Skenario 1 Blok 7

download Skenario 1 Blok 7

of 21

Transcript of Skenario 1 Blok 7

Skenario 1 blok 7

Skenario 1 blok 7Learning issuePenegakan DiagnosaRencana PerawatanRestorasi AkhirHistopatologi dan Patofisiologi Pulpa dan Jaringan PeriapikalsintesisGigi 46 Pak Alif mengalami pulpitis irreversibel akut dengan rencana perawatan pulpektomi vital dan restorasi akhir overlay komposit kelas II.Gigi 11 Pak Alif mengalami pulpitis reversibel dengan rencana perawatan pulp capping dan restorasi akhir komposit kelas IV.Penegakan diagnosa Anamnesa: untuk mendapatkan data/riwayat penyakit yang dikeluhkan pasien (riwayat sosial, dental, dan medis.) Riwayat ini memberikan informasi yang berguna merupakan dasardari rencana perawatanRiwayat dan Catatan MedisGuna: menghindari informasi yang tidak relevan dan untuk mencegah kesalahan kelalaian dalam uji klinis, harus dijadikan sebagaipetunjuk untuk melakukan kebiasaan diagnostik yang tepat. Pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut keluhan utama pasien, riwayat medis yang lalu, dan riwayat kesehatan gigi yang lalu diperiksa. Gejala-gejala SubjektifAlasan pasien menjumpai dokter gigi, atau keluhan utama. Umumnya, suatu keluhan utama berhubungan dengan rasa sakit, pembengkakan, tidak berfungsi/estetik. Pasien harus ditanya tentang macam rasa sakit, lokasinya, lamanya, apa yangmenyebabkannya, apa yang meringankannya, dan pernah atau tidak melibatkan tempat lain.

Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan Ekstra-oral Pemeriksaan Intra-oralGejala Objektif # Pemeriksaan visual dan taktil: pemeriksaan berdasarkan penglihatan. 3 C: color, contour,dan consistency (warna, kontur dan konsistensi)# Perkusi# Palpasi# Mobilitas-Depresibilitas# Uji listik pulpa# Uji termal (tes panas & tes dingin)# Uji anastesi# Uji kavitas

Pemeriksaan Radiografiradiografi biasanya diperlukan satu atau alasan-alasan berikut: Untuk mendiagnosis karies gigi pada permukaan gigi yang tidak bisa dilihatpada pemeriksaan klinis.Untuk mendeteksi kelainan pada perkembangan gigi.Untuk menemukan gangguan khusus, misalnya kondisi jaringan periapikalyang berhubungan dengan gigi-gigi nonvital atau yang mengalami trauma.

Jenis-jenis Diagnosa:Pulpitis reversibelsuatu kondisi inflamasi pulpa ringan-sedang yang disebabkan oleh stimuli noksius, pulpa mampu kembalipada keadaan tidak terinflamasi setelah stimuli ditiadakan.Pulpitis reversibel simptomatik: rasa sakit tajam yang hanya sebentar, diakibatkan oleh makanan dan minuman dingin daripada panas dan oleh udara dingin.Pulpitis reversible asimptomatik: disebabkan karies yang baru mulai dan menjadi normal kembali setelah karies dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik.Diagnosis berdasarkan tes klinis. Rasa sakitnya tajam, berlangsung beberapa detik, dan berhenti bila stimulus dihilangkan. Dingin, manis, atau masam biasanya menyebabkan rasa sakit. Pulpitis ireversibelditemukan kavitas dalam yang meluas ke pulpa atau karies di bawah tumpatan, pulpa mungkin sudah terbuka.Waktu mencapai jalan masuk ke lubang pembukaan akan terlihat suatu lapisan keabu-abuan yang menyerupai buih meliputi pulpa terbuka dan dentin sekitarnya. Pemeriksaan Objektif :Ekstra oral: tidak ada kelainanIntra oral: Kavitas terlihat dalam dan tertutup sisa makananPulpa terbuka bisa juga tidakSondasi (+)Khlor ethil (+)Perkusi bisa (+) bisa (-)Pulpitis hiperplastik kronisTerbukanya pulpa karena karies yang lambat dan progresifmerupakan penyebabnya. Untuk pengembangan pulpitis hiperplastik diperlukan suatu kavitas besar yang terbuka, pulpa muda yang resisten, dan stimulus tingkat rendah yang kronis. Radiografi umumnya menunjukkan suatu kavitas besar yang terbuka dengan pembukaan kamar pulpa. Gigi bereaksi lemah atau sama sekali tidak terhadap tes termal, kecuali jika digunakan dingin yang ekstrem, seperti etil klorida. Diperlukan lebih banyak arus daripada gigi normal untuk mendapatkan suatu reaksi dengan menggunakan tester pulpa listrik.

