Sistem Tiga Semester Uksw

63
Rasionalisasi Sistem Kredit Semester UKSW Peningkatan Proses Pematangan Mahasiswa dan Kualitas Pendidikan Tinggi

Transcript of Sistem Tiga Semester Uksw

Rasionalisasi Sistem Kredit Semester UKSW

Peningkatan Proses Pematangan Mahasiswa dan

Kualitas Pendidikan Tinggi

Persaingan Global untuk mengembangkan Perekonomian Berbasis Pengetahuan

(Knowledge Based Economies)

• Kecenderungan global untuk mengembangkan perekonomian berbasis

pengetahuan menuntut pengembangan aset pengetahuan nasional agar

berdaya saing

• Keterbatasan upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan aset

pengetahuan nasional dapat diibaratkan sebagai tindakan genosida

terhadap pengetahuan di Indonesia, ketika proses "pembiaran" akan

semakin mematikan keyakinan pada kompetensi, kapabilitas dan teknologi

lokal

• Universitas sebagai lembaga yang diandalkan sebaga pusat produksi

pengetahuan harus berjuang untuk mempertahankan dan

mengembangkan eksistensi serta pengakuan terhadap aset pengetahuan

nasional

Universitas= Universitas= Pusat Produksi Pengetahuan= Pusat Produksi Pengetahuan=

Academic ExcellenceAcademic Excellence• Agar universitas dapat menjadi pusat produksi

pengetahuan, maka dituntut untuk mengembangkan manajemen mutu pembelajaran dan penelitian secara berkesinambungan untuk mencapai academic excellence

• Academic excellence mensyaratkan proses pembelajaran yang terus ditingkatkan (continuous quality improvement - CQI) bagi mahasiswa maupun pengajar/akademisi:– CQI Mahasiswa melalui proses belajar mengajar yang

mendorong pematangan mahasiswa– CQI Dosen melalui proses pengelolaan dan kodifikasi

pengetahuan (penelitian dan publikasi)

• Faktor yang menentukan pencapaian Academic Excellence:– Kualitas– Otonomi– Akuntabilitas– Akreditasi– Evaluasi Diri

Universitas= Universitas= Pusat Produksi Pengetahuan= Pusat Produksi Pengetahuan=

Academic ExcellenceAcademic Excellence

Rasionalisasi Sistem Kredit Semester di UKSW

Guna Mewujudkan Academic Excellence

Berdasarkan Ketentuan Yang Berlaku

SKS Berdasarkan KetentuanSKS Berdasarkan KetentuanPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999

TENTANG PENDIDIKAN TINGGITENTANG PENDIDIKAN TINGGI

Pasal 8

(1) Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan tinggi dimulai pada bulan September.

(2) Tahun akademik dibagi dalam minimum 2 (dua) semester yang masing-masing terdiri atas minimum 16 minggu.

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN

TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWATINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

Ketentuan Umum (KU)

12. Sistem kredit semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN

TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWATINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

Ketentuan Umum (KU)

13. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian.

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN

TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWATINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

Ketentuan Umum (KU)14. Satuan kredit semester selanjutnya disingkat

SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1 - 2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1 - 2 jam kegiatan mandiri.

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN

PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWAPENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

Pasal 5

(1) Beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dan 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah.

SURAT DIRJEN DIKTI TGL 28 FEBRUARI 2007 KEPADA

REKTOR UKSW

1. Kegiatan perkuliahan terdiri dari hanya 2 semester tiap tahun.

2. Masa studi mahasiswa adalah 8 semester.

3. Mahasiswa cerdas menyelesaikan dalam 7 semester.

4. Bukan soal jumlah minggu per semester5. Yang penting Proses Pematangan.

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

1. Jumlah semester per tahun

2. Jumlah minggu per semester

3. Beban studi minimum mahasiswa per tahun

4. Beban studi minimum mahasiswa per semester

5. Jumlah matakuliah minimum per semester

6. Jumlah jam kegiatan minimum belajar mahasiswa

7. Jadwal kegiatan belajar minimum mahasiswa per semester

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

1. Jumlah semester per tahun adalah minimum 2 (dua). (PP 60 psl 8: 2).

Dalam analisis ini digunakan yang minimum, yaitu 2 (dua) semester.

