Sk cetak maret 15

12
Suara Komunitas Pekalongan adalah bagian dari Suara Komunitas dot net (http://www.suarakomunitas.net) Suara Komunitas adalah website yang dikelola oleh media-media komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Media komunitas yang tergabung sebagian besar adalah radio komunitas, media cetak komunitas, telecenter, dan kontributor individual. Suara Komunitas adalah kantor berita terbuka untuk semua pihak, khususnya masyarakat akar rumput, untuk bersuara dan membentuk opini publik. Suara Komunitas terbuka bagi siapa saja untuk ikut bergabung, sepanjang memiliki visi yang sama yaitu pembangunan untuk masyarakat. Untuk berita, liputan, rilis media, dan pengaduan masyarakat silakan kirimkan ke [email protected]. Aksi Demo Nelayan Batang Memanas Batang, SK. Nelayan Batang hari ini melakukan demo menuntut Permen Kelautan dan Perikanan no 2 tahun 2015 agar di cabut, hal tersebut dirasa sangat memberatkan nelayan cantrang. Demo yang di ikuti oleh pemilik dan nelayan cantrang,pengusaha dan pekerja llet SPSI unit TPI Klidanglor Batang,Pengusaha galangan Kapal dan Tukang Prahu serta bakul ikan TPI Klidang lor Batang Kurang lebih 5000 orang. Dalam aksinya di Pantura Raya, beberapa nelayan melakukan aksi bakar ban di jalanan sehingga menyebabkan jalan pantura macet total. Mobil pemadam kebakarang yang berusaha menghentikan aksi pembakaran ban tersebut, dirusak oleh pelaku demo. Sementara itu dalam orasinya para pendemo yang berada di gedung DPRD Kabupaten Batang, mereka diterima oleh anggota DPRD Kabupaten Batang Bp.Untung dan akan meneruskan aspirasi Nelayan Batang ke Tingkat Pusat. Demo belangsung tertib sambil menunggu perwakilan Nelayan yang menyampaikan aspirasi ke ruangan Sekertariat Dewan mereka slih berganti menyampaikan orasi diatas mobil bak terbuka. Dalam orasi tersebut mereka menuntut agar Permen no 2 2015 segera dicabut agar nelayan dapat beraktitas seperti sedia kala. Sempat terjadi ketegangan antara wartawan dan Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo saat melarang wartawan meliput demo tersebut dengan mengatakan "goblog".Saat ditemui oleh sejumlah wartawan Yoyok meminta maaf, dirinya berjanji akan merubah gaya bahasa. (B) Tolak Kebijakan Susi, Nelayan Rembang Kembali Blokir Pantura REMBANG, SK - Ribuan nelayan di Kabupaten Rembang kembali melakukan aksi blokir Jalur Pantura, Senin (2/3/2015) pagi. Mereka memprotes terhadap kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (Trawls) dan pukat tarik (Saint Nets). Sebelumnya, aksi blokir pantura juga pernah dilakukan pada 28 Januari 2015. Tapi, aksi kali ini lebih parah.Para nelayan memblokir jalan di tiga titik, yakni di kawasan Bundaran Adipura, pertigaan Tireman, dan pertigaan Pasar Pentungan. Pemblokiran paling parah terjadi Di Pertigaan Tireman kaena massa memblokirdengan material batu. Akibat aksi tersebut, pantura Rembang lumpuh total hampir lima jam. Arus lalu lintas tertahan selama lima jam, sejak pukul 09.00 WIB. Nelayan di Rembang mengancam akan melakukan hal sama jika tuntutan mereka terkait pencabutan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (Trawls) dan pukat tarik (Saint Nets) tak ditanggapi. “Kalau masih tidak ada tanggapan dari Menteri Susi, nelayan akan melakukan pemblokiran kembali,” tegas Sumarlan Corong, salah seorang okoordinator aksi. Sebelumnya, nelayan Rembang juga sempaat ngluruk ke Jakarta pada Kamis 26 Februari. Namun karena merasa tidak ada tanggapan yang memuaskan, mereka kembali menggelar aksi protes.Aksi pemblokiran berakhir sekitar pukul 14.00 WIB setelah aparat kepolisian bersama tentara melakukan pendekatan dengan para pendemo. (Rom) Edisi I 1 - 15 Maret 2015 Buletin Cetak Suara Komunitas dot net Wilayah Pekalongan Hal 1

description

 

Transcript of Sk cetak maret 15

Page 1: Sk cetak maret 15

Suara Komunitas Pekalongan adalah bagian dari Suara Komunitas dot net (http://www.suarakomunitas.net) Suara Komunitas adalah website yang dikelola oleh media-media komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Media komunitas yang tergabung sebagian besar adalah radio komunitas, media cetak komunitas, telecenter, dan kontributor individual. Suara Komunitas adalah kantor berita terbuka untuk semua pihak, khususnya masyarakat akar rumput, untuk bersuara dan membentuk opini publik. Suara Komunitas terbuka bagi siapa saja untuk ikut bergabung, sepanjang memiliki visi yang sama yaitu pembangunan untuk masyarakat. Untuk berita, liputan, rilis media, dan pengaduan masyarakat silakan kirimkan ke [email protected].

Aksi Demo Nelayan Batang MemanasBatang, SK.Nelayan Batang hari ini melakukan demo menuntut Permen Kelautan dan Perikanan no 2 tahun 2015 agar di cabut, hal tersebut dirasa sangat memberatkan nelayan cantrang.

Demo yang di ikuti oleh pemilik dan nelayan cantrang,pengusaha dan pekerja fillet SPSI unit TPI Klidanglor Batang,Pengusaha galangan Kapal dan Tukang Prahu serta bakul ikan TPI Klidang lor Batang Kurang lebih 5000 orang.

Dalam aksinya di Pantura Raya, beberapa nelayan melakukan aksi bakar ban di jalanan sehingga menyebabkan jalan pantura macet total. Mobil pemadam kebakarang yang berusaha menghentikan aksi pembakaran ban tersebut, dirusak oleh pelaku demo.

Sementara itu dalam orasinya para pendemo yang berada di gedung DPRD Kabupaten Batang, mereka diterima oleh anggota DPRD Kabupaten Batang Bp.Untung dan akan meneruskan aspirasi Nelayan Batang ke Tingkat Pusat.

Demo belangsung tertib sambil menunggu perwakilan Nelayan yang menyampaikan aspirasi ke ruangan Sekertariat Dewan mereka slih berganti menyampaikan orasi diatas mobil bak terbuka. Dalam orasi tersebut mereka menuntut agar Permen no 2 2015 segera dicabut agar nelayan dapat beraktifitas seperti sedia kala.

Sempat terjadi ketegangan antara wartawan dan Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo saat melarang wartawan meliput demo tersebut dengan mengatakan "goblog".Saat ditemui oleh sejumlah wartawan Yoyok meminta maaf, dirinya berjanji akan merubah gaya bahasa. (B)

Tolak Kebijakan Susi, Nelayan Rembang Kembali Blokir Pantura

REMBANG, SK - Ribuan nelayan di Kabupaten Rembang kembali melakukan aksi blokir Jalur Pantura, Senin (2/3/2015) pagi. Mereka memprotes terhadap kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (Trawls) dan pukat tarik (Saint Nets).

Sebelumnya, aksi blokir pantura juga pernah dilakukan pada 28 Januari 2015. Tapi, aksi kali ini lebih parah.Para nelayan memblokir jalan di tiga titik, yakni di kawasan Bundaran Adipura, pertigaan Tireman, dan pertigaan Pasar Pentungan. Pemblokiran paling parah terjadi Di Pertigaan Tireman kaena massa memblokirdengan material batu.

Akibat aksi tersebut, pantura Rembang lumpuh total hampir lima jam. Arus lalu lintas tertahan selama lima jam, sejak pukul 09.00 WIB.

Nelayan di Rembang mengancam akan melakukan hal sama jika tuntutan mereka terkait pencabutan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (Trawls) dan pukat tarik (Saint Nets) tak ditanggapi. “Kalau masih tidak ada tanggapan dari Menteri Susi, nelayan akan melakukan pemblokiran kembali,” tegas Sumarlan Corong, salah seorang okoordinator aksi.

