Skdn Pejaten Timur

12
TUGAS KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT BALOK SKDN Posyandu di Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu Disusun Oleh: Fembriya Tenny Utami 030.08.101 Ade Laksono 030.10.002 Agrietia 030.10.012 Muhammad Agrifian 030.10.188 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

description

skdn

Transcript of Skdn Pejaten Timur

Page 1: Skdn Pejaten Timur

TUGAS KEPANITERAAN

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

BALOK SKDN

Posyandu di Kelurahan Pejaten Timur

Kecamatan Pasar Minggu

Disusun Oleh:

Fembriya Tenny Utami 030.08.101

Ade Laksono 030.10.002

Agrietia 030.10.012

Muhammad Agrifian 030.10.188

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

PERIODE 25 MEI 2015 – 8 AGUSTUS 2015

Page 2: Skdn Pejaten Timur

Data Penimbangan

DATA POSYANDU KELURAHAN

S Semua balita yang ada di Daerah

Kelompok Penimbangan

Jumlah seluruh balita di posyandu

K Semua balita yang terdaftar dan

mempunyai KMS bulan ini

Jumlah balita yang memiliki KMS

pada bulan ini di kelurahan

D Semua balita yang ditimbang

bulan ini

Rekapitulasi jumlah balita yang

ditimbang bulan ini dari seluruh

posyandu di kelurahan

N/T Balita yang ditimbang 2 bulan

berturut-turut dan garis

pertumbuhannya pada KMS naik

(N) atau tidak naik (T)

Rekapitulasi jumlah balita yang N

atau T dari seluruh posyandu di

kelurahan

BGM Jumlah balita yang berada

dibawah garis merah bulan ini

pada KMS

Rekapitulasi jumlah anak BGM dari

seluruh posyandu di kelurahan

O Jumah balita yang ditimbang

bulan ini tapi bulan lalu tidak

ditimbang

Rekapitulasi jumlah balita tidak

ditimbang bulan sebelumnya dari

seluruh posyandu di kelurahan

B Jumlah balita yang baru

ditimbang bulan ini dari

posyandu yang melapor

Rekapitulasi jumlah balita yang baru

pertama kali ditimbang bulan ini dari

seluruh posyandu di kelurahan

Page 3: Skdn Pejaten Timur

A. Jenis Data

1. Jumlah keseluruhan balita usia 0-59 bulan yang ada di wilayah Kelurahan Pejaten

Timur Kecamatan Pasar Minggu ( S )

2. Jumlah balita usia 0-59 bulan yang memiliki Kartu Menuju Sehat di wilayah

Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu ( K )

3. Jumlah balita yang datang ditimbang pada bulan penimbangan di wilayah Kelurahan

Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu ( D )

4. Jumlah balita yang naik berat badannya pada bulan penimbangan di wilayah

Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu ( N )

5. Jumlah anak balita Bawah Garis Merah di wilayah Kelurahan Pejaten Timur

Kecamatan Pasar Minggu (BGM)

B. Sumber Data

Data diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita pada bulan Januari - Maret

2015 di Posyandu Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu.

C. Periode Waktu

1. Data pada bulan Januari - Maret dikumpulkan melalui Posyandu dan koordinator

program ( tahun 2015 )

2. Setiap hari, untuk kasus BGM yang datang ke petugas kesehatan (bidan kelurahan)

dan ke pelayanan kesehatan di Posyandu Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar

Minggu pada tahun 2015.

D. Pengolahan

Dalam Pengolahan penghitungan N dan D harus benar. Misalnya seorang anak

setelah ditimbang mengalami kenaikan berat badan 0,1 kg, ketika data berat badan

tersebut dipindahkan ke KMS ternyata tidak naik mengikuti pita warna, pada contoh ini

anak tidak dikelompokkan sebagai balita yang mengalami kenaikan BB (lihat buku

pemantauan pertumbuhan).

