Sistem Respirasi

38
Sistem Respirasi (3) : Respirasi pada Manusia 0 SHARES Share on Facebook Tweet on Twitter Artikel ini telah dibaca 66,149 kali Dulu kita sudah bahas mengenai proses respirasi pada hewan tingkat rendah dan respirasi pada vertebrata . Sekarang kita akan bahas proses respirasi pada manusia. Pernapasan atau respirasi merupakan serangkaian langkah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran sisa berupa karbondioksida dan uap air. Oksigen diperlukan oleh seluruh sel -sel tubuh dalam reaksi biokimia (oksidasi biologi ) untuk menghasilkan energi berupa ATP (adenosin tri phosphat). Reaksi tersebut menghasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang kemudian dihembuskan keluar. Jadi tujuan respirasi sebenarnya adalah untuk membentuk ATP yang diperlukan untuk seluruh aktivitas kehidupan. Berdasarkan tempat terjadinya pertukaran gas O 2 dan CO 2 , pernapasan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: pernapasan luar/respirasi eksternal, yaitu pertukaran O 2 dalam alveolus dengan CO 2 dalam darah. pernapasan dalam/respirasi internal, yaitu pertukaran gas O 2 dengan CO 2 dari aliran darah dengan sel-sel tubuh

description

Kesehatan

Transcript of Sistem Respirasi

Sistem Respirasi (3) : Respirasi pada Manusia0 SHARES Share on Facebook Tweet on Twitter Artikel ini telah dibaca 66,149 kali

Dulu kita sudah bahas mengenai proses respirasi pada hewan tingkat rendah dan respirasi pada vertebrata. Sekarang kita akan bahas proses respirasi pada manusia.Pernapasan atau respirasi merupakan serangkaian langkah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran sisa berupa karbondioksida dan uap air. Oksigen diperlukan oleh seluruh sel-sel tubuh dalam reaksi biokimia (oksidasi biologi) untuk menghasilkan energi berupa ATP (adenosin tri phosphat). Reaksi tersebut menghasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang kemudian dihembuskan keluar. Jadi tujuan respirasi sebenarnya adalah untuk membentuk ATP yang diperlukan untuk seluruh aktivitas kehidupan.Berdasarkan tempat terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2, pernapasan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: pernapasan luar/respirasi eksternal, yaitu pertukaran O2 dalam alveolus dengan CO2 dalam darah. pernapasan dalam/respirasi internal, yaitu pertukaran gas O2 dengan CO2 dari aliran darah dengan sel-sel tubuhAlat-alat Respirasi pada ManusiaOrgan-organ pernapasan manusia terdiri atas:1. Hidung, merupakan jalan masuknya udara. Di dalam rongga hidung udara akan mengalami penyaringan dan penghangatan2. Farink (tekak), merupakan persimpangan tenggorokan dengan kerongkongan3. Larink (pangkal tenggorokan), di dalamnya terdapat pita suara (syrink)4. Trakhea (tenggorokan), dindingnya terdiri atas epitel yang bersilia (bagian dalam), cincin tulang rawan yang berotot polos (tengah), dan jaringan ikat (lapisan luar). Trakhea merupakan jalan nafas dari hidung ke paru-paru5. Bronkhus, adalah percabangan trakhea ke kiri dan ke kanan6. Bronkhiolus, percabangan bronkus7. Alveolus (gelembung paru-paru), banyak mempunyai kapiler darah, di sinilah terjadi pertukaran O2 dan CO2. Kumpulan alveolus inilah yang membentuk paru-paru (pulmo). Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura rangkap dua, dan di antara keduanya terisi oleh cairan limfe.

