Sistem perkemihan semester v

55
Dosen : Ns. Julia Rottie, S.Kep SISTEM PERKEMIHAN SEMESTER V

description

sistem perkemihan secara umum

Transcript of Sistem perkemihan semester v

  • 1. Dosen : Ns. Julia Rottie, S.Kep SISTEM PERKEMIHAN SEMESTER V

2. Askep dengan gangguan organ Asesori Pria Askep dengan gangguan uretra Askep dengan gangguan trauma ginjal Pemeriksaan fisik sistem perkemihan Ujian 3. Tugas : 15 % (Kumpul tugas 1 (5%), Kumpul tugas praktek (5%), Attitude (5%). Mid Semester : 35% (Praktek Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan) EAS : 50% 4. Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). 5. BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN GINJAL/ RENAL URETER VESICA URINARIA/ KANDUNG KEMIH URETRA 6. Ginjal Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak dikedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena tertekan kebawah oleh hati. Pada orang dewasa panjang ginjal sekitar 12 -13 cm )4,7 hingga 5,1 inci)lebarnya 6 cm (2,4 cm)tebalnya 2,5 cm (1 inci)dan beratnya sekitar 150 gram. 7. Ginjal Setiap ginjal diselubungi oleh kapsul tipis dari jaringan fibrus dan membentuk pembungkus yang halus. Didalamnya terdapat struktur ginjal berwarna ungu tua. Tersusun 15-16 piramid yang disebut piramid ginjal Nefron merupakan satuan fungsional ginjal jumlahnya sekitar 1.000.000 pada setiap ginjal. Pembuluh arteri : arteri renalis membawa darah murni dari aorta abdominalis ke ginjal. Glomerulus berfungsi sebagai saringan, setiap menit, kira- kira satu liter darah yg mengandung 500cc plasma yang mengalir melalui semua glomerulus. 8. Proses perkemihan Mikturisi adalah peristiwa pembuangan urin. Keinginan berkemih disebabkan oleh penambahan tekanan dalam kandung kemih dan isi urin didalamnya. Jumlah urin yang ditampung kandung kemih dan menyebabkan miksi yaitu 170-230 ml. mikturisi merupakan gerakan yang dapat dikendalikan dan ditahan oleh pusat pusat persarafan. Kandung kemih dikendalikan oleh saraf pelvis dan serabut simpatik dari pleksus hipogastrik Rata rata jumlah urin normal adalah 1-2 liter sehari, namun jumlah yang dikeluarkan berbeda setiap kalinya sesuai jumlah cairan yang masuk. 9. Ureter Ureter merupakan saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Panjang ureter sekitar 10-12 inci (25 hingga 30cm). Vesika Urinaria Suatu kantong yang dapat mengempis, terletak dibelakang simfisis pubis. Berfungsi sebagai penampung urine dan mendorong urin keluar (dibantu oleh Uretra) 10. URETRA MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG BERPANGKAL PADA KANDUNG KEMIH BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani. 11. Uretra pada wanita Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina. Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Uretra pada pria Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis. Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya: pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat. pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens. pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis. pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis. 12. Bagian Tubuh yang Berhubungan sistem Perkemihan 2 Ginjal 2 Ureter 1 Vesika urinaria 1 Uretra 13. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar sistem perkemihan Trauma ginjal Gangguan uretra : uretritis, striktur uretra, cedera uretra, hipospadia. Gangguan organ asesori pria : priapismus, karsinoma penis, hiperplasia prostat 14. Trauma ginjal Trauma tumpul akibat jatuh, olahraga, dan kecelakaan lalu lintas menyebabkan ginjal malposisi dan kontak dengan iga (tulang belakang) Penetrasi benda tajam (luka tembak atau tikam ) menyebabkan trauma pada ginjal sehingga terjadi syok akibat traums multisistem. Cedera pada pumbuluh darah ginjal 15. Etiologi Trauma abdomen Trauma punggung 16. Diagnosis Trauma di daerah pinggang, punggung, dada sebelah bawah, dan perut bagian atas dengan disertai nyeri atau ditemukan jejas (tanda adanya cedera pada bagian tubuh , bisa berupa kebiruan dan memar) Hematuria Mual muntah Distensi abdomen Syok akibat trauma multisistem Nyeri didaerah pinggang Hematoma di daerah pinggang yang semakin lama semakin besar. 17. Pemeriksaan IVP (jika terdapat luka tusuk atau luka tembak) CT Scan / MRI atau arteriografi 18. Priapismus Istilah priapismus berasal dari kata Yunani Priapus yaitu nama dewa kejantanan ereksi berkepanjangan Jenis gangguan seksual pada pria Ereksi selama 6 jam Tanpa rangsangan seksual Nyeri 19. Priapismus adalah keadaan medis yang sangat nyeri dan berbahaya dimana penis yang ereksi tidak kembali ke fase flaksid, meskipun tidak ada rangsangan fisik dan psikologis, dalam waktu 4 jam atau lebih 20. Penyebab 1. Medikasi (misalnya: trazodone, phenothiazine). 2. Cedera medulla spinalis (spinal cord injury). 3. Gangguan sistem perdarahan atau hematologic disorders, misalnya: sickle cell disease, leukemia. 4. Penyebab iatrogenic, misalnya: injeksi papaverine untuk impotensi. 5. Berbagai penyebab lainnya yang belum diketahui (idiopathic causes). 21. Patofisiologi Priapismus terjadi saat keseimbangan fisiologis dari aliran darah menuju dan keluar dari corpora cavernosa terhalang (interrupted). Ini menyebabkan ereksi badan cavernosa tanpa disertai ereksi corpus spongiosum atau glans. 22. Priapismus 23. Priapismus sering pada orang Afrika Amerika Priapismus dapat terjadi pada pria umur berapa saja, dengan puncaknya pada usia 5-10 tahun dan 20-50 tahun. priapismus lebih sering pada pria usia 19-21 tahun. 24. Jenis priapismus Low-flow ,sering terjadi pada pria yang sehat tanpa sebabnya, tetapi biasanya mempengaruhi sickle-cell, leukimia, malaria, High-flow, disebabkan oleh arteri yang pecah akibat cedera pada penis (daerah pada skrotum dan anus) sehinggan mencegah sirkulasi dipenis berlangsung normal 25. Manifestasi Klinis Pasien datang dengan riwayat ereksi yang nyeri dan berlangsung selama beberapa jam. Corpus cavernosum mengeras dan nyeri saat dipalpasi. Glans dan corpus spongiosum lunak dan tak terlibat. 26. Tujuan Mempertahankan Fungsi Ereksi 27. Karsinoma Penis Terjadi pada pria berusia > 60 tahun. Ditemukan pada orang dengan higiene jelek. 28. Hiperplasi prostat Hiperplasia prostat : adalah salah satu organ genetalia pria terletak sebelah inferior buli buli dan membungkis uretra posterior. Bila mengalami pembesaran, organ ini akan menyumbat uretra posterior sehingga menghambat aliran urin keluar dari buli buli, bentuk sebesar buah kenari beratnya 20 gram. Pada usia lanjut, beberapa pria mengalami pembesaran prostat benigna. Keadaan ini dialami oleh 50% pria yang berusia 60 tahun dan kurang lebih 80% pria yang berusia 80 tahun. Pembesaran ini mengakibatkan terganggunya aliran urin sehingga mengakibatkan gangguan miksi 29. Hiperplasia prostat Penyebabnya tidak diketahui secara pasti, beberapa hipotesis menyatakan bahwa gangguan ini ada hubungannya dengan peningkatan dehidrotestosteron dan proses penuaan. Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra. 30. Kasus.. Diagnosis Pasien datang dengan riwayat ereksi yang nyeri dan berlangsung selama beberapa jam. Pada pemeriksaan lokal didapatkan batang penis yang tegang , tidak bisa beraktivitas, Menurut dokter, harus di lakukan tindakan secepatnya, operasi 31. Diagnosa Keperawatan 1.Gangguan Pola Eliminasi Urin 2.Nyeriakut 3.ResikoInfeksi 4.Perubahan Pola seksualitas 32. DIAGNOSA KEPERAWATAN NYERI AKUT HAMBATAN/NYERI 472 33. Diagnosa Keperawatan Nyeri akut (kenyamanan) berhubungan dengan agens cedera fisik, biologi Ds : Klien mengatakan bahwa nyeri dan keletihan Do : Wajah topeng,perubahan dengan kemampuan untuk meneruskan aktivitas sebelumnya, gelisah, gangguan tidur Tujuan/kriteria hasil (NOC) : menunjukkan tingkat nyeri, (ekpresi nyeri pada wajah, gelisah, durasi episode nyeri, merintih dan menangis, menggunakan tindakan pencegahan) 34. Intervensi keperawatan NIC Menggunakan agens agens farmakologis/ menghilangkan nyeri Menfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara aman dan efektif Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien Penyuluhan 35. DIAGNOSA KEPERAWATAN Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh Nyeri Akut berhubungan dengan agens cedera (biologis, zat kimia, fisik, psikologis) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi aktivitas/ketidak nyamanan Resiko Cedera Gangguan citra tubuh berhubungan dengan trauma atau cedera/kognitif/persepsi 36. Disfungsi seksual Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh Ds : perubahan dalam penerimaan kepuasaan seksual, persepsi perubahan rangsang seksual Do: perubahan dalam pencapaian persepsi peran seks dll Tujuan :meminta informasi yang dibutuhkan tentang perubahan fungsi seksual, dll Intervensi : membantu pasien untuk beradaptasi tentang perubahan, penyuluhan tentang seks 37. Nyeri Akut Nyeri akut (kenyamanan) berhubungan dengan agens cedera fisik, biologi Ds : Klien mengatakan bahwa nyeri dan keletihan Do : Wajah topeng,perubahan dengan kemampuan untuk meneruskan aktivitas sebelumnya, gelisah, gangguan tidur Tujuan/kriteria hasil (NOC) : menunjukkan tingkat nyeri, (ekpresi nyeri pada wajah, gelisah, durasi episode nyeri, merintih dan menangis, menggunakan tindakan pencegahan) 38. Intervensi keperawatan NIC Menggunakan agens agens farmakologis/ menghilangkan nyeri Menfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara aman dan efektif Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien Penyuluhan 39. Mobilitas fisik, hambatan / nyeri Mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri Do : klien mengatakan sulit untuk berjalan Tujuan /kriteria (NOC) :memperlihatkan mobilitas fisik Intervensi : berjalan dengan menggunakan langkah langkah yang benar dll (sesuaikan dengan intervensi lainnya) 40. Gangguan citra tubuh Ds : klien mengatakan perasaan negatifnya (perasaan tidak berdaya, tidak mampu, perasaan putus asa dll) Do : perubahan aktual pada struktur atau fungsi tubuh, atau trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi Tujuan : gangguan citra tubuh berkurang Intervensi : peningkatan citra tubuh (meningkatkan persepsi sadar dan tidak sadar pasien sikap terhadap tubuh pasien), membantu pasien untuk meningkatkan penilaian personal terhadap harga diri 41. Tugas presentasi Tugas I Gangguan uretra : Uretritis Striktur uretra Cedera uretra Hipospadia Tugas II Membuat Video Pemeriksaan Fisik sistem perkemihan