat Sfinkter pilorikum
yang berfungsi mengatur makanan ke duodenum (satu
porsi akan habis selama 6 jam)
Plika gastrika merupakan lapisan mucosa bagian
dalam lambung yang berfungsi sebagai kelenjar yang
menghasilkan getah lambung
PLIKA GASTRIKA
Plika gastrika merupakan lipatan mukosa pada ruang
dalam gaster yang berfungsi sebagai kelenjar dan
menghasilakan getah lambung
Lapisan Lambung: terdiri 3 lapisan
1. Tunica mucosa
2. Tunica submucosa
3. Tunica muscularis (otot)
M. sircularis (internal) berfungsi untuk gerak
menyempit
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
18/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 18
M. longitudinal (eksternal) berfungsi untuk gerak
memendek
INTESTINUM TENUE
Usus halus dibagi 3 bagian
1. Duodenum
2. Jejunum
3. Ilium Secara anatomis ketiganya sama, bedanya hanya
ada pada besarnya lumen, makin kebawah makin
besar, dan setiap tambah besar diberi nama
berbeda, secara fisiologis ketiganya mempunyai
fungsi yang sama
SALURAN EMPEDU DAN PANKREAS
Empedu Dan pancreas menghasilkan getah yang
dialirkan kedalam duodenum, salurannya adalah sbb:
1. Ductus hepaticus sinistra (saluran hati kiri)
2. Ductus hepaticus dextra (saluran hati kanan)
3. Ductus hepaticus communis (saluran gabungan
antara ductus hepaticus dextra dan sinistra)
4. Ductus sisticus (saluran empedu)
5. Ductus choleducus (saluran gabungan antara
ductus sisticus dan ductus hepaticus communis)
6. Vesica biliaris/felea (kandung empedu)
7. Ductus pancreaticus (saluran pancreas)
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
19/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 19
8. Ampula vateri (pertemuan antara ductus
choleducus dan ductus pankreaticus)9. Papilla vateri (tonjolan ampula Vateri, tempat
bermuaranya getah empedu dan pancreas kedalam
duodenum
Duodenum (usus dua belas jari)
INTESTINUM CRASUM Intestinum crasum atau colon hdala usus besar,
permukaannya bergelombang yang disebut Haustra,
bagian dari usus besar hdala:
1. Caecum: bagian colon yang terletak dibawah
ileum, didalam cecum terdapat appendix
vermicularis (usus buntu)
2. Colon ascenden: bagian colon yang naik keatas,
diatas ileum
3. Colon transversum: bagian colon yang berjalan
mendatar
4. Colon descenden: bagian colon yang berjalan
menurun, terletak disebelah kiri
5. Colon sigmoid: bagian colon yang berbelok,
membentuk huruf s (sigmoid)
6. Rectum; bagian terakhir dari colon yang terletak
pada ujung coclon sebelum anus
7. Anus: merupakan pintu keluar dari colon
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
20/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 20
Permukaan colon yang menggembung disebut haustra,
serta ada bentukan seperti cacing pada permukaancolon yang disebut: taenia coli, ini merupakan
kumpulan otot colon longitudinal (tidak semua
permukaan colon ada otot tsb, hanya ada di tiga
tempat)
Sepanjang taenia coli terdapat tonjolan jaringan yang
disebut: appendix epiploika(Kahle, 1991)
2. Sekarang kondisi Fathanah terlihat lemas, kedua
kelopak matanya cekung, ia merasa haus serta kencing
sedikit.
a. Bagaimana patofisiologi:
- Lemas
Jawab:
Cairan tubuh banyak keluar akibat diare
Cairan dalam darah berkurang tekanan darah
berkurang nutrrisi dan Oksigen yang dibutuhkan
untuk membentuk ATP menurun Atp yang
terbentuk sedikit lemas
- Kedua Kelopak Mata Cekung
Jawab:
Kompartemen CES menjadi hipertonik maka
H2O berpindah keluar sel melalui osmosis ke
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
21/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 21
dalam CES yang lebih pekat sampai osmolaritas
CIS sama dengan CES. Karena H 2O keluar makasel menciut sehingga mata cekung (menunjukkan
H2O lenyap dari jaringan lunak di bawahnya).
(Sherwood,2012)
- Haus
Jawab:
Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280mOsm) akan merangsang osmoreseptor di
hipotalamus. Rangsangan ini akan diantarkan ke
neuron hipotalamus yang mensintesis vasopressin
akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel
akan diantarkan ke pusat haus di hipotalamus
sehingga terbentuk perilaku untuk mengatasi haus.
- Kencing Sedikit
Jawab:
Penurunan jumlah volume cairan tubuh
menyebabkan kelenjar hipofisis bagian belakang
meningkatkan sekresi hormon ADH kedalam ginjal. Sekresi ADH ini diatur oleh
perubahan dalam volume ekstraseluler . suatu
penurunan 10 persen atau lebih akan memacu
pelepasan hormon ADH , meskipun tanpa adanya
perubahan osmolaritas plasma. akibatnya
penyerapan air meningkat sehingga urine yang
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
22/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 22
terjadi pekat dan jumlahnya sedikit.
(Harrison,2012)
b. Bagaimana histofisiologi system yang terkait pada
kasus:
- Sistem Ekskresi
Jawab:
Kandung Kemih Lapisan pada dinding
kandung kemih sama dengan ureter,
tetapi lapisan muskularnya lebih tebal
dan tersusun tidak teratur
Urethra pada pria terdiri dari 4 bagian :
part prostatika, pars membranosa, pars
bulbaris dan pars pendulosa. Ureter merupakan saluran yang lumennya
berlekuk-lekuk akibat lipatan mukosa.
Dinding ureter terdiri dari lapisan
mukosa, muskularis dan adventisia atau
fibrosa.
Tubulus koligens dibatasi oleh epitelkubus dan bergaris tengah sekitar 40 um.
Tubulus kontortus proksimal keluar dari
badan malphigi, dibatasi oleh sel epitel
selapis kubus. Lumennya kecil. Apeks
sel yang menghadap lumen mempunyai
banyak mikrofili yang panjangnya sekitar
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
23/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 23
1 um yang membentuk brush border,
sitoplasma sel granular dan sel sangatterwarnai oleh eosin.
Ginjal berbentuk seperti buncis, yang
dibungkus oleh kapsul ginjal yang terdiri
atas jaringan ikat padat
-
Sistem Digestif Jawab:
Rongga mulut : epitel berlapis gepeng Lidah : bagian tengah lidah terdiri dari
jaringan ikat dan berkas serat otot rangka,
dan semua papilla lidah dilapisi oleh epitel
berlapis gepeng Kelenjar liur terdiri dari duktus eksretorius
dan asini sekretorius yang membawa liur
dari luar ke rongga mulut. Sel mioepitel
kontraktil mengelilingi asini serosa dan
mukosa serat duktus interkalaris
Esophagus : lumen dilapisi oleh epitel
berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk,
disepertiga atas, muskularis eksterna
mengandung otot rangka ditengah, terdapat
otot rangka dan otot polos di muskularis
eksterna disepertiga bawah, muskularis
ekterna mengandung otot polos
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
24/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 24
lambung : epitel selapis silindris, epitel
columnar usus halus :
o duodenum memiliki empat lapisan
mukosa dengan epitel, lamina propria,
muskularis mukosa dan kelenjar
duodenal. Vili dibagian ini tampak
lebar, tinggi, dan banyak dengansedikit sel goblet di epitel
o jejunum dan ileum memiliki vili yang
sempit, pendek dan di epitel lebih
banyak mengandung sel goblet.
Usus besar terdiri dari epitel selapis silindris
dengan banyak sel goblet
(Eroschenko, 2012)
c. Bagaimana interpretasi dari kondisi Fathanah?
Jawab:
Fathanah mengalami diare ringan-sedang
d. Bagaimana hubungan mencret dan muntah bisa terjadi
lemas, kedua kelopak mata cekung, haus dan kencing
sedikit?
Jawab:
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
25/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 25
Mencret dan muntah ini diakibatkan oleh diare
infeksius akut , sehingga menyebabkan dehidrasikarena kehilangan cairan dan elektrolit sehingga
menyebabkan terjadinya lemas, kelopak mata cekung,
haus dan kencing sedikit.
e. Bagaimana factor-faktor yang mempengaruhi daya
tahan tubuh? (Sistem Imunitas)
Jawab:
a) Umur
Semakin tua umur seseorang maka semakin rendah
tingkat daya tahan tubuhnya
b) Pola hidup
Apabila pola hidup seseorang teratur maka daya
tahan tubuhnya juga akan baik
c) Aktivitas
Orang yang tidak terbiasa beraktivitas berat, tiba-
tiba beraktivitas yang berat maka daya tahan
tubuhnya akan menurun
d) Asupan nutrisi
Asupan nutrisi juga sangat beroengaruh, apabila
asupan nutrisi seseorang baik, maka daya tahan
tubuhnya juga akan baik
e) Lingkungan
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
26/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 26
Lingkungan sangat berpengaruh, pada kasus ini
suhu lingkungan panas sehingga daya tahan tubuhmenurun
f) Jenis kelamin
Biasanya pria mempunyai daya tahan tubuh yang
lebih baik dari pada wanita
3.
Sebelum dibawa ke UGD ibunya memberi bubur berasencer dengan tambahan larutan gula dan garam
a. Bagaimana kandungan dari ubur beras encer dengan
tambahan larutan gula dan garam?
Jawab:
Osmolaritas Na +Cl - merupakan jumlah terbanyak
dibandingkan dengan yang lain. Cairan ini memilikikandungan yang hamper sama dengan cairan tubuh
yang berfungsi untuk metabolism tubuh.
Penambahan glukosa hanya untuk menambah
nutrisi yang hilang setelah dehidrasi yang berlebihan
karena diare.
(Sherwood,2012)
b. Bagaimana pengaruh dan manfaat terhadap member
bubur beras encer dengan tambahan larutan gula dan
garam terhadap tubuh Fathanah?
Jawab:
Manfaat penambahan gula dan garam :
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
27/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 27
1. menjaga keseimbangan jumlah cairan dan
mineral dalam tubuh2. Larutan yang dibuat untuk mencegah dan
mengatasi dehidrasi
3. Secara cepat dapat mengganti cairan tubuh yang
hilang
Campuran gula putih (sukrosa) dengan garam
dapur. Kombinasi gula dan garam dapat diserap baik oleh usus penderita diare, karena ion natrium
merupakan ion yang berfungsi allosterik
(berhubungan dengan penghambatan enzim karena
bergabung dengan molekul lain). Sleain itu, garam
mampu meningkatkan pengangkutan dan
meninggikan daya absorbsi gula melalui membran sel.
Gula dalam larutan nacl (garam dapur) juga berkhasiat
meningkatkan penyerapan air pada dinding usus
secara kuat (sekira 25 kali lebih banyak dari
biasanya), sehingga proses dehidrasi tubuh dapat
dikurangi/diatasi.
c. Bagaimana pertolongan pertama pada keadaan
mencret dan muntah?
Jawab:
Pertolongan pertama pada diare:
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
28/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 28
1. Jagalah agar tubuh tidak masuk dalam kondisi
dehidrasi, jika terlanjur berada dalam kondisidehidrasi terutama untuk anak, lakukan
rehidrasi dengan memperbanyak asupan cairan.
2. Setiap kali buang air, konsumsi cairan yang
mengandung elektrolit seperti oralit.
3. Segeralah ke dokter jika anak terlihat anak
dalam kondisi lemas, mata cekung, letargis(keadaan umum dan kesadaran menurun),
kotoran disertai darah/lendir, dan demam tinggi.
d. Bagaimana pandangan Islam yang terkait pada kasus
ini?
Jawab:Makan makanan yang bersih
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah
ayat 57 yang bermaksud: Makanlah dari makanan
yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu.
Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, melainkan
mereka menganiaya diri mereka sendiri. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dan baik
dan apa yang terdapat di mukabumi; dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, kerana
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu. (Surah Al-Baqarah, ayat 168)
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
29/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 29
Artinya : Dalam Islam, kebersihan adalah
bersifat global atau luas. Artinya kebersihan itumeliputi semua aspek dalam Islam. Barangsiapa
benar-benar dapat mengamalkan kebersihan yang
global secara Islam ini maka oleh Allah mereka
dijanjikan kemenangan baik di dunia terlebih lagi di
akhirat.
2.3.4 Learning Issue
1. Homeostasis cairan tubuh
2. Patofisiologi yang terkait
3. Anatomi traktus digestivus
4. Penyebab Muntah dan Mencret
5. Histofisiologi terkait
6. Interpretasi kondisi dehidrasi
7. Kandungan bubur beras, larutan gula dan garam
8. NNI
1. Homeostasis cairan tubuh
Dalam tubuh, cairan menempati porsi yang besar
( 60%BB) dibanding komponen-komponen penyusun
tubuh lain dan didistribusikan dalam kompartemen-
kompartsemen tubuh, yaitu :
1. Ruang Intrasel : 40% BB
2. Ruang Ekstrasel : 20% BB yang terbagi dalam :
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
30/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 30
a. Ruang Interstitial : 15% BB
b. Ruang Intravaskuler/dalam pembuluh darah :5% BB
Dalam cairan tubuh terlarut terdapat zat-zat
elektrolit dan zat-zat non elektrolit. Contoh Zat
Elektrolit adalah : ion Na, K, Cl dan Contoh Zat
Non Elektrolit : Sukrosa dan Protein. Elektrolit
terpenting dalam cairan intrasel adalah K dan Ion
fosfat sedangkan dalam cairan ekstrasel adalah Na
dan Cl. Satuan untuk elektrolit adalah
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
31/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 31
miliekivalen/Liter (mek/L) atau milimol/Liter
(mmol/L).
Tabel Nilai Normal beberapa Elektrolit dalam
Darah
Nilai Normal
Natrium (Na)
Kalium (K)
Klorida (Cl)
Kalsium (Ca)
Magnesium (Mg)
135 153 mmol/L
3,5 5,3 mmol/L
98 109 mmol/L
2,2 2,6 mmol/L
1,5 2,0 mmol/L
2. Patofisiologi yang terkait
- Lemas
Cairan tubuh banyak keluar akibat diare
Cairan dalam darah berkurang tekanan darah
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
32/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 32
berkurang nutrrisi dan Oksigen yang dibutuhkan
untuk membentuk ATP menurun Atp yangterbentuk sedikit lemas
- Kedua Kelopak Mata Cekung
Kompartemen CES menjadi hipertonik maka
H2O berpindah keluar sel melalui osmosis kedalam CES yang lebih pekat sampai osmolaritas
CIS sama dengan CES. Karena H 2O keluar maka
sel menciut sehingga mata cekung (menunjukkan
H2O lenyap dari jaringan lunak di bawahnya).
(Sherwood,2012)
- Haus
Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel
(>280 mOsm) akan merangsang osmoreseptor di
hipotalamus. Rangsangan ini akan diantarkan ke
neuron hipotalamus yang mensintesis vasopressin
akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel
akan diantarkan ke pusat haus di hipotalamus
sehingga terbentuk perilaku untuk mengatasi haus.
- Kencing Sedikit
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
33/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 33
Penurunan jumlah volume cairan tubuh
menyebabkan kelenjar hipofisis bagian belakangmeningkatkan sekresi hormon ADH ke
dalam ginjal. Sekresi ADH ini diatur oleh
perubahan dalam volume ekstraseluler . suatu
penurunan 10 persen atau lebih akan memacu
pelepasan hormon ADH , meskipun tanpa adanya
perubahan osmolaritas plasma. akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urine yang
terjadi pekat dan jumlahnya sedikit.
(Harrison,2012)
3. Anatomi traktus digestivus
ANATOMI SISTEMA DIGESTIVUS :1. Cavum oris (rongga mulut)
2. Farink (tekak)
3. Oesofagus (kerongkongan)
4. Gaster (lambung)
5. Intestinum tinue (usus halus)
6. Intestinum crasum (usus besar)7. Anus
ORIS
Philtrum: cekungan yang terletak di tengah di bibir
atas
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
34/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 34
Labium superior: bibir atas
Labium inferior: bibir bawah Rima oris: garis yang terbentuk pada tautan bibir
atas dan bibir bawah
CAVUM ORIS
Palatum durum (langit-langit keras, terbuat dari
tulang) Palatum molle (langit-langit lunak, terbuat dari
membran)
Uvula (Jawa: intil-intil)
Arcus palatofaringius anterior: lengkung yang
membatasi antara palatum dan farink, bagian depan
Arcus palatofaringius posterior: lengkung yang
membatasi antara palatum dan farink, bagian
belakang
Tonsila palatine (amandel)
Lingua (lidah)
Dents (gigi)
DENTS
Dents dibagi menjadi empat kuadran: superior
dextra, superior sinistra, inferior dextra dan inferior
sinistra
Dents diberi nomor mulai dari depan ke belakang,
nomor 1 s/d 8
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
35/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 35
Dents permanent: gigi sulung, jumlahnya 32 buah
