SKENARIO 1 METOPEL

30
SKENARIO 1 BLOK METOPEL SGD 14

description

sdd

Transcript of SKENARIO 1 METOPEL

Page 1: SKENARIO 1 METOPEL

SKENARIO 1 BLOK

METOPEL

SGD 14

Page 2: SKENARIO 1 METOPEL

SKENARIOIbu Ani memberikan minuman jus jambu biji (jambu

klutuk) pada anaknya yang berumur 5 tahun dan sedang

menderita demam. Dokter yang merawatnya mengatakan

bahwa anaknya menderita DBD. Ibu Ani mendapat informasi

dari teman-temannya dan juga baca dari majalah umum

atau koran bahwa minum jus jambu biji dapat menaikkan

trombosit dan berkhasiat membantu pemulihan demam

berdarah. Di kalangan medis, informasi ini masih

kontroversial karena belum ada hasil penelitiannya.

Page 3: SKENARIO 1 METOPEL

Dokter yang merawat tidak

keberatan anaknya diberi minum jus

jambu biji, asalkan anaknya juga

dirawat dan diberi infus cairan

elektrolit. Tiga hari kemudian anaknya

tidak demam lagi dan diperbolehkan

pulang. Ibu Ani mengatakan kepada

teman-temannya bahwa jus jambu biji

telah menyembuhkan demam

berdarah yang diderita anaknya.

Page 4: SKENARIO 1 METOPEL

TERMINOLOGI

1. Cairan elektrolit : cairan yang

mengandung ion natrium dan kalium

Page 5: SKENARIO 1 METOPEL

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Kontroversial khasiat jambu klutuk

dalam pemulihan DBD

2. Sumber informasi khasiat jus jambu biji

3. Manfaat jambu biji

Page 6: SKENARIO 1 METOPEL

1. Apakah ada hubungan jus jambu biji dengan naiknya trombosit pada

penderita DBD ?

Jawab :

Buah yang di jus tidak berkhasiat menaikkan trombosit tetapi lebih

sebagai suplai cairan yang banyak hilang akibat penurunan trombosit

sedangkan daun jambu bijilah yang dapat menaikkan kadar trombosit

pada penderita DBD

2. Apakah seorang penderita DBD bisa sembuh jika hanya diberikan jus

jambu biji tanpa diberikan terapi cairan?

Jawab :

Jika DBD tersebut masih protokol 1 kemungkinan bisa sebab karena salah

satu khasiat jus jambu biji sebagai suplai cairan

ANALISA MASALAH

Page 7: SKENARIO 1 METOPEL

3. Apa sajakah kandungan yang terdapat

pada jambu biji?

Jawab :

Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B, Hidrat Arang,

Fosfor, Zat Besi, Protein, Lemak, Air, Senyawa

antioksidan polifenolik, Flavonoid, Zat

Likopen, Tannin

Page 8: SKENARIO 1 METOPEL

Sehingga saya tertarik untuk melakukan penelitian

tentang jus jambu biji.

Tahap – tahap dalam melakukan penelitian :

- Latar belakang masalah

- Rumusan masalah

- Tujuan penelitian

- Manfaat penelitian

- Tinjauan kepustakaan

- Kerangka konsep, Hipotesis dan defenisi operasional

- Metode penelitian

Page 9: SKENARIO 1 METOPEL

MAPPING CONCEPT

LATAR BELAKANG

SURVEI

HIPOTESIS TUJUAN

PENELITIAN

HASIL

MASALAH

Page 10: SKENARIO 1 METOPEL

LEARNING ISSUE1. Jenis-jenis penelitian2. Tahap-tahap penelitian

- Latar belakang masalah- Rumusan masalah- Tujuan penelitian- Manfaat penelitian- Tinjauan kepustakaan- Kerangka konsep, Hipotesis dan defenisi

operasional- Metode penelitian

3. Variable penelitian

Page 11: SKENARIO 1 METOPEL

1. Metode penelitian

survei

( Survey research

method )

Analitik

Deskriptif

JENIS – JENIS PENELITIAN

2. Metode

penelitian

eksperime

n

Penelitian dasar (Basic of fundamental)

Penelitian terapan (Aplied research)

Penelitian tindakan (Action research)

Penelitian evaluasi (Evaluation research)

A. Penelitian

Kuantitatif

Page 12: SKENARIO 1 METOPEL

Bentuk pendekatan survei analitik

FAKTOR RISIKO

PENYEBAB

VARIABEL BEBAS

Cross sectional

Retrospective

Prospective

EFEK

AKIBAT

VARIABEL TERIKAT

Page 13: SKENARIO 1 METOPEL

Mengacu pada context of discovery, mengharapkan penemuan sesuaatu yang nantinya dapat di angkat menjdi hipothesis bagi penelitian selanjutnya.

