skenario 1

22
16 Kerja Jantung dan Faktor yang mempengaruhi Perubahan Tekanan Darah Kelompok BP13 : Giovani Alice Halim 102013150 Grevonds Austen 102013223 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone: (021) 5694-2061 Fax (021) 56-1731 Jakarta Barat Pendahuluan Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh selain otak dan paru-paru. Pada anatomi jantung sendiri, terbagi menjadi 4 ruang yang didalamnya terdapat 2 ruang dengan lapisan dinding tipis yang disebut dengan atrium (serambi) dan 2 ruang dengan dinding tebal dengan nama ventrikel (bilik). Atrium dan ventrikel jantung ini keduanya

description

makalah sken 1

Transcript of skenario 1

Kerja Jantung dan Faktor yang mempengaruhi Perubahan Tekanan Darah

Kelompok BP13 :Giovani Alice Halim 102013150Grevonds Austen 102013223

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAJl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone: (021) 5694-2061 Fax (021) 56-1731Jakarta BaratPendahuluanJantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh selain otak dan paru-paru. Pada anatomi jantung sendiri, terbagi menjadi 4 ruang yang didalamnya terdapat 2 ruang dengan lapisan dinding tipis yang disebut dengan atrium (serambi) dan 2 ruang dengan dinding tebal dengan nama ventrikel (bilik). Atrium dan ventrikel jantung ini keduanya dipisahkan oleh sebuah katup, pada sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum. Jantung juga di lapisi pericardium sebagai pembungkusnya. Pada makalah ini, juga dibahas tentang pembuluh darah dan faktor faktor yang mempengaruhi tekanan darah sesuai dengan skenario yang akan di bahas.Struktur Makroskopik Jantung dan Pembuluh DarahJantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru dibagian tengah rongga thoraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (basis) mengarah ke bahu kanan, ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.1-2Pada permukaan jantung terdapat lekuk yang saling berhubungan disebutsulkus (sulkus coronarius, sulcus interventricularis anterior atau sulcus longitudinalis anterior,sulcus intervenricularis posterior atau sulcus longitudinalis posterior) yang mengandung pembuluh darah koroner dan sejumlah lemak.1-2Masing-masing sulkus memberi tanda batas eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus coronarius bagian dalam mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium superior dan ventrikel inferior.3-4Sulkus interventrikuler anterioradalah lekukan dangkal pada permukaan depan jantung yang memberi tanda batas antara ventrikel kanan dan kiri, sulkus ini berlanjut mengelilingi permukaan posterior jantung yang disebutsulkus interventrikuler posterior dimana memberi tanda batas antara ventrikel di bagian belakang jantung.1,2Pada jantung terdapat suatu pelapis yang disebut sebagai pericardium. Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, vertebra dan pleura yang membungkus paru. Pericardium ini terdiri atas lapisan fibrosa dan serosa. Lapisan fibrosa tersusun dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung, sementara lapisan serosa terdiri atas dua bagian yaitu visceral (epicardium) menutup permukaan jantung, dan parietal melapisi bagian dalam fibrosa pericardium.1-4

Gambar 1. Gambar jantung.1

Cavitas Pericardium adalah ruang potensial antara membrane visceral dan parietal. Mengandung cairan pericardial yang disekresi lapisan serosa untuk melumasi membran dan mengurangi friksi.1Dinding jantung : Epicardium tersusun atas lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan ikat. Miokardium terdiri dari jaringan otot jantung, tersusun dalam pola sirkular dan spiral yang berkontraksi untuk memompa darah. Endocardium berupa lapisan endothelium yang melekat pada selapis jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan endothelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.1Dalam jantung terdapat ruangan yang terbagi menjadi 4 bagian yaitu dua dari ruang itu disebut atrium yang dikenal sebagai serambi dan sisanya adalah ventrikel yang dikenal dengan bilik. Kedua atrium dipisahkan oleh septum intratrial sementara kedua ventrikel dipisahkan oleh septum interventrikuler.1,5

