SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

225
SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Skripsi Oleh : Yulianti NIM : 11140910000050 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

Transcript of SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

Page 1: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT

MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Skripsi

Oleh :

Yulianti

NIM : 11140910000050

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 2: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

ii

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT

MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh :

Yulianti

NIM : 11140910000050

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 3: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Januari 2019

Yulianti

Page 4: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi berjudul Sistem Pakar Identifikasi Mustahik Zakat Menggunakan Metode

Certainty Factor telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 23 Januari 2019. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

(S.Kom) pada Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, 23 Januari 2019

Tim Penguji,

Penguji I Penguji II

Husni Teja Sukmana, Ph. D

NIP. 19771030 200112 1 003

Rayi Pradono Iswara, M. Sc.

NIDN. 0426086501

Tim Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Victor Amrizal, M. Kom

NIP. 19740624 200710 1 001

Nurul Faizah Rozy, M.TI.

NIDN. 2009027202

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Prodi Teknik Informatika

Page 5: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

v

Page 6: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul Sistem Pakar Identifikasi Mustahik Zakat Menggunakan Metode

Certainty Factor sebagai syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program

Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad

SAW.

Keberhasilan dalam pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini tidak luput

dari bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2. Ibu Arini, M.T., selaku ketua Program Studi Teknik Informatika dan

Bapak Feri Fahrianto, M.Sc. selaku sekretaris Program Studi Teknik

Informatika.

3. Bapak Victor Amrizal M.Kom selaku dosen pembimbing I dan Ibu

Nurul Faizah Rozy, M.TI. selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan membimbing penulis selama penulis

mengerjakan skripsi ini.

4. Orang tua tercinta, mama dan alm. bapa, yang selalu menjadi motivasi

terbesar untuk penulis agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Terima kasih untuk semua doa, cinta, dan kasih sayang yang selalu

diberikan.

5. Seluruh dosen serta staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi yang

telah memberikan bantuan selama perkuliahan.

6. Diah Agustin dan Feilla Sukrida, sepupu penulis yang selalu membantu

dari masalah ngeprint sampai keliling kesana kemari. Terima kasih

untuk waktu dan tenaganya.

Page 7: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

vii

7. Tasya Nabilah Putri, teman seperempongan. Terima kasih sudah

menjadi sahabat baik penulis dan segala kebaikan yang diberikan.

8. Alfat Nursyahban, teman yang terngeselin. Terima kasih sudah menjadi

sahabat baik penulis dan pendengar yang baik.

9. Amir Buldan yang telah membantu penulis selama penyusunan skripsi

ini. Terima kasih untuk ilmu serta waktunya. Terima kasih sudah

menjadi sahabat baik penulis.

10. Seluruh teman-teman TI angkatan 2014, khususnya teman-teman TI B

yang sudah setia menemani hari-hari penulis selama kuliah.

11. Rahmi Elyunusyah dan Tiara Ramadhaniyah, yang selalu memberi

semangat serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih

untuk selalu ada.

12. Seluruh pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyaknya

kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat

memberikan banyak manfaat bagi semua.

Ciputat, Januari 2019

Penulis

Page 8: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai sivitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Nama : Yulianti

NPM : 11140910000050

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Sains dan Teknologi

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti

noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang

berjudul :

Sistem Pakar Identifikasi Mustahik Zakat

Menggunakan Metode Certainty Factor

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak

menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumlkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak

Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Jakarta

Pada tanggal 23 Januari 2019

Yang menyatakan

(Yulianti)

Page 9: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

ix UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis : Yulianti

Program Studi : Teknik Informatika

Judul : Sistem Pakar Identifikasi Mustahik Zakat

Menggunakan Metode Certainty Factor

ABSTRAK

Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim, dan termasuk salah satu

dari lima rukun Islam. Zakat dapat disalurkan melalui organisasi pengelola zakat.

Pengelolaan zakat yang lebih baik akan menolong warga miskin dan para mustahik

lainnya. Sistem yang berjalan pada BAZNAS Kota Tangerang Selatan dan LPM

Dompet Dhuafa yang masih manual menyebabkan terjadinya kecurangan yang

dilakukan oleh beberapa mustahik dan pengindentifikasian manual yang tidak

efektif. Selain itu hasil dari kuesioner yang diberikan kepada 30 masjid Jami’ di

Kota Tangerang Selatan menunjukkan bahwa sistem yang manual pun masih

digunakan di hampir 30 masjid Jami’ di Kota Tangerang Selatan. Sistem pakar

merupakan sistem yang dapat membantu untuk pengambilan keputusan atau

pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik. Pada penelitian ini penulis

menggunakan metode certainty factor, yang merupakan salah satu metode yang

terdapat dalam sistem pakar. Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan

yaitu Rapid Application Development (RAD) dengan membangun sebuah sistem

berbasis website. Hasil penelitian berupa sistem pakar dengan 11 kriteria, 6 asnaf,

dan 12 rule. Dari hasil pengujian dapat dikatakan bahwa sistem yang dibangun

dapat membantu proses pengidentifikasian, dan hasil yang dikeluarkan telah sesuai

dengan 11 kriteria yang disediakan.

Kata kunci : Zakat, Mustahik Zakat, Sistem Pakar, Metode Certainty

Factor, RAD

Jumlah Pustaka : 42 (2011-2018)

Jumlah Halaman : VI Bab + xix Halaman + 164 Halaman + 75 Gambar + 50

Tabel + 1 Bagan + 10 Lampiran

Page 10: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

x UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis : Yulianti

Program Studi : Teknik Informatika

Judul : Sistem Pakar Identifikasi Mustahik Zakat

Menggunakan Metode Certainty Factor

ABSTRACT

Zakat is an obligation for every muslims and a part of five pillars of Islam. Zakat

can be distributed through zakat agency. A good management of zakat will help the

poor ones and other mustahik. Manual system that run in National Zakat Agency

(BAZNAS) South Tangerang and LPM Dompet Dhuafa was inefficient and causing

fraud which was conducted by some mustahik. Based on questionnaire results, there

were almost 30 mosques in South Tangerang still using the manual system. Expert

system is a system that can support in decision making or problem solving in a

specific field. In this research the author used one of methods in expert system

which was certainty factor method and it was built into a website system using

Rapid Application Development (RAD). The results of this research is an expert

system with 11 criteria, 6 asnaf, and 12 rules. Based on testing results the system

can support identification process and results issued were in accordance with the

criteria provided.

Key words : Zakat, Mustahik Zakat, Expert System, Certainty Factor

Method, RAD

Bibliography : 42 (2011-2018)

Page of research : VI Chapters + xix Pages + 164 Pages + 75 Pictures + 50

Table + 1 Blueprint + 10 Attachment

Page 11: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

xi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ................................ Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ............................ viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

ABSTRACT ............................................................................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

1.4.1. Manfaat Bagi Penulis ........................................................................ 6

1.4.2. Manfaat Bagi Pengguna .................................................................... 7

1.4.3. Manfaat Bagi Universitas .................................................................. 7

1.5. Batasan Masalah ....................................................................................... 7

1.6. Metodologi Penelitian .............................................................................. 8

1.6.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 8

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem ......................................................... 8

1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 10

2.1. Sistem Pakar ........................................................................................... 10

2.1.1. Ciri-ciri Sistem Pakar ...................................................................... 11

2.1.2. Keuntungan Sistem Pakar ............................................................... 11

2.1.3. Kelemahan Sistem Pakar................................................................. 12

2.1.4. Struktur Sistem Pakar ...................................................................... 12

2.1.5. Perbandingan Sistem Pakar dengan Sistem Konvensional ............. 14

2.2. Metode Certainty Factor ........................................................................ 16

2.2.1. Pengertian Faktor Kepastian (Certainty Factor)............................. 16

2.2.2. Kelebihan Metode Certainty Factor ............................................... 17

2.2.3. Kekurangan Metode Certainty Factor ............................................ 17

2.2.4. Perbandingan dengan Metode Lain ................................................. 17

2.3. Zakat ....................................................................................................... 19

2.4. Muzaki .................................................................................................... 19

2.5. Mustahik ................................................................................................. 20

2.6. Software Development Life Cycle (SDLC) ............................................ 21

2.6.1. Perbandingan Model-Model SDLC ................................................ 21

Page 12: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

xii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.6.2. Rapid Application Development (RAD) ......................................... 26

2.7. Hypertext Preporcessor (PHP) ............................................................... 27

2.7.1. Fungsi PHP ..................................................................................... 27

2.7.2. Keunggulan PHP ............................................................................. 28

2.8. CodeIgniter (CI) ..................................................................................... 28

2.8.1. Keunggulan CodeIgniter ................................................................. 29

2.9. My Structure Query Language (MySQL) .............................................. 29

2.9.1. Keunggulan MySQL ....................................................................... 29

2.10. HyperText Markup Language (HTML) .............................................. 30

2.11. Cascading Style Sheet (CSS) .............................................................. 30

2.12. JavaScript ............................................................................................ 30

2.13. JQuery ................................................................................................. 31

2.13.1. Kemampuan JQuery ........................................................................ 31

2.13.2. Kelebihan JQuery ............................................................................ 31

2.14. Bootstrap ............................................................................................. 32

2.15. Pemodelan Unified Modeling Language (UML) ................................ 32

2.15.1. Class Diagram ................................................................................ 33

2.15.2. Use Case Diagram .......................................................................... 34

2.15.3. Activity Diagram ............................................................................. 36

2.15.4. Sequence Diagram .......................................................................... 37

2.16. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 39

2.16.1. Angket (Questionnaire) .................................................................. 40

2.16.2. Wawancara (Interview) ................................................................... 41

2.16.3. Pengamatan (Observation) .............................................................. 42

2.17. Pengujian Perangkat Lunak ................................................................ 42

2.18. Studi Literatur Sejenis ........................................................................ 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 58

3.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 58

3.1.1. Data Primer ..................................................................................... 58

3.1.2. Data Sekunder ................................................................................. 59

3.2. Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 59

3.2.1. Requirement Planning ..................................................................... 59

3.2.2. Design Workshop ............................................................................ 59

3.2.3. Implementation ................................................................................ 60

3.3. Kerangka Berpikir .................................................................................. 61

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ..................................... 62

4.1. Requirement Planning ............................................................................ 62

4.1.1. Tahap Identifikasi Sistem ................................................................ 62

4.2. Design Workshop ................................................................................... 63

4.2.1. Desain Sistem .................................................................................. 63

4.2.2. Pengkodean ................................................................................... 134

4.3. Implementation ..................................................................................... 135

4.3.1. Perangkat Keras (Hardware) ........................................................ 135

4.3.2. Perangkat Lunak (Software) .......................................................... 135

4.3.3. Pengujian Sistem ........................................................................... 135

Page 13: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

xiii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 136

5.1. Hasil Source Code Metode Certainty Factor ....................................... 136

5.2. Hasil Pengujian Sistem ......................................................................... 138

5.2.1. Hasil Pengujian Integration Testing ............................................. 138

5.2.2. Hasil Pengujian User Acceptance Testing .................................... 139

5.2.3. Hasil Pengujian Manual dan Sistem ............................................. 147

5.4. Hasil Tampilan User Interface ............................................................. 148

5.4.1. Desain Interface Halaman Awal ................................................... 148

5.4.2. Desain Interface Login .................................................................. 149

5.4.3. Desain Interface Register .............................................................. 150

5.4.4. Desain Interface Halaman Utama Admin ..................................... 151

5.4.5. Desain Interface Halaman Utama User ........................................ 151

5.4.6. Desain Interface Kelola User ........................................................ 152

5.4.7. Desain Interface Kelola Kriteria dan Asnaf .................................. 153

5.4.8. Desain Interface History User ...................................................... 154

5.4.9. Desain Interface Profil Admin ...................................................... 155

5.4.10. Desain Interface Identifikasi Mustahik ......................................... 156

5.4.11. Desain Interface History ............................................................... 156

5.4.12. Desain Interface Profil User ......................................................... 157

5.4.13. Desain Interface Logout ................................................................ 158

BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 159

6.1. Kesimpulan ........................................................................................... 159

6.2. Saran ..................................................................................................... 159

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 160

LAMPIRAN ........................................................................................................ 164

Page 14: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

xiv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Kemiskinan di Indonesia ............................................ 1

Gambar 1.2 Peningkatan Anggaran Bantuan Sosial ............................................... 2

Gambar 1.3 Pengumpulan Zakat Berdasarkan Organisasi Pengelola Zakat Tahun

2017 ......................................................................................................................... 3

Gambar 2.1 Konsep Dasar Sistem Pakar .............................................................. 10

Gambar 2.2 Proses Forward Chaining ................................................................. 13

Gambar 2.3 Proses Backward Chaining ............................................................... 14

Gambar 2.4 Tahapan Proses pada RAD ................................................................ 27

Gambar 2.5 Diagram UML ................................................................................... 33

Gambar 2.6 Pengujian Perangkat Lunak ............................................................... 42

Gambar 4.1 Pohon Keputusan............................................................................... 66

Gambar 4.2 Use Case Diagram ............................................................................ 70

Gambar 4.3 Class Diagram pada Sistem .............................................................. 93

Gambar 4.4 Sequence Diagram Login .................................................................. 94

Gambar 4.5 Sequence Diagram Daftar ................................................................. 95

Gambar 4.6 Sequence Diagram Logout ................................................................ 96

Gambar 4.7 Sequence Diagram Hapus Daftar User ............................................. 96

Gambar 4.8 Sequence Diagram Edit Kriteria ....................................................... 97

Gambar 4.9 Sequence Diagram Tambah Kriteria ................................................. 98

Gambar 4.10 Sequence Diagram Hapus Kriteria .................................................. 99

Gambar 4.11 Sequence Diagram Edit Asnaf ...................................................... 100

Gambar 4.12 Sequence Diagram Tambah Asnaf ................................................ 101

Gambar 4.13 Sequence Diagram Hapus Asnaf................................................... 102

Gambar 4.14 Sequence Diagram Edit Rules ....................................................... 103

Gambar 4.15 Sequence Diagram Tambah Rules ................................................ 104

Gambar 4.16 Sequence Diagram Hapus Rules ................................................... 105

Gambar 4.17 Sequence Diagram Detail History User........................................ 106

Gambar 4.18 Sequence Diagram Input Mustahik ............................................... 107

Gambar 4.19 Sequence Diagram Detail History Hasil ....................................... 108

Gambar 4.20 Sequence Diagram Edit Profil....................................................... 108

Gambar 4.21 Activity Diagram Login ................................................................. 109

Gambar 4.22 Activity Diagram Daftar ................................................................ 110

Gambar 4.23 Activity Diagram Logout ............................................................... 111

Gambar 4.24 Activity Diagram Hapus Daftar User ............................................ 111

Gambar 4.25 Activity Diagram Edit Kriteria ...................................................... 112

Gambar 4.26 Activity Diagram Tambah Kriteria ................................................ 113

Gambar 4.27 Activity Diagram Hapus Kriteria .................................................. 114

Gambar 4.28 Activity Diagram Edit Asnaf ......................................................... 115

Gambar 4.29 Activity Diagram Tambah Asnaf .................................................. 116

Gambar 4.30 Activity Diagram Hapus Asnaf ..................................................... 117

Gambar 4.31 Activity Diagram Edit Rules .......................................................... 118

Gambar 4.32 Activity Diagram Tambah Rules ................................................... 119

Gambar 4.33 Activity Diagram Hapus Rules ...................................................... 120

Gambar 4.34 Activity Diagram Detail History User .......................................... 121

Page 15: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

xv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.35 Activity Diagram Input Mustahik .................................................. 121

Gambar 4.36 Activity Diagram Detail History Hasil .......................................... 122

Gambar 4.37 Activity Diagram Edit Profil ......................................................... 123

Gambar 4.38 Desain Interface Halaman Awal ................................................... 127

Gambar 4.39 Desain Interface Login .................................................................. 128

Gambar 4.40 Desain Interface Register .............................................................. 128

Gambar 4.41 Desain Interface Halaman Utama Admin ..................................... 129

Gambar 4.42 Desain Interface Halaman Utama User ........................................ 129

Gambar 4.43 Desain Interface Kelola User ........................................................ 130

Gambar 4.44 Desain Interface Kelola Kriteria dan Asnaf .................................. 131

Gambar 4.45 Desain Interface History User....................................................... 132

Gambar 4.46 Desain Interface Profil Admin ...................................................... 132

Gambar 4.47 Desain Interface Identifikasi Mustahik ......................................... 133

Gambar 4.48 Desain Interface History ............................................................... 133

Gambar 4.49 Desain Interface Profil User ......................................................... 134

Gambar 4.50 Desain Interface Logout ................................................................ 134

Gambar 5.1 Source Code Metode Certainty Factor (1) ..................................... 136

Gambar 5.2 Source Code Metode Certainty Factor (2) ..................................... 138

Gambar 5.3 Desain Interface Halaman Awal ..................................................... 148

Gambar 5.4 Desain Interface Login Admin ........................................................ 149

Gambar 5.5 Desain Interface Login User ........................................................... 149

Gambar 5.6 Desain Interface Register ................................................................ 150

Gambar 5.7 Desain Interface Halaman Utama Admin ....................................... 151

Gambar 5.8 Desain Interface Halaman Utama User .......................................... 151

Gambar 5.9 Desain Interface Kelola User .......................................................... 152

Gambar 5.10 Desain Interface Kelola Kriteria dan Asnaf .................................. 153

Gambar 5.11 Desain Interface History User....................................................... 154

Gambar 5.12 Desain Interface Profil Admin ...................................................... 155

Gambar 5.13 Desain Interface Identifikasi Mustahik ......................................... 156

Gambar 5.14 Desain Interface History ............................................................... 156

Gambar 5.15 Desain Interface Profil User ......................................................... 157

Gambar 5.16 Desain Interface Logout ................................................................ 158

Page 16: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

xvi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Sistem Pakar dengan Sistem Konvensional ........................ 15

Tabel 2.2 Istilah dan Interpretasi Ketidakpastian .................................................. 16

Tabel 2.3 Tabel Perbandingan dengan Metode Lain ............................................ 17

Tabel 2.4 Tabel Perbandingan Model SDLC ........................................................ 21

Tabel 2.5 Simbol-simbol Diagram Kelas .............................................................. 34

Tabel 2.6 Simbol-simbol Usecase Diagram .......................................................... 35

Tabel 2.7 Simbol-simbol Diagram Aktivitas ........................................................ 37

Tabel 2.8 Simbol-simbol Diagram Sekuen ........................................................... 38

Tabel 2.9 Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 40

Tabel 2.10 Tabel Studi Literatur Sejenis .............................................................. 45

Tabel 2.11 Tabel Perbandingan Antara Studi Literatur ........................................ 54

Tabel 4.1 Kriteria dalam Sistem Pakar ................................................................. 64

Tabel 4.2 Asnaf dalam Sistem Pakar .................................................................... 65

Tabel 4.3 Relasi dalam Sistem Pakar .................................................................... 65

Tabel 4.4 Identifikasi Actor................................................................................... 69

Tabel 4.5 Narasi Use Case Login .......................................................................... 71

Tabel 4.6 Narasi Use Case Daftar ......................................................................... 72

Tabel 4.7 Narasi Use Case Logout ........................................................................ 74

Tabel 4.8 Narasi Use Case Hapus Daftar User ..................................................... 74

Tabel 4.9 Narasi Use Case Edit Kriteria ............................................................... 76

Tabel 4.10 Narasi Use Case Tambah Kriteria ...................................................... 77

Tabel 4.11 Narasi Use Case Hapus Kriteria ......................................................... 78

Tabel 4.12 Narasi Use Case Edit Asnaf ................................................................ 80

Tabel 4.13 Narasi Use Case Tambah Asnaf ......................................................... 81

Tabel 4.14 Narasi Use Case Hapus Asnaf ............................................................ 82

Tabel 4.15 Narasi Use Case Edit Rules ................................................................ 84

Tabel 4.16 Narasi Use Case Tambah Rules .......................................................... 85

Tabel 4.17 Narasi Use Case Hapus Rules ............................................................. 86

Tabel 4.18 Narasi Use Case Detail History User ................................................. 88

Tabel 4.19 Narasi Use Case Input Mustahik ........................................................ 89

Tabel 4.20 Narasi Use Case Detail History Hasil................................................. 90

Tabel 4.21 Narasi Use Case Edit Profil ................................................................ 91

Tabel 4.22 Tabel Admin ..................................................................................... 124

Tabel 4.23 Tabel User ......................................................................................... 124

Tabel 4.24 Tabel Asnaf ....................................................................................... 125

Tabel 4.25 Tabel Kriteria .................................................................................... 125

Tabel 4.26 Tabel Rules ........................................................................................ 125

Tabel 4.27 Tabel Identifikasi .............................................................................. 126

Tabel 4.28 Tabel Rules Kriteria .......................................................................... 126

Tabel 4.29 Tabel Relasi Identifikasi ................................................................... 127

Tabel 5.1 Hasil Pengujian Menu Login .............................................................. 139

Tabel 5.2 Hasil Pengujian Menu Kelola User .................................................... 140

Page 17: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

xvii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 5.3 Hasil Pengujian Menu Kelola Kriteria dan Asnaf .............................. 140

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Menu History User ................................................... 144

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Menu Profil Admin ................................................... 144

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Menu Identifikasi Mustahik...................................... 145

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Menu History ............................................................ 146

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Menu Profil User ...................................................... 146

Tabel 5.9 Hasil Pengujian Menu Logout User .................................................... 146

Tabel 5.10 Hasil Pengujian Manual dan Sistem ................................................. 147

Page 18: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

xviii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Berpikir ................................................................................ 61

Page 19: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

xix UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Dosen Pembimbing Skripsi ..................................................... A1

Lampiran 2. Surat Penelitian Skripsi ke BAZNAS Kota Tangerang Selatan ....... A2

Lampiran 3. Surat Penelitian Skripsi ke LPM Dompet Dhuafa ............................ A3

Lampiran 4. Surat Penelitian Skripsi ke BAZNAS Republik Indonesia .............. A4

Lampiran 5. Hasil Wawancara dengan BAZNAS Kota Tangerang Selatan ......... B5

Lampiran 6. Hasil Wawancara dengan LPM Dompet Dhuafa ............................. B8

Lampiran 7. Hasil Pengujian Integration Tetsing ............................................... C12

Lampiran 8. Tanda Bukti Pengujian User Acceptance Testing .......................... C40

Lampiran 9. Salah Satu Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan ............................ D41

Lampiran 10. Salah Satu Hasil Kuesioner Analisis Sistem ................................ D43

Page 20: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi seorang muslim, dan termasuk

salah satu dari lima rukun Islam. Menurut Majdah Amir (2018: 286) zakat

berbeda dari rukun-rukun Islam yang lain mengingat tidak ada syarat baligh

dan berakal sehat. Setiap muslim yang memiliki harta yang telah mencapai

nishab (jumlah minimal tertentu yang ditetapkan atas setiap harta) diwajibkan

mengeluarkan zakatnya (Bagir, 2016: 280). Zakat disebutkan sebanyak tiga

puluh kali di dalam Al-Qur’an, dan juga dalam hadits Nabi SAW (Bagir,

2016: 278). Di antaranya firman Allah SWT yang berarti:

“….dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang

yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah: 43). Dan sabda Nabi SAW yang dirawikan

oleh Ali r.a yang berarti:

“Sesungguhnya Allah SWT. telah mewajibkan atas para hartawan Muslim

(mengeluarkan zakat dan sedekah) dari harta mereka sekadar yang memenuhi

kebutuhan para fakir-miskin di antara mereka. Dan tidaklah para fakir-miskin

itu menderita kekurangan makanan atau pun pakaian, kecuali akibat

perbuatan (kebakhilan) para hartawan. Maka ketahuilah bahwa Allah SWT.

akan menghisab mereka dengan hisab yang tegas dan cermat, lalu menyiksa

mereka dengan siksaan yang pedih”. (HR. Thabrani)

Gambar 1.1 Perkembangan Kemiskinan di Indonesia

(Sumber: BPS, 2018)

Page 21: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2018 mengalami penurunan

menjadi 9,82% (BPS, 2018). Angka kemiskinan tersebut merupakan yang

terendah sejak tahun 1998. Salah satu realitas dibalik keberhasilan

menekannya angka kemiskinan, yaitu anggaran bantuan sosial yang

meningkat tajam dalam dua tahun terakhir (Katadata, 2018).

Gambar 1.2 Peningkatan Anggaran Bantuan Sosial

(Sumber: Katadata, 2018)

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan

dana zakat bisa sebagai tambahan bagi warga miskin yang selama ini sudah

menerima bantuan dari pemerintah. Menurutnya pengelolaan zakat yang

lebih baik akan menolong warga miskin yang selama ini sudah dicover APBN

(Tempo, 2017).

Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat,

dijelaskan bahwa zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang

muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya

sesuai dengan syariat Islam. Seorang muslim atau badan usaha yang

berkewajiban menunaikan zakat disebut muzaki, dan orang yang berhak

menerima zakat disebut mustahik. Sesuai dengan Peraturan Badan Amil

Zakat Nasional No. 1 Tahun 2016 tentang pedoman penyusunan rencana

Page 22: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kerja dan anggaran tahunan Badan Amil Zakat Nasional, Badan Amil Zakat

Nasional Provinsi, dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota bahwa

asnaf adalah 8 (delapan) golongan yang berhak menerima zakat yang terdiri

dari fakir, miskin, amil, riqab, gharimin, fi sabilillah, ibnu sabil, dan mualaf.

Zakat dapat disalurkan melalui organisasi pengelola zakat. Di Indonesia

organisasi pengelola zakat nasional yaitu BAZNAS (Badan Amil Zakat

Nasional). Menurut Peraturan Badan Amil Zakat Nasional No. 1 Tahun 2016

tentang pedoman penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan Badan

Amil Zakat Nasional, Badan Amil Zakat Nasional Provinsi, dan Badan Amil

Zakat Nasional Kabupaten/Kota, selain BAZNAS yang mengelola zakat

secara nasional, terdapat juga BAZNAS Provinsi yang melaksanakan

pengelolaan zakat di tingkat provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota yang

melakukan pengelolaan zakat di tingkat kabupaten/kota, Lembaga Amil

Zakat (LAZ) yang membatu pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat, dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang membantu

mengumpulkan zakat.

Gambar 1.3 Pengumpulan Zakat Berdasarkan Organisasi Pengelola Zakat Tahun 2017

(Sumber: BAZNAS, 2018)

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Bapak H. Tohir,

selaku Wakil Ketua IV BAZNAS Kota Tangerang Selatan pada 26 Juni 2018,

bahwa terdapat beberapa mustahik yang melakukan kebohongan karena

sistem yang masih sangat manual. Kebohongan yang dilakukan diantaranya

memakai cadar ataupun memotong rambut, sehingga para petugas tidak

mengenali jika sebenarnya mustahik tersebut telah menerima bantuan. Selain

itu belum diadakannya survei langsung dalam penentuan mustahik di

Page 23: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAZNAS Kota Tangerang Selatan. Hal ini menyebabkan pendistribusian

zakat menjadi tidak merata. Sehingga dibutuhkannya sistem yang dapat

menyimpan data para mustahik untuk meminimalisir terjadinya kebohongan.

