SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

14
1 PENGEMBANGAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILKER TAHUN 2014 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit DBD adalah penyakit infeksi akut dan menular yang disebabkan oleh virus Dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan sering menimbulkan wabah/kejadian luar biasa (KLB). Nyamuk Aedes Aegypti tersebar luas di Indonesia, sehingga penularan DBD dapat terjadi di semua tempat/wilayah yang terdapat nyamuk penular penyakit tersebut. Kasus DBD terbanyak dilaporkan di daerah-daerah dengan tingkat kepadatan yang tinggi, seperti propinsi-propinsi di Pulau Jawa dan Sumatera. Insiden rate tahun 2010 telah mencapai 65,62/100.000 penduduk dengan Case Fatality Rate sebesar 0,87 %. Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di hampir seluruh kota/kabupaten di Indonesia, penyebarannya semakin meluas mencapai seluruh propinsi di Indonesia termasuk juga di Propinsi Bangka Belitung. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini kerap menimbulkan kepanikan di masyarakat karena penyebarannya yang cepat dan potensinya yang menyebabkan kematian. Di provinsi Kepulauan Bangka Belitung kasus DBD selalu ada setiap bulannya. Di sisi lain kejadian kasus DBD terbanyak ada di kabupaten Bangka Barat. Jumlah penderita DBD di Kabupaten Bangka Barat meningkat dari tahun 2006 hingga 2013. Di Kabupaten Belitung, Kecamatan Tanjung Pandan merupakan daerah endemis DBD, selalu terdapat kasus DBD setiap tahunnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung terjadi KLB DBD pada tahun 2012 dengan IR sebesar 219 per 100.000 penduduk dan CFR sebesar 0,9 %. Sedangkan pada tahun 2013 ada penurunan kasus DBD yaitu sebesar 112 per 100.000 penduduk namun masih belum memenuhi standar indikator nasional DBD, yaitu angka kesakitan penderita DBD sebesar 52 per 100.000 penduduk. METODE PENELITIAN Survei jentik dilakukan pada 100 rumah di desa yang endemis DBD, mengacu pada metode yang digunakan oleh Ditjen P2M & PLP yaitu dalam pemeriksaan jentik berkala

description

PENGEMBANGAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASADEMAM BERDARAH DENGUE DI WILKER TAHUN 2014

Transcript of SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

Page 1: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

1

PENGEMBANGAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA

DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILKER TAHUN 2014

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyakit DBD adalah penyakit infeksi akut dan menular yang disebabkan oleh virus

Dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan sering menimbulkan

wabah/kejadian luar biasa (KLB). Nyamuk Aedes Aegypti tersebar luas di Indonesia,

sehingga penularan DBD dapat terjadi di semua tempat/wilayah yang terdapat nyamuk

penular penyakit tersebut. Kasus DBD terbanyak dilaporkan di daerah-daerah dengan

tingkat kepadatan yang tinggi, seperti propinsi-propinsi di Pulau Jawa dan Sumatera.

Insiden rate tahun 2010 telah mencapai 65,62/100.000 penduduk dengan Case Fatality

Rate sebesar 0,87 %.

Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan

masyarakat dan endemis di hampir seluruh kota/kabupaten di Indonesia, penyebarannya

semakin meluas mencapai seluruh propinsi di Indonesia termasuk juga di Propinsi Bangka

Belitung. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini

kerap menimbulkan kepanikan di masyarakat karena penyebarannya yang cepat dan

potensinya yang menyebabkan kematian. Di provinsi Kepulauan Bangka Belitung kasus

DBD selalu ada setiap bulannya. Di sisi lain kejadian kasus DBD terbanyak ada di

kabupaten Bangka Barat. Jumlah penderita DBD di Kabupaten Bangka Barat meningkat

dari tahun 2006 hingga 2013.

Di Kabupaten Belitung, Kecamatan Tanjung Pandan merupakan daerah endemis

DBD, selalu terdapat kasus DBD setiap tahunnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan

Kabupaten Belitung terjadi KLB DBD pada tahun 2012 dengan IR sebesar 219 per

100.000 penduduk dan CFR sebesar 0,9 %. Sedangkan pada tahun 2013 ada penurunan

kasus DBD yaitu sebesar 112 per 100.000 penduduk namun masih belum memenuhi

standar indikator nasional DBD, yaitu angka kesakitan penderita DBD sebesar 52 per

100.000 penduduk.