Struktur Mikroskopik Jantung dan Pumbuluh DarahDinding jantung memiliki seperti telah disebutkan diatas, yaitu terdiri dari tiga lapisan utama yaitu endokardium (tunika intima), miokardium (tunika media), dan epikardium (tunika adventisia). Dinding atrium mempunyai endokardium yang tebal. Dibawah endokardium terdapat lapisan subendokardium yang merupakan jaringan ikat longgar. Lapisan ini memisahkan endokardium dan miokardium dibawahnya. Miokardium terdiri dari jaringan otot jantung. Epikardium merupakan perikardium viseral berupa epitel selapis gepeng. Antara miokardium dan epikardium terdapat jaringan ikat longgar yang dipenuhi oleh jaringan lemak.5 Sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia terdiri atas peredaran darah pulmonal yang menyalurkan darah dari jantung menuju ke paru-paru dan darah dari paru menuju kembali ke jantung. serta peredaran darah sistemik yang menyalurkan darah ke seluruh organ / jaringan dalam tubuh dan dari seluruh tubuh ke jantung. 1-3Sistem kardiovaskuler ini terdiri atas 3 komponen utama yaitu jantung sebagai pompa, pembuluh darah sebagai saluran, dan darah sebagai media transport.1-3 Susunan pembuluh darah sendiri terdiri atas tunika intima yang berisi sel endotel (epitel selapis gepeng) dan subendotel (jaringan ikat areolar), kemudian tunika media yang memiliki jumlah jaringan ikat padat yang bervariasi dan terdapat otot polos, serta tunika adventitia yang berisi jaringan ikat, serat saraf, pembuluh limf, dan vasa vaserum yaitu pembuluh darah yang berfungsi untuk memperdarahi pembuluh darah yang lebih besar. 1-3Batas antara tunika intima dengan tunika media yaitu tunika elastika interna, sedangkan batas antara tunika media dengan tunika adventisia adalah tunika elastika eksterna.6

Gambar 7. Lapisan-lapisan pembuluh darah.

Beberapa pembuluh kapiler mempunyai lubang berukuran sempit sehingga sel darah merah dapat rusak jika melewatinya. Diameter pembuluh ini dapat berubahubah. Kapiler dapat menyempit karena pengaruh temperatur lingkungan yang rendah dan membesar bila ada pengaruh temperatur lingkungan yang tinggi serta bahan kimia, seperti histamin.5 Terdapat 3 jenis pembuluh darah, yaitu:Kapiler darah( sebagai tempat pertukaran zat )Lumen kapiler hanya dapat dilalui oleh 1 eritrosit saja. Pada kapiler terdapat sel endotel menonjol ke dalam lumen dan sel perisit menonjol keluar lumen. Kapiler memiliki dinding selapis sel endotel / hanya tunika intima dengan fungsinya yaitu sebagai tempat pertukaran bahan secara difusi melalui ruang antar sel. Bagian ini terdapat 3 jenis yaitu :6 Kapiler tipe viseral yang berpori (fenestrated capillary)Beberapa sel endotel mempunyai pori-pori, banyak pori ditutupi membran, sangat permeabel. Biasanya terdapat di pankreas, usus, kelenjar endokrin, dan glomerulus ginjal. Kapiler tipe muskular atau kapiler utuh (continuous capillary)Kapiler ini memiliki sel endotel yang kontinu. Sinusoid ( discontinous capillary )Merupakan bagian yang berbentuk rongga. Lumen pada kapiler ini lebih besar daripada kapiler lainnya dan dilalui oleh darah dan cairan limf.

