SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA...

91
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademika Dan Melengkapi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Oleh EKO RUDI SUSANTO 2011420009 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2015

Transcript of SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA...

Page 1: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT

BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

RAKYAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademika Dan Melengkapi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Oleh

EKO RUDI SUSANTO

2011420009

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DARMA PERSADA

JAKARTA

2015

Page 2: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Page 3: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Page 4: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Page 5: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ABSTRAK

NIM :2011420009, Judul : SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Jumlah Hal : viii + 75 hal

Skripsi ini membahas sistem pengendalian intern atas verifikasi pembayaran langsung di Satuan Kerja Direktorat Bina PSDA Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan memadainya sistem pengendalian intern atas verifikasi pembayaran langsung di Satuan Kerja Direktorat Bina PSDA. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah telah memberi sebuah cara pandang baru mengenai sistem pengendalian intern. Hasil Penelitian menunjukan bahwa sistem pengendalian intern atas verifikasi pembayaran langsung yang diterapkan pada Satuan Kerja Direktorat Bina PSDA bisa dikatakan efektif dan memadai walaupun masih terdapat beberapa kelemahan. Hasil penelitian menyarankan agar Satuan Kerja Direktorat Bina PSDA Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat supaya membuat pedoman yang secara khusus mengatur tentang sistem pengendalian intern pada satuan kerja tersebut dan untuk bagian verifikasi agar lebih tegas dalam mengambil keputusan. Kata Kunci : Sistem Pengendalian Intern, Verifikasi, Pembayaran langsung

Page 6: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KATA PENGANTAR

Allhamdulillaahirobil ‘aalamiin. Puji dan syukur penulis panjatkan atas

kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan

kesehatan dan hidayah kepada penulis sehingga penelitian ini dapat di selesaikan

dengan baik. Skripsi yang berjudul “Sistem Pengendalian Intern Atas

Pembayaran langsung Di Satuan Kerja Direktorat Bina Penatagunaan

Sumber Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian

Pekerjaan Umum Dan Perumah Rakyat”. Disusun untuk memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas

Ekonomi Universitas Dharma Persada. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah

berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan penelitian ini, namun

tanpa semangat, doa, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit

bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan

rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayah, Ibu, Kakek, Nenek yang telahmembesarkan,

membimbingdenganpenuhkasihsayang, memberikanmovitasitiadahenti –

hentinyauntukpenulis, dansenantiasamendoakansehinggapenulisbisa

sepertisekaranginisemuaberkatdoa kalian.

2. Sukardi,SE,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada

3. Ahmad Basid H,SE,M.Si yang penuhkesabarantelahmeluangkanwaktu yang

sangatberhargauntukmembimbing, mengingatkan,

danmemberikanmotivasikepadapenulisselamapenyelesaianskripsiini.

4. Para dosenpenguji yang

telahmemberikanbanyakmasukanuntukmenyempurnakanpenulisanskripsiini.

Page 7: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

5. Semua Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada penuli sucapkan

banyak terimakasih yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, hanya Allah

SWT yang bias membalas kebaikan Bapak/Ibu dosen.

6. Bapak. Atin Supriatna,SE,MM selaku Pejabat Penandatangan Surat Perintah

Membayar Satuan Kerja Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air

Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat yang telahmemberi ijin,

informasi, dandukungankepadapenulisdalammemperoleh data yang saya

perlukan.

7. Teman-teman Akuntansi FE UNSDA angkatan 2011, yang telah membantu

dalam memberikan informasi terkait penyusun skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung

yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu. Terima kasih buat

kalian semua.

Akhir kata, dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar

dapat berguna dalam membantu perkembangan ilmu pengetahuan.Amin yarobbal

‘alamin.

Jakarta, 28 Februari 2015

Penulis

Page 8: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI ................................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAAN ............................................................................. iv

ABSTRAK ..........................................................................................................v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah .........................................................................7

1.3 Batasan Masalah ..............................................................................7

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ........................................................8

BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................9

2.1 Pengertian Sistem Pengendalain .......................................................9

2.1.1Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern ....................................... 13

2.2 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah .......................................... 14

2.2.1 Tujuan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah ............................ 17

2.2.2 Unsur-unsur Sistem Pnegendalain Intern Pemerintah .................... 19

2.3 Pengertian Verifikasi ....................................................................... 26

2.4 Pembayaran Langsung ..................................................................... 27

Page 9: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2.5 Bendahara Pengeluaran ................................................................... 28

2.6 Kerangka Berpikir ........................................................................... 28

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN ......................................................... 29

3.1. Lokasi Penelitian ............................................................................ 29

3.2 Jenis Dan Sumber Data .................................................................... 29

3.2.1 Data Primer .................................................................................. 29

3.2.2 Data Sekunder .............................................................................. 29

3.3 Pengumpulan Data .......................................................................... 30

3.4 Metode Penelitian ............................................................................ 32

3.4.1 Metode Kualitatif.......................................................................... 32

3.4.2 Metode Deskriptif ......................................................................... 32

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ....................................................... 34

4.1 Sejarah Singkat Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan

Rakyat ........................................................................................... 34

4.2 Visi Dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat ........................................................................................... 38

4.3 Struktur Organisasi Dan Job Description ......................................... 40

4.4 Proses Verifikasi Di Satuan Kerja Bina PSDA ................................. 60

4.5 Proses Pembayaran Langsung Di Satuan Kerja Bina PSDA ............. 62

4.6 Efektifitas Sistem Pengendalian Intern Atas Verifikasi

Pembayaran Langsung Di Satuan Kerja Bina PSDA....................... 65

4.7 Sistem Pengendalian Verifikasi Terhadap Pembayaran

Langsung ....................................................................................... 68

Page 10: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 70

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 71

5.2 Saran ............................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72

LAMPIRAN ...................................................................................................... 73

Page 11: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Gambar1. Struktur Organisasi......................................................................41

Gambar 2. Bagan Alur Proses Verifikasi Di Satuan Kerja Bina PSDA ......61

Gambar 3. Bagan Alur Proses Pembayaran Langsung Di Satuan Kerja Bina PSDA............................................................................................63

Gambar 4. Bagan Alur Proses Verifikasi Di Satuan Kerja Bina PSDA............................................................................................71

Page 12: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lampiran 1. Form verifikasi

Lampiran 2. SP2D ( Surat Perintah Pencairan Dana )

Lampiran 3. SPM ( Surat Perintah Membayar)

Lampiran 4. Kwitansi Bendahara Pengeluaran

Page 13: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Adanya peraturan undang-undang di bidang keuangan negara yang

meliputi UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara,UU

Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara,UU Nomor 15

Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara Dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013

Tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Negara beserta peraturan-peraturan pendukungnya,dengan adanya

perundang-undangan di bidang keuangan menunjukan keseriusan

pemerintah untuk memperbaiki pengelolaan,pencatatan,per-

tanggungjawaban dan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan

pemerintah.Tentu dengan dibuatnya perundang-undangan tersebut

bertujuan agar setiap kementerian atau lembaga pemerintah mampu

mengelola keuangan negara secara tertib,efisien,efektif,transparan dan

bertanggung jawab untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan

pemerintah negara.

Pengendalian terhadap APBN pada pemerintah dan pagu anggaran

atau DIPA (Daftar Isian Penggunaan Anggaran) pada suatu kementerian

atau lembaga menjadi perhatian penting supaya dalam pengawasan

APBN dan pagu anggaran/ DIPA dapat berjalan dengan tertib,

Page 14: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2

efisien,efektif,transparan dan bertanggung jawab. Dalam merealisasikan

tujuan tersebut dengan cara menerapkan sebuah sistem akuntansi dalam

kementerian atau lembaga pemerintahan agar dapat mengoptimalkan

biaya operasional yang dikeluarkan dan dapat mengefektifkan jumlah

tenaga kerja yang dimiliki.Salah satunya menggunakan sistem

pembayaran yang biasanya digunakan dalam pembayaran pekerjaan atau

jasa di pemerintahan,sistem ini disebut sistem pembayaran LS atau

pembayaran langsung. Sistem ini mencakup tentang cara pembayaran

yang dilakukan oleh pemerintah yang pembayarannya diwakilkan oleh

bendahara untuk membayarkan kegiatan maupun pengadaan barang dan

jasa yang dilakukan oleh instansi pemerintahan.Penerapan sistem

pembayaran langsung pada kementrian atau lembaga pemerintah

digunakan untuk membayar suatu kegiatan yang sudah dilakukan oleh

instansi,pembayaran tersebut menggunakan uang tunai yang sebelumnya

dicairkan lewat bank melalui cek yang di tanda tangani oleh KPA

(Kuasa Pengguna Anggaran) atau ditandatangani oleh PPK ( Pejabat

Pembuat Komitmen).Dilihat dari sifatnya pembayaran langsung atau LS

dapat disamakan dengan pembayaran tunai yang harus

mendapatperhatian penting dalam pengendalian atau pelaksanaannya.

Sebagai sistem pengendalian tersebut instansi membuat aturan dalam

internal instansi, sebelum melakukan pembayaran langsung kegiatan

atau pengadaan barang atau jasa tersebut harus diverifikasi dahulu

kelengkapan dan keabsahan dokumen pendukung yang dijadikan

Page 15: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

3

dasarbendahara dalam melakukan pembayaran langsung. Selain untuk

melihat kelengkapan dan keabsahan dokumen pendukungyang

diperlukan agar dapat melakukanpembayaran,verifikasi juga bertujuan

untuk meminimalkan terjadinya kurang tertibnya administrasi pada

pemerintahan.

Untuk menciptakan pengendalian intern yang baik,pemerintah harus

menetapkan tanggung jawab secara jelas dan tiap-tiap orang memiliki

tanggung jawab untuk tugas yang diberikan.Untuk perumusan

tanggungjawab apabila tidak jelas akan terjadi suatu kesalahan,maka

akan sulit untuk mencari siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan

tersebut.Dari pemaparan terkait maka penulis membuat tulisan tentang

sistem pengendalian intern pemerintah dan kaitannya dengan verifikasi

supaya dapat menekan terjadinya penyelewengan pembayaran

langsung,menghindari korupsi dan untuk menghindari pelanggaran yang

terorganisir di internal pemerintahan.

Prosedur-prosedur yang digunakan pada kementerian atau lembaga

pemerintah lainnya pasti berbeda.Hal ini tergantung berbagai

faktor,seperti besarnya instansi pemerintahan,jumlah karyawan,sumber-

sumber dana dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut maka semakin

jelas untuk memaksimalkan pengawasan terhadap pembayaran langsung

dapat melalui pengendalian internal yang berupa verifikasi terhadap

semua kegiatan yang dapat mengakibatkan pembayaran langsung. Untuk

mengintegrasikan verifikasi terhadap pembayaran langsung tentunya

Page 16: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

4

semua pihak yang terlibat dalam organisasi tidak terkecuali pimpinan

maupun staf/pegawai,pimpinan tertinggi atau top management dimana

semua bersatu padu membentuk pola dalam kesatuan,dimana yang satu

tidak merasa lebih penting dari yang lain dan yang lain tidak boleh

merasa dilangkahi atau melangkahi yang lain,dengan tujuan yang sama

yaitu mencapai tujuan pemerintahan yang bebas dari praktek KKN(

Kolusi,Korupsi dan Nepotisme) yang sedang gencar dikampanyekan

pada zaman sekarang ini.Namun ini bukan hanya sekedar mencapai

tujuan yang telah direncanakan sebelumnya,tetapi yang menjadi

perhatian lebih yaitu proses pencapaian tujuan harus diiringi dengan

sumber daya yang efektif dan efisien,baik sumber daya manusia maupun

sumber daya keuangan,melalui laporan keuangan yang handal dan

kekayaan milik negara yang terjaga dengan baik dan aman dalam

koridor yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.Setiap

kegiatan,setiap kebijakan dan setiap tindakan yang akan dilakukan harus

dapat dipahami oleh semua unsur/pelaku yang terlibat dalam suatu

organisasi tersebut.

Pentingnya penerapan sistem pengendalian intern melalui skema

verifikasi dalam hal pembayaran langsung untuk menjaga ketertiban

administrasi negara.Sistem pengendalian intern yang dilakukan melalui

skema verifikasi yang baik tentunya akan memberikan jaminan terhadap

kualitas dan kinerja yang menyeluruh,termasuk keyakinan yang

memadai bagi tercapainya efektifitas dan efisiensi penyelenggaran

Page 17: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

5

pemerintah negara,keandalan pelaporan keuangan,pengamanan aset

negara,ketaataan terhadap peraturan perundang-undangan serta

memperkuat akuntabilitas yang akhirnya akan mendukung upaya

pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

(Good Governance).

Usaha pemerintahan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

mengeluarkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).Cikal

bakal SPIP ini dimulai dengan adanya Intruksi Presiden Nomor 15

Tahun 1983 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan melekat dan

dengan adanya keputusan menteri pendayaguna dan aparatur negara

Nomor 30 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan melekat yang

telah diperbaharui dengan adanya keputusan mentri PAN

No.KEP/46/M.PAN/4/2004. Unsur-unsur pengawasan melekat adalah

pengorganisasian,personil,

kebijakan,perencanaan,prosedur,pencatatan,pelaporan dan review intern.

Selanjutnya pada tanggal 28 agustus 2008 pemerintah melakukan

penyempurnaan atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

yang merupakan adaptasi dari COSO (The Committee Of Sponsoring

Organizations Of The Tradway Commisions) internal control integrated

framework.Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

meliputi pengendalian,penilaian resiko,kegiatan pengendalian,informasi

dan komunikasi serta pemantauan pengendalian intern.

Page 18: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

6

Terkait dengan uraian diatas penerapan sistem penegendalian intern

melalui skema verifikasi untuk mekanisme pembayaran langsung

akhirnya menjadi salah satu agenda penting bagi setiap instansi

pemerintah baik pusat maupun daerah dalam rangka mewujudkan

laporan keuangan yang andal dan dapat dipertanggung

jawabkan.Termasuk didalamnya yang mengemban amanat ini

adalahKementerian Pekerjaann Umum Dan Perumahan Rakyat selaku

instansi pemerintahan. Meskipun peraturan pemerintahan ini belum di

terapkan sepenuhnya,namun Kementrian Pekerjaan Umum Dan

Perumahan Rakyat seharusnya sudah mengimplementasikan dalam

tugas pokok dan fungsi yang ada.Dengan diterapkannya pengendalian

intern melalui skema verifikasi yang memadai dalam penyelenggaran

kegiatan lingkungan Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan

Rakyat. Mulai dari verifikasi dokumen,pelaksanaan kegiatan,realisasi

anggaran dapat dilakukan secara tertib,terkendali,efektif dan efisien. Hal

ini tentunya memberikan dampak positif terhadap kinerja Kementerian

Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, namun

sekaligus dapat memberikan opini terhadap pengelolaan keuangan

negara dalam instansi tersebut.

Melalui penelitian ini menjadi informasi dan gambaran akan

pentingnya sistem pengendalian intern terhadap verifikasi pembayaran

langsung (LS) pada satuan kerja Direktorat Bina Penatagunaan Sumber

Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan

Page 19: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

7

Umum dan Perumahan Rakyat,instansi pemerintahan lainnya pada

umumnya.Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik untuk

menulis skripsi dengan judul :

“ Sistem Pengendalian Intern Atas Verfikasi Pembayaran Langsung

Di Satuan Kerja Bina PSDA Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat”.

1.2. Perumusan MasalahDan Batasan Masalah

1.2.1. Perumusan Masalah

1. Apakah sistem pengendalian verifikasi terhadap pembayaran

langsung yang ada pada satuan kerja Bina PSDA Direktorat Jenderal

Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat sudah berjalan efektif ?

2. Apakah sistem pengendalian pembayaran langsung atas verifikasi

pada satuan kerja Bina PSDA Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah

memadai ?

1.2.2. BATASAN MASALAH

Yang menjadi pokok pembahasan penulisan ini yaitu tentang

mekanisme pembayaran langsung atau LS. Untuk batasan masalah yang

dibahas penulis membatasi pembahasan tentang pembayaran yang

dimaksudkan adalah pembayaran langsung yang dilakukan oleh

bendahara pengeluaran di satuan kerja Bina PSDA Direktorat Jenderal

Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Page 20: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

8

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian Ini :

1. Untuk mengetahui efektifitas sistem pengendalian intern atas

verifikasi pembayaran langsungdi satuan kerja Bina PSDA

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

2. Untuk mengetahuisistem pengendalian intern atas verifikasi

pembayaran langsung bendahara sudah memadai di satuan kerja

Bina PSDA Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

1.3.2. ManfaatPenelitian :

Penelitian yang penulis lakukan ini mudah-mudahan dapat

bermanfaat bagi penulis sendiri,maupun bagi para pembaca atau pihak-

pihak lain yang membutuhkannya.

1. Manfaat akademis

Penelitian ini erat kaitannya dengan mata kuliah skripsi sehingga

dengan melakukanpenelitian ini diharapkan dapat lebih memahami

tahapan skripsi dengan baik.

2. Manfaat dari penyusunan skripsi

Bagi penulis diharapkan penulisan ini dapat memberikan

pengetahuan dan keahlian untuk menulis karya ilmiah berikutnya.

Dan bagi penulis selanjutnya untuk memberikan sumbangan

pemikiran dan referensi bagi pihak-pihak yang ingin memanfaatkan

hasil penelitian ini.

Page 21: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengetian Sistem Pengendalian

Menurut kamus besar bahasa indonesia (1996) sistem merupakan

seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga

membentuk suatu totalitas. Sedangkan menurut Moekijat (2011:152)

sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek atau unsur-unsur

atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan

satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut

merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.

Pengendalian intern menurut COSO (Committe of Sponsoring

Organization of the Tradeway Commision) adalah suatu proses yang

dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan personil lain dari suatu

entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai

mengenai pencapaian sasaran dalam keefektifan dankeefisienan operasi,

keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku.

Kemudian International Organization of Supreme Audit Institusions

menyatakan bahwa pengendalian intern sebagai suatu proses integral

yang dipengaruhi oleh manajemen dan pegawai, yang dirancang untuk

mengahadapi resiko-resiko, serta memberikan keyakinan memadai

untuk mencapai misi dengan tujuan-tujuan umum, antara lain :

Page 22: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

10

1. Melaksanakan kegiatan dengan tertib, etis, ekonomis, efisien dan

efektif

2. Menyajikan laporan keuangan yang akurat dan handal

3. Menaati ketentuan dan peraturanperundang-undangan yang berlaku

4. Mengamankan sumber daya dari kehilangan, penyalahgunaan dan

kerusakan aset

Arens at al (2008) berpendapat bahwa sistem pengendalian intern

terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan

kepastian yang layak terhadap manajemen bahwa organisasi telah

mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan dan prosedur ini sering kali

disebut pengendalian dan secara kolektif membentuk pengendalian atas

entitas tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian

intern merupakan kumpulan-kumpulan dari bagian-bagian yang tak

terpisahkan yang dijalankan oleh semua pihak yang ada didalam

organisasi tersebut sehingga tujuan akhir yang di tetapkan bersama

berjalan efektif dan efisien.

Menurut Siti dan Ely (2010:312) pengendalian intern adalah suatu

proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel

lainya dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan

memadai tentang pencapaian tujuan berikut ini :

a. Keandalan laporan keuangan

b. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi

Page 23: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

11

c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

d. Efektivitas dan efisiensi operasi

Pengendalian intern bagi suatu perusahaan adalah suatu

keharusan.Bersamaan dengan kewajiban audit laporan keuangan direksi

wajib memberikan pernyataan tentang kecukupan sistem pengendalian

intern yang dikelola serta model/framework mana yang diadopsi atau

sepenuhnya didesain sendiri dan wajib diaudit oleh auditor eksternal.

Faktor-faktor yang menyebabkan makin pentingnya sistem

pengendalian intern,antara lain :

a. Perkembangan kegiatan dan skalanya menyebabkan kompleksitas

struktur, sistem dan prosedur suatu organisasi semakin rumit.Untuk

dapat mengawasi operasi organisasi, manajemen hanya

mengandalkan kepercayaan atas berbagai laporan dan analisa.

b. Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi, mencegah

dan menemukan kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan

terletak pada management, sehingga management harus mengatur

sistem pengendalian intern yang sesuai untuk memenuhi tanggung

jawab tersebut.

c. Pengawasan oleh dari satu orang (saling cek) merupakan cara yang

tepat untuk menutup kekurangan-kekurangan yang bisa terjadi pada

manusia. Saling cek ini merupakan salah satu karakteristik sistem

pengendalian intern yang baik.

Page 24: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

12

d. Pengawasan yang “built-in” langsung pada sistem berupa

pengendalian intern yang baik dianggap lebih tepat dari pada

pemeriksaan secara langsung dan detail oleh pemeriksa (khususnya

berasal dari luar organisasi)

Menurut Beasley, At Al(2011:137) “Pengendalian intern adalah

suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan

personil lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan

memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut : keandalan

laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi dan kepatuhan

tehadap hukum yang berlaku.Berikut penjelasan tujuannya :

a. Keandalan laporan keuangan

Manajemen bertanggungjawab untuk menyusun laporan keuangan

investor dan para pengguna lainya.Manajemen memiliki

tanggungjawab hukum maupun profesionalisme untuk meyakinkan

bahwa informasi disajikan dengan wajar sesuai dengan ketentuan

pelaporan.Tujuan pengendalian yang efektif terhadap laporan

keuangan adalah untuk memnuhi tanggungjawab pelaporan

keuangan ini.

b. Efektivitas dan efisiensi operasi

Pengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong pengguna

sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif untuk

mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan.

Page 25: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

13

c. Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan yang berlaku

Perusahaan publik, non-publik maupun organisasi nirlaba

diharuskan untuk memenuhi beragam ketentuan hukum dan

peraturan.Beberapa peraturan yang terkait dengan akuntansi secara

tidak langsung,misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan

hukum hak-hak sipil. Sedangkan yang terkait erat dengan akuntansi,

misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan.

2.1.1.Unsur Pengendalian Intern

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2011) ada lima unsur

komponen pengendalian yang saling terkait berikut ini :

a. Lingkungan pengendalian

Menetapkan corak organisasi, mempengaruhi kesadaran

pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian

merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian

intern,menyediakan disiplin dan struktur.

b. Penaksiran resiko

Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap

resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu

dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola.

c. Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

Page 26: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

14

d. Informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan

dan pertukaran informasi dalamsuatu bentuk dan waktu yang

memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

e. Pemantauan

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja

pengendalian intern sepanjang waktu.

Berdasarkan definisi dan unsur pengendalian intern yang telah

dikemukakan,suatu perusahaan atau lembaga mengharapkan

tercapainya tujuan tersebut untuk mencapainya diperlukan pengendalian

intern dan berbagai unsurnya. Pengendalian intern merupakan suatu alat

untuk membebaskan laporan keuangan perusahaan atau lembaga dari

kemungkinan terjadinya manipulasi maupun kecurangan yang dibuat.

Perusahaan berusaha membuat sistem pengendalian intern dengan baik,

melaksanakan dan mengawasi agar efektifitas lembaga atau perusahaan

dapat tercapai, pengendalian intern yang benar akan menekan terjadinya

kemungkinan kesalahan atau kecurangan secara berkesinambungan,

sehingga data akuntansi yang dihasilkan dapat dipercaya kebenarannya.

2.2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Pengendalian intern pemerintah ditandai dengan adanya PP Nomor 60

Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sejalan

dengan perkembangan, konsep pengendalian sebagai suatu proses

Page 27: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

15

bergeser dari hard factor ke soft factor. PP Nomor 60 Tahun 2008

mengadopsi pendekatan COSO dengan beberapa

perubahan.Pertimbangan pemilihan pendekatan COSO ini karena suatu

sistem pengendalian intern yang baik dalam organisasi, tidak cukup

hanya menekan pada prosedur dan kegiatan, tetapi menempatkan

manusia sebagai faktor yang membuat pengendalian berfungsi.

Dalam sistem pengendalian intern (COSO),pengendalian tidak

menitikberatkan pada kegiatan pengendalian, namun menitikberatkan

pada lingkungan pengendalian sebagai syarat berfungsinya sistem

pengendalian intern. Faktor manusia sebagai pembentuk lingkungan

pengendalian,mendapat perhatian yang besar, misalnya dengan adanya

situasi etis dan moral, masalah integritas dan adanya komitmen

pemimpin pada kompetensi.

