Sistem Pemerintahan Past Kuba

43
BAB II ISI 2.1 Sistem Pemerintahan Kuba Secara sederhana Sosialisme diartikan kepemilikan bersama sarana-sarana produksi dan pembatasan kepemilikan pribadi atau swasta terhadap sarana tersebut. Sosialisme adalah sistem ekonomi berfilosofi sosio-politik yang berlandaskan pada perluasaan kepemilikan negara dan penghapusan kepemilikan swasta. Tujuannya, menghindari terulangnya keburukan sistem kapitalisme dan kesewenang- wenangan para pemilik modal, menghilangkan perbedaan tingkatan sosial masyarakat dan menjamin keadilan sosial -dalam anggapan mereka dalam pembagian sumber daya alam suatu bangsa. Penghapusan kepemilikan swasta secara keseluruhan maupun sebagian, negara punya hak milik dan bertanggung jawab terhadap sarana produksi dengan menetapkan beberapa kebijakan yang membatasi kepemilikan swasta. Dan yang lebih ekstrim lagi, penghapusan hak pewarisan harta kekayaan.Persamaan kedudukan manusia, tanpa memandang potensi dan kapasitas mereka yang berbeda dalam lapangan pekerjaan, pendidikan, perumahan dan proteksi social, karena negara menanggung semua beban hidup masing-masing individu.Negara berhak melakukan intervensi kehidupan perekonomian dan menentukan arah perekonomian nasional dengan menetapkan sumber barang dan harga jual sesuai kepentingan dan

Transcript of Sistem Pemerintahan Past Kuba

Page 1: Sistem Pemerintahan Past Kuba

BAB II

ISI

2.1 Sistem Pemerintahan Kuba

Secara sederhana Sosialisme diartikan kepemilikan bersama sarana-sarana produksi

dan pembatasan kepemilikan pribadi atau swasta terhadap sarana tersebut.

Sosialisme adalah sistem ekonomi berfilosofi sosio-politik yang berlandaskan pada

perluasaan kepemilikan negara dan penghapusan kepemilikan swasta. Tujuannya,

menghindari terulangnya keburukan sistem kapitalisme dan kesewenang-wenangan para

pemilik modal, menghilangkan perbedaan tingkatan sosial masyarakat dan menjamin

keadilan sosial -dalam anggapan mereka dalam pembagian sumber daya alam suatu bangsa.

Penghapusan kepemilikan swasta secara keseluruhan maupun sebagian, negara punya

hak milik dan bertanggung jawab terhadap sarana produksi dengan menetapkan beberapa

kebijakan yang membatasi kepemilikan swasta. Dan yang lebih ekstrim lagi, penghapusan

hak pewarisan harta kekayaan.Persamaan kedudukan manusia, tanpa memandang potensi

dan kapasitas mereka yang berbeda dalam lapangan pekerjaan, pendidikan, perumahan dan

proteksi social, karena negara menanggung semua beban hidup masing-masing

individu.Negara berhak melakukan intervensi kehidupan perekonomian dan menentukan arah

perekonomian nasional dengan menetapkan sumber barang dan harga jual sesuai kepentingan

dan urusan negara (ekonomi terpimpin).Otoritas golongan proletar seperti para petani dalam

menentukan kebijakan pemerintahan karena mereka merupakan tulang punggung sumber

produksi negara. Pemberian limit kebebasan kepemilikan pihak swasta dan melarang keluar

dari ideologi pemaksaan negara terhadap kebijakan perekonomian. Kebebasan pemakaian

fasilitas umum dan sarana kesehatan serta seruan guna menghargai semua jenis profesi

apapun

* Komparasi Sosialisme dan Kapitalisme

* Para sosialis berasumsi, bahwa mereka telah menyelamatkan dunia dari cengkeraman

pemahaman kaum kapitalis dengan konsep mengedepankan kepentingan umum

daripada kepentingan pribadi. Sosialisme memiliki beberapa\keungulan.

* Larangan kesewenang-wenangan individu dan swasta .

Page 2: Sistem Pemerintahan Past Kuba

* Menghilangkan perbedaan strata sosial dalam masyarakat karena semua orang

berkedudukansama .

* Negara menjamin lapangan pekerjaan bagi setiap warganya sehingga masalah

pengangguran bisa diatasi .

* Meninggikan nilai kebersamaan dan spirit koperatif, meninggalkan semua pertikaian,

memperhatikan kepentingan umum, mencegah kekacauan ideologi dan pluralisme .

* Negara bertanggung jawab memberikan jaminan batas minimum penghasilan guna

pemenuhan kebutuhan pokok setiap warga negara tanpa terkecuali , larangan hidup

berfoya-foya dalam pemakaian fasilitas luks.

2.1.1 Kekurangan Nyata Sosialisme Sistem sosialisme

Terlalu “hiper” mementingkan kemaslahatan umum dibanding kebebasan pribadi.

Akibatnya, negara ibarat penjara besar yang dipimpin oleh sekelompok orang, gerak-gerik

warga negara dibatasi, mereka hanya bekerja untuk bisa makan dan tidak disediakan ruang

guna mengekspresikan pendapat, ide dan gagasan apalagi merancang pemberontakan.

Kehidupan manusia tidak akan berjalan mulus jika diatur oleh sistem seperti ini, buktinya

telah banyak negara penganut sistem ini yang hancur –khususnya ekstrimis-, semua warga

telah menyadari seutuhnya, betapa radikalnya kepemimpinan kaum sosialis ekstrimis

tersebut. Dari aplikasinya terbukti kelemahan sistem sosialis dalam beberapa aspek berikut:

Pernyataan perang Sosialisme terhadap keinginan individu yang telah memuncak dalam

kepemilikan harta guna menghidupi keluarga dan anak-anaknya sebagai bentuk kasih sayang

demi kehidupan mereka di masa depan. Penentangan sosialisme terhadap agama dengan

alasan agama mengakui kepemilikan pribadi dan swasta serta menerima kenyataan adanya

perbedaan strata sosial dalam masyarakat, agama juga menentang teori materealistis kaum

sosialis dalam hidup yang hanya menjadikan manusia sebagai alat yang dipekerjakan dengan

jaminan makanan, minuman, sandang dan tempat tinggal sebagai upah dari pengorbanannya

terhadap negara.

Sosialisme menyia-nyiakan potensi anak bangsa dan tidak memanfatkan kapabilitas

mereka demi meningkatkan hasil produksi dan peningkatan hasil devisa negara. Padahal

kondisi tersebut bisa saja diwujudkan dengan menjanjikan mereka penghasilan tambahan

bagi anak-anak dan keluarganya .Di negara sosialis, kebutuhan warga negaranya sangat

dibatasi pada kebutuhan pokok semata, ini menyurutkan semangat mereka untuk

meningkatkan produksi dan pengorbanan terhadap bangsa.

Page 3: Sistem Pemerintahan Past Kuba

Kesewenang-wenangan birokrasi yang menjadi tembok penghalang bekerja dan

berproduksi, pemerintah menetapkan kebijakan-kebijakan guna menjamin pengawasan aset

negara serta penjagaan dari pemborosan dan perampasan. Karena ketatnya pengawasan dan

kalkulasi, mengakibatkan pekerjaan menjadi susah. Pasalnya, kekhawatiran para pejabat yang

diberi tanggung jawab bila dijatuhi sanksi hukum ketika melakukan kesalahan pengawasan

dan kalkulasi. Kondisi ini mendorong pejabat yang berwenang memberikan wewenangnya

pada pejabat lain agar dia lepas dari tanggung jawab yang dibebankan padanya, meskipun

demi kepentingan dan kelancaran pekerjaan. Pekerjaan diselesaikan dengan memakan waktu

lama, produksi turun, kualitas barang berkurang dan sektor publik semakin

merugi .Sosialisme terpaksa menggunakan bahasa-bahasa kekerasan dalam menjalankan

prinsip-prinsipnya, memakai sistem korespondensi dan spionase serta melemparkan tuduhan-

tuduhan atas dasar praduga. Semua ini membentuk karakter warga negara yang selalu

bimbang, ragu, takut dan selalu merasa diawasi gerak-geriknya. Pada gilirannya, membuat

mereka selalu ingin mengisolasi diri karena takut pada pemerintah. Dalam iklim kelam

semacam ini, tersembunyi sumber aset nasional dan aktifitas investasi menurun serta

membuka peluang bagi kaum hipokritis dan orang-orang yang mengeksploitasi kesempatan

dalam kesempitan guna menduduki jabatan-jabatan penting, sementara rakyat sipil sering

menjadi korban kezhaliman.Sosialisme terkait erat dengan ketajaman politik internal yang

berjuang mengokohkan sistem sosialis dan menjaga kesinambungannya, makanya negara

menguasai berbagai jenis media informatika berupa radio, surat kabar dan majalah-majalah

yang didalamnya menulis tentang rancangan agenda pengawasan ketat terhadap warga negara

sebagai tindakan preventif terhadap kemunculan gagasan dan kegiatan-kegiatan yang

menentang sistem sosialis. Tekanan media massa terasa sangat kental dalam membentuk pola

pikir warga negara sesuai keinginan pemerintah. Keberhasilan ini dilengkapi dengan

penerbitan buku-buku dan selebaran-selebaran periodik yang berisi pesan-pesan sosialis dan

dibagikan pada setiap individu warga negara serta kaum intelek. Akibatnya kebebasan dan

pemikiran menjadi terkekang

Politik internal sosialisme yang membela dan mempublikasikan prinsip-prinsip

mereka ke negara-negara lain, loyalitas dalam negara sosialis diartikan sebagai upaya

membantu negara-negara sosialis lain dan ikut memerangi lawan-lawan politik mereka.

