Sistem Manajemen Gudang 2

36
Sistem Manajemen Gudang Sistem adalah kumpulan interaksi dari sub sistem, dan Manajemen adalah ilmu mengelola sumber daya, sedangkan Gudang adalah tempat penyimpanan barang sementara. Secara ringkas sistem manajemen gudang mengandung pemahaman : pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas penyimpanan barang sementara. Apa saja aktifitas penyimpanan barang itu? Penerimaan dari pemasok, handling barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah garis besar dari aktifitas penyimpanan. Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang. Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana : 1. Administrasi. 2. Penerimaan barang. 3. Penyimpanan barang. 4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju. 5. Pengeluaran barang. Aktifitas ini saling terkait, dan secara personalia harus dikepalai oleh satu orang, semisal Kepala bagian, Supervisor atau semacamnya. Tiap kepala bagian diharuskan menguasai pengendalian pada bagiannya, pengendalian yang harus dilakukan : 1. Pengendalian Operasional 2. Pengendalian Biaya 3. Pengendalian Personalia Operasional, Biaya dan Personalia saling berkaitan. Menurut kami penguasaan mendalam dan kontrol ketat pada ketiga bagian itu akan melahirkan kondisi yang sehat bagi gudang, ketiga bagian ini perlu terus dikembangkan. Misalnya Pengendalian Personalia, jangan hanya puas dengan kondisi saat ini, jika dapat upgrade lah kemampuan anak buah dengan berbagai hal kreatif. Kepala bagian juga secara rutin

description

Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang.

Transcript of Sistem Manajemen Gudang 2

Page 1: Sistem Manajemen Gudang 2

Sistem Manajemen GudangSistem adalah kumpulan interaksi dari sub sistem, dan Manajemen adalah

ilmu mengelola sumber daya, sedangkan Gudang adalah tempat penyimpanan

barang sementara. Secara ringkas sistem manajemen gudang mengandung

pemahaman : pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas

penyimpanan barang sementara. Apa saja aktifitas penyimpanan barang itu?

Penerimaan dari pemasok, handling barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah

garis besar dari aktifitas penyimpanan.

Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan

saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada

perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi

pada barang, yang ada adalah aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke

tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang.

Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana :

1.                  Administrasi.

2.                  Penerimaan barang.

3.                  Penyimpanan barang.

4.                  Pengepakan barang ke tempat yang dituju.

5.                  Pengeluaran barang.

Aktifitas ini saling terkait, dan secara personalia harus dikepalai oleh satu

orang, semisal Kepala bagian, Supervisor atau semacamnya. Tiap kepala bagian

diharuskan menguasai pengendalian pada bagiannya, pengendalian yang harus

dilakukan :

1.                  Pengendalian Operasional

2.                  Pengendalian Biaya

3.                  Pengendalian Personalia

Operasional, Biaya dan Personalia saling berkaitan. Menurut kami

penguasaan mendalam dan kontrol ketat pada ketiga bagian itu akan melahirkan

kondisi yang sehat bagi gudang, ketiga bagian ini perlu terus dikembangkan.

Misalnya Pengendalian Personalia, jangan hanya puas dengan kondisi saat ini, jika

dapat upgrade lah kemampuan anak buah dengan berbagai hal kreatif. Kepala

bagian juga secara rutin berkomunikasi dalam satu forum besar, semisal briefing

pagi, atau briefing target2 dan kesalahan-kesalahan yang masih ada. Menurut kami

juga tidak ada satu sistem kerja yang sempurna, selalu ada yang lebih baik.

Setiap bagian dalam gudang akan kami bahas pada kesempatan berikut.

Meninjau secara umum sistem manajemen gudang sangat menarik bagi orang yang

berkecimpung di dalamnya, mengapa? Paling tidak ada beberapa alasan :

Page 2: Sistem Manajemen Gudang 2

1.      Dalam lingkup gudang SDM yang dihadapi level pekerja kasar dan sulit diatur,

sehingga diperlukan sebuah pendekatan yang personal dan unik dibandingkan

kantoran.

2.      Variabel yang ada sulit dikendalikan, sehingga kapasitas perlu diperbesar setiap

hari dalam menangani masalah.

3.      Gudang sebagai pusat logistik namun tidak memberi nilai tambah secara langsung,

sehingga prestasi kerja tidak begitu Nampak. Jadi sesempurnanya sebuah gudang,

memang begitulah seharusnya dan bukan sebuah prestasi. Misal, biaya gudang

harus di bawah 5%, sangat sulit, tetapi ketika kita mencapainya tidak ada prestasi

tersendiri, lumrah. Beda dengan Sales yang bisa sekreatif mungkin memainkan

angka-angka.

4.      Barang rusak dan hilang nilainya tinggi jika tidak ada pengendalian-pengendalian

yang di manajer secara professional.

II.               Perencanaan Gudang

1.      Mempersiapkan Rencana :

1.1.   Apakah ada potensi ? Dimana terdapatnya potensi tersebut ?

1.2.   sumber daya apakah yang akan kita kerahkan untuk potensi tersebut ?

1.3.   Apa yang harus kita capai, sebatas waktu yang tersedia .

2.      Langkah-Langkah

2.1.         Perencanaan

2.2.         Tentukan dengan Jelas Apa dan Siapa

2.3.         Menjamin Kemampuan & Sumber Daya

2.4.         Merinci Sasaran

2.5.         Kaitkan Sasaran & Organisasi Yang Ada

2.6.         Kerahkan Semua Orang

2.7.         Cobakan Rencana Tersebut

2.8.         Sisihkan Perubahan Yang Perlu

2.9.         Awasi Terus Kemajuan

2.10.     Rumuskan Prosedur Pengendalian & Pengecekan

III.           Mekanisme pergudangan Mekanisme pergudangan meliputi proses sebagai berikut:

1.  Penerimaaan

Penerimaan merupakan proses penyerahan dan penerimaan logistik dan

peralatan di gudang. Dalam proses penyerahan dan penerimaan ini dilakukan:

Page 3: Sistem Manajemen Gudang 2

a.       Pendataan jumlah dan mutu logistik dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan

yang berlaku/layak untuk diberikan kepada korban bencana.

b.      Pencatatan administratif sebagai dokumen yang dapat dipertanggung jawabkan

oleh petugas yang bersangkutan.    

2.  Penyimpanan

Penyimpanan merupakan proses kegiatan penyimpanan logistik dan peralatan di

gudang dengan cara menempatkan logistik dan peralatan yang diterima: 

a.       Penempatan sesuai dengan denah.

b.      Aman dari pencurian.

c.       Aman dari gangguan fisik.

d.      Aman dari pencemaran secara kimiawi dan biologi yang dapat merusak kualitas

dan kuantitas.

e.       Aman dari kebakaran.

f.       Penataan sesuai dengan standar pergudangan.

3.      Pemeliharaan

Pemeliharaan  merupakan kegiatan perawatan logistik dan peralatan agar

kondisi tetap terjamin dan siap pakai untuk dipergunakan dalam penanggulangan

bencana secara efektif dan efisien dan akuntabel, melalui prinsip:

a.       5R = Ringkas, Rapih, Resik (bersih), Rawat, Rajin (secara terus

menerus). 

b.      First In First Out (FIFO) yaitu logistik dan peralatan yang pertama masuk adalah

yang pertama harus keluar. 

c.       First Expired Date First Out (FEFO) yaitu logistik dan peralatan yang pertama

kadaluwarsa harus yang pertama keluar untuk didistribusikan.

d.      Dalam penyusunan logistik dan peralatan yang punya  masa kedaluwarsanya lebih

awal atau yang  diterima lebih awal harus  digunakan lebih awal sebab logistik dan

peralatan yang datang lebih awal biasanya juga diproduksi lebih awal dan umurnya

relatif  lebih tua dan masa kadaluwarsanya mungkin lebih awal.

e.       Logistik dan peralatan disusun di atas pallet secara rapih dan teratur, sesuai

dengan ketentuan.

