Skenario 5 blok 244

download Skenario 5 blok 244

of 31

Transcript of Skenario 5 blok 244

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    1/73

    1

    Skenario 5

    Ujung jari kaki menghitam

    Seorang laki-laki 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan ujung-

    ujung jari menghitam sejak 5 hari yang lalu. Sejak 3 bulan yang lalu pasien

    mengeluhkan kaki kirinya terasa berat dan nyeri saat berjalan maupun istirahat.

    Sebelum ujung jari menghitam, pasien berobat ke dokter tetapi tidak ada

     perubahan dan dikatakan tidak ada yang perlu dikhwatirkan. Pasien adalah

    seorang perokok berat sejak 5 tahun yang lalu dan sehari menghabiskan 20

     batang. Pada pemeriksaan isik, kaki kiri sebelah distal terasa lebih dingin

    dibandingkan bagian tubuh yang lain dan tidak teraba pulsasi arteri poplitea,

    tibialis posterior, dosrsalis pedis kiri. !okter menyarankan untuk dilakukan

     pemeriksaan !oppler US" dan #rteriogram untuk mengetahui apa penyebabnya.

    STEP 1

    $. !opler Ultrasonograi merupakan suatu alat yang menggunakan

    gelombang suara untuk dapat mengetahui aliran darah di pembuluh darah.

    2. Pemeriksaan #rteriogram merupakan pemeriksaan diagnostik yang

    menggunakan media kontak untuk mengetahui adanya obstruksi P!.

    STEP 2

    $. %engapa ujung jari pasien menghitam &

    2. %engapa kaki pasien berat dan sulit untuk berjalan pada saat istirahat &

    3. #pa hubunganya merokok dengan keluhan pasien , dan apa saja aktor 

    resiko lainya &

    '. %engapa kaki kiri pasien merasa lebih dingin daripada bagian tubuh lain &

    5. #pa saja kemungkinan diagnosis dari kasus ini dan bagaimana (ara

     penegakan diagnosisnya &

    ). *agaimana penatalaksanaan dari kasus ini &

    STEP 3

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    2/73

    2

    $. +erhambatnya aliran darah ke jaringan karena adanya sumbatan atau

    aterosklerosis. #terosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh

    darah. #terosklerosis disebabkan oleh penumpukan lemak dan at-at lainnya di

    dinding pembuluh darah. emak yang menumpuk akan mengeras dan

    membentuk plak. Penyumbatan terjadi se(ara perlahan. *agian dalam arteri

    dilapisi oleh endothelium, lapisan sel tipis yang berungsi menjaga arteri tetap

    ken(ang dan mulus. #rteri yang mulus membuat peredaran darah ke jantung tetap

    lan(ar. etika endothelium rusak karena pengaruh tekanan darah tinggi, eek 

    merokok, atau kolesterol tinggi, saat itulah plak mulai terbentuk.

    +ahap selanjutnya, kolesterol jahat /! masuk ke pembuluh darah melalui

    endothelium yang rusak. olesterol jahat ini kemudian di(erna oleh sel darah

     putih. Seiring waktu, gumpalan sel darah putih yang 1menyerang kolesterol

     jahat mengeras dan menjadi plak di dinding pembuluh darah. Plak inilah yang

    menghambat peredaran darah.

    2. +ersumbatnya aliran darah sehingga menurunkan suplai oksigen dan dapat

    menimbulkan nyeri. eseptor nyeri dalam tubuh adalah ujung-ujung sara 

    telanjang yang ditemukan hampir pada setiap jaringan tubuh. 4mpuls nyeri

    dihantarkan ke Sistem Sara Pusat /SSP melalui dua sistem Serabut.

    Sistem pertama terdiri dari serabut # bermielin halus bergaris tengah 2-5

    6m, dengan ke(epatan hantaran )-30 m7detik. Sistem kedua terdiri dari

    serabut 8 tak bermielin dengan diameter 0.'-$.2 6m, dengan ke(epatan

    hantaran 0,5-2 m7detik.Serabut # berperan dalam menghantarkan 9:yeri

    (epat9 dan menghasilkan persepsi nyeri yang jelas, tajam dan terlokalisasi,

    sedangkan serabut 8 menghantarkan 9nyeri ambat9 dan menghasilkan

     persepsi samar-samar, rasa pegal dan perasaan tidak enak.Pusat nyeri

    terletak di talamus, kedua jenis serabut nyeri berakhir pada neuron traktus

    spinotalamus lateral dan impuls nyeri berjalan ke atas melalui traktus ini

    ke nukleus posteromidal ;entral dan posterolateral dari talamus. !ari sini

    impuls diteruskan ke gyrus post sentral dari korteks otak.

    3.

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    3/73

    3

    a. =aktor yang tidak dapat diubah >

    Usia, jenis kelamin , riwayat keluarga .

     b. =aktor yang dapat diubah

    "aya hidup , merokok, hipertensi, !%, hiperlipidemia,dan obesitas.

    '. arena adanya hipoksia jaringan.5. emungkinan diagnosisnya adalah penyakit arteri oklusi

    Penegakkan !iagnosis

    a. #namnesis >

     :yeri > lokasi, kualitas, aktor memperberat dan memperingan

     b. Pemeriksaan isik >

    4nspeksi

    Palpasi

    #uskultasi

    (. PP >

    !oppler 

    #ngiograi#ngiplasti

    ?talmodinomometri

    @@"

    8+ S(an

    ). Penatalaksanaan

    #. :on armakologi

    a. Perubahan gaya hidup > menghindari aktor resiko

     b. +erapi konser;ati 

    *. =armakologi

    a. olestiamin

     b. olesterol

    (. #sam niklotirat untuk menurunkan kadar 

    d. "emibroi kolesterol dalam darah

    e. Probulol

    . o;ostatin

    g. +ikolipin

    h. #spirin

    i. lopidogrel untuk mengurangi

     j. #nti koagulan resiko bekuan darah

    k. 8ilostaol A untuk ;asodilator 

    STEP 4

    $. %engapa ujung jari kaki pasien menghitam

    a. #rteriosklerosis A mula-mula deposit lemak di tunika intima A

    kalsiikasi, ibrosis trombosis A membentuk plak A tuni(a media

    degenerasi A nekrosis sel otot polos A menyumbat lumen pembuluh

    darah dan melemahkan dinding arteri A suplai ?2 menurun.

     b. +empat yang sering mengalami aterosklerosis

    $ Pembuluh darah arterioilia(a

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    4/73

    4

    2 Pembuluh darah poplitea dan tibialis

    3 "abungan pembuluh darah di atas

    2. #kti;itas A meningkatkan metabolisme

    arena gaya gra;itasi A aliran kurang lan(ar A suplai ?2 menurun

    3. Bubungan dengan merokok dan aktor resiko lainnyaa. okok > nikotin menyebabkan ;asokontriksi dan spasme pada arteria

    sehingga mengurangi suplai darah pada ekstremitas. 8?2 yang

    dihisap oleh rokok dapat mengurangi kemampuan darah untuk 

    membawa ?2 ke jaringan.

     b. Bipertensi > %enyebabkan jaringan kolagen ibrosa menggantikan

     jaringan elastis di arteri. %embuat dinding arteri menjadi kurang

    elastis dan meningkatkan perlawanan terhadap aliran darah.

    (. Biperlipidemia > peningkatan lipid dalam darah seperti kolesteroldan trigliserida dapat membentuk plak-plak aterosklerosis dalam

     pembuluh darah arteri.

    d. ?besitas > menambah beban pada jantung dan pembuluh darah.

    elebihan lemak pada pembuluh darah menambah kongesti ;ena.

    e. !%

    5. Penyakit pembuluh darah

    a. #rteri

    ii. Penyakit ?klusi arteri

    8irinya> nyeri menurun pada saat istirahat

      laudikasio intermitten

    iii. Penyakit aneurisma

    i;. Penyakit tromboangitis obliterans7*uerger

    8irinya > nyeri menurun pada saat istirahat

    laudikasio intermitten

    ;. !iseksi #orta

     b. Cena

    i. Carises > +erjadi dilatasi ;ena A ;ena memanjang dan berkelak 

    kelok 

    ii. +romboemboli

    "ejala > asa terbakar 

    ulit membengkak 

    %alaise

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    5/73

    Penyakit Pembuluh Darah

    Faktor resiko

    Manifestasi klinis

    Etiologi

    Penegakkan diagnosis

    Diagnosis banding

    Diagnosis Kerja

    arteri vena

    !emam

    !iseksi aorta

    iii. +rombosis ;ena dalam disebabkan trauma

    Pemeriksaan Penunjang

    !oppler 

    #ngiograi A oto rontgen dengan kontras

    #ngioplasti

    S+@P 5

    $. lasiikasi penyakit pembuluh darah >

    a. Patoisiologi b. @tiologi

    (. =aktor resiko

    d. "ejala

    e. !iagnosis

    . Penatalaksanaan

    STEP 6

    Belajar mandiri

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    6/73

    !

    STEP 7

    1. Klasifikasi penyakit pembulu dara

    !. Penyakit Pembulu !rteri

    1" #iseksi !$rta

    !iseksi aorta merupakan kejadian yang terjadi mendadak dimana

    darah mengalir menembus dinding aorta melalui robekan pada tunika

    intima dan membelah lapisan tengan sehingga terbentuk aliran yangsalah, kejadian ini umumnya terjadi se(ara (epat. !iseksi aorta juga

    dapat timbul berhubungan dengan adanya ruptur ;asa ;asorum yang

    menimbulkan perdarahan pada tunika media yang kemudian dapat

    meluas dan mengalir kedalam lumen aorta melalui robekan pada tunika

    intima.!iseksi aorta terjadi karena robekan melingkar atau, yang lebih

     jarang terjadi yaitu karena robekan trans;ersal pada tunika intima

    aorta. okasi yang paling sering terjadi yaitu pada dinding lateral pars

    as(endens aorta akibat tegangan yang tinggi. !aerah lain yang sering

    terkena yakni pada pars des(endens aorta dibawah ligamentum

    arteriosum. /!au, 20$'

    a. Klasifikasi

    #da beberapa klasiikasi yang digunakan dalam

    mengelompokkan diseksi aorta.

    %1" Klasifikasi berdasarkan eti$l$&i

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    7/73

    "

    Tabel 1 Keadaan ' keadaan yan& beresik$ men&alami diseksi a$rta

    eadaan D keadaan yang beresiko mengalami diseksi aorta

    $. elainan jaringan ikat

    a. =ibrilinopati herediter 

    Sindroma %aran

    Sindroma @hler !anlos

     b. Penyakit ;askular herediter 

    atup #orta bikuspis

    oarktasio

    2. Bipertensi kronis dan #terosklerosis

    a. %erokok, dislipidemia, penggunaan kokain

     b. 4nlamasi ;as(ular 

    "iant (ell arteritis

    +akayasu arteritis

    *eh(etEs disease

    Syphilis

    ?rmondEs disease

    3. +rauma dan penyebab iatrogeni(

    a. +rauma deselerasi /ke(elakaan mobil, jatuh dari ketinggian

     b. =aktro iatrogeni(

    ateterisasi

    +indakan bedah aorta7katup

    "rat anastomosis

    Pat(h aortoplasty

    anulasi

    /!au, 20$'

    a elainan jaringan ikat

    *erbagai mekanisme yang melemahkan lapisan medial

    dari aorta melalui apopleksi mikro dari dinding pembuluh

    darah serta berbagai ma(am penyakit yang berbeda

    menyebabkan peningkatan tegangan pada dinding aorta, yang

    kemudian dapat menyebabkan dilatasi aorta dan

     pembentukan aneurisma. Perdarahan intramural, diseksi aorta

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    8/73

    #

    dan ruptur dinding aorta dapat terjadi. +iga penyakit jaringan

    ikat yang diturunkan diketahui mempengaruhi dinding arteri,

    yakni Sindroma maran, sindroma @hler !anlos dan amililal

    aneurisma dan diseksi aorta torakalis. /@leteriades, 200F

    !iantara penyakit-penyakit herediter, sindroma maran

    merupakan kelainan dengan pre;alensi tertinggi yakni

    $7F000. Pada penyakit ini lebih dari $00 mutasi pada gen

    ibrillin $ telah diidentiikasi menyebabkan ke(a(atan ibrilin

     pada matriks ekstraseluler, yang berpengaruh pada mata,

    kardio;as(ular, skeletal, paru, juga kulit dan duramater.

