Sistem Saraf Sinaps

37
MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA I GRUP A - SISTEM SARAF - Disusun oleh : Seffy Yane Suhanda 1143050107 Sandi Kartika 1243050015 Sariah Marzini 12430500 Caecylia Leni 12430500 Darnawati Ginting 1243050077 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JL. SUNTER PERMAI RAYA, SUNTER AGUNG PODOMORO JAKARTA UTARA 14356 KATA PENGANTAR

description

Sistem Saraf Sinaps

Transcript of Sistem Saraf Sinaps

MAKALAH FISIOLOGI MANUSIA I GRUP A SISTEM SARAF -

Disusun oleh :Seffy Yane Suhanda 1143050107Sandi Kartika1243050015Sariah Marzini 12430500Caecylia Leni 12430500Darnawati Ginting1243050077FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945JL. SUNTER PERMAI RAYA, SUNTER AGUNG PODOMOROJAKARTA UTARA 14356KATA PENGANTARPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Saraf ini dengan lancar.Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Fisiologi Manusia 1.Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Sistem Saraf.Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah Fisiologi Manusia atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada teman teman kelompok yang telah mendukung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Jakarta, 16 April 2015

Penyusun

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahSistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang dinamis. Dalam sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.Cara Kerja Sistem Saraf Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.Skema terjadinya gerak sadar Rangsang -reseptor sel saraf sensorik otak-sel saraf motorik-efektor- tanggapan

Sistem Hormon Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah.Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan.Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya. Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormone yang letaknya di otak.1.2 Rumusan MasalahDengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini kami dapat memperoleh hasil yang diinginkan, maka kami mengemukakan beberapa rumusan masalah.Rumusan masalah tersebut adalah Pembahasan dari Apa yang Ada dalam Sistem Saraf.1.3 TujuanTujuan dari penyusunan makalah ini antara lain: Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Manusia. Untuk menambah pengetahuan tentang Sistem Saraf. Untuk mengetahui tentang apa saja yang ada dalam Sistem Saraf

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1.DefinisiSistem SarafSistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya.Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer.Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan melalui jalur saraf yang kompleks.Di sistem saraf enterik, suatu subsistem dari sistem saraf perifer, memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh saraf vagus, untuk berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.Neuron mengirimkan sinyal ke sel lain sebagai gelombang elektrokimia perjalanan sepanjang serat tipis yang disebut akson, yang menyebabkan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang akan dirilis di persimpangan yang disebut sinapsis. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik mungkin bersemangat, terhambat, atau sebaliknya dimodulasi.Sensory neuron diaktifkan oleh rangsangan fisik menimpa mereka, dan mengirim sinyal yang menginformasikan sistem saraf pusat negara bagian tubuh dan lingkungan eksternal. Motor neuron, terletak baik dalam sistem saraf pusat atau di perifer ganglia, menghubungkan sistem saraf otot atau organ-organ efektor lain. Sentral neuron, yang pada vertebrata sangat lebih banyak daripada jenis lain, membuat semua input dan output mereka koneksi dengan neuron lain. Interaksi dari semua jenis bentuk neuron sirkuit neural yang menghasilkan suatu organisme persepsi dari dunia dan menentukan perilaku.Seiring dengan neuron, sistem saraf mengandung sel-sel khusus lainnya yang disebut sel-sel glial (atau hanya glia), yang menyediakan dukungan struktural dan metabolik.

Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh.Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya.Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi).Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.2.2.Struktur SarafSistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.1.1. Sel Saraf (Neuron)Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron.Sel saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan).Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson. Berikut adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:

1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

Tabel Perbedaan sel saraf sensorik, penghubung, dan motoricNoPembedaSensorikPenghubungMotorik

1Ukuran DendritPanjangPendekPendek

2Ukuran NeuritPanjangPendekPanjang

3Fungsi DendritMenerima rangsangan dari reseptorMenerima dan merusak rangsangan Menerima rangsangan dari sel saraf lain

4Fungsi NeuritMeneruskan rangsangan ke sel saraf lainMenerima dan meneruskan rangsanganMeneruskan rangsangan ke efektor

1.2. Sel GlialSel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf.Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.

