Sistem Saraf

89
SISTEM SARAF

description

may this power point useful for us

Transcript of Sistem Saraf

Page 1: Sistem Saraf

SISTEM SARAF

Page 2: Sistem Saraf

Sistem saraf adalah pemula kegiatan otot

tubuh & pengatur

fungsi mental dan fisik

Sistem saraf bekerja

berdasarkan impuls

elektrokimia

Page 3: Sistem Saraf

SISTEM SARAF Termasuk sistem pengendali

Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar di seluruh jaringan tubuh.

Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting demi keadaan homeostasis

Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan pemelihara-an kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada lingkungan sekitarnya.

Page 4: Sistem Saraf

StimulusSetiap perubahan yang terjadi di luar dan di dalam tubuh yang memicu pengiriman pesan ke sistem sarafMis: huruf mata

Tanpa sistem saraf manusia tidak mampu berkomunikasi, berinteraksi, beradaptasi terhadap perubahan lingkungan (internal & eksternal)

Page 5: Sistem Saraf

• Fungsi kewaspadaan Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai penginput data

• Fungsi intergrasi Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar, interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk menentukan jenis respon yang akan diberikan

• Fungsi koordinasi Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2, menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi

3 FUNGSI SISTEM SARAF

Page 6: Sistem Saraf

NERVOUS SYSTEM

Central NS Peripheral NS

Brain Spinal cord

Forebrain

Midbrain

Hindbrain

Cerebrum Limbic system

Thalamus

Hypothalamus

Reticular Formation (extend to midbrain)

Somatic NS Autonomic NS

Afferent nerves

Parasymphahetic

Symphathetic

Efferent nerves

Cerebelum

Pons

Medulla

Page 7: Sistem Saraf

Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis, bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam sistem

Terdiri atas sistem saraf pusat (CNS) dan sistem saraf perifer (PNS).

CNS merupakan tempat proses berlangsung dan PNS bekerja mendeteksi dan mengirimkan impuls elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf

PNS terdiri dari saraf2 yang membawa impuls antara CNS dengan otot, kelenjar, kulit dan organ2 lain

SISTEM SARAF

Page 8: Sistem Saraf

CNS merupakan pusat sistem saraf, dimana bagiannya memproses informasi yang diterima oleh PNS

CNS terdiri atas otak dan tulang belakang. Bertanggung jawab menerima dan menginterpretasi sinyal dari PNS dan dan mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar maupun tidak sadar.

• Otak dan sumsum tlg belakang merupakan CNS, sedangkan saraf sensorik dan saraf motorik membentuk PNS

• PNS terdiri dari organ indera (mata, telinga, saraf peraba, perasa, penciuman)

SISTEM SARAF

Page 9: Sistem Saraf

• Sistem saraf somatik dan otonomik merupakan bagian dari saraf motorik

• Sistem saraf berperan seperti sistem telepon. Informasi ditransmisikan dari dan ke otak, otak menerima informasi dari saraf sensorik dan dikirimkan ke saraf motorik.

• Informasi dari lingkungan sekeliling diterima oleh saraf sensorik lalu dikirimkan ke otak. Pada waktu yang sama informasi ttg tubuh kita (mis.lapar) diterima oleh saraf motorik dan dikirimkan ke otak

• Informasi disampaikan oleh sel2 saraf: neuron

SISTEM SARAF

Page 10: Sistem Saraf
Page 11: Sistem Saraf

OTAK Merupakan pusat kendali tubuhBobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh

Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelumTerdapat jaringan kelabu (gray matter) dan

putih (white matter)

SUMSUM TL BELAKANGPanjang + 45 cmGaris tengah + 12 mmTerdapat jaringan kelabu dan putih

OTAK & SUMSUM TL BELAKANG

Page 12: Sistem Saraf

Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidak bermyelin – sel saraf korteks serebral, bag dalam sumsum tlg belakang

White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson) yang bermyelin (warna putih) - lapisan dalam serebrum

Gray Matter - White Matter

Page 13: Sistem Saraf

Tengkorak dan tulang belakang

Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges1. Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan

penghubung, pembuluh darah, dan saraf2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis 3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf &

pembuluh darah

OTAK & SUMSUM TL BELAKANG

Page 14: Sistem Saraf
Page 15: Sistem Saraf
Page 16: Sistem Saraf

Disekresi oleh pleksus khoroid ke ventrikel2 di otak

Cairan bening/seperti air

Sebagai penahan goncangan

Tempat pertukaran nutrien antara darah dan sistem saraf

Digunakan untuk deteksi penyakit meningitis

CAIRAN SEREBROSPINAL

Page 17: Sistem Saraf

Pons

Pituitary gland

Hypothalamus

Cerebrum

Medulla oblongataSpinal cord

Cerebellum

Pineal gland

Thalamus

Section 35-3

Page 18: Sistem Saraf

Merupakan bagian terbesar otak Fungsi : mengendalikan mental,

tingkah laku, pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa

Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan Mengandung substansi/jaringan

kelabu dan putih Hemisfer dipisahkan suatu celah yang

dalam dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum

SEREBRUM

Page 19: Sistem Saraf

Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh, begitu sebaliknya

Bagian luar substansi kelabu : korteks Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur

luas permukaan >> Lekukan diantaranya : sulkus Sulkus yang terdalam membentuk fisura

longitudinalis dan lateralis Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa

lobus, yg letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya

SEREBRUM

Page 20: Sistem Saraf

Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS1. Lobus frontalis

2. Lobus parietalis 3. Lobus oksipitalis

4. Lobus temporalis Substansi putih terletak lebih dalam Korteks serebri juga terbagi bagian yang

memiliki fungsi sensorik dan sebagian fungsi sensorik

SEREBRUM

Page 21: Sistem Saraf
Page 22: Sistem Saraf

SEREBELUM

Bagian otak terbesar kedua bag otak belakang

Berada di bawah serebrum, pada belakang tengkorak

Berperan dalam koordinasi otot & menjaga keseimbangan sikap tubuh

Susunan substansi kelabu & putih = serebelum

Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri >< korteks serebrum

Page 23: Sistem Saraf

Menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang Terdiri dari 2 daerah :

Medulla Oblongata – bag bawah batang otak, menghubungkan pons dg sumsum tlg blkg, mengendalikan denyut jantung , kecepatan bernafas dan aliran darah dalam pembuluh

Pons – menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum

BATANG OTAK

Page 24: Sistem Saraf

Thalamus menerima impuls dari reseptor sensorik

menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di serebrum

Hypothalamus mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah,

lelah,dll Mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi

endokrin Keduanya berada di otak bagian depan

Bagian lain dalam otak

Page 25: Sistem Saraf

OTAK

Page 26: Sistem Saraf
Page 27: Sistem Saraf
Page 28: Sistem Saraf

Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja.

Gerakan sadar : Otak SS somatik (mengendalikan bisep, trisep dan otot2 sadar lainnya

Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah raga otak bekerja SS otonom meningkatkan detak jantung lebih cepat.

OTAK

Page 29: Sistem Saraf

= Medula spinalis Berawal dari medula oblongata ke arah

kaudal mll foramen magnum, berakhir diantara vertebra L1 dan L2

Penghubung otak dengan seluruh tubuh/perifer (PNS)

Berperan langsung dalam proses/ gerak refleks

Mengandung 31 psg saraf spinal

SUMSUM TULANG BELAKANG

Page 30: Sistem Saraf

SUMSUM TULANG BELAKANG

Serviks Thoraks Lumbal Sakral Koksigeal Penebalan serviks +

lumbal Kauda equina Konus medullaris Filum terminale

Page 31: Sistem Saraf

Lengkung refleksRefleks • Cepat, otonom, respon yang tidak disadari• Hasil dari reflex arcs/lengkung refleks – jalur saraf

terpendek

Page 32: Sistem Saraf

SUMSUM TULANG BELAKANG

Page 33: Sistem Saraf

Sensorik somatik – “body senses” sentuhan, tekanan, suhu, keseimbangan

Sensorik viseral – “organ senses” Rasa sakit, suhu di dalam organ C/ mual, lapar, kram

Motorik somatik – “body movement” Kontraksi tidak sadar otot rangka

Motorik viseral – “organ movement” Kontraksi otot2 polos, kelenjar = sistem saraf otonom

4 jenis serabut saraf

Page 34: Sistem Saraf

Substansi abu2/gray matter

• Gray Matter – Bentuk huruf “H” di

lapisan dalam– Kanal tengah = pada

gray commissure– Tanduk

posterior/dorsal– Tanduk

anterior/ventral• Terdiri atas– Badan sel– Akson tak bermyelin– Dendrit– Saraf glia

Page 35: Sistem Saraf

Tanduk posterior = mengandung interneuron, menghantarkan informasi dari badan sel di luar sumsum tulang ke sumsum tulang Akar dorsal mengandung serabut sensorik

Sensorik somatik Sensorik viseral

Ganglia akar dorsal - mengembang di akar dorsal, tempat interneuron melewatinya

Tanduk anterior = mengandung badan sel saraf motorik yang mengirimkan impuls dari akson sumsum tulang ke otot dan kelenjar Akar ventral mengandung

Motorik viseral Motorik somatik

Substansi abu2/gray matter

Page 36: Sistem Saraf

Substansi putih/white matter

Mengelilingi substansi kelabu/gray matter

Membentuk kolom putih Funiculus

posterior Funiculus anterior Funiculus lateral

Terdiri atas Akson bermyelin Akson tanpa

myelin

Page 37: Sistem Saraf

Fungsi : memungkinkan komunikasi diantara sumsum tulang dan antara otak + sumsum tulang

2 tipe utama serabut saraf : Serabut saraf menaik/ascending : membawa

informasi sensorik dari tubuh ke otak c/ sentuhan, tekanan, rasa sakit dan

suhu Serabut saraf menurun/descending: membawa

informasi motorik dari otak ke sumsum tulang c/ mengendalikan ketelitian, gerakan

terlatih = menulis, menjaga keseimbangan, melakukan gerakan

Substansi putih/white matter

Page 38: Sistem Saraf

31 pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh)

12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di daerah leher & kepala)

SISTEM SARAF PERIFER

Page 39: Sistem Saraf

Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.)

Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya : 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8

12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12

5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5

5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5

1 pasang saraf spinal koksigeal; C0

Saraf Spinal

Page 40: Sistem Saraf

31 pasang saraf spinal (1)

Page 41: Sistem Saraf

31 pasang saraf spinal (2)

Page 42: Sistem Saraf

Saraf kranial I: olfaktorius Saraf kranial II: optikus Saraf kranial III: okulomotorius Saraf kranial IV : trokhlearis Saraf kranial V: trigeminalis Saraf kranial VI: abdusens Saraf kranial VII: fasialis Saraf kranial VIII: vestibulokohlear Saraf kranial IX: glosofaringeal Saraf kranial X : vagus Saraf kranial XI : asesorius Saraf kranial XII: hipoglosus

Saraf kranial (1)

Page 43: Sistem Saraf

I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar impuls pada sensasi penciuman

II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata

III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) = serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.

III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot siliaris intrinsik & otot sfingter iris

V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran

VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal

Saraf kranial (2)

Page 44: Sistem Saraf

VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di telinga dalam dan mempersarafi pendengaran & keseimbangan

IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi lidah & farings

X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di rongga leher, dada & abdomen

XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan serabut vagus

XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsil dan ekstrinsik lidah

Saraf kranial (3)

Page 45: Sistem Saraf

Distribusi saraf2 kranial

Page 46: Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari neuron/sel saraf & sel glia

Sel saraf berfungsi menghantarkan impuls, dari lingkungan atau dalam tubuh, diolah & respon akan disampaikan ke sel saraf atau organ lainnya. Tidak dapat membelah

Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan sumsum tulang belakang, mengisi ruangan di antara sel2 saraf, tidak mengkonduksi impuls listrik.

Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi akson sehingga mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls dari saraf. Dapat membelah.

Susunan sistem saraf

Page 47: Sistem Saraf

Merupakan satuan dasar sistem saraf Mempunyai ciri struktur tertentu yang

membedakan dengan sel tubuh lainnya Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis

menjulur : Akson melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya

Fungsi serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari otak, serta sumsum tlg belakang

Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain disebelahnya melalui sinapsis

Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian oksidatif glukosa dan benda2 keton

NEURON/SEL SARAF

Page 48: Sistem Saraf

Jenis neuron

Sensorik/aferen

Motorik/eferen Interneuron

NEURON

Page 49: Sistem Saraf

Interneuron/neuron penyambung – neuron yang berada di dalam CNS – menggerakkan isyarat antar neuron

Neuron aferen = neuron sensorik, mengirim impuls dari sistem perifer ke dalam CNS

Neuron eferen = neuron motorik - sel saraf yang membawa sinyal dari CNS ke sel-sel dalam sistem perifer (otot, kelenjar)

NEURON

Page 50: Sistem Saraf

Sinyal kimia neurotransmiterAdrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin

Sinyal listrikPotensial aksi sel saraf untuk menghantarkan impuls sepanjang akson

Penghantaran impuls

Page 51: Sistem Saraf

SpinalCord

BrainSensoryNeuron

Neuron sensorik/aferen Input : Dari organ sensorik ke otak dan sumsum tl

belakang Saraf penglihatan , pendengaran, rasa, bau adalah kranial,

bukan spinal

Page 52: Sistem Saraf

SpinalCord

BrainSensoryNeuron

MotorNeuron

Neuron motorik/eferen Output : dari otak dan sumsum tulang

belakang ke otot dan kelenjar

Page 53: Sistem Saraf

Interneurons Interneurons membawa informasi antara sel2

saraf, hanya ditemukan di otak dan sumsum belakang

Page 54: Sistem Saraf
Page 55: Sistem Saraf

Jenis neuron1.Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada

soma berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki

2.Neuron bipolar : mempunyai 2 kaki (ada di retina, mukosa penciuman, telinga dalam & alat pengecap)

3.Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang dan banyak kaki pendek. Somanya terdapat di bagian tengan zat abu2 sistem saraf tulang belakang

NEURON

Page 56: Sistem Saraf
Page 57: Sistem Saraf

Akson

Serabut panjang pada sel saraf/neuron yang bekerja membawa keluar pesan (efferent)

Neuron2 mengirim impuls listrik dari dalam sel melalui akson ke sel sasaran/target

Setiap sel saraf memiliki 1 akson, panjang + 20 cm

• Struktur menyerupai tabung & bercabang di ujung akhir berhubungan dengan dendrit sel lain

Page 58: Sistem Saraf

Selaput myelin Lapisan lemak

berwarna putih melapisi akson

Sebagai isolator elektrik

Tidak semua sel mengandung myelin

Fungsi : meningkatkan kecepatan sinyal saraf akson

Page 59: Sistem Saraf

Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal : potensial aksiPotensial aksi : muatan listrik yang dihasilkan o/ perubahan keseimbangan kimia dari cairan di dalam & sekeliling neuron bergantung pada pergerakan ion2 bag luar dan bag dalam sel

Jika potensial aksi terjadi pada neuron pesan molekular dikirimkan ke neuron di sebelahnya

Bagaimana neuron2 berkomunikasi?

Page 60: Sistem Saraf

Terjadi jika impuls yang masuk adalah depolarisasi yang mencapai ambang tertentu pada pangkal akson timbul potensial aksi sel terstimulasi

Potensial diteruskan ujung neuron mem-bebaskan neurotransmiter

Bagaimana neuron2 berkomunikasi?

Page 61: Sistem Saraf

Neuron membawa informasi ke neuron lain atau ke otot

Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf dengan sel efektor diperantarai oleh sinaps (-is)

Sinaps terdiri atas: Ujung saraf Membran pasca-sinaptik sel yang kontak Celah sinapsis yang terletak di antara

keduanya

Bagaimana neuron2 berkomunikasi?

Page 62: Sistem Saraf

Gerakan impuls

Page 63: Sistem Saraf

Impuls mencapai akson akhir/terminal prasinapsis akhir

Potensial aksi mencapai terminal

Neurotransmiter dilepaskan ke celah sinaps

Neurotransmiter berikatan dengan membran pascasinaps

Impuls melintasi sinaps dengan bantuan neurotransmiter menuju reseptor di dendrit pintu/kanal terbuka

Bagaimana jalannya impuls?

Page 64: Sistem Saraf

Suatu senyawa kimia endogen yang menyampaikan, memperkuat, memodulasi sinyal antara neuron dengan sel lainnya

Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di bawah membran presinaps dari sinaps & dilepaskan ke celah sinaps yang berikatan dg reseptor di bagian pascasinaps

Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya potensial aksi pada sinaps

Neurotransmiter

Page 65: Sistem Saraf

Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas u/ neuron ybs disimpan dalam vesikel

Pada saat potensial aksi terjadi, ion Ca2+ ekstrasel ke akson neurotransmiter dibebaskan ke celah sinapsis

Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor neurotransmiter pd membran pascasinaps sel yang berkontak

Neurotransmiter

Page 66: Sistem Saraf

Potensial aksi neuron prasinapsis mencapai ujung terminal vesikel bergerak ke ujung aksi (bantuan dari gerakan ion Ca2+) transmiter dibebaskan, kontak dengan membran pascasinapsis permeabilitas berubahJika permeabilitas thdp ion Na+ meningkat, potensial istirahat menjadi kurang –

Jika nilai ambang tercapai terjadi potensial aksi pada neuron pascasinapsis impuls ditransmisikan

Transmisi melalui celah sinapsis

Page 67: Sistem Saraf

Transmisi melalui celah sinapsis

Page 68: Sistem Saraf

Neuron kolinergik Asetilkolin Berperan pada pengendalian sistem motorik

Neuron dopaminergik Dopamin Berperan pada gerakan dan kerja obat antipsikotik

Neuron nor adrenergik Nor adrenalin Berperan pada regulasi TD dan kerja obat

antidepresan Neuron adrenergik

Adrenalin Berperan = nor adrenergik

Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik

Page 69: Sistem Saraf

Neuron gabaergik GABA (asam g–aminobutirat) Ada pada CNS, sebagai neuron inhibitorik Berperan pada regulasi motorik

Neuron serotoninergik Serotonin Tidak banyak terdapat di CNS Serotonin dibentuk dari asam amino triptofan

Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorikPenerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik

Page 70: Sistem Saraf

• Mengatur hubungan antara bagian dalam tubuh (tegangan otot, TD) dengan lingkungan (gerakan tertentu) melalui serabut motorik dan viseral

• Yang berperan:– Serabut eferen kolinergik• Motoneuron mempersarafi otot skelet ( kontraksi)

& mrp serabut kolinergik• Neuron pasca-ganglion parasimpatis Mrp serabut

kolinergik yang mempersarafi berbagai organ• Neuron praganglion simpatis & parasimpatis

– Neuron eferen nor adrenergik merupakan serabut kolinergik. Reseptor asetilkolin merupakan reseptor nikotinik

Penerusan impuls melalui saraf efferen

Page 71: Sistem Saraf

Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam tubuh yang sesuai

Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik) Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk

menstimulasi efektor. Neuron preganglionik muncul dari CNS ke

ganglion tubuh, bersinapsis dengan Neuron pascaganglionik menuju organ

efektor (otot jantung, otot polos, atau kelenjar).

SISTEM SARAF OTONOM

Page 72: Sistem Saraf

Mengendalikan fungsi motorik viseral Tidak dengan mudah dikendalikan dg

kehendak Terdiri dari sistem saraf simpatis &

parasimpatis berbeda anatomi maupun fungsinya

SISTEM SARAF OTONOM

Page 73: Sistem Saraf

Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.

Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.

Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain justru menstimulasinya

Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental

SISTEM SARAF OTONOM

Page 74: Sistem Saraf

Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi & pada pembaruan suplai energi

Sistem simpatis = sistem adrenergikStimulasi sistem ini akan menimbulkan reaksi yang meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif & perlu energi)

Sistem parasimpatis = sistem asetilkolinStimulasi pada sistem ini, timbul efek dengan tujuan menghemat penggunaan zat2 & mengumpulkan energi

Ada keseimbangan antara keduanya

SISTEM SARAF OTONOM

Page 75: Sistem Saraf

CNS jalur efferen SS otonom pleksus otonom organ efektor

Berperan 2 neuron : Neuron preganglionik : pada CNS Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada

ganglion otonom)

SISTEM SARAF OTONOM

Page 76: Sistem Saraf

Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut saraf

Tersusun dari ganglion2 pada daerah : 3 psg ganglion servikal 11 psg ganglion torakal 4 psg ganglion lumbal 4 psg ganglion sakral 1 psg ganglion koksigen

Sering disebut sistem saraf torakolumbar Fungsi :

Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik otot tak sadar pada kulit

Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar

Sistem saraf simpatis

Page 77: Sistem Saraf

Disebut sistem saraf kraniosakral Terbagi menjadi 2 bagian

Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7 (fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)

Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 membentuk urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2 SS simpatis membentuk pleksus yang mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih

Sistem saraf parasimpatis

Page 78: Sistem Saraf

SISTEM SARAF OTONOM

Sistem asetilkolin Rest, digest or repose Saat tubuh tidak aktif Mis. Digesti, ekskresi,

urinasi Menyimpan energi Segmen spinal

kraniosakral (CN III, VII, IX, X & S2-4)

Sistem adrenergik Fight, Flight or Fright Saat tubuh aktif Mis. Berkeringat nafas

dalam , peningkatan denyut jantung

Menggunakan energi Segmen spinal

torakolumbal (T1-L2)

Parasimpatis Simpatis

Page 79: Sistem Saraf

SISTEM SARAF OTONOM

Serabut preganglionik panjang/pascaganglionik pendek

“D” division : Digestion, defecation & diuresis

Serabut praganglionik pendek/ pasca ganglionik panjang

“E” division : Exercise, excitement, emergency & embarrassment

Parasimpatis Simpatis

Page 80: Sistem Saraf

Neurotransmiter pada SS Otonom

• Neurotransmiter neuron simpatik praganglionik : asetilkolin (Ach) menstimulasi potensial aksi neuron pascaganglionik

• Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron simpatik pascaganglionik : noradrenalin/norepinefrin

• Neurotransmiter pada seluruh neuron praganglionik dan sebagian besar neuron pascaganglionik parasimpatik asetilkolin (ACh)

Page 81: Sistem Saraf
Page 82: Sistem Saraf
Page 83: Sistem Saraf

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Eye (Iris) Stimulates constrictor muscles. Pupil constriction

Stimulates dilator muscles. Pupil dilates.

Eye (Ciliary muscle) Stimulates. Lens accommodates – allows for close vision

No innervation.

Salivary Glands Watery secretion Mucous secretion

Sweat Glands No innervation Stimulates sweating in large amounts (Cholinergic)

Gallbladder Stimulates smooth muscle to contract and expel bile

Inhibits gallbladder smooth muscle

Page 84: Sistem Saraf

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Cardiac Muscle Decreases HR Increases HR and force of contraction

Coronary Blood Vessels Constricts Dilates

Urinary Bladder; Urethra Contracts bladder smooth muscle; relaxes urethral sphincter

Relaxes bladder smooth muscle; contracts urethral sphincter

Lungs Contracts bronchiole (small air passage) smooth muscle

Dilates bronchioles

Digestive Organs Increases peristalsis and enzyme/mucus secretion

Decreases glandular and muscular activity

Liver No innervation No innervation (indirect effect)

Page 85: Sistem Saraf

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Kidney No innervation Releases the enzyme renin which acts to increase BP

Penis Vasodilates penile arteries. Erection

Smooth muscle contraction. Ejaculation.

Vagina; Clitoris Vasodilation. Erection Vaginal reverse peristalsis

Blood Coagulation No effect Increases coagulation rate

Cellular Metabolism No effect Increases metabolic rate

Adipose Tissue No effect Stimulates fat breakdown

Page 86: Sistem Saraf

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Mental Activity No innervation Increases alertness

Blood Vessels Little effect Constricts most blood vessels and increases BP. Exception – dilates blood vessels serving skeletal muscle fibers (cholinergic)

Uterus Depends on stage of the cycle

Depends on stage of the cycle

Endocrine Pancreas Stimulates insulin secretion

Inhibits insulin secretion

Page 87: Sistem Saraf
Page 88: Sistem Saraf
Page 89: Sistem Saraf

Pilih 10 soal untuk dijawab 1. Apakah yang dimaksud sistem saraf pusat? Sebutkan fungsinya2. Apakah yang dimaksud dengan mielin?3. Apakah fungsi hipotalamus?4. Berapakah jumlah saraf spinal? Saraf kranial?5. Apakah neurotransmiter ? Apakah peran/fungsinya?6. Apa yang dimaksud sistem saraf otonom?7. Apa peran sistem saraf otonom8. Terbagi menjadi sistem saraf apa sajakah SS otonom?9. Apakah yang dimaksud dengan potensial aksi? 10. Apakah yang dimaksud dengan gerak refleks ?11. Apa yang dimaksud dengan sinaps ?12. Apakah yang dimaksud dengan akson dan sel glia ?

Quiz