Dents deciduas: gigi susu, jumlahnya 20 buah(tidak ada geraham besar-molar)
Dents insicivus: gigi seri, nomor 1 dan 2
Dents caninus: gigi taring, nomor 3
Dents premolar: gigi geraham kecil, nomor 4, 5
dan 6
Dents molar: gigi geraham besar, nomor 7 dan 8
GLANDULA SALIVATORIUS
1. Glandula salivatorius: kelenjar ludah, terdiri 3
kelenjar
2. Glandula parotis: paling besar, terletak di bagian
depan bawah telinga, jika infeksi menimbulkan
penyakit parotitis (gondongen)
3. Glandula sublingualis: terletak di bawah lidah
4. Glandula submandibularis: terletak di bawah
tulang rahang bawah (os mandibula)
LINGUA
Permukaan lidah kasar karena ada tonjolan-tonjolan
yang tersebar di permukaan lidah, tonjolan ini
merupakan tempat receptor gustatorius, tonjolan ini
disebut: papilla lingualis, diberi nama berdasarkan
bertuknya:
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
36/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 36
a. Papilla lingualis sircumvalata: berbentuk
bundar seperti sircuit b. Papilla lingualis fungiformis: berbentuk seperti
jamur
c. Papilla lingualis filiformis: mempunyai fili
d. Tonsila lingualis: tonsil duduk
OESOFAGUS Merupakan saluran yang menghubungkan farink dan
gaster
Terdapat 3 tempat penyempitan di oesofagus
a. Atas: selalu menutup, karena ada sfinkter
oesofagus superior
b. Tengah: pada percabangan bronkus
c. Bawah: selalu menutup, karena ada sfinkter
oesofagus inferior
GASTER
Lambung merupakan tempat penyimpanan makanan,
bagian dari lambung:
Kardia: tempat pertemuan antara gaster dan esofagus
Fundus: bagian dari lambung yang berbentuk seperti
kubah (bagian atas)
Corpus: badan lambung
Pilorus: bagian ujung (ekor) lambung
Kurvatura major: lengkung lambung yang panjang
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
37/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 37
Kurvatura minor: lengkung lambung yang pendek
Antrum piloricum: ruangan dalam pilorus Pada kardia terdapat sfinkter oesofagus inferior
berfungsi mencegah refluk makanan ke oesofagus
Pada antrum pilorikum terdapat Sfinkter pilorikum
yang berfungsi mengatur makanan ke duodenum (satu
porsi akan habis selama 6 jam)
Plika gastrika merupakan lapisan mucosa bagiandalam lambung yang berfungsi sebagai kelenjar yang
menghasilkan getah lambung
PLIKA GASTRIKA
Plika gastrika merupakan lipatan mukosa pada ruang
dalam gaster yang berfungsi sebagai kelenjar dan
menghasilakan getah lambung
Lapisan Lambung: terdiri 3 lapisan
1. Tunica mucosa
2. Tunica submucosa
3. Tunica muscularis (otot)
M. sircularis (internal) berfungsi untuk gerak
menyempit
M. longitudinal (eksternal) berfungsi untuk gerak
memendek
INTESTINUM TENUE
Usus halus dibagi 3 bagian
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
38/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 38
1. Duodenum
2. Jejunum3. Ilium
Secara anatomis ketiganya sama, bedanya hanya
ada pada besarnya lumen, makin kebawah makin
besar, dan setiap tambah besar diberi nama
berbeda, secara fisiologis ketiganya mempunyai
fungsi yang sama
SALURAN EMPEDU DAN PANKREAS
Empedu Dan pancreas menghasilkan getah yang
dialirkan kedalam duodenum, salurannya adalah sbb:
1. Ductus hepaticus sinistra (saluran hati kiri)
2. Ductus hepaticus dextra (saluran hati kanan)
3. Ductus hepaticus communis (saluran gabungan
antara ductus hepaticus dextra dan sinistra)
4. Ductus sisticus (saluran empedu)
5. Ductus choleducus (saluran gabungan antara
ductus sisticus dan ductus hepaticus communis)
6. Vesica biliaris/felea (kandung empedu)
7. Ductus pancreaticus (saluran pancreas)
8. Ampula vateri (pertemuan antara ductus
choleducus dan ductus pankreaticus)
9. Papilla vateri (tonjolan ampula Vateri, tempat
bermuaranya getah empedu dan pancreas kedalam
duodenum
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
39/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 39
Duodenum (usus dua belas jari)
INTESTINUM CRASUM
Intestinum crasum atau colon hdala usus besar,
permukaannya bergelombang yang disebut Haustra,
bagian dari usus besar adalah:
1. Caecum: bagian colon yang terletak dibawah
ileum, didalam cecum terdapat appendixvermicularis (usus buntu)
2. Colon ascenden: bagian colon yang naik keatas,
diatas ileum
3. Colon transversum: bagian colon yang berjalan
mendatar
4. Colon descenden: bagian colon yang berjalan
menurun, terletak disebelah kiri
5. Colon sigmoid: bagian colon yang berbelok,
membentuk huruf s (sigmoid)
6. Rectum; bagian terakhir dari colon yang terletak
pada ujung coclon sebelum anus
7. Anus: merupakan pintu keluar dari colon Permukaan colon yang menggembung disebut haustra,
serta ada bentukan seperti cacing pada permukaan
colon yang disebut: taenia coli, ini merupakan
kumpulan otot colon longitudinal (tidak semua
permukaan colon ada otot tsb, hanya ada di tiga
tempat)
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
40/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 40
Sepanjang taenia coli terdapat tonjolan jaringan yang
disebut: appendix epiploika
4. Penyebab Muntah dan Mencret
Faktor penyebab mencret:
1. Infeksi virus dan gastroentritis akut.Penyebab paling sering adalah infeksi virus di
antaranya adalah gastroenteristis akut biasanya
oleh virus khususnya rotavirus. Infeksi diare pada
anak paling sering disebabkan karena infeksi
rotavirus. Infeksi diare karena rotavirus ini sering
diistilahkan muntaber atau muntah berak. Gejala
infeksi rotavirus atau virus lainnya berupa demam
ringan, diawali muntah sering, diare hebat, dan
atau nyeri perut. Muntah dan diare merupakan
gejala utama infeksi rotavirus dan dapat
berlangsung selama 3-7 hari. Infeksi rotavirus
dapat disertai gejala lain yaitu anak kehilangan
nafsu makan, dan tanda-tanda dehidrasi. Infeksi
rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi ringan dan
berat, bahkan kematian. Infeksi virus bukan
rotavirus biasanya hanya terdapatkeluhan muntah
sering tanpa diikuti diare yang hebat
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
41/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 41
2. Penderita alergi dan hipersensitif saluran cerna.
Pada anak penderita alergi khususnya dengan
gastrooesephageal refluks. Pada penderita ini,
biasanya keluhan muntah atau gumoh sering saat
usia di bawah usia 6- 12 bulan. Setelah usia itu
keluhan berangsur berkurang dan akan membaik
palaing lama setelah usia 5-7 tahun. Padaumumnya usia 3-6 bulan muntah hanya 2-5 kali
perhari dan kan membaik dengan pertambahan
usia. Serangan gangguan muntah akan lebih berat
saat terjadi infeksi saluran napas atau infeksi virus
lainnya. Keluhan infeksi virus biasanya disertai
keluhan demam, badan hangat, badan pegal, nyeri
otot, sakit kepala, nyeri tenggorokan, batuk atau
pilek. Makanan pada penderita alergi makanan bisa
menyebabkan muntah tetapi hanya lebih ringan
dan dalam beberapa saat akan berkurang. Penderita
alergi dengan GER biasanya disertai dengan alergi
pada kulit, hidung dan saluran napas.
3. Stenosis pylorus
Ini merupakan gangguan yang terjadi pada bayi
berupa penyempitan pada bagian ujung lubang
tepat makanan keluar menuju ke usus halus. Akibat
penyempitan tersebut, hanya sejumlah kecil
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
42/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 42
makanan bisa masuk ke usus, selebihnya akan
dimuntahkan sehingga anak mengalami penurunan berat badan. Kondisi ini biasanya menyebabkan
"muntah proyektil" sangat kuat dan merupakan
indikasi untuk operasi mendesak.
4. Obstruksi usus (sumbatan pada saluran cerna)
5. Terlalu banyak makan
6. Peritonitis (radang pada selaput perut yang
membungkus seluruh organ perut dan membatasi
rongga perut)
7. Ileus(berhentinya untuk sementara kontraksi
normal dinding usus)
8. Kolesistitis (peradangan pada kandung empedu),
pankreatitis (peradangan pada pankreas), usus
buntu, hepatitis (peradangan pada hati)
9. Keracunan makanan
10. Sistem sensorik dan otak
Penyebab dalam sistem sensorik di antaranya
adalah gerakan, motion sickness (yang disebabkan
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
43/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 43
oleh overstimulation dari labirin kanal-kanal
telinga), dan penyakit mnire (kelainan yangmemengaruhi bagian dalam telinga). Penyebab di
otak di antaranya, gegar otak, perdarahan otak,
migrain, tumor otak, yang dapat menyebabkan
kerusakan kemoreseptor dan intrakranial jinak
hipertensi dan hidrosefalus.
11. Gangguan metabolic
Ini mungkin mengganggu baik pada perut dan
bagian-bagian otak yang mengkoordinasikan
muntah, hypercalcemia (kadar kalsium tinggi),
uremia (penumpukan urea, biasanya karena gagal
ginjal), adrenal insufisiensi, hipoglikemia dan
hiperglikemia.
12. Hiperemesis (mual berlebihan pada saat
kehamilan),morning sickness.
13. Reaksi obat
Muntah dapat terjadi sebagai respon somatik akut,
efek dari alkohol, opioid, selective serotonin
reuptake inhibitor. Banyak obat kemoterapi dan
beberapa entheogen (seperti peyote atau
ayahuasca) menyebabkan muntah.
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
44/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 44
Sumber : ( jurnal muntah pada anak, dr. Deddy
Satriya Putra, Sp.A vol 2 hal 5)
Faktor penyebab muntah:
Virus. Penyebab paling sering pada anak adalah
Rotavirus dan Adenovirus. Biasanya tertular akibatkontak langsung. Bakteri. Penyebab paling sering
antara lain Campylobacter, Salmonella, Shigella, dan
Escherichia coli. Biasanya tertular dari makanan ataupun
minuman yang terkontaminasi bakteri. Beberapa bakteri
menghasilkan zat toksin yang menyebabkan sel usus
halus memproduksi cairan melebihi kemampuan usus besar untuk menyerap cairan, keadaaan tersebut yang
menyebabkan terjadinya diare. Parasit. Antara lain
Giardia lamblia dan Cryptosporidium. Biasanya tertular
dari makanan ataupun minuman yang terkontaminasi
parasit.
Laktosa, salah satu jenis gula yang terdapat dalamsusu atupun produk yang terbuat dari susu juga dapat
menyebabkan diare pada beberapa orang (Intoleransi
laktosa).
Diare juga dapat terjadi akibat efek samping obat-
obatan yang dikonsumsi, terutama antibiotik. Hal tersebut
terjadi karena antibiotik dapat mengganggu
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
45/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 45
keseimbangan alamiah bakteri yang terdapat di usus
halus.
ATAU
1. Bakteri : Shigella, Salmonella, E. Coli, Gol.
Vibrio, Bacillus cereus, Clostridium perfringens,
Stafilokokus aureus, Campylobacter aeromonas
2. Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus, Coronavirus, Astrovirus
3. Parasit : Protozoa, Entamoeba histolytica,
Giardia lamblia, Balantidium coli,Trichuris trichiura,
Cryptosporidium parvum, Strongyloides stercoralis
4. Non infeksi : malabsorpsi, keracunan
makanan, alergi, gangguan motilitas,imunodefisiensi,
kesulitan makan, dll
5. Histofisiologi terkait
- Sistem Ekskresi
Organ-organ dalam sistem ekskresi adalah kulit,
paru-paru, usus besar dan ginjal dengan saluran-
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
46/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 46
salurannya. Kulit mengekskresi keringat dan minyak,
paru-paru mengekskresi Karbondioksida, usus besar mengekskresi feses, dan ginjal mengekskresi urin.
