Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
-
Upload
hesti-nur-septa-anggraini -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
1/21
TUGAS SISTEM REFERENSI DAN PENENTUAN POSISI
MINGGU PERTAMA DAN KEDUA
Oleh :
Hesti Nur Septa Anggraini
Mahasiswa Fast Tra! "#$%
&URUSAN TEKNIK GEODESI FAKU'TAS TEKNIK
UNI(ERSITAS GAD&AH MADA
)OG)AKARTA "#$*
Tugas Minggu !e I
$+ &elas!an apa ,ang -i.a!su- tentang :
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
2/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
a. ID74
ID74 merupakan salah satu datum geodetic yang pernah digunakan di Indonesia.
Sebelum menjelaskan mengenai datum geodetic, terlebih dahulu kita perlu memahami
pengertian datum menurut SNI Jaring ontrol !orisontal Indonesia, yaitu datum merupakan
sejumlah parameter yang digunakan untuk mende"inisikan bentuk dan ukuran elipsoid
re"erensi yang digunakan untuk pende"inisian koordinat geodetik, serta kedudukan dan
orientasinya dalam ruang terhadap "isik bumi yang dalam hal ini direpresentasikan oleh
sistem #$S.
%rogram pemetaan Dasar Nasional yang dimulai pada masa &epelita I ' ()*+()74 -
bertepatan dengan dibentuknya adan oordinasi Sur/ey dan %emetaan Nasional
'akosurtanal- pada tahun ()*), dan dimulainya progam penyatuan sistem re"erensi.
%rogram ini memiliki tujuan utamanya untuk membangun sistem in"ormasi geogra"is yang
integrati" di Indonesia. Saat itu penentuan posisi dengan satelit dilaksanakan dengan
teknologi Satelit Doppler dari 0S Na/y Na/igation Satelite system ' NNSS -. Dengan
teknologi ini, seluruh datum Indonesia yang terpisah telah disatukan dalam satu sistem.
emudian akosurtanal memutuskan untuk memilih satu titik triangulasi di %adang
sebagai titik a1al sistem dan dinamakan Datum %adang. Selanjutnya Datum %adang ini
dinamakan dengan nama baku yang terkait dengan tahun penetapannya yaitu Datum
Indonesia ()74 ' Indonesia Datum, ()74 atau ID74 -. Dalam datum tunggal ini Indonesia
mengganti 2llipsoid essel (34( dengan ellipsoid yang diadopsi secara internasional pada
1aktu itu, yaitu &S ()*7 ' eodetic &e"erence System ()*7 - denga nilai a 5 *.673.(*+ m
dan " 5 (8)3.89. %ada datum Indonesia ()74 'ID()74-, initial point adalah Stasiun Doppler
di %adang. oordinat stasiun tersebut adalah :
;intang : +< 9*= 63.4(4> S
ujur : (++< 88 +3.3+4> $
$inggi : 6()+ m diatas INS
Sutisna '()38- menghitung triangulasi dari Sumatera dan Ja1a dalam datum ID()74
dengan 2?3 sebagai geoid re"erensinya. Dalam periode ()74 @ ()38 telah terbentuk 673
Doppler station di seluruh kepulauan Indonesia. (9 stasiun di Sumatera, 37 stasiun di
alimantan, (66 stasiun di Sula1esi, ) stasiun di Nusa $enggara dan (64 stasiun di Irian
Jaya. Jumlah stasiun doppler di pulau Ja1a baru selesai pada a1al tahun ()34.
erikut merupakan ilustrasi ID74
2
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
3/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
Nilai %arameter
a *.673.(*+
(" (8)3.89
%arameter $rans"ormasi ke Datum AS 34
Datum ;okal2llipsoid &e"erensi dan %arameter
%erbedaan%arameter $rans"ormasi
Nama Ba 'm- B" C (+4 B 'm- BE 'm- BF 'm-
Datum Indonesia
()74
&S ()*7 86 +.++((4)6+ 84G89 (9G89 9G89
%arameter trans"ormasi ID74 'Hbidin, ())7-
b. ID)9
ID)9 atau Datum eodetik Indonesia ())9 atau DN)9 merupakan sistem
re"erensi koordinat nasional di Indonesia berdasarkan surat keputusan epala
akosurtanal Nomor !.+8.+4IIH)* tanggal (8 ebruari ())* untuk
menggunakan Datum eodesi Nasional ())9 'DN)9- yang merupakan re"erensi
tunggal dalam pengelolaan 'pengumpulan, penyimpanan dan penggunaan- data
geospasial pada strata lokal, regional, nasional bahkan internasional. DN)9 adalah
datum geodesi yang geosentris dan diberlakukan untuk keperluan sur/ei dan
pemetaan di seluruh 1ilayah N&I. DN)9 menggantikan datum yang telah ada
seperti Datum Indonesia ()74 'ID74-.
