SK DIR NO. 210 .K/DIR/ 2012 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

36
SK DIR NO. 210.K/DIR/2012 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI Distribusi Jateng dan DIY Pelayanan Teknik

description

SK DIR NO. 210 .K/DIR/ 2012 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI. Distribusi Jat eng dan DIY. Pelayanan Teknik. BAB. I. UMUM 1. 1. LATAR BELAKANG . Padam listrik menjadi keluhan pelanggan yang rutin diterima PLN . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SK DIR NO. 210 .K/DIR/ 2012 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

Page 1: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

SK DIR NO. 210.K/DIR/2012

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN TEKNIKDIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

DistribusiJateng dan DIY Pelayanan Teknik

Page 2: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

BAB. I. UMUM1.1. LATAR BELAKANG Padam listrik menjadi keluhan pelanggan yang rutin

diterima PLN. Penanganan yang lambat membuat pelanggan sangat

kecewa. Listrik merupakan kebutuhan primer masyarakat untuk

mendukung kegiatan sehari-hari. Tuntutan akan keandalanpun menjadi sesuatu yang

harus dipenuhi oleh PLN. Sejak tahun 2008 PLN Distribusi se Jawa-Bali telah

menjalankan program outsourcing Pelayanan Teknik, dengan pola dan pendekatan yang berbeda – beda, dengan hasil yang masih belum optimal.

Untuk memperoleh Outsourcing Pelayanan Teknik yang profesional, berkualitas dan beretika, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan & integritas layanan PLN

Page 3: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

2.1. TUJUAN Mempercepat waktu tanggap (response time)

terhadap laporan pelanggan yang melaporkan terjadinya gangguan padam di rumah pelanggan .

Mempercepat waktu pemulihan (recovery time) gangguan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan sambungan rumah (SR) serta mengatasi sementara gangguan jaringan tegangan menengah (JTM) dan Gardu Distribusi.

Meningkatkan kualitas pelaksanaan inspeksi secara visual pada JTM, Gardu Distribusi, JTR, yang hasilnya dipakai sebagai data masukan untuk pemeliharaan preventif.

Menurunkan kali gangguan pada jaringan ditribusi tenaga listrik dengan meningkatkan pemeliharaan preventif.

Page 4: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

3.1. PRINSIP DASAR PELAYANAN TEKNIK Customer Focus yaitu semua aktifitas pelayanan teknik

berfokus pada kepuasan pelanggan dengan lebih tanggap dan lebih cepat menindaklajuti keluhan pelanggan.

Profesional di bidangnya yaitu menguasai cara kerja Pelayanan Teknik (cara mempergunakan alat kerja dan alat ukur, cara mendekteksi kerusakan dan cara memperbaikinya) sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknik yang benar

Integritas yaitu bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi serta kode etik profesi, antara lain tidak meminta imbalan jasa atau menerima suap dari pelanggan, dan tidak melanggar etika

Continuous Improvement, yaitu suatu upaya untuk mencapai standar kualitas yang optimal melalui beberapa langkah perbaikan yang sistematis dan dilaksanakan secara berkesinambungan.

Page 5: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

1.4. POLA PIKIR MEMBANGUN PELAYANAN TEKNIK

Pelayanan Teknik yang profesional, berkualitas

dan beretika

Mitra Kerja yang

berkualitas

Personil profesional

dan berintegritas tinggi

Sarana kerja

lengkap dan

modern

Kontrak kerja multi

years (3 tahun)

SLA yang kompetitif

mendukung kinerja

Perbaikan terus

menerus

Page 6: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

Kiat mewujudkan Pelayanan Teknik yg berkwalitas

Mitra Kerja yang berkwalitas Personil yang profesional & berintegritas

tinggi : Sarana kerja yang cukup dan baik : Sevice Level Agreement (S L A) dan

sanksi yang seimbang Periode Kontrak kerja multi years Perbaikan yang berkelanjutan

