SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU...

71
1 SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 DENGAN ANTAR MUKA PORT SERIAL TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Ilmu Komputer Ari wibowo M3307004 PROGRAM DIPLOMA III ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010

Transcript of SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU...

Page 1: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

1

SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 DENGAN

ANTAR MUKA PORT SERIAL

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya

Program Diploma III Ilmu Komputer

Ari wibowo

M3307004

PROGRAM DIPLOMA III ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2010

Page 2: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

2

HALAMAN PERSETUJUAN

SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS

MIKROKONTROLLER AT89S51 DENGAN ANTAR MUKA PORT

SERIAL

Disusun oleh :

Ari wibowo

M3307004

Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan

Di hadapan dewan penguji

Pada tanggal 21 juli 2010

Pembimbing Utama

Darsono, S.Si, M.Si 19700727 199702 1 001

Page 3: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

3

HALAMAN PENGESAHAN

SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 DENGAN ANTAR MUKA PORT

SERIAL

Ari wibowo

M3307004

Dibimbing oleh :

Darsono, S.Si, M.Si 19700727 199702 1 001

Tugas akhir ini Telah diterima dan disahkan oleh dewan penguji

Tugas akhir program Diploma III Ilmu komputer

Pada hari Rabu tanggal 21 Juli 2010

Dewan penguji 1. Penguji 1 Darsono, S.Si, M.Si ( ) NIP. 19700727 199702 1 001 2. Penguji 2 Fendi Aji Purnomo, S.Si ( ) NIDN. 0626098402 3. Penguji 3 Hartatik, M.Stat ( ) NIDN. 0703057802

Disahkan oleh :

a.n Dekan MIPA UNS Pembantu Dekan I

Ir. Handono Ramelan, M.Sc, Ph.D NIP. 19610223 198601 1 001

Ketua program studi DIII ILMU KOMPUTER

Drs. Y. S. Palgunadi, M.Sc NIP. 19560407 198303 1 004

Page 4: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

4

ABSTRAK

ARI WIBOWO , 2010 , SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN

SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 DENGAN

ANTAR MUKA PORT SERIAL, Program DIII Ilmu Komputer fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju ini, banyak sekali

dibutuhkan peralatan yang efisien, praktis, dan ekonomis. Salah satunya dalam

pengukuran suhu dan kelembaban udara. Untuk itu dibuat alat ukur kelembaban

dan suhu yang dapat dihubungkan dengan komputer dan dapat menyimpan hasil

pengukuran

Sistem ini memanfaatkan kemampuan mikrokontroler dalam proses

akuisisi data suhu dan kelembaban dari sensor yang digunakan yaitu modul sensor

SHT75. Komunikasi antara mikrokontroler dan komputer dibuat menggunakan

komunikasi serial. Komunikasi serial dibangun dengan IC antarmuka MAX232.

Data suhu dan kelembaban yang diukur sensor dibaca oleh mikrokontroler dan

dikirimkan ke komputer melalui port serial.

Hasil pengujian sistem secara keseluruhan menunjukkan bahwa data

pengukuran suhu dan kelembaban dapat dikirimkan dan ditampilkan di komputer

dalam bentuk tabel. Data yang masuk direkam dalam tabel dengan interval

waktu tertentu sesuai pilihan user.

Kata Kunci : AT89S51, Monitoring Suhu dan Kelembaban, Sensor SHT75, Port

Serial

Page 5: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

5

ABSTRACT

ARI WIBOWO, 2010, MONITORING SYSTEM BASED ON ROOM

TEMPERATURE HUMIDITY AND MICROCONTROLLER AT89S51

WITH SERIAL PORT INTERFACE , Final project 3rd Diploma Programs

Computer Science Faculty of Mathematics and Natural Sciences University of

Surakarta Eleven March

In an increasingly advanced technological developments, a lot of needed

equipment are efficient, practical, and economical. One was in the measurement

of temperature and humidity. For that preferred it is made moisture and

temperature measuring instrument which can be connected with a computer and

can store the measurement results

These systems utilize the ability of the microcontroller in the process of

data acquisition of temperature and humidity sensors used are sensors SHT75

module. Communication between the microcontroller and the computer was

created using serial communication. Serial communication interface built with

MAX232 IC. Data measured temperature and humidity sensors read by the

microcontroller and sent to a computer via serial port.

The test results showed that overall system temperature and humidity

measurement data can be transmitted and displayed on a computer in the form of

tables. Incoming data are recorded in the table by a certain time interval according

to user choice.

Keywords: AT89S51, Temperature and Humidity Monitoring, Sensor SHT75,

Serial Port

Page 6: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

6

PERSEMBAHAN

Kubersembahkan Untuk keluargaku Untuk kekasih hatiku Untuk teman-temanku Untuk semuanya saja

Page 7: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

7

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb,

Puji Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang senantiasa

selalu memberikan Ridho dan Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir dengan judul: MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU

RUANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 DENGAN ANTAR

MUKA PORT SERIAL.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat akademis untuk memperoleh

gelar Ahli Madya (A.Md.) IlmuKomputer, Universitas Negeri Sebelas Maret

Selama penyusunan tugas akhir penulis mendapatkan banyak bantuan dari

berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak sebagai berikut :

1. Bapak Drs. Y.S. Palgunadi,M.Sc selaku Ketua Program DIII Ilmu

Komputer Fakultas MIPA UNS.

2. Bapak Darsono,S.Si,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam penelitian tugas akhir

ini.

3. Bapak Ibuku tercinta yang senantiasa mendukung dan mendo’a-kan ku.

4. Kekasihku tercinta yang selalu mendukungku

5. Teman-teman seperjuangan DIII Teknik Komputer 2007.

6. Rekan-rekan dan semua pihak yang berkenan membantu hingga

terselesaikannya tugas akhir ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan

balasan dari Allah SWT, serta sepenuhnya menyadari bahwa tanpa bantuan

beliau-beliau maka laporan ini tidak akan mendapat hasil yang baik. Semoga

tugas akhir ini dapat menjadi manfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta , Juni 2010

Penulis

Page 8: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

INTISARI ........................................................................................................ iv

ABSTRACT ..................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

Bab I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 2

1.3 Batasan Masalah ............................................................................. 2

1.4 Tujuan Penulisan ............................................................................ 3

1.5 Manfaat ........................................................................................... 3

1.6 Metodologi Penelitian ..................................................................... 3

1.7 Sistematika Penulisan ...................................................................... 4

Bab II LANDASAN TEORI ............................................................................ 5

2.1. Kelembaban Udara ......................................................................... 5

2.2. Mikrokontroller AT89S51................................................................... 7

2.3. Sensor SHT75 ....................................................................................... 12

2.4. Dioda ........................................................................................... 16

2.5. Kapasitor ...................................................................................... 16

2.6. Transistor .............................................................................. 17

2.7. IC LM7805................................................................................... 18

2.8. LCD 16X2 .................................................................................... 18

2.9 Komunikasi Serial ......................................................................... 20

2.10. Perangkat Lunak Mikrokontroller AT89S51 ............................... 21

Page 9: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

9

2.11. Visual Basic ............................................................................... 24

Bab III DESAIN DAN PERANCANGAN ...................................................... 25

3.1. Blok Diagram ............................................................................... 25

3.2. Perancangan Hardware ................................................................ 26

3.3.Perancangan Software ................................................................... 31

Bab IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ................................................... 37

4.1. Penjelasan pengoperasian alat ....................................................... 37

4.2. Pengujian alat ............................................................................... 38

4.3. Hasil Pengujian ............................................................................ 41

Bab V PENUTUP .......................................................................................... 42

5.1. Kesimpulan .................................................................................. 42

5.2. Saran ............................................................................................ 42

Daftar Pustaka ................................................................................................ 43

Lampiran

Page 10: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Konfigurasi Kaki Mikrokontroller AT89S51................................. 7

Gambar 2.2. Peta Memori Mikrokontroler Atmel ............................................ 11

Gambar 2.3. Block Diagram Sensor SHT75 .................................................... 13

Gambar 2.4. Aplikasi Sensor........................................................................... 13

Gambar 2.5. Transmission Start ...................................................................... 14

Gambar 2.6. Simbol Dioda Zener .................................................................... 16

Gambar 2.7. Gambar Dan Simbol Kapasitor ................................................... 17

Gambar 2.8. Jenis-Jenis Transistor .................................................................. 17

Gambar 2.9. IC LM7805 ................................................................................. 18

Gambar 2.10. LCD 16x2 ................................................................................. 18

Gambar 2.11. Konfigurasi Pin Max232 ........................................................... 20

Gambar 3.1. Blok Diagram Rangkaian pengukur suhu Dan kelembaban ......... 25

Gambar 3.2. Rangkaian Secara Keseluruhan ................................................... 26

Gambar 3.3. Rangkaian Power Supply mikrokontroler .................................... 27

Gambar 3.4. Rangkaian SHT75 dan Mikrokontroler ....................................... 28

Gambar 3.5. Rangkaian Mikrokontroller AT89S51 ......................................... 28

Gambar 3.6. Rangkaian LCD dan Mikrokontroler ........................................... 29

Gambar 3.7. Rangkaian Komunikasi Serial ..................................................... 30

Gambar 3.8. Diagram Alir Program Utama ..................................................... 31

Gambar 3.9. Tampilan antar muka sistem monitoring suhu dan kelembaban ... 34

Gambar 4.1. Tampilan Aplikasi Monitoring suhu dan kelembaban................. 37

Gambar 4.2. Setting Baudrate ......................................................................... 38

Gambar 4.3. Setting Comport ......................................................................... 39

Page 11: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

11

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kandungan Uap Air Udara Jenuh ..................................................... 5

Tabel 2.2. Fungsi pin-pin Port 3 ........................................................................ 9

Tabel 2.3. Daftar Command dari SHT75 ......................................................... 15

Tabel 2.4. Koefisien Konversi Kelembaban .................................................... 15

Tabel 2.5. Koefisien Kompensasi Dari Temperatur ......................................... 15

Tabel 2.6. Fungsi Pin LCD ............................................................................. 19

Tabel 3.1. Nama Pin Sensor SHT75 ................................................................ 27

Page 12: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini teknologi informasi mengalami kemajuan yang

sangat pesat dan tidak terlepas pada bidang komputerisasi. Komputer saat ini telah

menjadi alat bantu utama bagi manusia dan digunakan bukan hanya untuk

menyelesaikan permasalahan di tempat kerja, membuat program atau bermain

game, tetapi dapat digunakan untuk mengontrol alat melalui berbagai port yang

tersedia dan dikenal dengan istilah interfacing komputer ( hubungan antar muka

komputer ).

Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju ini, banyak sekali

dibutuhkan peralatan yang efisien, praktis, dan ekonomis. Salah satunya dalam

pengukuran suhu dan kelembaban udara. Banyak sekali aplikasi yang

membutuhkan pengaturan kelembaban dan suhu udara, salah satunya dalam

budidaya tanaman. Budidaya tanaman yang membutuhkan pengaturan suhu dan

kelembaban udara adalah budidaya tanaman anggrek. Kelembaban dan suhu

mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Pada umumnya anggrek-anggrek

yang dibudidayakan memerlukan temperatur ± 28ºC dan temperatur minimal

15ºC. Temperatur yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat

menghambat pertumbuhan tanaman. Kelembaban nisbi yang diperlukan untuk

anggrek berkisar antara 60 – 85 %RH. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi

tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada

malam hari kelembaban dijaga agar tidak terlalu tinggi, karena dapat

mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda. Oleh karena itu diusahakan

agar media dalam pot jangan terlampau basah. Sedangkan kelembaban yang

sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan

kabut di sekitar tempat pertamanan. (www.deptan.go.id )

Alat ukur kelembaban analog (Higrometer) mempunyai banyak

kelemahan, selain tidak dapat diaplikasikan dengan alat kontrol lainya, juga

Page 13: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

13

memiliki respon yang sangat lambat sehingga tidak cocok untuk pelaksanaan

proses produksi.

Dengan melihat latar belakang diatas, maka dibuat sebuah alat ukur

kelembaban dan suhu digital. Alat ini dapat mengukur dan menampilkan hasil

pengukuran suhu sekaligus kelembaban.

1.2. Perumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan pada

tugas akhir ini yaitu :

1. Bagaimana rancangan alat pengukur suhu dan kelembaban

2. Bagaimana perancangan program yang berfungsi untuk menjalankan

rangkaian

3. Bagaimana komunikasi alat ukur kelembaban dan suhu dengan PC

1.3. Batasan Masalah

Karena kompleksitas permasalahan seringkali dapat menyulitkan, maka

penulis perlu melakukan pembatasan masalah agar kedalaman analisisnya tetap

terjaga. Batasan masalah dalam tugas akhir ini antara lain :

1. Mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler jenis AT89S51

2. Sensor kelembaban dan temperatur yang digunakan adalah sensor SHT75

buatan SENSIRION

3. Program yang digunakan adalah bahasa pemrograman Assembly dan

pemrograman Visual Basic.

4. Penghubung alat ukur kelembaban dan komputer menggunakan port serial

dan aplikasi Visual Basic dengan menggunakan converter serial to USB.

5. Satuan yang digunakan untuk temperatur adalah ºC dan kelembaban %RH

(Relatif Humidity).

Page 14: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

14

1.4. Tujuan Penulisan

Rancang Bangun alat ukur kelembaban dan suhu digital yang dapat

mengontrol dan menyimpan hasil pengukuran secara periodik.

1.5. Manfaat

Memberikan informasi kepada pembaca tentang pembuatan dan

pemanfaatan aplikasi mikrokontroler pada sistem minimum. Dapat digunakan

sebagai pengukur suhu ruang server IT. Pengukur suhu dan kelembaban pada

proses budidaya tanaman anggrek. Digunakan sebagai bahan referensi atau kajian

untuk pengembangan selanjutnya bagi peneliti lain.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :

a. Studi literatur tentang :

- Sensor SHT75

- Mikrokontroller AT89S51

- Port Serial

- Visual basic

b. Perencanaan aplikasi meliputi :

- Perancangan rangkaian mikrokontroler dan sensor SHT75

- Perancangan rangkaian Osilator

- Perancangan rangkaian mikrokontroler dan port serial

- Perancangan aplikasi dengan Visual Basic

c. Pengujian dan analisa data meliputi :

- Pengujian output kelembaban dan temperatur

- Pengujian port serial

Page 15: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

15

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika tugas akhir ini disusun menjadi enam bab yang secara

singkat dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penulisan dan

sistematika penulisan

BAB II : Landasan Teori

Berisi tentang tinjauan pustaka. Teori-teori yang disajikan

hanyalah teori-teori yang mendukung tugas akhir.

BAB III : Desain dan Perancangan

Berisi tentang perencanaan perangkat keras dan perangkat lunak

BAB IV : Implementasi dan Analisa

Berisi tentang langkah dan hasil analisa dan pembahasan yang

sifatnya terpadu.

BAB V : Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari

pembuatan tugas akhir.

Page 16: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kelembaban udara

Ketika udara banyak mengandung banyak uap air maka dapat dikatakan

kelembaban udara adalah tinggi. Kelembaban udara adalah besaran yang

menunjukan kandungan uap air didalam udara. Uap air masuk ke atmosfer karena

penguapan air dari lautan, sungai, danau, es, salju, tanah yang basah, dan tumbuh-

tumbuhan. Pada suhu tertentu udara hanya dapat mengandung uap air dalam

jumlah tertentu. Jumlah uap air maksimum yang dikandung oleh udara dinamakan

udara jenuh. Jumlah uap air yang dapat ditampung oleh udara dipengaruhi oleh

temperatur udara. Pada temperatur yang rendah, uap air yang dibutuhkan untuk

menjenuhkan udara sangat sedikit, sehingga dapat dikatakan udara mulai jenuh.

Sedangkan pada temperatur tinggi, uap air yang dibutuhkan udara sangat banyak,

sehingga dapat dikatakan udara belum mulai jenuh. Kandungan uap air udara

jenuh pada suhu yang berbeda dapat dilihat pada tabel 2.1.

( Kanginan Marthen, 2000 )

Tabel 2.1. kandungan Uap Air Udara Jenuh

Suhu udara (oC) Kandungan uap air maksimum di

udara (gr/m3 )

-8 2,74

-4 3,66

0 4,84

4 6, 33

8 8,21

12 10, 57

16 13, 50

20 17,12

24 21,54

28 26,93

32 33,45

36 41,82

Page 17: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

17

Pada tabel 2.1 terlihat bahwa pada suhu udara 32oC, udara jenuh

mengandung maksimum 33,45 gr/m3, dan pada suhu 200C, udara jenuh

mengandung maksimum 17,12 gr/m3 . jadi pada suhu rendah, kandungan uap air

maksimum diudara lebih sedikit. Sedangkan pada suhu tinggi, kandungan uap air

maksimum diudara lebih banyak.

Kelembaban (humidity) ada dua macam yaitu kelembaban mutlak dan

kelembaban relatif atau nisbi. Kelembaban mutlak adalah bilangan menyatakan

massa uap air (dalam gram) yang terkandung dalam 1 m3 udara. Sebagai contoh,

jika 1 m3 udara mengandung 5 gram uap air, maka kelembaban mutlak udara

adalah 5 gr/m3. Kelembaban relatif adalah bilangan persen yang menunjukan

perbandingan antara massa uap air yang ada di udara dan massa uap air yang

dikandung udara jenuh pada tekanan dan suhu yang sama.

Kelembaban relatif udara berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan cuaca

di suatu tempat, dan juga banyak uap air yang diserap udara ditempat itu. Pada

suhu tinggi dimana udara mengandung sedikit uap air, maka kelembaban

relatifnya rendah. Sedangkan pada suhu rendah dimana udara mengandung sedikit

uap air, maka kelembaban relatifnya tinggi. Jadi pada suhu tinggi, udara

memerlukan banyak uap air mencapai kelembaban relatif yang tinggi. Sedangkan

pada suhu rendah, tidak memerlukan banyak uap air untuk mencapai kelembaban

relatif yang tinggi. Oleh karena itu pada siang hari, kelembaban relatifnya lebih

rendah dibandingkan pada pagi hari. Kelembaban relatif pada cuaca cerah lebih

rendah dibandingkan pada cuaca mendung atau hujan. Udara akan terasa nyaman

jika kelembaban relatifnya 50%, dan sangat tidak nyaman jika kelembabanya

99%. Pengontrolan kadar air dalam udara sangat penting untuk kenyamanan

manusia dan dan berpengaruh dalam proses produksi tertentu.

( Kanginan Marthen, 2000 )

Page 18: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

18

2.2 Mikrokontroller AT89S51

Salah satu jenis mikrokontroler yang sangat populer saat ini adalah

keluarga MCS51. Intel memperkenalkan mikrokontroler type 8031 / 8051 pada

awal tahun 1980-an. Selanjutnya banyak pabrik IC besar lainnya (AMD,

PHILIPS, ATMEL, WINBOND) ikut memproduksi dengan menambahkan

kemampuan dan fasilitas pada mikrokontroler buatannya, sehingga terbentuk

sebuah “keluarga besar mikrokontroler‟ yang kemudian biasa disebut sebagai

keluarga MCS51.

ATMEL memproduksi 2 macam mikrokontroler MCS-51, yaitu 40

pin (AT89C51, AT89C52, AT89C53, AT89C55 dan AT89C8252) dan 20 pin

(AT89C1051, AT89C2051, AT89C4051). Belakangan ATMEL mempermudah

penggunanya dengan memproduksi mikrokontroler dengan teknologi ISP (In

System Programming) yang dapat diprogram secara serial. (AT89S51,

AT89S52, AT89S53, AT89S8252, AT89S1051, AT89S2051, AT89S4051).

(Agfianto, Eko P , 2006)

Gambar 2.1. Konfigurasi Kaki Mikrokontroler AT89S51

(http://depokinstruments.files.wordpress.com )

Page 19: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

19

Penjelasan dari masing-masing kaki mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai

berikut:

- Vcc

Memberikan tegangan supplay.

- GND

Sebagai ground terhadap sumber.

- Port 0

Port 0 dapat berfungsi sebagai I/O biasa, low order multiplex

address/data, atau menerima kode byte pada saat Flash Programming.

Port 0 merupakan port I/O 8 bit dua arah. Pada saat sebagai port keluaran

masing – masing pinnya dapat menangani 8 input TTL. Saat 1 detik

dimasukkan ke port 0, maka port ini akan berfungsi sebagai input dengan

impedansi tinggi. Pada saat sebagai low order multiplex address/data port

ini akan mempunyai internal pull up dan pada saat Flash Programming

diperlukan external pull up terutama pada saat verifikasi program.

- Port 1

Port 1 dapat berfungsi sebagai I/O biasa, low order multiplex

address/data, atau menerima kode byte pada saat pemrograman Flash dan

verifikasi. Saat logika 1 dituliskan pada pin port 1, maka akan ditarik naik

oleh internal pull up dan dapat berfungsi sebagai masukan. Pin 0 dan 1

pada port 1 dapat berfungsi sebagai timer/counter 2 masukan external

count (P1.0/T2) dan timer/counter 2 trigger (P1.1/T2EX). Port 1

merupakan port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull up. Pada saat

sebagai port keluaran masing – masing masukannya dapat menangani 4

input TTL.

- Port 2

Merupakan port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull up. Pada saat

sebagai port keluaran masing–masing pinnya dapat menangani 4 input

TTL. Saat logika 1 dimasukkan pada pin dari port 2, maka akan di pull up

oleh internal pull up dan dapat berfungsi sebagai masukan. Port 2

mengeluarkan high-order address byte selama mengambil dari eksternal

Page 20: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

20

program memori dan selama mengakses eksternal data memori yang

menggunakan 16-bit alamat (MOVX@DPTR). Selama mengakses

eksternal data memori yang menggunakan 8-bit alamat (MOVX@RI), port

2 mengeluarkan isi dari P2 SFR. Port 2 juga menerima kode byte saat

pemrograman flash dan verifikasi.

- Port 3

Merupakan port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull up. Pada saat

sebagai port keluaran masing – masing pinnya dapat menangani 4 input

TTL. Port 3 juga menerima kode byte saat pemrograman flash dan

verifikasi. Selain itu, port 3 juga dapat bekerja sebagai fungsi – fungsi

khusus pada AT89C51, yaitu :

Tabel 2.2. Fungsi pin-pin Port 3

Pena Port Fungsi

P3.0 RXD ( Port Masukan Serial )

P3.1 TXD ( Port Keluaran Serial )

P3.2 INT0 ( Interupsi 0 Eksternal )

P3.3 INT1 ( Interupsi 1 Eksternal )

P3.4 T0 ( Timer 0 )

P3.5 T1 ( Timer 1 )

P3.6 WR ( Write Strobe Data Memory Eksternal )

P3.7 RD ( Read Strobe Data Memory Eksternal )

- RST

Masukan Reset tinggi pada pin selama 2 siklus mesin ketika osilator

menjalankan reset peralatan.

- ALE / PROG

Address Latch Enable mengeluarkan pulsa untuk byte rendah pada alamat

selama mengakses memori eksternal. Pin ini juga sebagai input pulsa

program ( PROG ) selama memprogram flash.

- PSEN

Page 21: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

21

PSEN (Program Store Enable ) adalah read strobe untuk memori program

eksternal. Ketika AT89S51 mengeksekusi kode dari memori program

eksternal. PSEN diaktifkan 2 X tiap siklus mesin.

- EA / Vpp

Eksternal Access Enable harus dihubungkan dengan ground agar peralatan

dapat mengambil kode dari memori program eksternal dimulai pada lokasi

0000H sampai alamat FFFFH, catatan jika lock bit 1 diprogram, EA akan

menjadi pengunci internal pada reset. EA harus dipasang ke VCC untuk

mengeksekusi program internal.

- XTAL 1

Masukan untuk penguat osilator pembalik dan masukan untuk rangkaian

operasi detak internal.

- XTAL 2

Keluaran dari penguat osilator pembalik.

(Nugroho, Budi , 2006)

2.2.1 Organisasi Memori AT89S51

Mikrokontroler MCS-51 mempunyai 16 bit alamat Program memori

dan Data memori yang terpisah, sehingga MCS-51 dapat mengalamati 64 KB

program memory (ROM) dan 64 KB external data memory (RAM). Selain

itu MCS-51 mempunyai 128/256 Byte internal data memori. Program

memori internal dapat diakses dengan membuat pin EA (External Acces)

berlogika high, sedangkan jika EA dibuat Low, seluruh program diacces dari

external memory.

Data memori internal dari alamat 00H sampai dengan 7FH dapat diacces

secara Direct dan Indirect Addressing. Sedangkan SFR (Special Function

Register) dengan alamat 80H – FFH hanya dapat diacces secara Direct

addressing. Untuk MCS-51 yang mempunyai 256 Byte internal data memori

alamat 80H – FFH hanya dapat diacces secara Indirect.

Page 22: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

22

Gambar 2.2. Peta memori mikrokontroler Atmel

(Nugroho, Budi , 2006)

2.2.2 Register MCS-51

Setiap mikroprosesor / mikrokontroler mempunyai register baku yaitu

Program Counter (PC), Stack Pointer (SP), Program Status Word (PSW)

dan Akumulator (Acc/A), yang berfungsi sebagai berikut :

Program Counter Register (PC).

Register 16 bit, bergfungsi menyimpan alamat program yang sedang

dijalankan.

Stack Pointer Register (SP).

Register ini berfungsi untuk menyimpan alamat stack. Stack adalah

memory yang digunakan untuk menyimpan alamat / data pada saat

terjadi interupsi, mengeksekusi perintah call dan push.

Program Status Word Register (PSW).

PSW sering juga disebut Flag Register yang berfungsi menyimpan

status (Flag) yang dihasilkan setelah suatu instruksi dijalankan. Flag

tersebut adalah :

Page 23: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

23

Accumulator (Acc / A)

Register Acc / A adalah register keperluan umum yang paling

sering digunakan untuk manipulasi data, operasi aritmatika dan logika.

(Nugroho, Budi , 2006)

2.3 Sensor SHT75

SHT75 adalah sensor digital untuk temperatur sekaligus kelembaban

pertama di dunia yang diklaim oleh pabrik pembuatnya, Sensirion Corp.

Mempunyai kisaran pengukuran dari 0-100% RH, dan akurasi RH absolute +/-

3% RH. Sedangkan akurasi pengukuran temperatur ± 0.4ºC pada 25 ºC. Sensor ini

bekerja dengan interface 2-wire. Aplikasi sensor ini biasanya pada data logging,

pemancar, automotive, perangkat instrumentasi, dll. Sensor ini lebih presisi dan

akurat daripada saudaranya yaitu SHT1x yang juga lebih murah.

Sensor ini juga telah dipatenkan melalui proses mikro oleh CMOSSen®

technology sehingga terbukti ketahanan dan stabilitasnya yang bagus. Kedua

sensor tersebut digabungkan dengan analog digital converter (ADC) 14 bit dan

serial interface circuit pada chip yang sama. Hasilnya adalah sinyal besar yang

bagus, waktu respon yang cepat dan ketahanan terhadap gangguan yang berasal

dari luar.

Internal voltage regulation dan 2-wire serial interface memungkinkan

adanya pemasangan yang mudah dan cepat ke dalam suatu system. Ukuranya

kecil dan konsumsi daya rendah membuat sensor ini sebagai pilihan utama untuk

sebagian besar aplikasi.sensor ini terdiri dari 2 bentuk yaitu surface-mountable

LCC(Leadless Chip Carrier) dan plugable 4-pin single-in-line.

(Datasheet SHT75, 2009)

Page 24: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

24

Gambar 2.3. Blok Diagram Sensor SHT75

(Sumber : Datasheet SHT75)

2.3.1 Spesifikasi Interface

Gambar 2.4. Aplikasi Sensor

( Sumber : Datasheet SHT75)

2.3.2 Serial interface (Bidirectional 2-wire)

Serial interface dari SHTxx dioptimalkan untuk pembacaan sensor dan

konsumsi power, dan tidak kompatibel dengan I2C interface.

Page 25: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

25

Serial Clock input (SCK)

Digunakan untuk sinkronisasi komunikasi antara microcontroller dan

SHT75. Karena interface ini terdiri dari static logic sepenuhnya, maka

tidak ada batasan frekuensi minimum dari SCK.

Serial data (SDA)

Pin data merupakan tri-pin yang digunakan untuk transfer data in dan data

out. DATA berubah setelah transisi turun, dan valid pada transisi naik dari

serial clock SCK. Selama transisi, DATA line harus stabil selama SCK

high. Untuk menghindari adanya signal contention, microcontroller hanya

diperbolehkan men-drive DATA low.

(Datasheet SHT75, 2009)

2.3.3 Mengirim Perintah

Untuk memulai proses pengiriman, perlu adanya suatu “transmission start”

agar dapat dilakukan. Metodenya adalah sbagai berikut :

Gambar 2.5. “transmission start” sequence

( Sumber : Datasheet SHT75)

DATA di-reset sehingga keadaanya low sementara SCK di-set menjadi

high, diikuti dengan kondisi low SCK kemudian DATA dan SCK di-set high.

Perintah berikutnya terdiri atas tiga bit alamat (hanya “000” yang tersedia)

dan lima bit command.

(Datasheet SHT75, 2009)

Page 26: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

26

Tabel 2.3. Daftar Command dari SHT75

( Sumber : Datasheet SHT75)

2.3.4 Konversi Output ke Nilai Fisik

Kelembaban (Relative Humidity)

Rumus yang dipakai untuk kompensasi ketidak linearan dari sensor

kelembaban ini adalah sebagai berikut :

RHlinear = c1 +c2 *SORH + SORH2 (2.1)

Tabel 2.4.. Koefisien Konversi Kelembaban

( Sumber : Datasheet SHT75)

Untuk kompensasi ketegantungan RH terhadap temperatur digunakan

rumus berikut:

RHtrue = (TºC-25)*(t1+t2*SORH)+ RHlinear (2.2)

Tabel 2.5. Koefisien Kompensasi Dari Temperatur

( Sumber : Datasheet SHT75 )

2.4 Dioda

Page 27: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

27

Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat yang

menyalurkan listrik ke satu arah, namun Dioda Zener dibuat sedemikian

rupa sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan

yang diberikan melampaui batas "tegangan rusak" (breakdown voltage) atau

"tegangan Zener".

Gambar 2.6. Simbol diode zener

(http://chip.web44.net)

2.5 Kapasitor

Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat

menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan

ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan

yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867).

Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator"

masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang

ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan

dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang

tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang

tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia

"condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman

Kondensator atau Spanyol Condensador.

Page 28: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

28

Gambar 2.7. Gambar dan simbol kapasitor

(http://2.bp.blogspot.com)

2.6 Transistor

Merupakan komponen elektronika yang terdiri dari tiga

lapisan semikonduktor. Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk:

a) Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC).

b) Sebagai penyearah .

c) Sebagai mixer .

d) Sebagai osilator.

e) Sebagai switch .

Gambar 2.8. Jenis-jenis transistor

(http://opensource.telkomspeedy.com)

Page 29: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

29

2.7 IC LM7805

Gambar 2.9. IC LM7805

(http://4.bp.blogspot.com)

7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan 5 volt, 7812 regulator

tegangan 12 volt dan seterusnya. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan

pembatas arus (current limiter) dan juga pembatas suhu (thermal shutdown).

Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja

sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang ter-regulasi dengan baik.

(http://workshop-robot.blogspot.com, 2009)

2.8 LCD 16 X 2

Gambar 2.10. LCD 16 X 2

Display LCD 2x16 berfungsi sebagai penampil nilai kuat

induksi medan elektromagnetik yang terukur oleh alat. LCD yang digunakan

pada alat ini mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut

sebagai LCD Character 2x16, dengan 16 pin konektor, yang didifinisikan

sebagai berikut:

Page 30: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

30

Tabel 2.6. Fungsi pin LCD

Fungsi dari masing – masing pin pada LCD adalah pin pertama dan kedua

merupakan pin untuk tegangan suplay sebesar 5 volt, untuk pin ketiga harus

ditambahkan resistor variabel 4K7 atau 5K ke pin ini sebagai pengatur kontras

tampilan yang diinginkan.

Pin keempat berfungsi untuk memasukkan input command atau input data,

jika ingin memasukkan input command maka pin 4 diberikan logic low (0), dan

jika ingin memasukkan input data maka pin 4 diberikan logic high (1).

Fungsi pin kelima untuk read atau write, jika diinginkan untuk membaca

karakter data atau status informasi dari register (read) maka harus diberi masukan

high (1), begitu pula sebaliknya untuk menuliskan karakter data (write) maka

harus diberi masukan low (0). Pada pin ini dapat dihubungkan ke ground bila

tidak diinginkan pembacaan dari LCD dan hanya dapat digunakan untuk

mentransfer data ke LCD.

Page 31: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

31

Pin keenam berfungsi sebagai enable, yaitu sebagai pengatur transfer

command atau karakter data ke dalam LCD. Untuk menulis ke dalam LCD data

ditransfer waktu terjadi perubahan dari high ke low, untuk membaca dari LCD

Dapat dilakukan ketika terjadi transisi perubahan dari low ke high.

Pin-pin dari nomor 7 sampai 14 merupakan data 8 bit yang dapat ditransfer

dalam 2 bentuk yaitu 1 kali 8 bit atau 2 kali 4 bit, pin-pin ini akan langsung

terhubung ke pin-pin mikrokontroler sebagai input/output. Untuk pin nomor 15-

16 berfungsi sebagai backlight

2.9 Komunikasi Serial

Sistem transmisi sinyal RS232 menggunakan level tegangan dengan

respek to sistem common (power ground). Tipe ini bagus untuk komunikasi data

secara satu-satu (point to point communications). RS232 port PC hanya

diperuntukan untuk satu alat (single device). Misal com1 digunakan untuk mouse

port sedangkan Com2 digunakan untuk modem. Syarat sinyal RS232 dapat

berfungsi adalah dengan hubungan ke ground antara PC dengan alat (commond

ground). Jarak maksimal jalur komunikasi sangat terbatas hanya 100/200 kaki

untuk komunikasi data secara asinkron dan hanya 50 kaki untuk komunikasi

sinkron. Kecepatan transfer data RS232 cukup rendah, kecepatan maksimal hanya

19200 bits/detik. RS232 pada PC mempunyai dua jenis konektor, yaitu konektor

dengan 25 Pin (DB25) dan konektor dengan 9 pin (DB9). Pada dasarnya hanya 3

pin yang terpakai, yaitu pin kirim, pin terima, dan ground.

Gambar 2.11. Konfigurasi pin MAX232

( Sumber : www.febat.com)

Page 32: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

32

Dalam setiap proses transfer data serial, RS232 memerlukan sebuah Data

Terminal Equipment (DTE) dan Data Communication Equipment (DCE) pada

masing-masing terminal. Pengiriman data dilakukan secara bit per bit. Kecepatan

transfer data harus sama antara pengirim dan penerima, jika tidak sama akan

terjadi overflow. Kecepatan transmisi transfer data sering disebut dengan

baudrate. Panjang data bit yang sering digunakan diantaranya adalah 4,5,6,7, dan

8 bit.

Pada komunikasi data serial pada dasarnya yang dikirimkan adalah

tegangan dan kemudian dibaca dalam bit. Besar level teganganya adalah antara -

25 volt sampai dengan +25volt. Untuk bit dengan logika 1 maka besar level

teganganya adalah antara

-3 volt sampai -25 volt, sedangkan untuk bit dengan logika 0 maka besar level

tegangannya antara +3 volt sampai +25 volt.

2.10 Perangkat Lunak Mikrokontroler AT89S51

Bahasa pemrograman yang digunakan untuk memprogram IC

Mikrokontroler AT89S51 adalah dengan menggunakan bahasa Assembly yang

biasanya disimpan dengan menggunakan ekstensi .ASM. Bahasa Assembly adalah

bahasa komputer yang kedudukannya di antara bahasa mesin (kumpulan kode

biner yang merupakan instruksi yang dapat dimengerti dan dijalankan oleh

komputer atau mikrokontroler) dan bahasa level tinggi (bahasa komputer yang

memakai kata-kata dan pernyataan yang mudah dimengerti oleh manusia),

misalnya bahasa C dan Pascal.

Mikrokontroler AT89S51 mempunyai beberapa instruksi, di antaranya

adalah :

a. Instruksi aritmatika

Instruksi aritmatika/ADD dapat dilaksanakan dengan 4 cara, yaitu :

ADD A,7FH pengalamatan langsung

ADD A@RO pengalamatan tak langsung

ADD A,R7 pengalamatan register

Page 33: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

33

ADD A,#35H pengalamatan immediate

Untuk aritmatika BCD (Binary Coded Decimal), ADD dan ADDC

harus diikuti dengan operasi DA A (Decimal Adjust) untuk meyakinkan

hasil dari BCD, dimana DA A akan merubah nomor binary menjadi

BCD.

b. Instruksi logika

Instruksi logika pada mikrokontroler AT89S51 memberikan operasi

boolean (AND, OR, EX-OR, dan NOT) dalam byte data. Semua

instruksi logika menggunakan akumulator pada pengoperasian pertama

dalam sebuah siklus mesin. Operasi logika dapat ditampilkan dalam

sebuah byte ruang memori internal data tanpda meninggalkan

akumulator.

c. Instruksi perputaran

Instruksi perputaran (RL A dan RR A) menggeser akumulator satu bit

ke arah kiri atau kanan. Untuk pergeseran ke kiri, MSB berputar ke arah

LSB, untuk pergeseran ke kanan LSB berutar ke arah posisi MSB.

Variasi RL A dan RR A adalah pergeseran 9-bit yang menggunkan

akumulator dan membawa pengikut ke dalam PSW. Instruksi SWAP A

mengubah posisi tinggi ke posisi rendah dengan menggunakan

akumulator.

d. Instruksi data transfer internal RAM

Instruksi ini memindahkan data dengan ruang memori internal yang

akan dilaksanakan pada satu atau dua siklus mesin. Format instruksi ini

adalah : MOV <tujuan> <sumber>

Menyediakan data untuk dipindahkan antar 2 internal RAM atau lokasi

SFR dengan keluaran melalui akumulator. Bagian atas 128 byte data

memori RAM hanya dapat diakses dengan pengalamatan langsung dan

SFR hanya dapat dikases dengan pengalamatan langsung.

e. Instruksi variabel boolean

Mikrokontroler AT89S51 memiliki sebuah prosesor boolean yang

lengkap (bit-tunggal). RAM internal mengandung 128 bit yang dapat

Page 34: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

34

dialamati dan ruang SFR dapat mendukung hingga 128 bit yang dapat

dialamati lainnya. Semua jalur port juga merupakan bit yang dapat

dialamati dan masing-masing dapat diperlakukan sebagai port bit

tunggal yang terpisah. Instruksi-instruksi yang mengakses bit-bit ini

tidak hanya di percabangan bersyarat saja, namun lengkap meliputi

instruksi-intruksi pemindahan data (mov), set, clear, komplemen, OR,

dan AND.

f. Instruksi lompatan bersyarat

Instruksi pengetesan bit akan dilewati jika alamat bit set (JC,JB,JBC)

atau jika alamat bit tidak diset (JNC dan JNB). Semua bit PSW adalah

pengalamatan langsung, jadi parity bit atau flag yang digunakan secara

umum dapat juga digunakan sebagai bit instruksi set.

g. Instruksi lompatan

Ada beberapa jenis variasi instruksi : SJMP, LJMP, dan AJMP. Instruksi

SJMP mempunyai ukuran 2 byte, instruksi LJMP mempunyai ukuran 3

byte dan instruksi AJMP mempunyai ukuran 2 byte.

Dalam melakukan pembuatan program pada mikrokontroler AT89S51, ada

beberapa jenis pengalamatan yang biasa digunakan, yaitu:

1. Mode Pengalamatan Langsung (Direct Addressing Mode)

Mode pengalamatan ini digunakan untuk menunjuk data yang berada di

suatu lokasi memori dengan cara menyebut lokasi (alamat) memori tempat

data tersebut berada, misalnya: MOV A, 50H. Instruksi ini menyatakan

bahwa data yang berada pada alamat 50H disalin ke akumulator A.

2. Mode Pengalamatan Segera (Immediate Addressing Mode)

Mode pengalamatan segera digunakan untuk pemindahan data konstan

atau menggunakan konstanta, yaitu data yang menyatu dengan instruksi.

Contoh dari instruksi ini adalah MOV A, #40H. Instruksi ini mempunyai

arti bahwa data sebesar 40H disalin ke akumulator A.

3. Mode Pengalamatan Tidak Langsung (Indirect Addressing Mode)

Mode pengalamatan ini digunakan untuk mengakses data yang berada

didalam memori namun lokasi memori tersebut tidak disebut secara

Page 35: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

35

langsung tetapi disimpan dulu ke register lain, contohnya: MOV A, @R0.

Instruksi ini menyatakan bahwa data yang tersimpan pada memori yang

alamat lokasinya tersimpan pada R0 disalin ke Akumulator A.

4. Mode Pengalamatan Register (Register Addresing Mode)

Mode pengalamatan ini digunakan untuk mengakses data dari register

sebagai tempat penyimpanan data yang praktis dan kerjanya sangat cepat,

misalnya MOV A, R0. instruksi ini mempunyai arti bahwa data dalam

register serba guna R0 disalin ke Akumulator A.

5. Mode Pengalamatan Kode Tidak Langsung (Code Indirect Addressing

Mode)

Mode pengalamatan ini digunakan untuk penyebutan data dalam

memori program yang dilakukan secara tidak langsung, misalnya instruksi

MOVC A, @A+DPTR. Instruksi ini mempunyai arti bahwa data yang

berada pada lokasi memori program yang beralamat di DPTR (Data

Pointer Register-2 Byte) ditambah dengan nilai yang tersimpan dalam

Akumulator A (1 byte).

( Agfianto Eko Putra, 2006)

2.11 Visual Basic

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa

pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang

dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari

pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose

Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic

merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai

macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi

Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer

yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP).

Page 36: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

36

BAB III

DESAIN DAN PERANCANGAN

3.1. Diagram Blok

Gambar 3.1 Blok Diagram Rangkaian pengukur suhu dan kelembaban

Pada blok pertama terdapat blok masukan. Dimana pada blok ini terdapat

sensor suhu sekaligus kelembaban yang menggunakan IC SHT75 sebagai

sensornya. Sensor ini dipilih karena memiliki banyak kelebihan, untuk

pengukuran suhu dan kelembaban hanya dibutuhkan satu sensor yang telah

terkalibrasi. Sedangkan mikrokontroller yang berfungsi sebagai otak dari sistem

pengukuran ini menggunakan AT89S51.

Pada blok yang terakhir terdapat blok keluaran. Pada blok ini terdapat

display LCD dan Komputer. LCD berfungsi sebagai display dari monitoring suhu

dan kelembaban. Sedangkan komputer berfungsi untuk menyimpan hasil

pembacaan suhu dan kelembaban dalam bentuk database. Selain meyimpan hasil

pengukuran komputer juga berfungsi untuk mengatur pengukuran dalam setiap

beberapa waktu sekali.

Masukan

Sensor SHT75

Mikrokontroller AT89S51

Keluaran

Display LCD

komputer

Page 37: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

37

Gambar 3.2. Rangkaian Secara Keseluruhan

3.2. Perancangan Hardware

3.2.1 Power Supply

Sumber tegangan dari mikrokontroler berasal dari travo 1A dengan

tegangan input AC 220 V dan output AC 12 V. Tegangan output AC 12 V ini

dihubungkan dengan dioda bridge dan kondensator agar menjadi tegangan DC 12

V. Untuk menghindari drop tegangan, diperlukan suatu kondensator yang akan

menyimpan sementara tegangan tersebut.

Sebelum masuk ke dalam rangkaian mikrokontroller, tegangan DC 12 V

diturunkan menjadi DC 5 V dengan menggunakan regulator tegangan 7805.

Untuk pengaman dari polaritas yang terbalik rangkaian ini dilengkapi sebuah

diode. Penggunaan kapasitor dimaksudkan untuk menyimpan tegangan sementara.

Page 38: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

38

Gambar 3.3 Rangkaian Power Supply Mikrokontroller

3.2.2 Sensor

Sensor yang digunakan adalah SHT75 buatan SENSIRION yang

menggunakan komunikasi 2-wire interface. Sensor ini memiliki dua fungsi, yaitu

sebagai sensor temperatur dan sensor kelembaban. Sensor ini memiliki tingkat

kepresisian yang baik sehingga layak digunakan dalam sistem pengukuran ini.

Pada sensor ini terdapat 4 buah pin yaitu VCC, GND, DATA, dan SCK.

Tabel 3.1 Nama Pin sensor SHT75

Page 39: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

39

Gambar 3.4 Rangkaian SHT75 dan mikrokontroler

3.2.3 mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler AT89S51 adalah bagian utama dan merupakan “otak”

dalam proses akuisisi data dari sensor. Dalam rangkaian ini mikrokontroler

digunakan sebagai kontrol input dan output saja.

Gambar 3.5 Rangkaian mikrokontroler AT89S51

Pada rangkaian, Pin 31 External Access Enable (EA) diset high (H).

Ini dilakukan karena mikrokontroller AT89S51 tidak menggunakan memori

Page 40: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

40

eksternal. Pin 18 dan 19 dihubungkan ke XTAL 11,0592 MHz dan kapasitor

33 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller AT89S51

dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan

reset (aktif tinggi). Pulsa transisi dari rendah ke tinggi akan me-reset

mikrokontroller ini. Pin 1 sampai 8 adalah Port 1. Pin 21 sampai 28 adalah Port 2.

Dan Pin 10 sampai 17 adalah Port 3. Pin 20 merupakan ground dihubungkan

dengan ground pada power supply. Pin 40 merupakan sumber tegangan positif

dihubungkan dengan + 5 volt dari power supply.

3.3.5 LCD 16 x 2

Untuk menampilkan hasil pembacaan temperatur dan kelembaban dari

sensor digunakan LCD (Liquid Crystal Display) dengan ukuran 16x2. Koneksi

LCD ke port mikrokontroler dapat dilihat pada gambar di baha ini.

Gambar 3.6 Rangkaian LCD dan mikrokontroler

Hasil perhitungan sensor SHT75 dengan mikrokontroler akan ditampilkan

pada LCD display ini. Nilai yang ditampilkan antara lain nilai temperatur dan

nilai kelembaban. Tampilan LCD ini memakai modus 4 bit sehingga pin yang

digunakan untuk transfer data adalah pin 11-14. Port yang digunakan untuk

mengirim data ke LCD adalah port 0. Selain itu untuk mengatur kecerahan LCD

ditambahkan Resisitor Variabel (VR).

Page 41: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

41

3.3.6 Rangkaian Max 232

Gambar 3.7 Rangkaian Komunikasi Serial

Selain memakai LCD 16x2 sebagai penampil, pada alat ini juga akan

menghasilkan hasil pengukuran suhu dan kelembaban yang dapat disimpan yang

ditampilkan pada komputer. Agar dapat berkomunikasi dari alat ke komputer

maka dibutuhkan suatu dekoder yaitu berupa IC MAX232. Pada IC MAX232 pin

11(T1in) dihubungkan dengan pin 11(TXD) di mikrokontroler, pin 12 (R1out)

dihubungkan dengan pin 10 (RXD). Kemudian untuk menghubungkan alat

dengan komputer diperlukan sebuah konektor yaitu DB9. Pin yang digunakan di

DB9 ini ada tiga yaitu pin 2, 3, dan 5. Pin 2 dihubungkan dengan pin 14 (T1out)

pada IC MAX232 , pin 3 dihubungkan dengan pin 13 (R1in) pada IC MAX232,

sedangkan pin 5 dihubungkan dengan ground.

Page 42: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

42

3.3 perancangan Software

3.3.1 perancangan program pada mikrokontroler

Perancangan software dalam pembuatan alat ukur suhu dan kelembaban

ini menggunakan compiler ASM_51. Pemrograman ini menggunakan bahasa

assembly dimana hasil compile program tersebut dalam ekstensi hex.