2. Sistem Saraf Pusat1. Saraf PusatSeluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter. Piameter, merupakan lapisan paling dalam yang banyak mengandung pembuluh darah.Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring yang lembut.Antara arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan.Durameter, merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang melapisi dan melekat pada tulang.Pusat saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga ke sel saraf.Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).Otak terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.

Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain, yaitu:1. Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.2. Substansi alba atau bagian materi putih yang terbentuk dari serabut saraf.3. Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat tepatnya di antara sel-sel saraf yang ada.Selain itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga Jembatan varol yang tersusun atas serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang.Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.2.1. Otak BesarOtak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak.Otak besar dikelilingi oleh cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan melindungi otak dari guncangan.Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh darah yang berfungsi memasok oksigen ke otak besar.Bila otak besar pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan berat otak besar yang di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yang lebih berat dikarenakan ukurannya yang juga lebih besar di bandingkan dengan otak wanita.Namun kecerdasan yang dimiliki masing-masing orang baik laki-laki maupun perempuan tidak tergantung dengan berat otak yang mereka miliki.Tapi yang mengukur dan menentukn tingkat kecerdasan yang ada pada otak yaitu yang jumlah hubungan antar saraf satu dengan lainnya itu dalam jumlah banyak.2.2. Otak KecilOtak Kecil terletak di bagian belakang kepala dan dekat leher.Fungsi utama otak kecil adalah sebagai pusat koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.Jika terjadi rangsangan yang membahayakan, gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.Otak kecil merupakan pusat keseimbangan.Apabila terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka semua gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan.

2.3. Sumsum LanjutanSumsum lanjutan (sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di persambungan antara otak dengan tulang belakang.Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin, dan berkedip), dan pusat pernapasan.Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk mengantarkan impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi, pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.2.4. Sumsum Tulang Belakang

Sumsum Tulang BelakangSumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae).Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor.Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor.Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.Sumsum tulang belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang.Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang berwarna putih dan lapisan dalam yang berwarna kelabu.Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang atau tulang punggung yang keras.Tulang punggung terdiri dari 33 ruas.Fungsi utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks.Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf penghubung.Fungsi saraf-saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak dan ke otak.Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.Skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > otak > saraf motorik > otot > gerakanSkema gerak refleks adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > sumsum tulang belakang > saraf motorik > otot > gerak reflex

III. Saraf Tepi

Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat.Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : Sistem saraf sadar,Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal).Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:1.Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 82.Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 123.Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus.Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.a.Pleksuscervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.b.Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.c.Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

Sistem saraf tak sadar( otonom ) Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion.Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan nervus vagus bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. Untuk jelasnya mengenai fungsi saraf otonom baik sistem saraf parasimpatik maupun sistem saraf simpatik dapat dilihat pada tabel2berikut.

Fungsi Saraf OtonomSistem Saraf ParasimpatikSistem Saraf Simpatik

Mengecilkan pupilMenstimulasi aliran ludahMemperlambat denyut jantungMembesarkan bronkusMenstimulasi sekresi kelenjar pencernaanMengerutkan kantung kemihMemperbesar pupilMenghambat aliran ludahMempercepat denyut jantungMmengecilkan bronkusMenghambat sekresi kelenjar pencernaanMenghambat kontraksi kandung kemih

