SKENARIO 1
-
Upload
putri-padmosuwarno -
Category
Documents
-
view
17 -
download
3
Transcript of SKENARIO 1
Ketua : Indah Kusumo Wardani Putri (1102010129)
Sekretaris : Annisa Dienda Amanda P.S (1102010028)
Kelompok : A 8
Anggota : Annisha Kartika (1102010029)
Annishya Sari Pzrmana ( 1102010030)
Farah Farhana Maren (1102010094)
Faris Wanadi (1102010095)
Fathan Ihtifazhuddin (1102010096)
Ines Soraya ( 1102010130)
Skenario 1Tamara adalah calon ibu dari bayi yang dikandung wanita lain. Tamara (32 th) dengan Rafli (37
th) dan selama 3 tahun belum dikaruniai anak. Dr.Yulianto Sp.OG, dokter ahli kandungan dan kebidanan tsb mengatakan ada kelainan di rahim tamara yang sulit diperbaiki.Pada suatu hari mereka mendapat informasi tentang surrogate mother atau ibu titipan dari temannya di eropa.
Dokter Yulianto Sp.OG, memberikan informasi tindakan apa yang akan dilakukan kedua pasangan tsb dan merujuknya kepada Prof. Bambang pakar dalam etik kedokteran . Setelah memperoleh informasi dari Prof. Bambang, pasangan tamara-rafli kembali menemui dr. Yulianto Sp.OG , sebagai dokter dia wajib melakukan yang terbaik (beneficence) untuk pasiennya dan tidak melakukan sesuatu keadaan yang memperburuk pasien tsb (non- Maleficence) dan menghormati keputusan pasien (otonomi) dalam melakukan sorrogate mother. Dokter Yulianto juga merasa sudah melakukan keadilan kepada pasiennya (justice).
Setelah menimbang dan memilih siapa ibu titipannya,terpilihlah seorang mahasiswa kedokteran,Marsya (24 th).Marsya menerima sejumlah uang untuk menyewakan rahimnya dari kompensasi semua biaya kesehatan dan semua kebutuhannya menjadi ibu titipan.Mendekati bulan kelahirannya marsya berubah pikiran ia mulai mencintai bayi yang ada dikandungannya tsb. Marsya kemudian melarikan diri dan sembunyi di kota terpencil untuk melahirkan bayinya.Pasangan tamara-rafli melaporkan hal ini kepada polisi,tetapi kepolisian mengatakan tidak ada pasalnya anak yang diculik ibu kandungnya. Kemudian tamara sebagai ibu genetik menempuh jalan damai tetapi marsya tetap tidak mau menyerahkan bayi perempuan yang di lahirkannya.
LI.1 Mempelajari ciri-ciri dokter muslimLO.1 Memahami dan menjelaskan ciri dokter muslim
Seorang dokter muslim harus menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah semata dan betapa tidak berarti dirinya beserta ilmunya tanpa izin Allah
Harus meyakini dirinya sebagai khalifah fungsionaris Allah dalam bidang kesehatan
Melaksanakan profesinya karna Allah Hanya melakukan pengobatan, penyembuhan adalah
kehendak AllahMelaksanakan profesinya dengan iman supaya jangan
merugi
LI.2 Mempelajari Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan kaidah Dasar Bioetik beneficence dan autonomiLO 2.1 . Memahami Etika Kedokteran
Etika berasal dari kata yunani ethos, yang berarti akhlak
Ilmu tentang apa yang baik apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
Kumpulan atau seperangkat asas nilai yang berkenaan dengan akhlak
Nilai yang benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
LO 2.2. Memahami Kaidah Dasar Bioetikbeneficence dan autonomi
Berasal dari kata bios artinya kehidupan dan ethos yang artinya
norma-norma Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang
masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang
biologi dan ilmu kedokteran (bertens, 2001)
Autonomi : Menghormati martabat/hak manusia,setiap
individu (pasien) harus diperlakukan sebagai manusia yang
memiliki otonomi (hak menentukan nasip diri sendiri)
benefience : selain menghormati martabat manusia, dokter juga harus mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga keadaan kesehatannya.
Beneficence terbagi menjadi 2 yaitu: general benefince (pasien normal) spesifik benefince (pasien dengan keterbatasan seperti
cacat)
Non-maleficence: tidak memperburuk keadaan pasien. Kewajiban untuk tidak menimbulkan cedera atau hal yang buruk pada pasien
LO 2.3 Memahami Etika KlinikDalam penanganan pasien di klinik perlu diterapkan standar
pelayanan medic yang bertujuan untuk melindungi masyarakat
dari praktik di bawah standard dan melindungi profesi dari
tuntutan tidak wajar sekaligus meningkatkan mutu pelayanan.
