SKENARIO 1

13
Blok Gastro Intestinal Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 1 SKENARIO 1 NYERI ULU HATI 1. Mempelajari Anatomi Makroskopis dan Mikroskopis Gaster ANATOMI MAKROSKOPIK  Memiliki bentuk seperti koma, dalam bidang frontal melengkung ke kiri.  Dimulai dari esophagus pars abdominalis pada foramen esophagicum pada diaphragma setinggi TH X.  Bentuk tergantung : o Volume isi o Lanjutnya pencernaan o Kekuatan otot-otot ventriculus o Keadaaan usus-usus sekitarnya.  Dibedakan menjadi : o Curvatura minor o Curvatura major o Paries ventralis o Paries dorsalis.  Ventriculus dibagi dalam :

Transcript of SKENARIO 1

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 1/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

1SKENARIO 1

NYERI ULU HATI

1. Mempelajari Anatomi Makroskopis dan Mikroskopis Gaster

ANATOMI MAKROSKOPIK

  Memiliki bentuk seperti koma, dalam bidang frontal melengkung ke kiri.

  Dimulai dari esophagus pars abdominalis pada foramen esophagicum pada

diaphragma setinggi TH X.

  Bentuk tergantung :

o  Volume isi

o  Lanjutnya pencernaan

o  Kekuatan otot-otot ventriculus

o  Keadaaan usus-usus sekitarnya.

  Dibedakan menjadi :

o  Curvatura minor

o  Curvatura major

o  Paries ventralis

o  Paries dorsalis.

  Ventriculus dibagi dalam :

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 2/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

2

o  Cardia (muara esophagus)

o  Fundus/fornix (bagian menonjol ke cranial sebelah kiri esophagus)

o  Corpus (dari muara esophagus sampai tempat tercaudal ventriculus)

o  Pars pylorica (dari tempat tercaudal sampai akhir ventriculus)

o  Pylorus (tempat akhir ventriculus).

  Batas antara corpus dan pars pylorica, lengkung ventriculus lebih membuat suatu

sudut dengan incisura incisura angularis.

  Tempat sempit pada pylorus isthmus; serabut-serabut yang melintang

membentuk m. sphincter pylori.

  Dinding ventriculus terdiri dari (luar dalam) :

o  Tunica serosa (peritoneum viscerale)

o  Tunica muscularis (luar dalam) : stratum longitudinale, stratum circulare,

stratum obliquum

o  Tunica mucosa.

(Apparatus Digestorius & Sistem Reproduksi, dr. H. Achmad Sofwan, M.Kes, PA)

ANATOMI MIKROSKOPIK

LAMBUNG 

Merupakan segmen saluran pencernaan yang melebar, fungsi utama menambah cairan

makanan, mengubahnya menjadi bubur dan melanjutkan proses pencernaan. Ada tiga

struktur histologis yang berbeda : corpus, fundus, pylorus. Peralihan esophagus dan

lambung adalah esophagus-cardia, epitel berlapis gepeng esophagus beralih menjadi epitelselapis torak pada cardia. Mucosa cardia terlihat berlipat-lipat : foveola gastrica. Di dalam

lamina propria terdapat kelenjar potong melintang (kelenjar tubulosa berkelok-kelok), dapat

meluas ke dalam lamina propria esophagus. Setelah mencapai cardia, kelenjar esophagus di

submukosa tidak ada lagi. Tunica muscularis circularis menebal membentuk sphincter.

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 3/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

3

Epitel terdiri dari sel silindris mensekresi mukus (PAS-positif). Permukaan lambung ditandai

dengan lipatan mukosa yang disebut rugae. Dalam lipatan terdapat invaginasi/cekungan

disebut gastric-pits atau foveolae gastricae. Di dalam mukosa terdapat kelenjar-kelenjar

yang bermuara pada foveola gastrica.

Fundus

Mukosa diliputi epitel selapis torak. Pada dasar foveola gastrica bermuara kelenjar fundus,

kelenjar tubulosa simpleks dan lurus. Foveola gastrica sepertiga tebal mukosa (dangkal),

sedangkan kelenjarnya (fundus) dua pertiga tebal mukosa, terletak dalam lamina propria.