Kelainan Penyakit Pada Sistem Saraf1. EncephalitisEncephalitis (Yunani: encekphalos (otak) dan itis (peradangan)) adalah peradangan otak. Peradangan otak ini dapat melibatkan pula struktur terkait lainnya.encephalomyelitis adalah peradangan otak dan sumsum tulang belakang, dan meningoencephalitis adalah peradangan otak dan meninges (membran yang menutupi otak). Penyebab encephalitis paling sering adalah karena infeksi mikroorganisme atau zat-zat kimia seperti timbal, arsen, merkuri (air raksa), dll.2. StrokeKelayuan tiba-tiba otak akibat dari berkurangnya secara drastis aliran darah ke suatu bagian otak atau akibat pendarahan dalam otak. Keadaan ini berdampak antara lain kelumpuhan sementara atau menetap pada satu atau kedua sisi tubuh, kesulitan berkata-kata atau makan, dan lenyapnya koordinasi otot. Merokok, kolestrol tinggi, diabetes, penuaan, dan kelainan turunan adalah faktor utama penyebab stroke.3. AlzheimerPenyakit alzheimer ditandai oleh kerusakan sel saraf dan sambungan saraf di kulit otak dan kehilangan massa otak yang cukup besar. Gejala khas pertama yang muncul adalah pikun.Ketika makin buruk, kehilangan ingatan si penderita juga makin parah.Keterampilan bahasa, olah pikir, dan gerak turun drastis.Emosi jiwa dan suasana hati jadi labil.Penderita cenderung rentan dan lebih peka terhadap stres.Mudah terombang-ambing antara marah, cemas, atau tertekan.Pada tahap lebih lanjut, penderita kehilangan responsibilitas dan mobilitas serta kontrol terhadap fungsi tubuh.4. Gegar OtakKehilangan sementara fungsi otak yang disebabkan oleh luka relatif ringan pada otak dan tak selalu berkaitan dengan ketidaksadaran. Orang yang kena gegar otak mungkin tak ingat apa yang terjadi sesaat sebelum atau setelah luka. Gejala gegar otak antara lain cadel berbicara, kebingunan berat, koordinasi otot terganggu, sakit kepala, pusing, dan mual.

5. EpilepsiEpilepsi adalah kelainan kronik yang dicirikan oleh serangan mendadak dan berulang-ulang yang disebabkan oleh impils berlebihan sel-sel saraf dalam otak.Serangan dapat berupa sawan, hilang kesadaran beberapa saat, gerak atau sensasi aneh bagian tubuh, tingkah laku aneh, dan gangguan emosional.Serangan epilepsi umumnya berlangsung hanya 1-2 menit.Kemudian diikuti oleh kelemahan, kebingungan, atau kekurangtanggapan.6. NarkolepsiNarkolepsi adalah gangguan tidur yang ditandai dengan serangan tidur tiba-tiba dan tak terkendali di siang hari, dengan gangguan tidur di malam hari.Penderita bisa mendadak tertidur di mana saja dan kapan saja bahkan saat berdiri atau berjalan.Tidur berlangsung beberapa detik atau menit dan bahkan lebih dari sejam.7. AfasiaAfasia adalah kerusakan dalam pengungkapan dan kepahaman bahasa yang disebabkan oleh kerusakan lobus frontal dan temporal otak.Afasia bisa disebabkan oleh luka kepala, tumor, stroke, atau infeksi.8. DementiaKemunduran kapasitas intelektual yang kronis dan biasanya kian memburuk yang berkaitan dengan kehilangan sel saraf secara meluas dan penyusutan jaringan otak. Dementia paling biasa terjadi di kalangan lansia meskipun dementia ini dapat menyerang segala usia. Kondisi dementia dimulai dengan hilangnya ingatan, yang mula-mula tampak sebagai ketidakingatan atau kelupaan sederhana. Ketika memburuk, lingkup kehilangan ingatan meluas hingga penderita tak lagi ingat akan keterampilan, sosial, dan hidup yang paling dasar sekalipun.

I.

IV. FISIOLOGI SINAPS 4.1.Struktur SinapsInformasi yang dijalarkan dalam sistem saraf berbentuk impuls saraf yang melewati serangkaian neuron-neuron, dari satu neuron ke neuron berikutnya melalui penghubung antar neuron (interneuronal junctions) yang disebut sebagai sinaps.