Mekanisme PernafasanGerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan (medulla oblongata) yang terdapat di otak. Sedangkan keinginan bernafas adalah karena adanya rangsangan dari konsentrasi CO2 dalam darah. Bila kita menahan napas dalam waktu tertentu, maka dorongan untuk bernapas semakin besar. Ini terjadi karena kadar CO2 dalam darah semakin meningkat dan akan memacu pusat pernapasan agar organ pernapasan melakukan gerakan bernapas.Ada dua cara pernafasan yang dilakukan manusia, yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut. Organ yang terlibat pada pernafasan dada adalah tulang rusuk, otot antar rusuk (intercostae), dan paru-paru. Sedangkan pada pernafasan perut yang terlibat adalah diafragma, otot perut, dan paru-paru.1. Pernapasan dada Inspirasi : Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi, maka tulang rusuk terangkat, volume rongga dada akan membesar sehingga tekanan udara di dalamnya menjadi lebih kecil daripada tekanan udara luar, sehingga udara masuk ke paru-paru. Ekspirasi : Bila otot antar tulang rusuk relaksasi, maka posisi tulang rusuk akan menurun, akibatnya volume rongga dada akan mengecil sehingga tekanan udara membesar, akibatnya udara terdorong ke luar dari paru-paru.2. Pernapasan perut Inspirasi : Bila otot diafragma berkontraksi, maka posisi diafragma akan mendatar, akibatnya volume rongga dada bertambah besar, tekanan mengecil, sehingga udara masuk ke paru-paru Ekspirasi : Bila otot diafragma relaksasi, maka posisi diafragma naik/melengkung, sehingga rongga dada mengecil, tekanan membesar, akibatnya udara terdorong keluar.Ekspirasi bukan saja akibat otot-otot antar tulang rusuk dan diafragma yang berelaksasi, tetapi juga karena kontraksi otot dinding perut.