Ada 4 macam sel kelenjar :

1.  Sel Mucus Leher (Neck Cell), terdapat di leher kelenjar, mirip sel epitel mukosa.

Bagian apikal sel kadang-kadang mengandung granula.2.  Sel HCl (Parietal Cell), berbentuk segitiga atau bulat, terdapat di bagian isthmus

kelenjar, sitoplasma warna merah, inti di tengah, chromatin padat.

3.  Sel Zimogen (Chief Cell), sel berbentuk mirip sel HCl, tidak teratur, sitoplasma basofil,

inti sel terletak basal, terdapat banyak di bagian bawah kelenjar.

4.  Sel Argentaffin, sukar dijumpai pada sediaan HE.

Dindingnya serua dengan saluran pencernaan lain, tetapi tunica muscularis dengan lapisan

circular lebih tebal.

Pilorus 

Berbeda dengan fundus, foveola gastrica lebih dalam. Sel-sel kelenjar hampir homogen,

semua sel mukus kelenjar pilorus sering berkelok-berkelok di dalam lamina propria. Kadang-

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 4/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

4

kadang ditemukan nodulus lymphaticus yang menembus tunica submukosa. Tunica

muscularis, dengan lapisan circular amat tebal membentuk sphincter.

(Penuntun Praktikum Histologi Blok Gastro Intestinal)

2. Mempelajari Fisiologi Gaster

FUNGSI GASTER

1.  Penyimpanan makanan

2.  Produksi kimus

3.  Digesti protein

4.  Produksi mukus

5.  Produksi faktor intrinsik (glikoprotein & vitamin B12)

6.  Absorpsi

(Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, Ethel Sloane)

MEKANISME SISTEM GASTER

Motilitas dan pengosongan lambung

Dalam keadaan kosong, lambung akan merupakan suatu tabung otot yang berkontraksi dan

dinding bagian dalamnya berdekatan letaknya satu sama lain. Jika makanan masuk, otot

polos akan berelaksasi dan dinding lambung akan kendur tanpa disertai naiknya tekanan

intraluminal. Pencampuran ma¬kanan yang dimakan yang kemudian menjadi khimus

(makanan halus) terjadi dengan kontraksi peristaltik dan jalan keluar lam¬bung ada dalam

keadaan tertutup. Pada pengosongan lambung, pilorus akan terbuka sebentar, dan sebagian

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 5/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

5

khimus de¬ngan bantuan kontraksi peristaltik di daerah antrum akan masuk ke usus

duabelas jari.

Pengaturan peristiwa ini terjadi baik melalui saraf maupun hormon. Impuls parasimpatikus

yang disampaikan melalui nervus va¬gus akan meningkatkan motilitas, secara reflektoris

melalui vagus juga akan terjadi pengosongan lambung. Refleks pengosong¬an lambung iniakan dihambat oleh isi yang penuh, kadar lemak yang tinggi dan reaksi asam pada awal usus

halus. Keasaman ini disebabkan oleh hormon saluran cerna terutama sekretin dan

kholesistokinin-pankreo-zimin, yang dibentuk dalam mukosa usus halus dan dibawa

bersama aliran darah ke lambung. Dengan demikian proses pengo¬songan lambung

merupakan proses umpan balik humoral.

Di samping proses yang disebutkan di atas, pengaturan motorik lambung dilakukan oleh

mekanisme lain. Pengaturan ini diduga antara lain dilakukan oleh dopamin dan se¬rotonin.

Sekresi getah lambung Kelenjar di lambung tiap hari membentuk sekitar 2-3 liter getah

lambung, yang merupakan larutan asam klo¬rida yang hampir isotonis dengan pH antara

0,8-1,5, yang mengandung pula enzim pencemaan, lendir dan faktor intrinsik yang

dibutuhkan untuk absorpsi vitamin B12. Asam klorida menyebabkan denaturasi protein

makanan dan menyebab¬kan penguraian enzimatik lebih mudah. Asam klorida juga

menyediakan pH yang cocok bagi enzim lambung dan mengubah pepsinogen yang tak aktif 

menjadi berbagai pepsin.

Asam klorida juga akan membunuh bakteri yang terbawa bersama makanan. Pengatur¬an

sekresi getah lambung sangat kompleks. Seperti pada pengaturan motflitas lambung serta

pengosongannya, di sini pun terjadi pengaturan oleh saraf maupun hormon. Berdasarkan

saat terjadinya peristiwa, ma-ka sekresi getah lambung dibagi atas fase sefalik, lambung(gastral) dan usus (intestinal).

Fase sekresi sefalik diatur sepenuhnya me¬lalui saraf. Penginderaan penciuman dan rasa

akan menimbulkan impuls saraf aferen, yang di sistem saraf pusat akan merangsang serabut

vagus. Stimulasi nervus vagus akan menyebabkan dibebaskannya asetilkolin dari dinding

lambung. Ini akan menyebab¬kan stimulasi langsung pada sel parietal dan sel epitel serta

akan membebaskan gastrin dari sel G antrum. Melalui aliran darah, gastrin akan sampai

pada sel parietal dan akan menstimulasinya sehingga sel itu mem¬bebaskan asam klorida.

Pada sekresi asam klorida ini, histamin juga ikut berperan. His-tamin ini dibebaskan oleh

mastosit karena stimulasi vagus (gambar). Secara tak langsung dengan pembebasan

histamin ini gastrin dapat bekerja.

Fase gastrik sekresi getah lambung dise¬babkan oleh makanan yang masuk ke dalam

lambung. Relaksasi serta rangsang kimia se¬perti hasil urai protein, kofein atau alkohol,

akan menimbulkan refleks kolinergik lokal dan pembebasan gastrin. Jika pH turun di bawah

3, pembebasan gastrin akan dihambat.

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 6/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

6

Gambar: Bagan pengaruh sekresi sel parietal

Pada fase intestinal mula-mula akan terjadi pe-ningkatan dan kemudian akan diikuti denganpenurunan sekresi getah lambung. Jika makanan yang baru dimakan dan tidak asam masuk

ke dalam duodenum, maka dari sel G duodenum akan dibebaskangortnVi. Jika ke¬mudian

khimus yang asam masuk ke usus duabelas jari akan dibebaskan sekretin. Ini akan menekan

sekresi asam klorida dan merangsang pengeluaran pepsinogen. Ham-batan sekresi getah

lambung lainnya dilakukan oleh kholesistokinin-pankreozimin, terutama jika khimus yang

banyak mengandung lemak sampai pada usus halus bagian atas.

Di samping zat-zat yang sudah disebutkan ada hormon saluran cerna lainnya yang berperan

pada sekresi dan motilitas. GIP (gas¬tric inhibitory polypeptide) menghambat sekresi HC1

dari lambung dan kemungkinan juga merangsang sekresi insulin dari kelenjar pankreas.

Somatostatin, yang dibentuk tidak hanya di hipothalamus tetapi juga di sejumlah organ

lainnya antara lain sel D mukosa lambung dan usus halus serta kelenjar pankreas,

menghambat sekresi asam klorida, gastrin dan pepsin lambung dan sekresi sekretin di usus

halus. Fungsi endokrin dan eksokrin pankreas akan turun (sekresi insulin dan glukagon serta

asam karbonat dan enzim pencernaan). Di samping itu ada tekanan sistemik yang tak

berubah, pasokan darah di daerah n.splanhnicus akan berkurang se¬kitar 20-30%.

Perlu pula dikemukakan di sini rangsangan emosional. Stres, kemarahan akan

meningkatkan, rasa takut atau kesedihan akan mengurangi sekresi getah lambung dan

motilitas.

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 7/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

7

Tipe sel pada lambung

1.Parietal

...Substansi yang disekresi : HCl

...Target sekresi : pepsinogen, makanan yang dicerna.

...Hasil sekresi : pepsinogen diubah menjadi pepsin, ikatan-ikatan makanan lain dipecahkan.

2.Chief 

...Substansi yang disekresi : pepsinogen

...Target sekresi : protein yang dicerna.

...Hasil sekresi : protein diubah menjadi asam amino.

3.Sel – sel G (hanya di dalam antrum)

...Substansi yang disekresi : gastrin, kedalam aliran dalam.

...Target sekresi : sel –sel chief dan parietal.

...Hasil sekresi : sel – sel chief dan parietal mulai dan mempertahankan sekresi.