&amdani '8+((- berpendapat bah1a pekerjaan pemetaan telah dilakukan oleh
Indonesia sejak dulu berdasarkan pada datum lokal, seperti datum ata/ia 'gn.
enuk-, datum n. Sagara dan Datum Indonesia ()74. Semua pekerjaan pemetaan
telah menggunakan sistem kordinat yang baru, yaitu berdasarkan Datum eodesi
Nasional ())9 'DN)9-. DN)9 adalah sistem koordinat Indonesia, dimana sistem
koordinat ini kompatibel dengan %S yang berbasiskan Aorld eodetic Sistem ()34
'AS34-, DN)9 merupakan datum geosentris. %erbedaan datum DN)9 dan ID
3
ekuator
?eridian green1ichidang datum
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
4/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
74 mengakibatkan pergeseran koordinat berkisar 6+ meter dan datum DN)9 dengan
datum Jakartaenuk, Sagara, ?oncongloe berkisar antara 8++ meter 'dalam
komponen utara, timur-. 0ntuk merubah koordinat dari satu sistem ke sistem
diperlukan trans"ormasi.
Datum eosentris
oordinat eodesiDatum eodesi Nasional ())9 'DN)9-
oordinat rid%eta0ni/ersal $rans/ere ?ercator'0$?-
erangka &e"erensiInternational $ereseterial &e"erence rame
'I$&-2llipsoid
Aorld eodetic Sistem ()34 'AS34-
Sumbu semi mayor*.673.(67,+ meter
aktor %enggepengan '("-8)3,89788869*6
Spesi"ikasi DN )9 '&amdani, 8+((-
%enentuan DN untuk pertama kalinya dilakukan pengukuran Jaring ontrol
!orisontal Nasional 'J!N- yang dilaksanakan sejak tahun ())8 dengan teknologi %S.
Jumlah titik *+ dan tersebar di seluruh 1ilayah Indonesi. J!N orde + dirapatkan dengan
J!N oder (. eberapa orde - dan orde ( ditempatkan pada titik yang memiliki koordinat
pada datum Indonesia ()74 dan merupakan titik sekutu sebanyak 63 titik. Dari 63 titik sekutu
dihitung parameter trans"ormasi koordinat. %erubahan sistem koordinat ID 74 ke DN )9
menggunakan rumus trans"ormasi sebagai berikut :
[X
Y
Z]II=[Tx
Ty
Tz ]+(1+D )[ 1 RZ RYRZ 1 R X
RY RX 1][
X
Y
Z]Ieterangan rumus :
',E,F-II : oordinat dalam sistem DN)9
',E,F-I : oordinat dalam sistem ID74
$C : besarnya translasi pada sumbu
4
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
5/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
$y : besarnya translasi pada sumbu E
$ : besarnya translasi pada sumbu F
&C : besarnya rotasi pada sumbu
&y : besarnya rotasi pada sumbu E
& : besarnya rotasi pada sumbu F
%arameter $rans"ormasi
$ 'm- $E 'm- $F 'm- & &E &F D
(.)77 m G
(.8++ m
(6.+*+ m G
(.66) m
).))6 m G
6.934 m
+.6*4>G
+.(+)>
+.894>G
+.+*+>
+.*3)>G
+.+48>
(.6+7>G+.(77>
5
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
6/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
c. Datum static
Datum static merupakan datum yang bersi"at tetap, artinya penentuan posisi di suatu
permukaan bumi mengacu pada parameter datum tertentu secara tetap. Dalam datum static,
posisi jaring kontrol geodesi dianggap tidak berubah dari 1aktu ke 1aktu. #ontoh datum
geodesi yang static adalah DN)9 dan ID74. %enetapan kedua datum tersebut bersi"at
nasional dan diman"aatkan untuk menentukan posisi dan pembuatan peta secara nasional.
Namun pada kenyataannya, 1ilayah Indonesia berada pada tektonik akto" sehingga posisi
jaring kontrol geodesi tersebut selalu berubah.
DN)9 merupakan sistem re"erensi geospasial yang bersi"at statis, dimana
perubahan nilai koordinat terhadap 1aktu sebagai akibat dari pergerakan lempeng
6
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
7/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
tektonik dan de"ormasi kerak bumi, tidak diperhitungkan. DN)9 mengacu pada
I$& ())8 pada epoch ())(.+. %erubahan nilai koordinat terhadap 1aktu perlu
diperhitungkan dalam mende"inisikan suatu sistem re"erensi geospasial untuk 1ilayah
Indonesia. !al ini dikarenakan 1ilayah Indonesia terletak diantara pertemuan
beberapa lempeng tektonik yang sangat dinamis dan akti", diantaranya lempeng
2uroasia, Hustralia, %aci"ic dan %hilipine. Ailayah Indonesia yang terletak pada
pertemuan beberapa lempeng inilah yang menyebabkan seluruh objekobjek
geospasial yang ada diatasnya termasuk titiktitik kontrol geodesi yang membentuk
Jaring ontrol eodesi Nasional, juga bergerak akibat pergerakan lempeng tektonik
dan de"ormasi kerak bumi.
Datum geodesi static tidak mempertimbangkan pergerakan lempeng bumi akibat
bencana. #ontoh akibat tektonik akti", kejadian luar biasa seperti gempa besar, perubahan
posisi %ulau Ja1a akibat pergerakan lempeng yang terus menerus telah bergeser sejauh kira
kira +,9 meter. yaitu gempa besar di Hceh pada tahun 8++4, posisi Hceh bergeser dalam
1aktu singkat sejauh kirakira 9 meter lebih. Seharusnya, pada setiap penentuan posisi
menghasilkan in"ormasi posisi yang "aktual. Sudah sepatutnya Indonesia untuk menggunakan
datum yang mempertimbangkan pergerakan lempeng.
$eknologi penentuan posisi berbasis satelit, seperti %S 'lobal %ositioning
System- dan NSS 'lobal Na/igation Satellite System-, saat ini telah berkembang
dengan pesat sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam penyelenggaraan
kerangka re"erensi geodetik nasional yang terintegrasi dengan sistem re"erensi global,
serta mampu memberikan ketelitian yang memadai untuk memantau pergerakan
lempeng tektonik dan de"ormasi kerak bumi yang berpengaruh terhadap nilainilai
koordinat.
d. Datum semi dinamik
Datum semi dinamik merupakan sistem re"erensi geospasial yang diperbarui dalam
kurun 1aktu tertentu. Diperbarui tersebut dalam artian bah1a dengan mempertimbangkan
permukaan bumi yang terus berubah, posisi di permukaan bumi dapat terus dipantau dengan
mengacu pada re"erensi yang diperbarui. Di Indonesia, penggunaan datum semi dinamik
sudah diresmikan semenjak 8+(6 lalu.
7
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
8/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
%ada (7 Kktober 8+(6, diluncurkanlah Sistem &e"erensi eospasial Indonesia 8+(6
'S&I 8+(6-. S&I adalah suatu terminologi modern yang sama dengan terminologi Datum
eodesi Nasional 'DN- yang lebih dulu dide"inisikan, yaitu suatu sistem koordinat nasional
yang konsisten dan kompatibel dengan sistem koordinat global. S&I mempertimbangkan
perubahan koordinat berdasarkan "ungsi 1aktu, karena adanya dinamika bumi. Secara
spesi"ik, S&I 8+(6 adalah sistem koordinat kartesian 6dimensi ', E,F- yang geosentrik.
Implementasi praktis di permukaan bumi dinyatakan dalam koordinat eodetik lintang,
bujur, tinggi, skala, gayaberat, dan orientasinya beserta nilai laju kecepatan dalam koordinat
planimetrik 'toposentrik-.
erikut ini merupakan perbedaan mendasar antara DN ())9 sebagai datum static dan S&I
8+(6 sebagai datum dinamik, yaitu
eterangan DN ())9 S&I 8+(6
Si"at sistem re"erensi Statik ?emperhitungkan perubahan
nilai koordinat sebagai "ungsi
1aktu
Sistem re"erensi koordinat I$&S I$&S
erangka re"erensi koordinat Jaring ontrol eodesi yang
terikat pada I$&8+++
Jaring ontrol eodesi yang
terikat pada I$& 8++3
epoch 8+(8
Datum eodetik AS 34 AS 34
Sistem re"erensi geospasial
/ertikal
?S; eoid
Sistem akses dan layanan tertutup $erbuka danself service
Sumber : http:srgi.big.go.idsrgiLp577
Dengan ditetapkannya S&I 8+(6 sebagai re"erensi tunggal dalam penentuan posisi
dan penyelenggaraan in"ormasi geospasial nasional diharapkan in"ormasi geospasial yang
diselenggarakan oleh banyak pihak dapat diintegrasikan dengan mudah dan akurat, menjadi
satu peta 'one map- sehingga dapat digunakan sebagai masukan dalam pengambilan
kebijakan secara tepat terkait berbagai aspek kehidupan bangsa yang bersi"at kompleks dan
lintas batas.
S&I 8+(6 akan mende"inisikan beberapa hal, yaitu:
8
http://srgi.big.go.id/srgi/?p=77http://srgi.big.go.id/srgi/?p=77 -
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
9/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
(. Siste. Re/erensi K00r-inat, yang mende"inisikan titik pusat sumbu koordinat, skala
dan orientasinya.
