Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

download Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

of 23

description

makalah kewarganegaraan untuk sistem pemerintahan di indonesia, dan sejarah sistem pemerintahannya di indonesia.

Transcript of Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    1/23

    MAKALAH KEWARGANEGARAAN

    Mengenai

    SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA PADA AWAL

    KEMERDEKAAN RI

    Di susun oleh :

    Nama : Hera Rosdiana

    NIM : 4412216186

    Jurusan : Teknik Industri

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PANCASILA

    2013

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    2/23

    KATA PENGANTAR

    Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan

    rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk

    penyelesain tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan.

    Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan dari

    berbagai pihak yang dengan tulus dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide, materi

    pembahasan dan juga bantuan lainnya yang tidak dapat dijelaskan satu persatu.

    Makalah ini disusun untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa khususnya

    untuk mahasiswa Teknik Industri. Makalah ini membahas tentang Sistem Pemerintahan di

    Indonesia Setelah Kemerdekaan RI.

    Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya

    berharap kepada Bapak Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan

    makalah ini. Sebagai penulis, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

    bagi pembaca.

    Jakarta, 5 Januari 2014

    Penulis

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    3/23

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ......................................................................................................... i

    Daftar Isi................................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 1

    1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................. 1

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan......................................................................... 3

    2.2 Sistem Pemerintahan Indonesia........................................................................... 4

    2.3. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia......................................... 6

    2.4. Sistem Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945.................................. 8

    2.4.1. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum

    Diamandemen..................................................................................................... 8

    2.4.2. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah

    Diamandemen..................................................................................................... 10

    2.5. Sistem Pemerintahan Demokrasi Indonesia........................................................12

    2.5.1. Demokrasi di Indonesia.............................................................................12

    2.5.2. Prinsip-Prinsip Demokrasi........................................................................ 15

    2.5.3. Asas Pokok Demokrasi............................................................................. 15

    2.5.4. Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis.......................................................... 16

    BAB III PENUTUP

    3.1Kesimpulan ..........................................................................................................18

    3.2. Saran....................................................................................................................18

    DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 20

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    4/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan Negara,

    baik itu secara internal maupun eksternal. Secara luas sistem pemerintahan itu berarti

    menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas,

    menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan

    sehingga menjadi sistem yang kontiniu. Sampai saat ini hanya sedikit negara yang bisa

    mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh. Sistem pemerintahan

    mempunyai fondasi yang kuat dimana penerapannya kebanyakan sudah mendarah daging

    dalam kebiasaan hidup masyarakatnya dan terkesan tidak bisa diubah dan cenderung statis.

    1.2 Rumusan Masalah

    Dari Latar Belakang di atas penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam

    makalah ini, yakni :

    1. Apa Pengertian Sistem Pemerintahan ?

    2. Bagaimana Sistem Pemerintahan di Indonesia ?

    3. Bagaimana Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia ?

    4. Bagaimana Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 ?

    5. Bagaimana Sistem Pemerintahan Demokrasi Indonesia?

    1.3 Tujuan Penulisan

    Maksud penyusunan makalah ini adalah sebagai penambah wawasan dan pengetahuan

    tentang Sistem Pemerintahan Indonesia dari sebelum amandemen hingga sesudah

    amandemen.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    5/23

    Selain itu,bertujuan agar kita semua lebih mengenal sistem Pemerintahan Indonesia serta

    dapat ikut berpartisipasi didalamnya.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    6/23

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan

    Sistem berarti suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai

    hubungan fungsional.

    Pemerintahan dalam arti luas adalah pemerintah/ lembaga-lembaga Negara yang

    menjalankan segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif, legislative maupun

    yudikatif.

    Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang

    dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam

    rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan

    adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam

    rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Sistem pemerintahan diartikan sebagai

    suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling

    bergantungan dan memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan.

    Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu

    Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan

    menjalankan pemerintahan; Kekuasaan Legislatif yang berate kekuasaan membentuk undang-

    undang; Dan Kekuasaan Yudiskatif yang berate kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran

    atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga

    eksekutif, legislative dan yudikatif. Jadi, system pemerintaha negara menggambarkan adanya

    lembaga-lembaga negara, hubungan antarlembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara

    dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan.

    Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan

    negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa

    Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta

    ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

    keadilan sosial. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    7/23

    bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di

    negara Indonesia.

    Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah kepala

    negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan melaksakan

    kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen akan dipimpin oleh

    seorang menteri. Apabila semua menteri yang ada tersebut dikoordinir oleh seorang perdana

    menteri maka dapat disebut dewan menteri/cabinet. Kabinet dapat berbentuk presidensial,

    dan kabinet ministrial.

    2.2 Sistem Pemerintahan Indonesia

    Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan

    Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk

    dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Berdasarkan

    Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk

    republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah

    kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik.

    Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden Republik

    Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.

    Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, Presiden Republik Indonesia

    memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. Dengan demikian,

    sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial.

    Kekuasaan pemerintahan Negara Indonesia menurut undangundang dasar 1 sampai dengan

    pasal 16. pasal 19 sampai dengan pasal 23 ayat (1) dan ayat (5), serta pasal 24 adalah:

    1. Kekuasaan menjalan perundangundangan Negara atau kekuasaan eksekutif yang

    dilakukan oleh pemerintah.

    2. Kekuasaan memberikan pertimbangan kenegaraan kepada pemerintah atau kekuasaan

    konsultatif yang dilakukan oleh DPA.

    3. Kekuasaan membentuk perundangundang Negara atau kekuasaan legislatif yang

    dilakukan oleh DPR.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    8/23

    4. Kekuasaan mengadakan pemeriksaan keuangan Negara atau kekuasaan eksaminatif

    atau kekuasaan inspektif yang dilakukan oleh BPK.

    5. Kekuasaan mempertahankan perundangundangan Negara atau kekuasaan yudikatif

    yang dilakukan oleh MA.

    Berdasarkan ketetapan MPR nomor III / MPR/1978 tentang kedudukan dan hubungan

    tata kerja lembaga tertinggi Negara dengan atau antara Lembagalembaga Tinggi Negara

    ialah sebagai berikut :

    1. Lembaga tertinggi Negara adalah majelis permusyawaratan rakyat. MPR sebagai

    pemegang kekuasaan tertinggi dalam Negara dengan pelaksana kedaulatan rakyat memilih

    dan mengangkat presiden atau mandataris dan wakil presiden untuk melaksanakan garis

    garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan putusanputusan MPR lainnya. MPR dapat pula

    diberhentikan presiden sebelum masa jabatan berakhir atas permintaan sendiri, berhalangan

    tetap sesuai dengan pasal 8 UUD 1945, atau sungguhsungguh melanggar haluan Negara

    yang ditetapkan oleh MPR.

    2. Lembagalembaga tinggi Negara sesuai dengan urutan yang terdapat dalam UUD

    1945 ialah presiden (pasal 415), DPA (pasal 16), DPR (pasal 19-22), BPK (pasal 23), dan

    MA (pasal 24).

    a. Presiden adalah penyelenggara kekuasaan pemerintahan tertinggi dibawah MPR.

    Dalam melaksanakan kegiatannya dibantu oleh seorang wakil presiden. Presiden atas nama

    pemerintah (eksekutif) bersamasama dengan DPR membentuk UU termasuk menetapkan

    APBN. Dengan persetujuan DPR, presiden dapat menyatakan perang.

    b. Dewan pertimbangan Agung (DPA) adalah sebuah bahan penasehat pemerintah yang

    berkewajiban memberi jawaban atas pertanyaan presien. Selain itu DPA berhak mengajukan

    pertimbangan kepada presiden.

    c. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah sebauh badan legislative yang dipilih oleh

    masyarakat berkewajiban selain bersamasama dengan presiden membuat UU juga wajib

    mengawasi tindakkantindakan presiden dalam pelaksanaan haluan Negara.

    d. Badan pemeriksa keuangan (BPK) ialah Badan yang memeriksa tanggung jawab

    tentang keuangan Negara. Dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh kekuasaan

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    9/23

    pemerintah. BPK memriksa semua pelaksanaan APBN. Hasil pemeriksaannya dilaporkan

    kepada DPR.

    e. Mahkamah Agung (MA) adalah Badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman yang

    dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh

    lainnya. MA dapat mempertimbangkan dalam bidang hukum, baik diminta maupun tidak

    diminta kepada kepada lembagalembaga tinggi Negara.

    2.3. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia

    1) Tahun 19451949Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD 45 antara lain:

    Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden menjadi badan yang

    diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan wewenang MPR.

    Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer berdasarkan

    usul BPKNIP.

