Skenario 1 MPK
-
Upload
dewi-fortyuna -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of Skenario 1 MPK
Berdasarkan sifat dan hakekat dokter gigi keluarga, serta uraian Lingkup
Garapan dan Lingkup Substansi, maka kompetensi dokter gigi keluarga dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Fase janin, yang meliputi proses tumbuh kembang, diet dan gizi.
Kompetensi yang diperlukan adalah analisis gizi dan diet, konseling.
2. Fase ibu hamil, yang meliputi gangguan hormonal, penyakit gigi mulut,
kebersihan rongga mulut, perilaku dan motivasi calon ibu. Kompetensi
yang harus dimiliki adalah identifikasi faktor resiko dan modifikasi
perilaku dan kebiasaan.
3. Fase anak-anak, yang meliputi masalah klinis pedodonsia, kebiasaan buruk
anak, awal masalah maloklusi. Kompetensi yang diperlukan adalah
perubahan perilaku, penatalaksanaan pasien anak, diagnosis dini dan
perawatan yang tepat, identifikasi faktor-faktor resiko dan orthodonti
untuk diagnosis dini dan perawatan segera.
4. Fase bapak, meliputi penyakit sistemik, penyakit gigi dan mulut, merokok,
stress, pembiayaan kesehatan keluarga, pengambilan keputusan keluarga.
Kompetensi yang diperlukan adalah intervensi klinik pasien dewasa,
kontrol terhadap perokok, manajemen stress, manajemen faktor resiko,
pengaturan dana kesehatan keluarga.
5. Hubungan doker dengan pasien meliputi rasa takut, cemas, ketidak puasan,
ketidak percayaan. Kompetensi yang diperlukan, manajemen ketakutan
dan kecemasan, komunikasi dan edukasi, penataan klinik yang nyaman,
perawatan sesuai S.O.P serta diagnosis dan perawatan klinik.
6. Manajemen, meliputi data kepenyakitan, pembiayaan, data SDM, data
fasilitas dan logistik serta pengolahan limbah. Kompetensi yang perlu
dimiliki adalah manajemen data epidemiologis klinis dan pembiayaan,
manajemen sumber daya manusia, manajemen logistik, serta manajemen
limbah.
7. Etika dan Hukum dalam kedokteran gigi keluarga masalahnya, meliputi
pelanggaran etik, malpraktik, pelanggaran perjanjian oleh pihak ke-3 dan
pelanggaran hukum. Kompetensi yang diperlukan adalah prinsip dasar
etika, hukum kedokteran dan kaitannya dengan UU praktik kedokteran.
Penjelasan diatas memerlihatkan adanya kompetensi yang tumpang tindih
dengan kompetensi dokter gigi umum, namun tetap dapat dibedakan pada
tingkat pendalamannya berupa materi khusus misalnya pada analisis diet, dan
konseling, analisis, dan manajemen faktor resiko, yang berbasis tidak hanya
pada individu tetapi juga keluarga, analisis efektif-biaya, perencanaan,
pembiayaan kesehatan keluaga, perubahan perilaku keluarga, manajemen data,
dan pengendalian mutu.
Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1415/Menkes/SK/X/2005 Tentang Kebijakan Pelayanan Kedokteran Gigi
Keluarga