Sebelumnya, nelayan Rembang juga sempaat ngluruk ke Jakarta pada Kamis 26 Februari. Namun karena merasa tidak ada tanggapan yang memuaskan, mereka kembali menggelar aksi protes.Aksi pemblokiran berakhir sekitar pukul 14.00 WIB setelah aparat kepolisian bersama tentara melakukan pendekatan dengan para pendemo. (Rom)

Edisi I1 - 15 Maret 2015

Buletin Cetak Suara Komunitas dot net Wilayah Pekalongan

Hal 1

Page 2: Sk cetak maret 15

Hal 2

Pekalongan Banjir Duren, Jalanan Macet Total

Pekalongan, SK.

Tasyakuran petani durian Sri Pudang desa Rogoselo Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan sangat meriah. Pesta durian yang digelar pada hari Ahad, 1 Maret 2015 ini dibuka oleh Wakil Bupati Pekalongan, Fadia A. Rafiq. Panitia menyediakan seribu durian untuk dinikmati pengunjung.

Pantauan di lokasi kegiatan, sejak dari jalan utama Karanganyar hingga menuju lokasi sekitar 10 KM, iring-iringan pengendara moda transportasi baik motor maupun mobil sudah memenuhi jalan sejak pagi hingga siang hari. Kemacetan terjadi mulai dari pertigaan arah Doro dan Rogoselo, sekitar 5 KM perjalanan menuju lokasi pengunjung harus ekstra sabar karena macet total.

Fadia A. Rafik berharap dengan pesta durian ini petani durian di Pekalongan bertambah sejahtera. Salah seorang pengunjung dari Tirto, Salestinus Yosi Liestyanto (34) mengungkapkan dia puas sekali dengan acara tersebut. "dengan uang 25.000,- saya sudah bisa mendapatkan durian yang besar dan enak, sayang saya tidak boleh makan banyak durian, ini hanya untuk memenuhi rasa kangen saja, nikmatnya durian Sri Pudang".

Hingga pukul 15.00 WIB kemacetan belum terurai juga, kemacetan terjadi akibat jalan yang sempit dan membludaknya pengunjung. Rejeki pesta durian di desa Rogoselo ini juga dinikmati pula oleh penjual durian di sepanjang jalan Karanganyar - Doro, dagangan mereka laris manis diborong oleh pengunjung yang balik arah karena enggan terjebak macet di perjalanan. (B)

TK Pertiwi Diambil Alih Yayasan Dharma Wanita

Pekalongan, SK.

Guru TK Pertiwi bisa bernafas lega saat ini, pasalnya Yayasan Dharma Wanita bersedia menaungi Guru-Guru TK Pertiwi di wilayah Kabupaten Pekalongan. Seperti diberitakan sebelumnya, (SK 15/2) ribuan guru wiyata bakti TK Pertiwi seluruh Indonesia terancam tidak bisa mengikuti sertifikasi jabatan dikarenakan aturan yang mensyaratkan bahwa lembaga pendidikan yang menaunginya harus berbentuk yayasan.

Salah seorang pendidik Pendidikan Anak Usia Dini di salah satu TK Pertiwi Kota Santri mengatakan bahwa setelah menemui Pemkab, pihak Dharma Wanita bersedia mengayomi seluruh Guru TK di seluruh Kabupaten Pekalongan dalam Yayasan Dharma Wanita, sehingga pahlawan tanpa tanda jasa ini dapat mengikuti sertifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

TK Pertiwi merupakan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) yang dikelola oleh Dharma Wanita Pemerintah Desa maupun Kelurahan. Rata-rata lembaga ini belum berbentuk yayasan walaupun mempunyai pengurus yang menaunginya. (B)

Harga Beras Melangit, Warga MenjeritLombok Utara, SK - Melangitnya harga beras hingga Rp. 13 ribu/kilo belakangan ini membuat banyak warga menjerit karena tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Hal ini ditambah lagi dengan turun naiknya harga BBM. Sementara pemerintah belum mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menekan harga di pasaran.

“Di era pemerintahan Jokowi-Yusun Kala ini benar-benar harga kebutuhan tidak menentu, karena yang terjadi bukan kenaikan harga lagi, tapi perubahan harga, seperti beras yang biasa 8-9 ribu/kg berubah menjadi Rp. 13 ribu/kg”, kata Ayu, salah seorang ibu rumah tangga yang berasal dari Desa Karang Bajo. Menurut Ayu, seharusnya pemerintah mampu menekan harga terutama beras yang menjadi bahan makanan pokok, bukan membiarkan harga terombang-ambing seperti sekarang ini. “Ini menunjukkan betapa ketidak mampuannya pemerintah menekan harga beras di pasaran, sehingga banyak para ibu rumah tangga yang tidak mampu mencukupi kebutuhannya”, tegas Ayu.

Hal senada juga diungkapkan Adah, seorang pedagang nasi yang biasa mangkal di perempatan Ancak. “Disatu sisi harga beras melonjak tinggi, tapi disisi lain harga nasi belum bisa dinaikkan, karena mengingat kemampuan daya beli masyarakat. Ia tidak dinaikkan haraganya rugi, tapi sebaliknya dinaikkan tidak ada yang beli”, katanya sedih. Untuk menekan harga beras yang melangit ini, warga minta kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah antisipatif seperti menggelar pasar murah, membagikan raskin, serta stop turun-naikkan BBM oleh pemerintah pusat. (S)

Page 3: Sk cetak maret 15

Hal 3

Perempuan Pekalongan minim pengetahuan internet

Sragi,SK(27/2/2015)- Minimnya pengetahuan ibu-ibu dalam menggunakan internet terungkap dalam pertemuan kelompok ibu-ibu yang diadakan oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Sragi pada Kamis (26/2),bertempat di sekretariat UPK Sragi. dalam mendorong upaya pembekalan pengetahuan tersebut Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) melalui Radio Komunitas PPK Fm Sragi membuat angket kepada Responden untuk mengetahui kemampuan ibu-ibu dalam penggunaan media melalui internet.

Pengelola Radio Komunitas PPK Fm Sragi, Sunarto (32) membagikan angket kepada 25 Responden dari 9 desa di Kecamatan Sragi dengan data responden berusia 28 - 53 tahun.dalam lembaran angket tersebut terdiri dari 10 pertanyaan yang harus di centang oleh para ibu-ibu selaku responden diantaranya pengetahuan tentang internet,penggunaan media sosial internet,serta motivasi berdiskusi melalui dunia maya tersebut.

Hasil responden yang sudah dilakukan, dari 25 responden hanya 1 orang yang sudah mengerti tentang internet dengan usia 28 tahun,sementara yang sudah mempunyai media sosial sebanyak 4 orang.hal ini mendorong untuk memberikan pengetahuan dan kegunaan dunia digital melalui internet,sehingga peran ibu-ibu meskipun dirumah baik siang maupun malam akan banyak wawasan melalui diskusi -diskusi kelompok (group) yang dibangun melalui dunia maya "ucap sunarto.

Dari gagasan identifikasi melalui angket tersebut,siti roayah (49) warga desa bulaksari , menyambut baik dan senang agar tidak ketinggalan informasi dan bisa mendidik anaknya agar bisa menggunakan internet secara positif dengan bimbingan orang tua, dan agar orang tua tidak kalah dengan anaknya. kemudian dirinya menambahkan dengan bisa menggunakan internet melalui hp, bisa mencari informasi terkait pembangunan desa serta bisa memajukan kegiatan ibu-ibu ditingkat desa maupun tingkat kecamatan.

Angket tersebut kemudian akan dijadikan sebagai pegangan awal saat ibu-ibu belum paham tentang penggunaan internet,dan akan ditindaklanjuti dengan pelatihan praktek langsung penggunaannya sehingga bisa dimonitoring perkembangannya. apabila nanti grafiknya naik berarti manfaat dari angket tersebut bisa dikembangkan lebih luas lagi melalui diskusi di Radio Komunitas PPK fm Sragi. (Hans-ppkfm sragi)

SMA Islam YMI Wonopringgo Gelar Pameran Seni

Pekalongan, 22/2 (SK)

Bertempat di tiga ruang kelas, pagi ini siswa-siswi SMA Islam YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan menggelar pameran seni bertajuk "Ini Kreasiku, Mana Kreasimu". Pameran akan digelar selama tiga hari dan terbuka untuk umum. Acara tersebut dibuka dan diresmikan oleh Kepala Sekolah, Dodhy Harjinto yang menyambut baik kegiatan ini dan berharap bahwa kegiatan ini bisa menumbuhkan semangat dan kreatifitas adik-adik kelas maupun masyarakat pecinta seni lainnya.