Getah cerna lambung yang menghasilkan :

a.Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton).

b.Asam klorida (HCL), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai anti septik dan desinfek-

...tan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin, merangsang

...keluarnya getah usus, dan mengatur membuka tutup kleps sfingter pilorus.

c.Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari karsino-

...gen (kasinogen dan protein susu).

d.Lapisan lambung : jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang

...merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar  – kelenjar yang ada di lambung berada di

...dalam selaput lendir lambung.

Digesti dalam lambung

Cairan lambung memicu digesti protein dan lemak.

1) Digesti protein. Pepsinogen (disekresi sel chief) diubah menjadi pepsin oleh asam

klorida (disekresi sel parietal). Pepsin adalah enzim proteolitik yang hanya dapat bekerja

dengan pH dibawah 5. enzim ini menghidrolisis protein menjadi polipeptida. Lambung janin

mem- produksi renin, enzim yang mengkoagulasi protein susu, dan menguraikannya untuk

mem-bentuk dadih (curd).

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 8/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

8

2) Lemak. Lipase lambung (disekresi sel chief) menghidrolisis lemak susu menjadi asam

lemak dan gliserol, tetapi aktivitasnya terbatas dalam kadar pH yang rendah.

3) Amilase dalam saliva yang menghidrolisis zat tepung bekerja pada pH netral. Enzim

ini terbawa bersama bolus yang tetap bekerja dalam lambung sampai asibitas lambung

menembus bolus. Lambung tidak mensekresi enzim untuk mencerna karbohidrat.

(http://task-list.blogspot.com)

3. Mempelajari Biokimia Gaster

PENCERNAAN KARBOHIDRAT

Karbohidrat utama di dalam makanan adalah polisakarida, disakarida, dan monosakarida.

Zat tepung (polimer glukosa) dan derivatnya merupakan satu-satunya polisakarida yang

dicerna di dalam saluran cerna manusia.

Di mulut, zat tepung dicerna oleh α-amilase saliva. Namun, pH optimal enzim ini adalah 6,7,

sehingga kerjanya dihambat oleh getah lambung yang bersifat asam yang keluar pada saat

makanan masuk ke lambung. Di usus halus, α-amilase saliva dan pankreas juga bekerja pada

polisakarida dalam makanan. Baik α-amilase saliva maupun pankreas menghidrolisis ikatan

1:4α, tetapi mempertahankan ikatan 1:6α, ikatan 1:4α terminal, dan ikatan 1:4α di titik-titik

percabangan. Akibatnya, hasil akhir pencernaan α-amilase adalah oligosakarida: maltosa

(disakarida), maltotriosa (trisakarida), beberapa polimer yang sedikit lebih besar dengan

glukosa pada ikatan 1:4α, dan dekstrin-α, yaitu polimer glukosa yang mengandung sekitar

delapan molekul glukosa dengan ikatan 1:6α. 

Berbagai oligosakaridase yang bertanggung jawab pada pencernaan derivat zat tepung lebih

lanjut berada di bagian luar brush border , yaitu pada membran mikrovili usus halus.

Sebagian dari enzim ini memiliki lebih dari satu substrat. α-Dekstrinase, yang juga dikenal

sebagai isomaltase , terutama berperan dalam hidrolisis ikatan 1:6α. Bersama maltase dan

sukrase, enzim ini juga menguraikan maltotriosa dan maltosa. Sukrase dan α-dekstrinase

disintesis sebagai rantai glikoprotein tunggal yang dimasukkan ke membran brush border. 

Rantai tersebut kemudian dihidrolisis oleh protease pankreas menjadi subunit sukrase dan

isomaltase.

Sukrase menghidrolisis sukrosa menjadi satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.

Selain itu, terdapat dua disakaridase di brush border : laktase, yang menghidrolisis laktosa

menjadi glukosa dan galaktosa, dan trehalase, yang menghidrolisis trehalosa, yakni suatu

dimer glukosa ddengan ikatan 1:1α, menjadi dua molekul glukosa. 

