SITU CIBURUY

download SITU CIBURUY

of 6

Transcript of SITU CIBURUY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan yang ada di Indonesia pada saat ini semakin berperan dalam menunjang pembangunan nasional maupun daerah. Sejak tahun 1997 diharapkan sektor pariwisata menjadi sumber andalan devisa negara di luar sektor nonmigas. Pemerintah dalam pengembangan pariwisata melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan dan pariwisata menegaskan bahwa : Dalam rangka pembangunan Nasional, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, GBHN telah menetapkan bahwa pembangunan kepariwisataan dilanjutkan dan ditingkatkan dengan mengembangkan dan mendayagunakan sumber dan potensi kepariwisataan Nasional menjadi kegiatan ekonomi yang diandalkan untuk memperbesar penerimaan devisa, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dari lapangan kerja terutama bagi masyarakat setempat, mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan alam, nilai dan kebudayaan bangsa . Maka dari itu untuk mencapai target tersebut diperlukan peningkatan kegiatan pariwisata, karena selain menambah devisa negara, juga memperluas lapangan kerja dan memperkenalkan aneka ragam kebudayaan serta alam Indonesia yang indah. Pengembangan pariwisata yang ada di Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar, karena selain memiliki alam yang begitu indah juga memiliki aneka ragam budaya dan adat istiadat. Akan tetapi, potensi ini belum tergarap secara optimal, kemungkinan saja karena alasan keterbatasan dana dari pemerintah atau sumber daya manusiannya yang belum siap. Untuk mengatasi hal tersebut, diharapkan pemerintah saat

ini dapat berupaya menggalai potensi alam atau budaya yang bisa dipakai sebagai tujuan wisata. Salah satu objek pariwisata yang ada di Indonesia yang memiliki potensi alam dan budayanya yang dapat dikembangkan yaitu berada di deaerah Provinsi Jawa Barat. Potensi tersebut antara lain alam yang indah dan hawa yang sejuk, dikelilingi oleh kehijauan bukit dan gunung ditumbuhi aneka ragam bunga dan pepohonan. Aneka ragam budayanya juga terlihat unik dan menarik, demikian pula adat istiadatnya. Dengan kondisi demikian maka Jawa Barat dapat dijadikan mata rantai tujuan wisata. Sebagian besar keindahan alam dan budaya yang ada di Provinsi Jawa Barat sudah digarap dengan baik, artinya sudah dijadikan sebagai tujuan wisata misalnya pemandian air panas Sari Ater, pantai Pangandaran, dan Gunung Tangkuban Perahu. Namun, bila dibandingkan dengan potensi yang ada tampaknya pariwisata di Jawa Barat belum digali secara optimal. Masih cukup banyak potensi alam dan budaya di daerah Jawa Barat yang belum digarap secara serius, salah satunya berada di daerah Padalarang Kabupaten Bandung.

1.2 Kerangka Teori Dari tahun ke tahun perkembangan dunia pariwisata mengalami peningkatan yang pesat. Jumlah wiatawan asing yang berkunjung ke Indonesia tak pernah surut. Bahkan bagi masyarakat Indonesia sendiri kesadaran untuk melakukan perjalanan dari suatu daerah ke daerah lain semakin menjadi suatu kebutuhan yang harus direalisasikan. Tentu banyak alasan, mengapa orang-orang baik secara individual maupun kelompok, melakukan suatu perjalanan kesuatu tempat yang diidamkan. Mereka melakukan wisata ada yang di sebabkan ingin menikmati keadaan suatu daerah, baik budaya ataupun pesona alamnya. Atau juga

berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya sepiritual, yang jelas dorongan untuk melakukan perjalanan ke daerah jauh dari tempat tinggalselalu ada pada setiap orang. Pada dasarnya, manusia itu memang senang berpetualang, melihat keindahan alam, menyaksikan atraksi seni budaya, atau mengoleksi suatu kenangan dari sekian banyak daerah dengan keaneka ragaman identitas kultural. Bagi negara-negara yang memiliki potensi objek wisata yang bisa dijual, maka sektor pariwisata menjadi bagian terpenting dari devisa negara. Bahkan indonesia menegaskan dengan dekade kunjungan indonesia (Dekuni) 1993-2000. Tentu saja Indonesia termasuk negara yang memiliki potensi objek wisata yang ideal, beragam adat istiadat, beragam seni budaya, dan beragam pesona alam. Memang Bali masih menjadi primadona wisatawan asing, tapi dalam perkembangannya sekaranng ini, wisatawan asing sudah lebih banyak mengenal kekuatan objek wisata indonesia secara menyeluruh. Di Indonesia sendiri pengembangan pariwisata bisa dilihat di Bali. Dulu, masih banyak yang lebih mengenal Bali daripad Indonesia. Harus diakui,Bali memang bisa dijadikan contoh pengkajian ideal bagi acuan pengembangan pariwisata di Indonesia. Bali memang memiliki kelebihan secara alami, yakni adanya harmonisasi antara alam, manusia dan kulturanya. Masyarakat Bali menerima kehadiran wisatawan assing, bukan lagi sesuatu yang asing , melainkan menempatkan sebagai tamu karib yang datang silih berganti. Jawa Barat termasuk propinsi yang memiliki potensi obyek wisata yang menarik atau bisa dijual, baik alam maupun dikelilingi oleh kehijauan bukit dan gunung, yang banyak di tumbuhi be raneka ragam bunga. Oleh sebab itu Jawa Barat sejak lama dijadikan mata rantai tujuan wisata karena memiliki potensi budaya dan alam yang mempesona. Dengan kondisi alam tersebut yang menjadikan Jawa Barat sebagai salah satu tujuan wisatawan baik dari dalam maupun dari luar negri.Salah satu

tempat di Jawa Barat yang memiliki potensi wisata adalah di Padalarang. Meski potensi alam dan budaya di daerah tersebut belum digali sepenuhnya, namun yang jelas di sana terdapat suatu Danau yang ditengah-tengahnya terdapat suatu pulau kecil yang cukup unik, dan dipulau tersebut terdapat suatu rumah makan yang sekarang terbengkalai. Membangun industri pariwisata memang tidak hanya cukup dengan keindahan alam dan keragaman budaya saja, melainkan juga harus di dukung oleh sarana lainnya seperti jasa usaha, transportasi, yang paling pentng adalah faktor kesiapan sumberdaya manusia dalam menunjang pariwisata. Betapa pentingnya keterlibatan masyarakan dalam menunjang pariwisata tersebut. Daya tarik dan potensi daerah tujuan wisata akan berhasil dengan dukungan prasarana, sarana, dan kesiapan masyarakan sebagai sumber daya manusia yang terlibat dalam industri pariwisata. Sebab bagai mana pun juga kegiatan pariwisata merupakan pariwisata sosial budaya yang melibatkan unsur manusia didalamnya(Donald E.Linberg,1976:102). Menurut Donald untuk mewujudkan masyarakat industri pariwisata perlu didukung oleh sikap perilku dan nilai-nilai budaya yang mendukung kegiatan tersebut. Oleh sebab itu dalam industri pariwisata, unsur manusia menjadi sentral perhatian baik dia sebagia obyek maupun subyek. Kemasan pariwisata tidak bisa ditampilkan terpilah -pilah atau terlepas dari unsur manusianya, melainkan harus merupakan suatu kesatuan yang utuh yang diwujudkan dengan pelayanan yang baik, keramahtamahan, kebersihan, keamanan, keindahan dan ketertiban yang ditampilkan oleh masyarakat pendukungnya. Dengan demikian peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam pengembangan pariwisata, yakni dengan sikap mental, perilaku sebagai masyarakat industri pariwisata. Dalam hal ini kebudayaan daerah juga mempunyai peranan penting dalam mewujudkan masyarakat industri

pariwisata, karena industri pariwisata meprupakan pariwisata sosial budaya yang banyak melibatkan unsur manusia didalamnya. Dengan demikian, sangat wajar bila dalam pengembangan wisata, selain potensi alam dan budaya didukung serta sarana lain, unsur manusia menjadi sentral perhatian baik dia sebagai obyek maupun subyek. Potensi obyek daya tarik wisata yang sudah teridentifikasi, kemudian dikaji dengan analisis SWOT untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Selanjutnya hasil dari kajian ini bisa digunakan untuk membuuat rencana pengembangan wisata di satuan kawasan wisata di Padalarang yaitu Situ Ciburuy. 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah : 1). Mengungkap potensi alam dan potensi budaya serta potensi lainnya di daerah Padalarang yang bisa dijadikan sebagai tujuan wisata. 2). Melihat sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pariwisata. 3). Sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam menyikapi masalah kepariwisatan di daerahnya. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujan dari penelitian ini adalah : 1). Memberi masukan pada pemerintah setempat tentang sarana dan prasarana serta potensi alam, dan budaya di daerah Padalarang yang bisa dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata. 2). Mengungkap bagaimana sikap dan perilaku masyarakat sebagai pendukung kepariwisataan di Padalarang untuk dijadikan masukan dalam rangka rencana pengembangan wisata di Padalaran g.