Sistem yang masih manual juga masih berjalan di layanan LPM Dompet

Dhuafa. Menurut wawancara yang penulis lakukan pada 14 November 2018

dengan Bapak Nur Taufan, yang sebelumnya pernah ditempatkan di bagian

LaMusta (layanan mustahik) Dompet Dhuafa yang kini beliau ditempatkan di

bagian partnership, sistem yang berjalan saat ini masih manual, yaitu berupa

wawancara atau beliau menyebutnya silaturahmi, dan form survei.

Pengidentifikasian mustahik yang dilakukan di LPM Dompet Dhuafa dengan

menanyakan maksud awal mustahik datang ke Dompet Dhuafa. Menurutnya

diperlukan sistem yang dapat mengidentifikasikan kategori mustahik,

sehingga tidak perlu repot lagi mengkategorikannya secara manual. Namun

menurut beliau hal yang perlu diperhatikan yaitu kerancuan mustahik yang

nantinya akan menimbulkan hasil yang lebih dari satu kategori mustahik.

Sebagai contoh beliau menjelaskan orang yang berhutang secara tidak

langsung juga termasuk kategori fakir atau miskin, karena orang yang

berhutang tidak bisa mencukupi kebutuhannya.

Selain itu menurut hasil dari penyebaran kuesioner yang telah penulis

lakukan terhadap 30 Masjid Jami’ yang berada di Kota Tangerang Selatan,

hampir semuanya masih menggunakan sistem manual, yaitu berupa data yang

ditulis, dan data yang diolah di Microsoft Excel. Proses pengidentifikasian

yang berjalan pun hanya berdasarkan data dari RT atau RW setempat.

Pendistribusian masjid-masjid tersebut ternyata berbeda-beda, ada yang

memang sudah berbentuk UPZ (berkoordinasi dengan BAZNAS Kota

Tangerang Selatan), ada masjid yang hanya untuk lingkungannya, dan ada

juga masjid yang untuk lingkungannya dan untuk umum. Hasil kuesioner

menyatakan 50% masjid belum memerlukan sistem untuk pengidentifikasian

mustahik zakat, dikarenakan mereka merasa sistem yang sudah berjalan tidak

terkendala apapun, dan mereka merasa kenal dengan para mustahik tersebut.

Selain itu kurangnya sumber daya manusia dan pemahaman mengenai

Page 24: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

komputer yang belum memadai pun menjadi alasan mereka. Hal ini berbeda

dengan 50% lainnya yang mengatakan perlu adanya sistem

pengidentifikasian, agar lebih tepat sasaran dan lebih efisien. Hal tersebut pun

didukung oleh kuesioner yang penulis sebar ketiga lembaga, yaitu BAZNAS

Republik Indonesia, LPM Dompet Dhuafa dan Baznas Kota Tangerang

Selatan. Ketiga lembaga tersebut mengatakan perlunya dibuat sistem yang

dapat mengidentifikasikan mustahik zakat untuk menghemat waktu dan

memudahkan sistem kerja, selain itu jika sistem pengidentifikasian akurat

maka dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengidentifikasian.

Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga Knowledge Based

System yaitu suatu aplikasi komputer yang ditunjukkan untuk membantu

pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang

spesifik (Hayadi dan Rukun, 2016: 1). Penyelesaian pada sistem pakar bisa

digunakan dengan beberapa metode, salah satunya yaitu metode certainty

factor. Metode certainty factor ini dipilih ketika dalam menghadapi suatu

masalah yang sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh

(Ramadhan dan Pane, 2017).

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ramadhan dan

Pane (2017) yang menganalisa perbandingan beberapa metode, yaitu metode

certainty factor, dempster shafer, dan teorema bayes untuk mendiagnosa

penyakit inflamasi dermatitis imun pada anak dudapatkan hasil bahwa

metode certainty factor memiliki nilai probabilitas lebih tinggi disbanding

dengan dua metode lainnya. Selain itu dalam kasus mengidentifikasi jenis

penyakit inflamasi dermatitis imun pada anak, metode certainty factor dan

teorema bayes memiliki kesamaan pola, ini terlihat dari hasil yang diperoleh

yaitu jika gejala semakin banyak maka nilai probabilitas jenis penyakit akan

semakin tinggi, berbeda halnya dengan metode dempster shafer yang semakin

banyak gejala yang dipilih maka akan menghasilkan nilai probabilitas yang

semakin kecil pula, bahkan nilai probabilitas satu gejala dapat lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai probabilitas dengan gejala yang lebih dari satu.

Namun untuk metode teorema bayes nilai probabilitas yang diperoleh lebih

Page 25: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kecil dibandingkan dengan nilai probabilitas metode certainty factor. Dalam

penelitian lainnya yang dilakukan oleh Panjaitan, dkk (2018) mengenai

Analisis Perbandingan Metode Dempster Shafer dengan Metode Certainty

Factor untuk Mendiagnosa Penyakit Stroke, didapatkan hasil bahwa metode

certainty factor mendiagnosis penyakit stroke lebih baik dibandingkan

metode dempster shafer, dengan tingkat keakuratan hasil diagnosis sistem

pakar 90%, dan untuk metode demster shafer memiliki nilai keakuratan 80%.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan melakukan penelitian

dengan judul “SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT

MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya dapat

dirumuskan bahwa permasalahan yang ada adalah bagaimana

mengimplementasikan sistem pakar identifikasi mustahik zakat

menggunakan metode certainty factor?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan sistem pakar identifikasi

mustahik zakat menggunakan metode certainty factor.

1.4. Manfaat Penelitian

Penyusunan tugas akhir memiliki manfaat dalam tiga kategori sebagai

berikut:

1.4.1. Manfaat Bagi Penulis

− Mengaplikasikan ilmu-ilmu akademis yang didapat selama

perkuliahan ke dalam program sistem pakar identifikasi mustahik

zakat menggunakan metode certainty factor.

Page 26: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

− Untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar sarjana dalam

Fakultas Sains dan Teknologi jurusan Teknik Informatika Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.4.2. Manfaat Bagi Pengguna

− Mempermudah untuk menentukan mustahik zakat yang dilengkapi

dengan pengidentifikasian golongannya, sehingga penyaluran zakat

bisa lebih merata dan tepat sasaran.

1.4.3. Manfaat Bagi Universitas

− Mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu-

ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan.

1.5. Batasan Masalah

Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pada sistem pakar ini mustahik yang diidentifikasikan ada 6 golongan,

yaitu fakir, miskin, gharimin, fii sabilillah, ibnu sabil, dan muallaf. Riqab

tidak dimasukkan pada sistem ini karena menurut wawancara yang penulis

lakukan golongan ini sudah tidak ada lagi dan amil tidak dimasukkan pada

sistem ini karena amil merupakan orang yang akan menggunakan sistem

ini.

2. Data mustahik yang dimasukkan saat pengidentifikasian berdasarkan data

saat mustahik tersebut di wawancarai atau tahap awal sebelum penentuan

kelayakan mustahik.

3. Proses : Proses pada sistem ini yaitu terbagi menjadi dua, untuk admin dan

user. Pada admin terdapat proses login, logout, profil, kelola user, history

user serta kelola kriteria dan asnaf. Pada user terdapat proses register,

login, logout, profil, identifikasi mustahik dan history.

4. Metode : Penulis menggunakan metode pengembangan sistem Rapid

Application Development (RAD) dan pengujian sistem dengan metode

unit testing dan user acceptance testing.

Page 27: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Tools : Tools yang digunakan yaitu Balsamiq Mockups 3 untuk pembuatan

mockup, bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter untuk

pembuatan sistem, Microsoft Visio 2013 untuk pembuatan konsep sistem,

dan MyQSL sebagai manajemen database.

1.6. Metodologi Penelitian

Pada penyusunan skripsi dengan judul “Sistem Pakar Identifikasi

Mustahik Zakat Menggunakan Metode Certainty Factor”, penulis

mengumpulkan data-data dan bahan materi yang dibutuhkan dengan metode

antara lain:

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

1.6.1.1. Wawancara

1.6.1.2. Kuesioner

1.6.1.3. Studi Pustaka

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem

Penulis menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application

Development (RAD) yang memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut :

1.6.2.1. Requirement Planning

1.6.2.2. Design Workshop

1.6.2.3. Implementation

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi sistematika penulisan

skripsi ke dalam enam bab yang secara singkat akan peneliti uraikan sebagai

berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Page 28: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada bab ini berisi mengenai teori-teori yang berkaitan dan

digunakan dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah metodologi penelitian

serta metode pengembangan sistem yang digunakan.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini membahas mengenai analisis kebutuhan sistem dan

perancangan aplikasi.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil dan pembahasan penelitian

yang dilakukan penulis.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian

dan saran yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem yang

lebih baik di masa yang akan datang.

Page 29: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

10 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pakar

Sistem Pakar adalah sebuah sistem yang kinerjanya mengadopsi keahlian

yang dimiliki seorang pakar dalam bidang tertentu ke dalam sistem atau

program komputer yang disajikan dengan tampilan yang dapat digunakan

oleh pengguna yang bukan seorang pakar sehingga dengan sistem tersebut

pengguna dapat membuat sebuah keputusan atau menentukan kebijakan

layaknya seorang pakar (Andriani, 2016: 9). Sistem pakar memungkinkan

pengetahuan ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah (Hayadi dan

Rukun, 2016: 2).

Gambar 2.1 Konsep Dasar Sistem Pakar

(Sumber: Andriani, 2016: 10)

Menurut Andriani (2016:10) dalam konsep sistem pakar tersebut, user atau

pengguna menyampaikan fakta atau informasi ke dalam sistem pakar, yang

selanjutnya fakta dan informasi tersebut akan disimpan ke knowledge-base

dan diolah oleh mesin inferensi, sehingga sistem dapat memberikan timbal

balik kepada user berupa keahlian atau jawaban berdasarkan pengetahuan

yang disampaikan sebelumnya.

Page 30: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.1. Ciri-ciri Sistem Pakar

Menurut Andriani (2016: 11) ciri-ciri sistem pakar yang membedakan

dengan sitem informasi biasa adalah sebagai berikut:

1. Memiliki dan memberikan informasi yang andal.

2. Mudah untuk dimodifikasi.

3. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

4. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang sifatnya tidak pasti.

5. Sistem berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.

6. Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.

7. Keluarannya bersifat anjuran.

Selain itu menurut Hayadi dan Rukun (2016: 4) ciri-ciri lain sistem

pakar, yaitu:

1. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara

yang dapat dipahami.

2. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.

3. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.

4. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai yang

dituntun oleh dialog dengan pemakai.

2.1.2. Keuntungan Sistem Pakar

Adapun keuntungan dari penggunaan sistem pakar antara lain

(Andriani, 2016: 12):

1. Memungkinkan pengguna yang bukan seorang pakar pada bidang

tertentu dapat mengerjakan tugas dari seorang pakar.

2. Bisa melakukan proses yang sama secara berulang.

3. Sistem pakar dapat menyimpan pengetahuan dan keahlian dari pakar.

4. Dengan adanya sistem pakar produktivitas dan output sistem dapat

ditingkatkan.

5. Meningkatkan kualitas.

6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian pakar.

7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

Page 31: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9. Memiliki rebilitas.

10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak

lengkap dan mengandung ketidakpastian.

12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

2.1.3. Kelemahan Sistem Pakar

Sistem pakar juga mempunyai kelemahan diantaranya (Andriani,

2016:12):

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan

mengembangkan sistem pakar sangat mahal.

2. Sulit dikembangkan, karena ketersediaan pakar dibidangnya dan

kepakaran sulit diekstrak dari manusia karena terkadang sulit bagi

seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani

masalah.

3. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam

pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu setelah

pembuatan sistem pakar harus dilakukan pengujian terlebih dahulu

secara teliti sebelum digunakan.

4. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa

berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.

5. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias.

6. Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian

sistem pakar.

2.1.4. Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar mempunyai komponen utama pada strukturnya, antara

lain (Andriani, 2016: 14-16):

Page 32: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Inti dari suatu sistem pakar adalah basis pengetahuan yang merupakan

representasi pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar yang

tersusun oleh fakta dan kaidah.

2. Mesin Inferensi (Inferensi Engine)

Otak dari sebuah sistem pakar adalah mesin inferensi yang berfungsi

untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan

pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi

proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta

yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi

atau kesimpulan. Dalam proses tersebut mesin inferensi menggunakan

strategi penalaran dan strategi pengendalian. Terdapat dua penalaran

yang dapat dilakukan dalam melakukan inferensi, yaitu:

a. Forward Chaining

Merupakan cara penalaran dengan memulai dari fakta terlebih

dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis atau mencocokkan fakta

atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri dulu (IF dulu).

Forward Chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang

melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Forward

Chaining cocok digunakan untuk suatu aplikasi yang menghasilkan

tree yang lebar dan tidak dalam.

Gambar 2.2 Proses Forward Chaining

(Sumber: Hayadi dan Rukun, 2016: 8)

b. Backward Chaining

Merupakan cara penalaran dengan memulai dari hipotesis

(ekspektasi apa yang diinginkan terjadi) terlebih dahulu, dan untuk

Page 33: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang

ada dalam basis pengetahuan. Backward Chaining cocok digunakan

untuk suatu aplikasi yang menghasilkan tree yang sempit dan cukup

dalam.

Gambar 2.3 Proses Backward Chaining

(Sumber: Hayadi dan Rukun, 2016: 8)

3. Basis Data (Database)

Basis data merupakan kumpulan data yang terdiri dari semua fakta yang

diperlukan, di mana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi

kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data yang akan

digunakan untuk memperoleh pengetahuan sebagai dasar dalam

membuat sistem pakar harus menyimpan semua fakta, baik fakta awal

pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh

pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data

digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang

dibutuhkan selama pemrosesan.

4. Antarmuka Pemakai (User Interface)

Antarmuka pemakai merupakan fasilitas yang dapat digunakan sebagai

perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer dalam

menggunakan sistem pakar. Antarmuka ini memudahkan pengguna

sistem pakar yang bukan merupakan seorang pakar dapat bekerja dan

bertindak atau membuat keputusan layaknya seorang pakar.

2.1.5. Perbandingan Sistem Pakar dengan Sistem Konvensional

Menurut Andriani (2016: 13) perbedaan utama dari sistem pakar

dengan sistem konvensional adalah dasar pengetahuan (knowledge based)

Page 34: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang menjadi dasar dari pembuatan sistem pakar tersebut. Berikut adalah

perbedaan antara sistem pakar dengan sistem konvensional:

Tabel 2.1 Perbedaan Sistem Pakar dengan Sistem Konvensional

Sistem Konvensional Sistem Pakar

Informasi dan pemrosesan pada

sistem konvensional biasanya jadi

satu dengan program.

Basis pengetahuan merupakan

bagian terpisah dari mekanisme

inferensi.

Program tidak pernah salah (kecuali

pemrogramannya yang salah)

dalam memberikan hasil

Program bisa saja melakukan

kesalahan dalam memberikan hasil

atau membuat kesimpulan.

Biasanya tidak bisa menjelaskan

mengapa suatu input data itu

dibutuhkan atau bagaimana output

diperoleh.

Penjelasan adalah bagian

terpenting dari sistem pakar.

Pengubahan pemrograman cukup

sulit dan merepotkan.

Perubahan pada aturan/kaidah

dapat dilakukan dengan mudah.

Sistem hanya akan bekerja jika

sistem tersebut sudah lengkap.

Sistem dapat bekerja hanya dengan

beberapa aturan saja.

Eksekusi dilakukan langkah demi

langkah secara algoritmik.

Eksekusi dilakukan pada

keseluruhan basis pengetahuan

secara heuristik dan logis.

Menggunakan data. Menggunakan pengetahuan.

Tujuan utamanya adalah efisiensi. Tujuan utamanya adalah

efektivitas.

(Sumber: Andriani, 2016: 13-14)

Page 35: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2. Metode Certainty Factor

2.2.1. Pengertian Faktor Kepastian (Certainty Factor)

Certainty Factor atau CF merupakan nilai untuk mengukur keyakinan

pakar. CF diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan

sistem pakar MYCIN yang merupakan nilai parameter klinis yang

diberikan MYCIN untuk mengukur besarnya kepercayaan. CF

menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Nilai

tertinggi dalam CF adalah +1,0 (pasti benar atau definitely), dan nilai

terndah dalam CF adalah -1,0 (pasti salah atau definitely not). Nilai positif

merepresentasikan derajat keyakinan, sedangan nilai negatif

merepresentasikan derajat ketidakyakinan (Andriani, 2016: 18).

Certainty Factor didefinisikan sebagai berikut (Andriani, 2016: 18-19):

Keterangan:

CF[h,e] = Faktor Kepastian

MB[h,e] = Ukuran kepercayaan/tingkat keyakinan terhadap hipotesis

h, jika diberikan/dipengaruhi evidence e (antara 0 dan 1)

MD[h,e] = ukuran ketidakpercayaan/tingkat ketidakyakinan terhadap

hipotesis h, jika diberikan/dipengaruhi evidence e (antara 0

dan 1)

Nilai certainty factor didapat dari interpretasi term sebagai berikut

(Andriani, 2016: 19):

Tabel 2.2 Istilah dan Interpretasi Ketidakpastian

Term Certainty Factor

Pasti tidak -1,0

Hampir pasti tidak -0,8

Kemungkinan besar tidak -0,6

Mungkin tidak -0,4

Tidak tahu -0,2 to +0,2

Mungkin +0,4

𝑪𝑭[𝒉, 𝒆] = 𝑴𝑩[𝒉, 𝒆] −𝑴𝑫[𝒉, 𝒆]

Page 36: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Term Certainty Factor

Kemungkinan besar +0,6

Hampir pasti +0,8

Pasti +1,0

(Sumber: Andriani, 2016: 19)

2.2.2. Kelebihan Metode Certainty Factor

Kelebihan dari metode Certainty Factor adalah (Sutojo, dkk, 2011:

204):

1. Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar yang mengandung

ketidakpastian.

2. Dalam sekali proses perhitungan hanya dapat mengolah 2 data saja

sehingga keakuratan data dapat terjaga.

2.2.3. Kekurangan Metode Certainty Factor

Kekurangan dari metode Certainty Factor adalah (Sutojo, dkk, 2011:

204):

1. Pemodelan ketidakpastian yang menggunakan perhitungan metode

certainty factor biasanya masih diperdebatkan.

2. Untuk data lebih dari 2 buah, harus dilakukan beberapa kali pengolahan

data.

2.2.4. Perbandingan dengan Metode Lain

Tabel 2.3 Tabel Perbandingan dengan Metode Lain

No. Metode Deskripsi Kelebihan Kekurangan

1. Teorema Bayes Teorema Bayes

merupakan satu

metode yang

digunakan untuk

menghitung

keidakpastiaan

data menjadi data

yang pasti dengan

Dalam

pengidentifikasian

teorema bayes dan

certainty factor

memiliki

persamaan. Jika

gejala semakin

banyak maka nilai

Nilai

probabilitas

yang

diperoleh

lebih kecil

dibandingkan

dengan nilai

probabilitas

Page 37: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Metode Deskripsi Kelebihan Kekurangan

membandingkan

antara data ya dan

tidak (Harijanto

dan Latif, 2016).

probabilitas jenis

penyakit akan

semakin tinggi

(Ramadhan dan

Pane, 2017).

certainty

factor

(Ramadhan

dan Pane,

2017).

2. Dempster-

Shafer

Metode

Dempster-Shafer

menunjukkan

suatu cara untuk

memberikan

bobot keyakinan

sesuai fakta yang

dikumpulkan

(Sinaga dan

Sembiring, 2016).

Teori Dempster-

Shafer adalah

representasi,

kombinasi

dan propogasi

ketidakpastian,

dimana teori ini

memiliki

beberapa

karakteristik yang

secara

instutitif sesuai

dengan cara

berfikir seorang

pakar, namun

dasar matematika

yang kuat

(Wahyuni dan

Prijodiprojo,

2013).

Semakin

banyak gejala

yang dipilih

maka akan

menghasilkan

nilai

probabilitas

yang semakin

kecil pula,

bahkan nilai

probabilitas

satu gejala

dapat lebih

tinggi

dibandingkan

dengan nilai

probabilitas

dengan gejala

yang lebih

dari satu

(Ramadhan

dan Pane,

2017).

Page 38: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3. Zakat

Zakat merupakan sedekah wajib yang diambil dari harta tertentu seperti

emas, perak (atau harta simpanan), dan binatang ternak. Di samping itu, zakat

diberikan kepada kalangan tertentu yang jumlahnya delapan (al-ashnaf ats-

tsamaniyah), dan pada waktu tertentu juga. Zakat lebih utama diberikan

secara terbuka agar bisa menjadi contoh bagi yang lainnya (Maafi, 2018: 75).

Sedangkan menurut Majdah Amir (2018: 285) zakat (sedekah wajib)

adalah suatu sistem yang mencakup bidang finansial, ekonomi, sosial, politik,

etika, dan religius.

1. Zakat bernilai religius karena merupakan salah satu rukun Islam,

melaksanakannya menjadi salah satu asas keimanan.

2. Zakat bernilai ekonomis karena fungsinya sebagai pajak khusus bagi harta

benda. Terlebih lagi, zakat menjadi sumber pendapatan abadi bagi

masyarakat di negara Islam. Dengan adanya sumber tersebut, kemakmuran

ekonomi akan terjamin.

3. Zakat bernilai sosial karena dapat menjadi semacam asuransi kesehatan

atau bencana bagi masyarakat. Zakat juga membantu meningkatkan

solidaritas, menghindarkan rasa iri, dan menyatukan hati.

4. Zakat bernilai politis karena negara turut ambil bagian dalam

mengumpulkan dan membagikannya kepada para mustahiq.

5. Zakat bernilai etis karena dengan berbagi kita dapat membersihkan jiwa

dan menghendaki kebaikan kepada sesama.

Menurut Bayinah (2015: 29) tujuan pengelolaan zakat meliputi kegiatan

untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan

zakat, serta dalam rangka meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

2.4. Muzaki

Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban

menunaikan zakat, sebagaimana disebutkan dalam pasal 1 angka 5 Undang-

Undang Zakat Nomor 23 Tahun 2011 (Bayinah, 2015: 32).

Page 39: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menurut Bayinah (2015: 34) dalam sebuah hadits Hasan yang di-takhrij

dalam Kitab Alhadis Ash-Shahihah (hal. 61), terdapat ancaman bagi yang

tidak mau peduli dengan orang lain dan berkontribusi lewat sedikitnya

pembayaran zakat, sebagai berikut:

“Tidak seorang pun di antara suatu kaum yang enggan membayar zakat,

kecuali akan mendapat cobaan dari Allah SWT selama bertahun-tahun”.

2.5. Mustahik

Menurut Bayinah (2015: 40-41) mustahik ialah orang yang berhak

menerima zakat. Sebagaimana yang tertera dalam surat At-Taubah ayat 60

yang artinya:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus (amil) zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya,

untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk (usaha) di

jalan Allah, dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai

suatu ketepatan yang diwajibkan, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana”.

Asnaf atau 8 (delapan) golongan yang berhak menerima zakat, yaitu

(Najieh, 2018: 495-496):

1. Fuqara’ (fakir) adalah orang-orang yang tidak mampu memenuhi

kebutuhan mereka (sehari-hari). Misalnya dalam sehari ia membutuhkan

uang belanja Rp. 10.000,- tetapi ia hanya mampu menghasilkan Rp.

2.000,- atau bahkan tidak mampu mendapatkannya sama sekali.

2. Masakin (miskin) adalah orang-orang yang tidak mampu memenuhi

kebutuhan mereka (sehari-hari) secara penuh. Misalnya (dalam sehari) ia

membutuhkan uang belanja Rp. 10.000,- tetapi ia hanya menghasilkan

uang Rp. 8.000,-.

3. Amilin (para petugas zakat) adalah orang-orang yang ditunjuk Imam untuk

mengurus zakat dan mendistribusikannya.

4. Muallaf adalah orang-orang yang keislamannya masih lemah sehingga

perlu dibujuk (dengan cara diberi zakat).

Page 40: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Riqab adalah budak yang sedang dalam proses pemerdekaan dengan cara

kitabah atau digunakan untuk memerdekakan budak.

6. Gharim adalah orang yang memiliki tanggungan utan dan belum mampu

meluasinya.

7. Sabilillah adalah para pejuang yang berperang membela agama Islam,

tetapi mendapat gaji dari kas negara.

8. Ibn Sabil adalah orang yang sedang berpergian dan memiliki niat untuk

kembali ke negaranya sendiri, tetapi ia kehabisan bekal sebelum sampai

ke tujuannya.

2.6. Software Development Life Cycle (SDLC)

Software Development Life Cycle (SDLC) adalah proses mengembangkan

atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-

model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-

sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara

yang sudah teruji baik) (Rossa dan Shalahuddin, 2016: 26).

2.6.1. Perbandingan Model-Model SDLC

Berikut adalah tabel perbandingan beberapa model SDLC:

Tabel 2.4 Tabel Perbandingan Model SDLC

Model Definisi Kelebihan Kekurangan

Waterfall Model air terjun

menyediakan

pendekatan alur

hidup perangkat

lunak secara

sekuensial atau

terurut dimulai

dari analisis,

desain,

pengkodean,

- Model air terjun

sangat cocok

digunakan ketika

kebutuhan

pelanggan sudah

sangat dipahami dan

kemungkinan

terjadinya perubahan

kebutuhan selama

pengembangan

- Perubahan spesifikasi

perangkat lunak terjadi di

tengah alur

pengembangan.

- Sangat sulit bagi

pelanggan untuk

mendefinisikan semua

spesifikasi di awal alur

pengembangan.

Page 41: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Model Definisi Kelebihan Kekurangan

pengujian, dan

tahap pendukung

(Rossa dan

Shalahuddin,

2016: 28).

perangkat lunak

sangat kecil (Rossa

dan Shalahuddin,

2016: 30).

- Struktur tahap

pengembangan

sistem jelas,

dokumentasi

dihasilkan di setiap

tahap

pengembangan, dan

sebuah tahap

dijalankan setelah

tahap sebelumnya

selesai dijalankan

(tidak ada tumpeng

tindih pelaksanaan

tahap) (Rossa dan

Shalahuddin, 2016:

31).

- Pelanggan tidak mungkin

bersabar mengakomodasi

perubahan yang

diperlukan di akhir alur

pengembangan.

