SK Dirjen Hubdat No. 3236 tahun2006.pdf

47
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK 3236/AJ 403/DRJD/2006 TENTANG UJI COBA PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI 11 (SEBELAS) KOTA DI PULAU JAWA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan, telah diatur mengenai inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan jalan; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a, di ruas jalan di area sekolah yang memiliki lalu lintas pejalan kaki anak sekolah cukup tinggi dan rentan terhadap kecelakaan lalu lintas, sehingga perlu dilindungi melalui penerapan Zona Selamat Sekolah; c. bahwa kendaraan yang berada dalam zona sekolah harus dengan kecepatan rendah untuk memberikan waktu reaksi yang lebih lama untuk mengantisipasi gerakan anak sekolah yang bersifat spontan dan tak terduga yang beresiko menimbulkan kecelakaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, huruf b, dan huruf c perlu mengatur penerapan Zona Selamat Sekolah dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480); 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 109); 3. Undang-undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan (Tambahan Lembaran Negara Nomor 4444); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan (Lembaran negara Tahun 1985 Nomor 37, Tambahan lembaran Negara Nomor 3373); Nd/perundangan/KTD/PD ZoSS

description

zona selamat sekolah

Transcript of SK Dirjen Hubdat No. 3236 tahun2006.pdf

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK 3236/AJ 403/DRJD/2006

TENTANG

UJI COBA PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI 11 (SEBELAS) KOTA DI PULAU JAWA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan, telah diatur mengenai inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan jalan;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a, di ruas jalan di area sekolah yang memiliki lalu lintas pejalan kaki anak sekolah cukup tinggi dan rentan terhadap kecelakaan lalu lintas, sehingga perlu dilindungi melalui penerapan Zona Selamat Sekolah;

c. bahwa kendaraan yang berada dalam zona sekolah harus dengan kecepatan rendah untuk memberikan waktu reaksi yang lebih lama untuk mengantisipasi gerakan anak sekolah yang bersifat spontan dan tak terduga yang beresiko menimbulkan kecelakaan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, huruf b, dan huruf c perlu mengatur penerapan Zona Selamat Sekolah dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 109);

3. Undang-undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan (Tambahan Lembaran Negara Nomor 4444);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan (Lembaran negara Tahun 1985 Nomor 37, Tambahan lembaran Negara Nomor 3373);

Nd/perundangan/KTD/PD ZoSS

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Negara tahun 1993 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3530);

7. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000;

8. Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 07 Tahun 2000 tentang Rincian Kewenangan Kabupaten/Kota;

9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan;

10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan.

11. Kesepakatan Bersama tanggal 7 April 2004 yang ditandatangani Menteri Perhubungan, Menteri Kimpraswil, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan Nasional, Kepolisian RI dan disaksikan oleh Menko Kesra tentang tindak lanjut kerjasama lintas sektor untuk mengupayakan peningkatan keselamatan di jalan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

TENTANG PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI 11 (SEBELAS) KOTA DI PULAU JAWA

.

Pasal 1

Pedoman Teknis Zona Selamat Sekolah sebagaimana ditetapkan dalam lampiran

peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat ini merupakan pedoman dalam

menerapkan Zona Selamat Sekolah dan aturan berlalu-lintas bagi pengguna jalan.

Pasal 2

1) Dalam rangka penerapan Zona Selamat Sekolah di seluruh Indonesia perlu

dilakukan uji coba penerapan Zona Selamat Sekolah di 11 (sebelas) kota di Pulau

Jawa.

Nd/perundangan/KTD/PD ZoSS

2) Pelaksanaan uji coba penerapan Zona Selamat Sekolah sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2, dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Pasal 3

Ruas jalan Zona Selamat Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ditetapkan

oleh :

a. Direktur Jenderal Perhubungan Darat untuk jalan nasional;

b. Gubernur untuk jalan Provinsi;

c. Bupati/Walikota untuk jalan kabupaten/kota dan jalan desa.

Pasal 4 Ruas jalan yang ditetapkan sebagai Zona Selamat Sekolah, harus memenuhi

persyaratan:

a. terdapat sekolah yang memiliki akses langsung ke jalan;

b. akses sebagaimana dimaksud dalam huruf a merupakan titik masuk utama dari

murid-murid sekolah;

c. terdapat aktifitas berjalan kaki, bersepeda dan penyeberangan oleh murid sekolah

secara signifikan pada dan di sepanjang jalan.

Pasal 5

Penerapan Zona Selamat Sekolah dapat diusulkan oleh pihak sekolah kepada

Pemerintah Daerah atau Pembina Transportasi Jalan setempat, selanjutnya

Pemerintah Daerah atau Pembina Transportasi Jalan setempat akan mengatur

penyelenggaraan studi teknis.

Pasal 6

1) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Pemerintah Provinsi setempat

bersama-sama melakukan pengawasan analisis dan evaluasi pelaksanaan uji

coba penerapan Zona Selamat Sekolah di 11 (sebelas) kota di Pulau Jawa.

2) Hasil pengawasan, analisis dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

merupakan masukan Direktorat Jenderal Pehubungan Darat dalam memutuskan

kebijakan lebih lanjut tentang Zona Selamat Sekolah.

Nd/perundangan/KTD/PD ZoSS

Pasal 7

Uji coba ini hanya berlaku di Jakarta, Surakarta, Surabaya, Kota Surabaya, Kabupaten

Malang, Kota Malang, Semarang, Demak, DI Yogyakarta, Bandung, Sukabumi selama

1 ( satu ) tahun dan mulai berlaku tanggal 8 Desember 2006 sampai dengan tanggal

6 Desember 2007.

Pasal 8

Pelanggaran terhadap rambu lalu lintas jalan dalam area Zona Selamat Sekolah

dikarenakan sanksi Pasal 61 ayat (1) Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan

Pasal 9

Direktur Jenderal Perhubungan Darat melakukan analisis dan evaluasi atas

pelaksanaan peraturan ini.