8. Kerang!a Re/erensi K00r-inat, sebagai realisasi dari sistem re"erensi koordinat
berupa Jaring ontrol eodesi Nasional=
6. Ellips0i- Re/erensiyang digunakan=
4. Peru1ahan nilai !00r-inat terha-ap wa!tu sebagai akibat dari pengaruh
pergerekan lempeng tektonik dan de"ormasi kerak bumi di Ailayah Indonesia=
9. Siste. Re/erensi Tinggi=
*. Garis pantai nasi0nal ,ang a!urat -an ter!ini, yang dipublikasi secara resmi=
7. Siste. -an la,ananberbasis 1eb untuk mengakses S&I 8+(6.
e. Datum dinamik
Datum dinamik merupakan sistem re"erensi spasial yang diperbarui terus menerus
secara kontinyu. Datum dinamik merupakan datum yang paling sempurna. Dalam
penyelenggaraannya, datum dinamik memerlukan teknologi modern dan SD? yang
berkompeten untuk menyelenggarakan pengukuran secara terus menerus. !al ini belum dapat
di1ujudkan.
erikut ini akan disajikan perbandingan datum static, datum semidinamik dan datum
dinamik
Datum Dimensi &e"erensi
koordinat%erubahan koordinat
Statik 8D dan 6DiC pada epok
tertentu
$etap, tidak
mempertimbangka
n adanya gerakan
tektonik maupun
de"ormasi
urang update
seiring
berjalannya
1aktu
Semidinamik 8D dan 6D ?emerlukan
model
oordinat "iC pada
epok tertentu
Jumlah
koordinat dapat
9
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
10/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
de"ormasi untuk
memantau
perubahan
'dimana setiap
epok diukur dalam
inter/al 1aktu
tertentu-
diminimalkan
Dinamik 4D
?emerlukan
model
de"ormasi untuk
memantau
perubahan
oordinat
mengalami
perubahan secara
berkelanjutanterus
menerus
Jumlah
koordinat
banyak dan
perlu
manajemen
khusus.
". Mengapa penggunaan -atu. -i In-0nesia .engala.i peru1ahan 2
%enggunaan datum di Indonesia mengalami perubahan disebabkan karena kondisi
Indonesia berada pada ona de"ormasi kerak bumi akibat interaksi pergerakan lempeng
tektonik dan akti/itas seismic mengakibatkan posisi suatu titik akan berubah sebagai "ungsi
1aktu.
Secara geogra"is Indonesia berada diantara pertemuan dua lempeng tektonik. ?elihat
kondisi geogra"is seperti itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang ra1an akan terjadinyagempa. Sehingga pemodelan de"ormasi dan geodinamika merupakan cara pendekatan yang
baik untuk dijadikan sebagai mitigasi bencana alam. 0ntuk mencapai tujuan tersebut, maka
penggunaan datum di Indonesia sebaiknya menggunakan datum semi dinamik.
Diharapkan dengan diluncurkannya S&I 8+(6 sebagai sistem koordinat yang
konsisten dan kompatibel dengan sistem koordinat global, laju kecepatan pergerakan lempeng
tektonik, de"ormasi kerak bumi dan in"ormasi tunggal re"erensi astronomi dan epoch, setiap
perubahan posisi dapat direkonstruksi dengan teliti.
&urin '8+(4- menyatakan bah1a model de"ormasi gempa bumi dapat dimodelkan
dengan model interseismic, coseismic, poseismic. Namun untuk model de"ormasi lokal yang
si"atnya lebih komplek dapat didekati dengan model komplek de"ormasi.0ntuk model
geodinamika 'pergerakan lempeng atau blok- dapat di dekati dengan model 2uler %ole.
Sedangkan untuk model geodinamika dan de"ormasi gempa bumi juga dapat dimodelkan oleh
griding data geodetic, seperti gambar diba1ah ini:
10
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
11/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
'a-. ?odel riding /elocity model
Tugas Minggu !e II
$+ &elas!an tentang SRGI
Sistem &e"erensi eospasial merupakan suatu sistem koordinat nasional yang
konsisten dan kompatibel dengan sistem koordinat global, yang secara spesi"ik
menentukan lintang, bujur, tinggi, skala, gayaberat, dan orientasinya mencakup
seluruh 1ilayah N&I, termasuk bagaimana nilainilai koordinat tersebut berubah
terhadap 1aktu. Dalam realisasinya sistem re"erensi geospasial ini dinyatakan dalambentuk Jaring ontrol eodesi Nasional dimana setiap titik kontrol geodesi akan
11
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
12/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
memiliki nilai koordinat yang teliti baik nilai koordinat horisontal, /ertikal maupun
gayaberat.