Kerjasama ini hingga mencapai level penopangan kekuatan materi dan non materi.

Penyimpangan nyata dari prinsip dan penerapan Sosialisme: Hitler menamakan partainya

dengan Partai Sosialis NAZI, Musellini menamakan partainya dengan Partai Sosialis

Page 4: Sistem Pemerintahan Past Kuba

Fasisme, Pemerintah Inggris yang menganut paham liberalisme mengakui negaranya sebagai

negara sosialis, Perancis dipimpin partai sosialis, Rusia pernah menjadi benteng sosialisme,

China kebangsaan sosialis, Yugoslavia pernah menganut paham sosialisme. Negara-negara

diatas walaupun mengaku sebagai negara sosialis, tapi antara mereka sering terjadi pertikaian

yang berkepanjangan. Pada akhirnya, sosialisme hanya menjadi istilah hampa yang dipakai

dan diartikan sesuai keinginan dan kepentingan. Di negara manapun sosialisme masuk, maka

niscaya diikuti oleh pertumpahan darah dan perang senjata .Kita telah menyaksikan

sosialisme memakai seragam Kristen di Eropa –partai Kristen sosialis- kemudian datang ke

Mesir dengan memakai seragam Islam . Kita pernah dengar sosialisme Arab, sebagian

paradigma seputar Islam sebagai agama sosialis dan sosialisme merupakan bagian dari Islam,

bahkan ada pula istilah “Islam Kiri”. Apakah dengan hanya berbekal beberapa point

kesamaan menjadikan Islam sebagai sosialis? Islam juga mempunyai beberapa titik kesamaan

dengan Yahudi lalu apakah itu bermakna Islam sama dengan Yahudi? Prinsip Islam memiliki

beberapa point kesamaan dengan Kristen, lalu apakah itu berarti bahwa Islam sama dengan

Kristen? Jika sesama negara berpaham sosialisme masih terdapat perbedaan disana-sini lalu

mungkinkah kia menjadikan sosialisme sebagai solusi Apakah ini halal atau haram wahai

para intelek dan penyeru validitas ilmiah.

2.1.2 SISTEM POLITIK KUBA

Setelah berkuasa sekitar 49 tahun, akhirnya Fidel Alejandro Castro Ruz (Fidel Castro)

yang lahir 13 Agustus 1926 secara resmi mundur secara terhormat dari jabatan presiden dan

panglima tertinggi angkatan bersenjata Kuba. Selanjutnya menyerahkan kekuasaannya pada

adiknya sendiri Raul Castro. Suatu regenerasi kepemimpinan yang tidak biasa terjadi, apalagi

saat dunia telah dilanda eforia sistem demokrasi. Namun pilihan politik Kuba pada sistem

sosialis (komunis) menjadikan regenerasi kepemimpinan tersebut dianggap sah-sah saja.

Lamanya kekuasaan Castro mengingatkan kita pada Suharto yang telah berkuasa di negeri ini

selama 32 tahun. Bedanya, kekuasaan Suharto berakhir dengan kisah menyedihkan. Bukan

hanya dipaksa mundur oleh hampir semua elemen bangsa karena krisis ekonomi yang sangat

parah. Juga dikejar-kejar oleh kekuatan demokrasi, termasuk pemimpin sesudahnya, karena

kasus pelanggaran HAM dan berbagai kasus korupsi yang dituduhkannya. Memang ada yang

mengidolakannya, tetapi tidak sedikit juga yang mencemohkannya. Maski kepemimpinan

Castro tidak pernah berhenti dari cobaan politik, terutama pengaruh eksternal, akibat tekanan

Amerika Serikat (AS) dan konco-konconya yang melancarkan kebijakan Ekonomi Blokade.

Berlangsung sejak Tahun 1962, AS telah melakukan embargo di segala bidang. Diperluas

Page 5: Sistem Pemerintahan Past Kuba

lagi pada dekade 90-an, dengan melakukan embargo yang lebih luas, bukan hanya terhadap

perusahaan-perusahaan AS, tapi juga negara-negara lain. Kelompok opisisi yang selama

mencoba melakukan perlawanan, tidak begitu kuat menggoyang kekuasaan Castro. Pelarian

politik ke Amerika yang selama menuntut reformasi politik Kuba yang lebih terbuka dan

demokratis. Belum juga mendapat simpatik dan dukungan dari masyarakat Kuba. Maski

kepemimpinan Castro tidak pernah berhenti dari cobaan politik, terutama pengaruh eksternal,

akibat tekanan Amerika Serikat (AS) dan konco-konconya yang melancarkan kebijakan

Ekonomi Blokade. Berlangsung sejak Tahun 1962, AS telah melakukan embargo di segala

bidang. Diperluas lagi pada dekade 90-an, dengan melakukan embargo yang lebih luas,

bukan hanya terhadap perusahaan-perusahaan AS, tapi juga negara-negara lain. Kelompok

opisisi yang selama mencoba melakukan perlawanan, tidak begitu kuat menggoyang

kekuasaan Castro. Pelarian politik ke Amerika yang selama menuntut reformasi politik Kuba

yang lebih terbuka dan demokratis. Belum juga mendapat simpatik dan dukungan dari

masyarakat Kuba. idak membuat Kuba jatuh sakit dan melarat, tetapi Kuba tetap tampil

percaya diri menghadapi tekanan AS dan konco-konconya dengan sikap kritis. Castro tetap

mampu menggunakan sumber dayanya secara maksimal, konsentrasi dalam membangun

aspek pendidikan dan kesehatan sebagai program strategisnya. Di bawah kekuasaannya,

Kuba lebih berkembang dengan kualitas pembangunan yang lebih baik. Membuat Kekuasaan

Castro bukan hanya bisa bertahan tetapi bertambah kuat, apalagi diperkuat dengan kerelaan

dan dukungan rakyat Kuba, yang menjadikannya icon perlawanan kepada kapitalisme dan

hegemoni super power AS. Termasuk dalam bidang diplomasi luar negeri, Kuba tergolong

negara yang sangat berani dalam menentang kebijakan negara-negara besar termasuk

kebijakan ekonomi dan politik AS. Kuba pernah sukses dalam merespon tindakan Amerika

Serikat, yang dikenal dengan peristiwa Teluk Babi. Pada akhir Tahun 1962, tentara Fidel

Castro sanggup mematahkan serbuan yang dikoordinasikan CIA, saat Amerika Serikat di

bawah presiden Kennedy. Terpaksa harus membayar makanan dan obat-obatan seharga 53

juta dolar untuk menukar 1.113 tawanan yang disekap oleh Castro. Hal itulah yang membuat

citra Kuba di mata dunia internasional semakin meningkat dan tidak dipandang sebelum

Inilah yang pertama dalam sejarah, Imperialisme telah membayar kerugian perang demikian

kata Castro. Kepemimpinan Castro begitu lama di puncak kekuasaan Kiba, bukan hanya

didukung oleh sistem politiknya yang otoriter, dengan menutup peluang kelompok oposisi

untuk hidup. Juga didukung oleh gaya kepemimpinan Castro yang konsisten melayani

rakyatnya dengan baik. Prestasinya yang cemerlang dalam mengangkat harkat dan martabat

masyarakat Kuba, telah melahirkan rasa kepuasaan di hati masyarakat kuba. Sejarah panjang

Page 6: Sistem Pemerintahan Past Kuba

kekuasaan Fidel Castro berawal ketika merebut kekuasaan Kuba dari tangan rezim Jenderal

Fulgencio Batista yang korup. Kemudian mulai mengubah haluan revolusinya menjadi

revolusi yang berwatak sosialis, membersihkan pengaruh-pengaruh luar yang semula banyak

dipengaruhi oleh AS. Langsung menerapkan kebijakan revolusioner yang lebih mendasar

pada kepentingan publik, dari reforma agraria secara radikal, pajak progresif untuk

menyokong ekonomi rakyat. Castro juga mulai menata sektor pendidikan dan kesehatan

sebagai kekuatan utamanya. Hasilnya, Castro kemudian dinilai sangat cemerlang dalam

menyukseskan agenda tersebut, terlihat dari keberhasilannya menjalankan program

pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis bagi rakyatnya. Tidak salah jika Castro sejak awal

kekuasaannya, tepatnya tanggal 26 September 1960, di depan Majelis Umum PBB,

megumumkan kepada dunia bahwa “tahun depan rakyat kami melancarkan serangan all-out

melawan buta huruf dengan tujuan ambisius mengajar setiap orang yang buta huruf untuk

bisa membaca dan menulis.” Castro sebagai penguasa di negara sosialis otoriter, tentu bisa

terlepas dari gaya militerismenya. Tidak heran jika terinsiprasi degan jargon-jargon militer.

Menguatkan tentara bukan hanya untuk perang tetapi juga dalam aspek pendidikan. Namun

bukan dengan bekal senjata tetapi dengan pena dan buku untuk perang melawan kebodohan.

Castro sangat menghargai betul kaum muda-nya yang jadi tentara pena dan buku. Jargon

“study, work, rifle†� atau “belajar, berkarya, dan senjata†�. Dengan membentuk

brigade pemberantasan buta huruf dan alfabetizadores. Brigade melibatkan murid-murid SMP

dan SMA ke seluruh pelosok Kuba untuk mengajar rakyat membaca dan menulis. Sedangkan

alfabetizadores melibatkan kaum dewasa di kota-kota untuk mengajar membaca dan menulis

pada kelas-kelas khusus pada malam hari dan akhir pekan. Untuk merangsang tenaga

pendidik, pemerintah Kuba memberikan upah yang sangat layak, profesi guru menjadi

pekerjaan primadona bagi rakyat Kuba. Castro yakin betul pada aspek pendidikan sebagai

kunci utama pembangunan. Karena rakyat yang bodoh, tidak akan mampu merespon

kebijakan dan strategi yang ada. Program pendidikan gratis menjadi trend dalam

pembangunan pendidikan, di semua level pendidikan semua biaya ditanggung oleh negara,

dari pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tinggi. Komitmen pada agenda strategis

tersebut, bukan hanya berhasil menurunkan tingkat kesenjangan ras, tetapi juga ikut

meningkatkan partisipasi gender yang sangat signifikan. Hasilnya sangat maksimal, data

Tahun 2004 saja, sudah didapatkan data yang cukup fantastis. Jumlah melek huruf 96,8%,

Jumlah pengangguran 1,9%, Tenaga kerja: 4.6 juta (pemerintah 78%, Non-pemerintah 22%.

Jumlah pengangguran hanya mencapai 1,9% di nilai rendah biarpun standar harga tenaga

kerjanya dianggap rendah. Dampaknya yang lebih besar dari kesuksesan aspek kesehatan

Page 7: Sistem Pemerintahan Past Kuba

tersebut menjadikannya Indeks Pembangunan Manusia (HDI) Kuba dalam kategori high class

dalam deretan negara-negara dunia. Kuba masuk nomor 51 dengan HDI 0,826, jauh di atas

Indonesia di urutan 107 dengan HDI 0,728. Jumlah tenaga dokter per kapita Kuba jauh lebih

banyak dibandingkan negara mana pun di dunia. Saat ini saja, sudah ada lebih 130.000 tenaga

medis profesional. Keberhasilan Kuba dalam melahirkan dokter dan tenaga medis unggul,

membuat Kuba mampu menjadi pengekspor tenaga medis termasuk para dokter unggul di

banyak negeri Amerika Latin dan Afrika. Selain itu, sebagian lagi beklerja untuk misi

kemanusiaan sekitar 25.845 tenaga dokter di 66 negara, 450 di antaranya bekerja di Haiti,

negara termiskin di benua Amerika. Sebagian lainnya bekerja di kawasan-kawasan miskin di

Venezuela. Termasuk juga di Indonesia saat ada bencana tsunami di Aceh.

2.1.3 SISTEM PEMILU

Ketika meraih kekuasaan dari tangan diktator Fulgencio Batista yang mendapatkan

dukungan penuh dari AS, pada 1959, pemerintahan baru pimpinan Fidel Castro Ruz

dihadapkan pada tugas utama untuk mengganti model negara lama dengan negara baru yang

sesuai dengan cita-cita revolusioner mereka. Ini bukan pekerjaan yang mudah karena

pertama, tidak seperti revolusi sosialis lainnya di dunia, revolusi Kuba ini dilakukan tanpa

adanya sebuah partai pelopor, tanpa adanya koherensi ideologi yang terartikulasi dengan

solid dan kemampuan militer yang sangat sederhana. Yang kedua, para revolusioner itu tidak

memiliki struktur politik yang permanen yang bisa dijadikan lokomotif untuk menarik

gerbong revolusi lebih jauh. William LeoGrqande menyebut pemerintahan pada saat itu

sebagai "pemerintahan gerilya" yang ditandai oleh sifatnya yang tidak terorganisasi, kacau

disertai dengan sedikit sekali kontrol formal (Lihat Peter Roman, People's Power, Cuba's

Experience with Representative Government, Updated Edition, Rowman & Littlefield

Publishers,2003).Baru setelah tahun 1961, setahap demi setahap bentuk pemerintahan

revolusioner Kuba semakin tampak. Pada masa-masa ini, konsep demokrasi langsung mulai

diujicobakan, dimana menurut LeoGrande, konsep ini berdasarkan pada definisi bahwa

partisipasi politik bermakna dukungan aktif mayoritas warga negara. Dukungan itu

termanifestasi dalam wujud mobilisasi massa untuk menerapkan kebijakan-kebijakan, yang

menurut pemerintah, untuk melayani kepentingan rakyat dan untuk mencapai tujuan-tujuan

nasional yang diidentifikasi oleh para pemimpin. Dalam pandangan Haroldo Dilla Alfonso,

seorang sosiolog Kuba, praktek demokrasi langsung pada periode ini merupakan bagian dari

pembangunan

Budaya politik baru yakni menghubungkan partisipasi rakyat dengan pertahanan

Page 8: Sistem Pemerintahan Past Kuba

militer atas revolusi dan kedaulatan nasional, serta mobilisasi rakyat untuk mempromosikan

pembangunanekonomi. Sebagai wujud nyata pembangunan partisipasi rakyat yang aktif dan

meluas, pada akhir 1961 hinga 1965, pemerintah mendirikan pemerintahan lokal yang

dinamakan "the Coordination, Operation and Inspections Board" (Juntas de Coordinacion,

Ejecucion e Inspeccion atau JUCEI). Komposisi dalam lembaga ini datang dari organisasi

politik dan massa, dan dari aparat pemerintah pusat yang mengkoordinasikan seluruh

aktivitas ekonomi dan sosial. Namun demikian, walau lembaga ini bertujuan menggalang

partisipasi rakyat keberadaannya sepenuhnya berada di bawah kontrol pemerintahan

revolusioner. Itu sebabnya keberadaan lembaga ini tidak bertahan lama. Akibat kelemahan

struktural yang fatal, pada 1966 lembaga ini diganti dengan lembaga baru yang disebut

"Kekuasaan Lokal" (Local Power atau Poder Local). Lembaga baru ini bertahan hingga

terbentuknya the Organs of People's Power (OPP) pada pertengahan 1970an. Kekuasaan

lokal ini memiliki dua basis obyektif: pertama, desentralisasi yang signifikan bagi otoritas

pemerintahan lokal agar lebih responsif pada kebutuhan dan kondisi-kondisi lokal; kedua,

peningkatan besar-besaran partisipasi rakyat dalam pemerintahan lokal. Peningkatan

partisipasi ini bermakna ganda yakni, dukungan rakyat yang besar terhadap penerapan

kebijakan dan masukan dari rakyat bagi pembuatan kebijakan.Asal-muasal sistem pemilihan

kepala daerah di Kuba dapat dilacak di sini. Dalam badan Kekuasaan Lokal ini, duduk para

delegasi yang dipilih dari lingkungan dan tempat kerja. Para kandidat yang akan

duduk dalam badan ini dinominasikan secara langsung oleh para pemilih yang hadir dalam

pertemuan di lingkungan dan tempat kerja, tanpa intervensi dari Partai Komunis Kuba

(Partido Communista de Cuba/ PCC). Bukan berarti partai tidak menominasikan kandidatnya

tapi, kandidat yang dinominasikan oleh PCC tidak selalu menang. Para delegasi ini dipilih

dengan cara mengacungkan jari tangannya. Setiap kotamadya memiliki sepuluh orang

delegasi hasil pemilihan, dua sekretaris dan satu orang presiden yang dipilih melalui inti

lokal PCC. Tahap-tahap Pemilu Anggota Dewan Kota :

A. Nominasi dan Kandidat

B. Penominasian kandidat yang diusulkan sebagai anggota Dewan Kota,

dilakukan sebulan sebelum pelaksanaan pemilu. Penominasian dilakukan

di tingkat subdivisi dalam distrik pemilihan yang disebut areas. Dalam

Page 9: Sistem Pemerintahan Past Kuba

setiap distrik terdapat delapan area, tergantung pada besaran

populasi. Mereka yang berhasil meraih 50 persen suara atau lebih,

berhak untuk ikut dalam pemilu distrik. Penominasian ini bertempat di kantor Komisi

Pemilu Lokal. Hanya mereka yang berhak memilih yang bisa menominasikan

kandidat. Demikian pula, hanya mereka yang berhak dipilih yang bisa dinominasikan

sebagai kandidat. Pemilih tidak bisa menominasikan dirinya sendiri sebagai

kandidat, dan tidak ada partai atau organisasi yang boleh mengusulkan atau

mempublikasikan dukungannya bagi para kandidat. Mereka yang

berhak memilih dan dipilih adalah yang berumur di atas 16 tahun, tidak

sedang menderita cacat mental, atau kehilangan hak-hak politiknya atau

yang sedang berada di penjara. Person yang mengusulkan kandidat, diwajibkan untuk

memberikan alasan-alasan mengapa ia mengusulkan kandidat tersebut. Dengan

mekanisme ini, maka antara konstituen dan wakilnya terdapat hubungan

yang erat, saling kenal prestasi dan reputasi masing-masing. Dengan mekanisme ini,

maka bisa dikatakan proses pemilu di Kuba bukanlah sebuah proses politik. Tidak ada

kampanye dari para kandidat tentang program dan janji-janji terhadap konstituen jika

mereka menang kelak. Sebabnya, karena para kandidat dicalonkan dan dipilih sendiri

oleh konstituen. Tidak ada pengerahan massa, tidak juga membutuhkan biaya yang

sangat besar seperti yang terjadi dalam pelaksanaan pemilu

di negara-negara yang menganut sistem demokrasi liberal.

B. Tahap Pemilihan

Pelaksanaan pemilu di Kuba dilakukan oleh sebuah badan yang disebut

Komisi Pemilihan Umum (National Electoral Commission/Comision Electoral Nacional

atau CEN). Pada tingkat distrik, disebut komisi pemilihan umum distrik. Anggota komisi

ini sebanyak lima orang yang bertempat tinggal di distrik tersebut dan bekerja tanpa

dibayar. Tiga bulan sebelum pelaksanaan pemilu, komite pertahanan revolusi (Comites de

la defensa de la Revolucion/Committtees for the Defense of the Revolution/CDR),

menyerahkan kepada KPU daftar nama-nama yang berhak dipilih. Komisi juga

mempersiapkan pertemuan untuk nominasi, memverifikasi nama-nama kandidat yang

diusulkan, mempersiapkan tempat pemilu, dan menginformasikan kepada publik dimana

lokasi mereka memilih, dan perhitungan suara. Setelah pertemuan nominasi, KPU

kemudian menulis dan mencetak biografi singkat para kandidat di setiap distrik

pemilihan, dan dua minggu sebelum hari pelaksanaan pemilu, menyebarkan foto-foto

Page 10: Sistem Pemerintahan Past Kuba

para kandidat di tempat-tempat umum, di papan buletin CDR, dan di depan tempat

pelaksanaan pemilu. Biografi singkat itu memuat antara lain: nama, umur, status

perkawinan, pendidikan, pekerjaan, dan "keterlibatan dalam revolusi" (yang maknanya

keanggotaan dalam partai, atau pemuda komunis, organisasi-organisasi massa dan

militer). Penyebaran biografi ini penting karena tidak semua orang mengenal detail

kandidat yang dinominasikan, walaupun telah ada proses

penominasiansebelumnya.Penyebaran biografi ini bukan tanpa kritik. Pencantuman

poin"keterlibatan dalam revolusi" dianggap sebagai bagian dari metode pemerintahan

Kuba untuk menyeleksi dan kemudian membatalkan setiap kandidat yang diusulkan.

Sebab di Kuba hanya ada satu partai. Dengan demikian, pemilu dianggap sebagai akal-

akalan pemerintah terhadap proses penindasan politik selama ini. Terhadap kritik ini,

hasil studi Peter Roman menunjukkan sebaliknya, keanggotaan seseorang dalam partai

bukanlah faktor utama yang mendorong pemilih untuk memberikan suaranya. Sebagai

contoh, pada 1988, Carlos Walfrido Rodriquez, seorang lelaki kulit hitam dan bukan

anggota partai, terpilih untuk kedua kalinya dalam pemilihan di distrik Miramar seksi

Playa. Rodriquez adalah anggota Dewan Kotamadya, Anggota Dewan Provinsi, dan

anggota profesional Komisi Eksekutif Dewan Kotamadya. Pada kedua pemilihan

itu.Rodirquez mengungguli kandidat yang menjadi anggota Partai. Rodriquez baru

menjadi anggota partai pada awal tahun 1990. Setelah proses ini selesai, proses

selanjutnya adalah pemungutan suara dan penghitungan suara. Sejak pelaksanan pemilu

Kotamadya yang pertama pada tahun 1976, keterlibatan rakyat Kuba dalam pemilu selalu

di atas angka 95 persen. Pada 19 Oktober 1986, 97,7 persen pemilih yang berhak memilih

menggunakan hak konstitusionalnya ini, untuk memilih 12. 623 anggota Dewan

Kotamadya. Pada 30 April 1989, 98,3 persen pemilih menggunakan hak pilihnya untuk

memilih 13.815 anggota Dewan Kota. Dan pada 9 Juli 1995, dari 7,568,548 warganegara

yang tercata memiliki hak suara sebesar 97,1 persen. Dari jumlah itu, 97,7 persen

memilih 14,229 anggota. Selama masa pemungutan suara ini, 11,3 persen kota suara

dinyatakan tidak sah; sekitar 4,3 persen ditemukan blanko kosong; dan 7 persen suara

dinyatakan batal. Selama pelaksanaan pemilu, sebanyak 50,8 persen kandidat yang masih

menjabat (incumbent candidates) tidak terpilih kembali. 40,2 persen dari presiden Dewan

Kota yang masih menjabat tidakterpilih, dari 61,5 persen wakil presiden juga tidakterpilih

kembali. Jumlah perempuan yang terpilih meningkat dari 13,55 persen pada tahun

1992,menjadi 15,43 persen, Hanya 6,8 persen dari mereka yang terpilih itu berhasildipilih

sebagai presiden dan wakil presiden Dewan Kotamadya. Selanjutnya, pada pemilu

Page 11: Sistem Pemerintahan Past Kuba

1997,97.59 persen dari pemilih yang berhak memilih menggunakan hak pilihnya untuk

memilih 14.533 anggota Dean Kota, meningkat dari 97,1 persen pada pemilu 1995.

Selama penghitungan suara, 7.21 persen kotak suara kosong atau dibatalkan, turun dari

11.3 persen pada 1995. Pada pemilu putaran kedua pada 26 Oktober, dari 1,098 distrik

tidak kandidat yang meraih suara mayoritas, dari 94,77 persen suara yang masuk.

Bandingkan dengan 89,2 persen pada pemilu 1995. Mereka yang menang, 49,5 persen

adalah yang masih menjabat, 17 persen perempuan, 12,5 persen berumur di bawah 50

tahun, 76,18 persen adalah anggota PCC, 31,4 persen adalah lulusan universitas, dan 7,21

persen bukan anggota PCC. Mewakili sektor-sektor dalam masyarakat Kuba, para

delegasi yang terpilih 2.265 adalah buruh, 2.649 adalah teknisi, 1.426 adalah pekerja

administratif, 441 adalah karyawan di sektor jasa, 5.388 adalah manajer, 10 mahasiswa,

380 tentara, 453 adalah karyawan menteri tenaga kerja, 624 mereka yang berhenti dari

pekerjaannya (retirees), 170 pembantu rumah tangga, 64 pekerja mandiri, 575 petani, dan

88 adalah mereka yang memiliki pekerjaan sampingan.

Namun, berpartisipasi dalam pemilu adalah pengalaman baru bagi mereka. Apa

sebabnya Ketiga bapak tersebut baru memperoleh kembali status kewarganegaraan Republik

Indonesia (RI) pada 2007 dan 2008 setelah berpuluh-puluh tahun terdampar di negeri

orangdengan status tanpa kewarganegaraan (stateless). Ini dampak pergolakan politik yang

terjadi pada masa transisi Orde Lama ke Orde Baru.Ketika itu, Pak Pradja dan Pak Widodo

tengah menuntut ilmu di Eropa Timur, sementara Pak Salim sedang berobat ke China. Pasca-

peristiwa 30 September 1965, mereka tidak dapat kembali ke Tanah Air karena satu dan lain

hal, sehingga status kewarganegaraan mereka dicabut.Setelah sempat terombang-ambing dari

satu negara ke negara lain, akhirnya mereka menetap di Kuba dengan berstatus stateless.

