SK Penetapan Indikator SKP.doc
-
Upload
anastasia-sugiharta -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of SK Penetapan Indikator SKP.doc
8/10/2019 SK Penetapan Indikator SKP.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sk-penetapan-indikator-skpdoc 1/9
Alamat/Address: Jl. Pahlawan 14 Tabanan Bali Indonesia, Phone: +62. 361. 811027, Fax: +62. 361. 811202 Email: [email protected]
KEPUTUSAN DIREKTUR BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN
NOMOR : 2014 /SK/BRSU/ 2013
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR MUTU RS SASARAN KESELAMATAN PASIEN
DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN
DIREKTUR BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka implementasi Akreditasi Rumah Sakit Standar 2012maka perlu ditetapkan Indikator Mutu Are Klinis Rumah Sakit;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf adipandang perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Indikator Mutu
Rumah Sakit Area Klinis di Badan Rumah Sakit Umum Tabanan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072) ;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 Tahun 2011 tentang KeselamatanPasien Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/2008 tentang StandarPelayanan Rumah Sakit;
5. Peraturan Bupati Tabanan Nomor 29 Tahun 2008 tentang Penetapan BadanRSUD Kabupaten Tabanan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) (Lembaran
Daerah Kabupaten Tabanan Tahun 2008, Nomor 30).
M E M U T U S K A N:
Menetapkan : INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT SASARAN KESELAMATAN
PASIEN DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN.
KESATU : Indikator Mutu Rumah Sakit Sasaran Keselamatan Pasien terdiri dari 6 judulindikator .
KEDUA : Judul Indikator dan profile indikator sebagaimana dimaksud pada diktumKESATU (terlampir)
8/10/2019 SK Penetapan Indikator SKP.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sk-penetapan-indikator-skpdoc 2/9
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Tabanan
Pada Tanggal : 2 Juli 2013Direktur Badan RSU Tabanan
dr. I Nyoman Susila, M.KesPembina Tk I/ IV b
NIP. 19630222 198903 1 008
8/10/2019 SK Penetapan Indikator SKP.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sk-penetapan-indikator-skpdoc 3/9
LAMPIRAN 01 KEPUTUSAN DIREKTUR BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN
NOMOR : 2014/SK/BRSU/ 2013
TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT SASARAN
KESELAMATAN PASIEN DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN
NO STANDAR JUDUL INDIKATOR
1 PMKP 3. IPSG.1 ; Mengidentifikasi
Pasien Dengan Benar
Persentase pelaksanaan Prosedur identifikasi
pasien dilaksanakan tepat dan benar2 PMKP 3. IPSG.2 ; Peningkatan
Komunikasi yang EfektifPersentase pelaksanaan Read Back, Write Backoleh penerima instruksi dan ditandatangani (SignHere) Oleh Pemberi Instruksi Dalam Waktu 1 x 24Jam.
3 PMKP 3. IPSG.3 ; Meningkatkan
Keamanan Obat-Obatan yang harus
Diwaspadai
Insiden kesalahan pemberian obat high alert
4 PMPK 3. IPSG 4; Memastikan LokasiPembedahan Yang Benar, Prosedur
Yang Benar, Pembedahan pada Pasien
yang Benar
Insiden operasi salah sisi, salah orang, salah prosedur operasi
5 PMPK 3. IPSG 5; Mengurangi Risiko
Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam
melakukan kebersihan tangan dengan metodeenam langkah dan lima momen
6 PMPK 3. IPSG 6; Mengurangi RisikoCedera Pasien Akibat Terjatuh
Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat inapdi rumah sakit
Ditetapkan di : TabananPada Tanggal : 2 Juli 2013
Direktur Badan RSU Tabanan
dr. I Nyoman Susila, M.KesPembina Tk I/ IV b
NIP. 19630222 198903 1 008
8/10/2019 SK Penetapan Indikator SKP.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sk-penetapan-indikator-skpdoc 4/9
LAMPIRAN 02 KEPUTUSAN DIREKTUR BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN
NOMOR : 2014/SK/BRSU/ 2013
TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT SASARAN
KESELAMATAN PASIEN DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN
STANDARPMKP 3. IPSG.1 ; Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar
JUDUL Persentase pelaksanaan Prosedur identifikasi pasien dilaksanakan tepat dan benar
TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien
DEFINISIOPERASIONAL
Perbandingan antara jumlah pelaksanaan Prosedur identifikasi pasien yang dilakukan tepat dan
benar dengan jumlah pelaksanaan Prosedur identifikasi pasien yang seharusnya dilakukan
sesuai standar kegiatan yang memerlukan identifikasi pasien.