4.      Pendistribusian

Pendistribusian merupakan proses  kegiatan pengeluaran dan penyaluran logistik

dan peralatan dari gudang untuk diserahkan kepada yang berhak, melalui suatu

proses serah terima yang dapat dipertanggung jawabkan, disertai dengan bukti

Page 4: Sistem Manajemen Gudang 2

serah terima. Hal ini dilakukan berdasarkan permintaan sesuai dengan kebutuhan

penanggulangan bencana.

5.  Pengendalian

Pengendalian merupakan proses kegiatan pengawasan atas pergerakan masuk

keluarnya logistik dan peralatan dari dan ke gudang agar persediaan dan

penempatan dapat diketahui secara cepat, tepat  dan akurat serta akuntabel.

Pengendalian dilaksanakan dengan menggunakan formulir dalam lampiran. 

6.      Penghapusan 

a.       Penghapusan merupakan rangkaian kegiatan pemusnahan logistik dan peralatan

dalam rangka pembebasan barang milik/kekayaan negara dari tanggung jawab

berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

b.      Tujuan penghapusan  adalah sebagai berikut :

1)      Penghapusan merupakan bentuk pertanggung jawaban administrasi petugas

terhadap logistik dan peralatan yang dikelola, yang sudah ditetapkan untuk

dihapuskan/ dimusnahkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2)      Menghindari pembiayaan (biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan dan lain-

lain) atau barang yang sudah tidak layak untuk dipelihara.

3)      Menjaga keselamatan agar terhindar dari pencemaran lingkungan.

c.       Kegiatan Penghapusan adalah sebagai berikut : 

1)      Membuat daftar logistik dan peralatan yang akan dihapuskan beserta alasan-

alasannya.

2)      Pisahkan logistik dan peralatan yang kadaluwarsa/ rusak pada tempat tertentu

sampai pelaksanaan pemusnahan.

3)      Melaporkan kepada atasan mengenai logistik dan peralatan yang akan dihapuskan.

4)      Membentuk panitia pencelaan dan penghapusan logistik dan peralatan melalui

Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang.

5)      Membuat berita acara hasil pencelaan dan penghapusan logistik dan peralatan

yang akan dihapuskan. 

6)      Melaporkan hasil pencelaan dan penghapusan kepada pejabat yang berwenang.

7)      Melaksanakan penghapusan dan pemusnahan setelah ada keputusan dari pejabat

yang berwenang.

Sampai saat ini bergerak di bidang logistik, merupakan hal menarik. Lebih

kepada behind the scene namun sangat vital dalam sebuah perusahaan yang

memiliki Gudang. Secara tidak langsung distribusi logistik pemilu kacau disebabkan

belum ada penguasaan mendalam, oleh sebab itu Manajemen Logistik perlu di

angkat dan dipelajari dari suatu hal yang sederhana dan kecil sampai suatu sistem

yang kompleks dan rumit. Sumber pembelajaran terdapat banyak di situs luar

Page 5: Sistem Manajemen Gudang 2

negeri, namun tentunya adopsi yang sesuai dengan karakteristik perusahaan

merupakan hal paling baik untuk mencapai produktifitas.

Supply Chain Management (SCM) / Manajemen Rantai Pasok

BAB I

PENDAHULUAN

Logistic disebut sebagai suatu batasan yang tetap saat ini, kemajuan logistik telah menjadi

sumber utama pada suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang baru dan

mempertahankan competitive advantage. Juga terdapat beberapa contoh dimana sistem

logistik telah menjadi penyebab penghambat dalam suatu manajemen secara keseluruhan.

Kemampuan dalam mengurangi total biaya dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang

diberikan kepada konsumen dapat bertambah melalui eliminasi dri hambatan ini. Dari sudut

sosial, suatu sistem logistik yang efisien dapat memberikan kemungkinan untuk mengurangi

hambatan di jalan dan pencemaran lingkungan, yang dapat dihasilkan dalam menekan

produktivitas ekonomi makro.

Beberapa penemuan telah dikembangkan untuk memajukan sistem logistik. Inovasi ini dapat

diklasifikasikan lebih luas lagi menjadi inovasi untuk meningkatkan proses individual

logistik, dan inovasi ntuk menciptakn sistem logistik seluruhnya. Terlebih dahulu termasuk di

dalamnya inovatif hardware seperti terminal new inter-modal dengan kemampuan peindahan

ang efisien dan inovatif software seperti rencana rute truk dengan ITS (Intelegent

Transportasi System) dan (Global Positioning System). Inovasi ini satu per satu dapat

dikembangkan pada seluruh kemampuannya hanya ketika mereka digunakan di dla

memperbaharui hambatan tersebut.

Bagaimanapun juga tidak mungkin bahwa suatu perusahaan hanya memiliki satu hambatan

dalam proses bisnis mereka. Sepetinya, mereka memiliki beberapa hambatn potnsial, dengan

seperti itu, menghilangkan satu hambatan biasanya dapat membuat satu hambatan lainnya

timbul. Karena itulah mengapa kita harus mengontrol proses bisnis sebagai suatu sistem, dan

harus mengebangkan inovasi sistem manajemen. Diantara inovasi yang telah menarik

perhatian masyarakat adalah Supply Chain Management (SCM) dan Third Party

Logistic (3PL).

Paper ini berfokus pada SCM dan 3PL dan dan mengukur hubungan keduanya. Pertanyaan

kuncinya adalah sebagai berikut : Jika SCM menjadi suatu alat yang umum, apakah

bermanfaat untuk meng-outsorce aktifitas logistik yan menjadi sub-function pada supply

chain? Jika begitu, hal tersebut bagaimana hal tersebut seharusnya dilakukan? (kususnya

Page 6: Sistem Manajemen Gudang 2

penggunaan 3PL)?” Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka akan direviewlatar

belakang dan tujuan dari penyebaran SCM dan menunjukan bahwa logistik memainkan

bagian penting dalam SCM. Kemudian menguraikan 3PL dan mengukur keuntungan dan

kerugian dari sudut pandang performance logistik. Setelah menjelaskan hubungan antara

SCM dan 3PL, paper ini menunjukan 3PL juga akan memainkan peranan penting dalam SCM

dan SCM memiliki pengaruh dengan arah hubungan yang positif.

Page 7: Sistem Manajemen Gudang 2

BAB II

PERKEMBANGAN SCM

2.1 Pengertian SCM

Supply Chain terdiri dari sekumpulan proses yang berhubungan dengan aliran barang,

informasi, dan uang diantara perusahaan-perusahaan, dari tingkat raw material sampai

produksi tingkat pemakaian, dan akhirnya pada tingkat daur ulang. Suatu alat untuk

mengoptimasi supply chain akan melalui manajemen terintegrsi yang disebt Supply Chin

Managment (SCM).

SCM mirip dengan Efficiency Customers Response (ECR) dan Quick Response (QR) dalam

pengertian bahwa tujuan alat ini untuk mengefisiensikan hubungan perusahaan dalam Supply

Chain secara keseluruhan dengan cara Just In Time (JIT). Bagaimanapun juga, kedua alat ini

ditunjukan untuk industri khusus. ECR dikembangkan untuk proses industri makanan,

sementara QR untuk industri pakaian. SC tidak ditujukan untuk keperluan suatu industri

khusus. Tujuan alat ini secara umum untuk memaksiumkan total value dalam supply hain.

Sejak SCM terlibat dalam aktifitas antar perusahaan, prosesnya meliputi berbagai fungsi

seperti supply raw material, manajemen produksi, transportasi, manajemen Inventory Sistem

Informasi Manajemen (SIM), proses order, penanganan material, dan manajemen pelanggan.

Diantara yang lainnya istilah logistik yang lebih sederhana adalah digunakan dalam

penjelasan berikutnya dan diidentifikasikan sebagai kombinasi diantara fungsi-fungsi ini.

Lebih jauh lagi, prosedur yang berhubungan dengan izin bea cukai ditambahkan dalam kasus

Internasional SCM.

