Sistem Pendukung Keputusan · Parjono adalah pemuda desa yg culun namun cerdas, sehingga bisa masuk...
Transcript of Sistem Pendukung Keputusan · Parjono adalah pemuda desa yg culun namun cerdas, sehingga bisa masuk...
Sistem
Pendukung KeputusanSistem
Pendukung Keputusan
Evangs Mailoa (evangsmailoa.wordpress.com)Fakultas Teknologi Informasi UKSW
Contoh Penerapan AHP dalam SIG
Parjono adalah pemuda desa yg culun namun cerdas, sehingga
bisa masuk ITB. Setelah mendapat Mata Kuliah Sistem
Pendukung Keputusan (SPK), dia mempunyai strategi dalam
memilih cewek.
Ada 3 kriteria wanita idamannya.
Cantik : Parjono menilai kecantikan adalah modal utama,
yang diliat dari wajah, kulit, serta body yg ehmmm.
Humoris : Enak diajak bercanda, ngobrol juga nyambung.
Cerdas : Parjono cukup ngeliat IQ-nya
Tahap pertama yaitu menyusun persoalan
dalam bentuk hirarki.
Wanita Idaman
Cantik Humoris Cerdas
Fatimah
Titin
Ningsih
Veronika
Fatimah
Titin
Ningsih
Veronika
Fatimah
Titin
Ningsih
Veronika
Menurut Parjono, perbandingan bobot tiap kriteria berbeda
dengan penjelasan sbb:
1. Cantik 2x lebih penting daripada Humoris.
2. Humoris 3x lebih penting daripada Cerdas.
3. Cantik 4x lebih penting daripada Cerdas.
Ternyata Parjono galau (ga konsisten nih) dalam memberikan
bobot pada no.3, seharusnya Cantik 6x lebih penting
daripada cerdas berdasarkan kelipatan bobot no.1 & 2!
Gak apa-apa, justru inilah kelebihan Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) untuk kriteria majemuk dengan metode
AHP. AHP mampu membandingkan tiap pasang kriteria,
meski bobotnya tidak konsisten.
Tahap kedua yaitu menyusun matriks
berpasangan.
KRITERIA Humoris Cantik Cerdas
Humoris 1/1 1/2 3/1
Cantik 2/1 1/1 4/1
Cerdas 1/3 1/4 1/1
Jumlah 3.33 1.75 8.00
Scales in pairwise comparisons (Adapted from Saaty 1980)
Tahap ketiga yaitu menghitung priority vector.
KRITERIA Humoris Cantik CerdasPriority Vector
Humoris 1.00 0.50 3.00 0.3202Cantik 2.00 1.00 4.00 0.5571Cerdas 0.33 0.25 1.00 0.1226Jumlah 3.33 1.75 8.00 1.00
Parjono kemudian melakukan review stok cewek-cewek
yang sudah dia lakukan PDKT,
yaitu: Mbak Fatima, Ningsih, Titin dan Veronika.
Kecantikan:
Fatima, meski namanya jadul, dia cantik, mirip Rianti
Catwright. Fatima 2x lebih cantik dari Ningsih, 5x lebih
cantik dari Titin, namun kalo diliat-liat denganVeronika, kok
sama ya!? Ningsih lebih cantik 3x dari Titin, dan secara
mengejutkan Parjono menilai Ningsih yang mirip Bunga
Zaenal dan lebih manis sehingga nilainya 2x lebih cantik
dibandingVeronika. Terakhir Titin yang paling pas-pasan
kecantikannya hanya 1/4-nya Veronika.
Tahap keempat yaitu membuat pairwise
comparison matrix untuk kriteria cantik.