    /@leteriades, 200F

    Peningkatan akti;itas metaloproteinase pada sel otot

     polos pembuluh darah aorta pada pasien dengan sindroma

    maran menyebabkan ragmentasi pada tunika media.

    !isamping itu terdapat peningkatan ekspresi reseptor 

     prolierator peroksisom G /PP# G pada sel otot polos aorta

     penderita dengan sindroma maran. @kspresi PP# G inilah

    yang kemungkinan berperan pda patogenesis dan

     perkembangan degenerasi kistik tunika media pada penderita

    sindroma maran. /@leteriades, 200F

    Sindroma @hler !anlos termasuk dalam kelompok 

    kelainan bawaan jaringan ikat, dengan karakterisitik 

    hipermobilitas, hiperekstensibilitas kulit dan ragilitas

     jaringan. 4nsiden penyakit ini $75000 kelahiran. /@leteriades,

    200Felainan bawaan aneurisma7diseksi aorta abdominal dan

    torakalis sulit dibedakan. Pada kelainan ini dijumpai mutasi

     pada gen 8?3#$. Pada pasien- pasien dengan kelainan ini

    dijumpai gangguan pengkodean gen pembentuk kolagen,

    ibrilin, ibrulin, glikoprotein mioibril, matriks

    metaloproteinase dan inhibitornya. Patogenesis yang sama

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    9/73

    $

    ditemukan pada koarktasio aorta dan aorta dengan arsitektur 

     bikuspis. /@leteriades, 200F

     b Bipertensi kronis dan aterosklerosis

    Bipertensi kronis mempengaruhi komposisi dinding

    arteri menyebabkan penebalan, ibrosis, kalsiikasi dan

    deposisi asam lemak ekstraseluler. *ersamaan dengan itu

    matriks ekstraseluler mengalami degradasi, apoptosis dan

    hialinisasi kolagen yang lebih (epat. edua mekanisme ini

    menyebabkan gangguan tunika intima, terutama pada tepi

     plak. +erjadi peningkatan ketebalan tunika intima, yang

    kemudian dapat menyebabkan gangguan aliran nutrisi dan

    oksigen ke dinding arteri. =ibrosis pada tunika ad;entisia

    dapat menyebabkan obstruksi aliran darah yang mensuplai

    nutrisi dan oksigen. edua proses ini kemudian

    menyebabkan nekrosis sel otot polos dan ibrosis struktur 

    elastis pada dinding pembulu darah yang kemudian

    menyebabkan kekakuan yang meningkatkan kerentanan

    terjadinya aneurisma dan diseksi. /@leteriades, 200F

    #terosklerosis merupakan penyebab utama aneurisma

    aorta pada '35 kasus yang diteliti. +unika intima aorta

    menunjukkan ibrosis hebat dan meningkatkan jumlah asam

    lemak pada matriks ekstraseluler. Sel histiosit kemudian

    mendegradasi matriks seluler yang kemudian dapat

    menggangu integritas tunika intima. %ekanisme ini

    kemudian mengarah pada ruptur tunika intima. Penebalantunika intima menyebabkan peningkatan jarak antara lapisan

    endotel dan tunika media, yang kemudian menyebabkan

    gangguan aliran nutrisi dan oksigen. Semua perubahan-

     perubahan ini berkontribusi dalam meningkatkan kekakuan

     pembuluh darah dan peningkatan kerentanan terhadap

    terjadinya aneurisma dan diseksi. uptur lebih sering terjadi

     pada aorta pars as(endens /)5H dan lebih jarang pada aorta

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    10/73

    1%

    abdominalis /32H. uptur aorta ditemukan pada 0,I H

    kasus kematian mendadak. Pada )2H diantaranya ditemukan

    diseksi aorta, aneurisma aterosklerosis sebanyak 3FH dan

     pseudoaneurisma sebanyak $,)H. /@leteriades, 200F

    ( +rauma dan penyebab iatrogeni(

    $5-20H kematian akibat ke(elakan kendaraan bermotor 

    dengan ke(epatan tinggi berhubungan dengan trauma pada

    aorta. Sekitar I5H (edera timbul pada tempat dengan tekanan

    yang tinggi yakni pada isthmus aorta dan hanya 5H pda aorta

     pars as(endens. 8edera aorta dapat terbatas pada tunika

    intima atau dapat mengenai seluruh lapisan dinding arteri.

    uptur aorta pas(a trauma tumpul dada, sering berkaitan

    dengan jejas pada miokard yang kemudian menyebabkan

    gagal jantung, inark miokard dan tamponade. Pembentukan

    aneurisma dan ruptur aorta dapat juga terjadi setelah tindakan

     bedah yang melibatkan aorta dan bahkan pas(a resusitasi

    kardiopulmoner. +indakan @SJ pada penghan(uran batu

    saluran kemih juga dapat menyebabkan (edera aorta.

    Penyebab (edera aorta yang lain ialah tindakan kateterisasi

     jantung, baik yang bertujuan untuk diagnostik 

    maupunprosedur inter;ensi. !iseksi aorta dapat pula terjadi

     pada pasien pasien yang pernah menjalani operasi katup

    aorta. /@leteriades, 200F

    4nlamasi dapat pula menyebabkan kerusakan tunikamedia dinding aorta yang kemudian mengarah kepada

    lemahnya dinding aorta, pelebaran dan terjadinya diseksi

    aorta. !iseksi aorta iatrogeni( biasanya berkaitan dengan

    kateterisasi retrogade yang in;asi;e, atau dapat timbul pada

    saat tindakan atau setelah tindakan operasi aorta.

    /@leteriades, 200F

    %2" Klasifikasi berdasarkan l$kasi anat$mi

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    11/73

    11

    *eberapa klasiikasi telah dikembangkan untuk kalsiikasi

    diseksi aorta. !ua klasiikasi yang paling umum digunakan

    ialah sistem klasiikasi !e *akey dan Stanord. lasiikasi !e

    *akey mengkategorikan pasien dengan diseksi aorta menjadi 3

    kelompok, berdasarkan lokasi dan perluasan dari diseksi. Pada

    tipe $ /F0H diseksi melibatkan pars as(endens, trans;ersum

    dan des(endens. Pada tipe 44 /5H hanya pars as(endens aorta

    yang terlibat, dan diseksi berhenti pada proksimal dari arteri

    inominata. Pada tipe 444 /25H diseksi melibatkan pars

    des(endens aorta thorakalis /444a dan umumnya meluas hingga

    ke aorta abdominalis /444b. adang-kadang, diseksi melibatkan

    aorta as(endens akibat diseksi yang terjadi se(ara retrograde,

    yang memberikan gambaran anatomis seperti tipe $. /!au,

    20$'

    Perjalanan alamiah dari lesi tergantung hampir sepenuhnya

     pada ada tidaknya keterlibatan aorta pars as(endens. Sistem

    klasiikasi stanord jauh lebih sederhana dan hanya berdasarkan

    ada tidaknya keterlibatan aorta pars des(endens terlepas dari

     primer lokasi robekan tunika intima dan perluasan diseksi

    kedistal.2 !imana pada tipe # diseksi melibatkan aorta pars

    as(endens /diseksi proksimal dan pada tipe *, diseksi hanya

    melibatkan aorta pars des(endens /diseksi distal. !ari sudut

     pandang tatalaksana, klasiikasi diseksi aorta dan hematom

    intramural kedalam tipe # dan * dianggap lebih praktis dan

    lebih menguntungkan, karena klasiikasi !e*akey tipe 4 dan 44 juga ditatalaksana dengan (ara yang sama. /!au, 20$'

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    12/73

    12

    "ambar $. lasiikasi !iseksi #orta. lasiikasi Stanord "ambar atas

    menggambarkan diseksi aorta tipe # yang mengenai aorta asendens bebas

    dari tempat robekan dan perluasan ke distal> diseksi aorta tipe * /gambar 

     bawah mengenai aorta trans;ersal dan7atau desendens tanpa mengenai

    aorta as(endens. lasiikasi !e*akey> +ipe 4 mengenai aorta asendens

    sampai desendens /kiri atasK tipe 44 terbatas aorta asendens atau

    trans;ersal, tanpa mengenai aorta desendens /tengah atas L kanan atasK

    tipe 444 hanya mengenai aorta desendens /kiri bawah. /!au, 20$'

    b. Pat$fisi$l$&i

    !iseksi aorta sering berkaitan dengan perubahan struktur 

    dari tunika media. Perubahan histopatologis berupa medione(rosis,

    nekrosis kistik tunika media, ibrosis dan ragmentasi serabut

    elastin terjadi pada penyakit ini. Studi mengenai aorta yang tidak 

    mengalami diseksi menunjukkan bahwa perubahan ini terjadi

    sebagai bagian dari proses penuaanK perubahan- perubahan tersebut

    tidak spesiik untuk diseksi dan perubahan tersebut dominan terjadi

     pada pasien pasien dengan hipertensi. /@leteriades, 200F

    !idapatkan bahwa lesi yang melibatkan serabut elastin dan

    kolagen dominan terjadi pada indi;idu diatas usia '0 tahun dan

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    13/73

    13

     pada pasien- pasien dengan sindroma maran dan kelainan jaringan

    ikat. !eek yang terjadi pada matriks ekstraseluler ini

    menyebabkan hilangnya integritas7keutuhan dari dinding pembuluh

    darah. ejadian diseksi pada pasien-pasien dengan lesi abnormal

    tersebut diatas umumnya terjadi pada pasien yang tidak mengalami

    hipertensi. Perubahan degenerati pada sel otot polos ditemukan

    lebih banyak pada pasien- pasien usia tua. Bal ini mempunyai eek 

    yang lebih ringan dalam mengakibatkan hilangnya integritas aorta

    dibandingkan lesi kolagen dan serabut elastin. Bipertensi telah

    diidentiikasi sebagai predisposisi utama pada pasien-pasien yang

    mengalami degenerasi sel-sel otot polos. /8raword, 200I

    !aun katup aorta yang bikuspis sembilan kali lebih sering

     berkaitan dengan kejadian diseksi dibandingkan katup aorta yang

    trikuspisK kelainan kongenital pada dinding aorta dapat timbul pada

     pasien- pasien tersebut. koarktasio aorta telah dikaitkan dengan

     peningkatan insidens dari diseksi aorta. Bal ini terjadi mungkin

    sehubungan dengan hipertensi arteri dan jarang berkaitan dengan

    keadan katup aorta bikuspis. Peranan kehamilan pada kejadian

    diseksi aorta masih belum dapat terpe(ahkan. Penyebab lain

    diseksi termasuk trauma, kateterisasi jantung, ;al;uloplasty balon

    intraaorta, kanulasi kardiopulmoner bypass dan tindakan

    manipulasi bedah pada aorta pars as(endens. /8raword, 200I

    ebanyakan pasien /)0-F0H mengalami diseksi aorta

    as(endens, dan hampir sepertiganya mengalami diseksi aorta

    des(endens. Pada sekitar I0H pasien dengan deseksi aortaas(endens, robekan tempat masuk berlokasi pada aorta pars

    as(endensK )H pasien mengalami robekan pada bagian ar(usK dan

    5H robekan terjadi pada aorta pars des(endens. ebanyakan pasien

    dengan diseksi aorta des(endens mengalami robekan pada aorta

     pars des(endensK$5H mengalami robekan pada ar(us aorta.

    /8raword, 200I

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    14/73

    14

    Proses diseksi melibatkan ase inisial, yakni saat timbul

    robekan pada tunika intima, dan ase kedua ketika robekan

    menyebar. *eberapa aktor hemodinamik seperti komponen

    intrinsik dinding aorta turut menentukan ke(enderungan untuk 

    timbulnya robekan primer. "erakan dan lengkungan eksternal

    terbesar terjadi pada aorta as(endens tiap kali ejeksi ;entrikel.

    %uatan yang bersiat pulsati /yang ditentukan oleh kontraktilitas

     jantung, isi sekun(up, elastisitas dinding arteri,dan tekanan darah

    didapati paling besar pada aorta pars as(endens. *agian teratas dari

    aorta torakal pars des(endens juga mengalami puntiran dan

    melengkung pada tiap siklus jantung. Pada posisi ini ar(us aorta

     bersiat relati tidak bergerak terhadap aorta pars des(endens.