Pasal 10

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : 8 Desember 2006

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT ttd

ISKANDAR ABUBAKAR NIP. 120 092 889

Tembusan/salinan Keputusan ini disampaikan kepada : 2. Menteri Perhubungan Republik Indonesia; 3. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia; 4. Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia; 5. Kepala Kepolisian Republik Indonesia; 6. Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan; 7. Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan; 8. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I di seluruh Indonesia; 9. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; 10. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; 11. Para Kepala Dinas PerhubunganLLAJ Propinsi/Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Salinan resmi sesuai dengan aslinya. KEPALA BAGIAN HUKUM

PURWATININGSIH

NIP. 120 122 126

Nd/perundangan/KTD/PD ZoSS

Nd/perundangan/KTD/PD ZoSS

Lampiran : Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat

Nomor : SK 3236/AJ 403/DRJD/2006

Tanggal : 8 Desember 2006

BAB I

ZONA SELAMAT SEKOLAH

A. ISTILAH DAN DEFINISI

1

alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) adalah perangkat peralatan teknis yang

menggunakan isyarat lampu untuk mengatur lalu lintas orang dan/atau kendaraan di

persimpangan atau pada ruas jalan.

2

badan jalan adalah bagian jalan yang meliputi seluruh jalur lalu lintas, median, dan bahu

jalan.

3 bahu jalan adalah bagian daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur lalu lintas

untuk menampung kendaraan yang berhenti, keperluan darurat, dan untuk pendukung

samping bagi lapis pondasi bawah, pondasi atas, dan permukaan.

4

kecepatan lalu lintas adalah kemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam satuan

waktu, dinyatakan dalam kilometer/jam atau meter/detik.

5 jalan adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.

6 jalur adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan.

7 lajur adalah bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki

lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor.

8 lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang atau hewan di jalan.

1

9 marka jalan adalah suatu tanda yang berada dipermukaan jalan atau di atas permukaan

jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis

melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus

lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.

10 marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan.

11 marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan

peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah

disampaikan oleh rambu atau tanda lalu lintas lainnya.

12

median jalan adalah daerah yang memisahkan arah lalu lintas pada suatu segmen jalan.

13 papan tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rambu yang memberikan

penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu.

14 pemakai jalan adalah pengemudi kendaraan dan/atau pejalan kaki.

15 rambu adalah salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat

dan/atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk

bagi pemakai jalan.

16 rambu larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang

dilarang dilakukan oleh pemakai jalan.

17 rambu peringatan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya

atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan.

18 rambu perintah adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib

dilakukan oleh pemakai jalan.

19 rambu petunjuk adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai

jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai

jalan.

2

3

20 tipe jalan adalah tipe jalan yang menentukan jumlah lajur dan arah dalam suatu segmen

jalan, meliputi :

- 2-lajur 1-arah (2/1)

- 2-lajur 2-arah tak terbagi (2/2 UD)

- 4-lajur 2-arah tak terbagi (4/2 UD)

- 4-lajur 2-arah terbagi (4/2 D)

- 6-lajur 2-arah terbagi (6/2 D)

21 Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi di ruas jalan tertentu yang merupakan zona

kecepatan berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan di lingkungan sekolah.

4

B. TIPE ZONA SELAMAT SEKOLAH Tipe Zona Selamat Sekolah (ZoSS) ditentukan berdasarkan tipe jalan, jumlah lajur, kecepatan rencana jalan dan jarak pandangan henti yang

diperlukan. Berdasarkan tipe ZoSS dapat ditentukan batas kecepatan ZoSS, panjang ZoSS dan perlengkapan jalan yang dibutuhkan. Apabila

terdapat lebih dari 1 (satu) sekolah yang berdekatan (jarak < 80 meter) maka ZoSS dapat digabungkan sesuai dengan kriteria panjang yang

diperlukan.

Tipe Jalan Jarak

Pandangan Henti (meter)

Batas Kecepatan Rencana (km/jam)

Batas Kecepatan Zona Selamat

Sekolah (km/jam)

Tipe ZoSS Panjang ZoSS (meter) Kebutuhan Minimum Kebutuhan Tambahan

50-85 >40, <60 25 2UD-25 150marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,marka jalan zigzag warna kuning, pemandu penyeberang.

pita penggaduh, APILL pelikan, APILL berkedip 2 lajur

Tak Terbagi (2/2UD) 35-50 30-40 20 2UD-20 80 marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu

lalu lintas,pemandu penyeberang. marka jalan zigzag warna kuning, pita

penggaduh, APILL pelikan

50-85 >40, <60 25 4UD-25 150

marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,marka jalan zigzag warna kuning, pita penggaduh, pemandu penyeberang.

APILL pelikan, APILL berkedip 4 lajur Tak

Terbagi (4/2UD)

35-50 30-40 20 4UD-20 80marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,marka jalan zigzag warna kuning, pemandu penyeberang.

pita penggaduh, APILL pelikan, APILL berkedip

50-85 >40, <60 25 4D-25 200

marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,marka jalan zigzag warna kuning, pita penggaduh, APILL pelikan, pemandu penyeberang.

APILL berkedip 4 lajur Terbagi (4/2D)

35-50 30-40 20 4D-20 100

marka ZoSS, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas,marka jalan zigzag warna kuning, pita penggaduh, pemandu penyeberang.

APILL pelikan, APILL berkedip

> 4 lajur dan/atau kecepatan >60 km/jam perlu penyeberangan tidak sebidang

Tabel 1. Kebutuhan Perlengkapan Jalan Berdasarkan Tipe ZoSS

C. WAKTU OPERASI ZONA SELAMAT SEKOLAH

Waktu operasi Zona Selamat Sekolah direkomendasikan 2 jam di pagi hari dan 2 jam di

siang hari, antara pukul 6.30-8.30 pagi dan 12.00-14.00 di siang hari pada hari sekolah

atau dilaksanakan selama jam sekolah berlangsung, kecuali hari libur. Waktu operasi ini

dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah.

Perpanjangan waktu operasi Zona Selamat Sekolah dimungkinkan apabila terdapat jumlah

murid yang signifikan yang menyeberang jalan secara teratur sepanjang hari.

Waktu operasi ZoSS dinyatakan dengan papan tambahan pada rambu-rambu lalu lintas.

D. FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN PADA ZONA SELAMAT SEKOLAH

1. MARKA JALAN

a. ZONA SELAMAT SEKOLAH adalah marka berupa kata-kata sebagai

pelengkap rambu batas kecepatan Zona Selamat Sekolah.

15 CM

150

CM15

0 CM

150

CM10

0 CM

100

CM

510 CM

60 CM

Gambar 1. Ukuran Huruf Zona Selamat Sekolah

5

b. TENGOK KANAN-KIRI, adalah marka berupa kata-kata pada tepi zebra cross.

