sistem pendukung penilaian kinerja karyawan(04523186).pdf

196
SISTEM PENDUKUNG PENILAIAN KINERJA KARYAWAN (Studi kasus di PT Multiterminal Indonesia Jakarta) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika oleh: Nama : Bambang Eka Putra No. Mahasiswa : 04 523 186 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2009

Transcript of sistem pendukung penilaian kinerja karyawan(04523186).pdf

  • SISTEM PENDUKUNG PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

    (Studi kasus di PT Multiterminal Indonesia Jakarta)

    TUGAS AKHIR

    Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

    Jurusan Teknik Informatika

    oleh:

    Nama : Bambang Eka Putra

    No. Mahasiswa : 04 523 186

    JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

    YOGYAKARTA

    2009

  • LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

    SISTEM PENDUKUNG PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

    (Studi kasus di PT Multiterminal Indonesia Jakarta)

    TUGAS AKHIR

    Oleh :

    Nama : BAMBANG EKA PUTRA

    No. Mahasiswa : 04 523 186

    Yogyakarta, November 2009

    Pembimbing

  • LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

    SISTEM PENDUKUNG PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

    (Studi kasus di PT Multiterminal Indonesia Jakarta)

    TUGAS AKHIR

    Oleh :

    Nama : BAMBANG EKA PUTRA

    No. Mahasiswa : 04 523 186

    Yogyakarta, November 2009

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Teknik Informatika

    Universitas Islam Indonesia

    (Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom)

    Telah Dipertahankan di Depan Sidang Penguji Sebagai Salah Satu Syarat

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika

    Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia

  • LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

    HASIL TUGAS AKHIR

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

    Nama : Bambang Eka Putra

    No. Mahasiswa : 04 523 186

    Menyatakan bahwa seluruh komponen dan isi dalam laporan Tugas Akhir ini

    adalah hasil karya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa ada beberapa

    bagian dari karya ini adalah bukan hasil karya saya sendiri, maka saya siap

    menanggung resiko dan konsekuensi apapun.

    Demikian pernyataan ini saya buat, semoga dapat dipergunakan sebagaimana

    mestinya.

    Yogyakarta, November 2009

    ( Bambang Eka Putra)

  • PERSEMBAHAN

    Rasa puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan semoga akan dapat bermanfaat dikemudian hari

    atau bagi orang lain.

    Sholawat dan Salam tak lupa saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena beliau semoga saya menjadi orang yang selalu benar langkahnya dan diridloi oleh Allah...

    Untuk Ayah dan Ibuku, , adikku Diva dan semua keluarga besar...Terima kasih untuk semuanya

    sehingga selalu menjadikanku yang terbaik.....

    Untuk Avril Sulstianingrum, yang telah memberikan waktu dan semangatnya agar aku terus terpacu dalam penyelesaian tugas akhir ini...Tank You Very Much....

    Semua kawan, sobat, teman dan relasi ..terima kasih atas persahabatan n motivasinya.

    Pihak-pihak kedua dan ketiga...ke-n.....Terima kasih.

  • HALAMAN MOTTO

    Jadilah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang

    sabar.

    ( Q.S. Al Baqarah ayat 153 )

    ... Allah akan meninggikan orang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

    pengetahuan beberapa derajat... ...

    ( Q.S.Al-Mujaadilah ayat 11 )

    Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ; Maka apabila kamu telah selesai (

    dari suatu urusan ), kerjakanlah dengan sunguh-sungguh ( urusan ) yang lain .

    ( Q.S. Asy Syarh ayat 6 dan 7 )

    Kemuliaan adalah milik Allah, dan Rasul-Nya, dan orang orang Mukmin .

    (Q.S. al-Munafiqun[63]: 8)

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

    yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya. Sholawat dan salam kepada

    junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat, serta

    orang-orang yang bertaqwa, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

    berjudul Sistem Pendukung Penilaian Kinerja Karyawan.

    Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh

    gelar Sarjana Teknik Informatika pada Universitas Islam Indonesia. Dan juga sebagai

    sarana untuk mempraktekkan secara langsung ilmu dan teori yang telah diperoleh

    selama menjalani masa studi di Jurusan Teknik Informatika FTI UII.

    Penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-

    tingginya atas bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang ikut serta

    demi kelancaran pelaksanaan Tugas Akhir kepada :

    1. Bapak Fathul Wahid ST, MSc selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

    Universitas Islam Indonesia dan sebagai dosen pembimbing memberikan

    pengarahan, bimbingan, serta masukan selama pelaksanaan tugas akhir dan

    penulisan laporan.

    2. Bapak Yudi Prayudi, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

    Universitas Islam Indonesia.

  • 3. Bapak dan ibu dosen yang mengajar di Fakultas Teknologi Industri

    Universitas Islam Indonesia, terima kasih atas bimbingan dan pelajaran yang

    telah diberikan.

    4. Untuk Ayah dan Ibuku, adikku Prasetya Diva arwanda,dan semua keluarga

    besarku. Terima kasih untuk semuanya sehingga selalu menjadikanku yang

    terbaik.

    5. Untuk Avril Sulistianingrum, yang telah memotivasi agar aku terus terpacu

    dalam penyelesaian tugas akhir ini. Karena kamu aku tegak berdiri.

    6. Untuk teman-temanku Arief, Ikbal, Imam, Mas Ogi, Ofi, Wisan, Alfons yang

    selama empat tahun kuliah selalu bersama dalam suka dan duka. Terima

    kasih untuk semuanya.

    7. Teman-teman yang mengisi hari-hariku terutama saat aku penat yang tidak

    bisa aku tuliskan satu persatu

    8. Team vb-bego.net yang selalu memberikanku pencerahan ketika aku berada

    dalam kesulitan dalam coding Visual basic. You are The best.

    .

    Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada semua

    pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan tugas akhir ini.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih banyak

    terdapat kekeliruan dan kekurangan. Untuk itu penulis menyampaikan permohonan

    maaf sebelumnya serta sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

    untuk penyempurnaan di masa mendatang.

  • Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua

    pembaca.

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    Yogyakarta, 14 Oktober 2009

    Penulis

  • SARI

    Perkembangan keberadaan dan kebutuhan terhadap informasi dewasa ini

    sangat pesat. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi adalah mendukung

    penilaian kinerja karyawan di kalangan perusahaan.

    Sistem pendukung keputusan didefenisikan sebagai sebuah sistem yang

    mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan

    pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.

    Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode untuk

    membantu menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan menggunakan

    beberapa kriteria (multi-kriteria).

    Aplikasi Sistem Pendukung Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode AHP

    ini dibangun dengan bahasa pemrograman Visual Basic dan SQL Server 2000

    sebagai databasenya. Sistem yang berjalan Client-Sever ini akan menghasilkan output

    berupa pengolahan penilaian kinerja karyawan dengan metode AHP dan pengolahan

    tugas karyawan. Sistem ini diharapkan dapat membantu manager dan direksi untuk

    mengetahui prestasi kerja karyawan

    Kata kunci : Sistem, Sistem Pendukung Keputusan, penilaian kinerja karyawan dan

    metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

  • DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ................................................ ii

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

    HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

    SARI ...................................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xxii

    I. BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

    1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 3

    1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3

    1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

    1.6 Metodologi Penelitian .............................................................................. 4

    1.7 Sistematika Penulisan .............................................................................. 6

  • II. BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Sistem Informasi ...................................................................................... 8

    2.2 Sistem Pendukung Keputusan .................................................................. 9

    2.3 Sistem Penilaian dan Penilaian Kinerja karyawan ................................... 11

    2.4 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) .......................................... 13

    III. BAB III METODOLOGI

    3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ...................................................... 20

    3.1.1 Gambaran Umum Sistem ............................................................... 20

    3.1.2 Metode Analisis .............................................................................. 21

    3.1.3 Hasil Analisis .................................................................................. 21

    3.1.3.1 Analisis Kebutuhan Proses ................................................. 22

    3.1.3.2 Analisis Kebutuhan Input ................................................... 25

    3.1.3.3 Analisis Kebutuhan Output ................................................ 27

    3.1.4 Kebutuhan Antar Muka .................................................................. 30

    3.1.5 Perangkat Lunak yang Dibutuhkan ................................................. 30

    3.1.6 Perangkat Keras yang Dibutuhkan ................................................. 30

    3.2 Perancangan Perangkat Lunak ................................................................. 31

    3.2.1 Metode Perancangan ....................................................................... 31

    3.2.2 Hasil Perancangan ........................................................................... 31

    3.2.2.1 Perancangan Data Flow Diagram ....................................... 32

    3.2.2.2 Perancangan Flow Chart ...................................................... 40

  • 3.2.2.3 Perancangan Tabel Basis Data ........................................... 44

    3.2.2.4 Perancangan Antar Muka ................................................... 50

    IV. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Implementasi Perangkat Lunak ................................................................ 84

    4.1.1 Batasan Implementasi ..................................................................... 84

    4.1.2 Implementasi .................................................................................. 80

    4.1.3 Implementasi Prosedural .................................................................144

    4.2 Pengujian Program ................................................................................... 145

    4.3 Analisis Kinerja Sistem ............................................................................ 145

    4.3.1 Penanganan Kesalahan ..................................................................... 145

    4.3.2 Pengujian Perangkat Lunak ............................................................ 161

    V. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 173

    5.2 Saran ..173

    DAFTAR PUSTAKA ... 175

    LAMPIRAN ...177

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.0 Komponen DSS........... 10