    /8raword, 200I

    Perambatan diseksi dipengaruhi oleh laju peningkatan

    tekanan darah. Saluran yang salah berkembang dan merambat

    se(ara (epat, biasanya melibatkan setengah sampai duapertiga

    keliling pembuluh darah. !inding dari pembuluh darah yang

    diper(abangkan aorta dapat terpengaruh oleh diseksi atau dapat

    terlepas dari lumen yang sesungguhnya menyebabkan titik reentri

    diantara dua lumen. 8abang yang mengalami a;ulsi dapat tetap

    terbuka, terhubung dengan lumen yang salah,atau dapat tertutup

    akibat diseksi. Perluasan ke arteri perier yang terkena membantu

    menjelaskan ;ariasi gejala dan tanda yang ditemukan. /8raword,

    200I

    !iseksi biasanya terdiri dari lapisan tipis pada bagianterluar tunika media dan tunika ad;entisia aorta. Saluran yang

    salah biasanya mengalami ruptur kedalam peri(ardium atau rongga

     pleura kiri. Sebelum terjadi ruptur, pada banyak kasus darah

    mengalami ekstra;asasi dan membentuk hematom yang luas pada

    daerah mediastinum. +rombosis pada saluran yang salah jarang

    terjadi. Pada kebanyakan pasien yang selamat dari kejadian diseksi

    aorta, lumen patologis yang terbentuk melebar dan men(apai

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    15/73

    1

    ukuran aneurismaK ruptur dapat timbul dikemudian hari.

    /8raword, 200I

    (. #ia&n$sis

    !iagnosis diseksi aorta ditegakkan berdasarkan klinis

     pasien serta pemeriksaan penunjang lainnya.

    )anifestasi Klinis

    !iseksi dikatakan akut bila awal timbulnya klinis diseksi

    dialami penderita selama kurang dari 2 minggu dan dikatakan

    kronis bila lebih dari 2 minggu. Pasien D pasien dengan diseksi tipe

    # biasanya berusia lebih muda /rata-rata 'I tahun, dimana pasien

    diseksi tipe * umumnya berusia )0an dan lebih sedikit dengan

    riwayat hipertensi /30H,pasien diseksi tipe * F$H dengan riwayat

    hipertensi. /8raword, 200I

    Seadainya semua pasien dengan diseksi aorta datang

    dengan keluhan MklasikE maka diseksi aorta dapat dengan mudah

    dibedakan dengan sindroma akut lainnya. :amun, pada

    kenyataannya hanya sekelompok ke(il pasien yang datang dengan

    gejala dan tanda klasik yang khas. !an berbeda dengan pendapat

    umumnya, pada kebanyakan kasus tidak ada akti;itas khusus yang

    memi(u timbulnya diseksiK hanya sekelompok ke(il pasien yang

    dilaporkan sedang melakukan akti;itas isik yang berat sebelum

    diseksi aorta terjadi. /8raword, 200I

    a" *ejala

    $ :yeri

    8iri khas diseksi yang ditemukan pada hampir semua kasusialah nyeri. Pada laporan 4#!, yang melaporkan serial

    kasus sebanyak ')' pasien dari berbagai pusat penelitian

    diberbagai negara, I)H pasien dilaporkan datang dengan

    keluhan nyeri. +iga perempatnya mengeluhkan nyeri didada,

     baik anterior, interskapula ataupun keduanya dan terkadang

    nyeri meluas keleher. Setengahnya mengalami nyeri pada

     punggung, dan sepertiganya mengeluhkan nyeri perut. #da

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    16/73

    1!

     beberapa pasien yang mengeluhkan nyeri pada tungkai,

    walaupun nyeri ini hanya bersiat sementara. /8raword,

    200I

    2 Sinkop

    Jalaupun nyeri merupakan gejala yang umum ditemukan,

     pasien mungkin datang dengan gejala yang kurang umum

    terjadi. Pasien dapat datang dengan berbagai gejala

    neurologis. Sinkop dijumpai pada $3H kasus. Pada tipe #

    maniestasi sinkop lebih banyak dijumpai yaitu $IH

    dibandingkan hanya 3H pada kasus-kasus diseksi tipe *.

    %ekanisme pasti belum diketahui, namun beberapa

    kemungkinan penyebab terjadinya sinkop termasuk 

    hemoperikardium akibat ruptur, insuisiensi aorta yang akut,

    gangguan aliran darah keotak dan adanya respons ;agal

    akibat nyeri hebat. /8raword, 200I

    3 Sesak naas

    Pasien dapat datang dengan gejala- gejala edema paru, seperti

    dispnea dan orthopnea. /8raword, 200I

    Tabel 2 *ejala+ &ejala diseksi a$rta

    "ejala

    eluhan nyeri

    okasi nyeri

    !erajat nyeri

    ?nset nyeri

    I)H pasien mengeluhkan nyeri

     :yeri pada sisi anterior menggambarkan diseksi pars

    as(endens

     :yeri pada sisi posterior mengambarkan diseksi pars

    des(endens

    $0 dari skala $ sd $0

    %endadak / bedakan dengan miokard inark

    Seperti disayat

    "ejala angina7inark dapat timbul bila melibatkan #rteri

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    17/73

    1"

    ualitas nyeri

    4skemia jantung

     :yeri perut

    4skemia ginjal

     :yeri tungkai

    Paraplegia

    Sinkop

     

    !ispnea

    koronaria kanan

    "ambaran iskemia intestinal

    *iasanya asimptomatik 

    +erjadi akibat keterlibatan arteri iliaka pada proses diseksi

    #kibat iskemia medula spiinalis dan iskemia sistem sara 

     perier 

    #kibat eterlibatan pembuluh darah otak, tamponade,

    insuusiensi aorta akut, respons ;aso;agal terhadap nyeri

    !iakibatkan insuisensi akut aorta yang ditoleransi buruk 

    /@leteriades, 200F

    b" Tanda

    $ +ekanan darah yang abnormal

    Separuh dari keseluruhan pasien dengan diseksi aorta yang

    akut mengalami hipertensi yang signiikan pada saat datang

    /+ekanan darah sistolik N$50 mmBg, memuat hal ini sebagai

    salah satu tanda diagnostik yang umum. Pada saat datang

    hipertensi dapat berat atau bahkan sangat berat dengan tekanandarah sistolik berkisar $O0-200 mmBg. Pre;alensi hipertensi

     berbeda se(ara signiikan pada masing-masing tipe diseksi.

    !iantara pasien-pasien dengan diseksi aorta tipe * dijumpai

    sekitar F0H dengan hipertensi pada saat datang dan hanya 3)H

    dijumpai pada penderita dengan diseksi tipe #. Pada tipe # yang

    umumnya terjadi ialah hipotensi, $2H datang dengan hipotensi

    /+ekanan darah sistolik berkisar O$-II mmBg dan $3Hnya

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    18/73

    1#

    dengan syok /+ekanan darah sistolik O0 mmBg. ejadian

    hipotensi hanya dijumpai sejumlah 2H pada kasus-kasus diseksi

    tipe *. /@leteriades, 200F

    2 #orta insuisiensi

    !iseksi yang melibatkan pangkal aorta atau aorta pars

    as(endens, sering disertai dengan insuisiensi aorta yang akut.

    4nsuisiensi yang ringan sulit diketahui pada auskultasi jantung,

    namun pada keadaaan insuisiensi yang berat, murmur diastolik 

    de(resendo biasanya terdengar. !itemukannya murmur diastolik 

    de(resendon mengarahkan pemeriksa pada pemikiran adanya

    suatu insuisiensi aorta. Suatu keadaan insuisiensi aorta yang

    akut dan berat terbatas hanya pada diseksi aorta ataupun

    endokarditis katup aorta, sehingga pemeriksa harus dapat

    membedakan kedua keadaan tersebut se(ara (epat berdasarkan

    klinis yang ada. /@leteriades, 200F

    #danya insuisiensi aorta dapat berakibat pada kejadian

    oedem paru akut, sehingga pasien dapat datang dengan klinis

    takipnea, hipoksemia, saturasi ?2  yang rendah dan takikardi.

    Pada pasien dengan ronki basah akibat udem paru dan sulit

    untuk bernaas, murmur diastolik mungkin sulit ditemukan

    walaupun insuiensi yang terjadi sangat berat. +ekanan nadi

    yang luas dapat menjadi petunjuk adanya suatu insuisiensi

    aorta. :amun kadang tekanan nadi yang luas tidak dijumpai

     pada keadaaan akut. /@leteriades, 200F

    !ari keseluruhan pasien, gagal jantung kongesti terjadi pada )H pasien- pasien yang mengalami diseksi aorta. O0H dari

     pasien- pasien diseksi yang mengalami gagal jantung kongesti 

    merupakan pasien dengan tipe #, dan 20H nya pasien-pasien

    dengan diseksi tipe *. Pasien- pasien yang mengalami gagal

     jantung kongesti kemungkinan berkaitan dengan hipertensi

    yang signiikan, adanya disungsi diastolik. /@leteriades, 200F

    3 Pulsus dei(it

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    19/73

    1$

    etika diseksi aorta menyebabkan gangguan aliran darah

    kesalah satu ekstremitaas, tekanan darah yang berbeda antar 

    ekstremitas dapat timbul yang dikenal dengan istilah pulsus

    deisit. Pulsus deisit lebih sering terdeteksi pada lengan dan

    oleh karena diseksi aorta tipe * berlokasi distal dari arteri

    sub(la;ia, maka keadaan ini jarang menyebabkan gangguan

    aliran darah kelengan. Pulsus deisit dijumpai dua kali lebih

     banyak pada keadaan diseksi aorta tipe # /30H > 20H.

    Pengukuran tekanan darah hanya pada satu sisi yang mengalami

     pulsus deisit akan diba(a sebagai keadaan tekanan darah

    rendah. Qang kemudian akan mengarah kepada diagnosa dan

     pemberian terapi yang salah. /@leteriades, 200F

    ' +anda lainnya

    Pasien D pasien dengan diseksi aorta dapat datang dengan

    keluhan demam, yang disertai leukositosis dan peningkatan

    sedimentasi eritrositK penyebab demam belum dapat dijelaskan.

    #pda beberapa kasus, diseksi aorta juga dapat menyebabkan

    suara serak, obstruksi jalan naas atas, hemoptisis /akibat ruptur 

    kedalam per(abangan trakeobronkhial, hematemesis

    /sehubungan dengan ruptur ke esoagus serta adanya massa

    yang berpulsasi pada leher. /@leteriades, 200F

    (" Pemeriksaan Penunjan&

    1" @lektrokardiogram

    @lektrokardiogram /@" $2 lead harus dilakukan untuk melihat ada tidaknya gambaran iskemia pada setiap pasien yang

    datang dengan nyeri dada atau yang disangkakan diseksi aorta.

    @" berguna dalam memberikan inormasi prognostik. !ari

    suatu studi obser;asional pada pasien- pasien dengan diseksi

    akut ditemukan bahwa abnormalitas @" berperan sebagai

    aktor prediktor independen terhadap angka kematian di S.

    /@leteriades, 200F

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    20/73

    2%

    Bal yang dilematis, ialah dalam membedakan antara

    sindroma koroner akut dan sindroma aorta akut. !imana,

    umumnya pasien pada kedua keadaan tersebut mempunyai

    aktor resiko yang saling tumpang tindih serta memberikan

    maniestasi klinis yang sama. /@leteriades, 200F

    Pada keadaan ini, suatu gambaran @" normal dapat

    meyakinkan klinisi untuk lebih mengutamakan diagnosa diseksi

    aorta dibandingkan suatu sindroma koroner akut. :amun

    abnormalitas repolarisasi yang nonspesiik /Segmen S+ dan

    gelombang + merupakan temuan paling sering pada kasus-

    kasus diseksi aorta. !alam persentase ke(il, pasien dengan

    diseksi aorta dirumitkan dengan adanya keadaan yang terjadi

     bersamaan dengan sindroma koroner akut. Bal ini yang

    kemudian membatasi kemampuan @" dalam membuat suatu

    dierensial diagnosis. /!au, 20$'

    2" =oto +horaks

    Jalaupun tersedia dengan mudah dan umumnya berperan

    untuk e;aluasi di unit gawat darurat, oto thoraks mempunyai

    keterbatasan dalam mengkonirmasi suatu keadaan diseksi aorta,

    dengan sensiti;itas dan spesiitasnya masing-masing )'H dan

    O)H. Se(ara klasik ditemukan pelebaran mediastinum atau

    adanya abnormalitas kontur aorta pada F5H subjek dengan

    diseksi aorta. Rika dijumpai gambaran kalsiikasi pada aorta,

     pemisahan jarak dari bagian yang mengalami kalsiikasi pada

    tunika intima ke bagian terluar dari aorta lebih dari $ (m yangdisebut sebagai M(al(ium signE merupakan suatu gambaran

    sugesti walaupun bukan diagnosa pasti adanya diseksi aorta.

