sistole diastole.docx

2
1. Sistole-Diastole Siklus jantung terdiri atas suatu periode relaksasi yang disebut diastole, yaitu periode pengisian jantung dengan darah, yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang disebut sistol. (Guyton&Hall, 1997) Systole : darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh Diastole : darah bergerak menuju jantung 2. Sistem saraf otonom Sistem saraf otonom bergantung pada sistem saraf pusat. Keduanya dihubungkan oleh urat-urat saraf aferen dan eferen. Sistem saraf otonom terutama berkaitan dengan pengendalian organ-organ dalam secara tidak sadar. Contohnya seperti organ jantung, paru-paru, pembuluh darah, kelenjar, usus. Menurut fungsinya, sistem saraf otonom dibagi menjadi 2, yaitu: a. Sistem simpatis Mensarafi otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, serta semua alat-alat dalam seperti lambung, pancreas, dan usus. Melayani serabut motorik sekretorik, pada kelenjar keringat, serabut-serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit, mempertahan tonus otot termasuk tonus otot tak sadar. b. Sistem parasimpatis Dibagi menjadi dua, yaitu saraf otonom cranial dan saraf otonom sacral. Saraf otonom cranial adalah saraf cranial III, VII, IX, X. Saraf-saraf ini menjadi penghubung yang akan dilewati oleh serabut-serabut parasimpatik menuju ke oran-organ yang akan dikendalikan olehnya. Saraf parasimpatik sacral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sacral. Saraf-saraf ini membentuk urat-urat saraf pada alat-alat dalam pelvis, dan bersama saraf simpatis membentuk plexus yang melayani kolon, rectum, dan kandung kemih. (Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis) Otot Jantung

description

sistole diastole

Transcript of sistole diastole.docx

Page 1: sistole diastole.docx

1. Sistole-DiastoleSiklus jantung terdiri atas suatu periode relaksasi yang disebut diastole, yaitu periode pengisian jantung dengan darah, yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang disebut sistol. (Guyton&Hall, 1997)

Systole : darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh Diastole : darah bergerak menuju jantung

2. Sistem saraf otonomSistem saraf otonom bergantung pada sistem saraf pusat. Keduanya dihubungkan oleh urat-urat saraf aferen dan eferen. Sistem saraf otonom terutama berkaitan dengan pengendalian organ-organ dalam secara tidak sadar. Contohnya seperti organ jantung, paru-paru, pembuluh darah, kelenjar, usus.Menurut fungsinya, sistem saraf otonom dibagi menjadi 2, yaitu:a. Sistem simpatis

Mensarafi otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, serta semua alat-alat dalam seperti lambung, pancreas, dan usus. Melayani serabut motorik sekretorik, pada kelenjar keringat, serabut-serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit, mempertahan tonus otot termasuk tonus otot tak sadar.

b. Sistem parasimpatisDibagi menjadi dua, yaitu saraf otonom cranial dan saraf otonom sacral. Saraf otonom cranial adalah saraf cranial III, VII, IX, X. Saraf-saraf ini menjadi penghubung yang akan dilewati oleh serabut-serabut parasimpatik menuju ke oran-organ yang akan dikendalikan olehnya.Saraf parasimpatik sacral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sacral. Saraf-saraf ini membentuk urat-urat saraf pada alat-alat dalam pelvis, dan bersama saraf simpatis membentuk plexus yang melayani kolon, rectum, dan kandung kemih. (Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis)

Otot JantungOtot jantung merupakan bagian dari sistem saraf otonom simpatis. Otot jantung dapat memicu potensial aksinya sendiri tanpa memerlukan stimulasi saraf. Otot jantung bersifat involunter dan hanya ditemukan di jantung. Sifat lainnya seperti: (Ethel Sloane, 2003)a. Serabut terelongasi dan membentuk cabang dengan satu nucleus sentralb. Panjangnya berkisar antara 85-100 mikron dan diameternya sekitar 15 mikronc. Diskus terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi ujung yang bersentuhan

dengan sel-sel otot tetanggad. Kontraksi otot jantung kuat dan berirama

Jantung tetap berdenyut setelah seluruh persarafannya dipotong. Hal ini disebabkan oleh adanya jaringan khusus pemicu di jantung yang mampu mencetusan potensial aksi berulang-ulang. Jaringan picu jantung membentuk sistem hantaran yang dalam keadaan normal mnyebarkan impuls ke seluruh jantung. Potensial membrane yang tidak mantap merupakan sifatnya yang khas, yang dengan perlahan menurun di setiap akhir potensial

Page 2: sistole diastole.docx

aksi sampai mencapai ambang letup, dan impuls berikutnya akan terbangkit. (Ganong, 2002)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sloane, ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.2. Ganong. 2002. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.3. Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.4. Pearce, Evelyn C._.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Gramedia Pustaka

Utama.