Salah satu fitur utama pada SCM adalah memproses integrasi vertikal dari supplier ke

konsumen dapat dilakukan melalui aliansi strategi antar perusahaan. Di salah satu sisi

terdapat kasus dimana seluruh proses vertikal dibawa oleh suatu perusahaan (sebagai contoh

general motor terdahulu). Selama optimasi total lebih besar daripada jumlah optimasi parsial.

Secara umum, optimasi total dalam supply chain adalah lebih besar daripada optmasi parsial

dalam ranti individu. Bagaimanapun juga, jika suatu perusahaan dapat melampirkan seluruh

proses supply chain di dalamnya dan menjadi suatu organisasi dengan skala yang lebih besar,

ini dpat menghasilkan biaya administrasi yang tinggi. Di sisi lainnya, terdapat kasus dimana

setiap perushaan adalah independen dari perusahaan lainnya dan bertransaksi secara individu

dalam proses vertikal tanpa strategi. Aliansi antar perusahaan, yang membuat keuntungan

optimasi lebih rendah dan biaya admistrasi lebih rendah. Posisi dari SCM berada pada kedua

sisi tersebut. Masing-masing perusahaan independen secara strategi berhubungan dengan

perusahaan lainnya dalam proses integrasi vertikal.

Untuk lebih jelasnya, dibawah ini dapat dilihat gambar supply chain :

Page 8: Sistem Manajemen Gudang 2

Sebagai bahan perbandingan, di bawah ini disajikan gambar supply chain modern :

2.2. Keuntungan & Kerugian dari SCM

Jadi, SCM yang didesain dengan baik menghasilkan net value positif dengan memberikan keuntungan,

mengurang biaya, dan menigkatkan kelangsungan hidup keuangan. Perusahaan dengan supply chain yang

diselsaikan dengan baik dapat membagikan keuntungan dengan layak, dengan menghasilkan yang disebut ”win-

win relationship”.

Pertama, sumber daya untuk menghasilkan keuntungan termasuk menekan lea-time atau respone yang fleksibel

pada pelanggan. Seperti improvemen atau peningkatan dapat membuat supply chain perusahaan yang kopetitive.

Keuntungan ini dihasilkan dari sumber daya perusahaan yang terpusat terhadap core-competence mereka dan

menghasilkan valeu dengan memiliki fleksibilitas dan dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan pasar.

Kedua, biaya dapat dikurangi berhubungan dengan keuntungan yang terintegritas. Terdapat skala ekonomi dan

jangkauan pada proes integrasi vertikal Sebagai contoh, menghindari investment yang berlebihan

dalam warehousing dan mengurangi inventory level dengan berbagi informasi.

Bagaimana juga, dengan maksud untuk memaksimalkan suatu net value dengan SCM, ”aliansi antara

perusahaan” dengan persekutuan atau hubngan kerja yang reliable jika diperlukan. Dalam menjalankannya

memerlukan biaya transaksi yang tinggi dan membutuhkan tiga kondisi. Pertama, waktu hubungan haruslah

cukup panjang atau lama untuk membuat partnership yang baik dan berkomitmen. Kedua, perusahaan dalam

supply chain harus memiliki kemmpun yang diperlukan dan harus membagi tanggung jawab dengan masuk akal

(seimbang).

Ketiga, berbagai jenis informasi seperti pesanan, inventory atau permintan pelanggan harus dapat dibagi dan

diproses dengan benar. Dengan memperhatikan tiga poin tersebut pengebangan IT sebelumnya dapat

berkontribsi terhadp SCM.

2.3 SCM dan Pengembangan IT

Dalam mendisain bagaimana mengatur aliran barang dalam supply chain DHL selalu mempertimbangkan

persoalan bagaiana memproses informasi. Proses informasi adala salah satu fungsi utama pada SCM

perkembangan terakhir dan inovasi dalam IT telah memberian kesempatan untuk menaikan kapabilitas proses

informasi. Oleh karena itu untuk meningkatkan performa SCM.

IT dapat memberikan dua kontribusi dalam SCM :

1. Perbaikan dan berbagai infomasi diantara perusahaan.

2. Identifikasi permasalahan yang tepat dan optimasi.

Pertama, telah dibicarakan elektronik data adalah suatu cara yang efektif untuk mempromosikan pembagian

informasi dengan tepat diantara perusahaan sehingga bertepatan dengan tujuan SCM. Elektronik data

interchange didefinisikan sebagai suatu hubungan online komputer dan pertukaran informasi pada transaksi

diantara perusahaan. Bagaimanapun juga, diperlukan elektronik data interchange diperlukan elektronik

interchange khusus untuk dimasukan kedalam suatu value added network atau saluran yang dibuka dengan

tujuan untuk membagi suatu jaringan. Jumlah model yang sangat besar untuk berinvestasi dalam suatu value

Page 9: Sistem Manajemen Gudang 2

added network atau saluran yang dibuka telah menjadi alasan utama mengapa manajemen elektronic data

interchange, elektronic data interchange logistic khusus telah menjadi sangat lambat.

Bagaimanapun juga suatu permasalahan invesment kemungkinan besar juga dpat dislesaikan dengan

menyebarkan teknlogi internet. Pembagian informasi diantara perusahaan dapat diandalkan dengan web

elektronik data interchange. Daripada membuka saluran elektronik data interchange. Meskipun kenyataannya

internet menimbulakan beberapa masalah pada keamanan dan standarisasi, web elektronik data interchange

sangat berguna dikarenakan memiliki biaya yang rendah pada invesment dibandingkan dengan membangun

jaringan terbuka. Dari manfaat ini web elektronik data interchange telah memerikan kemungkinan dalam

mempromosikan pembagian informasi diantara perusahaan lebih jauh lagi, emggunaan internet dikombinasikan

dengan ITS menghasilkan kemungkinan untuk memperbaiki sistem logistik kota.

Pembagian informasi tidak hanya diperkenalkan oleh perusahaan swasta tetapi oleh pemerintah juga sebagai

contoh dalam logistik internasional, sejak wewenang pemerintah tidak terhubung secara efisien dengan yang

lainnya atau dengan perusahaan swasta ketika melakukan prosedur bea cukai, ini menjadi sumber hambatan

dalam logistik.

Disamping kemudahan penggunaan dari EDI atau Web-EDI, ERP juga telah mendapatkan perhatian yang luas.

ERP adalah suatu metode ngatur informasi dengan tujuan berbagi informasi perusahaan pada saat ini

pengenalan ERP dalam setiap perusahaan adalah komplementasi satu sama lainnya oleh EDI agar berbagai

informasi diantara perusahaan dalam SCM.

Kedua, karena berbagai informasi memberikan banyak data yang tersedia, kita harus merumuskan masalah

berdasarkan data, dan menemukan cara untuk menyelesaikannya. Perkembangan aplikasi software sebenarnya

untuk menyelesaikan berbagai masalah telah mendapatkan keuntungan lebih besar dengan perkembangan IT

saat ini. Software untuk merealisasikan SCM secara bersamaan disebut Supply Chain Planning

Software (SCPS). SCPS terdiri dari beberapa software pada manufacturing planning, demand forecasting,

transportation planning, inventory management schecduling, dan lain-lain. Pada umumnya, kemajuan IT telah

mengembangkan secara cepat pembagian atau berbagai informsi diantara perusahaan yang diperlukan untuk

SCM, dan telah menyebabkan perbaikan dalam kualitas dari aplikasi software untuk memproses informasi

atau software supply chain planning.

2.4 Manajemen Supply Chain

Tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang

memadai pada persediaan yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan komunikasi. Lebih sederhana lagi

dapat diartikan bahwa tujuan dari management supply chain adalah untuk memastikan seluruh item barang

berada pada tempat dan waktu yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service kepada

customer.

Keuntungan dari manajemen supply chain yang efektif adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal

pada saat barang dan jasa bergerak melalui jalur supply sementara itu terjadi penurunan biaya dan peningkatan

nilai tambah untuk service ke customer.