    2) Tahun 19491950Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan saat itu adalah sistem

    parlementer kabinet semu (Quasy Parlementary). Sistem Pemerintahan yang dianut pada

    masa konstitusi RIS bukan kabinet parlementer murni karena dalam sistem parlementer

    murni, parlemen mempunyai kedudukan yang sangat menentukan terhadap kekuasaan

    pemerintah.

    3) Tahun 19501959Landasannya adalah UUD 50 pengganti konstitusi RIS 49. Sistem Pemerintahan yang

    dianut adalah parlementer cabinet dengan demokrasi liberal yang masih bersifat semu. Ciri-

    ciri:

    a) Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.b) Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.c) Presiden berhak membubarkan DPR.d) Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    10/23

    4) Tahun 19591966 (Demokrasi Terpimpin)Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk melenyapkan kekuasaan-

    kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib parpol ditentukan oleh presiden (10 parpol

    yang diakui). Tidak ada kebebasan mengeluarkan pendapat.

    5) Tahun 19661998Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi terpimpin pada era

    orde lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Soeharto

    mundur pada 21 Mei 98.

    6) Tahun 1998Sekarang (Reformasi)Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak memberikan ruang gerak

    pada parpol maupun DPR untuk mengawasi pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk

    unjuk rasa.

    2.4. Sistem Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945

    2.4.1. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum

    Diamandemen.

    Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum

    diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem

    pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.

    a. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).b. Sistem Konstitusional.c. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.d. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis

    Permusyawaratan Rakyat.

    e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.f. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab

    kepada Dewan Perwakilan Rakyat.g. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    11/23

    Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia

    menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini

    dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri

    dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga

    kepresidenan. Hamper semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut

    dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat.

    Karena itui tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden

    sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan

    yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan

    seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang

    kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik

    dan pertentangan antarpejabat negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan

    sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih

    banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkanya.

    Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem

    pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang konstitusional

    atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah konstitusional bercirikan

    bahwa konstitusi negara itu berisi

    1. Adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif,

    2. Jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.

    Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan

    atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi

    yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik

    dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak

    empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. berdasarkan UUD 1945 yang telah

    diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem pemerintaha Indonesia sekarang ini.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    12/23

    2.4.2. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah

    Diamandemen.

    Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum

    diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen

    keempat tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945

    dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang

    baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya

    Pemilu 2004.

    Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut.

    1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negaraterbagi dalam beberapa provinsi.

    2. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil

    presiden dipilih dan diangkat oleh MPR untuk masa jabatan lima tahun. Untuk masa

    jabatan 2004-2009, presiden dan wakil presiden akan dipilih secara langsung oleh

    rakyat dalam satu paket.

    4.

    Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan

    Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR.

    DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.

    6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilandibawahnya.

    Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsure-unsur dari sistem pemerintahan

    parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang

    ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di

    Indonesia adalah sebagai berikut

    1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPRtetap memiliki kekuasaan megawasi presiden meskipun secara tidak langsung.

    2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan dariDPR.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    13/23

    3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuandari DPR.

    4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undangdan hak budget (anggaran)

    Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia.

    Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru

    tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral, mekanisme check

    and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk melakukan

    pengawasan dan fungsi anggaran.

    Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Sistem PemerintahanNegara Lain

    Berdasarkan penjelasan UUD 45, Indonesia menganut sistem Presidensial. Tapi

    dalam praktiknya banyak elemen-elemen Sistem Pemerintahan Parlementer. Jadi dapat

    dikatakan Sistem Pemerintahan Indonesia adalah perpaduan antara Presidensial dan

    Parlementer.

    Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesiaa. Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.

    b. Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak dibayangikrisis kabinet.

    c. Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR. Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesiaa. Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di tangan

    Presiden.

    b. Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.c. Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.d. Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    14/23

    2.5. Sistem Pemerintahan Demokrasi Indonesia

    Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan

    pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui

    perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani

    (dmokrata) "kekuasaan rakyat", yang dibentuk dari kata (dmos) "rakyat" dan

    (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5

    dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada

    tahun 508 SM. Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu

    bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di

    tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan

    demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat". Hal ini berarti

    kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak,

    kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui

    demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.

    2.5.1. Demokrasi di Indonesia

    Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, Undang Undang Dasar 1945 memberikan

    penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Dalam mekanisme

    kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah

    sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah

    pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih dalam pemilu.

    Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk pertama

    kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno

    menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan. Setelah mengalami

    masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan

    kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun 1998

    ketika pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi

    Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang menempatkan Partai Demokrasi Indonesia-

    Perjuangan sebagai pemenang Pemilu.