METODE PENELITIAN

Survei jentik dilakukan pada 100 rumah di desa yang endemis DBD, mengacu pada

metode yang digunakan oleh Ditjen P2M & PLP yaitu dalam pemeriksaan jentik berkala

Page 2: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

2

setiap desa/kelurahan dilakukan pengambilan jentik pada 100 rumah sampel. Sampel

diambil secara acak di desa yang endemis, meliputi beberapa RT.

Survei jentik dilakukan terhadap setiap tempat penampungan air yang dapat

menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes baik yang berada di dalam maupun di

luar rumah. Pengambilan jentik dilakukan menggunakan pipet, senter, dan botol vial.

Jentik nyamuk tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi jenisnya

menurut kunci identifikasi nyamuk Aedes yang dibuat oleh Ditjen P2M & PLP tahun

1989.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil di Kabupaten Belitung

Hasil Survei Jentik/Data Primer

Survei jentik dilakukan di beberapa RT di Desa Pangkalalang yaitu di RT 17, RT

18, RT 19, RT 20, dan RT 21. Adapun dari hasil survei sebanyak 105 rumah yang

diperiksa sebanyak 41 rumah positif jentik, dan dari kontainer yang diperiksa sebanyak

200 kontainer sebanyak 52 buah positif jentik.

Gambar 1. Distribusi Rumah Positif Jentik Nyamuk di Desa Pangkalalang Kecamatan

Tanjung Pandan Kabupaten Belitung Tahun 2014

Sumber : Data SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

Dari hasil tersebut maka House Indeks (HI) yaitu persentase rumah yang terjangkit

larva/pupa adalah 41/ 105 x 100 % = 39 %. Diperoleh angka HI sebesar 39 %. Menurut

Depkes (2000) angka House Indeks yang dianggap aman untuk penularan penyakit DBD

adalah kurang dari 5 %, dengan demikian daerah Desa Pangkalalang berpotensi dalam

terjangkit penyakit DBD.

41

64

Jumlah rumah positif jentik

positif jentik

Tanpa jentik

Page 3: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

3

Tabel 3. Jenis kontainer yang ditemukan jentik nyamuk

No Jenis Kontainer Jumlah %

1 Bak Mandi 33 63 %

2 Ember 6 12 %

3 Tempayan/drum 6 12 %

4 Dispenser 7 13%

Jumlah 52 100 %

Sumber : Data SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

Dilihat dari jenis kontainer yang banyak ditemukan jentik nyamuk, bak mandi

merupakan kontainer yang paling banyak ditemukan jentik .

Bak mandi yang ditemukan jentik Mencari jentik pada bak mandi

Angka Container Indeks (CI), yaitu persentase kontainer yang terjangkit jentik atau

pupa per kontainer yang diperiksa. Dari hasil survei sebanyak 52 kontainer yang positif

jentik dari jumlah kontainer yang diperiksa sebanyak 200 buah. Didapatkan angka CI =

52/ 200 x 100 % = 26 %

Persentase kontainer yang terjangkit jentik sebesar 26%. Menurut Kantachuvessiri

(2002) dalam Zulkarnain Siregar (2009), angka CI diatas 10 % sangat potensial bagi

penyebaran penyakit DBD. Dengan demikian, Desa Pangkalalang berpotensi bagi

penyebaran penyakit DBD.

Breteu Indeks (BI) adalah jumlah kontainer yang positif jentik dibagi dengan

rumah yang diperiksa. Dari hasil survei, sebanyak 52 kontainer yang positif jentik dan

jumlah rumah yang diperiksa ada 105 rumah. Didapatkan angka BI = 52/105 x 100% =

Page 4: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

49,5%. Nilai BI tersebut memberikan gambaran bahwa pada rumah yang positif jentik

didapati lebih dari satu kontainer yang ada jentik.

Sedangkan angka bebas jentik (ABJ) yaitu persentase rumah yang

jentik per jumlah rumah yang diperiksa, adalah :

ABJ = 64/ 105 x 100 %

= 61 %

ABJ sebesar 61 %, masih di bawah a

oleh Depkes RI sebesar 95 %.

Seluruh jentik yang didapat dilakukan

identifikasi jentik di Desa Pangkalalang

Aedes Aegypti, 4 ekor jentik nyamuk

Gambar 2. Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa

Pangkalalang Kecamatan

Sumber : Data SKD KLB DBD

Dari gambar terlihat bahwa jenis jentik yang banyak ditemukan di Desa

Pangkalalang adalah Aedes Aegypti, yang merupakan vektor penyakit DBD.

terdapat penderita DBD dan juga nyamuk Aedes Aegypti

dengue, kontak dengan manusia (penderita)

sehat.