Arteri( sebagai sistem distribusi ) Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon dioksida. Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriole. Arteriole ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabangcabang ini disebut kapiler.6Ada beberapa tipe: Arteri besar( dikenal juga sebagai arteri tipe elastis )Berfungsi menyalurkan darah, meredam tekanan yang disebabkan sistol jantung, menjaga agar aliran darah berjalan mulus yang disebut conducting arteries.Arteri ini mempunyai 3 lapisan pada dindingnya yaitu tunika intima, media, dan adventisia. 6 Tunika Intima Endotel dengan lamina basalis Subendotel: jaringan ikat kolagen, elastin, otot polos Lamina elastika interna Tight junction dan gap junction Tunica Media Lapisan lebih tebal Serat elastin, kolagen & sel-sel otot polos Beberapa fibroblas Tunica Adventisia : Terdiri dari jar ikat dan fibroblas Lebih tipis daripada tunica media Beberapa serat elastin Terdapat vasa vasorum dan serat saraf.7 Arteri sedang( dikenal juga sebagai arteri tipe muskular )Berfungsi membagi darah ke organ yang membutuhkannya; disebut sebagai distributing arteries. Tidak seperti arteri besar, pada arteri ini tunika elastika interna dan eksterna tampak jelas.6 Tunica Intima Lapisan endotel dengan lamina basalis Subendotel: sedikit jaringan ikat Terdapat lamina elastika interna Tunica Media Otot polos sirkular, kolagen, bbrp serat elastin Tidak ada fibroblas Terdapat lamina elastika eksterna Tunica Adventisia Tebal lapisan jaringan ikat kira-kira sama dengan tebal tunica medianya Kandungan kolagen yg tinggi dengan fibroblas Serat elastik terkonsentrasi di lamina elastika eksterna8 Arteri kecilDisebut juga sebagai arteriol besar. 1-2 lapis pada tunica media merupakan arteriol, dan 3-8 lapis otot polos pada tunica media merupakan arteri kecil. 6 ArterioleArteriol adalah jenis arteri terkecil. Lumen pembuluh relatif sempit dan dindingnya tebal. Derajat tekanan dalam sistem arterial terutama diatur melalui ketegangan otot polos dalam dinding arteriol. 6Vena( sebagai collecting system )Vena mengantar darah dari kapiler balik ke jantung. Vena pulmonal besar berbeda karena pembuluh ini membawa darah yang kaya akan oksigen, dari paru-paru ke jantung. Dinding vena lebih tipis daripada dinding arteri yang diiringinya, berhubung dengan tekanan darah dalam sistem vgena yang lebih rendah. 6Vena dibedakan menjadi 3 jenis: kecil, sedang, dan besar. Vena berukuran sedang memiliki katup-katup yang memungkinkan darah mengalir ke arah jantung, tetapi tidak sebaliknya. Berkas otot polos memanjang merupakan sifat khas adventitia dan terbentuk dengan baik pada vena besar. Vena yang mengiringi arteri profunda, disebut vena comitans. Pada vena sistemik dijumpai lebih banyak variasi dibanding pada arteri, dan juga terjadi lebih banyak anastomosis pada vena. 6Pembuluh darah ekstremitas superior2- Cabang A. subclavia: A. vertebralis dan A. aksilaris - A. vertebralis: bersama a. karotis interna masuk ke rongga tengkorak untuk membentuk lingkaran nadi (sirkulus arteriosus) Willisi. - A. aksilaris: arteri utama di daerah ketiak, melanjut sebagai a. brakhialispengukuran tekanan darah di lengan (setinggi sisi medial permukaan ventral siku). - Distal a. brakhialis bercabang menjadi a. radialis pengukuran frekuensi nadi (setinggi pergelangan tangan) dan a. ulnaris.- A. radialis lateral lengan bawah, a. ulnaris medial lengan bawah - Selanjutnya memasuki telapak tangan: Arkus volaris profundus (terutama dibentuk a. radialis) Arkus volaris superfisialis (terutama dibetuk a. ulnaris.2Mekanisme Kerja Pembuluh Darah, Tekanan Darah, dan PengaturannyaAliran darah melalui jantung diatur oleh katup yang memungkinkan darah hanya mengalir satu arah saja. Katup-katup tersebut menutup dengan rapat untuk mencegah adanya aliran balik, namun saat terbuka memungkinkan darah mengalir bebas kedepan. Setiap kontraksi otot jantung dengan mudah meningkatkan tekanan dalam ruang jantung.1Darah vena dari jaringan tubuh memasuki atrium dekstra dari vena cava superior dan inferior. Atrium dekstra memompa darah melalui katup trikuspidalis ke ventrikel dekstra, dari sini darah dipompa oleh kontraksi dinding ventrikel melewati katup semilunaris masuk ke arteri pulmonalis dalam perjalanannya menuju paru-paru.1