Nekrosis pulpaadalah matinya pulpa dapat disebabkan bakteri, trauma dan iritasi kimiawi.Gigi yang kelihatan normal dengan pulpa nekrotik tidakmenyebabkan gejala rasa sakit, diskolorisasi, mahkota buram atau opak.Gigi dengan pulpa nekrotik tidak bereaksi terhadap dingin, tes pulpa listrik atau tes kavitas.

Rencana perawatanPulp Capping : aplikasi dari satu atau beberapa lapis bahan pelindung di atas pulpa vital yang terbuka, kalsium hidroksida karena dapat merangsang pembentukan dentin sekunder secara efektif . Tujuan: untuk menghilangkan iritasi ke jaringan pulpa dan melindungi pulpa sehingga jaringan pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya. Indirect Pulp Capping: penempatan bahan adhesif di atas sisa dentin karies.Direct Pulp Capping: bahan diaplikasikan langsung ke jaringan pulpa.

Pulpotomipembuangan pulpa vital dari kamar pulpa kemudian diikuti oleh penempatan obat di atas orifis yang akan menstimulasikan perbaikan atau memumifikasikan sisa jaringan pulpa vital di akar gigi. Indikasi: untuk merawat pulpa gigi sulung yang terbuka, merawat gigi yang apeks akar belum terbentuk sempurna, untuk gigi yang dapat direstorasi.Kontraindikasi: pasien yang tidak kooperatif, pasien dengan penyakit jantung kongenital atau riwayat demam rematik, pasien dengan kesehatan umum yang buruk, gigi dengan abses akut, resorpsi akar internal dan eksternal yang patologis, kehilangan tulang pada apeks dan atau di daerah furkasi.Terdiri dari: 1. pulpotomi vital2. pulpotomi non vitalPulpektomipengangkatan seluruh jaringan pulpa. Untuk pulpitis irreversibel atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan keras yang luas..Indikasi: gigi yang dapat direstorasi, anak dengan keadaan trauma pada gigi insisif sulung dengan kondisi patologis pada anak usia 4-4,5 tahun, tidak ada gambaran patologis dengan resorpsi akar tidak lebih dari dua pertiga atau tiga perempat.Terdiri dari: 1. pulpektomi vital2. pulpektomi non vitalRestorasi akhirRestorasi Direkditambalkan langsung ke dalam kavitas yang telah dipreparasi, misalnya amalgam atau komposit,.syarat: restorasi dapat melindungi gigi dari fraktur korona.Indikasi:Kehilangan jaringan gigi sebelum dan selama perawatan minimal. Kavitas akses yang konvensional pada gigi dengan lingir tepi yang masih utuh dapat direstorasi tanpa harus dipreparasi lebih lanjut lagi.Prognosis yang tidak meyakinkan sehingga yang paling baik adalah memberi restorasi semipermanen yang tahan lama.Mudah dikerjakan dan murah.

Keuntungan amalgam sebagai restorasi permanen: harganya jauh lebih murah dan jumlah kinjungannya yang lebih sedikit; umur restorasi amalgam yang besar sama dengan restorasi tuang.Gigi posterior dapat direstorasi dengan amalgam asal kuspa yang tidak terdukungnya dapat dilindungi dengan baik. Sebagai pedoman umum, kuspa di dekat lingir tepi yang hilang harus dionlay dengan amalgam yang cukup ketebalannya, paling sedikit 3-4 mm, agar bisa menahan tekanan oklusal. Peran resin komposit dalam restorasi gigi posterior tidak begitu luas. Jika akses oklusalnya dikelilingi oleh email, resin komposit dengan etsa asam terbukti cukup efisien.