Gambar 3.8 Diagram Alir program utama

Page 43: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

43

3.3.2 bagian pendeklarasian

$mod51

;port 1 : LCD 4bit interface

rs bit p0.4

rw bit p0.5

en bit p0.6

lcd equ p0 ;d4-d7 bit p100-p0.3

sckl bit p1.0

dtl bit p1.3

csuhu equ 00000011b

chumi equ 00000101b

crst equ 00011110b

listing program diatas merupakan pendeklarasian pin pin dari LCD. Selain

pendeklarasian pin LCD program diatas juga mendeklarasikan pin dari sensor

SHT75. LCD ditempatkan pada port 0, rs dihubungkan dengan p0.4, rw

dihubungkan dengan p0.5 dan en dihubungkan dengan p0.4. kaki dari sensor yaitu

sck dihubungkan dengan port 1 sedangkan data dihubungkan dengan p1.3

cseg at 0h

jmp start

cseg (code segment) menandakan awal dari program, jmp ( lompat ke

alamat start)

org 23h (origin, alamat interupsi serial)

jb ti,xser (jika ti (transmit interflect)=1 lompat ke xser,0

kebawah

jnb ri,$ (jum if not bit) jika ri=0

mov a,sbuf ( serial bufer)

cjne a,#255,xser (compire jump not equal)

call ukur

Page 44: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

44

call hitung

call kirim

clr tr0

xser: reti (ritern from interupt)

program diatas merupakan procedure untuk menerima dan mengirim data

ke sensor, org 23h merupakan alamat interupt yang berada di mikrokontroler,

xser (alamat selesai ), ti (transmit interflect). Data akan diterima dan disimpan

sementara di sbuf kemudian dicopy di a untuk diproses selanjutnya. Jika a =255

akan siap untuk menerima data sensor dan jika a ≠255 maka lompat ke xser, xser

adalah selesai dari interupsi.

start: mov tmod,#21h ;timer 0 mode 1, timer 1 mode 2

mov th1,#0fdh ;9600 bps

setb tr1

mov scon,#50h ;serial mode 1

setb ea ;enable interupt

setb et0 ;timer0

setb es ;serial

call d11ms ;tunggu sht siap

call rst11x ;reset sth11x

call d11ms ;tunggu > 11ms

call initlcd ;initialaisasi LCD

call line1 ;baris 1

mov dptr,#tb1 ;temperatur

call ctkrom

call line2 ;baris 2

mov dptr,#tb2 ;kelembaban

call ctkrom

Page 45: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

45

mov dtime,#20

setb tr0

jmp $

listing program diatas merupakan inisiasi dari timer,serial dan reset sensor

dan merupakan program utama untuk membaca sensor sht75

kirim: clr ti (memulai pengiriman data)

mov sbuf,temp

jnb ti,$

clr ti

mov sbuf,hum

jnb ti,$

clr ti

ret

program diatas merupakan procedure untuk mengirim data ke sensor

melalui port serial, clr ti menandakan transmit interflect dikosongkan agar dapat

diisi data yang dikirim, kemudian data disalin ke sbuf (serial buffer) yaitu berupa

data temperatur. Jika ti bernilai 0 maka lompat di jnb. ti dinolkan agar dapat

menerima data pengukuran lagi yaitu data humidity.

3.3.3 Perancangan program pada antar muka komputer

Pemrograman antarmuka komputer menggunakan software Visual Basic

6.0. Tampilan antarmuka dibuat dengan konsep user friendly yang akan

memudahkan pengguna dalam pengoperasian sistem.

Page 46: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

46

Gambar 3.9 Tampilan antar muka sistem monitoring kelembaban dan suhu

Pada perancangan diatas terdiri dari frame sampling, frame Aktual

Value, DataGrid, dan 3 buah CommandButton. Frame sampling berisi setting

waktu menit dan detik. Setting waktu ini digunakan untuk mengatur selang waktu

perubahan pengukuran suhu dan kelembaban. Sedangkan rate berfungsi untuk

mengetahui proses pengukuran. Apabila Rate ini berubah-ubah warna antara biru

dan kuning maka proses perubahan pengukuran sedang terjadi.

Frame Actual Value berisi nilai pengukuran temperatur dan kelembaban.

Nilai temperatur ditunjukan dengan °C sedangkan kelembaban ditunjukan dengan

%. Tombol Run berfungsi untuk memulai proses pengukuran, apabila tombol ini

ditekan akan berubah menjadi STOP yang sekaligus berfungsi untuk

menghentikan proses pengukuran. Tombol Data baru berfungsi untuk menghapus

tabel hasil pengukuran sebelumnya sedangkan tombol cetak berfungsi untuk

mencetak hasil pengukurun yang terdapat di tabel untuk disimpan atau diprint.

Page 47: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

47

Private Sub Form_Load()

Timer1.Enabled = False

MSComm1.PortOpen = True

Text1(0).Text = 99 - VScroll2.Value

Text1(1).Text = 59 - VScroll1.Value

Text2(0).Text = ""

Text2(1).Text = ""

VScroll1.Max = 58

VScroll1.Min = 0

VScroll2.Max = 99

VScroll2.Min = 0

VScroll1.Value = 58

VScroll2.Value = 99

Label1(5).Caption = Chr(176) & "C"

End Sub

Kode-kode program diatas akan melakukan aksi sebagai berikut :

Timer pertama kali diset false/mati kemudian port Mscom dibuka agar

bisa berkomunikasi. Text1(0) menunjukan sampling menit dimana dapat diset

manual dengan batas maksimal 99. Text1(1) menunjukan sampling detik dimana

dapat diset manual dengan batas maksimal 59. Text2(0) dan text2(1) menunjukan

nilai actual value, dan saat pertama kali dijalankan bernilai kosong.

Private Sub Command1_Click() 'Run/Stop

Timer1.Interval = (Val(Text1(0).Text) * 60 + Val(Text1(1).Text)) * 1000

If Timer1.Enabled = False Then

Timer1.Enabled = True

Command1.Caption = "Stop"

Command2.Enabled = False

Command3.Enabled = False

Else

Timer1.Enabled = False

Page 48: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

48

Command1.Caption = "Run"

Command2.Enabled = True

Command3.Enabled = True

End If

End Sub

Listing program diatas digunakan untuk menjalankan program. Interval timer

diambil dari value text1(0) dikalikan 60 kemudian ditambah dengan value text1(1)

kali 1000. Button run akan berubah menjadi STOP sedangkan button DATA

BARU dan button Cetak tidak aktif. Apabila timernya bernilai false maka button

STOP akan menjadi RUN dan button DATA BARU dan button CETAK aktif.

Private Sub MSComm1_OnComm()

xx = MSComm1.Input

On Error GoTo errhand

Text2(0).Text = Asc(Left(xx, 1))

Text2(1).Text = Asc(Right(xx, 1))

With Adodc1.Recordset

.AddNew

!tanggal = Date

!jam = Time

!suhu = Val(Text2(0).Text)

!humid = Val(Text2(1).Text)

.Update

End With

Adodc1.Recordset.Requery

Adodc1.Recordset.MoveLast

errhand:

Exit Sub

End Sub

Page 49: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

49

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS

4.1 Penjelasan Dan Pengoperasian Alat

Gambar 4.1 Tampilan Aplikasi monitoring suhu dan kelembaban

Gambar 4.1 merupakan tampilan aplikasi monitoring suhu dan

kelembaban pada komputer yang dibuat pada program visual basic, dan

aplikasi ini dilengkapi dengan database data report. Pada pengolahan

mikrokontroler menghasilkan dua macam data yaitu kelembaban dan suhu yang

ditampilkan pada aplikasi monitoring. Kedua data ini akan disimpan pada

database, yang kemudian diproses untuk dihitung nilainya dan ditampilkan

kembali pada tabel monitoring. Aplikasi ini dapat digunakan untuk berkali–kali

percobaan, dan kemudian hasil dari percobaan– percobaan tersebut dapat dicetak.

Pengoperasian alat dilakukan dengan menekan tombol Run terlebih

dahulu, sehingga pengukuran suhu dan kelembaban akan berjalan secara otomatis.

Page 50: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

50

Untuk mengetahui perubahan nilai pengukuran suhu dan kelembaban dapat diatur

selang waktu yang dibutuhkan pada bagian sampling. Pengukuran akan berhenti

apabila tombol STOP ditekan dan hasil pengukuran akan ditampilkan pada bagian

tabel yang isinya antara lain tanggal, jam, suhu dan kelembaban. Untuk mencetak

hasil pengukuran tekan tombol cetak, sedangkan tombol Data Baru digunakan

untuk menghapus atau membersihkan data hasil pengukuran lama yang berada

ditabel.

4.2 Pengujian Alat

Awal pengujian dilakukan dengan menghubungkan konektor DB9 ke port

serial Komputer COM1. Kabel yang digunakan untuk komunikasi serial ini

menggunakan kabel komputer dengan panjang kabel 1 meter. Sebelum dijalankan

pada Device Manager bagian Ports disetting untuk nilai Bits per second 9600,

nilai Data bits 8, dan nilai Stop bits 1. Selanjutnya untuk setting Comport Number

pada bagian advanced Setting pilih Com1 kemudian klik OK.

Gambar 4.2 setting Baudrate

Page 51: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

51

Gambar 4.3 Setting ComPort

Setelah selesai Setting Com port Number selanjutnya program tampilan

antarmuka Visual Basic dijalankan. Apabila port yang dipilih tidak sesuai maka

akan muncul peringatan “invalid Port!”. Baudrate diset pada 9600 sesuai dengan

baudrate mikrokontroler.

Pengujian alat secara keseluruhan berjalan dengan baik, kemudian

selanjutnya pengujian terhadap sistem secara keseluruhan untuk melakukan

monitoring suhu dan kelembaban serta melakukan perekaman data. Pengujian

dilakukan dirumah bagian ruang tamu, sampling atau interval waktu diset pada 1

menit. Pilihan ini akan membuat data yang masuk akan disimpan di database dan

ditampilkan ditabel tiap interval 1 menit. Apabila tombol Run dijalankan maka

proses pengukuran akan berjalan dengan ditandai warna Rate akan berubah atau

berkedip-kedip biru kuning. Hasil pengukuran akan ditampilkan seperti gambar

dibawah ini:

Page 52: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

52

Gambar 4.4 Tampilan Pengukuran

Data suhu dan kelembaban hasil bacaan sensor ditampilkan dengan angka

dengan satuan °C dan %. Data yang ditampilkan pada Frame Actual Value akan

berubah setiap menit. Hal ini karena mikrokontroler diset untuk meminta data

bacaan dari sensor dan mengirimkanya ke port serial dengan jeda waktu 1 menit

pada setiap loop-nya. Nilai suhu dan kelembaban yang ditampilkan merupakan

nilai actual pada saat itu.

