Peningkatan Angka Kejadian Diare

B7

Anggota Kelompok

• Amelinda Vania Stefan 102010001• Sagase Apthayasa 102010036• Rilus salawane 102010086• Maria Amelinda 102010128• Riana Angelina 102010177• Fathia Utami 102010179• Tevi kristiantoni 102010283• Nrul Syahidah Binti Muhamad Zaki 102010380

Skenario 4

Epidemiologi KLBPuskesmas K pada bulan Juni yang lalu mendiagnosis sekitar 300 orang menderita diare akut. Sebagian besar (60%) penderitanya adalah balita. Desa ini merupakan desa endemis diare dengan kasus rata-rata per bulan 40-50 orang. Curah hujan sangat rendah dan terjadi musim kemarau, sehingga lama tidak turun hujan padahal sebagian penduduk memanfaatkan air sumur umum yang di pakai bersama, air hujan dan sungai sebagai sarana mandi, cuci dan kakus dan sumber air minum. Sumur umum yang dipakai hanya berupa lubang yang digali dan lokasinya Cuma berjarak 3 meter dengan jamban umum

Identifikasi Istilah

• Tidak ada

Rumusan Masalah

Pebibgkatan kasus diare di Puskesmas K

Mind Map

Rumusan MasalahRumusan Masalah

Penyelidikan epidemiologiPenyelidikan epidemiologi

Tingkat pencegahan

Tingkat pencegahan

Program yang terkait

diare

Program yang terkait

diare

Epidemiologi Diare

Epidemiologi Diare

Teknik menentukan KLB

Teknik menentukan KLB

• Promosi kesehatan• P2M• Kesehatan Lingkungan

• Promosi kesehatan• P2M• Kesehatan Lingkungan

Hipotesis

• Terjadi KLB diare karena peran serta masyarakat dan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan masih kurang

Diare

• Epidemiologi DiareDepartemen kesehatan RI dalam surveinya tahun 2000

mendapat angka kesakitan diare sebesar 301/1000 penduduk, berarti meningkat disbanding survey tahun 1996 sebesar 280/1000 penduduk,

• Cara penularan fecal – oral• Manifestasi klinik

- Berak cair atau lembek dan sering- Muntah,Demam, Gejala dehidrasi

Penyelidikan Epidemiologi

• Agen - bakteri• Host – manusia sakit• Lingkungan• Tingkah laku• Transmisi

Teknik Menentukan KLB

• Timbulnya suatu penyakit yg belum pernah ada• Peningkatan kejadian 2 kali lipat atau lebih dan terus

menerus selama 3 kurun waktu • Jumlah penderita baru dalam satu bulan

menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih• CFR suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu

menunjukkan kenaikan 50 % atau lebih

Penatalaksanaan

• ORALIT• Terapi A tanpa dehidrasi• Terapi B dehidrasi ringan atau sedang• Terapi C dehidrasi berat• Antibiotik

Sistem Pencegahan

• Primer ditujukan pada faktor penyebab, lingkungan dan faktor pejamu

- Penyediaan air bersih, pembuangan tinja, status gizi, ASI, cuci tangan, imunisasi

• Sekunder diagnosa dini dan pengobatan• Tersier rehabilitas

Susunan Program terkait Diare

• Promosi kesehatan penyuluhan, KIE, dan pendidikan kesehatan juga menyangkut penggalangan berbagai dukungan dimasyarakat.

• Pemberantasan penyakit menular• Kesehatan lingkungan

- syarat air minum- syarat sumur- syarat jamban

Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

• Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin dan mengurangi berbagai risiko kesehatan masyarakat

• Kegiatannya ada duaI. Active Case Detection (ACD) II.Passive Case detection (PCD)

Susunan Program terkait Diare

Syarat air minum•Air minum harus memenuhi syarat-syarat secara fisika, kimia, radioaktivitas dan mikrobiologi.

Syarat sumur•Air dari sumur memenuhi syarat untuk air minum (fisik, kimia, bakteriologis)•Jarak sumur air bersih dengan sumur kotoran minimal 10m, tergantung jenis tanah dan keadaan topografi daerahnya.

Susunan Program terkait Diare

• Pada bagian atas sumur diberi dinding selubung minimal setinggi 80 cm dari pasangan yang kokoh dan rapat air

• Dinding selubung sumur yang rapat air harus mencapai kedalaman minimal 2m di bawah permukaan tanah sekitar sumur.

• Disekeliling sumur harus diberi pasangan lantai yang rapat air selebar 1.2m.

Susunan Program terkait Diare

Syarat jamban•Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi•Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air sumur•Tidak boleh terkontaminasi air permukaan•Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain•Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar atau bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin.

Susunan Program terkait Diare

• Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar atau bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin.

• Jamban harus bebas bau atau kondisi tidak sedap dipandang

• Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

Kesimpulan

• Hipotesis diterima