Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

10
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN RSUD RAA SOEWONDO PATI

description

sistem rujukan puskesmas

Transcript of Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN RSUD RAA SOEWONDO PATI

SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN RSUD RAA SOEWONDO PATIDengan diberlakukannya regionalisasi sistem rujukan pelayanan kesehatan di Jawa tengah, maka dibutuhkan identifiksi kasus rujukan ibu hamil, bersalin dan nifas yang membutuhkan rujukan terencana dan emergency ke RS PONEK 24 jam.

Latar BelakangPONEK 24 jam terbagi menjadi 2 jenis kasus yaitu :Kelompok AKelompok ibu yang mengalami masalah dalam kehamilan saat ANC dan diprediksi akan mempunyai masalah dalam persalinan, misal : hipertensi dalam kehamilan, dekompensasi cordis dalam kehamilan, dll.

Sistem Rujukan di RSUD RAA SOEWONDO PATI2. Kelompok B1 Prediksi ANC tidak bermasalah, namun pada saat inpartu terjadi masalah, misal : perdarahan pervagina dengan komplikasi, eklamsi, dll.Berdasarkan kriteria kelompokdiatas, RSUD RAA SOEWONDO PATI melakukan penapisan sebagai berikut :NOKOMPLIKASI/ KASUSKETYATIDAK1.Abortus- Iminent- Inspien - Inkompkletus- Missed Abortus - Mola Hidatidosa2.Kehamilan Ektopik3.Hiperemesis Grafidarum dengan dehidrasi akut4.Pre- Eklamsi Berat (Tensi 160/100, 160/100, protein urin +2) dan eklamsia 5.Perdarahan Antepartum Solusio plasenta Plasenta previa totalis6.Penyakit lain sebagai komplikasi kehamilan dan persalinan yang mengancam nyawa ibu:Decompensasi cordisAsthma aktif seranganDiabetes MelitusTBC aktifMalariaGizi burukInfeksi menular seksualHIV/AIDSShock/kondisi ibu gawatIbu dalam kondisi sepsis/infeksiIkterik (Hepatitis aktif) 7.Hamil dengan anemia berat (HB 7 gram %)8.Inpartu Riwayat Bedah Caesar9.Persalinan kurang bulan ( Hamil 36 minggu)10.Gawat JaninDJJ(160 x/menit, sudah dipantau 45 menitOligo hidromnion (ada pemeriksaan penunjang / USG dari medis ) 11.Hamil Preterm, aterm, serotinus belum dalam persalinan atau Persalinan kala I fase laten lama, ketuban pecah lama >24 jam. 12.Inpartu dengan tanda RUI / ruptur uteri13.Tinggi fundus uteri 40 cm /suspek janin besar14 Presentasi Majemuk /GandaTali pusat terkemuka/menumbungTeraba bagian-bagian lain janin selain kepala/bokong 15.Inpartu letak sungsang dengan faktor resiko

PENAPISAN IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS DI RUMAH SAKIT

NOKOMPLIKASI/ KASUSKETYATIDAK16.Inpartu bukan belakang kepala ( UUB, muka, dahi, dagu, letak lintang ) 17. Gemely dalam persalinan18.Kehamilan lewat bulan (42 minggu ) belum dalam persalinan19. Kala II premi > 2 jam, multi > 1 jam di pimpin meneran belum lahir, syarat VE tak terpenuhi (PONED belum ada fasilitas VE)20. Partograf lewat garis bertindak21.Perdarahan post partum ( Retplas, Atonia uteri, Infersio / prolap uteri,placenta restan )22.Laserasi jalan lahir derajat III-IV totalis ruptur porsio23.Hamil aterm, inpartu, kepala belum masuk PAP, TB ibu 140 -145 cm, Ashoren tes 24.Hamil / inpartu dengan kelainan / cacat bayi ( Hidrocefal,dll ) ada hasil pemeriksaan penunjang medis.Masih banyak pasien rujukan yang belum masuk indikasi rujukan ke RS PONEK, contoh : pasien kiriman bidan di diagnosa kala 1 lama ternyata dari pemerksaan medis RS belum ada pembukaan (pasien BDP).Pasien BPJS PBI langsung datang sendiri ke RS tanpa rujukan bidan (tanpa indikasi) kurang sosialisasi tentang sistem BPJS ke mayarakat. Kendala Pasien BPJS yang periksa ke dokter Sp.OG dan mendapat rujukan ke RS, langsung datang ke RS tanpa ada rujukan PPK 1 PPK 1 bingung membuat rujukan yang sesuai dengan indikasi (penapisan).Belum adanya informed consent kepada pasien dan keluarga pasien dari PPK 1, sehingga sesampai di RS terjadi kebingungan pasien dan keluarga pasien mengenai prosedur sistem BPJS.(inform consen persetujuan rujukan ) rangkap dua , 1. diikutkan rujuk ,1,untuk arsip Yang memakai syarat rujukan penapisan dan patograf untuk pasien BPJS ditingkat rujukan regional adalah kasus obstetri / kehamilan saja (keputusan dari bagian askes RSU) Usulan : diprogram BPJS ini tidak ada batas anak / kehamilan , mohon lintas lintas yang terkain dengan program ini semacam ada MOU untuk memasukkan program KB MKJP sesuai kasus pasien (terutama BPJS PBI ) dalam INACBG tarif KB belum ada.Pada prinsipnya RSUD RAA SOEWONDO PATI setuju dengan surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi jawa Tengah Nomor : 447/4415/2013/5.2 tanggal: 30 desember 2013