Restorasi IndirekRestorasi tuang (onlay, mahkota tiga perempat dan mahkota penuh) adalah restorasi yang memberikan proteksi oklusal yang paling besar dan merupakan restorasi yang optimal jika kehilangan struktur giginya sangat luas. Suatu mahkota penuh adalah suatu restorasi yang kuat dan dapat melindungi gigi dari terjadinya fraktur mahkota-akar. Reduksi gigi sering menghilangkan sebagian besar sisa struktur korona gigi sehingga untuk retensinya harus dibuatkan inti dan diperlukan juga pasak bagi retensi inti tersebut..Mahkota penuh dibuat hanya jika struktur korona sudah tidak memadai lagi bagi pembuatan suatu restorasi yang lebih konservatif.HISTOPATOLOGI & PATOFISIOLOGI PULPA & JAR. PERIAPIKALPulpitis reversibelHistopatologi: dapat berkisar dari hipermia ke perubahan inflamasi ringan-sedang terbatas pada daerah dimana tubuli dentin terlibat, mis: karies dentin. Secara mikroskopis terlihat dentin reparatif, gangguan odontoblas, pembesaran pembulih darah, ekstravasi cairan edema dan adanya sel inflamasi kronis yang secara imunologis kompeten. Meskipun sel inflamasi kronis menonjol, dapat juga dilihat sel inflamasi akut.Patofisiologi: Pulpitis awal dapat terjadi karena karies dalam, trauma, tumpatan resin komposit/ amalgam/ ionomer glass. Gambaran mikroskopis ditandai oleh lapisan odontoblas rusak vasodilatasi, udem, sel radang kronis, kadang sel radang akut.

Pulpitis irreversibelHistopatologi: bila karies mencapai dentin dapat menyebabkan respon inflamasi kronis dan akut di dalam pulpa, menghasilkan mikroabses (pulpa akut). Secara mikroskopis terlihat daerah abses dan suatu daerah nekrotik, pada karies lama dijumpai mikroorganisme bersama sama dengan sel limfosit , sel plasma dan makrofag. Perubahan dalam lapisan odontoblastik bervariasi dari gangguan sampai peruskaan sempurna , sebaliknya urat saraf kelihatannya tahan terhadap perubahan inflamasi.Patofisiologi: Radang pulpa akut akibat karies yang lama. Kerusakan jaringan pulpa mengakibatkan gangguan sistem mikrosirkulasi pulpa yang berakibat udem, syaraf tertekan, dan menimbulkan nyeri hebat.

Pulpitis hiperplastik kronisHistopatologi: permukaan polip tertutup oleh eptelium squamus bertingkat tingkat. Epetelium semacam itu dapat berasal dari gingiva atau dari sel epitelial mukosa atau lidah yang baru saja mengalami deskuamasi. Jaringan pulpa mengalami inflamasi kronis. Serabut saraf dapat ditemukan pada lapisan epitelial.Patofisiologi: terjadi pada anak-anak dan remaja yang memiliki resistensi dan reaktivitas jaringan yang tinggi. Lesi proliferatif terjadi pada karies yang terbuka dan lebar. Jaringan hiperplastik hanya mengandung sedikit saraf, sehingga kurang peka terhadap manipulasi.

Nekrosis pulpaHistopatologi: jaringan pulpa nekrotik, debris selular dan mikroorganisme mungkin terlihat di dalam kavitas pulpa. Jaringan periapikal mungkin normal atau menunjukan sedikit inflamasi yang dijumpai pada ligamen periodontal.Patofisiologi: karies dalam/pengeburan inflamasi vasodilatasi permeabilitas filtrasi edema jaringan resistensi venula nekrosis pulpa lokal nekrosis pulpa seluruhnya