SISTEM SARAF PUSAT.docx

29
SISTEM SARAF PUSAT System saraf pusat (central nervous system/ CNS) terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat dilindungi oleh tulang-tulang; sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang dan otak dilindungi oleh tengkorak. Gambar 1. Hubungan Antara Otak dan Sumsum Tulang Belakang. Sebagian besar otak terdiri dari neurons, glia, dan berbagai sel pendukung. Otak merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Oleh karena itu, selain dilindungi oleh tulang tengkorak yang keras, otak juga dilindungi oleh jaringan dan cairan-cairan di dalam tengkorak. Dua macam jaringan pelindung utama dalam system saraf adalah meninges dan siste ventricular. a. Meninges 1

Transcript of SISTEM SARAF PUSAT.docx

Page 1: SISTEM SARAF PUSAT.docx

SISTEM SARAF PUSAT

System saraf pusat (central nervous system/ CNS) terdiri dari otak dan sumsum tulang

belakang. Sistem saraf pusat dilindungi oleh tulang-tulang; sumsum tulang belakang dilindungi

oleh ruas-ruas tulang belakang dan otak dilindungi oleh tengkorak.

Gambar 1. Hubungan Antara Otak dan Sumsum Tulang Belakang.

Sebagian besar otak terdiri dari neurons, glia, dan berbagai sel pendukung. Otak

merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Oleh karena itu, selain dilindungi oleh tulang

tengkorak yang keras, otak juga dilindungi oleh jaringan dan cairan-cairan di dalam tengkorak.

Dua macam jaringan pelindung utama dalam system saraf adalah meninges dan siste ventricular.

a. Meninges

Jaringan pelindung di system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) adalah

meninges (bentuk tunggal: meninx0. Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu:

1) Durameter (Berasal dari kata dura = hard = keras dan mater = mother = ibu),

merupakan lapisan paling lua yang tebal, keras dan fleksibel teta tidak dapat

direnggangkan (unstrechable).

2) Arachnoid membrane (berasal dari kata arakhe = spider), merupakan jaringan bagian

tengah yang bentuknya seperti jaringan laba-laba. Sifatnya lembut, berongga-rongga dan

terletak di bawah lapisan durameter.

1

Page 2: SISTEM SARAF PUSAT.docx

3) Pia Mater (berasal dari kata pious = small = kecil dan mater = mother = ibu), merupakan

jaringan pelindung yang terletak pada lapisan paling bawah (paling dekat dengan otak,

sumsum tulang belakang, dan melindungi jaringan-jaringan saraf yang lain). Lapisan ini

mengandung pembuluh darah yang mengalir di otak dan sumsum tulang belakang. Antara

pia mater dan membran arachnoid terdapat bagian yang disebut subarachnoid space yang

dipenuhi oleh cairan cerebrospinal fluid (CSF). Untuk lebih jelas perhatikan gambar

berikut.

Gambar 2. Lapisan Meninges: durameter, Arachnoid Membrane dan Piamater

b. System Ventrikulus

Otak snagat lembut dan kenyal. Karena sifat fisiknya tersebut otak sangat mudah rusak,

oleh karena itu, perlu dilindungi denga sempurna. Otak manusia dilindungi oleh cairan

cerebrospinal di dalam subarachnoid spece. Cairan ini menyebabkan otak dapat mengapung

sehingga beratnya yang sekitar 1400 gram dapat berkurang menjadi 80 gram dan kondisi ini

sekaligus mengurangi tekanan pada bagian bawah otak yang dipengaruhi oleh gravitasi. Cairan

cerebrospinal ini selain mengurangi berat otak juga melindungi otak dari goncangan yang

mungkin terjadi.

Cairan cerebrospinal ini terletak dalam ruang-ruang yang saling berhubungan satu sama

lain. Ruang-ruang ini disebut dengan ventricles (ventrikel). Ventrikel berhubungan dengan

bagian subarachnoid dan juga berhubungan dengan bentuk tabung pada canal pusat (central

2

Page 3: SISTEM SARAF PUSAT.docx

canal) dari tulang belakang. Ruang terbesar yang berisi cairan terutama ada pada pasangan

ventrikel lateral (lateral ventricale).

Ventrikel lateral berhubungan dengan ventrikel ketiga (third ventricle) yang terletak di

otak bagian tengah (mindbrain). Ventrikel ketiga dihubungkan ke ventrikel keempat oleh

cerebral aqueduct yang menghubungkan ujung caudal ventrikel keempat dengan central canal.

Ventrikel lateral juga membentuk pertama dan ventrikel kedua. Untuk keterangan lebih lanjut

dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Sistem Ventrikel Otak

Cairan cerebrospinal merupakan konsentrasi dari darah dan plasma darah. Diproduksi

oleh choroid plexus yang terdapat dalam keempat ventrikel tersebut (seperti gambar di atas).