Selama ini, Indonesia dalam hal ini I, telah mende"inisikan beberapa sistem
re"erensi geospasial atau datum geodesi untuk keperluan sur/ei dan pemetaan atau
penyelenggaraan in"ormasi geospasial diantaranya adalah Datum Indonesia ()74 atau
Indonesian Datum 1974 'ID 74-. Selanjutnya, seiring dengan perkembangan
teknologi %S, maka pada tahun ())* akosurtanal mende"inisikan datum baru
untuk keperluan sur/ei dan pemetaan untuk menggantikan ID74, yang disebut dengan
Datum eodesi Nasional ())9 atau DN )9. Sistem ini 1alaupun telah mengalami
beberapa pemutakhiran, ternyata belum memperhitungkan adanya perubahan nilainilai koordinat sebagai "ungsi dari 1aktu pada titik kontrol geodesi, akibat dari
pengaruh pergerakan lempeng tektonik dan de"ormasi kerak bumi, sehingga perlu
segera dide"inisikan sistem re"erensi geospasial atau datum geodesi yang baru yang
lebih sesuai untuk 1ilayah Indonesia.
%erubahan nilai koordinat terhadap 1aktu perlu diperhitungkan dalam
mende"inisikan sistem re"erensi geospasial untuk 1ilayah Indonesia. !al ini
dikarenakan 1ilayah N&I terletak di antara pertemuan beberapa lempeng tektonik
yang sangat dinamis dan akti". eberapa lempeng tektonik tersebut diantaranya
lempeng 2uroasia, Hustralia, %aci"ic dan %hilipine. Ailayah N&I yang terletak di
pertemuan beberapa lempeng inilah yang menyebabkan seluruh objekobjek
geospasial yang ada di atasnya termasuk titiktitik kontrol geodesi yang membentuk
Jaring ontrol eodesi Nasional, juga bergerak akibat pergerakan lempeng tektonik
dan de"ormasi kerak bumi.
I kemudian menyediakan sistem dan layanan berbasis 1eb untuk mengakses
berbagai hal terkait S&I 8+(6, diantaranya:
Nilai koordinat horisontal, /ertikal dan gaya berat serta deskripsi titik kontrol
geodesi.
12
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
13/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
%erubahan nilai koordinat terhadap "ungsi 1aktu, sebagai koreksi akibat pengaruh
pergerakan lempeng tektonik dan de"ormasi kerak bumi.
eoid dan kon/ersi sistem tinggi.
%etunjuk penggunaan S&I 8+(6 dan berbagai in"ormasi terkait.
Hplikasi maupun toolsyang memudahkan pengguna untuk menggunakan S&I 8+(6
Datum semi dinamik memperhatikan e"ek geodinamika dan de"ormasi gempa bumi
'earthMuake- dengan "ungsi epoch tertentu dan model de"ormasi, secara bagan seperti terlihat
di ba1ah.
%eran Datum SemiDinamik '&urin, 8+((-
%emodelan de"ormasi sudah banyak dilakukan di berbagai negara, karena mengingat
bumi ini bersi"at dinamik. Datum dinamik merupakan datum yang paling sempurna untuk
diterapkan dinegara Indonesia ini. Namun melihat kondisi teknologi dan kemampuan SD?
yang masih kurang, datum semi dinamik menjadi salah satu sistem yang cocok untuk
diterapkan di Indonesia. Secara geogra"is Indonesia berada diantara pertemuan dua lempeng
tektonik. ?elihat kondisi geogra"is seperti itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang
ra1an akan terjadinya gempa. Sehingga pemodelan de"ormasi dan geodinamika merupakan
cara pendekatan yang baik untuk dijadikan sebagai mitigasi bencana alam.
13
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
14/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
Sistem &e"erensi eospasial Indonesia 'S&I- juga merupakan In"ormasi
eospasial Dasar 'ID- yang menjadi dasar dalam penyelenggaraan In"ormasi
eospasial $ematik 'I$-. 0ntuk itu diperlukan berbagai kegiatan
pemasyarakatannya baik melalui berbagai seminar, 1orkshop maupun pertemuan
organisasi pro"esi.
Sistem &e"erensi eospasial Indonesia 'S&I- $ahun 8+(6 merupakan jaring
kontrol geodesi yang menjadi acuan dalam penentuan posisi suatu obyek dalam
sistem kinersial dan terestrial, dan penentuan medan gaya berat. %enetapan S&I
8+(6 dilakukan dengan kajian akademis yang melibatkan para akademisi dari
beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
!al tersebut tersebut berhubungan dengan peluncuran In"ormasi eospasial
Dasar 'ID- >?ilik %ublik>, pada 8( Hpril 8+(4, di akhir masa peralihan 0ndang
0ndang Nomor 4 $ahun 8+(( tentang In"ormasi eospasial, menjadikan semua layer
dalam ID adalah milik publik, kecuali layer hipsogra"i yaitu garis kontur dan
batimetri, pada skala (:(+.+++, (:9.+++, (:8.9++, dan (:(.+++.