1. Penelitian kasus : seperti penelitian kelas, yang sifatnya terbatas

2. Kaji tindak (action research)

B. Penelitian

Kualitatif

Page 14: SKENARIO 1 METOPEL

TAHAP – TAHAP PENELITIAN

1. Latar belakang masalah Diuraikan fakta-fakta pengalaman –

pengalaman si peneliti, hasil - hasil penelitian dari orang lain, atau

teori - teori yang melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti.

Agar masalah yang akan diteliti cukup justified uraian latar

belakang harus didukung atau disertai dengan data atau fakta-fakta

empiris.

Memilih masalah penelitian dapat digunakan kriteria – kriteria :

2. Relatif masih baru

3. Aktual

4. Memadai

5. Sesuai dengan kebijakan pemerintah

merumuskan masalah penelitian dapat dilakukan dalam bentuk

pertanyaan dan pernyataan

Page 15: SKENARIO 1 METOPEL

2. Perumusan masalah Sebelum diuraikan

bagaimana merumuskan masalah penelitian,

terlebih dahulu akan dibahas apa yang dimaksud

dengan masalah. Masalah adalah kesenjangan

(gap) antara harapan dengan kenyataan, antara

apa yang diinginkan atau yang dituju dengan

apa yang terjadi atau faktanya.

Perumusan masalah

Problem statement

Research question

Page 16: SKENARIO 1 METOPEL

3. Tujuan penelitian Suatu indikasi

ke arah mana, atau data (informasi)

apa yang akan dicari melalui

penelitian itu. Tujuan penelitian

dirumuskan dalam bentuk pernyataan

konkret, dapat diamati (observable)

dan dapat diukur (measurable)

Tujuan umum

Tujuan khusus

Page 17: SKENARIO 1 METOPEL

4. Manfaat penelitian kegunaan hasil penelitian

nanti, baik bagi pengembangan program maupun

kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, dalam

manfaat penelitian ini harus diuraikan secara rinci

manfaat atau apa gunanya hasil penelitian nanti.

Secara spesifik, manfaat penelitian mencakup 2

aspek, yakni :

a. Manfaat praktis atau aplikatif : manfaat penelitian dari

program (bagi pembangunan atau bagi pengembangan

kesehatan)

b. Manfaat teoritis atau akademis : manfaat penelitian

bagi pengembangan ilmu

Page 18: SKENARIO 1 METOPEL

5. Tinjauan kepustakaan (literature

review)

a) Tinjauan teori yang berkaitan dengan

permasalahan yang akan diteliti.

Didalam tinjauan kepustakaan ini

diuraikan kerangka teori sebagai

dasar untuk mengembangkan

kerangka konsep penelitian.

b) Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain

yang berkaitan dengan masalah yang

akan diteliti.

Page 19: SKENARIO 1 METOPEL

6. Kerangka konsep, Hipotesis dan Definisi

operasional

Konsep adalah Suatu abstraksi

yangdibentuk dengan menggeneralisasikan

suatu pengertian. Oleh sebab itu, konsep tidak

dapat diukur dan diamati secara langsung.

a) Kerangka konsep penelitian Suatu

hubungan atau kaitan antara konsep - konsep

atau variable-variable yang akan diamati

(diukur) melalui penelititan yang dimaksud.

Page 20: SKENARIO 1 METOPEL

b) Hipotesis Suatu jawaban sementara dari

pertanyaan penelitian.

Hipotesis berfungsi untuk menetukan arah

pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan

pernyataan yang harus dibuktikan.

Perumusan hipotesis

Variable bebas

Variable terikat

observable (dapat diamati/diukur)

Konkret

Spesifik

Hipotesis

Page 21: SKENARIO 1 METOPEL

Kalau hipotesis tersebut terbukti maka

akan menjadi thesis. Lebih dari itu rumusan

hipotesis sudah akan tercermin variable-

variable yang akan diamati atau diukur dan

bentuk hubungan antara variable-variable

yang akan dihipotesiskan.

