Sistem Respirasi

43
SISTEM RESPIRASI Ega Candra Fauriza XI IPA 3 SMAN 3 Jombang [email protected] om Or 085784287322

description

Sistem Respirasi

Transcript of Sistem Respirasi

Page 1: Sistem Respirasi

SISTEM RESPIRASI

Ega Candra FaurizaXI IPA 3

SMAN 3 Jombang

[email protected]

085784287322

Page 2: Sistem Respirasi

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Indikator Tambahan

Struktur dan Fungsi Organ Pernapasan

Mekanisme Pernapasan

Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2

Pernapasan Dada dan Perut

Pernapasan Pada Hewan

Kelainan atau Penyakit

Alat Bantu Pernapasan

home

Page 3: Sistem Respirasi

Standar Kompetensi

Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada saling temas.

Page 4: Sistem Respirasi

Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan, seperti burung. Struktur dan fungsi alat-alat pernapasan Mekanisme pernapasan pada manusia Pernapasan hewan Kelainan dan penyakit yang terjadi

Page 5: Sistem Respirasi

Indikator (IKKM)

• Menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat pernapasan pada manusia

• Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia

• Membedakan pernapasan dada dan perut• Menjelaskan proses mekanisme

pertukaran oksigen dan karbon dioksida dari alveolus ke kapiler darah atau sebaliknya

Page 6: Sistem Respirasi

Indikator Tambahan (IKKT)

• Menjelaskan adaptasi struktur paru-paru manusia saat bernapas

• Mengidentifikasi alat-alat pernapasan dan proses pernapasan burung

• Membedakan proses pernapasan manusia dan burung

• Menjelaskan kelainan dan penyakit yang terjadi• Mengenali cara-cara mencegah penyakit sistem

pernapasan• Mendata pemanfaatan teknologi yang

digunakan untuk membantu bernapas

Page 7: Sistem Respirasi

Struktur Dan Fungsi Alat Pernapasan Manusia

• Organ-organ pernafasan

manusia terdiri dari : – Hidung

– Faring

– Laring

– Trakea

– Bronkus

– Bronkiolus

– Alveolus

Hidung

Faring

Laring

Trakea

Bronkus

Paru-paru

Gambar 1 : Organ-organ pernafasan manusia

Page 8: Sistem Respirasi

Hidung

Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

Page 9: Sistem Respirasi

Faring

Faring digunakan sebagai saluran alat pernafasan. Pada manusia faring juga digunakan sebagai alat artikulasi bunyi. Pada Faring juga terdapat organ seksual sekunder pada pria atau lebih dikenal sebagai jakun

Page 10: Sistem Respirasi

Laring

Laring, atau kotak suara (voicebox), adalah organ pada leher mamalia yang melindungi trakea dan terlibat dalam produksi suara. Laring mengandung pita suara (vocal cord) dan berada pada daerah di mana rongga atas terpisah menjadi trakea dan esofagus. Struktur laring umumnya terdiri dari tulang rawan yang diikat oleh ligamen dan otot.

Page 11: Sistem Respirasi

Trakea

Trakea adalah tuba yang memiliki diameter sekitar 20-25 mm dan panjang sekitar 10-16 cm. Trakea terletak dari laring dan terbifurkasi menjadi bronkus utama pada mamalia, dan dari faring ke syring pada burung, yang merupakan jalan masuk udara menuju paru-paru.

Page 12: Sistem Respirasi
Page 13: Sistem Respirasi

Bronkus dan Bronkiolus

Trakea bercabang dua membentuk bronkus kanan dan kiri.Bronkus kanan bercabang menjadi 3 bronkiolus. Bronkus kiri bercabang menjadi 2 bronkiolus. Bronkiolus berdinding lebih tipis dan halus

Page 14: Sistem Respirasi

Alveolus

Alveolus merupakan tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida

Page 15: Sistem Respirasi
Page 16: Sistem Respirasi

Mekanisme Pernapasan

Meliputi proses : • Inspirasi : yaitu pemasukan udara ke

paru-paru• Ekspirasi : yaitu pengeluaran udara

dari paru-paru

Proses inspirasi dan ekspirasi melibatkan kontraksi relaksasi otot-otot tulang rusuk dan otot diafragma.

Page 17: Sistem Respirasi

Inspirasi

Mekanisme Inspirasi :• Otot-otot interkostal

berkontraksi akibatnya tulang rusuk terangkat.

• Kontraksi otot interkostal diikuti oleh kontraksi otot diafragma.

• Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga dada menjadi membesar.

• Rongga dada yang bertambah besar menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi kecil.

• Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru.

Tulang rusuk terangkatkarena kontraksi ototantar tulang rusuk

Udaramasuk

Diaphragma berkontraksi(turun)

Inspirasi

Page 18: Sistem Respirasi

Ekspirasi Mekanisme Ekspirasi :• Otot-otot interkostal

berelaksasi akibatnya tulang rusuk turun.

• Relaksasi otot interkostal diikuti oleh berelaksasinya otot diafragma.

• Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga dada menjadi menjadi mengecil.

• Rongga dada yang mengecil menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi besar.