    Gambar 2.1 Dekomposisi masalah.......... 15

    Gambar 3.0 Diagram Logika sistem level 0 33

    Gambar 3.1 Diagram Logika sistem level 1 .. 33

    Gambar 3.2 Diagram Fisik Level 0 ... 34

    Gambar 3.3 Diagram Fisik Level 1 ... 35

    Gambar 3.4 Diagaram Fisik Level 2 Pengolahan User.. 36

    Gambar 3.5 Diagaram Fisik Level 2 Pengolahan Tugas .. 37

    Gambar 3.6 Diagaram Fisik 2 Pengolahan Nilai dengan AHP.. 38

    Gambar 3.7 Hirarkhi dekomposisi masalah..... 39

    Gambar 3.8 Flow Chart Pengolahan Tugas......... 42

    Gambar 3.9 Flow Chart Pengolahan Nilai dengan AHP..... 44

    Gambar 3.10 Relasi Antar Tabel ..... 49

    Gambar 3.11 Rancangan antarmuka menu utama..... 52

    Gambar 3.12 Rancangan antarmuka submenu proses login.................. 53

    Gambar 3.13 Rancangan antarmuka submenu proses pendaftaran 54

    Gambar 3.14 Rancangan antarmuka submenu proses display berita 55

    Gambar 3.15 Rancangan antarmuka submenu proses petunjuk

    penggunaan .. 56

    Gambar 3.16 Rancangan antarmuka sub menu proses about 56

    Gambar 3.17 Rancangan antarmuka menu proses profile..... 57

  • Gambar 3.18 Rancangan antarmuka submenu proses display tugas

    manager...... .. 59

    Gambar 3.19 Rancangan antarmuka submenu proses display

    Pengesahan tugas........ 60

    Gambar 3.20 Rancangan antarmuka submenu proses display

    statistik tugas manager....... 61

    Gambar 3.21 Rancangan antarmuka submenu proses display tugas

    karyawan........ 62

    Gambar 3.22 Rancangan antarmuka submenu proses display

    statistik tugas karyawan.... 63

    Gambar 3.23 Rancangan antarmuka submenu proses display

    pengolahan penilaian kinerja karyawan............. 64

    Gambar 3.24 Rancangan antarmuka submenu display statistik

    Penilaian kinerja karyawan 65

    Gambar 3.25 Rancangan antarmuka submenu display nilai kinerja

    karyawan....... 66

    Gambar 3.26 Rancangan antarmuka submenu proses preview

    laporan admin ....... 67

    Gambar 3.27 Rancangan preview cetak laporan data user .. 68

    Gambar 3.28 Rancangan preview cetak laporan data bobot kriteria 68

    Gambar 3.29 Rancangan preview cetak laporan data subkriteria .. 69

    Gambar 3.30 Rancangan antarmuka submenu proses preview laporan

    berita ................................................................................. 70

  • Gambar 3.31 Rancangan preview cetak laporan berita per period .......... 70

    Gambar 3.32 Rancangan preview cetak laporan per berita ...................... 71

    Gambar 3.33 Rancangan antarmuka submenu proses preview laporan

    penilaian............................................................................... 72

    Gambar 3.34 Rancangan preview cetak laporan penilaian kinerja

    karyawan.............................................................................. 72

    Gambar 3.35 Rancangan preview cetak laporan penilaian total

    karyawan.............................................................................. 73

    Gambar 3.36 Rancangan antarmuka submenu proses laporan tugas per

    periode................................................................................. 74

    Gambar 3.37 Rancangan preview cetak laporan daftar tugas

    karyawan.............................................................................. 74

    Gambar 3.38 Rancangan preview cetak laporan pengesahan

    tugas..................................................................................... 75

    Gambar 3.39 Rancangan antarmuka submenu proses preview laporan

    tugas per periode................................................................. 76

    Gambar 3.40 Rancangan preview cetak laporan tugas

    karyawan. 76

    Gambar 3.41 Rancangan antarmuka submenu proses preview laporan

    penilaian kinerja karyawan ................................................ 77

    Gambar 3.42 Rancangan preview cetak laporan penilaian kinerja

    karyawan ........ 78

    Gambar 3.43 Rancangan antarmuka submenu proses pengelolaan

  • Pengguna . 79

    Gambar 3.44 Rancangan antarmuka submenu proses pengelolaan

    bobot kriteria . 80

    Gambar 3.45 Rancangan antarmuka submenu proses pengelolaan

    subkriteria ...... 81

    Gambar 3.46 Rancangan antarmuka submenu proses pengelolaan

    Berita .. 82

    Gambar 3.47 Rancangan antarmuka submenu proses edit berita . 83

    Gambar 4.1 Form proses menu utama ..... 87

    Gambar 4.2 Form proses login .... 88

    Gambar 4.3 Form proses pendaftaran ..... 90

    Gambar 4.4 Proses logout ...... 92

    Gambar 4.5 Proses keluar sistem ........ 92

    Gambar 4.6 Form proses display berita ...... 93

    Gambar 4.7 Form proses petunjuk penggunaan.. 95

    Gambar 4.8 Form proses about .. 95

    Gambar 4.9 Form proses display pengolahan profile . 97

    Gambar 4.10 Form proses display tugas manager ... 99

    Gambar 4.11 Form proses display pengesahan tugas .. 101

    Gambar 4.12 Form proses display statistik tugas manager ..... 103

    Gambar 4.13 Form proses display tugas karyawan . 105

    Gambar 4.14 Form proses display statistik tugas karyawan 106

  • Gambar 4.15 Form proses display pengolahan penilaian kinerja

    karyawan..... 108

    Gambar 4.16 Form proses display statistik penilaian

    kinerja karyawan . 111

    Gambar 4.17 Form proses display nilai kinerja karyawan . 113

    Gambar 4.18 Form proses pencarian ..... 114

    Gambar 4.19 Form proses preview laporan admin .... 117

    Gambar 4.20 Preview cetak laporan data user ... 118

    Gambar 4.21 Preview cetak laporan data bobot . 118

    Gambar 4.22 Preview cetak laporan data subkriteria . 119

    Gambar 4.23 Form proses preview laporan berita per periode... 120

    Gambar 4.24 Preview cetak laporan berita per periode ..... 120

    Gambar 4.25 Form proses preview laporan per berita ... 121

    Gambar 4.26 Preview cetak laporan per berita ... 122

    Gambar 4.27 Form proses preview laporan tugas per periode ... 123

    Gambar 4.28 Preview cetak laporan daftar tugas karyawan per periode 124

    Gambar 4.29 Preview cetak laporan pengesahan tugas per periode ....... 125

    Gambar 4.30 Form proses preview laporan penilaian . 126

    Gambar 4.31 Preview cetak laporan penilaian kinerja karyawan ... 126

    Gambar 4.32 Preview cetak laporan penilaian total .... 127

    Gambar 4.33 Form proses preview laporan tugas per periode .... 128

    Gambar 4.34 Preview cetak laporan tugas per periode ... 129

    Gambar 4.35 Form proses preview laporan penilaian karyawan . 130

  • Gambar 4.36 Preview cetak laporan penilaian karyawan .... 130

    Gambar 4.37 Form proses pengelolaan pengguna ... 132

    Gambar 4.38 Form proses pengelolaan bobot kriteria . 135

    Gambar 4.39 Form proses pengelolaan subkriteria .. 140

    Gambar 4.40 Form pengelolaan berita .. 141

    Gambar 4.41 Form proses edit berita ... 143

    Gambar 4.42 Sukses login .... 145

    Gambar 4.43 field pengisian kosong .... 146

    Gambar 4.44 Password salah..... 146

    Gambar 4.45 User belum terdaftar.... 146

    Gambar 4.46 Input pendaftaran berhasil.... 147

    Gambar 4.47 Field pendaftaran kosong .... 147

    Gambar 4.48 NIP sudah digunakan...... 147

    Gambar 4.49 Username sudah digunakan .... 148

    Gambar 4.50 Proses logout .. 148

    Gambar 4.51 Konfirmasi proses keluar sistem.. 148

    Gambar 4.52 Input tugas berhasil ..... 149

    Gambar 4.53 field pengisian tugas kosong .. 149

    Gambar 4.54 Tanggal akhir kurang dari tanggal awal tugas 149

    Gambar 4.55 Input nilai berhasil ...... 150

    Gambar 4.56 field penilaian kosong ..... 150

    Gambar 4.57 Item penilaian belum dipilih ... 150

    Gambar 4.58 Nilai belum dipilih .. 151

  • Gambar 4.59 Masukan nilai salah .... 151

    Gambar 4.60 Input kriteria berhasil ..... 151

    Gambar 4.61 Input pembandingan berhasil ..... 152

    Gambar 4.62 Sukses menghitung bobot ...... 152

    Gambar 4.63 Kriteria A/B belum dipilih ..... 152

    Gambar 4.64 Opsi pembandingan belum dipilih ..... 153

    Gambar 4.65 Kriteria A dan B yang dipilih sama ... 151

    Gambar 4.66 Sudah melakukan pembandingan .. 153

    Gambar 4.67 Jumlah pembandingan tidak sesuai.. 153

    Gambar 4.68 Input subkriteria berhasil ... 154

    Gambar 4.69 field subkriteria kosong ... 154

    Gambar 4.70 Nama subkriteria sudah ada ... 154

    Gambar 4.71 Input berita berhasil ... 155

    Gambar 4.72 field pengisian berita kosong... 155

    Gambar 4.73 edit data profile berhasil .... 156

    Gambar 4.74 Password baru tidak diisi ... 156

    Gambar 4.75 Password baru tidak sama dengan password lama 156

    Gambar 4.76 Edit data tugas berhasil .. 157

    Gambar 4.77 Edit koreksi status tugas berhasil ... 157

    Gambar 4.78 List tugas belum dipilih .. 157

    Gambar 4.79 Edit status tugas berhasil .... 158

    Gambar 4.80 Status tugas belum dipilih .. 157

    Gambar 4.81 Sukses update nilai tugas .. 159

  • Gambar 4.82 Sukses update nilai kinerja .... 159

    Gambar 4.83 Edit data user berhasil ....... 159

    Gambar 4.84 Edit data kriteria berhasil ...... 160

    Gambar 4.85 Edit data sub-kriteria berhasil .. 160

    Gambar 4.86 Edit data berita berhasil . 160

    Gambar 4.87 Antarmuka masukan pendaftaran .. 161

    Gambar 4.88 Antarmuka masukan login admin .. 161

    Gambar 4.89 Antarmuka masukan login manager .. 163

    Gambar 4.90 Antarmuka masukan login karyawan . 163

    Gambar 4.91 Antarmuka masukan kelola tugas .. 164

    Gambar 4.92 Antarmuka masukan pengolahan kriteria .. 165

    Gambar 4.93 Antarmuka masukan pengolahan subkriteria .... 165

    Gambar 4.94 Antarmuka masukan pengolahan berita .... 166

    Gambar 4.95 Antarmuka pengujian penilaian tugas ... 167

    Gambar 4.96 Antarmuka pengujian perhitungan bobot .. 169

    Gambar 4.97 Antarmuka pengujian perhitungan nilai kinerja .. 170

    Gambar 4.98 Antarmuka pengujian perhitungan nilai total 171

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Tabel contoh sederhana kriteria dan nilai penilaian ..... 16

    Tabel 2.2 Tabel perbandingan skala penilaian antar

    elemen kriteria .. 17

    Tabel 2.3 Tabel perbandingan antar kriteria... 17

    Tabel 2.4 Tabel sintesa penilaian . 19

    Tabel 3.1 Tabel analisa kebutuhan proses, input dan

    output sistem .... 29

    Tabel 3.2 Tabel perbandingan skala penilaian antar elemen kriteria.. 40

    Tabel 3.3 Tabel Pengguna ..... 45

    Tabel 3.4 Tabel Bobot ... 45

    Tabel 3.5 Tabel Tugas ... 46

    Tabel 3.6 Tabel Subkriteria ... 46

    Tabel 3.7 Tabel Nilai .. 47

    Tabel 3.8 Tabel Berita ... 47

    Tabel 3.9 Tabel Ntugas .. 47

    Tabel 3.10 Tabel Temp ... 48

    Tabel 3.11 Tabel perancangan antar muka .. 51

    Tabel 4.1 Tabel implementasi perangkat lunak . 86

    Tabel 4.2 Tabel List Kriteria . 134

    Tabel 4.3 Tabel contoh pembandingan kriteria . 134

    Tabel 4.4 Tabel Kriteria.. 168

  • Tabel 4.5 Tabel pembandingan elemen kriteria .. 168

    Tabel 4.6 Tabel nilai pembandingan kriteria .. 168

    Tabel 4.7 Tabel perhitungan nilai total ... 171

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan keberadaan dan kebutuhan terhadap informasi dewasa ini

    sangat pesat. Dan hal ini membutuhkan adanya perkembangan teknologi informasi

    yang inovatif dan tinggi. Oleh karena itu, semakin banyak kebutuhan terhadap suatu

    sistem yang berbasis teknologi informasi. Perkembangan yang pesat di dalam

    teknologi informasi pada saat ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari baik di

    kalangan masyarakat pelaku ekonomi maupun para pengambil keputusan di instansi

    pemerintah maupun swasta. Kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi yang

    begitu cepat, semakin mengukuhkan keberadaan bidang informasi tersebut. Oleh

    karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi

    tepat guna untuk mendukung terciptanya kinerja perusahaan yang optimal sangatlah

    dibutuhkan. Untuk menjawab tantangan tersebut maka ketersediaan data dan

    informasi menjadi sangat penting.

    Sistem yang berbasis informasi pada dasarnya adalah salah satu bentuk

    implementasi dari kebutuhan terhadap suatu informasi yang mengharuskan sistem

    menangani kebutuhan informasi tersebut secara cepat, akurat dan dinamis. Salah satu

    cara untuk mensosialisasikan dan mengaplikasikan kebutuhan tersebut adalah dengan

    menggunakan sistem informasi berbasis desktop, artinya sistem informasi tersebut

    hanya dapat menangani suatu kebutuhan informasi secara lokal atau ruang lingkup

    tertentu. Konsep dari suatu sistem berbasis desktop adalah penekanan terhadap suatu

    ruang, dimana lingkup yang biasa ditangani sangat kecil. Idealnya konsep ini

    memungkinkan terjadinya keefektifan dan pendayagunaan informasi secara

    maksimal. Salah satu bentuk dari sistem informasi yang berkembang dan banyak

    diimplementasikan pada sistem yang berbasis informasi adalah sistem pendukung

    keputusan.

    Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diperkenalkan pertama kali oleh Michael

    S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System

  • (Sparague & watson, 1993). SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap

    pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang

    relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan

    keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif. SPK dipergunakan oleh para

    pengambil keputusan misalnya dalam hal memberikan penilaian kinerja karyawan

    untuk mengetahui karyawan berprestasi agar hasil/keputusan yang diambil lebih baik.

    Sistem Penilaian adalah sistem atau sekumpulan unsur atau elemen yang

    saling berkaitan dan saling mempengaruhi dari beberapa kriteria atau ukuran dengan

    tujuan melakukan peniliaian atau memberikan nilai dari suatu objek. Salah satu

    contoh objek dari penilaian yaitu penilaian kinerja karyawan. Penilaian kinerja

    karyawan dapat didefinisikan sebagai cara sistematis untuk mengevaluasi prestasi,

    kontribusi, potensi dan nilai dari seorang karyawan oleh orang-orang yang diberi

    wewenang perusahaan sebagai landasan pengembangan dan sebagainya.

    Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu model

    pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang

    bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode AHP dapat membantu menyusun suatu

    prioritas maupun tujuan dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria

    (multi criteria). Metode AHP sering digunakan dalam berbagai penilaian objek pada

    penelitian. Misalnya dalam penilaian kinerja karyawan. Metode ini meliputi proses

    penilaian kinerja yang dimulai dari pembobotan perspektif untuk mengetahui bobot

    kepentingan masing-masing indikator kemudian penjabaran tujuan strategis ke dalam

    indikator kinerja. Dari pembobotan indikator yang bersifat kualitatif dan kuantitatif

    kemudian dapat memberikan penilaian score sebagai hasil kinerja tersebut, dalam hal

    ini adalah penilaian kinerja karyawan.

    1.2 Rumusan Masalah

    Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:

    1. Sistem penilaian kinerja karyawan yang ada di perusahaan sebelumnya

    masih bersifat manual.

  • 2. Pemberian tugas karyawan masih diberikan secara lisan, sehingga tugas-

    tugas karyawan tidak didokumentasikan dengan baik.

    1.3 Batasan Masalah

    Pembuatan sistem ini terbatas pada:

    1. Tidak mengolah history/sejarah penilaian kinerja karyawan

    2. Pengesahan tugas dilakukan dengan asumsi manager telah menerima

    bukti fisik bahwa tugas telah selesai dikerjakan oleh karyawan.

    1.4 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah membangun sebuah sistem pendukung penilaian

    kinerja karyawan yang dapat mengolah penilaian kinerja dan tugas-tugas karyawan

    agar dapat didokumetasikan dengan baik dan dapat dijadikan bahan pertimbangan

    oleh dewan direksi atau manager dalam hal memberikan penilaian kinerja karyawan,

    Sehingga diharapkan sistem ini dapat meningkatkan keefektifan dan kedisiplinan

    karyawan.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Mendokumentasikan penilaian kinerja karyawan (tugas-tugas karyawan)

    dalam sebuah perusahaan sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara

    subjektif.

    2. Membantu atasan (manager) untuk mengetahui kinerja karyawan di

    bawahnya dan sebagai bahan analisa kenaikan jabatan melalui penilaian

    kinerja karyawan.

    3. Meningkatkan kedisplinan karyawan dalam menjalakan aktifitas

    pekerjaan.

    4. Membuat sistem yang efektif dan efisien yang mudah diakses oleh

    karyawan di dalam perusahaan (PT Multiterminal Indonesia).

  • 1.6 Metodologi Penelitian

    Metode penelitian yang dipakai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah:

    1. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk

    mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian dan penyelesaian

    tugas akhir. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai

    berikut:

    a. Data Primer

    Data atau informasi yang diperoleh secara langsung dari pihak perusahaan

    (PT Multiterminal Indonesia). Teknik pengumpulan data sebagai berikut:

    1. Telaah dokumen

    Metode pengumpulan data dengan cara mencari, mengumpulkan dan

    mempelajari dokumen-dokumen dari perusahaan yang diperlukan

    dalam penelitian ini.

    2. Metode wawancara ( interview ).

    Metode wawancara, dengan cara melakukan wawancara langsung

    dengan pihak perusahaan seperti manager dan supervisor bagian IT

    untuk mendapatkan sumber-sumber data yang diperlukan dalam

    penelitian ini.

    3. Metode observasi

    Metode observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan-

    kegiatan yang sedang dilakukan. Pada waktu melakukan observasi

    dapat pula melakukan pengujian terhadap data-data yang diberikan

    pada saat wawancara. Dengan observasi dapat juga melihat secara

    langsung keadaan fisik sistem yang diinginkan.

    b. Data Sekunder

    Data sekunder ini didapat dengan cara pengumpulan data menggunakan

    metode:

    1. Studi literatur

  • Adalah tahapan awal yang dilakukan sebagai proses pembelajaran

    untuk lebih memahami tentang teori dan metode penilaian yang

    nantinya akan digunakan dalam penelitian.

    2. Metode kepustakaan

    Metode kepustakaan, dengan cara mengumpulakan data-data yang

    dibutuhkan melalui buku-buku referensi yang relevan dengan

    permasalahan yang dihadapi, dalam hal ini tentang sistem pendukung

    keputusan dan metode AHP.

    2. Metode Pengembangan Sistem

    Metode pengembangan sistem disusun berdasarkan hasil dari data yang

    telah diperoleh, yang meliputi:

    a. Analisis kebutuhan perangkat lunak

    Analisis kebutuhan perangkat lunak merupakan sebuah proses untuk

    mendapatkan informasi, model, spesifikasi tentang perangkat lunak yang

    diinginkan. Analisis dilakukan untuk mengolah bahan yang sudah didapat

    yang kemudian dilanjutkan ke tahap perancangan.

    b. Perancangan

    Tahap yang dilakukan untuk membuat sebuah rancangan program

    berdasarkan input dan output yang diinginkan. Setelah variable yang

    merupakan data-data indikator kinerja sesuai metode telah diketahui,

    maka variable yang relevan antara teorema dan kenyataan selanjutnya

    digunakan untuk pembuatan model dan program yang menyangkut hal-hal

    penetapan input dan output.

    c. Implementasi

    Setelah pembuatan perancangan maka dapat dipresentasikan hasil

    perancangan yang telah dibuat. Setelah data siap, maka data dimasukkan

    ke dalam program. Jika penerapan sistem sudah berjalan dengan lancar

    maka sistem ini dapat diujikan secara langsung.

    d. Pengujian

  • Setelah program selesai dibuat, maka pada tahap ini merupakan uji coba

    terhadap program tersebut.

    1.7 Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun dari beberapa BAB yang

    berurutan yang dimulai dari penjelasan konsep awal pembuatan sistem hingga

    dibangunnya aplikasi ini yaitu sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pendahuluan memuat permasalahan umum yang meliputi latar belakang,

    rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi

    penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Landasan teori ini menjelaskan tentang dasar teori yang berfungsi sebagai

    sumber dalam memahami permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu

    sistem informasi, sistem pendukung keputusan, sistem penilaian dan metode AHP.

    BAB III METODELOGI

    Metodelogi ini berisi analisis kebutuhan dan perancangan. Analisis

    kebutuhan, yaitu berisi tentang kebutuhan masukan, kebutuhan keluaran dan

    kebutuhan antar muka perangkat lunak. Perancangan meliputi arus data, perancangan

    tabel basis data dan perancangan antarmuka.

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini memuat pembahasan tentang implementasi perangkat lunak dan

    analisis kinerja. Implementasi perangkat lunak membahas tentang pembuatan sistem,

    evaluasi perangkat lunak dan memuat tampilan form-form yang telah dibuat. Analisa

    kinerja, yaitu data simulasi dan analisa keluaran yang merupakan dokumentasi hasil

    pengujian perangkat lunak terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan

  • metode AHP yang dibandingkan kebenaran dan kesesuaiannya dengan kebutuhan

    perangkat lunak yang telah dituliskan dalam bagian sebelumnya.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang merupakan rangkaian dari hasil

    analisis kinerja pada bab sebelumnya dan saran untuk pengembangan lebih lanjut

    pada penelitian tugas akhir ini.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Sistem Informasi

    Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling

    terintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai sasaran tertentu. Semua sistem harus

    bisa mengarahkan semua bagian-bagiannya agar tercapai sasaran yang telah

    ditetapkan dan melakukan proses pengaturan yang digunakan untuk mengoreksi

    setiap penyimpangan dari suatu jalur dan mengarahkan kembali ke jalur yang tepat

    (Mulyono, 2007).

    Fitzgerald mendeskripsikan sistem sebagai Suatu jaringan kerja dari

    prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul dan bersama-sama untuk

    melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem

    juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

    mencapai suatu tujuan tertentu (Fitzgerald, 1981).

    Informasi adalah data yang diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan

    keperluan tertentu. Informasi juga berarti data yang telah diproses menjadi bentuk

    yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang

    bermanfaat. Informasi dapat juga dibuat untuk keperluan manajemen sesuai dengan

    unit kerjanya pada tingkatnya masing-masing. Informasi mempunyai tingkat

    kwalitas, yang ditentukan beberapa hal antara lain (Mulyono, 2007):

    a. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan

    b. Tepat pada waktunya, informasi yang datang tidak boleh terlambat pada

    penerima

    c. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainya

    d. Lengkap, informasi berisi informasi yang dibutuhkan

    e. Jelas, isi informasi sesuai dengan keperluan pemakai

    Sistem informasi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan

    satu sama lain untuk membentuk satu kesatuan yang menggabungkan data,

    memproses, menyimpan, dan mendistribusikannya, sehingga dapat digunakan

  • sebagai bahan dalam pengambilan keputusan dan mengendalikannya. Sistem

    informasi juga memiliki arti sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin,

    untuk menyediakan informasi, mendukung operasi, dan manajemen dalam suatu

    organisasi (Agungsr, 2005).

    Pengertian sistem informasi menurut Nash dan Robert adalah Suatu

    kombinasi dari orang-orang, fasilitas teknologi, media, prosedur-prosedur dan

    pengendalian ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses

    tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya

    terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan

    suatu dasar untuk pengambilan keputusannya yang cerdik (Nash & Robert, 1984).

    2.2 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)

    Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) secara umum

    didefenisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan

    pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan

    kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu

    pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak

    terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya

    dibuat (Efraim, 2001). DSS bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing,

    memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat

    melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

    DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan

    yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management

    science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian

    masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya

    untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah

    menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu

    relatif singkat .

    Sprague dan Watson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem

    yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague & Watson, 1993) yaitu:

    a. Sistem yang berbasis komputer

  • b. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan

    c. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan

    kalkulasi manual

    d. Melalui cara simulasi yang interaktif

    e. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama

    Secara umum DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu:

    a. Database Management

    b. Model Base

    c. Software System/User Interface

    Komponen DSS tersebut dapat digambarkan seperti gambar 2.0.

    Gambar 2.0 komponen DSS

    Komponen pada gambar 2.1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a) Database Management. Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam

    suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat

    berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan DSS, diperlukan

    data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui

    simulasi.

  • b) Model Base. Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke

    dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar

    simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari

    permasalahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang

    ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan

    pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan

    membandingkan solusi alternatif.

    c) User Interface/pengelolaan dialog. Terkadang disebut sebagai Subsistem

    Dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu

    Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga

    (user interface), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model

    yang dimengerti komputer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi

    pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung

    Keputusan.

    DSS dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat

    diambil dari DSS adalah:

    a) DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/

    informasi bagi pemakainya.

    b) DSS membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama

    berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

    c) DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat

    diandalkan.

    d) Walaupun suatu DSS, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang

    dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi

    pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu

    menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

    2.3 Sistem Penilaian dan penilaian kinerja karyawan

    Sistem Penilaian adalah sistem atau sekumpulan unsur atau elemen yang

    saling berkaitan dan saling mempengaruhi dari beberapa kriteria atau ukuran dengan

  • tujuan melakukan penilaian atau memberikan nilai dari suatu objek. Salah satu

    contoh objek dari penilaian yaitu penilaian kinerja karyawan.

    Penilaian kinerja karyawan adalah adalah suatu proses penilaian prestasi

    kinerja pegawai yang dilakukan pemimpin perusahaan secara sistematik berdasarkan

    pekerjaan yang ditugaskan kepadanya (Dessler, 1997). Menurut Simamora penilaian

    prestasi kerja adalah suatu alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi

    kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi

    kalangan karyawan (Simamora, 2001).

    Penilaian kinerja karyawan biasanya menggunakan bobot dalam setiap

    indikator yang terkait dengan derajat kepentingan dari item tersebut. Beberapa

    contoh dari metode penilaian karyawan adalah pendekatan daftar periksa, metode

    pilihan dan metode pendekatan. Pada setiap metode difokuskan pada hubungan

    faktor-faktor potensi individu karyawan (mutu SDM) dengan kinerjanya yang

    kemudian dilakukan pembobotan sesuai dengan besar kepentingannya. Manfaat

    penilaian kinerja karyawan adalah sebagai berikut (Handoko, 1994), (Siagian, 1995):

    a) Perbaikan prestasi kerja

    b) Penyesuaian kompensasi

    c) Keputusan penempatan

    d) Kebutuhan latihan dan pengembangan

    e) Perencanaan dan pengembangan karier

    f) Memperbaiki penyimpangan proses staffing

    g) Mengurangi ketidak-akuratan informasi

    h) Memperbaiki kesalahan desain pekerjaan

    i) Kesempatan kerja yang adil

    Sistem penilaian kinerja karyawan nantinya akan menghasilkan output penilaian

    kinerja karyawan dalam bentuk tertentu. Bantuk tersebut misalnya adalah score

    penilaian yang terdiri dari angka-angka yang menunjukkan kualitas kerja karyawan.

    Untuk mengetahui karyawan yang berprestasi, konsep perangkingan/peringkat nilai

    dapat menjadi salah satu alternatif pemilihan. Perangkingan dapat dilihat dari

  • jumlah nilai penilaian. Dimana karyawan dengan jumlah nilai penilaian tertinggi

    dapat diasumsikan sebagai karyawan dengan kinerja yang baik. Demikian juga

    sebaliknya karyawan yang mempunyai penilaian rendah dapat diasumsikan

    mempunyai kinerja yang buruk.

    2.4 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

    AHP merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun suatu prioritas

    dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria (multi-kriteria). Karena

    sifatnya yang multi kriteria, AHP cukup banyak digunakan dalam penyusunan

    prioritas. AHP merupakan model hirarki fungsional dengan input utamanya adalah

    persepsi manusia. Dengan adanya hirarki masalah yang kompleks atau tidak

    terstruktur dipecah dalam sub-sub masalah kemudian disusun menjadi suatu bentuk

    hierarki (Bourgeois, 2005).

    Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang

    tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya serta menata dalam

    suatu hirarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik

    secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan

    dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan

    sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk

    mempengaruhi hasil pada sistem tersebut (Marimin, 2004).

    Menurut Maarif dan Tanjung beberapa keuntungan metode AHP, sebagai alat

    bantu pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Maarif & Tanjung, 2003):

    a) Kesatuan (unity). AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur

    menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.

    b) Kompleksitas (complexity), AHP memecahkan permasalahan yang kompleks

    melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

    c) Saling ketergantungan (inter dependence). AHP dapat digunakan pada elemen-

    elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.

  • d) Struktur hirarki (hierarchy structuring). AHP mewakili pemikiran alamiah yang

    cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari

    masing-masing level berisi elemen yang serupa (kriteria dan sub-kriteria).

    e) Pengukuran (measurement). AHP menyediakan skala pengukuran dan metode

    untuk mendapatkan prioritas.

    f) Konsistensi (consistency). AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam

    penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.

    g) Sintesis (synthesis). AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai

    seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.

    h) Tawar menawar (trade off). AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-

    faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan

    tujuan mereka.

    i) Penilaian dan konsensus (judgement and consensus). AHP tidak mengharuskan

    adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.

    j) Pengulangan proses (process repetition). AHP mampu membuat orang

    menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian

    serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.

    Penggunaan AHP dalam alat bantu pengambilan keputusan dengan multi

    kriteria sangat mudah dimengerti dan dipahami dengan efektif. Pendekatan metode

    AHP pertama sekali dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty dari Wharton School

    of Business, University of Pennsylvania pada tahun 1970. Saat ini, AHP banyak

    diterapkan pada berbagai bidang yang menghendaki adanya pengambilan keputusan

    multi-kriteria, perencanaan dan produksi, alokasi sumberdaya, penyusunan matrik

    input koefisien, penentuan prioritas dari strategi-strategi yang dimiliki dalam situasi

    konflik, pengukuran performance dan lain sebagainya.

    AHP dalam sistem ini digunakan untuk mencari bobot setiap indikator dan

    perspektif dengan cara menggunakan matriks perbandingan berpasangan yang

    didapatkan dari konsensus berkelompok atau melalui tabel perbandingan yang sering

    digunakan dan diterapkan pada perhitungan AHP. AHP mampu menguraikan

    permasalahan yang komplek dengan kriteria yang banyak kedalam susunan hierarki,

  • yang mana setiap setiap level disusun oleh elemen-elemen yang spesifik dengan

    tujuan untuk menentukan prioritas. Secara garis besar, ada tiga tahapan AHP dalam

    penyusunan prioritas, yaitu (Susila & Munadi, 2007):

    a) Dekomposisi dari masalah.

    Dalam menyusun prioritas, maka masalah penyusunan prioritas harus mampu

    didekomposisi menjadi tujuan (goal) dari suatu kegiatan, identifikasi pilihan-

    pilihan (options) dan perumusan kriteria (criteria) untuk memilih prioritas. Pada

    dekomposisi masalah perlu merumuskan tujuan dari penyusuan prioritas,seperti

    digambarkan pada gambar 2.1.

    Gambar 2.1 Dekomposisi masalah

    Kriteria seleksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kriteria penilaian yang

    digunakan oleh organisasi/perusahaan dalam menentukan penilaian kinerja

    pegawai. Misalnya kedisiplinan, pengalaman kerja, pretasi kerja dan perilaku.

    Masing-masing kriteria ini memiliki nilai berupa range nilai yang dipakai seperti

    tampak pada tabel 2.1 berikut (Kusrini & Ester, 2006):

    Tujuan/goal

    kriteria 1 kriteria 2

    kriteria 3

    Pilihan 1 Pilihan 2

    Pilihan 3

    Pilihan 4

  • Tabel 2.1 Tabel Contoh sederhana kriteria dan nilai penilaian.

    Kriteria penilaian Nilai kriteria

    Kedisiplinan

    - Baik

    - Cukup

    - Kurang

    Pengalaman Kerja

    - Baik

    - Cukup

    - Kurang

    Prestasi kerja

    - Baik

    - Cukup

    - Kurang

    Perilaku

    - Baik

    - Cukup

    - Kurang

    Sumber: Kusrini (2006)

    b) Penilaian/ pembandingkan elemen

    Setelah masalah terdekomposisi, langkah selanjutnya yaitu pembandingan antar

    elemen yaitu kriteria. Perbandingan antar kriteria dimaksudkan untuk menentukan

    bobot untuk masing-masing kriteria. Dengan kata lain, penilaian ini dimaksudkan

    untuk melihat seberapa penting suatu pilihan kriteria dilihat dari kriteria yang

    ada. Tabel 2.2 merupakan contoh pembobotan dengan memperhatikan

    perbandingan antar elemen kriteria yang paling sering digunakan karena dinilai

    lebih logis (Bourgeois, 2005).

  • Tabel 2.2 Tabel perbandingan skala penilaian antar elemen kriteria

    Hasil penilaian Kriteria A Kriteria B

    A sangat jauh lebih penting dari B 1,9 0,1

    A jauh lebih penting dari B 1,6 0,4

    A sedikit lebih penting dari B 1,3 0,7

    A dan B sama penting 1,0 1,0

    A sedikit kurang penting dari B 0,7 1,3

    A jauh kurang penting dari B 0,4 1,6

    A sangat jauh kurang penting dari B 0,1 1,9

    Sumber : Bourgeois (2005)

    Dengan menggunakan penilaian seperti Tabel 2.2, maka perbandingan antar

    kriteria akan menghasilkan Tabel 2.3 di bawah ini. Untuk memudahkan, dalam

    tabel diasumsikan hanya ada empat kriteria.

    Tabel 2.3 Tabel perbandingan antar kriteria

    Kriteria 1CR

    2CR

    3CR

    4CR

    jumlah bobot

    1CR - 12C

    13C

    14C

    1C CCBC /11

    2CR 21C

    - 23C

    24C

    2C CCBC /22

    3CR 31C

    32C

    - 34C

    3C CCBC /33

    4CR 41C

    42C

    43C

    - 4C CCBC /44

    C

    Dari tabel 2.3 diatas dapat dirangkum sebagai berikut:

    a) ijc merupakan hasil penilaian/perbandingan antara kriteria i dengan kriteria j

  • b) ic merupakan penjumlahan nilai yang dimiliki kriteria ke i

    c) c merupakan penjumlahan semua nilai iC

    d) Bobot kriteria ke I (iBC ) diperoleh dengan membagi nilai iC dengan nilai C.

    Dari perhitungan table diatas maka dapat diketahui nilai bobot untuk masing-

    masing kriteria. Untuk pembobotan sendiri terdapat banyak pilihan. Untuk kasus

    tertentu semua indikator mempunyai bobot yang sama. Tetapi pada kasus kasus

    dengan tahap seperti diatas, maka tiap indikator mempunyai bobot yang berbeda

    sesuai dengan kepentingannya seperti tahap-tahap diatas.

    c) Sintesis dari prioritas/ Sintesis penilaian

    Sintesis hasil penilaian merupakan tahap akhir dari AHP. Pada dasarnya,

    sintesis ini merupakan penjumlahan dari bobot yang diperoleh setiap pilihan

    pada masing-masing kriteria setelah diberi bobot dari kriteria tersebut. Secara

    umum, nilai suatu pilihan dapat dilihat pada persamaan 2.1 .

    n

    i

    jij BcrBonBop1

    *)( . (2.1)

    Bop (n) = Nilai/bobot pilihan ke (n) (sub-kriteria)

    Bo(ij) = Nilai option (nilai sub-kriteria) ke (ij)

    Bcr (j) = Bobot Kriteria ke (j)

    Untuk nilai option/pilihan biasanya menggunakan range nilai sesuai persetujuan

    yang telah disepakati. Bisa menggunakan range nilai 0-9, 0,0 - 0,9 10-100 atau

    nilai-nilai lainnya. Semakin tinggi nilai suatu pilihan, semakin tinggi

    prioritasnya/penilaian total, dan sebaliknya. Formula tersebut juga dapat

    disajikan dalam bentuk tabel. Untuk memudahkan, diasumsikan ada empat

    kriteria dengan empat pilihan seperti tabel 2.4. Sebagai contoh nilai

    prioritas/bobot pilihan 1 (BOP1) diperoleh dengan mengalikan nilai bobot pada

  • kriteria dengan nilai yang terkait dengan kriteria tersebut(nilai option untuk sub

    kriteria) untuk pilihan 1 dapat dilihat pada persamaan 2.2.

    1,1()1( BoBOP * 1Bcr ) + ( 21Bo * 1Bcr ) + ( 31Bo * 1Bcr )

    + . . . + ( ijBo * jBcr ) (2.2)

    Tabel 2.4 Tabel sintesa penilaian

    1CR 2CR 3CR 4CR Prioritas

    total

    1Bcr 2Bcr 3Bcr 4Bcr jBcr

    1OP 11Bo 12Bo 13Bo 14Bo jBo1

    2OP 21Bo 22Bo 23Bo 24Bo jBo2

    3OP 31Bo 32Bo 33Bo 34Bo jBo3

    4OP 41Bo 42Bo 43Bo 44Bo JBo4

    1BOP 2BOP 3BOP 4BOP

    jumlah Total BOP

    OP 1,2,3dan 4 sebenarnya adalah option/pilihan (sub kriteria) dari masing-

    masing criteria (CR) yang berkaitan, nilai dari OP tersebut akan dikalikan

    dengan bobot kriterianya sehingga menghasilkan nilai Bo[ij]. Semakin tinggi

    nilai BOP maka semakin baik pula tingkat prioritas dari total BOP.

    Dalam perhitungan bobot kriteria terdapat pengujian apakah data bobot

    tersebut dinyatakan valid. Pengujian ini dilakukan dengan menjumlahkan semua

    nilai bobot dari kriteria yang ada. Nilai penjumlahan dari bobot harus

    mempunyai nilai 1,0. Misalkan ada 4 kriteria yang digunakan maka:

    1CR + 2CR + 3CR + 4CR = 1,0

  • BAB III

    METODOLOGI

    3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

    3.1.1 Gambaran Umum Sistem

    Sistem informasi yang efektif dan efisien saat ini saat dibutuhkan dikalangan

    instansi perusahaan maupun pemerintah. Demikian juga yang terjadi di PT

    Multiterminal Indonesia(MTI) sebagai salah satu perusahaan Service Provider

    penyimpanan muatan berupa lapang dan gudang juga memerlukan sebuah sistem

    informasi tepat guna agar segala kegiatan dapat berjalan efektif dan efisisen. Pada PT

    MTI seringkali seorang manager tidak bisa berada di kantor selama waktu tertentu.

    Hal ini dapat mempengaruhi kinerja karyawan dibawahnya karena tidak ada

    pengawasan dan tugas yang diberikan oleh manager. Olah karena itu diperlukan

    sistem informasi yang dapat mengolah tugas, sehingga ketika manager tidak dapat

    berada di kantor/perusahaan dia bisa memberikan tugas pada karyawan dan dapat

    didokumentasikan sehingga tidak perlu disampaikan secara lisan. Artinya dibutuhkan

    sistem yang dapat mendokumentasikan tugas karyawan dan dapat mengolah

    informasi tugas tersebut sampai tahap pengerjaan tugas oleh karyawan dan manager

    mendapatkan informasi dari hasil pengerjaan tugas karyawan.

    Selain masalah pengelolaan tugas, PT MTI juga memerlukan sebuah sistem

    yang dapat mengolah penilaian kinerja karyawan. Pada periode sebelumnya penilaian

    kinerja karyawan masih bersifat abstrak dan belum terdokomentasi secara baik.

    Metode penilaian kinerja karyawan PT MTI sebelumnya adalah dengan memberikan

    score nilai pada item-item penilaian tertentu berdasarkan kriteria yang telah

    ditentukan perusahaan. Score penilaian diberikan pada masing-masing karyawan

    kemudian dilakukan penjumlahan score dan menghitung rata-rata dari nilai tersebut.

    Karyawan dengan nilai rata-rata tertinggi pada setiap divisi dapat diasumsikan

    sebagai karyawan dengan kinerja terbaik, begitu pula sebaliknya. Sistem penilaian ini

    masih bersifat manual dan hanya didokumentasikan pada sebuah laporan setiap

    manager. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem pengolahan nilai kinerja sehingga

    perhitungan yang sebelumya dilakukan manual dan belum didokumentasikan dengan

  • baik dapat dikelola dengan lebih mudah dan efisien melalui sistem informasi

    pengolahan nilai yang efektif.

    Karena metode penilaian sebelumnya berkaitan erat dengan kriteria-kriteria

    penilaian, terdiri dari beberapa elemen penilaian yang saling berkaitan dan pada

    penerapannya dapat memecahkan masalah penilaian kinerja karyawan, maka penulis

    akan merancang sistem ini dengan pendekatan metode Analytical Hierarchy Process

    (AHP). AHP ini sendiri tersusun dari beberapa kriteria dan kriteria ini dapat diambil

    dari sistem pengolahan nilai sebelumnya. Diharapkan dengan menggunakan metode

    AHP ini dapat membantu memberikan output penilaian yang lebih baik. Dari

    gambaran umum sistem di atas penulis akan membuat Sistem pendukung penilaian

    kinerja karyawan, dimana nantinya pengolahan nilai disusun dengan pendekatan

    metode AHP.

    3.1.2 Metode Analisis

    Sistem pendukung penilaian kinerja karyawan merupakan sebuah sistem yang

    dapat merepresentasikan persepsi manusia dalam hal penilaian kinerja para karyawan

    (PT Multiterminal Indonesia) dan pengolahan tugastugas karyawan ke dalam sebuah

    aplikasi berbasis dekstop, sehingga penilaian yang selama ini bersifat abstrak dapat

    didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara subjektif. Sistem penilaian

    kinerja dibangun dengan metode AHP.

    Untuk melihat proses pembuatan sistem ini, yang mencakup proses

    input/masukan dan proses output/keluaran dinyatakan dengan Data flow diagram

    (DFD). Pada tahap ini digunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data

    dimana akan sangat membantu dalam proses komunikasi dengan pemakai.

    3.1.3 Hasil Analisis

    Secara umum sistem pendukung penilaian kinerja karyawan dengan metode

    AHP akan memberikan beberapa informasi sebagai hasil output yaitu:

    a) Informasi penilaian kinerja karyawan

  • b) Informasi tugas dan nilai tugas karyawan

    c) Informasi berita atau pengumuman dari perusahaan

    Dari informasi output sistem seperti diatas, dan hasil analisis maka dapat

    diketahui apa saja yang menjadi masukan dan keluaran sistem, desain interface, serta

    apa saja yang menjadi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras sistem.

    3.1.3.1 Analisis Kebutuhan Proses

    Kebutuhan proses utama dalam sistem pendukung penilaian kinerja karyawan

    dengan metode AHP yaitu:

    a) Proses Pengolahan User/Pengguna

    Proses ini merupakan tahap pengolahan datadata user yang menggunakan

    sistem. Terdapat 3 tingkatan user yang berbeda yaitu admin, manager dan

    karyawan. Semua user tersebut dapat mengolah data pribadi ketika sudah

    terdaftar di sistem. Terdapat 2 tahap dalam proses pengolahan user yaitu:

    1. Proses Pendaftaran User. Proses ini merupakan tahap awal agar user dapat

    mengakses sistem. User memasukkan data user yang nantinya akan dikelola

    oleh sistem. Secara default proses pendaftaran user akan terdeteksi sebagai

    karyawan biasa.

    2. Proses Manage Profile. Pada proses ini user/pengguna dapat mengubah

    data-data pribadinya seperti nama, alamat, telepon dan pengubahan

    password. Untuk manager perubahan status akses dari karyawan ke manager

    dilakukan oleh admin.

    b) Proses Autentikasi User/pengguna (Login)

    Proses ini merupakan tahap autentikasi data user ketika masuk ke sistem.

    Proses ini disebut juga proses login. Seteleh user login maka user dapat

    mengakses menu sesuai dengan hak akses masing-masing user.

    c) Proses Pengolahan Tugas

  • Proses ini merupakan tahap pengolahan tugas-tugas karyawan dari atasan

    (manager). Proses pengolahan tugas terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu:

    1. Proses Kelola Tugas. Proses ini merupakan tahap awal dari proses

    pengelolaan tugas. Proses ini dimulai dengan pemberian tugas dari manager

    kepada karyawan. Manager mengisikan data tugas dan menyimpan data

    tugas tersebut ke database. Tugas yang baru dikirimkan ke karyawan

    mempunyai status pengerjaan default yaitu belum. Setelah karyawan

    menerima tugas ini dia mempunyai kewajiban untuk mengubah status

    pengerjaan tugas sesuai dengan yang telah dikerjakannya. Status-status

    tersebut adalah rencana, mulai, proses, tunda, dan selesai. Pada masa ini

    manager dan karyawan dapat memantau status pengerjaan tugas. Jika tugas

    telah selesai dan karyawan mengubah status menjadi selesai, maka data

    tugas tersebut siap dikoreksi/disahkan oleh manager.

    2. Proses Pengesahan Tugas. Proses ini adalah tahap setelah proses pemberian

    tugas dari manager dan status pengerjaan tugas selesai. Pengesahan tugas

    oleh manager dilakukan dengan mengganti status pengerjaan tugas menjadi

    setuju atau tidak setuju. Pada tahap ini, manager dapat melihat tugas

    tersebut sudah deadline atau bahkan melebihi dari tanggal deadline. Jika

    karyawan dalam jangka waktu pengerjaan tugas tidak dapat menyelesaikan

    tugasnya maka akan mempengaruhi penilaian tugas karyawan tersebut,

    tetapi semua sesuai dengan kebijakan manager/atasannya.

    3. Proses Penilaian Tugas. Proses ini merupakan tahap akhir dari pengolahan

    tugas karyawan. Setelah dilakukan pengesahan, sistem akan menghitung

    nilai dari tugas-tugas karyawan. Manager dan dan karyawan dapat melihat

    nilai tugas ini sebagai hasil pengolahan tugas tersebut. Penilaian ini

    mempunyai aturan yang telah disepakati oleh pihak perusahaan (PT

    Multiterminal Indonesia) yaitu:

  • Tugas dikoreksi adalah tugas yang telah disahkan atau mempunyai status

    setuju dan tidak setuju. Tugas gagal adalah tugas yang telah dikoreksi

    dan statusnya tidak setuju.

    d) Proses Pengolahan Nilai dengan metode AHP

    Proses ini merupakan tahap pengelolaan nilai kinerja karyawan. Dalam sistem

    ini terdapat beberapa tahap pengolahan nilai yaitu:

    1. Pengolahan kriteria. Pada tahap ini admin memasukkan data bobot kriteria

    yang nantinya akan digunakan dalam tahap pembandingan elemen.

    2. Pembandingan elemen. Merupakan tahap melakukan pembandingan elemen

    kriteria yang akan menghasilkan nilai pembandingan dari masing-masing

    kriteria. Tahap ini dilakukan oleh admin.

    3. Perhitungan nilai bobot. Merupakan tahap dimana sistem akan melakukan

    perhitungan bobot dari nilai pembandingan elemen yang telah dilakukan.

    Dari tahap ini menghasilkan nilai bobot kriteria dari masing-masing kriteria.

    4. Pengolahan sub-kriteria. Merupakan tahap dimana admin memasukkan data

    sub-kriteria penilaian yang digunakan sebagai indikator penilaian kinerja

    karyawan.

    5. Pengolahan nilai kinerja. Merupakan tahap dimana manager memasukkan

    data penilaian kinerja tiap-tiap karyawan divisinya. Penilaian dilakukan

    dengan melakukan perkalian antara bobot kriteria dengan nilai option/sub

    kriteria karyawan yang dinilai. Tahap ini merupakan sintesa/sintesis

    penilaian dari metode AHP.

    e) Proses Pengolahan Nilai Total

    Proses ini merupakan tahap pengelolaan nilai yang terakhir. Pada proses ini

    sistem akan menghitung nilai total penilaian dari nilai tugas dan nilai kinerja

    karyawan.

    f) Proses Pencarian

    Proses ini merupakan tahap pencarian terhadap data yang dibutuhkan. Proses ini

    meliputi pencarian data pengguna dan filter data sesuai yang diinginkan oleh

    user/pengguna.

    g) Proses pengolahan berita

  • Proses ini merupakan tahap pengelolaan berita atau pengumuman-pengumuman

    yang dikeluarkan oleh perusahaan. Proses ini dilakukan sepenuhnya oleh

    admin.

    3.1.3.2 Analisis Kebutuhan Input

    Input atau masukan dari sistem pendukung penilaian kinerja karyawan dengan

    metode AHP terdiri dari 3 bagian masukan sesuai dengan perbedaan hak akses

    pengguna, yaitu:

    a) Input oleh Admin

    Merupakan kebutuhan masukan yang diberikan oleh admin, yaitu:

    1. Data admin

    Data admin adalah data yang berhubungan dengan data pribadi admin yang

    nantinya akan dikelola oleh sistem. Data ini memuat NIP (Nomor Induk

    Pegawai), nama, jabatan, divisi, alamat, nomor telepon, username dan

    password.

    2. Data bobot kriteria

    Data bobot kriteria adalah data yang berhubungan dengan kebutuhan

    pengelolaan bobot kriteria dengan metode AHP. Data bobot memuat nama

    kriteria, bobot dan tanggal setting.

    3. Data temp

    Data temp adalah data yang berhubungan dengan kebutuhan pengelolaan

    nilai pembandingan elemen kriteria dengan metode AHP. Data ini berupa

    masukan sementara nilai dari pembandingan elemen. Data temp memuat

    nilai.

    4. Data subkriteria

    Data subkriteria adalah data yang berhubungan dengan kebutuhan

    pengelolaan nilai kinerja karyawan. Data subkriteria digunakan selanjutnya

    pada proses sintesa penilaian. Data subkriteria memuat nama subkriteria dan

    id kriteria.

  • 5. Data manager

    Data manager adalah data yang berhubungan dengan data pribadi manager

    yang nantinya akan dikelola oleh sistem. Data manager memuat NIP, nama,

    jabatan, divisi, level, alamat, nomor telepon, username dan password.

    6. Data berita

    Data berita adalah data yang berisi berita dan pengumuman-pengumuman

    dari perusahaan. Data berita memuat NIP, nama, isi berita, topik dan tanggal.

    b) Input oleh Manager

    Merupakan kebutuhan masukan yang diberikan oleh manager yaitu:

    1. Data nilai kinerja

    Data nilai kinerja adalah data yang berhubungan dengan penilaian kinerja

    karyawan. Data nilai memuat NIP, nama dan nilai option/sub kriteria.

    2. Data tugas

    Data tugas adalah data yang berhubungan dengan pengolahan tugastugas

    karyawan. Data tugas memuat NIP pengirim, NIP penerima, jenis tugas,

    tanggal mulai, tanggal selesai, isi tugas dan status.

    c) Input oleh Karyawan

    Merupakan kebutuhan masukan yang diberikan oleh karyawan yaitu:

    1. Data karyawan

    Data karyawan adalah data yang berhubungan dengan data pribadi karyawan.

    Data karyawan memuat NIP, nama, jabatan, divisi, alamat, nomor telepon,

    username dan password.

    2. Data tugas

    Data tugas adalah data yang berhubungan dengan pengolahan tugastugas

    karyawan. Karyawan dalam proses input ini hanya bisa mengubah status

    pengerjaan tugas. Data tugas memuat NIP dan status.

    3.1.3.3 Analisis Kebutuhan Output

  • Untuk kebutuhan data keluaran menampilkan hasil pengolahan dari data

    karyawan, data tugas, laporan, berita dan data penilaian yang sebelumnya telah

    diolah dengan metode AHP. Output pengolahan sistem secara umum terdiri dari:

    a) Nilai kinerja karyawan

    Merupakan keluaran/output sistem yang memberikan informasi nilai-nilai

    kinerja karyawan. Nilai ini berupa score nilai dari hasil perhitungan sintesa

    penilaian kinerja. Selain itu dapat diketahui score total penilaian kinerja dan

    peringkat nilai total karyawan.

    b) Nilai tugas

    Merupakan keluaran/output sistem dari pengolahan tugas karyawan yang

    memberikan informasi nilai tugas.

    c) Nilai bobot kriteria

    Merupakan keluaran/output sistem dari pengolahan bobot kriteria penilaian

    kinerja karyawan dengan metode AHP yang menghasilkan nilai bobot kriteria.

    d) Berita

    Merupakan keluaran/output sistem yang memuat informasi berita dan

    pengumuman dari pihak perusahaan.

    e) Laporan

    Merupakan keluaran/output sistem yang berbentuk laporan sesuai kebutuhan

    data. Laporan ini dapat dicetak sesuai kebutuhan penggunanya sebagai bahan

    pertimbangan oleh atasan.

    Dari analisis kebutuhan proses, input dan output diatas dapat dirangkum dalam

    sebuah tabel 3.1. dibawah ini. Tabel ini dapat memperjelas kebutuhan-kebutuhan

    yang telah dijelaskan sebelumnya.

  • Tabel 3.1 Tabel analisa kebutuhan proses, input dan output sistem

    Proses Input Output

    1. Proses Pengolahan User/pengguna

    Proses pendaftaran user

    Proses Manage Profile

    Data admin, manager,

    karyawan

    Info data admin,

    manager, karyawan

    2. Proses autentikasi User/pengguna Data admin, manager,

    karyawan

    Menu user setelah

    autentikasi

    3. Proses Pengolahan Tugas

    Proses kelola tugas

    Proses pengesahan tugas

    Proses penilaian tugas

    Data tugas Info data tugas, nilai

    tugas

    4. Proses Pengolahan Nilai dengan

    AHP

    Data bobot kriteria,

    temp, nilai kinerja,

    subkriteria

    Info data bobot

    kriteria, nilai kinerja

    karyawan

  • Pengolahan kriteria

    Pembandingan elemen

    Perhitungan nilai bobot

    Pengolahan sub-kriteria

    Pengolahan nilai kinerja

    5. Proses Pengolahan Nilai Total Data tugas, nilai

    kinerja

    Info nilai total

    6. Proses Pencarian Data

    tugas, admin,

    manager, karyawan

    Info data yang dicari

    7. Proses Pengolahan Berita Data berita Info berita

    3.1.4 Kebutuhan Antar Muka

    Antar muka pengguna atau lebih dikenal dengan user interface adalah bagian

    penghubung antara sistem dengan pengguna atau user dalam hal ini adalah karyawan.

    Pada bagian ini akan terjadi komunikasi antara keduanya. Program dimulai dari login

    karyawan. Terdapat beberapa menu yang berbeda yang diperoleh user sesuai dengan

    level masing-masing karyawan setelah melakukan login user. Sistem ini berupa

    pengolahan data user, data tugas dan data penilaian kinerja karyawan dengan metode

    AHP

    Antar muka/user interface di titik beratkan pada interface yang bersifat user

    friendly yang berarti tidak sulit digunakan atau memudahkan pengguna.

    3.1.5 Perangkat Lunak yang Dibutuhkan

    Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pengembangan dan implementasi

    sistem pendukung penilaian kinerja karyawan dengan metode AHP adalah:

    1. Visual basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk

    interkoneksi dengan database, dan sebagai aplikasi pembuatan interface.

  • 2. Windows XP adalah sistem operasi yang digunakan dalam

    pengimplementasian perangkat lunak yang dibangun.

    3. Sistem basis data dengan menggunakan SQL Server 2000.

    4. Data report merupakan tools untuk membuat laporan.

    5. Adobe photoshop CS untuk membantu dalam pembuatan desain interface

    aplikasi.

    6. HTML help workshop adalah tools yang digunakan dalam membuat file help

    berekstensi chm.

    3.1.6 Perangkat Keras yang Dibutuhkan

    Perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan aplikasi sistem pakar

    tersebut minimal harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut:

    1. Komputer dengan prosesor

    2. 256 MB RAM

    3. Harddisk kapasitas 2 Gigabyte atau lebih

    4. Monitor VGA dengan resolusi 1024 x 768

    5. CD-ROM drive

    6. Mouse, keyboard

    7. Printer

    8. Mouse dan Keyboard

    9. Switch

    3.2 Perancangan Perangkat Lunak

    3.2.1 Metode Perancangan

    Perancangan perangkat lunak dilakukan setelah tahap analisis kebutuhan

    perangkat lunak selesai dan didefinisikan dengan jelas.

    Metode perancangan yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak

    sistem pendukung penilaian kinerja karyawan dengan metode AHP ini berupa metode

    berarah aliran data dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD).

  • 3.2.2 Hasil Perancangan

    Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui apa saja yang

    manjadi masukan sistem, keluaran sistem, metode yang digunakan sistem, serta antar

    muka sistem yang dibuat, sehingga sistem yang dibuat nantinya sesuai dengan apa

    yang diharapkan.

    Perancangan sistem ini akan dibagi menjadi beberapa subsistem yaitu:

    1. Perancangan Data Flow Diagram

    2. Perancangan Flow Chart

    3. Perancangan Tabel Basis Data

    4. Perancangan Antar Muka

    3.2.2.1 Perancangan Data Flow Diagram

    3.2.2.1.1 Diagram Logika Sistem Pendukung Penilaian Kinerja Karyawan

    Dalam proses pengembangan desain sistem digunakan model berupa metode

    berarah aliran data dengan menggunakan DFD. DFD ini terdiri dari dua bagian yaitu

    DFD logika sistem dan DFD Fisik Sistem. Desain ini dimulai dari bentuk yang paling

    global yaitu diagram konteks. Diagram konteks ini kemudian akan diturunkan sampai

    bentuk yang paling detail. Aliran data dimulai dari admin. Admin memasukan data

    pribadi admin sendiri dan data manager. Dari data manager maka akan ada penugasan

    yang diberikan pada karyawan, karena hanya manager yang bisa memberikan tugas

    pada karyawan. Untuk penilaian masukan pembobotan/data kriteria dari admin juga

    merupakan tahap awal penilaian kinerja karyawan. Setelah admin melakukan

    penentuan nilai pembobotan kriteria maka selanjutnya output tersebut menjadi dasar

    penilaian kinerja karyawan. Selain itu admin juga memasukan data berita dan

    pengumuman dari perusahaan.

    Manager mempunyai hak untuk mengelola data pribadinya. Selain itu manager

    juga memberikan tugas pada karyawan. Setelah karyawan menerima tugas maka akan

    diolah dan hasilnya akan dipantau oleh manager. Jika proses pengerjaan tugas selesai

    maka manager melakukan pengesahan status tugas dan jika tidak disetujui maka

    tugas dianggap gagal. Pada tahap ini sistem akan memberikan penilaian pada tugas

    karyawan yang disesuaikan dengan keberhasilan pengerjaan tugas. Selain pemberian

  • tugas karyawan, manager juga melakukan penilaian kinerja karyawan. Manager

    memasukkan nilai ke sistem berupa penilaian kinerja pada tiap karyawan dalam

    lingkup divisinya. Sistem kemudian akan mengolah data penilaian tersebut sehingga

    menghasilkan output penilaian kinerja tiap karyawan.

    Karyawan mempunyai hak untuk mengelola data pribadinya. Selain itu

    karyawan juga harus mengolah data tugas yang telah diberikan oleh manager. Untuk

    penilaian karyawan hanya bisa melihat hasil penilaian kinerja karyawan dan

    mencetak laporan penilaian tersebut. Digram logika level 0 dari sistem pendukung

    penilaian kinerja karyawan dapat ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini.

    Sistem

    Pendukung

    Penilaian Kinerja

    karyawan

    Manager Karyawan

    Konfirmasi Pengelolaan Tugas

    Informasi tugas

    Informasi pengesahan tugas

    Informasi nilai kinerja

    Informasi tugas

    Informasi nili kinerja karyawan

    Pengelolaan tugas

    Pengelolaan Nilai

    Konfirmasi pengesahan tugas

    Gambar 3.0 Diagram logika Level 0 sistem

    Diagram Logika level 1(DFD logika Level 1) sistem ini ditampilkan pada

    Gambar 3.1

    Pengolahan

    Tugas

    Manager

    Pengolahan Tugas

    Konfirmasi Pengesahan tugas

    Pengolahan

    Nilai Kinerja

    KaryawanKonfirmasi pengelolaan tugas

    Informasi tugas

    Nilai tugas

    Informasi nilai tugas

    Penilaian kinerjaInformasi penilaian kinerja karyawan

    Informasi peringkat kinerja

    Informasi penilaian kinerja

    Informasi karyawan dengan kinerja terbaik

    Gambar 3.1 Diagram logika Level 1 sistem

  • .

    3.2.2.1.2 Data Flow Diagram Fisik Level 0 Sistem Pendukung Penilaian Kinerja

    Karyawan

    Sistem

    Pendukung

    Penilaian Kinerja

    Karyawan

    Dengan

    Metode AHP

    Admin

    Karyawan

    Manager

    Data admin

    Data manager

    Data bobot kriteria

    Data subkriteria

    Data temp

    Data berita

    Info Data admin pribadi

    Info Data manager

    Info Data karyawan

    Info data temp

    Info Data bobot Kriteria

    Info Data berita

    Info Data manager pribadi

    Info Data karyawan

    Info Data tugas

    Info Data nilai kinerja

    Info Data bobot

    Info Data Berita

    Laporan

    Data nilai kinerja

    Data tugas

    Info Data karyawan pribadi

    Info Data tugas

    Info nilai tugas

    Info Data nilai kinerja

    Info Data berita

    Laporan

    Data karyawan

    Data Tugas

    Gambar 3.2 Diagram Fisik level 0 (DFD Fisik Level 0)

  • 3.2.2.1.3 Data Flow Diagram Fisik Level 1 Sistem Pendukung Penilaian Kinerja

    Karyawan

    Data flow diagram level 1 merupakan pengembangan dari diagram konteks

    yang terdiri dari tujuh buah proses yaitu proses autentikasi user/pengguna,

    pengolahan user/pengguna, pengolahan nilai dengan AHP, pengolahan nilai total,

    pengolahan berita dan pencarian. Ada tiga terminator yaitu admin, manager dan

    karyawan yang berhubungan dengan sistem tersebut. Data flow diagram level 1 ini

    ditampilkan pada gambar berikut ini.

  • 2.0

    Autentikasi User/

    pengguna

    4.0

    Pengolahan

    Nilai

    Dengan AHP

    5.0

    Pengolahan Nilai

    total

    3.0

    Pengolahan

    Tugas

    1.0

    Pengolahan

    User

    6.0

    Pengolahan

    Berita

    7.0

    Pencarian

    Admin

    Karyawan

    Manager

    Data admin

    Data manager

    Data karyawan

    Pengguna

    Data User

    Data admin,

    Data manager,

    datakaryawanInfo data admin pribadi

    Info data manager

    Info data karyawan

    Data User

    Data karyawan

    Info data karyawan pribadi

    Data manager

    Info data manager pribadi

    Data tugas

    Info tugas

    Info nilai tugas

    Tugas

    Ntugas

    Data tugas

    Data nilai Tugas

    Info tugas

    Info nilai tugas

    Data bobot kriteria

    Data sub kriteria

    Data temp

    Bobot

    Temp

    Nilai

    Info bobot kriteria

    Info subkriteria

    Info bobot kriteria

    Info subkriteria

    Info nilai kinerja

    Data nilai kinerja

    Data bobot

    Data Temp

    Info nilai kinerja

    Info nilai total

    Info nilai total

    SubKriteria

    Berita

    Data Subkriteria

    Data Nilai Kinerja

    Data berita

    Info berita

    Info berita

    Info berita

    Info berita

    Data pengguna

    Data tugas

    Data Berita

    Data yang dicari

    Hasil pancarian

    Data yang dicari

    Hasil pencarian

    Data yang dicari

    Hasil pencarian

    Data nilai tugas

    Data nilai kinerja

    Data nilai tugas

    Gambar 3.3 Diagram Fisik level 1

    3.2.2.1.4 Data Flow Diagram Fisik Level 2 Pengolahan User

    Data flow diagram level 2 pengolahan user dilakukan oleh admin, manager

    dan karyawan. Dimana terdiri dari 2 proses yaitu pendaftaran data user dan

    pengubahan data pribadi user/manage profile. Pengubahan data pribadi user

  • dilakukan oleh masing-masing user, dengan mengubah datanya sendiri. Untuk

    memudahkan maka dilakukan pengelompokan data yaitu data user yang memuat data

    admin, data manager dan data karyawan. Data flow diagram level 2 pengolahan user

    ini ditampilkan pada Gambar 3.4.

    Admin1.1

    Pendaftaran

    user

    1.2

    Manage

    Profile

    Manager

    Karyawan

    data karyawan

    data manager

    Info data karyawan

    Info data manager

    Info data admin

    data admin pribadi,

    Data manager

    Data karyawan

    Info data admin

    pribadi,

    info data manager

    Info data karyawan

    Info data

    Manager,karyawan

    data karyawan

    Info data karyawan pribadi

    data manager pribadi

    Info data karyawan

    data karyawan pribadi

    Pengguna

    Info data manager pribadi

    Data user

    Data user

    Gambar 3.6 Diagram fisik level 2 pengolahan user

    3.2.2.1.5 Data Flow Diagram Fisik Level 2 Pengolahan Tugas

    Data flow diagram level 2 pengolahan tugas terdiri dari dua terminator yaitu

    manager dan karyawan, dan tiga buah proses yaitu proses terima tugas, pengesahan

    tugas dan penilaian tugas. Data flow diagram level 2 pengolahan tugas ini

    ditampilkan pada Gambar 3.5.

  • 3.1

    Kelola Tugas

    3.2

    Pengesahan

    Tugas

    3.3

    Penilaian

    Tugas

    Manager

    Karyawan

    Data tugas

    Info data tugas

    Tugas

    NTugas

    Info data tugas

    Data tugas

    Data tugas

    Info data tugas

    Data tugas

    Data tugas

    Info data tugas

    Info nilai tugas

    Data nilai tugas

    Data nilai tugas

    Data tugas

    Info nilai tugas

    Gambar 3.5 Diagram Fisik level 2 pengolahan tugas

    3.2.2.1.6 Data Flow Diagram Level 2 Pengolahan Nilai dengan AHP

    Data flow diagram level 2 pengolahan nilai dengan AHP terdiri dari tiga buah

    terminator yaitu admin, manager dan karyawan. Selain itu terdapat lima buah proses

    yaitu proses pengolahan bobot kriteria, pembandingan elemen, perhitungan nilai

    bobot, pengolahan subkriteria dan pengolahan nilai kinerja. data flow diagram level

    2 pengolahan nilai dengan AHP ini ditampilkan pada Gambar 3.6.

  • 4.1

    Pengolahan

    kriteria

    4.2

    Pembandingan

    elemen

    4.3

    Perhitungan nilai

    bobot

    4.4

    Pengolahan sub-

    kriteria

    4.5

    Pengolahan Nilai

    Kinerja

    Admin

    Manager

    Karyawan

    Data bobot kriteria

    Info data bobot kriteria

    BobotData bobot kriteria

    TempData temp

    Info Data bobot kriteria

    Info data bobot kriteria

    Data temp

    Data subkriteria

    Info data subkriteria

    SubKriteria

    Data sub kriteria

    Info data subkriteria

    Data nilai kinerja

    Info data nilai kinerja

    Nilai

    Data nilai kinerjaInfo data nilai kinerja

    Info peringkat kinerja

    Data bobot kriteria

    Data temp

    Gambar 3.6 Diagram Fisik level 2 pengolahan nilai dengan AHP

    Pada proses penilaian dengan metode AHP terdapat hirarki sistem yang telah

    disesuaikan dengan tujuan awal penelitian yaitu penilaian kinerja karyawan. Hirarki

    proses ini sebelumnya telah dijelaskan pada bab Landasan teori hanya secara umum

    sesuai dengan konsep AHP. Hirarki sistem ini sebenarnya adalah dekomposisi dari

    masalah penilaian kinerja karyawan. Menentukan tujuan(penilaian kinerja karyawan),

    mencari kriteria tepat yang digunakan untuk menyelesaikan tujuan serta dekomposisi

    dari kriteria yang telah ditentukan. Dekomposisi ini merupakan penjabaran dari

    kriteria yang telah ditentukan yang menghasilkan identifikasi-identifikasi item

  • penilaian dari permasalahan utama. Hirarki ini dapat ditunjukkan pada gambar 3.7.

    berikut ini:

    Gambar 3.7. Hirarki dekomposisi masalah

    Dari gambar diatas dapat dijabarkan bahawa tujuan awal dari dekomposisi

    masalah ini adalah penilaian kinerja karyawan. Dalam matriks keputusan tujuan ini

    disebut dengan Goal. Sedangkan prestasi, perilaku, kedisiplinan dan pengalaman

    merupakan atribut dimana merupakan karakteristik atau kriteria dari keputusan. Tiap

    kriteria ini memiliki item penilaian dimana setiap elemen item penilaian berhubungan

    Penilaian Kinerja karyawan

    Prestasi Perilaku Kedisiplinan Pengalaman

    1. Keinginan

    berprestasi

    2. Penugasan

    3. Komitmen

    organisasi

    4. Ide dan

    kreatifitas

    5. Loyalitas

    6. Tingkat

    intelegensi

    7. Self

    Direction

    8. Kerja sama

    1. Penampilan

    2. Kesopanan

    3. Kejujuran

    4. Melayani

    5. Pengembang

    an diri

    6. Hubungan

    sesama

    7. Komunikasi

    8. Tanggung

    jawab

    1. Kedatangan

    2. Disiplin

    pengerjaan

    tugas

    3. Disiplin

    pelayanan

    4. Proakif

    1. Pengalaman

    organisasi

    2. Pengalaman

    teknis

    3. Pengalaman

    non-teknis

    4. Memimpin

    5. Analisa

  • erat dengan kriteria tersebut. Semua item penilaian itu dihubungkan secara langsung

    dengan kriterianya dan membentuk pohon hierarkhi seperti yang ditunjukkan pada

    gambar 3.7.

    Selain Hirarki sistem penilaian yang telah dijelaskan diatas, terdapat juga

    skala penilaian pembandingan antar elemen. Skala nilai ini digunakan sebagai nilai

    dasar pembandingan antar elemen kriteria. Nilai yang digunakan sebagai nilai

    pembandingan ini berdasarkan teori AHP oleh Bourgeois yang paling sering

    digunakan dengan nilai seperti yang ada pada tabel 3.2. berikut ini.

    Tabel 3.2 Tabel perbandingan skala penilaian antar elemen kriteria

    Hasil penilaian Kriteria A Kriteria B

    A sangat jauh lebih penting dari B 1,9 0,1

    A jauh lebih penting dari B 1,6 0,4

    A sedikit lebih penting dari B 1,3 0,7

    A dan B sama penting 1,0 1,0

    A sedikit kurang penting dari B 0.7 1,3

    A jauh kurang penting dari B 0,4 1,6

    A sangat jauh kurang penting dari B 0,1 1,9

    Sumber : Bourgeois (2005)

    3.2.2.2 Perancangan Flow Chart

    3.3.2.2.1 Flow Chart Untuk Pengolahan Tugas

    Perancangan flow chart pengolahan tugas merupakan tahap proses

    pengolahan tugas. Flow chart ini menunjukan alur kerja/proses pada pengolahan

    tugas-tugas karyawan. Melalui flow chart ini dapat dijabarkan alur proses yang

    dimulai dari input data tugas dan inisialisasi status tugas (S) yaitu belum.

    Selanjutnya masuk ke proses pengubahan status hingga masuk pencabangan

    pengubahan status. Jika status selesai maka berlanjut ke proses pengesahan. Jika

    belum maka akan kembali ke proses pengubahan status hingga status menjadi

    selesai.

    Pada proses pengesahan, status akan berubah menjadi setuju dan tidak

    setuju. Dari input status tersebut selanjutnya masuk ke proses penilaian tugas (N)

  • dengan menggunakan rumus perhitungan seperti diatas. Sebelumnya jumlah tugas

    yang telah disahkan dihitung, demikian juga dengan tugas yang gagal (S =tidak

    setuju). Setelah itu dilakukan proses perhitungan nilai tugas dan menghasilkan

    output nilai tugas (N). Gambar 3.8. berikut ini menunjukkan alur proses pengolahan

    tugas tersebut.

    mulai

    Inpu