SK DN LK.pptx

Click here to load reader

download SK DN LK.pptx

of 27

Transcript of SK DN LK.pptx

PowerPoint Presentation

DOKTER PEMBIMBING :dr. AMRAN SINAGA, Sp.B

DOKTER PENDAMPING:dr. NENENG TRESNA

OLEH:dr. TOMI ATMADIRJAdr. NURFITRI HAYATI MELIDA RITONGA

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIAPERIODE JUNI 2015 S/D JUNI2016RUMAH SAKIT TINGKAT IV DR.BRATANATAJAMBILUKA BAKAR LISTRIK DAN SINDROM KOMPARTMENLAPORAN KASUSSTATUS MEDIK PASIEN IDENTITAS PASIENNama: Nn. YUmur: 19 tahun Jenis Kelamin: Wanita Agama: IslamPekerjaan: MahasiswaAlamat: Lrg. Purnawira RT 21, Kel. Sungai Putri Telanai PuraTanggal masuk RS: 03 November 2015

ANAMNESIS Dilakukan auto dan alloanamnesis pada tanggal 04 November 2015 pukul 12.00 WIB di Bangsal kelas 2 ruangan Cemara RS. TK. IV Dr. Bratanata Jambi. KELUHAN UTAMA Luka bakar pada kedua lengan dan perut 2 jam SMRS

KELUHAN TAMBAHANLuka terasa panas pada kedua lengan dan perutNyeri dan kaku pada lengan bawah kiriRiwayat penyakit sekarang:

Rujukan dari RS MMC luka bakar pada kedua lengan dan perut akibat tersengat listrik 2 jam SMRS. pasien memegang kabel listrik dengan menggunakan tangan kiri, lalu pasien terlempar 1 meter dari sumber listrik dan pingsan. di Rumah Sakit MMC pasien sadar dan mengeluh nyeri dan pedih pada luka yang terdapat di kedua lengan dan perut. Pasien juga mengeluh lengan kirinya terasa kesemutan, sulit digerakkan dan terasa kaku.

Pemeriksaan Fisik (Tanggal 04 November 2015, Pukul 13.00 WIB)

Keadaan Umum: Tampak Sakit Sedang Kesadaran : KomposmentisBerat Badan/Tinggi Badan/IMT: 55/167/19,78Tanda vital:Frekuensi nadi: 96 kali/menitTekanan Darah: 110/90 mmHgFrekuensi napas: 20 kali/menitSuhu Tubuh: 36,4 CSaturasi O2: 99%Kepala: NormocephaliMata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-Telinga: Normotia, sekret -/-Hidung: Napas cuping hidung -/-, sekret -/-Leher: Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, JVP 5-2 cmH2OThorax: Pergerakkan dinding dada simetris kiri dan kanan, tidak ada bagian dada yang tertinggal.Cor: BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)Pulmo: Suara nafas kanan = kiri, perkusi sonor kanan, dan rhonki -/-, wheezing -/-Abd: Datar, sikatrik (-), supel, bising usus normal 6x/menit, hepar dan lien tidak teraba, Pekak alih (-)Eks: Oedem (-/-) ekstremitas superior, oedem (-/-) inferior, sianosis-/-, akral hangat +/+

Status Lokalis:Luas Luka Bakar Rules of NineLuas permukaan lengan kanan 4 %Luas permukaan lengan kiri 6%Luas permukaan abdomen 3 %AbdomenLook : warna kulit merah kehitaman, bulla (+), luka (+)Feel : Nyeri tekan (+)Lengan kanan bawahLook: edema (-), bulla (+), warna kulit merah kehitaman, luka (+)Feel : Nyeri tekan (-)Move: Keterbatasan gerak (-) Lengan kiri bawahLook: oedem(+), warna kulit merah kehitaman, luka (+), pallor(+)Feel: Nyeri tekan (+), parastesi (+), pulsasi arteri radialis (+), paralisis (+).Move: keterbatasan gerak (+)

Pemeriksaan Penunjang (04 November 2015, pukul.07.45)

Pemeriksaan rontgenCor dan Pulmo Normal

Pemeriksaan elektrokardiografiEKG: Sinus Rhytm, frekuensi 77/menit. Kesan: EKG Normal

Diagnosa kerja Luka Bakar Listrik grade II 13 % dan Sindroma Kompartemen Antebrachii Sinistra

Penatalaksanaan Non medika mentosa:Posisi pasien berbaringElevasi tangan kiriPemasangan kateter urin

Medikamentosa:Terapi di IGD Elevasi tangan kiriCek Urine, EKG, DR, ElektrolitUntuk luka bakar derajat II 25 %, cairan yang diberikan: IVFD RL = 8 jam pertama 2750cc, 16 jam berikutnya 2750 ccSalep Mebo untuk luka Pasang Dower Kateter = Urine 100cc warna hitam kecoklatan. Ceftriaxone 1x 2 grPrognosisAd vitam: Dubia ad bonamAd functionam: Dubia Ad bonamAd sanationam: Dubia Ad bonam

ANALISA KASUSLUKA BAKAR LISTRIKPenegakan DiagnosaBerdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang telah dijelaskan pada BAB II dan disesauikan dengan teori tentang luka bakar maka Nn. Y umur 19 tahun didiagnosa luka bakar listrik grade II 13 %.

LUKA BAKAR LISTRIKAnalisis Penatalaksanaansesuai dengan teori pemberian cairan isotonik ringer laktat sesuai dengan derajat luas luka bakar untuk mengganti cairan yang hilang. antibiotik ceftrixone 1 x 2 gram broad spectrum dan metronidozole bakteri anaerobobat topikal pada luka bakar mengurangi rasa panas dan nyeri, membantu pembentuka jaringan baru dan mengurangi toxic akibat luka bakar salep Mebo yang dapat diberika setiap 4-6 jam.

LUKA BAKAR LISTRIKAnalisis PenatalaksanaanPemasangan kateter jumlah urine dan warna urine perubahan warna hitam kecoklatan mioglobinuria. EKG cardiovaskuler dan pada pasien ini hasil gambaran EKG masih normal yaitu sinus rhytim. Pemeriksaan urine, darah rutin serta elektrolit juga diperlukan pasien leukositosis infeksi.

LUKA BAKAR LISTRIKAnalisis PenatalaksanaanAda perbedaan luas luka bakar dari IGD dengan pemeriksaan langsung oleh penulis13% (6% pada lengan kiri, 4% pada lengan kanan, dan 3% pada perut). mempengaruhi pada pemberian terapi cairanLuas luka bakar 13% 2.860 cc dalam 24 jam pertama 6 jam pertama sebanyak 1.430 cc dan 1.430 cc sisanya dihabiskan 16 jam berikutnya.

LUKA BAKAR LISTRIKLuka bakar atau combusio suatu bentuk kerusakan dan kehilangan jaringan disebabkan kontak dengan sumber suhu yang sangat tinggiLuka listrik luka yang disebabkan oleh trauma listrik, persentuhan dengan benda yang memiliki arus listrik, luka bakar berubahnya energi listrik menjadi energi panasLuka Listrik a tubuh manusia membakar jaringan ataupun menyebabkan terganggunya fungsi suatu organ dalamLUKA BAKAR LISTRIKEtiologiLuka Bakar Termal (Thermal Burns)Luka Bakar Zat Kimia (Chemical Burns)Luka Bakar Listrik(Electrical Burns)1.Tenaga listrik alam, seperti petir2.Tenaga listrik buatan, seperti arus listrik searah (DC) contohnya baterai dan arus listrik bolak balik (AC) contohnya listrik PLN di rumah atau pabrikLuka Bakar Radiasi (Radiation Exposure)

LUKA BAKAR LISTRIKCedera bisa berupa luka bakar ringan sampai kematian, tergantung kepada: Jenis dan kekuatan arus listrik.Ketahanan tubuh terhadap arus listrikResistensi rendah: Saraf, Darah, Membran mukosa, OtotResistensi sedang: Kulit kering, Tendon, Jaringan lemakResistensi tinggi: TulangAdanya hubungan dengan bumiLamanya waktu kontak dengan konduktorAliran arus listrik

LUKA BAKAR LISTRIK

LUKA BAKAR LISTRIKBedasarkan derajat ringan luka bakar menurut American Burn Association:Luka Bakar RinganLuka bakar derajat II < 5%Luka bakar derajat II 10% pada anakLuka bakar derajat II < 2%Luka Bakar Sedang Luka bakar derajat II 15-25% pada orang dewasaLuka bakar derajat II 10-20% pada anak-anakLuka bakar derajat III < 10%Luka Bakar BeratLuka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasaLuka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anakLuka bakar derajat III 10% atau lebihLuka bakar mengenai tangan, telinga, mata, kaki, dan genitalia/perineum.Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma lain.LUKA BAKAR LISTRIKPenatalaksanaanPrehospitalmembebaskan pasien keselamatan diri sendiri. Bahan yang meleleh atau menempel pada kulit tidak bisa dilepaskan. Air dalam waktu 15 menit sejak kejadian, namun air dingin hipotermia dan vasokonstriksi.Burn ResusitasiResusitasi jalan nafasResusitasi cairan

