Sistem Plambing

20
SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat meny- elesaikan Makalah mengenai “Observasi Sistem Utilitas Bangunan Pada Bliss Surfer Hotel ” mata kuliah Sains dan Utilitas 2. Adapun tujuan penulisan tugas ini yaitu untuk dapat memahami dan membagi pengetahuan tentang sistem utilitas dan pengaplikasi- annya pada bangunan . Dengan dibuatnya tugas ini kami diharapkan mampu mengetahui dan memahami sistem utilitas bangunan itu sendiri, baik dari segi perancangan, maupun dari aspek teknisnya. Dalam penyelesaian tugas ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengeta- huan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingannya. Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif, guna menyempurnakan penulisan makalah ini. Denpasar, 16 Januari 2014 Penyusun Kata Pengantar KELOMPOK 1A SAINS & UTILITAS 1 DOSEN PEMBIMBING I NYOMAN SUSANTA, M.Erg Ir. I MADE SUDJANA, MM Ir. EVERT EDWARD MONIAGA Ir. IDA BAGUS NGURAH BUPALA, MT Ir. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, M.Erg I WAYAN YUDA MANIK, ST, MT. PENYUSUN LAPORAN Dimi Elkana (1219251007) Kt. Ryan Budhi Saputra (1219251008) Gede Yudha Prasepta (1219251010) Ade Dwi Diah Savitri (1219251012) I Gede Rai Dwija Putra (1219251017) TEKNIK ARSITEKTUR UDAYANA NONREGULER ”12 i

description

sistem plambing

Transcript of Sistem Plambing

Page 1: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 1

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat meny-elesaikan Makalah mengenai “Observasi Sistem Utilitas Bangunan Pada Bliss Surfer Hotel ” mata kuliah Sains dan Utilitas 2. Adapun tujuan penulisan tugas ini yaitu untuk dapat memahami dan membagi pengetahuan tentang sistem utilitas dan pengaplikasi-annya pada bangunan . Dengan dibuatnya tugas ini kami diharapkan mampu mengetahui dan memahami sistem utilitas bangunan itu sendiri, baik dari segi perancangan, maupun dari aspek teknisnya. Dalam penyelesaian tugas ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengeta-huan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingannya. Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif, guna menyempurnakan penulisan makalah ini.

Denpasar, 16 Januari 2014

Penyusun

Kata Pengantar

KELOMPOK 1ASAINS & UTILITAS 1

DOSEN PEMBIMBINGI NYOMAN SUSANTA, M.ErgIr. I MADE SUDJANA, MMIr. EVERT EDWARD MONIAGAIr. IDA BAGUS NGURAH BUPALA, MTIr. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, M.ErgI WAYAN YUDA MANIK, ST, MT.

PENYUSUN LAPORANDimi Elkana (1219251007)Kt. Ryan Budhi Saputra (1219251008)Gede Yudha Prasepta (1219251010)Ade Dwi Diah Savitri (1219251012)I Gede Rai Dwija Putra (1219251017)

TEKNIK ARSITEKTUR UDAYANA NONREGULER ”12

i

Page 2: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 2

DAFTAR ISIBAB I

1.1. LATAR BELAKANG..............................................................................1.2. RUMUSAN MASALAH........................................................................1.3. TUJUAN PENULISAN..........................................................................

11

ii

Page 3: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 3

OBSERVASI SISTEM PLAMBING

PADA BLISS SURFER HOTELKUTA, BADUNG, BALI

Page 4: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 4

1.1. Latar Belakang

Berbagai bangunan yang yang dirancang oleh seorang Perancang itu tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa memperdulikan adanya kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan. Kelengkapan fasilitas bangunan tersebut adalah Utilitas merupakan suatu ilmu pengetahuan teknik arsitektur di samping ilmu-ilmu lain mengenai bangunan yang harus dipelajari oleh seorang arsitek dalam kooordinasi merancang bangunan. Sistem utilitas tersebut tidak kalah penting perencanaannya seperti halnya sistem struktur bangunan. Karena sistem utilitas merupakan komponen operasional dalam bangunan yang dapat memaksimalkan fungsi kegiatan di dalam bangunan tersebut. Membahas tentang sistem utilitas kita tidak dapat lepas dengan bagian-bagiannya seperti sistem plumbing, sistem sampah, pencahayaan alami, penghawaan alami, pengkondisian udara, dan transportasi. Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya. Pada umumnya sistem plumbing pada bangunan dibagi menjadi tiga. Pertama adalah sistem air bersih yang diambil dari sumur bawah tanah (deep well). Kedua adalah sistem air panas yang merupakan air normal yang diproses sedemikian rupa sehingga suhu air berubah menjadi panas. Ketiga adalah sistem air buangan dimana didalamnya terdapat empat klasifikasi air buangan yaitu air kotor, air bekas , air buangan khusus, dan air hujan. Untuk mendalami pemahaman pada materi sistem utilitas bangunan khususnya sistem plambing maka dalam tugas 2 Mata kuliah “Sains bangunan dan Utilitas” ini kami mengobservasi sebuah bangunan hotel yaitu Bliss Surfer Hotel berlokasi di daerah Kuta Legian, Bali. Pada objek ini kami meninjau sistem plambing (Distribusi air bersih, Air Panas dan Air Buangan) yang kami tinjau berdasarkan data yang kami dapat dan kemudian kami analisis lebih mendalam baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif.