Volume Udara PernafasanVolume udara yang dipernafaskan sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh cara dan kekuatan seseorang melakukan respirasi. Udara yang dipernafaskan oleh tubuh dapat digolongkan menjadi:1. Volume Tidal (VT) : Volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat aktivitas pernapasan biasa (500 cc).2. Volume Komplemen (VK) : Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc)3. Volume Suplemen (VS) : Volume udara yang masih dapat dihembuskan secara maksimal dari dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa (1500 cc)4. Volume Residu (VR) : Volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya (1000 cc)5. Kapasitas Vital (KV) : Volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS)6. Kapasitasi Total (KT) : Volume total udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru (KT = KV + VR)Frekuensi PernafasanPada umumnya setiap menit manusia mampu bernapas antara 15 18 kali. Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Umur, umumnya makin bertambah umur seseorang akan makin rendah frekuensi pernapasannya Jenis kelamin, umumnya laki-laki lebih banyak gerak, sehingga lebih banyak memerlukan energi Suhu tubuh, makin tinggi suhu tubuh semakin cepat frekuensi pernapasannya Posisi tubuh, ini berpengaruh terhadap mekanisme inspirasi dan ekspirasi Kegiatan, karena orang yang giat melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dari pada orang yang sedang santaiBagaimana pertukaran O2 dan CO2 bisa berlangsung?Saat kita menghirup udara, O2 akan bergerak menembus alveolus paru-paru, lalu diikat dan diangkut oleh darah menuju ke seluruh jaringan tubuh. Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh hemoglobin/eritrosit, sedangkan yang 2-3 % lagi akan larut dan diangkut oleh plasma darah. Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin (HbO2). Persamaan reaksi oksigen dengan hemoglobin adalah sebagai berikut:Hb + O2 -> HbO2 (pengikatan oksigen oleh darah di alveolus paru-paru)HbO2 > Hb + O2 (pelepasan oksigen oleh darah, selanjutnya oksigen diambil oleh sel-sel tubuh)Perpindahan oksigen dari atmosfer ke alveolus paru-paru, lalu ke darah, dan selanjutnya ke dalam jaringan tubuh dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen. Tekanan udara adalah satu atmosfer atau 760 mmHg, sedangkan tekanan parsial oksigennya adalah 150 mmHg. Tekanan parsial oksigen pada kapiler darah adalah 100 mmHg, sedangkan tekanan parsial oksigen dalam jaringan tubuh antara 0 sampai 40 mmHg. Keadaan inilah yang memungkinkan oksigen berdifusi dari luar ke darah lalu ke jaringan.Hal yang berkebalikan terjadi pada perpindahan CO2. Tekanan parsial CO2 yang tertinggi adalah jaringan tubuh. Berturut-turut semakin rendah pada darah dan di luar tubuh. Dengan cara yang sama CO2 dapat berpindah secara difusi dari jaringan hingga keluar tubuh.Proses pengangkutan CO2Proses oksidasi biologi di dalam sel dan jaringan akan menghasilkan zat-zat sisa seperti CO2 dan H2O. Zat-zat ini harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh. CO2 yang dihasilkan oleh jaringan akan keluar dari sel dan masuk ke dalam darah untuk beredar bersama darah. Di dalam darah CO2 akan diangkut ke paru-paru dalam tiga bentuk, yaitu:a. Diangkut dalam bentuk HCO-3 (bikarbonat) oleh plasma darah (60%-70%)CO2 bereaksi dengan H2O plasma (cairan sel) dari eritrosit dengan bantuan enzim karbonat anhidrase menyebabkan terbentuknya asam karbonat (H2CO3). H2CO3 lalu terurai menjadi ion H+ dan HCO-3 (bikarbonat). Karena ion H+ dapat menyebabkan perubahan pH (keasaman), oleh sebab itu segera diikat oleh Hb menjadi HHb (asam hemoglobin). Sedangkan ion HCO-3 akan segera meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO-3 di dalam eritrosit diganti oleh ion klor (Cl). Inilah yang disebut dengan pertukaran klorida.Di dalam paru-paru reaksi yang berkebalikan terjadi. HCO-3 yang telarut dalam plasma darah akan bergabung kembali dengan H+ yang semula diikat Hb membentuk H2CO3 kembali, juga dengan bantuan karbonat anhidrase. H2CO3 lalu terurai kembali menjadi CO2 dan H2O, kemudian akan dikeluarkan dari dalam paru-paru. Sementara itu Hb yang telah melepaskan H+ akan mengikat kembali O2 di alveolus.b. CO2 akan diikat oleh Hb membentuk karbominohemoglobin (25%)CO2 + Hb > HbCO2c. CO2 diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat / H2CO3 (6% 10%)struktur system respirasi 2STRUKTUR SISTEM RESPIRASI

Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O) yang dibutuhkan tubuh untukmetabolisme sel dan karbondioksida (CO) yang dihasilkan dari metabolismetersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

STRUKUTUR SISTEM RESPIRASI

Sistem respirasi terdiri dari:

1. Saluran nafas bagian atasPada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disarung dandilembabkan2. Saluran nafas bagian bawahBagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas ke alveoli3. Alveoliterjadi pertukaran gas anatara O2 dan CO24. Sirkulasi paruPembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah venameninggalkan paru.5. Paruterdiri dari :a. Saluran nafas bagian bawahb. Alveolic. Sirkulasi paru6. Rongga PleuraTerbentuk dari dua selaput serosa, yang meluputi dinding dalam ronggadada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru atau pleuraveseralis7. Rongga dan dinding dadaMerupakan pompa muskuloskeletal yang mengatur pertukaran gas dalamproses respirasi

