Sistem Tenaga Listrik-Ay

download Sistem Tenaga Listrik-Ay

of 31

Transcript of Sistem Tenaga Listrik-Ay

SISTEM TENAGA LISTRIKOleh Anggiat Sitorus Yessica Ratri Wiguna

Sistem Tenaga ListrikSekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi

Sistem Tenaga listrik terbagi dalam tiga sub system : Sistem Pembangkitan Sistem Transmisi Sistem Distribusi

Skema Sistem Tenaga Listrik

1. Sistem Pembangkitan Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik berfungsi mem bangkitkan energi listrik melalui berbagai macam pembangkit tenaga listrik.

Pada Pembangkit Tenaga Listrik ini sumbersumber energi alam dirubah oleh penggerak mula menjadi energi mekanis yang berupa kecepatan atau putaran, selanjutnya energi mekanis tersbut di rubah menjadi energi listrik oleh generator.

Sumber-sumber energi alam dapat berupa :Bahan bakar yang berasal dari fossil : batubara, minyak bumi, gas alam Bahan galian : uranium, thorium Tenaga air, yang penting adalah tinggi jatuh air dan debitnya Tenaga angin, daerah pantai dan pegunungan Tenaga matahari

Tenaga listrik dibangkitkan dan dibangun di pusatpusat listrik. Menurut asal dan sumber dari mana tenaga listrik ini dibuat, maka dapat dikenal : Energi alam yang berasal dari fossil seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam akan menghasilkan pembangkit thermal berupa Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB). Energi Alam yang berupa bahan galian seperti uranium dan thorium akan menghasilkan pembangkit thermal seperti Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Energi alam yang berasal dari air terjun maupun aliran sungai akan menghasilkanpembangkit hidro berupa Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Energi alam berupa tenaga angina, tenaga pasang naik dan pasang surut air laut masih belum termanfaatkan dengan baik Energi alam yang berasal dari tenaga matahari masih dikembangkan terus, sehingga belum dipasarkan secara komersial

Sistem Pembangkitan tenaga listrik pada umumnya dapat dikategorikan hanya dua macam pembangkit yakni :Pembangkit listrik tenaga thermal; seperti PLTU, PLTG, PLTD, PLTPB, dan PLTN Pembangkit listrik tenaga hydro, seperti : PLTA

2.Sistem Transmisi Sistem Transmisi (penyaluran) adalah suatu sistem penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban melalui saluran transmisi. . Jenis Transmisi berdasarkan besaran tegangannya adalah: Tegangan Ultra Tinggi (UHV) Tegangan Ekstra Tinggi (EHV) Tegangan Tinggi (HV) Tegangan Menengah (MHV)

2.1 Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200 KV-500 KV Tujuan : agar drop tegangan dan penampang kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien. Permasalahan Utama SUTET: konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tapak tanah yang luas, memerlukan isolator yang banyak, sehingga pembangunannya membutuhkan biaya besar Pembangunan transmisi ini cukup efektif untuk jarak 100 km sampai dengan 500 km

2.2 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30 KV-150 KV Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double sirkuit, dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar netral digantikan oleh tanah sebagai saluran kembali. Jarak transmisi efektif untuk jarak terjauh adalah 100 km. Jika jarak transmisi lebih dari 100 km, maka tegangan jatuh (drop voltage) terlalu besar, sehingga tegangan ini diujung transmisi menjadi rendah

Untuk mengatasi hal tersebut, maka sistem transmisi dihubungkan secara rig system atau interconnection system. Ini sudah diterapkan di Pulau Jawa dan akan dikembangkan di pulau-pulau besar lainnya di Indonesia.

2.3 Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30 KV-150 KV Jenis kabel yang digunakan: Kabel yang berisolasi (berbahan) polly etheline atau kabel jenis Cross Link Poly Etheline (XLPE). Kabel yang isolasinya berbahan kertas yang diperkuat dengan minyak (oil paper impregnated)

Inti (Core) kabel dan pertimbangan pemilihan: Single core dengan penampang 240-300 mm2 tiap core Three core dengan penampang 240-800 mm2 tiap core Pertimbangan Fabrikasi Pertimbangan Pemasangan di Lapangan

Kelemahan SKTT: Memerlukan biaya yang lebih besar jika dibandingkan SUTT Pada saat proses pembangunan memerlukan koordinasi dan penanganan yang kompleks, karena harus melibatkan banyak pihak

Panjang SKTT pada tiap haspel (cable drum), maksimum 300 meter.