Sistem pengendalian intern yang efisien tidak harus mengendalikan

semua kegiatan dengan pertimbangan efisiensi, sehingga organisasi

harus menentukan tujuan secara jelas dan mengidentifikasi resiko,

menganalisa resiko, dan mengelola resiko yang ada.Berdasarkan hasil

analisa tersebut ditentukan pengendalian untuk meminimalkan

resiko.Salah satu komponen sistem pengendalian intern versi COSO

adalah penilaian resiko, dimana organisasi mengharuskan menetapkan

tujuan baik tingkat organisasi secara keseluruhan maupun pada tingkat

kegiatan dan mengidentifikasi resiko, menganalisa resiko, serta

mengelola perubahan tersebut.Dalam pelaksanaan sistem dan prosedur

Page 28: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

16

pengendalian diperlukan kondisi yang kondusif serta jalur informasi

dan komunikasi yang baik serta adanya mekanisme untuk

mengidentifikasikan berkembangnya kebutuhan informasi.Dalam

konsep COSO, organisasi diharuskan memiliki lingkungan yang baik,

mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat dan

melakukan pemantauan secara terus menerus.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), sistem pengendalian

intern adalah proses integral pada tindakan dan kegiatan yang di

lakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organiasi

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan

keuangan,pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan, sedangkan definisi sistem pengendalian intern

pemerintah (SPIP) adalah sistem pengendalian intern yang

diselenggarakan secara menyeluruh dilingkungan pemerintah pusat dan

daerah. Dari dua pengertian diatas, dapat dijelaskan bahwa untuk

mencapai pengelolaan keuangannegara yang akuntabel dan

transparan,penyampaian laporan keuangan tepat waktu dan mengurangi

penyimpangan dalam penggunaan anggaran belanja di lingkungan

pemerintah pusat dan daerah, perlu adanya pengendalian intern dimana

pimpinan dan pegawai tidak hanya bertindak sebagai pelaksana tetapi

Page 29: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

17

juga diharapkan mampu mengawasi pelaksanaan pengendalian intern

tersebut secara berkelanjutan.

2.2.1. Tujuan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Pengertian sistem pengendalian intern menurut PP Nomor 60

Tahun 2008 mengarahkan pada empat tujuan yang ingin dicapai dengan

dibangunnya sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP), keempat

tujuan tersebut sebagai berikut :

1. Kegiatan yang efisien dan efektif

Yang dimaksud dengan kegiatan yang efisien dan efektif yaitu

didalam suatu pengendalian intern suatu kegiatan tidak hanya

berfokus pada keefisienan biaya untuk melakukan suatu kegiatan

namun juga harus diperhatikan kegiatan yang dilakukan akan efektif

atau tidak terhadap program pemerintah yang dirancang oleh

pemerintah pusat dan daerah. Sebagai contoh disuatu instansi

pemerintah ditunjuk/diangkat sebagai tim verifikasi untuk

memeriksa dokumen suatu kegiatan. Verifikasi dibuat sebagai alat

pengendalian intern apakah suatu kegiatan yang akan dilaksanakan

sesuai aturan yang ada atau tidak. Memverifikasi kegiatan sebagai

usaha untuk meningkatkan keakuratan anggaran yang akan

dikeluarkan untuk melakukan kegiatan tersebut, yang berguna untuk

menjaga keefisienan biaya kegiatan yang dilakukan dan berguna

juga untuk mencapai kegiatan yang efektif.

Page 30: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

18

2. Laporan keuangan yang dapat diandalkan

Tujuan ini di dasarkan pada pemikiran utama bahwa informasi

sangat penting bagi instansi pemerintah untuk pengambilan

keputusan.Agar keputusan yang diambil tepat sesuai dengan

kebutuhan, maka informasi yang disajikan harus andal atau layak

dipercaya dengan pengertian dapat menggambarkan keadaan yang

sebenarnya.laporan yang tersaji tidak memadai dan tidak sesuai

standar akuntansi akan menyesatkan dan dapat mengakibatkan

pengambilan keputusan yang tidak sesuai dengan keadaan keuangan

dan akan merugikan organisasi.

3. Pengamanan aset negara

Aset negara diperoleh dengan membelanjakan uang negara yang

berasal dari masyarakat terutama dari penerimaan pajak dan bukan

pajak yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan negara.

Pengamanan aset negara menjadi perhatian penting pemerintah dan

masyarakat karena kelalaian dalam pengamanan aset akan berakibat

pada mudahnya pencurian, penggelapan dan bentuk manipulasi

lainnya. Kejadian tersebut dapat merugikan instansi pemerintahan

yang pada gilirannya akan merugikan masyarakat sebagai pengguna

jasa. Upaya pengamanan aset ini antara lain dapat ditunjukan

dengan kegiatan pengendalian seperti pembatasan akses

Page 31: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

19

penggunaan aset, data dan informasi, penyediaan petugas

keamanan.

4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

Setiap kegiatan yang berhubungan dengan pengeluaran negara

adalah sebuah tindakan hukum.Maka dalam pelaksanaannya harus

mengikuti peraturan perundang-undangan yang dibuat supaya

dalam pengimplementasiannya tidak terjadi kecurangan atau

rekayasa yang dapat merugikan negara.Pelanggaran terhadap

hukum dapat berakibat pada diambilkan tindakan hukum maupun

perdata berupa kerugian, misalnya berupa tuntutan aparat

penegakan hukum atau masyarakat.Dari keempat sistem

pengendalian tersebut pencapaiannya harus dilakukan secara

bersama tidak secara terpisah untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.2. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Unsur-unsur sistem pengendalian intern pemerintah menurut PP 60

Tahun 2008 antara lain :

1. Lingkungan pengendalian

Dari isi pasal 4 PP 60 Tahun 2008 yaitu pemimpin instansi

pemerintah wajib menciptakan dan memlihara lingkungan

pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif

untuk penerapan sistem pengendalian intern dalam lingkungan

kerja.Itu menunjukan bahwa dalam memulai sistem pengendalian

intern yang pertama harus diperhatikan adalah lingkungan

Page 32: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

20

pengendaliannya untuk menciptakan situasi dan kondisi yang

baik.Dilihat dari maksud atau tujuan lingkungan pengendalian

adalah kondisi yang tercipta dalam suatu unit kerja/satuan kerja

yang mempengaaruhi efektivitas pengendalian intern. Untuk

penerapan sistem pengendalian intern lingkungan kerjanya, melalui

:

a. Penegakan integritas dan nilai etika

1. Menyusun dan menerapkan aturan perilaku

2. Memberikan keteladanan pelaksanaan aturan perilaku pada

setiap tingkat pimpinan instansi pemerintah.

3. Menegakan tindakan disiplin yang tepat atas penyimpangan

terhadap kebijakan dan prosedur atau pelanggaran terhadap

aturan perilaku.

4. Menjelaskan dan mempertanggungjawabkan adanya

intervensi atau pengabaian intern dan

5. Menghapus kebijakan atau penugasaan yang dapat

mendorong perilaku tidak etis.

b. Komitmen terhadap kompetensi

1. Mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan tugas dan fungsi pada masing-masing

posisi dalam instansi pemerintahan.

2. Menyusun standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi

pada masing-masing posisi dalam instansi pemerintah

Page 33: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

21

3. Menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan untuk

membantu pegawai mempertahankan dan meningkatkan

kompetensi pekerjaannya dan

4. Memilih pimpinan instansi pemerintah yang memiliki

kemampuan manajerial dan pengalaman teknis yang luas

dalam pengelolaan instansi pemerintah.

c. Kepemimpinan yang kondusif

1. Mempertimbangkan resiko dalam pengambilan keputusan

2. Menerapkan manajemen berbasis kinerja

3. Mendukung fungsi tertentu dalam penerapan SPIP

4. Melindungi atas aset dan informasi dari akses dan

penggunaan yang tidak sah..

5. Melakukan interaksi secara insentif dengan pejabat pada

tingkatan yang lebih rendah dan

6. Merespon secara positif terhadap pelaporan yang berkaitan

dengan keuangan,penganggaran,program dan kegiatan.

d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan

1. Menyesuaikan dengan ukuran dan sifat kegiatan instansi

pemerintah

2. Memberikan kejelasan wewenang dan tanggungjawab dalam

instansi pemerintah

3. Memberikan kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan

intern dalam instansi pemerintah

Page 34: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

22

4. Melaksanakan evaluasi dan penyesuaian periodik terhadap

struktur organisasi sehubungan dengan perubahan

lingkungan strategis dan

5. Menetapkan jumlah pegawai yang sesuai, terutama untuk

posisi pemimpin

e. Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat

1. Wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai

dengan tingkat tanggungjawab dalam rangka pencapaian

tujuan instansi pemerintah

2. Pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud

dalam huruf a memahami bahwa wewenang dan

tanggungjawab yang diberikan terkait dengan pihak lain

dalam instansi pemerintah yang bersangkutan dan

3. Pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud

dalam huruf b memahami bahwa pelaksanaan wewenang

dan tanggungjawab terkait dengan penerapan SPIP

f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang

pembinaan sumber daya manusia

1. Penetapankebijakan dan prosedur sejak rekrutmen sampai

dengan pemeberhentian pegawai

2. Penelusuran latar belakang calon pegawai dalam proses

rekrutmen dan

3. Supervisi periodik yang memadai terhadap pegawai

Page 35: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

23

g. Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang

efektif

1. Memberikan keyakinan yang memadai atas

ketaatan,kehematan,efisiensi dan efektivitas pencapaian

tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah

2. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas

manajemen resiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi

instansi pemerintah dan

3. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola

penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah

h. Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait

Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait

sebagaimana dimaksud diwujudkan dengan adanya mekanisme

saling uji antar instansi pemerintahan terkait.

2. Penilaian resiko

Pimpinan instansi pemerintah wajib melakukan penilaian resiko

mengenai pekerjaan yang dilakukan, tugas dan wewenang yang

dilakukan. Penilaian resiko terdiri dari :

a. Identifikasi resiko dilaksanakan dengan cara

Menggunakan metodeologi yang sesuai untuk tujuan instansi

pemerintah dan tujuan pada tingkatan kegiatan secara

komprehensif, menggunakan mekanisme yang memadai untuk

Page 36: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

24

mengenali resiko dari faktor eksternal dan faktor internal dan

menilai faktor lain yang dapat meningkatkan resiko.

b. Analis resiko

Dilaksanakan untuk menentukan dampak dari resiko yang telah

diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan instansi pemerintah,

Pimpinaan instansi pemerintah menerapkan prinsip kehati-

hatian dalam menentukan tingkat resiko yang dapat diterima.

3. Pengendalian kegiatan

Pimpinan instansi pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan

pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas dan sifat dari

tugas dan fungsi instansi pemerintahan yang bersangkutan.

Kegiatan pengendalian terdiri atas :

a. Reviu atas kinerja instansi pemerintahan yang bersangkutan

b. Pembinaan sumber daya manusia

c. Pengendalian atas sistem informasi

d. Pengendalian fisik dan aset

e. Penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja

f. Pemisahan fungsi

g. Otoritas atas transaksi dan kejadian yang penting

h. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan

kejadian

i. Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya

Page 37: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

25

j. Dokumentasi yang baik atas sistem pengendalian intern serta

transaksi dan kejadian penting

4. Informasi dan komunikasi

Pemimpin instansi pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat dan

mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat.

Komunikasi atas informasi wajib diselenggarakan secara efektif

untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif pimpinan instansi

harus :

a. Menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana

komunikasi

b. Mengelola, mengembangkan dan memperbaharui sistem

informasi secara terus menerus

5. Pemantauan

Pimpinan instansi pemerintah wajib melakukan pemantauan sistem

pengendalian intern dilaksanakan melalui pemantauan

berkelanjutan, evaluasi terpisah dan tindak lanjut rekomendasi hasil

audit dan reviu lainnya. Pemantauan berkelanjutan diselenggarakan

melalui kegiatan pengelolaan rutin, supervisi, pembandingan, dan

tindakan lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas.

Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang pelaporan

keuangan dan kinerja instansi pemerintah bertujuan untuk

meningkatkan keandalan laporan keuangan dan kinerja instansi

pemerintah yang akan berdampak kepada efektivitas dan efisiensi

Page 38: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

26

operasi yang dilakukan. Dalam pelaksanaannya PP Nomor 8 Tahun

2008 harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada.

Sebagai contoh pada pasal 8 PP Nomor 8 Tahun 2008 yang isinya

menyangkut tentang laporan keuangan harus disampaikan pula pada

badan pemeriksa keuangan. Dari isi pasal 8 PP Nomor 8 Tahun 2008

pemerintah bertujuan agar instansi atau lembaga pemerintah dalam

membuat laporan keuangan harus sesuai peraturan yang ada untuk

menjaga laporan keuangan dan terhindar dari tindak manipulasi dan

kecurangan, serta untuk tercapainya pelaporan keuangan yang efektif,

efisien, andal dan patuh terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

2.3. Pengertian Verifikasi

Verifikasi menurut kamus besar bahasa indonesia adalah

pemeriksaan tentang kebenaran laporan, pernyataan, perhitungan uang

.Verifikasi menurut Surat Keputusan Direktur Bina PSDA adalah

melakukan pemeriksaan pelaksanaan kegiatan berupa kelengkapan

administrasi dan pertanggung jawaban yang telah selesai berupa bukti-

bukti asli pembayaran.Sedangkan verifikasi keuangan adalah salah satu

bentuk pengawasan melalui pengujian terhadap dokumen keuangan

secara administratif dengan pedoman dan kriteria yang berlaku.

Materi verifikasi dapat dilihat pada proses pembayaran atas tagihan

yang dibebankan pada APBN, dirasakan menyita waktu disebabkan

oleh beberapa hal diantaranya adalah minimnya sumber daya manusia

keuangan yang profesional dan terbatasnya aturan SOP yang menjadi

Page 39: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

27

dasar pengujian dan verifikasi tagihan/ permintaan pembayaran serta

sistem keuangan yang belum optimal. Dalam penentuan kriteria

pengujian keabsahan dokumen tidak diatur pada peraturan yang jelas

sehingga terkadang tim memberikan penjelasan melampaui wewenang

yang diberikan. Melampaui kewenangan yang dimaksud yaitu tim

melakukan pengujian atas kebenaran substansi dokumen sumber apakah

prosedur pengadaan barang tersebut telah dilakukan sesuai ketentuan

yang berlaku dimana ini adalah tugas dari auditor.

2.4. Pembayaran langsung atau (LS)

Menurut peraturan menteri keuangan nomor 190/PMK.05/2012.

Pembayaran langsung atau (LS)adalah pembayaran yang dilakukan

langsung kepada bendahara pengeluaran/penerimaan hak lainnya atas

dasar perjanjian surat kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat

pemerintah kerja lainnya melalui penerbitan suatu surat perintah

membayar langsung.

2.5. Bendahara Pengeluaran

Dalam peraturan menteri keuangan nomor 190/PMK.05/2012 yang

dimaksud dengan bendahara pengeluaran adalah orang yang ditunjuk

untuk menerima, menyimpan, membayarkan manatausahakan dan

mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam

pelaksanaan APBN pada kantor/Satker kementerian negara/Lembaga.

Page 40: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

28

2.6. Kerangka Berpikir

Fungsisistem pengendalianiintern atas verifikasi pembayaran

langsungdidalam sebuah instansi jika tidak diawasi secara ketat akan

menyebabkan penyalahgunaan atau penyelewengan yang berdampak

pada kerugian suatu instansi oleh karena itu untuk mengawasi jalannya

pembayaran langsung yang sesuai dengan prosedur atau sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, maka disinilah verifikasi atas pembayaran

langsung dan sistem pengendalian intern sangat dibutuhkan sebagai

pengawas dalam suatu proses transaksi yang menggunakan sistem

pembayaran langsung agar berjalan efektif dan sesuai prosedur yang

berlaku.

Page 41: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

29

BAB III

METODEOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil penelitian di Satuan KerjaDirektorat

Bina Penatagunaan Sumber Daya air Direktorat Jendral Sumber Daya Air

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang

beralamat di Jalan Patimura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Gedung Sumber

Daya Air Lantai 7.

3.2. Jenis dan Sumber Data

3.2.1. Data primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data.

3.2.2. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

data primer dan datasekunder.

1. Data primer di dapat dari instansi terkait dengan cara observasi berperan

serta pada Satuan Kerja Direktorat Bina PSDA Direktorat Jenderal Sumber

Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, internet,seminar,company

profile,media massa, arsip dan dokumentasi. Data sekunder dianalisis secara

Page 42: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

30

deskriptif agar dapat memperoleh gambaran mengenai hal-hal yang menjadi

obyek penelitian yang berkaitan dengan Satuan kerjaDirektorat Bina PSDA

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan rakyat.

3.3. Pengumpulan Data

1. Interview (wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan

data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendri atau self-report, atau

setidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.Wawancara dapat

dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan

melalui tatap muka maupun menggunakan telepon.Dalam hal teknik

pengumpulan data dengan wawancara penulis menggunakan teknik wawancara

tidak terstruktur, pengertian dari wawancara tidak terstruktur itu sendiri adalah

wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Wawancara itu digunakan untuk mengungkapkan data tentang penerapan sistem

pengendalian intern di satuan kerja Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya

Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan umum dan

Sumber daya Air apakah sudah sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 60

Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Wawancara

dilakukan kepada para pegawai dilingkungan satuan kerja Direktorat Bina

Penatagunaan Sumber Daya Air.

Page 43: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

31

2. Pengamatan/Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Teknik pengumpulan data dengan

observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja , gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan

menjadi dua yaitu observasi berperan serta dan observasi tidak berperan serta.

Dalam hal teknik pengumpulan data dengan observasi penulis menggunkan

teknik observasi berperan serta, Dalam observasi peneliti terlibat dalam kegiatan

yang sedang di teliti.Observasi ini dinamakan dengan observasi berperanserta

yang bertujuan agar peneliti mendapatkan hasil data yang lengkap,dalam dan

sampai pada detail penelitian.Dalam penelitian sistem pengendalian intern dan

verifikasi peneliti juga ikut berperan sertadalam pekerjaaan tersebut. Dengan

menggunakan teknik observasi berperan serta penulis dapat melakukan

penelitian secara langsung terhadap penerapan pengendalian intern pada satuan

kerja Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Direktorat Jenderal

Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait

dengan penerapan Sitem Pengendalian Intern Pemerintah, verifikasi dan

pembayaran langsung (LS).

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi berarti metode pengumpulan data melalui data-data

yang sudah ada. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa buku, peraturan, surat, notulen, agenda dan

sebagainya. Penulis mendapatkan dokumentasi dariinstansiterkait yang

Page 44: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

32

menjadiobyekpenelitiandanberasaldarisumberdokumentasi lainnya seperti

peraturan perundang-undangan, peraturan menteri terkait ,buku, notulen, agenda

dan sebagainya.

3.4. Metode penelitian

3.4.1. Metode kualitatif

Metode kualitatif menurut sugiyono (2013:3) adalah data yang berbentuk

kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto.

3.4.2. Metode deskriptif

Metode deskriptif menurut sugiyono (2009:21) adalah metode yang

digunakan untuk menggambarkan atau menganalisa suatu hasil penelitian tetapi

tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.Dalam penelitian

diperlukan data untuk memecahkan sebuah masalah atau sesuatu yang sedang

diteliti.Metode penelitian menggunakan metode kualitatif, sedangkan definisi

metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati.Untuk menganalisa data yang sudah didapatkan menggunakan metode

analisis deskriptif.Metode ini digunakan untuk menggambarkan data yang sudah

diperoleh dari objek yang diteliti secara mendalam yang kemudian dibentuk

menjadi bahasa dalam bentuk naratif.Metode penelitian dilakukan secara

induktif yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris yang ada pada lapangan

atau tempat obyek penelitian. Setelah data terkumpul dari metode pengumpulan

data dan metode penelitian yang digunakan, maka peneliti akan mengolah

dengan menggunakan metode penelitian secara deskriptif-kualitatif, metode

penelitian secara deskriptif –kualitatif merupakan suatu teknik yang

Page 45: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

33

menggambarkan dan menginterprestasikan arti data-data yang telah terkumpul

dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi

yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan

secara menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.

Page 46: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

34

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Singkat Kementrian Pekerjaan Umum

Istilah “Pekerjaaan Umum” adalah terjemahan dari istilah belanda “Openbare

werken” yang pada zaman Hindia Belanda disebut “Waterstaat swerken”.

Dilingkungan pusat pemerintahan dibina oleh Dep.Van Verkeer dan Waterstaat (

Dep.V & W ), yang sebelumnya terdiri dari dua Dept.Van Guovernements Bedri

jven dan Dept.Van Burgewrlijke Openbare Werken. Dep. V dan W dikepalai oleh

seorang direktur, yang dibawahi beberapa Afdeligen dan Dienstein sesuai dengan

tugas/wewenang departemen ini. Yang meliputi bidang PU (Openbare Werken)

termasuk afdeling waterstaat, dengan onder afdelingen : 1. Lands gebouwen, 2.

Wegen, 3. Irrigatie & Assainering, 4. Water Kracht, 5. Contructie burreau (untuk

jembatan). Disamping yang diatas yang meliputi bidang PU (Openbare werken)

juga afdeling havenwezen (pelabuhan), afdeling electricitetswezen (kelistrikan)

dan afdeling luchtvaart (penerbangan sipil).

Setelah belanda menyerah dalam perang pasifik pada tahun 1942 kepada

jepang maka daerah indonesia dibagi oeleh jepang menjadi 3 wilayah

pemerintahan yaitu jawa / madura , sumatera dan indonesia timur dan tidak ada

pusat pemerintahan tertinggi di indonesia yang menguasai ke 3 wilayah

pemerintahan tersebut. Dibidang pekerjaaan umum pada tiap-tiap wilayah

organisasi pemerintahan militer jepang tersebut diatas, diperlukan organisasi

zaman hindia belanda dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan pihak jepang,

kantor pusat V & W di bandung dinamakan “ Kotubu Bunsitsu “, sejak saat itu

Page 47: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

35

istilah “ Pekerjaan Oemoem” (P.O), Oeroesan Pekerdjaan Oemoem (O.P.O),

Pekerjaan Umum (PU), disamping “ Doboku” lazim dipergunakan. Kotubu

bonsitsu dibandung hanya mempunyai hubungan dengan wilyah pemerintahan di

jawa / madura, hubungan dengan luar jawa tidak ada. Organisasi pekerjaan umum

di daerah-daerah, di karesidenan-karisidenan pada umumnya berdiri sendiri-

sendiri. Sistem pelaksanaan ada yang mempergunakan sistem dan nama

Ned.Indie, disamping menurut sistem jepang.

Setelah indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus

1945 maka semenjak itu pemuda-pemuda indonesia mulai berangusr-angsur

merebut kekuasaan pemerintah dari tangan jepang baik dipusat pemerintahan

(jakarta/bandung) maupun pemerintahan daerah-daerah. Sesudah pemerintahan

membentuk kabinet yang pertama maka para menteri mulai menyusun organisasi

serta sifatnya. Pekerjaan umum pada waktu itu (1945) berpusat dibandung,

dengan mengambil tempat bekas gedung V & W sekarang dikenal dengan nama

gedung sate. Ketika belanda ingin mengembalikan kekuasaan dihindia belanda

sebelum perang, datang mengikuti tentara sekutu masuk ke indonesia. Akibat dari

keinginan pemerintah belanda ini, terjadilah pertentangan fisik dengan pemuda

indonesia yang ingin mempertahankan tanah air. Gedung-gedung yang telah

diduduki antara lain gedung sate yang telah menjadi gedung departemen

pekerjaan umum pada waktu itu (peristiwa bersejarah itu dikenal dengan peristiwa

3 desember 1945). Pada waktu revolusi fisik dari tahun 1945 sampai 1949,

pemerintahan pusat RI dijakarta terpaksa mengungsi ke purworejo untuk

selanjutnya ke yogyakarta, begitu juga kementian PU. Sesudah pemerintahan

belanda tahun 1949 mengakui kemerdekaan republik indonesia maka pusat

Page 48: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

36

pemerintahan RI di yogyakarta, berpindah lagi ke jakarta. Sejak tahun 1945

Pekerjaan umum (PU) telah sering mengalami perubahan pimpinan dan organisasi

sesuai situasi politik pada waktu itu. Sebagai gambaran garis besar organisasi

PUT diuraikan sebagai berikut :

1. Sebelum tentara belanda masuk ke yogyakarta sususnan kementrian PU

perhubungan dapat dibagi menjadi 8 jawatan dan 4 balai.