Andika Risqi Rosyida, (24) menambahkan bahwa pameran ini digelar dalam rangka eksplorasi hasil ujian praktik seni budaya kelas XII, selain itu juga untuk menumbuhkan minat dan semangat siswa-siswi SMA Islam YMI Wonopringgo terhadap seni. Kegiatan ini digelar untuk kali ke-dua, diharapkan dengan kegiatan ini masyarakat dapat memberikan apresiasi terhadap hasil kreasi siswa tersebut. (B)

Page 4: Sk cetak maret 15

Hal 4

DINSOSNAKERTRANS BERIKAN BANTUAN KURSI RODA

KAJEN – Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Pekalongan, H. Moch. Afib, S.Sos secara simbolis menyerahkan bantuan kursi roda kepada para penyandang disabilitas yang kurang mampu warga Kabupaten Pekalongan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kajen, Selasa (24/2/15). Bantuan kursi roda yang diserahkan berjumlah 40 buah, ditambah dengan 1 buah kruk dan 1 buah walker.

Dalam kesempatan tersebut M. Afib, S.Sos menyampaikan bantuan sarana ini dimaksudkan untuk membantu para penyandang disabilitas agar dapat beraktivitas sehari-hari secara mandiri. “Kami memfasilitasi para penyandang disabilitas yang kurang mampu. Harapan kami, dengan bantuan ini dapat mendukung aktivitas mereka sehingga dapat berdaya guna, terutama untuk diri sendiri dengan berkegiatan yang positif. Bagi anak-anak, kami berharap dapat meningkatkan prestasi belajar, dan bagi penyandang dewasa kami harapkan dapat mandiri secara ekonomi,” jelasnya.

Ditambahkan Afib, sarana bantu berjalan ini merupakan bantuan dari United Celebral Palsy (UCP) Roda Untuk Kemanusiaan (RUK) Yogyakarta. “Alhamdulillah selama ini kami mengajukan berapa pun dapat dicukupi semua yang diminta. Memang terkadang harus antri karena permintaan sering tidak sebanding dengan jumlah sarana yang tersedia. Bantuan tahun 2010 – 2013 lalu ada sekitar 126 buah, sementara tahun 2014 yang diserahkan hari ini berjumlah 42 buah,” imbuhnya.

Menurut Afib, pendataan untuk mendapatkan program bantuan ini dilakukan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) se-Kabupaten Pekalongan. Untuk pengajuan usulan tahun 2014 yang diserahkan pada hari ini beberapa kecamatan yang mendapatkan antara lain Wiradesa (5 buah), Tirto (5 buah), Kedungwuni (3 buah), Karangdadap (7 buah), Kesesi (3 buah), Bojong (3 buah), Sragi (8 buah), Buaran, Siwalan, Petungkriyono dan Kajen masing-masing 1 buah.

Sementara itu, salah seorang penyandang disabilitas, Amelia Dwi Agustin (8 tahun), warga Ambokembang Gang 12 menyatakan sangat senang mendapat bantuan kursi roda. “Saya senang sekali bisa dapat kursi roda karena bisa membantu untuk bersekolah di SDLB Bendo Pekalongan agar lebih lancar. Saya bercita-cita menjadi dokter, semoga dapat tercapai meskipun dengan keterbatasan fisik”, tuturnya dengan senyum bahagia.(D12EK / HumasKabPKL)

Bupati Pekalongan Sidak Pelayanan Kesehatan

KAJEN – Bupati Pekalongan Drs.H.A.Antono, Msi Selasa (24/2) melakukan monotoring masalah Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Kabupaten Pekalongan. Sidak ini berawal dari keprihatinan Bupati akan tingginya AKI di Kabupaten Pekalongan yang menduduki rangking 2 tertinggi se-Jawa Tengah disepanjang tahun 2015. “Hal ini sangat menyedihkan sekaligus memalukan, apalagi 82% kematian ibu terjadi di rumah sakit” jelasnya.

lebih lanjut Bupati menuturkan dengan tingginya Angka Kematian Ibu melahirkan tersebut berarti eksistensi Pemkab dipertanyakan. “Kondisi ini perlu ditindaklanjuti secara cepat dan tepat. Apakah karena sistem, personil, sarana atau hal lain yang memerlukan pembenahan bersama sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat dapat terwujud,” tuturnya.

Sidak dimulai dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen dan dilanjutkan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Pekajangan. Dalam sidak di RSUD Kajen, Bupati yang pagi itu didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kab.Pekalongan, Kepala Inspektorat serta Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesra mendapati 3 (tiga) orang dokter yang melanggar disiplin pegawai (datang terlambat). Masing-masing adalah dr. Khoirul Hadi, Sp. U, dr. Hartono, Sp.A, dan dr. Rozik Budiono, Sp.PD.FINASIM.

Ketidakdisiplinan yang disebabkan oleh “nyambinya” ketiga dokter Pemerintah di Rumah Sakit Swasta tersebut menurut Bupati merupakan salah satu penyebab terjadinya permasalahan-permasalahan ini. “Oleh karena itu harus ada pembenahan dalam rumah sakit. Saya minta Rumah Sakit Swasta untuk mencari dokter pengganti yang bukan PNS,” tegas Bupati.

Selanjutnya Bupati menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pembinaan kepada ketiga dokter pemerintah ini dengan membuat surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi peraturan.”Apabila yang bersangkutan tidak bisa memperbaikinya, maka akan saya cabut ijin prakteknya, yang pada akhirnya akan di blacklist,”

Menanggapi hal ini, Wakil Direktur RSI Pekajangan dr. Wij Dan menyampaikan bahwa mulai 1 Maret 2015 nanti RSI Pekajangan akan mengembalikan dokter PNS ke Rumah Sakit Daerah. Dijelaskannya bahwa pihak RSI Pekajangan selama ini hanya berusaha menyediakan tempat bagi para dokter spesialis untuk praktek diluar jam kerja. “Kondisi riil saat ini sebagian besar tenaga spesialis di RS Swasta adalah dokter Pemerintah. Namun apabila Bupati menghendaki para dokter PNS ini dikembalikan ke Pemkab, ya akan saya kembalikan,” imbuhnya.

Ditambahkan Wij Dan bahwa dengan kembalinya dokter-dokter PNS ke Pemerintah nantinya, pihak RSI Pekajangan menghimbau agar dokter-dokter spesialis lainnya yang sudah purna tugas untuk ikut bergabung bersama memajukan Rumah Sakit Swasta demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Terkait dengan tingginya Angka Kematian Ibu melahirkan, Wij Dan menyampaikan bahwa pihak Rumah Sakit akan melakukan evaluasi dengan meningkatkan pelayanan dan fasilitas serta meningkatkan kualitas SDM dengan pendidikan dan pelatihan demi mensukseskan program pemerintah USAID EMAS.(D12EK / HumasKabPKL)Bersambung di samping

Page 5: Sk cetak maret 15

Hal 5

Radio Komunitas Inisiasi Gerakan Keluarga Cukup Sayur

Pekalongan, SK - Radio Komunitas Mandiri FM melakukan pendampingan kepada 30 anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang tergabung dalam Kelompok Mandiri Berkebun untuk melakukan budidaya sayur dengan tehnik vertikultur dan hidroponik.

Pelatihan digelar sejak Ahad, 1-15 Pebruari 2015, berisi teori dan praktik di kebun percontohan. Kegiatan ini dibiayai oleh Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri Perkotaan melalui BKM Tunas Karya Mandiri desa tersebut.

Selanjutnya anggota KSM sepakat untuk mengadakan arisan kebun sayur dengan mengumpulkan iuran sebesar Rp 10.000,- per anggota di setiap pertemuan yang hasilnya akan diwujudkan dalam bentuk peralatan vertikultur siap tanam.

Radio komunitas Mandiri FM dengan slogan Chanell Pemberdayaan Pekalongan, bersama Fitri Dhani Putranto seorang penggiat Batang Berkebun akan melakukan pendampingan hingga anggota KSM mampu melakukan budidaya sayur secara mandiri. (Buono)

Guru TK Pertiwi Terancam Gagal Sertifikasi

Pekalongan, 15/02/2015 (SK)

Ribuan guru wiyata bakti TK Pertiwi seluruh Indonesia terancam tidak bisa mengikuti sertifikasi jabatan dikarenakan aturan yang mensyaratkan bahwa lembaga pendidikan yang menaunginya harus berbentuk yayasan.