ANATOMI SISTEM RESPIRASI Presentation Transcript ANATOMI SISTEM RESPIRASI By Mahdalena S Kep Ns SISTEM RESPIRASI HIDUNG FARING LARING TRAKHEA BRONCHUS BRONCHIOLUS ALVEOLI ALVEOLUS Hidung/ Nasal bagian eksternal : kulit disangga kartilago dan tulang hidung. Internal : selaput lendir / konka nasalis (inferior, medial, superior) Fungsi : 1. sebagai saluran udara pernafasan Penyaring udara pernafasan oleh bulu hidung Menghangatkan udara pernafasan oleh mocusa 2. Faring / tekak / tenggorok Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernafasan dan jalan makanan Ke atas dg rongga hidung, ke depanh dg rongga mulut, ke bawah depan ke laring, bawah belakang dg esofagus. 3. Laring/ pangkal tenggorok Fungsi utama memungkinkan Vokalisasi /pembentuk suara Melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk Menghubungkan faring dan trachea. 4. Trachea/ Batang Tenggorok Terdiri dari 16-20 cincin cartilago berbentuk cincin ( hurup C ) Panjang trachea 9-11cm Selaput lendir berbulu getar di bag dalam disebut Sel bersilia berfungsi mengeluarkan benda asing. Yg memisahkan trachea menjadi brunkus kiri dan kanan di sebut KARINA. SISTEM PERNAFASAN BAWAH/ PARU-PARU Bronkus Terletak di ketinggian vertebra torakalis ke IV dan V Bronkus kanan lebih pendek dan lebar, terdiri 6-8 cincin, mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri lebih panjang dan ramping, terdiri 9-12 cincin,mempunyai 2 cabang. 2. Bronkiolus 1. 3. 4. Alveoli Fungsi pertukaran O2 dan CO2 Terdiri dari sekitar 700jt gelembung paru, bila di bentangkan sekitar 90m 2 Terdiri 3 sel aveolar ( Tipe 1 membentuk dinding alveolar, Tipe 2 aktif secara metabolik, mensekresi surfactan, Tipe 3 sbg Magrofag ) Alveolus PARU -PARU Terletak di dalam rongga dada, menghadap rongga mediastinum, di depan jantung. Terbagi 2 yaitu: Paru kanan: 3 lobus, 10 segment ( superior 5 segment, medial 3 segment, inferior 2 segment) Paru Kiri: 2 lobus, 10 segment ( Superior 5 segment, Inferior 5 segment) Di bungkus 2 Pleura: Pleura viseralis ( langsung membungkus paru2) Pleura Parietalis ( melapisi rongga dada sebelah dalam) Mediastinum adalah dinding yg membagi rongga thorak menjadi 2 bagian. Rongga dan dinding dada terbentuk oleh: Otot otot interkostalis - Otot otot pektoralis mayor dan minor - Otot otot trapezius - Otot otot seratus anterior/posterior - Kosta- kosta dan kolumna vertebralis - Kedua hemi diafragma - FUNGSI SISTEM PERNAPASAN Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udarapernapasan Pengertian Respirasi Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru. Proses Respirasi Peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Bernafas Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara melalui alat-alat pernapasan. Bernapas meliputi proses inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan Frekuensi pernapasan Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara permenit. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 20 kali. Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah: 1. Usia Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakinbertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun 2. Jenis kelamin Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan 3. Suhu . tubuh Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat 4. Posisi tubuh Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam.frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensipernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap. 5. Aktivitas Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida Perubahan diafragma pada saat ekspirasi dan inspirasi Fisiologi Pernafasan Bernafas : perpindahan oksigen (O2) dari udara menuju ke sel-sel tubuh dan keluarnya karbondioksida (CO2) dari sel-sel menuju udara bebas Pernafasan eksternal Difusi O2 dan CO2 melalui membran kapiler alveolus Pernafasan internal : proses transfer O2 dan CO2 antara kapiler-kapiler dan sel tubuh DUA TEMPAT PERTUKARAN GAS D I PARU-PARU Oksigen memiliki tekanan yang tinggi di dalam paruparu dan mengalir ke dalam darah CO2 memiliki tekanan yang tinggi di dalam darah dan akan mengalir ke luar DI JARINGAN Oksigen pindah menuju ke jaringan CO2 berpindah ke dalam darah Pergerakan udara Oxygen Mengikat hemoglobin di dalam sel darah merah Hemoglobin menangkap O2 di dalam kondisi hangat dan pH rendah Karbon dioksida 20% mengikat hemoglobin, 70% dlm bentuk bicarbonate dalam darah Sel darah merah mengubah CO2 menjadi HCO3- Pusat Pernafasan Persarafan pada saluran pernafasan sistem saraf parasimpatik: reseptor muskarinik respon bronkokonstriksi, vasodilatasi pulmonar, dan sekresi kelenjar mukus. sistem saraf simpatik: reseptor adrenergik a dan b (epitelium bronkus, paru-paru, otot dan sel mast) bronkodilatasi, vasokonstriksi pulmonar, dan berkurangnya sekresi kelenjar mukus. sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC) pada bronkiolus : melibatkan berbagai mediator seperti ATP, oksida nitrat, substance P, dan VIP (vasoactive intestinal peptide) respon penghambatan, meliputi bronkodilatasi, dan diduga berfungsi sebagai penyeimbang terhadap fungsi pemicuan oleh sistem kolinergik. serabut saraf aferen: reseptor peregangan(strech), di trakea dan bronkus bagian atas bronkodilatasi dan peningkatan denyut jantung reseptor iritan, di bagian atas saluran nafas batuk, bronkokonstriksi, dan sekresi mukus. Serabut C (reseptor jukstakapiler), yaitu serabut tidak bermielin yang berujung di parenkim paru dan dinding bronkus berespon terhadap stimulus mekanis maupun kimiawi pola nafas shallow yang cepat, sekresi mukus, batuk, dan melambatnya denyut jantung. Mekanisme Pernafasan 1. Tekanan intar-pleural Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup melingkupi paru. Dalam keadaan normal paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan karena ada perbedaan tekanan atau selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan intra pleural (755 mmHg). Sewaktu inspirasi diafrgama berkontraksi, volume rongga dada meningkat, tekanan intar pleural dan intar alveolar turun dibawah tekanan atmosfir sehingga udara masuk Sedangkan waktu ekspirasi volum rongga dada mengecil mengakibatkan tekanan intra pleural dan tekanan intra alveolar meningkat diatas atmosfir sehingga udara mengalir keluar. . 2. Compliance Hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan volume dan aliran dikenal sebagai copliance. Ada dua bentuk compliance: - Static compliance, perubahan volum paru persatuan perubahan tekanan saluran nafas ( airway pressure) sewaktu paru tidak bergerak. Pada orang dewasa muda normal : 100 ml/cm H2O - Effective Compliance : (tidal volume/peak pressure) selama fase pernafasan. Normal: 50 ml/cm H2O . Compliance dapat menurun karena: - Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia, edema paru, fibrosis paru - Space occupying prosess: effuse pleura, pneumothorak - Chestwall undistensibility: kifoskoliosis, obesitas, distensi abdomen Penurunan compliance akan mengakibatkan meningkatnya usaha/kerja nafas. 