Data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau dalam bentuk

proporsi misalnya N/D, D/S, K/S dan BGM/D untuk masing – masing Posyandu.

Page 4: Skdn Pejaten Timur

Biasanya setelah melakukan kegiatan di Posyandu atau di pos penimbangan

petugas kesehatan dan kader Posyandu (petugas sukarela) melakukan analisis SKDN.

Analisisnya terdiri dari:

1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita

Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah

kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x 100%), hasilnya minimal

harus mencapai 80% , apabila dibawah 80% maka dikatakan partisipasi masyarakat

untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangatlah

rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh petugas

kesehatan ataupun kader Posyandu dan memungkinkan balita ini tidak diketahui

pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan berat badannya.

2. Tingkat Liputan Program

Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh balita yang

ada di wilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%). Hasil yang

didapat harus 100%. Alasannya balita – balita yang telah mempunyai KMS telah

mempunyai alat instrumen untuk memantau berat badannya dan data pelayanan

kesehatan lainnya. Apabila tidak digunakan atau tidak dapat KMS maka pada

dasarnya program POSYANDU tersebut mempunyai liputan yang sangat rendah atau

bisa juga dikatakan balita yang seharusnya mempunyai KMS karena memang mereka

(Balita) masih dalam fase pertumbuhan ini telah kehilangan kesempatan untuk

mendapat pelayanan sebagaimana yang terdapat dalam KMS tersebut. Khusus untuk

Tingkat Kehilangan Kesempatan ini menggunakan rumus ((S-K)/S x 100%), yaitu

jumlah balita yang ada di wilayah Posyandu dikurangi Jumlah balita yang

mempunyai KMS, hasilnya dibagi dengan jumlah balita di wilayah posyandu

tersebut, semakin tinggi Presentasi Kehilangan Kesempatan, maka semakin rendah

kemauan orang tua balita untuk dapat memanfaatkan KMS. Padahal KMS sangat baik

untuk memantau pertumbuhan berat badan balita atau juga pola pertumbuhan berat

badan balita.

Page 5: Skdn Pejaten Timur

3. Indikator lainnya

Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya dibandingkan

dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya semua balita yang

ditimbang harus mengalami peningkatan berat badannya.

4. Indikator Lainnya dalam SKDN adalah indikator Drop-Out, yaitu balita yang sudah

mempunyai KMS dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi kemudian

tidak pernah datang lagi di Posyandu untuk selalu mendapatkan pelayanan kesehatan.

Rumusnya yaitu jumlah balita yang telah mendapatkan KMS dikurangi dengan

jumlah balita yang ditimbang, dan hasilnya dibagi dengan balita yang mempunyai

KMS ((K-D)/K x 100%).

5. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan anatara jumlah balita

yang status gizinya berada di Bawah Garis Merah (BGM) dibagi dengan banyaknya

jumlah balita yang ditimbang pada bulan penimbangan (D). Rumusnya adalah

(BGM/D x 100%).

E. Penyajian

1. Penyajian dalam bentuk tabel dan grafik

2. Di tingkat kelurahan dapat ditampilkan tabel SKDN dan tabel proporsi D/S, N/D, K/S

dan BGM/D menurut Posyandu pada grafik 1 dan 2

Page 6: Skdn Pejaten Timur

Tabel SKDN Posyandu di Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu Periode Januari 2015 – Maret 2015

Januari 2015 Februari 2015 Maret 2015S K D N BGM S K D N BGM S K D N BGM

2947 2947 2947 2738 6 2954 2954 2949 2745 3 2968 2968 2952 2776 2

Proporsi D/S, N/D, N/S, K/S, BMG/D, (K-D)/K wilayah cakupan Posyandu Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu pada bulan Januari 2015 – Maret 2015

Rumus Januari 2015 Februari 2015 Maret 2015D/S (%) 100 % 99,83 % 99,46 %N/D (%) 93 % 93,08 % 94,03 %K/S (%) 100 % 100 % 100 %D/K (%) 100 % 99,83 % 99,46 %