TK Pertiwi merupakan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) yang dikelola oleh Dharma Wanita Pemerintah Desa maupun Kelurahan. Rata-rata lembaga ini belum berbentuk yayasan walaupun mempunyai pengurus yang menaunginya.

Dikatakan oleh salah seorang guru honorer TK Pertiwi daerah Kabupaten Pekalongan, dia telah meminta informasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, namun kesempatannya sangat kecil untuk mengikuti pendidikan sertifikasi karena aturan tersebut, padahal namanya masuk dalam undangan untuk mengikuti pendidikan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, pewarta warga belum melakukan konfirmasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pekalongan dikarenakan Sabtu hingga Ahad ini kantor libur. (B)

Warga Pertanyakan Menghilangya Tunjangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pekalongan, SK.

Meningkatnya angka partisipasi pendidikan di Sekolah Dasar (SD/MI) menjadi 106% dan Sekolah Menengah Pertama (SMP/Mts) diatas 99 % perlu diimbangi dengan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya yang honornya masih kecil. Salah seorang peserta Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kedungwuni yang digelar hari ini di Aula Kecamatan Kedungwuni, mempertanyakan hilangnya insentif bagi pendidik dan tenaga kependidikan terutama honorer yang bekerja di dunia pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal.

Pertanyaan tersebut dijawab oleh salah seorang anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, Kholis Jazuli bahwa dewan telah mengusulkan insentif untuk ustad, guru dan tenaga honorer lainnya, hanya saja belum gool. Masih ada masalah di aturan main. Dia mengungkapkan "Perlu adanya kemauan Kepala Daerah untuk merealisasikan tunjangan wiyata bakti tersebut", selama ini dewan sudah merumuskan kebijakan tersebut dan akan mendorong agar tunjangan insentif yang dulunya ada bisa diwujudkan lagi. Hanya saja dia tidak memberikan batasan waktu kapan hal tersebut terealisasi.

Musrenbang tingkat Kecamatan yang digelar hari ini tersebut diisi oleh paparan Edi Puryono, dari Bapeda Kabupaten Pekalongan yang berisi arah kebijakan pembangunan dan realisasi dari musrenbang tahun 2014 lalu.

Edi Puryono menjelaskan bahwa musrenbang merupakan implementasi dari visi misi Bupati di tahun terakhir ini. Untuk mewujudkan tata pengelolaan pembangunan yang dapat diakses seluruh kalangan, Bapeda telah membangun Sistem Informasi Pembangunan Daerah, sehingga program apapun yang tidak diusulkan atau tidak ada dalam RPJMDes tidak akan bisa dilaksanakan, karena di sistem akan ada tanda merah pada usulan kegiatan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan bahwa arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Pekalongan ditujukan pada pemantapan penanggulangan kemiskinan, pelayanan kesehatan, pengurangan angka kematian ibu dan balita, peningkatan sarana-prasarana pendidikan, pembinaan UKM dan peningkatan produk petanian, perikanan dan kehutanan.

Musrenbang tingkat Kecamatan tersebut dihadiri oleh 11 anggota dewan daerah pemilihan 5, unsur Muspika, Kepala Desa dan Lurah serta anggota BKM atau tokoh masyarakat.(B)

Page 6: Sk cetak maret 15

Hal 6

Harga Sembako Naik, Pedagang kecil mengeluh

Sragi,Kab.Pekalongan,SK- Kenaikan harga BBM berimbas pada kenaikan berbagai sektor, diantaranya yang paling klasik adalah kenaikan sembako, tak hanya kalangan rumah tanga, kenaikan harga sembakau juga dirasakan oleh pedagang kecil, seperti pedagang Mie ayam keliling, pasalnya beberapa bumbu dapur juga ikut naik sudah barang tentu pedagang mie yang satu ini harus pandai memutar otak untuk kelangsungan usahanya.

Maman, salah satu pedagang Mie ayam keliling ini mengaku pusing dengan kenaikan harga sembako, karena bahan-bahan daganganya juga ikut naik, seperti bumbu dapur dan lainya.

" Kenaikan harga tentu sangat memusingkan saya, contohnya cabai, sekarang sudah masul angka Rp 60.000 perkilonya, belum lagi bumbu yang lainya" keluh Maman

Menurutnya, mengurangi bumbu jelas tidak mungkin, karena itu akan mengurangi rasa dagangan saya, mengurangi Mie tiap mangkukya juga sangat sulit karena itu akan berisiko pada konsumen" imbuhnya ketika di temui saat keliling.

Maman berharap pemerintah bisa mengerti situasi dan kondisi ekonomi pedagang sepertinya karena yang sangat merasakan dampak kenaikan BBM yang berimbas pada kenaikan kebutuhan barang adalah rakyat seperti dia pula, ( Eva abdullah )

Kenaikan BBM, Usaha kecil butuh tambahan modal

Pekalongan,SK- Usaha kecil di bidang bangunan nampakya ikut di pusingkan dengan dampak kenaikan BBM, pasalnya beberapa material yang di butuhkan seperti pasir dan semen juga ikut naik, lantara biaya pengiriman juga membengkak.

Adalah Edi Junaedi, pengusaha kluwung dan paving yang satu ini mengeluh karena material yang di butuhkan untuk usahanya terjadi kenaikan harga.

"Sebagai pengusaha kecil, saya tentu pusing dengan naikya harga material, meskipun saya sudah memperkirakan hal ini seteleh d umumkankanya kenaikan harga BBM tentu akan ber imbas pada usaha saya" ucap Edi

"Bagaimana tidak, lanjutnya, untuk harga pasir yang merupakan material dasar usaha saya terus naik, untuk pasir yang kualitas rendah naik sekitar Rp 50.000, untuk pasik menengah sekitar Rp 100.000, sedangkan untuk pasir yang kualitas bagus mencapai Rp 300.000." ujarnya

Masih menurut Edi, untuk menaikan harga dagangan secara mendadak jelas sangat sulit, butuh waktu penyesuaian, belum lagi pembeli rata-rata masih lingkungan terdeket dan masih agak kenal perasaan tidak enak tentu menjadi pertimbangan saya untul melepas harga barang dagangan saya" ujarnya.

Pengusaha kecil yang memiliki 3 orang pekerja ini mengaku harus memikirkan kenaikan upah untuk para pekerjanya lantaran dia juga tau kebutuhan hidup saat ini sedang meningkat, dia berharap pemerintah memikirkan kelangsungan pengusaha kecil sepertinya secara serius, utamanya di sektor pemodalan. ( Eva abdullah )

Sahabat Peduli Lombok Alazhar Bantu Korban Banjir Bandang Sumbawa

Sumbawa Besar, SK - Tim Formula Indonesia Tanggap Bencana Al-Azhar Peduli Umat, bersama Sahabat Peduli Lombok membantu warga dan membuat posko aksi tanggap bencana di desa Bantulanteh Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa Besar.

Bantuan yang diberikan berupa sembako, air mineral, mie instan, obat-obatan serta pengadaan sanitasi air bersih. Bantuan diserahkan oleh tim Relawan Sahabat Masyarakat Anton Sahertian 1600 KK korban banjr bandang. Ribuan korban berada di 4 desa, dan yang terparah adalah desa Bantulanteh sehingga diputuskan membuat posko sinergi tanggap bencana di desa tersebut.

“Kami berada dilokasi Desa Bantulanteh selama 5 hari membantu korban banjir, dan menginap dilokasi bencana tersebut,dengan tujuan agar dapat merasakan apa yang warga korban rasakan. Selain itu juga ikut membersihkan dan memberikan konseling trauma healing untuk warga yng mengalami trauma pasca bencana”, kata Anton.

