Sistem Transmisi Data

10
Sistem transmisi data Untuk mentransmisikan informasi antara wilayah di Jakarta, kita dapa menggunakan sistemtransmisi microwave.Microwave adalahbentuk dari pancaran radio yang ditransmisikan melaluiudara dan diterima dengan menggunakan peralatan semacam antena yang berbentuk bundar yang dipasan gedung yang tinggi atau tower. Sinyal microwave tidak dapat di-blok ole atau lembah. Untuk melakukan transmisi harus dihindari adanya penghalang atau kemiringan bumi. Sehingga jika posisi antar gedung terhalang, mak menara untuk menempatkan antena lebih tinggi lagi, agar tetap da “saling melihat”( line of sight ). Untuk membawa sinyal jarak jauh, rangkaian pemancar diperlu menerima dan mentransmisi ulang. Pemanfaatan radio microwave sebagai me transmisi jarak jauh juga perlumempertimbangkan kelengkungan permukaan bumi. Berdasarkan bentuk (diameter) bumi, maka jarak antar stasiun Microwave adalah sekitar 25 30 mil (sekitar50 km). Oleh sebab itu, penggunaannya sebagai sarana transmisi jarak jauh diperlukan beb penghubung (relay). Gambar 1 Sistem Transmisi Microwave

Transcript of Sistem Transmisi Data

Sistem transmisi dataUntuk mentransmisikan informasi antara wilayah di Jakarta, kita dapat menggunakan sistem transmisi microwave. Microwave adalah bentuk dari pancaran radio yang ditransmisikan melalui udara dan diterima dengan menggunakan peralatan semacam antena yang berbentuk bundar yang dipasang di gedung yang tinggi atau tower. Sinyal microwave tidak dapat di-blok oleh gedung atau lembah. Untuk melakukan transmisi harus dihindari adanya penghalang atau kemiringan bumi. Sehingga jika posisi antar gedung terhalang, maka diperlukan menara untuk menempatkan antena lebih tinggi lagi, agar tetap dalam posisi saling melihat(line of sight ). Untuk membawa sinyal jarak jauh, rangkaian pemancar diperlukan untuk menerima dan mentransmisi ulang. Pemanfaatan radio microwave sebagai medium transmisi jarak jauh juga perlu mempertimbangkan kelengkungan permukaan bumi. Berdasarkan bentuk (diameter) bumi, maka jarak antar stasiun Microwave adalah sekitar 25 30 mil (sekitar50 km). Oleh sebab itu, untuk penggunaannya sebagai sarana transmisi jarak jauh diperlukan beberapa stasiun penghubung (relay). Gambar 1 Sistem Transmisi Microwave

Untuk mentransmisikan informasi antar daerah, misalnya antara Jakarta dengan Bali dapat digunakan radio vhf atau uhf. untuk meningkatkan jarak jangkau radio pada band VHF / UHF Maka dibuat berbagai macam bentuk,jenis directional antenna ,sebut saja seperti Multi Beam, ZL, delta Loop, qubical quad dll. Agar jaraknya lebih jauh lagi yagi antenna tsb dibuat puluhan element, kemudian ditenggerkan pada tower hingga pada ketinggian 30 meter, ditambah rotator antenna, booster dll. Kemudian dibangun pula station repeater,serta berbagai macam assesories lainnya yang harganya jutaan rupiah demi untuk mendapat kepuasan pengguna radio. Namun tetap saja jangkauan tsb tidak terlalu jauh , terjauh pun hanya sekitar 100 km .. Untuk menambah jangkauan repeater tsb, repeater diberi tambahan link, untuk mencover P Jawa hingga ke Bali, hamper ditiap kota besar di buatkan repeater ditambahkan link unitnya. Dengan repeater plus link ini ,memang dapat mengatasi jarak jangkau walau banyak sekali halangannya sepert delay yang lama belum lagi bila salah satu radio link rusak , maka terputus pula komunikasi tsb, Untuk komunikasi radio jarak jauh semisal antar pulau, kita bias menggandeng radio VHF untuk kemudian di link ke SSB, memang hasilnya cukup baik, namun terlalu banyak kendala yang dihadapi , ssb sangat tergantung dengan cuaca dan waktu, sehingga belumlah effektif menggunakan cross band repeater VHF to HF, maka dari itu kita dapat menggunakan radio yang digabungkan dengan jaringan internet, di istilahkan ROiP ( Radio Over Internet Protocol). RoIP adalah singkatan dari Radio Over Internet Protocol dimana penyampaian informasi yang berasal dari radio komunikasi ( two way radio) disebar luaskan melalui jaringan internet. Roip adalah teknologi yang merubah informasi audio analog menjadi data dalam bentuk digital yang kemudian disisipkan ke jarring internet , lan, wan. Analog audio tsb di rubah (encoding) dengan sinyal standar code spt G 711, atau G 723 dll. Data digital ini kemudian dikirim ke UDP (User Datagram Protokol) atauTCP ( Transfer Conection Protocol ) atau transport layer protokol