Untunglah, seiring dengan hadirnya era reformasi, anak-anak bangsa yang hilang tersebut

dapat kembali ke pangkuan ibu pertiwi.Tidak tanggung-tanggung, dalam pemilu yang

pertama kali mereka ikuti, Pak Pradja dan Pak Widodo langsung bertindak sebagai anggota

Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN). Bahkan sebelumnya, PPLN Havana diketuai oleh

Bapak Gunardito Kartodimulio yang juga mengalami nasib sama: berstatus stateless di negeri

asing selama puluhan tahun. Sayangnya, pada Januari lalu, Tuhan memanggil Pak Gun,

begitu sapaannya, sebelum ia menuntaskan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu di

Havana.

Page 12: Sistem Pemerintahan Past Kuba

Hambatan – hambatan yang menjadi kendala dalam sistem politik dan pemerintahan kuba

adalah

* Ekonomi

Dalam hal ekonomi jumlah GNP dan incomepercapita kuba masih dibawah rata-

rata ,sebab dalam hal pembangunan faktor kesejahteraan adalah yang menjadi utama

dimana dengan membaiknya keadaan ekonomi maka akan membaik pula dalam hal

ekonomi dan pembangunan , sistem sosialis bolivarian yang digunakan kuba

mempengaruhi secara makro kehidupan di kuba

*sosial dan budaya

Dalam hal ini sistem sosial dan budaya kuba tergantung kepada sistem masyarakat dan

mayoritas masih memiliki pendidikan politik yang rendah,hal ini sungguh bertolak

belakang dengan cita-cita sosialisme

*militer

Tak bisa dipungkiri militer memiliki hal dan fungsi yang penting dalam pembangunan

nasional dengan perkembangan ini pula kuba masih belum siap menhadapi jika suatu

waktu terjadi konstalasi politik yang mengarah ke perang

Solusi dalam sistem politik dan pemerintahan kuba adalah

Pertama, tudingan atau tuduhan bahwa sosialisme bertentangan dengan

demokrasi adalah keliru. Justru yang terjadi, sosialisme berusaha membawa kembali

demokrasi pada maknanya yang sebenarnya: kekuasaan rakyat. Metodenya adalah dengan

terus berusaha mendekatkan proses pengambilan keputusan menyangkut hajat hidup di

tangan rakyat. Selama ini demokrasi yang berlaku adalah demokrasi yang dikuasai dan

Page 13: Sistem Pemerintahan Past Kuba

dijalankan oleh elite, dimana rakyat hanya menjadi peserta penggembira setiap lima tahun

sekali.

Kedua, pemilu di Kuba berlangsung secara aktif, reguler, rahasia, partisipasi rakyat yang

penuh dan nyata. Tidak seperti di Indonesia, misalnya, dimana para kandidat diseleksi

dan ditetapkan oleh partai, di Kuba, kandidat anggota dewan di seleksi dan ditetapkan

oleh rakyat.

Ketiga, di Kuba para anggota dewan bekerja secara sukarela, mereka tidak dibayar atas

kerja-kerja mereka sebagai wakil rakyat. Mereka memperoleh pendapatan dari tempat

mereka bekerja sehari-hari. Jadi jika semula seorang anggota dewan adalah pegawai

bank, maka ketika menjadi anggota dewan ia tidak meninggalkan pekerjaannya sebagai

pegawai bank dan menerima gaji seperti biasanya. Hal ini menyebabkan posisi atau

jabatan sebagai anggota dewan, bukan sebuah keistimewaan. Posisi itu adalah sebuah

pengabdian, bukan karier politik

2.2 Sistem Perekonomian Kuba

Sejak Fidel Castro mengambil alih pemerintahan dari diktator Batista, Kuba resmi

menjadi sebuah negara sosialis,termasuk sistem perekonomian dan adanya indoktrinisasi

kurikulum di sekolah yang menjadikan kuba betul-betul negara depan idiologi timur di

amerika latin. Dahulu sejak castro mengambil alih pemerintahan langkah pertama yang di

ambil untuk menyelamatkan perekonomian yang sangat terpuruk oleh karena korupsi

pemerintahan sebelumnya adalah : memotong bunga bank sebesar 50%, menyita 13% tanah

pertanian kuba dan membaginya menjadi koperasi-koperasi pertanian.Ekonomi Kuba

dipelihara pola perkembangan ekonomi mono yang mengutamakan produksi gula tebu dalam

waktu panjang.

Kuba adalah salah satu negara produksi gula yang utama di dunia, dan disebut

'Kaleng Gula Dunia'. Industrinya terutama adalah produksi gula, dan menduduki 7% ke atas

total produksi gula dunia, volume produksi gula perkapita menduduki nomor satu dunia,

volume produksi pertahun gula tebu menduduki 40% pendapatan nasional. Sektor pertanian

terutama ialah penanaman tebu, areal tanaman tebu merupakan 55% tanah garapan seluruh

negeri. Beberapa tahun ini, Kuba sepenuhnya menggunakan keunggulan unik tersebut untuk

mengembangkan usaha pariwisata, sehingga usaha pariwisata telah menjadi industri soko

guru nomor satu ekonomi nasional.

Page 14: Sistem Pemerintahan Past Kuba

Permasalahan perekonomian kuba, yaitu :

1. Laju pertumbuhan ekonomi sangat lambat sekitar 1%

2. Tingkat pengangguran yang sangat tinggi

3. Tingkat kriminalitas yang tinggi

4. Kesenjangan distribusi pendapatan

Adapun hambatan-hambatan yang menyebabkan ekonomi lambat, yakni:

1. Idiologi negara Kuba adalah sosialis dan induknya telah runtuh ( uni soviet)

2. Embargo ekonomi As

3. Terhapus dari IMF dan organisasi lainya

4. Terisolasi dari pasar modal internasional

5. Monopoli negara yang berlebihan

Hambatan- hambatan tersebut sangat memperburuk situasi masyarakat kuba yang sampai

sekarang dinyatakan miskin. Berikut situasi di negara kuba yang menjadi indikasi

perekonomian kuba yang buruk :

1. Gaji pegawai rendah

2. PDB turun 35% sejak tahun 1950 sampai sekarang

3. Nilai tukar peso turun sampai 180 per dollar AS

4. Bahan bakar langka

5. Kurang sumber-sumber energi

6. Pajak yang tinggi

7. Biaya izin usaha yang sangat tinggi

8. Potongan pajak keuntungan sampai 50%

Adapun solusi untuk memperbaiki perekonomian kuba menjadi lebih baik adalah :

Page 15: Sistem Pemerintahan Past Kuba

1. Mengurangi fanatik idiologi

2. Monopoli negara harus dikurangi

3. Memperbaiki hubungan kerjasama dengan AS

4. Meningkatkan usaha gabungan antara lokal-asing

5. Investasi swasta d’permudah izinya

6. Sistem bonus bagi individu yang mencapai target produktivitas

2.3 Sistem Pendidikan di Negara Kuba

Meski didera krisis ekonomi sejak awal 1990-an, Kuba tetap menaruh perhatian besar

terhadap pembangunan pendidikan. Bahkan, kebijakan Presiden Fidel Castro sanggup

mempertahankan sistem pendidikan di negara itu sebagai yang terbaik di kawasan Amerika

Latin hingga kini. Dengan begitu, sistem ini layak dijadikan model pendidikan bagi negara di

dunia ketiga. Menurut laporan Kementerian Pendidikan Kuba, baru-baru ini, 98 persen

penduduk setempat telah mengenal aksara. Persentasi itu jauh di atas mayoritas negara di

kawasan Amerika Latin. Dengan kata lain, pendidikan di Kuba berada pada level yang sama

dengan di Amerika Serikat dan Eropa. Dalam sistem pendidikan tersebut, setiap warga negara

usia sekolah wajib menempuh pendidikan. Untuk itu, rakyat Kuba tak perlu mengkawatirkan

masalah biaya. Pasalnya, seluruh biaya penyelenggaraan pendidikan ditanggung negara,

termasuk penyediaan gedung dan tenaga pengajar. Selain itu, pemerintah juga menyediakan

peralatan sekolah dan makanan bagi dua juta siswa di Negeri Cerutu itu. Komitmen di bidang

pendidikan tersebut juga tetap berlanjut meski anggaran pemerintah untuk perbaikan sekolah

menurun sejak lima tahun terakhir. Untuk itu, pemerintah tetap berupaya mengalokasikan

anggaran lebih besar lagi sehingga peningkatan populasi warga usia sekolah dapat diimbangi

dengan jumlah gedung. Selanjutnya, pemerintah juga berniat meneruskan program

pendistribusian sekitar 300 ribu unit monitor televisi dan komputer produk Cina kepada

sejumlah sekolah dan rumah-rumah Sistem pendidikan kelas dunia diberikan gratis kepada

seluruh warga Kuba sampai ke tingkat perguruan tinggi. Dari usia sekolah dasar, para siswa

disekolahkan dalam semua disiplin ilmu untuk melengkapi mereka dengan keahlian agar

menjadi warga yang produktif sehingga mereka dapat memberikan kontribusi bagi

perkembangan bangsa. Penekanan pada pendidikan telah membuahkan hasil, dengan tingkat