2. Khusus pada masa Republik India Serikat Kementerian Perhubungan dan

POU RIS dibagi dalam beberapa Departemen dan beberapa Jawatan dan

beberapa instansi yang hubungan erat dengan tugas dari dep.PU.

RIS.Kementerian Perhubungan PU.RIS tersebut terdiri atas penggabungan 3

Departemen prae federal yaitu :

a. Departemen verkeer, energie dan mynbouw dulu ( kecuali mynbouw yang

masuk dalam kementrian kemakmuran)

b. Departemen van waterstaat di waderopbouw

c. Departemen van scheepvaart

Penggabungan dari 3 departemen pemerintahan prae federal dalam satu

kementrian yaitu kementrian perhubungan tenaga dan PU.RIS dianggap perlu,

supaya hubungan 3 departemen tersebut satu dengan yang lain menjadi sangat erat

terlebih-lebih jika diingat bahwa pembangunan negara akan diadakan koordinasi

dan rasionalisasi yang baik dan dengan adanya tenaga ahli dan pula untuk

melancarkan semua tugas yang dibebankan pada kementian perbuhungan tenaga

dan PU.RIS. Khusus pada permulaan terbentuknya negara kesatuan republik

indonesia, maka susunan kementerian berbeda sebagai berikut : dalam masa

Page 49: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

37

prolog G 30 S. PKI terjadilah dalam sejarah pemerintahan RI sesuai kabinet yang

besar disebut dengan nama kabinet dwikora atau kabinet 100 menteri, dimana

pada masa ini dibentuk koordinator kementrian. Tidak luput departemen PUT

yang pada masa itu ikut mengalami perubahan organisasi menjadi 5 departemen

dibawah kompartemen PUT kabinet dwikora, dipimpin jenderal suprajogi.

Departemen tersebut antara lain : departemen listrik dan ketenagaan, departemen

bina marga, departemen cipta karya konstruksi, departemen pengairan dasar,

departemen jalan raya sumatera. Setelah peristiwa G30S PKI pemerintah segera

menyempurnakan kabinet dwikora dengan menunjuk Ir.soetami, sebagai menteri

PUT untuk memimpin kompartemen PUT. Kabinet yang disempurnakan itu tidak

dapat bertahan lama. Kabinet ampera sebagai kabinet pertama pada masa orde

baru. Kembali organisasi PUT dibentuk dengan Ir.soetami sebagai menteri.

Dengan surat keputusan menteri PUT tanggal 17 juni 1968 NO.PRT/1968 dan

dirobah dengan peraturan menteri PUT tertanggal 1 juni 1970.

4.2. Visi Dan Misi Kementerian Pekerjaan umum

Adapun visi dan misi kementerian pekerjaan umum adalah sebagai berikut:

Visi : Tersedianya infrastruktur pekerjaan umum dan pemukiman yang andal untuk

mendukung indonesia sejahtera 2025.

Misi : 1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembagunan

nasional dan daerah serta keterpaduan pembagunan infrastruktur pekerjaan

umum dan pemukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan

berkelanjutan.

Page 50: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

38

2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk

meningkatkan kelestarian fungsi dan berkelanjutan pemanfaatan SDA serta

mengurangi resiko daya rusak air.

3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung

pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan.

4. Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman yang layak huni dan produktif

melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur pemukiman

yang terpadu, andal dan berkelanjutan.

5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin

adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan

konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan

berkembang.

6. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK,

norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur

PU dan permukiman.

7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang

akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan

prinsip-prinsip good governance.

8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan

Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan

profesional.

Kemudian tugas dan fungsi kementerian pekerjaan umum adalah sebagai

berikut :

Page 51: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

39

Tugas :

Sesuai dengan Peraturan Kementerian pekerjaan umum nomor

08/PRT/M/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan

Umum, Kementerian Pekerjaan umum mempunyai tugas : menyelenggarakan

urusan dibidang pekerjaan umum dalam pemerintahan untuk membantu presiden

dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Fungsi :

1. Perumusan, pentepan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pekerjaan umum.

2. Pengelolaan barang milik / kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab

kementrian pekerjaan umum.

3. Pengawasaan atas pelaksanaan tugas dilingkungan kementerian pekerjaan

umum.

4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

kementrian pekerjaan umum didaerah.

5. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.

4.3. Struktur Organisasi dan Job Description

Suatu instansi harus mempunyai struktur organisasi agar kegiatan

yang dijalankan dalam instansi dapat berjalan dengan efektif dan efisien,

sehingga tujuan instansi dapat tercapai. Setiap divisi dalam struktur

organisasi mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Berikut

ini adalah bagan Struktur Organisasi dari Satuan Kerja Direktorat Bina

Penatagunan Sumber Daya :

Page 52: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

40

Gambar ke 1. Struktur Organisasi Dan Job Description

Berikut ini tugas pelaksana dan tugas satuan kerja direktorat bina penatagunaan

sumber daya air :

1. Kepala satuan kerja direktorat bina penatagunaan sumber daya air

Tugas :

Bagian Verifikasi

Urusan Pelaporan

Petugas Administrasi UAKPB

Pelaksana Admonistrasi

Penelaah Tata Laksana Keuangan

Petugas Keuangan

Pelaksana Teknik

Ur.Pengujian dan Penerimaan SPP

Petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna

Anggaran (UAKPA)

Pelaksana Administrasi Keuangan

Petugas Keuangan

Petugas Administrasi

Petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna

Barang (UAKPB)

Petugas Administrasi/E -Monitoring

Petugas Umum

Penyusun Monev & Pelaporan/E-

Monitoring

Direktur Kelas Jabatan 15

Kepala Satuan Kerja Direktorat Bina Penatagunaan SDA

IV/d

Kasubag Tata Usaha Kelas Jabatan 11

Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran

III/d

K

Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan

Perintah Pembayaran

Jabatan B

Bendahara Pengeluaran

Pelaksana Teknik

Jabatan B K

Ur.Penerbitan SPM dan Pelaporan

Page 53: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

41

a. Melaksanakan seluruh tugas Satuan Kerja terutama pelaksanaan rencana

kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA).

b. Memimpin pelaksanaan seluruh rencana kerja yang telah ditetapkan dan

dituangkan dalam DIPA.

c. Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada pejabat inti satuan

kerja pusat dibawahnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan

pencapaian keluaran/output yang telah ditetapkan.

d. Menetapkan panitia/pejabat pengadaan barang/jasa.

e. Menetapkan penyediaan barang/jasa sebagai hasil pelelangan dan atau

penunjukan langsung yang nilainya diatas 50 juta rupiah.

f. Mengusulkan struktur organisasi dan pembantu pejabat inti satuan kerja

pusat yang dipimpinnya sesuai kebutuhan yang selanjutnya ditetapkan

oleh pejabat eselon/terkait.

g. Melakukan pelimpahan sebagian kewenagan pelaksanaan kegiatan

operasional satuan kerja pusat kepada pejabat yang melakukan tindakan

yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja(Pejabat Pembuat

Komitmen ), maupun kepada pejabat yang melakukan pengujian dan

perintah pembayaran yang ditetapkan oleh menteri selaku pengguna

anggaran/barang.

h. Menandatangani surat keputusan/surat perintah kerja/kontrak ( Dalam hal

kepala satuan kerja pusat merangkap sebagai pejabat pembuat komitmen).

i. Menyusun dan membuat pelaporan seluruh kegiatan satuan kerja sesuai

aturan yang berlaku.

Page 54: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

42

j. Melaporkan setiap terjadinya kerugian negara menurut bentuk dan cara

yang ditetapkan, tepat pada waktunya kepada pengguna anggaran sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

k. Menyusun usulan rencana kegiatan satuan kerja tahunan yang merupakan

bagian dari rencana kerja dan anggaran kementrian/Lembaga (RKA-L)

untuk tahun berikutnya.

Tanggung jawab :

a. Bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan/rencana kerja yang

tertuang dalam DIPA.

b. Bertanggungjawab atas semua penerimaan/pengeluaran satuan kerja yang

membebani APBN.

c. Bertanggungjawab atas kebenaran material setiap surat keputusan/surat

perintah kerja/kontrak yang ditandatanganinya serta akibat yang timbul

dari SK/SPK/kontrak tersebut. (Dalam hal kepala satuan kerja pusat

merangkap sebagai pejabat pembuat komitmen).

d. Bertanggungjawab pada realisasi keuangan dan pencapaian

keluaran/output yang telah ditetapkan.

e. Bertanggungjawab terhadap penatausahaan dan pemeliharaan barang

milik/kekayaan negara satuan kerja Bina PSDA.

f. Bertanggungjawab atas tertib penatausahaan anggaran serta tertib

pengadaan barang dan jasa yang dialokasikan kepada satuan kerja yang

dipimpinnya sesuai peraturan yang berlaku.

g. Bertanggungjawab kepada pengguna anggaran melalui atasan/atasan

langsung/penanggungjawab program.

Page 55: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

43

2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Tugas :

a. Menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa

b. Menetapkan paket-paket pekerjaan disertai ketentuan mengenai

peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan peningkatan

pemberian kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta

kelompok masyarakat.

c. Menetapkan dan mengesahkan harga perkiraan sendiri (HPS), jadwal, tata

cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun oleh panitia

pengadaan/pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan.

d. Menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan panitia/pejabat

pengadaan/unit layananan pengadaan sesuai kewenagannya.

e. Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia barang/ jasa

sesuai ketentuan yang berlaku.

f. Menyiapkan dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan pihak penyedia

barang/jasa dan diketahui oleh kepala satuan kerja pusat.

g. Melaporakan pelaksanaan dan penyelesaian pengadaan barang/jasa

kepada pimpinan instansinya.

h. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak.

i. Menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa dan aset lainnya kepada

menteri dengan berita acara penyerahaan melalui kepala satuan kerja.

j. Menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan

barang/jasa dimulai.

Page 56: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

44

k. Melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam DIPA

sesuai kegiatannya masing-masing.

l. Menandatangani surat keputusan yang mengakibatkan pengeluaran (honor,

lembur, vakasi), surat perintah tugas (SPT) untuk eselon IV dan staf serta

surat perintah perjalanan dinas (SPPD) berdasarkan SPT yang telah

diterbitkan.

m. Menyusun dokumen pengadaan barang/jasa untuk kegiatan yang

tercantum dalam DIPA dan dokumen pendukungnya yang akan

dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa maupun rencana kegiatan yang

akan dilaksanakan secara swakelola.

n. Menetapkan penyedia barang/jasa untuk kegiatan bernilai sampai dengan

50 juta rupiah.

o. Menandatangani surat perintah kerja (SPK).

p. Menandatangi berita acara penyelesaian pekerjaan, berita acara

pemeriksaan barang, berita acara serah terima barang/pekerjaan.

q. Menandatangani bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran satuan kerja,

baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara swakelola.

r. Menandatangi surat permintaan pembayaran (SPP) serta dokumen

pendukungnya dan selanjutnya diteruskan kepada pejabat yang melakukan

pengujian dan perintah pembayaran.

s. Mengajukan tagihan pembayaran kepada bendahara pengeluaran untuk

pembayaran yang membebani uang persediaan.

t. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai DIPA dan

menyampaikannya kepada kepala satuan kerja pusat.

Page 57: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

45

u. Menyusun usulan rencana kegiatan satuan kerja tahunan yang merupakan

bagian dari rencana kerja dan anggaran kementrian/lembaga (RKA-KL)

tahun berikutnya.