3. Airway resistance (tahanan saluran nafas) Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas FISIOLOGI PERNAPASAN VENTILASI DIFUSI TRANSPORTASI PERTUKARAN JARINGAN GAS DALAM VENTILASI VENTILASI PULMUNAL: Masuk keluarnya udara antara atmosfir dg alveoli paru. Prinsif Fisika : udara mengalir dari tempat tekanan ke tempat tekanan yang rendah. ( Paru adalah struktur elastis dapat mengembang dan mengempis seperti balon, sesuai perubahan volume rongga dada. Paru dikelilingi lapisan tipis cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas bagi pergerakan paru dalam rongga thorax. Dibentuk dlm jumlah yg Hukum Boyle Hukum Boyle : Tekanan pada ruangan tertutup berbanding terbalik dengan volume nya Bila rongga dada mengembang Volume paru akan meningkat dan tekanan udara paru akan turun maka udara luar akan masuk ke dalam paru (INSPIRASI) Bila volume thorak menurun, volume paru juda menurun, dan tekanannya meningkat sehingga udara keluar dari paru-paru(EKSPIRASI). Pada pernafasan normal ( Eupnea/quiet Breathing) inspirasi berlangsung aktif oleh kontraksi otot, pada ekspirasi berlangsung pasif oleh daya elastisitas (elastic recoil) jaringan. Saat latihan atau secara sadar melakukan ekspirasi secara kuat, terdapat tambahan aktifitas kontraksi otot. . Otot yang bekerja saat inspirasi normal untuk mengembangkan cavum thorax : Musculus Diafragma, berkontraksi menjadi datar. M Intercostalis Externa, meregangkan costa dan sternum ke depan. Saat INSPIRASI DALAM selain kontraksi kedua otot di atas, di tambah dengan otot: M Sternocleido Mastoideus Musculus Scalenus. Otot. Yang Bekerja Saat EKSPIRASI Normal ( Quiet Ekspirasi) berlangsung pasif, terjadi relaksasi musculus; Diafragma sehingga melengkung ke atas (superior) Intercostalis eksterna sehingga sternum kembali ke posisi istirahat. Sedang Pada EKSPIRASI Kuat (dalam) terjadi Kontraksi: M Intercostalis Interna M Rectus Abdominalis M Tranversus Abdominalis M Obligus Eksterna . Selama berlangsung nya Ventilasi Paru (Pernafasan) yang berupa Inspirasi dan Ekspirasi terjadi perubahan: Volume paru Tekanan alveolus ( turun saat inspirasi (0-(-1) cm H2O, naik saat ekspirasi (0-(+1)cm H2O)) Tekanan pleura (intra pleura) Tekanan transpulmoner Beda tekanan alveolus dan pleura. Merupakan beda tekanan alveoli dan tekanan permukaan luar paru. Merupakan nilai elastisitas dalam paru yang cenderung mengempiskan paru pada tiap titik pengembangan disebut tekanan daya lenting paru. REGULASI VENTILASI Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh sistem syaraf dan kadar/konsentrasi gas-gas yang ada di dalam darah Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur: -Rate impuls Respirasi rate -Amplitudo impuls Tidal volume Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior medulla oblongata, pusat kemo reseptor : anterior medulla oblongata, pusat apneu dan pneumothoraks : pons. Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCo2, pH darah, DIFUSI Gerakan pertukaran O2 dan CO2 didalam alveoli dan darah didalam kapiler sekitarnya. Difusi oksigen dari alveoli ke pembuluh darah paru dan difusi karbondioksida dalam arah sebaliknya melalui membran pernafasan. Prinsip-prinsip Fisis Pertukaran Gas ; Difusi O2 dan CO2 melaluiMembran pernafasan Difusi Gas berdasarkan Molekul: makin tinggi tekanan gas makin rapat molekul gas, makin besar energi unuk saling berbenturan. Difusi Netto Gas Satu Arah Efek Gradien Konsentrasi : Difusi mengalir dari tempat dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi Gas melalui Jaringan Daya larutnya yang tinggi dalam lipid Pembatas utama kecepatan difusi gas adalah melalui air jaringan (tissue water), misalnya melalui membran sel. Difusi gas melalui jaringan membran pernafasan, hampir sama dengan difusi gas melalui air. Udara alveolus mempunyai komposisi konsentrasi gas yang tidak sama dengan udara atmosfer. Difusi gas Melalui Membran Pernafasan Alveolus sangat tipis di dalamnya terdapat jaringan kapiler yg hampir padat dan saling berhubungan sebagai suatu lembaran aliran darah. Gas alveolus berada sangat dekat dengan darah alveolus. Membran ini dikenal sbg membran pernafasan atau membran paru. Faktor2 yg mempengaruhi kecepatan difusi Gas melalui Membran Pernafasan. Ketebalan Membran( edema, fibrosis, ketebalan>>) Luas permukaan membran (lobektomi, emfisema) Koefisien difusi gas dalam substansi membran ( berbanding lurus dg kelarutan gas dan berbanding terbalik dg akar pangkat 2 molekul) Perbedaan tekanan antara kedua sisi membran (perbedaan tekanan parsial gas dalam alveoli dg tekanan dalam darah). Transportasi gas (perfusi) Adalah: Proses perpindahan gas dr paru ke jaringan dan dr jaringan ke peru dgn bantuan aliran darah. oksigen kapiler jaringan tubuh karbondioksida jar. Tbhkapiler Trasportasi gas oksigen: Berikatan dgn Hb (Oxyhemoglobin 97%) Larut dlm plasma (3%) Transport karbondioksida: Larut dlm plasma Berikatan Hb (Carbaminohemoglobine 30% Sebagai HCO3 TRANSPORTASI DALAM DARAH PENGANGKUTAN O2 & CO2 OLEH DARAH Transport Oksigen dalam Arteri 98% darah paru teroksigenasi sampai PO 2 104 mmHg 2% langsung dari aorta lewat sirkulasi bronkhial menyuplai jaringan Paru dg PO2 hampir sama dg Vena 40mmHg (ALIRAN PINTAS). Transport Oksigen dalam keadaan terlarut 3% jumlah total, bandingkan 97% yang di transport Hb. Bila seseorang menghirup O2 pada PO2s alveoli sangat tinggi, jumlah yg di transport dlm bentuk terlarut menjadi berlebihan, sehingga terjadi kelebihan yg serius dalam jaringan dan mengakibatkan keracunan O2. Transport Karbondioksida dalam darah Transport CO2 lebih mudah di banding O2 pada orang normal dlm keadaan istirahat. Bentuk2 Kimia CO2 saat di transport: Untuk memulai proses transport CO2, maka CO2 dalam bentuk gas berdifusi keluar dari sel jaringan dalam bentuk molekul CO2 yang terlarut. Waktu memasuki kapiler CO2 segera bereaksi secara kimia dan fisika. Transport Karbondioksida dalam darah Hanya sebagian kecil CO2 di transport dalam bentuk terlarut ke paru (7%) Transport CO2 dalam bentuk ion bikarbonat. CO2 yg terlarut dalam darah bereaksi dg air membentuk asam karbonat, Enzim karbonik anhidrase pd eritrosit mengkatalis reaksi ini memungkinkan sejumlah besar CO2 beraksi dg cairan eritrosit bahkan sebelum darah tersebut meninggalkan jaringan. . Selanjutnya Asam Karbonat berdisosiasi jadi ion H & ion Bikarbonat. Sebagian besar ion H bercampur dg Hb dlm Eritrosit sebabprotein Hb merupakan dapar asam-basa kuat. Sebaliknya banyak ion HCO3 berdifusi dari eritrosit ke dalam plasma. Sementara ion Clorida berdifusi ke dlm eritrosit dan menggantikannya (chlorid Shift). sehingga kadar Cl vena lebih dari kadar Cl arteri. Dibawah pengaruh Karbonat Anhidrase, gabungan CO2 dg air dlm eritrosit bersifat reversible dan dua arah, meliputi sekitar 70% FUNGSI RESPIRASI DAN NON RESPIRASI DARI PARU 1. Respirasi : pertukaran gas O dan CO 2. Keseimbangan asam basa 3. Keseimbangan cairan 4. Keseimbangan suhu tubuh 5. Membantu venous return darah ke atrium kanan selama fase inspirasi 6. Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif, histamine, serotonin, ECF dan angiotensin 7. Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang akan membunuh bakteri