Page 16: Sistem Pemerintahan Past Kuba

buta huruf hampir mendekati nol. Di bidang pendidikan rakyat Kuba dapat menikmati

pendidikan dengan cuma-cuma, begitu pula dengan layanan kesehatan. Jadi meski

kelihatannya pendapatan mereka tidak tinggi tetapi pengeluaran pun tidak banyak. Mereka

hidup terjamin meski tidak mewah. Sistem pendidikan juga mendukung warga Kuba untuk

mencintai negerinya. Murid-murid sekolah dasar diajarkan untuk bekerja keras dan mencintai

tanah air. Masyarakat Kuba bangga dengan prestasi negerinya. Meski merupakan negara

kecil, namun Kuba berhasil menduduki peringkat 11 Olimpiade Athena serta peringkat 52

indeks pembangunan manusia (bandingkan dengan Indonesia yang menduduki peringkat

111).

Hambatan-hambatan Pendidikan di Kuba

Namun, masih ada hambatan-hambatan yang menghambat lancarnya jalan pendidikan

di negara Kuba. Diantaranya, beberapa rakyat Kuba masih belum menyadari bahwa

pendidikan sangatlah penting untuk masa depan yang sukses. Mereka masih beranggapan

bahwa menuntut ilmu itu hanya membuang-buang waktu. Ada beberapa orangtua yang

memaksa anak mereka untuk membantu mereka bekerja, sebab apabila mereka tidak

membantu orangtua mereka, akan kekurangan penghasilannya sehari-hari. Selain itu, anak-

anak yang sudah terbiasa atau yang sudah mengenal harga sebuah uang, tidak lagi peduli

dengan pendidikannya, karena mereka beranggapan sudah bisa menghasilkan uang sendiri

tanpa harus bersusah payah untuk sekolah dan menuntut ilmu. Hal-hal seperti ini bisa

menghambat jalannya pendidikan di negara Kuba dan akan mengakibatkan naiknya tingkat

kebodohan di negara Kuba apabila hampir seluruh rakyat Kuba beranggapan sama bahwa

menuntut ilmu itu hanya membuang-buang waktu dan tidak menghasilkan uang yang banyak.

Solusi untuk menyelesaikan hambatan pendidikan di negara Kuba

Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut ada beberapa solusi untuk

mengatasinya, yaituMengadakan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan untuk rakyat

generasi penerus negara Kuba ke beberapa desa terpencil dan tingkat pendidikannya yang

masih rendah di negara Kuba Membuat sistem belajar yang menarik dan tidak membosankan

bagi rakyat Kuba, agar suasana belajar menjadi lebih fokus dan menarik karena sistem

pembelajarannya yang dapat di mengerti setiap siswanya. Tidak menganggu waktu bekerja

mereka, dalam arti tetap memberikan kesempatan dan waktu kepada mereka untuk bekerja,

setelah pulang sekolah.

Page 17: Sistem Pemerintahan Past Kuba

2.4 Sistem Kesehatan di Negara Kuba

Sistem kesehatan Kuba pada satu sisi diawali dengan rumah sakit tenda di medan

pertempuran pada zaman revolusi tahun 1950an. Bentuk lain adalah beberapa praktik dokter

pribadi dan layanan kesehatan yang “diwariskan penjajah” Amerika Serikat (1905-1960an).

Proses pengembangan sistem itu terus melaju bersama dengan perkembangan pembangunan

sumber daya manusia. Secara umum sistem kesehatan di Kuba seperti halnya di negara lain,

menempel pada sistem pemerintahan negara yang bersangkutan. Artinya ada sistem di tingkat

nasional, propinsi, dan kabupaten/kota yang bertanggung jawab dari layanan kesehatan

primer hingga tertier.

Pelayanan kesehatan di Negara Kuba dimulai dengan layanan kesehatan primer

(primary health care) atau layanan kesehatan tingkat pertama di masyarakat. Layanan

kesehatan primer ini dimulai dengan menempatkan seorang dokter keluarga yang melayani

100-150 keluarga.Untuk membina dan menjaga kualitas dokter keluarga, maka pada setiap 10

dokter keluarga ditempatkan sebuah Kantor Satuan Tugas Dokter Keluarga. Satuan tugas ini

terdiri atas 3 dokter spesialis yaitu spesialis penyakit dalam, spesialis kebidanan dan

kandungan, dan spesialis penyakit dalam, serta seorang pekerja sosial masyarakat. Struktur

tertinggi dari layanan kesehatan primer di Kuba adalah sebuah poliklinik yang melayani

sekitar 40.000 penduduk untuk setiap poliklinik.Dalam tahun terakhir ini, Pemerintah Kuba

berupaya untuk melengkapi Puskesmasnya menjadi pusat pelayanan primer yang dapat

diandalkan sehingga tidak mengherankan bila di puskesmas dapat dilakukan pemeriksaan

endoskopi, test alergi, operasi sederhana, dan beberapa tindakan medis yang diperlukan untuk

menolong kedaruratan.

Pemeliharaan peralatan kedokteran dilakukan secara cermat oleh tenaga elektro medik

yang terlatih, sehinggan peralatan tersebut dapat dipergunakan dalam waktu cukup lama.

Pemeliharaan kebersihan dilakukan secara teratur sehingga meskipun kursi dan meja sudah

berusia tua, namun tidak dijumppai adanya sebu yang menempel dan perlengkapan kantor

terjaga dengan rapi.Peralatan kesehatan serta obat yang dipergunakan di pelayanan kesehatan

di puskesmas ini hampir seluruh produk Kuba. Misalnya alat EKG, reagen test alergi, bahkan

obat streptokinesis yang di Indonesia harganya dapat mencapai Rp. 6 juta untuk sekali pakai

juga buatan Kuba. Semua layanan kesehatan di Kuba diberikan secara cuma-cuma. Sekitar

85% kebutuhan alat medis, reagen laboratorium, dan obat telah dapat dipenuhi sendiri oleh

Kuba sehingga mereka dapat menghemat devisa dan tidak tergantung pada suplai dari luar

Page 18: Sistem Pemerintahan Past Kuba

negeri.Sesuai dengan pola penyakit di Kuba yang lebih banyak didominasi oleh penyakit

kronik, maka tugas utama puskesmas adalah menumbuhkan kebiasan hidup sehat.

Masyarakat diingatkan kembali untuk menerapkan pola hidup sehat. Tugas ini dipermudah

dengan tingginya pendidikan masyarakat dan sebagian besar konsep hidup sehat telah

diajarkan si sekolah. Sehingga petugas kesehatan tinggal mengingatkan kembali.Salah satu

layanan yang menarik di Puskesmas Kuba adalah rehabilitasi medik.di Puskesmas tersedia

berbagai peralatan rehabilitasi medik, baik berupa peralatan untuk menunjang fungsi gerak,

pernafasan, maupunfungsi bicara. Latihn rehabilitasi ini dapat dilakukan di rumah-rumah

penduduk dengan bantuan petugas kesehatan.

Sebagai rujukan dari layanan kesehatan primer, Pemerintah Kuba menyediakan rumah

sakit -rumah sakit. Rumah sakit rujukan pertama atau secondary health care di Kuba berupa

rumah sakit yang disediakan bagi masyarakat Kuba yang membutuhkan layanan rawat inap

dan rujukan. Pembagian peran administrasi pemerintah dalam penanganan program dan

layanan kesehatan sangat jelas, rumah sakit rujukan pertama di Kuba merupakan tanggung

jawab dari pemerintah provinsi sementara puskesmas merupakan tanggung jawab pemerintah

kabupaten/kota.Layanan kesehatan tertinggi di Kuba berupa layanan kesehatan tertier atau

tertiary health care diwujudkan dalam bentuk layanan rumah sakit-rumah sakit nasional dan

pusat penelitian kedokteran tingkat tinggi yang mampu memberikan layanan kesehatan

bertaraf internasional. Rumah sakit rujukan dan pusat penelitian ini merupakan tanggung

jawab badan-badan rumah sakit dan semuanya dalam koordinasi Ministry Salud Publica atau

Departemen Kesehatan Masyarakat.Keberhasilan dan Pelajaran dari Kuba Secara nasional

layanan kesehatan Kuba terdiri atas 14.671 kantor dokter keluarga, 444 puskesmas, 162

klinik gigi, 267 rumah sakit, 272 balai kesehatan ibu, 144 balai kesehatan lansia, 32 balai

kesehatan orang cacat, 25 bank darah, dan 12 pusat penelitian kesehatan. Apa hasil semua itu

bagi warga Kuba? Apakah Pemerintah Kuba tidak merasa rugi berinvestasi peralatan

kesehatan dan kedokteran bagi warga negaranya? Apa saja hasil yang telah mereka raih dari

investasi dan upaya keras selama ini? Ternyata dengan segala keterbatasan yang ada,

pemerintah Kuba telah memberikan perhatian yang tinggi dalam pembangunan kesehatan

yang berwujud layanan kesehatan primer hingga ke tertier dengan kualitas tinggi.