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

2. Jumlah minggu per semester

minimum 16 minggu terdiri dari (PP 60 psl 8: 2 & Kepmendiknas 232 KU butir 13):

16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya termasuk 2 – 3 minggu kegiatan penilaian.

Dalam analisis ini digunakan 16 minggu termasuk 2 minggu penilaian.

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

3. Beban studi mahasiswa sekurang-kurangnya 144 sks dan sebanyak-banyaknya 160 sks ditempuh sekurangnya-kurangnya 8 semester dan selama-lamanya 14 semester. (Kepmendiknas 232 psl 5: 1)Dalam analisis ini digunakan yang minimum, yaitu 144 sks dalam waktu 8 semester atau 4 tahun.Beban tiap tahun dengan demikian

144 sks

------------ = 36 sks per tahun4 tahun

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

4. Beban studi minimum mahasiswa per semester (PP 60 psl 8: 2 & Kepmendiknas 232 psl 5: 1)

36 sks

--------- = 18 sks/semester

2 sem

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN

TENTANG SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

5. Jumlah matakuliah minimum per semester kalau 1 matakuliah berbobot 3 sks:

18 sks

--------- = 6 MK/Semester

3 sks

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

6. Jumlah jam kegiatan minimum belajar mahasiswa kalau 1 sks setara dengan 1 jam kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya + 1 jam kegiatan terstruktur + 1 jam kegiatan mandiri ( 3 jam) (Kepmendiknas 232 KU butir 14)

1 matakuliah: 3 X 3 jam = 9 jam/MK/Minggu

1 minggu: 18 sks X 3 jam = 54 jam/ minggu

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

• Kalau dituangkan dalam jadwal kegiatan belajar mahasiswa untuk 6 matakuliah tersebut dalam satu minggu, maka akan diperoleh jadwal dari jam 07.00 – 16.00 sebagai berikut

07:0008:00

09:0010:00

11:0012:00

13:0014:00

15:0016:00

17:0018:00

19:00

Sabtu

Jumat

Kamis

Rabu

Selasa

Senin

Minggu PerkuliahanKegiatan

TerstrukturKegiatan Mandiri

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN SISTEM KREDIT SEMESTER

YANG BERLAKU (18 SKS/Semester)

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG SISTEM KREDIT

SEMESTER YANG BERLAKU

Apabila mahasiswa cerdas (Surat Dirjen) dapat menyelesaikan dalam 7 semester berarti beban kegiatan belajarnya akan terdiri dari

1 semester X 18 sks = 18 sks

6 semester X 21 sks = 126 sks (+)

Total 144 sks.

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

• Kalau dituangkan dalam jadwal kegiatan belajar mahasiswa untuk 6 matakuliah dan untuk 7 matakuliah, maka akan diperoleh jadwal sebagai berikut.

• Untuk 1 semester yang 6 matakuliah sama dengan yang normal.

• Untuk 6 semester yang 7 matakuliah, mahasiswa akan melakukan kegiatan belajar terdiri dari 3 hari matakuliah 4 sks (Senin, Rabu, Jumat) dan 3 hari matakuliah 3 sks (Selasa, Kamis, Sabtu)

07:0008:00

09:0010:00

11:0012:00

13:0014:00

15:0016:00

17:0018:00

19:00

Sabtu

Jumat

Kamis

Rabu

Selasa

Senin

Minggu PerkuliahanKegiatan

TerstrukturKegiatan Mandiri

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN SISTEM

KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU (6 mk - 18 SKS/Semester)

07:0008:00

09:0010:00

11:0012:00

13:0014:00

15:0016:00

17:0018:00

19:00

Sabtu

Jumat

Kamis

Rabu

Selasa

Senin

Minggu

Perkuliahan

Kegiatan Terstruktur

Kegiatan Mandiri

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU (7 mk - 21 SKS/Semester)

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

• Dengan demikian beban studi selama 4 tahun antara mahasiswa yang normal dan cerdas dapat dilihat dalam bagan berikut ini.