(Rossa dan Shalahuddin,

2016: 30)

Prototipe Model prototipe

dapat digunakan

untuk

menyambungkan

ketidakpahaman

pelanggan

mengenai hal

teknis dan

memperjelas

spesifikasi

Model prototipe cocok

digunakan untuk

menjabarkan

kebutuhan pelanggan

secara lebih detail

(Rossa dan

Shalahuddin, 2016:

33).

- Pelanggan dapat sering

mengubah atau

menambahkan

spesifikasi kebutuhan

karena menganggap

aplikasi sudah dengan

cepat dikembangkan,

karena adanya iterasi ini

dapat menyebabkan

pengembang banyak

Page 42: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Model Definisi Kelebihan Kekurangan

kebutuhan yang

diinginkan

pelanggan

kepada

pengembang

perangkat lunak

(Rossa dan

Shalahuddin,

2016: 30).

mengalah dengan

pelanggan.

- Pengembang lebih sering

mengambil kompromi

dengan pelanggan untuk

mendapatkan prototipe

dengan waktu yang

cepat, sehingga

pengembang lebih sering

melakukan segala cara

(tanpa idealis) guna

menghasilkan prototipe

untuk didemonstrasikan.

Hal ini dapat

menyebabkan kualitas

perangkat yang kurang

baik atau bahkan

menyebabkan iteratif

tanpa akhir.

- Kurang cocok untuk

aplikasi dengan skala

besar karena akan sangat

memakan waktu dan

tenaga.

(Rossa dan Shalahuddin,

2016: 32-33)

Rapid

Application

Development

(RAD)

Rapid

Application

Development

(RAD) adalah

- Lebih fleksibel

karena pengembang

dapat melakukan

- Untuk pembuatan sistem

perangkat lunak dengan

skala besar maka model

RAD akan memerlukan

Page 43: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Model Definisi Kelebihan Kekurangan

model proses

pengembangan

perangkat lunak

yang bersifat

inkremental

terutama untuk

waktu pengerjaan

yang pendek.

Model RAD

adalah adaptasi

dari model air

terjun versi

kecepatan tinggi

dengan

menggunakan

model air terjun

untuk setiap

komponen

perangkat lunak

(Rosa dan

Shalahuddin,

2018: 34).

proses desain ulang

pada saat bersamaan.

- Mempercepat waktu

pengembangan

sistem secara

keseluruhan.

(Yurindra, 2017: 56)

sumber daya manusia

yang cukup besar untuk

membentuk tim-tim

yang mengembangkan

komponen-komponen.

- Jika tidak ada

persetujuan untuk

mengembangkan

perangkat lunak secara

dengan cepat (rapid)

maka proyek dengan

model ini akan gagal

karena hanya akan

bingung

mengidentifikasikan

kebutuhan pelanggan

(customer) atau user.

- Jika sistem perangkat

lunak yang akan dibuat

tidak bisa dimodulkan

(dibagi-bagi menjadi

beberapa komponen)

maka model RAD tidak

dapat digunakan untuk

membuat sistem

perangkat lunak ini

karena terlalu banyak

campur tangan tim.

- Model RAD tidak cocok

digunakan untuk sistem

Page 44: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Model Definisi Kelebihan Kekurangan

perangkat lunak yang

memiliki risiko teknis

sangat tinggi, misalnya

menggunakan teknologi

baru yang belum banyak

dikenal dan dikuasai

pengembang.

(Rosa dan Shalahuddin,

2018: 36)

Iteratif Model iteratif

mengkombinasi

proses-proses

pada model air

terjun dan model

prototipe. Model

inkremental

menghasilkan

produk/aplikasi

untuk setiap

tahapan inkremen

(Rossa dan

Shalahuddin,

2016: 38).

Sangat cocok

digunakan jika staf

yang dimiliki memiliki

pergantian (turnover)

yang tinggi, sehingga

staf tidak dapat terus

ikut dalam

pengembangan

perangkat lunak

(Rossa dan

Shalahuddin, 2016:

38).

Mekanisme tahapan

inkremental perlu

direncanakan terlebih

dahulu (Rossa dan

Shalahuddin, 2016: 38)

Spiral Model spiral

menyediakan

pengembangan

dengan cara cepat

dengan perangkat

lunak yang

memiliki versi

- Model spiral cocok

digunakan untuk

mengembangkan

sistem perangkat

lunak berskala besar

karena memiliki

proses analisis risiko

Setiap perubahan

spesifikasi pasti berisiko

pada molornya waktu

pengerjaan dan

membengkaknya biaya

proyek (Rossa dan

Shalahuddin, 2016: 41).

Page 45: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Model Definisi Kelebihan Kekurangan

yang terus

bertambah

fungsinya (Rossa

dan Shalahuddin,

2016: 39).

yang dapat

meminimalisir risiko

yang mungkin

terjadi.

- Model spiral

merupakan model

yang bisa memberi

jaminan kualitas

yang paling baik

untuk aplikasi

berskala besar.

(Rossa dan

Shalahuddin, 2016:

41)

2.6.2. Rapid Application Development (RAD)

Proses Rapid Application Development (RAD) memiliki 3 tahapan,

yaitu (Kendall & Kendall, 2012: 163-165):

1. Requirements Planning

Pada tahap ini analis dan user bertemu untuk mengidentifikasikan

tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasikan

syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.

2. Design Workshop

Tahap ini adalah tahap untuk merancang dan memperbaiki yang dapat

digambarkan sebagai workshop. Selama workshop desain RAD, user

menanggapi prototype yang telah dibuat dan analis memperbaiki

modul-modul yang dirancang berdasarkan tanggapan user.

3. Implementation

Berdasarkan tahap sebelumnya, analis dan user bekerja bersama secara

intens selama workshop untuk mendesain proses bisnis atau aspek-

Page 46: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

aspek non-teknis dari aplikasi. Setelah aspek-aspek tersebut disepakati

dan sistem telah dibangun dan diperbaiki, aplikasi yang baru tersebut

diujicobakan (testing) dan diperkenalkan kepada organisasi.

Gambar 2.4 Tahapan Proses pada RAD

(Sumber: Kendall dan Kendall, 2012)

2.7. Hypertext Preporcessor (PHP)

PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preporcessor, dimana huruf

“P” pada kata PHP merupakan singkatan dari kata PHP itu sendiri. PHP

memang sengaja dirancang sebagai server side script untuk mengembangkan

aplikasi berbasis web. Berdasarkan berbagai macam survei dan fakta, PHP

merupakan bahasa pemrograman server-side yang paling popular

dibandingkan ASP.NET maupun dengan JAVA yang digunakan dalam

membuat website (Saputra, 2018: 2). Tujuan dari bahasa ini adalah membantu

para pengembang web untuk membuat web dinamis dengan cepat (Abdulloh,

2018: 127).

2.7.1. Fungsi PHP

Menurut Abdulloh (2018: 128) fungsi PHP dalam pemrograman web

diantaranya sebagai berikut:

1. Menghasilkan halaman dinamis pada website.

2. Membuat, membuka, menulis, membaca, menghapus, dan menutup file

pada server.

3. Memproses data yang dikirim dari form.

Page 47: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Mengirim dan mengakses cookie.

5. Modifikasi data pada database.

6. Mengontrol akses user.

7. Mengenkripsi data.

2.7.2. Keunggulan PHP

Menurut Nurcholish (2018: 20-21) keunggulan PHP diantaranya:

1. Gratis

Gratis dan handal serta relatif mudah dipahami menjadi keunggulan

dari PHP.

2. Cross Platform

PHP dapat digunakan diberbagai sistem operasi, seperti linux,

windows, Mac OS, dan OS lainnya.

3. Mendukung Banyak Database

PHP telah mendukung banyak databae, diantaranya Adabas D, dBase,

Empress, FilePro (read-only), FrontBase mSQL, Direct MS-SQL,

MySQL dan lainnya.

4. On The Fly

PHP sudah mendukung on the fly, dimana dapat membuat dokumen

text, word, excel, pdf, menciptakan image dan flash, juga menciptakan

file seperti zip, XML dan banyak lagi.

2.8. CodeIgniter (CI)

Menurut Sidik (2018: 3) CodeIgniter (CI) adalah framework

pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan

menggunakan PHP, suatu kerangka untuk bekerja atau membuat program

dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis. CodeIgniter memiliki

banyak fitur (fasilitas) yang membantu para pengembang (developer) PHP

untuk dapat membuat aplikasi web secara mudah dan cepat. Dibandingkan

dengan framework web PHP lainnya, harus diakui bahwa CodeIgniter

Page 48: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

memiliki desain yang lebih sederhana dan bersifat fleksibel (tidak kaku)

(Raharjo, 2018: 4).

2.8.1. Keunggulan CodeIgniter

Adapun beberapa keunggulan framework CodeIgniter adalah sebagai

berikut (Raharjo, 2018: 4-5):

1. CodeIgniter adalah framework yang bersifat free dan open-source.

2. CodeIgniter memiliki ukuran yang kecil dibandingkan framework lain.

3. Aplikasi yang dibuat menggunakan CodeIgniter bisa berjalan cepat.

4. CodeIgniter menggunakan pola desain Model-View-Controller (MVC)

sehingga satu file tidak terlalu berisi banyak kode. Hal ini menjadikan

kode lebih mudah dibaca, dipahami, dan dipelihara di kemudian hari.

5. CodeIgniter dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan.

6. CodeIgniter terdokumentasi dengan baik. Informasi tentang pustaka

kelas dan fungsi yang disediakan oleh CodeIgniter dapat diperoleh

melalui dokumentasi yang disertakan di dalam paket distribusinya.

2.9. My Structure Query Language (MySQL)

Menurut Radillah (2018: 14) MySQL merupakan perangkat lunak basis

data yang banyak digunakan baik untuk media pembelajaran maupun untuk

aplikasi komersial. MySQL adalah sebuah database server, dapat juga

berperan sebagai client/server, dimana kemampuannya dapat berjalan baik di

OS (Operating System) maupun dengan platform windows atau linux

(Radillah, 2018:15).

2.9.1. Keunggulan MySQL

Beberapa keunggulan MySQL dibanding database lain, diantaranya

(Radillah, 2018:15):

1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS).

2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS).

3. MySQl adalah sebuah software yang open source.

Page 49: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. MySQL merupakan sebuah database server, sehingga dapat

menghubungkannya ke media internet dan dapat diakses dari jauh.

5. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu

permintaan atau Multi-Threding.

2.10. HyperText Markup Language (HTML)

HTML (HyperText Markup Language) adalah sebuah bahasa markah yang

digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai

informasi seperti gambar, teks, video dan suara pada pada penjelajah web

internet, yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan

tampilan wujud terintegrasi (Sulistiono, 2018: 2). HTML berperan sebagai

penyusun struktur halaman website yang menempatkan setiap elemen website

sesuai layout yang diinginkan (Abdulloh, 2018: 7).

2.11. Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Sulistiono (2018: 2) CSS (Cascading Style Sheet) merupakan

aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga

akan lebih terstruktur dan seragam. CSS berfungsi mengatur elemen HTML

dengan berbagai property yang tersedia sehingga dapat tampil dengan

berbagai gaya yang diinginkan. Cara kerja CSS dalam memodifikasi HTML

dengan memilih elemen HTML yang akan diatur kemudian memberikan

property yang sesuai dengan tampilan yang diinginkan. Dalam memberikan

aturan pada elemen HTML, skrip CSS terdiri atas 3 bagian yaitu selector

untuk memilih elemen yang akan diberi aturan, property yang merupakan

aturan yang diberikan, dan value sebagai nilai dari aturan yang diberikan

(Abdulloh, 2018: 45).

2.12. JavaScript

JQuery merupakan salah satu dari sekian banyak JavaScript library, yaitu

kumpulan fungsi JavaScript yang siap pakai, sehingga mempermudah dan

Page 50: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mempercepat dalam membuat kode JavaScript. Dengan menggunakan

JQuery, skrip JavaScript yang Panjang dapat disingkat menjadi beberapa

baris kode saja (Abdulloh, 2018: 233).

2.13. JQuery

JQuery merupakan salah satu dari sekian banyak JavaScript library, yaitu

kumpulan fungsi JavaScript yang siap pakai, sehingga mempermudah dan

mempercepat dalam membuat kode JavaScript. Dengan menggunakan

JQuery, skrip JavaScript yang Panjang dapat disingkat menjadi beberapa

baris kode saja (Abdulloh, 2018: 233).

2.13.1. Kemampuan JQuery

Berikut beberapa kemampuan yang dimiliki JQuery dalam pembuatan

aplikasi berbasis web (Abdulloh, 2018: 234):

1. Memanipulasi elemen HTML.

2. Memanipulasi CSS.

3. Penanganan event terhadap elemen HTML.

4. Membuat efek dan animasi.

5. Memudahkan penggunaan AJAX.

6. Menyederhanakan kode JavaScript lainnya.

2.13.2. Kelebihan JQuery

Berikut beberapa alasan mengapa harus memilih JQuery dibandingkan

lainnya (Abdulloh, 2018: 233-234):

1. JQuery telah banyak dipakai oleh website-website terkemuka di dunia.

2. Kompatibel dengan semua browser yang sering digunakan.

3. Kompatibel dengan semua versi CSS.

4. Dokumentasi, tutorial dan contoh-contohnya lengkap.

5. Didukung oleh komunikasi yang besar dan aktif.

6. Ketersediaan plugin yang sangat banyak jumlahnya.

7. File-nya hanya satu dan ukurannya kecil, sehingga cepat aksesnya.

Page 51: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Open source (gratis) dengan lisensi dari GNU General Public License

dan MIT License.

2.14. Bootstrap

Bootstrap merupakan salah satu framework, CSS paling popular dari

sekian banyak framework CSS yang ada. Bootstrap memungkinkan desain

sebuah web menjadi responsive sehingga dapat dilihat dari berbagai macam

ukuran device dengan tampilan tetap menarik. Bootstrap juga membuat

proses pengaturan desain menjadi lebih cepat karena tidak perlu lagi menulis

CSS, bahkan hampir tidak perlu kecuali jika memerlukan pengaturan desain

yang berbeda dengan style Bootstrap (Abdulloh, 2018: 261).

2.15. Pemodelan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2018: 133) UML (Unified Modeling

Language) adalah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri

untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta

menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berrorientasi objek. Hal ini

sependapat dengan Sugiarti (2018: 100) yang mengatakan bahwa Unified

Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar

dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

peranti lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan

komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-

teks pendukung (Rosa dan Shalahuddin, 2018: 137).

Page 52: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.5 Diagram UML

(Sumber: Rosa dan Shalahuddin, 2018: 140)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2018: 140-141) pada UML 2.3 terdiri dari

13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian ketiga

kategori tersebut diantaranya:

1. Structure diagrams merupakan kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

2. Behavior diagrams merupakan kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi

pada sebuah sistem.

3. Interaction diagrams merupakan kumpulan diagram yang digunakan

untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun

interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

2.15.1. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari

segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem

(Rosa dan Shalahuddin, 2018: 141). Berikut adalah tabel simbol-simbol

yang ada pada diagram kelas:

Page 53: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.5 Simbol-simbol Diagram Kelas

Simbol Deskripsi

Kelas

nama_kelas

+atribut

+operasi()

Kelas pada struktur sistem

Antarmuka/Interface

Sama dengan konsep interface dalam

pemrograman berrorientasi objek

Asosiasi/Association

Relasi antarkelas dengan makna

umum, apsosiasi biasanya juga disertau

dengan multiplicity

Generalisasi

Relasi antarkelas dengan makna

generalisasi-spesialisasi (umum

khusus)

Kebergantungan/Dependency

Relasi antarkelas dengan makna

kebergantungan antarkelas

Agregasi/Aggregation

Relasi antarkelas dengan makna

semua-bagian (whole-part)

(Sumber: Rosa dan Shalahuddin, 2018: 146-147)

2.15.2. Use Case Diagram

Use case diagram atau diagram use case merupakan pemodelan untuk

menggambarkan behavior sistem yang akan dibuat. Diagram use case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan

nama_interface

Page 54: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sistem yang akan dibuat (Sugiarti, 2018: 109). Berikut adalah tabel simbol-

simbol yang pada diagram use case:

Tabel 2.6 Simbol-simbol Usecase Diagram

Simbol Deskripsi

Use Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar

pesan antar unit atau actor,

menggunakan kata kerja di awal frase

nama use case

Aktor/Actor

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem

informasi yang akan dibuat itu sendiri,

jadi walaupun simbol dari aktor adalah

gambar orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang, menggunakan kata

benda di awal frase nama aktor

Asosiasi/Association

Komunikasi antara aktor dan use case

yang berpartisipasi pada use case atau

use caase memiliki interaksi dengan

aktor

Ekstensi/Extend

Relasi use case tambahan ke sebuah

use case dimana use case yang

ditambahkan dapat berdiri sendiri

walau tanpa use case tambahan itu,

mirip dengan pinsip inheritance pada

pemrograman berrorientasi objek

nama use case

nama aktor

Page 55: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Simbol Deskripsi

Generalisasi/Generalization

Hubungan generalisasi dan spesialisasi

(umum-khusus) antara dua nuah use

case dimana fungsi yang satu adalah

fungsi yang lebih umum dari lainnya

Menggunakan/Include/Uses

Ada dua sudut pandang yang cukup

besar mengenai include di use case:

1. Include berarti use case yang

ditambahkan akan selalu

dipanggil saat use case

tambahan dijalankan

2. Include berarti use case yang

tambahan akan selalu

melakukan pengecekan apakah

use case yang ditambahkan

telah dijalankan sebelum use

case tambahan dijalankan

(Sumber: Rosa dan Shalahuddin, 2018: 156-158)

2.15.3. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas

dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu pada perangkat lunak

(Rosa dam Shalahuddin, 2018: 161). Berikut adalah tabel simbol-simbol

yang ada pada diagram aktivitas:

Page 56: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.7 Simbol-simbol Diagram Aktivitas

Simbol Deskripsi

Status Awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah

status awal

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem,

aktivitas biasanya diawali dengan kata

kerja

Percabangan/Decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu

Penggabungan/Join

Asosiasi penggabungan dimana lebih

dari satu aktivitas digabungkan

menjadi satu

Status Akhir

Status akhir yang dilakukan sistem,

sebuah diagram aktivitas memiliki

sebuah status akhir

Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang

bertanggung jawab terhadap aktivitas

yang terjadi

(Sumber: Rosa dan Shalahuddin, 2018: 162-163)

2.15.4. Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan

diterima antar objek (Rosa dan Shalahuddin, 2018: 165). Berikut tabel

simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen:

aktivitas

Page 57: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.8 Simbol-simbol Diagram Sekuen

Simbol Deskripsi

Aktor

Atau

tanpa waktu aktif

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem

informasi yang akan dibuat itu sendiri,

jadi walaupun simbol dari aktor adalah

gambar orang, tetapi aktor belum tentu

merupakan orang, dinyatakan

menggunakan kata benda di awal frase

nama aktor

Garis Hidup/Lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek

Menyatakan objek yang berinteraksi

pesan

Waktu Aktif

Menyatakan objek dalam keadaan aktif

dan berinteraksi, semua yang

terhubung dengan waktu aktif ini

adalah sebuah tahapan yang dilakukan

didalamnya

Pesan Tipe Create

Menyatakan suatu objek membuat

objek yang lain, arah panah mengarah

pada objek yang dibuat

nama aktor

nama aktor

nama objek : nama kelas

<<create>

>

Page 58: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Simbol Deskripsi

Pesan Tipe Call

Menyatakan suatu objek memanggil

operasi/metode yang ada pada objek

lain atau dirinya sendiri, arah panah

mengarah pada objek yang memiliki

operasi/metode, karena ini memanggil

operasi/metode maka operasi/metode

yang dipanggil harus ada pada diagram

kelas sesuai dengan kelas objek yang

berinteraksi

Pesan Tipe Send

Menyatakan bahwa suatu objek

mengirimkan data/masukan/informasi

ke objek lainnya, arah panah mengarah

pada objek yang dikirim

Pesan Tipe Return

Menyatakan bahwa suatu objek yang

telah menjalankan suatu operasi atau

metode menghasilkan suatu kembalian

ke objek tertentu, arah panah mengarah

pada objek yang menerima kembalian

Pesan Tipe Destroy

Menyatakan suatu objek mengakhiri

hidup objek yang lain, arah panah

mengerah pada objek yang diakhiri,

sebaiknya juka ada create maka ada

destroy

(Sumber: Rosa dan Shalahuddin, 2018: 165-167)

2.16. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sudaryono (2015, 83) metode pengumpulan data adalah cara atau

teknik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.

Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan,

keterangan, kenyataan, dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk

<<create>

>

1: masukan

1: keluaran

Page 59: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

memperoleh data seperti yang dimaksudkan, dalam penelitian dapat

digunakan berbagai macam metode, di antaranya angket, pengamatan,

wawancara, tes, analisis dokumen, dan sebagainya. Berikut adalah tabel

metode dan instrument pengumpulan data:

Tabel 2.9 Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

No. Jenis Metode Jenis Instrumen

1. Angket (questionnaire)

a. Angket

b. Daftar cek (checklist)

c. Skala (scala)

d. Inventori (inventory)

2. Wawancara (interview)

a. Pedoman wawancara

(interview guide)

b. Daftar cek

3. Pengamatan (observation)

a. Lembar pengamatan

(observation sheet)

b. Panduan pengamatan

(observation schedule)

c. Daftar cek

4. Ujian atau tes (test) a. Soal ujian (soal tes atau tes)

b. Inventori

5. Dokumentasi a. Daftar cek

b. Tabel

(Sumber: Sudaryono, 2015)

2.16.1. Angket (Questionnaire)

Menurut Sudaryono (2015, 84) angket/kuesioner (questionnaire)

adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung

(peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden). Sedangkan

menurut Riduwan (2013: 71) angket adalah daftar pertanyaan yang

diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons

(responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Dari kedua pendapat

Page 60: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tersebut dapat disimpulkan bahwa angket atau kuesioner ialah teknik

pengumpulan data secara tidak langsung berupa daftar pertanyaan yang

diberikan kepada responden sesuai dengan permintaan pengguna.

Tujuan penyebaran angket adalah untuk mencari informasi yang

lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir

bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan

dalam pengisian daftar pertanyaan (Sudaryono, 2015: 84).

2.16.2. Wawancara (Interview)

Menurut Sudaryono (2015: 88) wawancara atau interview adalah suatu

cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi

langsung dari sumbernya. Sedangkan menurut Hikmawati (2017: 83)

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data untuk

memperoleh informasi atau bertukar ide melalui tanya jawab yang

dilakukan melalui pertemuan diantara dua orang.

Menurut Hikmawati (2017: 83) ada beberapa macam wawancara,

diantaranya:

1. Wawancara Terstruktur (Structure Interview)

Peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang

informasi apa yang akan diperoleh.

2. Wawancara Seniterstruktur (Semistructure Interview)

Menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang

diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.

3. Wawancara Tak Berstruktur (Unstructured Interview)

Wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya.

Page 61: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.16.3. Pengamatan (Observation)

Menurut Sudaryono (2015: 90) observasi adalah suatu cara untuk

mengumpulkan data dengan jalan mengamati kegiatan yang sedang

berlangsung. Sedangkan menurut Riduwan (2013: 76) observasi yaitu

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat

dari dekat kegiatan yang dilakukan. Dari kedua pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa observasi adalah cara untuk mengumpulkan data

dengan mengamati kegiatan secara langsung ke objek penelitian.

2.17. Pengujian Perangkat Lunak

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2018: 272) pengujian adalah suatu

aktivitas yang direncanakan dan sistematis untuk menguji atau mengevaluasi

kebenaran yang diinginkan. Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen

topik yang memilik cangkupan yang luas dan sering dikaitkan dengan

verifikasi dan validasi.

Gambar 2.6 Pengujian Perangkat Lunak

(Sumber: Rosa dan Shalahuddin, 2018: 274)

1. Pengujian Unit

Pengujian unit biasanya dilakukan saat kode program dibuat. Unit yang

dimaksud secara fisik dapat berupa prosedur atau fungsi yang ada dalam

satu berkas (file) (Rosa dan Shalahuddin, 2018: 277). Beberapa kelebihan

unit testing, yaitu (softwaretestingfundamentals.com):

a. Untuk memungkinkan pengujian unit, kode harus modular. Ini berarti

bahwa kode lebih mudah digunakan kembali.

b. Pengembangannya lebih cepat dalam jangka panjang.

c. Biaya memperbaiki cacat yang terdeteksi selama pengujian unit lebih

rendah dibandingkan dengan cacat yang terdeteksi pada tingkat yang

lebih tinggi.

Page 62: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Debugging lebih mudah. Ketika tes gagal, hanya perubahan terbaru

yang perlu di-debug.

e. Kode lebih dapat diandalkan.

2. Pengujian Integrasi

Pengujian integrasi adalah tingkat pengujian perangkat lunak di mana

masing-masing unit digabungkan dan diuji sebagai suatu kelompok.

Tujuan dari tingkat pengujian ini adalah untuk mengekspos kesalahan

dalam interaksi antara unit terintegrasi

(softwaretestingfundamentals.com). Terdapat 3 teknik umum untuk

melakukan pengujian integrasi, yaitu (spaceku.com):

a. Big bang Integration Testing, teknik ini mencakup semua komponen

atau modul yang terintegrasi sekaligus dan akan diuji coba secara

keseluruhan. Kelebihan memakai teknik ini adalah cocok untuk

sistem yang lebih kecil.

b. Top-Down Integration Testing, kelebihan memakai teknik ini adalah

lebih mudah melacak bug atau cacat dalam desain utama.

c. Bottom-Up Integration Testing, kelebihan memakai teknik ini adalah

pengujian bisa lebih teliti dan mudah melacak bug jika terjadi

kegagalan di sistem.

3. Pengujian Sistem

Pengujian sistem adalah tingkat pengujian perangkat lunak di mana

perangkat lunak yang lengkap dan terintegrasi diuji. Tujuan dari tes ini

adalah untuk mengevaluasi kepatuhan sistem dengan persyaratan yang

ditentukan (softwaretestingfundamentals.com).

4. Pengujian Penerimaan

Pengujian penerimaan adalah tingkat pengujian perangkat lunak dimana

suatu sistem diuji untuk dapat diterima

(softwaretestingfundamentals.com). Pengujian penerimaan digunkaan

untuk mengetahui kepuasan pelanggan atau user terhadap perangkat

lunak yang sudah dibuat. Jika pelanggan sudah puas dengan perangkat

Page 63: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

lunak, maka perangkat lunak dapat di serahkan kepada pelanggan

(customer) (Rossa dan Shalahuddin, 2016: 275).

