sk4 ibtkg

13
Radiasi : pemancaran/pengeluaran dan perambatan energi menembus ruang atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel. Sinar X : pancaran gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang sangat pendek yang dihasilkan oleh mesin penghasil sinar X dengan mengunakan unsur radioaktif tungsten carbide atau barium platinum sianida. bermanfaat bagi dunia kedokteran.Sinar ini digunakan untuk mendapatkan gambaran radiograf yang dapat digunakan sebagai penunjang diagnosa, rencana perawatan dan sebagainya. Radiologi : salah satu cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan non pengion dalam bidang diagnotik dan terapi. 1. Sifat – sifat sinar X a. Daya tembus Sinar x dapat menembus bahan atau massa yang padat dengan daya tembus yang sangat besar seperti tulang dan gigi. Makin tinggi tegangan tabung ( besarnya KV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar daya tembusnya. b. Pertebaran Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas sinar tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilalui. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gambar radiograf dan pada film akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini maka diantara subjek dengan diletakkan timah hitam (grid) yang tipis. c. Efek biologi 1. Tidak dapat dilihat dengan mata 2. Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet 3. Tidak dapat difokuskan oleh lensa apapun 4. Dapat diserap oleh timah hitam (Pb) 5. Dapat dibelokan setelah menembus logam atau benda pada 6. Mempunyai panjang gelombang sangat pendek 7. Mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi 8. Mempunyai daya tembus yang sangat tinggi 9. Membutuhkan tegangan listrik yang tinggi untuk proses terjadinya 10. Dapat menimbulkan efek biologik sebagai akibat radiasi ionisasi 11. Dapat menstimulasi sel-sel muda dari organ tubuh hidup

description

..

Transcript of sk4 ibtkg

Radiasi : pemancaran/pengeluaran dan perambatan energi menembus ruang atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel.Sinar X : pancaran gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang sangat pendek yang dihasilkan oleh mesin penghasil sinar X dengan mengunakan unsur radioaktif tungsten carbide atau barium platinum sianida. bermanfaat bagi dunia kedokteran.Sinar ini digunakan untuk mendapatkan gambaran radiograf yang dapat digunakan sebagai penunjang diagnosa, rencana perawatan dan sebagainya.Radiologi : salah satu cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan non pengion dalam bidang diagnotik dan terapi.1. Sifat sifat sinar Xa. Daya tembusSinar x dapat menembus bahan atau massa yang padat dengan daya tembus yang sangat besar seperti tulang dan gigi. Makin tinggi tegangan tabung ( besarnya KV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar daya tembusnya.b. PertebaranApabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas sinar tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilalui. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gambar radiograf dan pada film akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini maka diantara subjek dengan diletakkan timah hitam (grid) yang tipis.c. Efek biologi1. Tidak dapat dilihat dengan mata2. Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet3. Tidak dapat difokuskan oleh lensa apapun4. Dapat diserap oleh timah hitam (Pb)5. Dapat dibelokan setelah menembus logam atau benda pada6. Mempunyai panjang gelombang sangat pendek7. Mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi8. Mempunyai daya tembus yang sangat tinggi9. Membutuhkan tegangan listrik yang tinggi untuk proses terjadinya10. Dapat menimbulkan efek biologik sebagai akibat radiasi ionisasi11. Dapat menstimulasi sel-sel muda dari organ tubuh hidup12. Dapat menyebabkan nekrotik pada jaringan tubuh hidup13. Dapat memutasikan sel-sel gonad14. Dapat menimbulkan sindrom prodormal dari sisem saluran pencernaan15. Dapat menimbulkan sindrom susunan syaraf pusat16. Dapat menimbulkan kelainan sel darah,antara lain anemia(Hb sangat rendah) trombositopenia,leukositosis,leukimia dan seterusnya.( De Haantjes )17. Sinar X bergerak lurus dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaya18. Sinar X tak dapat didefleksikan dengan lensa atau prisma dapat didefreksikan dengankisi kristal.19. Sinar X dapat menembus bahan, daya tembusnya tergantung dengan jenis bahan dan energi sinar X20. Sinar X adalah radiasi pengion, jadi dapat melepaskan elektron bahan yang dilaluinya (drg D. Lukman, 1988)

2. Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tembus Sinar X Pengaruh Arus (mA) Arus akan berpengaruh pada intensitas sinar-X atau derajat terang/brighnees. Dengan peningkatan arus akan menambah intensitas sinar-X dan sebaliknya. Oleh sebab itu derajat terang dapat diatur dengan mengubah pengaruh arus.1. Pengaruh jarak dan waktu pencitraan (exposure). Di samping arus (mA) jarak dan waktu pencitraan juga berpengaruh pada intensitas. Waktu exposure yang lama juga akan meningkatkan intensitas dari sinar-X. Untuk itu dalam setiap pengoperasian pesawat sinar-X selalu dilakukan pengaturan waktu (S) dan arus (mA) atau biasa disebut dengan mAS yang bergantung pada obyek yang disinari. Jika tabung didekatkan pada obyek maka intensitas akan naik dan hasil gambar jelas dan terang. Sebaliknya jika tabung dijauhkan dari obyek maka intensitas akan menurun. Dari sini dapat disimpulkan bahwa cahaya dan sinar-X merambat dalam pancaran garis lurus yang melebar.2. Pengaruh Tegangan (kV)Tegangan tinggi merupakan daya dorong elektron di dalam tabung dari katoda ke anoda. Supaya dapat menghasilkan sinar-X daya dorong ini harus kuat sehingga mampu menembus obyek. Dengan demikian perubahan kV sangat berpengaruh terhadap daya tembus sinar- X.

Penyerapan Sinar-X Penyerapan sinar-X oleh suatu bahan tergantung pada tiga faktor :a. Panjang gelombang sinar-Xb. Susunan obyek yang terdapat pada alur berkas sinar-Xc. Ketebalan dan kerapatan obyek

Jika kV rendah maka akan dihasilkan sinar-X dengan gelombang yang panjang dan sebaliknya dengan kV tinggi maka panjang gelombang sinar-X akan semakin pendek. Penyerapan sinar-X oleh suatu bahan juga tergantung pada susunan obyek yang dilaluinya, sedangkan susunan obyek tergantung pada nomor atom unsur, misalnya nomor atom alumunium lebih rendah dari nomor atom tembaga. Ternyata penyerapan sinar-X alumunium lebih rendah dari penyerapan sinar-X oleh tembaga. Ketebalan dan kerapatan suatu unsur bahan juga berpengaruh terhadap penyerapan sinar-X. Bahan yang tebal akan lebih banyak menyerap sinar-X dibanding dengan bahan yang tipis, tentunya pada unsur yang sama.

3. Sumber radiasi sinar Xa.Sumber radiasi alamiah1. Radiasi dari sinar kosmis.2. Radiasi yang berasal dari unsur-unsur kimiawi yang terdapat pada lapisan kerak bumi.3. Radiasi yang terjadi pada atmosfir sebagai akibat terjadinya pergeseran lintasan perputaran bola bumi.4.Radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang terdapat pada lapisan tanah (lapisan bola bumi).b.Sumber radiasi buatanTerjadi antara lain dari bahan radioaktif yang melalui spesifikasinya dengan alat khusus dapat dihasilkan jenis radiasi tertentu, contoh: sinar X, sinar alfa, beta, gamma dan sinar laser. (drg D. Lukman, 1988)Proses terjadinya sinar x adalah sebagai berikut : Melalui generator yang membuat aliran listrik dengan potensial tinggi, logam pijar molybdenum memijar, pada saat tertentu logam pijar tersebut menghasilkan awan elektron (logam pijar molybdenum disebut sebagai filamen) pada suhu tertentu serta saat tertentu pula electron-elektron tertarik ke anoda (anoda adalah unsur radioaktif barium platinum sianida atau tungsten carbide). Dengan kata lain bila anoda dibombardir oleh electron, akan timbul pancaran sinar radiasi roentgen atau sinar x, keadaan ini terjadi di dalam tabung vakum Coolidge. (drg D. Lukman, 1988)