• Akibatnya udara keluar dari dalam paru-paru ke lingkungan.

Tulang rusukturun karenaotot interkostalberelaksasi

Udarakeluar

Diaphragma berelaksasi(naik)

Ekspirasi

Page 19: Sistem Respirasi

Kapasitas Volume Paru-Paru

Volume tidal : banyaknya udara yang masuk dan keluar paru-paru selama pernafasan normal (500 ml)Volume tidal dipengaruhi• Berat badan seseorang• Jenis kelamin• Usia• Kondisi fisikVolume residu : Banyaknya udara yang tertinggal di dalam paru-paru (1200 ml)

Page 20: Sistem Respirasi

Kapasitas Volume Paru-Paru

Gambar 4 : Kurva yang menunjukkan ukuran volume dalam kapasitas paru-paru.

Page 21: Sistem Respirasi

Pernapasan Dada

Tulang rusukterangkat karenakontraksi ototantar tulang rusuk

Udaramasuk

Pernapasan Dada

Volume Rongga Dada Membesar

INSPIRASI

UdaraKeluar

Tulang rusukturun karenaOtot interkosta berelaksasn

Volume Rongga Dada Mengecil

EKSPIRASI

Page 22: Sistem Respirasi

Pernapasan Perut

Otot Diafragma Kontraksi, diafragma mendatarVolume Rongga Dada Membesar

Udaramasuk

Pernapasan Perut

INSPIRASI

UdaraKeluar

Otot Diafragma Relaksasi, Otot Perut Kontraksi, Diafragma melengkung ke rongga dada.Volume rongga dada mengecil

EKSPIRASI

Page 23: Sistem Respirasi

Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida

– Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.

– O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus

– Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).

– Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah (2%).

– Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan.

A. Pengikatan O2

Di dalam Alveolus, udara yang mengandung oksigen dipertukarkan ke dalam darah. Sedangkan karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke alveolus.

Page 24: Sistem Respirasi

Gambar 3 : Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di darah, oksigen dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan

Page 25: Sistem Respirasi

Pengeluaran CO2

– Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.

– Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera masuk ke dalam darah.

– Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan diubah menjadi ion bikarbonat(HCO3–)

– 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.

– Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.

– Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2

dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.– Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.

Page 26: Sistem Respirasi

Gambar 3 : Proses pertukaran karbondioksida dari sel-sel jaringan ke dalam darah. Setelah berada di dalam darah, karbondioksida di bawa ke alveolus untuk dikeluarkan.

Page 27: Sistem Respirasi

Sistem Pernapasan BurungBurung mempunyai saluran pernapasan yang terdir atas lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-apru. Pada bagian bawah trakea terdapat alat suara disebut siring. Burung mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut pundi-pundi udara yang berhubungan dengan paru-paru. Fungsi pundi-pundi udara antara lain untuk membantu pernapasan dan membantu membesarkan rongga siring sehingga dapat memperkeras suara. Proses pernapasan pada burung terjadi sebagai berikut. Jika otot tulang rusuk berkontaksi, tulang rusuk bergerak ke arah depan dan tulang dada bergerak ke bawah. Rongga dada menjadi besar dan tekanannya menurun. Hal ini menyebabkan udara masuk ke dalam paru-paru dan selanjutnya masuk ke dalam pundi-pundi udara. Pada waktu otot tulang rusuk mengendur, tulang rusak bergerak ke arah belakang dan tulang dada bergerak ke arah atas. Rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi besar, mengakibatkan udara keluar dari paru-paru. Demikian juga udara dari pundi-pundi udara keluar melalui paru-apru. Pengambilan oksigen oleh paru-paru terjadi pada waktu inspirasi dan ekspirasi. Pertukaran gas hanya terjadi di dalam paru-paru.

Page 28: Sistem Respirasi

Sistem Pernapasan Burung

Page 29: Sistem Respirasi

Sistem Pernapasan ReptilReptil bernapas dengan paru-paru. Pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida terjadi di dalam paru-paru. Keluar masuknya udara dari dan keluar paru-paru karena adanya gerakan-gerakan dari tulang rusuk. Saluran pernapasan terdiri dari lubang hidung, trakea, bronkus dan paru. Katak dalam daur hidupnya mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk. Pada waktu muda berupa berudu dan setelah dewasa hidup di darat. Mula-nula berudu bernapas dengan insang luar yang terdapat di bagian belakang kepala. Insang tersebut selalu bergetar yang mengakibatkan air di sekitar insang selalu berganti. Oksigen yang terlarut dalam air berdifusi di dalam pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang. Setelah beberapa waktu insang luar ini akan berubah menjadi insang dalam dengan cara terbentuknya lipatan kulit dari arah depan ke belakang sehingga menutupi insang luar. Katak dewasa hidup di darat, pernapasannya dengan paru-paru. Selain dengan paru-paru, oksigen dapat berdifusi dalam rongga mulut yaitu melalui selaput rongga mulut dan juga melalui kulit.