     :amun penting untuk diketahui $5H pasien-pasien diseksi aorta

    memberikan gambaran oto thoraks yang normal. Petunjuk lain

    yang berkaitan dengan adanya diseksi aorta ialah eusi perikard

    dan eusi pleura serta adanya de;iasi trakea keatas, namun

    temuan ini tidak spesiik. ?leh karena itu adanya gambaran oto

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    21/73

    21

    thoraks yang normal tidak serta merta menyingkirkan diagnosis

    suatu sindroma akut aorta. Pemeriksaan dapat dilanjutkan

    dengan modalitas pen(itraan aorta yang jauh lebih sensiti.

    /!au, 20$'

    Tabel 3 *ambaran diseksi a$rta pada f$t$ t$raks

    +emuan adiologis pada kasus-kasus !iseksi #orta +orakalis

    $. Pelebaran mediastinum /pelebaran aorta as(endens, pelebaran

     pangkal aorta dan pelebaran aorta pars des(endens

    2. "ambaran Pangkal aorta yang kabur 

    3. Pelebaran bayangan paraspinal

    '. @usi pleura /ipsilateral aorta

    5. Pergeseran trakhea atau distorsi (abang utama bronkus kiri

    ). alsiikasi tunika intima yang terpisah

    /!au, 20$'

    3 Pen(itraan aorta modern

    Sejumlah modalitas dengan tingkat sensitiitas yang

    tinggi telah ada sehingga dapat memberikan e;aluasi yang lebihakurat dan terperin(i. !itemukannya lapisan tunika intima aorta

    yang memisahkan lumen sejati dari pseudo lumen dideinisikan

    sebagai tanda diseksi aorta. #danya resolusi gambar yang tinggi

    yang dihasilkan oleh generasi ultrasonograi dan tomograi

    terbaru memungkinkan ditemukannya berbagai ;arian dari

    diseksi aorta akut seperti hematom intramural serta ulkus aorta

    yang berpenetrasi. /@leteriades, 200F

    a 8+ s(an

    "enerasi terbaru 8+ s(an memberikan gambaran aorta yang

    sangat baik pada sindroma aorta akut dengan sensiti;itas lebih

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    22/73

    22

    dari I5H. 8+ s(an juga berguna dalam mem;isualisasikan

     panjang aorta dan per(abangan pembuluh darah yang terkait,

    ada tidaknya perdarahan pada rongga perikardium, eusi pleura,

    ulkus aorta yang berpenetrasi dan hematom intramural. 8+ s(an

    sering digunakan sebagai pen(itraan lanjutan awal pada kasus-

    kasus diseksi aorta. eterbatasan 8+ s(an terletak pada

    ketidakmampuannya dalam memberi gambaran ungsi jantung

    dan katup katup, at kontras yang bersiat nerotoksik, dan

    terbatas dalam mengidentiikasi robekan tunika intima yang

    ke(il. /@leteriades, 200F

    8+ s(an dengan resolusi yang tinggi dikombinasikan

    dengan posisi pengambilan gambar se(ara trans;ersal

    memberikan akurasi yang tinggi dalam e;aluasi pembuluh darah

    dimana aorta sendiri terletak se(ara ;ertikal dalam tubuh.

    /@leteriades, 200F

    Pada diseksi aorta, 8+ s(an dapat membedakan lumen yang

    sebenarnya dengan lumen yang palsu. umen yang sebenarnya

     biasanya ke(il dan karena ke(epatan aliran darah lebih tinggi

     pada daerah ini dibandingkan lumen palsu maka dijumpai

    gambaran penyangatan kontras pada 8+ s(an dengan kontras.

    Pada pengambilan gambar se(ara potong lintang7(ross se(tional

    lapisan yang mengalami diseksi membentuk sudut terhadap

    lapisan terluar dari lumen yang salah membentuk gambaran

    seperti paruh burung 1beak sign. /@leteriades, 200F

    Tabel 4 Temuan ,T s(an pada diseksi a$rta

    +emuan 8+ s(an pada !iseksi #orta

    +anpa ontras !engan kontras

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    23/73

    23

    $. Pergeseran tunika intima yang

    mengalami kalsiikasi dari dinding

     pembuluh darah

    2. "ambaran trombosis pada lumen

    yang salah

    3. Bematom periaorta

    '. Perubahan kontur aorta

    4ntimal lap

    /@leteriades, 200F

     b @(ho(ardiography

    Prinsip kerja @(ho(ardiography yaitu berdasarkan padareleksi gelombang ultrasound yang ditransmisikan oleh

    transdu(er terhadap organ yang akan dinilai. #mplitudo dan

     perlambatan waku dari gelombang e(ho yang direleksikan oleh

    organ yang dinilai sehubungan dengan jarak relatinya terhadap

    transdu(er dan adanya perbedaan dari masing- masing struktur 

    akan diubah dalam bentuk gambar satu dimensi /% mode atau

    dua dimensi /2! e(ho yang pada akhirnya kemudian akan

    memberikan inormasi anatomis dan dengan mengkombinasikan

    gambaran dari e(ho dua dimensi maka akan tampak gambaran

    yang lebih baik pada e(ho 3 dimensi yang berkembang

    sekarang. /@leteriades, 200F

    !engan menggunakan eek !oppler, aliran darah dapat

    dinilai dan dikarakteristikkan apakah aliran tersebut laminer atau

    turbulen, dimana arah dan ke(epatan aliran juga dapat dinilai.

    /@leteriades, 200F

    Jalaupun kegunaannya untuk menge;aluasi jantung dan

    aorta bagian proksimal, +ransthora(i( e(ho(ardiography /++@

    dapat mengidentiikasi diseksi aorta pada segmen ini dan

    memungkinkan klinisi se(ara (epat menge;aluasi komplikasi

     potensial yang terjadi, seperti regurgitasi aorta, tamponade

     jantung dan gangguan ungsi ;entrikel kiri. ++@ dapat

    digunakan untuk skrining kejadian diseksi aorta pada pasien-

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    24/73

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    25/73

    2

    !iseksi akut dapat di(egah pada banyak pasien dengan

     pengobatan yang baik pada penyakit hipertensi dan deteksi dini

     pasien-pasien yang diketahui beresiko mengalami diseksi aorta.

    Pasein- pasien dengan sindroma maran dan kelainan jaringan

    ikat lainnya serta aorta dengan daun katup bikuspis dapat

    mengalami diseksi aorta dengan atau tanpa hipertensi. Pasien-

     pasien ini harus diawasi dengan baik dan dilakukan ollow up

    mengenai ada tidaknya dilatasi aorta. /@leteriades, 200F

    arena resiko untuk mengalami diseksi aorta tiga kali lebih

     besar pada pasien dengan riwayat keluarga menderita diseksi

    aorta dan pasien dengan dilatasi aorta /pada rentang 50-)0 mm,

     pasien dengan sindroma maran dan pasien-pasien dengan

    kelainan jaringan ikat lainnya harus menjalani e;aluasi jantung,

    termasuk ++@ tiap tahun. *ila dijumpai aorta melebar $,3 kali

    lebih besar dari ukuran normal, e;aluasi dianjurkan dilakukan

    tiap ) bulan. /@leteriades, 200F

    2" Pen&$batan

    +erapi optimal harus diberikan pada pasien- pasien dengan

    diseksi aorta, pada saat diagnosa ditegakkan. +erapi obat-obatan

    yang (epat yang diikuti dengan terapi bedah yang tepat

     berkaitan dengan perbaikan angka harapan hidup yang

    signiikan. /8raword, 200I

    Semua pasien yang disangkakan mengalami diseksi aorta

    harus die;aluasi dan diobati se(ara emergensi. +ujuan awal ialah

    menstabilisasi perambatan diseksi dan men(egah ruptur. +anpa

    memperhatikan lokasi diseksi, semua pasien harus mendapatkan

    terapi armakologis se(epat mungkin. Pasien-pasien yang

    disangkakan diseksi aorta harus segera mungkin dirawat diruang

    48U untuk monitoring ketat tekanan arteri dan ;ena, jumlah

     pengeluaran urine dan perubahan gambaran elektrokardiogram.

    /8raword, 200I

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    26/73

    2!

    Terapi $bat+$batan

    Penurunan tekanan arteri se(ara (epat ter(apai se(ara

    eekti dengan penggunaan sodium nitroprusidde /2-$0

    mg7kg**7menit 4C. !osis dititrasi sampai sesuai respons

    tekanan darah. Pembrian beta blo(ker se(ara rutin digunakan.

    Pemberian propanolol intra ;ena /$-2 mg75 menit, sampai

    respons memuaskan digunakan untuk menjaga rekuensi

     jantung pada kisaran )5-F0 kali permenit. etika keadaan stabil

    ter(apai, pasien harus dipersiapkan untuk pemeriksaan

     pen(itraan aorta dan dikonsultasikan dengan ahli bedah

    kardio;askular. /8raword, 200I

    +erapi obat-obatan merupakan satu-satunya terapi pada

     pasien pasien diseksi aorta pars as(ending dengan keadaaan

    serius yang menjadi kontraindikasi tindakan operati. /8raword,

    200I

    Tindakan $peratif 

    +ujuan dari tindakan operati ialah men(egah kematian

    akibat ruptur aorta dan untuk membentuk kembali aliran darah

    ke arteri yang tertutup oleh diseksi. +ujuan berikutnya ialah

    untuk mengkoreksi regurgitasi aorta yang timbul. +indakan

    operati ini diindikasikan untuk>

    1" #iseksi tipe ! akut4nter;ensi bedah darurat merupakan pilihan terapi terhadap

    seluruh pasien. :amun terdapat pertimbangan tertentu, termasuk 

    usia tua /usia O5 tahun dan pasien-pasien dengan keadaan

    mengan(am nyawa lainnya. /8raword, 200I

    2" #iseksi tipe B akut

    +atalaksana optimal dari diseksi tipe * yang akut masih

    kontro;ersial, umumnya pasien-pasien kelompok ini mendapat

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    27/73

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    28/73

    2#

    dini dan lebih akurat, terapi medis yang eekti dan teknik bedah

    yang semakin baik. Pada sebuah sur;ey yang mengamati pasien-

     pasien diseksi aorta yang mendapatkan terapi medis hanya '3H

     pasien-pasien dengan diseksi tipe # yang bertahan hidup $ bulan

     pertama pas(a kejadian diseksi dan I$H pasien Dpasien dengan

    diseksi tipe *. #ngka harapan hidup selama 5 tahun pada pasien-

     pasien yang selamat dari kejadian diseksi aorta yang kemudian

    mendapat terapi medis, menunjukkan tidak ada perbedaan antara

    tipe # dan *. *eberapa aktor dapat mempengaruhi prognosis

     jangka panjang pada pasien-pasien yang mendapatkan

     pengobatanK hal ini termasuk usia, ada tidaknya komplikasi serius

    sebelum pemberian terapi, dan ukuran diameter aorta pars

    des(endens /N 5 (m. /8raword, 200I

    2" !neurisma !$rta

    a. Eti$l$&i

    #neurisma /aneurysm merupakan kondisi pelebaran pembuluh

    darah dan sering terjadi pada arteri.#neurisma terjadi akibat

    melemahnya dinding arteri. !inding arteri yang melemah pada

    akhirnya akan membentuk sema(am kantung.Rika tidak ditangani,

    ukuran kantung akan semakin membesar yang kemudian pe(ah dan

    menimbulkan perdarahan.#neurisme biasanya terjadi pada arteri di

    otak, perut, dan dada.Se(ara umum, terdapat dua jenis aneurisma

    yaitu aneurisma otak dan aneurisma aorta.#neurisma aorta sering

    terjadi di perut dan dada sehingga dikenal pula sebagai aneurisma

    aorta perut dan aneurisma aorta dada. /Rong, 20$0

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    29/73

    2$

      "ambar 2. +erjadinya #neurisma /Rong, 20$0

    Klasifikasi -

    *erdasarkan lokasinya >

    1. !$rta t$rakalis.

    #neurisma di sini biasanya berbentuk usiorm dan

    kebanyakan disebabkan oleh arteriosklerosis. adang D kadang

    aneurisma aorta desendens menyebar ke aorta abdominalis dan

    disebut aneurisma torako abdominalis. "ambaran linisnya

    kebanyakan symptom dan diagnosis ditegakkan se(ara kebetulan

    saat dilakukan pemeriksaan oto polos toraks untuk keperluan lain.