Sirkulasi cairan cerebrospinal fluid (CSF) dimulai dalam ventrikel lateral ke ventrikel

ketiga, kemudian mengalir ke cerebral aqueduct ke ventrikel keempat. Dari ventrikel keempat

mengalir ke lubang-lubang subarachnoid yang melindungi keseluruh central nervous system

atau CNS. Selanjutnya cairan itu (yang sudah digunakan) diabsorpsi ke superior saggital sinus

dan mengalir ke duramater yang kemudian akan dikeringkan oleh pembuluh jugular di bagian

leher.

3

Page 4: SISTEM SARAF PUSAT.docx

Volume total CSF sekitar 125 milimeter (ml) dan daya tahan hidupnya (waktu yang

dibutuhkan oleh sebagian CSF untuk berada pada system ventrikel agar diganti oleh cairan

yang baru) sekitar 3 jam.

Kadang-kadang aliran CSF ini terganggu, misalnya karena cerebral aqueduct diblokir

oleh tumor. Hambatan ini menyebabkan tekanan pada ventrikel karena ia dipaksa untuk

mengurangi cairan yang terus menerus diproduksi oleh choroid plexus sementara alirannya

untuk keluar hambatan. Dalam kondisi ini, dinding-dinding ventrikel ini akan mengembang dan

menyebabkan kondisi hydrocephalus.

Bila kondisi ini berlangsung terus menerus, pembuluh darah juga akan mengalami

penyempitan dan dapat menyebabkan kerusakan otak. Kondisi ini dapat ditolong melalui

operasi dengan memasang tabung saluran ke salah satu ventrikel kemudian tabung tersebut

diletakkan dibawah kulit dan dihubungkan dengan katup pengurang tekanan yang terpasang

pada rongga perut. Bila tekanan pada ventrikel meningkat, katup akan bekerja dan mengalirkan

CSF ke perut sehingga dapat direabsorbsi ke dalam peredaran darah.

1. Otak Besar (Serebrum)

Serebrum adalah bagian dari otak yang terdiri dari dua hemisfer. Hemisfer kanan berfungsi

untuk mengontrol bagian tubuh sebelah kiri dan hemisfer kanan berfungsi mengontrol bagian

tubuh sebelah kanan. Masing-masing hemisfer terdiri dari empat lobus. Bagian lobus yang

menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulkus. Keempat

lobus tersebut masing-masing adalah lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital dan lobus

temporal.

a. Lobus pariental merupakan lobus yang berada di bagian tengah serebrum. Lobus parietal

bagian depan dibatasi oleh sulkus parieto-oksipital ke ujung posterior sulkus lateralis

(Sylvian). Daerah ini berfungsi untuk menerima impuls dari serabut sensorik thalamus yang

berkaitan dengan segala bentuk sensasi dan mengenali segala jenis rangsangan somatik.

b. Lobus frontal merupakan bagian lobus yang ada di bagian paling depan dari serebrum.

Lobus ini mencakup semua korteks anterior sulkus sentral dari Rolando. Pada daerah ini

terdapat area motoric untuk mengontrol gerakan otot-otot, gerakan bola mata; area broca

sebagai pusat bicara; dan area prefrontal (area asosiasi) yang mengontrol aktivitas

intelektual.

4

Page 5: SISTEM SARAF PUSAT.docx

c. Lobus temporal berada di bagian bawah dan dipisahkan dari lobus oksipital oleh garis yang

ditarik secara vertical ke bawah dari ujung atas sulkus lateral. Lobus temporal berperan

penting dalam kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk

suara.

d. Lobus oksipital berada di belakang lobus parietal dan lobus temporal. Lobus ini

berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan

interprestasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.

Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa area yang punya

fungsi masing-masing, seperti terlhat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Lobus frontal, lobus pariental, lobus temporal, dan lobus occipital

2. Otak Kecil (Serebelum)

Serebelum atau otak kecil adalah komponen terbesar kedua otak. Serebelum terletak di

bagian bawah belakang kepala, berada di belakang batang otak dan di bawah lobus oksipital,

dekat dengan ujung leher bagian atas. Serebelum adalah pusat tubuh dalam mengontrol kualitas

gerakan. Serebelum juga mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap

atau posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Selain itu,

serebelum berfungsi menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang

dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil. Gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci

pintu dan sebagainya.

5

Page 6: SISTEM SARAF PUSAT.docx

3. Medula Spinalis (Saraf Punggung)

Batang otak berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan

memanjang sampai medulla spinalis. Batang otak bertugas untuk mengontrol tekanan darah,

denyut jantung, ernafasan, kesadaran, serta pola makan dan tidur. Bila terdapat massa pada

batang otak maka gejala yang sering timbul berupa muntah, kelemahan ott wajah baik sat

maupun dua sisi, kesulitan menelan, diplopia, dan sakit kepala ketika bangun.

Batang otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:

a. Mesensefalon atau otak tengah (disebut juga mid brain) adalah bagian teratas dari batang

otak yang menghubungkan serebrum dan serebelum. Saraf kranial III dan IV diasosiasikan

dengan otak tengah. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan,

gerakan mata, perbesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.

b. Pons merupakan bagian dari batang otak yang berada diantara mindbrain dan medulla

oblongata. Pons terletak di fossa kranial posterior. Saraf kranial (CN) V diasosiasikan

dengan pons.

c. Medulla oblongata adalah bagian paling bawah belakang dari batang otak yang akan

berlanjut menjadi medulla spinalis. Medulla oblongata terletak juga di fossa kranial

posterior. CN IX, X, dan XII diasosiasikan dengan medulla, sedangkan CN VI dan VII

berada pada perhubungan dari pons dan medulla.

Gambar 5. Struktur Otak Kecil

6

Page 7: SISTEM SARAF PUSAT.docx

Gambar 6. Sumsum Tulang Belakang

SISTEM SARAF TEPI

1. Nervis Spinalis (Saraf-Saraf Tulang Belakang)

Saraf tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf somatik; dimulai dari

ujung saraf dorsal dan ventral dari sumsum tulang belakang (bagian di luar sumsum tulang

belakang). Saraf-saraf tersebut mengarah keluar rongga dan bercabang-cabang di sepanjang

perjalanannya menuju otot atau reseptor sensoris yang hendak dicapainya. Cabang-cabang saraf

tulang belakang ini umumnya disertai oleh pembuluh-pembuluh darah, terutama cabang-cabang

yang menuju otot-otot kepala (skeletal muscles).

Mekanisme input (masuknyainformasi-informasi sensoris ke sumsum tulang belakang)

dan output dari proses tersebut yang menghasilkan informasi-informasi motoric.

Soma sel dari axon-axon saraf tulang belakang yang membawa informasi sensoris ke

otak dan sumsum tulang belakang terletak di luar sistem saraf pusat (kecuali untuk system

visual karena retina mata adalah bagian dari otak). Axon-axon yang datang membawa

informasi sensoris ke susunan saraf pusat ini adalah saraf-saraf afferent. Soma-soma sel dari

axon yang membawa informasi sensoris tersebut berkumpul di dorsal root ganglia.

Neuronneuron ini merupakan neuron-neuron unipolar. Batang axon yang bercabang di dekat

7

Page 8: SISTEM SARAF PUSAT.docx

soma sel, mengirim informasi ke sumsum tulang belakang dan ke organ-organ sensoris. Semua

axon di dorsal root menyampaikan informasi sensorimotorik.

2. Nervis Cranialis

Saraf-saraf kepala terdiri dari 12 pasang saraf kepala yang meninggalkan permukaan

ventral otak. Sebagian besar saraf-saraf kepala ini mengontrol fungsi sensoris dan motorik di

bagian kepala dan leher. Salah satu dari keduabelas pasang tersebut adalah saraf vagus (vagus

nerves/saraf yang "berkelana"), yang merupakan saraf nomor sepuluh yang mengatur fungsi-

fungsi organ tubuh di bagian dada dan perut. Disebut "vagus" atau saraf yang berkelana karena

cabang-cabang sarafnya mencapai rongga dada dan perut. Gambar 6. menunjukkan fungsi-

fungsi dasar saraf-saraf kepala beserta bagian-bagian tubuh yang dikontrolnya. Dari gambar

tersebut dapat dilihat bahwa kumpulan saraf eferen (pembawa informasi motorik) digambar

dengan garis utuh dan saraf aferen (pembawa informasi sensoris) digambar dengan garis putus-

putus.

Gambar 6. Sumsum Tulang Belakang

8

Page 9: SISTEM SARAF PUSAT.docx

3. Saraf Otonom

Autonomic Nervous System (sistem saraf autonom) mengatur fungsi otot-otot halus,

otot jantung, dan kelenjar-kelenjar tubuh (autonom berarti mengatur diri sendiri). Otot-otot

halus terdapat di bagian kulit (berkaitan dengan folikel-folikel rambut di tubuh, di pembuluh

pembuluh darah, di mata (mengaturukuran pupil dan akomodasi lensa mata), di dinding serta

jonjot usus, di kantung empedu dan di kandung kemih. Jadi dapat disimpulkan bahwa

organorgan yang dikontrol oleh sistem saraf autonom memiliki fungsi untuk melangsungkan

"proses vegetatif' (proses mandiri dan paling dasar) di dalam tubuh

Sistem saraf autonom terdiri dari dua sistem yang berbeda secara anatomis, yaitu bagian

sympatetik dan bagian parasympatetik. Organ dalam tubuh dikontrol oleh kedua bagian tersebut

meskipun tiap bagian memberikan efek yang berlawanan. Contohnya, bagian sympatetik

meningkatkan detak jantung, sedangkan bagian parasympatetik menurunkan detak jantung.

