Sistem Pelayanan Medik Antar Rumah Sakit

5
Transportasi dan Rujukan Sistem Pelayanan Medik Antar Rumah Sakit System pelayanan medik antar rumah sakit harus berbentuk jejaring rujukan yang dibuat berdasarkan kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk menerima pasien dan ini sangat berhubungan dengan kemampuan SDM, ketersediaan fasilitas medis didalam system ambulance. 1. Evakuasi Merupakan suatu bentuk pelayanan transportasi yang ditujukan dari pos komando, rumah sakit lapangan menuju ke rumah sakit rujukan atau transportasi antar rumah sakit baik dikarenakan adanya bencana yang terjadi di rumah sakit dimana pasien harus dievakuasi kerumah sakit lain. Pelaksanaan evakuasi tetap harus menggunalan sarana yang terstandar memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditentukan berdasarkan standar pelayanan rumah sakit. 2. Syarat-syarat Evakuasi - Korban berada dalam keadaan yang paling stabil dan memungkinkan untuk dievakuasi - Korban telah disiapkan/diberi peralatan yang memadai untuk transportasi - Fasilitas kesehatan penerima telah diberitahu dan siap menerima korban - Kendaraan dan pengawalan yang dipergunakan merupakan yang paling layak yang tersedia 3. Beberapa bentuk evakuasi - Evakuasi darurat, dimana korban harus cepat dipindahkan dikarenakan lingkungan yg membahayakan, keadaan yang mengancam jiwa yang membutuhkan pertolongan segera maupun bila terdapat sejumlah pasien dengan ancaman jiwa yang memerlukan pertolongan. - Evakuasi segera, dimana korban harus segera dilakukan penanganan segera karena adanya ancaman bagi jiwanya

Transcript of Sistem Pelayanan Medik Antar Rumah Sakit

Page 1: Sistem Pelayanan Medik Antar Rumah Sakit

Transportasi dan Rujukan

Sistem Pelayanan Medik Antar Rumah Sakit

System pelayanan medik antar rumah sakit harus berbentuk jejaring rujukan yang dibuat berdasarkan kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk menerima pasien dan ini sangat berhubungan dengan kemampuan SDM, ketersediaan fasilitas medis didalam system ambulance.

1. EvakuasiMerupakan suatu bentuk pelayanan transportasi yang ditujukan dari pos komando, rumah sakit lapangan menuju ke rumah sakit rujukan atau transportasi antar rumah sakit baik dikarenakan adanya bencana yang terjadi di rumah sakit dimana pasien harus dievakuasi kerumah sakit lain. Pelaksanaan evakuasi tetap harus menggunalan sarana yang terstandar memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditentukan berdasarkan standar pelayanan rumah sakit.

2. Syarat-syarat Evakuasi- Korban berada dalam keadaan yang paling stabil dan memungkinkan untuk

dievakuasi- Korban telah disiapkan/diberi peralatan yang memadai untuk transportasi- Fasilitas kesehatan penerima telah diberitahu dan siap menerima korban- Kendaraan dan pengawalan yang dipergunakan merupakan yang paling layak

yang tersedia3. Beberapa bentuk evakuasi

- Evakuasi darurat, dimana korban harus cepat dipindahkan dikarenakan lingkungan yg membahayakan, keadaan yang mengancam jiwa yang membutuhkan pertolongan segera maupun bila terdapat sejumlah pasien dengan ancaman jiwa yang memerlukan pertolongan.

- Evakuasi segera, dimana korban harus segera dilakukan penanganan segera karena adanya ancaman bagi jiwanya dan tidak bisa dilakukan dilapangan, misalnya pasien shock, pasien stress dilingkungan kejadian dll. Juga dilakukan pada pasien-pasien yang berada di lingkungan yang mengakibatkan kondisi pasien cepat menurun akibat hujan, suhu dingin ataupun suhu panas.

- Evakuasi biasa, dimana korban biasanya tidak mengalami ancaman jiwa tetapi masih perlu pertolongan dirumah sakit, dimana pasien akan di evakuasi bila sudah dalam keadaan baik dan stabil dan sudah memungkinkan bisa dipindahkan ini khususnya pada pasien-pasien patah tulang. 21d81d38

Menentukan Perlunya Rujukan :

Saat merujuk penderita tergantung dari banyak faktor, antara lain :

- Jarak rumah sakit yang akan dirujuk

Page 2: Sistem Pelayanan Medik Antar Rumah Sakit

- Keberadaan tenaga terampil yang akan mendampingi penderita, dan - Intervensi yg perlu dilakukan.

Bila keterampilan dan perlengkapan memenuhi maka keadaan yang mengancam nyawa harus diatasi terlebih dahulu sebelum merujuk penderita.

