SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

30
Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 97 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK PRODUK LATULIPE YANG SESUAI DENGAN JENIS KULIT WAJAH PEREMPUAN INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE Maryani, Sayed Fachrurrazi Teknik Informatika, Sistem Informasi Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Jl. Cot Tgk Nie-Reulet, Aceh Utara, 141 Indonesia email :[email protected] ABSTRAK Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan dibadan, dimasukkan ke dalam metode promethee terbukti berhasil mempermudahkan konsumen dalam memilih kosmetik latulipe yang sesuai dengan jenis kulit wajah masing-masing penguna kosmetik latulipe. Dengan cara menentukan kriteria kulit wajah konsumen terlebih dahulu, maka akan keluar hasil keputusan kosmetik yang cocok untuk konsumen. Kriteria yang digunakan untuk pemilihan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah perempuan Indonesia adalah : Tipe kulit (Berminyak, Kering, Normal, Sensitif, Berjerawat), Warna Kulit (Putih, Gelap, Kuning Langsat, Sawo Matang), Harga (Mahal, Murah, sedang), Kualitas (Baik, Sedang, Kurang), JUmlah Produk (Sedikit, Banyak, Sedang), Efek Samping (sedang, Rendah), Ukurang Produk (Besar, Sedang, Kecil), Alternatif yang digunakan untuk pemilihan kosmetik latulipe yang sesuai dengan jenis kulit wajah perempuan Indonesia adalah Nomor Kosmetik, Nama Kosmetik, Harga Kosmetik, setelah aplikasi ini selesai diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pihak manajemen agar dapat mengetahui secara lebih rinci tentang pemilihan kosmetik latulipe yang sesuai dengan jenis kulit wajah, lebih mudah mengetahui kriteria konsumen, memudahkan manajemen untuk menentukan kosmetik latulipe apa yang cocok untuk jenis kulit wajah konsumen tersebut berdasarkan kriteria kulit wajah konsumen. Kata kunci: Persentase, Pemilihan kosmetik, Alternatif, Kriteria, Promethee.

Transcript of SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Page 1: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 97

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHANKOSMETIK PRODUK LATULIPE YANGSESUAI DENGAN JENIS KULIT WAJAH

PEREMPUAN INDONESIA MENGGUNAKANMETODE PROMETHEE

Maryani, Sayed FachrurraziTeknik Informatika, Sistem Informasi Universitas Malikussaleh

Lhokseumawe Jl. Cot Tgk Nie-Reulet, Aceh Utara, 141 Indonesiaemail :[email protected]

ABSTRAKKosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan,dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan dibadan, dimasukkan ke dalam metodepromethee terbukti berhasil mempermudahkan konsumen dalam memilih kosmetiklatulipe yang sesuai dengan jenis kulit wajah masing-masing penguna kosmetiklatulipe. Dengan cara menentukan kriteria kulit wajah konsumen terlebih dahulu,maka akan keluar hasil keputusan kosmetik yang cocok untuk konsumen. Kriteriayang digunakan untuk pemilihan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajahperempuan Indonesia adalah : Tipe kulit (Berminyak, Kering, Normal, Sensitif,Berjerawat), Warna Kulit (Putih, Gelap, Kuning Langsat, Sawo Matang), Harga(Mahal, Murah, sedang), Kualitas (Baik, Sedang, Kurang), JUmlah Produk(Sedikit, Banyak, Sedang), Efek Samping (sedang, Rendah), Ukurang Produk(Besar, Sedang, Kecil), Alternatif yang digunakan untuk pemilihan kosmetiklatulipe yang sesuai dengan jenis kulit wajah perempuan Indonesia adalah NomorKosmetik, Nama Kosmetik, Harga Kosmetik, setelah aplikasi ini selesai diharapkandapat memberikan kemudahan bagi pihak manajemen agar dapat mengetahuisecara lebih rinci tentang pemilihan kosmetik latulipe yang sesuai dengan jeniskulit wajah, lebih mudah mengetahui kriteria konsumen, memudahkan manajemenuntuk menentukan kosmetik latulipe apa yang cocok untuk jenis kulit wajahkonsumen tersebut berdasarkan kriteria kulit wajah konsumen.

Kata kunci: Persentase, Pemilihan kosmetik, Alternatif, Kriteria, Promethee.

Page 2: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

98 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

1.PendahuluanKosmetik sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu, dan

baru abad ke 19 mendapat perhatian khusus, yaitu selain untuk kecantikanjuga mempunyai fungsi untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetikserta industrinya baru di mulai secara besar-besaran pada abad ke 20 dankosmetik menjadi salah satu bagian dari dunia usaha. Dewasa ini, ternologikosmetik begitu maju dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat(pharmaceutical) atau dikenal dengan istilah kosmetik medis (cosmecueticals)Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmetikos’ yang mempunyai artiketerampilan menghias atau mengatur. Pengertian kosmetik dalamperaturan menkes RI no 445 tahun 1998.

Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan dayatarik tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu inginberpenampilan menarik, perawatan wajah merupakan kewajiban yangtidak bisa ditinggalkan. Selain untuk membuat penampilan menjadimenarik, perawatan wajah juga penting untuk kesehatan kulit wajah.Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan mengingatbanyaknya aktifitas yang dilakukan diluar rumah. Oleh karena itudiperlukan produk kosmetik untuk melindungi wajah dari asap kendaraanbermotor, polusi dan pengaruh sinar matahari secara langsung. Dalammengatasi masalah tersebut kaum pria maupun wanita selalu mencariproduk yang sesuai dengan jenis kulit dan terbaik untuk dirinya.

Produk kosmetik diperlukan tidak hanya oleh kaum wanita tetapijuga oleh kaum pria sejak lahir sampai akhir hayat. Produk kosmetik dapatdigunakan setiap hari sejak lahir sampai akhir hayat. Produk kosmetikdapat digunakan setiap hari maupun secara incidental atau berkala dandipakai diseluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tidaksemua bahan kosmetik cocok untuk setiap kondisi kulit, jika terjadi ketidakcocokan, akan timbul iritasi pada kulit. Oleh karena itu, perhatikankandungan bahan kimia yang tercantum di kemasan tiap-tiap produk.Dasar kosmetik biasanya terdiri dari bermacam-macam bahan dasar, bahanaktif dan bahan pelengkap. Bahan-bahan tersebut mempunyai anekafungsi antara lain sebagai solvent (pelarut), emulsier (pencampur),pengawet, adhesive (pelekat), pengencang, absortent (penyerap) dandesinfektan. Pada umumnya 95% dari kandungan kosmetik adalah bahandasar dan 5% bahan aktif atau kadang-kadang tidak mengandung bahanaktif. Hal ini mengandung arti bahwa kosmetik, sifat dan efeknya tidak

Page 3: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 99

ditentukan oleh bahan aktif tetapi terutama oleh bahan dasar kosmetikatersebut.

Memiliki kulit yang indah dan sehat adalah hasrat setiap orang.Tetapi bagi wanita memiliki kulit yang indah dan sehat saja tidaklahcukup, tentu harus diikuti penampilan wajah yang cantik dan menarik.Namuk kecantikan itu bisa dinilai sangat relatif. Di Indonesia, konsepkecantikan perempuan sering diidentikkan dengan kulit wajah yang putihmulus.

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secaralengkap mengenai permasalahan dalam penentuan kosmetik yang sesuaidengan jenis kulit wajah. Masyarakat (pengguna kosmetik) tidak bolehsalah dalam memilih kosmetik, karena bisa menjadi penyebab timbuhnyajerawat atau kulit yang memerah seperti terbakar matahari bahkan bisalebih parah jika didalam kosmetik tersebut mengandung merkuri, ini dapatmenyebabkan keracunan pada manusia. Dari hasil penelitian danpengamatan yang telah penulis lakukan, proses pemilihan kosmetik saatini yang dilakukan kebanyakan masyarakat umumnya dilakukan secaramanual, sehingga proses pemilihan kosmetik kurang akurat. Agar dapatmemilih kosmetik yang akurat dan sesuai dengan jenis kulit wajah makaharus sesuai.

Oleh karena jumlah kosmetik yang berbagai macam yang banyakjuga, maka perlu dibangun sebuah sistem pendukung keputusan yangakan membantu dalam penentuan pemilihan kosmetik yang sesuai denganjenis kulit wajah.

Dalam hal ini, penulis merasa bahwa dalam pemilihan kosmetikLatulipe yang tepat sasaran sangat diperlukan agar dapat membantukonsumen dan memutuskan untuk membeli produk kosmetik Latulipeyang sesuai dengan jenis kulit wajah bagus, aman bagi konsumen dalampengambilan keputusan pemilihan kosmetik latulipe denganmenggunakan metode promethee.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membangun suatusistem dan merencanakannya dalam bentuk penulisan sebuah skripsidengan judul” Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan KosmetikProduk Latulipe yang sesuai dengan Jenis Kulit Wajah PerempuanIndonesia Menggunakan Metode Promethee Sejahtera Swalayan KotaLhokseumawe.

Page 4: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

100 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

2.TINJAUAN PUSTAKA2.1Definisi Kosmetik

Menurut peraturan menteri kesehatan RI NO. 220/ menkes/per/XI/76, tanggal 6 september 1976 menyatakan bahwa: “Kosmetikadalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan,dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan dibadan, dimasukkan kedalam, dipergunakan pada bahan atau bagian badan manusia denganmaksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik ataumengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat (Tresna Pipin, 2011 ).

Peraturan materi kesehatan Ri No. 445/ Menkes/permenkes/1998adalah sebagai berikut. “Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yangsiap untuk digunakan pada bagian luar badan ( epidermis, rambut, kuku,bibir, dan organ kelamin bagian luar ). Gigi dan rongga mulut untukmembersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan,melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badantetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatupenyakit.

Berikut ini adalah kosmetika khusus untuk perawatan kulit wajahtidak bermasalah untuk sehari-hari maupun secara berkala. Kosmetikaperawatan sehari-hari terdiri atas pembersih, penyegar, dan pelembab.Sedangkan perawatan secara berkala ditambah skin peeling, masase krim,dan masker (Rahmawati Dewi, 2012).2.2 La Tulipe Cosmetiques.

Bunga tulip selalu mempercantik kulit para pemakai, sertamembuatnya selembut dan sekencang bunga tulip.” Begitulah konsepkecantikan La Tulipe Cosmetiguea. La tulipe Cosmetigues yang berdirisejak 1980, terus menerus berkembang. Tahun 1983 dimulai dengan homeindustry dan pada awalnya memproduksi kosmetik pembersih danpenyegar kemudian disusun pelembab lain-lain.

Hal ini terbukti dengan dipakainya produk-produk La tulipeCosmetiques oleh para ahli kecantikan dan dokter-dokter ahli dibidangkosmetika. Tahun 1987 mulai pindah dari home industry menjadi industrydan menempati tempat di jalan Rungkut Industri VIII No.26-28 Surabaya(kontrak) dengan nama PT. REMBAKA ( yang diambil dari bahasa jawayang berarti “berkembang bersama”). Di samping produk perawatanseperti tersebut diatas, La Tulipe Cosmetiques juga melengkapi produk-produk (Tresna Pipin, 2011):

Page 5: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 101

a. Skin Careb. Tata Rias Panggungc. Tata Rias Wajahd. Tata Rias Fantasi

2.3 Jenis Kulit WajahKulit dapat digolongkan dalam 5 macam jenis yang pokok sebagai berikut(Tresna Pipin, 2011):1. Kulit Berminyak2. Kulit Kering3. Kulit Normal4. Kulit Berjerawat5. Kulit Sensitip2.3.1 Faktor Yang Mempengaruhi Jenis KulitAda beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan jenis kulit, antara lainsebagai berikut (Tresna Pipin, 2011):1. .Usia

Usia dapat mempengaruhi perubahan jenis kulit seseorang. Suatucontoh, seseorang yang pada masa anak-anak mempunyai jenis kulitnormal setelah remaja kulinya menjadi berminyak. Demikian pula padamasa muda mempunyai jenis kulit berminyak setelah tua kulitnyamenjadi kering.

2.. Makanan dan MinumanPerubahan jenis kulit, dapat disebabkan jenis makanan yangdikonsumsi. Misalnya makanan berlemak, panas, pedas, atau minumanes dapat mengubah kulit dari normal menjadi berminyak. Sebaliknyamakan masam, minuman keras atau beralkohol dapat mengubah kulitnormal menjadi kering.

2.4 Pengertian SistemPengertian sistem secara umum, yaitu sebagai berikut

1. Setiap sistem terdiri dari berbagai unsur.2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

sistem yang bersangkutan.3. Unsur-unsur di dalam sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai

tujuan sistem.4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar

(Sutabri, 2012).

Page 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

102 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

Menurut Gordon B. Davis dalam (Hutahaean jeperson,2014),menyatakan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem yangabstrak adalah susunan gagasan-gagasan atau konsepsi yang teratur yangsaling bergantung. Sedangkan istem yang bersifat fisik adalah serangkaianunsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.4.1 Karakteristik SistemModel umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output.

Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhanamengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dankeluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristikatau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut biasadikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksudadalah sebagai berikut (Sutabri, 2012):1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,yang artinya saling bekerja sama memberikan suatu kesatuan,komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem ataubagian-bagian sari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistemdengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasansistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatukesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistemyang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifatmenguntungkan yang harus tetap dijada dan yang merugikan yangharus dijaga dan dikendalikan, kalou tidak akan mengganggukelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (Interface)Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satusubsitem dengan subsistem lainnya melalui penghubung inimemungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem kesubsistem lain. Keluaran (output) dari subsitem akan menjadimasukkan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.

Page 7: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 103

5. Masukan Sistem (Input)Masukan adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapatberupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signalinput) maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar sistemdapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untukdidpatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalahmaintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolahmenjadi informasi.Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yangberguna.

6. Keluaran Sistem (Output)Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dandiklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.Contoh computer menghasilkan panas yang merupakan sisapembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Sasaran Sistem (Objective)Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifatdeterministik.

2.5 Sistem Pendukung KeputusanDefinisi awal sistem pendukung keputusan (SPK) atau dikenal

dengan Decission support system (DSS) menunjukkan SPK sebagai sebuahsistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusanmanajerial. SPK dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi parapengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidakuntuk menggantikan penilaian mereka. SPK pada tahun 1970-an sebagaipengganti istilah Management Information Sytem (MIS), tetapi pada dasarnyaSPK merupakan pengambangan lebih lanjut dari MIS yang dirancangsedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya(Kenneth c, dkk, 2010):

Dengan maksud untuk mendukung pengambilan keputusanmemilih alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-modelpengambilan keputusan serta untuk menyelesaikan masalah-masalah yangbersifat terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur (Hutahaean ,Jeperson, 2014)Kerangka dasar pengambilan keputusan manajerial dalam tipe keputusandibagi menjadi :1. Terstruktur

Page 8: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

104 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

Berisi masalah rutin yang sering terjadi, solusinya adalah Standard danbaku. Prosedur yang berisi solusi terbaik dari pemecahan masalah yangada atau mendekati solusi standard. Teknologi yang digunakan SistemInformasi Manajemen (SIM) dan penelitian Operasional.

2. Tidak terstrukturBerisi masalah komplek menggunakan pemecahan masalah yang tidakstandard. Pencarian solusi ini melibatkan intuisi manusia sebagai basispembuat keputusan . teknologi yang digunakan adalah sistem pakar.

3. semi terstrukturmerupakan gabungan antara kaputusan terstruktur dengan tidakterstruktur , solusi masalah merupakan gabungan antara proseduresolusi standard dengan kemampuan individu manusia . pengambilankeputusan ini tidak hanya memberikan solusi tunggal tetapi jugamemberikan alternatif solusi.teknologi yang digunakan adalah SPK.

2.5.1 Karakteristik Sistem Pendukung KeputusanSPK, menurut tinjaun konotatif, merupakan system yang ditujukan

kepada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dengan penekanankarakteristik sebagai berikut (Magdalena Hilya, 2012)a. Berfokus pada keputusan, ditujukan pada manajer puncak dan

pengambil keputusan.b. Menekankan pasa fleksibilitas, adaptabilitas, dan respon yang cepat.c. Mampu mendukung berbagai gaya pengambilan keputusan dan

masing-masing pribadi manajer.

2.5.2 Komponen-Komponen SPKAplikasi SPK terdiri dari komponen-komponen berikut ini

(Sumiati, dkk, 2013)1. Subsistem manajemen data

Subsistem manajemen data mamasukkan satu database yang berisidata yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh parangkat lunak yangdisebut sistem manajemen database (DBMS). Subsistem manajemendata dapat diinterkonesikan dengan data werehouse perusahaan atausuatu instansi, suatu repository untuk data perusahaan atau suatuinstansi yang relevan untuk pengambilan keputusan. Biasanya datadisimpan atau diakses via server web database.

2. Subsistem manajemen model

Page 9: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 105

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan modelkeuangan, statistic, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnyayang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunakyang tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun model-model kustom juga dimasukkan. Perangkat lunak ini sering disebutmanajemen basis model. Komponen ini dapat dikoneksikankepenyimpanan korporat dan eksternal yang ada pada model. Sistemmanajemen dan metode solusi model diimplementasikan pada sistempengembangan web untuk berjalan pada server aplikasi.

3. Subsistem antarmuka pengguna.Penggunan berkomunikasi dengan dan memerintakan SPK melaluisubsistem ini. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan darisistem. Para peneliti managaskan bahwa beberapa kontribusi unik dariSPK berasal dari interaksi yang intensif antara computer dan pembuatkeputusan. Browser web memberikan struktur antarmuka pengunagrafis yang familiar dan konsisten bagi kebanyakan SPK.

4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuanSubsistem ini dapat mendukung semua subsitem lain atau bertindaksebagai suatu komponen independen. Ia memberikan inteligensi untukmemperbesar pengetahuan si pengambilan keputusan. Subsistem inidapat diinterkoneksikan dengan repository pengetahuan suatuperusahaan atau intansi ( bagian dari sistem manajemen pengetahuan),yang kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasionalpengetahuan dapat disediakan deserver web. Banyak metodekecerdasan tiruan diimplementasikan dalam sistem pengembanganweb dan mudah untuk diintegrasikan dengan komponen SPK lainnya.