Page 64: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.18. Studi Literatur Sejenis

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan literatur penelitian sejenis yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk

membandingkan studi literatur tersebut. Berikut ini tabel literatur sejenis yang penulis gunakan:

Tabel 2.10 Tabel Studi Literatur Sejenis

No. Judul Proses Metode Tools Kelebihan Kekurangan

1. Expert Systems

With Genetics

Probability

(Nelly Astuti

Hasibuan,

Kusnita

Yusmiarti, Fince

Tinus Warawu

& Rabbi Rahim,

2017)

Melakukan

perhitungan

menggunakan

formula

probabilitas

genetik. Dari

contoh

perhitungan

tersebut

didapatkan

kemungkinan

hasil diagnosa.

Genetic

Probability

Tidak

dijelaskan

Teori probabilitas genetik

yang diterapkan pada sistem

pakar, akan membuat proses

penarikan kesimpulan menjadi

lebih mudah dan kesimpulan

yang ditarik akan

dimaksimalkan.

- Tingkat kebenaran diagnosa

tidak dapat dibuktikan

karena bergantung pada nilai

kebenaran dari hipotesis dan

bukti.

- Belum dilakukan penelitian

ketika gejalanya serupa.

Page 65: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Proses Metode Tools Kelebihan Kekurangan

2. Rickets Expert

System Diagnoses

and Treatment

(Hazem Awni Al

Rekhawi,

Abdullah A.

Ayyad & Samy

S. Abu Naser,

2017)

Menyajikan

sistem pakar

untuk

diagnosis

rakitis, dengan

diagnosis,

rekomendasi

dan

pengobatan.

Metode

Forward

Chaining

Bahasa SL5

Object

Sistem pakar ini menghemat

waktu dan upaya pasien

dengan memungkinkan pasien

mendiagnosa rakitis tanpa

hambatan dan mudah

digunakan dengan antarmuka

yang sederhana.

Sistem pakar ini masih terbatas

pada jenis rakhitis yang diteliti.

Page 66: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Proses Metode Tools Kelebihan Kekurangan

3. Application for

Determining

Mustahiq based

on the Priority

using Weight

Product Method

(Case Study:

BAZIS DKI

Jakarta)

(Harry Okta

Maulana, Imam

M. Shofi, Nurul

Faizah Rozy &

Fenty Eka

Muzayyana

Agustin, 2017)

Menentukan

mustahiq di

BAZIS DKI

dengan metode

Weighted

Product dan

mengelola data

yang

diperlukan

untuk

menentukan

mustahiq

seperti data

mustahiq,

kriteria, nilai

kriteria,

pengguna, dan

master data.

Metode

Weighted

Product,

Rapid

Application

Development,

dan Black-

Box Testing

Bahasa

pemograman

HTML dan

PHP,

MySQL, dan

XAMPP

Aplikasi ini

mampu memfasilitasi

pemilihan mustahiq karena

keputusan

pembuat diberi pilihan

peringkat atau urutan prioritas

mustahiq.

Penentuan kriteria yang

digunakan belum diteliti.

Page 67: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Proses Metode Tools Kelebihan Kekurangan

4. Expert System of

Catfish Disease

Determinant

Using Certainty

Factor Method

(Isnar

Sumantoro, Diki

Arisandi,

Andysah Putera

Utama Siahaan

& Mesran, 2017)

Pengguna

melakukan

interaksi

dengan sistem

pakar dengan

menjawab

pertanyaan

yang telah

disediakan,

kemudian akan

didapatkan

sebuah

kesimpulan.

Metode

Certainty

Factor

Tidak

dijelaskan

Algoritma faktor kepastian

adalah salah satu algoritma

yang baik untuk menentukan

persentase kemungkinan

penyakit ikan. Algoritma ini

sangat membantu para petani

untuk meningkatkan budidaya

ikan lele.

Metode ini mempunyai

kelemahan apabila gejala yang

dilampirkan kecil atau sedikit.

Page 68: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Proses Metode Tools Kelebihan Kekurangan

5. Sistem

Pendukung

Keputusan (SPK)

Menentukan

Kelayakan Calon

Penerima Zakat

Menerapkan

Multi-Factor

Evaluation

Process (MFEP)

(Iis Afrianty &

Ravi Umbara,

2016)

User yang

bertindak

sebagai admin

membantu

dalam

mengoperasikan

sistem. Dimana

pada sistem ini

penentuan

kelayakannya

menggunakan

beberapa tabel

dalam

perancangannya.

Multi-Factor

Evaluation

Process

(MFEP),

Blackbox

Testing

(Metode

Pengujian

Sistem), User

Acceptance

Test

(Pengujian

dengan

Penyebaran

Kuesioner)

Bahasa

pemrograman

PHP

Pembobotan nilainya

dijelaskan dari tiap kriteria

yang diteliti.

- Data mustahik yang

dijadikan contoh untuk

penelitian ini hanya sedikit

yaitu 3.

- Interface yang ditampilkan

hanya hasil

perangkingannya saja.

- Perhitungan yang dilakukan

hanya kepada 3 mustahik

saja, namun di tampilan

hasil perangkingan ada 5

nama mustahik.

Page 69: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Proses Metode Tools Kelebihan Kekurangan

6. Aplikasi E-Zakat

Penerimaan dan

Penyaluran

Menggunakan

Fuzzy C-Means

(Studi Kasus:

LAZISMU

Pekanbaru)

(Rudi Julian Eka

Putra, Nurliana

Nasution &

Yummastian,

2015)

User akan

menginput

data sekaligus

sebagai

penerima hasil

pengolahan

data. Hasil

pengolahan

data dapat

diketahui

layak atau

tidaknya

mustahik

menerima

zakat.

Metode

Fuzzy C-

Means

Tidak

dijelaskan

Perhitungan penentuan

kelayakannya dijelaskan

secara terperinci per-indeks

yang dijadikan parameter

untuk penelitian ini.

Tidak dijelaskan bagaimana

interface dari sistem ini, dan

proses lain selain penentuan

kelayakan mustahik.

Page 70: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Proses Metode Tools Kelebihan Kekurangan

7. Sistem

Pendukung

Keputusan

Penerima Zakat

Dengan Metode

Simple Additive

Weighting

(Asni Furoida &

Sutikmo, 2017)

Sistem

pendukung

keputusan

menerima

masukan

berupa data

alternatif

mustahik. Data

alternatif

tersebut

disimpan ke

dalam

database,

kemudian

dilakukan

penghitungan

SAW.

Metode

Simple

Additive

Weighting

(SAW)

Tidak

dijelaskan

Sistem bersifat objektif dan

dipilih berdasarkan periode

bulanan, sedangkan pada

keputusan zakat di BAZNAS

kota Semarang, penerima

zakat diurutkan berdasarkan

tanggal mustahik mengajukan

bantuan.

Tidak dijelaskan bagaimana

perhitungan dari metode

Simple Additive Weighting

(SAW).

Page 71: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Proses Metode Tools Kelebihan Kekurangan

8. Sistem

Pendukung

Keputusan Untuk

penentuan

mustahik

(Penerima Zakat)

Menggunakan

Metode Fuzzy

AHP (F-AHP)

(Roma Akbar

Iswara, Edy

Santoso, dan

Bayu Rahayudi,

2018)

Penerapan

metode F-AHP

dalam

penentuan

mustahik yaitu

dengan input

nilai matriks

perbandingan

berpasangan,

transformasi

skala AHP ke

skala TFN,

sampai

terakhir akan

menghasilkan

nilai bobot

alternatif yang

menentukan

Metode

Fuzzy AHP

(F-AHP)

Tidak

dijelaskan

- Perhitungan dalam

penentuan bobotnya

dijelaskan secara detail.

- Nilai akurasi yang

didapatkan dengan

menggunakan metode ini

cukup besar yaitu 91,67%

dengan 60 data dan 4

kriteria

Tampilan user interfacenya

tidak digambarkan, yang ada

hanya perhitungannya saja.

Page 72: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Proses Metode Tools Kelebihan Kekurangan

berhak

tidaknya calon

mustahik

menerima

zakat.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis dengan membandingkan 8 studi literatur sejenis, penulis menambahkan

beberapa poin untuk melengkapi kekurangan dan kelebihan yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Berikut ini beberapa

fitur yang penulis tambahkan pada aplikasi sistem pakar ini :

1. Pengidentifikasian Mustahik Zakat

Dari delapan penelitian yang penulis jadikan untuk studi literatur, lima diantaranya melakukan penelitian mengenai

mustahik zakat, dan kelima penelitian tersebut mengenai sistem pendukung keputusan untuk penentuan kelayakan mustahik.

Sementara itu, penulis melakukan penelitian mustahik zakat mengenai pengidentifikasian mustahik zakat termasuk ke dalam

asnaf atau suatu golongan yang mana.

2. Disediakannya dua user interface.

Dimana tampilan untuk admin akan berbeda dengan tampilan user. Di dalam tampilan admin terdapat proses login,

logout, profil, kelola user, serta kelola kriteria dan asnaf, sedangkan pada tampilan user terdapat proses register, login, logout,

profil, identifikasi dan history.

3. Berbasis web, sehingga lebih mudah diakses di mana saja.

Page 73: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan studi literatur dan analisa penulis, tabel berikut merupakan perbandingan antara studi literatur sebelumnya dengan

penelitian yang dilakukan penulis:

Tabel 2.11 Tabel Perbandingan Antara Studi Literatur

No. Judul Sistem Pakar Metode Certainty

Factor Mustahik Zakat

Implementasi

(Website)

1.

Expert Systems With Genetics Probability

(Nelly Astuti Hasibuan, Kusnita

Yusmiarti, Fince Tinus Warawu &

Rabbi Rahim, 2017)

✓ - - -

2.

Rickets Expert System Diagnoses and

Treatment

(Hazem Awni Al Rekhawi, Abdullah A.

Ayyad & Samy S. Abu Naser, 2017)

✓ - - -

Page 74: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Sistem Pakar Metode Certainty

Factor

Mustahik

Zakat

Implementasi

(Website)

3.

Application for Determining Mustahiq

based on the Priority using Weight Product

Method (Case Study: BAZIS DKI Jakarta)

(Harry Okta Maulana, Imam M. Shofi,

Nurul Faizah Rozy & Fenty Eka

Muzayyana Agustin, 2017)

- - ✓

4.

Expert System of Catfish Disease

Determinant Using Certainty Factor

Method

(Isnar Sumantoro, Diki Arisandi,

Andysah Putera Utama Siahaan &

Mesran, 2017)

✓ ✓ - -

Page 75: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Sistem Pakar Metode Certainty

Factor Mustahik Zakat

Implementasi

(Website)

5.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menentukan Kelayakan Calon Penerima

Zakat Menerapkan Multi-Factor

Evaluation Process (MFEP)

(Iis Afrianty & Ravi Umbara, 2016)

- -

6.

Aplikasi E-Zakat Penerimaan dan

Penyaluran Menggunakan Fuzzy C-Means

(Studi Kasus: LAZISMU Pekanbaru)

(Rudi Julian Eka Putra, Nurliana

Nasution & Yummastian, 2015)

- - ✓

-

Page 76: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Judul Sistem Pakar Metode Certainty

Factor Mustahik Zakat

Implementasi

(Website)

7.

Sistem Pendukung Keputusan Penerima

Zakat Dengan Metode Simple Additive

Weighting

(Asni Furoida & Sutikmo, 2017)

- - ✓

-

8.

Sistem Pendukung Keputusan Untuk

penentuan mustahik (Penerima Zakat)

Menggunakan Metode Fuzzy AHP (F-

AHP)

(Roma Akbar Iswara, Edy Santoso, dan

Bayu Rahayudi, 2018)

9.

Sistem Pakar Identifikasi Mustahik Zakat

Menggunakan Metode Certainty Factor

(Yulianti, 2019)

✓ ✓ ✓

Page 77: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

58 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam skripsi ini penulis menggunakan dua metode dalam pengumpulan

data, dimana studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data sekunder, dan

untuk memperoleh data primer penulis melakukan wawancara dan kuesioner.

3.1.1. Data Primer

3.1.1.1. Wawancara

Pada metode ini penulis melakukan wawancara kepada Bapak H.

Tohir, selaku wakil ketua IV BAZNAS Kota Tangerang Selatan pada

Selasa, 26 Juni 2018. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh dan

mengumpulkan data yang dibutuhkan antara lain belum dilakukannya

survei langsung untuk penentuan mustahik, dan masih banyak mustahik

yang berbohong karena sistem yang masih sangat manual. Selain itu

penulis juga melakukan wawancara kepada Bapak Nur Taufan, selaku

bagian partnership LPM Dompet Dhuafa pada Rabu, 14 November

2018. Dari wawancara kedua ini, penulis mendapatkan data pendukung

untuk latar belakang. Penulis selanjutnya mewawancarai kembali

Bapak Nur Taufan pada 28 November 2018 untuk mendapatkan rule

dari kriteria.

3.1.1.2. Kuesioner

Pada metode ini penulis memberikan daftar pertanyaan kepada

responden. Penulis melakukan dua penyebaran kuesioner, yaitu untuk

menganalisis kebutuhan dan untuk menganalisis sistem yang telah

dibuat. Untuk kuesioner pertama, penulis melakukan penyebaran

kuesioner kepada 30 Masjid Jami’ yang berada di Kota Tangerang

Selatan dan 3 lembaga zakat, dengan 2 lembaga zakat berskala nasional

Page 78: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan 1 lembaga zakat berskala Kota/Kabupaten. Untuk kuesioner kedua,

penulis melakukan penyebaran kuesioner ke 3 lembaga zakat tersebut.

3.1.2. Data Sekunder

3.1.2.1. Studi Pustaka

Pada metode pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis

mencari data-data pendukung yang relevan dengan objek yang akan

diteliti. Data-data pendukung tersebut digunakan dalam penyusunan

latar belakang, landasan teori, metodologi penelitian, dan

pengembangan sistem. Pencarian bersumber dari buku berjumlah 24

buku, jurnal berjumlah 13 jurnal, dan website berjumlah 5 website.

3.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengembangan sistem

Rapid Application Development (RAD). Proses metode RAD melingkupi

fase-fase sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2012: 163-165):

3.2.1. Requirement Planning

Pada fase ini dilakukan pengidentifikasian sistem, serta tujuan dan

syarat-syarat dari pembuatan sistem tersebut.

Penulis melakukan pengidentifikasian sistem yang dibutuhkan melalui

hasil wawancara secara langsung yang telah dilakukan, serta pengumpulan

data yang menyangkut data-data terkait dengan permasalahan tersebut.

Setelah di analisis apa saja kebutuhan sistem, kemudian didapatkan tujuan

dan syarat-syarat dari sistem tersebut.

3.2.2. Design Workshop

Pada fase ini terdapat 2 tahap, yaitu:

1. Desain Sistem

Pada fase ini dirancang proses-proses yang akan terjadi di dalam sistem.

a. Perancangan proses-proses pada sistem yaitu mengunakan UML

dengan membuat 1 Use Case Diagram, 17 Activity Diagram, 17

Sequence Diagram, dan 1 Class Diagram.

b. Perancangan database sistem.

Page 79: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Perancangan user interface.

2. Pengkodean

Setelah tahap desain sistem selesai, kemudian dilakukan

pengimplementasiannya ke dalam sebuah program. Bahasa

pemrograman yang digunakan yaitu PHP dengan menggunakan

framework CodeIgniter dan MySQL sebagai database. Dalam proses

pengkodean dilakukan tahap pengujian menggunakan integration

testing.

3.2.3. Implementation

Setelah 2 tahapan design workshop, selanjutnya yaitu tahapan

pengujian sistem. Pengujian sistem dilakukan untuk melakukan

pengecekan dan menjamin bahwa sistem dapat berjalan dengan baik.

Teknik pengujian sistem yang diterapkan yaitu user acceptance testing.

Page 80: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3. Kerangka Berpikir

Mulai

Studi Pustaka

Wawancara

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Metode Pengumpulan Data

Requirement Planning

Design Workshop

Implementation

Metode PengembanganSistem

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Pengujian SistemUser Acceptance

Testing

Identifikasi Sistem

Desain Sistem

Pengkodean

Perancangan Proses

Perancangan Database

Perancangan Interface

Use Case Diagram

Activity Diagram

Sequence Diagram

Class Diagram

Identifikasi Masalah

Identifikasi Tujuan Sistem

Integration Testing

Kuesioner

Bagan 3.1 Kerangka Berpikir

Page 81: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

62 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Requirement Planning

4.1.1. Tahap Identifikasi Sistem

4.1.1.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan pada 26 Juni

2018 dengan Bapak H. Tohir, selaku wakil ketua IV BAZNAS Kota

Tangerang Selatan, sistem yang berjalan disana masih manual, dan

terdapat beberapa mustahik yang melakukan kebohongan akibat sistem

yang manual ini. Selain itu penulis juga melakukan wawancara dengan

Bapak Taufan, yang sebelumnya pernah ditempatkan di bagian

LaMusta (Layanan Mustahik) Dompet Dhuafa yang saat ini beliau

ditempatkan di bagian partnership pada 14 November 2018, dimana

sistem yang berjalan saat ini juga masih manual, yaitu berupa

wawancara atau silaturahmi, dan berupa form survei. Proses

pengidentifikasian mustahik yang dilakukan di LPM Dompet Dhuafa

dengan menanyakan maksud awal mustahik datang ke LPM Dompet

Dhuafa, sehingga menurutnya diperlukan sistem yang dapat

mengidentifikasikan kategori mustahik, agar tidak perlu repot lagi

mengkategorikannya secara manual. Menurut hasil dari penyebaran

kuesioner yang telah penulis lakukan terhadap 30 Masjid Jami’ yang

berada di Kota Tangerang Selatan, hampir semuanya masih

menggunakan sistem manual, yaitu berupa data yang ditulis, dan data

yang diolah di Microsoft Excel. Proses pengidentifikasian yang

berjalan pun hanya berdasarkan data dari RT atau RW setempat.

4.1.1.2. Identifikasi Tujuan Sistem

Sistem yang penulis kembangkan yaitu sistem pakar identifikasi

mustahik zakat berbasis web dengan metode certainty factor. Sistem

Page 82: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pakar ini dikembangkan dengan metode certainty factor untuk

mengidentifikasi mustahik termasuk kategori asnaf yang mana. Sistem

pakar ini dikembangkan untuk para amil memutuskan pengkategorian

asnaf. Berdasarkan tujuan tersebut, maka syarat-syarat informasi yang

dikembangkan, dapat terlihat dari beberapa fitur berikut:

1. Fitur Login, untuk admin/pakar dan user masuk ke sistem.

2. Fitur Register, dimana user harus terdaftar dalam sistem tersebut

untuk dapat melakukan pengidentifikasian.

3. Fitur Kelola User, dimana admin dapat mengahapus akun user.

4. Fitur Kelola Kriteria dan Asnaf, pada fitur ini admin memiliki hak

akses untuk menambahkan, menghapus, dan mengedit kriteria,

asnaf, dan rules pada sistem.

5. Fitur History User, pada fitur ini admin bisa melihat setiap harinya

user mana saja yang melakukan pengidentifikasian, dan bisa melihat

detail hasil dari pengidentifikasian tersebut.

6. Fitur Profil, untuk admin/pakar dan user melakukan pengeditan

terhadap profil yang dirasa perlu perubahan.

7. Fitur Identifikasi Mustahik, pada fitur ini user bisa melakukan

pengidentifikasian dengan memilih kriteria yang telah disediakan.

8. Fitur History, dimana hasil data pengidentifikasian mustahik

tersimpan pada fitur ini, sehingga memudahkan user ketika dirasa

perlu untuk melihat hasilnya kembali.

9. Fitur Logout, untuk admin/pakar dan user keluar dari sistem.

4.2. Design Workshop

4.2.1. Desain Sistem

4.2.1.1. Tahap Perancangan Proses

4.2.1.1.1. Representasi Pengetahuan

Untuk menentukan kriteria apa saja dan bagaimana aturan yang

terjadi pada sistem pakar ini, penulis kembali melakukan wawancara

dengan Bapak Nur Taufan pada 28 November 2018.

Page 83: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berikut adalah kriteria untuk sistem pakar pengidentifikasian

mustahik zakat:

Tabel 4.1 Kriteria dalam Sistem Pakar

No. Kode Kriteria Kriteria

1. P001 Manula

2. P002 Penghasilan dari Rp. 0 – Rp. 200.000

3. P003 Penghasilan dari Rp. 201.000 – Rp. 400.000

4. P004 Islam sejak lahir

5. P005 Baru memeluk Islam <=2 tahun

6. P006 Tidak memiliki pekerjaan

7. P007 Tidak memiliki tempat tinggal tetap

8. P008 Mempunyai aktivitas rutin yang termasuk ke dalam

kegiatan keislaman atau sosial

9. P009 Sedang merantau dan sedang melaksanakan

pendidikan

10. P010 Sedang dalam perjalanan dan tidak mempunyai uang

untuk kembali pulang

11. P011 Berhutang dan tidak mampu membayarnya

Kriteria tersebut didapatkan dari beberapa sumber, yaitu

wawancara dengan pakar, buku, form survei LPM Dompet Dhuafa,

dan data dari BPS mengenai garis kemiskinan nasional yang

berpengaruh dalam penentuan penghasilan yang terdapat dalam

kriteria. Menurut BPS (2018), pada maret 2018 Indonesia memiliki

garis kemiskinan sebesar Rp. 401.202; angka tersebut yang penulis

jadikan acuan dalam kriteria penghasilan.

Selain kriteria pada representasi pengetahuan dijelaskan pula

mengenai kategori asnaf, berikut tabelnya:

Page 84: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.2 Asnaf dalam Sistem Pakar

No. Kode Asnaf Asnaf

1. A01 Fakir

2. A02 Miskin

3. A03 Mualaf

4. A04 Gharimin

5. A05 Fisabilillah

6. A06 Ibnu Sabil

Dari kedua tabel tersebut, maka didapatkanlah tabel relasi sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Relasi dalam Sistem Pakar

Kode Kriteria A01 A02 A03 A04 A05 A06

P001 Manula X

P002 Penghasilan dari Rp. 0 – Rp.

200.000

X X

P003 Penghasilan dari Rp. 201.000

– Rp. 400.000

X X

P004 Islam sejak lahir X X X X X

P005 Baru memeluk Islam <=2

tahun

X

P006 Tidak memiliki pekerjaan X

P007 Tidak memiliki tempat tinggal

tetap

X X X X

P008 Mempunyai aktivitas rutin

yang termasuk ke dalam

kegiatan keislaman atau sosial

X

P009 Sedang merantau dan sedang

melaksanakan pendidikan

X

Page 85: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kode Kriteria A01 A02 A03 A04 A05 A06

P010 Sedang dalam perjalanan dan

tidak mempunyai uang untuk

kembali pulang

X

P011 Berhutang dan tidak mampu

membayarnya

X

4.2.1.1.1.1. Mesin Inferensi

Mesin inferensi yang penulis gunakan yaitu metode forward

chaining, dimana sistem akan berjalan dengan mencari fakta-

fakta yang ada kemudian akan ditemukan suatu hipotesa atau

hasil.

{}

P004P005

P001 P006 P011 P009 P008 P010 P007

P002

P011

P003

P011

A03

A01 A01 A04 A05 A05 A06 A06

A01

A04 A04

A02

Gambar 4.1 Pohon Keputusan

Dari pohon keputusan tersebut didapatkanlah aturan-aturan

dalam sistem pakar ini, yaitu:

Rule 1 IF P005 THEN A03

Rule 2 IF P004, P001 THEN A01

Rule 3 IF P004, P006 THEN A01

Page 86: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rule 4 IF P004, P011 THEN A04

Rule 5 IF P004, P009 THEN A05

Rule 6 IF P004, P008 THEN A05

Rule 7 IF P004, P010 THEN A06

Rule 8 IF P004, P007 THEN A06

Rule 9 IF P004, P007, P002 THEN A01

Rule 10 IF P004, P007, P002, P011 THEN A04

Rule 11 IF P004, P007, P003 THEN A02

Rule 12 IF P004, P007, P003, P011 THEN A04

4.2.1.1.1.2. Perhitungan Metode Certainty Factor (CF)

Dalam tahap ini dijelaskan bagaimana perhitungan yang

terjadi di dalam sistem melalui kriteria yang user pilih. Nilai CF

digunakan untuk mengetahui hasil identifikasi mustahik zakat.

Nilai CF terbesar merupakan nilai dengan tingkat faktor kepastian

yang paling besar yang mendekati suatu asnaf.

Rumus perhitungan metode certainty factor, yaitu:

𝑪𝑭[𝒉, 𝒆] = 𝑴𝑩[𝒉, 𝒆] −𝑴𝑫[𝒉, 𝒆]

Keterangan:

CF[h,e] = Faktor Kepastian

MB[h,e] = Ukuran kepercayaan/tingkat keyakinan terhadap

hipotesis h, jika diberikan/dipengaruhi evidence e

(antara 0 dan 1)

MD[h,e] = Ukuran ketidakpercayaan/tingkat ketidakyakinan

terhadap hipotesis h, jika diberikan/dipengaruhi

evidence e (antara 0 dan 1)

Untuk mendapatkan nilai MB dan MD, dapat diketahui

melalui pohon keputusan yang telah disediakan. Sebagai contoh,

user memilih kriteria P004 dan P007. Dimana pada pohon

keputusan ada percabangan lain yang bisa menjadi suatu

hipotesis. Maka cara menghitungnya, yaitu:

Page 87: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

− Hipotesis 1 = A01 (P004, P001)

MB = ½ = 0, 5

MD = ½ = 0,5

CF = MB – MD = 0,5 – 0,5 = 0

− Hipotesis 2 = A01 (P004, P006)

MB = ½ = 0, 5

MD = ½ = 0,5

CF = MB – MD = 0,5 – 0,5 = 0

− Hipotesis 3 = A04 (P004, P011)

MB = ½ = 0, 5

MD = ½ = 0,5

CF = MB – MD = 0,5 – 0,5 = 0

− Hipotesis 4 = A05 (P004, P009)

MB = ½ = 0, 5

MD = ½ = 0,5

CF = MB – MD = 0,5 – 0,5 = 0

− Hipotesis 5 = A05 (P004, P008)

MB = ½ = 0, 5

MD = ½ = 0,5

CF = MB – MD = 0,5 – 0,5 = 0

− Hipotesis 6 = A06 (P004, P010)

MB = ½ = 0, 5

MD = ½ = 0,5

CF = MB – MD = 0,5 – 0,5 = 0

− Hipotesis 7 = A06 (P004, P007)

MB = 2/2 = 1

MD = 0

CF = MB – MD = 1 – 0 = 1

− Hipotesis 8 = A01 (P004, P007, P002)

MB = 2/3 = 0, 67

MD = 1/3 = 0, 33

Page 88: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

CF = MB – MD = 0, 34

− Hipotesis 9 = A02 (P004, P007, P003)

MB = 2/3 = 0, 67

MD = 1/3 = 0, 33

CF = MB – MD = 0, 34

− Hipotesis 10 dan 11 = A04 (P004, P007, P002/P003, P011)

MB = 2/4 = 0, 5

MD = 2/4 = 0, 5

CF = MB – MD = 0, 5 – 0, 5 = 0

Dapat dilihat hasilnya, dari kemungkinan 11 hipotesis

didapatkan nilai CF yang paling tinggi yaitu 1 untuk hipotesis

A06. Maka dapat diputuskan hasil dari pengidentifikasiannya

yaitu mustahik termasuk ke dalam asnaf ibnu sabil.

4.2.1.1.2. Identifikasi Actor

Sistem pakar yang penulis rancang mengandung 2 actor, yaitu

admin/pakar dan user. Admin/pakar adalah seorang yang memiliki

hak akses dan memvaliditasi sistem, dan user adalah amil atau

petugas zakat yang menggunakan sistem ini untuk melakukan

pengidentifikasian mustahik zakat.

Tabel 4.4 Identifikasi Actor

No. Actor Deskripsi

1. User User adalah amil atau petugas zakat yang menggunakan sistem ini

untuk melakukan pengidentifikasian mustahik zakat.

2. Admin/Pakar Admin/Pakar adalah seseorang yang memiliki hak akses dan

memvaliditasi sistem.

Page 89: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.1.1.3. Use Case Diagram

Admin/Pakar

User

Login

Daftar

Logout

Lihat Daftar User

Lihat Kriteria

Hapus Daftar User

Edit Kriteria

Tambah Kriteria

Hapus Kriteria

Lihat Asnaf

Edit Asnaf

Tambah Asnaf

Hapus Asnaf

Lihat Rules

Edit Rules

Tambah Rules

Hapus Rules

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

Lihat History User Detail History User<<include>>

Input Data Mustahik Lihat Hasil<<include>>

Lihat History Hasil Detail History Hasil<<include>>

Lihat Profil Edit Profil<<include>>

Gambar 4.2 Use Case Diagram

4.2.1.1.4. Use Case Scenario

Use case scenario merupakan penjelasan yang lebih terperinci

dari masing-masing use case. Use case scenario terdiri dari :

a. Use Case Name : nama Use Case

b. Actor yang terlibat

c. Description : deskripsi Use Case

d. Pre Condition : syarat penting bagi Use Case

memulai proses

e. Alternative Condition : kegiatan jika proses dalam Use Case

gagal

f. Action : proses yang dilakukan dalam

UselCase

Page 90: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

g. Post Condition : output yang dihasilkan setelah

proses Use Case selesai dilakukan

1. Use Case Login

Tabel 4.5 Narasi Use Case Login

Use Case Name Login

Use Case Id

Actor User, Admin

Description Use case digunakan actor untuk masuk ke dalam sistem

Pre Condition Actor memilih mengisi field username dan password

Alternative Course Jika terdapat field yang belum terisi, maka akan muncul

peringatan untuk mengisi field tersebut, dan jika field

yang dimasukkan salah akan muncul peringatan bahwa

input yang dimasukkan salah

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1 : Sistem

menampilkan halaman

utama sistem

Langkah 2 : Actor memilih

menu login dan memilih

submenu admin atau user

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

login

Langkah 4 : Actor mengisi

field username dan password

Langkah 5 : Actor menekan

tombol login

Page 91: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Langkah 6 : Sistem

mengecek data di

database

Langkah 7 : Sistem

menampilkan halaman

utama admin atau

halaman utama user

Post Condition Jika use case berhasil maka sistem akan ke halaman

utama admin atau halaman utama user

2. Use Case Daftar

Tabel 4.6 Narasi Use Case Daftar

Use Case Name Daftar

Use Case Id

Actor User

Description Use case digunakan actor untuk membuat akun agar

dapat mengakses sistem.

Pre Condition Actor mengklik create new account

Alternative Course Jika terdapat field yang belum terisi, maka akan muncul

peringatan untuk mengisi field tersebut

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1 : Sistem

menampilkan halaman

utama sistem

Page 92: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Langkah 2 : Actor menekan

menu login dan memilih

submenu user

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

login

Langkah 4 : Actor mengklik

create new account

Langkah 5: Sistem

menampilkan halaman

register

Langkah 6 : Actor mengisi

field yang terdapat pada

halaman register

Langkah 7: Actor menekan

tombol register

Langkah 8 : Sistem

menyimpan data ke

database

Langkah 9: Sistem

masuk ke halaman utama

user

Post Condition Jika use case berhasil maka sistem akan ke halaman

utama user dan actor telah memiliki username dan

password untuk login ke sistem

Page 93: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Use Case Logout

Tabel 4.7 Narasi Use Case Logout

Use Case Name Logout

Use Case Id

Actor User, Admin

Description Use case digunakan agar actor dapat melakukan logout

Pre Condition Actor memilih menu logout

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1 : Actor memilih

menu logout

Lagkah 2: Sistem

menampilkan pesan

konfimasi logout

Langkah 3 : Actor menekan

tombol “Yes”

Langkah 4: Sistem

menampilkan halaman

utama sistem

Post Condition Jika use case berhasil maka actor berhasil keluar dari

sistem

4. Use Case Hapus Daftar User

Tabel 4.8 Narasi Use Case Hapus Daftar User

Use Case Name Hapus Daftar User

Use Case Id

Actor Admin

Page 94: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Description Use case digunakan actor untuk menghapus daftar user

Pre Condition Actor memilih menu kelola user

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu kelola user

Langkah 3 : Actor menekan

tombol delete

Langkah 2: Sistem

menampilkan halaman

kelola user

Langkah 4 : Sistem

menampilkan pesan

konfirmasi penghapusan

Langkah 5 : Actor menekan

tombol delete pada pesan

konfirmasi

Langkah 6 : Sistem

menghapus data dari

database

Langkah 7 : Sistem

kembali ke halaman

kelola user

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat menghapus

daftar user

Page 95: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Use Case Edit Kriteria

Tabel 4.9 Narasi Use Case Edit Kriteria

Use Case Name Edit Kriteria

Use Case Id

Actor Admin

Description Use case digunakan actor untuk mengedit data kriteria

Pre Condition Actor memilih menu kelola kriteria dan asnaf

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu kelola kriteria dan

asnaf

Langkah 2: Actor memilih

submenu kriteria

Langkah 4 : Actor menekan

tombol edit

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

kriteria

Langkah 5 : Sistem

menampilkan halaman

edit kriteria

Langkah 6 : Actor

menginputkan data

Langkah 7 : Actor menekan

tombol update

Page 96: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Langkah 8 : Sistem

menyimpan data baru ke

database

Langkah 9 : Sistem

kembali ke halaman

kriteria

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat mengedit data

kriteria

6. Use Case Tambah Kriteria

Tabel 4.10 Narasi Use Case Tambah Kriteria

Use Case Name Tambah Kriteria

Use Case Id

Actor Admin

Description Use case digunakan actor untuk menambahkan data

kriteria

Pre Condition Actor memilih menu kelola kriteria dan asnaf

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu kelola kriteria dan

asnaf

Langkah 2: Actor memilih

submenu kriteria

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

kriteria

Page 97: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Langkah 4 : Actor menekan

tombol add

Langkah 5 : Sistem

menampilkan halaman

tambah kriteria

Langkah 6 : Actor

menginputkan data

Langkah 7 : Actor menekan

tombol save

Langkah 8 : Sistem

menyimpan data baru ke

database

Langkah 9 : Sistem

kembali ke halaman

kriteria

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat menambah data

kriteria

7. Use Case Hapus Kriteria

Tabel 4.11 Narasi Use Case Hapus Kriteria

Use Case Name Hapus Kriteria

Use Case Id

Actor Admin

Description Use case digunakan actor untuk menghapus data kriteria

Pre Condition Actor memilih menu kelola kriteria dan asnaf

Alternative Course -

Page 98: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu kelola kriteria dan

asnaf

Langkah 2: Actor memilih

submenu kriteria

Langkah 4 : Actor menekan

tombol delete

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

kriteria

Langkah 5 : Sistem

menampilkan pesan

konfirmasi penghapusan

Langkah 6 : Actor menekan

tombol delete pada pesan

konfirmasi

Langkah 7 : Sistem

menghapus data dari

database

Langkah 8 : Sistem

kembali ke halaman

kriteria

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat menghapus data

kriteria

Page 99: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Use Case Edit Asnaf

Tabel 4.12 Narasi Use Case Edit Asnaf

Use Case Name Edit Asnaf

Use Case Id

Actor Admin

Description Use case digunakan actor untuk mengedit data asnaf

Pre Condition Actor memilih menu kelola kriteria dan asnaf

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu kelola kriteria dan

asnaf

Langkah 2: Actor memilih

submenu asnaf

Langkah 4 : Actor menekan

tombol edit

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

asnaf

Langkah 5 : Sistem

menampilkan halaman

edit asnaf

Langkah 6 : Actor

menginputkan data

Langkah 7 : Actor menekan

tombol update

Page 100: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

81

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Langkah 8 : Sistem

menyimpan data baru ke

database

Langkah 9 : Sistem

kembali ke halaman

asnaf

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat mengedit data

asnaf

9. Use Case Tambah Asnaf

Tabel 4.13 Narasi Use Case Tambah Asnaf

Use Case Name Tambah Asnaf

Use Case Id

Actor Admin

Description Use case digunakan actor untuk menambahkan data

asnaf

Pre Condition Actor memilih menu kelola kriteria dan asnaf

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu kelola kriteria dan

asnaf

Langkah 2: Actor memilih

submenu asnaf

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

asnaf

Page 101: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Langkah 4 : Actor menekan

tombol add

Langkah 5 : Sistem

menampilkan halaman

tambah asnaf

Langkah 6 : Actor

menginputkan data

Langkah 7 : Actor menekan

tombol save

Langkah 8 : Sistem

menyimpan data baru ke

database

Langkah 9 : Sistem

kembali ke halaman

asnaf

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat menambah data

asnaf

10. Use Case Hapus Asnaf

Tabel 4.14 Narasi Use Case Hapus Asnaf

Use Case Name Hapus Asnaf

Use Case Id

Actor Admin

Description Use case digunakan actor untuk menghapus data asnaf

Pre Condition Actor memilih menu kelola kriteria dan asnaf

Alternative Course -

Page 102: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

83

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu kelola kriteria dan

asnaf

Langkah 2: Actor memilih

submenu Asnaf

Langkah 4 : Actor menekan

tombol delete

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

asnaf

Langkah 5 : Sistem

menampilkan pesan

konfirmasi penghapusan

Langkah 6 : Actor menekan

tombol delete pada pesan

konfirmasi

Langkah 7 : Sistem

menghapus data dari

database

Langkah 8 : Sistem

kembali ke halaman

asnaf

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat menghapus data

asnaf

Page 103: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

84

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

11. Use Case Edit Rules

Tabel 4.15 Narasi Use Case Edit Rules

Use Case Name Edit Rules

Use Case Id

Actor Admin

Description Use case digunakan actor untuk mengedit data rules

Pre Condition Actor memilih menu kelola kriteria dan asnaf

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu kelola kriteria dan

asnaf

Langkah 2: Actor memilih

submenu rules

Langkah 4 : Actor menekan

tombol edit

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

rules

Langkah 5 : Sistem

menampilkan halaman

edit rules

Langkah 6 : Actor memilih

data

Langkah 7 : Actor menekan

tombol update

Page 104: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

85

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Langkah 8 : Sistem

menyimpan data baru ke

database

Langkah 9 : Sistem

kembali ke halaman

rules

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat mengedit data

relasi

12. Use Case Tambah Rules

Tabel 4.16 Narasi Use Case Tambah Rules

Use Case Name Tambah Rules

Use Case Id

Actor Admin

Description Use case digunakan actor untuk menambahkan data

rules

Pre Condition Actor memilih menu kelola kriteria dan asnaf

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu kelola kriteria dan

asnaf

Langkah 2: Actor memilih

submenu rules

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

rules

Page 105: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

86

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Langkah 4 : Actor menekan

tombol add

Langkah 5 : Sistem

menampilkan halaman

tambah rules

Langkah 6 : Actor memilih

data

Langkah 7 : Actor menekan

tombol save

Langkah 8 : Sistem

menyimpan data baru ke

database

Langkah 9 : Sistem

kembali ke halaman

rules

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat menambah data

rules

13. Use Case Hapus Rules

Tabel 4.17 Narasi Use Case Hapus Rules

Use Case Name Hapus Rules

Use Case Id

Actor Admin

Description Use case digunakan actor untuk menghapus data rules

Pre Condition Actor memilih menu kelola kriteria dan asnaf

Alternative Course -

Page 106: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu kelola kriteria dan

asnaf

Langkah 2: Actor memilih

submenu rules

Langkah 4 : Actor menekan

tombol delete

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

rules

Langkah 5 : Sistem

menampilkan pesan

konfirmasi penghapusan

Langkah 6 : Actor menekan

tombol delete pada pesan

konfirmasi

Langkah 7 : Sistem

menghapus data dari

database

Langkah 8 : Sistem

kembali ke halaman

rules

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat menghapus data

rules

Page 107: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

88

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

14. Use Case Detail History User

Tabel 4.18 Narasi Use Case Detail History User

Use Case Name Detail History User

Use Case Id

Actor Admin

Description Use case digunakan actor untuk melihat secara lengkap

dari history user

Pre Condition Actor memilih menu history user

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu history user

Langkah 2: Actor menekan

tombol detail

Langkah 4 : Actor menekan

tombol back

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

detail history user

Langkah 5 : Sistem

kembali ke halaman

history user

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat melihat detail

history user

Page 108: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

89

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

15. Use Case Input Mustahik

Tabel 4.19 Narasi Use Case Input Mustahik

Use Case Name Input Data Mustahik

Use Case Id

Actor User

Description Use case digunakan actor untuk melakukan

pengidentifikasian

Pre Condition Actor memilih menu identifikasi mustahik

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu identifikasi mustahik

Langkah 2: Actor mengisi

field, dan memilih kriteria

Langkah 4 : Actor menekan

tombol finish

Langkah 3 : Sistem

memproses

pengidentifikasian dan

menampilkan hasil

identifikasi

Langkah 5 : Sistem

menyimpan data tersebut

dan dapat dilihat kembali

di menu history

Page 109: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

90

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Langkah 6 : Sistem

kembali ke halaman

identifikasi mustahik

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat melakukan

pengidentifikasian mustahik

16. Use Case Detail History Hasil

Tabel 4.20 Narasi Use Case Detail History Hasil

Use Case Name Detail History Hasil

Use Case Id

Actor User

Description Use case digunakan actor untuk melihat secara lengkap

dari history hasil pengidentifikasian mustahik yang telah

dilakukan

Pre Condition Actor memilih menu history

Alternative Course -

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu history

Langkah 2: Actor menekan

tombol detail

Langkah 4 : Actor menekan

tombol back

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

detail history hasil

Langkah 5 : Sistem

kembali ke halaman

history

Page 110: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

91

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat melihat detail

history hasil

17. Use Case Edit Profil

Tabel 4.21 Narasi Use Case Edit Profil

Use Case Name Edit Profil

Use Case Id

Actor Admin, User

Description Use case digunakan actor untuk mengedit data pada

profil

Pre Condition Actor memilih menu profil

Alternative Course Jika ada field yang kosong, maka akan muncul pesan

peringatan untuk mengisi field tersebut

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Actor memilih

menu profil

Langkah 2: Actor menekan

icon edit

Langkah 4 : Actor

menginputkan data yang

perlu diubah

Langkah 3 : Sistem

menampilkan halaman

edit profil

Langkah 5 : Actor menekan

tombol update

Page 111: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

92

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Langkah 6 : Sistem

menyimpan data baru ke

database

Langkah 7 : Sistem

kembali ke halaman

profil

Post Condition Jika use case berhasil maka actor dapat mengedit data

profil

Page 112: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

93

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.1.1.5. Class Diagram

User

-id_user-nama-ttl-alamat-nama_lembaga-username-password-created_at-updatedd_at

+create()+read()+edit()+delete()

Identifikasi

-id_identifikasi-no_kk-nama-ttl-jenis_kelamin-kode_asnaf-nilai_cf-id_user-tgl_identifikasi

+create()+read()

Admin

-id_admin-username-password-nama-ttl-alamat

+edit()+delete()

Asnaf

-id_asnaf-kode_asnaf-asnaf-id_admin-created_at-updated_at

+create()+edit()+delete()

Rules

-id-kode_rule-id_asnaf

+create()+edit()+delete()

Kriteria

-id_kriteria-kode_kriteria-kriteria-id_admin-created_at-updated_at

+create()+edit()+delete()

1

1.n

1

1.n

1

1.n

1

1

1

1.n

1.n

1

1 1.n

Relasi Identifikasi

-id-kode_identifikasi-kode_kriteria

+create()+read()

Rules Kriteria

-id-id_rules-id_kriteria

+create()+read()+delete()

1

1.n

1.n

1.n

Gambar 4.3 Class Diagram pada Sistem

Pada gambar 4.3 menjelaskan bahwa admin memiliki hak akses

untuk mengelola kriteria, asnaf, dan rules. Dimana ketiga data

tersebut akan berhubungan dengan proses pengidentifikasian yang

akan dilakukan oleh user.

Class diagram tersebut didapatkan dengan melihat dari use case

diagram yang telah dibuat sebelumnya, kemudian untuk nama setiap

kelasnya diambil dari kata benda, sesuatu yang menunjukkan orang,

serta proses yang terdapat dalam use case diagram.

Page 113: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

94

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.1.1.6. Sequence Diagram

1. Sequence Diagram Login

Admin / User Tampilan Aplikasi Database

1. Tampilan Halaman Utama Sistem

2. Pilih Menu Login

5. Tekan Tombol Login

5. Cek Data

6. Cek Data

3. Tampilan Halaman Login

4. Input Username dan Password

7. Tampilan Halaman Utama Admin / User

Gambar 4.4 Sequence Diagram Login

Pada gambar 4.4 menjelaskan pada saat admin dan user ingin

melakukan login. Admin dan user harus mengisi username dan

password pada field yang sudah disediakan. Selanjutnya sistem

akan melakukan pengecekan data pada database. Jika data yang

digunakan untuk login sudah terdaftar maka sistem akan

menampilkan halaman utama.

Page 114: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

95

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Sequence Diagram Daftar

User Tampilan Aplikasi Database

1. Tampilan Halaman Utama Sistem

2. Pilih Menu Login

8. Simpan Data

3. Tampilan Halaman Login

4. Klik Create New Account

11. Tampilan Halaman Utama User

5. Tampilan Halaman Register

6. Input Data Diri

7. Tekan Tombol Register

10. Kirim Pesan (Proses Regiter Telah Berhasil)

9. Simpan Data

Gambar 4.5 Sequence Diagram Daftar

Pada gambar 4.5 menjelaskan pada saat user ingin melakukan

pendaftaran. User dapat melakukan pendaftaran dengan memilih

menu login, dan mengklik create new account pada halaman

login. Kemudian user harus mengisi field-field mengenai data diri

yang telah disediakan. Setelah itu sistem akan menyimpan data

tersebut ke dalam database dan akan mengirim pesan bahwa

proses register telah berhasil. Selanjutnya sistem akan

menampilkan halaman utama user.

Page 115: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

96

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Sequence Diagram Logout

Admin / User Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Logout

2. Tampilan Pesan Konfirmasi Logout

3. Tekan Tombol "Yes"

4. Tampilan Halaman Utama Sistem

Gambar 4.6 Sequence Diagram Logout

Pada gambar 4.6 menjelaskan pada saat admin dan user ingin

melakukan logout. Admin dan user dapat melakukan logout

dengan memilih menu logout, kemudian menekan tombol yes

pada pesan konfirmasi logout, dan sistem akan menampilkan

halaman awal sistem.

4. Sequence Diagram Hapus Daftar User

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Kelola User

6. Hapus Data

2. Tampilan Halaman Kelola User

3. Tekan Tombol Delete

4. Tampilan Pesan Konfirmasi Penghapusan

5. Tekan Tombol Delete Pada Pesan Konfirmasi

7. Hapus Data

8. Tampilan Halaman Kelola User

Gambar 4.7 Sequence Diagram Hapus Daftar User

Page 116: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

97

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada gambar 4.7 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan penghapusan daftar user. Admin dapat melakukannya

dengan cara memilih menu kelola user, dan menekan tombol

delete pada user yang ingin dihapus. Kemudian akan muncul

pesan konfirmasi penghapusan, dan admin dapat menekan tombol

delete pada pesan tersebut. Selanjutnya sistem akan melakukan

penghapusan data dari database.

5. Sequence Diagram Edit Kriteria

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

8. Simpan Data

2. Pilih Submenu Kriteria

3. Tampilan Halaman Kriteria

4. Tekan Tombol Edit

9. Simpan Data

10. Tampilan Halaman Kriteria

5. Tampilan Halaman Edit Kriteria

6. Input Data Kriteria

7. Tekan Tombol Update

Gambar 4.8 Sequence Diagram Edit Kriteria

Pada gambar 4.8 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan pengeditan terhadap kriteria. Admin dapat

melakukannya dengan cara memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Kemudian pilih submenu kriteria dan tekan tombol edit.

Setelah melakukan penginputan data, admin dapat menekan

Page 117: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

98

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tombol update. Selanjutnya sistem akan menyimpan data baru ke

dalam database.

6. Sequence Diagram Tambah Kriteria

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

8. Simpan Data

2. Pilih Submenu Kriteria

3. Tampilan Halaman Kriteria

4. Tekan Tombol Add

9. Simpan Data

10. Tampilan Halaman Kriteria

5. Tampilan Halaman Tambah Kriteria

6. Input Data Kriteria

7. Tekan Tombol Save

Gambar 4.9 Sequence Diagram Tambah Kriteria

Pada gambar 4.9 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan penambahan terhadap kriteria. Admin dapat

melakukannya dengan cara memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Kemudian pilih submenu kriteria dan tekan tombol add.

Setelah melakukan penginputan data, admin dapat menekan

tombol save. Selanjutnya sistem akan menyimpan data baru ke

dalam database.

Page 118: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

99

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Sequence Diagram Hapus Kriteria

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

7. Hapus Data

2. Pilih Submenu Kriteria

3. Tampilan Halaman Kriteria

4. Tekan Tombol Delete

8. Hapus Data

9. Tampilan Halaman Kriteria

5. Tampilan Pesan Konfirmasi Penghapusan

6. Tekan Tombol DeletePada Pesan Konfirmasi

Gambar 4.10 Sequence Diagram Hapus Kriteria

Pada gambar 4.10 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan hapus kriteria. Admin dapat melakukannya dengan

cara memilih menu kelola kriteria dan asnaf. Kemudian pilih

submenu kriteria dan tekan tombol delete pada salah satu kriteria

yang ingin dihapus. Setelah itu maka akan muncul pesan

konfirmasi penghapusan, dan admin dapat menekan tombol

delete pada pesan tersebut. Selanjutnya sistem akan menghapus

data tersebut dari database.

Page 119: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

100

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Sequence Diagram Edit Asnaf

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

8. Simpan Data

2. Pilih Submenu Asnaf

3. Tampilan Halaman Asnaf

4. Tekan Tombol Edit

9. Simpan Data

10. Tampilan Halaman Asnaf

5. Tampilan Halaman Edit Asnaf

6. Input Data Asnaf

7. Tekan Tombol Update

Gambar 4.11 Sequence Diagram Edit Asnaf

Pada gambar 4.11 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan pengeditan terhadap asnaf. Admin dapat

melakukannya dengan cara memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Kemudian pilih submenu asnaf dan tekan tombol edit.

Setelah melakukan penginputan data, admin dapat menekan

tombol update. Selanjutnya sistem akan menyimpan data baru ke

dalam database.

Page 120: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

101

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9. Sequence Diagram Tambah Asnaf

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

8. Simpan Data

2. Pilih Submenu Asnaf

3. Tampilan Halaman Asnaf

4. Tekan Tombol Add

9. Simpan Data

10. Tampilan Halaman Asnaf

5. Tampilan Halaman Tambah Asnaf

6. Input Data Asnaf

7. Tekan Tombol Save

Gambar 4.12 Sequence Diagram Tambah Asnaf

Pada gambar 4.12 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan penambahan terhadap asnaf. Admin dapat

melakukannya dengan cara memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Kemudian pilih submenu asnaf dan tekan tombol add.

Setelah melakukan penginputan data, admin dapat menekan

tombol save. Selanjutnya sistem akan menyimpan data baru ke

dalam database.

Page 121: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

102

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10. Sequence Diagram Hapus Asnaf

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

7. Hapus Data

2. Pilih Submenu Asnaf

3. Tampilan Halaman Asnaf

4. Tekan Tombol Delete

8. Hapus Data

9. Tampilan Halaman Asnaf

5. Tampilan Pesan Konfirmasi Penghapusan

6. Tekan Tombol DeletePada Pesan Konfirmasi

Gambar 4.13 Sequence Diagram Hapus Asnaf

Pada gambar 4.13 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan hapus asnaf. Admin dapat melakukannya dengan

cara memilih menu kelola kriteria dan asnaf. Kemudian pilih

submenu asnaf dan tekan tombol delete pada salah satu asnaf

yang ingin dihapus. Setelah itu maka akan muncul pesan

konfirmasi penghapusan, dan admin dapat menekan tombol

delete pada pesan tersebut. Selanjutnya sistem akan menghapus

data tersebut dari database.

Page 122: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

103

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

11. Sequence Diagram Edit Rules

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

8. Simpan Data

2. Pilih Submenu Rules

3. Tampilan Halaman Rules

4. Tekan Tombol Edit

9. Simpan Data

10. Tampilan Halaman Rules

5. Tampilan Halaman Edit Rules

6. Pilih Data antara Kriteria dan Asnaf

7. Tekan Tombol Update

Gambar 4.14 Sequence Diagram Edit Rules

Pada gambar 4.14 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan pengeditan terhadap rules. Admin dapat

melakukannya dengan cara memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Kemudian pilih submenu rules dan tekan tombol edit.

Setelah melakukan pemilihan data, admin dapat menekan

tombol update. Selanjutnya sistem akan menyimpan data baru

ke dalam database.

Page 123: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

104

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

12. Sequence Diagram Tambah Rules

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

8. Simpan Data

2. Pilih Submenu Rules

3. Tampilan Halaman Rules

4. Tekan Tombol Add

9. Simpan Data

10. Tampilan Halaman Rules

5. Tampilan Halaman Tambah Rules

6. Pilih Data antara Kriteria dan Asnaf

7. Tekan Tombol Save

Gambar 4.15 Sequence Diagram Tambah Rules

Pada gambar 4.15 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan penambahan terhadap rules. Admin dapat

melakukannya dengan cara memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Kemudian pilih submenu rules dan tekan tombol add.

Setelah melakukan pemilihan data, admin dapat menekan

tombol save. Selanjutnya sistem akan menyimpan data baru ke

dalam database.