Page 30: Sistem Respirasi

Sistem Pernapasan Reptil

Page 31: Sistem Respirasi

Sistem Pencernaan Ikan

Ikan mas bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kiri dan kanan kepala. Masing-masing mempunyai empat buah insang yang ditutup oleh tutup insang (operkulum). Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka dan menutup mulut secara bergantian dengan membuka dan menutup tutup insang. Pada waktu mulut membuka, air masuk ke dalam rongga mulut sedangkan tutup insang menutup. Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang. Dan pada waktu menutup, tutup insang membuka dan air dari rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang, karbondioksida dikeluarkan. Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada lembaran insang.

Page 32: Sistem Respirasi

Sistem Pencernaan Ikan

Page 33: Sistem Respirasi

Sistem Pencernaan Serangga

Serangga mempunyai sitem pernapasan yang disebut sistem trakea. Oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh untuk oksidasi tidak diedarkan oleh darah tetapi diedarkan oleh trakea yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang kecil trakea yang menembus jaringan tubuh disebut trakeolus. Masuknya udara untuk pernapasan tidak melalui mulut melainkan melalui stigma (spirakel). Proses pernapasan pada serangga terjadi sebagai berikut. Dengan adanya kontraksi otot-otot tubuh, maka tubuh serangga menjadi mengembang dan mengempis secara teratur. Pada waktu tubuh serangga mengembang, udara masuk melalui stigma, selanjutnya masuk ke dalam trakea, kemudian ke dalam trakeolus dan akhirnya masuk ke dalam sel-sel tubuh. Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel tubuh. Karbondioksida hasil pernapasan dikeluarkan melalui sistem trakea juga yang akhirnya dikeluarkan melalui stigma pada waktu tubuh serangga mengempis.

Page 34: Sistem Respirasi

Sistem Pencernaan Serangga

Page 35: Sistem Respirasi

PENYAKIT DAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN

Page 36: Sistem Respirasi

Tuberculosis (TBC)Penyebab: Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.Gejala: Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami demam khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada malam hari. Nafsu makan menurun sehingga mengakibatkan badan menjadi kurus.Pencegahan dan solusi: Bila ada teman, tetangga atau anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut, ada baiknya Anda menyarankan untuk memeriksakan ke dokter untuk mengetahui apakah batuknya merupakan penyakit TBC atau tidak. Karena kadangkala penyakit batuk sering dianggap sepele, padahal penyakit ini dapat membunuh seseorang bila tidak segera ditangani dan dapat menular kepada orang lain.Pengobatan: Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya.

Page 37: Sistem Respirasi

AsmaPenyebab: Penyebab asma adalah penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas. Penyempitan terjadi pada pembuluh tenggorokan. Faktor keturunan sangat berperan pada penyakit ini, bila ada orangtua atau kakek nenek yang menderita penyakit ini dapat menurun kepada anak atau cucunya. Alergi terhadap sesuatu seperti debu, perubahan suhu, kelembaban, gerak badan yang berlebihan atau ketegangan emosi dapat meyebabkan alergi sehingga selaput yang melapisi pembuluh akan membengkak dan mengeluarkan lendir yang berlebihan sehingga pembuluh menjadi sempit dan penderita sulit bernapas. Walau serangan sesak napas dapat hilang sendiri, tetapi serangan berat bila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian karena penderita tidak dapat bernapas.Gejala: Sesak napas disertai suara mengi (wheezing)Pencegahan dan solusi: Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan alergi pada penderita sehingga terjadi serangan asma. Misalnya dengan membersihkan debu pada kasur, bantal atau selimut. Hindari suhu dan kelembaban yang ekstrim, binatang piaran atau makanan yang dapat menimbulkan alergi.Pengobatan: Untuk mengatasi serangan asma adalah dengan menggunakan obat pelega (bronchodilator) dengan cara dihirup. Cara lainnya adalah dengan melakukan terapi yang akan mengajarkan bagaimana caranya rileks dan mengatur napas apabila terjadi serangan asma. Bila penyakit asma sudah berat, dapat menggunakan obat pelega setiap hari sampai serangan asma dapat dikontrol. Maka, dianjurkan bagi penderitanya untuk selalu membawa obat pelega ke manapun dia pergi agar dapat segera digunakan apabila terjadi serangan.

Page 38: Sistem Respirasi

BronkitisPenyebab: Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.Gejala: Batuk disertai demam atau dahak berwarna kuning bila disebabkan oleh infeksi kuman. Sedangkan bila bersifat kronik, batuk berdahak serta sesak napas selama beberapa bulan sampai beberapa tahun.Pencegahan dan solusi: Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan. Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya.Pengobatan: Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.

Page 39: Sistem Respirasi

Pneumonia

Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.

Page 40: Sistem Respirasi

Emfisema

Penyebab: Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.Gejala: Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

Page 41: Sistem Respirasi

Kanker Paru-ParuPenyebab: Kanker telah menjadi penyakit yang mematikan, bahkan kanker paru-paru merupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Sel tumor atau kanker yang tumbuh di paru-paru dialami oleh penderita kanker paru-paru. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker.Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.

Page 42: Sistem Respirasi

Alat Pembantu Pernapasan

Tabung Oksigen

Nebulizer

Page 43: Sistem Respirasi

THE END