Kadang-kadang hipotesis dapat dijabarkan

kedalam hipotesis yang lebih spesifik lagi

(subhipotesis). Biasanya dibedakan dengan

hipotesis mayor dan hipotesis minor.

Page 22: SKENARIO 1 METOPEL

Hipotesis juga dapat dirumuskan dari teori ilmu pengetahuan

yang berhubungan dengan msalah yang diteliti.

1. Bentuk rumusan hipotesis

Ciri – ciri suatu hipotesis :

a. Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan

(statement).

b. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti.

c. Hipotesis harus dapat di uji.

d. Hipotesis harus sederhana dan terbatas.

2. Jenis –jenis rumusan hipotesis

a. Hipotesis kerja

b. Hipotesis nol atau Hipotesis statistik

c. Hipotesis hubungan dan Hipotesis perbedaan

Page 23: SKENARIO 1 METOPEL

c. Definisi operasional variable

Untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variable-variable diamati/diteliti,

perlu sekali variable-variable tersebut

diberi batasan atau definisi operasional.

Pada waktu menyusun DO biasanya

sekaligus mencakup : a. Cara pengukuran

b. Hasil ukur

c. Skala pengukuran

Page 24: SKENARIO 1 METOPEL

7. Metodologi penelitian

Dalam bagian ini diuraikan tentang

metode atau cara yang akan

digunakan dalam penelitian.

Beberapa peneliti menggunakan

istilah desain penelitian (research

design), karena dari situ akan tampak

rancangan penelitian yang akan

dilaksanakan.

Page 25: SKENARIO 1 METOPEL

VARIABLE PENELITIAN

Variable : Sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan

penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu.

Variable juga dapat artikan sebagai konsep yang

mempunyai bermacam-macam nilai.

Berdasarkan sifatnya variable dibedakan menjadi :

a. Variable kontinu, yakni variable yang dapat ditentukan

nilainya dengan jarak.

b. Variable deskrit (kategori), apabila nilainya tidak dapat

dinyatakan dengan nilai pecahan. Variable ini dibedakan

menjadi variable dikotomi dan variable polytomi.

Page 26: SKENARIO 1 METOPEL

Berdasarkan hubungan fungsional atau perannya

variable dibedakan menjadi :

INDEPENDENT VARIABLES DEPENDENT VARIABLES

CONFOUDING VARIABLES

a. Variable tergantung : terikat, akibat, terpengaruh atau

dependent variable

b. Variable bebas : sebab, mempengaruhi atau independent

variable atau variable risiko.

Disebut variable tergantung atau dependent karena

variable ini dipengaruhi oleh variable bebas atau variable

independent. Misalnya, variable jenis perilaku memberikan

ASI (dependent) dipengaruhi oleh variable pengetahuan

tentang ASI (independent).

Page 27: SKENARIO 1 METOPEL

c. Variable pengganggu (confounding)

Variable pengganggu ini ada apabila terdapat

faktor atau variable ketiga pengganggu yang

berkaitan dengan faktor risiko dan faktor

akibat. Confouding dapat terjadi efek yang

ditimbulkan oleh variable risiko tidak kuat,

atau dengan perkataan lain efek tersebut

juga berhubungan dengan variable lain yang

erat hubungannya dengan variable risiko dan

efek.

Page 28: SKENARIO 1 METOPEL

REFERENSI

1. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi

Penelitian Kesehatan, Jakarta : Penerbit

Rineka Cipta.

2. Sasroasmoro, Sudigdo., Sofyan Ismael.

2011. Dasar – dasar Metodologi

Penelitian Klinis. Edisi ke-4. jakarta : CV.

Sagung Seto.

Page 29: SKENARIO 1 METOPEL

- Latar belakang masalah- Rumusan masalah- Tujuan penelitian- Manfaat penelitian- Tinjauan kepustakaan- Kerangka konsep, Hipotesis dan defenisi

operasional- Metode penelitian

Page 30: SKENARIO 1 METOPEL

TROMBOSIT

DBD

JAMBU BIJI

KAANDUNGAN