Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

14

Click here to load reader

Transcript of Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

Page 1: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

SISTEM-SISTEM PEMAJAKAN ATAS PERSEROAN DAN

PEMILIKNYA

Page 2: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

System pemajakan atas perseroan dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu:

• Perseroan dipandang sebagai entitas yang terpisah dengan pemegang sahamnya, sehingga penghasilan perseroan dikenakan pajak tersendiri dan terpisah dari pemegang sahamnya (classical sistem)

• Perseroan dipandang sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan oleh orang pribadi sebagai pemegang saham dari perseroan tersebut, sehingga atas penghasilan ang diterima atau diperoleh oleh perseroan harus dikenakan pajak ditingkat orang pribadi sebagai pemegang saham dari perseroan tersebut.

Page 3: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

hubungan antara pajak perseroan dengan pemegang saham orang pribadi

no integration(clssical system)

integration of distributed profit

corporate level

dividend deduction

system

split rate system

shareholder level

dividend exemption

schedular treatment

full integration (conduit system)

Page 4: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

Integrasi atas keringanan dividen dapat dilakukan pada: 1. Tingkat perseroan Dilakukan dengan cara mengurangkan dividen terhadap penghasilan kena pajak perseroan (dividen deduction system), atauDividen dikenakan pajak berdasarkan tarif yang lebih rendah dari pada tarif untuk laba yang tidak dibagi 2. Tingkat pemegang saham Imputation system: metode keringanan dividen dimana sebagaian atau seluruh dividen dibagikan kepada pemilik perseroan dan pajak yang dikenakan atas perseroan tersebut diperlakukan sebagai kredit pajak terhadap pajak penghasilan yang terutang dari pemilik perseroan tesebut. Imputation system dapat dilakukan secara penuh (full imputation) atau sebagian (partial imputation). Cara lainnya yaitu, scheduler treatment : dividen yang diterima oleh pemegang saham tetap dikenaka pajak ditingkat perseroan tetapi atas dividen ang diterima akan diberikan kredit pajak dengan tarif tertentu.Mengecualikan penghasilan dividen sebagai objek pajak (dividend exemption system)

Page 5: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

SISTEM KLASIKAL ( classical system )

Dalam system klasikal, penghasilan yang bersumber dari perorangan (corporate source income) dikenakan pajak dua kali yaitu pada tingkat perseroan dan pada tingkat pemegang saham (saat dibandingkan sebagai dividen). Pada akhirnya jika dilihat dari sudut pandang penerimaan Negara , system klasikal akan memberikan penerimaan ang cukup besar. Namun, dari sudut pandang wajib pajak orang pribadi sebagai pemegang saham system ini akan menimbulkan beban pajak yang memberatkan.

Page 6: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

A. Tingkat perseroan:

1. Laba perseroan 6000

2. Pajak penghasilan 30% (1x2) 1800

B. Tingkat pemegang saham orang pribadi:

3. Tariff pajak penghasilan 20% 40%

4. Dividen (1-2) 4200 4200

5. Pajak penghasilan (3x4) 840 1680

C. Combinasi beban pajak penghasilan:

6. Total pajak penghasilan (2+5) 2640 3480

7. Tariff pajak efetif (6:1) 44% 58%

8. Overtaxation 120% 45%

Page 7: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

SISTEM INTEGRASI PENUH (full integration)

Pada system ini, perseroan dipandang sebagai sarana untuk mendapatkan pengahasilan dari pemiliknya. Semua laba perusahaan akan dikenakan pajak secara penuh ditingkat pemegang saham. Adapun pajak atas perseroan dianggap sebagai pajak yang dipungut dimuka yang nantinya akan dikreditkan ditingkat pemilik perseroan. Dengan sistem ini tidak akan ada lagi overtaxation maupun undertaxation

Page 8: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

A. Tingkat perseroan:

1. Laba perseroan 6000

2. Pajak penghasilan 30% (1x2) 1800

B. Tingkat pemegang saham orang pribadi:

3. Tariff pajak penghasilan 20% 40%

4. Laba perseroan (1) 6000 6000

5. Pajak penghasilan (3x4) 1200 2400

6. Pajak penghasilan yang telah dipungut (2) 1800 1800

7 .Total pajak penghasilan neto (5-6) (600) 600

C. Combinasi beban pajak penghasilan

8. Total pajak penghasilan (5 atau 2+7) 1200 2400

9. Tariff pajak efektif (8:1) 20% 40%

10. Overtaxation ((9-3):3) 0% 0%

11. Tax relief {(classical overtaxation-10): classical over taxation)}

100% 100%

Page 9: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

SISTEM DIVIDEN PENGURANG (dividend-deduction system)

Pada system ini, pajak ganda ekonomis yang ditimbulkan oleh system klasikal diberi keringanan dengan cara mengurangkan jumlah dividen yang akan dibagi terhadap laba kena pajak perseroan. Besarnya pengurangan yang akan diberikan tergantung pada kebijakan dimasing-masing Negara.

Page 10: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

SISTEM PISAH TARIF (split rate system)

System ini memberlakukan dua tarif pajak yaitu tarif pajak untuk laba yang tidak dibagikan dan tarif pajak untuk laba yang dibagikan (dividen). Pada umumnya tarif pajak untuk laba yang tidak dibagikan lebih besar dari pada tarif pajak untuk laba yang dibagi.

Page 11: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

SISTEM IMPUTASI (imputation system)

System imputasi disebut juga dengan system kredit pajak, karena dalam perhitungannya mengkreditkan pajak perseroan pada pajak penghasilan pemilik perseroan dan bersamaan dengan itu pemilik perseroan harus meng-gross-up penghasilan kena pajaknya dengan laba kena pajak perseroan secara proporsional. System ini dapat diberikan seca full, atau sebagian (partial).

Page 12: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

SISTEM SCHEDULAR TREATMENT

Dalam system ini dividen yang diterima akan dikenakan pajak ditingkat pemilik perseroan, atas dividen tersebut diberikan kredit paja dengan tarif yang berbeda.

Page 13: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

SISTEM DIVIDEN EKSEMSI (dividend-exemption system)

Pada system ini penghasilan dividen dibebaskan sepenuhnya/ sebagiannya dari pemajakan pada tingkat pemegang saham.

Page 14: Sistem-sistem Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemiliknya

BENTUK PEMAJAKAN ATAS PERSEROAN DAN PEMEGANG SAHAMNA DI INDONESIA

Indonesia menganut system klasikal, yaitu system pemajakan dua kali. Hal ininterlihat pada rumusan pasal-pasal UU Nomor 17 Tahun 2000,Pasal 4 ayat 1Pasal 4 ayat 3