Untuk keterangan lebih lanjut, lihat gambar 7. di bawah ini berikut keterangan mengenai bagian

sympatetik dan parasympatetik.

ORGAN SENSORIS

Sistem sensorik merupakan organ akhir yang khusus menerima berbagai jenis rangsangan

tertentu. Rangsangan tersebut dihantarkan oleh system saraf sensoris dari berbagai organ indra

menuju otak untuk ditafsirkan dan di respon. Reseptor sensori, merupakan sel yang dapat

menerima informasi kondisi dalam dan luar tubuh untuk dapat direspon oleh saraf pusat. Implus

listrik yang dihantarkan oleh saraf akan diterjemahkan menjadi sensasi. Sensasi dibagi atas

sensasi umum dan sensasi khusus. Yang termasuk sensasi umum adalah suhu, nyeri, sentuhan,

tekanan, getaran, dan proprioreseptor (reseptor yang pada tubuh bagian dalam seperti otot,

tendon, persendian dan lain-lain). Reseptor sensori umum ini tersebar pada seluruh tubuh.

Sedangkan sensasi khusus misalnya sensasi bau, liat, rasa, keseimbangan, dan pendengaran.

Reseptor sensori khusus berada di lokasi organ-organ khusus seperti, penglihatan dan

pendengaran yang berfungsi melindungi jaringan sekitar.

Berdasarkan sumber sensasi, reseptor dibagi atas eksteroseptor,proprioseptor,

dan intereseptor. Eksteroseptor merupakan, reseptor yang sangat sensitif terhadap sensasi

eksternal tubuh dan terletak pada dekat permukaan tubuh seperti sensasi sentuhan, tekanan,

nyeri, penciuman, penglihatan, maupun pendengaran. Proprioseptor terletak pada tubuh dalam

9

Page 10: SISTEM SARAF PUSAT.docx

otot, tendon, persendian, telinga bagian dalam untuk keseimbangan. Sedangkan intereseptor

merupakan reseptor yang berada pada organ tubuh bagian dalam dan pembuluh darah.

Untuk mendeteksi adanya stimulus, reseptor mempunyai karakteristik khusus yang

sensitif terhadap stimulus tertentu. Misalnya mekanoreseptor yang sensitif terhadap renggangan,

fibrasi, pendengaran, tekanan darah, termoreseptor yang sensitif terhadap perubahan suhu,

nosiseptor sensitif terhadap kerusakan jaringan, dan kemoreseptor yang sensitif terhadap

perubahan kimia.

A.    Indera Peraba (Kulit)

Kulit merupakan organ tubuh paling besar yaitu sekitar 15-20% dari berat badan. Kulit

mempunyai 3 lapisan yaitu dermis, epidermis, subkutaneus.

1.      Epidermis

Merupakan lapisan tertipis pada bagian terluar kulit dan langsung berhubungan dengan

dunia luar. Tersusun atas sel-sel tanduk ( kratonosit), dan sel melanosit. Epidermis mempunyai 5

lapisan dan 4 tipe sel.

a. Stratum korneum, merupakan lapisan paling luar yang terdiri dari lapisan sel tanduk, gepeng

dan tidak berinti. Pada lapisan ini terdapat sel-sel mati, dan berganti dengan yang baru.

b. Stratum lusidum, lapisan ini ditemukan pada kulit yang tebal seperti pada telapak tangan,

dan telapak kaki. Pada lapisan ini terdiri dari sel yang sangat gepeng dan bening fungsinya

sebagai bantalan dan proteksi trauma.

c. Stratum granulosum, merupakan lapisan-lapisan dengan sel-sel yang bergranula keratohialin

yang merupakan perkusor pembentukan keratin. Keratin merupakan protein keras, untuk

melindung terhadap kehilangan kelembapan kulit. Fungsinya lapisan ini adalah proteksi

benda asing , kuman, dan bahan kimia yang masuk dalam tubuh.

d. Stratum spinosum, adalah lapisan sel spina atau tanduk, karena sel-selnya dibentuk oleh

tonjolan yang menyerupai spina. Fungsi lapisan ini adalah menambah gerakan dan tekanan

dari luar.

e. Stratum gremintivum atau stratum basalis, lapisan ini merupakan lapisan dasar pada

epidermis dan lapisannya mempunyai inti sel sehingga terjadi pembelahan inti sel yang

cepat dan sel-sel baru didorong masuk ke lapisan berikutnya.