    /Rong, 20$0

    "ambar 3. #neurisma #orta +hora(i /Rong, 20$0

    "ejala linisnya > tergantung dari besar dan letak 

    aneurisma. "ejala dapat berupan nyeri retrosternal yang menjalar ke punggung, kerongkongan, atau lengan. +ergantung dari

    letaknya, dapat timbul sindrom ;ena (a;a superior, disagia bila

    menekan esophagus, stridor atau dispnea bila menekan trakea atau

     bronkus utama dan suara parau bila menekan ner;eous rikurens.

    +anda klinis juga dapat berupa tanda penurunan aliran darah ke

    lengan kiri akibat obstruksi dari arteri sub(la;ia sinistra atau

    sindrom (uri sub(la;ia. husus anurisma siilis, kadang

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    30/73

    3%

    menyebabkan kerusakan sampai enembus dinding depat toraks dan

    sternum sehingga menimbulkan gejala tumor yang berdenyut

    didepan sternum. Basil pemeriksaan nadi dan tekanan darah lengan

    kanan dan kiri mungkin berbeda.adang terdapat hipertensi. /Rong,

    20$0

    !iagnosis > diagnosis #neurisma aorta torakalis ditegakkan

     berdasarkan tanda dan gejala klinis, pemeriksaan laboratorium

    serologis untuk siilis, dan pemeriksaan tambahan seperti oto

     polos toraks, ultrasonograi, dan aortograi. =oto polos toraks dapat

    memberikan inormasi tentang letak, luas, dan ukurannya.Pada

    diagnosis banding dipikirkan tumor mediastinum.Penanggulangan

    dilakukan seperti pada aneurisma umumnya. /Rong, 20$0

    2. !$rta abd$minalis.

    #orta abdominalis merupakan bagian dari aorta yang sering

    mengalami aneurisma.Sebagian besar terjadi inrarenal dan

    sebagian ke(il di suprarenal.Pada keadaan tertentu bagian

     proksimal meluas ke atas diaragma sampai ke aorta torakalis

    desendens dan untuk keadaan ini disebut aneurisma

    torakoabdominal.

    @tiologi dibagi menjadi 2 >

    a. Penyebab yang dapat dikontrol yaitu aneurisma aorta abdominalis

    adalah arteriosklerosis. #rteriosklerosis merusak tunika intima dan

    tunika media dinding aorta yang kemudian menyebabkan

    kelemahan dinding aorta yang akhirnya menyebabkan dilatasi bentuk usiorm. Peyebab lainnya, seperti siilis, peradangan atau

    trauma.

     b. Penyebab yang tidak dapat dikontrol yaitu seperti penyakit geneti(

     pada sindrom maran.

    "ambaran linis> elainan ini biasanya tanpa keluhan,

    ke(uali adanya massa di abdomen yang ditemukan se(ara

    kebetulan. *ila ada keluhan berupa nyeri pinggang intermiten dan

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    31/73

    31

    terasa denyutan di abdomen. :yeri ini sering disebabkan oleh

    rupture ke(il atau kebo(oran aneurisma di retroperitoneum yang

    menyebabkan perdarahan sedikit atau berangsur. *ila demikian,

    aneurisma dikelilingi oleh hematom besar yang mengandung

     banyak bekuan darah. /Rong, 20$0

    "ambar '. #neurisma #orta /Rong, 20$0

    !iagnosis> !itegakkan berdasarkan keluhan, gejala klinis

    dan pemeriksaan isik. Pada pemeriksaan perut ditemukan massa

    yang berdenyut dan letaknya di tengah abdomen. +erdengar bising

    yang selaras dengan denyut jantung di atas massa tersebut.

    Pemeriksaan oto polos abdomen tidak banyak membantu membuat

    diagnosis, ke(uali untuk melihat kalsiikasi pada dinding

    aneurisme.Pemeriksaan penunjang yang perlu adalahultrasonograi. US" untuk menentukan letak aneurisma, 8+ D s(an

    untuk melihat rupture atau tidaknya. /Rong, 20$0

    3. !neurisma Serebral

    #neurisma serebral adalah dilatations okus patologis

    (erebro;as(ulature yang rentan pe(ah. elainan pembuluh darah

    ini diklasiikasikan berdasarkan patogenesis diduga. Sa((ular,

     berry, atau aneurisma kongenital merupakan I0H dari semua

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    32/73

    32

    aneurisma otak dan terletak pada titik-titik (abang utama arteri

     besar. !oli(hoe(tati(, usiorm, atau aneurisma arterios(leroti(

    adalah outpou(hings memanjang dari arteri proksimal yang

    men(apai FH dari seluruh aneurisma otak. #neurisma ineksi atau

    mikotik yang terletak perier dan terdiri 0,5H dari seluruh

    aneurisma otak. esi perier lainnya termasuk aneurisma

    neoplastik, gejala sisa yang jarang ragmen tumor embolied, dan

    aneurisma traumatis. uka trauma juga dapat menyebabkan

    aneurisma membedah dalam pembuluh proksimal. %ikroaneurisma

    kapal perorasi ke(il dapat menyebabkan hipertensi. /iebeskind.

    20$'

    "ambar 5. #neurisma Serebral /Rong, 20$0

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    33/73

    33

    #neurisma sakular terletak di sirkulasi anterior di O5-I5H

    kasus, sedangkan aneurisma doli(hoe(tati( mempengaruhi sebagian

     besar sistem ;ertebrobasilar. okasi aneurisma sa((ular di segmen

    arteri tertentu ber;ariasi dalam rekuensi karena perbedaan

     populasi penelitian melaporkan. *eberapa aneurisma sa((ular 

    di(atat dalam 20-30H pasien dengan aneurisma otak. /iebeskind.

    20$'

    #neurisma sakular sering pe(ah ke dalam ruang

    subara(hnoid, akuntansi untuk F0-O0H dari perdarahan

    subara(hnoid spontan /S#B. #neurisma pe(ah juga dapatmengakibatkan intraparen(hymal, intra;entrikular, atau perdarahan

    subdural.#neurisma sa((ular raksasa, yang dideinisikan sebagai

    lebih besar dari 25 mm, mewakili 3-5H dari semua aneurisma

    intrakranial. %eskipun aneurisma raksasa dapat menyebabkan

    S#B, lesi ini sering menghasilkan eek massa dan mengakibatkan

    tromboemboli distal. /iebeskind. 20$'

    #neurisma S#B adalah kondisi ben(ana, yang

    mempengaruhi 30.000 orang di #merika Serikat setiap

    tahun. Sebagian besar orang-orang ini /)0H baik meninggal atau

    menderita (a(at tetapK 50H dari korban dengan hasil yang

    menguntungkan mengalami disungsi neuropsikologis yang

    (ukup. Casospasme serebral /misalnya, penyempitan segmen arteri

     proksimal mempersulit 20-50H kasus dan merupakan penyebab

    utama kematian dan ke(a(atan yang berhubungan dengan

    aneurisma S#B. /iebeskind. 20$'

    b. Pat$fisi$l$&i

    #neurisma terjadi karena pembuluh darah kekurangan elastin,

    kolagen dan matriks ekstraseluler yang menyebabkan melemahnya

    dinding aorta. ekurangan komponen tersebut bisa diakibatkna

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    34/73

    34

    oleh inlamasi /arterosklerosis. Sel radang pada dinding pembuluh

    darah yang mengalami aterosklerosis mengeluarkan matriks

    metalloproteinase. %atrik tersebut akan menghan(urkan elastin dan

    kolagen sehingga persediaannya menjadi berkurang. Selain matriks

    metalloproteinase a(tor yang berperan terjadinya aneurisma adalah

     plasminogen a(ti;ator dan serin elastase. /obbins. 200F

    Selain itu, interaksi dari banyak a(tor lain dapat menjadi

     predisposisi pembentukan aneurisma pada dinding aorta. #liran

    turbulen pada daerah biurkasio dapat ikut meningkatkaninsiden

    aneurisma ditempat D tempat tertentu. Suplai darah ke pembuluh

    darah melalui ;asa ;asorum diduga dapat terganggu pada usia

    lanjut, memperlemah tunika media dan menjadi a(tor predisposisi

    terbentuknya aneurisma. /obbins. 200F

    #papun penyebabnya perkembangan aneurisma selalu

     progresi. +egangan atau tekanan pada dinding berkaitan langsung

    dengan radius pembuluh darah dan tekanan intra arteri. !engan

    melebar dan bertambahnya radius pembuluh darah, tekanan dinding

     juga meningkat sehingga menyebabkan dilatasi pembuluh darah.

    /obbins. 200F

    (. akt$r /esik$

    Penyebab kondisi ini tidak diketahui dengan pasti.Setelah

    melahirkan, wanita juga bisa mengalami aneurisma yang disebut

    aneurisma kongenital. *eberapa aktor dapat meningkatkan risiko

    terkena aneurisma yang meliputi tekanan darah tinggi,aterosklerosis, tingkat tinggi serum kolesterol, trauma atau (edera,

    merokok dan penggunaan tembakau, ineksi darah, usia tua,

     penyakit ginjal polikistik, alkoholisme, diabetes, dan riwayat

    keluarga. /obbins. 200F

    d. *ejala Klinis

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    35/73

    3

    #neurisma terbentuk se(ara perlahan selama beberapa tahun

    dan sering tanpa gejala. Rika aneurisma mengembang se(ara (epat,

    maka terjadi robekan /ruptur aneurisma, atau kebo(oran darah

    disepanjang dinding pembuluh darah / aorti( disse(tion, gejala

    dapat mun(ul tiba-tiba. +anda dan gejala klinis suatu aneurisma

    tergantung dari letak dan besarnya gelembung.+anda subjekti 

    maupun objekti berupa tumor dan pembuluh darah yang berdenyut

    ekspansi kesegala jurusan.Pada auskultasi terdengar bising yang

    sering dapat diraba sebagai getaran.Pemeriksaan penunjang

    ultrasonograi dan arteriograidapat memberikan diagnosis pasti.

    /obbins. 200F

    "ejala dari kondisi ini berbeda se(ara signiikan, tergantung

     pada lokasinya. %isalnya, gejala aneurisma otak berbeda dari

    aneurisma aorta. !alam kasus aneurisma otak ke(il, gejala

    mungkin tidak selalu terlihat dan kondisi ini umumnya terdeteksi

    selama tes dan pemeriksaan yang dilakukan untuk kondisi lain.

    +erkadang, sejumlah ke(il darah dapat bo(or dari aneurisma dan

    menyebabkan sakit kepala hebat yang datang tiba-tiba. /obbins.

    200F

    1. Gejala Aneurisma Otak 

    Rika aneurisma otak pe(ah, terdapat beberapa gejala yang akan

    timbul seperti sakit kepala tiba-tiba dan intens, sakit leher dan

    kekakuan, mual dan muntah, pandangan kabur, kepekaan terhadap

    (ahaya, mengantuk, gangguan berbi(ara, kebingungan dan

    kejang.!i sisi lain, aneurisma otak ke(il yang belum pe(ahmungkin tidak menimbulkan gejala apapun."ejala lain yang

    mungkin timbul diantaranya adalah sakit di belakang atau di atas

    mata, pupil melebar, mati rasa, penglihatan ganda, atau kelemahan

    di satu sisi wajah. /Rong. 20$0

    2. Gejala Aneurisma Aorta

    #neurisma aorta mungkin tidak menunjukkan gejala apapun pada

    tahap awal. *iasanya, gejala dapat diamati ketika aneurisma

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    36/73

    3!

    tumbuh semakin besar. #neurisma yang terdapat di perut atau

    aneurisma aorta perut dapat menyebabkan nyeri di dekat pusar,

    yang dapat menyebar ke punggung. "ejala lain meliputi

     pembengkakan perut, sensasi berdenyut di perut, mual dan muntah,

    dan denyut jantung yang (epat. /Rong, 20$0

    e. #ia&n$sis

    Rika jumlah besar, aneurisma perut dapat dideteksi sebagai

    masa saat pemeriksaan. Sebaliknya, ultrasound, 8+ atau %4 dada

    atau perut dibutuhkan untuk mengkonirmasi diagnosis.