sejenis untuk dikirimkan ke IP Network istilah ini lazim disebut TCP/IP. Pada sisi penerima, radio penerima merubah sinyal yang diterimanya di kembali kan ke bentuk sinyal audio analog. Perlengkapan untuk ROiP : 1. Handytransceiver 2. Base station sbg transceiver 3. Interface / ROiP Gateway 4. Power supply 5. Antenna sbg penerima dan memancar. 6. Saluran transmisi ( coaxial cable) 7. Jaringan internet dg bandwidth yg kecil. ( min up load 20 KB )

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN RoIP - RoIP menyatukan jaringan komunikasi dengan mudah. - Jaringan radio ditempat berbeda bahkan dengan band frequency berbeda dapat dipadukan menjadi suatu sistem jaringan komunikasi yang terpadu - Roip dapat mendukung sistem komunikasi suara live hingga 30 wilayah secara bersamaan. - Roip bekerja dengan standar jaringan LAN/WAN . - Roip dapat dipadukan pada radio mobile, atau HT yang memiliki fasilitas PTT,COR,Audio out/in - Roip dirancang untuk bekerja pada lingkungan kerja yang sulit serta tdk dibutuhkan computer di lapangan - Kwalitas audio yang jernih ( syarat bandwidth / kecepatan min 20 KB utk up load terpenuhi )

Bagaimana cara kerja RoIP ?

Aplikasi lain dari RoIP

Menambah jangkauan radio ditempat yang sulit (blind spot) spt gedung2 Menggabungkan sistem radio komunikasi untuk keadaan gawat darurat,kepolisian,ambulance ,sar dll. Menghubungkan repeater bergerak untuk pengawalan presiden,yang menggunakan jarigan 3G atu Visat.

Yang sering terjadi Dilapangan Terbatasnya Jarak jangkau dari ht menuju radio gateway : Mengatasinya dengan menggunakan antenna yang baik cocok dengan frequncy kerja (match) Menambah ketinggian antenna penerima sehingga jarak penerimaan serta pancaran akan bertambah luas, namun dengan memeperhatikan kondisi2 spt : gunakan radio yang baik, dalam artian radio tsb harus sensitif serta mempunyai selektifitas yang baik pula, radio jenis ini biasanya tidak dimiliki oleh radio type amateur , kebanyakan radio jenis ini , bila ditinggikan antennanya maka akan gangguan penerimaan akan bertambah , spt splatter,dan noise2 lainnya. Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan sebuah filter. Atau kita dapat menggunakan radio type komersil ( commercial type) radio jenis ini memilik bandwidth yang tdk terlalu lebar,sehingga filtering nya jauh lebih baik Menambah jarak jangkauan dapat juga dengan menambahkan sebuah repeater sehingga jarak jangkau nya bertambah sesuai coverage area repeater tsb san membagi area penerimaan jadi beberapa area. Kita dapat menambahkan beberapa penerima gateway ditiap wilayah yang akan kita tentukan. Misalkan untuk wilayah jakarta,tentunya kita tidak mungkin membuat satu bh gateway saja maka agar dapat mendapat cakupan yang luas, maka kita harus membagi kota tsb spt : jakarta selatan, jakarta pusat, jakarta utara,jakarta barat dan timur dsb. Nah radio gateway kita tempatkan ditiap wilayah tsb. Seihingga bila ada ht atau radio yang bergerak, dapat berpindah dengan memilih frequency radio gateway terdekat agar mendapatkan signal pancar ataupun terima yang baik. Kelemahan sistim ini, adalah kita harus menggunakan lebih dari satu kanal frequency , serta kita harus memiutar kanal frekwensi sesuai dengan frekwensi kerja wilayah tsb.

Peralatan yang digunakan : HT sebagai radio yang bergerak.

Radio base station sebagai stasiun tetap

RoIP Interface gateway.

1 station lengkap.

Blok diagram lengkap radio komuniksai melalui internet

Pada blok diagaram diatas diibaratkan kita memiliki beberapa lokasi yang ingin dapat dikoneksikan. Masing 2 Perlengkapan yang harus disiapkan : Bandung , Pekanbaru, Surabaya sbb : 1.sebuah radio base station ( transceiver) yang berfungsi sebagai penerima dan memancar kembali. 2. Radio Gateway ( ROIP INTERFACE ) 3. Handytransceiver di area yang akan dicover oleh radio tsb 4. Antenna base station. 5.saluran transmisi, pwr supply dan lalinnya. Contoh Alur Kerja Panggilan : misalkan dari Bandung ke Surabaya. Bandung memanggil dengan menekan PTT HT di Bandung area, pancarannya diterima oleh radio base st Bandung,. Segala informasi yang dalam bentuk audio analog akan di masuukkan ke ROIP Interface, yang selanjutnya akan di ubah dlm bentuk digital serta diberi code tertentu.

Selanjutnya informasi digital ini akan di sisipkan ke jaringan internet untuk disebarkan luaskan. Sinyal informasi ini hanya akan dapat diterima oleh radio yang berkode sama dalam networknya.. Dengan kata lain Sinyal informasi ini tak dapat didengar oleh radio lain yang mungkin pula ada dalam jaringan bila kode tdk disamakan. Radio Dengan code yang sama akan mengambil sinyal digital ini untuk kemudian di ubah kembali ke bentuk analog lalu sinyal tsb diolah oleh radio kebentuk audio yang selanjutnya dipancarkan oleh base station Pekanbaru dan Surabaya shg informasi ( dari Bandung ) dapat didengar di radio HT Pekanbaru / Surabaya .. Proses ini akan terulang secara kebalikan bila panggilan datang dari wilayah Surabaya ataupun dari Pekanbaru.. BLANK AREA.. Bila ada daerah yang blank spot, sedangkan komunikasi ingin mencapai daerah tersebut, maka hal ini dapat dipecahkan dengan cara : 1. Menambah 1 station gateway.. namun dengan syarat ada fasilitas internet

Bagaimana bila tidak tersedia fasilitas internet missal : bila stasiunnya bergerak ( mobile). Maka hal ini dapat diatasi dengan menambahkan sebuah repeater ke wilayah blank spot tsb ( out of area).. ALUR KERJA PANGGILAN ROIP VIA REPEATER : Pangilan dari Ht atau mobile station masuk ke repeater.. Komunikasi ini spt komunikasi biasa menggunakan repeater, hanya sekarang pancaran repeater diterima oleh base station yang mana pancaran ini diambil informasinya untuk diubah dan di sisipkan ke jaringan internet. Saran : Karena menggunakan repeater, maka kemungkinan seluruh informasi /pembicaraan dapat didengar oleh pihak lain, sehingga dianjurkan untuk menggunakan scramble , namun ini akan menambah biaya pengadaan..

Sejujurnya kamipun belum pernah mencoba radio yang berscrambler digunakan / untuk jaringan ini, shg blm dapat memberikan penilaian apakah adakah penurunan kwalitas audio atau bahkan tdk dapat dilakukan sama sekali. Tetapi bila ditinjau secara umum, seharusnya proses dapat berjalan sama menggingat keluaran dari base station telah di descramble terlebih dahulu oleh radio penerima ( base station )