10

Page 11: SISTEM SARAF PUSAT.docx

Lapisan sel-sel epidermis

1) Keratinosit, merupakan sel-sel tanduk dan penyususn terbesar dari epidermis. Kratinosit

menghasilkan keratin yang merupakan lapisan berier terluar dari kulit untuk melindungi dari

kuman pathogen, serta kehilangan cairan tubuh.

2) Melanosit, merupakan pigmen epidermal yang memproduksi menanosum yang mengandung

melanin (pigmen pada kulit). Warna kulit dihasilkan oleh adanya 4 pigmen yaitu karotinoit

untuk warna kuning,melanin untuk warna coklat, oksigenisasi hemoglobin pada kapiler

menimbulkan warna merah dan penurunan hemoglobin pada venula menimbulkan warna

biru. Melanin berperan penting untuk warna kulit, dihasilkan pada lapisan epidermis dan

disimpan dalam lapisan dermis. Perbedaan warna kulit disebabkan oleh ukuran dan kualitas

melanosom dan produksi melanin. Pigmen kulit juga di pengaruhi oleh faktor keturunan,

hormone dan faktor lingkugan. Hormone yang berperan produksi melanosit adalah hormone

melanosit stimulating hormone (MSH) yaitu dengan merangsang perpindahan menalosom

ke cabang sitoplasma.

3) Sel merkel, berada pada lapisan basal, merupakan reseptor mekanik atau sentuh pada telapak

tangan, telapak kaki, mulut.

4) Sel langerhans, merupakan sel yang berbentuk bintang, berada menyebar diantara kratinosit

di epidelmal. Sel ini aslinya berasal dari sumsum tulang kemudian bermigrasi ke epidermis.

Fungsi utama sel langerhands berperan dalam reaksi immune pada kulit.

2. Lapisan dermis

Lapisan dermis lebih tebal, sekitar 1-4mm berada di bawah erpidermis. Lapisan dermis

tersusun dari fibroblast,makrofag, mast sel dan klimfosit untuk meningkatkan penyumbuhan

luka. Pada lapisan ini juga terdapat limfatik kulit, faskuler dan jaringan saraf.

Lapisan dermis dibagi menjadi dua bagian yaitu papilla dermis dan reticular dermi.

Lapisan papilla dermis mengandung lebih banyak kolagen, pembuluh darah, kelenjar keringat,

dan elastin yang berhubungan langsung dengan erpidermis. Sedangkan lapisan reticular

mengandung banyak jaringan ikat yang lebih tebal, sel-sel fibrosa, sel histiosit, pembuluh darah,

pembuluh getah bening, saraf, kelenjar sebasea, sel lemak, dan otot penegak rambut. Pada

lapisan ini membentuk jaringan koples serabut sensorik yang sensitive terhadap nyeri, sentuhan

11

Page 12: SISTEM SARAF PUSAT.docx

dan suhu. Empat tipe utama dalam sensasi yaitu nyeri, sentuhan, panas dan dingin. Rasa nyeri

dapat di sebabkan oleh fisik,kimia,stimulus mekanik.

3. Lapisan subkutanius

Merupakan lapisan khusus dari jaringan konektive atau disebut lapisan adi posa karena

mengandung lemak. Fungsi dari jaringan subkatanius adalah untuk simpanan lemak, pencegahan

troma, dan pengaturan suhu.

Tabel 1. Lapisan Kulit dan Fungsinya

Struktur FungsiEPIDERMISStratum korneum Proteksi terhadap troma, mikroorganisme,barier terhadap

kehilangan cairan, elektrolitdan zat kimia.Keratinosit Sintesis keratin dan empat belas hari migrasi ke epidermisMelanosit Memproduksi melanosom, melanin untuk warna kulit, pencegahan

terhadap efek panas matahari.Sel langerhans Reaksi imunSel basal Reproduksi epidermalDERMISKolagen, reticulum, elastin

Merupakan protein kulit, berperan dalam membentuk tekstur kulit

Fibroblast Sintesi kolagen, memberikan struktur pada kulit dan penyembuhan pada luka

Makrofag Memfagosit benda asing dan mikroba.Mast sel Mengasilkan histamine untuk vasodilatasi dan berperan dalam

respos inflamasi.Kelenjar limfatik Pembersihan mikro organism dan pengeluaran cairan interstestialPembuluh darah Pembersihan hasil metabolic pada kulit dan pengaturan suhuSerabut saraf Presepsi dari stimulusSUBKUTANEUS Cadangan enegi dan keseimbangan energy

Kelenjar-kelenjar pada kulit

Kulit mempunyai kelenjar-kelenjar seperti :

a. Kelenjar keringat

Hampir diseluruh kulit terdapat kelenjar keringat, kecuali pada kulit bagian dasar kuku

batas bibir, glans penis dan gendang telinga kelenjar ini banyak terdapat pada telapak tangan dan

kaki. Kelenjar keringat terbagi menjadi dua yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar

keringat ekrin mensekresi air dan membantu pendinginan evaporative tubuh untuk

mempertahankan suhu tubuh. Kelenjar ini terdapat diseluruh tubuh dan lebih banyak pada area