    Penyelidikan ini dapat juga digunakan untuk memantau ukuran

    aneurisma dari waktu ke waktu untuk mengakses resiko pe(ah dan

    waktu operasi. Pemeriksaan oto rontgen akan memperlihatkan

     pelebaran dari bayangan aorta torakalis. Pemeriksaan artograi.

    /Rong, 20$0

    f. K$mplikasi

    omplikasi aneurisma dapat berupa rupture atau emboli.

    upture aneurisma aorta abdominalis tidak jarang terjadi. @mboli

    yang berasal dari thrombus di dalam anerurisma dapat

    menyebabkan obstruksi arteri di ekstremitas maupun alat dalaman.

    /Rong, 20$0

    &. Penatalaksanaan

    Prosedur diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi kondisiini antara lain angiograi, 8+ s(an, %4, dan ekokardiograi. Rika

    masih berukuran ke(il, dokter mungkin saja tidak akan melakukan

    tndakan, melainkan hanya memantau kondisi ini. Rika aneurisma

    semakin besar, maka umumnya tindakan operasi akan

    dibutuhkan.Rika aneurisma berada dalam perut, maka dokter dapat

    melakukan operasi aneurisma aorta abdominal endo;as(ular. /Rong,

    20$0

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    37/73

    3"

    Untuk aneurisma aorta dada, operasi dianjurkan ketika

    aneurisma berukuran 5 (m atau lebih besar. #neurisma otak juga

    diobati dengan operasi. ?bat-obat tertentu juga diperlukan untuk 

     pengobatan aneurisma otak yang terutama digunakan agar 

    aneurisma otak tidak pe(ah. /Rong, 20$0

    ?bat-obatan tersebut termasuk (al(ium (hannel blo(kers, anti-

    kejang, penghilang rasa sakit. #neurisma /aneurysm bisa di(egah

    dengan mengontrol tekanan darah dan menjaga tingkat kolesterol

     pada tingkat yang sehat. /Rong, 20$0

    Selain pengobatan, pembedahan pun dapat dilakukan jika

    keadaan penyakit semakin parah. +ipe-tipe penatalaksanaan bedah

    yaitu >

    $. *edah elekti .

    eputusan untuk melakukan operasi pada pasien aneurisma

    asimptomatik bergantung dari resiko aneurisma tersebut mengalami

    rupture. Pembedahan elekti dilakukan bila diameter N50 mm.

    /Rong, 20$0

    2. *edah darurat

    Pasien dengan dugaan rupture aneurisma perlu dipertimbangkan

    dilakukan bedah darurat. *eberapa a(tor resiko yang dapat

    menyebabkan kematian selama pembedahan adalah usiaNO0 tahun,

    kesadaran menurun, konsentrasi Bb rendah, (ardia( arrest. /Rong,

    20$0

    3. *edah kon;ensional*edah kon;ensional adalahdengan menggunakan grat prostheti(.

    Pemasangan grat dinilai eekti, dan kematian 30 harinya hanya

    5H. esiko kematian pas(a pemasangan grat bergantung dari

    status kesehatan pasien. /Rong, 20$0

    '. @ndo;as(ular stent atau endoprotesis

    %erupakan alat yang dimasukkan se(ara endo;as(ular melalui

    arteri emoralis. @ndoprotesis ini seperti selang yang diameternya

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    38/73

    3#

    dapat dibuat sedemikian rupa hingga menyerupai diameter arteri

    normal. !engan adanya selang ini darah hanya mengalir melalui

    selang tersebut, tidak lagi melalui kantung aneurisma. #kibatnya

    resiko thrombosis dan rupture berkurang. Untuk menjaga agar 

    diameter selang tidak berubah maka pada selang digunakan stent.

    /Rong, 20$0

    3" Penyakit !rteri $klusif

    Penyakit arteri oklusi merupakan penyumbatan atau penyempitan

    lumen aorta dan (abang-(abang utamanya yang menimbulkan

    gangguan aliran darah. Penyakit arteri oklusi dapat mengenai arteri

    karotis, ;ertebralis, inominata, subkla;ia, mesenterika, dan arteri

    seliaka.Penyakit arteri oklusi lebih sering terjadi pada pria dari pada

    wanita. Prognosisnya bergantung pada lokasi oklusi, pertumbuhan

    sirkulasi kolateral untuk mengimbangi berkurangnya aliran darah, dan

     pada kasus yang akut juga bergantung pada waktu yang dilalui antara

    kejadian oklusi dan penanganannya. /Pri(e. 20$2

    a. Eti$l$&i

    Penyakit arteri oklusi merupkan komplikasi aterosklerosis

    yang sering dijumpai. %ekanisme oklusinya bisa bersiat

    edogenus. Qang di sebabkan oleh pembentukan emboli atau

    trombus, atau eksogenus, yang disebabkan oleh trauma atau

    raktur. =aktor prediposisi bagi penyakit arteri oklusi meliputikebiasaan merokok, pertambahan usia, keadaan hipertensi,

    hiperlipidemia, serta diabetes melitus dan riwayat gangguan

    ;askuler, inark miokard atau stroke dalam keluarga. /Syl;ia, 20$2

    b. akt$r resik$

    !apat di modiikasi

    a okok K nikotin menyebabkan ;asokonstriksi dan spasme pada arteria

    sehingga mengurangi suplai darah pada ekstremitas. arbondioksida

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    39/73

    3$

    /8?2 yang dihirup dari asap rokok dapat mengurangi kemampuan

    darah untuk membawa oksigen /?2 ke jaringan.

     b Bipertensi K menyebabkan jaringan kolagen ibrosa menggantikan

     jaringan elastis dari arteria, membuat dinding arteria menjadi kurang

    elastis dan meningkatkan perlawanan terhadap sirkulasi darah.

    ( Biperlipidemia  K peningkatan lipid dalam darah seperti kolesterol dan

    trigliserida dapat membentuk plak-plak aterosklerotik dalam pembuluh

    darah arteri.

    d ?besitas  K menambah beban pada jantung dan pembuluh darah,

    kelebihan lemak dapat menambah kongesti ;ena.

    e !% /urt, 20$'

    +idak dapat dimodiikasi

    a Usia

     b as

    ( Renis kelamin

    d Berediter

    e iwayat gangguan ;askuler, inark miokard atau stroke dalam keluarga

    /urt, 20$'

    (. Pat$fisi$l$&i

    Penyakit oklusi arteri kronik se(ara progresi akan

    menyempitkan lumen arteri dan meningkatkan resitensi terhadap

    aliran darah. !engan meningkatnya resistensi, maka aliran ke

     jaringan luar di luar lesi akan berkurang. Rika kebutuhan oksigen pada jaringan tersebut melebihi kemampuan pembuluh darah untuk 

    menyuplai oksigen, jaringan tersebut akan mengalami iskemia.

    /Pri(e, 20$2

    eparahan iskemia di sebelah distal dari sebuah lesi

    obstrukti tidak hanya bergantung pada lokasi dan luasnya oklusi,

    tetapi juga pada derajat aliran kolateral disekitar lesi. Untungnya,

    lesi aterosklerotik (endrung terlokalisir, dan perluasan terjadi

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    40/73

    4%

     bersamaan dengan berkembangnya sirkulasi kolateral. Pada lesi-

    lesiyang terkolisir, bagian distal arteri ini tetap patenK sehingga

     jalur alternati dapat memintas lesi untuk mempertahan kan perusi

     jaringan dibelakang lesi tersebut. !engan meningkatnya resistensi

    aliran pada tempat obstruksi, tekanan pada bagian proksimal lesi

    meningkat sepadan dengan penurunan tekanan pada bagian distal

    lesi. Perbedaan tekanan ini akan melewati obstruksi dan

    mempermudah aliran melalui pembuluh darah koleteral. Pembuluh

    darah koleteral ini se(ara bertahap akan membesar. %eningkatnya

    ke(epatan aliran melalui pembuluh darah koleteralakan

    merangsang perkembangan koleteral. ?klusi akut akan

    menyebabkan iskemia yang berat, karena tidak (ukup waktu untuk 

    embentuk jaringan koleteral. e(ukupan aliran koleteral juga akan

    terganggu pada penyakit yang menyerang koleteral tersebut. /Pri(e,

    20$2

    ?klusi arteri akut adalah komplikasi primer dari proses

     penyakit lain. ?klusi paling sering timbul pada ekstrimitas bawah,

    tapi ekstremitas atas juga dapat terserang. ?klusi arteri akut dapat

    disebabkan oleh trombosit atau emboli. +rombosis adalah

     pembentukan bekuan darah atau trombus didalam sistem pembuluh

    darah. +rombosis arteri biasanya terjadi pada tempat yang memiliki

     plak aterosklerotik atau dalam aneurisma arteri. +erlepasnya

    trombus kedalam aliran darah disebut sebagai embolisasi. @mbolus

    in didorong mengikuti arus aliran darah untuk masuk ke(abang-

    (abang sistem arteri yang lebih ke(il, dan menyumbat lumen

     pembuluh darah tersebut. /Pri(e, 20$2

    Sebagian besar emboli arteri berasal dari jantung sebelah

    kiri. Stenosis mitralis dan ibrilasi atrium mengganggu

     pengosongan atrium kiri yang merupakan aktor prediposisi

    terbentuknya trombus arteri. 4nark miokardium transmural

    membuat permukaan endotelial menjadi kasar, sehingga

    meningkatkan potensi terbentuknya trombus ;entrikel mural.

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    41/73

    41

    @mbolisasi dapat juga berasal dari lepasnya trombus suatu

    anurisma ;entrikel. +erlpasnya trombus dari ruangan jantung

    /bergantung pada ukuran dan arah perjalanan bekuan berpotensi

    membahayakan. @mboli (enderung tersangkut pada daerah-daerah

     biurkarsio dan per(abangan. 4stilah sadle embolus mengarah pada

    oklusi akut biurkarsi aorta dan arteria iliaka. /Pri(e, 20$2

    Suatu keadaan yang disebut atereoembolisme spontan

    semakin dikenal dengan makin meningkatnya rekuensipenyakit

    ini. +rombus yang berasal dari sebuah plak aterosklerotik dapat

    terlepas dan menyebar kedistal. @mboli ini dapat mengandung sisa-

    sisa plak ateromatosa erta trombus. %ikremboli, yang terdiri dari

    agregasi trombosit atau pe(ahan-pe(ahan kolesterol dapat juga

    terjadi, sehingga menimbulkan oklusi akut pada salah satu jari.

    /Pri(e, 20$2

    d. *ejala

    +anda khas insuisiensi arteri perier adalah klaudikasi

    intermiten. :yeri ini datang mendadak dan dapat dirasakan ebagai

    ngilu, kram, kelelahan atau kelemahan. :yeri istirahat bersiat

    menetap, ngilu dan tidak nyaman dan biasanya terjadi pada bagian

    distal ekstremitas. %enaikkan ekstremitas atau meletakkannya

    se(ara horiontal akan meningkatkan nyeri. Sedang bila

    digantungkan akan menguragi nyeri. Sebagian pasien tidur dengan

    tungkai yang sakit tergantung di sisi tempat tidur sebagai usaha

    mengurangi nyeri. /Pri(e, 20$2

    okasi nyeri berhubungan erat dengan lokasi penyakit

    arteri, segmen arteri yang terserang selalu terletak di sebelah

     proksimal dari daerah otot yang iskemik nyeri yang timbul saat

    istirahat menunjukkan adanya penyakit oklusi yang lanjut. :yeri

    iskemik pada waktu istirahat se(ara khas timbul di bagian distal kki

    dan jari-jari kaki dan dirasakan sebagai gabungan parestesia dan

    rasa tidak enak. /Pri(e, 20$2

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    42/73

    42

    Perasaan dingin atau baal pada ekstreminitas dapat

    menyertai klaudikasi intermiten yang disebabkan oleh penurunan

    aliran arteri. *ila ekstremitas diperiksa mungkin terasa dingin dan

    tampak pun(at saat ditinggikan atau kasar dan sianotik pada posisi

    tergantung. Perubahan kulit dan kuku, ulkus, gangren dan atroi

    otot tampak jelas. !apat terdengar bruit pada auskultasi dengan

    stetoskop /bruit adalah suara yang di hasilkan akibat turbulensi

    aliran darah melalui pembuluh darah yang ireguler, stenotik atau

    melalui segmen pembuluh darah yang mengalami dilatasi7

    aneurisma. !enyut nadi perier bisa melemah atau hilang sama

    sekali. /Pri(e, 20$2

    Pemeriksaan denyut nadi perier adalah bagian yang sangat

     penting untuk pengkajian arteri oklusi. !enyut nadi yang tidak 

    sama antara kedua ekstremitas atau tidak terabanya denyut normal

    adalah tanda pasti adanya oklusi. !enyut nadi emoral

    diselangkangan dan denyut tibialis posterior di samping maleolus

    medialis adaah denyut yang paling mudah di raba. !enyut nadi

     poplitea kadang sulit dirasa di belakang lutut pda pasien obesK

    lokasi arteri dorsalis pedis sangat ber;ariasi dan normalnya tak 

    terdapat pada sekitar FH populasi. /Pri(e, 20$2

    Pemeriksaan penunjang

    !iagnosis penyakit oklusi biasanya ditentukan oleh riwayat pasien

    dan hasil pemeriksaan isik. +es yang berkaitan dengan penyakit ini

    akan mendukung diagnosis.

    a. #rteriograi memperlihatkan tipe oklusi /trombus atau emboli,lokasi serta derajat obstruksi dan sirkulasi kolateral. #rteriograi

    teruama berguna pada oklusi yang kronis atau untuk menge;aluasi

    (alon pembedahan rekonstruksi.

     b. Ultrasonograi doppler dan plestimograi merupakan

     pemeriksaan nonin;asi yang memperlihatkan pengurangan aliran

    darah di sebelah distal oklusi pada keadaan yang akut.