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN SISTEM

KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

Tahun Semester I Semester II Total SKS/ Tahun

Tahun I 18 18 36

Tahun II 18 18 36

Tahun III 18 18 36

Tahun IV 18 18 36

Total 144

Beban studi 4 tahun mahasiswa yang normal

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN SISTEM

KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

Tahun Semester I Semester II Total SKS/ Tahun

Tahun I 18 21 39

Tahun II 21 21 42

Tahun III 21 21 42

Tahun IV 21 21

Total 144

Beban studi 4 tahun mahasiswa yang cerdas

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

Masalah dengan konsep SKS ini:

1. Apakah realistik melakukan kegiatan belajar selama 6 hari masing-masing 9 jam (18 sks/sem bagi mahasiswa normal) s/d 12 jam (21 sks/sem bagi mahasiswa cerdas) sehari setiap semester?

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

Masalah dengan konsep SKS ini:

2. Apakah 54 jam* (18 sks/sem) dan 63 jam* (21 sks/sem bagi mahasiswa cerdas) kegiatan belajar seminggu produktif dalam rangka proses pematangan mahasiswa?* UU Tenaga Kerja hanya mengijinkan seseorang bekerja sampai 37,5 jam per minggu

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

Masalah dengan konsep SKS ini:

3. Apakah masih tersisa waktu bagi mahasiswa melakukan kegiatan pengembangan diri dengan dimensi lifeskills (humaniora seperti seni, budaya, olah raga, wawasan) dan pelayanan sosial?

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

Masalah dengan konsep SKS ini:

4. Apakah ketentuan SKS seperti ini berlaku bagi rata-rata mahasiswa?

5. Apakah mungkin seseorang mengambil 28 sks per semester?

Kekurangan pada Konsep Sistem Kredit Semester saat

ini untuk mendukung pencapaian

Academic Excellence

Hambatan Pencapaian Academic Excellence: Perspektif Mahasiswa

• Membatasi kematangan penguasaan dan pengembangan pengetahuan yang diperoleh

• Membatasi kesempatan pematangan mahasiswa melalui kegiatan kemahasiswaan dan peluang penelitian dan berjejaring intra dan antar kampus

Hambatan Pencapaian Academic Excellence: Perspektif Tenaga Akademik

dan Lembaga

• Tidak memberi keleluasaan untuk meneliti atau mengelola penelitian bersama mahasiswa, sehingga:– Membatasi peluang publikasi– Membatasi peluang peningkatan bahan pengajaran

• Mengakibatkan dosen “mencuri waktu” untuk mengerjakan penelitian dan kegiatan konsultansi

• Membatasi optimalisasi pemanfaatan fasilitas

Sari Permasalahan

• Sistem 2 Semester/tahun dengan 18 kredit per semester adalah beban yang tinggi.

• Beban tinggi ini mengakibatkan kepincangan pada pelaksanaan tri-dharma perguruan tinggi.

Rasionalisasi Pengembangan Sistem Kredit

Semester (SKS) yang dilakukan

UKSW

PEMAHAMAN UKSW TENTANG KONSEP SISTEM KREDIT SEMESTER BERDASARKAN KETENTUAN

YANG BERLAKU

• Jumlah 36 sks/pertahun tidak dibagi 2 melainkan dibagi 3 semester.

PEMAHAMAN UKSW TENTANG KONSEP SISTEM KREDIT SEMESTER BERDASARKAN KETENTUAN

YANG BERLAKU

1. Beban studi minimum mahasiswa

per tahun (Kepmendiknas 232 psl 5: 1)

144 sks

------------ = 36 sks4 tahun

PEMAHAMAN UKSW TENTANG KONSEP SISTEM KREDIT SEMESTER BERDASARKAN KETENTUAN

YANG BERLAKU

2. Beban studi minimum mahasiswa per semester

36 sks

--------- = 12 sks3 sem

PEMAHAMAN UKSW TENTANG KONSEP SISTEM KREDIT SEMESTER BERDASARKAN KETENTUAN

YANG BERLAKU

3. Jumlah matakuliah minimum per semester kalau 1 matakuliah berbobot 3 sks:

12 sks

--------- = 4 matakuliah3 sks

PEMAHAMAN UKSW TENTANG KONSEP SISTEM KREDIT SEMESTER BERDASARKAN KETENTUAN

YANG BERLAKU

4. Jumlah jam kegiatan minimum belajar mahasiswa kalau 1 sks setara dengan 1 jam tatap muka + 1 jam kegiatan terstruktur + 1 jam kegiatan mandiri ( 3 jam)