Log In Sign UpTop of Form

Bottom of FormPRAKTIKUM 2 Fisiologi Sistem Respirasimoreby PBB Troopers4,327Download (.docx) PRAKTIKUM_2_Fisiologi_Sistem_Respirasi.docx1.56 MB 3. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum fisiologi sistem respirasi yaitu: a. Alat - Nampan bedah - Alat bedah - Lap - Stopwatch - Benang halus - Gelas kimia 250 ml - Alat suntik b. Bahan - Ikan sapu-sapu - Ikan Lele (Clarias batrachus) - Katak (2 ekor) - Air kapur - Campuran metilen biru dan larutan garam fisiologis (0,7 % NaCl) dengan perbandingan 1:1000

4. Cara Kerja 1. Pengamatan Alat Pernapasan Ikan 2. Pengamatan Oksidasi Jaringan Mengamati insang pada masing-masing ikan Mengamati katak tersebut selama 30 menit dan dibandingkan perbedaannya dengan katak kontrol Membedah katak yang disuntikkan metilen biru dan mengamati organ dalamnya Menginjeksikan 2 ml metilen biru ke dalam saccus lymphaticus dorsalispada katak Mengamati anatomi insang dan alat pernapasan tambahannya Membedah ikan secara hati-hati dari tengah permukaan ventral tubuh kemudian menyerong ke kanan sampai semua organ dalam terlihat

3. Permeabilitas Paru-Paru terhadap Gas Memotong paru-paru di daerah trakea (mengusahakan jangan sampai paru-paru bocor) Menekan paru-paru nya hingga kempis Membedah katak Paru-paru diikat dengan benang halus di daerah bronkus Memasukkan paru-paru tersebut ke dalam air kapur yang telah ditiup oleh praktikkan sehingga mengandung CO2

5. Hasil dan Pembahasan 1. Pengamatan Alat Pernapasan Ikan Ikan Lele Tubuh ikan lele pada kepala bagian atas dan bawah tertutup oleh pelat tulang. Pelat ini membentuk ruangan rongga diatas insang. Pada bagian ini terdapat alat pernapasan tambahan yang tergabung dengan busur insang kedua dan keempat. Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan. Alat pernafasan primer pada ikan lele adalah insang. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen terdiri dari lamella. Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler yang memungkinkan O2dan CO2berdifusi masuk dan keluar dari insang. Insang berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Pada ikan lele insangnya merah pekat dan filamen pendek . Warna merah pada insang ini disebabkan karena adanya pembuluh darah yang membawa darah kaya akan oksigen sehingga menyebabkan viskositas darah yang rendah. Hal tersebut dikarenakan, ikan lele hidup di air yang miskin O2. Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin. Labirin merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Struktur yang berlipat-lipat berfungsi memperluas permukaan respirasi. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan O2sehingga ikan lele tahan pada kondisi yang kekurangan O2. Pada ikan lele, labirin berbentuk seperti bunga karang.Labirin kaya dengan kapiler darah. Alat ini terletak di dalam ruangan sebelah atas insang. Pada ikan lele tidak terdapat gelembung renang. Ikan Sapu-Sapu Alat pernafasan primer pada ikan sapu-sapu adalah insang. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen terdiri dari lamella. Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler yang memungkinkan O2dan CO2berdifusi masuk dan keluar dari insang. Insang berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Ikan sapu-sapu memiliki alat pernapasan tambahan yang berupa gelembung renang. Gerakannya memutar searah pembuluh darah. Gelembung renangnya bisa kembang kempis. Gelembung renang berwarna putih bening dengan tipe physostomus, yaitu gelembung renang yang berhubungan dengan saluran pencernaan (esophagus). Gelembung renang tersambung ke labirin telinga bagian dalam dengan weberian, struktur bertulang yang berasal dari tulang belakang, yang memberikan informasi yang tepat tentang tekanan air dan kedalaman serta meningkatkan pendengaran. Gelembung renang merupakan organ internal yang dipenuhi oleh gas yang berfungsi memberi kemampuan ikan untuk mengendalikan daya apung sehingga mampu menghemat energi untuk berenang. Fungsi lain gelembung renang adalah digunakan sebagai ruang beresonansi untuk memproduksi atau menerima suara. Selain itu gelembung renang juga berfungsi sebagai organ respiratori khusus untuk jenis physostomus. Udara yang merupakan isi dari gelembung renang terdiri dari campuran nitrogen, oksigen, dan karbondioksida. Gambar labirin bunga karang pada ikan lele Labirin Insang