Page 124: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

105

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

13. Sequence Diagram Hapus Rules

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

7. Hapus Data

2. Pilih Submenu Rules

3. Tampilan Halaman Rules

4. Tekan Tombol Delete

8. Hapus Data

9. Tampilan Halaman Rules

5. Tampilan Pesan Konfirmasi Penghapusan

6. Tekan Tombol DeletePada Pesan Konfirmasi

Gambar 4.16 Sequence Diagram Hapus Rules

Pada gambar 4.16 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan hapus rules. Admin dapat melakukannya dengan

cara memilih menu kelola kriteria dan asnaf. Kemudian pilih

submenu rules dan tekan tombol delete pada salah satu rules

yang ingin dihapus. Setelah itu akan muncul pesan konfirmasi

penghapusan, dan admin dapat menekan tombol delete pada

pesan tersebut. Selanjutnya sistem akan menghapus data

tersebut dari database.

Page 125: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

106

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

14. Sequence Diagram Detail History User

Admin Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu History User

2. Tekan Tombol Detail

3. Tampilan Halaman Detail History User

4. Tekan Tombol Back

5. Tampilan Halaman History User

Gambar 4.17 Sequence Diagram Detail History User

Pada gambar 4.17 menjelaskan pada saat admin akan

melakukan melihat detail history user. Admin dapat

melakukannya dengan cara memilih menu history user.

Kemudian menekan tombol detail pada salah satu history yang

ingin dilihat. Selanjutnya sistem akan menampilkan halaman

detail history user.

Page 126: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

107

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

15. Sequence Diagram Input Mustahik

User Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Identifikasi Mustahik2. Input Data Mustahikdan Pilih dari Kriteria

yang disediakan

4. Tampilan Hasil Identifikasi

3. Proses Pengidentifikasian

5. Simpan Hasil Pengidentifikasian

6. Simpan Data

7. Tampilan Halaman Identifikasi Mustahik

Gambar 4.18 Sequence Diagram Input Mustahik

Pada gambar 4.18 menjelaskan pada saat user akan

melakukan pengidentifikasian mustahik. User dapat

melakukannya dengan cara memilih menu identifikasi

mustahik. Kemudian user dapat menginputkan data diri

mustahik dan memilih kriteria yang sesuai dengan mustahik

yang telah disediakan sistem. Selanjutnya sistem akan

melakukan proses perhitungan menggunakan metode certainty

factor, dan hasilnya pun akan ditampilkan.

Page 127: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

108

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

16. Sequence Diagram Detail History Hasil

User Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu History

2. Tekan Tombol Detail

3. Tampilan Halaman Detail History Hasil

4. Tekan Tombol Back

5. Tampilan Halaman History

Gambar 4.19 Sequence Diagram Detail History Hasil

Pada gambar 4.19 menjelaskan pada saat user akan melihat

detail history hasil. User dapat melakukannya dengan cara

memilih menu history. Kemudian menekan tombol detail pada

salah satu history yang ingin dilihat. Selanjutnya sistem akan

menampilkan halaman detail history hasil.

17. Sequence Diagram Edit Profil

Admin / User Tampilan Aplikasi Database

1. Pilih Menu Profil

6. Simpan Data

2. Tekan Icon Edit

3. Tampilan Halaman Edit Profil

7. Simpan Data

8. Tampilan Halaman Profil

4. Input Data yang Perludiubah

5. Tekan Tombol Update

Gambar 4.20 Sequence Diagram Edit Profil

Page 128: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

109

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada gambar 4.20 menjelaskan pada saat admin dan user

akan melakukan pengeditan profil. Admin dan user dapat

melakukannya dengan cara memilih menu profil dan menekan

icon edit. Kemudian setelah melakukan penginputan data yang

perlu diubah, admin dan user dapat menekan tombol update.

Selanjutnya sistem akan menyimpan data baru tersebut ke dalam

database.

4.2.1.1.7. Activity Diagram

1. Activity Diagram Login

Mulai

Halaman Utama Sistem

Memilih Menu Login

Menampilkan Halaman Login

Menginput Username dan Password

Menekan Tombol Login

Pengecekan Data

Menampilkan Halaman Utama Admin atau

Halaman Utama User

Berhasil

Gagal

Selesai Gambar 4.21 Activity Diagram Login

Pada gambar 4.21 merupakan activity diagram login yang

harus dilakukan admin dan user untuk dapat mengakses sistem

pakar ini. Langkah yang harus dilakukan yaitu mengisi field

username dan password. Kemudian admin dan user menekan

tombol login, apabila username dan password sesuai, maka

sistem akan menampilkan halaman utama user dan admin.

Page 129: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

110

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Activity Diagram Daftar

Mulai

Halaman Utama Sistem

Memilih Menu Login

Menampilkan Halaman Login

Mengklik Create New Account

Menampilkan Halaman Register

Menginput Data Pribadi

Menampilkan Halaman Utama User

Selesai

Menekan Tombol Register

Menyimpan Data Ke Database

Menampilkan Pesan Proses Register Telah Berhasil

Berhasil

Gagal

Gambar 4.22 Activity Diagram Daftar

Pada gambar 4.22 merupakan activity diagram daftar yang

harus dilakukan oleh user untuk dapat mengakses sistem pakar

ini. Langkah yang harus dilakukan yaitu memilih menu login,

kemudian mengklik create new account. Maka akan muncul

halaman register. Setelah tampil halaman register, kemudian user

harus mengisi beberapa field, selanjutnya user menekan tombol

register, dan sistem akan menginput data user ke database.

Page 130: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

111

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Activity Diagram Logout

Mulai

Memilih Menu Logout

Menampilkan Pesan Konfirmasi Logout

Menekan Tombol "Yes"

Menampilkan Halaman Utama Sistem

Selesai Gambar 4.23 Activity Diagram Logout

Pada gambar 4.23 merupakan activity diagram logout agar

admin dan user dapat keluar dari sistem ini. Langkah yang harus

dilakukan yaitu memilih menu logout dan menekan tombol yes

pada pesan konfirmasi logout.

4. Activity Diagram Hapus Daftar User

Mulai

Memilih Menu Kelola User

Menampilkan Halaman Kelola User

Menekan Tombol Delete

Menampilkan Pesan Konfirmasi Penghapusan

Selesai

Menghapus Data dari Database

Menampilkan Halaman Kelola User

Delete

Cancel

Gambar 4.24 Activity Diagram Hapus Daftar User

Page 131: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

112

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada gambar 4.24 merupakan activity diagram hapus daftar

user yang bisa dilakukan oleh admin. Langkah yang dilakukan

yaitu memilih menu kelola user. Kemudian admin menekan

tombol delete, dan akan muncul pesan konfirmasi penghapusan.

Apabila admin menekan tombol delete, maka data user tersebut

akan terhapus dari database.

5. Activity Diagram Edit Kriteria

Mulai

Memilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

Memilih Submenu Kriteria

Menampilkan Halaman Kriteria

Menekan Tombol Edit

Selesai

Menampilkan Halaman Edit Kriteria

Menginput Data

Menyimpan Data Baru Ke Database

Menampilkan Halaman Kriteria

Update

Cancel

Gambar 4.25 Activity Diagram Edit Kriteria

Pada gambar 4.25 merupakan activity diagram edit kriteria.

Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Halaman kelola kriteria dan asnaf terdiri dari 3 submenu,

yaitu kriteria, asnaf, dan relasi. Kemudian admin memilih menu

kriteria dan menekan tombol edit, maka admin pun dapat

menginputkan data baru, yang kemudian akan disimpan di dalam

database.

Page 132: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

113

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Activity Diagram Tambah Kriteria

Mulai

Memilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

Memilih Submenu Kriteria

Menampilkan Halaman Kriteria

Menekan Tombol Add

Selesai

Menampilkan Halaman Tambah Kriteria

Menginput Data

Menyimpan Data Baru Ke Database

Menampilkan Halaman Kriteria

Save

Cancel

Gambar 4.26 Activity Diagram Tambah Kriteria

Pada gambar 4.26 merupakan activity diagram tambah

kriteria. Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu kelola

kriteria dan asnaf. Halaman kelola kriteria dan asnaf terdiri dari 3

submenu, yaitu kriteria, asnaf, dan relasi. Kemudian admin

memilih menu kriteria dan menekan tombol add, maka admin pun

dapat menambahkan data baru, yang kemudian akan disimpan di

dalam database.

Page 133: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

114

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Activity Diagram Hapus Kriteria

Mulai

Memilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

Memilih Submenu Kriteria

Menampilkan Halaman Kriteria

Menekan Tombol Delete

Selesai

Menampilkan Pesan Konfirmasi Penghapusan

Menghapus Data Dari Database

Menampilkan Halaman Kriteria

Delete

Cancel

Gambar 4.27 Activity Diagram Hapus Kriteria

Pada gambar 4.27 merupakan activity diagram hapus kriteria.

Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Halaman kelola kriteria dan asnaf terdiri dari 3 submenu,

yaitu kriteria, asnaf, dan relasi. Kemudian admin memilih menu

kriteria dan menekan tombol delete, maka akan muncul pesan

konfirmasi penghapusan, selanjutnya menekan tombol yes dan

data akan terhapus dari database.

Page 134: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

115

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Activity Diagram Edit Asnaf

Mulai

Memilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

Memilih Submenu Asnaf

Menampilkan Halaman Asnaf

Menekan Tombol Edit

Selesai

Menampilkan Halaman Edit Asnaf

Menginput Data

Menyimpan Data Baru Ke Database

Menampilkan Halaman Asnaf

Update

Cancel

Gambar 4.28 Activity Diagram Edit Asnaf

Pada gambar 4.28 merupakan activity diagram edit asnaf.

Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Halaman kelola kriteria dan asnaf terdiri dari 3 submenu,

yaitu kriteria, asnaf, dan relasi. Kemudian admin memilih menu

asnaf dan menekan tombol edit, maka admin pun dapat

menginputkan data baru, yang kemudian akan disimpan di dalam

database.

Page 135: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

116

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9. Activity Diagram Tambah Asnaf

Mulai

Memilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

Memilih Submenu Asnaf

Menampilkan Halaman Asnaf

Menekan Tombol Add

Selesai

Menampilkan Halaman Tambah Asnaf

Menginput Data

Menyimpan Data Baru Ke Database

Menampilkan Halaman Asnaf

Save

Cancel

Gambar 4.29 Activity Diagram Tambah Asnaf

Pada gambar 4.29 merupakan activity diagram tambah asnaf.

Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Halaman kelola kriteria dan asnaf terdiri dari 3 submenu,

yaitu kriteria, asnaf, dan relasi. Kemudian admin memilih menu

asnaf dan menekan tombol add, maka admin pun dapat

menambahkan data baru, yang kemudian akan disimpan di dalam

database.

Page 136: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

117

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10. Activity Diagram Hapus Asnaf

Mulai

Memilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

Memilih Submenu Asnaf

Menampilkan Halaman Asnaf

Menekan Tombol Delete

Selesai

Menampilkan Pesan Konfirmasi Penghapusan

Menghapus Data Dari Database

Menampilkan Halaman Asnaf

Delete

Cancel

Gambar 4.30 Activity Diagram Hapus Asnaf

Pada gambar 4.30 merupakan activity diagram hapus asnaf.

Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Halaman kelola kriteria dan asnaf terdiri dari 3 submenu,

yaitu kriteria, asnaf, dan relasi. Kemudian admin memilih menu

asnaf dan menekan tombol delete, maka akan muncul pesan

konfirmasi penghapusan, selanjutnya menekan tombol yes, dan

data akan terhapus dari database.

Page 137: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

118

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

11. Activity Diagram Edit Rules

Mulai

Memilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

Memilih Submenu Rules

Menampilkan Halaman Rules

Menekan Tombol Edit

Selesai

Menampilkan Halaman Edit Rules

Memilih Data

Menyimpan Data Baru Ke Database

Menampilkan Halaman Rules

Update

Cancel

Gambar 4.31 Activity Diagram Edit Rules

Pada gambar 4.31 merupakan activity diagram edit rules.

Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Halaman kelola kriteria dan asnaf terdiri dari 3 submenu,

yaitu kriteria, asnaf, dan rules. Kemudian admin memilih menu

rules dan menekan tombol edit, maka admin pun dapat

menginputkan data baru, yang kemudian akan disimpan di

dalam database.

Page 138: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

119

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

12. Activity Diagram Tambah Rules

Mulai

Memilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

Memilih Submenu Rules

Menampilkan Halaman Rules

Menekan Tombol Add

Selesai

Menampilkan Halaman Tambah Rules

Memilih Data

Menyimpan Data Baru Ke Database

Menampilkan Halaman Rules

Save

Cancel

Gambar 4.32 Activity Diagram Tambah Rules

Pada gambar 4.32 merupakan activity diagram tambah rules.

Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Halaman kelola kriteria dan asnaf terdiri dari 3 submenu,

yaitu kriteria, asnaf, dan rules. Kemudian admin memilih menu

rules dan menekan tombol add, maka admin pun dapat

menambahkan data baru, yang kemudian akan disimpan di dalam

database.

Page 139: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

120

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

13. Activity Diagram Hapus Rules

Mulai

Memilih Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

Memilih Submenu Rules

Menampilkan Halaman Rules

Menekan Tombol Delete

Selesai

Menampilkan Pesan Konfirmasi Penghapusan

Menghapus Data Dari Database

Menampilkan Halaman Rules

Delete

Cancel

Gambar 4.33 Activity Diagram Hapus Rules

Pada gambar 4.33 merupakan activity diagram hapus rules.

Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu kelola kriteria dan

asnaf. Halaman kelola kriteria dan asnaf terdiri dari 3 submenu,

yaitu kriteria, asnaf, dan rules. Kemudian admin memilih menu

rules dan menekan tombol delete, maka akan muncul pesan

konfirmasi penghapusan, selanjutnya menekan tombol yes, dan

data akan terhapus dari database.

Page 140: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

121

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

14. Activity Diagram Detail History User

Mulai

Memilih Menu History User

Menekan Tombol Detail

Menampilkan Halaman Detail History User

Menekan Tombol Back

Selesai

Menampilkan Halaman History User

Gambar 4.34 Activity Diagram Detail History User

Pada gambar 4.34 merupakan activity diagram detail history

user. Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu history user.

Kemudian admin menekan tombol detail, maka akan muncul

halaman detail history user.

15. Activity Diagram Input Mustahik

Mulai

Memilih Menu Identifikasi Mustahik

Menginput Data Mustahik dan Memilih Kriteria

Memproses Pengidentifikasian dan Menampilkan Hasil Identifikasi

Menyimpan Hasil Identifikasi Ke Database

Selesai

Menampilkan Halaman Identifikasi Mustahik

Gambar 4.35 Activity Diagram Input Mustahik

Page 141: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

122

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada gambar 4.35 merupakan activity diagram input

mustahik. Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu

identifikasi mustahik. Kemudian user menginputkan data

mustahik dan memilih kriteria. Selanjutnya akan muncul hasil

pengidentifikasian dan data tersebut akan tersimpan di dalam

database.

16. Activity Diagram Detail History Hasil

Mulai

Memilih Menu History

Menekan Tombol Detail

Menampilkan Halaman Detail History Hasil

Menekan Tombol Back

Selesai

Menampilkan Halaman History

Gambar 4.36 Activity Diagram Detail History Hasil

Pada gambar 4.36 merupakan activity diagram detail history

hasil. Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu history.

Kemudian user menekan tombol detail, maka akan muncul

halaman detail history hasil.

Page 142: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

123

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

17. Activity Diagram Edit Profil

Mulai

Memilih Menu Profil

Menekan Icon Edit

Menampilkan Halaman Edit Profil

Menginput Data

Selesai

Menyimpan Data Baru Ke Database

Menampilkan Halaman Profil

Update

Cancel

Gambar 4.37 Activity Diagram Edit Profil

Pada gambar 4.37 merupakan activity diagram edit profil.

Langkah yang dilakukan yaitu memilih menu profil. Kemudian

admin dan user menekan icon edit, maka admin dan user pun

dapat menginputkan perubahan yang diperlukan pada profil.

Setelah itu menekan tombol update, maka data baru akan

tersimpan di dalam database.

4.2.1.2. Tahap Perancangan Database

1. Tabel Admin

Database name : mustahik

Table name : admin

Primary Key : id_admin

Foreign Key : -

Page 143: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

124

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.22 Tabel Admin

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

id_admin int 3 Nomor Id Admin

username varchar 100 Username Admin

password varchar 255 Password Admin

nama varchar 100 Nama Admin

ttl date - Tanggal Lahir Admin

alamat text - Alamat Admin

2. Tabel User

Database name : mustahik

Table name : user

Primary Key : id_user

Foreign Key : -

Tabel 4.23 Tabel User

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

id_user int 3 Nomor Id User

nama varchar 200 Nama User

ttl datetime - Tanggal Lahir User

alamat text - Alamat User

nama_lembaga varchar 150 Nama Lembaga dari User

username varchar 100 Username User

password varchar 255 Password User

created_at datetime - Tanggal akun dibuat

updated_at datetime - Tanggal akun di update

3. Tabel Asnaf

Database name : mustahik

Table name : asnaf

Primary Key : id_asnaf

Foreign Key : -

Page 144: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

125

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.24 Tabel Asnaf

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

id_asnaf int 3 Nomor Id Asnaf

kode_asnaf varchar 10 Kode Asnaf

asnaf varchar 100 Keterangan Asnaf

id_admin int 3 Nomor Id Admin

created_at datetime - Tanggal asnaf dibuat

updated_at datetime - Tanggal asnaf di update

4. Tabel Kriteria

Database name : mustahik

Table name : kriteria

Primary Key : id_kriteria

Foreign Key : -

Tabel 4.25 Tabel Kriteria

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

id_kriteria int 3 Nomor Id Kriteria

kode_kriteria varchar 10 Kode Kriteria

kriteria text - Keterangan Kriteria

id_admin int 3 Nomor Id Admin

created_at timestamp - Tanggal kriteria dibuat

updated_at timestamp - Tanggal kriteria di update

5. Tabel Rules

Database name : mustahik

Table name : rules

Primary Key : id

Foreign Key : -

Tabel 4.26 Tabel Rules

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

Id int 3 Nomor Id Rules

kode_rule varchar 10 Kode Rules

Page 145: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

126

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

id_asnaf varchar 10 Nomor Id Asnaf

6. Tabel Identifikasi

Database name : mustahik

Table name : identifikasi

Primary Key : -

Foreign Key : -

Tabel 4.27 Tabel Identifikasi

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

id_identifikasi int 3 Nomor Id Identifikasi

no_kk varchar 30 Nomor KK Mustahik

Nama varchar 200 Nama Mustahik

Ttl date - Tanggal Lahir Mustahik

Alamat text - Alamat Mustahik

jenis_kelamin enum (pria,

wanita) -

Jenis Kelamin Mustahik

kode_asnaf int 3 Kode Asnaf

nilai_cf double - Nilai Hasil Perhitungan

id_user int 3 Nomor Id User

tgl_identifikasi date - Tanggal Pengidentifikasian

7. Tabel Rules Kriteria

Database name : mustahik

Table name : rules_ls_kriteria

Primary Key : -

Foreign Key : -

Tabel 4.28 Tabel Rules Kriteria

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

Id int 3 Nomor Id Rules Kriteria

id_rules int 3 Nomor Id Rules

id_kriteria int 3 Nomor Id Kriteria

Page 146: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

127

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Tabel Relasi Identifikasi

Database name : mustahik

Table name : relasi_identifikasi

Primary Key : -

Foreign Key : -

Tabel 4.29 Tabel Relasi Identifikasi

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

Id int 3 Nomor Id Relasi Identifikasi

kode_identifikasi int 3 Kode Identifikasi

kode_kriteria int 3 Kode Kriteria

4.2.1.3. Tahap Perancangan Interface

Penulis menggunakan software Balsamiq Mockup 3 untuk

merancang interface sistem pakar ini.

1. Desain Interface Halaman Awal

Gambar 4.38 Desain Interface Halaman Awal

Pada gambar 4.38 merupakan rancangan tampilan halaman awal.

Tampilan tersebut muncul ketika admin dan user membuka sistem

pakar ini. Pada halaman ini terdapat menu login untuk admin dan

user mengakses sistem.

Page 147: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

128

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Desain Interface Login

Gambar 4.39 Desain Interface Login

Pada gambar 4.39 merupakan rancangan tampilan halaman login.

Pada halaman ini admin dan user diminta untuk memasukkan

username dan password agar dapat masuk ke dalam sistem. Pada

halaman ini juga terdapat link create new account untuk ke halaman

register, sehingga user yang belum terdaftar bisa mengklik link

tersebut.

3. Desain Interface Register

Gambar 4.40 Desain Interface Register

Pada gambar 4.40 merupakan rancangan tampilan halaman

register. Dimana user yang belum terdaftar harus mengisi field-field

yang telah disediakan. Pada halaman ini juga terdapat tombol

register untuk memproses menyimpan data ke dalam database.

Page 148: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

129

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Desain Interface Halaman Utama Admin

Gambar 4.41 Desain Interface Halaman Utama Admin

Pada gambar 4.41 merupakan rancangan tampilan halaman utama

admin. Menu-menu yang terdapat pada halaman ini, yaitu kelola

user, kelola kriteria dan asnaf, history user, profil, dan logout.

5. Desain Interface Halaman Utama User

Gambar 4.42 Desain Interface Halaman Utama User

Pada gambar 4.42 merupakan rancangan tampilan halaman utama

user. Menu-menu yang terdapat pada halaman ini, yaitu identifikasi

mustahik, history, profil, dan logout.

Page 149: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

130

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Desain Interface Kelola User

Gambar 4.43 Desain Interface Kelola User

Pada gambar 4.43 merupakan rancangan tampilan halaman kelola

user. Pada halaman ini disediakan tombol delete untuk admin dapat

menghapus data user, dan apabila admin menekan tombol delete,

maka akan muncul pesan konfirmasi penghapusan. Admin dapat

memilih tombol delete untuk menghapus atau tombol cancel untuk

membatalkan penghapusan.

Page 150: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

131

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Desain Interface Kelola Kriteria dan Asnaf

Gambar 4.44 Desain Interface Kelola Kriteria dan Asnaf

Page 151: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

132

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada gambar 4.44 merupakan rancangan tampilan halaman kelola

kriteria dan asnaf. Pada halaman ini terdapat 3 submenu, yaitu

kriteria, asnaf, dan rules. Dimana pada setiap submenu tersebut

terdapat 3 action yang bisa dilakukan admin, diantaranya edit,

delete, dan add.

8. Desain Interface History User

Gambar 4.45 Desain Interface History User

Pada gambar 4.45 merupakan rancangan tampilan halaman

history user. Pada halaman ini disediakan tombol detail untuk admin

dapat melihat detail hasil dari history user, dan tombol back untuk

kembali ke halaman history user.

9. Desain Interface Profil Admin

Gambar 4.46 Desain Interface Profil Admin

Pada gambar 4.46 merupakan rancangan tampilan halaman profil

admin. Pada halaman ini terdapat icon edit untuk admin melakukan

perubahan data diri yang dirasa perlu. Pada halaman edit terdapat 2

tombol, yaitu update untuk menyimpan data perubahan, dan cancel

untuk membatalkan perubahan yang telah dilakukan.

Page 152: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

133

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10. Desain Interface Identifikasi Mustahik

Gambar 4.47 Desain Interface Identifikasi Mustahik

Pada gambar 4.47 merupakan rancangan tampilan halaman

identifikasi mustahik. Pada halaman ini user dapat menginputkan

data diri mustahik dan memilih dari kriteria yang telah disediakan.

Kemudian proses perhitungan akan dilakukan, dan mendapatkan

sebuah hasil. Hasil tersebut akan ditampilkan juga pada halaman ini.

11. Desain Interface History

Gambar 4.48 Desain Interface History

Pada gambar 4.48 merupakan rancangan tampilan halaman

history. Pada halaman ini disediakan tombol detail untuk user dapat

melihat detail hasil dari pengidentifikasian yang telah dilakukan, dan

tombol back untuk kembali ke halaman history.

Page 153: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

134

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

12. Desain Interface Profil User

Gambar 4.49 Desain Interface Profil User

Pada gambar 4.49 merupakan rancangan tampilan halaman profil

user. Pada halaman ini terdapat icon edit untuk admin melakukan

perubahan data diri yang dirasa perlu. Pada halaman edit terdapat 2

tombol, yaitu update untuk menyimpan data perubahan, dan cancel

untuk membatalkan perubahan yang telah dilakukan.

13. Desain Interface Logout

Gambar 4.50 Desain Interface Logout

Pada gambar 4.50 merupakan rancangan tampilan halaman

logout. Ketika admin dan user memilih menu logout, maka akan

muncul pesan konfirmasi logout. Admin dan user dapat memilih

tombol yes untuk keluar dari sistem, dan dapat memilih tombol no

untuk membtalkan keluar dari sistem.

4.2.2. Pengkodean

Pada tahap ini, penulis melakukan pengkodean terhadap rancangan

sistem dan rancangan interface yang telah dibuat. Dalam pengkodean

penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework

Page 154: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

135

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

CodeIgniter untuk pembuatan sistem, dan MySQL untuk pembuatan

database. Dalam proses pengkodean, penulis melakukan pengujian berupa

integration testing.

4.2.2.1.Penginputan Data

Dalam pembuatan sistem selain pengkodean diperlukannya

penginputan data. Penulis melakukan input data ke dalam database.

Data yang penulis gunakan adalah contoh data (dummy). Data dummy

tersebut penulis gunakan pada 1 database, yaitu db_mustahik yang

terdiri dari 8 tabel diantaranya ialah admin, asnaf, identifikasi, kriteria,

relasi_identifikasi, rules, rules_ls_kriteria, dan user.

4.3. Implementation

4.3.1. Perangkat Keras (Hardware)

Dalam pembuatan sistem ini penulis menggunakan perangkat keras

yaitu satu buah laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Sistem operasi Windows 8.1 Pro.

2. Processor Intel® Core™ i5-4210U CPU @ 1.70GHz ~ 2.40GHz.

3. Memori RAM 4 GB.

4.3.2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam pembuatan sistem ini,

yaitu:

1. Visual Studio Code.

2. XAMPP.

3. Google Chrome.

4.3.3. Pengujian Sistem

Selanjutnya penulis melakukan pengujian sistem menggunakan user

acceptance testing. Tahapan pengujian ini dilakukan dengan menjalankan

seluruh program yang telah dibuat. Tujuannya yaitu untuk memastikan

bahwa sistem yang dibuat telah sesuai dan berjalan dengan baik, serta

dapat digunakan oleh user.