    (. ?talmodinamometri membantu menentukan derajat obstruksi

    dalam arteri karotis interna dengan membandingkan tekanan arteri

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    43/73

    43

    oalmika terhadap tekanan arteri brakialis pada sisi yang terkena.

    Perbedaan antara kedua tekanan tersebut sebesar lebih dari 20H

    menunjukan kemungkinan insuiensi.

    d. @@" dan 8+ s(an diperlukan untuk menyingkirkan

    kemungkinan adanya lesi otak.

    /Pri(e, 20$2

    e. Penatalaksanaan

      Terapi 0bat+$batan

    a %engontrol a(tor resiko---hentikan merokok, karena merokok 

    dapat menyebabkan> ;asokontriksi, peningkatan agregasi

    trombosit, peningkatan ;iskositas darah, dan tekanan darah

    tinggi.

     b %engontrol diet dan olah raga 7 latihan isik 

    ( +erapi obat-obatan yang berkaitan dengan> diabetes,

    hiperkolesterolemia, hipertensi.

    d %engatasi nyeri klaudikasio intermitten dengan (ara>

    i. 4stirahat

    ii. %enggantungkan ekstremitas / kebawah dan meninggikan

     bagian kepala tempat tidur.

    iii. +erapi analgesi( untuk menghilangkan nyeri.

    e Perawatan kaki dengan tujuan unuk>

    i. %en(egah ineksi dan ulserasi traumati(

    ii. %enjaga kebersihan kaki dan perawatan kuku

    iii. %enghindari trauma dan suhu yang ekstrim

    i;. %emakai sepatu yang tepat / sebagai tindakan pen(egahan #pabila terjadi ineksi luka maka>

    i. !iberi obat antibioti( intra;ena

    ii. ?bat topi(al

    iii. +indakan bedah

    i;. #mputasi 7 rekonstruksi arteri /Setiati, 20$'

    Terapi Beda

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    44/73

    44

    +indakan bedah dilakukan dengan (ara>

    a. +eknik 8angkok pintas dengan menggunakan !a(ron.

     b. @ndarterektomi yaitu diseksi dan pengankatan plak ateroma dari

    lumen arteri.

    (. Simpatektomi mengurangi tonus simpatis ke ekstremitas

     bawah dan ;asodilatasi perier 

    d. #ngioplasti transluminal > memperbaiki stenosis dengan

    menggunakan kateter berujung balon yang dimasukkan ke

    dalam system ilia(a melalui a.emoralis. *alon tersebut akan

    menekan lesi, melebarkan lumen pembuluh darah yang akan

    menimbulkan rusaknya tunika intima sehingga plak terpisah dari

    tunika media.

    e. ekonstruksi #rteri dengan menggunakan pembuluh ;ena yang

    disebut ;ena saena magna terbalik. +erbalik maksudnya adalah

    arah katup pada ;ena tersebut.

    4" Penyakit Buer&er atau Tr$mb$an&itis 0bliterans %T!0"

    Penyakit *uerger atau +romboangitis ?bliterans /+#? adalah

     penyakit oklusi kronis pembuluh darah arteri dan ;ena yang berukuran

    ke(il dan sedang. +erutama mengenai pembuluh darah perier 

    ekstremitas inerior dan superior. Penyakit pembuluh darah arteri dan

    ;ena ini bersiat segmental pada anggota gerak dan jarang pada alat-

    alat dalam. /Rong, 20$0

    Penyakit +romboangitis ?bliterans merupakan kelainan yang

    mengawali terjadinya obstruksi pada pembuluh darah tangan dan kaki.Pembuluh darah mengalami konstriksi atau obstruksi sebagian yang

    dikarenakan oleh inlamasi dan bekuan sehingga mengurangi aliran

    darah ke jaringan. /Rong, 20$0

     

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    45/73

    4

    "ambar 

    ). *uerge r !isease.

    /Rong, 20$0

    a. Eti$l$&i

    Penyebabnya tidak jelas, tetapi biasanya tidak ada aktor 

    amilial serta tidak ada hubungannya dengan penyakit !iabetes

    %ellitus. Penderita penyakit ini umumnya perokok berat yang

    kebanyakan mulai merokok pada usia muda, kadang pada usia

    sekolah . Penghentian kebiasaan merokok memberikan perbaikan

     pada penyakit ini. /Rong, 20$0

    Jalaupun penyebab penyakit *uerger belum diketahui,

    suatu hubungan yang erat dengan penggunaan tembakau tidak 

    dapat disangkal. Penggunaan maupun dampak dari tembakau

     berperan penting dalam mengawali serta berkembangnya penyakit

    tersebut. Bampir sama dengan penyakit autoimune lainnya,

    +romboangitis ?bliterans dapat memiliki sebuah predisposisi

    genetik tanpa penyebab mutasi gen se(ara langsung. Sebagian

     besar peneliti men(urigai bahwa penyakit imun adalah suatu

    endarteritis yang dimediasi sistem imun. /Rong, 20$0

    b. Pat$&enesis

    %ekanisme penyebaran penyakit *uerger sebenarnya belum jelas, tetapi beberapa penelitian telah mengindikasikan suatu

    implikasi enomena imunologi yang mengawali tidak berungsinya

     pembuluh darah dan wilayah sekitar thrombus. Pasien dengan

     penyakit ini memperlihatkan hipersensiti;itas pada injeksi

    intradermal ekstrak tembakau, mengalami peningkatan sel yang

    sangat sensiti;e pada kolagen tipe 4 dan 444, meningkatkan serum

    titer anti endothelial antibody sel , dan merusak endothel terikat

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    46/73

    4!

    ;asorelaksasi pembuluh darah perier. %eningkatkan pre;alensi

    dari B#-#I, B#-#5', dan B#-*5 yang dipantau pada pasien

    ini, yang diduga se(ara geneti( memiliki penyakit ini. /Rong, 20$0

    #kibat iskemia pembuluh darah /terutama ekstremitas

    inerior, akan terjadi perubahan patologis > /a otot menjadi atroi

    atau mengalami ibrosis, /b tulang mengalami osteoporosis dan

     bila timbul gangren maka terjadi destruksi tulang yang berkembang

    menjadi osteomielitis, /( terjadi kontraktur dan atroi, /d kulit

    menjadi atroi, /e ibrosis perineural dan peri;askular, / ulserasi

    dan gangren yang dimulai dari ujung jari. /Sjamsuhidajat., Jim

    de Rong.20$0

    (. )anifestasi Klinis

    "ambaran klinis +romboangitis ?bliterans terutama

    disebabkan oleh iskemia. "ejala /symptom yang paling sering dan

    utama adalah nyeri yang berma(am-ma(am tingkatnya.

    Pengelompokan =ontaine tidak dapat digunakan disini karena nyeri

    terjadi justru waktu istirahat. :yerinya bertambah pada waktu

    malam dan keadaan dingin, dan akan berkurang bila ekstremitas

    dalam keadaan tergantung. Serangan nyeri juga dapat bersiat

     paroksimal dan sering mirip dengan gambaran penyakit aynaud.

    Pada keadaan lebih lanjut, ketika telah ada tukak atau gangren,

    maka nyeri sangat hebat dan menetap. /S(hwart,.200I

    %aniestasi terdini mungkin klaudikasi /nyeri pada saat

     berjalan lengkung kaki yang patognomonik untuk penyakit*uerger. laudikasi kaki merupakan (ermin penyakit oklusi arteri

    distal yang mengenai arteri plantaris atau tibioperonea. :yeri

    istirahat iskemik timbul progresi dan bisa mengenai tidak hanya

     jari kaki, tetapi juga jari tangan dan jari yang terkena bisa

    memperlihatkan tanda /sign sianosis atau rubor, bila bergantung.

    Sering terjadi radang lipatan kuku dan akibatnya paronikia. 4nark 

    kulit ke(il bisa timbul, terutama pulpa phalang distal yang bisa

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    47/73

    4"

     berlanjut menjadi gangren atau ulserasi kronis yang nyeri.

    /S(hwart, 200I

    +anda /sign dan gejala /symptom lain dari penyakit inimeliputi rasa gatal dan bebal pada tungkai dan penomena

    aynaud / suatu kondisi dimana ekstremitas distal > jari, tumit,

    tangan, kaki, menjadi putih jika terkena suhu dingin. Ulkus dan

    gangren pada jari kaki sering terjadi pada penyakit buerger 

    /gambar '. Sakit mungkin sangat terasa pada daerah yang

    terkena. /S(hwart, 200I

    "ambar F. %aniestasi linis *uerger !isease. /S(hwart, 200I

    Perubahan kulit seperti pada penyakit sumbatan arteri kronik 

    lainnya kurang nyata. Pada mulanya kulit hanya tampak memu(at

    ringan terutama di ujung jari. Pada ase lebih lanjut tampak 

    ;asokonstriksi yang ditandai dengan (ampuran pu(at-sianosis-

    kemerahan bila mendapat rangsangan dingin. *erbeda dengan penyakit aynaud, serangan iskemia disini biasanya unilateral.

    Pada perabaan, kulit sering terasa dingin. Selain itu, pulsasi arteri

    yang rendah atau hilang merupakan tanda /sign isik yang

     penting. /S(hwart, 200I

    +rombolebitis migran superisialis dapat terjadi beberapa

     bulan atau tahun sebelum tampaknya gejala /symptom sumbatan

     penyakit *uerger. =ase akut menunjukkan kulit kemerahan,

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    48/73

    4#

    sedikit nyeri, dan ;ena teraba sebagai saluran yang mengeras

    sepanjang beberapa milimeter sampai sentimeter di bawah kulit.

    elainan ini sering mun(ul di beberapa tempat pada ekstremitas

    tersebut dan berlangsung selama beberapa minggu. Setelah itu

    tampak bekas yang berbenjol-benjol. +anda /sign ini tidak terjadi

     pada penyakit arteri oklusi, maka ini hampir patognomonik 

    untuk tromboangitis obliterans. /S(hwart, 200I

    "ejala klinis /Symptoms +romboangitis ?bliterans

    sebenarnya (ukup beragam. Ulkus dan gangren terjadi pada ase

    yang lebih lanjut dan sering didahului dengan udem dan

    di(etuskan oleh trauma. !aerah iskemia ini sering berbatas tegas

    yaitu pada ujung jari kaki sebatas kuku. *atas ini akan mengabur 

     bila ada ineksi sekunder mulai dari kemerahan sampai ke tanda

    /sign selulitis. /S(hwart, 200I

    "ambar O. Ujung jari pada *uerger !isease. /S(hwart, 200I

    "ambar 5 merupakan gambar jari pasien penyakit *uerger 

    yang telah terjadi gangren. ondisi ini sangat terasa nyeri dan

    dimana suatu saat dibutuhkan amputasi pada daerah yang

    tersebut. /S(hwart, 200I

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    49/73

    4$

    Perjalanan penyakit ini khas, yaitu se(ara bertahap bertambah

     berat. Penyakit berkembang se(ara intermitten, tahap demi tahap,

     bertambah alang demi alang, jari demi jari. !atangnya serangan

     baru dan jari mana yang bakal terserang tidak dapat diramalkan.