Tanggung jawab :

a. Bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari

kontrak/SPK atau keputusan dan surat bukti lainnya yang

ditandatanganinya.

b. Bertanggungjawab atas realisasi keuangan dan keluaran / output kegiatan

yang dilaksanakan sesuai rencana kerja yang telah ditetapkan dalam DIPA.

c. Bertanggungjawab kepada kepala satuan kerja Bina PSDA.

d. Membuat tanggapan atas temuan hasil pemeriksaan dari Inspektorat,

BPKP, dan BPK atas pelaksanaan kegiatan satker Bina PSDA.

3. Pejabat Yang Melakukan Pengujian Dan Perintah Pembayaran

Tugas :

a. Menerima berkas SPP yang disampaikan pejabat pembuat komitmen.

b. Memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi chek-list kelengkapan berkas

SPP dan mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP.

c. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai

dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Memeriksa ketersedian pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh

keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran.

e. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyakut antara lain :

1. Pihak yang ditunjuki untuk menerima pembayaran (nama orang /

perusahaan, alamat, no.rekening dan nama bank)

Page 58: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

46

2. Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau

kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi

teknis yang tercantum dalam kontrak berkenaan)

3. Jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal penarikan

dana yang tercantum dalam DIPA serta ketepatannya terhadap

jadwal waktu pembayaran guna meyakinkan bahwa tagihan yang

harus dibayar belum daluwarsa).

f. Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan

indikator kenirja yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau

spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak.

g. Menandatangani dan menerbitkan SPM dalam rangkap 6 dengan ketentuan

1. Lembar kesatu dan lembar kedua disampaikan kepada KPPN

pembayar.

2. Lembar ketiga sebagai lembar pertinggal pada pejabat yang

melakukan pengujian dan perintah pembayaran.

3. Lembar keempat disampaikan kepada petugas akuntansi / verifikasi

keuangan.

4. Lembar kelima disampaikan kepada pejabat pembuat komitmen.

5. Lembar keenam disampaikan kepada bendahara pengeluaran.

h. Menyampaikan SPM yang telah ditandatangani ke KPPN terkait.

i. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang telah dilakukannya sesuai DIPA

dan meyampaikan kepada kepala satuan kerja.

j. Menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan dengan bukti-bukti

asli pembayaran.

Page 59: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

47

Tanggung jawab :

a. Bertanggungjawab secara administrative terhadap hasil pengujian meliputi

aspek hukum, peraturan perundang-undangan dan tujuan pengeluaran.

b. Bertanggungjawab kepada kepala satuan kerja.

4. Bendahara pengeluaran

Tugas :

a. Menyelenggarakan pembukuan seluruh transaksi keuangan yang

dilaksanakan satuan kerja pada Buku Kas Umum (BKU), buku pembantu,

buku tambahan, serta buku-buku tambahan lainnya.

b. Menyiapkan rincian jumlah pengajuan surat permintaan pembayaran uang

persediaan (SPP-UP), surat perintah pembayaran tambahan uang

persediaan (SPP-TUP), surat permintaan pembayaran ganti uang

persediaan (SPP-GUP), serta dokumen-dokumen pendukung lainnya.

c. Menandatangani SPP-UP yang diajukan oleh pejabat pembuat komitmen

dan selanjutnya menyampaikannya kepada pejabat yang melakukan

pengujian dan perintah pembayaran.

d. Melakukan pengamanan kas serta surat-surat berharga lainnya yang berada

dalam pengurusannya (brankas) untuk menghindari terjadinya kerugian

negara.

e. Menguji kebenaran tagihan pembayaran uang persediaan meliputi

kesesuaian dengan akun, DIPA dan peraturan keuangan yang berlaku

sebelum melakukan pembayaran.

f. Melakukan pembayaran melalui uang persediaan atas persetujuan pejabat

pembuat komitmen untuk belanja barang (MAK 52), belanja modal (MAK

Page 60: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

48

53) untuk pengeluaran honor tim, alat tulis kantor (ATK), perjalanan

dinas, biaya pengumuman lelang, pengurusan surat perijinan dan

pengeluaran lain yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung

dalam rangka perolehan aset, belanja lain-lain (MAK 58) dari dapat

diberikan pengecualian untuk DIPA pusat oleh direktur jenderal

perbendaharaan dan untuk DIPA pusat yang kegiatannya berlokasi di

daerah serta DIPA yang ditetapkan oleh kepala kanwil ditjen

perbendaharaan setempat, dan pembayaran yang dilakukan oleh bendahara

pengeluaran kepada satu rekanan tidak boleh melebihi Rp.20.000.000,-

(dua puluh juta rupiah), kecuali untuk pembayaran honor dan perjalanan

dinas.

g. Wajib menolak perintah bayar dari pejabat pembuat komitmen apabila

persyarat pembayaran tidak terpenuhi.

h. Menerima dan menyetor ke rekening kas negara atas pajak dan

penerimaan lainnya yang dipungut serta melaporkannya menurut bentuk

dan cara yang telah ditetapkan, tepat pada waktunya kepada masing-

masingi instansi yang terkait.

i. Menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan dengan bukti-bukti

pembukuan.

Tanggung jawab :

a. Bertanggungjawab atas pengelolaan uang persediaan

b. Bertanggungjawab secara pribadi atas kerugian keuangan negara yang

berada dalam pengurusannya.

c. Bertanggungjawab kepada kepala satuan kerja.

Page 61: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

49

5. Pelaksana teknik

Tugas :

a. Menyusun usulan rencana kegiatan satuan kerja tahunan yang merupakan

bagian dari rencana kerja dan anggaran kementrian/lembaga (RKA-KL)

untuk tahun berikutnya.

b. Menyelenggarakan tugas-tugas yang berkaitan dengan pelelangan

pekerjaan jasa konsultan/kontraktor termasuk penyiapan TOR dan

spesifikasi teknis.

c. Membuat/menyiapkan petunjuk operasional kegiatan (POK) satker

dit.bpsda.

d. Membuat/menyiapkan revisi DIPA/POK satker dit.bpsda.

e. Melaksanakan kearsipan dibidang teknik.

f. Melaksanakan monitoring pekerjaan yang dilaksanakan secara swakelola.

g. Membantu menyiapkan tanggapan atas temuan pemeriksaan inspektorat,

BPKP dan BPK.

h. Menyusun dan membuat laporan progres/kemajuan seluru kegiatan satuan

kerja sesuai aturan yang berlaku.

6. Petugas Keuangan

Tugas :

a. Menyelenggarakan administrasi keuangan baik untuk dana rupiah APBN

maupun PLN.

b. Melaksanakan verfikasi terhadap seluruh dokumen keuangan dengan

berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Page 62: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

50

c. Mengadakan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan anggaran

satker dit.bpsda.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kontrak baik yang dibiayai APBN

maupun PLN yang berkaitan dengan aspek keuangan.

e. Membantu dalam penyiapan tanggapan atas temuan pemeriksaan dari

inspektorat, BPKP dan BPK yang menyangkut keuangan.

f. Menyusun dan membuat laporan progres keuangan seluruh kegiatan satker

dit.bpsda.

g. Melaksanakan monitoring atas pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan

secara swakelola pada satker dit.bpsda.

7. Pelaksana Administrasi Keuangan

Tugas :

a. Menyelenggarakan administrasi keuangan baik untuk dana rupiah APBN

maupun PLN.

b. Melaksanakan verifikasi terhadap seluruh dokumen keuangan dengan

berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

c. Mengadakan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan anggaran

satuan kerja dit.bpsda.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kontrak baik yang dibiayai APBN

maupun PLN yang berkaitan dengan aspek keuangan.

e. Melakukan koordinasi atas pelaksanaan kegiatan swakelola baik yang

dibiayai APBN maupun PLN yang berkaitan dengan aspek keuangan.

f. Membantu dalam penyiapan tanggapan atas temuan pemeriksaan dari

inspektorat, BPKP dan BPK yang menyangkut keuangan.

Page 63: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

51

g. Menyusun dan membuat laporan progres keuangan seluruh kegiatan

satuan kerja dit.bpsda.

h. Melaksanakan monitoring atas pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan

secara swakelola pada satuan kerja dit.bpsda.

8. Petugas Keuangan

Tugas :

a. Menyelenggarakan dan mengurus administrasi satuan kerja dit.bpsda.

b. Menyelenggarakan urusan rumah tangga satker dit.bpsda.

c. Melaksanakan verifikasi terhadap seluruh dokumen administrasi dengan

berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kontrak baik yang dibiayai APBN

maupun PLN yang berkaitan dengan aspek administrasi.

e. Melakukan koordinasi atas pelaksanaan kegiatan swakelola baik yang

dibiayai APBN maupun PLN yang berkaitan dengan aspek administrasi.

9. Petugas Administrasi

Tugas :

a. Menerima dan menyimpan pembelian alat tulis kantor dilingkungan satker

dit.bpsda.

b. Mencatat dan membukukan atas pengeluaran atau distribusi alat tulis

kantor satker dit.bpsda.

c. Membantu rencana pengadaan kebutuhan alat tulis kantor satker dit.bpsda.

d. Membantu meneliti dan mengecek kebenaran atas jumlah dan harga satuan

yang dipergunakan dalam pengadaan alat tulis kantor.

e. Menyusun laporan penggunaan alat tulis kantor.

Page 64: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

52

10. Petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)

Tugas :

a. Menyusun laporan realisasi anggaran (LRA) dan neraca satuan kerja pusat

sesuai dengan sistem akuntansi instansi (SAI) yang ditetapkan oleh

kementrian keuangan.

b. Melakukan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran dengan KPPN

terkait.

c. Menyampaikan LRA dan neraca kepada unit akuntansi pembantu

pengguna anggaran wilayah (UAPPA-W) beserta arsip data komputer

(ADK) secara tepat waktu.

d. Menyampaikan LRA dan neraca kepada unit akuntansi pembantu

pengguna anggaran eselon I (UAPPA-E1) beserta arsip data komputer

(ADK) secara tepat waktu.

Tanggung jawab :

a. Bertanggungjawab atas kebenaran materi laporan realisasi anggaran dan

neraca sesuai standar akuntansi pemerintah.

b. Bertanggungjawab kepada kepala satuan kerja dit.bpsda.

11. Petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)

Tugas :

Page 65: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

53

a. Menyusun laporan barang milik negara (laporan BMN) dan laporan

kondisi barang (LKB) satuan kerja sesuai dengan sistem akuntansi instansi

(SAI) yang ditetapkan oleh menteri keuangan.

b. Menyampaikan laporan BMN dan LKB kepada unit akuntansi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) beserta arsip data komputer (ADK) untuk

penyusunan neraca secara tepat waktu.

c. Menyampaikan laporan BMN LKB kepada unit akuntansi pembantu

pengguna barang wilayah (UAPPB-W) beserta arsip data komputernya.

d. Menyampaikan laporan BMN LKB kepada unit akuntansi pembantu

pengguna barang eselon I (UAPPB-E1) beserta arsip data komputernya.

Tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab atas kebenaran materi laporan BMN dan LKB sesuai

standar akuntansi pemerintah.

b. Bertanggung jawab kepada kepala satuan kerja dit.bpsda.

12. Petugas Keuangan

Tugas :

a. Menyiapkan SPP, baik SPP-GU maupun SPP-LS

b. Membantu bendahara pengeluaran dalam melaksanakan pembukuan.

c. Menyelenggarakan tata usaha kearsipan yang bersangkutan

d. Memonitoring setiap surat pertanggung jawaban dan menyiapkan teguran

tertulis, apabila telah melampaui batas waktu yang ditetapkan.

e. Menyiapkan dokumen-dokumen yang diminta pemeriksa.

13. Petugas Administrasi/E-monitoring

Tugas :

Page 66: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

54

a. Mengumpulkan dan mendokumentasikan data dan informasi pelaksanaan

kegiatan yang meliputi :

1. Rekaman DIPA dan POK yang telah disahkan

2. Rencana pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

3. Data pelaksanaan kegiatan (rencana dan capaian progres fisik dan

realisasi keuangan)

4. Data rencana dan realisasi penyerapan tenaga kerja

5. Permasalahan dan tindak lanjut dalam pelaksanaan kegiatan

b. Mengisi data pelaksanaan kegiatan ke dalam aplikasi e-monitoring setiap

kali ada perubahan dan informasi dan mengirim back-up data melalui e-

monitoring on-line.

c. Melakukan pemutakhiran aplikasi e-monitoring off-line.

d. Menyusun dan menyampaikan laporan progress fisik dan keuangan secara

periodik sesuai ketentuan.

e. Menyusun dan menyiapkan laporan pelaksanaan rencana pembangunan

sesuai ketentuan.

Tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab atas kebenaran materi laporan pelaksanaan kegiatan

(back-up data maupun cetakan).

b. Bertanggung jawab kepada kasatker dit.bpsda.

14. Petugas keuangan

Tugas :

a. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung pembayaran

sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 67: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

55

b. Membantu penyusunan usulan rencana kegiatan satuan kerja tahunan yang

merupakan bagian dari rencana kerja dan anggaran kementrian/lembaga

(RKA-KL) untuk tahun berikutnya.

c. Membantu membuat/menyiapkan petunjuk operasional kegiatan (POK)

satker.

d. Membantu dalam membuat/menyiapkan revisi DIPA/POK satker.

e. Menyelenggarakan tata kearsipan dokumen keuangan.

f. Membantu memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk

memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu

anggaran.

g. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain :

1. Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama

orang/perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank)

2. Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau

kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi

teknis yang tercantum dalam kontrak berkenaan)

3. Jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal penarikan

dana yang tercantum dalam DIPA serta ketepatannya terhadap

jadwal waktu pembayaran guna meyakinkan bahwa tagihan yang

harus dibayar belum daluwarsa).

4. Membantu menyiapkan progres laporan keuangan.

15. Petugas Verifikasi

Tugas :

Page 68: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

56

a. Melakukan pemeriksaan pelaksanaan kegiatan berupa kelengkapan

administrasi dan pertanggung jawaban yang telah selesai, dan diserahkan

oleh pelaksana kegiatan.

b. Melakukan pemeriksaan secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Membantu memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk

memperoleh keyakinan tagihan tidak melampaui batas anggaran.

d. Membantu memeriksa hak tagih yang menyangkut antara lain :

1. Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama

orang/perusahaan, alamat, nomor rekening, dan nama bank)

2. Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/ atau

kelayakannya dengan prestasi kerja dicapai sesuai spesifikasi

teknis yang tercantum dalam kontrak berkenaan)

3. Jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal penarikan

dana yang tercantum dalam DIPA serta ketepatannya terhadap

jadwal waktu pembayaran guna meyakinkan bahwa tagihan yang

harus dibayar daluwarsa)

e. Memeriksa pencapaian tujuan dan/ atau sasaran kegiatan sesuai dengan

indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA.

f. Menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan dengan bukti-bukti

asli pembayaran.

g. Bertanggungjawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

16. Petugas Umum

1. Membantu menyelenggarakan urusan rumah tangga satker

Page 69: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

57

2. Membantu menyediakan kebutuhan rumah tangga satker

3. Membantu melaksanakan tugas-tugas dalam menginventarisasi

barang/peralatan kantor.

4. Membantu tugas lain kegiatan dilingkungan satker penatagunaan.

4.4. Proses VerifikasiDi Satuan Kerja BPSDA

Proses verifikasi di Satuan Kerja Direktorat Bina Penataguna Sumber Daya

Air adalah didasari dengan hak tagih para sub direktorat atau subdit yang pada

dasarnya bertugas untuk menjalankan mekanisme anggaran atau menggunakan

anggaran pada Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air. Berikut adalah

bagan alur proses verifikasi di Satuan Kerja Direktorat Bina Penatagunaan

Sumber Daya Air.

Bagan alur proses verifikasi di Satuan Kerja Bina Penatagunaan Sumber Daya

Air

Gambar ke 2. Proses verifikasi Di Satuan Kerja Bina PSDA

Dari bagan alur diatas dapat dijelaskan bahwa proses verifikasi sebagai berikut :

a. Pembuat daftar menyerahkan dokumen berupa nominatif penggunaan biaya

yang akan digunakan untuk kegiatan perjalanan dinas atau dokumen kontrak

untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa kepada bagian verifikasi.

Pembuat Daftar

Bagian Verifikasi

Petugas ur.pengujian & Penerimaan SPP

Pejabat Pembuat Komitmen

Page 70: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

58

b. Bagian verifikasi setelah menerima dokumen nominatif maupun kontrak

pengadaan barang dan jasa. Selanjutnya bagian verifikasi melakukan

pemeriksaan secara rinci keabsahan dokumen pendukung sesuai ketentuan

yang berlaku di Satuan Kerja Direktorat Penatagunaan Sumber Daya Air dan

memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh

keyakinan tagihan tidak melampaui batas anggaran. Setelah diverifikasi dan

dinyatakan sesuai persyaratan administrasi kemudian diserahkan kepada

petugas urusan pengujian dan penerimaan SPP.

c. Petugas urusan pengujian dan penerima SPP selanjutnya menerima dan

memeriksa kembali dokumen-dokumen yang diterima dari bagian verifikasi

dan kemudian membuat chek-list kelengkapan berkas Surat Permintaan

Pembayaran (SPP), membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan

menyesuaikan dengan Mata Anggaran Kegiatan (MAK) dalam Daftar Isian

Pengganggaran (DIPA). Selanjutnya dokumen, SPP yang telah diperiksa dan

dibuat diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) setelah mendapat dokumen dan SPP yang

telah dibuat oleh petugas urusan pengujian dan penerima SPP selanjutnya

menguji, menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara dan

menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP).

4.5. Proses Pembayaran Langsung Di Satuan Kerja BPSDA

Proses Pembayaran yang ada di Satuan Kerja Bina Penatagunaan Sumber Daya air

ada beberapa metode yang digunakan salah satu diantaranya adalah Pembayaran

Langsung (LS). Pengertian Pembayaran Langsung (LS) menurut Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 adalah Pembayaran yang dilakukan

Page 71: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

59

langsung kepada bendahara pengeluaran/penerima hak lainnya atas dasar

perjanjian kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat perintah kerja lainnya

melalui penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung.

Untuk memperjelas pengertian Pembayaran Langsung dan proses Pembayaran

Langsung yang ada di Satuan Kerja Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya

Air akan diperjelas dengan bagan alur proses Pembayaran Langsung sebagai

berikut :

Gambar ke 3. Proses Pembayaran langsung

Dari bagan alur diatas dapat dijelaskan proses Pembayaran Langsung (LS) sebagai

berikut :

a. Pembuat daftar menyerahkan dokumen berupa nominatif penggunaan biaya

yang akan digunakan untuk kegiatan perjalanan dinas atau dokumen kontrak

untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa kepada bagian verifikasi.

b. Bagian verifikasi setelah menerima dokumen nominatif maupun kontrak

pengadaan barang dan jasa. Selanjutnya bagian verifikasi melakukan

pemeriksaan secara rinci keabsahan dokumen pendukung sesuai ketentuan

Pembuat Daftar

Bagian Verifikasi

Ur.pengujian & Penerima SPP

Pejabat Pembuat

Komitmen

KPPN Bendahara Pengeluaran

Pejabat Penandatangan Surat Perintah

Membayar

Page 72: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

60

yang berlaku di Satuan Kerja Direktorat Penatagunaan Sumber Daya Air dan

memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh

keyakinan tagihan tidak melampaui batas anggaran. Setelah diverifikasi dan

dinyatakan sesuai persyaratan administrasi kemudian diserahkan kepada

petugas urusan pengujian dan penerimaan SPP.

c. Petugas urusan pengujian dan penerima SPP selanjutnya menerima dan

memeriksa kembali dokumen-dokumen yang diterima dari bagian verifikasi

dan kemudian membuat chek-list kelengkapan berkas Surat Permintaan

Pembayaran (SPP), membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan

menyesuaikan dengan Mata Anggaran Kegiatan (MAK) dalam Daftar Isian

Pengganggaran (DIPA). Selanjutnya dokumen, SPP yang telah diperiksa dan

dibuat diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) setelah mendapat dokumen dan SPP yang

telah dibuat oleh petugas urusan pengujian dan penerima SPP selanjutnya

menguji, menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara dan

menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP).

e. Selanjutnya dokumen, surat bukti mengenai hak tagih kepada negara dan Surat

Permintaan Pembayaran (SPP) sudah ditandatangani oleh Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) dikembalikan kembali kepada petugas urusan pengujian dan

Page 73: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

61

penerima SPP untuk dibuatkan Surat Perintah Membayar dan diserahkan

kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).

f. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) selanjutnya

menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung, menerbitkan dan

menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM) dan kemudian dikembalikan

lagi kepada petugas urusan pengujian dan penerima SPP.

g. Selanjutnya petugas urusan pengujian dan penerima SPP menyerahkan SPP

dan SPM yang sudah ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) beserta

dokumen pendukung lainnya ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

(KPPN). Kemudian dokumen tersebut diproses di Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk di pencairan uang. Setelah terbit Surat

Perintah Pembayaran Dana (SP2D) itu menandakan uang / dana sudah dikirim

ke rekening bendahara pengeluaran.

h. Bendahara pengeluaran setelah mendapat dokumen SP2D kemudian

mencairkan uang/dana yang ada didalam rekening bendahara Pengeluaran

melalui cek. Kemudian melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan

perintah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kepada Pembuat daftar atau yang

mempunyai hak tagih.

Page 74: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

62

4.6. Efektifitas Sistem Pengendalian Intern Atas Verifikasi Pembayaran

Langsung

Sistem pengendalian intern pada Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya

Air mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah yang terdiri dari beberapa unsur yaitu :

Lingkungan pengendalian, Penilaian resiko, Kegiatan pengendalian, Informasi

dan komunikasi dan Pemantauan pengendalian intern. Adapun tujuan dalam PP

Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yaitu :

1. Penguatan efektifitas penyelenggaraan SPIP

Untuk memperkuat dan menunjang efektifitas sistem pengendalian intern

dilakukan dengan :

a. Pengawasaan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara.

b. Pembinaan penyelenggaraan SPIP

2. Pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah

Pengawasan intern pemerintah dengan melakukan pengawasan intern melalui :

a. Audit

b. Reviu

c. Evaluasi

d. Pemantauan

e. Kegiatan pengawasan lainnya

Page 75: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

63

3. Pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah

Pembinaan penyelenggaraan SPIP meliputi :

a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP

b. Sosialisasi SPIP

c. Pendidikan dan pelatihan SPIP

d. Pembimbingan dan konsultansi SPIP

e. Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah

Pada Direktorat Bina Panatagunaan Sumber Daya Air selain mengacu pada PP

Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah tetapi

juga mempunyai dasar sistem pengendalian intern dari penetapan keputusan

Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Nomor : 06/KPTS/SK-

DBPSDA/2013 tentang Penetapan Pengelolaan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 Di Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air. Adapun Tujuan

ditetapkannya manual mutu ini adalah :

a. Memberikan arahan bagi seluruh pegawai Direktorat Bina Penatagunaan

Sumber Daya Air dalam penerepan sistem yang efektif dan memenuhi

peraturan yang berlaku untuk melakukan perbaikan kesinambungan terhadap

kinerja Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air, menjamin kepuasaan

pelanggan, masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Memelihara kesesuaian penerapan sistem manajemen mutu yang memenuhi

persyaratan standar internasional ISO 9001.