Gambar 8. Aliran darah melalui jantung.1

Katup-katup jantung adalah lapisan jaringan fibrosa. Katup trikuspidalis dan bikuspidalis (katup mitral) keduanya disebut katup atrioventrikularis harus menahan tekanan tinggi saat terjadi kontraksi jantung. Daun-daun katupnya dilekatkan oleh chorda tendinae ke otot papillaris di dinding masing-masing ventrikel. Saat ventrikel berkontraksi, chorda ini mencegah katup terbalik ke atrium.1Di atrium dan ventrikel sinistra, darah yang teroksigenasi (kaya akan oksigen) dari paru-paru akan memasuki atrium sinistra melalui empat vena pulmonalis dan melintasi katup bikuspidalis (mitral) masuk ke ventrikel sinistra, dari sini dipompakan melalui katup semilunaris masuk ke aorta yang kemudian akan mendistribusikan darah ke sirkulasi sistemik.1Katup-katup semilunaris di pintu masuk ke aorta dan arteri pulmonalis memiliki tiga helai daun katup. Katup ini tidak memiliki tali-tali chorda yang mencegah katup tersebut membuka terbalik karena tekanan belakang dimana katup ini diarahkan lebih sedikit daripada yang didorongkan ke katup atrioventrikularis.1

Gambar 9. Bagian-bagian jantung (tampak anterior)Penyakit katup yang mengakibatkan aliran balik disebut inkompeten. Penyempitan katup yang mengakibatkan tidak mengalirnya darah dengan bebas kearah depan disebut stenosis. Penyempitan katup aortik adalah salah satu penyakit katup yang disebabkan oleh arteriosklerosis, dapat menimbulkan serangan jantung, angina, dan kematian mendadak.1

Gambar 8. Atherosclerosis.3Pengendalian hormon pada sistem vaskular, dimana terdapat beberapa hormon yang mengendalikan resistensi sistem vaskular.2 Hormon-hormon ini dilepaskan secara langsung sebagai respons terhadap perubahan tekanan darah, seperti norepinefrin, epinefrin, renin, aldosteron, dan tiroid.9 Norepinefrin dan epinefrin dikeluarkan dari medula adrenal sebagai respons terhadap pengaktifan sistem saraf simpatis. Kedua zat tersebut dikeluarkan dari terminal saraf dan berikatan dengan reseptor untuk menimbulkan vasokonstriksi, atau dengan reseptor 2 untuk menyebabkan vasodilatasi arteriol yang memperdarahi otot rangka. Norepinefrin dan epinefrin juga berikatan dengan reseptor 1 dan meningkatkan kecepatan denyut jantung.9Perubahan tekanan darah dirasakan oleh baroreseptor di ginjal. Apabila tekanan meningkat, pelepasan hormon renin menurun. Dan apabila tekanan darah menurun, pelepasan renin meningkat. Pelepasan renin dirangsang oleh saraf simpatis ke ginjal. Renin mengendalikan pembentukan hormon lain, yaitu angiotensin II. Angiotensin II merupakan suatu vasokonstriktor kuat yang terutama menyebabkan vasokontriksi arteriol halus. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan resistensi terhadap aliran darah dan peningkatan tekanan darah.9Aldosteron bersirkulasi dalam darah menuju ginjal dan menyebabkan sel tubulus distal meningkatkan reabsorpsi natrium. Dalam berbagai keadaan, reabsorpsi air mengikuti penyerapan natrium sehingga terjadi peningkatan volume plasma. Peningkatan volume plasma meningkatkan volume dan curah jantung. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah.9Peningkatan kadar hormon tiroid didalam darah dapat meningkatkan aktivitas atau tonus sistem saraf simpatis (adrenergik). Peningkatan sistem saraf simpatis ini menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan kuat (takikardi dan palpitasi), peningkatan kegelisahan (cemas dan insomnia), serta gemetar (merasa goncang atau gugup).9 Jenis-jenis Pembuluh Darah dan FungsinyaVolume darah normal orang dewasa kira-kira 5 liter. Darah terdiri dari suspensi sel-sel dalam cairan jernih plasma. Bila sel-sel dimungkinkan untuk mengendap dengan pemutaran dalam sentrifugasi, sel-sel ini merupakan 40-50% dari volume darah total.1Plasma terdiri dari 90% air, 7-8% protein, dan 1-2% adalah larutan lain. Larutan lain yang dimaksud disini adalah garam anorganik (Na+, K+, Mg++, dan HCO3-), urea, asam urat, kreatinin, amonia, asam amino, glukosa, lipid, gas-gas (O2, CO2, dan N2), hormon-hormon, dan enzim.1 Sel-sel darah terdiri dari: a. Sel darah merah (eritrosit)Penuh dengan hemoglobin yang berkombinasi secara reversibel dengan oksigen dan mentranspornya ke jaringan, ada pada konsentrasi kira-kira 5 juta per mm3 darah. Sel darah merah tidak mempunyai inti. Gambar 10. Eritrosit (sel darah merah)b. Sel darah putih (leukosit)Penting dalam memastikan tubuh terhadap penyakit, ada pada konsentrasi kira-kira 5.000-10.000 per mm3 darah. Leukosit terbagi menjadi dua, yaitu leukosit polimorfonuklear atau granular dan leukosit nongranular. Leukosit polimorfonuklear terdiri dari neutrofil 40-75%, eosinofil 2-5%, dan basofil 0,5%. Sedangkan leukosit nongranular terdiri dari limfosit 20-45% dan monosit 5%.

Gambar 11. Leukosit (sel darah putih)c. Trombosit Adalah fragmen kecil dari protoplasma yang mampu melekat pada permukaan abnormal. Trombosit penting dalam memperbaiki pembuluh darah dan koagulasi. Trombosit normalnya ada pada konsentrasi 250.000-400.000 per mm3 darah.

Gambar 12. Trombosit (keping darah)

Fungsi utama darah1. Respirasi, mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru-paru.2. Nutrisi, mengangkut zat makanan yang diserap.3. Ekskresi, mengangkut zat sisa metabolik ke ginjal, paru-paru, kulit, dan usus untuk dibuang.4. Memelihara keseimbangan asam dan basa normal dalam tubuh.5. Mengatur keseimbangan air melalui efek darah pada pertukaran air antara cairan yang beredar dan cairan jaringan.6. Mengisi suhu tubuh melalui distribusi panas tubuh.7. Membentuk pertahanan terhadap infeksi melalui sel darah putih dan antibodi dalam sirkulasi.8. Mengangkut hormon dan mengatur metabolisme.9. Mengangkut metabolit.10. Koagulasi (pembekuan).10

Pusat KardiovaskularJantung berfungsi melakukan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Proses sirkulasi ini akan bekerja dengan baik jika proses pemompaan berlangsung dengan baik. Jika proses pemompaan ini tidak sempurna, distribusi oksigen akan menurun. Dalam hal ini pompa jantung akan bekerja melalui tahapan yang disebut siklus jantung.1Siklus jantung (cardiac cycle) mempunyai dua fase, yaitu fase sistole dan fase diastole. Jantung berkontraksi secara berirama dengan pusat kendali impuls yang berasal dari simpul sinus. Fase sistole (systolic filling) merupakan fase kontraksi, terjadi ketika ventrikel berkontraksi mengalirkan darah kedalam aorta dan arteri pulmonar. Sedangkan fase diastole (diastolic filling) merupakan fase relaksasi, terjadi ketika ventrikel relaksasi dan atrium berkontraksi.7,8Pada awal sistole, peningkatan tekanan ventrikel mendorong katup mitral dan tricuspidalis untuk menutup. Penutupan katup-katup atrioventrikular (AV) ini menghasilkan bunyi jantung yang pertama, yang dikenal sebagai S1 atau lub dari bunyi lub-dub. Tekanan ventrikel itu terbentuk sampai melewati arteri pulmonal dan aorta. Kemudian katup aorta dan semilunar pulmonik terbuka sehingga ventrikel mendorong darah masuk ke arteri.9Setelah ventrikel kosong dan rileks, tekanan ventrikel menurun sampai dibawah arteri pulmonar dan aorta. Katup semilunar menutup, menghasilkan bunyi jantung kedua yaitu S2 atau bunyi dub dari lub-dub dan menandai berkahirnya fase sistole. Pada saat ventrikel rileks selama diastole, tekanan didalam ventrikel lebih sedikit dibandingkan tekanan didalam atrium. Katup AV membuka dan darah mulai mengalir kedalam ventrikel dari atrium. Ketika ventrikel menjadi penuh mendekati akhir dari diastole, atrium berkontraksi untuk mengirimkan sisa darah ke ventrikel. Sekarang tekanan ventrikel lebih besar daripada tekanan atrium. Katup AV menutup menandai dimulainya sistole dari pengulangann dari siklus jantung.7Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekana Darah1. Usia Bayi baru lahir memiliki tekanan sistolik rata-rata 73 mmHg. Tekanan sistolik dan diastolik meningkat secara bertahap sesuai usia hingga dewasa. Pada lansia, arterinya lebih keras dan kurang fleksibel terhadap tekanan darah. Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan sistolik. Tekanan diastolik juga meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan darah.

2. Jenis kelamin Wanita umumnya memiliki tekanan darah lebih rendah daripada pria yang berusia sama, hal ini cenderung akibat variasi hormon. Setelah menopause, wanita umumnya memiliki tekanan darh yang lebih tinggi dari sebelumnya.3. Olahraga Aktivitas fisik dapat meningkatkan tekanan darah. Untuk mendapatkan pengkajian darah yang dapat dipercaya dari tekanan darah saat istirahat membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit setelah olahraga.4. Obat-obatan Ada beberapa jenis obat yang dapat menurunkan ataupun menaikkan tekanan darah.5. StresStimulasi sistem saraf simpatis meningkatkan curah jantung dan vasokonstriksi arteriol, sehingga meningkatkan hasil tekanan darah. 6. RasPria Amerika-Afrika berusia diatas 35 tahun memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria Amerika-Eropa dengan usia yang sama.7. ObesitasObesitas baik pada masa anak-anak maupun dewasa merupakan faktor presdiposisi hipertensi.8. Variasi diurnalTekanan darah umumnya paling rendah pada pagi hari, kemudian meningkat sepanjang hari, dan mencapai puncaknya pada akhir sore atau awal malam hari.9. Demam/ panas/ dinginDemam dapat meningkatkan tekanan darah karena peningkatan laju metabolisme. Namun, panas eksternal menyebabkan vasodilatasi dan menurunkan tekanan darah. Dingin menyebabkan vasokonstriksi dan meningkatkan tekanan darah. 10. Merokok Merokok adalah salah satu faktor risiko penyakit makrovaskuler. Pada penelitian prospektif acak follow up jangka panjang, berhenti merokok dapat menurunkan mortalitas dan trend kematian karena kardiovaskuler.3

KesimpulanPengiriman sinyal-sinyal atau impuls dari otak yang berkaitan dengan tekanan darah diintegrasikan di jantung. Apabila terjadi perubahan tekanan darah, pusat kardiovaskular mengaktifkan sistem saraf otonom sehingga terjadi perubahan stimulasi simpatis dan parasimpatis ke jantung. Resistensi pembuluh darah berubah dan aliran darah serta tekanan darah juga terpengaruh. Jadi, perubahan tekanan darah dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Mekanisme kerja jantung meliputi siklus jantung, cardiac output, aktivitas listrik, yang mempengaruhi aktivitas kita sehari hari, tekanan darah juga sangat penting bagi kita, karena jika satu dari mekanisme ini tidak bekerja, pasti akan menimbulkan gangguan ataupun kelainan. Semuanya merupakan satu kesatuan yang akan membuat jantung bekerja sebagai pompa darah dan mengatur tekanan darah.

Daftar Pustaka1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta. EGC. 2003.h.228-442. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed. 6. Jakarta: EGC; 2006.h.99-1163. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed.2. Jakarta:EGC;2001.h.256-834. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2007. h.134-435. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun Praktikum Histologi. Jakarta: Universitas Trisakti. 2010.h.806. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar: teks dan atlas. Ed. 10. Jakarta: EGC; 2007.h.203-167. Wati WW, Listiawati E. Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Fakultas Kedokteran Ukrida; 2011.h.14-68. Pearce EC. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia; 2009.h.145-99. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC; 2000.h.282 10. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC; 2000.h.282

16