1.5 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini perlu memperhatikan 3 hal yaitu kriteria atau patokan untuk mengidentifikasikan, metode identifikasi dan dokumentasi hasil identifikasi. Pertama, kriteria didasarkan pada sifat obyek yang terbagi menjadi dua yakni obyek material dan non material. Obyek material adalah obyek yang mencakup hasil perilaku manusia, sedangkan obyek non material mengarah pada obyek alam yang dibuat oleh Sang Pencipta. Kedua, metode identifikasi obyek wisata yang dilakukan seperti halnya ketika melakukan penelitian yaitu melakukan pengamatan, survei lapangan dan wawancara mendalam. Ketiga, melakukan dokumentasi hasil menggunakan kamera foto/video dan tulisan. identifikasi dengan

1.6 Waktu Penelitian Dalam melakukan penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut : Tahap pertama, melakukan persiapan penelitian, menyusun desain penelitian, dan daftar pertanyaan. Tahap kedua, melakukan obsrvasi lapangan, pengumpulan data penelitian, dan melengkapi laporan. Tahap ketiga, menyusun laporan sementara, revisi laporan dan menyusun laporan akhir. 1.7 Organisasi Penulisan 1.8 Pelaksanaan Pelaksanaan akan dilaksanakan oleh tim peneliti yang ditunjuk oleh

BAB II Sayang, tahun itu Jepang masuk RI. Semua orang Belanda ditawan dan dibawa ke Jakarta, termasuk Tuan Bempi. Sejak itu, keberadaan Tuan Bempi tidak diketahui lagi. Sepeninggal beliau, Romli-lah yang mengurus Situ Ciburuy. Karena tak ada pemiliknya lagi, ia lantas mempersilahkan kepada siapa saja untuk mengambil ikan di tempat itu. Meski tak lagi ada yang memiliki, Romli tetap menjaga danau itu dengan setia. Suasana danau seakan menyatu dengan dirinya. Keadaan itu berlangsung hingga Romli naik haji dan meninggal dunia tahun 1994. Romli pun diberi gelar sebagai kuncen Situ Ciburuy. H Abdul Solihin (70), keponakan H Romli, menceritakan bahwa semasa hidupnya, H Romli sering didatangi Tuan Bempi dalam tidurnya. Anehnya, setelah mimpi bertemu Tuan Bempi, keesokan harinya selalu ada yang mati tenggelam di Situ Ciburuy. Akhirnya Romli Sadar kalau kedatangan Tuan BEmpi dalam mimpinya itu untuk memperingatkan para pengunjung agar berhati-hati. Tidak heran H Romli sering menasihati pengunjung yang ingin berenang atau berlayar. Namun kini kondisinya sudah berbeda. Situ Ciburuy semakin dangkal meski debit air tergantung curah hujan. Sukar dipancing Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, masyarakat setempat masih meyakini adanya seekor ikan mas raksasa yang kadang-kadang muncul. Mereka yang pernah melihat adalah warga yang sering mancing dan menangkap ikan di situ. Katanya, ikan ini tubuhnya sebesar daun pintu

2.1 Sejarah Situ Ciburuy terletak di kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung. Sehari-hari, danau ini menjadi konsumsi penikmat keindahan alam. Maklum, sebuah pulau ditengahnya bagaikan magnet bagi para pelancong. Inilah fenomena unik itu, pada waktu-waktu tertentu sering munculnya kerbau putih bernama si dongkol dan ikan mas raksasa. Selain itu, ikan Situ Ciburuy tak gampang dipancing. Mengapa? Situ Ciburuy pada mulanya adalah dua buah sungai kecil yang ujungnya bertemu di Desa Ciburuy. Tahun 1918, lokasi pertemuan kedua sungai itu dibendung. Lalu airnya diatur untuk mengairi sawah-sawah desa. Lama kelamaan, bendungan ini airnya makin tinggi dan menggenangi wilayah seluas 14.76 ha. Tapi tanah tertinggi di tengah-tengah danau tidak tergenang, yang kemudian membentuk sebuah pulau mungil. Maya rakat setempat lantas memberinya nama Situ Ciburuy. Situ artinya danau, sedangkan Ciburuy adalah nama Desa. Tuan Bempi Awal 1942, seorang Belanda bernama Tuan Bempi mengantongi hak memelihara ikan dari pemerintah Hindia Belanda di danau itu. Ikanikannya berkembang pesat. Untunglah Tuan Bempi tidak kikir. Ia bahkan dikenal sebagai dermawan yang sering membantu warga desa. Karena kesibukannya dibidang lain, pengelolaan sehari-harian danau ia percayakan kepada Romli, warga Desa Ciburuy.

dan sekujur tubuhnya berlumut. Selain itu, orang-orang Situ Ciburuy juga sering melihat si Dongkol, yakni sapi putih yang munculnya tidak terduga. Bisa saja siapapun tiba-tiba melihat ada sapi putih tengah mencari makan di pinggir danau. Itulah si dongkol, sapi putih gaib yang muncul, ujar Abdul Solihin. Namun, dua mahluk itu tidak mengganggu manusia. Danau ini tidak angker. Cerita di dongkol dan ikan mas raksasa malah membuat kami penasaran. Katanya kalau kita kawenehan (kebetulan) melihatnya, akan mendapat berkah. Ya semuanya tergantung keyakinan kita, ujar Mahmudi, salah seorang pemilik perahu sewa di Situ Ciburuy. Dulu, setelah Tuan Bempi menghilang tahun 1942, setiap tahun di sekitar Situ Ciburuy selalu diadakan semacam upacara penolak bala. Upacara ini biasanya digabung dengan upacara menangkap ikan yang dinamakan lotre . Ketika itulah digelar pertunjukan wayang golek, kendang pencak dan ronggeng. Tapi belakangan ini acara tersebut jarang di adakan. Nggak tahu kenapa, tutur Mahmudi lagi. Tapi yang unik di Situ Ciburuy adalah soal ikannya. Mengapa masyarakat setempat dengan mudah memancing atau menjala ikan di tempat itu, sedangkan bagi pendatang atau orang luar mengalami kesulitan? Hal ini sangat tidak rasional menurut banyak orang. Setelah ditelusuri, konon, menurut tokoh masyakat di sana, menangkap ikan di Situ Ciburuy itu ada ilmunya. Dan ilmu itu hanya dimiliki secara turun-temurun dari para orang tua kepada anak-anaknya. ***

Kawasan Wisata Alam Situ Ciburuy yang berada dipinggir Jalan raya Bandung-Jakarta, tepatnya di Desa Ciburuy Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung, hingga kini menjadi salah satu obyek wisata y ang masih diminati oleh masyarakat. Lokasi Wisata Alam Situ Ciburuy yang terletak sekitar 23 kilometer dari Kota Bandung tersebut bisa ditempuh dengan keluar dari pintu Tol Padalarang atau melalui jalan utama Padalarang.

Kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti lokasi peristirahatan, jajanan makanan khas daerah, pedagang souvenir dan juga beberapa fasilitas pesiar dan wisata pemancingan, bahkan selama ini sering dijadikan kawasan penyambutan para atlet olahraga seperti yang dilakukan terhadap Persib Bandung setiap menjadi juara, penyambutan tim Piala Thomas Indonesia serta penyambutan atlet-atlet berprestasi lainnya.

Situ Ciburuy memang punya cerita sendiri sejak dibangun oleh Tuan Bempih, pria berkebangsaan Belanda sekitar tahun 1913. Dulu Situ Ciburuy diperuntukkan untuk menyirami rumput sebagai pakan kuda pasukan kavaleri. Namun tidak itu saja manfaat Situ Ciburuy, penampungan air yang menyerupai danau itu juga dapat dinikmati masyarakat untuk kepentingan pengairan ratusan hektar lahan pertanian. Bahkan keindahan yang terpancar kemudian menjadi daerah wisata. (Sumber : A Baretha, Jhony. Sejarah Situ Ciburuy. Diakses pada tanggal 2 Februari 2006). Meskipun strategis, namun kawasan Situ Ciburuy sangat sulit untuk

menyedot investor yang bertujuan untuk mengubah kawasan itu meraih kejayaannya kembali. Hingga kini belum ada investor yang berminat mengembangkan kawasan wisata ini,