Hambatan-hambatan kesehatan di Kuba :

Page 19: Sistem Pemerintahan Past Kuba

1. Masyarakat Kuba pola kehidupannya tidak sehat.

2. Penyakit di Kuba didominasi oleh penyakit kronik.

Solusi-solusi permasalahan kesehatan di negara Kuba :

1. Peningkatan layanan dan fasilitas kesehatan masyarakat Kuba.

2. Tiap puskesmas bertugas menumbuhkan kebiasaan hidup sehat pada masyarakat.

3. Menempatkan seorang dokter keluarga yang melayani 100-150 orang di tiap

kabupaten.

4. Membina dan menjaga kualitas dokter keluarga.

5. Pemerintah Kuba berupaya untuk melengkapi puskesmasnya menjadi pusat pelayanan

primer.

6. Pemeliharaan peralatan kedokteran dilakukan secara cermat oleh tenaga elektro medic

yang terlatih.

7. Menyediakan layanan rehabilitasi medic di tiap puskesmas.

8. Memberikan layanan kesehatan bertaraf internasional di tiap rumah sakit – rumah

sakit nasional dan pusat penelitian kedokterab tingkat tinggi.

2.5 Sistem Sosial Budaya di Negara Kuba

Sistem sosial budaya di kuba tampak pada komposisi penduduknya yang menurut

CIA World factbook, 51% penduduk Kuba adalah Mulatto ( Campuran kulit putih dan

hitam), 37% kulit putih, 11% kulit hitam, dan 1% Tionghoa, penduduk Tionghoa yang di

bawa ke kuba pada abad ke 19 untuk membangun jalan-jalan kereta api dan bekerja di

tambang-tambang seperti halnya yang terjadi di negara Amerika Serikat pada saat

bersamaan. Namun begitu pekerjaan itu selesai, kebanyakan dari mereka tidak mampu

membayar biaya pulang kembali ke Tiongkok dan akhirnya menetap di pulau itu.

Dokumen-dokumen historis menunjukan bahwa meskipun dianggap lebih rendah

daripada orang-orang kuba keturunan Eropa, mereka di anggap lebih tinggi daripada

orang-orang kulit hitam, karena kulit mereka lebih terang warnanya.

Page 20: Sistem Pemerintahan Past Kuba

Hambatan-Hambatan Sosial dan Budaya Negara Kuba

1. Di Kuba masih terdapat sedikit ketegangan rasial dalam sikap

rakyatnya terhadap sesamanya.

2. Sejumlah penduduk Jamaika yang ada di Santiago de Cuba menderita

karena mempunyai citra sebagai orang malas.

3. Orang-orang yang kulitnya lebih terang seringkali mempunyai

pekerjaan yang ‘lebih tinggi’ ( meskipun di negara Kuba yang sosialis

ini tidak berarti perbedaan penghasilan yang besar).

4. Kuali pencampuran diungkapkan tidak hanya dalam pengertian rasial,

tetapi juga dalam agama dan musik Kuba.

Solusi- Solusi

Solusi bagi permasalahan rasial yang ada di negara Kuba adalah dengan

memberikan perlakuan yang sama antara hak dan kewajiban sebagai warga

negara bagi semua penduduk tanpa membedakan ras, hal itu harus dilakukan

oleh pemerintah agar tidak terjadi perpecahan Internal di Negara Kuba.

BAB III

KESIMPULAN

Page 21: Sistem Pemerintahan Past Kuba

Kesimpulan Revolusi Kuba 1959 telah menghantarkan negara tersebut menjadi lebih

berdaulat dan mandiri dari intervensi ekonomi maupun politik negara-negara imperialis

khususnya Amerika Serikat. Pasca revolusi, Kuba mengakhiri dominasi Amerika Serikat

yang sebelumnya dijalankan melalui pemerintahan yang merupakan perpanjangan tangan dari

Amerika Serikat. Upaya ini dilakukan melalui distribusi aset-aset ekonomi kepada rakyat

yang sebelumnya hanya dimiliki oleh segelintir pemilik modal dan kemudian membuka

akses-akses terhadap infrastruktur politik kepada rakyat sehingga kebijakan yang diterapkan

betul-betul mewakili aspirasi rakyat mayoritas. Upaya perubahan yang dilakukan

pemerintahan baru pasca revolusi Kuba tentunya berseberangan dengan kepentingan ekonomi

politik Amerika Serikat yang terus berupaya untuk menguasai potensi-potensi ekonomi dan

menancapkan hegemoni politik di Kuba pada khususnya dan di kawasan Amerika Latin pada

umumnya. Dengan demikian, Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan luar negeri dengan

menerapkan embargo ekonomi terhadap Kuba untuk meminimalisir aksesibilitas Kuba

terhadap kehidupan ekonomi politik global. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan beberapa

hal : 1. Embargo yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap Kuba telah mempengaruhi

pembangunan ekonomi, sosial dan politik di Kuba yang kemudian berimplikasi pada

lambannya proses pembangunan di negara tersebut khususnya pasca runtuhnya Blok Timur

yang sebelumnya menjadi sandaran pembangunan Kuba. 2. Embargo tersebut mengharuskan

Kuba untuk memformat dan menjalankan alternatif-alternatif dalam menjalankan

pembangunan ekonomi, sosial dan politik dengan tidak merujuk pada pola yang diajukan

oleh negara-negara maju sehingga negara tersebut tetap mampu menjalankan

pembangunannya tanpa mesti bergantung terhadap negara-negara maju khususnya Amerika

Serikat seperti yang dialami oleh kebanyakan negara-negara Dunia Ketiga. 3. Meski berada

dalam kepungan embargo dan semakin massifnya penerapan kebijakan-kebijakan neo-liberal

di negara-negara Amerika Latin melalui proses integrasi ekonomi yang disponsori oleh

Amerika Serikat, Kuba masih dapat bertahan dengan sistem alternatif yang diterapkan dan

mampu memperlihatkan kemajuan-kemajuan di berbagai bidang seperti pendidikan dan

kesehatan. 4. Revolusi Kuba yang berujung pada embargo yang diberlakukan Amerika

Serikat telah turut mempengaruhi perlawanan-perlawanan di negara-negara Amerika Latin

lainnya yang juga menentang dominasi ekonomi dan politik Amerika Serikat. Sehingga

kondisi tersebut mengharuskan Amerika Serikat untuk melakukan integrasi ekonomi melalui

FTAA (Free Trade Area of Americas) yang betujuan untuk tetap memperkuat dominasi

ekonomi dan hegemoni politik atas negara-negara Amerika Latin.

Page 22: Sistem Pemerintahan Past Kuba

BAB I

PENDAHULUAN

Page 23: Sistem Pemerintahan Past Kuba

1.1 Latar Belakang

Berakhirnya perang dingin pada dekade tahun 1990-an menjadi babak baru bagi tata

ekonomi politik internasional. Keruntuhan Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur yang

menjadi simbol kekuatan blok timur yang bertendensi sosialiskomunis semakin

mengukuhkan kekuatan Blok Barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya

yang bertendensi kapitalis-liberal. Bahkan dalam sebuah jurnal The National Interest yang

berjudul “The End of History” Francis Fukuyama dengan berani mengatakan bahwa akhirnya

demokrasi liberal-lah yang menjadi pemenang dalam pertarungan antara kedua ideologi yang

menjadi arus utama sebelum runtuhnya tembok Berlin yang menandai kemenangan

liberalisme pasar saat ini. Apa yang sedang kita saksikan bukanlah akhir Perang Dingin, atau

periode dari sejarah; yakni, titik akhir dari evolusi ideologi umat manusia dan universalisasi

demokrasi liberal Barat sebagai bentuk final pemerintahan umat manusia.Negara-negara