BAB IPendahuluan

1.2. RUMUSAN MASALAH

Atas penentuan latar belakang dan identitas masalah diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut :1. Bagaimana sistem plumbing yang efisien dan efektif dalam sebuah bangunan dan bagaimana sistem kerja serta kendala sistem plumbing yang berada dalam bangunan yang diobservasi?”

Page 5: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 5

1.4. MANFAAT PENULISAN

1.3. TUJUAN PENULISAN

1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Pada makalah ini, akan dijelaskan dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan terakhir sistematika penelitian. Dilanjutkan dengan bab kedua yang berisi landasan teori, kerangka penugasan yang terdiri dari teori-teori terkait dengan sistem utilitas bangunan yang akan berimplikasi pada pembahasan objek studi. Bab ketiga merupakan substansi yang membahas tentang hasil observasi terhadap objek studi yang membahas secara mendalam mengenai sistem utilitas bangunan pada objek studi. Bab keempat merupakan bab penutup dalam makalah ini. Pada bagian ini, kami menyimpulkan uraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi saran mengenai merencanakan sistem utilitas yang baik dan benar sehingga mendukung segala kenyamanan dan keamanan pengguna.

1.6. METODE PENULISAN

Tujuan penulisan tugas ini yaitu :1. Mengetahui bagaimana sistem plumbing sebuah bangunan.2. Menjelaskan hasil observasi mahasiswa sekaligus dapat mengerti tentang materi sistem plumbing

Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan mampu :1. Memahami dan dapat mendefinisikan pengertian sistem Plambing.2. Memahami sistem utilitas serta pengaplikasiannya pada bangunan melalui kegiatan observasi langsung pada bangunan Bliss Surfer Hotel.3. Menjelaskan dan mengaplikasikan sistem Plambing pada perancangan bangunan dengan pemahaman yang baik dan benar.

Metode penulisan ini dirancang sebagai penelitian evaluasi, bersifat observasional deskriptif yang dilakukan dengan melakukan pengamatan, pengukuran, observasi terhadap objek yang diamati yang dalam hal ini merupakan sistem Utilitas Bangunan pada Bliss Surfer Hotel, Bali.Selain itu juga menggunakan metode wawancara dengan melakukan wawancara terhadap pihak manajemen serta petugas dari hotel. Penelitian dilakukan pada bulan 15 Januari 2014 dengan beberapa narasumber, antara lain :1. I Wayan Wijana selaku Manager On Duty Operasional2. Made Sumerta selaku petugas hotel.3. Ferdy Permana selaku chief engineering hotel Kuta Central Park Hotel. Analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu mengevaluasi pelaksaanaan sistem utilitas Bangunan dengan membandingkan dengan teori yang kami dapat selama perkuliahan dengan pengaplikasian objek utilitas pada objek studi.

Page 6: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 6

BAB IITinjauan Teori

2.1. Dasar Teori

2.1.1. Pengertian Sains Bangunan dan Utilitas 2.1.1.1 Pengertian Sains Bangunan Sains bangunan adalah kumpulan pengetahuan ilmiah yang berfokus pada analisis dan kontrol terhadap fenomena fisik yang mempengaruhi bangunan. Ini biasanya mencakup analisis rinci terhadap bahan bangunan dan sistem perlindungan bangunan yang bertujuan untuk memberikan kemampuan untuk mengoptimalkan kinerja bangunan dan memahami atau mencegah kegagalan dari suatu bangunan. Sains Bangunan merupakan disiplin ilmu dari arsitektur-teknik-teknologi konstruksi yang berhubungan dengan respon bangunan terhadap alam, misalnya seperti cuaca, kondisi bawah tanah, karakteristik material, karakteristik fisik, kimia dan biologi seperti penyerapan air, radiasi panas, reaksi kimia, psikologi manusia, serta konsumsi energi. Proyek dari sains bangunan mengacu pada strategi untuk penempatan bahan material dan komponen-komponennya seacara umum dan khusus. Hasil dari sains bangunan tercermin dalam desain arsitektur yaitu pada Building Enclosure, dan kinerja jangka panjang dari permukaan bangunan.

2.1.1.2. Pengertian Utilitas Bangunan Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan,kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam pembangunan.Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan lain (struktur,arsitektur, interior dan lain-lainnya).

2.2. Jenis-Jenis Utilitas Pada Bangunan

2.2.1. Sistem Plambing Pengertian plumbing menurut SNI 03-681-2000 adalah segala sesuatu yan berhubungan denan pelaksanaan pemasangan pipa dengan peralatan di dalam gedung maupun gedun yang berdekatan yang bersangkutan dengan; air hujan, air buangan dan air minum yang dihubungkan dengan sistem kota atau sistem lain yang dibenarkan.Sistem plumbing merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, perancangan sistem plumbing haruslah dilakukan secara bersamaan dan sesuai dengan tahapan perancangan gedung itu sendiri. Dalam perencanaan sistem plumbing harus diperhatikan secara seksama mengenai hubungan dengan bagian-bagian konstruksi ge-dung serta hubungan dengan peralatan lain yang ada dalam gedung tersebut, seperti pendin-gin udara, listrik dan lain-lain. Tujuan dan fungsi dari sistem plumbing adalah untuk menciptakan suatu bangunan yang memenuhi kesehatan dan sanitasi yang baik dengan suatu sistem pemipaan yang dapat mengalirkan air besih ketempat tempat yang dituju dan membuang air kotor ke saluran pem-buangan tanpa mencemari bagian penting lainnya dengan tidak melupakan kenyamanan dan keindahan bangunan.

Page 7: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 7

Sistem Plambing yang dipalikasikan pada bangunan dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu sistem air ber-sih, sistem air kotor/buangan, dan sistem air hujan. 2.2.1.1 Sistem Air Bersih dan Air Panas Penyaluran air bersih dan air panas pada suatu bangunan memiliki beberapa standarisasi tertentu dalam penggunaannya. Penyediaan air bersih dapat diambil melalui dua sumber diantaranya air bersih dari PDAM serta air bersih dari dalam tanah. Berikut adalah beberapa bentuk instalasi plambing yang biasa digunakan.1. Sistem Sambung Langsung Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih (PDAM). Sistem ini dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung skala kecil dan rendah.

GAMBAR SISTEM TANGKI ATAS SUMBER : buku “Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing”

Sofyan + Morimura

2. Sistem Tangki Atas Sistem ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah atau dipasang pada lantai terendah, kemu-dian dipompakan ke tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini air didistribusikan ke seluruh lantai bangunan.

3. Sistem Tangki Tekan Prinsip kerja dari sistem tangki tekan (hidrosfor) adalah sebagai berikut, air yang telah ditampung di dalam tangki bawah dipompa ke dalam tangki tertutup yang mengakibatkan udara didalamnya terkompresi sehingga tersedia air dengan tekanan awal yang cukup untuk didistribusikan ke peralatan plambing di selu-ruh bangunan yang direncanakan.

4. Sistem Tanpa Tangki Sistem ini sebenarnya tidak direkomendasi oleh berbagai pihak, Sistem ini tidak menggunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan ataupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap langsung dari pipa utama. (sumber : http://dc308.4shared.com)

GAMBAR SISTEM SAMBUNGAN LANGSUNGSUMBER : buku “Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing”

Sofyan + Morimura

GAMBAR SISTEM TANGKI TEKAN DAN KOMPONEN

SUMBER : buku “Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing” Sofyan

+ Morimura

Page 8: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 8

2.2.2.1 Sistem Air Buangan Air buangan atau sering pula disebut dengan air limbah adalah semua cairan yang di buang , baik yang mengandung kotoran manusia maupun yang mengandung sisa – sisa proses dari industri. Air buangan dapat di bagi menjadi empat (4 ) golongan :- Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset , peturasan , bidet dan air buangan yang mengandung ko toran manusia yang berasal dari alat - alat – alat plambing- Air bekas : air buangan yang berasal dari alat – alat plambing lainnya seperti bak mandi ( Bath Tub ) , bak cuci tangan , bak dapur dan seterusnya .- Air hujan : air buangan yang berasal dari atap bangunan , halaman dan sebagainya.- Air buangan khusus : air buangan yang mengandung gas ,racun atau bahan – bahan berbahaya seperti yang berasal dari pabrik , air buangan laboratorium, tempat pengobatan , tempat pemeriksaan di rumah sakit ,rumah pemotongan hewan , air buangan yang bersifat radioaktif yang di buang dari pusat Listrik Tena-ga Nuklir. Selain jenis – jenis tersebut , air kotor dan air bekas sering di sebut air buangan sehari – hari karena keduanya berasal dari kehidupan sehari – hari.

Sistem Pembuangan Air Kotor dan Air Bekas Ada dua (2) macam system pembuangan air , yaitu :a. Sistem campuranYaitu system pembuangan untuk air kotor dan air bekas yang di kumpulkan dan di alirkan ke dalam satu salu-ran riol umum , dimana saluran tersebut sudah disediakan.b. Sistem terpisah Yaitu system pembuangan di mana air kotor dan air bekas masing – masing di kumpulkan dan dialir-kan terpisah. Untuk daerah di mana tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air kotor , maka system pembuangan air kotor akan di sambungkan ke instalasi pengolahan air kotor terlebih dahulu. Bangunan yang dilengkapi dengan system plambing harus dilengkapi degan system drainase untuk pembuangan air hujan yang berasal dari atap maupun jalur terbuka yang mengalirkan air. Air hujan yang dibawa dalam system plambing ini harus disalurkan ke dalam lokasi pembuangan untuk air hujan. Hal ini karena tidak boleh air hujan disalurkan ke dalam system plambing air buangan yang hanya bertujuan untuk menyalurkan air buangan saja atau disalurkan ke suatu tempat sehingga air hujan tersebut akan mengalir ke jalan umum, menyebabkan erosi atau genangan air. Sistem plambing air hujan yang digabung dengan air

SKEMA SISTEM PEM-BUANGAN AIR HUJAN

SUMBER : http://arsitekistn.blogspot.

com/2011/04/sistem-pembuangan-air-kotor.

html

Page 9: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 9

Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampuran kotoran. Air bekas/air limbah tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang ke seluruh lingkungan, tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan.- Limbah Kotoran Cair (Grey Water)Adalah limbah buangan nonkakus yang berasal dari sisa buangan cucian dapur, wastafel, sisa buangan air cuci pakaian, sisa air buangan kamar mandi yang bias digunakan kembali tetapi masih membutuhkan beberapa proses filterisasi (penyaringan). Hal yang paling berbahaya yang terkandung dalam greywater adalah zat-zat deterjen yang berasal dari sabun cuci rumah tangga seperti sabun mandi, sabun cuci alat masak, dan sabun cuci pakaian. Pada umumnya, limbah rumah tangga ini hanya dibuang langsung ke selokan tanpa melewati proses-proses penyaringan terlebih dahulu. Hal ini dapat mengakibatkan banyak permasalahan, yang meliputi :1. Perkembangbiakan penyakit seperti Disentri dan Kolera.2. Polusi udara yang menyebabkan bau tidak sedap.3. Pencemaran lingkungan, seperti air sungai yang menjadi tempat bermuaranya limbah ini akan menjadi keruh dan akan membunuh ikan-ikan yang ada di sungai tersebut.

Maka dari itu, untuk menghindari permasalahan tersebut, dibuatlah instalasi pengolahan greywater system yang disebut SPAL (System Pengolahan Air Limbah ). Cara memebuatnya mudah dan membutuhkan biaya yang murah juga . jadi sistem pengolahan limbah ini sanagat mungkin direalisasikan di rumah .

- SISTEM PEMBUANGAN AIR LIMBAH

Instalasi SPAL (Sistem Pengolahan Air Limbah) terdiri dari 2 bagian yaitu : A. Bak Pengumpulan Di dalam bak pengumpulan terdiri dari beberpa ruang yang meliputi ruang pengumpulan samapah, ruang penangkap lemak , dan ruang penangkap pasir yang nanti akan melakukan proses pembersihan secara berkala di tiap ruang-ruang tersebut untuk menghindari penumpukan sampah , lemak, maupun endapan pasir.B. Tangki Resapan Di dalam tangki resapan terdapat arang dan batu koral yang dapat menyaring zat – zat pencemaran yang terkandung dalam greywater . posisi tangki resapan berada lebih rendah daripada bak pengumpulan untuk memudahkan air mengalir dengan pipa PVC dengan diameter kurang lebih 4 inci.

INSTALASI PENGO-LAHAN AIR LIMBAH

UNTUK GREY WATER SEDERHANA

SUMBER : ArchSketch.(2012). Panduan Griya

Sehat. Yogyakarta : Cahaya Atma Pustaka

Page 10: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 10

• CARA KERJA :

Air limbah buangan nonkakus (greywater) dialirkan menuju ruang pertama yaitu ruang penangkap sampah (A) yang telah diliengkapi saringan di dasarnya. Air yang sudah dipisahkan dengan sampah lalu dialirkan ke ruang yang di bawahnya yaitu ruang penangkap pasir (B). pasir yang terkandung dalam air limbah tersbut akan mengendap di dasar ruang ini. Lalu minyak/lemak yang terkandung dalam air ini juga akan mengambang ke atas karena berat jenisnya lebih ringan dan ditangkap oleh ruang penangkap lemak yang berada di bagian atas (C). air yang sudah bebas dari sampah , pasir, dan lemak akan dialirkan ke tangki resapan yang di dalamnya ada penyaringan berupa batu koral dan batok kelapa yang mampu menyaring zat – zat pencemaran . setelah itu , air yang sudah melewati proses ini sudah aman untuk dialirkan ke selokan .

- Limbah Kotoran Padat (Black Water) Limbah kotoran padat (blackwater) adalah limbah buangan kotoran yang berasal dari kakus (tinja) manusia dan mengandung zat – zat penyakit yang berbahya. Maka dari itu, perlu adanya pengolahan yang benar agar tidak menjadi pencemaran yag merugikan kesehatan dan lingkungan. Pengolahan blackwater memerlukan instalasi yang lebih rumit dan lama daripada pengolahan greywater karena limbah blackwater memiliki zat pathogen yang lebih banyak di bandingkan limbah grey water.