Laktase merupakan enzim yang menarik karena, pada kebanyakan mamalia dan pada

banyak ras manusia, aktivitas laktase usus halus ini tinggi saat lahir, kemudian menurun

sampai ke tingkat rendah selama masa kanak-kanak dan dewasa. Kadar laktase yang rendah

menimbulkan intoleransi terhadap susu (intoleransi laktosa). Masalah intoleransi susu

dapat ditanggulangi dengan preparat laktase, tetapi harga preparat ini mahal. Yogurt dapat

ditoleransi lebih baik daripada susu oleh individu yang intoleran karena yogurt mengandunglaktase bakterinya sendiri.

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 9/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

9PENCERNAAN PROTEIN 

Pencernaan protein dimulai di lambung, tempat pepsin menguraikan beberapa ikatan

peptida. Seperti banyak enzim lain yang berperan mencerna protein, pepsin disekresi dalambentuk prekursor inaktif (proenzim) dan diaktifkan dalam saluran cerna. Prekursor pepsin

disebut pepsinogen dan diaktifkan oleh asam hidroklorida lambung. Mukosa lambung

manusia mengandung sejumla pepsinogen yang saling berhubungan, yang dapat dibagi

menjadi dua kelompok yang berbeda secara histoimunokimia, yakni pepsinogen I dan

pepsinogen II. Pepsinogen I hanya ditemukan di daerah yang menyekresi asam, sedangkan

pepsinogen II juga ditemukan di daerah pilorus. Sekresi asam secara maksimal berkorelasi

dengan kadar pepsinogen I.

Pepsin menghidrolisis ikatan antara asam amino aromatik seperti fenilalanin atau tirosin

dan asam amino kedua sehingga hasil pencernaan pepsin adalah polipeptida dengan

berbagai ukuran. Gelatinase yang mencairkan gelatin juga ditemukan di lambung. Kimosin,

yakni enzim lambung penggumpal susu yang dikenal juga sebagai rennin, ditemukan dalam

lambung hewan muda, tetapi mungkin tidak dijumpai pada manusia.

Karena pH optimum untuk pepsin adalah 1,6-3,2, kerja enzim ini terhenti bila isi lambung

bercampur dengan getah pankreas yang alkalis di duodenum dan jejunum. pH isi usus halus

di bagian superior duodenum adalah 2,0-4,0, tetapi pada bagian lainnya adalah sekitar 6,5.

Di usus halus, polipeptida yang terbentuk melalui pencernaan di lambung dicerna lebih

lanjut oleh enzim-enzim proteolitik kuat yang berasal dari pankreas dan mukosa usus halus.

Tripsin, kimotripsin, dan elastase bekerja pada ikatan peptida interior di molekul-molekul

peptida dan disebut endopeptidase. Karboksipeptidase pankreas merupakan eksopeptidase 

yang menghidrolisis asam amino di ujung karboksil dan amino polipeptida. Beberapa asam

amino bebas dilepaskan di dalam lumen usus halus, tetapi asam amino lainnya dilepaskan

pada permukaan sel oleh aminopeptidase, karboksipeptidase, endopeptidase, dan

dipeptidase di brush border sel mukosa. Beberapa dipeptida dan tripeptida diangkut secara

aktif ke dalam sel usus halus dan dihidrolisis oleh peptidase intrasel, dan asam-asam

aminonya memasuki aliran darah. Jadi pencernaan akhir asam amino terjadi di tiga tempat:

lumen usus halus, brush border , dan sitoplasma sel mukosa.

PENCERNAAN LIPID

Enzim lipase lidah disekresi oleh kelenjar Ebner di permukaan dorsal lidah, dan lambung

 juga mensekresi lipase. Lipase lambung tidak begitu penting kecuali pada insufisiensi

pankreas, tetapi lipase lidah menjadi aktif di lambung dan dapat mencerna sebanyak 30%

trigliserida makanan.

Kebanyakan pencernaan lemak berawal di duodenum, yang melibatkan salah satu enzim

terpenting, yakni lipase pankreas. Enzim ini menghidrolisis ikatan -1 dan -3 trigliserida

(triasilgliserol) dengan relatif mudah, tetapi bekerja pada ikatan -2 dengan kecepatan yang

sangat rendah sehingga hasil utama kerjanya adalah asam lemak bebas dan 2-monogliserida(2-monoasilgliserol). Enzim ini bekerja pada lemak yang telah diemulsikan. Aktivitas enzim

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 10/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

10

ini difasilitasi bila heliks amfipatik yang menutupi sisi aktifnya yang menyerupai suatu

penutup dibengkokkan ke belakang. Kolipase, protein dengan berat molekul sekitar 11.000,

 juga disekresi dalam getah pankreas, dan jika molekul ini mengikat ranah terminal  –COOH

lipase pankreas, tutup tersebut menjadi lebih mudah dibuka. Kolipase disekresi dalam

bentuk prekursor inaktif dan diaktifkan di lumen usus halus oleh tripsin.