Dunia Ketiga yang telah tergantung secara ekonomi kepada negara-negara Dunia Pertama

akibat jeratan utang luar negeri harus menjalankan paketan-paketan kebijakan yang

didiktekan lembagalembaga donor internasional tersebut. Kebijakan tersebut berupa

pencabutan subsidi sosial, deregulasi, privatisasi, dan liberalisasi perdagangan. Selain itu,

untuk semakin memperkuat posisi tawar negara-negara Dunia Pertama dalam pentas politik

dalam negeri dan untuk meyakinkan bahwa paket kebijakan tersebut betul-betul dijalankan

maka dibentuklah pemerintahan boneka yang tunduk pada kepentingan modal asing. Dan ini

terjadi di beberapa negara-negara Dunia Ketiga khususnya di kawasan Amerika Latin,

seperti; Batista di Kuba, Somoza di Nikaragua, Trujillo di Republik Dominika, Odrio di Peru,

Perez Jimenez di Venezuela, Armas di Guatemala dan banyak lagi. Pemerintahan boneka

tersebut yang kemudian membuka akses seluasluasnya bagi pelaksanaan paket kebijakan

neoliberal tersebut. Mayoritas pemerintahan boneka tersebut mengambil kebijakan dalam dan

luar negeri yang pada intinya berupaya untuk mengakomodasi kepentingan akumulasi modal

negara-negara maju, lembaga-lembaga dan dijalankan secara otoriter dan menutup ruang-

ruang demokrasi dalam masyarakat. Cara ini ditempuh untuk menghancurkan potensi-potensi

resistensi atau perlawanan dalam masyarakat akibat kebijakan-kebijakan yang memiskinkan

dan tidak berpihak kepada mayoritas rakyat. Sejarah telah banyak mencatat bahwa beberapa

dari pemerintahan yang diktator kemudian harus tumbang oleh gerakan parlementer ataupun

ekstra parlementer. Dan fenomena ini telah terjadi di berbagai negara, tidak kurang

demikianlah yang terjadi di Kuba pada tahun 1959 ketika pemerintahan Fulgencio Batista

yang mengabdi pada kepentingan Amerika Serikat akhirnya harus tumbang oleh gerakan 26

Page 24: Sistem Pemerintahan Past Kuba

Juli yang dipimpin oleh Fidel Castro Ruz. Setelah revolusi, Kuba melakukan perubahan

mendasar dalam berbagai bidang dan berusaha melepaskan diri dari belenggu kapitalisme

dibawah kendali Amerika Serikat. Dan saat ini Kuba merupakan salah satu negara di

Amerika Latin yang bebas dari belenggu ekonomi dan politik Amerika Serikat.

1.2 Dasar Teori

Dalam melakukan suatu penelitian yang bersifat ilmiah, diperlukan seperangkat teori

maupun konsep sebagai pijakan dasar untuk memulainya. Tentu saja teori dan konsep disini

harus relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dewasa ini kehidupan ekonomi politik

setiap bangsa akan sangat dipengaruhi oleh konstalasi ekonomi politik global. Hal ini terjadi

akibat adanya relasi antarnegara dalam bingkai sistem ekonomi politik dominan. Hal tersebut

merupakan konsekuensi logis dari proses liberalisasi ekonomi atau sering kita menyebutnya

sebagai globalisasi yang memiliki ideologi neoliberalisme. Konsep tentang neoliberalisme

atau juga biasa disebut dengan istilah “kanan baru” mengacu pada konsep liberalisme klasik

yang beranggapan bahwa negara harus meminimalisir perannya dalam menjalankan

mekanisme pasar sehingga memicu terjadinya persaingan sempurna dalam proses

perdagangan bebas.Mengenai neoliberalisme, Mansour Fakih menjelaskan : Pada pokoknya

paham ini memperjuangkan leissez feire (persaingan bebas) yakni paham yang

memperjuangkan hak-hak atas pemilikan dan kebebasan individual. Mereka lebih percaya

pada kekuatan pasar untuk menyelesaikan masalah sosial ketimbang melalui metode regulasi

negara.Selanjutnya, untuk memuluskan jalannya program-program neoliberalisme maka

dibuatlah blok-blok ekonomi yang pada dasarnya bertujuan untuk membuka pasar seluas-

luasnya bagi kepentingan pemodal internasional.Hal tersebut kemudian yang memunculkan

fenomena regionalisme ataupun integrasi ekonomi yang pada dasarnya adalah upaya untuk

memaksimalkan potensi-potensi ekonomi dari berbagai kawasan untuk kepentingan pemodal.

Konsep integrasi khususnya dalam bidang ekonomi pada dasarnya adalah upaya antar elit

negara dalam hal ini para pemilik modal baik nasional maupun internasional untuk

memperluas atau dalam kerangka proses penetrasi pasar yang

Lebih besar cakupannya sehingga kekuasaan-kekuasaan negara-bangsa beralih kepada

blok-blok ekonomi yang telah terbangun baik secara de facto maupun de jure. Dalam hal ini,

Ernest B. Haas mengatakan bahwa integrasi adalah : Proses dimana aktor-aktor politik

nasional dari berbagai negara diminta mengarahkan loyalitas, harapan, dan kegiatan politik

Page 25: Sistem Pemerintahan Past Kuba

mereka ke institusi pusat baru dan lebih besar; yang lembaga-lembaganya memiliki atau

mengambil alih yurisdiksi yang semula berada di tangan negara-bangsa.Untuk merespon

kondisi dalam maupun luar negeri dalam kaitannya dengan ekonomi politik global, maka

sebuah negara atau wilayah harus menentukan garis kebijakan dalam dan luar negerinya

secara jelas dan terarah. Kebijakan tersebut tentunya harus memperhatikan aspek-aspek yang

berkaitan dengan apresiasi dan kebutuhan masyarakat secara dominan yang merupakan

bagian terpenting dari kepentingan nasional. Kepentingan nasional (national interest)

dipahami sebagai konsep kunci dalam politik luar negeri. Konsep tersebut dapat

diorientasikan pada ideologi suatu negara ataupun pada sistem nilai sebagai pedoman prilaku

negara tersebut. Artinya bahwa keputusan dan tindakan politik luar negeri bisa didasarkan

pada pertimbangan-pertimbangan ideologis ataupun dapat terjadi atas dasar pertimbangan

kepentingan. Namun bisa juga terjadi interplay antara ideologi dengan kepentingan sehingga

terjalin hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara pertimbangan-pertimbangan

ideologis dengan pertimbangan pertimbangan kepentingan yang tidak menutup kemungkinan

terciptanya formulasi kebijaksanaan politik luar negeri yang lain atau baru.

Kepentingan nasional (national interest) idealnya harus merupakan cerminan dari

kehendak rakyat dari sebuah negara dalam artian sebenarnya. Tidak hanya menjadi keputusan

sepihak dari elit yang mendominasi ruang-ruang ekonomi politik tanpa membuka space

kontrol yang lebih demokratis. Ketika rumusan kepentingan nasional yang lebih objektif telah

disepakati oleh semua elemen rakyat, maka hal tersebut yang kemudian menjadi rumusan

kebijakan luar negeri. Politik luar negeri merupakan pencerminan dari kepentingan nasional

yang ditujukan ke luar negeri, yang tidak terpisah dari keseluruhan tujuan nasional, dan tetap

merupakan komponen atau unsur dari kondisi dalam negeri.

DAFTAR PUSTAKA

www.Google.com

http://kamudaponti.blogspot.com/2010/01/memandang-kuba-dalam-demokrasi.

Page 26: Sistem Pemerintahan Past Kuba

Guevara, Che. 2007. Dari Sierra Maestra hingga Havana. Narasi: Yogyakarta. Mukmin, Hidayat. 1980. Pergolakan di Amerika Latin. Ghalia Indonesia:Jakarta. Pambudi, A. 2007. Fidel Castro 60 Tahun Menentang

Jurnal bulanan Cuba Socialista edisi September 1962

Makalah Y.B Mangunwijaya dalam Seminar Lemhanas “Wawasan Kebangsaan Menuju Indonesia Baru” Jakarta 22-23 September 1998

Sastrapratedja, M., 2001, Pancasila sebagai Visi dan Referensi Kritik Sosial, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

[email protected]

http://rakyatpekerja.blogspot.com

coenpontoh.wordpress.com/2005/11/01/pendidikan-di-kuba/

http://kontaktuhan.org/news/news176/eLetter/gv_32.htm

http://berita.liputan6.com/luarnegeri/200112/24628/class=%27vidico%27

http://rumahpengetahuan.web.id/kehidupan-peneliti-di-kuba.html

Page 27: Sistem Pemerintahan Past Kuba

MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN NEGARA

DUNIA KETIGA

( NEGARA KUBA)

Disusun Oleh :

Benyamin F.Rumapea

Meilyska Purba

Page 28: Sistem Pemerintahan Past Kuba

Julwandri munthe

Abdul Halim Sembiring

Ian Pasaribu

Teguh

Friska Ginting