LUKA BAKAR LISTRIKRumus Baxter:Pada dewasa:3-4 ml x kgBB x % luas luka bakarPemberian cairan volume pada 8 jam pertama dan volume diberikan 16jamberikutnya.Pada anak:Hari I:RL:dex 5% = 17:3(2cc x kgBB x % luas luka bakar) + keb. faal

Kebutuhan Faal:15 thn = kgBB X 50cc

LUKA BAKAR LISTRIKPerawatanTindakan meliputi debridement secara alami, mekanik (nekrotomi) atau tindakan bedah (eksisi), pencucian luka, wound dressing dan pemberian antibiotik topikal .

SINDROM KOMPARTMENDari anamnesis didapatkan pasien datang dengan keluhan luka bakar pada kedua lengan dan perut akibat memegang kabel listrik dengan menggunakan tangan kiri. Pasien juga mengeluh lengan kirinya terasa kesemutan, sulit digerakkan dan terasa kaku. Dari Pemeriksaan fisik pada lengan kiri bawah didapatkan oedem (+), warna kulit merah kehitaman, pallor (+), nyeri tekan (+), parastesi (+), pulsasi arteri radialis (+) dan keterbatasan gerak (+). Hal ini menandakan telah munculnya tanda klasik dari sindroma kompartemen yaitu pain, parastesi dan paralisis dan pallor. Penyebab terjadinya sindroma kompartemen pada pasien ini adalah luka bakar listrik yang terjadi pada lengan kiri bawah pasien, dimana luka bakar dapat menyebabkan penyempitan ruang kompartemen dan meningkatkan akumulasi cairan dalam ruang kompartemen dengan timbulnya oedem yang masif.

SINDROM KOMPARTMENPeningkatan tekanan jaringan menyebabkan obstruksi vena dalam ruang yang tertutup. Peningkatan tekanan secara terus menerus menyebabkan tekanan arteriolar intramuskuler bawah meninggi. Pada titik ini, tidak ada lagi darah yang akan masuk ke kapiler sehingga menyebabkan kebocoran ke dalam kompartemen, yang diikuti oleh meningkatnya tekanan dalam kompartemen. Penekanan terhadap saraf perifer disekitarnya akan menimbulkan nyeri hebat. Bila terjadi peningkatan intrakompartemen dan tekanan vena meningkat. Setelah itu, aliran darah melalui kapiler akan berhenti. Dalam keadaan ini penghantaran oksigen juga akan terhenti, Sehingga terjadi hipoksia jaringan (pale). Jika hal ini terus berlanjut, maka terjadi iskemia otot dan nervus, yang akan menyebabkan kerusakan ireversibel komponen tersebut. Secara klasik terdapat 5 manisfestasi klinis yang terkumpul dalam sindroma kompartemen yaitu Pain, Parastesia, Pallor, Paralysis, Pulseness. SINDROM KOMPARTMENUntuk penatalaksanaan sindroma kompartemen dapat dilakukan dengan menempetkan ekstremitas yang terkena sejajar dengan jantung dan segera dilakukan fascciotomi untuk mencegah kerusakan jaringan intrakompartemen. Tujuan dari penatalaksanaan sindroma kompartemen adalah mengurangi deficit fungsi neurologis dengan lebih dulu mengembalikan aliran darah local, melalui bedah dekompresi. Penatalaksanaan pada pasien ini sudah sesuai dengan dengan teori, yaitu telah dilakukan fasciotomi pada lengan kiri bawah pasien. Pemberian antibiotik berupa ceftriaxone dan gentamicin merupakan antibiotik broadspecturm untuk mengatasi infeksi yang terjadi pada pasien, dimana leukosit pasien pada awal masuk juga didapatkan 30.000/ mm3.

SINDROM KOMPARTMENUntuk mengurangi nyeri yang terjadi pada pasien diberikan anti nyeri Ketolorac 1 ampul dalam cairan Ringer laktat dan pronalges suppositoria. Perawatan luka pada pasien dibiarkan terbuka, kalau terdapat nekrosis otot dapat dilakukan debridemen, pemberian Gentamicin dan cairan NaCl untuk perawatan luka pasien sehari hari adalah untuk mencegah terjadinya infeksi. Pada pasien ini juga diberikan ranitidine untuk mencegah terjadinya stress ulcer.

TERIMA KASIH . . .