Marka ini dimaksudkan agar penyeberang khususnya penyeberang anak-anak

memperhatikan arah datangnya kendaraan sebelum menyeberang.

20 CM300 CM

20 C

M

Gambar 2. Ukuran Huruf Tengok Kanan Dan Kiri

c. Tanda Permukaan Jalan Larangan Parkir (Marka Zig Zag warna kuning) yang

dipasang sepanjang ZoSS.

Gambar 3. Marka Jalan Pada Zona Selamat Sekolah

6

d. Pita penggaduh

Pita penggaduh dapat dipasang untuk meningkatkan kewaspadaan. Sesuai

Lampiran 7 KM 3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai

Jalan, pita penggaduh dipasang pada jarak 50 meter dari awal ZoSS dengan

ketinggian 1 (satu) centimeter (Gambar 4).

Gambar 4. Pemasangan Pita Penggaduh Pada Zona Selamat Sekolah

7

2. RAMBU-RAMBU LALU LINTAS

Rambu-rambu lalu lintas (selanjutnya disebut rambu) yang digunakan pada

Zona Selamat Sekolah adalah sebagai berikut:

1. Rambu Peringatan Hati-Hati

Lampiran KM 61/1993 Tabel 1.No 23

2. Papan Peringatan Berupa Kata-Kata

KURANGI KECEPATAN, ZONA SELAMAT SEKOLAH

Lampiran KM 61/1993 Tabel 1.No 25

8

3. Rambu Peringatan Penyeberangan Orang

Lampiran KM 61/1993 Tabel 1.No 10

4. Rambu Peringatan Lampu Pengatur Lalu Lintas

Lampiran KM 61/1993 Tabel 1.No 15

9

5. engan papan tambahan

informasi perioda batasan kecepatan

Rambu Batas Kecepatan Maksimum d

KM

abel 2A.No 9

Lampiran61/1993 T

6. na Selamat Sekolah

(dinyatakan dengan papan tambahan) Rambu Larangan Parkir Sepanjang Zo

Lampiran KM

abel 2A.No 4b

61/1993 T

10

7. Rambu Petunjuk Tempat Penyeberangan Jalan

KM

abel 3.No 5

Lampiran61/1993 T

8. Rambu Batas Akhir Kecepatan Maksimum

KM

Tabel 2A.No 11a

Lampiran61/1993

11

E. PROSEDUR PENYELENGGARAAN ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS)

Prosedur penyelenggaraan ZoSS disajikan pada bagan alir berikut.

Tahap I

Tahap III

Tahap II

Tahap IV

Gambar 5. Bagan Alir Prosedur Penyelenggaraan ZoSS

12

Uraian prosedur sesuai bagan alir pada Gambar 5 di atas adalah sebagai berikut.

Tahap I :

1. Pengajuan Usulan ZoSS

Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan ZoSS, usulan penyelenggaraan ZoSS disusun dan

diajukan oleh pihak sekolah dalam hal ini dewan guru bersama Komite Sekolah. Usulan

ZoSS diajukan kepada Instansi yang terkait di tingkat Kabupaten/Kota (Dinas

Perhubungan/ LLAJ Kabupaten/Kota)

Tahap II :

2. Evaluasi Teknis Usulan ZoSS

Dinas Perhubungan/LLAJ Kabupaten/Kota setempat meneliti usulan ZoSS dengan cara

melakukan survai perilaku penyeberang, kecepatan kendaraan, volume lalu lintas, dan

perilaku pengantar serta survai inventarisasi mengenai fungsi dan tipe jalan, batas

kecepatan rencana, lokasi/posisi sekolah, dan jumlah siswa. Survai ini dilaksanakan untuk

mengetahui kondisi perilaku pemakai jalan dan kondisi lalu lintas ‘sebelum’

dilaksanakannya Zona Selamat Sekolah (ZoSS)

3. Pemenuhan kriteria ZoSS

Hasil dari analisis menjadi masukan untuk menyatakan apakah ZoSS yang diajukan sudah

memenuhi kriteria atau belum. Pemenuhan kriteria ZoSS diindikasikan : bila dari ke- 4

(empat) hasil survai menunjukkan satu nilai dikategorikan belum selamat, maka program

ZoSS dapat diterapkan di lokasi terpilih, apabila dari hasil analisis diindikasikan bahwa

dari ke- 4 (empat) hasil survai menunjukkan seluruhnya dikategorikan sudah selamat,

maka pada lokasi tersebut belum diperlukan program ZoSS dan Dinas Perhubungan/LLAJ

setempat kemudian menyampaikannya kepada pihak sekolah.

Tahap III :

4. Status Jalan dan Persetujuan Penyelenggaraan ZoSS

Apabila usulan memenuhi kriteria, maka Dinas Perhubungan/LLAJ setempat kemudian

melanjutkan usulan untuk mendapatkan persetujuan penggunaan jalan sebagai lokasi ZoSS

sesuai dengan status jalan dimana sekolah berada, yaitu:

- Jalan Nasional, persetujuan diberikan oleh Dirjen Perhubungan Darat Departemen

Perhubungan,

13

- Jalan Provinsi, persetujuan diberikan oleh Gubernur

- Jalan Kabupaten/Kota, persetujuan diberikan oleh Bupati/Walikota

5. Implementasi ZoSS

Implementasi ZoSS dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan penggunaan jalan

untuk program ZoSS dari pejabat yang berwenang terkait dengan status jalan (Dirjen

Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan atau Gubernur atau Bupati/Walikota)

Tahap IV :

6. Evaluasi Implementasi ZoSS

Evaluasi implementasi ZoSS dilaksanakan untuk mengetahui kondisi perilaku pemakai

jalan dan kondisi lalu lintas ‘sesudah’ dilaksanakannya Zona Selamat Sekolah (ZoSS).

Survai yang dilaksanakan pada tahap ini meliputi survai karakteristik penyeberang, survai

kecepatan sesaat, survai volume lalu lintas, dan survai perilaku pengantar.

Hasil survai ini kemudian harus dibandingkan dengan hasil survai sebelum program ZoSS

dilaksanakan, untuk melihat apakah terjadi perubahan perilaku siswa, guru, dan orang tua

serta masyarakat sekitar.