2.5.3 Definisi Sistem Pendukung KeputusanKonsep Sistem Pendukung Keputusan pertama kali diperkenalkan

pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilahManagement Decision System. Konsep Pwndukung Keputusan ditandaidengan sistem interaktif berbasis computer yang membantu pengambilkeputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak terstruktur (Magdalena Hilyah, 2012).

Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahappengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilihdata yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam prosespengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.

Page 10: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

106 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

Menurut Simon (Suryadi dan Ramdhani, 2002, h.15-16) model yangmenggambarkan proses (Sumiati,dkk,2013).

pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitusebagai berikut.1. Intelligence

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian darilingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukandiperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengindentifikasimasalah.

2. DesignTahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, danmenganalisis alternatif tindakan yang bias dilakukan. Tahap inimeliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi danmenguji kelayakan solusi.

3. ChoicePada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatiftindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudiandiimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan. Meskipunimplementasi termasuk tahap ketiga, namun ada beberapa pihakberpendapat bahwa tahap ini perlu dipandang sebagai bagian yangterpisah guna menggambarkan hubungan antar fase secara lebihkomprehensif.

2.5.4 Definisi KeputusanKata keputusan sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan,

karena berhubungan dengan masalah-solusi. Definisi dari keputusan padaumumnya adalah pilihan (choise), yaitu pilihan dari dua atau lebihkemungkinan. Jika berhubungan dengan proses, maka keputusan adalahkeadaan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis yang diberi labelpengambilan keputusan. Keputusan dipandang sebagai proses karenaterdiri atas satu seri aktifitas yang berhubungan dan tidak hanya dianggapsebagai tindakan bijaksana, Dengan kata lain keputusan merupakankesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadisetelah kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan.

Bila dikaitkan dengan suatu organisasi, keputusan ini disebutdengan Sistem Keputusan. Dan sistem keputusan ini adalah salah satu

Page 11: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 107

bagian dari sistem organisasi. Keputusan dapat diklasifikasikan menjadi 3tingkat yaitu (Sumiati dkk, 2013) :1. Strategis, keputusan dengan cirri : ketidakpastian besar dan orientasi

masa depan.2. Taktir, keputusan dengan ciri : Berhubungan dengan aktifitas jangka

pendek dan alokasi sumber-sumber daya guna mencapai sasaran.3. Teknik, keputusan dengan cirri : Standard-Standard ditetapkan dan

bersifat deterministik, mengusahakan agar tugas specificdiimplementasikan dengan efektif dan efisien.

2.5.5 Proses Pengambilan KeputusanDalam proses pengambilan keputusan terdapat model proses

pengambilan keputusan yang terdiri dari empat fase, yaitu (Kenneth cdkk, 2010)1. Penelusuran (intellegence)

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian darilingkup Problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukandiperoleh diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikanmasalah.

2. Perancangan (Design)Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan danmenganalisis alternatif yang bisa di lakukan. Tahap ini meliputi prosesuntuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakansolusi.

Beberapa hal yang dilakukan dalam pembentukan model tahapperancangan diantaranya:

a. Strukturisasi modelb. Pemilihan Kriteria untuk evaluasi, termasuk penetapan tingkat

aspirasi untuk menetapkan suatu tujuan yang layak.c. Pengembangan alternatived. Memperkirakan hasil, dikaitkan dengan ketersediaan informasi yang

mempengaruhi ketidak pastian atau kapastian dari suatu hasil solusi.e. Pengukuran hasil penetapan skenario.

3. Pemilihan (Choise)Dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternative tindakanyang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudiandiimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

4. Implementasi (Implementation)

Page 12: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

108 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

Tahap ini sebenarnya adalah bagian dari tahap 3, tahap ini merupakanpelaksanaan dari keputusan yang diambil.

2.6 Pengertian InformasiInformasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau

diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi ataumengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yangmenerimanya mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diprosessedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yangmenggunakan data tersebut (Hutahaean Jeperson, 2014).

Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak adapilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan. Keputusan dapatberkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategisjangka panjang. Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam kontekspengambilan keputusan.

Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematikakomunikasi yang memberikan pandangan yang berguna bagi sisteminformasi, dimana konsep usia informasi menunjukkan hubungan Intervalinformasi, jenis data, dan penundaan pengolahan dalam menentukan usiainformasi (Sutabri, 2012).

2.7 PROMETHEE (Perference Ranking Organization Method forEnrichment Evaluation)Metode promethee termasuk kedalam kelompok pemecahan masalah

Multi kriteria Decision Making (MCDM) atau pengambilan keputusankriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat pentingdalam pengambilan keputusan atau suatu masalah yang memiliki lebihdari satu Kriteria ( multikriteria )( Dewi, dkk, 2013 ).

Menurut Brans dan Marcschal promethee yang merupakansingkatan dari Preference Rangking Organization Method for EnrichmentEvaluation adalah metode outranking yang menawarkan cara yang fleksibeldan sederhana kepada user (pembuat keputusan) untuk menganalisismasalah-masalah multikriteria. ( Dewi, dkk, 2013 ).

Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalamanalisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan,

Page 13: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 109

dan kestabilan. Dugaan dari dominasi Kriteria yang digunakan dalampromethee adalah penggunaan nilai dalam hubugan outranking (ArsitaReizha, 2013 ).

Ini adalah metode peringkat yang cukup sederhana dalam konsepdan aplikasi dibandingkan dengan metode lain untuk analisismultikriteria. Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatifyang telah ditetapkan berdasarkan pertimbangan (∀ i | fi (.) → R [realworld], dengan kaidah dasar :Max{f1(x),f2(x),f3(x),…,fj(x),…,fk(x)|xєR}………………………………..(2.1)( Reizha, Arsita, 2013 )

2.7.1 Dominasi KriteriaNilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria : f:K→ R

Untuk setiap alternatif a є K, f (a) merupakan evaluasi dari alternatiftersebut untuk suatu Kriteria. Pada saat dua alternatif tersebut untuk suatukriteria, pada saat dua alternatif di bandingkan, a, b є K, harus dapatditentukan perbandingan preferensinya.

Penyampaian intesitas (p) dari preferensi alternatif a terdapatalternatif b sedemikian rupa sehingga :

a. P (a,b) = 0, berarti tidak ada (indifferent) antara a dan b, atau tidakada preferensi dari a lebih baik dari b.

b. P (a,b) ~ o, berarti lemah preferensi dari a lebih baik dari b.c. P (a,b) ~ 1, berarti kuat preferensi dari a lebih baik dari b.d. P (a,b) = 1, berarti mutlak ini, fungsi preferensi dari a lebih baik dari

b.Dalam metode ini, fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsiyan berbeda antara dua evaluasi, sehingga : p (a,b) = p (f(a)-f(b).….(2.2)

2.7.2Kriteria Biasa (Usual Kriterian)H d =0 jika d ≤ 01 jika d > 0………………………………………………..(2.3)

Keterangan :H(d) = fungsi selisih kriteria antar alternatifd = selisih nilai criteria { d= f(a) - f(b) }

pada kasus ini, tidak ada beda (sama penting) antara a dan b jika danhanya jika f(a) = f(b); apabila kriteria pada masing-masing alternative

Page 14: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

110 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

memiliki nilai berbeda, pembuat keputusan membuat preferensi mutlakuntuk alternative memiliki nilai yang lebih baik.

2.7.3 Kriteria Quasi (Quasi Criterion)H d =0 jika d ≤ q1 jika d > q.............................................................................(2.4)

Keterangan :H(d) = fungsi selisih criteria antar alternative

d = selisih nilai kriteria { d =f(a)-f(b) }q = harus merupakan nilai tetap

Dua alternative memiliki preferensi yang sama penting selamaselisih atau nilai H(d) dari masing-masing alternatif untuk kriteria tertentutidak melebihi nilai q, dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing-masing alternatif melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak.Jika pembuat keputusan menggunakan criteria kuasi, maka harusmenentukan nilai q, dimana nilai ini dapat menjelaskan pengaruh yangsignifikan dari suatu kriteria.

2.7.4 Kriteria Dengan Preferensi LinierH(d)=0 jika d ≤ 0jika 0 ≤ d ≤ p1 jika d > ..................................................................................(2.5)

Keterangan :H(d) = fungsi selisih kriteria antar alternatif

d = selisih nilai Kriteria { d = f(a) – f(b) }p = nilai kecenderungan atas

Kriteria preferensi linier dapat menjelaskan bahwa selama nilaiselisih memiliki nilai yang lebih rendah dari p, preferensi dari pembuatkeputusan meningkat secara linier dengan nilai d. jika nilai d lebih besardibandingkan dengan nilai p, maka terjadi preferensi mutlak. Pada saatpembuat keputusan mengidentifikasi beberapa kriteria untuk tipe ini,harus ditentukan nilai dari kecenderungan atas (nilai p).

2.7.5 Kriteria Level (Level Criterion)

Page 15: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 111

H(d)=0 jika d ≤ q0,5 jika q < d ≤ p1 jika d > ................................................................................(2.6)

Keterangan :H(d) = fungsi selisih kriteria antar alternatif

d = selisih nilai Kriteria { d = f(a) – f(b) }p = nilai kecenderungan atasq = harus merupakan nilai yang tetap

Dalam kasus ini, kecenderungan tidak berbeda q dankecenderungan preferensi p adalah ditentukan secara simultan. Jika dberada diantara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah(H(d)= 0,5).

2.7.6 Kriteria dengan Preferensi Linier dan Area yang Tidak BerbedaH(d)=0 jika d ≤ qjika q < d ≤ p1 jika d > ...............................................................................(2.7)

Keterangan:H(d) = fungsi selisih kriteria antar alternatif

d = selisih nilai Kriteria { d = f(a) – f(b) }p = nilai kecenderungan atasq = harus merupakan nilai yang tetap

pada kasus ini, pengambil keputusan mempertimbangkanpeningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensimutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan p

2.7.7 Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion)H d =0 jika d ≤ 01 − e − jika d > 0……………………………………….(2.8)

Keterangan :H(d) = fungsi selisih kriteria antar alternatif

d = selisih nilai Kriteria { d = f(a) – f(b) }2.7.8 Indeks Preferensi Multikriteria

Indeks preferensi multi kriteria ditentukan berdasarkan rata-ratabobot dari fungsi preferensi pi.

Page 16: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

112 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

∅ , = πi ρi a, b : ∀a, b ∈A…………………….......................................(2.9)( , )merupakan intensitas preferensi pembuat keputusan yangmenyatakan bahwa alternatif a lebih baik dari alternatif b denganpertimbangan secara simultan dari keseluruh kriteria. Hal ini dapatdisajikan dengan nilai antara nilai 0 dan 1, dengan ketentuan sebagaiberikut :

Keterangan :, = 0 menunjukkan preferensi yang lemah untuk alternatif a> alternative b berdasarkan semua kriteria., = 1 menunjukkan preferensi yang kuat untuk alternatif a >alternatif b berdasarkan semua kriteria.Indeks preferensi ditentukan berdasarkan nilai hubungan

outranking pada sejumlah kriteria dari masing-masing alternatif. Hubunganini dapat disajikan sebagai grafik nilai outranking, node-nodenyamerupakan alternatif berdasarkan penilaian kriteria tertentu.

2.7.9 Promethee RankingPerhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilaiindeks :

a. Leaving flow=∑ ( , )∈ +……………………...............................................(2.10)b. Entering flow

- =∑ ( , )∈ ……………………................................................(2.11)c. Net flow= + − -( ) ………...................................................(2.12)Keterangan :, = menunjukkan preferensi bahwa alternatif lebih baik dari

alternative x., = menunjukkan preferensi bahwa alternative x lebih baikdari alternatif.

+ = Leaving flow, digunakan untuk penentukan urutanprioritas pada proses promethee I yang menggunakan urutanparsial.

Page 17: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 113

- = Entering flow, digunakan untuk penentukan urutanprioritas pada proses promethee I yang menggunakan urutanparsial.

= Net flow, digunakan untuk menghasilkan keputusan akhirpenentuan urutan dalam menyelesaikan masalah sehingga menghasilkanurutan lengkap.

2.8 Diagram Konteksmerupakan diagram tingkat atas dan merupakan diagram dari

sebuah yang menggam barkan aliran-aliran daya yang masuk dan keluardari sistem dan yang masuk dan keluar dari entitas luar.Hal yang harus diperhatikan ( Edi Doro, dkk, 2010 ):

1. Memberikan gambaran tentang seluruh sistem2. Yang memberikan masukan kesistem disebut source3. Terminal yang menerima keluaran disebut sink4. Hanya ada satu proses5. Tidak boleh ada data store

2.9 DFD (Data Flow Diagram)Pendekatan analisis terstruktur diperkenalkan oleh Demarco pada

tahun (1978) dan Gane Sarson pada tahun (1979) melalui buku metodologistruktur analisis dan desain sistem informasi. Mereka menyarankan untukmenggunakan data flow diagram (DFD) dalam menggambarkan ataumembuat membuat model sistem. Meskipun namanya data flow diagram,yang seakan-akan mencerminkan penekanan pada data, namunsebenarnya DFD lebih menekankan pada segi proses (Sutabri, 2012).

Adapun pengertian secara umum dari data flow diagram ini adalahsuatu network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi,manuallisasi, atau gabungan dari keduanya, yang pengambarannyadisusun dalam bentuk kumpulan komponen sistemyang salingberhubungan sesuai dengan aturan mainnya (Sutabri, 2012).2.10 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sekumpulan cara atauperalatan untuk mendeskripsikan data-data atau objek-objek yang dibuatberdasarkan dan berasal dari dunia nyata yang disebut entitas (entity) sertahubungan (relationship) antar entitas-entitas tersebut dengan menggunakan

Page 18: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

114 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

beberapa notasi. Komponen-komponen pembentuk ERD dapat di lihatpada tabel dibawah ini ( Edi Doro, dkk, 2010 ):2.11 Visual Basic 6.0

Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrogramankomputer, bahasa pemograman adalah peritah-peritah atau instruksi-instruksi yang dimegerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugastertentu. Visual Basic (yang sering disingkat dengan VB) selain disebutsebagai sebuah bahasa pemograman, juga sering disebut sebagai sarana(tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskanwindows. Beberapa kemampuan atau dari Visual Basic diantaraya adalah(Sophian Sophan, 2014):1. Untuk membuat program aplikasi berbasiskan windows.2. Untuk membuat objek-objek pembantu seperti misalnya control

ActiveX, file help, aplikasi internet dan sebagainya.3. Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir

berakhiran exe yang bersifat executable atau dapat langsung dijalankan.

2.12 MySQLMySQL adalah Relational Database Management sistem (RDBMS)

yang didistribusika secara gratis dibawak license GPL (general public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidakboleh dijadikan produk turunan tidak boleh dijadikan produk turunanyang bersifar close source atau komersial. MySQl sebenarnya merupakantutunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama yaitu, SQL(structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasiandatabase, terutama untuk pemilihan/seleksi dan pemasukan data, yangmemungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secaraotomatis (Rizkiyani Mutiara,2014):

Keandalam suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari carakerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah perintah SQL, yangdibuat oleh user maupun program program aplikasinya. Sebagai databaseserver, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan databaseserver lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yangdilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebihcepat dari postgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

Page 19: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 115

3. METODELOGI PENELITIAN3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan September s/d November2015 dan penelitian ini dilakukan di Sejahtera Swalayan LhokseumaweAceh Utara berlokasi di JL.Sukaramai no.92 Lhokseumawe.

3.2 Metode Pengumpulan Data3.2.1 Penelitian Lapangan

Penelitian dilakukan di Sejahtera Swalayan Lhokseumawe,penelitian ini dimaksud untuk memperoleh data primer, Datadikumpulkan dengan cara mempelajari data tertulis berupa prosedurkriteria pemilihan kosmetik latulipe dan persen kriteria maupun ketentuanalternatif hasil. Perkumpulan data ini yaitu dengan cara wawancaralangsung dengan pihak yang bertanggung jawab di Sejahtera SwalayanLhokseumawe.1. Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan, dilakukan dengan cara mengumpulkan danmembaca serta memahami referensi yang terkait mengenaipemilihan kosmetik latulipe juga mengumpulkan teori-teori daribeberapa sumber seperti buku, perpustakaan, artikel dan internet,jurnal dan referensi dari tugas akhir mahasiswa yang berkenaandengan metode Promethee.

2. WawancaraPengumpulan data yang dilakukan penulis dalam menunjangkelengkapan data melalui metode wawancara atau interview.Penulis melakukan Tanya jawab dengan pihak yang bertanggungjawab dalam penentuan pemilihan kosmetik latulipe yang sesuaidengan jenis kulit wajah Indonesia.

3. ObservasiMetode yang akan digunakan dalam pengumpulan data tidakhanya dengan studi kepustakaan atau interview tetapi juga melaluimetode observasi. Penulis mencari data-data yang dibutuhkandalam pembuatan aplikasi database yang akan penulis bangundengan melakukan survei di Sejahtera Swalayan Lhokseumawe.

4. Merancang program/aplikasiPada tahapan ini penulis melakukan perancangan sebuahaplikasi/program Disini penulis merancang program agar dapatmenyelesaikan sistem pendukung keputusan pemilihan kosmetik

Page 20: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

116 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

latulipe yang sesuai dengan jenis kulit wajah Indonesia denganmenggunakan metode promethee. Langkah pertama dalamperancangan program ini adalah merancang proses kerja sistemdengan menggunakan DFD yang menjelaskan secara rinci proses-proses yang akan dilakukan program dalam menghasilkan sebuahkeputusan. Selanjutnya merancang bentuk tampilan program (userinterface)

5. Melakukan pengujian program/testingTahapan akhir adalah melakukan debugging atau testing programdalam hal ini penulis melakukan serangkaian tes terhadap rogramyang telah dibuat. Tes program bertujuan untuk mendapatkankesalahan-kesalahan (trouble) sehingga kesalahan dapat segeradiperbaiki.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ( Software)Perangkat lunak merupakan salah satu factor yang menunjang

untuk membuat dan merancang sebuah sistem. Perangkat lunak berfungsisebagai pengolah data. Perangkat lunak yang digunakan padaperancangan sistem ini adalah:

a. Sistem Operasi yang digunakan Microsoft windows 7 Ultimateb. Microsoft Office Word 2007c. Database sistem menggunakan MYSQL Databased. Program Aplikasi Visual basic 6.0

3.2.3 Langkah-Langkah Yang DigunakanLangkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai

berikut:1. Pengumpulan data

Dalam penelitian ini data yang digunakan diperoleh dari orang –orang yang bertanggung jawab memberikan data. Data yangdiberikan adalah data tentang pemilihan kosmetik latulipe yangsesuai dengan jenis kulit wajah.

