Sistem Periodik

14
PENDAHULUAN Unsur kimia , adalah zat kimiayang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsure (Unsur Kimia) adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom ( nukleus ) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia .

Transcript of Sistem Periodik

Page 1: Sistem Periodik

PENDAHULUAN

Unsur kimia, adalah zat kimiayang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak

dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa.

Partikel terkecil dari unsure (Unsur Kimia) adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus)

dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini

diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.

Page 2: Sistem Periodik

UNSUR-UNSUR KIMIA

Penjelasan

Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah "jumlah proton" dan jumah elektron

suatu unsur atau ikatan dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton

sebanyak 6 buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada

sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom (dilambangkan dengan Z).

Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah netron

yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutanisotop. Massa atom sebuah unsur (dilambangkan

dengan "A") adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah

kecil, dan massa neutron hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya

dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan

terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (smu). Beberapa isotop

bersifat radioaktif, dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta.

Lambang kimia

Sebelum kimia menjadi bidang ilmu, ahli alkemi telah menentukan simbol-simbol baik untuk

logam maupun senyawa umum lainnya. Mereka menggunakan singkatan dalam diagram atau

prosedur; dan tanpa konsep mengenai suatu atom bergabung untuk membentuk molekul. Dengan

perkembangan teori zat, John Dalton memperkenalkan simbol-simbol yang lebih sederhana,

didasarkan oleh lingkaran, yang digunakan untuk menggambarkan molekul.

Sistem yang saat ini digunakan diperkenalkan oleh Berzelius. Dalam sistem tipografi tersebut,

simbol kimia yang digunakan adalah singkatan dari nama Latin (karena waktu itu Bahasa Latin

merupakan bahasa sains); misalnya Fe adalah simbol untuk unsur ferrum (besi),Cu adalah simbol

untuk unsur Cuprum (tembaga), Hg adalah simbol untuk unsur hydrargyrum (air raksa), dan

sebagainya.

Simbol kimia digunakan secara internasional, meski nama-nama unsur diterjemahkan

antarbahasa. Huruf pertama simbol kimia ditulis dalam huruf kapital, sedangkan huruf selanjutnya

(jika ada) ditulis dalam huruf kecil.

Tata nama

Penamaan unsur telah jauh sebelum adanya teori atom suatu zat, meski pada waktu itu

belum diketahui mana yang merupakan unsur, dan mana yang merupakan senyawa. Ketika teori

atom berkembang, nama-nama unsur yang telah digunakan pada masa lampau tetap dipakai.

Page 3: Sistem Periodik

Misalnya, unsur "cuprum" dalam Bahasa Inggris dikenal dengan copper, dan dalam Bahasa

Indonesia dikenal dengan istilah tembaga. Contoh lain, dalam Bahasa Jerman "Wasserstoff" berarti

"hidrogen", dan "Sauerstoff" berarti "oksigen".

Nama resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi IUPAC. Menurut IUPAC, nama unsur

tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada di awal kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20,

banyak laboratorium mampu menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi

untuk dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula oleh IUPAC, dan umumnya

mengadopsi nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kontroversi

grup riset mana yang asli menemukan unsur tersebut, dan penundaan penamaan unsur dalam waktu

yang lama.

Kelimpahan

Page 4: Sistem Periodik

Sistem Periodik Unsur

Sistem periodik yang ada sekarang ini merupakan hasil dari perkembangan pengelompokkan unsur

yang dilakukan oleh para ahli sebelumnya.