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADATSUMBER : ArchSketch.(2012). Panduan Griya Sehat. Yogyakarta : Cahaya Atma

Secara umum, jalur distribusi air limbah padat (blackwater) dapat dilihat dalam skema berikut ini.

• PENJELASAN

jalur pengolahan distribusi air limbah padat melewati beberapa proses yang meliputi :

1. KLOSET

Adalah tempat di mana limbah kotoran padat (tinja) yang berasal dari manusia dibuang. Secara umum, kloset dibedadakan menjadi 2, yaitu kloset duduk dan kloset jongkok. Pemakainnya digunakan sesuai dengan kebiasaan pemilik rumah. Di dalam kloset ada sistem penutup bau yang bias disebut dengan leher anagsa. Di dalam leher angassa ini terdapat air yang dapat menutup bau yang berasal dari buangan kotoran maanusia agar bau yang ditimbulkan tidak menyebar. Untuk mengalirkan tinja ke saluran berikutnya biasanya digunakan air sehingga tinja bias terdoromg dan mengalir ke septic tank.

2. SEPTIC TANK Adalah tempat pengolahan kotoran padat manusia setelah kloset. DI dalam septic tank terjadi penguraian kotoran padat oleh bakteri-bakteri yang nati pada akhirnya akan menjadi kotoran cair yang akan disalurkan atau diresapkan ke sumur peresapan. Pada umumnya, beton dibuat dari campuran semen, kerikil, dan air, dan diberi lapisan kedap air agar saat proses penguraian kotoran padat ini, kotoran yang diuraikan tidak meresap ke tanah yang nantinya dapat mencemari tanah.

Page 11: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 11

SEWAGE TREATMENT PLANT

Untuk bangunan-bangunan yang banyak penghuninya, penampungan air limbah harus menggunakan septic tank berukuran besar yang sering disebut sebagai pengolahan limbah (sewage treatment). Sewage Treatment Plant (STP) adalah tempat pengolahan limbah yang jumlah kotorannya banyak.

2.2.1.3 Sistem Pengolahan Air limbah khusus

Limbah yang terkumpul, diolah secara mekanis, diaduk, diberi udara supaya bakteri-bakteri yang ikut mengolah limbah dapat hidup dengan baik sehingga dapat segera memproses kotoran-kotoran/limbah tersebut. Hasil pengolahan limbah diberi zat pembersih sehingga air bekas pengolahan limbah dapat di pompa keluar untuk dibuang melalui saluran-saluran kota atau dapat digunakan kembali, seperti untuk menyiram tanaman dan mendinginkan alat pendingin (air condition) Sewage Treatment dapat diletakkan di luar gedung/halaman atau dapat juga dibuat di bagian lantai yang paling bawah/lebih rendah dari toilet yang terendah. Di dalam ruangan sewage tersebut, orang harus dapat masuk untuk mengontrol sehingga diperlukan penerangan dan ventilasi (exhaust fan).

Air limbah khusus adalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan khusus, seperti restoran-restoran yang besar, pabrik-pabrik/isdustri kimia, bengkel, rumah sakit, dan laboraturium. Air limbah khusus ini harus ditampung di tempat tertentu, dengan treatment tersendiri, lalu dapat dibuang bersama-sama dengan air bekas biasa. Sebagai contoh, restoran besar yang membuang air limbah khusus/air buangan yang mengandung lemak, sedangkan lemak tidak dapat hancur/menyatu dengan air bekas buangan. Oleh karena itu, perlu diadakan treatment lebih dulu. alat ini disebut grease trap.

SEWAGE TREATMENT PLANTSUMBER : http://www.cotterillcivils.co.uk/products/sewage-

treatment-and-pollution-control/sewage-treatment-plant.aspx

SKEMA PROSES SEWAGE TREATMENTSUMBER : http://www.biosolids.com.au/what-are-biosolids.

php

GREASE TRAPSUMBER : https://drain-net.com/images/stories/Grease/thermaco-big-dipper-grease-trap-lg%20

w200-is.jpg

Page 12: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 12

SISTEM PEMIPAAN PADA PLAMBING

1.Jenis pipaa. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambugan).b. Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan).

2. Bahan- bahan pipa secara umum Bahan- bahan pipa yang dimaksud adalah :1. carbon steel.2. Carbon moly.3. Galvaness4. Ferro nikel5. Stainless steel6. PVC (paralon) 7. Chrome moly.3. Komponen perpipaan 3. KomponenKomponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi, standar yang terdaftar dalam simbol dan kode yang telah dibuat atau dipilih sebelumnya. Komponen ini terdiri dari :a. Pipes (pipa-pipa).b. Flanges (flens-flens).c. Fitting (sambungan).d. Valves (katup-katup).e. Gasket.f. Special items (bagian khusus)

4. Pemilihan bahanPemilihan bahan perpipaan harus disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan yaitu :a. Perpipaan pembangkit tenaga.b. Perpipaan untuk industri bahan gas.c. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah.d. Perpipaan untuk pengangkutan minyak, perpipaan untuk prosese. pendinginan.f. Perpipaan intalasi air.g. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas.5. Macam sambungan perpipaan, antara lain :h. Sambungan dengan menggunakan pengelasan.i. Sambungan dengan menggunakan ulir. Selain sambungan diatas, terdapat pula penyambungan khusus dengan menggunakan pengeleman (perekatan) serta pengekleman (untuk pipa plastic dan pipa vibre glass). Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa dibawah 2” saja yang menggunakan sambungan ulir.

6. Tipe sambungan cabanga. Sambungan langsung (stub in)b. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung)c. Sambungan dengan menggunakan flanges. Tipe sambungan cabang ditentukan oleh spesifikasi yang telah dibuat sebelum mendesain atau dihitung berdasarkan perhitungan kekuatan, kebutuhan, efektifitasnya. Sambungan cabang itu sendiri merupakan sambungan antara pipa dengan pipa. Jadi dalam perhitungan pipa dalam perencanaan dan perancangan instalasi plambing ini menggunakan metode ekivalensi tekanan pipa. Dalam perhitungan ini kita menggunakan tabel ekivalensi sesuai dengan pipa yang digunakan (Noerbambang & Morimura, 1993

Page 13: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 13

BAB IIIData Objek dan Pembahasan

3.1. Pengenalan Objek Studi

bjek studi yang dipilih pada tugas kali ini adalah Bliss Surfer Hotel. hotel ini merupakan hotel bintang 4 yang terkenal yang ada di Legian, Kuta. Letaknya sangat strategis yaitu paa akses jalan Sunset Road dan Denpasar, Bali. Hotel ini pantas dijadikan sebagai objek studi karena

memiliki pengaplikasian sistem utilitasnya cukup lengkap dan dapat dipelajari dengan baik.

O

Jalan SRiwiJaya 88, lEGian, Bali, indonESia

Bliss Surfer Hotel merupakan sebuah hotel yang terdiri dari 4 lantai, dengan jumlah kamar sebanyak 111 kamar yang terdiri dari 100 standar room, 3 deluxe room, 3 family room, dan 5 suite room. Fasilitas yang ada pada hotel ini adalah 1 ruang bar, restoran, 1 kolam renang, dan Meeting room.

Page 14: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 14

3.1. Sistem Plambing Pada Bliss Surfer Hotel

3.1.1. Sistem Distribusi Air Bersih

Sistem distribusi air bersih pada bangunan Bliss Surfer Hotel menggunakan sistem Tangki Tekan. . Bangunan ini menggunakan dua sumur (deepwell) yang terletak pada bagian depan dan pada bagian belakang bangunan. Proses distribusi air bersih pada bangunan diawali dari air deepwell, kemudian dihisap oleh pompa lalu menuju ground tank air kotor, kemudian air tersebut dihisap kembali untuk proses filtrasi air (Treadmill) yang menggunakan tiga jenis tabung yang berfungsi untuk menetralkan air tersebut. Setelah melalu proses tersebut air kembali ditampung pada ground tank air bersih dan siap untuk disalurkan menuju fixture keran air. Instalasi air bersih tersebut dibangkitkan oleh tenaga listrik.

PRESSURE TANK (POMPA TANGKI TEKAN) BERTUGAS UNTUK MERINGANKAN BEBAN KERJA POMPA SPY TDK BEKERJA TERUS MENERUS, TETAPI TEKANAN AIR DIDALAM PIPA TETAP KONSTAN.

DIESEL PUMP

3.1.1.1 SKEMA SISTEM PLAMBING BLISS SURFER HOTEL

Page 15: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 15

- LAY OUT BASEMENT BLISS SURFER HOTEL

SISTEM PLAMBING (INSTALASI AIR BERSIH, DAN AIR KOTOR) TERLETAK PADA LANTAI BASEMENT BANGUNAN HOTEL

Pompa air yang digunakan untuk distribusi air bersih yaitu yang bersifat dapat menaikan air dari level yang rendah ke level vang lebih tinggi. SPESIFIKASI :Jenis Pompa yang digunakan pada bangunan ini adalah pompa booster dan pompa distribusi dengan spesifikasi CPS 10,150kwh dengan 10 implement, pompa deep well menyuplai air dengan kapasitas 14m3/jam (Spesifikasi terlihat pada pompa).

3.1.1.2 KOMPONEN DAN SPESIFIKASI PADA INSTALASI AIR BERSIH

• POMPA AIR :

POMPA BOOSTER BESERTA SPESIFIKASI TERLIHAT PADA BAGIAN BELAKANG

POMPA

Ground tank Adalah tempat penampungan air bersih yang terletak di bagian bawah bangunan sebelum didistribusikan ke instalasi air pada bangunan. Distribusi air dilakukan dengan prinsip “downfeed flow”. yang dibantu dengan “pressure tank” yang berfungsi untuk menjaga spy tekanan air konstan berfungsi sebagai tempat menyimpan air bawah tanah. Ground tank pada bangunan ini terletak di dalam ruangan yang berada disebelah instalasi pompa air . Ground tank pada hotel berkapasitas 600m3 air didalamnya.

• GROUND TANK :

Page 16: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 16

• PIPA

Air yang mengalir dalam pipa, mengalir dibawah tekanan atau disebut juga air mengalir dengan tekanan. Pipa- pipa yang digunakan pada instalasi air bersih pada bangunan ini adalah pipa jenis PVC bermerk Maspion AW ¾’’ dan AW 2’’. Instalasi pipa terlihat pada lantai basemant atau ruang bawah tanah bangunan, jadi tidak mengganggu tampilan arsitektur bangunan dan mempermudah perbaikan jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada instalasi pipa.

PIPA-PIPA AIR BERSIH MENGGUNAKAN PIPA JENIS PVC BER-MERK MASPION

3.1.2. Instalasi Air Panas pada Bangunan

Sistem Instalasi air panas pada hotel ini menggunakan alat yang dinamakan Heat Pump . Seluruh isntalasi berada pada satu ruang bersama dengan instalasi air bersih, dan instalasi hydrant. SISTEM KERJA :1. Sistem penyediaan air panas dimulai dari pemompaan air pada grountank air bersih yang telah di treadmill , air tersebut dialirkan oleh pipa menuju heat pump.2. Dari heatpump air panas tersebut dialirkan menuju tabung-tabung penyimpan air panas dan siap untuk dialirkan ke building. Seluruh instalasi tersebut dioperasikan dengan tenaga listrik.

SISTEM KERJA HEAT PUMP PADA BANGUNAN HINGGA DIDIS-TRIBUSIKAN KE FIXTURE

HEAT PUMP Pada dasarnya prinsip kerja dari Heat pump adalah menghasilkan atau membuat air menjadi panas. Pada bangunan ini terdapat dua buah heat pump yang terletak pada lantai basemant.

CARA KERJA Sistem kerja alat ini mirip seperti AC, AC berkerja dengan mengambil udara hangat untuk diolah menjadi udara dingin sedangkan heatpump bekerja sebaliknya dengan cara mengambil udara dingin untuk menghasilkan panas. kemudian terdapat juga Tangki air yang berfungsi sebagai tempat menyimpan air panas sebelum ditribusikan. menuju fixture pada bangunan hotel Tangki air pada bangunan ini diletakan di

Page 17: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 17

Penyaluran air panas ke building dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan pipa galvanis sebagai alat transportasinya, sehingga air akan mengalami sirkulasi gerak yang tidak terhenti. Hal ini menguntungkan karena air tidak akan menyebabkan terjadinya kerak pada pipa. Selain itu pompa juga akan bekerja secara terus menerus atau otomatis sehingga akan mudah diketahui jika terjadi kerusakan. Pompa yang digunakan pada sistem ini adalah pompa distribusi dengan spesifikasi CPS 10,150kwh dengan 10 implement berjumlah dua pompa. Air yang mengalir dalam pipa, mengalir dibawah tekanan pompa distribusi. Pipa- pipa yang digunakan pada instalasi air panas pada bangunan ini adalah pipa jenis galvanis. Instalasi pipa air panas terlihat jelas pada basemant atau ruang bawah tanah bangunan, jadi tidak mengganggu tampilan arsitektur bangunan dan mempermudah perbaikan jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada instalasi pipa tersebut.

PIPA GALVANIS UNTUK AIR PANAS DITUNJUKAN PADA PIPA YANG BERWARNA HIJAU

WATER HEATER PADA BANGUNAN

YANG BERBEN-TUK TABUNG.

3.1.3. Sistem Pembuangan Air Buangan3.1.3.1. Sistem Pembuangan Air kotor dan Air bekas Sistem pembuangan air kotor dan air bekas pada hotel ini yaitu adalah sistem campuran, yaitu mengaplikasikan “Sewage System” satu pipa. Pada sistem ini, limbah dari WC/closet, air mandi, cuci dan air lemak dapur disalurkan dalam satu pipa, disalurkan ke unit penghancur WWTP (Waste Water Treatment Plant)selan-jutnya disalurkan ke peresapan limbah atau ke saluran kota.

SKEMA SISTEM PEM-BUANGAN AIR KOTOR DAN AIR BEKAS PADA

BANGUNAN BLISS SURFER HOTEL

Page 18: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 18

Sedangkan Air limbah khusus harus ditampung di tempat tertentu, dengan treatment tersendiri, lalu dapat dibuang bersama-sama dengan air bekas biasa. Seperti pada limbah restaurant dan bar pada bangunan ini yang membuang air limbah khusus/air buangan yang mengandung lemak, sedangkan lemak tidak dapat hancur/menyatu dengan air bekas buangan. Oleh karena itu, perlu diadakan treatment lebih dulu. alat ini disebut grease trap atau alat perangkap grease atau minyak dan oli. Alat ini membantu untuk memisahkan minyak dari air, sehingga minyak tidak menggumpal dan membeku di pipa pembuangan dan membuat pipa tersumbat kemudian di alirkanke SWP.

WASTE WATER TREATMENT PLANT

3.1.3.2. Sistem Pembuangan Air Hujan Pada Bangunan Bliss Surfer Hotel, jenis atap yang digunakan yaitu kombinasi limasan dan plat beton, terdapat elemen-elemen arsitektur yang menghiasi bagian atap dilantai atas. Gutter (talang atap) dan leader (talang tegak) air hujan digunakan untuk menangkap air hujan yang jatuh ke atas atap. Dari leader kemudian dihubungkan ke titik-titik pengeluaran. Talang tegak ini ditempatkan di luar bangunan (leader). Sehingga air hujan langsung disalurkan dengan pipa menuju saluran drainase yang terdapat di sekeliling bangunan Pipa penyaluran air hujan diletakan dibawah talang Gutter (talang atap) dan leader (talang tegak) yang telah dibuatkan lobang untuk meletakan pipa. Pipa-pipa tersebut dipasang menempel disisi samping dinding luar (leader) menggunakan klem lalu berujung pada saluran pembuangan. Air hujan disalurkan dari pipa menuju saluran pembuangan secara bersama-sama.

KOMPONEN YANG DIGUNAKAN1. Pipa Air yang mengalir dalam pipa, mengalir dibawah tekanan pompa booster. Pipa yang digunakan untuk menyalurkannya menggunakan pipa bermerk Wavin AW 4”. Terdapat penangkap lemak pada sistem pembuangan air buangan khusus yang di alirkan ke bak pengolahan lemak menggunakan pipa bermerk Wavin AW 4’’ dan AW 3’’.2. Pompa Air Pompa yang digunakan pada sistem ini adalah pompa booster dengan spesifikasi type DPK/1,5 kwh (pompa berada didalam air limbah ) yang berjumlah satu buah tiap tempat penanpungan limbah.

Kendala yang paling sering terjadi pada sistem ini terjadi pada sistem air kotor dan air bekas. Pompa yang berfungsi untuk melempar limbah menuju saluran pembuangan mengalami kerusakan akibat tersangkutnya pembalut, kondom dan benda lainnya. Limbah jenis itu memang tidak dapat di pecahkan menjadi bagian yang lebih kecil oleh mesin didalamnya sehingga pompa akan mengalamani kemacetan.

GREASE TRAP

Page 19: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 19

BAB IIIPENUTUP

Setelah menyimak dan memahami uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem plambing khususnya sistem. baik dari segi distribusi air bersih yang dirancang secara efektif, serta sistem pembuangan air buangan yang didesain dengan baik pada Bliss Surfer hotel, hal ini untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran lingkungan akibat air buangan yang mengandung zat kimia yang beracun, yang berdampak besar terhadap kelangsungan hidup mahluk hidup sekitar. dengan adanya sistem pembuangan air buangan dan air hujan, air tersebut dapat dibuang ke tempat-tempat yang dikehendaki. melalui suatu proses tertentu. Sudah sepantasnya jika perencanaan hotel ini harus baik dari segi arsitektur, kekuatan dari struktur dan juga jaringan utilitas bangunan termasuk sistem plambingnya, karena hal tersebut berkaitan dengan aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung atau tamu hotel. Demi kenyaman para pengunjung hotel, pihak pengelola Bliss Surfer hotel sudah merencanakan system jaringan plambing dengan baik yang mendukung segala kenyamanan bagi tamu-tamu hotel yang datang. namun ada beberapa kendala yang dihadapi pada sistem plambing ini, khususnya pada perawatan dan pemeliharaan mesin. karena sistem plambing di operasikan oleh listrik yang mebangkitkan tenaga mesin, sehingga harus disiapkan cadangan listrik jika sewaktu-waktu listrik padam, sehingga tidak mengganggu dari kinerja sistem plambing.

3.1. KESIMPULAN

3.2. SARAN

Distribusi air bersih dan Instalasi air panas sudah baik, namun untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan akibat air limbah/air kotoran , maka diperlukan perancangan yang baik pada sistem pembuangan air buangan yang dirancang secara terintegrasi. sistem yang dirancang harus mematuhi peraturan-peraturan mengenai standar-standar sitem plambing khususnya sistem pembuangan air.

Page 20: Sistem Plambing

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 20

DAFTAR PUSTAKA

http://angankeyen.wordpress.com/2011/11/27/proses-dan-cara-pengolahan-limbah-rumah-tangga-sanitasi/http://arsitekistn.blogspot.com/2011/04/sistem-pembuangan-air-kotor.htmlhttp://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.htmlNoerbambang, Soufyan M.(1991). Perancangan dan pemeliharaan sistem plambing. Jakarta : Pradnya ParamitaArchSketch.(2012). Panduan Griya Sehat. Yogyakarta : Cahaya Atma PustakaTangoro.Dwi.(1999). Utilitas Bangunan. Jakarta: Universitas Indonesia