    Diskursus demokrasi di Indonesia tak dapat dipungkiri, telah melewati perjalanan

    sejarah yang demikian panjangnya. Berbagai ide dan cara telah coba dilontarkan dan

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    15/23

    dilakukan guna memenuhi tuntutan demokratisasi di negara kepulauan ini. Usaha untuk

    memenuhi tuntutan mewujudkan pemerintahan yang demokratis tersebut misalnya dapat

    dilihat dari hadirnya rumusan model demokrasi Indonesia di dua zaman pemerintahan

    Indonesia, yakni Orde Lama dan Orde Baru. Di zaman pemerintahan Soekarno dikenal yang

    dinamakan model Demokrasi Terpimpin, lalu berikutnya di zaman pemerintahan Soeharto

    model demokrasi yang dijalankan adalah model Demokrasi Pancasila. Namun, alih-alih

    mempunyai suatu pemerintahan yang demokratis, model demokrasi yang ditawarkan di dua

    rezim awal pemerintahan Indonesia tersebut malah memunculkan pemerintahan yang

    otoritarian, yang membelenggu kebebasan politik warganya.

    Dipasungnya demokrasi di dua zaman pemerintahan tersebut akhirnya membuat

    rakyat Indonesia berusaha melakukan reformasi sistem politik di Indonesia pada tahun 1997.

    Reformasi yang diperjuangkan oleh berbagai pihak di Indonesia akhirnya berhasil

    menumbangkan rezim Orde Baru yang otoriter di tahun 1998. Pasca kejadian tersebut,

    perubahan mendasar di berbagai bidang berhasil dilakukan sebagai dasar untuk membangun

    pemerintahan yang solid dan demokratis. Namun, hingga hampir sepuluh tahun perubahan

    politik pasca reformasi 1997-1998 di Indonesia, transisi menuju pemerintahan yang

    demokratis masih belum dapat menghasilkan sebuah pemerintahan yang profesional, efektif,

    efisien, dan kredibel. Demokrasi yang terbentuk sejauh ini, meminjam istilah Olle Tornquisthanya menghasilkan Demokrasi Kaum Penjahat, yang lebih menonjolkan kepentingan pribadi

    dan golongan ketimbang kepentingan rakyat sebagai pemilik kedaulatan. Tulisan ini berusaha

    menguraikan lebih lanjut bagaimana proses transisi menuju konsolidasi demokrasi di

    Indonesia belum menuju kepada proses yang baik, karena masih mencerminkan suatu

    pragmatisme politik. Selain itu di akhir, penulis akan berupaya menjawab pilihan demokrasi

    yang bagaimana yang cocok untuk diterapkan di Indonesia.

    Munculnya Kekuatan Politik Baru yang Pragmatis Pasca jatuhnya Soeharto pada 1998

    lewat perjuangan yang panjang oleh mahasiswa, rakyat dan politisi, kondisi politik yang

    dihasilkan tidak mengarah ke perbaikan yang signifikan. Memang secara nyata kita bisa

    melihat perubahan yang sangat besar, dari rezim yang otoriter menjadi era penuh

    keterbukaan. Amandemen UUD 1945 yang banyak merubah sistem politik saat ini,

    penghapusan dwi fungsi ABRI, demokratisasi hampir di segala bidang, dan banyak hasil

    positif lain. Namun begitu, perubahan-perubahan itu tidak banyak membawa perbaikan

    kondisi ekonomi dan sosial di tingkat masyarakat.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    16/23

    Perbaikan kondisi ekonomi dan sosial di masyarakat tidak kunjung berubah

    dikarenakan adanya kalangan oposisi elit yang menguasai berbagai sektor negara. Mereka

    beradaptasi dengan sistem yang korup dan kemudian larut di dalamnya. Sementara itu,

    hampir tidak ada satu pun elit lama berhaluan reformis yang berhasil memegang posisi-posisi

    kunci untuk mengambil inisiatif. Perubahan politik di Indonesia, hanya menghasilkan

    kembalinya kekuatan Orde Baru yang berhasil berkonsolidasi dalam waktu singkat, dan

    munculnya kekuatan politik baru yang pragmatis. Infiltrasi sikap yang terjadi pada kekuatan

    baru adalah karena mereka terpengaruh sistem yang memang diciptakan untuk dapat

    terjadinya korupsi dengan mudah.