Faktor-faktor yang mendorong manajemen supply chain:

Page 10: Sistem Manajemen Gudang 2

· Manufacturer : memastikan biaya produksi yang lebih rendah

Customer : pengiriman produk yang lebih cepat memenuhi permintaan yang berubah-ubah

Pada saat ini supply chain didorong oleh operasi pada manufaktur untuk memastikan biaya produksi yang lebih

rendah. Dorongan customer terhadap lingkungan keduanya baik itu manufaktur dan supply chain dimana

pengiriman produk harus lebih cepat untuk menjamin retailer dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu

berubah dengan cepat.

Untuk beberapa tahun yang lalu , kwalitas yang tinggi dari produk manufaktur selalu merupakan keharusan

dalam persaingan. Bagaimanapun , selagi kwalitas produk ditingkatkan , memenuhi permintaan khusus

konsumen untuk pengiriman produk telah menjadi hal yang sangat penting untuk persaingan yang akan datang.

Ukuran sebuah perusahaan yang sukses dilihat dari sebaik apa mereka mengetahui lebih dahulu kebutuhan

pasar. Ekonomi global saat ini, manufaktur, supplier, distributor, supplier logistik, operator pergudangan dan

retailer harus melihat pangsa pasar mereka dari sudut pandang yang besar dan bukan sesederhana dalam sudut

pandang mereka sendiri.

Manajemen makro memberikan gambaran untuk hubungan bisnis internal dan eksternal. Tujuannya adalah

meningkatkan efisiensi dari sebuah organisasi bersama dengan seluruh faktor yang dapat diandalkan untuk

membawa sebuah produk mulai dari bahan mentah sampai ke titik akhir penjualan.

Sejak tidak adanya pengawasan yang sungguh-sungguh terhadap seluruh aspek dari supply chain itu sendiri,

sangat penting sekali bahwa seluruh mitra didalam supply chain mengkoordinasi usaha mereka untuk

merendahkan biaya dengan memaksimalkan pelaksanaan tugas mereka masing-masing. Semua ini

membutuhkan usaha kerjasama dari seluruh mitra yang berhubungan untuk berbagi data dan pengawasan pada

biaya.

Dalam menerapkan manajemen makro pada supply chain , sekumpulan tolak ukur harus dibangun untuk

mengukur efisiensi dari masing-masing operasi didalam supply chain. Sebagai contoh , mitra harus membuat

ukuran untuk menunjukan jumlah dan angka dari kedatangan tepat waktu terhadap jadwal kedatangan dari

barang dan jasa. Pada saat diidentifikasi, tolak ukur ini menjadi standar yang ditentukan oleh seluruh mitra

didalam supply chain.

2.5 Mencapai supply chain terintegrasi

Menurut Miranda dan Tunggal terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:

Tahap 1 : Baseline (Dasar) Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing fungsi

bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi

bisnis yang lain.

Page 11: Sistem Manajemen Gudang 2

Tahap 2: Integrasi Fungsional Perusahaan telah menyadari perlu sekurang-kurangnya ada penggabungan antara

fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama, misalnya antara bagian distribusi dan manajemen

persediaan atau pembelian dengan pengendalian material.

Tahap 3: Integrasi secara internalDiperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja end-to-

end.

Tahap 4: Integrasi secara eksternalIntegrasi supply chain yang sebenarnya dengan konsep menghubungkan dan

koordinasi yang dicapai pada Tahap3, yang diperluas dengan bagian supplier dan pelanggan.

Page 12: Sistem Manajemen Gudang 2

BAB III

SCM, LOGISTIK DAN 3 PL

3.1. Logistik Manajemen dalam SCM

Seperti disebutkan diatas, SCM meliputi aliran barang, informasi dan uang dari tahap raw material supply

sampai tahap produksi dan penilaian, dan sampai pada tahap daur ulang. SCM disusun oleh beberapa alat

manajemen. Terdapat beberapa pendekatan yang berbeda baik pada sis akunting, manajemen produksi dalam

proses informasi, marketing, dan lain-lain. Dimana telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah dalam

SCM sebagai contoh, pendekatan akunting pada SCM khususnya berfokus pada cash flow dalam supply chain

sementara pendekatan proses informasi berfokus pada aliran informasi.

Dalam pembahasan saat ini, akan lebih memperhatikan logistik dalam SCM yaitu manajemen strategi pada

aliran barang dalam supply chain. Berdasarkan pada CLM (Council of Logistic Management), logistik adalah

bagian dari proses supply chain yang direncanakan, implementasi dan mengontrol aliran yang efektif dan

penyimpanan barang, pelayanan dan informasi yang berhubungan dari titik awal pembuatan (hulu) ke titik

pemakaian (hilir) agar mememnuhi keinginan pelanggan. Logistik manajemen terdiri dari inventory control,

material handling, order control, transportation, warehousing dan lain-lain. Walaupun konsep logistic focus

utamanya pada aliran barang, aliran lainnya seperti aliran informasi dan uang juga diperhatikan. Khususnya,

manajemen informasi memiliki hubungan yang erat dan tidak bias diabaikan.

3.2. Hubungan Logistik Dengan SCM

Ide logistic secara umum adalah untuk mengatur strategi aliran barang secara total. Jadi, optimasi total logistik

tidak hanya diselesaikan dari sudut pandang satu perusahaan, dan oleh karena itu, optimasi total dari aliran

barang termasuk perusashaan diperlukan dalam supply chain.

Ketika mencoba untuk mengoptimasi aliran total dalam supply chain, harus dijelaskan bahwa keuntungan

perusahaan dalam supply dapat bertentangan dikarenakan oleh distribusi parsial dari biaya dan keuntungan

diantara Perusahaan. Jadi, menghubungkan antara pendapatan pada suatu perusahaan sangat diperlukan pada

logistik manajemen dalam SCM. Mereka juga memiliki kemampuan yang berbeda atau kompetensi yang saling

melengkapi dan memang dibutuhkan untuk koordinasi yang lebih jauh lagi. Sebagai contoh, koordinasi

diperlukan diantara perusahaan dalam bidang perencanaan, produksi dan transportasi. Kenyataannya tidaklah

mudah untuk mengkoordinasikan beberapa perusahaan yang memiliki profil yang berbeda. Jika salah satu

supplier dan manufacture akan mengsinkronisasi produk mereka, mereka harus berbagi jadwal prduksi dan

mengkoordinasikan transportasi diantara pabrik-pabrik. Agar dapat direalisasikan mereka membutuhkan

kemampuan IT dan untuk memenuhi tanggung jawab mereka dengan benar.

Suatu perusahaan yang memiliki logistic mengetahui bagaimana mengkoordinasikan sumber daya ekonomi, dan

dapat memberikan kesempatan untuk membuat beberapa pertimbangan. Suatu koordinator logistik disebutjga

third party logistics (3PL) telah mendapatkan perhatian. 3PL adalah suatu industri baru dimana aktifitas logistic

perusahaan dapat dioutsourcing. Ini muncul ketika diregulasi industri penerbangan pada tahun 1990, dan

berkembang pada tahun 1990 bersamaan dengan perkembangan IT.

3.3 Apakah 3PL itu?

Page 13: Sistem Manajemen Gudang 2

Pada dasarnya, 3PL berarti aktivitas outsourcing logistik termasuk didalamnya transportasi dan warehousing

yang berada diluar perusahaan, yang bukan sebagai consigner atau consignee. Bagaimanapun juga cara kerja

3PL initidak mengoutsorce untuk suatu aktivitas logistik secara independent, tetapi mengoutsource beberapa

aktivitas yang dilihat dari beberapa sudut pandang perusahaan.

Selain pengertian di atas, 3PL juga adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan distribusi dan logistik

kepada perusahaan yang memcari bantuan dengan distribusi kompleks yang diinginkan. Tanggung jawab juga

termasuk dalam inbound manajemen penerbangan, bea cukai, warehousing, pemenuhan pesanan, distribusi dan

outbond foreight kepaad customer.

3.4 Fitur 3PL

3PL (3PL Provider) saat ini memiliki fitur berikut :

1. Service provider logistik yang terintegrasi

2. Service provider yang berdasarkan kontrak

3. Konsultan service provider

Pertama, suatu 3PL provider dianggap sebagai service provider logistic yang terintegrasi. Aaktivitas yang

berhubungan dengan IT dalam mengontrol aliran barang seperti order prosessing dan inventory manajemen,

diantara yang lainnya yang juga termasuk ke dalam fungsi dari 3PL provider. Bagaimanapun juga 3PL provider

diperlukan semata-mata untuk memberikan pelayanan secara keseluruhan. 3PL provider dapat mengoutsource

beberapa aktivitas kepada subkontraktor.