Apabila terjadi penurunan, harus dilakukan perbaikan yang dapat dilaksanakan melalui

terapi perilaku berupa kampanye ataupun program lainnya (misalnya : polisi sahabat anak,

bersepeda sehat, yuk menyeberang, pembangunan JPO, penegakan hukum dsb) dan harus

dirinci penyebab terjadinya penurunan tersebut.

Apabila kondisi perilaku tetap sama ataupun lebih baik, tetap harus dilakukan pemantauan

dan dijaga.

Evaluasi terhadap penyelenggaraan ZoSS pada tahap pertama perlu dilakukan setelah 3

(tiga) bulan implementasi ZoSS. Setelah itu evaluasi dapat dilakukan setiap 6 (enam)

bulan atau dapat dipercepat apabila dirasakan perlu. Berdasarkan hasil survai evaluasi

ZoSS, dapat diketahui apakah implementasi ZoSS sesuai dengan rencana atau tidak.

7. Perbaikan Rencana ZoSS

Perbaikan Rencana ZoSS dapat berupa perbaikan tata letak ZoSS atau peningkatan

kepatuhan pengguna jalan dan siswa melalui peningkatan sosialisasi tentang ZoSS dan

manfaatnya (berupa leaflet, sosialisasi lewat media cetak dan elektronik, ceramah ke

sekolah, lomba keselamatan dan lain-lain).

14

BAB II TIPIKAL ZONA SELAMAT SEKOLAH

1.1. ZoSS Pada Tipe Jalan 2/2 UD Batas Kecepatan 25 km/jam (2UD-25)

15

1.2. ZoSS Pada Tipe Jalan 2/2 UD Batas Kecepatan 20 km/jam (2UD-20)

16

1.3. ZoSS Pada Tipe Jalan 4/2 UD Batas Kecepatan 25 km/jam (4UD-25)

17

1.4. ZoSS Pada Tipe Jalan 4/2 UD Batas Kecepatan 20 km/jam (4UD-20)

18

1.5. ZoSS Pada Tipe Jalan 4/2 D Batas Kecepatan 25 km/jam (4D-25)

19

1.6. ZoSS Pada Tipe Jalan 4/2 D Batas Kecepatan 20 km/jam (4D-20)

20

BAB III SURVAI ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS)

A. Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Survai ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perilaku pemakai jalan dan kondisi lalu lintas sebelum dan sesudah dilaksanakannya Zona Selamat Sekolah (ZoSS)

2. Tujuan Untuk membandingkan perilaku dan prasarana jalan di sekitar sekolah sebelum dan sesudah dilaksanakannya Zona Selamat Sekolah (ZoSS).

B. Waktu Pelaksanaan

- 1 minggu sebelum pelaksanaan ZoSS - Tahap pertama 3 bulan sesudah implementasi, tahap berikutnya 6 bulan atau dapat

dipercepat bila dirasakan perlu C. Jenis Survai dan Lamanya

Survai yang dilaksanakan meliputi : 1. Survai perilaku anak sekolah saat menyeberang jalan 2. Survai kecepatan sesaat (spot speed) 3. Survai volume kendaraan 4. Survai perilaku pengantar Keempat jenis survai tersebut di atas dilaksanakan selama 30 menit, waktunya dapat dipilih sebelum jam masuk atau saat jam bubar sekolah.

D. Karakteristik Survai 1. Karakteristik Perilaku Siswa Saat Menyeberang Jalan

Populasi Populasi dari survai ini adalah semua siswa yang berada di sekolah tersebut, mereka beraktifitas menyeberang jalan hampir tiap hari. Dengan menggunakan asumsi bahwa karakteristik unit populasi (siswa) tidak berubah atau jika mengalami perubahan karakteristik terlalu signifikan sehingga tidak merubah karakteristik populasi.

Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi. Ukuran sample adalah minimal 10% dari jumlah siswa di sekolah tersebut. Metode pemilihan sampel adalah dengan acak sederhana (Simple Random Sampling), dengan waktu pengambilan disesuaikan dengan waktu belajar di sekolah bersangkutan.

21

Contoh : Suatu sekolah mempunyai siswa sebanyak 1.000 orang, dengan ketentuan jam masuk sekolah pukul 07.00 WIB, kebiasaan siswa datang setengah setengah jam sebelum belajar dimulai.

Ukuran sampel adalah minimal 101 x 1.000 = 100 siswa, dengan waktu pengambilan

dimulai pukul 06.30 WIB sampai target ukuran sample terpenuhi.

Metode Pemilihan Sampel Metode yang digunakan adalah metode acak sederhana, dimana petugas akan mendata karakteristik dari siswa di sekolah tersebut dimulai ketika akan menyeberang sampai selesai menyeberang. Ada 4 (empat) criteria yang akan dinilai terhadap karakter siswa dalam menyeberang jalan, yaitu : a. Prosedur baku cara menyeberang / 4 T (Tunggu sejenak, Tengok kanan, Tengok

kiri, Tengok kanan lagi) b. Cara menyeberang (berjalan atau berlari) c. Fasilitas yang digunakan (dengan zebra cross atau jembatan penyeberangan

orang/JPO atau tanpa fasilitas) d. Status penyeberang (mandiri atau tidak mandiri)

Formulir 1. Pengukuran Karakteristik Penyeberang Jalan

No Prosedur baku cara

menyeberang/ 4 T Cara menyebe -

rang Fasilitas yang

digunakan Status

penyeberang Skor Kelompok

T1 T2 T3 T4 Lari = 0, berjalan = 1

1 = zebra cross 1 = JPO 0 = non fasilitas

0 = tdk mandiri 1 = mandiri

1 jika skor = 6 0 jika skor < 6

A b c d e f g h i = b+c+d+e+f+g+

h

j

1 2 3

Dst

Ket : T1 = Tunggu sejenak - Mandiri : Penyeberang yang berusia ≥ 10 th atau T2 = Tengok kanan < 10 thn didampingi orang dewasa T3 = Tengok kiri - Tidak mandiri : penyeberang berusia < 10 tahun T4 = Tengok kanan lagi tanpa pendamping

22

Analisis Data Dengan menggunakan statistik uji normal, yaitu :

nPP

PZ hit)1(

5,0

−=

nkelompok

P ∑= n = ukuran sampel

Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka akan di dapat nilai Ztabel = 1,645

Kesimpulan dan Saran

Nilai Zhit dibandingkan dengan Ztabel, maka kesimpulan yang didapat : - Zhit ≥ Ztabel Perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat

kesalahan 5% - Zhit < Ztabel Perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat

kesalahan 5% 2. Karakteristik Lalu Lintas

Populasi Populasi dalam survai ini adalah : - semua kendaraan yang lewat di jalan sekolah tersebut (through traffic) - kendaraan pengantar siswa baik kendaraan pribadi atau bus sekolah atau angkutan

umum Dengan menggunakan asumsi bahwa karakteristik unit populasi tidak berubah atau jika mengalami perubahan karakteristik tidak terlalu signifikan sehingga tidak merubah karakteristik populasi.

Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi. Ukuran sample adalah minimal 30 unit kendaraan. Metode pemilihan sample adalah dengan acak sederhana (Simple Random Sampling).

Metode Pemilihan Sampel

Sampel dipilih secara acak berdasarkan kendaraan yang lewat pada sekolah yang bersangkutan, yaitu : - kendaraan yang terkena survai diukur kecepatannya dengan satuan km/jam - jumlah kendaraan yang lewat dicatat per satuan waktu (kend/5 menit)

Inputing Data

Data yang telah didapat dimasukkan ke dalam formulir yang tersedia, yaitu :

23

Formulir 2. Pengukuran Kecepatan Kendaraan No Jenis Kend Kecepatan (Xi) ( X i - X ) ( X i - X )2

1 2 3

Dst ∑ X i ∑( X i - X )2

Formulir 3. Pengukuran Volume Kendaraan X

No Waktu Jumlah Kendaraan

Volume (Xi) (kend/5 menit) ( X I - X ) ( X i - X )2

1 2 3

Dst ∑ X i ∑( X i - X )2

Formulir 4. Pengukuran Perilaku Pengantar X

No Arah Kedatangan

kend 0 = kiri 1 = kanan

Lokasi Berhenti 1=pd tempatnya 0=sembarang

Naik/turun anak dari kendaraan

Sisi kiri (trotoar) = 1 Sisi kanan (di bdn jln) = 0

Skor Kelompok 1 jika skor=3 0 jika skor<3

a b c d e = b+c+d

f

1 2 3

Dst ∑ X i ∑( X i - X )2

Analisis Data

Analisis kecepatan kendaraan Dengan menggunakan Statistik Uji Z

nSd

XZ hit20−

= Sd = 1

)( 2

−∑n

XX i nX

X i∑= n = ukuran sample

Dengan nilai Ztabel = 1,645

24

Kesimpulan dan saran

Nilai Zhit dibandingkan dengan Ztabel, maka kesimpulan yang didapat : - Zhit ≤ Ztabel maka jalan di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat kesalahan

5% - Zhit > Ztabel maka jalan di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan

5%

Analisis Volume Kendaraan Dengan menggunakan rasio volume lalu lintas per kapasitas dan Level of Service (LoS)

Analisis Karakteristik Pengantar

nP

PZ hit

5,0

5,0

−=

nkelompok

P ∑= n = ukuran sampel

Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka akan di dapat nilai Ztabel = 1,645

Kesimpulan dan saran Nilai Zhit dibandingkan dengan Ztabel, maka kesimpulan yang didapat :

Zhit ≥ Ztabel Perilaku pengantar di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat kesalahan 5%

Zhit < Ztabel Perilaku pengantar di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan 5%

E. Kriteria Penerapan Program ZoSS Bila dari ke- 4 (empat) hasil survai menunjukkan satu nilai dikategorikan belum selamat, maka program ZoSS dapat diterapkan di lokasi terpilih dan perlu perbaikan terhadap pelaksanaan ZoSS.

25

FORMULIR SURVEI PERILAKU PENYEBERANG JALAN

Nama Surveyor : Hari/Tanggal : Nama Sekolah : Waktu : s/d Jumlah Siswa : Cuaca : Status : sebelum / sesudah ZoSS *) Lebar jalan :

No Prosedur baku cara menyeberang Cara Menyeberang Fasilitas yang

digunakan Status

Penyeberang

T1 T2 T3 T4 Lari=0, berjalan=1 1= zebra cross 1= JPO 0=non fasilitas

0= tdk mandiri, 1=mandiri

Ket : T1 : Tunggu sejenak - Fasilitas yang digunakan: zebra cross,JPO,non fasilitas T2 : Tengok kanan - Mandiri: penyeberang berusia ≥10 th atau < 10 th di T3 : Tengok kiri dampingi orang dewasa T4 : Tengok kanan lagi - Tdk Mandiri : penyeberang < 10 th tanpa pendamping *) pilih yang sesuai

26

FORMULIR SURVAI KECEPATAN KENDARAAN (Spot Speed)

Sketsa Lokasi dan Arah Pergerakan

U

Lokasi : Hari /Tanggal : Nama Surveyor : Waktu : Arah Lalu Lintas : Cuaca : Jarak : Status : Sebelum / sesudah ZoSS*)

No Jenis Kendaraan Lama

Tempuh (dtk) Kecepatan Keterangan

(meter/detik) (Km/jam)

*) Pilih yang sesuai

27

FORMULIR SURVAI PERHITUNGAN KENDARAAN MANUAL (MANUAL TRAFFIC COUNT)

Lokasi : Hari /Tanggal : Nama Surveyor : Waktu : Arah Lalu Lintas : Cuaca : Jarak : Status : Sebelum / sesudah ZoSS*) Waktu

Jenis kendaraan Jumlah

(5 menit an)

Mobil

Angkot Bis + truk Sepeda otor Kend. Tdk bermotor

Sketsa Lokasi dan Arah Pergerakan U

*) Pilih yang sesuai

28

FORMULIR SURVEI PERILAKU PENGANTAR

Nama Surveyor : Tanggal : Nama Sekolah : Waktu : s/d Jumlah Siswa : Cuaca : Status : sebelum / sesudah ZoSS *)