12 sks X 3 jam = 36 jam

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN

TENTANG SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

• Kalau dituangkan dalam jadwal kegiatan belajar mahasiswa untuk 4 matakuliah tersebut dalam satu minggu, maka akan diperoleh jadwal dari jam 07.00 – 16.00 sebagai berikut

Perkuliahan

Kegiatan Terstruktur

Kegiatan Mandiri

Kegiatan Pematangan

(pengembangan lifeskills)

07:0008:00

09:0010:00

11:0012:00

13:0014:00

15:0016:00

17:0018:00

19:00

Sabtu

Jumat

Kamis

Rabu

Selasa

Senin

Minggu

Perbandingan Beban Kerja Mahasiswa

• Apabila 12 kredit dalam satu semester di bagi menjadi 4 matakuliah maka sebaran beban seorang mahasiswa menjadi lebih wajar dan menyisakan hari Jumat dan Sabtu untuk kegiatan pematangan, termasuk seni, olahraga, budaya sosial, penelitian, penilaian dan sebagainya :

KONSEP PROSES BELAJAR MENGAJAR MINIMUM MAHASISWA BERDASARKAN KETENTUAN TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER YANG BERLAKU

• Dengan demikian beban studi selama 4 tahun dapat dilihat dalam bagan berikut ini.

Tiga Semester/Tahun

Tahun Semester I Semester II Semester III

Total SKS/ Tahun

Tahun I 12 12 12 36

Tahun II 12 12 12 36

Tahun III 12 12 12 36

Tahun IV 12 12 12 36

Total 144

Perbandingan Beban Kerja Mahasiswa

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Minggu

Jam KuliahJam Kegiatan TerstrukturBelajar Secara Mandiri

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Minggu

Jam KuliahJam Kegiatan TerstrukturBelajar Secara Mandiri

• Jadwal kegiatan mahasiswa dalam sistem tiga semester :

• Jadwal kegiatan mahasiswa dalam sistem dua semester :

PEMAHAMAN UKSW TENTANG KONSEP SISTEM KREDIT SEMESTER BERDASARKAN KETENTUAN

YANG BERLAKU

1. Beban 4 matakuliah yang lebih sedikit dalam seminggu dan jadwal kerja Senin – Kamis yang lebih longgar, masih menyisakan dua hari kerja luang, yaitu Jumat dan Sabtu.

2. Mahasiswa dapat mengembangkan kegiatan belajar yang fleksibel.

3. Waktu luang ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan pengembangan diri dan berbagai kegiatan lifeskills lainnya.

PEMAHAMAN UKSW TENTANG KONSEP SISTEM KREDIT SEMESTER BERDASARKAN KETENTUAN

YANG BERLAKU

4. Jumlah jam melakukan kegiatan yang 12 X 3 jam = 36 jam seminggu adalah waktu yang lebih manusiawi.*

5. Peluang proses pematangan lebih mungkin terjadi dengan cara ini.

6. Mahasiswa cerdas, dapat mengambil maksimal 18 sks.

*UU Tenaga Kerja hanya mengijinkan seseorang bekerja sampai 37,5 jam per minggu

MASALAH YANG TIMBUL DENGAN PEMAHAMAN SKS INI

• Masalah yang timbul dengan konsep SKS UKSW ini adalah jumlah semester yang dibutuhkan, yaitu 3 semester.

• Masalahnya, kalau setiap semester terdiri dari minimum 16 minggu sesuai ketentuan.

PEMECAHAN YANG DILAKUKAN

Mengacu pada PP 60 psl 8:

(2) Tahun akademik dibagi dalam minimum 2 (dua) semester yang masing-masing terdiri atas minimum 16 minggu.

PEMECAHAN

Kalau tahun akademik dibagi minimum 2 (dua) semester, maka tiga semester masih dalam batasan minimum 2 (dua) semester.

PEMECAHAN

Kalau semester masing-masing terdiri atas minimum 16 minggu, maka semester yang terdiri dari 16 minggu juga masih dalam batasan minimum 16 minggu.