ID ?ilik %ublik> merupakan penerapan ebijakan Satu %eta yang meliputi
Satu &e"erensi, Satu Standard, Satu eodatabase dan Satu eoportal. ebijakan ini
dimaksudkan untuk menjamin in"ormasi geospasial yang dihasilkan setiap lembaga
andal, akurat dan dapat dipertanggungja1abkan, serta dapat berbagai pakai untuk
diintegrasikan satu sama lain dengan tepat.
epala %usat %emetaan &upabumi dan $oponim I, 2d1in !endrayana
menambahkan, ebijakan Satu %eta sangat penting untuk menghindari tumpang
tindih tata kelola lahan. eberapa kasus kerusakan lingkungan, dan penggunaan lahan
yang melanggar tata ruang disebabkan oleh perbedaan re"erensi saat melakukan
pemetaan 1ilayah. %eta rupabumi skala besar sangat diperlukan untuk membuat
&encana Detil $ata &uang, yang menjadi ke1ajiban pada tiap pemerintah daerah
otonom. Saat ini, kebutuhan %eta &I skala besar dan menengah sesuai amanat 00
No. 4 $ahun 8+(( tentang In"ormasi eospasial masih sangat besar. !al ini
merupakan potensi besar bagi SD? I untuk bekerja di dalamnya.
14
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
15/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
Inaeoportal dengan alamat 1ebsite http:tanahair.indonesia.go.id, telah
dikembangkan oleh I untuk mengintegrasikan Jaringan In"ormasi eospasial
Nasional 'JIN-. %ada demo aplikasi Inaeoportal, penerapan satu re"erensi akan
terlihat jelas dimana data dengan sistem re"erensi yang sama akan dapat tepat dan
sesuai saat dilakukan o/erlay satu dengan lainnya. $ugas dan "ungsi terkait pemetaan
dari berbagai lembaga yang telah terhubung dalam JIN juga akan terlihat jelas,
sehingga tidak ada lagi o/erlap atau duplikasi data dan in"ormasi geospasial.
"+ Mengapa -i -ala. un-ang3" Ge0spasial .engguna!an ru4u!an SRGI 2
Jaring ontrol !orisontal : %engukuran $emporer: *6+ titik geodetik untuk re"erensi
tunggal 'Datum eodesi Nasional ())9-
Jaring ontrol Oertikal : $erdiri atas 7+++ titik tinggi geodesi setiap jarak 9 km
15
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
16/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
Jaring ontrol aya erat : %engukuran gaya berat dilakukan di 7+++ titik tinggi
geodesi, setiap jarak 9 km
?enurut pasal 8 %eraturan epala adan In"ormasi eospasial Nomor (9 tahun 8+(6
yang menyatakan bah1a
'(- S&I8+(6 digunakan sebagai sistem re"erensi geospasial tunggal dalam
penyelenggaraan nasional.
'8- Setiap penyelenggara I 1ajib menggunakan S&I8+(6 dalam penyelenggaraan I
?enurut 00 No 4 $ahun 8+(( pasal 8 tentang penyelenggaraan In"ormasi eospasial
yaitu I diselenggarakan berdasarkan asas:
a. kepastian hukum : Eang dimaksud dengan kepastian hukum> adalah bah1a
penyelenggaraan I berlandaskan hukum dan peraturan perundangundangan yang
memberikan kepastian hak dan ke1ajiban bagi para pemangku kepentingan.
b. keterpaduan : Eang dimaksud dengan PketerpaduanP adalah bah1a penyelenggaraan I
dilakukan bersamasama oleh %emerintah, %emerintah daerah dan setiap orang, yang harus
saling mengisi dan saling memperkuat dalam memenuhi kebutuhan I, menghindari
terjadinya duplikasi, dan mendorong peman"aatan I bersama.
c. keterbukaan : Eang dimaksud dengan keterbukaan> adalah bah1a penyelenggaraan I
dimaksudkan untuk dapat dipergunakan oleh banyak pihak dengan memberikan akses yang
mudah kepada masyarakat untuk mendapatkan I.