Awal Mula Perkembangan Pengelompokkan Unsur

1. Ahli Kimia dari Arab dan Persia

Para ahli kimia dari Arab dan Persia awalnya mengelompokkan zat-zat berdasarkan sifat logam dan

non logam.

a. Antoine Lavoisier (1789)

Lavoisier mengelompokkan zat-zat yang dipercaya sebagai unsur

(seperti cahaya, kalori dan beberapa senyawa) berdasarkan sifat kimianya

menjadi gas, non-logam dan tanah.

 b.     John Dalton (1808)

  Dalton mengemukakan bahwa unsur dari atom yang berbeda mempunyai

sifat dan massa yang berbeda. Massa atom diperoleh dari perbandingan

massa atom unsur terhadap massa atom unsur hidrogen. Berangkat dari

teorinya itu Dalton mengelompokkan zat-zat yang berupa unsur-unsur

(sebanyak 36 unsur) berdasarkan kenaikan massa atomnya.

Daftar Unsur yang disusun oleh Dalton:

c. John Jacobs Berzellius (1828)

Page 5: Sistem Periodik

Dalam daftar massa unsur yang dibuat oleh Dalton terdapat kesalahan dalam penentuan

massa atom unsur. Pada tahun 1828 Barzellius berhasil membuat dan mempublikasikan daftar

massa atom unsur-unsur yang lebih akurat.

d. Johann Dőbereiner (1829)

Pada tahun 1829, Johann Dőbereiner mengklasifikasikan unsur berdasarkan

kemiripan sifat-sifatnya yang disebut sebagai triad Dobereiner. Dalam aturan

ini, bila unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifat dan massa

atomnya kemudian diurutkan, maka setiap kelompok akan terdiri dari tiga

unsur dan massa atom unsur yang ditengah adalah rata-rata dari jumlah kedua

atom unsur yang di tepi.                       

Dobereiner melihat hubungan antara ketiga atom ini yaitu:

e. John Newlands (1865)

Pada tahun 1865, mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan

massa atom. Ia mengamati setiap pengulangan delapan unsur akan terdapat

kemiripan sifat. Dengan demikian berarti unsur kesatu mirip unsur kedelapan,

unsur kedua mirip unsur kesembilan demikian seterusnya. Newlands menyebut

pengulangan ini sebagai hukum oktaf.

Page 6: Sistem Periodik

Kelemahan dari tabel yang dibuat Newlands ini adalah, masih ada beberapa kotak yang diisi lebih

dari satu unsur, hal ini terjadi karena sifatnya yang sangat mirip. Setelah unsur-unsur yang ditemukan

semakin banyak, diketahui bahwa pengulangan sifat tidak selalu terjadi pada unsur kedelapan.

f.Lothar Meyer (1869)

Pada tahun 1969, Lothar Meyer mengamati hubungan antara kenaikan massa atom dengan sifat

unsur. Hal ini dilakukan antara lain dengan membuat Kurva volume atom versus fungsi massa atom.

Page 7: Sistem Periodik

Dari kurva, ia mengamati adanya keteraturan dari unsur-unsur dengan sifat yang mirip, dan

pengulangan sifat unsur tidak selalu setelah 8 unsur, seperti dinyatakan dalam hukum oktaf.

Gambar Sistem periodik Meyer. Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom secara

vertikal. Pengulangan sifat unsur membentuk kolom. Sedangkan unsur-unsur dengan sifat yang mirip

terletak pada baris yang sama.

g. Dmitri Mendeleev (1869)

Pada tahun 1869 Mendeleev membuat sistem periodik berdasarkan

kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Unsur-unsur dengan sifat yang mirip

ditempatkan pada kolom yang disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat

menghasilkan baris yang disebut periode.

Page 8: Sistem Periodik

Keunggulan Sistem Periodik Mendeleev

Page 9: Sistem Periodik

1. Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-

    unsur yang belum ditemukan. 

    Sifat unsur-unsur tersebut dapat diramalkan berdasarkan kemiripan sifat unsur-

    unsur dalam golongan yang sama.

 

2. Sistem Periodik Mendeleev meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui. 

    Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok 

    dengan prediksi Mendeleev.

Contoh prediksi unsur Germanium oleh Mendeleev:

3. Sistem Periodik Mendeleev menyediakan satu kolom yang kosong pada group VIII. 

    Kolom ini yang pada perkembangannya berisi unsur-unsur gas mulia. Unsur-unsur  

    ini sangat tidak reaktif, dalam bentuk gas yang tidak berwarna dan tidak berbau dan 

    dalam jumlah yang sangat sedikit di atmosfir. Karena unsur ini tidak dikenal 

    senyawanya,maka para ilmuan di masa  Mendeleev tidak tahu adanya unsur ini.

Lihat Sistem Periodik Mendeleev

Page 10: Sistem Periodik

Kelemahan Sistem Periodik Mendeleev

 

1. Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu 

    golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.

2. Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom. 

   Sebagai contoh, unsur Iodin (I-127) mempunyai massa atom yang lebih keci 

   dibandingkan unsur Telurium (Te-128). Namun dari sifatnya, Mendeleev terpaksa 

   harus mendahulukan unsur Telurium dulu baru unsur Iodin.

3. Kelemahan ini menyadarkan para ilmuan bahwa massa atom tidak menentukan

    sekali dimana  suatu unsur empatkan dalam sistem periodik. Kemudian muncullah 

    Sistem periodik Modern yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. 

    Nomor atom unsur Te (Z=52) yang ternyata lebih kecil dari iodin yaitu (Z=53).

h. Henry Moseley (1913)

Setelah Rutherford menemukan muatan positif dalam inti atom, pada tahun 1913 ilmuan Henry

Moseley menemukan nomor atom suatu unsur dengan bantuan sinar X. dari hasil penelitiannya

tersebut ia menemukan bahwa kenaikan nomor atom sejalan dengan kenaikan massa atom. Atas

dasar penemuan tersebut Henry Moseley menyusun tabel Periodik Berdasarkan kenaikan nomor

atom.

Sistem Periodik Henry Moseley (sistem periodik modern)

Page 11: Sistem Periodik

BEBERAPA SIFAT PREODIK UNSUR

1. Jari-jari atom

Jarak dari inti hingga kulit elektron terluar.

2. Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)

- Energi yang diperlukan untuk melepas 1 elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas.

Keperiodikan Energi Ionisasi sebagai berikut:

a. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi makin kecil.

b. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.

- Energi Ionisasi Tingkat II, III, dan seterusnya, dapat disimpulkan:

a. Energi Ionisasi Tingkat II > Tingkat I, Tingkat III > Tingkat II, dan seterusnya.

Page 12: Sistem Periodik

b. Diperlukan jumlah energi yang jauh lebih besar untuk melepas elektron dari kulit bagian dalam.

3. Afinitas Elektron

Energi yang menyertai proses penambahan 1 elektron pada 1 atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion bermuatan –1

4. Keelektronegatifan

suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan relatif dari suatu unsur menarik elektron ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia. Skala keelektronegatifan yang dibuat oleh LINUS PAULING.

5. Titik Cair dan Titik Didih

a. Dalam 1 periode, dari kiri ke kanan titik cair dan titik didik naik sampai golongan IV A kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki unsur golongan VIII A.

b. Dalam 1 golongan, ternyata ada 2 jenis kecenderungan:

unsur-unsur golongan I A sampai IV A, dari atas ke bawah titik cair dan titik didih makin rendah; unsur-unsur golongan V A sampai golongan VIII A titik cair dan titik didihnya makin tinggi.

6. Logam dan Non-logam dalam sistem periodik

Sifat logam dikaitkan dengan ke-elektropositifan, yaitu kecenderungan elektron membentuk ion positif; sifat non-logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan menarik elektron.

Sifat logam – non-logam dalam unsur periodik:

1. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang sedangkan sifat non-logam bertambah.

2. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah sedangkan sifat non-logam berkurang.

Kereaktifan

Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Unsur logam yang paling reaktif adalah golongan I A (logam alkali), sedangkan non-logam yang paling reaktif adalah golongan VII A (Halogen).