Page 76: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

64

Dalam pelaksanaannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP dan

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Di Direktorat Bina Penatagunaan Sumber daya

Air yaitu dengan membuat Tim Verifikasi sesuai dengan keputusan Direktur Bina

Penatagunaan Sumber Daya Air Nomor : 07/KPTS/SK-DBPSDA/2014 tentang

Penunjukan Dan Pengangkatan Tim Verifikasi Pada Satuan Kerja Direktorat Bina

Penatagunaan Sumber Daya Air. Tim verifikasi mempunyai tugas, wewenang dan

tanggung jawab sebagai berikut :

a. Melakukan pemeriksaan pelaksanaan kegiatan berupa kelengkapan

administrasi dan pertanggung jawaban yang telah selesai dan disrehkan oleh

pelaksanaan kegiatan.

b. Melakukan pemeriksaan secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP

sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Membantu memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk

memperoleh keyakinan tagihan tidak melampaui batas anggaran.

d. Membantu memeriksa kebenaran hak tagih yang menyangkut antara lain:

Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang/

perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank)

Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau kelayakannya

dengan prestasi kerja dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum

dalam kontrak berkenaan)

Page 77: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

65

Jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal penarikan dana

yang tercantum dalam DIPA serta ketepatannya terhadap jadwal waktu

pembayaran guna meyakinkan bahwa tagihan yang harus dibayar

daluarwarsa).

e. Memeriksa pencapaian tujuan dan/ atau sasaran kegiatan sesuai dengan

indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA.

f. Menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan dengan bukti-bukti asli

pembayaran.

g. Bertanggungjawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Dalam penerepannya tim verifiksi berpedoman berdasarkan tugas, wewenang

dan tanggung jawab berdasarkan atas SK Direktur Bina Penatagunaan Sumber

Daya Air dan juga bertujuan untuk mencapai sistem pengendalian intern yang

sesuai dengan PP 60 Tahun 2008 Tentang SPIP dan Mencapai manajemen mutu

yang sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Dalam penerapan

dilapangan antara sistem pengendalian intern dan verifikasi sebagai berikut :

a. Membuat daftar cek-list verifikasi untuk dokumen persyaratan yang diajukan

untuk mencairkan dana untuk kegiatan perjalanan dinas maupun kontrak.

b. Mencocokan ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA supaya dan yang

ditagihkan tidak melebihi pagu anngaran.

Page 78: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

66

c. Memeriksa kebenaran tagihan untuk kegiatan kontraktual sesuai dengan bukti

yang ada dan kesesuaiannya dengan dokumen kontrak yang disetujui.

d. Mengarsipkan dokumen atau bukti-bukti pembayaran asli.

Dari penjabaran diatas dari acuan dan dasar peraturan yang dipakai untuk

sistem pengendalian intern di Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air

sudah baik dan dari segi hukum juga jelas peraturan-peraturan pemerintah yang

digunakan sebagai dasar. Tetapi dalam pelaksanaannya kadang terjadi kurang

efektif karena sering terjadinya kendala-kendala pada pembuatan dokumen-

dokumen syarat administrasi yang lama dan berbelit-belit, kurang lengkapnya

dokumen pendukung dan kurang patuhnya kepada batas waktu yang diberikan.

4.7.Sistem Pengendalian Verifikasi Terhadap Pembayaran Langsung

Didalam prakteknya verifikasi berhubungan erat dengan pembayaran

langsung, pada saat terjadi transaksi penagihan dari subdit dilakukan terlebih

dahulu diverifikasi, dokumen-dokumen persyaratan administrasi untuk penagihan,

terlebih dahulu harus diverifikasi, supaya tidak terjadi kesalahan administrasi

maupun manipulasi data yang berujung pada pembayaran yang salah / atau

penggunaan dananya tidak dapat dipertanggung jawabkan, adapun langkah-

langkah verifikasi adalah sebagai berikut :

a. Pembuat daftar menyerahkan daftar nominatif atau dokumen kontrak (

invoice) untuk penagihan dana.

Page 79: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

67

b. Bagian verifikasi memeriksa kelengkapan daftar nominatif apakah sudah

sesuai dengan Standar Biaya Masukan yang di keluarkan Kementrian

Keuangan dan memeriksa dokumen kontrak atau invoice.

c. Memeriksa pagu anggaran masih tersedia untuk dana yang di tagih atau sudah

melebihi pagu anggaran yang ada.

d. Setelah semua dicocokan dan tidak ada kekurangan atau yang harus diperbaiki

maka dokumen tersebut dapat menjadi dasar untuk pengajuan pencairan dana

ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang sebelumnya harus

di setujui atau ditanda tangani oleh PPK selaku kuasa pengguna anggaran.

Bagan Alur proses verifikasi :

Gambar ke 4. Proses verifikasi

Dari penjelasan langkah-langkah verifikasi dapat diliat keseriusan dalam

menerapkan sistem pengendalian untuk pembayaran langsung. Dari langkah-

lahkah tersebut sistem pengendalian intern sangat berperan didalamnya terutama

pada poin “Pengawasaan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara “ yang tercantum pada PP 60

Pembuat daftar

Bagian Verifikasi

Ur.pengujian & Penerima SPP

Pejabat Pembuat Komitmen

Page 80: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

68

Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern pemerintah. Dan pada tata cara

Pemabayaran Langsung (LS) pada PMK/190/PMK.05/2014 Tentang Tata Cara

Pembayaran terlihat dengan jelas pentingnya sistem pengendalian, verifikasi

untuk melakukan suatu pembayaran, hubungan antara ketiganya dapat dilihat di

PMK/190/PMK.05/2014 Pasal 40 yang isinya sebagai berikut :

Pembayaran tagihan kepada penyedia barang/ jasa dilaksanakan berdasarkan

bukti-bukti yang sah yang meliputi :

a. Bukti perjanjian/ kontrak

b. Referensi bank yang menunjukan nama dan nomor rekening penyedia barang/

jasa

c. Berita acara penyelesaian pekerjaan

d. Berita acara serah terima pekerjaan/barang

e. Bukti penyelesaian pekerjaan sesuai ketentuan

f. Berita acara pembayaran

g. Kuitansi yang telah ditandatangani oleh Pejabat Penyedia barang barang/ jasa

dan PPK, yang dibuat sesuai format sebagaimana telah tercantum dalam

lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Mentri

ini

h. Faktur beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani oleh

wajib pajak/bendahara pengeluaran

i. Jaminan yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya

sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai

pengadaan barang/ jasa pemerintah

Page 81: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

69

j. Dokumen lain yang dipersyaratkan khususnya untuk perjanjian/kontrak yang

dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari pinjaman atau hibah

dalam/luar negeri sebagaimana dipersyaratkan dalam naskah perjanjian

pinjaman atau hibah dalam/luar negeri bersangkutan.

Berdasarkan penjabaran diatas pengawasan yang terjadi di Satuan Kerja

Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air sudah memadai tetapi pada

faktanya masih terjadi kelalaian dalam pengawasannya, seperti realisasi

anggaran yang melebihi pagu anggaran, kesalahan pada waktu menginput Mata

Anggaran Kegiatan (MAK) pada aplikasi, Pembuatan SPP yang seharusnya

dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen tetapi dibuat oleh Petugas Pengujian dan

penerimaan SPM.

Page 82: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan pada Bab sebelumnyadapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Aturan-aturan yang dipakai sebagai dasar sistem pengendalian intern atas

verifikasi pembayaran langsung di Satuan Kerja Direktorat Bina

Penatagunaan Sumber Daya Air sudah memadai yaitu dengan mengacu pada

PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan

didukung dengan Surat Keputusan Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya

Air tentang manajemen mutu yang ditandai dengan adanya Manajemen Mutu

ISO 9001:2008. Tetapi pada penerapannya pada satuan kerja Bina PSDA tidak

adanya pedoman tentang sistem pengendalian intern yang khusus dibuat untuk

melakukan pembayaran langsung yang dapat berakibat pada proses

pembayaran langsung.

2. Sesuai dengan keputusan Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air

tentang pengangkatan tim verifikasi sebagai bagaian penting dalam

mengimplementasikan sistem pengendalian intern pada Satuan Kerja

Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya air. Tetapi pada Satuan kerja

Bina PSDA tidak adanya Standar Operasional Prosedur yang secara khusus

dibuat untuk tim verifikasi dalam tahap pemeriksaaan dokumen-dokumen

administrasi pendukung syarat pembayaran.

Page 83: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

71

3. Pembayaran Langsung yang selama ini berjalan telah dilakukan sesuai

ketentuan dan peraturan-peraturan yang ada pada Satuan Kerja Direktorat

Bina Penatagunaan Sumber Daya Air yang berdampak pada minimnya

penyalahgunaan wewenang dan keuangaan. Tetapi pada penerapannya

disatuan kerja Bina PSDA Penyampaian dokumen kepada bagian verifikasi

yang terkadang melebihi batas waktu yang ditentukan dapat berakibat pada

keragunaan penghitungan atau pencairan uang pada saat pembayaran langsung

dilaksanakan.

5.2. SARAN

Dari pembahasan bab sebelumnya dan kesimpulan penulis memberikan saran

kepada Satuan Kerja Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air sebagai

berikut :

1. Dibuatkan pedoman dan SOP yang secara khusus untuk mengatur sistem

pengendalian intern yang mengatur tentang sistem pengendalian intern untuk

pembayaran langsung dan verifikasi yang ada pada Direktorat Bina

Penatagunaan Sumber Daya Air.

2. Bagian verifikasi harus lebih tegas dalam melaksanakan tugasnya, diberi

kewenangan untuk menolak dokumen-dokumen yang tidak memenuhi

persyaratan untuk diverifikasi, dilengkapi dengan dokumen yang sah, ada

batasan waktu pertanggungjawaban disesuaikan dengan peraturan yang

berlaku.

Page 84: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. et al. 2008. Auditing PendekatanTerpadu.Terjemahanoleh Amir AbadiYusuf.BukuDua.EdisiIndonesia.Jakarta :SalembaEmpat. Arens, Alvin. A., Randal J Elder dan Mark S. Beasley. 2011. Jasa Audit dan Assurance PendekatanTerpadu (Adaptasi Indonesia), SalembaEmpat, Jakarta

Moekijati. 2011. SistemInformasi, Prasojo, semarang

Rahayu, SitiKurnia, danSuhayati, Ely. 2010.AuditingKonsepDasardanPedoman PemeriksaanAkuntanPublik,EdisiPertama, GrahaIlmu, Yogyakarta. Sugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta

Sugiyono.2012.Metode Penelitiandan Kombinasi.Bandung: Alfabeta

IkatanAkuntansi Indonesia (IAI). 2011.Standar Profesional Akuntan Publik 31 Maret 2011. Jakarta:SalembaEmpat.

PP Nomor 60 Tahun2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

PP Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

Peraturan Mentri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2014 Tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara

Keputusan Direktur Bina PSDA Nomor 07/KPTS/SK-DBPSDA/2014 Tentang Penunjukan Dan Pengangkatan Tim Verifikasi Pada Satuan Kerja Direktorat Bina PSDA

Internet

Pengertian metode deskriptif sumber web.unikom.ac.id jam 11.10 tgl.20-12-2014

Page 85: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA PENATAGUNAAN SDA

CEK LIST PENGAJUAN TAGIHAN ver. 2

Subdit :

Kegiatan :

Output/Akun :

No Daftar Periksa Tgl Periksa Paraf Keterangan 1 KONTRAK/SPK/PESANAN Pernyataan Minat Kualifikasi perusahaan Pakta Integritas Surat Permintaan Penawaran

Harga/Surat Pesanan Barang

Kuitansi dan Faktur Penetapan Rekanan BAPP BAST Berita Acara Pembayaran Fotokopi Rekening Bank Fotokopi NPWP Faktur Pajak dan SSP Jaminan Bank (Uang

Muka/Pelaksanaan)

No Objection Letter (NOL)/ Form 384C

2 PERJALANAN DINAS Daftar Perhitungan Biaya ST SPD Perhitungan Tanggal

3 HONOR SK Daftar Honor

Diterima Satker/Verifikasi tgl: Proses SPP (PPK) tgl: Proses SPM (PPSPM) tgl:

Catatan:

Page 86: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA PENATAGUNAAN SDA

CEK LIST SPJ ver. 2

Subdit :

Kegiatan :

Output/Akun :

No Daftar Periksa Ada Tidak Ada Keterangan 1 Pembebanan

2 Perhitungan Nilai

3 Ketersediaan Pagu

4 SPJ : - Daftar Nominatif - Tiket - Bukti Hotel - Surat Undangan - Surat Tugas - Daftar Hadir Rapat SPJ Rekanan LS :

a. Rek. Perusahaan

b. Akte Perusahaan

c. NPWP Perusahaan

d. SIUP

e. Laporan Pajak

- Kuitansi Honor Panitia, ST,

SPD

- Kuitansi Narasumber, ST, SPD - Kuitansi Peserta, ST, SPD - Laporan Kegiatan - Perhitungan Nilai - Perhitungan Tanggal

Diterima Satker/Verifikasi tgl: Proses SPP (PPK) tgl: Proses SPM (PPSPM) tgl:

Catatan:

Page 87: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Page 88: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Page 89: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Page 90: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Page 91: SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA PSDA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT