Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik...

13
111 ISSN 2356 - 4393 I. PENDAHULUAN Perkembangan dunia pendidikan saat ini memang cukup kompetitif sehingga mengharuskan lembaga pendidikan untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan evaluasi diri, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah melakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Melihat begitu pentingnya akan pengukuran kinerja tersebut, diharapkan setiap organisasi dapat diketahui seberapa jauh kinerja yang telah dilakukan sehingga hasilnya akan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan selanjutnya[1]. KALBIS Institute merupakan salah satu lembaga pendidikan di wilayah Jakarta yang memiliki visi dan misi yaitu menjadi perguruan tinggi pilihan di bidang sains, teknologi dan bisnis menghasilkan lulusan berkualitas dan siap terap, serta berorientasi pada inovasi, kewirausahaan dan globalisasi. Untuk mencapai visi dan misi tersebut tentunya tidak lepas dari kontribusi masing-masing program studi. Setiap periode atau semester akan ditentukan program studi terbaik untuk memotivasi agar meningkatkan kualitas akademik serta kinerja tiap program studi. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik Pada Kalbis Institute Berbasis Web Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process Nuraini Purwandari 1) , Mira Ziveria 2) Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Kalbis Institute Jalan Pulomas Selatan Kav.22 Jakarta Timur 13210 1) Email: [email protected] 2) Email: [email protected] Abstract: KALBIS Institute is one of the best private universities in Jakarta. This research aims to design and create web-based decision support systems used for data processing activities by each program of study at the KALBIS Institute include S1 Accounting, D3 Accounting, Management, Communication, Information Systems, Information Technology and Master of Management. In this study using the weighting method Analytical Hierarchy Process to determine the priority of Key Performance Indicator using AHP turbo application. Based on the research results that the highest priority is the Information Engineering with a score of 0.1971, Management with a score of 0.192, Information Systems with a score of 0.1625, Communication with a score of 0.1422, Accounting S1 with a score of 0.1152, Master of Management with a score of 0.0959 and Accounting D3 with a score of 0.0949. Keywords: decision support system, analytic hierarchy process , key performance indicator, a web- based Turbo AHP Abstrak: KALBIS Institute merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di wilayah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem pendukung keputusan berbasis web digunakan untuk mengolah data kegiatan yang dilakukan oleh setiap program studi di KALBIS Institute antara lain Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen, Ilmu Komunikasi, Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Magister Manajemen. Dalam penelitian ini menggunakan metode pembobotan Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui skala prioritas setiap Key Performance Indicator (KPI) menggunakan aplikasi turbo AHP. Hasil dari proses ini berupa ranking prodi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa prioritas tertinggi adalah program studi Teknik Informatika dengan skor 0.1971, Manajemen dengan skor 0.1921, Sistem Informasi dengan skor 0.1625, Ilmu Komunikasi dengan skor 0.1422, Akuntansi S1 dengan skor 0.1152 dan Magister Manajemen dengan skor 0.0959 serta Akuntansi D3 dengan skor 0.0949. Kata kunci: sistem pendukung keputusan, analytic hierarchy process, key performance indicator, turbo AHP berbasis web 01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 111 25/02/2016 9:58:34

Transcript of Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik...

Page 1: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....

111

ISSN 2356 - 4393

I. PENDAHULUAN

Perkembangan dunia pendidikan saat ini memang cukup kompetitif sehingga mengharuskan lembaga pendidikan untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan evaluasi diri, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah melakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Melihat begitu pentingnya akan pengukuran kinerja tersebut, diharapkan setiap organisasi dapat diketahui

seberapa jauh kinerja yang telah dilakukan sehingga hasilnya akan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan selanjutnya[1].

KALBIS Institute merupakan salah satu lembaga pendidikan di wilayah Jakarta yang memiliki visi dan misi yaitu menjadi perguruan tinggi pilihan di bidang sains, teknologi dan bisnis menghasilkan lulusan berkualitas dan siap terap, serta berorientasi pada inovasi, kewirausahaan dan globalisasi. Untuk mencapai visi dan misi tersebut tentunya tidak lepas dari kontribusi masing-masing program studi. Setiap periode atau semester akan ditentukan program studi terbaik untuk memotivasi agar meningkatkan kualitas akademik serta kinerja tiap program studi.

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik Pada Kalbis Institute Berbasis Web

Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process Nuraini Purwandari1), Mira Ziveria2)

Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Kalbis InstituteJalan Pulomas Selatan Kav.22 Jakarta Timur 13210

1)Email: [email protected])Email: [email protected]

Abstract: KALBIS Institute is one of the best private universities in Jakarta. This research aims to design and create web-based decision support systems used for data processing activities by each program of study at the KALBIS Institute include S1 Accounting, D3 Accounting, Management, Communication, Information Systems, Information Technology and Master of Management. In this study using the weighting method Analytical Hierarchy Process to determine the priority of Key Performance Indicator using AHP turbo application. Based on the research results that the highest priority is the Information Engineering with a score of 0.1971, Management with a score of 0.192, Information Systems with a score of 0.1625, Communication with a score of 0.1422, Accounting S1 with a score of 0.1152, Master of Management with a score of 0.0959 and Accounting D3 with a score of 0.0949.

Keywords: decision support system, analytic hierarchy process , key performance indicator, a web-based Turbo AHP

Abstrak: KALBIS Institute merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di wilayah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem pendukung keputusan berbasis web digunakan untuk mengolah data kegiatan yang dilakukan oleh setiap program studi di KALBIS Institute antara lain Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen, Ilmu Komunikasi, Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Magister Manajemen. Dalam penelitian ini menggunakan metode pembobotan Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui skala prioritas setiap Key Performance Indicator (KPI) menggunakan aplikasi turbo AHP. Hasil dari proses ini berupa ranking prodi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa prioritas tertinggi adalah program studi Teknik Informatika dengan skor 0.1971, Manajemen dengan skor 0.1921, Sistem Informasi dengan skor 0.1625, Ilmu Komunikasi dengan skor 0.1422, Akuntansi S1 dengan skor 0.1152 dan Magister Manajemen dengan skor 0.0959 serta Akuntansi D3 dengan skor 0.0949.

Kata kunci: sistem pendukung keputusan, analytic hierarchy process, key performance indicator, turbo AHP berbasis web

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 111 25/02/2016 9:58:34

Page 2: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015

112

Berdasarkan latar belakang diatas, diperlukan suatu sistem pengambilan keputusan (Decisions Support System) untuk menentukan program studi terbaik. Dalam penentuan program studi terbaik oleh bagian akademik KALBIS Institute terdapat beberapa faktor yang menjadi penilaiannya. Penilaian ini berdasarkan penilaian kinerja yakni mahasiswa, dosen, operasional perkuliahan, bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta capaian lainnya. Banyak metode yang dapat digunakan dalam sistem pengambilan keputusan, salah satu metode tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan Key Performance Indicator (KPI). Salah satu aplikasi yang digunakan adalah Turbo AHP berbasis web untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. Oleh kareni itu, dalam penelitian ini mengambil judul Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik Pada Kalbis Institute Berbasis Web Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process.

II. METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Metode penelitian berhubungan dengan prosedur, alat, desain penelitian yang dipergunakan didalam melaksanaan penelitian. Tahapan proses dalam penelitian ini mengalir sesuai dengan alur yang logis. Tujuannya adalah memberikan petunjuk yang jelas, teratur dan sistematis [1]. Tahapan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Penjelasan langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan penelitian di Kalbis Institute, seperti yang digambarkan pada gambar 1. adalah: 1. Perumusan Permasalahan

Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi masalah yaitu dalam menentukan program studi terbaik yang ada di Kalbis Institute. Dari sekian jurusan yang terdiri dari Teknik Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen, Ilmu Komunikasi dan Magister Manajemen akan dipilih satu program studi terbaik berdasarkan kriteria tertentu yang ada pada Biro Penjamin Mutu Kalbis Institute.2. Studi Pendahuluan

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis studi yang dilakukan yaitu: a). Studi Literatur dan Review Jurnal. Dukungan jurnal atau paper yang terkait, teori dan bahan–bahan bacaan mengenai pengukuran kinerja, Analytical Hierarchy Process (AHP), Key

Performance Index (KPI), strategi map perguruan tinggi, jurnal-jurnal nasional maupun internasional tentang teori pengambilan keputusan yang menunjang dan membantu peneliti untuk memahami obyek penelitian, dan b). Studi Lapangan atau Survey. Tahap Studi Lapangan atau Survey dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan melihat secara langsung dan lebih mendetail permasalahan yang akan diteliti, sehingga diperoleh data–data yang diperlukan yaitu menge nai gambaran umum jurusan, struktur organisasi, data evaluasi diri, data analisa SWOT dan data keuangan jurusan, Borang Akreditasi. Pada tahap ini dilakukan dengan cara interview atau wawancara.

Interview yaitu suatu cara mendapatkan data melalui wawancara langsung dengan orang yang berhubungan langsung dengan masalah, serta wawancara kepada pihak-pihak terkait dalam fakultas teknik seperti Ketua program studi, Sekretaris prodi, Dekan dan staff Karyawan. Metode penarikan narasumber untuk wawancara menggunakan teknik pengambilan purposif (purposive sampling). Contohnya tinjauan umum Program Studi yaitu sejarah, struktur organisasi, SDM dan visi misi Program Studi.

Pada penelitian ini dilakukan di kampus KALBIS Institute Jalan Pulomas Selatan Kav 22, Jakarta Timur. Lokasi penelitian berada di ruang Fakultas Ilmu Komputer dan Ilmu Komunikasi lantai 2 kampus KALBIS Institute. Wawancara dilakukan di ruangan Biro Penjaminan Mutu KALBIS Institute. KALBIS Institute adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. KALBIS Institute bernaung di bawah Yayasan Pendidikan KALBE (YPK) dan kualitas manajemen mutu pendidikannya dikelola oleh Yayasan Pendidikan Bina Nusantara (BINUS).

Pada tahun 2011, Yayasan Pendidikan KALBE (YPK) bekerja sama dengan Bina Nusantara (BINUS) mengubah nama ITBK menjadi KALBIS Institute. Tahun 2012, Kalbe Education Foundation melakukan pembangunan gedung kampus baru yang berlokasi di Jalan Pulomas Selatan Kav. 22, Jakarta Timur. Kampus dibangun pada area seluas 9.850 meter dan mampu menampung sekitar 8.000 mahasiswa. 3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membantu Biro Penjamin Mutu Kalbis Institute untuk memilih program studi terbaik setiap tahunnya. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan nantinya Biro Penjamin Mutu dapat menentukan program studi terbaik dengan cepat dan tidak mengolah data secara manual dan hasil yang didapatkan menjadi lebih akurat.

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 112 25/02/2016 9:58:34

Page 3: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....

113

4. Identifikasi Varibel Penelitian Dalam penelitian ini membahas tentang

penentuan atau pemilihan program studi terbaik dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain mahasiswa, dosen, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta capaian lainnya.

Gambar 1 Diagram alur penelitian

5. Identifikasi KPI (Key Performance Index)Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran

terhadap program studi berdasarkan KPI masing-masing yang bertujuan mendapatkan satu program studi yang memiliki kinerja terbaik dibandingkan program studi lainnya. Program studi terbaik ini akan dinilai setiap tahun dan diumumkan pada rapat dosen awal semester ganjil. Kriteria yang digunakan untuk menentukan program studi terbaik dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan, disesuaikan dengan KPI prodi setiap tahunnya. Kriteria yang digunakan untuk menentukan program studi terbaik tahun 2014 adalah:1. Mahasiswa· Jumlah mahasiswa baru· Jumlah mahasiswa aktif· Prestasi mahasiswa

2. Dosen· Peningkatan JAFA dosen

· Kehadiran rapat dosen· Kehadiran kegiatan pengembangan dosen· Dosen terbaik 2014

3. Operasional Perkuliahan· Kehadiran perkuliahan sesuai jadwal· Kesesuaian GBPP dan KRP· Ketepatan waktu pengumpulan soal ujian· Ketepatan waktu pengumpulan nilai ujian· Indeks Kinerja Dosen

4. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat· Jumlah dosen yang terlibat penelitian· Jumlah dosen yang terlibat publikasi· Jumlah dosen yang terlibat Pengabdian Kepada

Masyarakat (PKM)· Jumlah penelitian yang dihasilkan· Jumlah publikasi yang dihasilkan· Jumlah PKM yang dihasilkan

5. Capaian Lainnya· Data serapan anggaran prodi· Pemenang IGE Awards Prodi

Kriteria tambahan yang digunakan untuk menentukan program studi terbaik tahun 2015 adalah:

· Keaktifan mahasiswa (BEM, UKM, UKR, HIMA)

· Keaktifan dosen (Keanggotaan Organisasi, Kegiatan lain)

· Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam PKM6. Pembobotan KPI dengan Metode AHP

Metode yang digunakan untuk pembobotan adalah dengan menggunakan metode AHP. Pembobotan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa kriteria terhadap kinerja program studi. Ada beberapa kriteria yang dijadikan dasar untuk menentukan program studi terbaik. Kriteria diturunkan dari Key Performance Indicator (KPI) masing-masing program studi. KPI setiap tahunnya ditentukan oleh Biro Penjamin Mutu. Pembobotan dengan metode AHP untuk setiap kriteria yang ada pada KPI didasarkan pada capaian setiap kriteria. Semakin tinggi capaian yang diperoleh prodi maka bobotnya akan semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah capaian target prodi maka bobotnya akan semakin kecil yaitu mendekati nilai nol. Berdasarkan hasil identifikasi ada lima kriteria utama dan setiap kriteria utama akan diuraikan lagi menjadi beberapa kriteria yang diperoleh dari sumber data Biro Penjamin Mutu. Kriteria mahasiswa terdiri dari 3 buah KPI yaitu: 1). Mahasiswa baru (Sumber: Marketing) adalah persentase capaian jumlah mahasiswa baru dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan untuk setiap prodi, 2). Jumlah mahasiswa aktif (Sumber: OPR) adalah persentase

Perumusan Permasalahan

Studi Pendahuluan

Studi Literatur atau review Jurnal

Studi Lapangan atau Survey

Tujuan Penelitian

Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi KPI (Key Performance Index)

Pembobotan KPI dengan Metode AHP

Pengumpulan Data Untuk AHP

Hasil dan Kesimpulan

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 113 25/02/2016 9:58:34

Page 4: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015

114

capaian jumlah mahasiswa aktif dibandingkan target yang telah ditetapkan. Tidak mengurangi mahasiswa yang melakukan cuti kuliah maupun tidak resmi, tidak mengurangi mahasiswa yang melakukan pindah proram studi, tidak membagi per angkatan mahasiswa aktif, dan 3). Prestasi mahasiswa (Sumber: QA) adalah jumlah prestasi/karya yang diperoleh oleh mahasiswa pada saat mengikuti lomba berskala institusi, nasional, maupun internasional

Kriteria Dosen terdiri dari 4 buah KPI yaitu: 1). Peningkatan JAFA dosen (Sumber: BDKAD) adalah jumlah peningkatan JAFA dosen dari Tenaga Pengajar ke Asisten Ahli, dari Asisten Ahli ke Lektor, dari Lektor ke Lektor Kepala, dan dari Lektor Kepala ke Guru Besar, 2). Kehadiran rapat (Sumber: OPR) adalah persentase kehadiran dosen binaan prodi pada rapat awal semester dan rapat persiapan UTS dan UAS pada semester ganjil dan semester genap, 3). Kehadiran kegiatan pengembangan dosen (Sumber: BDKAD) adalah persentase kehadiran kegiatan pengembangan dosen yaitu membandingkan jumlah dosen yang diundang dengan jumlah dosen yang hadir, dan 4). Dosen Terbaik (Sumber: BDKAD) adalah prodi yang mendapatkan predikat dosen tetap terbaik dan dosen tidak tetap terbaik akan mendapatkan mendapatkan poin lebih tinggi dibandingkan dengan prodi lainnya.

Kriteria Operasional Perkuliahan terdiri dari 5 buah KPI yaitu: 1). Kehadiran perkuliahan sesuai jadwal. (Sumber: OPR) adalah persentase rata-rata kehadiran dosen sesuai jadwal semester ganjil dan genap, 2). Kesesuaian GBPP dan KRP (Sumber: OPR) adalah persentase rata-rata kesesuaian GBPP dengan KRP semester ganjil dan genap, 3). Ketepatan waktu pengumpulan soal ujian. (Sumber: OPR) adalah persentase ketepatan waktu pengumpulan soal UTS dan UAS semester ganjil dan genap, 4). Ketepatan waktu pengumpulan nilai ujian (Sumber: OPR) adalah persentase ketepatan waktu pengumpulan nilai UTS dan UAS semester ganjil dan genap, dan 5). Indeks Kinerja Dosen >= 3,25 (Sumber: OPR) adalah Persentase rata-rata Indeks Kinerja Dosen lebih dari 3,25 semester ganjil dan genap.

Kriteria Penelitian dan Pengabdian Masyarakat terdiri dari 6 KPI yaitu: 1). Jumlah dosen yang terlibat penelitian. (Sumber: P3KM) adalah Persentase jumlah dosen yang terlibat penelitian. Persentase dihitung berdasarkan jumlah semua dosen tetap prodi yang terlibat, baik dosen tetap karyawan maupun dosen tetap homebase prodi, 2). Jumlah dosen yang terlibat publikasi. (Sumber: P3KM) adalah persentase jumlah dosen yang terlibat publikasi. Persentase

dihitung berdasarkan jumlah semua dosen tetap prodi yang terlibat, baik dosen tetap karyawan maupun dosen tetap homebase prodi, 3). Jumlah dosen yang terlibat PKM. (Sumber: P3KM) adalah Persentase jumlah dosen yang terlibat PKM. Persentase dihitung berdasarkan jumlah semua dosen tetap prodi yang terlibat, baik dosen tetap karyawan maupun dosen tetap homebase prodi, 4). Jumlah penelitian yang dihasilkan (Sumber: P3KM) adalah Jumlah penelitian yang dihasilkan prodi setiap tahun, 5). Jumlah pubilkasi (Sumber: P3KM) adalah Jumlah publikasi yang dihasilkan prodi setiap tahun, dan 6). Jumlah kegiatan PKM (Sumber: P3KM) adalah Jumlah PKM yang dihasilkan prodi setiap tahun.

Kriteria Capaiaan Lainnya terdiri dari 2 buah KPI yaitu: 1). Data serapan anggaran prodi (Sumber: Finance) adalah Persentase serapan anggaran prodi. Yang terbaik adalah 85%-90%, dan 2). Pemenang IGE Awards (Sumber: QA) adalah Prodi yang memenangkan IGE Awards akan mendapatkan poin lebih tinggi dibandingkan prodi lainnya.

A. Analisis MasalahDari hasil pengolahan data, akan memberikan

hasil urutan program studi potensial dengan menggunakan metode pengambil keputusan AHP, selanjutnya hasil ini akan dianalisis dan kemudian menjadi bahan perbandingan oleh pihak Kalbis Institute. Hasil akhir dari pengolahan data ini adalah dipilihnya satu prodi serta kriteria-kriteria yang menjadi prioritas pemilihan prodi. Diawali dengan menghitung nilai Indeks Konsistensi (CI) yang berguna untuk melihat konsistensi jawaban responden dalam memberikan penilaian terhadap para prodi dan serta kriteria-kriteria yang menjadi prioritas pemilihan program studi. Proses pembobotan analisis pemilihan prodi dengan metode AHP dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Tahapan pembobotan analisis pemilihan Prodi

B. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan meliputi beberapa tahap dan melalui beberapa proses. Pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 114 25/02/2016 9:58:34

Page 5: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....

115

berurutan. Empat proses tersebut yaitu,1. Intelligence (Penelusuran Lingkup Masalah).Tahap

ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.

2. Design (Perancangan Penyelesaian Masalah).Tahap ini merupakan proses menemukan dan mengembangkan alternative. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.

3. Choice (Pemilihan Tindakan). Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternative tindakan yang mungkin dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat.

4. Implementation (Pelaksanaan Tindakan). Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan proses pengambilan keputusan, seperti terlihat pada gambar 3.

Gambar 3. Fase proses pengambilan keputusan

C. Perencanaan Sistem

Perencanaan sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan kepanjangan dari Unified Modeling Language yaitu bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasi kan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. Dapat dikatakan UML merupakan sebuah tool untuk membuat sebuah objek atau model untuk merancang dalam pembuatan software atau aplikasi yang berorientasi pada pada objek. Sistem yang dibuat dalam penelitian ini merupakan sistem pemilihan prodi berupa alur atau prosedur dalam pemilihan prodi.

Perancangan sistem digunakan sebagai alat pengambilan keputusan. Perancangan sistem menyediakan suatu struktur yang bisa digunakan untuk memahami fungsi-fungsi dari suatu sistem, pejelasan dari input ke dalam sistem dan output yang dikeluarkan oleh sistem. Untuk menunjukkan alir data dalam sistem atau prosedur secara logik yaitu menggunakan Unified Modeling Language (UML). Diagram UML yang dipakai antara lain usecase diagram.

D. Analisis Yang Sedang BerjalanLangkah-langkah yang dilakukan dalam

menganalisis sistem yang sedang berjalan antara lain:1. Mengidentifikasi Masalah. Mengidentifikasi

(mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukandalam tahap analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dicapai. Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem adalah mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasi titik keputusan, dan mengidentifikasi personil-personil kunci.

2. Memahami kerja dari sistem yang ada. Langkah kedua dari tahap analisis sistem dapat terdiri dari beberapa tugas yang perlu dilakukan, yaitu menentukan jenis penelitian, merencanakan jadual penelitian, mengatur jadual wawancara, mengatur jadual observasi, membuat agenda wawancara, dan mengumpulkan hasil penelitian.

3. Menganalisis hasil penelitian. Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

4. Mengumpukan hasil penelitian. Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama. Fakta-fakta yang perlu didokumentasikan dari hasil penelitian sistem lama adalah: a). Waktu untuk melakukan suatu kegiatan, kegiatan pemilihan program studi di Kalbis Institute dilakukan setiap satu tahun sekali, b). Kesalahan-kesalahan melakukan kegiatan di sistem lama, fakta ini diperoleh dari hasil observasi, dan data ini akan digunakan untuk analisis kendala suatu kegiatan, c). Pengambilan sample dan elemen-elemen data, dan d). Teknologi yang dilakukan pada sistem lama masih menggunakan Microsoft Excel dalam mengumpulkan data.

5. Menganalisis kelemahan sistem. Analisis sistem perlu menganalisis masalah yang terjadi untuk

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 115 25/02/2016 9:58:34

Page 6: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015

116

dapat menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul.

Selama meneliti sistem yang berjalan pada pemilihan program studi Kalbis Institute, maka peneliti menemukan masalah dalam proses penilaian masih menggunakan sistem manual berdasarkan data yang ada, proses tersebut terasa belum efektif sehingga bisa menimbulkan beberapa masalah diantaranya; 1). Tidak tersedia suatu database untuk menyimpan data prodi sehingga memungkinkan terjadi kehilangan arsip, dan 2). Proses seleksi atau pemilihan prodi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengambil keputusan. Hal ini disebabkan karena adanya suatu ketidakefektifan dari setiap proses yang sudah ada. Selain itu sistem yang ada sekarang mengharuskan mengambil keputusan yang cepat untuk memperoleh hasil prodi terbaik.

E. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan Sistem pemilihan prodi terbaik yang akan

dirancang dan kemudian diterapkan di dalam menentukan prodi terbaik setiap tahunnya mempunyai karakteristik sebagai suatu sistem yang dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan secara tepat. Selain itu sistem tersebut dapat mengolah semua data masukan yang ada dalam sistem kemudian dapat menghasilkan suatu output atau keluaran yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun usecase pemilihan program studi Kalbis Institute yang sedang diusulkan saat ini dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Use case sistem pemilihan Prodi yang sedang diusulkan

F. Use Case Diagram Sistem Pemilihan Prodi Yang Sedang Berjalan

Permodelan ini dimaksudkan untuk menggambarkan kegiatan – kegiatan dan hubungan yang terjadi antara para aktor dan usecase didalam sistem yang sedang berjalan. Adapun usecase pemilihan program studi Kalbis Institute yang sedang berjalan saat ini dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Use case sistem pemilihan Prodi yang sedang berjalan

G. Analisis Data Menggunakan Metode AHPDalam metode AHP dilakukan langkah-langkah

untuk menentukan solusi yang diinginkan, diawali dengan mendefinisikan masalah dan tujuan, menyusun hirarki, menentukan pair wise comparison, membuat matriks perbandingan dalam pemilihan program studi Kalbis Institute.1. Penyusunan Hirarki

Membuat struktur hirarki diawali dengan tujuan utama (goal) sebagai level teratas, selanjutnya menyusun level hirarki yang berada dibawahnya dengan mengisi kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang ditentukan. Tiap kriteria memiliki intensitas yang berbeda-beda. Struktur hirarki dalam penelitian ini tentang pemilihan program studi Kalbis Institute dapat dilihat pada gambar 6.

Pada gambar 6 menunjukkan faktor-faktor dan alternatif yang tersusun dalam struktur hirarki. Level 1 menyatakan tujuan yaitu pemilihan Prodi Kalbis Institute, sedangkan level 2 menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan program studi yaitu mahasiswa, dosen, operasi perkuliahan, penelitian & pengabdian masyarakat dan capaian

Program Studi

Biro Penjamin

Mutu

Mengadakan Rapat Dosen

Mengecek Kegiatan Operasional Perkuliahan

Membuat Penelitian

Mengikuti PKM (Pengabdian Masyarakat)

Mengikuti Lomba atau Seminar

Melihat Hasil Pengumuman Prodi

Terbaik

Input Tujuan (Goal)

Input Kategori

Input Alternative

Kalkulasi / Hitung

Mengumumkan Hasil Prodi Terbaik

Program Studi

Biro Penjamin

Mutu

Mengadakan Rapat Dosen

Mengecek Kegiatan Operasional Perkuliahan

Membuat Penelitian

Mengikuti PKM (Pengabdian Masyarakat)

Mengikuti Lomba atau Seminar

Melihat Hasil Pengumuman Prodi

Terbaik

Monitoring Kualitas Program Studi

Mengevaluasi Kinerja Prodi

Implementasi Balance Score Card dalam

Pemilihan Prodi terbaik

Membuat Tabel Perhitungan di

Ms.Excel

Menghitung Total Nilai Prodi

Mengumumkan Hasil Prodi Terbaik

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 116 25/02/2016 9:58:34

Page 7: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....

117

lainnya. Pada level terakhir merupakan alternatif yang dijadikan bahan pertimbangan untuk memutuskan goal ada 7 yaitu Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Ilmu Komunikasi dan Magister Manajemen.

Gambar 6. Struktur hirarki pemilihan Prodi Kalbis Institute

2. Hasil Pengumpulan Data dari Biro Penjamin Mutu Data yang diperoleh melalui wawancara yang

sistematis dilakukan dengan Kepala Biro Penjamin Mutu KALBIS Institute Ibu Yuli Kartika Dewi, SE, MM. Isi materi wawancara meliputi mekanisme penilaian prodi terbaik dari tujuh prodi yang ada di KALBIS Institute dengan memperhatikan faktor antara lain mahasiswa, dosen, operasional perkuliahan, penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat, data serapan anggaran dana, serta capaian lain-lainnya.

Wawancara disusun dengan cara memberikan pertanyaan seberapa penting penilaian dari masing-masing kriteria pemilihan prodi terhadap semua faktor kriteria penilaian. Hasil wawancara bersifat kemudian hasil wawancara yang bersifat kualitatif diubah menjadi kuantitatif menggunakan skala dasar AHP.3. Penilaian Prodi Dengan AHP

Dalam penelitian ini membahas tentang penentuan atau pemilihan program studi terbaik dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain mahasiswa, dosen, operasional perkuliahan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta capaian lainnya menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Alternatif yang digunakan diambil dari 7 program studi yang ada di ITBK yaitu Akuntansi D3, Akuntasni S1, Manajemen S1, Ilmu Komunikasi S1, Teknik Informatika S1, Sistem Informasi S1, dan Magister Manajemen S2.

H. Implementasi Aplikasi Dengan Turbo AHP

Hasil pengolahan data dengan Turbo AHP untuk mengetahui nilai akhir dari perbandingan nilai dan membandingkan masing-masing kriteria dengan masing-masing program studi. Perancangan aplikasi dengan Turbo AHP berbasis web bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dalam pemilihan program studi. Hasil pengolahan data dengan Turbo AHP dengan perhitungan manual tidak jauh berbeda sehingga pengolahan data dengan aplikasi Turbo AHP dapat mempersingkat waktu perhitungan pemilihan Prodi Kalbis Institute.

Ada beberapa istilah yang perlu diketahui oleh pengguna aplikasi Turbo AHP, antara lain:1). Model. Model adalah template siap pakai yang dapat digunakan pengguna untuk membuat questionnaire baru. Ketika membuat model baru, pengguna harus menentukan nama model, goal definition, kriteria, dan alternative. Contoh nama model adalah : Pemilihan Program studi (Prodi). Pada suatu model bisa terdapat beberapa questionnaire, 2). Goal Definition. Tujuan yang ingin dicapai dari suatu model. Contohnya: Memilih Program Studi Terbaik di Kalbis Institute, 3). Kriteria dan Alternative. Kriteria adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Sedangkan alternative adalah kemungkinan solusi yang dapat dipilih oleh decision maker berdasarkan kriteria tertentu. Contoh kriteria dari model Pemilihan Program studi (Prodi) adalah Mahasiswa, Dosen, Operasional Perkuliahan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta Capaian lainnya. Sedangkan contoh alternative dari model Pemilihan Program studi (Prodi) adalah Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Ilmu Komunikasi, dan Magister Manajemen, dan 4). Questionnaire. Qustionnaire adalah hasil kalkulasi dari analisa masalah pada model. Pada questionnaire terdapat informasi bobot kriteria dan alternative, serta hasil keputusan akhir yang dihitung menggunakan metode AHP.

III. PEMBAHASAN

A. Decision Support SystemDecission Support System (DSS) adalah

pengambilan keputusan atau pemilihan beberapa tindakan alternatif yang ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen

Pemilihan Program Studi Terbaik Kalbis Institute

Operasional Perkuliahan

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Dosen Capaian LainnyaMahasiswa

Akuntansi S1Akuntansi D3Manajemen

Teknik informatikaSistem InformasiIlmu Komunikasi

Magister Manajemen

Akuntansi S1Akuntansi D3Manajemen

Teknik informatikaSistem InformasiIlmu Komunikasi

Magister Manajemen

Akuntansi S1Akuntansi D3Manajemen

Teknik informatikaSistem InformasiIlmu Komunikasi

Magister Manajemen

Akuntansi S1Akuntansi D3Manajemen

Teknik informatikaSistem InformasiIlmu Komunikasi

Magister Manajemen

Akuntansi S1Akuntansi D3Manajemen

Teknik informatikaSistem InformasiIlmu Komunikasi

Magister Manajemen

Tujuan Akhir

Alternative Keputusan

Kriteria

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 117 25/02/2016 9:58:35

Page 8: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015

118

dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model [2].

B. Key Performance Index

KPI (singkatan bahasa Inggris: key performance indicators), atau indikator kinerja utama (IKU) dalam bahasa Indonesia, adalah metrik finansial ataupun non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi. KPI digunakan dalam intelijen bisnis untuk menilai keadaan kini suatu bisnis dan menentukan suatu tindakan terhadap keadaan tersebut. KPI sering digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas yang sulit diukur seperti keuntungan pengembangan kepemimpinan, perjanjian, layanan, dan kepuasan.

KPI umumnya dikaitkan dengan strategi organisasi yang contohnya diterapkan oleh teknik-teknik seperti kartu skor berimbang (BSC, balanced score card). KPI berbeda tergantung sifat dan strategi organisasi. KPI merupakan bagian kunci suatu sasaran terukur yang terdiri dari arahan, KPI, tolok ukur, target, serta kerangka waktu [3].

C. Analytical Hierarchy Process

Analytic Hierarchy Process (AHP) telah diterima sebagai model pengambilan keputusan yang bersifat multikriteria, oleh orang-orang akademik maupun praktisi. Kriteria-kriteria dibandingkan dalam bentuk perbandingan berpasangan, untuk membentuk suatu matriks preferensi, demikian pula halnya dengan alternatif-alternatif. Salah satu kehandalan AHP adalah dapat melakukan analisis secara simultan dan terintegrasi antara parameter parameter yang kualitatif atau bahkan yang ’intangible’ dan yang kuantitatif. AHP menggunakan struktur hierarki, matriks, dan algebra linier dalam memformulasikan prosedur pengambilan keputusan. Disamping itu, AHP juga menggunakan prinsip-prinsip eigenvector dan eigenvalue dalam proses pembobotan. Hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis [4].

Tahap-tahap atau prosedur AHP meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Mendefenisikan struktur hierarki masalah2. Penilaian kriteria dan alternatif dengan melakukan

perbandingan berpasangan.3. Membuat matriks berpasangan kriteria, Tabel 2

Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan.4. Membuat matriks berpasangan kriteria terhadap

kriteria5. Menjumlahkan matrik kolom6. Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan

cara membagi setiap nilai elemen kolom dengan jumlah matrik kolom

7. Menentukan prioritas kriteria jumlah baris (n kriteria)

8. Menghitung prioritas alternatif dengan membuat matrik berpasangan alternatif terhadap alternatif sebanyak jumlah kriteria.

9. Hitung konsistensi ........................ (1)

Keterangan : Y = perkalian antara matriks perbandingan dengan

bobotX = hasil matriks perbandingan normalisasin = jumlah baris / attribut

Konsisensi Indeks (CI) ...................... (2)

Keterangan : lmaks = nilai konsistensin = jumlah baris

10.Consistency Ratio (CR), merupakan pernyataan yang menyatakan seberapa besar derajat Inconsistency dari penetapan nilai perbandingan antar kriteria yang telah dibuat, yaitu :

...................... (3)

Keterangan :CR= Consistency RatioCI = Consistency IndexRI = Index RandomApabila nilai CR ≤ 0,10 maka data konsisten

dapat ditoleransi tetapi bila CR ≥ 0,10 maka data tidak konsisten dan perlu dilakukan revisi. Apabila nilai CR= 0, dapat dikatakan Perfectly Consistent.

Dasar berpikirnya metode AHP adalah proses membentuk skor secara numerik untuk menyusun rangking setiap alternatif keputusan berbasis pada bagaimana sebaiknya alternative itu dicocokkan dengan kriteria pembuat keputusan. Adapun struktur hirarki AHP ditampilkan pada gambar 7.

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 118 25/02/2016 9:58:35

Page 9: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....

119

Tabel 1. Daftar Random Index (RI)

Gambar 7. Struktur hirarki AHP

D. Aplikasi Turbo AHP

Aplikasi Turbo AHP yang fungsinya sama seperti aplikasi Expert Choice dengan tambahan fitur untuk manajemen model. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada pembuatan Aplikasi Turbo AHP adalah melakukan analisis metode AHP, kemudian merancang diagram UML, membuat physical database, merancang user interface aplikasi, setup project aplikasi menggunakan Netbeans IDE, konfigurasi Framework Code Igniter, membuat controller, model, dan view yang diperlukan.

Gambar 8. Tampilan aplikasi Turbo AHP

Turbo AHP adalah DSS Generator berbasis web yang dapat dimanfaatkan oleh decision maker sebagai alat bantu pengambilan keputusan terhadap suatu masalah berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dan kemungkinan alternatif solusi yang

dapat ditentukan sendiri oleh decision maker dengan menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process).

E. Unified Modelling Language

Unified Modelling Language (UML) merupakan kepanjangan dari Unified Modeling Language yaitu bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. Dapat dikatakan UML merupakan sebuah tool untuk membuat sebuah objek atau model untuk merancang dalam pembuatan software atau aplikasi yang berorientasi pada pada objek misalnya java dan yang lainnya dalam bentuk diagram.

UML adalah bahasa model standar untuk pengembangan cetak biru perangkat lunak. Bahasa model merupakan bahasa yang memiliki kamus kata dan aturan yang berpusat pada gambaran konseptual dan fisik dari suatu system. UML sebagai bahasa model menyatakan bagaimana membuat dan membaca model dengan benar, namun tidak menyatakan model apa yang harus dibuat dan kapan seharusnya dibuat.a. Peran UML

Beberapa peran UML antara lain,1. Visualisasi. Menggambarkan ide dalam notasi

dan semantik yang lebih mudah dipahami oleh siapapun.

2. Spesifikasi. Spesifikasi dari semua keputusan penting yaitu analisis, perancangan, dan penerapan yang harus diambil dalam pengembangan dan deployment sistem.

3. Konstruksi. UML bukan bahasa pemrograman visual. Model UML dapat dihubungkan secara langsung dengan beberapa bahasa pemrograman.a. Forward engineering: menghasilkan kode dari

model.b. Reverse engineering: membangun model dari

kode.4. Dokumentasi. UML mencakup dokumentasi

arsitektur sistem dan rincinya. b. Use case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Langkah pertama untuk analisis kebutuhan adalah mencari sesuatu yang berinteraksi dengan sistem. Dalam use case, sesuatu diluar sistem yang berinteraksi dengan sistem disebut actor. Actor class digunakan untuk memodelkan dan menyatakan

Tabel 1. Daftar Random Index (RI)

Ukuran Matriks Nilai RI

1,2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1,12 6 1,24 7 1,32 8 1,41 9 1,45 10 1,49 11 1,51 12 1,58

Tabel 2 Hasil Penilaian Alternative Penilaiaan Program Studi Kalbis Institute Dengan Aplikasi Turbo AHP

Program Studi Hasil

Penilaian Prioritas

Teknik Informatika

0.1971 1

Manajemen 0.1921 2 Sistem Informasi

0.1625 3

Ilmu Komunikasi

0.1422 4

Akuntansi S1 0.1152 5 Magister Manajemen

0.0959 6

Akuntansi D3 0.0949 7

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 119 25/02/2016 9:58:35

Page 10: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015

120

peran untuk “pemakai” dari sistem, termasuk manusia dan sistem lain. Simbol-simbol yang digunakan dalam Use case diagram ditunjukkan oleh tabel 3.Tabel 3 Simbol use case diagram

Karakteristik use case: a). Use cases adalah interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem, b). Use cases diprakarsai oleh actor dan mungkin melibatkan peran actor lain. Use cases harus menyediakan nilai minimal kepada satu actor, c). Use cases bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan khusus dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan, dan d). Use case class memiliki objek use case yang disebut skenario. Skenario menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.

F. Pengolahan Data Dengan Turbo AHP

Langkah-langkah dalam mengolah data menggunakan Turbo AHP adalah sebagai berikut,1. Create New Model

Menu Create New Model digunakan untuk membuat model baru. Untuk membuat model baru, pengguna harus mengisi form yang sudah disediakan dengan lengkap ditunjukkan gambar 9.2. Models Library

Menu Models Library menampilkan daftar semua model yang pernah dibuat oleh pengguna. Pada Models Library terdapat informasi seperti nama model, goal definition, kriteria, alternative, category model, dan tanggal pembuatan model tersebut. Model yang ingin ditampilkan juga dapat di filter berdasarkan category ataupun disortir berdasarkan nama model baik secara ascending atau descending. Dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 9 Create new model

Gambar 10 Models Library

a. Edit Model. Edit Model digunakan jika pengguna ingin merubah nama model, goal definition, dan category model.

Gambar 11 Edit model

b. Edit Kriteria dan Edit Alternative. Pengguna dapat mengubah nama kriteria dengan memilih action Edit Kriteria. Sedangkan action Edit Alternative digunakan untuk mengubah nama alternatif.

Gambar 12 Edit kriteria dan edit alternative

c. View QuestionnaireDengan memilih action View Questionnaire,

pengguna akan dialihkan ke halaman Questionnaire Manager. Pada halaman ini, terdapat daftar questionnaire berupa hasil kalkulasi dari tiap model yang dipilih. Pengguna dapat menghapus questionnaire dengan memilih action Delete Questionnaire. Pengguna juga dapat membuat questionnaire baru dengan menekan tombol Add New Questonnaire.

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 120 25/02/2016 9:58:35

Page 11: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....

121

Gambar 13 Questionnare manager

d. Delete ModelPengguna dapat menghapus model dengan

memilih action Delete Model pada halaman Models Library.

3. Add New QuestionnaireSetelah pengguna menekan tombol Add New

Questionnaire, pengguna akan dialihkan ke halaman Kriteria dan Alternative Preferences. Pada tahap ini penguna diharuskan memberi nilai bobot suatu kriteria terhadap kriteria lain dari skala 1-9. Pemberian nilai bobot ini untuk mengetahui tingkat kepentingan suatu kriteria terhadap kriteria lain.

Pengguna juga diharuskan memberikan nilai bobot suatu alternatif terhadap alternatif lain pada tiap-tiap kriteria.

Gambar 14 Kriteria preferences

4. Categories ManagerMenu Categories Manager menampilkan semua

daftar kategori model. Pada Categories Manager juga terdapat informasi jumlah model yang menggunakan kategori tersebut. Selain itu, pada menu ini pengguna juga dapat melakukan perubahan nama kategori dengan memilih action Edit Model, kemudian menambah kategori baru, dan menghapus kategori yang sudah ada.

Gambar 15 Categories manager

Gambar 16 Calculation result

5. Calculation ResultSetelah pengguna menekan tombol Compute

pada halaman Kriteria dan Alternative Preferences, pengguna akan dialihkan ke halaman Calculation Result. Halaman ini menampilkan hasil kalkulasi aplikasi Turbo AHP berdasarkan nilai bobot yang pengguna berikan pada kriteria dan alternatif di halaman Kriteria dan Alternative Preferences ditunjukkan pada gambar 16.6. Export Calculation Result to Excel Format

Klik tombol Export Your Decision to Excel Format. Kemudian akan muncul kotak konfirmasi download klik OK.

Gambar 17 Export calculation result to Excel format

Langkah selanjutnya adalah membuka file your_decision.xls yang sudah didownload.

Gambar 18 Hasil export Excel format

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 121 25/02/2016 9:58:36

Page 12: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015

122

Pada perhitungan dengan menggunakan aplikasi Turbo AHP penilaian prodi dengan menggunakan Turbo AHP diperoleh nilai untuk masing-masing program studi seperti terlihat pada tabel 2.Tabel 2 Hasil penilaian alternative penilaiaan Program Studi

Kalbis Institute dengan aplikasi Turbo AHP

IV. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap sistem pemilihan program studi terbaik pada Kalbis Institute bahwa sistem pemilihan tersebut masih dilakukan menggunakan bantuan Microsoft Excel. Untuk itu pada penelitian ini membuat pemilihan program studi dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam memilih program studi serta mengimplementasikan ke dalam aplikasi Turbo AHP berbasis web.

Berdasarkan hasil penelitian tentang sistem pendukung keputusan pemilihan program studi terbaik menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang diimplementasikan pada aplikasi Turbo AHP diperoleh hasil bahwa prioritas tertinggi adalah program studi Teknik Informatika dengan skor 0.1971 disusul Manajemen dengan skor 0.1921. Pada urutan ketiga adalah Sistem Informasi dengan skor 0.1625 disusul Ilmu Komunikasi dengan skor 0.1422. Pada urutan kelima adalah Akuntansi S1 dengan skor 0.1152 dan prioritas selanjutnya adalah Magister Manajemen dengan skor 0.0959 serta Akuntansi D3 dengan skor 0.0949. Sedangkan hasil penilaian dari biro penjamin mutu adalah program studi Teknik Informatika pada urutan pertama dengan total nilai 33, disusul urutan kedua adalah Manajemen dengan total nilai 28 dan yang ketiga adalah Sistem Informasi dengan total nilai 27.

Rekomendasi

Dari analisis yang dilakukan terhadap penelitian ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu

hasil perhitungan manual tidak tepat sesuai dengan hasil keluaran menggunakan aplikasi Turbo AHP. Oleh karena itu perlu ketelitian dalam menganalisis asumsi-asumsi atau algoritma yang digunakan dalam metode AHP. Dalam operasional sistem yang sudah dirancang agar berjalan dengan baik maka diperlukan suatu implementasi aplikasi proses seleksi pemilihan program studi dengan prosedur AHP.

V. DAFTAR RUJUKAN

[1] Mehariono. 2009. Pengukuran kinerja Berbasis Kompetensi. Ghalia Indonesia : Bogor.

[2] Saaty, 1990, “Multikriteria Decision Making :The Analytic Hierarchy process-Planing Prioroty Setting, Resource Allocation. McGraww-Hill, New York.

[3] Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Diterjemahkan oleh Peter R. Yosi Pasla, M.B.A. Jakarta : Erlangga.

[4] Thomas L. Saaty (2010), Analytic Hierarchy Process, Prosiding : Jurnal Vol. VI of the AHP Series, , 478 pp., RWS Publ., 2000 (revised). ISBN 0-9620317-6-3. Fakultas Teknik. 2008. Borang Akreditasi Program Studi SI Teknik Informatika Universitas Trunojoyo. Bangkalan.

[5] Yuwono, Sony, Edy Sukarno dan Muhammad Ichsan. 2006. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang berfokus pada strategi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.

[6] Roy, B., M. Paruccini, 1994, Multiple Kriteria Aid for Decision inEnvironmental Management, in: “Applying Multiple Kriteria Aid for Decision to Environmental Management”. Edit by M. Paruccini, EUROCOURSES: Environmental Management, Vol. 3, Kluwer Academic Publishers, Dordrecht, NL.

[7] Kustiyahningsih, Yeni., Handayani Thandrasa. 2005. “Perencanaan Arsitektur Enterprise dan sistem pengukuran kinerja dengan Balanced Score Card pada Institusi Pendidikan Tinggi”. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana V, ISBN 979-545-027-1

[8] Kustiyahningsih, Yeni, 2010. “Malcolm Baldrige Kriteria untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi berbasis Web”. Jurnal Teknika, Vol. 1 No. 1 2010, STT YPM, ISSN 7626348099

[9] Muslim, Erlinda dan Setio Agung Wibowo. 2006. Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan. Yogyakarta : Seminar on Application and Research in Industrial Technology.

[10] Rochmasari, Lia, dkk. 2010. “Penentuan Prioritas Usulan Sertifikasi Guru Dengan Metode AHP)”. Jurnal Teknologi Informasi, ISSN 1414-9999 Volume 6 Nomor1.

Tabel 1. Daftar Random Index (RI)

Ukuran Matriks Nilai RI

1,2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1,12 6 1,24 7 1,32 8 1,41 9 1,45 10 1,49 11 1,51 12 1,58

Tabel 2 Hasil Penilaian Alternative Penilaiaan Program Studi Kalbis Institute Dengan Aplikasi Turbo AHP

Program Studi Hasil

Penilaian Prioritas

Teknik Informatika

0.1971 1

Manajemen 0.1921 2 Sistem Informasi

0.1625 3

Ilmu Komunikasi

0.1422 4

Akuntansi S1 0.1152 5 Magister Manajemen

0.0959 6

Akuntansi D3 0.0949 7

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 122 25/02/2016 9:58:36

Page 13: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ...research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/E488CFX0CNYYALV6... · digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....

123

[11] Widiyanto, Suryawirawan. 2008. Aplikasi Metode Balanced Scorecard Untuk Pengukuran Kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi.

01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 123 25/02/2016 9:58:36