4. Efek Samping dari Radiasi Sinar X1. Gigi Efek radiasi langsungEfek ini terjadi paling dini yaitu pada benih gigi. Efeknya berupa gangguan kalsifikasi benih gigi, gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi. Efek radiasi tidak langsungEfek ini terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut, kemudian terkena paparan radiasi ionisasi, maka akibatnya tampak ada karies gigi. Karies gigi karena pancaran sinar radiasi ini sering disebut rampan karies radiasi.2. Kelenjar liurRadiasi pada kelenjar liur khususnya dosis radiasinya berkisar 3000 R akan menimbulkan gangguan sekresi air liur, hal ini menyebabkan rongga mulut serasa kering atau sering disebut xerostomia.3. LidahEfek radiasi ionisasi pada lidah menyebabkan pecahnya papila filiformis dan papila fungiformis sehingga timbul keluhan: lidah terasa kaku, keras, terasa nyeri bila tersentuh makanan atau benda keras, hilangnya indra rasa seakan-akan makanan terasa hambar. Gejala tersebut terjadi setelah terpapar atau mengabsorbsi dosis radiasi 3000 R.4. Daerah leherJika daerah leher yang terpapar radiasi maka akibatnya yaitu pada kelenjar tiroid. Jika dosisnya yang diserap lebih besar dari 6,5 rad maka mengakibatkan stimulasi sel kelenjar tiroid serta kanker tiroid.5. Bibir, jaringan ikat di dalam mulut dan pipiSetiap sel jaringan ikat yang terkena radiasi ionisasi akan mengalami perubahan, antara lain: pecahnya kromosom, pecahnya vakuola dalam inti sel, pecahnya sitoplasma.Jika perubahan gejala itu terjadi terus menerus dan dibarengi dengan mitosis sel akan mengakibatkan mitosis selnya tidak normal. Bahkan radiasi lebih lanjut bisa berakibat kematian jaringan (nekrotik). Pada beberapa literatur ada yang menyebutkan pula bisa berakibat kanker mulut akibat radioterapi dengan dosis sekitar 5000-7000 R.6. Daerah mataDaerah sekitar rongga mata, bila terkena radiasi akan mengalami kelainan lensa mata, yang dapat mengakibatkan kebutaan atau katarak.

5. Teknik Pengambilan Rontgen Dalam Kedokteran GigiSecara garis besar foto rontgen gigi, berdasarkan teknik pemotretan danpenempatan film, dibagi menjadi dua: foto rontgen intra oral dan foto rontgen extra oral.1. Teknik rontgen intra oralTeknik radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien.Untuk mendapatkan gambaran lengkap rongga mulut yang terdiri dari 32 gigi diperlukan kurang lebih 14 sampai 19 foto. Ada tiga pemeriksaan radiografi intra oral yaitu: pemeriksaan periapikal, interproksimal, dan oklusal. (Brocklebank.1997)a. Teknik rontgen periapikalTeknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan tulang pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untuk memperoleh foto periapikal yaitu teknik paralel dan bisecting, yang sering digunakan di RSGM adalah teknik bisecting dengan tujuan ntuk menentukan gigi yang tidak ada, apakah karena telah dicabut, impaksi atau agenese, untuk menentukan posisi gigi yang belum erupsi terhadap permukaan rongga mulut berguna untuk menetapkan waktu erupsi, dan untuk membandingkan ruang yang ada dengan lebar mesiodistal gigi permanen yang belum erupsi.Keuntungan teknik paralleling : 1.Tanpa distorsi.2.Gambar yang dihasilkan sangat representative dengan gigi sesungguhnya.3.Mudah dipelajari dan digunakan.4.Mempunyai validitas yang tinggi.Kerugian teknik paralleling : 1.Sulit meletakkan film holder, terutama anak-anak dan pasien yang mempunyai mulut yang kecil.2.Pemakaian film holder mengenai jaringan sekitar sehingga mengurangi kenyamanan. b.Teknik bite wingTeknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukan gigi yang berdekatan dan puncak tulang alveolar.Teknik pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film di dalam mulut.c.Teknik rontgen oklusalTeknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atasmaupun rahang bawah dalam satu film. Film yang digunakan adalah film oklusal.Teknik pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan ataumenggigit bagian dari film tersebut..2. Teknik rontgen ekstra oralTipe radiografi ekstra oral, antara lain: ( Haring. 2000)a. Teknik rontgen panoramikFoto panoramik merupakan foto rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur pendukungnya. Foto rontgen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.b. Teknik lateralFoto rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang muka, diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.c. Teknik postero anteriorFoto rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma, atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto rontgen ini juga dapat memberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis, fossanasalis, dan orbita.d. Teknik antero posterior Foto rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis, serta tulang hidung.e. Teknik cephalometriFoto rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajahakibat trauma penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan.Foto ini juga dapat digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.f. Teknik proyeksi WatersFoto rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongga nasal.g. Teknik proyeksi reverse-towneFoto rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami perpindahan.h. Teknik proyeksi submentovertexFoto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcus zigomatikus.