Saat ini, di pankreas berhasil ditemukan lipase yang diaktifkan oleh garam empedu. Lipase

yang berbobot 100.000-kDa ini membentuk sekitar 4% dari protein total dalam getah

pankreas. Pada orang dewasa, lipase pankreas memiliki aktivitas 10-60 kali lebih aktif, lipase

yang diaktifkan oleh garam empedu, tidak seperti lipase pankreas, mengatalisis, hidrolisis

ester kolesterol, ester vitamin larut lemak, dan fosfolipid, serta trigliserida. Enzim yang

sangat mirip juga ditemukan di air susu manusia.

(Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, W. F. Ganong)

4. Mempelajari Sindroma Dispepsia

DEFINISI

Kumpulan gejala-gejala berupa keluhan nyeri perut atas, pedih, mual, kadang-kadang

disertai muntah, rasa panas di dada dan perut, lekas kenyang, anoreksi, kembung,

regurgitasi, banyak mengeluarkan gas masam dari mulut yang semuanya timbul akibat

kelainan saluran makan bagian atas.

Klasifikasi :

  Dispepsia Organik Bila penyebabnya jelas; ditemukan pada usia >40 thn.

o  Dispepsia tukak

o  Dispepsia bukan tukak

o  Refluks Gastroesofageal

o  Penyakit saluran empedu

o  Karsinoma (lambung, kolon, pankreas)

o  Pankreatitis

o  Sindroma malabsorpsi

o  Penyakit metabolisme (DM, Hiper/Hipotiroidi, Hiperparatiroidi, Imbalans

Elektrolit)o  Penyakit lain (Penyakit Jantung Iskemik, Penyakit Vaskular Kolagen)

  Dispepsia Fungsional (Non-organik) Karena kelainan fungsi saluran makan.

o  Dispepsia dismotilitas (karena gangguan motilitas : waktu pengosongan

lambung lambat, abnormalitas kontraktil, abnormalitas mioelektrik lambung,

refluks gastroduodenal)

(Gastroeenterologi, Sujono Hadi)

ETIOLOGI

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 11/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

11

Selain yang disebutkan pada klasifikasi, kelaian psikis, stress, dan faktor lingkungan dapat

mempengaruhi dispepsia fungsional. Hal ini terjadi oleh karena perangsangan dari nervus

vagus.

(Gastroenterologi, Sujono Hadi)

PATOFISIOLOGI

  Hipersekresi asam lambung

  Infeksi Helicobacter pylori  

  Dismotilitas gastrointestinal (perlambatan pengosongan lambung, hipomotilitas

antrum)

  Hipersensitivitas visceral terhadap distensi balon di gaster atau duodenum

  Disfungsi persarafan vagal hipersensitivitas gastrointestinal

  Aktivitas mioelektrik lambung  Penurunan kadar hormon motilin gangguan motilitas antroduodenal

  Diet dan faktor lingkungan

  Psikologis

(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV, Jilid 1, Aru W. Sudoyo, dkk)

MANIFESTASI KLINIS

Keluhan nyeri perut atas, pedih, mual, kadang-kadang disertai muntah, rasa panas di dadadan perut, lekas kenyang, anoreksi, kembung, regurgitasi, banyak mengeluarkan gas masam

dari mulut yang semuanya timbul akibat kelainan saluran makan bagian atas.

(Gastroenterologi, Sujono Hadi)

DIAGNOSIS

 Anamnesis

Keluhan nyeri perut atas, pedih, mual, kadang-kadang disertai muntah, rasa panas di dadadan perut, lekas kenyang, anoreksi, kembung, regurgitasi, banyak mengeluarkan gas masam

dari mulut yang semuanya timbul akibat kelainan saluran makan bagian atas.