Prosedur identifikasi harus dilakukan pada saat :
1. Memberikan obat
2. Memberikan darah dan produk darah
3. Mengambil sampel darah
4. Mengambil sampel lainnya untuk pemeriksaan
5. Melakukan tindakan dan prosedur
Identifikasi pasien dilaksanakan dengan cara menanyakan minimal dua identitas, untuk di
rawat jalan menanyakan nama dan tanggal lahir sedangkan di rawat inap menanyakan namadan cek nomor rekam medis.
ALASANDAN
IMPLIKASI
Identifikasi pasien secara tepat dan benar sangat penting dilakukan untuk mencegah kesalahan
(error ) yang langsung berdampak kepada keselamatan pasien. Kesalahan identifikasi pasien
membuka peluang kesalahan tindakan atau kesalahan pemberian obat.
NUMERATOR Jumlah pelaksanaan Prosedur identifikasi pasien yang dilakukan dengan tepat dan benar
DENOMINATOR
Jumlah Prosedur identifikasi pasien yang seharusnya dilakukan sesuai standar kegiatan yang
memerlukan identifikasi pasien
FORMULA Jml pelaksanaan Prosedur identifikasi pasien yg dilakukan dgn tepat &benar (kali) x 100
Jml pelaksanaan Prosedur identifikasi pasien yg seharusnya dilakukan sesuai standar kegiatan
yang memerlukan identifikasi pasien (kali)
STANDAR 100 %
KRITERIAINKLUSI
Seluruh kegiatan yang memerlukan identifikasi pasien dengan melibatkan staf medis (dokter,
perawat, fisiotherapist, petugas laboratorium, petugas gizi, petugas radiologi dll)
KRITERIAEKSKLUSI
-
PENCATATA N
Hanya bisa surveilans (observasi langsung) dengan purposive sampling ketika ada kegiatan
yang memerlukan identifikasi pasien. Dilakukan oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi (dilakukan
dengan cross monitoring jika memungkinkan) setiap hari Senin pk. 08.00 – 10.00 WITA.
REKAPITULASI UNIT
Setiap bulandilakukan oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi
ANALISA &PELAPORAN
Setiap bulan dilakukan oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi
AREA Semua Area Klinis
PIC Ketua Panitia KP-RS
FORMATPENCATATA
N
NO
T A N G G A
L UNIT PROFESI
JENIS KEGIATAN YANGDILAKUKAN DAN
MEMERLUKANIDENTIFIKASI PASIEN
PELAKSANAANIDENTIFIKASI PASIEN
DILAKUKAN TEPAT DANBENAR (ya/tidak)
%
1 2 3 4 5 6 71
2
3
4
dst
Verifikasi :
STANDAR PMKP 3. IPSG.2 ; Peningkatan Komunikasi yang Efektif
JUDUL Persentase pelaksanaan Read Back, Write Back oleh penerima instruksi dan
ditandatangani (Sign Here) Oleh Pemberi Instruksi Dalam Waktu 1 x 24 Jam.
TUJUAN Tergambarnya proses read back, write back sampai ditandatangani oleh Pemberi Instruksi
DEFINISI
OPERASIONALProsedur Read back adalah kegiatan untuk memastikan setiap intruksi verbal agar dilakukan dengan
benar dan sesuai instruksi, melalui kegiatan membacakan kembali instruksi; dan mengkonfirmasi
8/10/2019 SK Penetapan Indikator SKP.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sk-penetapan-indikator-skpdoc 5/9
bahwa apa yang sudah dituliskan dengan dibaca ulang dan/atau dengan ejaan huruf alfabet instruksi
obat sound a like. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan stempel Read back pada catatan instruksi
dan pemberi instruksi harus segera menandatangi instruksi (sign here) tersebut paling lambat dalam
1 x 24 jam Pemberi instruksi adalah dokter DPJP yang memberikan instruksi melalui telephone
(instruksi obat, instruksi perubahan terapi, instruksi rencana tindakan, dll).