2. Analisis dataDalam tahap ini dilakukan pemisahan data sesuai kebutuhanpenelitian yang diperoleh dari orang-orang yang bertanggungjawab.

3. Perancangan database

Page 21: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 117

Pada tahap ini penulis menyusun sebuah database untukmenyimpan data yang diinput. Adapun rancangan database yangdigunakan adalah database berbasis MySQL.

4. Perancangan interfaceDalam tahap ini penulis melakukan perancangan interface denganmenggunakan bahasa pemograman Visual basic 6.0

5. ImplementasiPada tahap ini dilakukan pengkodean untuk mengimplementasikanperancangan aplikasi sistem pendukung keputusan kedalambahasa pemograman Visual basic 6.0.

6. Pengujian dilakukan dengan mencoba secara detail aplikasi yangditampilkan oleh interface.

3.4 Analisis Kebutuhan ProsesPemrosesan dilakukan oleh sistem setelah menerima data masukan

dari user. Data tersebut diproses untuk memperoleh hasil denganberpedoman pada aturan-aturan tertentu.

3.5 Skema Sistem Secara Keseluruhan

Gambar 3.1 : Skema system

Page 22: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

118 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

4.HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 ANALISA SISTEM4.1.1 Analisa Sistem Lama

Dalam proses perancangan sistem yang berbasis komputer, analisismasalah memegang peranan penting dalam membuat rincian aplikasi yangakan dikembangkan, analisis masalah merupakan langkah pemahamanpersoalan sebelum mengambil tindakan atau keputusan penyelesaianakhir.

Sistem pengambilan keputusan pemilihan kosmetik latulipe yangsesuai dengan jenis kulit wajah Indonesia menggunakan metodepromethee Sejahtera swalayan Lhokseumawe selama menjual Kosmetikberdasarkan permintaan konsumen, namun kendala tersebut adalahkurang efisien karena produk kosmetik dengan berbagai macam fungsidan kegunaan kosmetik, maka salah penggunaan kurang cocok untukperawatan wajah.

4.1.2 Analisa Sistem Yang Akan DikembangkanMengingat pentingnya kosmetik bagi kaum hawa maka, wanita

Indonesia perlu memperhias wajah dengan tujuan mempercantik diri agartercapai tujuan, maka perlu di sejahtera swalayan kota Lhokseumaweuntuk membuat aplikasi sistem keputusan pemilihan produk kosmetiklatulipe yang mampu memberikan produk yang cocok berdasarkan kulitIndonesia, dengan demikian maka usaha sejahtera swalaya kotaLhokseumawe dapat berkembang dengan baik, dan mampu bersaing didunia pemasaran produk.

4.2 PERANCANGAN SISTEMTahap perancangan sistem pada pengembangan sistem keputusan

adalah tahap penggambaran sistem yang akan dibuat perancangan sistemmemiliki peranan yang sangat penting, karena memberikan gambaranyang jelas terhadap data yang diproses didalam sistem, juga memberikangambaran bagaimana antar muka Sistem pengambilan keputusanpemilihan kosmetik latulipe yang sesuai dengan jenis kulit wajahIndonesia menggunakan metode promethee Sejahtera swalayan kotaLhokseumawe.

Page 23: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 119

4.2.1 Diagram KonteksPada perancangan konteks diagram merupakan sebuah diagram

yang menggambarkan suatu arus data sistem, untuk memahami suatusistem yang menggambarkan secara keseluruhan. Adapun diagramkonteks ini menjelaskan gambaran umum penerapan sistem. Sistempengambilan keputusan pemilihan kosmetik latulipe yang sesuai denganjenis kulit wajah Indonesia menggunakan metode promethee Sejahteraswalayan Lhokseumawe sebagai berikut

Gambar 4.1 Diagram Konteks

4.3 DATA FLOW DIAGRAM (DFD)Pada Data Flow Diagram (DFD) ini menjelaskan cara kerja proses

fungsional sistem secara terperinci yang menghubungkan antara bagianyang satu dengan bagian yang lainnya.4.3.1 DFD (Data Flow Diagram) Level 0 Keseluruhan

Pada perancangan data flow diagram di atas menggambarkansecara mendetail, misalnya admin melakukan penginputan pada prosesmengolah data kosmetik, data konsumen, dan keputusan penentuanpemilihan prodak latulipe..

Page 24: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

120 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

Gambar 4.2 Data Flow Diagram Level 0 Keseluruhan

4.3.2 LoginLogin berfungsi untuk masuk ke program input dan laporan, cara

kerja form login yaitu dengan cara mengisikan username dan password yangsesuai lalu klik login disini. Lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.3.2dibawah ini:

Gambar 4.3 Login

Page 25: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 121

4.3.3 Tampilan Menu UtamaMenu utama merupakan form pemanggil ( first project ) dimana dari

menu utama ini kita dapat membuka semua form input, kelola user, ataulaporan yang kita inginkan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.9dibawah ini:

Gambar4.4 Menu Utama

Form menu utama terdiri dari beberapa form lagi sebagai berikut :1. Form kosmetik2. Form konsumen3. Form keputusan4. Form kelola user5. Laporan

4.3.4 Input Data KosmetikInput data Kosmetik dapat ditampilkan melalui menu Form utama

> form input data kosmetik. Form ini digunakan untuk menginput,mengoreksi, menghapus, dan menyimpan data Konsumen Kosmetik. Formdirelasikan pada form Konsumen, dan form keputusan. Untuk lebih jelasbisa dilhat pada gambar 4.10 dibawah ini :

Page 26: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

122 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

Gambar 4.5 Data Kosmetik

Cara kerja form data Kosmetik pertama masukan nomor Kosmetik,nama Kosmetik, hingga kriteria kosmetik. Klik simpan untuk menyimpan,klik tambah untuk menambah data baru, klik hapus untuk menghapus,klik edit untuk memperbaharui data.