Faktor yang dijadikan pegangan untuk merujuk pasien :

- Kriteria fisiologik : Syok yang sulit teratas/penurunan keadaan neurologis, penderita trauma tumpul abdomen yang mengalami ruptur hepar/lien

- Pola perlukaan : Pola cedera yg khas kombinasi beberapa cedera (terutama bila mengenai kepala), mengalami cedera karena kecepatan tinggi.

- Biomekanika trauma, beberapa masalah khusus

Cara Rujukan

A. Dokter yg merujukDokter yang mengirim bertanggung jawab untuk memulai rujukan, pemilihan cara transpor serta tingkat perawatan sepanjang perjalanan. Dokter yang merujuk harus berkomunikasi dahulu dengan dokter penerima rujukan, mengetahui seluk beluk cara transportasi yang dipilih dan mengatur pelayanan penderita selama transportasi.Dokter yang merujuk akan bertanggung jawab bahwa penderita dalam keadaan stabil saat akan berangkat.

B. Dokter penerima rujukanDokter penerima rujukan harus meyakini bahwa rumah sakitnya mampu menerima penderita dan memang bersedia menerima. Dokter pemilihan rujukan harus membantu dokter yang merujuk dalam pemilihan cara transportasi, cara perawatan selama perjalanan. Bila dokter penerima menolak maka tetap harus membantu mencari alternatif rujukan.Kualitas pelayanan selama transportasi sangat penting, hanya dengan komunikasi yg baik antara dokter yang merujuk dengan dokter penerima rujukan,cara transportasi dan cara pelayanan selama transportasi dapat dilakukan dengan aman. Bila kemampuan petugas ambulan tidak mencukupi, harus ada perawat atau dokter yg mendampingi. Harus dilakukan dokumentasid dari semua monitoring dan pelayanan selama transportasi.Kriteria Rujukan antar rumah sakit bila keadaan rumah sakit tidak mencukupi

kebutuhan penderita

Keadaan klinisSusunan syaraf pusat :

- Trauma capitis- Luka tembus atau fraktur impresi- Luka terbuka dengan atau tanpa kebocoran serebro spinal- GCS < 14 atau penurunan GCS- Tanda lateralisasi - Trayuma medula spinalis atau fraktur vertebra yang berat

Toraks

Page 3: Sistem Pelayanan Medik Antar Rumah Sakit

- Mediastinum melebar atau curiga cedera pembuluh darah besar- Cedera dinding dada berat atau kontusio paru- Cedera jantung- Penderita yang membutuhkan ventilasi untuk waktu lama

Pelvis/abdomen- Kerusakan pelvis-ring yang tidak stabil- Kerusakan pelvic ring dengan syok dan tanda perdarahan berlanjut- Fraktur pelvis terbuka

Ekstremitas- Fraktur terbuka yang berat- Traumatik amputasi yang mungkin masih dapat dilakukan reimplantasi- Fraktur intra-artikular yang rumit - Crush injury yang berat- Iskemia

Cedera multi-sistem :- Trauma kapitis disertai trauma wajah, toraks, abdomen atau pelvis- Cedera pada lebih dari 2 regio tubuh- Luka bakar berat atau luka bakar dengan cederea lain- Fraktur tulang panjang proksimal pada lebih dari satu silang

Faktor ko-morbid - Usia > 55 thn- Anak-anak- Penyakit jantung atau perrnapasan- Insulin Dependens DM obesitas morbid- Kehamilan- Imunosupresi

Penurunan keadaan lebih lanjut (late squele)- Diperlukan ventilasi makenik - Sepsis- Kegagalan organ tunggal atau multipel, (penurunan keadaan SSP, jantung,

pernapasan, hepar, ginjal atau sistem koagulasi)- Nekrosis jaringan luas

Protokol Rujukan :A. Dokter yg merujuk harus berikan informasi:

a. Identitas penderita, anamnesis singkat kejadiannya,data RS yg pentingB. Informasi untuk petugas yang akan mendampingiC. DokumentasiD. Sebelum merujuk : penderita harus dilakukan resusitasi dalam usaha membuat

penderita dalam keadaa se stabil mungkin.

Petugas pendamping harus yg terlatih, tergantung keadaan penderita dan masalah yg mungkin akan timbul

Pengelolaan selama transport

1. Monitoring tanda vital dan pulse oximetry2. Bantuan kardio-respirasi dimana diperlukan

Page 4: Sistem Pelayanan Medik Antar Rumah Sakit

3. Pemberian darah jika perlu4. Pemberian obat sesuai instruksi dokter atau sesuai prosedur tetap5. Menjaga komunikasi dengan dokter selama transportasi6. Melakukan dokumentasi selama transportasmi