Page 7: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

BAB. II KETENTUAN PELAKSANAAN YANTEK

2.1. RUANG LINGKUP PELAYANAN TEKNIK Pelayanan Perbaikan gangguan listrik yang

dilaporkan masyarakat atau pelanggan. Penanganan interim gangguan JTM dan Gardu

(pekerjaan yang dapat diselesaikan kurang dari 3 jam)

Inspeksi visual jaringan distribusi JTM, JTR, SR Pemeliharaan Preventif JTM dan JTR

Page 8: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

Diagram satu garisRuangLingkup Kerja Pelayanan Teknik

G I 20 kV TRAFO DIS

S R APP

ROW, RADIUS 2,5 m

JTR

INSPEKSI JTM,JTR,SR

GANGG. JTM/ TRAFO

RADIUS > 2,5 M , ADA POTENSI BAHAYAYANTEK

YANTEK

YANTEK (penangana

nawal)

YANTEKYANTEK

SR, APP

YANDU

Page 9: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

1.1. PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK YG DILAPORKAN MASYARAKAT/ PELANGGAN

Lingkup kerja Pelayanan Perbaikan gangguan listrik adalah meliputi: Menanggapi (merespon) laporan gangguan listrik yang terjadi pada JTM, Gardu, JTR, SR

dan APP yang dilaporkan oleh masyarakat Melakukan perbaikan (recovery) gangguan listrik yang terjadi pada JTM, Gardu, JTR, SR

dan APP yang dilaporkan oleh masyarakat sehingga aliran listrik dapat segera pulih menyala kembali.

Kinerja pelayanan untuk perbaikan gangguan JTR dan SR adalah : Kecepatan waktu tanggap (Response Time) Kecepatan waktu Pemulihan (Recovery Time) Recovery time untuk JTR, SR dan APP dihitung sampai dengan perbaikan selesai

dan aliran listrik kembali normal. Recovery time untuk JTM dan Gardu adalah waktu yang dibutuhkan untuk

melakukan perbaikan sementara sehingga aliran listrik kembali normal. Perbaikan permanen akan dilaksanakan oleh pihak lain.

Khusus gangguan JTM dan Gardu dilakukan pengamanan dan penanganan awal, antara lain dengan melokalisir kerusakan yang terjadi sehingga daerah padam berkurang atau dapat dinyalakan sementara

Page 10: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

1.2. PENANGANAN INTERIM GANGGUAN JTM, GARDU, JTR, SR DAN APP

Penanganan interim gangguan JTM, Gardu, JTR, SR dan APP adalah pekerjaan perbaikan gangguan yang dapat dilaksanakan dengan skala pekerjaan kurang dari 3 jam.

Page 11: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

1.3. INSPEKSI VISUAL JARINGAN DISTRIBUSI

Inspeksi visual jaringan distribusi tenaga listrik JTM, Gardu, JTR adalah pekerjaan pemeriksaan kondisi jaringan distribusi tenaga listrik dengan cara :

Melihat kondisi fisik secara visual pada bagian-bagian jaringan distribusi tenaga listrik peralatan yg digunakan :

Sigle line Diagram (topologi jaringan distribusi). Teropong. Camera digital 10 x zoom. Thermovition. Ultrasonic detector. Form inspeksi.

Hasil inspeksi tersebut akan dipergunakan untuk membuat rencana pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik.

Page 12: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

1.4. PEMELIHARAAN JTM, JTR

Pemeliharaan Preventif Jaringan Distribusi adalah kegiatan pemeliharaan yang terencana berdasarkan hasil inspeksi JTM dan JTR. 1. Pemeliharaan Preventif JTM meliputi :

Pembersihan Right Of Way (ROW), minimum dalam radius 2,5 m harus bebas dari gangguan pohon dan dari benda lain yang mengganggu (mis: kerangka layang-layang, sarang burung).

Pembersihan / pengamanan dari pohon atau benda lain yang berpotensi mengganggu jaringan distribusi meskipun jarak radius amannya masih lebih jauh dari 2,5 m. (pekerjaan pembersihan ini akan dibayar dengan biaya khusus diluar anggaran biaya dalam kontrak berjalan) .

Pemeliharaan Preventif JTR

2. Pemeliharaan preventif JTR meliputi : Pembersihan ROW untuk penghantar terbuka dalam radius 2,5 m harus bersih dari

gangguan pohon dan bersih dari benda lain yang mengganggu Pemeliharaan JTR dan perbaikan konstruksi Jaringan Distribusi (Tiang miring,

andongan kendor, peralatan pendukung rusak , konektor kendor dan lain-lain)

Page 13: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

Sehubungan belum adanya aplikasi standar untuk mendukung proses bisnis pelayanan teknik maka masing-masing distribusi dapat menggunakan aplikasi yang ada saat ini.

Selanjutnya akan ditetapkan aplikasi standar yang digunakan diantaranya adalah EAM (salah satu modul SAP), E-Map (PLN Distribusi Bali).

2.2. APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PROSES BISNIS PELAYANAN TEKNIK

Page 14: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

2.3. PELAKSANAAN

1. Perusahaan Pelaksana Pelayanan Teknik Berbadan hukum dan memiliki SBUJK bidang

elektrikal mekanikal. Memiliki penanggung jawab teknik yang memiliki

sertifikat keahlian (SKA) bidang elektrikal dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang terakreditasi.

Mempunyai sertifikat ISO 9001:2008 bidang pelayanan teknik. Bagi yang belum memiliki sertifikat tersebut harus menyelesaikan sertifikasi paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal kontrak.

Page 15: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

2. Pelaksana/personil Pelayanan Teknik Seluruh personil Pelayanan Teknik harus

mempunyai sertifikat pelatihan bidang operasi & pemeliharaan jaringan distribusi (ophar jardis) dari PT PLN (Persero) Pusdiklat, atau Lembaga Pendidikan lainnya yang bekerja sama dengan PT PLN (Persero) Pusdiklat.

Khusus untuk Koordinator/Penanggungjawab lapangan selain memiliki sertifikat pelatihan bidang operasi & pemeliharaan jaringan distribusi juga wajib memiliki Sertifikat Kompetensi bidang operasi & pemeliharaan jaringan distribusi dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang terakreditasi.

Page 16: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

3. Jumlah Pelaksana Jumlah pelaksana ditentukan berdasarkan pada :

lingkup kerja, jumlah Pelanggan, jumlah asset distribusi, luas wilayah (geografis) dan kelas Area Pelayanan (metro polis dan non metropolis) dan memenuhi kaidah-kaidah K 2 di masing-masing Unit

4. Sistim pengupahan (remunerasi) Sistem pengupahan (remunerasi) pelaksana

Pelayanan Teknik berpedoman pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 1040.K/DIR/2011.

Page 17: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

2.4. PENGAWAS PEKERJAAN

Pengawas Pekerjaan Pelayanan Teknik adalah ......... Asmen Distribusi PLN Unit setempat .

Tugas Pengawas Pekerjaan tersebut adalah :• Mengawasi dan mensupervisi pekerjaan – pekerjaan sesuai ruang

lingkup kerja yang ada di dalam kontrak Pelayanan Teknik • Menyusun rencana pekerjaan yaitu menentukan lokasi dan volume

inspeksi jaringan distribusi dan gardu distribusi serta pemeliharaan JTM, JTR dan perlengkapan pendukungnya.

• Mengatur tugas pelaksanaan pengamanan sementara bila terjadi gangguan JTM, Gardu

• Mengevaluasi hasil kerja dan membuat laporan hasil evaluasi mingguan atas pelaksanaan pekerjaan seuai kontrak Pelayanan Teknik tersebut.

• Mengkoordinir rapat evaluasi Kinerja Pelayanan Teknik dan diskusi setiap akhir bulan

• Menyusun laporan berkala bulanan realisasi kegiatan Pelayanan Teknik

Page 18: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

BAB III. KONTRAK PELAYANAN TEKNIK

3.1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup pekerjaan Pelayanan Teknik adalah sebagaimana disebutkan pada Bab

II.1 dan harus memuat batasan-batasan kerja yang jelas termasuk batasan geografis wilayah kerjanya.

3.2. PRA KONDISI ROW JTM Sebelum pelaksanaan kontrak Pelayanan Teknik, maka pihak pelaksana

berkewajiban membersihkan ROW jaringan secara menyeluruh yang dibayar dengan biaya khusus (maksimum 1 kali) diluar biaya rutin sesuai kontrak. Kondisi awal ini harus dipertahankan dengan melaksanakan pemeliharaan preventif dan atau korektif sesuai kontrak.

3.3. PERIODE KONTRAK Periode Kontrak Pemborongan pekerjaan Pelayanan Teknik, adalah multy years

selama 3 (tiga) tahun serta dapat diperpanjang maksimal 1 kali periode kontrak. Evaluasi Kinerja Kontrak Pelayanan Teknik dilaksanakan setiap 6 (enam ) bulan

sekali. Berdasarkan evaluasi tersebut kontrak dapat diputus secara sepihak.3.4. SARANA PENDUKUNG Sarana pendukung Pelayanan Teknik antara lain posko, mobil operasi, peralatan

keselamatan ketenagalistrikan, peralatan kerja dan alat ukur dijelaskan pada Bab IV

Page 19: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

S L A adalah hasil kerja yang diminta oleh pemberi kerja dan disepakati oleh Mitra kerja pelaksana. Hasil kerja tersebut harus terukur dan masih dalam lingkup pekerjaan sesuai kontrak SLA Pelayanan & Perbaikan Gangguan Listrik :

Waktu tanggap laporan pelanggan (Response Time), Waktu pemulihan gangguan (Recovery Time).

SLA Keandalan Jaringan Distribusi : Kali gangguan Penyulang permanen Kali gangguan Penyulang temporer

3.5. SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA)

Page 20: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

3.5. PENYIMPANGAN ATAS KONTRAK

Dikelompokkan menjadi : Penyimpangan atas persyaratan kontrak

Pelanggaran Persyaratan yang ada didalam Kontrak yaitu antara lain kelengkapan sarana kerja, alat kerja, sarana transportasi, komunikasi.

Penyimpangan integritasTermasuk penyimpangan integritas antara lain adalah melanggar disiplin kerja, merusak citra PLN, menerima gratifikasi

Penyimpangan / tidak tercapainya SLAYang dimaksud dengan penyimpangan terhadap SLA adalah tidak tercapainya target-target SLA yang sudah ditetapkan dan disetujui bersama.

Penyimpangan terhadap volume kerja inspeksi dan pemeliharaan jaringan distribusi yaitu :

Tidak tercapainya volume kerja inspeksi jaringan distribusi JTM dan JTR serta jumlah gardu distribusi yang harus diperiksa.

Tidak tercapainya volume kerja Pemeliharaan preventif JTM dan JTR.

Sanksi atas pelanggaran tersebut dapat dilihat pada tabel 1, tabel 2, tabel 3 dan tabel 4

Page 21: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

TABLE .1SANKSI PELANGGARAN PERSYARATAN KONTRAK

JENIS PELANGGARAN SANKSI ATAS PELANGGARANI II III

Tidak memenuhi persyaratan Kontrak (mis : alat pelindung diri, alat kerja, alat ukur tidak lengkap, mobil kerja tidak layak pakai, radio komunikasi tidak siap pakai dll)

PERINGATAN TERTULIS I

PERINGATAN TERTULIS II DAN

TERAKHIRPEMUTUSAN

KONTRAK

Page 22: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

TABLE .2SANKSI PELANGGARAN INTEGRITAS

JENIS PELANGGARAN SANKSI PELANGGARAN INTEGRITASI II III

Pelanggaran Integritas (mis : meminta / menerima imbalan dari pelanggan yang dilayani, melakukan perbuatan yang merugikan PLN dll)

PERINGATAN TERTULIS I +

Pelaku diberhentikan

PERINGATAN TERTULIS II DAN

TERAKHIR + Pelaku diber-hentikan

PEMUTUSAN KONTRAK

Page 23: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

TABLE .3SANKSI ATAS PELANGGARAN SLA

NO URAIAN REALISASI DENDA DARI TAGIHAN BULANAN

1 Jumlah Waktu tanggap > SLA

a. ≤ 2% a.    –b.  2% - <3% b.    1% c.  3% - <4% c.     1,5% d.  4% - <5% d.    2%

e.  >5% e.    2,5%

2 Jumlah Waktu Pemulihan > SLA

a.  ≤ 2% a.    –b.  2% - <3% b.    1%c.  3% - <4% c.     1,5%d.  4% - <5% d.    2%

e.  >5% e.    2,5%

3 Kali gangguan penyulang JTM permanen

a. SLA + 1 a. 1%b. SLA + 2 b. 2%c. SLA + 3 c. 3%d. SLA + 4 d. 4%

e. SLA + ≥5 e. 5%

4 Kali gangguan penyulang JTM temporer

a. SLA + 1 a. 1%b. SLA + 2 b. 2%c. SLA + 3 c. 3%d. SLA + 4 d. 4%

e. SLA + ≥5 e. 5%

5 Kali gangguan Recloser Jaringan (Key Point)

a. SLA + 1 a. 1%b. SLA + 2 b. 2%c. SLA + 3 c. 3%d. SLA + 4 d. 4%

e. SLA + ≥5 e. 5%6 Kecelakaan Kerja a. ≥1 kali a. 10%

Page 24: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

TABLE .4SANKSI ATAS TIDAK TERCAPAINYA INSPEKSI DAN HAR

NO URAIAN REALISASI DENDA DARI TAGIHAN BULANAN

1 Inspeksi Jaringan distribusi lebih rendah dari perintah kerja

a. ≥ 95 % a. –

b. < 95 % b. 2,5 %

2 Pemeliharaan JTM dan JTR lebih rendah dari perintah kerja

a. ≥ 95 % a. –

b. < 95 % b. 2,5 %

Page 25: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

KETENTUAN TAMBAHAN Apabila pelaksana mendapatkan sanksi denda 3 (tiga) bulan berturut-turut atau 3

(tiga) kali dalam kurun waktu 6 (enam) bulan, maka diberikan Surat Peringatan I Apabila setelah mendapat Surat Peringatan I kinerja perusahaan tidak meningkat

dan medapatkan sanksi denda 3 (tiga) bulan berturut-turut atau 3 (tiga) kali dalam kurun waktu 6 (enam) bulan, maka diberikan Surat Peringatan II dan Terakhir.

Apabila setelah mendapat Surat Peringatan II dan terakhir kinerja perusahaan tidak meningkat dan medapatkan sanksi denda 1 (satu) kali dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, maka dilakukan Pemutusan Kontrak sepihak.

Denda maksimum (komulatif) 20 % Denda kecelakaan kerja diluar butir 1 diatas Apabila setelah mendapat Surat Peringatan I kinerja perusahaan tidak meningkat

dan medapatkan sanksi denda 3(tiga) bulan berturut-turut atau 3 (tiga) kali dalam kurun waktu 6 (enam) bulan, maka diberikan Surat Peringatan II dan Terakhir.

Apabila setelah mendapat Surat Peringatan II dan terakhir kinerja perusahaan tidak meningkat dan medapatkan sanksi denda 1 (satu) kali dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, maka dilakukan Pemutusan Kontrak sepihak.

Page 26: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

3.6. BIAYAUnsur-unsur biaya yang dibayarkan pada kontrak Pelayanan Teknik :1. Biaya tetap (fix cost) meliputi :

Biaya Remunerisasi : Upah kerja sesuai Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 1040.K/DIR/2011 Jaminan sosial tenaga kerja, Pakaian seragam, Tunjangan hari besar keagamaan dll

Biaya pengadaan sarana kerja (kendaraan operasional, radio komunikasi, peralatan K2, peralatan kerja, alat ukur)

2. Biaya insidentil tidak tetap (variable cost) diluar lingkup kerja meliputi :Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan perintah khusus oleh Manajer Unit

setempat, berupa :Biaya inspeksi jaringan distribusi khusus diluar lingkup kerja: Pencarian penyebab gangguan tidak jelas yang berulang Inspeksi yang memerlukan peralatan khusus. Dan lain-lain.Biaya Pemeliharaan Jaringan distribusi:

Pemangkasan/pemotongan pohon yang berpotensi mengganggu meskipun diatas radius jarak aman ROW.

Pemeliharaan peralatan jaringan distribusi lainnya diluar lingkup kerja Dan lain-lain

3. Risiko, overhead dan keuntungan (maksimum 810 % dari total biaya)

Page 27: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

BAB. IV. SARANA PENDUKUNG

4.1. POSKO DAN SARANA TRANSPORTASI Posko Pelayanan Teknik

Posko Pelayanan Teknik menggunakan ruang kantor pelayanan gangguan yang ada di Unit-unit PLN .

Pada Posko Pelayanan Teknik agar di pasang papan nama Perusahaan pelaksana Pelayanan Teknik yang jelas

Bagi Unit yang mempunyai daerah pelayanan sangat luas sehingga memerlukan Posko tambahan, agar memanfaatkan mobil unit sebagai Posko Lapangan yang dikendalikan dengan GPS.

Sarana Transportasi Sarana transportasi yang harus disediakan adalah kendaraan roda

4 dan roda 2 dengan jumlah sesuai dengan luas daerah pelayanannya.

Kendaraan tersebut dilengkapi tempat penyimpan sarana kerja. Untuk daerah layanan kota besar atau Metropolis kendaraan roda

4 tersebut dilengkapi dengan GPS sebagai alat pengendali. Untuk menjaga penampilan, kendaraan tersebut agar diberi

warna yang seragam yang ditentukan oleh masing-masing Unit PLN Distribusi, di beri gambar Logo perusahaan dan nama perusahaan yang jelas dan mudah dilihat.

Page 28: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

4.2. SARANA KERJA

Peralatan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2), Peralatan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)

wajib tersedia dan selalu dalam keadaan siap pakai dengan jumlah yang memadai.

K2 tersebut wajib dipakai sebelum petugas melaksanakan pekerjaan.

Daftar K2 minimum dapat dilihat pada tabel 5

Page 29: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

Tabel 5.DAFTAR PERALATAN KERJA K2 MINIMUM MOBIL UNIT

NO JENIS PERALATAN SATUAN JUMLAH

1 Kotak P3k dan APAR Set 1

2 Helmet Kerja Buah 3

3 Sarung Tangan Karet 20 kV dan 1 kV Pasang 2

5 Sabuk Pengaman Standar Buah 3

6 Kaca Mata Ultra Violet Buah 3

7 Rambu – Rambu Set 1

8 Sepatu Berisolasi Pasang 2

Page 30: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

DAFTAR PERALATAN KERJA & ALAT UKUR MINIMUM (DI MOBIL UNIT ) Tabel 6

NO JENIS PERALATAN SATUAN JUMLAH1 Tangga Berisolasi 9 Meter Buah 12 Tool Set Set 13 Martil/Hammer 3 Kg Buah 15 Gergaji Buah 16 Parang Atau Sejenisnya Buah 17 Pengupas Kabel Buah 18 Peralatan Grounding Buah 19 Kunci Pas Buah 1

11 Lampu Sorot Buah 112 Lampu Senter Buah 115 Tang Amper Set 116 Pendeteksi Putaran Phasa Set 1

Peralatan Kerja dan Alat Ukur

Page 31: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

Tabel 7DAFTAR PERALATAN KERJA & ALAT UKUR MINIMUM

(DI SEPEDA MOTOR )

NO JENIS PERALATAN SATUAN JUMLAH

1 Tool Set Set 12 Martil/Hammer Buah 13 Pengupas Kabel Buah 14 Kunci Pas Buah 15 Lampu Senter Buah 16 Tang Amper Set 1

Page 32: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

MATERIAL SIAP PAKAI (CONSUMABLE PART)

• Material siap pakai untuk memperbaiki atau mengganti yang rusak disediakan oleh PLN Unit setempat dengan jenis dan jumlah material sesuai tingkat kebutuhan di Unit tersebut berdasarkan statistik pemakaian sebelumnya. Sebagian material tersebut disimpan di mobil unit dan lainnya disimpan Posko.