    Selain hal tersebut, kurang memadainya pendidikan politik yang diberikan kepada

    masyarakat, menyebabkan belum munculnya artikulator-artikulator politik baru yang dapat

    mempengaruhi sirkulasi elit politik Indonesia. Gerakan mahasiswa, kalangan organisasi non-

    pemerintah, dan kelas menengah politik yang mengambang lainnya terfragmentasi. Mereka

    gagal membangun aliansi yang efektif dengan sektor-sektor lain di kelas menengah. Kelas

    menengah itu sebagian besar masih merupakan lapisan sosial yang berwatak anti-politik

    produk Orde Baru. Dengan demikian, perlawanan para reformis akhirnya sama sekali tidak

    berfungsi di tengah-tengah situasi ketika hampir seluruh elit politik merampas demokrasi.

    Lebih lanjut, gerakan mahasiswa yang pada awal reformasi 1997-1998 sangatlah kuat, kinisepertinya sudah kehilangan roh perjuangan melawan pemerintahan. Hal ini bukan hanya

    disebabkan oleh berbedanya situasi politik, tetapi juga tingkat apatisme yang tinggi yang

    disebabkan oleh depolitisasi lewat berbagai kebijakan di bidang pendidikan. Mulai dari

    mahalnya uang kuliah yang menyebabkan mahasiswa dituntut untuk segera lulus. Hingga

    saringan masuk yang menyebabkan hanya orang kaya yang tidak peduli dengan politik.

    Akibat dari hal tersebut, representasi keberagaman kesadaran politik masyarakat ke

    dunia publik pun menjadi minim. Demokrasi yang terjadi di Indonesia kini, akhirnya hanya

    bisa dilihat sebagai demokrasi elitis, dimana kekuasaan terletak pada sirkulasi para elit.

    Rakyat hanya sebagai pendukung, untuk memilih siapa dari kelompok elit yang sebaiknya

    memerintah masyarakat.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    17/23

    2.5.2. Prinsip-Prinsip Demokrasi

    Rakyat dapat secara bebas menyampaikan aspirasinya dalam kebijakan politik dan

    sosial. Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi

    dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat

    ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi".

    Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:

    1. Kedaulatan rakyat2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah3. Kekuasaan mayoritas4. Hak-hak minoritas5. Jaminan hak asasi manusia6. Pemilihan yang bebas dan jujur7. Persamaan di depan hukum8. Proses hukum yang wajar9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional10.Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik11.Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

    2.5.3. Asas Pokok Demokrasi

    Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan

    hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam

    hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi,

    yaitu:

    1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakilrakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia

    serta jujur dan adil; dan

    2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintahuntuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    18/23

    2.5.4. Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis

    Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik. Dalam

    perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir

    seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:

    1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baiklangsung maupun tidak langsung (perwakilan).

    2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat(warga negara).

    3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat

    penegakan hukum

    5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan

    mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.

    7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembagaperwakilan rakyat.

    8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.

    9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dansebagainya).

    Sejak merdeka, Indonesia telah mempraktekkan beberapa sistem politik pemerintahan atas

    nama demokrasi, dari, oleh dan untuk rakyat.

    1. Tahun 1945-1959; Demokrasi Parlementer, dengan ciri ;

    Dominasi partai politik di DPR Kabinet silih berganti dalam waktu singkat Demokrasi Parlementer ini berakhir dengan Dekrit Presiden 1959.

    2. Tahun 1959-1965; Demokrasi Terpimpin, dengan ciri-ciri :

    Dominasi presiden, yang membubarkan DPR hasil Pemilu 1955, menggantikannyadengan DPR-GR yang diangkat oleh Presiden, juga diangkat presiden seumur hidup

    oleh anggota parlemen yang diangkat presiden itu. Terbatasnya peran partai politik

    Berkembangnya pengaruh komunis

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    19/23

    Munculnya ideologi Nasional, Agama, Komunis (NASAKOM) Meluasnya peranan militer sebagai unsur sosial politik Demokrasi terpimpin berakhir dengan pemberontakan PKI September 1965.