KULIT SEBAGAI ORGAN EKSKRESI
Kulit adalah organ tubuh yang paling berat,
meliputi sekitar 16 % berat tubuh. Kulit terdiri dari
epidermis dan dermis. Perbatasan antara dermis dan
epidermis membentuk papila yang tidak teratur.
Epidermis terdiri dari 5 lapisan dari dermis keluar yaitu
1. Stratum basale
2. Stratum spinosum
3. Stratum granulosum
4. Stratum lusidum
5. Stratum korneum
Dermis terdiri dari lapisan papiler dan lapisan
retikuler. Lapisan papiler yaitu lapisan yang menembus
papila dan terletak paling luar. Lapisan ini merupakan
jaringan ikat longgar dengan banyak fibroblast, sel mast
dan makrofag. Lapisan retikuler terdiri dari jaringan ikat
padat (jaringan kolagen) yang tidak teratur. Jaringan ikat
elastin terdapat pada ke dua lapisan itu. Dengan
bertambahnya usia, jumlah jaringan ikat kolagen dan
elastin berkurang dan menyebabkan kulit berkerut. Pada
dermis juga terdapat pembuluh darah, kelenjar sebasea,
kelenjar keringat, saraf, folikel rambut.
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
47/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 47
Di bawah dermis terdapat hipodermis yang terdiri
dari jaringan ikat longgar dan jaringan lemak.Yang berperan untuk ekskresi adalah pembuluh
darah, jaringan lemak, kelenjar sebasea dan kelenjar
minyak. Kelenjar sebasea tertanam pada dermis di semua
bagian tubuh yang berambut. Saluran kelenjar sebasea
bermuara pada bagian atas folikel rambut atau langsung
pada permukaan epidermis ( pada glans penis, glansklitoris, dan bibir). Pada bagian basal kelenjar
merupakan sel-sel gepeng yang melingkupi sel-sel
berbentuk bulat dengan inti di tepi, yang berisi tetesan
lemak. Dengan meningkatnya jumlah tetesan lemak
dalam sel, akhirnya inti terdesak dan menyusut,
selanjutnya sel-sel tersebut pecah, isi dan sel yang rusak
dialirkan ke luar. Hasil ekskresinya berupa trigliserida,
asam lemak bebas dan kolesterol. Aliran kelenjar ini
bersifat kontinyu.
Kelenjar keringat tersebar dalam kulit. Kelenjar
kringat merupakan kelenjar simpleks, bergelung dan
mempunyai saluran. Bagian sekresinya tertanam dalam
dermis dan salurannya ada yang terletak di epidermis.
Sel-sel epitelnya dikelilingi oleh sel mioepitel yang dapat
berkontraksi untuk mengeluarkan sekresinya. Terdapat 2
jenis sel pada kelenjar keringat yaitu sel serosa dan sel
mukosa. Sel serosa mempunyai banyak retikulum
endoplasma granuler dan granula sekretoris yang
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
48/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 48
mengandung glikoprotein. Sel jernih (sel mukosa) tidak
mempunyai granula sekresi dan banyak mentranspor iondan air. Sel-sel kelenjar keringat merupakan sel-sel epitel
berlapis kubus. Hasil ekskresi kelenjar keringat banyak
mengandung air, Natrium Klorida, urea, amonia dan
asam urat.
GINJALOrgan ekskresi yang berperan untuk ekskresi urin
adalah ginjal. Dari ginjal keluar saluran yang dinamakan
ureter, selanjutnya urin disimpan di kandung kemih dan
dikeluarkan melalui urethra.
Ginjal berbentuk seperti buncis, yang dibungkus
oleh kapsul ginjal yang terdiri atas jaringan ikat padat.
Bagian hilus ginjal merupakan saluran besar yang
dinamakan pelvis ginjal dan selanjutnya dari pelvis
keluar beberapa saluran yang dinamakan kaliks mayor
dan dari kaliks mayor bercabang-cabang membentuk
kaliks minor. Ginjal terbagi atas bagian korteks dan
medulla. Pada medulla ginjal terdapat 10-18 struktur
seperti piramid. Puncak piramid menonjol dalam kaliks
minor. Di antara 2 piramid merupakan jaringan korteks
yang dinamakan kolum Bertini ginjal.
Korteks ginjal terutama terdiri atas nefron. Tiap-
tiap ginjal terdiri atas 1-4 juta unit filtrasi fungsional yang
dinamakan nefron. Tiap-tiap nefron terdiri atas badan
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
49/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 49
malphigi, tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle,
tubulus kontortus distal. Selanjutnya tubulus kontortusdistal bermuara pada duktus koligens yang asal
embriologinya berbeda dari nefron.
Badan malphigi terdiri atas glomerulus dan kapsula
Bowman. Glomerulus merupakan berkas-berkas kapiler
darah. Kapiler-kapiler dilingkupi oleh lapisan viseral
dan kapsula Bowman merupakan lapisan parietal .Lapisan parietal kapsula Bowman terdisi dari epitel
selapis gepeng yang terletak di atas lamina basalis.
Lapisan viseral mempunyai sel yang disebut podosit,
dimana dari badan selnya keluar beberapa tonjolan
primer dan dari tonjolan primer keluar banyak tonjolan
sekunder. Arteriol afferen masuk kedalam badan
malphigi dan arteriol efferen keluar dari badan malphigi.
Dari arteriol afferen bercabang menjadi banyak kapiler.
Antara lapisan viseral dan lapisan parietal terdapat ruang
kosong yang berisi cairan, dan selanjutnya cairan itu
dikeluarkan melalui tubulus kontortus proksimal.
Tubulus Kontortus Proksimal, Lengkung Henle dan
Tubulus Kontortus Distal
Tubulus kontortus proksimal keluar dari badan malphigi,
dibatasi oleh sel epitel selapis kubus. Lumennya kecil. Apeks
sel yang menghadap lumen mempunyai banyak mikrofili yang
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
50/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 50
panjangnya sekitar 1 um yang membentuk brush border,
sitoplasma sel granular dan sel sangat terwarnai oleh eosin.