Data sekunder dan primer yang didapat menunjukkan

mempunyai faktor risiko DBD

tempat perindukan diakibatkan kontainer yang terisi air hujan menjadi tempat nyamuk

berkembang biak. Oleh karena itu, Desa Pangkalalang masuk ke dalam daerah waspada

DBD.

5.8%Jenis Jentik Nyamuk di desa Pangkalalang

memberikan gambaran bahwa pada rumah yang positif jentik

didapati lebih dari satu kontainer yang ada jentik.

Sedangkan angka bebas jentik (ABJ) yaitu persentase rumah yang tidak

per jumlah rumah yang diperiksa, adalah :

/ 105 x 100 %

sebesar 61 %, masih di bawah angka bebas jentik (ABJ) nasional yang ditetapkan

oleh Depkes RI sebesar 95 %.

Seluruh jentik yang didapat dilakukan identifikasi jentik di laboratorium, hasil

jentik di Desa Pangkalalang sebanyak 45 ekor merupakan jenis jentik ny

4 ekor jentik nyamuk Aedes Albopictus dan 3 ekor jenis jentik

Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa

camatan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung Tahun 2014

Data SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

Dari gambar terlihat bahwa jenis jentik yang banyak ditemukan di Desa

Pangkalalang adalah Aedes Aegypti, yang merupakan vektor penyakit DBD.

dan juga nyamuk Aedes Aegypti yang di dalamnya terdapat virus

manusia (penderita) maka dapat menularkan ke orang lain

Data sekunder dan primer yang didapat menunjukkan bahwa, Desa Pangkalalang

mempunyai faktor risiko DBD karena ABJ hanya 61 %, serta adanya peningkatan tempat

diakibatkan kontainer yang terisi air hujan menjadi tempat nyamuk

Oleh karena itu, Desa Pangkalalang masuk ke dalam daerah waspada

7.7%

86.5%

5.8%Jenis Jentik Nyamuk di desa Pangkalalang

Aedes albopictus

Aedes aegypti

Culex

4

memberikan gambaran bahwa pada rumah yang positif jentik

tidak ditemukan

ngka bebas jentik (ABJ) nasional yang ditetapkan

laboratorium, hasil

merupakan jenis jentik nyamuk

3 ekor jenis jentik Culex.

Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa

Tahun 2014

Dari gambar terlihat bahwa jenis jentik yang banyak ditemukan di Desa

Pangkalalang adalah Aedes Aegypti, yang merupakan vektor penyakit DBD. Apabila

yang di dalamnya terdapat virus

maka dapat menularkan ke orang lain yang

Desa Pangkalalang

adanya peningkatan tempat-

diakibatkan kontainer yang terisi air hujan menjadi tempat nyamuk

Oleh karena itu, Desa Pangkalalang masuk ke dalam daerah waspada

Page 5: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

2. Hasil di Kabupaten Bangka Selatan

Hasil Survei Jentik di Kabupaten Bangka Selatan

Dari data primer survei jentik yang dilakukan

Kecamatan Air Gegas Desa Air Bara

rumah positif jentik.

Gambar 4. Distribusi Rumah Positif Jentik Nyamuk di Desa

Gegas Kabupaten Bangka

Sumber : Data SKD KLB DBD

Dari hasil tersebut maka House Indeks (HI) yaitu persentase rumah yang terjangkit

larva/pupa sebesar 20 %.

Angka Container Indeks (CI), yaitu

pupa per kontainer yang diperiksa. Dari hasil survei seban

jentik dari jumlah kontainer yang diperiksa sebanyak

sebesar 20 %. Angka CI sama

rumah satu buah kontainer per rumah.

Sedangkan dari hasil tersebut didapatkan angka bebas jentik (ABJ)

Bara sebesar = 80/100 x 100 %

Angka Bebas Jentik di Kecamatan Air Gegas De

sudah termasuk tinggi, hampir mendekati Angka bebas jentik (ABJ) nasional yang

ditetapkan oleh Depkes RI sebesar 95 %.