Data suhu dan kelembaban yang masuk ke port serial akan ditampilkan

pada properti Text1 dan Text2 kemudian disimpan dalam file data.mdb. data juga

akan ditampilkan pada Datagrid dalam bentuk tabel. Tabel yang ditampilkan pada

datagrid dapat disimpan dalam database bawaan visual basic. Sebelumnya

tombol STOP harus ditekan terlebih dahulu untuk dapat mengaktifkan tombol

tombol cetak. Setelah menekan tombol cetak maka akan muncul kotak save as

untuk member nama file dan menentukan lokasi penyimpanan file. File yang

disimpan akan memiliki ekstensi *.html atau *.txt.

Page 53: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

53

Data yang disimpan pada database dapat dihapus dengan menggunakan

tombol Data Baru. Tombol ini akan menghapus data record pada tampilan

Datagrid.

Dalam pengujian yang dilakukan, alat ditempatkan didalam dan diluar

ruangan. Kesatuan alat ditempatkan pada ruang yang terbuka untuk mengukur

suhu dan kelembaban pada aliran udara bebas. Dengan pengujian ini data yang

terukur akan mewakili perbandingan nilai suhu dan kelembaban udara.

4.3 Hasil pengujian

Tabel 4.1 Data hasil pengujian sistem didalam ruangan

Tanggal Jam Suhu Kelembaban

24/06/2010 15:02:09 31 70

24/06/2010 15:03:09 31 70

24/06/2010 15:04:09 32 85

24/06/2010 15:05:09 31 71

24/06/2010 15:06:10 31 70

24/06/2010 15:07:10 31 70

24/06/2010 15:08:10 31 71

24/06/2010 15:09:10 31 70

24/06/2010 15:10:31 31 71

24/06/2010 15:11:31 31 70

24/06/2010 15:12:31 31 71

Page 54: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

54

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian dan pengukuran dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sistem yang telah dibuat dapat melakukan pengukuran suhu dan

kelembaban relatif secara periodik, data pengukuran dikirimkan ke

komputer melalui port serial dan ditampilkan dalam bentuk tabel dengan

tampilan antarmuka menggunakan Visual Basic dan perekaman data

menggunakan tabel data Report.

2. Program perekaman data dengan data report dapat menyimpan data yang

dikirimkan dari port serial dengan penomoran sesuai dengan urutan waktu

terjadinya interupsi penerimaan data port serial.

3. Komunikasi data serial antara mikrokontroler dengan komputer dibuat

menggunakan IC MAX232 sebagai antarmuka dengan panjang kabel

sampai dengan 1 meter tanpa terjadi error.

4. Keseluruhan sistem sudah berjalan dengan baik seperti konsep yang sudah

dibuat.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap alat, maka untuk

pengembangan selanjutnya penulis menyarankan agar:

1. Melakukan proses kalibrasi terhadap sensor yang digunakan sehingga hasil

pengukuran sensor dapat dibuktikan keakuratannya.

2. Menggunakan komunikasi nirkabel (wireless) untuk komunikasi

antara alat dengan komputer sehingga penempatan / seting alat tidak

lagi terbatas pada seberapa panjang kabel yang digunakan.

3. Mengembangkan sistem agar dapat terkoneksi dengan jaringan baik secara

Local Area Network (LAN), intranet, maupun jaringan internet sehingga

hasil proses monitoring dapat diakses secara luas.

Page 55: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

55

DAFTAR PUSTAKA

Agfianto, Eko P. 2006. Belajar Mikrokontrolller AT89C51/52/55 Teori Dan

Aplikasi Edisi 2.Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Sensirion. SHT71/SHT75 Humidity & temperature sensor. April 2009.

<http://www.sensirion.com/en/download/humiditysensor/sht75.pdf>

Diakses pada tanggal 24 april 2010 jam 10:04 AM

Nugroho, budi, 2003, Pengantar mikroprosesor/ Mikrokontroler, Akademi

Teknologi Warga, Surakarta

Http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/02/capasitor.html Diakses pada

tanggal 29 mei 2010 jam 08:50 PM

Kanginan, Marthen. 2000. FISIKA 2000 JILID 2A. Jakarta: Penerbit Erlangga

Http://www.deptan.go.id/

Http://chip.web44.net/simbol_diode.jpg Diakses pada tanggal 29 mei 2010 jam

08:50 PM

Http://opensource.telkomspeedy.com/jenis-jenis-transistor/transistor.jpg Diakses

pada tanggal 29 mei 2010 jam 08:50 PM

Http://4.bp.blogspot.com/IC_LM7805.jpg Diakses pada tanggal 29 mei 2010 jam

08:50 PM

Http://www.febat.com/pin-pin-max232/max232.jpg Diakses pada tanggal 29 mei

2010 jam 08:50 PM

Http://depokinstruments.files.wordpress.com/2007/09/at89s51.jpg Diakses pada

tanggal 25 juli 2010 jam 08:20 PM

Page 56: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

56

Lampiran 1 Script assembly mokrokontroller ;Pengukur suhu dan kelembaban dengan SHT75X ;SHT11X (Temperature & Humidity sensor) ;humidity = sensor * 0.04 (12 bit) = sensor / 25 ;temperatur = sensor * 0.01 - 40 (14 bit) = sensor / 100 $mod51 ;port 1 : LCD 4bit interface Rs bit p0.4 Rw bit p0.5 En bit p0.6 Lcd equ p0 ;d4-d7 bit p100-p0.3 Sckl bit p1.0 Dtl bit p1.3 Csuhu equ 00000011b Chumi equ 00000101b Crst equ 00011110b Dseg at 40h hasil0 : ds 1 hasil1 : ds 1 temp : ds 1 temp0 : ds 1 temp1 : ds 1 hum : ds 1 hum0 : ds 1 hum1 : ds 1 dtime : ds 1 ;awal program ;------------------ cseg at 0h jmp start ;timer 0 interupt ;---------------- mov th0,#high(-50000) (timer nol diset 50 mili detik) mov tl0,#low(-50000) (timer nol diset 50 milidetik) djnz dtime,xtim0 mov dtime,#20 call ukur call hitung call kirim xtim0: reti

Page 57: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

57

;Serial interrupt ;--------------- org 23h jb ti,xser jnb ri,$ mov a,sbuf clr ri cjne a,#255,xser call ukur call hitung call kirim clr tr0 xser: reti ;seting timer,serial & rst sht11 ;------------------------ start: mov tmod,#21h ;timer 0 mode 1 (16 bit), timer 1 mode 2 mov th1,#0fdh ;9600 bps setb tr1 mov scon,#50h ;serial mode 1 (serial control mov ip,#10h ;serial high setb ea ;enable interupt setb et0 ;timer0 setb es ;serial call d11ms ;tunggu sht siap call rst11x ;reset sth11x call d11ms ;tunggu > 11ms call initlcd ;initialisasi LCD call line1 ;baris 1 mov dptr,#tb1 ;temperatur call ctkrom call line2 ;baris 2 mov dptr,#tb2 ;kelembaban call ctkrom mov dtime,#20 setb tr0 jmp $ ;=========== ;SUB PROGRAM ;=========== ;Kirim serial ;------------ kirim: clr ti mov sbuf,temp

Page 58: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

58

jnb ti,$ clr ti mov sbuf,hum jnb ti,$ clr ti mov sbuf,#255 jnb ti,$ clr ti ret ;Hitung Hum, Temp dan Coun ke display ;------------------------------------ hitung: mov operand,hum0 ;hitung humidity mov operand+1,hum1 mov pembagi,#25 ;konstanta humidity (0.04) mov pembagi+1,#0 call pembagian mov a,hasilbagi ;konversi ke dseimal clr c subb a,#4 ;konstanta pengurang 4 cjne a,#100,$+3 jc betul mov a,#99 betul: mov hum,a mov b,#10 div ab push acc mov a,#12 call line2a pop acc add a,#30h (merubah ke kode sci,ditambah 30 h) call cetak mov a,b add a,#30h call cetak mov operand,temp0 ;hitung temperatur mov operand+1,temp1 mov pembagi,#100 ;konstanta temp (0.01) mov pembagi+1,#0 call pembagian mov a,hasilbagi clr c subb a,#40 ;konstanta pengurang temp (40) cjne a,#100,$+3 jc betul1 mov a,#99

Page 59: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

59

betul1: mov temp,a mov b,#10 div ab push acc mov a,#12 ;kolom ke 11 call line1a pop acc add a,#30h call cetak mov a,b add a,#30h call cetak ret ;mengukur suhu dan kelembaban ;============================ ukur: mov a,#csuhu ;ukur suhu call cmd mov temp0,hasil0 ;simpan suhu mov temp1,hasil1 mov a,#chumi ;ukur humidity call cmd mov hum0,hasil0 ;simpan humidity mov hum1,hasil1 ret ;reset sth11x ;------------- rst11x: mov a,#crst ;reset sht 11x lrst11: call cmd ret ;send command sth11x (a=command) ;------------------------------- cmd: setb sckl ;start clk 1 nop nop nop nop clr dtl ;data 0 nop nop nop nop clr sckl ;clk 0 nop

Page 60: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

60

nop nop nop setb sckl ;clk 1 nop nop nop nop setb dtl ;data 1 nop nop nop nop clr sckl ;clk 0 nop nop nop nop ;end start mov b,#8 ;command = 8 bit pada acc lcmd: rlc a ;cary <-- cmd bit (msb first) mov dtl,c ;data line <-- cary call clock ;clock djnz b,lcmd ;ulang 8x setb dtl ;idle dtl=1 jb dtl,$ ;tunggu ack sht call clock rlc a cjne a,#crst,ljtz ;cmd=crst ret ;exit ljtz: jb dtl,ljtz ;$ ;tunggu pengukuran selesai nop nop nop call baca ;ambil byte atas mov hasil1,a call ack call baca ;ambil byte bawah mov hasil0,a call ack ;skip akcnowledge call clock setb sckl ret ;clock pulsa ;----------- clock: setb sckl ;clock high