    %orbus buerger ini mungkin mengenai satu kaki atau tangan,

    mungkin keduanya. Penderita biasanya kelelahan dan payah

    sekali karena tidurnya terganggu oleh nyeri iskemia. /S(hwart,

    200I

    d. #ia&n$sis

    !iagnosis pasti penyakit +romboangitis ?bliterans sering

    sulit jika kondisi penyakit ini sudah sangat parah. #da beberapa

    kriteria yang dapat dijadikan kriteria diagnosis walaupun kriteria

    tersebut kadang-kadang berbeda antara penulis yang satu dengan

    yang lainnya. /S(hwart, 200I

    *eberapa hal di bawah ini dapat dijadikan dasar untuk 

    mendiagnosis penyakit *uerger >

    a. #danya tanda /sign insuisiensi arteri

     b. Umumnya pria dewasa muda

    (. Perokok berat

    d. #danya gangren yang sukar sembuh

    e. iwayat trombolebitis yang berpindah

    . +idak ada tanda /sign arterosklerosis di tempat lain

    g. Qang terkena biasanya ekstremitas bawah

    h. !iagnosis pasti dengan patologi anatomi. /S(hwart, 4ntisari.

    200I

    Sebagian besar pasien /F0-O0H yang menderita penyakit

    *uerger mengalami nyeri iskemik bagian distal saat istirahat dan

    atau ulkus iskemik pada tumit, kaki atau jari-jari kaki. /S(hwart,

    200I

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    50/73

    %

    "ambar I. aki dari penderita dengan penyakit *uerger.

    Ulkus iskemik pada jari kaki pertama, kedua dan kelima.

    Jalaupun kaki kanan penderita ini kelihatan normal, dengan

    angiographi aliran darah terlihat terhambat pada kedua kakinya .

    /S(hwart, 200I

    "ambar 

    $0. +romboplebi

    tis superi(ial

     jempol kaki

     pada penderita

    dengan

     penyakit

     buerger.

    /S(hwart,

    200I

    Penyakit

    *uergerEs

     juga harus di(urigai pada penderita dengan satu atau lebih tanda

    /sign klinis berikut ini >

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    51/73

    1

    a. Rari iskemik yang nyeri pada ekstremitas atas dan bawah

     pada laki-laki dewasa muda dengan riwayat merokok yang

     berat.

     b. laudikasi kaki

    (. +rombolebitis superisialis berulang

    d. Sindrom aynaud . /S(hwart, 200I

    e. #ia&n$sis Bandin&

    Penyakit *uerger harus dibedakan dari penyakit oklusi

    arteri kronik aterosklerotik. eadaan terakhir ini jarang mengenai

    ekstremitas atas. Penyakit oklusi aterosklerotik diabetes timbul

    dalam distribusi yang sama seperti +romboangitis ?bliterans, tetapi

    neuropati penyerta biasanya menghalangi perkembangan

    klaudikasi kaki. /S(hwart, 200I

    f. Pemeriksaan Penunjan&

    +idak terdapat pemeriksaan laboratorium yang spesiik untuk 

    mendiagnosis penyakit *uerger. +idak seperti penyakit ;askulitis

    lainnya, reaksi ase akut /seperti angka sedimen eritrosit dan le;el

     protein 8 reakti pasien penyakit *uerger adalah normal.

    /S(hwart, 200I

    Pengujian yang direkomendasikan untuk mendiagnosis

     penyebab terjadinya ;askulitis termasuk didalamnya adalah

     pemeriksaaan darah lengkapK uji ungsi hatiK determinasi

    konsentrasi serum kreatinin, peningkatan kadar gula darah dan

    angka sedimen, pengujian antibody antinu(lear, aktor rematoid,

    tanda /sign-tanda /sign serologi pada 8@S+ /(al(inosis (utis,

    aynaud phenomenon, sklerodaktili and telangiektasis sindrom

    dan s(leroderma dan s(reening untuk hiperkoagulasi, s(reening

    ini meliputi pemeriksaan antibodi antiosolipid dan homo(ystein

     pada pasien buerger sangat dianjurkan. /S(hwart, 200I

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    52/73

    2

    #ngiogram pada ekstremitas atas dan bawah dapat membantu

    dalam mendiagnosis penyakit *uerger. Pada angiograii tersebut

    ditemukan gambaran 1corkscrew dari arteri yang terjadi akibat

    dari kerusakan ;askular, bagian ke(il arteri tersebut pada bagian

     pergelangan tangan dan kaki. #ngiograi juga dapat menunjukkan

    oklusi /hambatan atau stenosis /kekakuan pada berbagai daerah

    dari tangan dan kaki. /S(hwart, 200I

    "ambar $$. Sebelah kiri merupakan angiogram normal.

    "ambar sebelah kanan merupakan angiogram abnormal dari arteri

    tangan yang ditunjukkan dengan adanya gambaran khas

    1(orks(rew pada daerah lengan. Perubahannya terjadi pada

     bagian ke(il dari pembuluh darah lengan kanan bawah pada

    gambar /distribusi arteri ulna. /S(hwart, 200I

    Penurunan aliran darah /iskemi pada tangan dapat dilihat pada angiogram. eadaan ini akan memgawali terjadinya ulkus

     pada tangan dan rasa nyeri. /Rong, 20$0

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    53/73

    3

    "ambar $2. hasil angiogram abnormal dari tangan. /Rong, 20$0

    %eskipun iskemik /berkurangannya aliran darah pada

     penyakit *uerger terus terjadi pada ekstrimitas distal yang terjadi,

     penyakit ini tidak menyebar ke organ lainnya , tidak seperti

     penyakit ;askulitis lainnya. Saat terjadi ulkus dan gangren pada

     jari, organ lain sperti paru-paru, ginjal, otak, dan traktusgastrointestinal tidak terpengaruh. Penyebab hal ini terjadi belum

    diketahui. /Rong, 20$0

    Pemeriksaan dengan !oppler dapat juga membantu dalam

    mendiagnosis penyakit ini, yaitu dengan mengetahui ke(epatan

    aliran darah dalam pembuluh darah. /Rong, 20$0

    Pada pemeriksaan histopatologis, lesi dini memperlihatkan

    oklusi pembuluh darah oleh trombus yang mengandung P%: dan

    mikroabsesK penebalan dinding pembuluh darah se(ara dius.

    8si yang lanjut biasanya memperlihatkan iniltrasi limosit

    dengan rekanalisasi. /Rong, 20$0

    %etode penggambaran se(ara modern, seperti (omputerie

    tomography /8+ dan %agneti( resonan(e imaging /%4 dalam

    diagnosis dan diagnosis banding dari penyakit *uerger masih

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    54/73

    4

     belum dapat menjadi a(uan utama. Pada pasien dengan ulkus kaki

    yang di(urigai +romboangitis ?bliterans, #llen test sebaiknya

    dilakukan untuk mengetahui sirkulasi darah pada tangan dan kaki.

    /Rong, 20$0

    &. Penatalaksanaan

    +erapi /treatment medis penderita penyakit *uerger harus

    dimulai dengan usaha intensi untuk meyakinkan pasien untuk 

     berhenti merokok. Rika pasien berhasil berhenti merokok, maka

     penyakit ini akan berhenti pada bagian yang terkena sewaktu terapi

    /treatment diberikan. Sayangnya, kebanyakan pasien tidak mampu

     berhenti merokok dan selalu ada progresi;itas penyakit. Untuk 

     pembuluh darahnya dapat dilakukan dilatasi /pelebaran dengan

    obat ;asodilator, misalnya onitol yang diberikan seumur hidup.

    Perawatan luka lokal, meliputi mengompres jari yang terkena dan

    menggunakan enim proteolitik bisa bermanaat. #ntibioti(

    diindikasikan untuk ineksi sekunder. /Rong, 20$0

    +erapi /treatment bedah untuk penderita buerger meliputi

    debridement konser;ati jaringan nekrotik atau gangrenosa ,

    amputasi konser;ati dengan perlindungan panjang maksimum

     bagi jari atau ekstremitas, dan kadang-kadang simpatektomi

    lumbalis bagi telapak tangan atau simpatetomi jari walaupun

    kadang jarang bermanaat. /Rong, 20$0

    e;askularisasi arteri pada pasien ini juga tidak mungkin

    dilakukan sampai terjadi penyembuhan pada bagian yang sakit.

    euntungan dari bedah langsung /bypass pada arteri distal juga

    msih menjadi hal yang kontro;ersial karena angka kegagalan

     pen(angkokan tinggi. *agaimanapun juga, jika pasien memiliki

     beberapa iskemik pada pembuluh darah distal, bedah bypass

    dengan pengunaan ;ena autolog sebaiknya dipertimbangkan.

    /Rong, 20$0

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    55/73

    "ambar $3. *ypass arteri. /Rong, 20$0

    Simpatektomi dapat dilakukan untuk menurunkan spasma

    arteri pada pasien penyakit *uerger. %elalui simpatektomi dapat

    mengurangi nyeri pada daerah tertentu dan penyembuhan luka

    ulkus pada pasien penyakit buerger tersebut, tetapi untuk jangka

    waktu yang lama keuntungannya belum dapat dipastikan. /Rong,

    20$0

    Simpatektomi lumbal dilakukan dengan (ara mengangkat

     paling sedikit 3 buah ganglion simpatik, yaitu +h$2, $ dan 2.

    !engan ini eek ;asokonstriksi akan dihilangkan dan pembuluh

    darah yang masih elastis akan melebar sehingga kaki atau tangan

    dirasakan lebih hangat. /Sjamsuhidajat., Jim de Rong.20$0

    +erapi /treatment bedah terakhir untuk pasien penyakit

    *uerger /yaitu pada pasien yang terus mengkonsumsi tembakau

    adalah amputasi tungkai tanpa penyembuhan ul(ers, gangrene

    yang progresi, atau nyeri yang terus-menerus serta simpatektomi

    dan penanganan lainnya gagal. Bidarilah amputasi jika

    memungkinkan, tetapi, jika dibutuhkan, lakukanlah operasi

    dengan (ara menyelamatkan tungkai kaki sebanyak mungkin.

    /Rong, 20$0

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    56/73

    !

    *eberapa usaha berikut sangat penting untuk men(egah

    komplikasi dari penyakit buerger>

    a "unakanlah alas kaki yang dapat melindungi untuk menghindari trauma kaki dan panas atau juga luka karena

    kimia lainnya.

     b akukanlah perawatan lebih awal dan se(ara agresi pada

    lula-luka ektremis untuk menghindari ineksi

    ( %enghindar dari lingkungan yang dingin

    d %enghindari obat yang dapat memi(u ;asokontriksi. /Rong,

    20$0

    . Pr$&n$sis

    Pada pasien yang berhenti merokok, I'H pasien tidak perlu

    mengalami amputasi, apalagi pada pasien yang berhenti merokok 

    sebelum terjadi gangren, angka kejadian amputasi mendekati 0H.

    Bal ini tentunya sangat berbeda sekali dengan pasien yang tetap

    merokok, sekitar '3H dari mereka berpeluang harus diamputasi

    selama periode waktu F sampai O tahun kemudian, bahkan pada

    mereka harus dilakukan multiple amputasi. Pada pasien ini selain

    umumnya dibutuhkan amputasi tungkai, pasien juga terus

    merasakan klaudikasi /nyeri pada saat berjalan atau enomena

    raynaudEs walaupun sudah benar-benar berhenti mengkonsumitembakau. /Rong, 20$0

  • 8/19/2019 Skenario 5 blok 244

    57/73

    "

    B. Penyakit Pembulu ena

    1" Tr$mb$sis ena Pr$funda !kut %#T"

    +rombosis ;ena dalam adalah penggumpalan darah yang terjadi di

     pembuluh darah balik /;ena sebelah dalam. !C+ seringkali diawali

    dari paha atau kaki oleh karena ada masalah pada jantung, ineksi atau

    akibat imobilisasi lama dari anggota gerak. "umpalan darah beku

    yang terjadi disebut emboli yang bisa terbawa ke jantung hingga

    menyebabkan komplikasi serius. Proses koagulasi atau penggumpalan

    darah terjadi melalui mekanisme kompleks yang diakhiri dengan

     pembentukan ibrin. /Pri(e, 20$2

    a. akt$r /esik$ Eti$l$&i

    =aktor resiko utama terjadinya !C+, yaitu >

    i. 4mobilitas nyata

    ii. !ehidrasi

    iii. eganasan lanjut

    i;. !iskrasia darah