NUMERATOR Jumlah dokumentasi read back, write back yang ditandatangani dlm waktu 1 X 24 jam sejak
instruksiDENOMINATO
R
Jumlah seluruh read back, write back instruksi verbal yang terdokumentasi
FORMULA Jml read back, write back yang ditandatangani dlm waktu 1X24 jam sejak instruksi X 100
Jumlah seluruh read back instruksi verbal yang terdokumentasi
STANDAR Pelaksanaan read back, write back & sign here 100% ,
KRITERIAINKLUSI
Seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi
KRITERIAEKSKLUSI
-
PENCATATAN Pengambilan sample dapat dilakukan dengan teknik random sampling atau purposive
sampling dengan data dokumentasi retrospektif ketika ada kegiatan instruksi verbal yang
memerlukan read back . Monitoring dilakukan oleh kepala ruangan (dilakukan dengan cross
monitoring jika memungkinkan)
REKAPITULASIUNIT
Setiap bulan dilakukan oleh Kepala Ruangan di Instalasi Rawat Inap
ANALISA &PELAPORAN
Setiap bulan dilakukan oleh Kepala Instalasi Rawat Inap
AREA Instalasi Rawat Inap
PIC Kepala Instalasi Rawat Inap
FORMAT
PENCATATAN
NO
T A N G G A
L RUANGAN DPJP
JUMLAH INSTRUKSIVERBAL
YANGTERIDENTIFIKASI
JUMLAH INSTRUKSI VERBALYANG TELAH DI READ BACK,
WRITE BACK & SIGN HEREDENGAN TEPAT DAN BENAR
% PENCAPAIAN
1 2 3 4 5 6 71
2
3
4
5
6
7
dst
VALIDASI :
STANDAR PMKP 3. IPSG.3 ; Meningkatkan Keamanan Obat-Obatan yang harus Diwaspadai
JUDUL Insiden kesalahan pemberian obat high alert
TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien
DEFINISIOPERASIONAL
Insiden kesalahan pemberian obat high alert yang dimaksud adalah ketidaktepatan pemberian
obat high alert dan tidak sesuai dengan standar prosedur yang ditetapkan rumah sakit dengan
memperhatikan prinsip keselamatan pasien.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah obat yang sering
menyebabkan terjadi kesalahan serius ( sentinel event ) dan obat yang beresiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse event )
Yang termasuk obat high alert adalah sebagai berikut :
A. Heparin injeksi
B.
Kontras radiologi
C.
Insulin injeksiD.
Dextrose 40%
E.
KCL 7.64%
F.
NaCl 3%
G. Natrium Bicarbonat
H. Ca. Gluconas
ALASAN DANIMPLIKASI
Kesalahan pemberian obat High Alert sangat fatal akibatnya terhadap pasien, dapat
mengakibatkan terjadinya kematian (sentinel event) maupun Kejadian yang Tidak Diharapkan
(KTD)
8/10/2019 SK Penetapan Indikator SKP.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sk-penetapan-indikator-skpdoc 6/9
NUMERATOR Jumlah insiden kesalahan prosedur pemberian obat high alert
DENOMINATOR
Jumlah seluruh prosedur pemberian obat high alert yang dilaksanakan
FORMULA Jumlah insiden kesalahan prosedur pemberian obat high alert
STANDAR 0 kejadian
KRITERIA
INKLUSI
Seluruh prosedur pemberian obat high alert yang dilaksanakan
KRITERIAEKSKLUSI
-
PENCATATAN Pengambilan data dapat dilakukan dengan laporan retrospektif dari setiap unit pelayanan oleh
kepala unit/ ruangan/ instalasi, atau juga dapat berdasarkan keluhan / complaint pelanggan.
REKAPITULASI UNIT
Setiap bulan dilakukan oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi
ANALISA &PELAPORAN
Setiap bulan dilakukan oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi
AREA Semua Unit Pelayanan
PIC Ketua Panitia KP-RS
FORMATPENCATATAN
NO
TANGGALKEJADIA
NKESALAH
AN
UNIT LOKASIKEJADIAN
NAMA OBATHIGH ALERTYG SALAH
DIBERIKAN
PENYEBAB KESALAHAN TINDAK LANJUT KET
1 2 3 4 5 6 71
2
3
4
dst
Verifikasi :
STANDAR PMPK 3. IPSG 4; Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang Benar,
Pembedahan pada Pasien yang Benar
JUDUL Insiden operasi salah sisi, salah orang, salah prosedur operasiTUJUAN Tergambarnya kepedulian dan ketelitian kamar bedah terhadap keselamatan pasien
DEFINISIOPERASIONAL
Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien dioperasi pada sisi yang salah,
misalnya yang semestinya dioperasi pada sisi kanan, ternyata yang dilakukan operasi adalah
pada sisi kiri atau sebaliknya.