Setelah kondisi desa tersebut kembali normal dan warga kembali beraktifitas, barulah tim Formula tanggap Bencana Al-Azhar Peduli Umat, dan Sahabat Peduli Lombok meninggalkan lokasi tersebut. Sementara bantuan diserahkan kepada pemerintah desa setempat. “Kami hanya ikut mendistribusikan kepada warga terkena dampak banjir. Alhamdulilah Selama 5 hari kami diterima dengan baik oleh pmerintah desa setempat dan masyarakat.kini keadaannya sudah normal,”,jelasnya.

edangkan 4 desa yang tertmpa banjir bandang diKecamatanTarano Kabupaten Sumbawa Besar antara lain, Labuhan Banda ,Labuhan Jambu, Bantulanteh dan desa Banda. Sementara jarak desa ini dari ibukota kabupaten Sumbawa ratusan kilo. Bencana banjir bandang terjadi pada tanggal 20 pebruari 2015 yang berawal dari hujan pada pukul 17.00 wita sampai pukul 20.00 malam, yang membuat luapan air dari bukit bukit memenuhi sungai di beberapa desa.

Akibatnya luapan air melimpah ke 4 desa tersebut pada pukul 20.00. Air datang secara tiba tiba. Dan dari data yang dihimpun bahwa desa Labuhan Jambu terdapat 3 rumah warga hanyut dan rata dengan tanah, di desa banda tidak terjadi kerusakan rumah namun menghanyutkn beberapa ekor sapi dan kerbau, serta yang paling parah adalah desa Bantulanteh selain mengahanyutkan 6 unit rumah, juga 38 ekor sapi,kerbau dan kuda, serta ratusan ekor ayam, 1 unit sekolah, dan 1 unit kantor desa Bantu lanteh dan puluhan hektar lahan persawahan gagal panen(puso). Anton S Suhertian

Bersambung di samping

Page 7: Sk cetak maret 15

Hal 7

Warga Pekajangan Inginkan Status Desa

Pekalongan, 15/02/2015 (SK)

Warga Kelurahan Pekajangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan menginginkan kembali ke status desa. Demikian usul H. Abdul Aziz (70) salah seorang warga Pekajangan dalam acara Rapat Reses DPRD PAN Kabupaten Pekalongan yang digelar di Kantor DPD PAN Jalan Raya Ambokembang, kemarin 14 Pebruari 2015.

Rapat Reses DPRD ini diinisiasi oleh Sofwan Centre. Dalam sambutannya H. Sofwan Sumadi, anggota DPRD dari PAN Daerah Pemilihan V menyampaikan capaian yang telah diinisiasi selama enam bulan menjadi dewan. Total dana aspirasi yang telah disalurkan sebanyak 1,613 milyar yang didistribusikan ke seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan.

Menjawab pertanyaan warga tersebut, dia menjelaskan bahwa ada kemungkinan untuk kembali ke desa maupun dari status desa ke kelurahan karena ada payung hukumnya. Hanya saja saat ini banyak desa yang menginginkan memekarkan diri karena adanya Undang-Undang Desa dengan dana desa yang sangat besar.

Selanjutnya dia akan membawa usulan tersebut dalam rapat anggota dewan dan diusulkan masukan tersebut ke eksekutif. (B)

Minta Perlindungan, PKL Madul Dewan

REMBANG, SK - Sekitar 30 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di kawasan alun-alun Rembang geruduk Gedung DPRD, Selasa (27/1/2015) pagi. Mereka madul ke Komisi A DPRD Rembang lantaran tidak diperbolehkan berjualan di lur selter yang telah di sediakan.

Sebagian PKL memang belum kebagian selter yang baru saja rampung dibangun pemerintah setempat. Akibatnya, mereka tetap berjualan di tempat semula meski dilarang. Selter yang ada belum mampu menampung jumlah PKL yang biasa mangkal di kawasan itu.

Perwakilan PKL, Slamet meminta DPRD dan Pemkab memberikan solusi bijak untuk para PKL yang belum kebagian selter agar tetap dapat mengais rejeki di kawasan alun-alun Rembang.

“Selter yang tersedia, belum mampu menampung semua pedagang yang selama ini berjualan di kawasan alun-alun. Kalau yang belum kebagian gak boleh jualan di luar selter, bagaimana kami dapat menghidupi keluarga," terangnya.

Para PKL menuntut agar tetap diperbolehkan berjualan sampai dengan pengerjaan selter yang baru selesai.

Menanggapi hal itu, DPRD Rembang menjamin para pedagang kaki lima yang belum tertampung di selter tetap bisa berjualan untuk sementara waktu di tempat semula.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Rembang Sukarmain mengatakan, jaminan itu sebaga wujud perlindungan kepada masyarakat."Secepatnya kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk berembug bersama utamaanya Satpol PP dan Dinas Pekerjaan Umum, untu menyelesaikan maslah PKL yang belum kebagian selter," ungkapnya.saat ini ada 50 pedagang kuliner dan 17 pedagang jasa mainan anak-anak yang mangkal di kawasan alun-alun Rembang. Mereka berharap penataan kawasan alun-alun Rembang tetap memberikan ruang bagi mereka untuk tetap dapat mengais rejeki di kawasan tersebut tanpa dibayangi kecemasan dirazia Satpol PP lantaran belum berjualan pada titik yang sudah ditentukan.(Rom)

Bersambung disamping

Page 8: Sk cetak maret 15

Hal 8

GrombyangOS : Distro Lokal Besutan Anak-Anak Muda Indonesia

Pemalang, 23 Januari 2015 (SK}

Satu lagi distribusi linux Indonesia atau lebih dikenal dengan distro lokal hadir meramaikan open source di Indonesia. Sistem operasi dengan basis ubuntu ini diperuntukkan bagi pengguna pemula dan dunia pendidikan. Dengan tampilan desktop yang memikat dan minim penggunaan resourches komputer ini tentu sangat cocok bagi pengguna kelas low end.

.Tim litbang telah melakukan serangkaian uji coba pada iso GrombyangOS 1.04 edu dan bisa berjalan dengan lancar pada kelas pentium 4 dengan ram 512 MB. Beragam aplikasi yang dibutuhkan pengguna sudah ditanamkan dalam OS ini dengan lengkap, bahkan bisa memasang aplikasi yang diperuntukkan pada microsoft windows, dengan wine.

Menurut Sumitro Aji Prabowo (24), ketua Gros-Team, tim yang menggawangi lahirnya distro ini mengatakan bahwa saat ini GrombyangOS 1.04 edu telah diujicobakan di beberapa desa program "desa saiber" Relawan TIK Pemalang, beberapa lembaga pendidikan, dan lembaga pelatihan IT di Indonesia. Hingga saat ini, GrombyangOS 1.04 edu sudah diunduh lebih dari 200 pengguna di Indonesia, demikian dia menambahkan.

Nama Grombyang sendiri diambil dari nama kuliner khas Kabupaten Pemalang, makanan sejenis soto dengan kuah yang banyak dilengkapi dengan sate daging kerbau. Makanan ini sangat disukai oleh seluruh kalangan sehingga diharapkan GrombyangOS menjadi sistem operasi yang user friendly bagi pengguna open source di Indonesia, demikian ditambahkan oleh Niko Tidar Lantang Perkasa (17) salah satu anggota tim dari Indonesia Backtrack Team (IBT). Dengan mengambil logo perahu kertas, GrombyangOS 1.04 edu secara resmi akan diperkenalkan kepada masyarakat pada hari jadi Kabupaten Pemalang, 24 Januari 2015 besok. Perwakilan pengembang yang terdiri dari Relawan TIK Pemalang, Indonesia Backtrack Team (IBT). Linux Desktop Art (LDA), Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) dan pribadi yang berkontribusi dalam pengembangan sistem operasi ini akan menggelar jumpa pers dengan mengundang perwakilan media online maupun cetak.

Pengambilan logo perahu kertas ini merupakan kelanjutan dari program yang dilakukan oleh forum grombyang dalam rangka lomba desain logo forum yang dimenangkan oleh Ets Session, yang kini menjadi anggota litbang Gros-Team dari LDA.

Gros-Team sendiri terdiri dari anggota lintas daerah, Iyan Squid dan Yogo Anumerta Sanjaya Lubis dari Aceh, Niko Tidar Lantang Perkasa, Mas Paruk, Imam Sholeh dari Jadebotabek, Dadang Setiawan dan Etc Session dari Jawa Barat, Sumitro Aji Prabowo, Danu, Diaz Aulia Fahmi, Jordan Andrean, Bara Ramadhan Adisusilo, Nanda Sonadz dari Jawa Tengah, Kang Suro Dimerto dari Jogya, dan seluruh anggota RTIK Pemalang.Kami, ingin menunjukkan kecintaan dan kontribusi nyata dibidang open source di Indonesia dalam wujud sistem operasi yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, demikian ungkap Dadang Setiawan. (B)

Cinta Indonesia, Pabrik Terbesar di Asia Tenggara Pasang GrombyangOS

Pemalang, 28 Januari 2015 (SK)

Berawal ingin memasang sistem operasi proprietary di Perusahaanya, Pabrik Derivat Gondorukem & Terpentin " PERHUTANI PINE CHEMICAL INDUSTRY ", sebuah perusahaan yang memproduksi Gondorukem dan Terpentin terbesar di Asia Tenggara beralih menggunakan sistem operasi terbuka (open source system) GrombyangOS 1.04.