Suatu 3PL provider dapat diklasifikasikan ke dalam asset-base dan non asset-base. 3PL provider yang asset-base

memiliki beberapa asset, terutama sekali asset yang berhubungan dengan transportasi seperti truk, gudang dan

lain-lain. Sementara untuk non asset-base tidak memiliki asset-asset tersebut dan biasanya bergantung kepada

asset subkontraktor. Sebagi contoh unutk 3PL non asset termasuk didalmnya forwarder, broker, marketing

company dan information system company.

Kedua, pelayanan 3PL berdasarkan kontrak. Saat ini, kontrak yang tertulis mengenai pembagian tanggungjawab

dengan mengasumsikan bermacam-macam situasi agar lebih jelas. Kontrak yang langsung tersebut dapat

membuat hubungan yang reliabale diantara perusahaan dan memperkuat aliance.

Ketiga, menawarkan pelayanan konsultan pada perusahaan adalah fitur yang penting dari 3PL. 3PL provider

dapat memberikan beberapa pertimbangan untuk memenuhi keinginan customer dengan menekankan pada

strategi marketing, konfigurasi sistem informasi, transportasi yang kooperatif, dll.

3.4 Keuntungan dan kerugian dari 3PL

Salah satu keuntungan menggunakan 3PL dilihat dari hasil skala ekonomi (penggunaan armada truk yang cukup

besar, pergudangan, dll) dan dari cakupan ekonomi, yang mendorong perusahaan untuk menaikkan net value

dengan mengurangi biaya. Pengaruh ekonomi ini diperoleh berdasarkan pada tipe dari 3PL provider (sbg

contoh, penggunaan IT, berdasarkan marketing, non-assets based (dan kemudian fleksible), dll). 3PL provider

yang kompeten memiliki kemampuan koordinasi, dan memungkinkan mereka untuk mencari partner yang

reliable atau sub kontraktor, dan untuk mengatur aliran barang antar perusahaan secara efisien. Kemampuan

tersebut dapat berkembang berdasarkan pengalaman sebagai suatu 3PL.

Page 14: Sistem Manajemen Gudang 2

Demikian juga dengan mengoutsource aktifitas logistik, perusahaan dapat menghemat capital investment, dan

juga mengurangi resiko financial. Investment pada asset logistik, seperti physical distribution centers atau

information networks, biasanya membutuhkan biaya yang besar sekaligus, yang berhubungan dengan resiko

financial. Lebih jauh lagi, 3PL providers dapat membagi resiko dengan mengoutsource kepada sub kontrak.

Walaupun terdapat beberapa keuntungan menggunakan 3PL, terdapat juga beberapa kerugian yang timbul.

Tidaklah mudah untuk membentuk partnership yang reliable dan biaya yang efektif diantara perusahaan dan

3PL provider. Agar membentuk partnership yang reliable, harus diupayakan dalam dua tahapan, pemilihan 3PL

provider dan penandatanganan kontrak.

Pertama, pada tahap pemilihan partner 3PL yang baru, sangatlah penting untuk memilih 3PL provider yang

memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Jika perusahaan tidak dapat memilih 3PL

provider yang reliable, mereka harus menderita kerugian secara ekonomi. Tidaklah mudah untuk suatu

perusahaan dalam menilai kemampuan dari 3PL provider selama tahap pemilihan, diperlihatkan pada persoalan

informasi asimetris diantara perusahaan (principal) dan 3PL provider (agent). Untuk memecahkan permasalahan

ini, prosedur pemilihan yang kompleks diperlukan untuk mengidentifikasi kemampuan mereka. Bagaimanapun

juga, prosedur pemilihan yang komplek terlibat dalam biaya transaksi tambahan.

Kedua, sangatlah penting untuk membangun suatu sistem untuk menjaga partnership mereka yang reliable,

ketika partner 3PL terpilih. Selalu diperlukan pembagian informasi dan resiko yang mungkin timbul diantara

kedua kelompok. Dengan memperhatikan pembagian informasi, jarang sekali dibicarakan bahwa pertukaran

informasi dapat menghasilkan suatu aktifitas logistik yang lebih efisien. Bagaimanapun juga, biaya yang

berhubungan dapat bertambah jika beberapa informasi ditambahkan pada perusahaan dapat keluar. Oleh karena

itu, dibutuhkan komitment pada setiap kelompok dalam berbagi informasi, dan perlu disiapkan suatu skema

untuk menjamin komitmen ini. Bagaimanapun juga, ini dapat melibatkan biaya transaksi tambahan.

Membentuk skema resiko pembagian diantara perusahaan denagn 3PL provider adalah penting dalam

membangun partnership yang reliable. Beberapa resiko yang terlibat dalam penggunaan 3PL adalah resiko

permintaan, resiko inventory, dan resiko finansial. Pertanyaannya adalah siapa yang mengambil resiko ini dan

bagaimana mengkompensasikan risk holders. ”Gain sharing” adalah contoh yang populer dalam skema yang

menguntungkan dimana 3PL provider memgang peranan dari resiko ini,dan memberikan keuntungan

berdasarkan dari kenaikan profit perusahaan. Metode risk sharing menunjukkan beberapa jenis divisi yang

bekerja diantara perusahaan dan 3PL provider. Membentuk risk sharing yang baik juga melibatkan biaya

transaksi, walaupun associated cost dapat dikurangi melalui pengalaman kumulatif dan perkembangan IT.

3.5 Bagaimana 3PL Dapat Menguntungkan Suatu Organisasi ?

Saves time and internal resources

Takes advantage of expertise and best practices

Limits or eliminates investment in internal logistics solutions

Provides economies of scale for small to mid-sized organizations

Can immediately modify a “broken” supply chain

3.6 Pengaruh interaktif antara SCM dan 3PL

Page 15: Sistem Manajemen Gudang 2

Seperti disebutkan diatas, SCM dan 3PL memiliki keuntungan individual. Direkomendasikan bahwa perusahaan

yang bertujuan untuk membangun SCM, harus menggunakan 3PL, dan perusahaan yang berencana

memperkenalkan 3PL, harus menggunakan SCM. Diyakini bahwa SCM dan 3PL memiliki pengaruh interaktif

yang positif atau pengaruh sinergi. Bagian ini akan menunjukkan kombinasi terbaik dari SCM dan 3PL yang

dapat menguntungkan perusahaan terhadap pengaruh interaktif.

Ketika perusahaan mengeluarkan kontrak aktifitas logistik terhadap 3PL provider, 3PL provider perlu

membangun sistem manajemen transaksi dan inventory melibatkan perusahaan lainnya dalam supply chain; sbg

contoh supplier, manufaktur dan retailer, dll. 3PL provider tidak semata-mata memberikan seluruh aktifitas

logistik. Beberapa aktifitas dioutsource ke sub kontraktor. Sebagai contoh, non-asset 3PL provider dapat

mengoutsource aktifitas transportasi. Hubungan diantara 3PL provider dan sub-kontraktor tersebut juga

menghubungkan beberapa bagian proses supply chain.

Gambar 1 menggambarkan dua jenis aliansi, SCM dan 3PL. Gambar ini adalah model supply chain pada

industri manufacturing, dimana bagian atau materials distandarisasikan dengan baik, menghasilkan produksi

outsourcing yang lebih mudah dan tidak mahal. Di dalam aliansi SCM, manufactur A dan supplier B memiliki

hubungan principal-agent. Didalam aliansi dari 3PL, manufacturer A dan 3PL provider D juga memiliki

hubungan principal-agent. Mereka harus bekerjasama agar memperoleh skala dan scope ekonomi, dan harus

cukup fleksible untuk memperbaiki kontrak atau untuk menukar partner jika lingkungan pasar berubah.