Komponen sinaps Neuron pre-sinaps Vesikel (neurotransmitter) Celah sinaps (20-40nm) Neuron post-sinaps Reseptor Jenis sinaps Aksodendritik Aksoaksonik Aksosomatik

Fungsi sinaps ini menghubungkan tombol terminal pada ujung axon sebuah neuron dengan membran neuron yang lain. Membran pada tombol terminal dikenal sebagai membran presinaps, sedangkan membran pada neuron penerima dikenal sebagai memran post sinaps. Kedua membran tsb dipisahkan oleh suatu celah sinaps (synaptic cleft) yang lebarnya 200-300 armstrong. Ujung presinaps mempunyai 2 struktur dalam yang berguna untuk penerus rangsang/penghambat sinaps, yaitu kantong sinaps (synaptic vesicle) dan mitokondria. Sebagian besar ujung presinaps bersifat mudah dirangsang (excitatory) dan akan mensekresi suatu bahan yang merangsang neuron postsinaps, sedangkan yang lainnya bersifat mudah dihambat (inhibitory) dan akan mensekresi suatu bahan yang dapat menghambat neuron.Kantong sinaps mengandungb bahan transmitter (neurotransmiter) yang bila dilepaskan ke dalam celah sinaps dapat merangsang atau menghambat neuron tergantung reseptor pada membran neuron. Mitokondria akan menyediakan ATP yang dibutuhkan untuk mensintesa bahan-bahan transmitter baru.

4.2. Konduksi aksonalPenjalaran impuls saraf terjadi di sepanjag axon. Jika axon terkena rangsangan pada pusatnya, axon itu akan mengeluarkan impuls ke salah satu arah yaitu menuju badan sel atau menjauhi badan sel. Gerakan impuls saraf ini bersifat elektrokimiawi. Selaput tipis yang mengubungkan protoplasma sel daya tembusnya tidak sama terhadap berbagai jenis muatan ion listrik yang biasanya mengapung dalam protoplasma dan cairan sekeliling sel.Dalam keadaan istirahat, selaput sel mengeluarkan muatan ion sodium positif (Na+) dan memberi jalan masuk ion potassium (K+) serta klorida (Cl-). Akibatnya terdapat kekuatan listrik lemah atau perbedaan voltase di seberang selaput. Di bagian dalam sel saraf lebih negatif daripada di bagian luar. Keadaan demikian disebut potensial istirahat (resting potential). Jika axon terkena rangsangan, kekuatan elektrik di seberang selaput berkurang tepat pada waktu adanya rangsang. Jika pengurangan potensi itu cukup besar, daya tembus selaput sel mengalami perubahan sehingga ion sodium memasuki sel, proses ini disebut depolarisasi, dan sekarang bagian luar selaput sel menjadi lebih negatif dibandingkan dengan bagian luar sel. Fenomena ini disebut potensial aksi (action potential) sebagai lawan dari potensi istirahat.

4.3.Transmisi SinaptikHubungan sinaps antar neuron merupakan hal yang sangat penting karena disanalah sel saraf mengantar isyarat sebuah neuron dilepaskan atau dibakar, ketika stimulus menyentuhnya melalui banyak axon yang melampaui tahap gerbang tertentu. Aksi potensial pada neuron mengikuti asas semuanya atau tidak sama sekali (all or none). Terbakar atau tidaknya neuron tergantung pada potensi bertahap yang ada dalam dendrit dan badan sel, Potensi bertahap itu digerakkan oleh rangsangan dari neuron di seberang sinaps, dan ukuran potensi itu berubah mengikuti jumlah dan jenis kegiatan yang masuk. Ketika jumlah potensi bertahap menjadi cukup besar, depolarisasi yang memadai dikeluarkan untuk menggerakkan aksi potensial yang bersifat all or none. Sehingga informasi dapat dihantarkan, misalnya neuron yang menanggapi peregangan otot akan terbakar dalam ukuran yangs esuai dengan jumlah peregangan, makin panjang peregangan makin banyak neuron yang terbakar.

DAFTAR PUSTAKA Chung, KW, Gross Anatomy, Binarupa Aksara, Jakarta, 1993. Guyton, Arthur C, Fisiologi Kedokteran, Edisi ke 5, EGC, Jakarta, 1987. Luciano, Dorothy S,; Vander, Arthur J,; Sherman, James H.; Human Function and Structure, Mc Graw Hill International Book Co,1988. Marieb, Elaine N, PhD, Essentials of Human Anatomy & Fisiologi, Second Edition, benjamin / Cumming Publishing Co, California, 1988. Price, A. Silvia; wilson, M. Lorraine, Patofisiologi, Konseo Klinis Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta, 1995.