BGM/D (%) 0,2 % 0,1 % 0,06 %(K-D)/K (%) 0 % 0,16 % 0,53 %

Page 7: Skdn Pejaten Timur

GRAFIK PENCAPAIAN PROGRAM SKDN

ANALISA SKDN

Dari data-data yang telah didapatkan untuk setiap indikator kemudian dilakukan analisis SKDN

yang terdiri dari :

1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita yaitu jumlah balita yang

ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu atau dengan

menggunakan rumus (D/S x 100%) hasilnya minimal harus mencapai 80% apabila

dibawah 80 % maka dikatakan partisipasi masyarakat untuk kegiatan pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangat rendah. Di Posyandu Kelurahan

Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu didapatkan presentasi tingkat partisipasi bulan

Januari sebesar 100 %, Februari sebesar 99,83 % dan Maret 99,46%. Kesimpulannya,

tingkat partisipasi masyarakat di wilayah kerja Posyandu Kelurahan Pejaten Timur

Kecamatan Pasar Minggu berada di atas target yang diharapkan walaupun ada penurunan

partisipasi di setiap bulannya.

2. Tingkat liputan program yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan

jumlah seluruh balita yang ada di wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus

(K/S x 100 %), hasil yang dicapai harus 100%. Pada hasil perhitungan yang didapatkan di

Posyandu Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu pada bulan Januari sebesar

Page 8: Skdn Pejaten Timur

100 %, Februari 100 %, dan Maret sebesar 100 %, Hasil ini menunjukkan hampir semua

balita di wilayah kerja Posyandu Kelurahan PejatenTimur Kecamatan Pasar Minggu

memiliki KMS.

3. Indikator-indikator lainnya dalam SKDN adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang

naik berat badannya dibandingkan dengan jumlah Januari sebesar 93 %, Februari sebesar

93,08 % dan Maret 94,03 %. Data yang didapatkan menunjukkan hasil yang meningkat

pada setiap bulannya yang mencapai Gold Standard kenaikan berat badan balita yang

ditimbang.

4. Indikator lainnya adalah Indikator Drop Out yaitu balita yang sudah mempunyai KMS

dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi kemudian tidak pernah datang lagi

di posyandu untuk selalu mendapatkan pelayanan kesehatan. Rumusnya adalah jumlah

balita yang telah mendapat KMS dibagi dengan jumlah balita ditimbang hasilnya dibagi

dengan balita yang punya KMS yaitu (K-D)/ K x 100 %. Pada Posyandu Kelurahan

Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu di dapatkan presentase drop out pada bulan

Januari sebesar 0 %, Februari sebesar 0,16 % dan Maret 0,53 %. Angka kejadian drop out

meningkat dari Januari ke Maret yang awalnya 0 % pada bulan Januari atau tidak ada

kasus drop out namun meningkat setiap bulannya. Melihat hal tersebut, maka dirasa perlu

untuk ditelusuri penyebab terjadinya drop out ini.

5. Indikator lainnya dalam balok SKDN adalah perbandingan antara jumlah balita yang

status gizinya berada di Bawah Garis Merah (BGM) dibagi dengan banyaknya jumlah

balita yang ditimbang pada bulan penimbangan (D). Dari hasil perhitungan didapatkan

jumlah balita yang berada yang berada di bawah garis merah pada bulan Januari sebesar

0,2 %, Februari sebesar 0,1 % dan Maret sebesar 0,06%. Dalam hal ini ditemukan balita

yang berada pada bawah garis merah ( BGM ) di Posyandu Kelurahan Pejaten Timur

Kecamatan Pasar Minggu tetapi angka BGM cenderung menurun pada setiap bulannya

yang menunjukkan semakin sedikit BGM yang ada di Posyandu Kelurahan Pejaten

Timur.