No Arah kedatangan kendaraan pengantar

Lokasi Berhenti

Naik/turun anak dari kendaraan

di seberang sekolah =

0

di depan Sekolah = 1

pd tempatnya

= 1

sembarang = 0 sisi kiri (di trotoar)=1

sisi kanan (di bdn jln) = 0

*) pilih yang sesuai

29

Contoh : Suatu sekolah dasar yang terletak di jalan Nasional, tipe jalan 4/2UD, batas kecepatan di jalan tersebut 60 km/jam dengan jumlah murid 240 siswa mengajukan permohonan kepada Dinas Perhubungan/LLAJ setempat agar pada sekolahnya dijadikan lokasi penerapan Zona Selamat Sekolah (ZoSS). Pihak Dinas Perhubungan/LLAJ setempat kemudian melakukan survai karakteristik perilaku anak sekolah pada saat menyeberang, survai kecepatan sesaat (spot speed), survai volume lalu lintas, dan survai perilaku kendaraan pengantar. Hasil keempat survai tersebut adalah sebagai berikut : 1. Survai Perilaku Penyeberang Jalan (khusus siswa sekolah) Jumlah sampel = n = 1/10 jumlah murid

Lokasi : samping pintu masuk Hari/Tanggal : 7-11-2006 Nama Surveyor : Gunawan Waktu : 06.30-07.30 Nama Sekolah : SDN 01 Pagi Cuaca : cerah Jumlah Siswa : 240 orang Lebar jalan : 14 m Sebelum / sesudah ZoSS*

Fasilitas yang Status Prosedur Baku Cara Menyeberang Cara menyeberang

Digunakan Penyeberang No. T1 T2 T3 T4 berlari berjalan

1 1 1 1 1 - 1 1 0 2 1 1 1 1 - 1 1 0 3 1 1 1 1 - 1 1 0 4 1 1 1 1 - 1 1 1 5 1 1 1 1 - 1 1 1 6 1 1 1 1 - 1 1 0 7 1 1 1 1 - 1 1 1 8 1 1 1 1 - 1 1 1 9 1 1 1 1 - 1 1 1

10 1 1 1 1 - 1 1 1 11 1 1 1 1 - 1 1 0 12 1 1 1 1 - 1 1 1 13 1 1 1 1 - 1 1 1 14 1 1 1 1 - 1 1 1 15 1 1 1 1 - 1 0 16 1 1 1 1 - 1 0 0 17 1 1 1 1 - 1 1 1

30

31

Lanjutan

No Prosedur Baku Cara

Menyeberang Cara Menyeberang Fasilitas yang

digunakan Status

Penyeberang

T1 T2 T3 T4 berlari berjalan 18 1 1 1 1 - 1 0 0 19 1 1 1 1 - 1 1 0 20 1 1 1 1 - 1 1 1 21 1 1 1 1 - 1 1 0 22 1 1 1 1 - 1 1 1 23 1 1 1 1 - 1 1 1 24 1 1 1 1 - 1 0 0

Ket : T1 : Tunggu sejenak =1 - Fasilitas yang digunakan : zebra cross =1, JPO =1, tanpa fasilitas = 0 T2 : Tengok kanan = 1 - Mandiri : penyeberang berusia ≥ 10 th atau < 10 th didampingi T3 : Tengok kiri = 1 orang dewasa = 1 T4 : Tengok Kanan lagi = 1 - Tdk mandiri : penyeberang < 10 th tanpa pendamping = 0

32

REKAPITULASI SURVAI PERILAKU PENYEBERANG Sebelum / sesudah ZoSS* Fasilitas yang Status Prosedur Baku Cara Menyeberang Cara menyeberang

Digunakan Penyeberang Skor Kelompok No.

T1 T2 T3 T4 berlari berjalan

1 1 1 1 1 1 1 1 7 1

2 1 1 1 1 1 1 1 7 1

3 1 1 1 1 1 1 1 7 1

4 1 1 1 1 1 1 1 7 1

5 1 1 1 1 1 1 1 7 1

6 1 1 1 1 1 1 0 6 0

7 1 1 1 1 1 1 1 7 1

8 1 1 1 1 1 1 1 7 1

9 1 1 1 1 1 1 1 7 1

10 1 1 1 1 1 1 1 7 1

11 1 1 1 1 1 1 0 6 0

12 1 1 1 1 1 1 1 7 1

13 1 1 1 1 1 1 1 7 1

14 1 1 1 1 1 1 1 7 1

15 1 1 1 1 1 0 1 6 0

16 1 1 1 1 1 0 0 5 0

17 1 1 1 1 1 1 1 7 1

18 1 1 1 1 1 0 0 5 0

19 1 1 1 1 1 1 0 6 0

20 1 1 1 1 1 1 1 7 1

21 1 1 1 1 1 1 0 6 0

22 1 1 1 1 1 1 1 7 1

23 1 1 1 1 1 1 1 7 1

24 1 1 1 1 1 0 1 6 0

jumlah = 16 Ket : T1 : Tunggu sejenak =1 T4 : Tengok kanan lagi = 1 - Fasilitas yang digunakan : zebra cross = 1, JPO = 1, tanpa fasilitas = 0 T2 : Tengok kanan =1 - Mandiri : penyeberang berusia ≥ 10 th atau < 10 th didampingi orang dewasa T3 : Tengok kiri =1 - Tdk mandiri : penyeberang < 10 th tanpa pendamping = 0

Analisis data :

Dengan menggunakan statistik uji Normal yaitu :

nP

PZ hit

5,0

5,0

−=

nkelompok

P ∑= n = ukuran sampel

n = 24, n

kelompokP ∑=

2416

=P = 0, 67

24)67,01(67,0

5,067,0−−

=HitZ = 1,73

Nilai = 1,73 hitZNilai =1,645 tabelZ

Kesimpulan Nilai dibandingkan dengan , maka kesimpulan yang didapat: hitZ tabelZ

tabelhit ZZ > Perilaku Pejalan kaki di sekolah tersebut sudah ”selamat” dengan tingkat kesalahan 5%

2. Survai Kecepatan Sesaat (Spot Speed)

- jarak yang digunakan = 50 m - surveyor pertama mengangkat bendera/memberi tanda pada saat kendaraan

melewati garis pertama dan saat itu surveyor ke-2 menekan stopwatch. - Surveyor kedua menekan lagi stopwatch pada saat kendaraan melewati garis

kedua dan mencatat waktu tempuhnya yang tercantum pada stopwatch. - Dilaksanakan selama 30 menit, waktunya dapat dipilih sebelum jam masuk

atau saat jam bubar sekolah.