Tubulus kontortus distal mempunyai perbedaan-
perbedaan dibandingkan tubulus kontortus proksimal.
Perbedaan-perbedaannya dalam hal :
1. Ukuran lumen (T. distal lebih besar dibandingkan T.
proksimal)
2. ukuran sel (T. distal lebih kecil dibandingkan T.
proksimal)
3. ada tidaknya brush border pada selnya (T distal tidak ada)
4. Sel.-sel T. distal kurang asidofil dibandingkan sel-sel T.
proksimal (kurang terwarnai oleh eosin)
Lengkung Henle berbentuk huruf U dan mempunyai
segmen yang tipis dan diikuti dengan segmen yang tebal.
Bagian tipis lengkung Henle merupakan lanjutan dari tubulus
kontortus proksimal yang mempunyai garis tengah 12 um,
tetapi lumennya lebar karena dindingnya terdiri dari sel epitel
gepeng yang intinya menonjol ke dalam lumen. Lengkung
Henle yang tebal mempunyai strukturhistologis seperti tubulus
kontortus distal.
Tubulus koligens
Urin berjalan dari tubulus kontortus distal ke tubulus
koligens. Tubulus koligens dibatasi oleh epitel kubus dan
bergaris tengah sekitar 40 um. Ketika menembus medulla, sel-
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
51/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 51
sel epitelnya menjadi lebih tinggi dan akhirnya menjadi
silindris. Garis tengah tubulus koligens yang mendekati papillamencapai 200 um. Tubulus koligens terdiri dari sel-sel yang
berwarna merah muda dengan pewarnaan biasa. Batas antar sel
jelas terlihat dengan mikroskop cahaya.
Ureter
Ureter merupakan saluran yang lumennya berlekuk-lekuk
akibat lipatan mukosa. Dinding ureter terdiri dari lapisan
mukosa, muskularis dan adventisia atau fibrosa.
Lapisan mukosa terdiri dari epitel berlapis transisional
dengan lamina propria yang lebar. Epitel di bagian yang
berhubungan dengan lumen berbentuk kubus atau bulat, epitel
yang di tengah berbentuk seperti buah per dan epitel yang di basal berbentuk kolumnar atau kubus.
Lamina propria terdiri dari jaringan ikat fibroelastis,
lebih padat dan lebih banyak fibroblast di bawah epitel dan
biasanya lebih longgar di dekat lapisan muskularis. Jaringan
limfa tersebar dan kadang-kadang terdapat nodulus limfa.
Lapisan muskularis terdiri dari lapisan otot polos yang
tersusun longitudinal di bagian dalam dan sirkuler di bagian
luar. Pada ureter yang menjauhi ginjal, lapisan longitudinal
juga ada di bagian luarnya.
Lapisan adventisia tersusun atas jaringan ikat fibroelastin
dan lemak dengan banyak pembuluh-pembuluh darah.
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
52/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 52
Kandung Kemih
Lapisan pada dinding kandung kemih sama dengan
ureter, tetapi lapisan muskularnya lebih tebal dan tersusun tidak
teratur.
Lapisan mukosa terdiri dari sel-sel epitel berlapis
transisional seperti ureter. Epitel di dekat lumen berbentuk
antara kubus pendek. Epitel di dekat lamina propria berbentuk
kubus panjang atau silindris.
Urethra
Urethra pada pria terdiri dari 4 bagian : part prostatika,
pars membranosa, pars bulbaris dan pars pendulosa.
Bagian permulaan urethra menembus prostat disebut pars
protatika. Selanjutnya dinamakan pars membranosa panjangnya hanya 1 cm dan dibatasi oleh epitel berlapis semu
silindris. Sekitar bagian urethra ini terdapat sphinkter otot lurik
yang dinamakan sphinkter eksternus urethra. Urethra pars
bulbaris dan pendulosa terletak dalam korpus spongiosum
penis. Lapisan epitel pada bagian ini adalah epitel berlapis
semua silindris dengan lamina propria yang tipis dan di
sekeliling lamina propria adalah korpus spongiosum. Korpus
spongiosum terdiri dari trabekula yang merupakan gabungan
otot polos dan jaringan ikat terdapat di antara vena.
Urethra pada wanita merupakan tabung yang panjangnya 4-5
cm, dibatasi oleh epitel berlapis gepeng. Bagian tengah
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
53/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 53
urehtra dikelilingi oleh sphinkter eksternus yang terdiri dari otot
lurik.
(Junqueira, 1980)
- Sistem Digestif Rongga mulut : epitel berlapis gepeng Lidah : bagian tengah lidah terdiri dari
jaringan ikat dan berkas serat otot rangka,
dan semua papilla lidah dilapisi oleh epitel
berlapis gepeng
Kelenjar liur terdiri dari duktus eksretorius
dan asini sekretorius yang membawa liur
dari luar ke rongga mulut. Sel mioepitel
kontraktil mengelilingi asini serosa dan
mukosa serat duktus interkalaris
Esophagus : lumen dilapisi oleh epitel
berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk,
disepertiga atas, muskularis eksterna
mengandung otot rangka ditengah, terdapat
otot rangka dan otot polos di muskularis
eksterna disepertiga bawah, muskularis
ekterna mengandung otot polos
lambung : epitel selapis silindris, epitel
columnar
usus halus :
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
54/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 54
o duodenum memiliki empat lapisan
mukosa dengan epitel, lamina propria,muskularis mukosa dan kelenjar
duodenal. Vili dibagian ini tampak
lebar, tinggi, dan banyak dengan
sedikit sel goblet di epitel
o jejunum dan ileum memiliki vili yang
sempit, pendek dan di epitel lebih banyak mengandung sel goblet.
Usus besar terdiri dari epitel selapis silindris
dengan banyak sel goblet
(Eroschenko, 2012)
6. Interpretasi kondisi dehidrasi Cairan normal yang dieksresikan oleh tubuh melalui feses
adalah 200ml/hari.
Terjadi gangguan absorbsi pada dinding mukosa usus
Derajat dehidrasi dibagi dalam 3 klasifikasi :
a) Diare tanpa dehidrasiTanda diare tanpa dehidrasi, bila terdapat 2 tanda di bawah ini
atau lebih :
- Keadaan Umum : baik
- Mata : Normal
- Rasa haus : Normal, minum biasa
- Turgor kulit : kembali cepat
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
55/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 55
b) Dehidrasi Ringan/SedangDiare dengan dehidrasi Ringan/Sedang, bila terdapat 2 tanda di
bawah ini atau lebih:
- Keadaan Umum : Gelisah, rewel
- Mata : Cekung
- Rasa haus : Haus, ingin minum banyak
-
Turgor kulit : Kembali lambat
c) Diare dehidrasi berat
Diare dehidrasi berat, bila terdapat 2 tanda di bawah ini atau
lebih:
- Keadaan Umum : Lesu, lunglai, atau tidak sadar
- Mata : Cekung
- Rasa haus : Tidak bisa minum atau malas minum
- Turgor kulit : Kembali sangat lambat (lebih dari 2
detik)
(http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1
).pdf)
Dehidrasi di bagi 3:
1. Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5%BB) dengan tanda fisik
turgor kurang, suara serak, mata cekung
http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdfhttp://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdfhttp://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdfhttp://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdf -
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
56/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 56
2. dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8% BB) dengan tanda fisik
: turgor buruk, suara serak, pasien jatuh, syok atau presyok, nadicepat dan dalam
3. Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10% BB): tanda dehidras
sedang ditambah kesadaran menurun (apatis samapi koma), otot
kaku, sianosis (Marcellis, 2006) Buku Ajar Ilmu penyakit dalam,
jilid 1 ed: 4, 2006
7. Kandungan bubur beras, larutan gula dan garam
Osmolaritas Na +Cl - merupakan jumlah terbanyak
dibandingkan dengan yang lain. Cairan ini memiliki
kandungan yang hamper sama dengan cairan tubuh yang
berfungsi untuk metabolism tubuh.
Penambahan glukosa hanya untuk menambah nutrisi
yang hilang setelah dehidrasi yang berlebihan karena diare.
Manfaat penambahan gula dan garam :
- menjaga keseimbangan jumlah cairan dan mineral
dalam tubuh
- Larutan yang dibuat untuk mencegah dan mengatasi
dehidrasi
- Secara cepat dapat mengganti cairan tubuh yang
hilang
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
57/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 57
Campuran gula putih (sukrosa) dengan garam dapur.
Kombinasi gula dan garam dapat diserap baik oleh usus penderita diare, karena ion natrium merupakan ion yang
berfungsi allosterik (berhubungan dengan penghambatan enzim
karena bergabung dengan molekul lain). Sleain itu, garam
mampu meningkatkan pengangkutan dan meninggikan daya
absorbsi gula melalui membran sel. Gula dalam larutan nacl
(garam dapur) juga berkhasiat meningkatkan penyerapan air pada dinding usus secara kuat (sekira 25 kali lebih banyak dari
biasanya), sehingga proses dehidrasi tubuh dapat
dikurangi/diatasi.
8. NNI
Makan makanan yang bersih
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 57
yang bermaksud: Makanlah dari makanan yang baik -baik yang
telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka
menganiaya Kami, melainkan mereka menganiaya diri mereka
sendiri. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dan baik dan apa
yang terdapat di mukabumi; dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan, kerana sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu. (Surah Al-Baqarah, ayat
168)
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
58/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 58
Artinya : Dalam Islam, kebersihan adalah bersifat global
atau luas. Artinya kebersihan itu meliputi semua aspek dalamIslam. Barangsiapa benar-benar dapat mengamalkan
kebersihan yang global secara Islam ini maka oleh Allah
mereka dijanjikan kemenangan baik di dunia terlebih lagi di
akhirat.
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
59/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 59
2.3.5 Kerangka Konsep
Farhanah Minum Esyang Dijual
Dipinggir Jalan
Terinfeksi Bakteri
Mencret danMuntah
Lemas KeduaKelopak
MataCekung
Haus KencingSedikit
Bakteri MenginfeksiTractus Digestivus
Intestinum Tenue Terinfeksi
Infeksi Sel-sel Epitel
Degenerasi Sel Epitel
Diganti Oleh Sel Entrosit
Atropi pada Vili-vili
Ganguan AbsorbsiMakanan
Terdorong ke Colon
PereganganDinding
IntestinumTenue
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
60/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 60
2.3.6 Kesimpulan
Fathanah, 6 tahun, menderita dehidrasi sedang karena terinfeksi
bakteri dari es yang diminumnya sehingga menyebabkan lemas, kedua
kelopak mata cekung, dan kencing sedikit
Diare
Mengirim Impuls ke
Medula Oblongata
Muntah
-
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
61/62
Skenario B
Blok VI Homeostasis, Stress dan Adaptasi 61
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran
Anonim,2011, (http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare
_Final(1).pdf) , diunduh pada tanggal 15 Mei 2013
Ganong M.D., 1988, Irama Sirkadian. Fisiologi
Kedokteran,ed.10,Cet.IV,EGC, Jakarta
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Jakarta: EGC
Harrison. 2012. Prinsip-prnsip Ilmu Penyakit Dalam . Jakarta: EGC
Junqueira, LC dan Carneiro, J. 1980. Histologi Dasar . Penerbit Buku
Kedokteran
Jurnal Murry KF, Christie DL. Vomiting Pediatrics in Review Vol. 19
No. 10 Octoberc1998, diunduh pada tanggal 15 Mei 2013
http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdf)http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdf)http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdf)http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdf) -
7/23/2019 Skenario B.fix Blok 6. Tutor 1
62/62
Skenario B
Jurnal muntah pada anak, dr. Deddy Satriya Putra, Sp.A vol 2 hal 5,diunduh pada tanggal 15 Mei 2013
Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC,
Jakarta
Sherwood, Lauralee.2012. Fisiologi manusia dari sel ke system.Jakarta: EGC