4.3.5 Input Data KonsumenInput data konsumen dapat ditampilkan melalui menu Form

utama > form input data Konsumen. Form ini digunakan untukmenginput, mengoreksi, menghapus, menyimpan dan mencari dataKonsumen. Form ini memiliki primary key pada nomor konsumen. Untuklebih jelas dapat dilihat pada gambar 4..3.5 berikut :

Gambar 4.6 Data Konsumen

Page 27: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 123

Cara kerja form Input data Konsumen pertama masukan datakonsumen,. Klik simpan untuk menyimpan, klik tambah untuk menambahdata baru, klik hapus untuk menghapus, klik edit untuk memperbaharuidata, klik cari untuk memanggil data. Data Konsumen ini merupakan dataKonsumen , yang mana data ini akan digunakan untuk melakukankeputusan pemilihan kosmetik yang cocok untuk konsumen. Setelahmenginput data Konsumen akan kembali ke halaman utama.

4.3.6 Input Data KeputusanInput cek data Keputusan dapat ditampilkan melalui menu Form

utama > Keputusan. Pada form ini digunakan untuk menginput ataumemilih data hasil keputusan Konsumen . Klik hapus untuk menghapus,klik simpan, untuk menyimpan. Untuk lebih jelas dapat dilihat padagambar 4.12 berikut :

Gambar 4.7 Cek Data Keputusan

4.3.7 Ubah User AdminUntuk memanggil form ini dapat dilakukan melalui menu Form

utama > User. Form ini digunakan untuk mengubah atau membuat hakakses login. Untuk gambar form admin dapat dilihat pada gambar 4.13dibawah ini:

Page 28: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

124 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

Gambar 4.8 Hak User Admin

4.3.8 Laporan Hasil Data KeputusanBerikut adalah tampilan dari laporan data hasil keputusan

pemilihan produk kosmetik yang cocok :

Gambar 4.9 Laporan Data keputusanInterpretasi :

Dari hasil aplikasi pemilihan produk latulipe pada konsumenperempuan aceh dikota lhokseumawe memilih jenis kosmetik latulipediperoleh keputusan bahwa dengan pemintaan harga kosmetik jenislatulipe seharga RP 65.000 dengan tipe kulit berjerawat, warna kulit gelap,kualitas sedang, jumlah produk banyak karena permintaan konsumendalam jumlah banyak, dengan efek samping bagi konsumen kategorisedang, ukuran produk yang kecil maka konsumen dianjurkan untukmenggunakan produk latulipe Sunccreen Gel 25 dengan harga Rp 22.300,memperoleh rangking pertama produk latulipe yang tepat.

Page 29: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee 125

KESIMPULANDalam pembuatan dan penyelesaian tugas akhir yang

berjudul“Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kosmetik ProdukLatulipe yang sesuai dengan Jenis Kulit Wajah Indonesia MenggunakanMetode Promethee Sejahtera Swalayan Kota Lhokseumawe” ini dapatditarik kesimpulan antara lain:1. Metode promethee terbukti berhasil mempermudahkan konsumen da

lammemilih kosmetik latulipe yang sesuai dengan jenis kulit wajahmasing-masingpenguna kosmetik latulipe. Dengan cara menentukan kriteria kulit wajah konsumen terlebih dahulu, maka akan keluar hasil keputusankosmetik yang cocok untuk konsumen,

2. Berdasarkan hasil pengujian, sistem pengambilan keputusanpemilihan kosmetik latulipe yang sesuai dengan jenis kulit wajahperempuan Indonesia berguna untuk membantu danmempermudah konsumen dalam memilih kosmetik latulipe yangsesuai dengan jenis kulit masing-masing peguna kosmetik latulipe.

SARANPenelitian yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari kekurangan dan

kelemahan. Oleh karena itu, untuk kebaikan pengembangan sistem lebihlanjut, makan penulis menyarankan beberapa hal diantaranya :1. Perlu ada pengembagan lanjutan untuk dipeluas objek yang berbeda,

misalnya pemilihan jenis produk kosmetik yang lainya.2. Dapat dikembangkan lebih banyak dengan menggunakan bahasa

pemograman php sehingga konsumen lebih interaktif, memilih danmudah dalam menerapkan aplikasi sistem yang dibuat.

Page 30: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOSMETIK …

Jurnal Sistem Informasi ISSN : 2598-599X

126 .. SPK Pemilihan kosmetik produk latulipe menggunakan Metode Promethee.

DAFTAR PUSTAKAArsita Reizha. 2013. Sistem pendukung keputusan penerima jaminan kesehatanmasyarakat ( jamkesmas) dengan metode promethee ( Studi kasus : Tegar sarimandala-1)

Edi Doro, dkk. 2010. Analisis Data dengan Menggunakan ERD dan ModelKonseptual Data Warehouse. Universitas Kristen Marantha.Bandung. Vol. 5, Juni 2010.

Dewi, dkk. 2013. Sistem pendukung keputusan penentuan siswa penerimabeasiswa dengan Metode Promethee (Studi kasus: SMP penguruan kebangsaanmedan)

Hutahaean Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta

Kenneth C. dkk. 2010. Sistem Informasi Manajemen (Mengelola PerusahaanDigital):ANDI.Magdalena Hilyah. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Untuk MenetukanMahasiswa Lulusan Terbaik Di Perguruan Tinggi (Studi Kasus Stmik ATMALuhur Pangkalpinang).Sumiati, dkk. 2013. Sistem pendukung keputusan dalam menentukan penilaiankinerja dosen dengan metode fuzzy database model mandani.

Rahmawati Dewi. 2012. Hubungan perawatan kulit wajah dengan timbulnyaakne vulgaris.

Rizkiyani Mutiara.2014. Penerapan forcesting methods untuk meningkatkanstrategi dalam sistem penjualan ponsel pada sarang cell semerang.

Sutabri, T. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.

Sophian Sophan. 2014. Pengimplementasian Dan Perancangan Sistem Informasipenjualan dan pengendalian stok barang pada toko swastika servis (ss) bangunandengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0 didukung dengandatabase MySQl.Tresna Pipin. 2011. Perawatan Kulit Wajah (Facial). Jakarta:parisade