6. Alat Rontgen

1. Tabung sinar XTabung sinar X yang dipakai pada pesawat Ro untuk pemeriksaan gigi biasanya berfungsi sebagai tabung penyerah ( Self rectifying tube ) yang mempunyai titik fokus berukuran tidak lebih dari 1,5 x 1,5 mm. Penyearahan diri adalah merupakan hal yang biasa apabila transformator tegangan tinggi berada Dlam kepala tabung. Tabung sinar X berisi filament juga sebagai katoda dan berisi anoda. Filament terbuat dari tungsten, sedangkan anoda terbuat dari logam anoda ( Cu, Fe atau Ni).2. PemfilteranTebal filter total minimum pada pesawat sinar X unutk pemeriksaan gigi adalah 1,5 mm alumunium untuk pesawat yang bekerja sampai 70 kV dan 2,5 mm alumunium untuk pesawat bekerja dari 70 kV. 3. Alat pengatur waktuSebaiknya bertipe elektronik atau tipe motor sikron, kduanya memberi ketepatan tinggi yang diperlukan karena bertambahnya kecepatan film untuk radiografi intraoral. 4. Kabel alat pengatur waktuKabel alat pengatur waktu harus cukup panjang untuk memungkinkan operator berdiri sekurang-kurangnya 3 m dari pasien maupun sumber radiasi.5. Kolimatoradalah diafragma atau system diafragma yang dibuat dari material yang mampu mengabsorpsi (absorbing materiale)6. Tanda keselamatan : Sebaiknya dilengkapi dengan tanda yang menunjukkan bahwa pesawat sinar X sedang beroperasi. Selain itu dilengkapi dengan tanda kedua dengan tipe yang berbeda untuk menunjukan bahwa berkas sinar X sedang dipancarkan. 7. ArmAdalah pemegang tubehead yang dapat diatur kedudukannya (f, g)8. Cone ( kerucut )adalah Suatu alat pada unit sinar X yang disesain sebagi indikator/petunjuk untuk mengatur arah sinar X dan utuk menetapkan jarak sumber sinar dengan obyek/target (SOD)7. Proses Prosessing Film dengan Beberapa Metodenya Metode VisualTahapan pengolahan film secara utuh terdiri dari :1.Pembangkitan (developing), Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film.Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Perubahan menjadi perak metalik ini berperan dalam penghitaman bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh film. Sedangkan yang tidak mendapat penyinaran akan tetap beninga.Larutan developer terdiri dari: a)Bahan pelarut (solvent).Bahan yang dipergunakan sebagai pelarut adalah air bersih yang tidak mengandung mineral.b)Bahan pemercepat (accelerator).Bahan developer membutuhkan media alkali (basa) supaya emulsi pada film mudah membengkak dan mudah diterobos oleh bahan pembangkit (mudah diaktifkanContoh : karbonat (Na2CO3 / K2CO3) atau potasium hidroksida (NaOH / KOH).c)Bahan pembangkit (developing agent).Bahan pembangkit adalah bahan yang dapat mengubah perak halida menjadi perak metalik.Contoh : benzena (C6H6).d)Bahan penahan (restrainer).Fungsi bahan penahan adalah untuk mengendalikan aksi reduksi bahan pembangkit terhadap kristal yang tidak tereksposi, sehingga tidak terjadi kabut (fog) pada bayangan filmContoh : kalium bromidae)Bahan penangkal (preservatif).Bahan penangkal berfungsi untuk mengontrol laju oksidasi bahan pembangkit2.Pembilasan (rinsing)Merupakan tahap selanjutnya setelah pembangkitan. Pada waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, sejumlah cairan pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi filmnya. Cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya. Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air3.Penetapan (fixing)Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X.Tanpa mengubah gambaran perak metalik.dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi filmBahan-bahan yang dipakai untuk membuat suatu cairan penetap adalah: a.Bahan penetap (fixing agent).Dipilih bahan yang berfungsi mengubah perak halida.Bahan ini bersifat dapat bereaksi dengan perak halida dan membentuk komponen perak yang larut dalam air, tidak merusak gelatin, dan tidak memberikan efek terhadap bayangan perak metalik.Bahan yang umum digunakan adalah natrium thiosulfat (Na2S2O3).b.Bahan pemercepat (accelerator).Untuk menghindari kabut dikroik dan timbulnya noda kecoklatan, biasanya digunakan asam yang sesuai.c.Bahan penangkal (preservatif).Untuk menghindari adanya pengendapan sulfur maka pada cairan penetap ditambahkan bahan penangkal yang akan melarutkan kembali sulfur tersebut. Bahan penangkal yang digunakan adalah natrium sulfit, natrium metabisulfit, atau kalium metabisulfit.d.Balian pengeras (hardener).Bahan ini digunakan untuk mencegah pembengkakan emulsi film yang berlebihane.Bahan penyangga (buffer).Digunakan untuk mempertahankan pH cairan agar dapat tetap terjaga pada nilai 4 - 5.Bahan yang digunakan adalah pasangan antara asam asetat dengan natrium asetat, atau pasangan natrium sulfit dengan natrium bisulfit.f.Pelarut (solvent).Pelarut yang umum digunakan adalah air bersih.4.Pencucian (washing), Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air5.Pengeringan (drying). Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film.Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi.b.Metode Temperatur dan Waktu- Teknik/prosedurFilm dibuka di kamar gelap Masukkan film kedalam developer sesuai dengan waktu dan temepratur yang telah ditentukan, yaitu FAHRENHEITCELCIUSt DEVELOPING60 15,66,565 18,3568204,5 70 21,1475 23,43

Keuntungan metode temperatur dan waktuTidak perlu pengamatan berkali-kali ada alarm Dapat memperkirakan jumlah exposure Dapat mengerjakan banyak filmKerugian metode temperatur dan waktuKontras dan detail radiograf kurang baik c.Metode Self ProsessingLarutan prosesing sudah mengandung developer dan fixer dalam satu larutan (MONOBATH) Dsuntikkan kedalam film packet yang sudah di exposure dibuka dan dicuci dengan air mengalir dikeringkan.

d.Otomatics Film ProsessingFilm dimasukkan kedalam alat (prosesor otomatis) yang berisi developer dan fixer. Film secara otomatis akan berjalan melewati kedua larutan tersebut dan keluar dari alat sudah dalam keadaan kering.

8.Proteksi yang Baik dan Benar dalam Pemeriksaan Radiologia.Pada Pasien1.Menggunakan baju pelindung timah (apron). Terdapat 3 jenis apron, antara lain: Apron untuk seluruh tubuh (whole body), apron ini melindungi tubuh dari bahu sampai tungkai bawah. Apron ini mengandung bahan yang ekuivalen dengan timbal setebal 0,25 mm atau lebih. Apron untuk kelenjar tiroid (tiroid shield), berguna untuk mengurangi daya tembus sinar radiasi ke arah kelenjar tiroid. Apron untuk kelenjar gonad (gonadopron), berbentuk seperti cawat tukang masak yang hanya melindungi perut bagian bawah dan seluruh pinggul.b.Pada Operator1.Posisi operator harus berdiri sekurang-kurangnya 2 m dari pasien dan sumber radiasi dengan sudut 90-135 dari arah berkas radiasi primer dibelakang kepala pasien.2.Menggunakan sarung tangan timbal.3.Menggunakan kaca mata yang dilapisi Pb.4.Menggunakan film berkecepatan tinggi.

c.Alat monitor Radiasi1)Film BadgeSetiap pekerja radiasi dan/atau pekerja lainnya yang karena bidang pekerjaannya harus berada di sekitar medan radiasi diharuskan memakai film badge setiap memulai pekerjaannya setiap hari. Film badge dipakai pada pakaian kerja pada daerah yang diperkirakan paling banyak menerima radiasi atau pada daerah yang dianggap mewakili penerimaan dosis seluruh tubuh seperti dada bagian depan atau panggul bagian depan.2)Survey meterDi unit radiologi harus disediakan alat survey meter yang dapat digunakan untuk mengukur paparan radiasi di ruangan serta mengukur kebocoran alat radiasi.d.Desain dan paparan di ruangan radiasi1)Ukuran Ruangan RadiasiUkuran minimal ruangan radiasi sinar-x adalah panjang 4 meter, lebar 3 meter, tinggi 2,8 meter. Ukuran tersebut tidak termasuk ruang operator dan kamar ganti pasien.2)Tebal DindingTebal dinding suatu ruangan radiasi sinar-x sedemikian rupa sehingga penyerapan radiasinya setara dengan penyerapan radiasi dari timbal setebal 2 mm. Tebal dinding yang terbuat dari beton dengan rapat jenis 2,35 gr/cc adalah 15 cm.Tebal dinding yang terbuat dari bata dengan plester adalah 25 cm.3)Pintu dan JendelaPintu serta lobang-lobang yang ada di dinding (misal lobang stop kontak, dll) harus diberi penahan-penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal.Di depan pintu ruangan radiasi harus ada lampu merah yang menyala ketika meja kontrol pesawat dihidupkan.Tujuannya adalah untuk membedakan ruangan yang mempunyai paparan bahaya radiasi dengan ruangan yang tidak mempunyai paparan bahaya radiasi,

9.Aplikasi Radiologi dalam Bidang Kedokteran Gigi.Radiologi dalam bidang kedokteran gigi mempunyai berbagai macam kegunaan, seperti:1.Radiodiagnosa/RontgenodiagnosaRadiodiagnosa : Radiograf gigi merupakan data pendukung yang penting dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit atau kelainan di Kedokteran Gigi misalnya : Adanya kelainan apikal atau periapikal yang tidak terdeteksi secara klinis Adanya kelainan pada rahang. Adanya fraktur rahang atau akar gigi Karies yang tersembunyi(pada proksimal atau karies akar)karies sekunder,karies incipien,kedalaman karies dan lain-lain.2.Rencana PerawatanRadiograf gigi sangat membantu dalam pembuatan atau penentuan rencana perawatan,seperti:a.Penentuan letak pin atau implant.b.Kondisi saluran akar.c.Penentuan jenis dan teknik.3.Penunjang PerawatanRadiograf gigi sangat membantu memudahkan dalam melakukan sebuah perawatan,seperti:a.Komplikasi post operatif.b.Perawatan endodontik.4.Evaluasi PerawatanUntuk evaluasi atau kontrol keberhasilan atau kemajuan perawatan.5.Radiografi merupakan salah satu data rekam medik yang sangat penting.6.Kepentingan forensik.

Aplikasi Radiologi dalam Bidang Kedokteran Gigi1. Untuk mendeteksi lesi, dll.2. Untuk membuktikan suatu diagnosa penyakit.3. Untuk melihat lokasi lesi/benda asing yang terdapat pada rongga mulut.4. Untuk menyediakan informasi yang menunjang prosedur perawatan.5. Untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi.6. Untuk melihat adanya karies, penyakit periodontal dan trauma.7. Sebagai dokumentasi data rekam medis yang dapat diperlukan sewaktu waktu.( Haring. 2000)

DAPUSDe Haantjes van Het Oosten. 2013. RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI I. BelandaBadri, Cholid.1998.Aspek Pemeliharaan Sarana Radiasi.Jakarta:Instalasi Radioterapi RS.Dr. Cipto Mangunkusumo.Jauhari, Arif.2008.Berkas Sinar-X dan Pembentukan gambar pada Pesawat sinar-X.Jakarta:Puskaradim.Lukman, D.drg.1989.Dasar-Dasar Radiologi Dalam Ilmu Kedokteran Gigi Edisi 2.Jakarta:Widya Medika.Suyatno, Ferry.2008.Aplikasi Radiasi Sinar-X Di Bidang Kedokteran untuk Menunjang Kesehatan Masyarakat.Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang:Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN.