SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

40
TRANSMISSION NETWORK presented by : Muh . Yusri Bachtiar Sri Handayani Lisanuddin Alwi Ismail Medibiku Pembimbing : Ir. Makmur Saini . MT

Transcript of SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

TRANSMISSION NETWORKpresented by :

Muh. Yusri Bachtiar

Sri Handayani

Lisanuddin Alwi

Ismail MedibikuPembimbing : Ir. Makmur Saini. MT

PREFACEpusat-pusat pembangkit tenaga listrik umumnya terletak jauh dan tempat-tempat dimana tenaga listrik itu digunakan atau pusat-pusat beban. Oleh karena itu tenaga listrik yang dibangkitkan harus disalurkan melalui kawat atau saluran transmisi.

SALURAN TRANSMISI AC / DC

Didalam sistem AC ada sistem satu fasa dan sistem tiga fasa. Sistem tiga fasa mempunyai kelebihan dibandingkan sistem satu fasa karena :

1. Daya yang disalurkan lebih besar

2. Nilai sesaatnya konstan

3. Mempunyai medan magnet putar

TEGANGAN TRANSMISIUntuk daya yang sama maka daya gunapenyaluran akan naik apabila rugi-rugitransmisi diturunkan maka tegangantransmisi dinaikkan.Oleh karena itupemilihan tegangan transmisi dilakukandengan memperhitungkan daya yangdisalurkan, jumlah rangkaian, jarakpenyaluran, keandalan (Reliability),biaya peralatan untuk tegangantertentu.

Namun beberapa tahun terakhir inipenyaluran arus searah (DC)dikembangkan dibeberapa bagian duniakarena mempunyai keuntungan misalnyaisolasi lebih sederhana, daya guna(efficiency) lebih tinggi serta tidak adanyamasalah stabilitas sehingga dimungkinkanjarak jauh.

KOMPONEN UTAMA

SALURAN TRANSMISI

1. Menara transmisi atau tiang

transmisi beserta pondasinya

2. Kawat Penghantar (conductor)

3. Isolator-isolator

4. Kawat tanah (ground wires)

Bahan konduktor (penghatar) yang dipergunakan untuk saluran energi listrik perlu memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

a. Konduktivitas tinggi

b. Kekuatan tarik mekanikal tinggi

c. Titik berat

d. Biaya rendah

e. Tidak mudah patah

1. Pasangan Isolator

Pasangan isolator yang dimaksud

disini adalah pasangan-pasangan

logam dan perlengkapan lainnya

guna menghubungkan penghantar,

isolator dan tiang transmisi.

2. Pengotoran Isolator

Tahanan isolasi dari permukaan isolasi yang bersih besar sekali. Nilainya menjadi sangat berkurang menjadi beberapa mega ohm saja, bila permukaannya menjadi kotor (pulluted) karena isolator tersebut terpasang didaerah-daerah industri atau ditepi laut.

3. Pemburukan Isolator

Pemburukan isolator adalah

berkurangnya daya isolasi dari isolator

karena mungkin mengalami keretakan

pada porselinnya atau karena telah

digunakan bertahun-tahun.

KARAKTERISTIK SALURAN

TRANSMISI :1. Konstanta saluran

2. Gejala Korona

3. Karakteristik Penyaluran Daya

4. Kapasitas saluran transmisi

5. Pentanahan

Konstanta Saluran

1. Tahanan 2. Induktansi

3. Kapasitansi 4. Konduktansi

A

lR S

rlL 10log4605,0

r

hC

2log

02413,0

10

R

G1

Gejala Korona1. Tegangan kritis untuk gejala korona

4343,0

1log

301,01

2

2010

3/2

r

Dr

rEo

dimana :

= kepadatan udara relatip =

t = suhu udara (ºC)

D = jarak ekivalen antar kawat (cm)

r = jari-jari kawat (cm)

t

b

273

386,0

Berisik korona (corona noise)merupakan masalah yang serius bagipenerimaan radio pada frekwensimedium. Karakteristik berisik inidipengaruhi oleh gradien tegangan padapermukaan kawat, kondisi permukaankawat dan cuaca sekeliling. Berisik inidipancarkan dari permukaan kawat, danmerupakan gejala yang sulitmenerangkannya. Teorinya belumdiketahui secara pasti, serta masihdiselidiki terus di beberapa negara.

Brisik Korona

Karakteristik Penyaluran Daya

jX

Vs VR

R

ZZL

Is IR

Saluran pendek

Y

Is IR

Vs VR

P

VP

2

Z

2

Z

Saluran menengah

Y

Is IR

Vs V(x)

P

VPVR

xZ

2

xZ

2

)( xxV

)(xf)( xxf

x x

Saluran panjang

ZIZY

EE rrs )2

1(

Kriteria untuk menentukan kapasitas saluran dilakukan dengan dua cara :

(1) Pembebanan Impedansi Surja

(2) Koefisien Kapasitas.

Kapasitas saluran transmisi

1. Cara Pembebanan Impedansi surya

Beban saluran transmisi Pn dinyatakan

oleh persamaan :

s

ra

Z

EP

2

dimana :

Er = tegangan kawat pada ujung

penerimaan (kV)

Zs = impedansi surja dari saluran ()

2. Cara Koefisien Kapasitas

Kapasitas saluran tranmisi Pr dapat dinyatakan sebagai fungsi dari tegangan pada titik penerimaan Kr (kV) fan panjang L (km):

Dimana :

k = koefisien kapasitas

= 600 untuk saluran 60 kV

= 800 untuk saluran 100 kV

= 1200 untuk saluran 140 kV ke atas

L

EkP r

2

PentanahanPentanahan tiang terdiridari kawat tembaga ataukawa baja yang diklempada pipa pentanahanyang ditanam didekatpondasi tiang ataudengan menanam plataluminium/tembagadisekitar tiang yangberfungsi untukmengalirkan arus darikawat tanah akibatsambaran petir.

Metode pentanahan

Perencanaan Saluran

Transmisi Udara

1. Jarak antar kawat

2. Jumlah isolator

3. Pengukuran andongan dengan gelombang

Jarak antar kawat

Rumus Percy H. Thomas

Percy H. Thomas memberikan rumus untuk

menentukan jarak-jarak horizontal antara

kawat-kawat ditengah-tengah gawang sebagai

berikut :

2

LA

w

dCd

Menurut Safety Code Formula

Menurutnya jenis kawat itu adalah :

Menurut VDE

1283.0

ba

150

N

k

Ulfka

Tinggi Kawat di atas Tanah

Menurut Safety Code Formula, tinggi

kawat minimum diatas tanah :

20 ft + (KV – 50)0,5” + 0,75 (bt,maks - bt,kerja)

Jumlah isolator standar minimum sesuai dengan

tegangan kerja adalah:

Tegangan kerja

KV

Rata-rata jumlah

isolator standar (!)BIL KV

69

115

138

150

230

5

8

9

11

15

350

500

650

750

1.050

TANKS FOR ATTENTION