• Pemakaian material siap pakai tersebut dipertanggung jawabkan oleh Mitra kerja pelaksana Pelayanan Teknik secara mingguan dengan membuat laporan pemakaian yang ditandatangani Pengawas PLN.

Page 33: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

BAB V.EVALUASI DAN PELAPORAN

5.1. EVALUASI HASIL KERJA PELAYANAN TEKNIK Evaluasi Harian

Evaluasi harian dilakukan setiap hari untuk :• Mengevaluasi pekerjaan Pelayanan Gangguan

Evaluasi pelayanan gangguan dilakukan setiap hari untuk mengetahui apakah ada laporan atau pengaduan pelanggan yang belum dilayani atau memerlukan perbaikan lebih lanjut yang tidak bisa diselesaikan pada hari tersebut.•Mengevaluasi Inspeksi Jaringan Distibusi. Evaluasi hasil inspeksi dilakukan setiap hari untuk melihat apakah ada aset jaringan distribusi yang perlu perbaikan segera atau penggantian material sekaligus menilai apakah pelaksanaan inspeksi hari H sesuai dengan target harian yang harus diselesaikan.

• Evaluasi harian dilakukan oleh Pengawas dan dilaporkan hasilnya kepada Manajer Area.

Page 34: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

Evaluasi BulananEvaluasi bulanan dipimpin oleh ManajerArea / Cabang dihadiri oleh Pengawas PLN, Penanggung jawab Pelaksana dari Mitra kerja, untuk menilai Kinerja Pelayanan Teknik yang dilaksanakan selama bulan bulan berikutnya pada saat Mitra kerja mengajukan permintaan pembayaran bulan. Sebelum seluruh berkas ditandatangani agar dilakukan verifikasi dan diskusi untuk mengevaluasi hasil kerja bulan lalu. Peran Manajer Unit sangat diperlukan pada acara evaluasi bersama ini disamping sebagai fungsi kontrol juga untuk membuat langkah-langkah kemajuan untuk bulan berikutnya (continues improvment)

Evaluasi SemesteranDilakukan setiap akhir semester yang diikuti oleh Manajer Unit, Direktur Mitra kerja, Pengawas Pekerjaan dan staff terkait, untuk evaluasi Kinerja Mitra kerja dalam melaksanakan Pelayanan Teknik secara menyeluruh dan menilai apakah Kontrak kerja Pelayanan Teknik layak diteruskan atau diputus. Hasil evaluasi dilaporkan kepada PLN Unit Induk untuk selanjutnya dilaporkan ke PLN Pusat.Untuk memotivasi PLN Unit dan Mitra kerja Pelayanan Teknik, PLN Unit Induk dapat memberikan penghargaan kepada PLN Unit dan Mitra kerja pelaksana Pelayanan Teknik terbaik diantara PLN Unit Pelaksana dibawah pengelolaan PLN Unit Induk dengan periode per smester atau per tahun.

Page 35: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

5.2. PELAPORAN

Untuk memantau proses pelaksanaan pelaksanaan Pelayanan Teknik, PLN Unit Induk diminta membuat laporan triwulanan berupa rangkuman hasil evaluasi seluruh Kontrak Pelayanan Teknik yang ada di Unit Pelaksananya. Laporan tersebut agar dikirimkan ke Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Jawa Bali selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya setelah triwulan.

Page 36: SK DIR NO.  210 .K/DIR/ 2012 TENTANG   PEDOMAN PELAYANAN  TEKNIK DIREKTORAT OPERASI JAWA - BALI

PENUTUP

TERIMA KASIH