PDGT. PERHUTANI PINE CHEMICAL INDUSTRY, merupakan industri pengolahan Getah Pinus menjadi produk derivat ( Gliserol Rosin Ester, Alpha Pinene, Alpha Terpineol dll) milik Perum Perhutani, beroperasi pada Maret 2014 yang berlokasi di Pemalang, Jawa Tengah.Produk hasil olahan dari Getah Pinus merupakan bahan baku penguat warna dan adhesive ( Lem) .Produk-produk yang dihasilkan antara lain : Gliserol Rosin Ester ( GRE) , Alpha Pinene, Betha Pinene, Limonen, Cineol dan Alpha Terpineol yang dapat dijadikan bahan dasar industry makanan dan minuman, adhesive, industry kertas, industry cat dan tinta serta parfum.

Pemilihan GrombyangOS 1.04 ini karena sistem ini berbasis ubuntu yang terkenal stabil dan handal, disamping itu juga bisa menghemat pengeluaran perusahaan berkaitan dengan pengadaan peralatan IT, karena sistem operasi ini gratis namun mampu memenuhi seluruh kebutuhan komputasi perusahaan. Ibu Lulu dan Bapak Dita dari PT Perhutani Pine Chemical Industri sejak awal menginginkan penggunaan Ubuntu di perusahaannya karena adanya instruksi dari pusat untuk menggunakan OSS, namun ketika tahu ada sistem operasi karya anak-anak muda Indonesia tersebut diputuskan untuk menggunakan GrombyangOS. Hingga berita ini ditulis, pihak konsultan IT sedang melakukan instalasi GrombyangOS 1.04. (B)

Page 9: Sk cetak maret 15

Hal 9

e-KTP Mengancam Privasi Warga Negara

Jakarta, SK - Peneliti Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Wahyudi Jafar, mengungkapkan bahwa wilayah privat warga negara Indonesia terancam akibat proyek e-KTP dikarenakan negara melakukan perekaman data seluruh rakyat Indonesia, dari KTP reguler ke e-KTP.

"Kita tidak pernah tahu perlindungan apa yang dilakukan oleh negara kepada rakyatnya dalam proyek tersebut. Data perekaman tersebut tidak pernah dipublikasikan, disimpan di mana, yang mengakses siapa, kita tidak pernah tahu," tuturnya dalam Internet Governance Forum (IGF) di Jakarta (27/02/2015).

Menurutnya, mekanisme undang-undang juga tidak melindungi hal itu, maka warga negara harus siap-siap diinterupsi dari mana pun, baik oleh negara maupun privat sector.

IGF berlangsung selama dua hari, 27 dan 28 Februari 2015, dengan topik "Tata Kelola Internet Indonesia." Forum ini dihadiri oleh perwakilan dari penggiat Open Source Indonesia, LSM, Pemerhati Internet Indonesia, radio komunitas dan komponen masyarakat sipil lainnya.

Ratusan Botol Miras Disita Polres Magelang

Magelang – Peredaran Minuman Keras (Miras) di wilayah Magelang sudah banyak meresahkan masyarakat,karena karena penyalah gunaan miras bisa muncul konfil kriminal di kalangan masyarakat,sehinggan jaran Polres Magelang melakukan penertiban dan raaia premanisme.

Dipimpin langsung oleh Kasat Sabhara AKP IGN RENDI WICAKSANA,SE dan Kuda 3 IPDA IRFAN AZYAN.S.Sos, pada hari Senin 23 Peb15 pukul 18.30 telah melaksanakan giat Kepolisian yang ditingkatkan dengan sasaran premanisme dan miras .

Giat tersebut memperoleh hasil dengan diamankan miras berbagai jenis yakni 112 botol anggur merah,33 botol Vodka Mansion house,23 botol Ciu dn 12 botol vodka ice Land. Barak bukti siaat miras tersebut disita dari tersangka di daerah Semen,Ds.Sucen,Salam Magelang.

Selanjutnya tersangka berikut BB diamankan di Polres untuk diajukan ke sidang pengadilan tipiring. Dalam sidang tipiring di Pengadilan Negri Kota Mungkid, yang akan dilaksanakan pada Hari Rabu 25 Februari 2015, sidang yang dipimpin oleh Hakim Tunggal Eni Kusumawati SH, Penyidik atas kuasa Penuntut Umum IPDA Irfan Azyan S. Sos, tersangka berinisai WH teah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar pasal 13 ayat 1 dan 3 Jo Pasal 19 Perda No 12 tahun 2012 tentang Pengawasan minuman berahkohol tersangka di jatuhi hukuman Rp. 20. 000.000,- ( Dua puluh juta rupiah ) subsider 1 bulan kurungan, atas putusan tersebut tersangka menyatakan menerima dan BB berupa 112 botol anggur merah,33 botol Vodka Mansion house,23 botol Ciu dn 12 botol vodka ice Land.

Berikutnya barang bukti yang dirampas oleh Negara akan segera dimusnahkan dalam waktu secepatnya menunggu proses peradilan selesai.

By: Radio Komunitas K Fm Magelang- Bayu Sapta Nugraha

Indonesia Jadi Tuan Rumah Kontes Robotik Asia Pasifik

Yogyakarta, SK.

Indonesia akan menjadi tuan rumah kontes robotik tingkat Asia Pasifik yang akan digelar di Yogyakarta 23 Agustus 2015 mendatang. ABU Asia-Pacific Robot Contest 2015 Jogjakarta diselenggarakan oleh Asia-Pacific Broadcasting Union dengan host organizer TVRI Indonesia.

Kontes kali ini mengambil tema “ROBOMINTON” yang diikuti oleh mahasiswa Perguruan Tinggi dari seluruh negara di kawasan Asia Pasifik. Seleksi regional akan dilaksanakan Mei 2014 dan puncak finalnya pada Agustus di Yogyakarta. Kontes robotik ini tahun lalu digelar di India, dari Indonesia diwakili oleh ITS Surabaya. (B)

Kasus Dugaan Penganiayaan di IPDN Jadi Perhatian PolisiPRAYA, TALENTA FM LOMBOK TENGAH – Kasus dugaan kekerasan yang terjadi pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kampus Praya Lombok Tengah, jadi perhatian pihak Kepolisian Resort setempat. Walau hingga saat ini tidak satupun pihak yang melaporkan kejadian tersebut ke Polisi, namun hal itu tidak jadi soal bagi kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Demikan disampaikan Kasat reskrim Polres Lombok Tengah, AKP.M.Tauhid pada Sabtu (28/2) lalu. Sejauh ini pihak Mapolres Lombok Tengah diakui Kasat, baru hanya mengetahui peristiwa itu dari media masa. Untuk itu, salah satu acuan sebagai bahan untuk melakukan penyelidikan adalah data-data seperti yang disampaikan media masa.”Kita memang baru hanya mengetahui peristiwa itu dari media masa dan belum ada yang melapor,”katanya.

Bersambung ke hal 10

Page 10: Sk cetak maret 15

Hal 10

Dugaan Penganiayaan di IPDN Kampus Praya, Tidak Terbukti

PRAYA, TALENTA FM LOMBOK TENGAH – Dugaan penganiayaan yang diduga terjadi dilingkungan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kampus Praya Lombok Tengah, ternyata tidak terbukti. Hal itu disampaikan pihak IPDN ke Pemerintah Daerah (Pemda) setempat saat melakukan rapat koordinasi pada Jumat (27/2) lalu.

Asisten III Setda Lombok Tengah, HM.Nursiah,S.Sos menyampaikan, saat koordinasi tersebut sejumlah informasi terkait peristiwa itu langsung disampaikan oleh Pembantu Direktur III IPDN kampus Praya Lombok Tengah, Drs.HL.Muhamad Danial. “Ternyata apa yang disebut sebagai dugaan penganiayaan itu tidak tersebukti. Itu yang disampaikan Pembantu Direktur 3 IPDN,”ungkapnya.

Isu dugaan penganiayaan yang terjadi terhadap sejumlah Praja IPDN yang diduga dilakukan seniornya tersebut lanjut Nusrsiah mengutip yang disampaikan pihak IPDN, ditindak lanjuti dengan melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap para praja yang terkait dengan peristiwa tersebut.”Dari hasil BAP tidak ditemukan penganiayaan itu, begitu juga hasil visum dokter juga tidak ada bukti adanya tindakan penganiayaan,”imbuhnya.

Setelah intern IPDN kampus Praya melakukan tindakan, pihak IPDN Pusat juga turun ke Praya melakukan berbagai proses menyelesaikan kasus tersebut. Pusat menemukan kalau benar terjadi adanya dugaan kekerasan dari pengakuan para korban.”Hanya ada pengakuan dari para korban, namun tidak ada bukti medis. Mungkin itu hanya kekerasan untuk mendidik yang tidak menimbulkan adanya luka,”katanya.

Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 13 orang praja yang diduga bertanggungjawab terhadap kejadian itu saat ini dikembalikan kedaerah asalnya masing-masing. Dan hal itu merupakan keputusan dari pihak IPDN Pusat.”Menurut saya dan yang perlu diperjelas, apakah dengan tanpa bukti dan hanya berlaskan pengakuan-pengakuan, keputusan itu sudah sesuai dengan tatatertib IPDN atau bagaimana. Ini yang perlu ditegaskan,”pungkasnya.(ding)

Sambungan hal 9 : Kasus Dugaan Penganiayaan di IPDN

Namun demikian lanjut Kasat Reskrim, informasi mengenai kronologi yang diperoleh dari media masa, maka peristiwa itu masuk dalam kategori dugaan tindak pidana murni yang tidak perlu menunggu laporan dari korban untuk bisa menindaknya.”Itu bukan delik aduan tetapi pidana murni dan kita bisa melakukan penyelidikan tanpa laporan korban,”tandasnya.

Mengenai bagaimana langkah yang akan dilakukan polisi lanjut Kasat, pihaknya akan melakuka rapat terlebih dahulu secara intern. Barulah kemudian akan mencari keterangan dari pihak-pihak terkait yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.”Apalagi dari informasi yang kita peroleh sebanyak 13 orang yang diduga sebagai pelaku sudah diberikan sanksi oleh pihak IPDN. Ini indikasi kalau kasus dugaan penganiayaan itu benar-benar terjadi,”tukasnya.(ding)

Seminar Dan Lokakarya Tentang Buruh Migran Lombok Tengah

PRAYA, TALENTA FM LOMBOK TENGAH - Besarnya angka Buruh Migran yang berasal dari Lombok Tengah, menjadikan lokasi kegiatan Seminar dan Lokakarya Sosialisasi Instrument Internasional Untuk Perlindungan Buruh Migran sebagai Kebijakan Daerah Mengenai Perlindungan Buruh Migran, sangat tepat. Demikian disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Lombok Tengah, Drs.HL.Normal Suzana pada acara seminar yang digelar di Hall Hotel Aerotel Mandalika Praya pada Senin (2/3) kemarin.

Acara yang dihadiri oleh sekitar 100 orang peserta yang terdiri dari berbagai element masyarakat tersebut lanjut Wabup, patut diapresiasi. Karena acara sosialisasi itu diharapkan akan bisa mengurani terjadinya masalah terhadap warga keluarga Lombok Tengah yang akan mengais rejeki ke luar negeri menjadi buruh migrant.”Karena kalau tidak salah, Lombok Tengah merupakan kabupaten terbesar di NTB setelah Lombok Timur menjadi kabupaten yang warganya terbanyak menjadi buruh migrant keluar negeri,”katanya.

Seiring dengan hal itu lanjut Wabup, pihaknya sering mendengar berbagai masalah dan perlakuan yang dihadapi oleh mereka warga yang berangkat menjadi buruh migrant. Ada yang upah atau honornya tidak diberikan, ada yang diperlakukan dengan secara tidak mansuiawi, dilecehkan dan yang lainya.”Bahkan ada kejadian yang tiba-tiba dikiriman jenazah yang entah tidak jelas apa penyebab kematianya,”tuturnya.

Kejadian-kejadian penipuan dan diperdayai juga dialami warga yang hendak menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) saat mereka baru menjadi Calon TKI. Dengan berbagai macam rayuan dari para calo yang menjanjikan mereka bekerja ditempat yang bagus dengan gaji besar, banyak CTKI yang justeru terdampar dipenampungan. “Katanya hanya 10 hari dipenampungan, tetapi faktanya justeru sampai 10 bulan disana. Belum lagi mereka ada yang dipaksa buat dokumen kependudukan di jawa padahal mereka dari Lombok,”tandasnya.

Untuk itu Wabup menilai, Lombok Tengah merupakan lokasi yang tepat untuk mengadakan acara seminar dan lokakarya yang berbicara tentang berbagai macam aturan tentang buruh migrant tersebut. Berbagai bentuk dukungan yang menjadi domain Pemda senantiasa akan diberikan bila dibutuhkan, agar tujuan dari acara seminar tersebut bisa diimplementasikan sehingga masalah-masalah pahlawan Devisa tersebut tidak terjadi lagi.”Kami atas nama pemerintah daerah, siap mendukung setiap langah penting agar masalah TKI ini tidak terjadi lagi di Lombok Tengah, NTB bahkan di Indoensia,”pungkas Wabup.(ding)

Page 11: Sk cetak maret 15

Hal 11

Anggota Serikat Petani Tebo Jambi Ditemukan Tewas Mengenaskan

Jambi, SK - Salah seorang anggota Serikat Petani Tebo (SPT), Indra, ditemukan tewas di sebuah rawa di Distrik 8 PT Wira Karya Sakti (WKS). Diduga, korban tewas dikeroyok oleh 7 orang yang disinyalir merupakan orang suruhan PT WKS. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.30 WIB kemarin, Jumat (27/2), di simpang koridor WKS Pos kembar 803.

Jenazah korban ditemukan pada hari Sabtu (28/2/2015) sekitar pukul 11.15 WIB. Peristiwa pengeroyokan itu sendiri terjadi sehari sebelumnya, Jumat sore (27/2/2015).

“Korban ditemukan di rawa dengan kondisi Tewas,” kata Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, saat dikonfirmasi.

Menutur Almansyah, korban ditemukan dengan ciri menggunakan celana jeans pendek warna biru dan kaos berwarna biru. Pelaku pengeroyokan disebutkan berjumlah tujuh orang yakni, Asmadi, Febrian, Ayatullah, M. Ridho, Zaidian, Depsa, dan Jimmi.

Salah seorang rekan korban, salah seorang anggota Walhi Jambi yang tak disebut namanya, mengatakan pelaku adalah sekuriti PT WKS.

"Ketika itu korban mengantar saya ke desa tidak jauh dari PT WKS. Ketika melewati pintu sekuriti kami dicegat. Waktu itu mulai cekcok mulut, tidak lama kemudian datang beberapa anggota sekuriti menghampiri kami. Tanpa banyak tanya anggota sekuriti perusahaan langsung mengeroyok korban, dan saya sempat ingin membantu, tetapi kalah jumlah. Saya pun sudah berusaha ingin menyelamatkan korban, sehingga saya bisa sempat melarikan diri dari serangan sekuriti perusahaan PT WKS," jelasnya.

Direktur Eksekutif Daerah Walhi Bengkulu, Beni Ardianysah, mengecam keras tindakan sekuriti PT WKS. Menurutnya kasus ini menambah catatan hitam konflik agraria di Indonesia.

"Melihat kejadian ini menambah catatan gelap masalah konflik agraria di Indonesia ini. Di Provinsi Bengkulu sendiri tindakan kriminalisasi sudah sering terjadi. Beberapa tahun terakhir, ada 27 orang yang dikriminalisasikan. 4 warga ditahan atas tuduhan pencurian buah kelapa sawit yang masih berkonflik di tanah masyarakat dengan perusahaan sawit di Bengkulu," bebernya.

Beni pun meminta agar yang berwenang segera mengusut kasus ini. "Atas beberapa kejadian kriminalisasi bahkan sampai memakan korban tewas, kami dari Walhi Bengkulu mengecam keras Pihak Kementrian Agraria dan BPN. Pun meminta Komnas HAM segera mencari titik terang konflik berkepanjangan antara masyarakat dan perusahaan sawit," tegas Beni Ardiansyah.

Masyarakat Semarang Minta Pemkot Sediakan Fasilitas Publik Bagi Pejalan Kaki dan Difabel

Semarang, SK - Pemerintah Kota Semarang sepertinya belum berpihak pada kaum pejalan kaki dan penyandang disabilitas dalam hal pemenuhan fasilitas publik. "Teman-teman difabel mempunyai hak yang sama dalam fasilitas pada ruang publik dan akses terhadap angkutan umum maupun ruang atau gedung atau fasilitas publik lainnya. Fakta di lapangan, fasilitas ini masih jauh dari harapan, bahkan bagi bukan penyandang disabilitas," demikian disampaikan Theresia Tarigan, Koordinator Koalisi Pejalan Kali Kota Semarang kepada suarakomunitas.net, Jum'at lalu (27/2/2015).

Untuk mendorong Pemkot Semarang menyediakan fasilitas publik tersebut, Koalisi Pejalan Kaki akan melakukan aksi bersama pada tanggal 28 Februari 2015 pukul 16.00 WIB. Aksi ini digelar untuk mengajak seluruh elemen masyarakat bersama beberapa komunitas difabel untuk bersama-sama merasakan dan meresapi bagaimana pengalaman berjalan kaki dari halte Trans Semarang depan Polrestabes melewati pintu masuk, sampai pintu belakang RS Kariadi.

Theresia menambahhkan bahwa gerakan sukarela ini akan membangkitkan kesadaran warga untuk menjaga fasilitas pejalan kaki dan mendorong Pemkot Semarang memperluas dan memperbaiki trotoar di seluruh kota Semarang.

Aksi ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya menggelar aksi pada tanggal 6 Februari 2015 di Bundaran Jalan Pahlawan. Pada aksi pertama tersebut didukung oleh kehadiran Pejalan Kaki DKI Jakarta. Aksi dihadiri juga oleh Kadishub Kota Semarang, Agus dan Kadis PU Bina Marga Kota Semarang, Iswar, serta didukung oleh pakar transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setojowarno. (Buono)

Harga Beras Melangit, Warga MenjeritLombok Utara, SK - Melangitnya harga beras hingga Rp. 13 ribu/kilo belakangan ini membuat banyak warga menjerit karena tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Hal ini ditambah lagi dengan turun naiknya harga BBM. Sementara pemerintah belum mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menekan harga di pasaran. Di era pemerintahan Jokowi-Yusun Kala ini benar-benar harga kebutuhan tidak menentu, karena yang terjadi bukan kenaikan harga lagi, tapi perubahan harga, seperti beras yang biasa 8-9 ribu/kg berubah menjadi Rp. 13 ribu/kg”, kata Ayu, salah seorang ibu rumah tangga yang berasal dari Desa Karang Bajo.

Menurut Ayu, seharusnya pemerintah mampu menekan harga terutama beras yang menjadi bahan makanan pokok, bukan membiarkan harga terombang-ambing seperti sekarang ini. “Ini menunjukkan betapa ketidak mampuannya pemerintah menekan harga beras di pasaran, sehingga banyak para ibu rumah tangga yang tidak mampu mencukupi kebutuhannya”, tegas Ayu. Hal senada juga diungkapkan Adah, seorang pedagang nasi yang biasa mangkal di perempatan Ancak. “Disatu sisi harga beras melonjak tinggi, tapi disisi lain harga nasi belum bisa dinaikkan, karena mengingat kemampuan daya beli masyarakat. Ia tidak dinaikkan haraganya rugi, tapi sebaliknya dinaikkan tidak ada yang beli”, katanya sedih.Untuk menekan harga beras yang melangit ini, warga minta kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah antisipatif seperti menggelar pasar murah, membagikan raskin, serta stop turun-naikkan BBM oleh pemerintah pusat. (Syairi)

Page 12: Sk cetak maret 15

Hal 12

Nasdem Bentuk Tim Penjaringan Bacabup dan Cawabup

Lombok Utara, SK - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Lombok Utara (KLU), melalui tim penjaringan yang dibentuk, secara resmi mulai membuka pendaftaran atau penerimaan bacalon (bakal calon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara, periode 2016-2021 mendatang.

“Partai sudah membentukTim penjaringan, dan terhitung sejak tanggal 3 Maret 2015, pendaftaran untuk bakal calon bupati dan wakil bupati KLU, sudah mulai dibuka,” kata anggota DPRD KLU dari partai Nasdem, Drs.Sengrajib, kepada sejumlah media di Tanjung. Kemarin.

Tenggat waktu pendaftaran, lanjut Sengrajib, akan dibuka selama 10 hari ke depan, mulai sejak tanggal 3 hingga 12 Maret 2015.

“Penerimaan pendaftarannya kita pusatkan di kantor sekretariat DPD partai Nasdem di karang Bedil Tanjung KLU. Untuk hal-hal teknis menyangkut syarat dan prasyarat pendaftaran nanti bisa langsung ditanyakan kepada petugas atau tim penyaringan yang ada di kesekretariatan,” imbuhnya.

Sengrajib juga menambahkan, 3 bacalon yang resmi mendaftarkan diri, selanjutkan akan diajukan oleh partai Nasdem ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta.

Dibukanya pendaftran tersebut, lanjut Sengrajib, merupakan keharusan bagi setiap partai politik tak terkecuali partai Nasdem, sesuai dengan SK Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai No. 1300-SK /DPP-NasDem/II/2015. yang telah diturunkan ke pengurus partai di daerah.

“SK nya (penerimaan bakal calon-red) sudah kita terima pertengahan Februari lalu. Namun karena ada sesuatu dan lain hal, pendaftaran yang seharusnya mulai dibuka pada tanggal 25 Februari lalu kita undur ke awal bulan ini,” tukasnya lagi.

Lebih lanjut dikatakan Singrajib,sampai saat ini Partai Nasdem KLU belum memberikan keputusan untuk mendukung bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang sudah ada,sehingga lewat preses pendaftaran inilah nantinya akan di tentukan kemana arah dukungan yang diberikan oleh Partai Nasdem.

“Untuk pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati ini tidak di pungut biaya apapun,” tandasnya. (sk.22/0001)

KPU Kumpulkan SK Parpol

PRAYA, TALENTA FM LOMBOK TENGAH – Salah satu persipan yang saat menjadi kesibukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Tengah, yakni mengumpulkan berbagai macam data tentang Partai Politik (Parpol) yang sangat mempunyai kepentingan terhadap Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar 16 Desember 2015 mendatang. Demikian disampaikan Divisi Sosialisasi ,Pengembangan SDM dan Hubungan Antar Lembaga KPU Lombok Tengah, Bq.Husnawaty,S.Pdi,M.Pd pada Senin (2/3) kemarin diruang kerjanya.

Lebih lanjut Bq.Husnawaty yang satu-satunya komisioner perempuan dan lahir tanggal 5 oktober 1975 ini menyampaikan, salah satu yang saat ini menjadi salah satu persiapan pelaksanaan tahapan Pilkada yakni mengumpulkan data mengenai parpol.”Saat ini kita sedang mengumpulkan Surat Keputusan (SK-red) tentang Parpol,”katanya.

Hal itu lanjut komisioner yang menyelesaikan S2-nya di Unipa Surabaya tahun 2008 ini, termasuk SK mengenai siapa saja pejabat partai atau pengurus partai yang berhak menandatangani segela syarat yang harus ditandatangani dalam ikut Pilkada.”Ini misalnya agar jelas dan sah siapa pengurus partai yang berhak tanda tangan dan sebagainya,”imbuhnya.

Pengumpulan SK Parpol tersebut kata Bq.Husnawaty yang hingga saat ini aktif menjadi Dosen di STMIK Lombok menyatakan, merupakan bagian dari persiapan KPU jelang pilkada yang juga hasil rapat koordinasi dengan KPU Provinsi.”Ini juga hasil dari rapat dengan KPU Provinsi. Karena ini hanya masuk dalam persiapan, jadi tidak ada keharusnya pihak Parpol mengenai kapan menyerahkan SK yang dimaksud,”pungkasnya.(ding)