12

Page 13: SISTEM SARAF PUSAT.docx

telapak tangan, telapak kaki dan dahi. Kelenjar apokrin merupakan kelenjar keringat khusus dan

aktif mulai masa pubertas. Terletak pada area khusus seperti pada daerah ketiak. Kelenjar ini

memproduksi cairan yang tidak berbau dan akan berbau jika berhubungan dengan bakteri. 

b. Kelenjar sbasea

Kelenjar sbasea mengasilkan sebum yang merupakan campuran lemak, zat lilin, minyak

dan pecahan sel yang berfungsi sebagai pelembut kulit dan bersifat bakterisd. Kelenjar ini

bermuara pada folikel rambut pada area glans penis, labium minus dan kelenjar pada kelopak

mata.

c. Kelenjar mamae

Merupakan kelenjar apokrin yang termodifikasi yang khusus mengasil kan susu. Kelenjar

ini berfungsi sebagai menyusui.

Fungsi kulit

1) Proteksi, kulit melapisi organ luar tubuh sehinga sangat efektif mwlindungi tubuh dari

ancaman seperti invansi bakteri, panas, benda asing, trauma, zat kima dan radiasi.

2) Sensasi, stimulus dari luar akan di terima oleh reseptor-reseptor kulit sesuai dengan jenisnya.

Ujung reseptor kulitselalu memonitor kondisi lingkungan. Fungsi resepsor adalah

mendektesikan sensasi suhu, nyeri, raba dan tekanan ke susunan saraf pusat.

3)  Homeostasis dan keseimbangan cairan

Stratum korneum lapisan paling luar dari epidermis memiliki kemampuan untuk

mengabsorsi air dan mencegah pengeluaran air dan elektrolit dari tubuh. Sementara itu kulit

juga sebagai media pengeluaran cairan atau keringat melalui evaporasi atau insersible water

loss ( IWL).

4) Produksi vitamin D

Jika kulit terpapar sinar ultraviolet atau sinar matahari vitamin D dapat disintesis dalam

kulit. Vitami D sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang.

5) Pengaturan suhu tubuh

Adanya pembuluh darah pada kulit yang dapat vasodilatasi dan vasokontriksi menimbulkan

kulit terasa hangat atau dingin dan suhu tubuh dipertahankan sekitar 37oC  pada keadaan

lingkungan yang panas tubuh akan banyak mengeluarkan banyak keringat untuk

menlembabkan dan mendinginkan badan.

13

Page 14: SISTEM SARAF PUSAT.docx

6) Komunikasi

Adanya reseptor-reseptor pada kulit yang mampu medektesi berbagai stimulus sehingga kita

dapat membedakan berbagai jenis sensasi.

Gambar 7. Struktur Kulit

B.     Indra pengeliatan

Mata merupakan organ untuk pengeliatan dan sangat sensitif terhadap cahaya karena

terdapat photoreceptor. Inplus saraf dari stimulasi photoceptor dibawah ke otak pada lobus

oksipital di serebrum dimana sensi penglihatan diubah menjadi presepsi. Reseptor penglihatan

dapat merespon satu juta stimulus yang berbeda setiap detik

1. Struktur mata

Bola mata berada di ruang cekung pada tulang tengkorak yang disebut orbit. Orbit

tersusun oleh tujuh tulang tengkorak yaitu tulang frontalis, lakrimalis, etmoid, zigomatikum,

maksila, sphenoid dan palatin yang berfungsi mendukung, menyanggah dan melindungi mata.

Pada orbit  terdapat lubang yaitu foramen optic untuk lintasan saraf optik dan arteri optalmik dan

fisura orbital superior yang berfungsi untuk lintasan safaf dan arteri otot mata. Bagaian-bagaian

mata terdiri dari.

14

Page 15: SISTEM SARAF PUSAT.docx

Gambar 8. Struktur Mata

a. Sklera

Merupakan jarinagan ikat fibrosa yang kuat berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya,

kecuali dibagian depan yang transparan yang disebut kornea. Sclera memberi bentuk pada

bola mata dan memberikan temapt melekat otot ekstrinsik.

b. kornea

kornea merupakan jendela mata, unik karena bentuknya transparan, terletak pada bagian

depan mata berhubungan dengan skllera. Bagian ini merupakan tempat masuknya cahaya

dan memfokuskan bekas cahaya. korena tersusun atas 5 lapisan yaitu epithelium, membrane,

buwman, stroma, membrane descemet dan endothelim

c. lapisan koroid

lapisan koroid berwarna coklat kehitaman dan merupakan lapisan yang berpigmen

mengandung banyak pertumbuhan darah untuk memberi nutrisi dan oksigen pada retina .

warna gelap pada koroit berfungsi untuk mencegah refleksi atau pemantulan sinar. Pada

bagian depan koroid membentuk korpus silialis yang berlanjut membentuk iris.