(Gastroenterologi, Sujono Hadi)

Pemeriksaan Fisik 

Pada palpasi abdomen terdapat nyeri tekan epigastrium.

(Panduan PBL Blok Gastro Intestinal)

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 12/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

12Pemeriksaan Penunjang

  Laboratorium (darah, urin, tinja rutin, asam lambung, petanda tumor)

  Radiologis (menggunakan kontras ganda)  Endoskopi

  USG

(Gastroenterologi, Sujono Hadi)

Diagnosis Banding

Diagnosis banding pada nyeri abdomen atas:

Dispepsia Organik Dispepsia FungsionalUlkus Peptik Kronik

Refluks gastroesofageal

Obat: OAINS, aspirin

Kolelitiasis simtomatik

Pankreatitis kronis

Gangguan metabolik (uremia, hiperkalsemia,

gastroparesis DM)

Keganasan (gaster, pankreas, kolon)

Insufisiensi vaskula mesentrikus

Nyeri dinding perut

Disfungsi sensorik-motorik gastroduodenum

Gastroparesis idiopatik/hipomotilitas antrum

Disritmia gaster

Hipersensitivitas gaster/duodenum

Faktor psikososial

Gastritis H. pylori  

Idiopatik

(Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga, Jilid 1, Arif Mansjoer, dkk)

PROGNOSIS

Dispepsia fungsional yang ditegakkan setelah pemeriksaan klinis dan penunjang yang

akurat, mempunyai prognosis yang baik.

(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV, Jilid 1, Aru W. Sudoyo, dkk)

5. Mempelajari Penatalaksanaan Sindroma Dispepsia

TERAPI

  Antasida

  Penyekat H2 reseptor (menghilangkan rasa nyeri ulu hati)

  Penghambat pompa proton

  Sitoproteksi

  Metoklopramid  Domperidon

5/17/2018 SKENARIO 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-1-55b07eaf59407 13/13

Blok Gastro Intestinal

Ditya Ayu Dwiputri - 1102008082 

13  Cisapride

  Agonis motilin

  Lain-lain (Agonis 5-HT1, antispasmodik dyciclomin, anti mual ondansetron,

antidepresi amitriptilin)

  Psikoterapi

(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV, Jilid 1, Aru W. Sudoyo, dkk)

PENCEGAHAN

Pasien dinasehati untuk menghindari makanan yang dapat mencetuskan serangan keluhan

(pedas, asam, tinggi lemak).

(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV, Jilid 1, Aru W. Sudoyo, dkk)

6. Mempelajari tentang Israf dan Tabdzir

ETIKA KONSUMSI DALAM ISLAM

Konsep konsumsi berlebih-lebihan, yang merupakan ciri khas masyarakat yang tidak

mengenal Tuhan, dikutuk dalam Islam dan disebut dengan istilah israf (pemborosan) atau

tabzir (menghambur-hamburkan uang/harta tanpa guna). Menurut Islam, anugerah-

anugerah Allah SWT itu milik semua manusia dan suasana yang menyebabkan sebagian

diantara anugerah-anugerah itu berada di tangan orang-orang tertentu tidak berarti bahwamereka dapat memanfaatkan anugerah-anugerah itu untuk mereka sendiri.

Sedangkan orang lain tidak memiliki bagiannya sehingga banyak diantara anugerah-

anugerah yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia itu masih berhak mereka miliki

walaupun mereka tidak memperolehnya. Dalam Al-Qur’an Allah SWT mengutuk dan

membatalkan argumen yang dikemukakan oleh orang kaya yang kikir karena ketidaksediaan

mereka memberikan bagian atau miliknya ini, bila dikatakan kepada mereka, “Belanjakanlah

sebagian rizqi Allah SWT yang diberikan-Nya kepadamu,” orang-orang kafir itu berkata,

“Apakah kami harus memberi makan orang-orang yang jika Allah menghendaki akan diberi-

Nya makan? Sebenarnya kamu benar-benar tersesat”. 

Selain itu, perbuatan untuk memanfaatkan atau mengkonsumsi barang-barang yang baik itu

sendiri dianggap sebagai kebaikan dalam islam, karena kenikmatan yang dicipta Allah SWT

untuk manusia adalah ketaatan kepada-Nya.

(http://renunganislam.wordpress.com)

-----***-----