16
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
17/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
d. kemutakhiran : Eang dimaksud dengan PkemutakhiranP adalah bah1a I yang disajikan
danatau tersedia harus dapat menggambarkan "enomena danatau perubahannya menurut
keadaan yang terbaru.
e. keakuratan= Eang dimaksud dengan PkeakuratanP adalah bah1a penyelenggaraan I harus
diupayakan untumk enghasilkan D dan I yang teliti, tepat, benar, dan berkualitas sesuai
dengan kebutuhan.
". keman"aatan : Eang dimaksud dengan Pkeman"aatan> adalah bah1a I harus dapat
memberikan man"aat yang sebesar besarnya bagi masyarakat.
g. demokratis : Eang dimaksud dengan demokratis> adalah bah1a penyelenggaraan I
dilaksanakan secara luas dengan melibatkan peran serta masyara
%asal 87 ayat 8 yang menyatakan bah1a
%engumpulan D sebagaimana dimaksud pada ayat '(- harus dilakukan sesuai dengan
standar yang meliputi:
a. sistem re"erensi geospasial yaitu datum geodesi, sistem re"erensi koordinat, dan sistem
proyeksi.
b. jenis, de"inisi, kriteria, dan "ormat data.
etentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan standar pengumpulan D sebagaimana
dimaksud pada ayat '(- dan ayat '8- diatur dengan %eraturan epala adan.
%asal 6(
'(- %engolahan D dan I dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak yang:
a. berlisensi= danatauwww+hu!u.0nline+0.
b. bersi"at bebas dan terbuka.
'8- %emerintah memberikan insenti" bagi setiap orang yang dapat membangun,
mengembangkan, danatau menggunakan perangkat lunak pengolah D dan I yang bersi"at
bebas dan terbuka.
'6- etentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pemberian insenti" sebagaimana
dimaksud pada ayat '8- diatur dengan %eraturan %emerintah
S&I 'Sistem &e"erensi eospasial Indonesia- tunggal sangat diperlukan untuk
mendukung kebijakan Satu %eta 'One Map- bagi Indonesia. Dengan satu peta maka
17
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
18/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
semua pelaksanaan pembangunan di Indonesia dapat berjalan serentak tanpa tumpang
tindih kepentingan.
. Dalam 00 No 4 $ahun 8+(( terdapat syaratsyarat yang harus dipenuhi untuk
penyelenggaraan In"ormasi eospasial. Syaratsyarat tersebut dipenuhi dalam S&I
8+(6 sehingga 00 No 4 $ahun 8+(( tersebut harus mengacu pada Peraturan Kepala
5a-an In/0r.asi Ge0spasial N0.0r $* Tahun "#$6 tentang Siste. Re/erensi
Ge0spasial In-0nesia "#$6+
%emutakhiran dalam S&I dimaksudkan untuk me1ujudkan re"erensi tunggal
yang konsisten dalam setiap penyelenggaraan in"ormasi geospasial oleh berbagai
negaranegara di dunia. Sistem re"erensi geospasial global yang saat ini telah
disepakati oleh dunia internasional, telah memperhitungkan dinamika pergerakan
lempeng tektonik di seluruh dunia. Dalam skala nasional, merupakan ke1ajiban
masingmasing negara untuk mende"inisikan sistem re"erensi geospasial nasional
yang sesuai untuk 1ilayah negaranya masingmasing, namun dengan tetap mengacu
kepada sistem re"erensi geospasial global.
S&I 8+(6 direncanakan akan luncurkan secara resmi pada akhir bulan
September 8+(6 di Jakarta. Dengan ditetapkannya S&I 8+(6 sebagai re"erensi
tunggal dalam penentuan posisi dan penyelenggaraan in"ormasi geospasial nasional
diharapkan in"ormasi geospasial yang diselenggarakan oleh banyak pihak dapat
diintegrasikan dengan mudah dan akurat, menjadi satu peta 'one map- sehingga dapat
digunakan sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan secara tepat terkait
berbagai aspek kehidupan bangsa yang bersi"at kompleks dan lintas batas.
?engapa Indonesia tidak menggunakan datum "ull dinamikL !al tersebut
disebabkan karena datum dinamik sulit diterapkan di dunia praktis, seperti
mengintegrasikan peta, stacking out dan Industri In"ormasi eospasial 'I- lain ke
dalam satu kerangka re"erensi. Kleh karena itu, perlu jembatan supaya tetap
mengakomodasi perubahan koordinat terhadap "ungsi 1aktu dan memudahkan
aplikasi praktis dalam bidang I, maka Indonesia mengacu pada sistem semidinamik
'semikinematik- datum. Dengan menerapkan sistem semidinamik ini, maka perlu
adanya model de"ormasi Indonesia.
18
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
19/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
?odel De"ormasi '?eilano, 8+(4-
ambar di atas menunjukkan model de"ormasi yang masih preliminary. ?enurut
?eilano '8+(4-, model de"ormasi di Indonesia sangat kompleks, sehingga dibuatlah beberapa
tahapan dalam pembuatan model de"ormasi yang terbagi menjadi beberapa orde.