Setiap dokter harus menyadari harus menyadari bahwa etik
merupakan komponen penting dalam pelayanan klinis yang
baik.
LO 2.4 Memahami Hubungan Etik dengan Hukum
Persamaan etika dan hukum :Kesadaran untuk bersikap manusiawi. Sama sama merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup
bermasyarakatSebagai obyeknya adalah tingkah laku manusia Mengandung hak dan kewajiban masyarakat agar tidak saling
merugikanMenggugah kesadaran untuk bersikap manusiawiSumbernya adalah hasil pemikiran para paka pakar dan
pengalaman para anggota senior
LO. 3 Mempelajari Hubungan Dokter Pasien LO. 3.1 Memahami Pola Hubungan Dokter – Pasien
Terdiri dari 4 pola yaitu :
Priestly model /paternalisticHak penuh pengambil keputusan oleh dokterPrinsip utamanya beneficenceMeniadakan hak pasien
Collegial model / mitra Hak dokter dengan pasien sejajarPasien adalah subyek hokum dan dapat mengambil
keputusan
Engineering modelHak pasien penuh dokter tidak mengambil keputusanLebih modern
PartnershipDikembangkan 5 tahun belakangan ini Dokter dan pasien berpartner untuk melawan pihak ketiga
yaitu penyakit Lebih mengutamakan keselamatan pasien
LO.3.2 Memahami Jenis Perjanjian Kontrak Terapetik Transaksi hubungan timbal balik antara dua pihak yang
bersepakat dalam satu hal.
Terapetik pengobatan
Dalam bidang kedokteran, hubungan ini terjalin dalam bidang jasa. Waktu menerima pasien sebetulnya telah terjadi transaksi ini menerima dan mengobati pasien adalah suatu persetujuan atau transaksi dibidang pengobatan yang mempunyai landasan hukum
LO. 3.3 Memahami Hak dan Kewajiban Dokter
Hak Dokter :hak atas kebebasan pribadi (privacy) dokter.mengeluarkan surat-surat keterangan dokter.menerima imbalan atau jasa.menjadi anggota perhimpunan profesihak membela diriMelakukan Praktik dokter setelah memperoleh Surat Izin
Dokter (SID) dan surat izin praktikbekerja dengan standar profesimenolak pasien yang bukan bidang spesialisnya
Kewajiban Dokter :Pasal 1
dokter harus menjujung tinggi, menghayati,dan mengamalkan sumpah dokter
Pasal 2 sampai pasal 9
Kewajiban dokter sebagai pasien
Pasal 10 sampai pasal 13
Kewajiban dokter terhadap teman sejawat:
Pasal 14 dan pasal 15
Kewajiban dokter terhadap diri sendiri
Pasal 16 dan pasal 17
LO. 3.4 Memahami Hak dan Kewajiban Pasien
Kewajiban Pasien :
Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang
penyakit
Memeriksakan diri sedini mungkin pada dokter
Mematuhhi nasihat dan petunjuk dokter
Menandatangani surat-surat PTM, dll
Yakin pada dokter dan yakin akan sembuh
Melunasi biaya perawatan di Rumah Sakit
Hak Pasien :
Hak hidup,hak atas tubuhnya sendiri
Memperoleh penjelasan tentang diagnostik dan terapi dari
dokter
Dirujuk kepada dokter spesialis kalu diperlukan
Kerahasiaan dari rekam medisnya
Memperoleh penjelasan tentang peraturan Rumah Sakit
Berhubungan dengan keluarga,penasihat selama perawatan
Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya rawat
inap ,obat,dll.
LI. 4. Mempelajari tentang Hukum Praktik bayi tabung dan surrogate mother atau ibu
titipan menurut islam
Menurut fatwa MUI (hasil komisi fatwa tanggal 13 juni 1979)
menfatwakan sebagai berikut:
Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami-
istri yang sah hukumnya hukumnya boleh, sebab ini termasuk
ikhtiar
Bayi tabung dengan pasangan suami-istri dengan titipan rahim
isteri yang lain, hukumnya haram karena hal ini dapat
menimbulkan masalah dalam warisan
Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah
meninggal dunia, hukumnya haram berdasarkan kaidah Az-
zariah, sebab menimbulkan maslah dalam penentuan nasap
maupun dalam waris
Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain
pasangan suami-istri yang sah hukumnya haram karena
statusnya sama seperti berzina.