Page 61: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

61

nop nop nop nop nop clr sckl ;clock Low nop nop ret ;baca hasil pengukuran per 8 bit ;------------------------------- baca: mov b,#8 lbaca: mov c,dtl ;data line --> cary rlc a ;simpan ke acc call clock ;sebanyak 8 bit djnz b,lbaca ret ;Acknowledge ;----------- ack: clr dtl nop nop nop nop call clock nop nop nop nop setb dtl ret ;delay > 11 ms ;----------- d11ms: mov r7,#25 ;25 * 500 = 12,5 ms dl1: mov r6,#0 djnz r6,$ djnz r7,dl1 ret ;delay 330 ms ;------------ dl330: mov r3,#25 td1: call d11ms djnz r3,td1 ret

Page 62: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

62

;initialisasi LCD 4 bit interface initlcd:mov r6,#250 ;wait 25ms dl2: call d100 djnz r6,dl2 mov lcd,#43h CALL clk mov r6,#41 ;4,1 ms dl3: call d100 djnz r6,dl3 mov lcd,#43h CALL clk dl4: call d100 ;100 uS mov lcd,#43h CALL clk call d100 mov lcd,#42h CALL clk call d100 mov lcd,#42h CALL clk mov lcd,#48h ;4bit, 2baris, 5x8 CALL clk call d100 mov lcd,#40h ;display on CALL clk mov lcd,#4Ch ;cursor off CALL clk call d100 mov lcd,#40h ;display clear CALL clk mov lcd,#41h CALL clk mov r6,#16 dl16: call d100 ;wait 1.6 ms djnz r6,dl16 ret ;Set cursor pada LCD baris 1 line1: mov lcd,#48h call clk mov lcd,#40h call clk call d100 ret line1a: mov lcd,#48h call clk

Page 63: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

63

add a,#40h mov lcd,a ;kolom ke a call clk call d100 ret ;Set cursor pada LCD baris 2 line2: mov lcd,#4ch call clk mov lcd,#40h call clk call d100 ret line2a: mov lcd,#4ch call clk add a,#40h mov lcd,a ;kolom ke a call clk call d100 ret ;cetak data dari rom ctkrom: mov a,#0 movc a,@a+dptr ;ambil data dari rom cjne a,#13,ljt1 ;jika 13, data habis ret ljt1: call cetak ;cetak inc dptr ;data berikutnya jmp ctkrom ;cetak data dari ram ctkram:mov a,@r0 ;ambil data daari ram cjne a,#13,ljt2 ;13, data habis ret ljt2: call cetak ;cetak inc r0 ;data berikutnya jmp ctkram ;Cetak ke lcd cetak: push b mov b,a ;simpan a swap a ljt: anl a,#0fh ;ambil high nible orl a,#060h ;rs=1, rw=0,en=1 ,0 = a mov lcd,a ;kirim ke lcd call clk ;aktifkan enable

Page 64: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

64

mov a,b ; swap a ;siapkan low nible anl a,#0fh ;ambil low nible orl a,#060h mov lcd,a call clk call d100 ;wait 100uS pop b ret ;clock enable clk: clr en ;enable = 0 nop nop setb en ;enable = 1 RET ;delay 100uS d100: mov r7,#50 djnz r7,$ ret tb1: db 'Temperatur: XX',0dfh,'C',13 tb2: db 'Kelembaban: xx %',13 ;16 Bit Arithmatic routine ;========================= $include(arith51.asm)

Page 65: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

65

;***************************************** ;***** Multi Byte Arithmatic routine ***** ;***************************************** $mod51 DSEG SizeX equ 2 ;32 bit! 'menunjukan perkalian aritmatik 2byte/16 bit ;***** Byte Ordering : LS Byte .... MS Byte Operand: DS SizeX 'bilangan yang akan dioperasikan Pembagi: DS SizeX HasilBagi: DS SizeX SisaBagi: DS SizeX Pengali EQU Pembagi HasilKali EQU HasilBagi CSEG ; ; ***** Multi Byte divider ; Pembagian: MOV R0,#HasilBagi ACALL HapusNilai MOV R0,#SisaBagi ACALL HapusNilai ; MOV R3,#SizeX*8 LoopPembagian: CLR C MOV R0,#Operand ACALL GeserKiri1X MOV R0,#SisaBagi ACALL GeserKiri1X ; MOV R0,#SisaBagi MOV R1,#Pembagi ACALL Perbandingan ;SisaBagi-Pembagi? JC JanganDikurangi ;SisaBagi<Pembagi, skip! ; MOV R0,#SisaBagi MOV R1,#Pembagi ACALL Pengurangan ;SisaBagi:=SisaBagi-Pembagi JanganDikurangi: CPL C MOV R0,#HasilBagi ;Simpan hasil

Page 66: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

66

ACALL GeserKiri1X DJNZ R3,LoopPembagian RET GeserKiri1X: MOV R2,#SizeX LeftShift: MOV A,@R0 RLC A MOV @R0,A INC R0 DJNZ R2,LeftShift RET ; ; ***** Multi Byte Multiplier ; Perkalian: MOV R0,#HasilKali ACALL HapusNilai ; MOV R3,#SizeX*8 LoopPerkalian: CLR C MOV R0,#Pengali+SizeX-1 MOV R2,#SizeX GeserKanan: MOV A,@R0 RRC A MOV @R0,A DEC R0 DJNZ R2,GeserKanan JNC JanganDitambah MOV R0,#HasilKali MOV R1,#Operand ACALL Penambahan JanganDitambah: CLR C MOV R0,#Operand ACALL GeserKiri1X DJNZ R3,LoopPerkalian RET ; ; ***** Multi Byte Adder ;

Page 67: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

67

Penambahan: CLR C MOV R2,#SizeX LoopPenambahan: MOV A,@R0 ADDC A,@R1 MOV @R0,A INC R0 INC R1 DJNZ R2,LoopPenambahan RET ; ; ***** Multi Byte Comparator ; Perbandingan: CLR C MOV R2,#SizeX LoopPerbandingan: MOV A,@R0 SUBB A,@R1 INC R1 INC R0 DJNZ R2,LoopPerbandingan RET ; ; ***** Multi Byte Substractor ; Pengurangan: CLR C MOV R2,#SizeX LoopPengurangan: MOV A,@R0 SUBB A,@R1 MOV @R0,A INC R0 INC R1 DJNZ R2,LoopPengurangan RET ; ; ***** Multi Byte Eraser ; HapusNilai: MOV R2,#SizeX LoopHapus: MOV @R0,#0 INC R0

Page 68: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

68

DJNZ R2,LoopHapus RET ; ; ***** Multi Byte Copier ; Copy: MOV R2,#SizeX LoopCopy: MOV A,@R0 MOV @R1,A INC R0 INC R1 DJNZ R2,LoopCopy RET end

Page 69: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

69

Lampiran 2 Script Visual Basic Dim yy As String Private Sub Adodc1_MoveComplete(ByVal adReason As ADODB.EventReasonEnum, ByVal pError As ADODB.Error, adStatus As ADODB.EventStatusEnum, ByVal pRecordset As ADODB.Recordset) Adodc1.Caption = "Data Suhu dan Kelembaban " & Adodc1.Recordset.AbsolutePosition & "/" & Adodc1.Recordset.RecordCount End Sub Private Sub Command1_Click() 'Run/Stop Timer1.Interval = (Val(Text1(0).Text) * 60 + Val(Text1(1).Text)) * 1000 If Timer1.Enabled = False Then Timer1.Enabled = True Command1.Caption = "Stop" Command2.Enabled = False Command3.Enabled = False Else Timer1.Enabled = False Command1.Caption = "Run" Command2.Enabled = True Command3.Enabled = True End If End Sub Private Sub Command2_Click() 'data baru Adodc1.Recordset.MoveFirst Do While Not Adodc1.Recordset.EOF Adodc1.Recordset.Delete 'Adodc1.Refresh Adodc1.Recordset.MoveNext Loop Adodc1.Recordset.Requery End Sub Private Sub Command3_Click() 'cetak Form1.Enabled = False DataEnvironment1.rsCommand1.Open DataEnvironment1.rsCommand1.Requery DataReport1.Show End Sub Private Sub Form_Load() Timer1.Enabled = False MSComm1.PortOpen = True

Page 70: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

70

Text1(0).Text = 99 - VScroll2.Value Text1(1).Text = 59 - VScroll1.Value Text2(0).Text = "" Text2(1).Text = "" VScroll1.Max = 58 VScroll1.Min = 0 VScroll2.Max = 99 VScroll2.Min = 0 VScroll1.Value = 58 VScroll2.Value = 99 Label1(5).Caption = Chr(176) & "C" End Sub Private Sub Form_QueryUnload(Cancel As Integer, UnloadMode As Integer) MSComm1.PortOpen = False End Sub Private Sub MSComm1_OnComm() On Error GoTo errhand xx = MSComm1.Input If Asc(xx) = 255 Then Text2(0).Text = Asc(Left(yy, 1)) Text2(1).Text = Asc(Right(yy, 1)) yy = "" With Adodc1.Recordset .AddNew !tanggal = Date !jam = Time !suhu = Val(Text2(0).Text) !humid = Val(Text2(1).Text) .Update End With Adodc1.Recordset.Requery Adodc1.Recordset.MoveLast Else yy = yy & xx End If errhand: Exit Sub End Sub Private Sub Timer1_Timer() MSComm1.Output = Chr(255) Shape1.FillColor = vbYellow xx = Timer

Page 71: SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG …/Sistem... · SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU RUANG BERBASIS ... Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat ... Penghubung alat

71

Do While xx + 0.1 > Timer DoEvents Loop Shape1.FillColor = vbBlue End Sub Private Sub VScroll1_Change() Text1(1).Text = 59 - VScroll1.Value End Sub Private Sub VScroll1_Scroll() 'Print VScroll1.Value End Sub Private Sub VScroll2_Change() Text1(0).Text = 99 - VScroll2.Value If VScroll2.Value < 99 Then VScroll1.Max = 59 Else VScroll1.Max = 58 End If End Sub