Krde + 5 merupakan model de"ormasi yang mengakomodasi rotasi blok 'euler pole-
seperti pada gambar (.
Krde ( 5 merupakan model de"ormasi yang mengakomodasi gempabumi '2M-
Krde 8 5 merupakan model de"ormasi yang mengakomodasi gempabumi dan
pergerakan pasca gempanya '2M dan %ost 2M-
Krde 6 5 merupakan model de"ormasi yang sudah mengakomodasi regangan sesar
akti" yang si"atnya sangat local
19
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
20/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan Penentuan Posisi
%enentuan %osisi erbasis Satelit NSS
20
-
7/23/2019 Sistem Referensi Dan Penentuan Posisi_Pengganti Tugas Minggu I Dan II_Hesti Nur Septa A
21/21
Tugas Pengganti Minggu I dan II Sistem Referensi dan PenentuanPosisi
#ontoh %ilar Jaring ontrol eodesi dan Stasiun $etap NSS 'sumber :
http:srgi.big.go.idsrgiLpageQid5()-
Re/erensi
http:blogs.itb.ac.iddadanramdani8+((+)(7re"erensigeodesi diakses pada Sabtu, 8 ?ei
8+(9 pukul ().6+
http:ismail"ata.blogspot.com8+(6+4datumgeodetikQ83.html diakses pada Sabtu, 8 ?ei
8+(9 pukul ().4+
http:srgi.big.go.idsrgiLp577diakses pada Sabtu, 8 ?ei 8+(9 pukul ().49
http:big.go.idberitasurtasho1srgitunggaluntukonemappolicy diakses pada Sabtu, 8
?ei 8+(9 pukul 8+.++
http:111."ig.netcommission9e/ents8+(6Qre"erenceQ"rameQinQpractice8.6QdynamicQdat
umsQdonnelly.pd"diakses pada Sabtu, 8 ?ei 8+(9
http:111.bakosurtanal.go.idberitasurtasho1mengenallebihjauhsistemre"erensigeospasialindonesiadiakses pada ?inggu, 6 ?ei 8+(9 pukul 8+.++
http:geospasial.in"oLp5(6*diakses pada ?inggu, 6 ?ei 8+(9 pukul 8+.++
http:111.bakosurtanal.go.idjaringkontrolgeodesi diakses pada ?inggu, 6 ?ei 8+(9
pukul 8+.++
http:srgi.big.go.idsrgiLpageQid5()diakses pada ?inggu, 6 ?ei 8+(9 pukul 8+.++
21
http://blogs.itb.ac.id/dadanramdani/2011/09/17/referensi-geodesi/http://ismailfata.blogspot.com/2013/04/datum-geodetik_28.htmlhttp://ismailfata.blogspot.com/2013/04/datum-geodetik_28.htmlhttp://srgi.big.go.id/srgi/?p=77http://big.go.id/berita-surta/show/srgi-tunggal-untuk-one-map-policyhttp://www.fig.net/commission5/events/2013_reference_frame_in_practice/2.3_dynamic_datums_donnelly.pdfhttp://www.fig.net/commission5/events/2013_reference_frame_in_practice/2.3_dynamic_datums_donnelly.pdfhttp://www.fig.net/commission5/events/2013_reference_frame_in_practice/2.3_dynamic_datums_donnelly.pdfhttp://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/mengenal-lebih-jauh-sistem-referensi-geospasial-indonesiahttp://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/mengenal-lebih-jauh-sistem-referensi-geospasial-indonesiahttp://geospasial.info/?p=136http://www.bakosurtanal.go.id/jaring-kontrol-geodesi/http://srgi.big.go.id/srgi/?page_id=19http://blogs.itb.ac.id/dadanramdani/2011/09/17/referensi-geodesi/http://ismailfata.blogspot.com/2013/04/datum-geodetik_28.htmlhttp://srgi.big.go.id/srgi/?p=77http://big.go.id/berita-surta/show/srgi-tunggal-untuk-one-map-policyhttp://www.fig.net/commission5/events/2013_reference_frame_in_practice/2.3_dynamic_datums_donnelly.pdfhttp://www.fig.net/commission5/events/2013_reference_frame_in_practice/2.3_dynamic_datums_donnelly.pdfhttp://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/mengenal-lebih-jauh-sistem-referensi-geospasial-indonesiahttp://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/mengenal-lebih-jauh-sistem-referensi-geospasial-indonesiahttp://geospasial.info/?p=136http://www.bakosurtanal.go.id/jaring-kontrol-geodesi/http://srgi.big.go.id/srgi/?page_id=19