Dari pengamatan bak mandi paling banyak ditemukan jentik nyamuk

berukuran besar, sulit dikuras sehingga banyak ditemukan jentik nyamuk.

kontainer yang berada di luar rumah dan terbuka perlu diwaspadai dikarenakan pada

Hasil di Kabupaten Bangka Selatan

di Kabupaten Bangka Selatan

Dari data primer survei jentik yang dilakukan terhadap 100 rumah penduduk

Desa Air Bara di RT 4 dan RT 6 didapatkan bahwa se

Distribusi Rumah Positif Jentik Nyamuk di Desa Air Bara Kecamatan

Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2014

Data SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

Dari hasil tersebut maka House Indeks (HI) yaitu persentase rumah yang terjangkit

Angka Container Indeks (CI), yaitu persentase kontainer yang terjangkit jentik atau

pupa per kontainer yang diperiksa. Dari hasil survei sebanyak 20 kontainer yang positif

jentik dari jumlah kontainer yang diperiksa sebanyak 100 buah. Didapatkan angka CI

Angka CI sama dengan BI karena jumlah kontainer yang diperiksa tiap

rumah satu buah kontainer per rumah.

Sedangkan dari hasil tersebut didapatkan angka bebas jentik (ABJ)

= 80/100 x 100 % = 80 %.

Angka Bebas Jentik di Kecamatan Air Gegas Desa Air Bara sebesar 80 %, hal ini

sudah termasuk tinggi, hampir mendekati Angka bebas jentik (ABJ) nasional yang

ditetapkan oleh Depkes RI sebesar 95 %.

ak mandi paling banyak ditemukan jentik nyamuk

as sehingga banyak ditemukan jentik nyamuk.

ontainer yang berada di luar rumah dan terbuka perlu diwaspadai dikarenakan pada

20

80

Jumlah Rumah Positif Jentik

positif jentik

tanpa jentik

5

terhadap 100 rumah penduduk di

didapatkan bahwa sebanyak 20

Kecamatan Air

Dari hasil tersebut maka House Indeks (HI) yaitu persentase rumah yang terjangkit

persentase kontainer yang terjangkit jentik atau

tainer yang positif

buah. Didapatkan angka CI juga

dengan BI karena jumlah kontainer yang diperiksa tiap

Sedangkan dari hasil tersebut didapatkan angka bebas jentik (ABJ) di Desa Air

sa Air Bara sebesar 80 %, hal ini

sudah termasuk tinggi, hampir mendekati Angka bebas jentik (ABJ) nasional yang

ak mandi paling banyak ditemukan jentik nyamuk. Bak mandi

as sehingga banyak ditemukan jentik nyamuk. Selain itu,

ontainer yang berada di luar rumah dan terbuka perlu diwaspadai dikarenakan pada

Page 6: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

musim hujan kontainer terisi air hujan sehingga dapat menjadi tempat perindukan jentik

nyamuk.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium, banyak

Aegypti. Dari 20 kontainer yang terdapat jentik, sebanyak 1

jentik nyamuk Aedes Aegypti dan sebanyak 6 ekor

Aedes Albopictus.

Gambar 5. Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa

Air Bara Kecamatan

Sumber : Data SKD KLB DBD

3. Hasil dan Pembahasan di

Hasil Survei Jentik di Kabupaten Bangka

Dari data primer survei jentik yang dilakukan terhadap

Kecamatan Parit Padang didapatkan bahwa sebanyak

Dibantu oleh petugas kesehatan daerah

70%

Jenis Jentik Nyamuk di Desa Air Bara

musim hujan kontainer terisi air hujan sehingga dapat menjadi tempat perindukan jentik

Dari hasil pemeriksaan laboratorium, banyak ditemukan jenis jentik nyamuk Aedes

Aegypti. Dari 20 kontainer yang terdapat jentik, sebanyak 14 ekor (70 %) merupakan je

jentik nyamuk Aedes Aegypti dan sebanyak 6 ekor (30 %) merupakan jenis jentik nyamuk

Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa

Kecamatan Air Gegas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2014

Data SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

3. Hasil dan Pembahasan di Kabupaten Bangka

di Kabupaten Bangka

Dari data primer survei jentik yang dilakukan terhadap 100 rumah penduduk di

Kecamatan Parit Padang didapatkan bahwa sebanyak 20 rumah positif jentik.

Dibantu oleh petugas kesehatan daerah Jentik ditemukan pada kontainer di luar rumah

30%

Jenis Jentik Nyamuk di Desa Air Bara

Aedes albopictus

Aedes aegypti

6

musim hujan kontainer terisi air hujan sehingga dapat menjadi tempat perindukan jentik

nis jentik nyamuk Aedes

merupakan jenis

merupakan jenis jentik nyamuk

Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa

Tahun 2014

rumah penduduk di

ontainer di luar rumah

Page 7: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

Gambar 7. Distribusi Rumah Positif Jentik Nyamuk di Desa

Kenanga

Sumber : Data SKD KLB DBD

Dari hasil tersebut maka House Indeks (HI) yaitu persentase

larva/pupa sebesar 20 %.

Adapun jumlah kontainer yang positif jentik sebanyak 27 buah dari 243 kontainer

yang diperiksa sehingga didapatkan angka

Sedangkan dari hasil tersebut didapatkan angka bebas jentik (ABJ) sebesar

Angka Bebas Jentik di Kecamatan Parit Padang, yaitu sebesar 80 %, hal ini sudah

termasuk tinggi, hampir mendekati Angka bebas jentik (ABJ) nasional yang

oleh Depkes RI sebesar 95 %.

kejadian KLB DBD.

Setelah dilakukan identifikasi

didapatkan bahwa jentik nyamuk

sisanya 11% (3 sampel) jenis jentik nyamuk

Gambar 8. Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa

Parit Padang Kecamatan

Sumber : Data SKD KLB DBD

Jenis Jentik nyamuk di Desa Parit

Distribusi Rumah Positif Jentik Nyamuk di Desa Parit Padangt Kecamatan

Kenanga Kabupaten Bangka Tahun 2014

Data SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

Dari hasil tersebut maka House Indeks (HI) yaitu persentase rumah yang terjangkit

umlah kontainer yang positif jentik sebanyak 27 buah dari 243 kontainer

yang diperiksa sehingga didapatkan angka CI sebesar 11,1 %. Dan BI sebesar

Sedangkan dari hasil tersebut didapatkan angka bebas jentik (ABJ) sebesar

Angka Bebas Jentik di Kecamatan Parit Padang, yaitu sebesar 80 %, hal ini sudah

termasuk tinggi, hampir mendekati Angka bebas jentik (ABJ) nasional yang

oleh Depkes RI sebesar 95 %.Daerah ini masih masuk kategori normal untuk menghadapi

identifikasi terhadap jentik yang ditemukan selama survey,

jentik nyamuk Aedes aegypti sebanyak 89% (24 sampel)

jenis jentik nyamuk Aedes Albopictus.

Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa

Kecamatan Kenanga Kabupaten BangkaTahun 2014

Data SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

20

80

Jumlah rumah positif jentik

positif jentik

tanpa jentik

11%

89%

Jenis Jentik nyamuk di Desa Parit

Padang

Aedes albopictus

Aedes aegypti

7

t Kecamatan

rumah yang terjangkit

umlah kontainer yang positif jentik sebanyak 27 buah dari 243 kontainer

sebesar 27 %.

Sedangkan dari hasil tersebut didapatkan angka bebas jentik (ABJ) sebesar 80 %.

Angka Bebas Jentik di Kecamatan Parit Padang, yaitu sebesar 80 %, hal ini sudah

termasuk tinggi, hampir mendekati Angka bebas jentik (ABJ) nasional yang ditetapkan

Daerah ini masih masuk kategori normal untuk menghadapi

terhadap jentik yang ditemukan selama survey,

ampel) sedangkan

Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa

Tahun 2014

Page 8: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

4. Hasil di Kabupaten Bangka

Hasil Survei Jentik

Berdasarkan hasil survei

Jebus Laut terhadap 101 rumah diperoleh data rumah yang positif jentik ada 63 rumah

seperti terlihat pada grafik.

Distribusi Rumah Positif Jentik Nyamuk di Desa Kelabat Kecamatan Parit III

Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

Sumber : Data SKD KLB DBD

Selanjutnya persentase rumah yang terjangkit larva atau jentik bisa dihitung dengan

rumus angka House Indeks (HI). Berdasarkan data

angka ini masih sangat tinggi dibandingkan angka HI yang ditetapkan oleh Depkes (2000)

yaitu kurang dari 5%.

Persentase kontainer yang terdapat jentik bisa ditentukan dengan rumus

Indeks (CI) yaitu sebesar 65,9% (145 kontainer) dari 220 kontainer yang diperiksa.

sebesar 143,5%.

Dari data di atas diperole

jauh di bawah target nasional yaitu 95%.

siaga menghadapi penularan penyakit DBD.

Hasil indentifikasi jentik sebanyak 99% ditemukan jenis jentik nyamuk

aegypti (144 sampel) sedangkan sisanya sebanyak 1

Aedes Albopictus.

Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa Kelabat

Kecamatan Parit III Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

Sumber : Data SKD KLB DBD

4. Hasil di Kabupaten Bangka Barat

survei Jentik kegiatan SKD KLB DBD di Desa Kelabat Dusun

Laut terhadap 101 rumah diperoleh data rumah yang positif jentik ada 63 rumah

Gambar 12.