15

Page 16: SISTEM SARAF PUSAT.docx

d. Iris

Iris merupakan perpanjangan dari korpus silialis ke anterior, bersambung dengan permukaan

lensa anterior. Iris tidak tembus pandang dan berpigmen berfungsi mengendalikan

banyaknya cahaya yang masuk kedalam mata dengan cara merubah ukuran pupil. Ukuran

pupil dapat berubah karena mengandung serat-serat otot silkuler yang mampu menciutkan

pupil dan serta-serta radikal yang menyebabkan kelebaran pupil.

e. Lensa

Lensa mempunyai struktur bikonvfeks, tidak mempunyai pembuluh darah, transparan dan

tidak berwarna. Kapsul lensa merupakan membrane ke semifermiabel, tabelnya sekitar 4mm

dan diameternya 9mm. lensa berada dibelakang iris dan ditahan oleh ligamentum yang

disebut zonula. Adanya ikatan lensa dengan ligamentum ini menyebabkan 2 rongga bola

maka yaitu bagian depan lensa dan bagian belakang lensa. Ruang bagian depan lensa berisi

cairan yang disebut aqueous humor, cairan ini diproduksi oleh korpus silialis dan ruangan

pada bagian belakang lensa berisi cairan vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi

menjaga alensa pada tempatnya dan dalam bentuk yang sesuai serta memberikan makanan

pada korne dan lensa . lensa tersusun dari 65% air dan sekitar 35% protein dan sedikit

mineral, terutama kalium. Lensa berfokus untuk menfokuskan cahaya yang masuk kedalam

retina melalui mekanisme akomudasi yaitu proses penyusuaian secara otomatis pada lensa

untuk memfokuskan objek secara jelas yang beragam.

f. Retina

Retina merupakan lapisan terdalam pada mata, melapisi lapisi 2/3 bola pada bagian

belakang. Pada bagian depan berhubungan dengan korpus silialis dioraserata. Retina

meruapakan bagian mata yang sangat peka terhadap cahaya. Pada bagian depan retina

terdapat lapisan berpigmen dan berhubungan dengan koroid dan pada bagian belakng

terdapat lapisan saraf dalam. Pada lapisan sel saraf dalam mengandung reseptor, sel bifolar,

sel ganglion, sel horizontar dan sel akmagrin.

Ada dua sel reseptor pada retina yaitu sel konus atau sel kerucut dan sel rod atau sel

batang . sel kerucut berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu.kedua

pigmen tersebut akan terurai jika terkena sianar terutama pada pigmen ungu yang terdapat

pada sel batang. Oleh karena itu pigmen pada sel batang berfungsi untuk situasi yang kurang

16

Page 17: SISTEM SARAF PUSAT.docx

terang atau matahari sedangkan pada pigmen sel kerucut berfungsi lebih pada suasana terang

dan berperan dalam pengliatan disiang hari .

Pigmen ungu yang ada pada sel batang disebut dengan rodoksin yang merupakan

senyawa protein dan vitamin A apabila terpapar sianr, rodiksi akan terurai menjadi vitamin

A pembentukan kembali pigmen tersebut terjadi dalam keadaan kelap yang disebut adaptasi

gelap sedangkan pigmen lembayung dari sel kerucut merupakan senyawa iodopsin yang

merupakan gabungan antara retinin dan oksin. Pada sel kerucut terdapat 3 macam yaitu sel

yang peka terhadap merah, hijau dan biru sehingga sel kerucut dapat menagkap sprektum

warna. Kerusakan pada salah satu sel kerucut akan meyebabkan buta warna.

g. Saraf Optik

Saraf optic merupakan saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju

ke otak.

C. Indra Pendengaran

Merupakan bagaian dari organ sensorik khusus yang mampu mendeteksi berbagai

stimulus bunyi. Indara pendengaran sangat penting dalam percakapan dan komunikasi sehari-

hari. Organ yang berperan dalam indra pendengaran adalah telinga.

Gambar 9. Struktur Telinga

17

Page 18: SISTEM SARAF PUSAT.docx

1. Struktur telinga

Struktur telinga dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

a. Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikula) dan saluran telinga luar

(meatus auditorius externus). Daun telinga terletak didua sisi kepala setinggi mata tersusun oleh

tulang rawan atau kartilago dan otot kecil yang dilapisi oleh kulit sehingga menjadi tinggi, keras

dan lentur. Daun telinga dipersyarafi oleh saraf fasialis. Fungsi dari daun telinga adalah

mengumpulkan gelombang suara untuk diteruskan kesaluran telinga luar yang selanjutnya

kegendang telinga.

Saluran telinga luar merupakan lintasan yang sempit, panjangnya sekitar 2,5cm dari daun

telinga kemembran timpani. Saluran ini tidak beraturan dan dilapisi oleh kulit yang mengandung

kelenjar khusus, glandula serumminosa yang menghasikan serumen. Serumen berfungsi untuk

melindungi kulitdari bakteri, menagkap benda asing yang masuk ketelinga. Serummen juga

dapat menggangu pendengaran jika terlalu banyak batas telinga luar dan dalam adalah membrane

timpani. Membrane timpani membentuk kerucut dengan dia meter 1cm. tersusun atas 3lapisan

yaitu bagian luar adalah lapisan epitel, bagian tengah terdapat lapisan  fibosa dan lapisan dalam

muklosa fungsi dari membrane timpani adalah menlindungi organ telinga tengah dan

menghanatarkan fibrilasi suara dari telinga luar ke tulang pendengaran atau (osikel). Kekuatan

getaran suara mempengaruhi tegangan, ukuran dan ketebalan membrane timpani.

b. Telinga tengah

Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dalam bagian fetrosis tulang

temporar. Rongga tersebut dilalui oleh 3 tulang kecil yaitu meleuis, inkus dan stapes yang

membentang dari membrane timpani kekoramen ovale. Sesuai dengan namanya, tulamng meleus

berbentuk seperti palu dan menempel pada membrane timpani . tulang inkus menghubungkan

meleos dengan stapes dan tulang stapes melekat pada jendela oval dipintu masuk telinga dalam.

Tulang stape sisokong oleh otot stpeteus yang berperan menstabilkan hubungan antara hubungan

stapes dengan jendela oval dan mengatur hantaran suara. Jika telinga mendengar suara yang

keras, maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga rangkaian tulang akan kaku sehingga

hanya sedikit suara yang dihantarkan. Rongga telinga tengah berhubungan dengan tuba

eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan faring . fungsi tuba eustachius untuk

18

Page 19: SISTEM SARAF PUSAT.docx

keseimbangan tekanan antara sisi timpani dengan cara membuka atau menutup pada keadaan

biasa tuba menutup tetapi dapat membuka pada saat menguap , menelan dang mengunyah.

c. Telinga dalam atau labirin

Telinga dalam atau labirin mengandung organ organ yang sensitive dalam pendengaran

keseimbangan dan saraf kermial kedelapan. Telinga dalan berisi cairan dan berada pada

perterosa tulang temporal. Telinga dalam tersusun atas bagian yaitu :

1) Labirin tulang

Merupakan ruang yang berisikan cairan yang merupai cairan serebrospinalis yang disebut

cairan perilimf. Labirin yulang tersusun atas vestibula, kanalis semisirkularis dan kolea.

Vestibula menghubungkan kolea dengan kanalis semisirkularis , saluran semi sikularis

merupakan 3 saluran yang berisi cairan yang berfungsi menjaga keseimbangan pada saat kepala

ditegakan cairan tersebut bergerak dari salah satu saluran sesuai dengan arah gerak kepala.

Saluran ini mengandung sel sel rambut yang memberikan respon terhadap gerak cairan utntuk

disampaikan pesan keotak sehingga terjadi proses keseimbangan. Kolea berbentuk rumah siput

didalamnya terdapat duktus koklealiris yang berisi cairan endolimf dan banyak reseptor

pendengaran kolea bagian labirin dibagi atas 3 ruangan (skala) yaitu bagian atas yang disebut

skjala festibuli, bagaian tengah disebut skala media dan bagian dasar disebut skala timpani .

anatara skala festibuli dengan skala media dipisahkan oleh memberan resiar sedangakan antara

skala media dan skala timpani dipisahkan oleh membrane basiler.

2) Labirin membrannosa

Labirin membrannosa terendam dalam caairan perilimf yang mengandung cairan

endolimf kedua cairan tersebut terdapat keseimbangan yang tepat ditelinga dalam sehingga

pengaturan keseimbangan tetap terjaga. Labirin membranenosa terususun atas utrikulus, sakulus

dan kanalis semisirkularis, duktus kolealis dan organ korti. Utrikulis terhubung dengan duktus

semisirkularis, sedangkan sakulus terhubung dengan dukturkoklearis dalam koklea. Organ korti

terletak pada membrane basiler, tersusun atas sel-sel rambut yang merupakan reseptor

pengdengaran ada dua tipe sel rambut yaitu sel rambut baris atau baris tunggal internal dan 3

baris sel rambut eksternal. Pada bagian samping dan dasar sel rambut bersinap dengan jaringan

ujung saraf koklealis.

19