    3. Tahun 1965-1998 Demokrasi Pancasila; dengan ciri-ciri:

    Demokrasi berketuhanan Demokrasi yang berkemanusiaan yang adil dan beradab Demokrasi bagi persatuan Indonesia Demokrasi yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

    permusyawaratan/perwakilan

    Demokrasi berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

    Kita tidak menafikan betapa indah susunan kata berkaitan dengan Demokrasi Pancasila,

    tetapi pada tataran praksis sebagaimana yang kita lihat dan rasakan:

    Mengabaikan eksistensi dan peran Tuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,di mana tidak merasa dikontrol oleh Tuhan. Para pemimpin, terutama presiden tabu

    untuk dikritik, apalagi dipersalahkan. Ini bermakna menempatkan dirinya dalam

    posisi Tuhan yang selalu harus dimuliakan dan dilaksanakan segala titahnya serta

    memegang kekuasaan yang absolut

    Tidak manusiawi, tidak adil dan tidak beradab, dengan fakta eksistensi nyawa, darah,harkat dan martabat manusia lebih rendah dari nilai-nilai kebendaan

    Tidak ada keadilan hukum, ekonomi, politik dan penegakan HAM. Pemilu rutin lima tahunan, tetapi sekedar ritual demokrasi. Dimana dalam prakteknya

    diberlakukan sistem Kepartaian Hegemonik, yakni pemilu diikuti oleh beberapa

    partai politik, tetapi yang harus dimenangkan, dengan menempuh berbagai cara,

    intimidasi, teror, ancaman dan uang, hanya satu partai politik.

    4. Tahun 1998- sekarang, orde reformasi dengan ciri-ciri enam agenda:

    Amandemen UUD 1945 Penghapusan peran ganda (multifungsi) TNI Penegakan supremasi hukum dengan indikator mengadili mantan Presiden Soeharto

    atas kejahatan politik, ekonomi dan kejahatan atas kemanusiaan.

    Melaksanakan otonomi daerah seluas-luasnya

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    20/23

    Penegakan budaya demokrasi yang anti feodalisme dan kekerasan Penolakan sisa-sisa Orde Lama dan Orde Baru dalam pemerintahan

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    21/23

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    Dari seluruh pembahasan Makalah ini, kami dapat simpulkan bahwa Sistem

    pemerintahan Negara Indonesia menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja dan

    berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan

    negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok,

    yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau

    unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.

    Dalam sistem pemerintahan Indonesia, lebaga-lembaga negara berjalan sesuai dengan

    mekanisme demokratis.

    Sistem pemerintahan negara Indonesia berbeda dengan sistem pemerintahan yang

    dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga beberapa persamaan antarsistem

    pemerintahan negara. Misalnya, dua negara memiliki sistem pemerintahan yang sama.

    Perubahan pemerintah di negara terjadi pada masa genting, yaitu saat perpindahan

    kekuasaan atau kepemimpinan dalam negara. Perubahan pemerintahan di Indonesia terjadi

    antara tahun 1997 sampai 1999. Hal itu bermula dari adanya krisis moneter dan krisis

    ekonomi.

    3.2. Saran

    Sudah saatnya, kita bersama-sama bergerak untuk mencapai angan demokrasi yang

    telah dicita-citakan oleh para pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh Indonesia. Unsur-unsur

    demokrasi yangkadang menjadi akar permasalahan harus bisa diselesaikan dan diperbaiki,

    karena konsep demokrasi bukan hak paten yang tidak bisa dirubah. Ia harus bersifat dinamis

    dan bisa mengikuti kultur sosial- politik-budaya Negara yang menggunakannya sebagai asas

    Negara. Usaha perubahan tersebutsebenarnya telah sering dilakukan dan sayangnya malah

    menjadi ancaman bukan kenyamanan.Rakyat perlu diperkuat kembali bahwa mereka bukan

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    22/23

    alat kekuasaan yang dengan mudah diatur kesana ke mari. Elit penguasa dan rakyat harus

    bisa bekerja sama selama tujuan demokrasi menjadi patokan utama bernegara yang baik.

  • 5/22/2018 Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan RI

    23/23

    DAFTAR PUSTAKA

    Budiyanto.2006.Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga

    Algemeene Secretarie, Regeringsalmanaak voor Nederlandsch-Indie 1942, eerste gedeelte:

    Grondgebied en Bevolking, Inrichting van het Bestuur van Nederlandsch-Indie, Batavia:

    Landsrukkerij

    Bagehot, Walter, The English Constitution, London: Oxford University Press, second ed.,

    eighth printed, 1955

    Bonar Sidjabat, 'Notulen Rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia', Majalah Ragi

    Buana, 52, 1968

    Clive Day, The Policy and Administration of the Dutch in Java, Kuala Lumpur: Oxford

    University Press, 1972

    http://lenamegawati.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html