Kecantikan Fatimah Ningsih Titin VeronikaPriority Vector
Fatimah 1.00 2.00 5.00 1.00 0.3780Ningsih 0.50 1.00 3.00 2.00 0.2869Titin 0.20 0.33 1.00 0.25 0.0742Veronika 1.00 0.50 4.00 1.00 0.2609
Jumlah 2.70 3.83 13.00 4.25
Humoris:
Fatima anak rumahan dan pendiam, 1/4 humorisnya
dibanding Ningsih yang aktif di unit kegiatan mahasiswa, 1/6
humorisnya dibandingVeronika yang kuliah jurusan SBM
(Sekolah Bisnis Manajemen) ITB yg isinya anak-anak gaul n
borju, tetapi fatima 4x lebih humoris dibanding Titin. Titin
pemurung. Ningsih 4x humoris dibanding Titin, tetapi ga da
apa2-nya dibandingVeronika, hanya 1/6x, karena veronika
anaknya memang sok akrab dan gak serius. Parjono menilai
Titin hanya 1/5 humoris dibandingVeronika.
Tahap kelima yaitu membuat pairwise
comparison matrix untuk kriteria humoris.
Humoris Fatimah Ningsih Titin VeronikaPriority Vector
Fatimah 1.00 0.25 4.00 0.17 0.1290Ningsih 4.00 1.00 4.00 0.17 0.2207Titin 0.25 0.25 1.00 0.20 0.0642Veronika 6.00 6.00 5.00 1.00 0.5850
Jumlah 11.25 7.50 14.00 1.54
Tahap keenam yaitu membuat pairwise
comparison matrix untuk kriteria cerdas.
Kecerdasan IQ Priority VectorFatimah 136.00 0.3009Ningsih 108.00 0.2389Titin 96.00 0.2124Veronika 112.00 0.2478
Jumlah 452.00
Tahap ketujuh yaitu membuat perhitungan akhir!
Weight dan Composite Weight!
Wanita Idaman
Cantik =
0,56
Humoris =
0,32
Cerdas =
0,12
Fatimah = 0,38
Titin = 0,07
Ningsih = 0,29
Veronika = 0,26
Fatimah = 0,13
Titin = 0,06
Ningsih = 0,22
Veronika = 0,59
Fatimah = 0,30
Titin = 0,21
Ningsih = 0,24
Veronika = 0,25
Nilai/Composite Weight
= (bobot_cantik * nilai_calon_unt_kriteria_cantik) +
(bobot_humoris * nilai_calon_untuk_kriteria_humoris) +
(bobot_cerdas * nilai_calon_untuk_kriteria_cerdas)
Fatima = (0,56 * 0,38) + (0,32 * 0,13) + (0,12 * 0,30) = 0,29
Ningsih = (0,56 * 0,29) + (0,32 * 0,22) + (0,12 * 0,24) = 0,26
Titin = (0,56 * 0,07) + (0,32 * 0,06) + (0,12 * 0,21) = 0,09
Veronika = (0,56 * 0,26) + (0,32 * 0,59) + (0,12 * 0,25) = 0,36
Jadi disarankan untuk kang Parjono supaya segera nembak mbak Veronika
sebelum diambil orang….
Ingat!
Perhitungan NILAI dan BOBOT
di dalam Excel sama seperti
Weight dan Composite Weight!
Selamat mencoba
References
Al Harbi K.M.A.S. (1999), Application of AHP in Project Management, International
Journal of Project Management, 19, 19-27.
Haas R., Meixner, O., (2009) An Illustrated Guide to the Analytic Hierarchy Process,
Lecture Notes, Institute of Marketing & Innovation, University of Natural
Resources, retrieved from http://www.boku.ac.at/mi/ on October 2009.
Saaty, T.L., Vargas, L.G., (2001), Models, Methods, Concepts & Applications of the
Analytic Hierarchy Process, Kluwer’s Academic Publishers, Boston, USA.
Brans, J.P., Mareschal, B., (2010) “How to Decide with Promethee, retrieved from
http://www.visualdecision.com on October 2010.
Contoh soal cerita dari
http://bangded.blogspot.com/2011/04/apa-itu-ahp-analytic-hierarchy-process.html
Mau bertanya?