Tahun Akademik: 3 Semester 16 minggu

Sem I

Sem II Penilaian

Sem III Libur

Administrasi Akademik Tiga Semester

1. Jadwal kuliah dibuat 1 tahun.

2. Mahasiswa melakukan registrasi untuk tiga semester pada awal tahun.

3. Adjustment dilakukan setiap awal semester berdasar prestasi semester.

4. Bagi mahasiswa cerdas, beban kuliah maksimum 18 sks per semester.

5. Besar kelas dibatasi 40 orang.

Beban Kerja Dosen

1. Dosen memiliki kebebasan mimbar akademik untuk memberi penilaian atas kemampuan mahasiswanya dan caranya.

2. Cara penilaian harus diberitahukan pada awal perkuliahan.

3. Dosen wajib mengajar 2 semester/tahun.

4. Dosen berhak atas 1 semester off/tahun untuk penelitian, publikasi, pengabdian, dsb.

KESIMPULAN• UKSW tidak melanggar ketentuan

yang berlaku.

• UKSW malah berusaha keras melaksanakan ketentuan-ketentuan Sistem Kredit Semester (SKS) yang berlaku secara accountable.

KELEBIHAN KONSEP INI

1. Mahasiswa normal memiliki beban studi yang lebih sedikit, yaitu 4 matakuliah per semester atau per minggu.

2. Dia berkesempatan untuk mengembangkan kreativitas mereka dengan waktu yang agak longgar.

3. Proses pematangan diri lebih mungkin terjadi lewat kreativitas belajar.

4. Ini lebih accountable bagi mahasiswa.

KELEBIHAN KONSEP INI

5. Meningkatkan jaminan kualitas pembelajaran mahasiswa

6. Dari sisi manejerial, jumlah matakuliah yang disajikan setiap semester berkurang.

2 sem: 6 mk X 4 angkatan = 24 mk 3 sem: 4 mk X 4 angkatan = 16 mk.

7. Dampak manejerialnya besar:1. Kebutuhan dosen berkurang setiap semester.

Kalau seorang dosen wajib mengampu paling banyak 2 mk, maka untuk

2 sem dibutuhkan 24: 2 = 12 dosen.3 sem dibutuhkan 16: 2 = 8 dosen

KELEBIHAN KONSEP INI

2. Kebutuhan ruang juga berkurang setiap semester.

2 sem dibutuhkan 24 ruang kuliah.

3 sem dibuthkan 16 ruang kuliah.

8. Para dosen bisa menggunakan salah satu dari 3 semester untuk melakukan penelitian sebagai semester OFF mengajar, pengganti Sabbatical. Penelitiannya semester itu tidak terganggu dengan kewajiban mengajarnya.

KELEBIHAN KONSEP INI

9. Dosen tetap mengajar 2 semester tiap tahun, tidak berbeda dengan sistem 2 semester.

10. Tidak ada tambahan beban mengajar selain 2 semester per tahun, akan tetapi memperoleh tambahan 1 semester untuk penelitian atau melakukan kegiatan pengabdian lainnya tanpa gangguan.

11. Penelitian dan publikasi diharapkan dapat ditingkatkan.

KELEBIHAN KONSEP INI

12. Kalau jadwal perkuliahan sudah dapat disusun sekaligus untuk setahun, dosen bisa merancang semester OFFnya untuk penelitian dan publikasi atau pengembangan materi pekuliahannya.

13. Dsbnya.

SOSIALISASI KONSEP SISTEM KREDIT SEMESTER

UKSW

1. Dilakukan Rektor UKSW ketika Menteri Pendidikan Nasional RI Prof. Malik Fadjar, MA dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Dr. Satryo Sumantri Brodjonegoro ke UKSW Salatiga tanggal 18 Januari 2003.

2. Atas pertanyaan Rektor UKSW sesudahnya tentang Realisasi Konsep SKS seperti ini, Dirjen DIKTI menjawab secara lisan, “Silakan dilaksanakan asal mahasiswa tidak lulus dalam waktu 2 tahun.”

SOSIALISASI KONSEP SISTEM KREDIT SEMESTER

UKSW

Dilakukan kemudian oleh Rektor UKSW ketika diminta oleh Direktorat Pembinaan Kelembagaan dan Pemberdayaan Peran Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional sebanyak tiga kali dalam Semiloka Nasional tentang Manejemen Perguruan Tinggi Masa Depan Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa kepada para Rektor PTN dan PTS tahun 2003, 2004, 2005.