Kejadian operasi salah orang adalah kejadian dimana pasien dioperasi pada orang yang salah.
Kejadian salah prosedur pada operasi adalah kejadian pasien mengalami tindakan operasi yang
tidak sesuai dengan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Insiden ini dapat dicegah dengan melaksanakn prosedur time out. Prosedur time out adalah
suatu prosedur yang dilakukan sebelum melakukan pembedahan/incisi untuk
melakukanverifikasi praoperatif meliputi memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang
benar, dilakukan di tempat dimana tindakan akan dilakukan tepat sebelum tindakan dimulai
dan melibatkan seluruh anggota tim operasi.
ALASAN DANIMPLIKASI
Tindakan operasi merupakan suatu tahapan pelayanan di rumah sakit yang membutuhkantingkat ketelitian, kecermatan yang tinggi dan persiapan yang menyeluruh, oleh karena
tindakan operasi merupakan tindakan risiko tinggi (high risk) terhadap keselamatan pasien.
NUMERATOR Jumlah insiden salah sisi, salah orang, salah prosedur operasi
DENOMINATOR
Jumlah seluruh tindakan operasi
FORMULA Jumlah insiden salah sisi, salah orang, salah prosedur operasi X 100
Jumlah seluruh tindakan operasi
STANDAR 0 %
KRITERIA
INKLUSI
Seluruh tindakan operasi
KRITERIAEKSKLUSI-
PENCATATAN Pencatatan register pasca bedah dilakukan setiap hari di ruang pulih (Recovery Room).
Dilakukan setiap ada sentinel event dengan total sampling ketika ada insiden salah sisi, salah
orang, salah prosedur operasi, dilakukan oleh patient safety officer di kamar bedah setiap
bulan.
REKAPITULASI UNIT
Setiap bulan, oleh patient safety officer
8/10/2019 SK Penetapan Indikator SKP.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sk-penetapan-indikator-skpdoc 7/9
ANALISA &
PELAPORAN
Setiap bulan, oleh kepala ruangan Kamar Bedah Instalasi Bedah Sentral (IBS)
AREA Instalasi Bedah Sentral (IBS)
PIC Ka. Instalasi Bedah Sentral
FORMAT
PENCATATAN
Register kamar bedah (elemen kolom dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan)
NO
T A N G G
A
L NAMAPASIE
N
NO RMTINDAKAN
OPERASI
PROSEDUR TIME
OUT CEKDOKUMEN
(ya/tidak)
SALAH SISI(ya/tidak)
SALAHORANG
(ya/tidak)
SALAHPROSEDUR
(ya/tidak)
KET
1 2 3 4 5 6 71
2
3
dst
Verifikasi :
STANDAR PMPK 3. IPSG 5; Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
JUDUL Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan
metode enam langkah dan lima momen
TUJUANTergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien
DEFINISI
OPERASIONAL
Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan prosedur cuci tangan dengan
menggunakan metode 6 lanngkah dan lima momen. Lima momen yang dimaksud adalah :
1.Sebelum kontak dengan pasien
2.Sebelum melaksanakan tindakan aseptic
3.Setelh kontak dengan pasien
4.Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5.Setelah kontak dengan alat dan lingkungan sekitaar pasien
ALASAN DANIMPLIKASI
Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan
lima momen adalah cara yang paling efisien dan efektif untuk mencegah infeksi nosokomial, sehingga
berdampak positif terhadap proses penyembuhan penyakit dan merupakan upaya positif dalam
program keselamatan pasien
NUMERATOR Jumlah kegiatan petugas yang dilakukan kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan
lima momen
DENOMINATOR
Jumlah seluruh kegiatan petugas yang seharusnya dilakukan kebersihan tangan dengan metode
enam langkah dan lima momen
FORMULA Jumlah kegiatan petugas yang dilakukan kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan
lima momen (kali) : Jumlah seluruh kegiatan petugas yang seharusnya dilakukan kebersihan
tangan dengan metode enam langkah dan lima momen (kali) x 100% =___%
STANDAR Minimal 60%
KRITERIAINKLUSI
Seluruh tenaga kesehatan yang langsung terlibat dalam pelayanan pasien
KRITERIAEKSKLUSI
-
PENCATATAN Hanya bisa surveilans (observasi langsung) dengan purposive sampling ketika ada kegiatan
yang seharusnya dilakukan kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan lima momen.
Dilakukan oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi (dilakukan dengan cross monitoring jikamemungkinkan) setiap hari Senin pk. 08.00 – 10.00 WITA.
REKAPITULAS
I UNIT
Setiap bulandilakukan oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi
ANALISA &
PELAPORAN
Setiap bulandilakukan oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi
AREA Semua unit pelayanan
PIC Ketua Panitia KP-RS
FORMAT
PENCATATAN
Checklist dan format observasi kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan lima
momen sesuai format PPI-RS
FORMATPENCATATAN
NO
T A N G G A L
UNIT
NAMAPETUGAS
YANGDIMONITORING
AKTIFITASPETUGAS YG
DIMONITORING
%KEPATUHAN
CUCITANGAN
PADA 5MOMENT
(YA / TDK)
%
KEPATUHAN6 LANGKAH
CUCITANGAN(YA / TDK)
RERATA %PENCAPAIAN
PETUGASMONITORING
KE
1 2 3 4 5 6 71
2
3
dst
Verifikasi :
8/10/2019 SK Penetapan Indikator SKP.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sk-penetapan-indikator-skpdoc 8/9
STANDAR PMPK 3. IPSG 6; Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
JUDUL Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat inap di rumah sakit
TUJUAN Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di rumah sakit dapat menyebabkan
konsekuensi yang serius dan bahkan mengancam keselamatan banyak pasien.
DEFINISI
OPERASIONAL
Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-tiba berpindah posisi
dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh berada di lantai, sehingga
memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan cedera.ALASAN DANIMPLIKASI
Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh dan membuat
suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko. Salah satu upaya untuk mengurangi
resiko pasien jatuh adalah dengan menempatkan perawat profesional pada bangsal-bangsal
tempat perawatan pasien.
NUMERATOR Jumlah pasien jatuh selama 1 bulan kalender
ENOMINATOR -
FORMULA Jumlah pasien jatuh selama 1 bulan kalender (orang) X 100
Jumlah pasien yang dirawat dalam 1 bulan kalender
STANDAR 0 %
KRITERIAINKLUSI
Pasien jatuh yang terjadi saat berada di unit perawatan
Klasifikasi Perlukaan;
o None – pasien tidak mengalami perlukaan
o
Minor – menyebabkan perawatan luka, pembersihan luka, penggunaan obat topical,memar atau lecet
o Moderate – menyebabkan luka robek yang perlu dijahit, splinting , dan keseleo pada
sendi atau otot
o Major – menyebabkan pembedahan, insisi, traksi, terjadi patah tulang, ataumembutuhkan konsultasi untuk neurological atau luka internal
o Death – pasien meninggal karena luka akibat jatuh
o UTD – ’Unable to Determine’ Tidak dapat ditentukan dari dokumentasi yang ada
KRITERIAEKSKLUSI
Kejadian jatuh oleh: Pengunjung, Siswa, Staf rumah sakit, Pasien saat sedang tidak berada
pada unit perawatan pasien tersebut (mis. Pasien jatuh di unit radiologi), Pasien yang jatuh
dengan kategori level luka 1 ’none’
PENCATATAN Setiap ada insiden dengan pelaporan IKP-RS yang dapat dicatat berdasarkan format pelaporan
yang ditetapkan rumah sakit
REKAPITULASI UNIT
Setiap bulan, oleh Kepala Ruangan Rawat Inap
ANALISA &
PELAPORAN
Setiap bulan, oleh Kepala Instalasi Rawat Inap
AREA Ruang Rawat Inap
PIC Ketua Panitia KP-RS
FORMATPENCATATAN
Khusus Pasien Jatuh
NO
T A N G G A
L M R S NAMA
PASIEN /UMUR
NO.RM
TANGGAL / JAMINSIDEN PASIEN JATUH
KLASIFIKASIPERLUKAAAN
TINDAKLANJUT
PELAPORAN
Insiden KPRS(ya/tidak)
KET
1 2 3 4 5 6 7 8 91
23
dst
Verifikasi :
Ditetapkan di : TabananPada Tanggal : 2 Juli 2013
Direktur Badan RSU Tabanan
dr. I Nyoman Susila, M.KesPembina Tk I/ IV b
NIP. 19630222 198903 1 008