Distribusi Rumah Positif Jentik Nyamuk di Desa Kelabat Kecamatan Parit III

Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

Sumber : Data SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

Selanjutnya persentase rumah yang terjangkit larva atau jentik bisa dihitung dengan

(HI). Berdasarkan data, angka HI diperoleh sebesar 62,4%,

angka ini masih sangat tinggi dibandingkan angka HI yang ditetapkan oleh Depkes (2000)

Persentase kontainer yang terdapat jentik bisa ditentukan dengan rumus

(CI) yaitu sebesar 65,9% (145 kontainer) dari 220 kontainer yang diperiksa.

Dari data di atas diperoleh ABJ di Desa Kelabat sebesar 37,6 %. Angka ini masih

jauh di bawah target nasional yaitu 95%. Ini mengindikasikan bahwa Desa Kelabat

penularan penyakit DBD.

asil indentifikasi jentik sebanyak 99% ditemukan jenis jentik nyamuk

sedangkan sisanya sebanyak 1% ditemukan jenis jentik nyamuk

Gambar 13

Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa Kelabat

Kecamatan Parit III Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

Sumber : Data SKD KLB DBD BTKL PP Kelas I Palembang Tahun 2014

63

38 Rumah Positif

Jentik

Rumah Tanpa

Jentik

99%

1%

Aedes aegypti

Aedes albopictus

8

Jentik kegiatan SKD KLB DBD di Desa Kelabat Dusun

Laut terhadap 101 rumah diperoleh data rumah yang positif jentik ada 63 rumah

Distribusi Rumah Positif Jentik Nyamuk di Desa Kelabat Kecamatan Parit III

Selanjutnya persentase rumah yang terjangkit larva atau jentik bisa dihitung dengan

angka HI diperoleh sebesar 62,4%,

angka ini masih sangat tinggi dibandingkan angka HI yang ditetapkan oleh Depkes (2000)

Persentase kontainer yang terdapat jentik bisa ditentukan dengan rumus Container

(CI) yaitu sebesar 65,9% (145 kontainer) dari 220 kontainer yang diperiksa. Dan BI

%. Angka ini masih

Ini mengindikasikan bahwa Desa Kelabat harus

asil indentifikasi jentik sebanyak 99% ditemukan jenis jentik nyamuk Aedes

ditemukan jenis jentik nyamuk

Distribusi Jenis Jentik Nyamuk berdasarkan hasil SKD KLB DBD di Desa Kelabat

Page 9: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

9

Dari hasil survei yang dilakukan di desa Kelabat diketahui bahwa jenis tempat

penanpungan air (TPA) masyarakat adalah homogen atau sama , yaitu berupa Tempayan

atau drum plastik. Setiap rumah paling sedikit memiliki 2 (dua) tempat penampungan air

yang berupa drum plastik ini. Setelah dilakukan pengamatan terhadap drum (penampungan

air) yang dimiliki oleh setiap warga, drum tersebut dibiarkan mereka dalam keadaan

terbuka dengan alasan kemudahan untuk air hujan masuk. Selain air hujan mereka juga

memanfaatkan air kolong (air yang berasal dari bekas galian timah) yang ditampung lebih

dari 2 hari dalam keadaan tidak tertutup.

Koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan

Kab. Bangka Barat

Survei jentik di lapangan

Pemeriksaan jentik yang dilakukan di Tempat penampungan Air (TPA)

menunjukkan banyak terdapat jentik hampir disemua rumah penduduk, selain itu jentik

juga rata-rata ditemukan di tempat non TPA berupa drum tadah hujan , bahkan dibeberapa

rumah ditemukan jentik dengan jumlah yang sangat banyak dalam satu penampungan air.

5. Pembahasan

Indikator yang menjadi faktor risiko penularan DBD adalah HI, CI BI dan Angka

Bebas Jentik (ABJ). Telah dilaksanakan kegiatan sistem kewaspadaann dini terhadap

terjadinya KLB DBD dengan melakukan survei jentik di Kabupaten Belitung, Bangka

Selatan, Bangka, dan Bangka Barat maka dapat diperoleh hasil :

Page 10: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

10

Tabel 6. Indikator Penularan DBD di Kabupaten Belitung, Bangka Selatan,Bangka, dan

Bangka Barat Tahun 2014

No Kabupaten Desa House

Index

(HI)

Container

Index

(CI)

Breteu

Index

(BI)

Angka

Bebas

Jentik

Kategori

1 Belitung Pangkalalang 39 26 49,5 61 Waspada

2 Bangka Selatan Air Bara 20 20 20 80 Waspada

3 Bangka Parit Padang 20 11,1 27 80 Normal

4 Bangka Barat Kelabat 62,4 65,9 143 38 Siaga

Sumber : Data SKD KLB DBD BTKL PP Kelas I Palembang Tahun 2014

Pada survei jentik di Kabupaten Belitung ditemukan bahwa keberadaan nyamuk

penular penyakit DBD di rumah-rumah penduduk menunjukkan cukup tinggi. Dari hasil

data sekunder dan dari survei jentik didapatkan bahwa Desa Pangkalalang mempunyai

faktor risiko terhadap penularan DBD dan waspada terhadap KLB karena ABJ hanya 61

% dan ditemukan 86,5% jentik Aedes aegypti. ABJ yang tinggi ini disebabkan penduduk

yang jarang menguras bak mandi karena air yang sedikit jumlahnya dan sulit diperoleh

pada musim kemarau sehingga mereka sayang untuk membuang/menguras. Oleh karena

itu rumah tangga yang jarang membersihkan tempat penampungan air dapat menjadi

tempat perkembangbiakan nyamuk. Desa Pangkalalang masuk ke dalam daerah waspada

DBD.

Dari hasil data sekunder dan dari survei jentik di Kabupaten Bangka Selatan

didapatkan bahwa Desa Air Bara belum berpotensi terjadi KLB karena ABJ cukup tinggi

yaitu sebesar 80 %, namun tetap waspada terhadap KLB DBD karena jenis jentik

terbanyak yang ditemukan saat survey adalah Aedes aegypti (70%). Dari pengamatan

tempat penampungan air di Desa Air Bara kebanyakan berupa bak mandi baik yang terbuat

dari keramik, maupun semen. Pada umumnya bak mandi berukuran besar cukup sulit untuk

dikuras.

Dari hasil data sekunder dan dari survei jentik di Kabupaten Bangka didapatkan

bahwa Desa Parit Padang belum berpotensi terjadi KLB dan berkategori normal. Keadaan

ini tidak lepas dari usaha yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas Kenanga dengan

melibatkan anak sekolah menjadi tenaga pemantau jentik (Jumantik) di lingkungan

mereka. Dan kegiatan pemantauan jentik ini harus terus dilakukan untuk mewaspadai

terhadap adanya peningkatan tempat-tempat perindukan diakibatkan kontainer yang terisi

Page 11: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

11

air hujan pada musim hujan, apalagi jenis jentik yang ditemukan 89% adalah Aedes

aegypti.

Dari data di Kabupaten Bangka Barat diperoleh ABJ di Desa Kelabat sebesar 38%.

Angka ini masih jauh di bawah target nasional yaitu 95%, dan harus siaga terhadap

kejadian KLB DBD karena jenis jentik yang ditemukan terbanyak adalah Aedes aegypti

(99%). Dari hasil wawancara didapatkan bahwa tempat penampungan air (TPA) di Desa

Kelabat jarang dikuras karena berukuran besar dan kondisinya terbuka menjadi salah satu

sebab banyak ditemukan jentik nyamuk. Kondisi drum atau tempat penampungan air

dengan kondisi yang terbuka menjadi faktor pendukung untuk terjadinya

perkembangbiakan nyamuk.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kabupaten Belitung

1. Insidens Rate (IR) DBD di Kabupaten Belitung pada tahun 2012 sebesar 219/100.000

penduduk. Pada tahun 2013 terjadi penurunan sehingga menjadi 112/100.000

penduduk. Dan pada tahun 2014 terjadi penurunan lagi menjadi 20 per 100.000

penduduk.

2. Hasil survei jentik nyamuk di Desa Pangkalalang yaitu HI sebesar 39%, CI sebesar 26

%, BI 49,5 %, dan angka bebas jentik (ABJ) sebesar 61 %,

3. Jenis jentik nyamuk terbanyak adalah Aedes aegypti (86,5%), jadi harus waspada

terhadap kejadian KLB DBD.

Kabupaten Bangka Selatan

1. Penyakit DBD di Kabupaten Bangka Selatan mempunyai angka Insiden Rate (IR)

sebesar 26,5/100.000 penduduk pada tahun 2013.

2. Dari hasil survei jentik di Desa Air Bara didapatkan angka HI sebesar 20%, CI

sebesar 20 %, BI 20%, dan angka bebas jentik (ABJ) sebesar 80 %.

3. Jenis jentik nyamuk yang ditemukan sebanyak 70 % jentik nyamuk Aedes Aegypti

dan 30 % jentik nyamuk Aedes Albopictus, jadi harus tetap waspada terhadap kejadian

KLB DBD.

Kabupaten Bangka

Page 12: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

12

1. Kasus DBD di Kabupaten Bangka tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Kenanga

dengan angka Insiden Rate sebesar 147,9 per 100.000 penduduk pada tahun 2013.

2. Hasil survei jentik yang dilakukan diperoleh angka House Index (HI) sebesar 20 %, CI

sebesar 11,1 %, BI sebesar 27%, dan ABJ sebesar 80 %.

3. Jenis jentik nyamuk yang ditemukan sebanyak 89 % merupakan jenis jentik nyamuk

Aedes Aegypti, keadaan masih normal terhadap kejadian DBD

Kabupaten Bangka Barat

1. Angka IR tertinggi di Kabupaten Bangka Barat ada pada Puskesmas Sekarbiru

(160,01/100.000 penduduk) selanjutnya Puskesmas Puput Kecamatan Parit III

(76,95/100.000 penduduk) disertai CFR yang paling tinggi (data tahun 2014).

2. Dari hasil survei jentik di Desa Kelabat didapatkan angka HI 62,4%, CI sebesar

65,9%., BI sebesar 143%, dan ABJ sebesar 38 %,

3. Jenis jentik nyamuk yang ditemukan 99 % merupakan jenis jentik nyamuk Aedes

Aegypti, jadi harus siaga terhadap KLB DBD.

2. Saran

Berdasarkan angka HI, CI, BI, dan ABJ di atas maka upaya kewasadaan dini

terhadap KLB DBD adalah sebagai berikut :

- Daerah dengan kategori Normal, tindakan yang dilakukan adalah lakukan pengamatan

rutin, survei jentik berkala dan penyelidikan.

- Daerah dengan kategori Waspada, tindakan yang dilakukan adalah

penyuluhan/sosialisasi salah satunya tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),

pemantauan jentik rutin, pembagian bubuk abate, pemantauan trend penyakit DBD.

- Daerah kategori Siaga, tindakan yang dilakukan adalah sosialisasi didaerah yang

terancam, siapkan bahan dan alat pengendalian jentik dan nyamuk dewasa, lakukan

pemantauan jentik sekaligus pemberantasan sarang nyamuk serentak dan rutin

didaerah terancam, pemantauan trend penyakit DBD.

Sangat dibutuhkan peran serta masyarakat melalui pembinaan Petugas kesehatan

desa melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara terpadu, bersama lintas sektor

terkait secara rutin dan berkesinambungan, untuk keberhasilan dalam sistem kewaspadaan

dini KLB DBD.

Page 13: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

13

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2004, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun

1984 Tentang Wabah Penyakit Menular, Direktorat Jenderal Pemberantasan

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 2004, Peraturan Pemerintah RI Nomor 40 Tahun 1991 tentang

Penanggulangan Wabah Penyakit Menular, Direktorat Jenderal Pemberantasan

Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 2004, ModulSurveilans Modul 1-3, Direktorat Jenderal

Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta

Kementrian Kesehatan, 2010, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi

di B/BTKL-PPM, Ditjen PP dan PL, Jakarta

Kementrian Kesehatan RI, 2011, Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue ,

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta

Kementerian Kesehatan RI, 2012, Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon,

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta

Purnama, Sang G., Baskoro, Tri, 2012, Maya Index & Kepadatan Larva Aedes Aegypti

terhadap Infeksi Dengue, Majalah Makara Kesehatan Volume 16 No. 2, Jakarta

Yuana, Mei, 2013, Model Potensi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di

Kabupaten Jember Menggunakan Metode Fuzzy, Prosiding Conference on Smart-

Green Technology in Electrical and Information Systems, Bali, 14-15 November

2013

Page 14: SKD KLB DBD BTKLPP Kelas I Palembang Tahun 2014

14

Penanggung Jawab

Dr. Amar Muntaha, SKM, M. Kes

Koordinator

dr. Rahmayani,M. Kes

Tim Belitung

Amalia, Bekti Wibowo, Vera Susanti

Tim Bangka Selatan

Dianita Ekawati, Jimmy Tiarlina, Bunayah

Tim Bangka

Rahmayani, Lucky Mardan, Sri Maedalena

Tim Bangka Barat

Artineke, Ena Juhaina, Amalia