SDN 01 Pagi Surveyor ke-1Surveyor ke-2

Jarak = 50 m

Jl. Jend. Sudirman

33

SURVEI KECEPATAN KENDARAAN Lokasi : Ruas depan SDN 01 Pagi Hari/Tanggal : Selasa / 7 - 11- 2006 Nama Surveyor : Supriyanto Waktu : 06.30 - 07.00 Jarak Tempuh : 50 m Sebelum / sesudah ZoSS* No. Jenis Kendaraan Kecepatan (km/jam) Keterangan 1 Mobil Penumpang 36,00 Timur - Barat Sisi Selatan 2 Sepeda Motor 40,00 Timur - Barat Sisi Selatan 3 Kendaraan berat 25,17 Timur - Barat Sisi Selatan 4 Sepeda Motor 40,63 Timur - Barat Sisi Selatan 5 Sepeda Motor 41,39 Timur - Barat Sisi Selatan 6 Sepeda Motor 44,39 Timur - Barat Sisi Selatan 7 Mobil Penumpang 39,86 Timur - Barat Sisi Selatan 8 Sepeda Motor 42,08 Timur - Barat Sisi Selatan 9 Mobil Penumpang 34,18 Timur - Barat Sisi Selatan

10 Sepeda Motor 45,71 Timur - Barat Sisi Selatan 11 Kendaraan berat 29,05 Timur - Barat Sisi Selatan 12 Sepeda Motor 41,80 Timur - Barat Sisi Selatan 13 Mobil Penumpang 39,13 Timur - Barat Sisi Selatan 14 Mobil Penumpang 39,45 Timur - Barat Sisi Selatan

Analisis Data Kecepatan :

No Jenis Kend Kecepatan ( ) iX )( XX i − 2)( XX i −

1 Mobil Penumpang 36,00 -2,49 6,19 2 Sepeda Motor 40,00 1,51 2,28 3 Kendaraan berat 25,17 -13,32 177,38 4 Sepeda Motor 40,63 2,14 4,59 5 Sepeda Motor 41,39 2,90 8,41 6 Sepeda Motor 44,39 5,90 34,82 7 Mobil Penumpang 39,86 1,37 1,88 8 Sepeda Motor 42,08 3,59 12,87 9 Mobil Penumpang 34,18 -4,31 18,55 10 Sepeda Motor 45,71 7,22 52,13 11 Kendaraan berat 29,05 -9,43 89,01 12 Sepeda Motor 41,80 3,31 10,98 13 Mobil Penumpang 39,13 0,64 0,41 14 Mobil Penumpang 39,45 0,96 0,92

Jumlah 538,84 420,43 Rata-rata ( X ) 38,49

34

Analisis Kecepatan Kendaraan

Dengan menggunakan Statistik Uji Z

( )1

2

−= ∑

nXX

Sd i n = ukuran sampel

11443,420−

=Sd 13

43,420=Sd = 5,69

nSdXZhit

20−=

1469,5

2049,38 −=hitZ = 1,8

Jadi, Nilai = 1,8 hitZ

Dengan Nilai 645,1=tabelZ

Kesimpulan : Nilai dibandingkan dengan , maka kesimpulan yang didapat: hitZ tabelZo Perilaku Pejalan kaki di sekolah tersebut belum ”selamat” dengan

tingkat kesalahan 5% tabelhit ZZ >

o Rata-rata kecepatan = 38,49 km/jam masih di bawah batas kecepatan yang direncanakan untuk jalan arteri primer.

3. Survai Volume Kendaraan - Tipe jalan 4/2UD (4 lajur, 2 arah, tidak terbagi/tanpa median jalan) - Masing-masing arah dilaksanakan oleh 2 orang surveyor

35

SURVAI VOLUME KENDARAAN Lokasi : Ruas dekat SDN 01 Pagi Hari/Tanggal : Selasa / 7 -11- 2006 Nama Surveyor : Alam dan Rika Waktu : 06.00 - 07.00 Arah Lalu Lintas : Barat - Timur Cuaca : Cerah

Lebar jalan = 14 m Sebelum / sesudah ZoSS* Jumlah Kendaraan

Waktu Sepeda motor

Kendaraan

Ringan Kendaraan

Berat Kendaraan

Tdk bermotor 06.00 - 06.15 100 70 22 2 06.15 - 06.30 105 69 21 1 06.30 - 06.45 99 72 23 3 06.45 - 06.50 103 69 21 2 06.50 - 06.55 98 75 20 2 06.55 - 07.00 101 77 24 1

Jumlah 606 432 131 11

Lokasi : Ruas dekat SDN 01 Pagi Hari/Tanggal : Selasa / 7 -11- 2006 Nama Surveyor : Widi dan Tessa Waktu : 06.00 - 07.00 Arah Lalu Lintas : Timur – Barat Cuaca : Cerah Lebar jalan = 14m Sebelum / sesudah ZoSS*

Jenis Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan

Waktu Sepeda Motor

Ringan Berat Tidak Bermotor 06.00 – 06.15 102 79 20 1 06.15 – 06.30 100 81 25 2 06.30 – 06.45 105 80 22 2 06.45 – 06.50 103 86 23 3 06.50 – 06.55 101 82 24 1 06.55 – 07.00 99 81 21 1

Jumlah 610 489 135 10 Ket : - Kendaraan ringan : sedan/jeep/kijang/minibus, angkot, pick up - Kendaraan berat : bus besar/standars, truk besar, truk sedang - Kendaaraan tidak bermotor : becak, sepeda, andong

36

Analisis Data : Volume kendaraan untuk setiap jenis kendaraan dikalikan dengan faktor smp, yaitu : smp sepeda motor = 0,33 smp mobil penumpang = 1,00 smp kendaraan berat = 1,3 smp kendaraan tidak bermotor = 0,8 Untuk sepeda motor 06.00 -06.15 arah Barat – Timur = (volume arah Barat Timur) x 0,33

= 100 x 0,33 = 33 smp

06.00 – 06.15 arah Timur – Barat = (volume arah Barat Timur ) x 0,33 = 102 x 0,33

= 33,66 smp Volume total 2 arah untuk sepeda motor (06.00 – 06.15) = 33 + 33,66

= 66,66 smp Hasil perhitungan selengkapnya tersaji pada tabel di bawah ini :

Rekapitulasi Hasil Survai Volume Kendaraan Terklasifikasi

Jumlah Kendaraan (smp/jam)