Page 155: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

136 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Source Code Metode Certainty Factor

Penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan tools Visual

Studio Code. Berikut hasil penerapan source code metode certainty factor

pada sistem pakar ini:

Gambar 5.1 Source Code Metode Certainty Factor (1)

Page 156: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

137

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada gambar 5.1 penulis menggambarkan bagaimana proses

pengidentifikasian menggunakan metode certainty factor pada sistem pakar

ini, diantaranya sistem akan mencari id kriteria yang telah dipilih user

didalam rules. Setelah itu akan didapatkan nilai MB dan nilai MD dari kriteria

yang dipilih user, dengan nilai MB dari suatu rules yaitu jumlah kriteria yang

dipilih user atau ditemukan dibagi jumlah total kriteria yang tersedia pada

suatu rules dan nilai MD suatu rules adalah jumlah kriteria yang tidak dipilih

user atau tidak ditemukan dibagi jumlah total kriteria yang tersedia pada suatu

rules. Kemudian akan didapatkan hasil pengidentifikasian berupa nilai CF

dan termasuk ke dalam asnaf yang mana. Selain itu dilakukan juga

pengurutan nilai CF dari yang terbesar, dimana hasil yang diambil ialah nilai

CF yang terbesar.

Page 157: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

138

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.2 Source Code Metode Certainty Factor (2)

5.2. Hasil Pengujian Sistem

5.2.1. Hasil Pengujian Integration Testing

Berdasarkan hasil pengujian integration testing, seluruh proses yang

terdapat dalam sistem dapat dijalankan tanpa error. Hasil pengujian

terdapat pada halaman lampiran.

Page 158: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

139

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.2.2. Hasil Pengujian User Acceptance Testing

Untuk memastikan pengujian yang telah dilakukan penulis telah sesuai,

penulis melakukan user acceptance testing ke tiga lembaga zakat, yaitu

BAZNAS Republik Indonesia, LPM Dompet Dhuafa, dan Baznas Kota

Tangerang Selatan. Untuk tanda bukti pengujian ini terdapat pada halaman

lampiran.

Selain itu untuk memastikan bahwa rule dan kriteria yang disediakan

telah benar penulis melakukan penyebaran kuesioner ke tiga lembaga

tersebut dan semuanya menyatakan bahwa rule dan kriteria yang

disediakan telah benar dan sesuai, nilai hasil pengidentifikasian pun dirasa

membantu pengidentifikasian mustahik zakat.

Berikut adalah hasil pengujian user acceptance testing yang telah

dilakukan:

1. Hasil Pengujian Menu Login

Tabel 5.1 Hasil Pengujian Menu Login

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

1. Admin dan user memilih

menu login

Sistem menampilkan

halaman login

Berhasil

2. Admin dan user mengisi

field username dan

password, kemudian

menekan tombol login

Sistem akan menampilkan

halaman utama admin dan

user apabila field yang

dimasukkan sudah sesuai

dengan data yang terdapat di

dalam database

Berhasil

3. User meng-klik link

create new accout

Sistem menampilkan

halaman register

Berhasil

4. User mengisi field data

diri yang telah

disediakan, kemudian

menekan tombol register

Sistem menyimpan data ke

database, dan menampilkan

halaman utama user

Berhasil

Page 159: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

140

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Hasil Pengujian Menu Kelola User

Tabel 5.2 Hasil Pengujian Menu Kelola User

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

1. Admin memilih menu

kelola user

Sistem menampilkan

halaman kelola user

Berhasil

2. Admin menekan tombol

delete

Sistem menampilkan pesan

konfirmasi penghapusan

Berhasil

3. Admin menekan tombol

delete pada pesan

konfirmasi penghapusan

Sistem menghapus data dari

database, dan kembali ke

halaman kelola user

Berhasil

4. Admin menekan tombol

cancel pada pesan

konfirmasi penghapusan

Sistem kembali

menampilkan halaman

kelola user

Berhasil

3. Hasil Pengujian Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

Tabel 5.3 Hasil Pengujian Menu Kelola Kriteria dan Asnaf

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

1. Admin memilih menu

kelola kriteria dan asnaf

Sistem menampilkan drop-

down dari submenu

Berhasil

2. Admin memilih submenu

kriteria

Sistem menampilkan

halaman submenu kriteria

Berhasil

3. Admin menekan tombol

add pada halaman

submenu kriteria

Sistem menampilkan

halaman tambah kriteria

Berhasil

4. Admin mengisi form

tambah kriteria,

kemudian menekan

tombol save

Sistem menyimpan data ke

database, dan menampilkan

kembali halaman submenu

kriteria

Berhasil

Page 160: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

141

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

5. Admin menekan tombol

cancel pada halaman

tambah kriteria

Sistem kembali

menampilkan halaman

submenu kriteria

Berhasil

6. Admin menekan tombol

edit pada halaman

submenu kriteria

Sistem menampilkan

halaman edit kriteria

Berhasil

7. Admin mengubah data

pada kriteria yang dirasa

perlu perubahan, dan

menekan tombol update

Sistem menyimpan data baru

ke dalam database, dan

menampilkan kembali

halaman submenu kriteria

Berhasil

8. Admin menekan tombol

cancel pada halaman edit

kriteria

Sistem kembali

menampilkan halaman

submenu kriteria

Berhasil

9. Admin menekan tombol

delete pada halaman

submenu kriteria

Sistem menampilkan pesan

konfirmasi penghapusan

Berhasil

10. Admin menekan tombol

delete pada pesan

konfirmasi penghapusan

kriteria

Sistem menghapus data dari

database, dan kembali ke

halaman submenu kriteria

Berhasil

11. Admin menekan tombol

cancel pada pesan

konfirmasi penghapusan

kriteria

Sistem kembali

menampilkan halaman

submenu kriteria

Berhasil

12. Admin memilih submenu

asnaf

Sistem menampilkan

halaman submenu asnaf

Berhasil

13. Admin menekan tombol

add pada halaman

submenu asnaf

Sistem menampilkan

halaman tambah asnaf

Berhasil

Page 161: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

142

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

14. Admin mengisi form

tambah asnaf, kemudian

menekan tombol save

Sistem menyimpan data ke

database, dan menampilkan

kembali halaman submenu

asnaf

Berhasil

15. Admin menekan tombol

cancel pada halaman

tambah asnaf

Sistem kembali

menampilkan halaman

submenu asnaf

Berhasil

16. Admin menekan tombol

edit pada halaman

submenu asnaf

Sistem menampilkan

halaman edit asnaf

Berhasil

17. Admin mengubah data

pada asnaf yang dirasa

perlu perubahan, dan

menekan tombol update

Sistem menyimpan data baru

ke dalam database, dan

menampilkan kembali

halaman submenu asnaf

Berhasil

18. Admin menekan tombol

cancel pada halaman edit

asnaf

Sistem kembali

menampilkan halaman

submenu asnaf

Berhasil

19. Admin menekan tombol

delete pada halaman

submenu asnaf

Sistem menampilkan pesan

konfirmasi penghapusan

Berhasil

20. Admin menekan tombol

delete pada pesan

konfirmasi penghapusan

asnaf

Sistem menghapus data dari

database, dan kembali ke

halaman submenu asnaf

Berhasil

21. Admin menekan tombol

cancel pada pesan

konfirmasi penghapusan

asnaf

Sistem kembali

menampilkan halaman

submenu asnaf

Berhasil

Page 162: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

143

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

22. Admin memilih submenu

rules

Sistem menampilkan

halaman submenu rules

Berhasil

23. Admin menekan tombol

add pada halaman

submenu rules

Sistem menampilkan

halaman tambah rules

Berhasil

24. Admin mengisi form

tambah rules, kemudian

menekan tombol save

Sistem menyimpan data ke

database, dan menampilkan

kembali halaman submenu

rules

Berhasil

25. Admin menekan tombol

cancel pada halaman

tambah rules

Sistem kembali

menampilkan halaman

submenu rules

Berhasil

26. Admin menekan tombol

edit pada halaman

submenu rules

Sistem menampilkan

halaman edit rules

Berhasil

27. Admin mengubah data

pada rules yang dirasa

perlu perubahan, dan

menekan tombol update

Sistem menyimpan data baru

ke dalam database, dan

menampilkan kembali

halaman submenu rules

Berhasil

28. Admin menekan tombol

cancel pada halaman edit

rules

Sistem kembali

menampilkan halaman

submenu rules

Berhasil

29. Admin menekan tombol

delete pada halaman

submenu rules

Sistem menampilkan pesan

konfirmasi penghapusan

Berhasil

30. Admin menekan tombol

delete pada pesan

konfirmasi penghapusan

rules

Sistem menghapus data dari

database, dan kembali ke

halaman submenu rules

Berhasil

Page 163: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

144

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

31. Admin menekan tombol

cancel pada pesan

konfirmasi penghapusan

rules

Sistem kembali

menampilkan halaman

submenu rules

Berhasil

4. Hasil Pengujian Menu History User

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Menu History User

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

1. Admin memilih menu

history user

Sistem menampilkan

halaman history user

Berhasil

2. Admin menekan tombol

detail

Sistem menampilkan

halaman detail history user

Berhasil

3. Admin menekan tombol

back pada halaman detail

history user

Sistem kembali

menampilkan halaman

history user

Berhasil

5. Hasil Pengujian Menu Profil Admin

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Menu Profil Admin

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

1. Admin memilih menu

profil

Sistem menampilkan drop-

down dari submenu

Berhasil

2. Admin memilih submenu

profil

Sistem menampilkan

halaman submenu profil

Berhasil

3. Admin menekan icon edit

pada halaman submenu

profil

Sistem menampilkan

halaman edit profil

Berhasil

4. Admin melakukan

perubahan data, dan

menekan tombol update

pada halaman edit profil

Sistem menyimpan data baru

ke dalam database, dan

kembali menampilkan

halaman submenu profil

Berhasil

Page 164: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

145

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

5. Admin menekan tombol

cancel pada halaman edit

profil

Sistem kembali

menampilkan halaman

submenu profil

Berhasil

6. Admin memilih submenu

logout

Sistem menampilkan pesan

konfirmasi logout

Berhasil

7. Admin menekan tombol

yes pada pesan

konfirmasi logout

Sistem menampilkan

halaman utama sistem, dan

admin berhasil keluar dari

sistem

Berhasil

8. Admin menekan tombol

no pada pesan konfirmasi

logout

Sistem menampilkan

kembali halaman yang

sedang dibuka saat itu

Berhasil

6. Hasil Pengujian Menu Identifikasi Mustahik

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Menu Identifikasi Mustahik

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

1. User memilih menu

identifikasi mustahik

Sistem menampilkan

halaman identifikasi

mustahik

Berhasil

2. User mengisi field data

mustahik, dan memilih

dari kriteria yang telah

disediakan. Kemudian

menekan tombol

identifikasi

Sistem melakukan proses

perhitungan, dan

menampilkan hasil

perhitungan

Berhasil

3. User menekan tombol

finish

Sistem menyimpan data ke

dalam database

Berhasil

Page 165: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

146

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Hasil Pengujian Menu History

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Menu History

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

1. User memilih menu

history

Sistem menampilkan

halaman history

Berhasil

2. User menekan tombol

detail

Sistem menampilkan

halaman detail history

Berhasil

3. User menekan tombol

back pada halaman detail

history

Sistem kembali

menampilkan halaman

history

Berhasil

8. Hasil Pengujian Menu Profil User

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Menu Profil User

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

1. User memilih menu profil Sistem menampilkan menu

profil

Berhasil

2. User menekan icon edit

pada halaman profil

Sistem menampilkan

halaman edit profil

Berhasil

3. User melakukan

perubahan data, dan

menekan tombol update

pada halaman edit profil

Sistem menyimpan data baru

ke dalam database, dan

kembali menampilkan

halaman profil

Berhasil

5. User menekan tombol

cancel pada halaman edit

profil

Sistem kembali

menampilkan halaman profil

Berhasil

9. Hasil Pengujian Menu Logout User

Tabel 5.9 Hasil Pengujian Menu Logout User

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

1. User memilih menu

logout

Sistem menampilkan pesan

konfirmasi logout

Berhasil

Page 166: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

147

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status

2. User menekan tombol yes

pada pesan konfirmasi

logout

Sistem menampilkan

halaman utama sistem, dan

user berhasil keluar dari

sistem

Berhasil

3. User menekan tombol no

pada pesan konfirmasi

logout

Sistem menampilkan

kembali halaman yang

sedang dibuka saat itu

Berhasil

5.2.3. Hasil Pengujian Manual dan Sistem

Pengujian manual dan sistem dilakukan untuk membandingkan hasil

perhitungan metode dengan cara manual dan perhitungan metode pada

sistem. Pengujian ini digunakan untuk mendapatkan nilai akurasi antara

perhitungan manual dan perhitungan yang terdapat pada sistem. Data yang

digunakan untuk pengujian ini yaitu data yang terdapat pada pohon

keputusan yang terdapat pada gambar 4.1.

Tabel 5.10 Hasil Pengujian Manual dan Sistem

Kriteria Hasil

Manual

Hasil

Sistem

Nilai Cf

Manual

Nilai CF

Sistem

Status

P005 A03 A03 1 1 Sesuai

P004, P001 A01 A01 1 1 Sesuai

P004, P006 A01 A01 1 1 Sesuai

P004, P011 A04 A04 1 1 Sesuai

P004, P009 A05 A05 1 1 Sesuai

P004, P008 A05 A05 1 1 Sesuai

P004, P010 A06 A06 1 1 Sesuai

P004, P007 A06 A06 1 1 Sesuai

P004, P007, P002 A01 A01 1 1 Sesuai

P004, P007, P002,

P011

A04 A04 1 1 Sesuai

Page 167: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

148

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kriteria Hasil

Manual

Hasil

Sistem

Nilai Cf

Manual

Nilai CF

Sistem

Status

P004, P007, P003 A02 A02 1 1 Sesuai

P004, P007, P003,

P011

A04 A04 1 1 Sesuai

5.4. Hasil Tampilan User Interface

5.4.1. Desain Interface Halaman Awal

Gambar 5.3 Desain Interface Halaman Awal

Pada gambar 5.3 merupakan tampilan halaman awal sistem. Pada

halaman ini terdapat menu login untuk user dan admin masuk ke dalam

sistem.

Page 168: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

149

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.4.2. Desain Interface Login

Gambar 5.4 Desain Interface Login Admin

Gambar 5.5 Desain Interface Login User

Pada gambar 5.4 dan 5.5 merupakan tampilan halaman login. Pada

tampilan tersebut terdapat field yang harus diisi yaitu username dan

password.

Page 169: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

150

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.4.3. Desain Interface Register

Gambar 5.6 Desain Interface Register

Pada gambar 5.6 merupakan tampilan halaman register. Dimana user

harus mengisi field nama, tanggal lahir, alamat, nama BAZ/LAZ,

username, password, dan confirm password.

Page 170: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

151

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.4.4. Desain Interface Halaman Utama Admin

Gambar 5.7 Desain Interface Halaman Utama Admin

Pada gambar 5.7 merupakan tampilan halaman utama admin. Pada

tampilan tersebut terdapat drop-down dari menu kelola kriteria dan asnaf.

5.4.5. Desain Interface Halaman Utama User

Gambar 5.8 Desain Interface Halaman Utama User

Page 171: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

152

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada gambar 5.8 merupakan tampilan halaman utama user. Pada

tampilan tersebut terdapat menu identifikasi mustahik, history, profil, dan

logout.

5.4.6. Desain Interface Kelola User

Gambar 5.9 Desain Interface Kelola User

Gambar 5.9 merupakan tampilan halaman kelola user. Pada tampilan

ini terdapat tombol delete untuk admin menghapus data user.

Page 172: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

153

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.4.7. Desain Interface Kelola Kriteria dan Asnaf

Gambar 5.10 Desain Interface Kelola Kriteria dan Asnaf

Pada gambar 5.10 merupakan tampilan halaman kelola kriteria dan

asnaf. Pada halaman tersebut terdapat 3 submenu yaitu asnaf, kriteria, dan

Page 173: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

154

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

rules. Pada setiap submenu terdapat 3 action yang dapat dilakukan admin

yaitu add, edit, dan delete.

5.4.8. Desain Interface History User

Gambar 5.11 Desain Interface History User

Paada gambar 5.11 merupakan tampilan halaman history user. Pada

halaman tersebut terdapat tombol detail untuk melihat detail hasil dari

pengidentifikasian yang dilakukan user.

Page 174: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

155

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.4.9. Desain Interface Profil Admin

Gambar 5.12 Desain Interface Profil Admin

Pada gambar 5.12 merupakan tampilan halaman profil admin. Pada

halaman tersebut terdapat icon edit untuk melakukan perubahan terhadap

data yang dirasa perlu.

Page 175: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

156

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.4.10. Desain Interface Identifikasi Mustahik

Gambar 5.13 Desain Interface Identifikasi Mustahik

Pada gambar 5.13 merupakan tampilan halaman identifikasi mustahik.

Pada halaman tersebut user dapat melakukan pengidentifikasian dengan

melakukan pengisian data mustahik, pemilihan kriteria dan menekan

tombol identifikasi, maka akan menghasilkan output hasil

pengidentifikasian.

Pada hasil pengidentifikasian akan muncul semua kemungkinan yang

bisa menjadi kategori asnaf dari kriteria yang dipilih user. Hasil

pengidentifikasian tersebut telah diurutkan dari nilai yang paling besar ke

terkecil, sehingga akan mendapat kesimpulan dari nilai CF yang terbesar.

Dimana 1 merupakan nilai CF terbesar yang berarti pasti.

5.4.11. Desain Interface History

Gambar 5.14 Desain Interface History

Page 176: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

157

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada gambar 5.14 merupakan tampilan history. Hasil

pengidentifikasian mustahik yang telah dilakukan user akan langsung

tersimpan pada halaman ini. Pada tampilan ini terdapat tombol detail untuk

melihat secara keseluruhan hasil pengidentifikasian.

5.4.12. Desain Interface Profil User

Gambar 5.15 Desain Interface Profil User

Pada gambar 5.15 merupakan tampilan halaman profil user. Pada

tampilan tersebut terdapat icon edit untuk mengubah data diri yang perlu

perubahan.

Page 177: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

158

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.4.13. Desain Interface Logout

Gambar 5.16 Desain Interface Logout

Pada gambar 5.16 merupakan tampilan logout untuk admin dan user

keluar dari sistem.

Page 178: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

159 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa sistem pakar identifikasi mustahik zakat

menggunakan metode certainty factor dapat membantu proses

pengidentifikasian di lembaga amil zakat. Hal itu sesuai dengan hasil

kuesioner yang penulis sebar ke lembaga amil zakat berskala nasional dan

berskala Kota/Kabupaten, yang didukung dari 7 responden menyatakan

bahwa sistem yang dibangun dapat membantu proses pengidentifikasian dan

hasil yang dikeluarkan telah sesuai dengan kriteria yang disediakan.

Nilai pengidentifikasian yang didapat melalui metode certainty factor

dapat membantu untuk pengidentifikasian mustahik zakat. Dengan 11

kriteria, 6 asnaf, dan 12 rule sistem pakar ini telah sesuai untuk

pengidentifikasian mustahik zakat. Berdasarkan pengujian menggunakan unit

testing dan user acceptance testing didapatkan hasil bahwa sistem dapat

berjalan dengan baik dan tanpa adanya error, sedangkan pengujian manual

dan sistem didapatkan hasil bahwa perhitungan manual dan perhitungan pada

sistem penerapan metode certainty factor semuanya telah sesuai antara

perhitungan manual dan perhitungan sistem.

6.2. Saran

Penulis menyadari dalam melakukan penelitian masih memiliki

kekurangan. Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk mengembangkan

penelitian tersebut, antara lain:

1. Penelitian dilakukan menggunakan metode lain untuk sistem pakar.

2. Sistem dapat dikembangkan ke dalam aplikasi mobile.

3. Penelitian dilakukan dengan menambahkan jumlah kriteria serta rule.

Page 179: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

160

160 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, Rohi. 2018. 7 in 1 Pemrograman Web untuk Pemula. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Afrianty, Iis, dan Ravi Umbara. 2016. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menentukan Kelayakan Calon Penerima Zakat Menerapkan Multi-Factor

Evaluation Process.

Amir, Majdah. 2018. Fiqih Praktis Empat Mazhab. Jakarta: PT. Qaf Media

Kreativa.

Andriani, Anik. 2016. Pemrograman Sitem Pakar. Yogyakarta: MediaKom.

A.S, Rossa dan M. Shalahuddin. 2018. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan

Berrorientasi Objek. Bandung: Informatika.

A.S, Rossa dan M. Shalahuddin. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan

Berrorientasi Objek). Bandung: Informatika.

Badan Amil Zakat Nasional. 2016. Peraturan Badan Amil Zakat Nasional No. 1

tentang Pedoman Penyusuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan

Amil Zakat Nasional, Badan Amil Zakat Nasional Provinsi, dan Badan Amil

Zakat Nasional Kabupaten/Kota.

Badan Pusat Statistik. Persentase Penduduk Miskin Maret 2018 Turun Menjadi 9,

82 Persen. Diperoleh 25 November 2018, dari

https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-penduduk-

miskin-maret-2018-turun-menjadi-9-82-persen.html

Bagir, Muhammad. 2016. Fiqih Praktis: Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-

Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama. Bandung: PT Mizan Publika.

Bayinah, Ai Nur. 2015. Bayar Pajak Lebih Murah: Cara Tepat dan Mudah

Mengurangi Pajak dengan Zakat dan Sumbangan Agama. Jakarta: Visimedia

Pustaka.

BAZNAS. 2018. Statistik Zakat Nasional 2017. Jakarta: Bagian Laison dan

Pelaporan BAZNAS.

Page 180: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

161

161 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Furoida, Asni, dan Sutikno. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Penerima Zakat

Dengan Metode Simple Additive Weighting. Semarang.

Hayadi, B. Herawan, dan Kasman Rukun. 2016. What Is Expert System.

Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Hikmawati, Fenti. 2017. Metodologi Penelitian. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

Harijanto, Budi, dan Reza Aliful Latif. 2016. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit

Pada Kucing dengan Metode Teorema Bayes Berbasis Android.

Hasibuan, Nelly Astuti, Kusnita Yusmiarti, Fince Tinus Warawu, dan Rabbi Rahim.

2017. Expert Systems With Genetics Probability.

Iswara, Roma Akbar, Edy Santoso, dan Bayu Rahayudi. 2018. Sistem Pendukung

Keputusan Untuk Penentuan Mustahik (Penenrima Zakat) Menggunakan

Metode Fuzzy AHP (F-AHP).

Katadata. Realitas di Balik Keberhasilan Menekan Angka Kemiskinan. Diperoleh

25 November 2018, dari https://katadata.co.id/analisisdata/2018/07/28/realitas-

di-balik-keberhasilan-menekan-angka-kemiskinan

Kendall, Kenneth E, dan Julie E Kendall. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem.

Jakarta: Index.

Maafi, Mahbub. 2018. Tanya Jawab Fikih Sehari-Hari. Jakarta: PT. Grasindo.

Maulana, Harry Okta, Imam M. Shofi, Nurul Faizah Rozy, dan Fenty Eka

Muzayyana Agustin. 2017. Application for Determining Musathiq based on the

Priority using Weight Product Method (Case Study: BAZIS DKI Jakarta).

Najieh, Abu Ahmad. 2018. Fikih Mazhab Syafi’i. Bandung: Penerbit Marja.

Nurcholish, Ahmad. 2018. Membangun Database Arsip Persuratan Menggunakan

Pemrograman PHP dan MySQL. Sukabumi: CV Jejak.

Panjaitan, Ira Lina Kendayto, Erwin Panggabean, dan Sulindawaty. 2018. Analisis

Perbandingan Metode Dempster Shafer dengan Metode Certainty Factor untuk

Mendiagnosa Penyakit Stroke. Medan.

Putra, Rudi Julian Eka, Nurliana Nasution, dan Yummastian. 2015. Aplikasi E-

Zakat Penerimaan dan Penyaluran Menggunakan Fuzzy C-Means (Studi

Kasus: LAZISMU Pekanbaru). Riau.

Radillah, Teuku. 2018. Visual Basic 6.0 Return. Yogyakarta: Deepublish.

Page 181: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

162

162 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Raharjo, Budi. 2018. Belajar Otodidak Framework CodeIgniter: Teknik

Pemrograman Web dengan PHP 7 dan Framework CodeIgniter 3. Bandung:

Informatika.

Ramadhan, Puji Sari, dan Usti Fatimah Sitorus Pane. 2017. Analisis Perbandingan

Metode (Certainty Factor, Dempster Shafer dan Teorema Bayes) untuk

Mendiagnosa Penyakit Inflamasi Dermatitis Imun pada Anak.

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat. Lembaran Negara RI Tahun 2011, No. 115. Sekretariat

Negara. Jakarta.

Rekhawi, Hazem Awni Al, Abdullah A. Ayyad, dan Samy S. Abu Naser. 2017.

Rickets Expert System Diagnoses and Treatment.

Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Saputra, Agus. 2018. Project PHP: Menyelesaikan Website 30 Juta Secara

Profesional. Cirebon: CV. ASFA Solution.

Sidik, Betha. 2018. Framework CodeIgniter 3. Bandung: Informatika.

Sinaga, Mikha Dayan, dan Nita Sari Br. Sembiring. 2016. Penerapan Metode

Dempster Shafer Untuk Mendiagnosa Penyakit dari Bakteri Salmonella.

Software Testing Fundamentals. Integration Testing. Diperoleh 10 Januari 2019,

dari http://softwaretestingfundamentals.com/integration-testing/

Software Testing Fundamentals. System Testing. Diperoleh 10 Januari 2019, dari

http://softwaretestingfundamentals.com/system-testing/

Software Testing Fundamentals. Acceptance Testing. Diperoleh 10 Januari 2019,

dari http://softwaretestingfundamentals.com/acceptance-testing/

Spaceku.com. Pengertian Integration Testing. Diperoleh 27 Januari 2019, dari

https://spaceku.com/pengertian-integration-testing/

Sudaryono. 2015. Metodologi Riset di Bidang TI (Panduan Praktis, Teori dan

Contoh Kasus). Yogyakarta: ANDI.

Sugiarti, Yuni. 2018. Dasar-Dasar Pemrograman JAVA Netbeans: Database UML

dan Interface. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sulistiono, Heru. 2018. Coding Mudah dengan CodeIgniter, JQuery, Boostrap, dan

Datatable. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Page 182: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

163

163 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sumantoro, Isnar, Diki Arisandi, Andysah Putera Utama Siahaan, dan Mesran.

2017. Expert System of Catfish Disease Determinant Using Certainty Factor

Method.

Sutojo, T., Edi Mulyanto, dan Vincent Suhartono. 2011. Kecerdasan Buatan.

Yogyakarta: ANDI; Semarang: UDINUS.

Tempo. Pemerintah Ingin Penyaluran Dana Zakat Gunakan Data Kemiskinan.

Diperoleh 26 November 2018, dari

https://bisnis.tempo.co/read/903376/pemerintah-ingin-penyaluran-dana-zakat-

gunakan-data-kemiskinan

Wahyuni, Ellyza Gustri, dan Widodo Prijodiprojo. 2013. Prototype Sistem Pakar

untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode

Dempster-Shafer (Studi Kasus: RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta).