Page 16: Sistem Manajemen Gudang 2

BAB IV

CONTOH 3PL DI INDONESIA DAN DI LUAR

4.1 3PL PADA DHL

DHL adalah pemimpin pasar global di bidang ekspres internasional, transport darat dan freight udara. Juga

merupakan nomor satu di dunia untuk freight samudra dan kontrak logistik. DHL menawarkan berbagai solusi-

solusi sesuai kebutuhan, mulai dari solusi di bidang pengiriman ekspres dokumen sampai ke manajemen rantai

pasokan.

Tujuan DHL adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan melebihi harapan yang diberikan,

dimanapun dan kapanpun mereka membutuhkan DHL dengan jalan memberikan layanan logistik yang

menyeluruh dan menjadi penyedia solusi logistik di satu tempat di seluruh dunia

Rantai pasokan adalah alur perjalanan barang, informasi dan keuangan. Pada umumnya

berawal dari pembelian bahan dasar ataupun setengah jadi, yang kemudian diberangkatkan

menuju pabrik untuk diolah menjadi barang jadi (lihat gambar 3). Setelah itu barang-barang

jadi tersebut akan diteruskan ke gudang atau pusat distribusi untuk nantinya diantaarkan ke

retailer, distributor ataupun langsung ke rumah/ kantor pelanggan. Akhirnya, layanan purna

jual seperti perawatan dan perbaikan atau pengembalian dan pendaurulangan dari produk-

produk tersebu diakhir masa gunanya. Perencanaan rantai pasokan yang baik akan

mengoptimalisasikan alur

Arsitektur Brand DHL Yang Baru

Dengan akuisis Exel plc di December 2005, Deutsche Post World Net selanjutnya

memantapkan kekuatan logistiknya. Dengan demikian, DHL kini sudah dapat melayani

dengan dua jenis logistik yang baru: DHL Exel Supply Chain dan DHL Global Forwarding.

DHL memiliki lima spesialis divisi sebagai berikut :

· DHL Ekspres

DHL Ekspres adalah mitra yang tepat untuk seluruh kebutuhan kiriman kilat dan paket Anda

ke seluruh dunia. Jaringan DHL mencakup lebih dari 4000 kantor dan lebih dari 120 000

tujuan di seluruh dunia. DHL Ekspres adalah hasi konsolidasi dari bisnis milik DHL

Worldwide Express dengan bisnis paket Deutsche Post Euro Express dan menawarkan

layanan Same Day (Hari Yang Sama), Express (Kilat), Parcel (Paket) dan Kiriman.

· DHL Freight

DHL Freight menawarkan solusi transport internasional dan nasional untuk muatan penuh

sebagian dan penuh (part and full load) di Eropa. DHL mengekspedisi barang-barang melalui

darat, kereta api atau gabungan keduanya. DHL Freight menjangkau bisnis non-dokumen dan

non-paket dan juga bisnis transport darat dari Danzas Eurocargo road transport business.

· DHL Global Forwarding

DHL Global Forwarding adalah pemimpin pasar di udara dan di ekspedisi laut dan sebagai

penyedia layanan logistik proyek untuk seluruh dunia.. Suatu layanan dengan nilai tambah

Page 17: Sistem Manajemen Gudang 2

dalam produk dan layanan portofolio, yang memberikan posisi pasar yang memuaskan dan

memberikan pelayanan bagi pelanggan DHL dalam skala global..

· DHL Exel Supply Chain

Tanpa melihat apakah anda bekerja dibagian layanan kesehatan, teknologi,/dirgantara,

industri/otomotif atau di sector busana/pelanggan/eceran, DHL dapat melayani semua tugas

logistik global anda yang rumit: DHL Exel Supply Chain membantu anda dengan solusi

berbasiskan IT dengan cakupan jaringan yang ada. Dan juga logistik pengadaan inti,

pergudangan dan pengoperasian logistik penjualan, DHL menawarkan layanan nilai tambah

dalam tingkat papan atas misalnya perampunga, kemas, pemberian label harga, pesanan,

proses order- dan semua layanan keuangan dan promosi penjualan.

· DHL Global Mail

Global Mail offers comprehensive international mail services and provides outstanding

expertise in international direct marketing services and publication solutions

Layanan Otomatisasi DHL

Layanan Otomasi Perdagangan DHL sangat mudah digunakan, dan menawarkan informasi

berkualitas secara konsisten. Layanan ini menawarkan enam layanan on-line sbb:

Alat penghitung Landed Cost - perkiraan bea masuk, pajak dan kewajiban impor

lainnya, sehingga Anda dapat mengetahui perkiraan biaya di muka.

Produk memenuhi persyaratan - memastikan bahwa seluruh kiriman Anda telah

memenuhi persyaratan peraturan impor dan ekspor masing-masing.

Perbandingan Landed Cost dan Persyaratan Produk - membandingkan biaya dan

persyaratan yang berlaku untuk lima negara pengekspor.

Dokumentasi Perdagangan - membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk

perdagangan internasional, logistik, dan transaksi kepabeanan

Klasifikasi Kode Komoditi secara interaktif - mencari kode komoditi HS/HTC dan

ECN untuk kecepatan dan keakuratan klasifikasi produk

Penyaringan pihak-pihak yang ditangkal - memeriksa daftar rincian pengirim dan

penerima dengan membandingkan daftar pihak yang ditangkal oleh pemerintah atau

otoritas internasional.

Layanan Bernilai Tambah

Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Layanan yang dapat

memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui kegiatan operasional logistik? mulai dari

perakitan sampai pengemasan dan penggabungan. Di DHL, menawarkan berbagai macam

layanan bernilai tambah di sektor logistik dan bertujuan untuk memiliki layanan yang

konsisten dan berkualitas diseluruh dunia.

Co-Packing

Page 18: Sistem Manajemen Gudang 2

Menggabungkan sistem operasional pengemasan pada subkontraktor (contract packing atau

co-packing)menjadi pusat distribusi guna meningkatkan fleksibilitas dan pemenuhan

kebutuhan yang menyeluruh ? menurunkan biaya, meningkatkan pengawasan produk dan

mempercepat proses distribusi ke pasar. DHL menawarkan layanan co-packing yang

mnyeluruh? termasuk pengemasan ulang produk jadi untuk mendukung kegiatan pemasaran

produk, promosi dan penyelarasan dengan pasar lokal

Product AssemblyProses perakitan barang akan melibatkan produsen barang jadi mulai dari modul dan

komponen-komponennya ? dan sering sekali digunakan untuk strategi penundaan.

Postponement (dikenal juga sebagai ?penyelesaian yang ditunda?) melibatkan banyak produk

standar dan disesuaikan dengan pasar lokal dalam rantai pasokan dapat meminimalisir jumlah

stok dan mengurangi jumlah stok yang kadaluarsa sementara tetap menjaga tingkat layanan

pelanggan. DHL menawarkan berbagai layanan penundaan dan prose-prosesnya termasuk

pengemasan dan penggabungan barang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, konfigurasa

perangkat keras, instalasi perangkat lunak dan lokalisasi (misalnya tambahan dokumen dan

label).

Kitting/Pre-AssemblingKitting adalah kegiatan penambahan barang seperti aksesoris dan beterai dalam suatu paket

produk. Pre-assembly adalah penyelesaian dari perakitan produk ataupun pengaturan ulang

produk. DHL menawarkan layanan yang menyeluruh termasuk penyediaan bahan dan

pengelolaan permintaan, pembuatan komponen pendukung, merakit lini operasional dan

pengemasan.

SequencingProses konsolidasi, penggabungan dan pengurutan alur bahan-bahan dalam pusat produksi/

pabrik. Line feeding meliputi proses pengantaran dari barang-barang yang telah dirakit ke lini

produksi yang berbasis just-in-time ataupun just-in-sequence.

Re-WorkRe-work adalah penyelarasan atau modifikasi produk yang seringkali dilakukan untuk

menyesuaikan dengan pasar lokal. Hal ini meliputi pengemasan ulang barang jadi untuk

mendukung kegiatan pemasaran pelanggan dan promosi.

Labelling and TaggingInstalasi label pada produk ataupun kemasannya termasuk swing tags, kimball/security tags,

RFID tags, label harga dan label promosi lainnya agar barang siap untuk display.

Pre-Retailing/MerchandisingPekerjaan yang dilakukan sebelum barang di display di rak-rak penjualan. Layanan yang

ditawarkan antara lain :

pembuangan dan pendaurulangan kemasan

Page 19: Sistem Manajemen Gudang 2

konversi garmen dari bentuk kemasan menjadi di gantung

rekondisi garmen setelah proses transportasi yang lama

penyelesaian/ perbaikan

instalasi label dan tagging

pemasukan barang-barang promosi

Layanan ini juga termasuk proses pengemasan barang agar siap untuk di display di toko guna

meminimalisasikan proses penanganan dan ruang yang dibutuhkan itu proses pengemasan

ulang tersebut di toko serta memperbaiki alur barang sampai ke pusat penjualan.

Packaging DesignDengan pengalaman yang DHL milki di dunia logistik, DHL dapat memenuhi kebutuhan

pelanggan dengan menawarkan layanan tambahan seperti solusi pengemasan termasuk desain

kemasan dan pembelian bahan-bahan untuk kemasan. DHL juga merupakan penyedia

layanan pengemasan utama guna menjamin kebutuhan pengemasan pelanggan DHL

terpenuhi. Selain itu DHL menawarkan layanan optimalisasi pengemasan.

Payment/Billing serviceDi DHL menawarkan beraneka ragam proses penagihan dan pembayaran untuk transportasi,

bea masuk ? memberikan pelanggan DHL fleksibilitas dalam proses penagihan baik ke

pengirim, penerima ataupun pihak ketiga.

Cargo InsuranceDi DHL menyediakan jasa konsolidasi dan dekonsolidasi dimanapun di dunia untuk

meningkatkan fleksibilitas dan biaya yang efektif untuk pengiriman barang internasional

Custom ComplianceDHL menggabungkan keahlian dibidang kepabeanan secara global dengan kemampuan local

guna menjamin kemudahan proses pengiriman barang internasional.

Consolidation/DeconsolidationAt DHL we provide consolidation and deconsolidation services anywhere in the world for

increased flexibility and greater cost-effectiveness in international freight shipments.

SecurityDHL merupakan pencetus adanya sistem keamanan di industri pengiriman barang dan

merupakan jasa pengiriman barang pertama yang memilki departemen keamanan sendiri.

Layanan keamanan DHL terfokus pada seluruh aspek yang berhubungan dengan pencegahan

kehilangan dan DHL menawarkan pelanggan DHL layanan konsultasi mengenai keamanan.

Audit keamanan secara internal dan program manajemen resiko dilakukan guna menjamin

transparasi dengan pelanggan, sementara sistem pelaporan secara global dapat menjamin

respon yang cepat untuk semua kejadian yang terjadi dimanapun.

Incoterms

Page 20: Sistem Manajemen Gudang 2

Kontrak pembelian antara penjual/ pengirim dengan pembeli/ penerima pada umumnya

merupakan landasan yang penting untuk menentukan layanan logistik yang dibutuhkan

pelanggan.

Incoterms, seperti yang ditetapkan oleh Badan Komersial Internasional, bertujuan untuk

menjadi bagian dari kontrak yang ada ? mengatur biaya, resiko dan kewajiban antara penjual

dan pembeli

DHL telah memproduksi suatu pentunjuk sederhana mengenai incoterms yang pada

umumnya digunakan untuk transportasi internasional.

Pergudangan Barang Jadi

Pergudangan untuk barang-barang yang siap dipasarkan

Fasilitas pergudakan berdedikasi ataupun digunakan bersama, bersuhu tetap ataupun

terkontrol termasuk layanan pemesanan, pengelolaan stok barang dan layanan bernilai

tambah lainnya. Pada umumnya gudang barang-barang jadi berfungsi sebagai pusat distribusi

dimana brang dipisahkan dan dikombinasikan untuk dikirimkan ke pusat-pusat

penjualan.berdasarkan pesanan yang diterima.

Layanan yang ditawarkan untuk solusi pergudangan untuk barang jadi antara lain :

tingkat layanan yang lebih tinggi

memperbaiki pengelolaan dan akurasi stok barang

waktu tempuh yang lebih pendek

mengurangi stok barang yang kadaluarsa

meningkatkan produktifitas

tanggapan yang lebih besar untuk tujuan-yujuan strategis

proses awal yang cepat dan terpercaya

fleksibiltas penambahan dan fluktuasi volume

kemampuan TI dan industri elektronik

perekrutan, pelatihan dan motivasi karyawan

Menggunakan best-practise yang telah diterapkan di Negara atau region lain

DHL juga menangani desain, implementasi dan operasional fasilitas yang berdedikasi

ataupun digunakan bersama termasuk jalur-jalur sempit, rak-rak tinggi, pengaturan

temperature, otomatisasi, semi otomatsasi, garmen yang digantung.bonded, sambungan

kereta maupun pergudangan konvensional.

Baik gudang ataupun pusat distribusi yang DHL sediakan atau mengelola atas nama

pelanggan, DHL bertujuan untuk memastikan bahwa semuanya terintegrasi dalam rantai

pasokan dan memenuhi kriteria tingkat layanan yang diinginkan.

Layanan ini termasuk :

Page 21: Sistem Manajemen Gudang 2

konsultasi dan desain solusi pergudangan/ distribusi

tim operasional berdedikasi atau digunakan bersama

penerimaan barang dan peletakan ke lokasi di dalam gudang

labelling barcoding, RFID tagging dan instalasi label

penyimpanan

pengelolaan stok barang dan optimalisasi

picking (unit, kaleng dan palet), pengemasan dan pendistribusian barang

operasional dengan fasilitas kontrol suhu dingin/ beku

layanan dengan nilai tambah (seperti instalasi label dan pick and pack)

pergudangan dengan layanan kepabeanan

distribusi dengan kereta api sebagai penghubung antar gudang

sistem terotomatisasi

penyediaan solusi TI (seperti WMS)

cross-docking

proses pengembalian barang

daur ulang kemasan, product yang sudah habis masa pakainya dan sampah

Pengelolaan peralatan yang masih dapat digunakan

PERGUDANGAN KHUSUS UNTUK SATU PELANGGANPergudangan khusus untuk satu pelanggan dan pusat distribusinya dicipatakn untuk melayani

kebutuhan satu pelanggan saja. Di DHL DHL mengatur dan mnegoperasikan pusat distribusi

ditingkat local, nasional maupun regional untuk satu pelanggan yang dapat melayani area di

satu Negara ataupun banyak Negara.

Contohnya adalah European distribution center (EDC), sebuah perudangan besar yang

menangani stok barang pelanggan di seluruh Eropa. Stok-stok yang ada dapat disimpan

dalam bentuk sebenarnya atau telah mengalami penyesuaian oleh DHL untuk memenuhi

kebutuhan pasar tertentu

Pergudangan dengan Pemakaian BersamaDHL menyediakan jaringan pergudangan dengan pemakaian bersama dan pusat-pusat

distribusi yang memungkinkan pelanggan DHL untuk menangani stok barang mereka

ditingkatan local dengan tim operasional khusus. Fasiltas pergudangan ini dapat menerima

produk baik dari produsen lokal maupun dunia.

DHL menyediakan fasilitas pergudangan untuk pemakaian bersama untuk produsen-produsen

utama dan pemasok untuk peralatan kesehatan, barang consumer, peralatan industri, kimia,

teknologi dan lain-lainnya.

Page 22: Sistem Manajemen Gudang 2

Dengan penggunaan fasilitas bersama, termasuk ruang, biaya overhead, tenga kerja dan

peralatan, pelanggan DHL akan mendapatkan keuntungan dari sinergi yang secara signifikan

akan mengurangi biaya rantai pasokan. Solusi seperti ini pada umumnya cocok untuk bisnis

dengan skala menengah yang membutuhkan tim operasional distribusi untuk jangka panjang

atau bisnis dengan skala besar untuk menangani usaha barunya, produk baru atau kelebihan

stok barangnya.