Kendaraan Kendaraan Kendaraan Waktu Sepeda Motor Ringan Berat Tidak

Bermotor

Total

06.00 - 06.15 66,66 149 54,6 2,4 272,66

06.15 - 06.30 67,65 150 59,8 2,4 279,85

06.30 - 06.45 67,32 152 58,5 4 281,82

06.45 - 06.50 67,98 155 57,2 4 284,18

06.50 - 06.55 65,67 157 57,2 2,4 282,27

06.55 - 07.00 66 158 58,5 1,6 284,1

Jumlah 401,28 921 345,8 16,8 1.668,08

Rata-rata 66,88 153,50 57,63 2,80 278,01

37

Langkah selanjutnya adalah perhitungan kapasitas jalan dengan menggunakan MKJI. Karakteristik ruas jalan pada Jl. Jend. Sudirman : Kelas jalan : arteri primer Type jalan : 4 lajur 2 arah Median : tidak ada Lebar jalan : 14 m Dengan kondisi di atas, maka perhitungan kapasitas jalan (menggunakan MKJI) dijabarkan sebagai berikut :

C = Co * FCw * FCsp * FCsf * FCcs C = 6.000 * 1 * 0,97 * 0,81 * 1

C = 4.714,20 smp/jam

Berdasarkan perhitungan di atas, maka kapasitas ruas jalan Jend. Sudirman = 4.714,20 smp/jam Langkah selanjutnya adalah menghitung rasio volume per kapasitas dan Tingkat Pelayanan (LoS) ruas jalan Jend. Sudirman, sebagai berikut :

Waktu Total Kend (smp/jam)

Kapasitas Jalan (smp/jam)

V/C Tingkat pelayanan

06.00 - 07.00 1.668,08 4.714,20 0,35 B Kesimpulan : Berdasarkan nilai VCR dan tingkat pelayanan (LoS) pada ruas jalan Jend. Sudirman menunjukkan bahwa arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan. 38

39

4. Survai Karakteristik Pengantar

FORMULIR SURVEI KARAKTERISTIK PENGANTAR Lokasi : Depan sekolah Hari/Tanggal : selasa / 7-11 – 2006 Nama Surveyor : Nova Waktu : 06.30 - 07.00 Nama Sekolah : SDN 01 Pagi Cuaca : Cerah Jumlah Siswa : 240 siswa Lebar jalan : 14 m Sebelum / sesudah ZoSS*

Posisi Kendaraan Pengantar Lokasi Berhenti Keluar/turun anak dari

kendaraan No.

Seberang sekolah =0

Depan Sekolah=1 Pada tptnya=1 Sembarang=0

Sebelah kiri (pada

trotoar =1)

Sebelah kanan (pada badan jalan = 0 )

1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 4 1 0 1 5 1 0 1 6 0 0 1 7 1 0 0 8 1 0 1 9 1 0 1

10 0 1 1 11 0 1 1 12 1 0 1 13 1 0 1 14 1 0 0 15 1 0 0 16 1 0 1 17 1 1 1 18 1 0 1 19 1 1 1 20 1 0 1 21 0 0 1 22 1 0 1 23 1 0 1 24 1 0 1

REKAPITULASI SURVAI PERILAKU PENYEBERANG n = 24 Posisi Kendaraan Pengantar Lokasi Berhenti Keluar / turun anak dari kendaraan Skor Kelompok

No Seberang sekolah = 0

Depan Sekolah = 1 Pada tptnya= 1 Sembarang = 0 Sebelah kiri (pada

trotoar = 1) Sebelah kanan (badan

jalan = 0)

1 jika skor = 1 0 jika skor < 3

1 1 1 1 3 1

2 1 1 1 3 1

3 1 1 1 3 1

4 1 0 1 2 0

5 1 0 1 2 0

6 0 0 1 1 0

7 1 0 0 1 0

8 1 0 1 2 0

9 1 0 1 2 0

10 0 1 1 2 0

11 0 1 1 2 0

12 1 0 1 2 0

13 1 0 1 2 0

14 1 0 0 1 0

15 1 0 0 1 0

16 1 0 1 2 0

17 1 1 1 3 1

18 1 0 1 2 0

19 1 1 1 3 1

20 1 0 1 2 0

21 0 0 1 1 0

22 1 0 1 2 0

23 1 0 1 2 0

24 1 0 1 2 0

Jumlah 5

Rata-rata (P) 0,208

40Skor = posisi kendaraan + lokasi berhenti + keluar / turun anak dari kendaraan

Analisis data : n = ukuran sampel = 24

245

=P = 0,208

nPP

PZ Hit)1(

5,0

−= =

24)208,01(208,0

5,0208,0−−

=HitZ = - 5,18

Nilai = -5,18 hitZ Nilai =1,645 tabelZ

Kesimpulan

Nilai dibandingkan dengan , maka kesimpulan yang didapat: hitZ tabelZ

tabelhit ZZ < maka perilaku pengantar di sekolah tersebut belum ”selamat” dengan tingkat kesalahan 5%.

RANGKUMAN HASIL SURVAI SEBELUM ZoSS : 1. Survai perilaku penyeberang menunjukkan bahwa perilaku pejalan kaki di

sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat kesalahan 5%. 2. Survai kecepatan sesaat menunjukkan bahwa kecepatan kendaraan di sekolah

tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan 5%. 3. Survai volume menunjukkan bahwa arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai

dibatasi oleh kondisi lalu lintas. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan.

4. Survai perilaku pengantar menunjukkan bahwa perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan 5%.

Dari hasil kondisi di atas, menunjukkan terdapat 2 (dua) kondisi yang belum selamat, maka pada sekolah tersebut perlu diterapkan program ZoSS. Hasil survai ini kemudian perlu dibandingkan dengan hasil survai setelah program ZoSS dilaksanakan, untuk melihat apakah terjadi perubahan perilaku siswa, guru, dan orang tua serta masyarakat sekitar. Apabila terjadi penurunan, harus dilakukan terapi perilaku berupa kampanye ataupun program lainnya (misalnya : polisi sahabat anak, bersepeda sehat, yuk menyeberang, pembangunan JPO, penegakan hukum dsb). 41

Apabila kondisi perilaku tetap sama ataupun lebih baik, tetap harus dilakukan pemantauan dan dijaga. Ditetapkan di : JAKARTA Pada Tanggal : 8 DESEMBER 2006

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

ttd

Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc NIP. 120 092 889

Salinan resmi sesuai dengan aslinya.

KEPALA BAGIAN HUKUM

PURWATININGSIH NIP. 120 122 126

42