Yurindra. 2017. Software Engineering. Yogyakarta: Deepublish.

Page 183: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

A1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Dosen Pembimbing Skripsi

Page 184: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

A2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2. Surat Penelitian Skripsi ke BAZNAS Kota Tangerang Selatan

Page 185: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

A3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Surat Penelitian Skripsi ke LPM Dompet Dhuafa

Page 186: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

A4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4. Surat Penelitian Skripsi ke BAZNAS Republik Indonesia

Page 187: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

B5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5. Hasil Wawancara dengan BAZNAS Kota Tangerang Selatan

Hasil Wawancara

Narasumber : Bapak H. Tohir (Wakil Ketua IV BAZNAS Kota Tangerang

Selatan)

Tempat : BAZNAS Kota Tangerang Selatan

Hari/Tanggal : Selasa, 26 Juni 2018

1. Apakah ada form yang disediakan untuk menentukan mustahik?

Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana penentuan mustahik.

Jawab: Belum ada formulir tetapnya, disini kalau ingin mengajukan hanya

membawa persyaratannya saja atau melalui LAZ/BAZ.

2. Apa saja persyaratan agar bisa diterima sebagai mustahik?

Tujuan: Untuk mengetahui persayatan apa saja yang harus dilengkapi oleh

calon mustahik.

Jawab: Surat pengantar dari RT/RW, SKTM asli dari kelurahan, fotocopy

KTP, fotocopy KK, surat keterangan sekolah (bagi Pendidikan), dan

membuat surat permohonan.

3. Apakah setelah persyaratan terpenuhi, kemudian dilakukan survey?

Tujuan: Untuk mengetahui sampai tahap mana calon mustahik bisa

diterima sebagai mustahik.

Jawab: Tidak, kami belum sampai ke survey langsung untuk penentuannya.

4. Ada berapa asnaf di BAZNAS Kota Tangerang Selatan ini?

Tujuan: Untuk mengetahui asnaf apa saja yang diterima disana.

Jawab: Fakir-miskin, amilin, mualaf, ghorimin, fisabilillah dan ibnu sabil.

Page 188: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Kenapa fakir dan miskin dijadikan satu kesatuan?

Tujuan: Untuk mengetahui alasan fakir dan miskin dijadikan satu golongan

asnaf.

Jawab: Karena penentuan dari berbagai lembaga untuk fakir dan miskin

pasti berbeda-beda.

6. Selain berdasarkan asnaf, berdasarkan apalagi penyaluran dari BAZNAS

Kota Tangerang Selatan?

Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana penyaluran zakat selain dari asnaf.

Jawab: Peyalurannya juga bisa melalui berbagai bidang yang kami

sediakan, diantaranya bidang keagamaan, bidang ekonomi/usaha, bidang

pendidikan, bidang bencana dan bidang kesehatan.

7. Bagaimana seseorang bisa disebut fisabilillah dan ibnu sabil, dan berapa

tahun seseorang bisa dikatakan muallaf?

Tujuan: Untuk mengetahui definisi fisabilillah, ibnu sabil dan muallaf.

Jawab: Yang termasuk ke dalam fisabilillah yaitu guru mengaji dan marbot

masjid, sedangkan untuk ibnu sabil yaitu orang yang kehilangan dompet.

Dan ketentuan muallaf disini yaitu yang baru masuk islam maksimal 2

tahun.

8. Berapa kali mustahik bisa menerima bantuan dari BAZNAS Kota

Tangerang Selatan ini?

Tujuan: Untuk mengetahui berapa rutin mustahik dapat menerima bantuan.

Jawab: Satu tahun sekali

9. Setiap mustahik biasanya diberikan berapa?

Tujuan: Untuk mengetahui seberapa banyak mustahik menerima bantuan.

Jawab: Untuk besaran santunannya yang menentuka yaitu kepala/ketuanya.

Page 189: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10. Bagaimana permasalahan yang ada disini?

Tujuan: Untuk mencari tahu permasalahan apa yang ada pada BAZNAS

Kota Tangeraang Selatan.

Jawab: Permasalahan disini yaitu sistem yang masih sangat manual,

sehingga banyak calon mustahik yang datang tidak hanya sekali dalam

setahun, namun mereka memanipulasi dengan memakai cadar ataupun

potong rambut agar dapat bantuan kembali. Karena masih sangat manual

maka mereka dapat membohongi kami dengan mudah.

Page 190: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

B8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6. Hasil Wawancara dengan LPM Dompet Dhuafa

Hasil Wawancara

Narasumber : Bapak Taufan (Bagian Partnership)

Tempat : LPM Dompet Dhuafa

Hari/Tanggal : Rabu, 14 November 2018

1. Apakah ada form yang disediakan untuk menentukan mustahik?

Jawab:

Untuk tahap awal kami melakukan wawancara. Jika dibutuhkan verifikasi

lanjut ada form surveinya.

2. Apa saja persyaratan agar bisa diterima sebagai mustahik?

Jawab:

Kartu identitas, seperti KTP atau KK. Persyaratan lain sesuai dengan apa

yang mereka ajukan, seperti untuk keperluan sekolah maka dibutuhkan surat

dari sekolah dan rincian biayanya.

3. Apakah setelah persyaratan terpenuhi, kemudian dilakukan survey?

Jawab:

Untuk survei biasanya dilakukan kepada bantuan seperti modal atau

kebutuhan khusus yang memang tidak langsung kami berikan. Untuk

keperluan lain yang kira-kira dibutuhkan saat itu juga maka langsung

diberikan, walaupun tidak seberapa.

4. Ada berapa pengkategorian asnaf di dompet dhuafa?

Jawab:

Ada 8 asnaf.

Page 191: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Bagaimana penentuan mustahik yang dilakukan di BAZNAS? Apakah

secara manual atau melalui sistem?

Jawab:

Sekarang masih manual, masih menggunakan form survei yang di print.

6. Apakah perlu adanya sistem yang mengidentifikasikan golongan penerima

zakat (asnaf)?

Jawab:

Kalo identifikasi sebenernya kami sudah mengidentifikasi sesuai pengajuan

para mustahik di awal.

7. Bagaimana kriteria seseorang bisa dikatakan termasuk mustahik kategori

fakir?

Jawab:

Tidak mempunyai penghasilan.

8. Bagaimana kriteria seseorang bisa dikatakan termasuk mustahik kategori

miskin?

Jawab:

Berpenghasilan tetapi tidak mencukupi.

9. Bagaimana kriteria seseorang bisa dikatakan termasuk mustahik kategori

amil?

Jawab:

Biasanya kalo di lembaga sosial itu karyawannya yang disebut amil.

10. Bagaimana kriteria seseorang bisa dikatakan termasuk mustahik kategori

riqab?

Jawab:

Kalo budak di zaman sekarang ini otomatis sudah tidak ada. Mungkin ada

tetapi di negara-negara yang basenya kerajaan.

Page 192: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

11. Bagaimana kriteria seseorang bisa dikatakan termasuk mustahik kategori

gharimin?

Jawab:

Orang berhutang pada waktu yang ditentukan namun tidak dapat

membayarnya.

12. Bagaimana kriteria seseorang bisa dikatakan termasuk mustahik kategori fi

sabilillah?

Jawab:

Yang berjuang di jalan Allah, entah itu mengajar ngaji atau mengajar ilmu-

ilmu lain tanpa meminta bayaran. Biasanya kami support untuk

operasionalnya.

13. Bagaimana kriteria seseorang bisa dikatakan termasuk mustahik kategori

ibnu sabil?

Jawab:

Yang sedang dalam perjalanan.

14. Bagaimana kriteria seseorang bisa dikatakan termasuk mustahik kategori

muallaf?

Jawab:

Orang yang baru masuk Islam. Kami supportnya tergantung kebutuhan

mereka.

15. Bagaimana sistem yang diharapkan?

Jawab:

Perlunya sistem yang sudah mengidentifikasi mustahik, sehingga kami

tidak perlu repot lagi mengklasifikasikannya secara manual. Namun lebih

didetailkan lagi sistemnya, karena ada kerancuan dari mustahik yang

nantinya akan menimbulkan hasil yang lebih dari satu kategori mustahik.

Page 193: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sebagai contoh orang yang berhutang secara tidak langsung juga termasuk

fakir atau miskin, karena orang yang berhutang tidak bisa mencukupi

kebutuhannya.

Page 194: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

C12 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7. Hasil Pengujian Integration Tetsing

Hasil Uji Integration Testing

No. Item Uji Kegiatan Hasil yang diharapkan Status Source Code

1. Login User

User

memilih

menu login

dan

submenu

User

Apabila user

menginput field

username dan

password yang tidak

sesuai, maka sistem

akan tetap di halaman

login, begitupun

ketika user salah atau

belum mengisi salah

satu field. Namun

ketika yang user input

adalah field yang

benar dan terdapat di

dalam database, maka

Sesuai

public function login() {

$this->twig->display('auth/login');

}

public function proses_login()

{

$uname = $this->input->post('username');

$pass = $this->input->post('password');

$data = $this->user->get(array('username' =>

$uname ));

if($data) { // cek username di database

// jika ada cek password

if($pass !== $data->password) { // jika

password salah redirect ke halaman login

$this->twig->display('auth/login',

['errors' => '<p>You have entered an invalid username

or password</p>']);

}

else {

// save session

$this->session->set_userdata(

array(

'id' => $data->id_user,

Page 195: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sistem akan masuk ke

halaman utama user.

'username' => $data->username,

'name' => $data->nama,

'admin' => FALSE,

)

);

$this->twig->addGlobal('session',

$this->session);

redirect('/');

}

}

else { // jika tidak ada redirect ke halaman

login

$this->twig->display('auth/login',

['errors' => '<p>You have entered an invalid username

or password</p>']);

}

}

2. Login

Admin

User

memilih

menu login

dan

submenu

Admin

Apabila admin

menginput field

username dan

password yang tidak

sesuai, maka sistem

akan tetap di halaman

Sesuai

public function login()

{

$this->twig->display('admin/login');

}

public function proses()

{

$username = $this->input->post('username');

$pass = $this->input->post('pass');

Page 196: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

login, begitupun

ketika admin salah

atau belum mengisi

salah satu field.

Namun ketika yang

admin input adalah

field yang benar dan

terdapat di dalam

database, maka

sistem akan masuk ke

halaman utama

admin.

$data = $this->admin->get($username);

if(!empty($data)) {

// jika data user ada cek password

if($data->password == $pass) {

// jika password dan username cocok,

maka buat session

$this->session->set_userdata(

array(

'id' => $data->id_admin,

'username' => $data->username,

'name' => $data->nama,

'admin' => TRUE,

)

);

$this->twig->addGlobal('session',

$this->session);

$this->twig-

>display('welcome_message');

}

else {

redirect('/admin/login');

}

}

else {

Page 197: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

redirect('/admin/login');

}

}

3. Register

User

memilih

menu login

dan

submenu

user,

kemudian

pilih create

new account

Apabila user tidak

mengisi semua field

yang disediakan,

maka sistem akan

tetap berada di

halaman register.

Namun apabila semua

field telah terisi dan

tidak terdapat

username yang sama

di database maka

sistem akan

menyimpan data

tersebut, dan user

Sesuai

public function register() {

$this->twig->display('auth/register');

}

public function create()

{

$this->_validation_rules();

if ($this->form_validation->run() == FALSE) {

$this->twig->display('auth/register',

['errors' => validation_errors()]);

}

else {

if( $this->input->post('password') !==

$this->input->post('password_confirm') ) {

Page 198: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

akan masuk ke

halaman utama user.

$this->twig->display('auth/register',

['errors' => '<p>password does not match the confirm

password</p>']);

}

else {

$data = array(

'nama' => $this->input-

>post('nama'),

'ttl' => $this->input->post('ttl'),

'alamat' => $this->input-

>post('alamat'),

'nama_lembaga' => $this->input-

>post('bazlaz'),

'username' => $this->input-

>post('username'),

'password' => $this->input-

>post('password'),

);

$this->user->insert($data);

$id = $this->db->insert_id();

$this->session->set_userdata(

array(

'id' => $id,

'username' => $this->input-

>post('username'),

Page 199: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

'name' => $this->input-

>post('nama'),

'admin' => FALSE,

)

);

$this->twig->addGlobal('session',

$this->session);

redirect('/');

}

}

}

4.

Kelola

Kriteria dan

Asnaf

Admin

memilih

menu kelola

kriteria dan

asnaf

Admin dapat

melakukan beberapa

action, yaitu tambah,

edit, dan delete pada

submenu asnaf,

kriteria, dan rule.

Sesuai

Asnaf public function create()

{

$this->twig->addGlobal('errors', $this-

>session->flashdata());

$kode = $this->generate_id();

$this->twig->display('asnaf/create', [

'last_id' => $kode

]);

}

public function store()

{

Page 200: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

/* call function validation */

$this->validation();

if ($this->form_validation->run() == FALSE) {

$this->form_validation-

>set_error_delimiters('', '');

$this->session->set_flashdata('errors',

validation_errors());

return redirect('backend/asnaf/create');

}

else {

$data = array(

'kode_asnaf' => $this->input-

>post('kode'),

'asnaf' => $this->input->post('asnaf'),

'id_admin' => $this->session-

>userdata('id'),

'created_at' => mdate("%Y-%m-%d

%H:%i:%s"),

'updated_at' => mdate("%Y-%m-%d

%H:%i:%s")

);

$this->asnaf->insert($data);

if($this->db->affected_rows() > 0) {

Page 201: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

return redirect('backend/asnaf');

}

else {

echo "input gagal!";

}

}

}

public function edit($id)

{

$this->twig->addGlobal('errors', $this-

>session->flashdata('errors'));

$data = $this->asnaf->get($id);

$this->twig->display('asnaf/edit', [

'data' => $data,

]);

}

public function update($id) {

$this->validation();

if ($this->form_validation->run() == FALSE) {

$this->form_validation-

>set_error_delimiters('', '');

Page 202: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$this->session->set_flashdata('errors',

validation_errors());

return redirect('backend/asnaf/edit/'.$id);

}

else {

$data = array(

'asnaf' => $this->input->post('asnaf'),

'updated_at' => mdate("%Y-%m-%d

%H:%i:%s")

);

$this->asnaf->update($id, $data);

if($this->db->affected_rows() > 0) {

return redirect('backend/asnaf');

}

else {

echo "update gagal!";

}

}

}

public function delete($id)

{

$this->asnaf->delete($id);

Page 203: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

if($this->db->affected_rows() > 0) {

return redirect('backend/asnaf');

}

else {

echo "proses gagal!";

}

}

Kriteria

public function create()

{

$this->twig->addGlobal('errors', $this-

>session->flashdata());

$kode = $this->generate_id();

$this->twig->display('kriteria/create', [

'kode' => $kode

]);

}

public function store()

{

/* call function validation */

$this->validation();

if ($this->form_validation->run() == FALSE) {

$this->form_validation-

>set_error_delimiters('', '');

Page 204: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$this->session->set_flashdata('errors',

validation_errors());

return redirect('backend/kriteria/create');

}

else {

$data = array(

'kode_kriteria' => $this->input-

>post('kode'),

'kriteria' => $this->input-

>post('kriteria'),

'id_admin' => $this->session-

>userdata('id'),

);

$this->kriteria->insert($data);

if($this->db->affected_rows() > 0) {

return redirect('backend/kriteria');

}

else {

echo "input gagal!";

}

}

}

Page 205: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

public function edit($id)

{

$data = $this->kriteria->get($id);

$this->twig->display('kriteria/edit', [

'data' => $data

]);

}

public function update($id)

{

$this->validation();

if ($this->form_validation->run() == FALSE) {

$this->form_validation-

>set_error_delimiters('', '');

$this->session->set_flashdata('errors',

validation_errors());

return

redirect('backend/kriteria/edit/'.$id);

}

else {

$data = array(

'kriteria' => $this->input-

>post('kriteria'),

'updated_at' => mdate("%Y-%m-%d

%H:%i:%s")

);

Page 206: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$this->kriteria->update($id, $data);

if($this->db->affected_rows() > 0) {

return redirect('backend/kriteria');

}

else {

echo "update gagal!";

}

}

}

public function delete($id)

{

$this->kriteria->delete($id);

if($this->db->affected_rows() > 0) {

return redirect('backend/kriteria');

}

else {

echo "proses gagal!";

}

}

Rules

public function create()

{

Page 207: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$ls_asnaf = $this->asnaf->all();

$ls_kriteria = $this->kriteria->all();

$kode = $this->generate_id();

$this->twig->display('rules/create', [

'kode' => $kode,

'asnaf' => $ls_asnaf,

'kriteria' => $ls_kriteria

]);

}

public function store()

{

print_r($this->input->post());

/**

* 1. save rules ke table rules

* 2. save list kriteria ke table

rules_ls_kriteria

*/

echo "<br>";

foreach ($this->input->post('kriteria') as $key

=> $value) {

echo $value . "<br>";

}

$data = array(

'kode_rule' => $this->input-

>post('kode_rule'),

Page 208: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

'id_asnaf' => $this->input->post('asnaf'),

);

$this->db->trans_start();

$this->rules->insert($data);

$id_rules = $this->db->insert_id();

foreach ($this->input->post('kriteria') as $key

=> $value) {

$this->rulesKriteria->insert(array(

'id_rules' => $id_rules,

'id_kriteria' => $value

));

}

$this->db->trans_complete();

if ($this->db->trans_status() === FALSE) {

echo "error";

}

else {

redirect('/backend/rules');

}

}

public function edit($id)

{

$ls_asnaf = $this->asnaf->all();

Page 209: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$ls_kriteria = $this->kriteria->all();

$data = $this->rules->get($id);

$selected_kriteria = $this->rulesKriteria-

>get(array('id_rules' => $id));

$this->twig->display('rules/edit', [

'asnaf' => $ls_asnaf,

'kriteria' => $ls_kriteria,

'data' => $data,

'selected_kriteria' => $selected_kriteria,

]);

}

public function update($id)

{

/**

* 1. save rules ke table rules

* 2. save list kriteria ke table

rules_ls_kriteria

*/

$data = array(

'kode_rule' => $this->input-

>post('kode_rule'),

'id_asnaf' => $this->input->post('asnaf'),

Page 210: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

);

$cond = array('id' => $id );

$this->db->trans_start();

$this->rules->update($data, $cond);

$this->rulesKriteria->delete(array('id_rules'

=> $id ));

foreach ($this->input->post('kriteria') as $key

=> $value) {

$this->rulesKriteria->insert(array(

'id_rules' => $id,

'id_kriteria' => $value

));

}

$this->db->trans_complete();

if ($this->db->trans_status() === FALSE) {

echo "error";

}

else {

redirect('/backend/rules');

}

}

public function delete($id)

{

Page 211: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$cond = array('id' => $id );

$this->db->trans_start();

$this->rules->delete($cond);

$this->rulesKriteria->delete(array('id_rules'

=> $id ));

foreach ($this->input->post('kriteria') as $key

=> $value) {

$this->rulesKriteria->insert(array(

'id_rules' => $id,

'id_kriteria' => $value

));

}

$this->db->trans_complete();

if ($this->db->trans_status() === FALSE) {

echo "error";

}

else {

redirect('/backend/rules');

}

}

5. Kelola User Admin

memilih

Apabila admin

menekan tombol Sesuai public function BackendUser()

{

Page 212: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menu kelola

user

delete, maka akan

muncul pesan

konfirmasi

penghapusan. Jika

admin menekan

tombol delete, maka

data user akan

terhapus dari

database.

if(!$this->session->has_userdata('username') &&

$this->session->userdata('admin') !== true){

redirect('admin/login');

}

else {

$this->twig->addGlobal('session', $this-

>session);

}

$users = $this->user->all();

$this->twig->display('users/index',[

'users' => $users

]);

}

6. History

User

Admin

memilih

menu

history user

Apabila admin

menekan tombol

detail, maka akan

ditampilkan detail

pengidentifikasian

yang telah dilakukan

user.

Sesuai

public function BackendHistory()

{

if(!$this->session->has_userdata('username') &&

$this->session->userdata('admin') !== true){

redirect('admin/login');

}

else {

$this->twig->addGlobal('session', $this-

>session);

}

$dt_history = $this->identifikasi->_history();

$this->twig->display('history/index',[

'histories' => $dt_history

Page 213: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

]);

}

public function BackendHistoryDetail($id = null)

{

if(!$this->session->has_userdata('username') &&

$this->session->userdata('admin') !== true){

redirect('admin/login');

}

else {

$this->twig->addGlobal('session', $this-

>session);

}

$dt_history = $this->identifikasi->get($id);

// $ls_pilihan = $this->relasiIdentifikasi-

>join("kriteria", "kriteria.id_kriteria =

relasi_identifikasi.kode_kriteria");

$ls_pilihan = $this->relasiIdentifikasi-

>get($id);

$this->twig->display('history/detail', [

'history' => $dt_history,

'ls_pilihan' => $ls_pilihan

]);

}

public function delete($id)

{

Page 214: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$this->user->delete($id);

if($this->db->affected_rows() > 0) {

return redirect('backend/users');

}

else {

echo "proses gagal!";

}

}

7. Profil

Admin

Admin

memilih

submenu

profil

Apabila admin

menekan icon edit,

maka sistem akan

menampilkan

halaman edit profil

admin.

Sesuai

public function BackendAdminProfil()

{

$this->load->model('Admin_model', 'admin');

$this->twig->addGlobal('session', $this-

>session);

$admin = $this->admin->get($this->session-

>userdata('username'));

$this->twig->display('profil/index', ['data' =>

$admin]);

}

public function BackendAdminProfilEdit()

{

$this->load->model('Admin_model', 'admin');

$this->twig->addGlobal('session', $this-

>session);

$admin = $this->admin->get($this->session-

>userdata('username'));

Page 215: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$this->twig->display('profil/edit', ['data' =>

$admin]);

}

public function BackendAdminProsesEditProfil()

{

// echo $this->input->post('nama');

$this->load->model('Admin_model', 'admin');

$admin = $this->admin->get($this->session-

>userdata('username'));

$cond = array('id_admin' => $admin->id_admin );

$data = array(

'nama' => $this->input->post('nama'),

'ttl' => $this->input->post('ttl'),

'alamat' => $this->input->post('alamat'),

'username' => $this->input-

>post('username'),

'password' => $this->input-

>post('password'),

);

// echo "<pre>";

// print_r($data);

// echo "</pre>";

$result = $this->admin->update($cond, $data);

if($result) {

Page 216: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

redirect('backend/profil');

}

else {

redirect('backend/profil/edit');

}

}

8. Identifikasi

Mustahik

User

memilih

menu

identifikasi

mustahik

Apabila user tidak

mengisi semua field

data diri mustahik,

maka sistem tidak

akan bisa ke halaman

pemilihan kriteria.

Namun apabila data

telah terisi semua,

maka ketika user

menekan tombol next

akan ke halaman

pemilihan kriteria,

dan apabila user

Sesuai

public function proses()

{

$ls_rules_asnaf = $this->rules->join('asnaf',

'rules.id_asnaf = asnaf.id_asnaf');

$ls_ra = array();

foreach ($ls_rules_asnaf as $key => $value) {

$ls_ra[$value->id] = $value;

}

$ls_rules = $this->rulesKriteria->all();

$pilihan = $_POST["pilihan"];

$rules = array();

foreach ($ls_rules as $key => $value) {

$rules[$value->id_rules][] = $value-

>id_kriteria;

}

/**

* cari id kriteria pada rules

Page 217: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menekan tombol

finish, maka data akan

tersimpan ke dalam

database.

*/

$choosen_rules = array();

foreach ($pilihan as $k => $v) {

foreach ($rules as $key => $value) {

if(array_search($v, $value ) !== FALSE)

{

$choosen_rules[$key] = $value;

// echo "ketemu di rules ke-".$key.

"<br>";

}

else {

// echo "tidak ditemukan di rules

ke-".$key. "<br>";

}

}

}

/**

* Hitung nilai mb dan md

* bandingkan array pilihan dan array rules

untuk mengetahui jumlah kriteria yang dipilih dari

rules tersebut

* mb = jumlah kriteria yang ditemukan / jumlah

total kriteria suatu rules

* md = jumlah kriteria yang tidak ditemukan /

jumlah total kriteria suatu rules (n: gunakan

array_diff())

Page 218: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

*/

$n = 0;

$hasil_identifikasi = array();

foreach ($choosen_rules as $key => $rule) {

foreach ($pilihan as $id_pilihan) {

if(in_array($id_pilihan, $rule)) {

$n++;

}

}

$mb = $n / count($rule);

$md = (count($rule) - $n) / count($rule);

$cf = $mb - $md;

$n = 0;

$hasil_identifikasi[$key] = array(

"id_rule" => $key,

"mb" => $mb,

"md" => $md,

"cf" => $cf,

"id_asnaf" => $ls_ra[$key]->id_asnaf,

'hasil' => $ls_ra[$key]->asnaf,

);

}

usort($hasil_identifikasi, function($a, $b) {

return $a['cf'] <= $b['cf'];

});

Page 219: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

echo json_encode($hasil_identifikasi);

}

9. History

User

memilih

menu

history

Apabila user menekan

tombol detail, maka

akan ditampilkan

detail

pengidentifikasian

yang telah dilakukan

user.

Sesuai

public function detail($id)

{

if($this->session->has_userdata('username') !==

null && $this->session->userdata('admin') !== false){

redirect('auth/login');

}

else {

$this->twig->addGlobal('session', $this-

>session);

}

$dt_history = $this->identifikasi->get($id);

$ls_pilihan = $this->relasiIdentifikasi-

>get($id);

$this->twig->display('home/history/detail', [

'history' => $dt_history,

'ls_pilihan' => $ls_pilihan

]);

}

Page 220: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10. Profil User

User

memilih

menu profil

Apabila user menekan

icon edit, maka sistem

akan menampilkan

halaman edit profil

admin.

Sesuai

public function edit()

{

if(!$this->session->has_userdata('username') &&

$this->session->userdata('admin') !== false){

redirect('auth/login');

}

else {

$this->twig->addGlobal('session', $this-

>session);

}

$data = $this->user->get(array('username' =>

$this->session->userdata('username') ));

$this->twig->display('home/profil/edit',

['user' => $data]);

}

11. Logout

User dan

admin

memilih

logout

Apabila user dan

admin memilih

logout, maka akan

muncul pesan

konfimasi untuk

keluar dari sistem.

Sesuai

public function logout() {

$this->session->sess_destroy();

redirect('/');

}

Page 221: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Apabila menekan

tombol yes, maka

akan keluar dari

sistem dan kembali ke

halaman awal sistem.

Page 222: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

C40 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8. Tanda Bukti Pengujian User Acceptance Testing

Page 223: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

D41 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 9. Salah Satu Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan

Page 224: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 225: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI MUSTAHIK ZAKAT …

D43 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 10. Salah Satu Hasil Kuesioner Analisis Sistem