2.4 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 6 KV-30KV Transmisi SUTM digunakan pada jaringan tingkat tiga, yaitu jaringan distribusi yang menghubungkan dari Gardu Induk, Penyulang (feeder), SUTM, Gardu Distribusi, sampai dengan ke Instalasi Pemanfaatan (Pelanggan/Konsumen). Berdasarkan sistem pentanahan titik netral trafo, efektifitas penyalurannya hanya pada jarak (panjang) antara 15 km sampai dengan 20 km. Jika transmisi lebih dari jarak tersebut, efektifitasnya menurun, karena pengaman tidak bisa bekerja secara efektif.

2.5 Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 6KV-20 KV Beberapa pertimbangan pembangunan transmisi SKTM, adalah: Kondisi stempat yang tidak memungkinkan dibangun SUTM. Kesulitan mendapatkan ruang bebas (ROW), karena berada di tengah kota dan pemukiman padat Pertimbangan segi estetika

2.6 Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) 40 V- 1000 V Transmisi SUTR adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 V, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah konsumen Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh: Susut tegangan yang disyartkan Luas Penghantar jaringan Distribusi pelanggansepanjang jalur transmisi Di Indonesia, susut tegangan yang diijinkan adalah +5% dan 10 % dengan radius berkisar 350 m

2.7 Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR) 40 V-1000 V Jika menggunakan SUTR sebenarnya dari segi jarak aman/ruang bebas (ROW) tidak ada masalah, karena SUTR menggunakan penghantar berisolasi. Penggunaan SKTR karena mempertimbangkan: Sistem Transmisi tegangan menegah yang ada, misalnya : karena menggunakan transmisi SKTM. Faktor Estetika

Dibanding transmisi SUTR, trasmisi SKTR memiliki beberapa kelemahan, antara lain: Biaya investasi mahal Pada saat pembangunan sering menimbulkan masalah Jika terjadi gangguan, perbaikan lebih sulit dan memerlukan waktu relatif lama untuk perbaikannya

3. SISTEM DISTRIBUSISistem yang berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik sampai ke konsumen. Berdasarkan letak jaringan terhadap posisi gardu, maka a. Jaringan Distribusi Menengah (Primer) Letaknya sebelum gardu distribusi Fungsi : menyalurkan tegangan menengah(misal 20KV) b. Jaringan Distribusi Rendah (Sekunder) Letaknya sesudah gardu distribusi Fungsi: menyalurkan tegangan rendah yang digunakan oleh pelanggan

Gardu distribusi adalah suatu tempat/ sarana, dimana terdapat transformator step down yaitu transformator yang menurunkan tegangan dari tegangan menengah menjadi tegangan rendah(sesuai kebutuhan konsumen). Konfigurasi sistem distribusi ada 4 macam, yaitu a. Ring/loop b. Radial c. Fishbone d. Spindel

Konfigurasi Ring/Loop Konfigurasi dimana titik beban akan terlayani dari 2 arah dan cocok untuk daerah padat penduduk. Kelebihan: Kontinuitas pelayanan lebih terjamin. Kekurangan: Biaya investasi mahal dan memerlukan keandalan sistem yang tinggi.

Konfigurasi Radial Konfigurasi sederhana yang berasal dari satu sumber yang ditarik dan dibuat bercabangcabang ke titik beban yang dilayani . Kelebihan: - Biaya investasi murah - Bentuk sederhana Kekurangan: Kontinuitas pelayanan kurang terjamin karena hanya terdiri dari satu sumber sehingga bila ada gangguan akan terjadi pemadaman total.

Konfigurasi Fishbone

Konfigurasi Spindel Sistem spindel ini menghubungkan rel dari 1 (satu) gardu dengan rel dari gardu lain. Keistimewaannya adalah bahwa selain kabel-kabel yang mengisi beberapa buah gardu hubung, terdapat 1 (satu) kabel A yang tidak mendapat beban gardu hubung. Akan tetapi kabel A ini selalu menghubungkan antara kedua rel tersebut,sedangkan kabel-kabel yang lain hanya memperoleh suplai tenaga dari salah Kelebihan: - Mudah untuk perluasan jaringan - Kontinuitas terjamin

Transformator Transformator (trafo) adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari 1 (satu) atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.

Dalam bidang tenaga listrik itu sendiri, pemakaian trafo dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu: a. Trafo Daya, b. Trafo Distribusi, dan c. Trafo Pengukuran (terdiri dari Trafo Arus dan Trafo Tegangan).

TERIMA KASIH