Solusi KampusDHL merupakan pelopor solusi pergudangan dengan model kampus dimana fasilitas

pergudangan/ pusat distribusi dengan penggunaan bersama diletakkan secara strategis dekat

dengan pelanggan. Pendekatan ini memudahkan pelanggan untuk mendapatkan produk dan

menghasilkan solusi rantai pasokan yang fleksibel dengan sinergi yang baik, mengurangi

baiay tenaga kerja dan meningkatkan penggunaan aset

Solusi Jaringan

Layanan distribusi baik domestik maupun internasional yang terintegrasi

Di DHL mengoperasikan jaringan ekspress dan logistik terbesar di dunia. DHL adalah

pemimpin pasar di bidang pengiriman ekspress internasional, melalui darat, laut dan udara

serta kontrak logistik baik untuk full container load (FCL) maupun less container load (LCL).

LAnana pengiriman domestic dan internasional DHL ada dimana saja dan kemana saja.

Jaringan DHL meliputi sarana pergudangan dan hub, menawarkan penggabungan barang di

lokasi transit dan kemampuan pengantaran untuk barang karo dengan segala jenis dan

ukuran.Layanannya termasuk:

fasilitas dan distribusi berdedikasi

fasilitas dan distribusi dengan penggunaan bersama

inbound to manufacturing logistics

mengelola fasilitas dan transportasi

pengelolaan kendaraan

layanan tepat waktu

kepabeanan

layanan bernilai tambah

konsultasi jaringan

electronics distribution networks (EDN)

reverse logistics

logistik purna jual/ service logistics (suku cadang)

lead logistics provider (LLP secara keseluruhan ataupun sebagian

Pen-subkontraktoran rantai pasokan secara keseluruhan termasuk memindahkan

karyawan dan aset distribusi, keuanagn, optimalisasi usaha dan penggabungan rantai

pasokan

Page 23: Sistem Manajemen Gudang 2

Tim desain solusi DHL menawarkan berbagai macam pengalaman dan bantuannya mulai dari

strategi jaringan logistik, desain transportasi, desain pergudangan dan simulasi melalui

perbaikan operasional dan analisis stok barang Pelanggan logistik DHL dapat disatukan

dalam jaringan global DHL dengan menawarkan layanan transportasi darat, laut dan udara

serta berbagai macam fasilitas pergudangan

Jasa transportasi yang diberikan dapat digunakan untuk perpindahn barang-barang sebagai

berikut :

bertemperatur dingin/ beku

barang berbahaya kimia

obat-obatan

barang bernilai tinggi

barang dalam jumlah besar/ cairan

Pakaian dan mode (termasuk garmen yang digantung)

Dekon-solidasi

Memecah barang berukuran besar menjadi ukuran lebih kecil untuk diantarkan ke pelanggan

Memecah pengiriman dalam jumlah besar, seperti isi dari container udara, laut ataupun darat

menjadi barang-barang yang lebih kecil untuk diantarkan ke pelanggan atau pusat distribusi

sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan.

Di DHL menangani layanan dekonsolidasi pada pusat distribusi ataupun fasilitas khusus

dekonsolidasi, yang biasanya berlokasi dekat dengan pelabuhan laut ataupun udara.

Kontainer yang tiba dikeluarkan isinya kemudian dimasukkan kembali ke truk untuk

distribusi lanjutan yang lebih efisien.

Keuntungan bagi pelanggan dengan menggunakan pusat dekonsolidasi antara lain :

mengurangi stok pada rantai pasokan

memperbaiki penempatan stok barang berdasarkan data kebutuhan dan perkiraan

terbaru

waktu pengantaran yang lebih cepat ke pasar

Meningkatkan layanan pelanggan

Dengan menggunakan pusat dekonsolidasi pelanggan DHL tidak perlu mengalokasikan

barangnya untuk gudang atau pelanggan tertentu ketika barang tersebut meninggalkan negara

asalnya yang tentunya akan meningkatkan fleksibilitas dan memperpanjang waktu

pengambilan keputusan.

Page 24: Sistem Manajemen Gudang 2

Layanan dekonsolidasi DHL meliputi :

verifikasi pesanan

pengeluaran barang dari kontainer

pengaturan barang di pallet

rekonfigurasi (misalnya pemsangan label atau lainnya

konsolidasi ulang, pengaturan barang, pemasukan ulang barang ke container,

pengiriman barang

sistem pelacakan barang

Transportasi Barang Jadi

Distribusi nasional dan regional untuk barang-barang yang siap dipasarkan

Distribusi di tingkat nasional ataupun regional untuk barang-barang yang siap dijual pada

umumnya melibatkan transportasi darat untuk distribusi kepada para distributor, toko retail

atau di jenis usaha lain (sepert perusahaan makanan) serta pelanggan akhir

Di DHL solusi distribusi barang jadi DHL terbentuk dari hal-hal sebagai berikut :

pengumpulan barang-barang pemasok

pergudangan dan pengelolaan stok barang

linehaul/trunking

pengantaran barang ke toko-toko

pengelolaan sistem distribusi

reverse logistics

solusi pelacakan

cross-docking dan penggabungan barang di lokasi transit

pengantaran ke rumah-rumah

Kemampuan pengelolaan distribusi DHL mencakup :

penggunaan jaringan distribusi secara bersama

kendaraan-kendaran berdedikasi

pengelolaan kendaraan

layanan tepat waktu

penjadwalan transportasi dan pengantaran

layanan antar-jemput

transfer barang (seperti dari kereta ke truk atau kontainer ekspor)

kepabeanan

Page 25: Sistem Manajemen Gudang 2

konsultasi rantai pasokan, termasuk strategi jaringan logistik dan transportasi

Distribusi ke Toko-toko

Solusi pengantaran barang ke took yang ditawarkan DHL difokuskan untuk membantu para

retailer untuk menciptakan kemampuan rantai pasokan yang efisien dan fleksibel guna

mendistribusikan produk ke took-toko dengan layanan yang baik. Layanan ini tersedia do

Amerika Utara dan Latin, Eropa, Timur Tengah dan Afrika serta Asia dan Australasia

DHL dapat membantu pelanggan retail dengan cara :

mendesain dan rekayasa industri (atau re-engineering) jaringan distribusinya untuk

mencapai tingkatan layanan yang diinginkan dengan biaya minimum

meningkatkan kapasitas dari infrastruktur yang ada

meningkatkan produktifitas dan kualitas dari operasional distribusi

barang just-in-time di toko-toko secara efisien logistik di toko outlet

In-Store Logistic

Solusi yang dapat membantu para penjual retail untuk menerapkan sistem pengelolaan

gudang pada sistem operasional gerai mereka. Solusi yang membantu para retailer untuk

menerapkan prindip pengelolaan pergudangan guna mendapatkan penghematan biaya dan

tersedianya tempat untuk barang

DHL ada untuk membantu pelanggan DHL :

untuk menghasilkan rantai pasokan yang efektif dengan fokus pada pengantaran ke

toko-toko

memperbaik ruangan untuki proses pengisian ulang

meningkatkan produktivitas dengan jalan menerapkan aturan pengelolaan

pergudangan pada toko-toko yang ada

fokus pada masalah utama di toko yang berkontribusi pada pengiriman barang

Memaksimalkan penggunaan ruang pada toko untuk berjualan dengan jalan

melakukan konsolidasi barang di ruang konsolidasi bersama

Pusat Konsolidasi di luar OutletDi DHL melakukan desain, mengelola dan mengoperasikan pusat konsoliudasi di luar outlet

untuk pusat-pusat perbelanjaan (termasuk pusat perbelanjaan di bandara) dan pusat kota serta

para retailer yang ada didalamnya.

Layanan ini bermaksud untuk :

Page 26: Sistem Manajemen Gudang 2

mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke tempat pengantaran dan mengurangi

keruwetan kendaraan di lingkungan outlet

menaikkan penjualan melalui perbaikan variasi barang yang dijual dengan jalan

pengisian ulang outlet dengan barang-barang yang baru dari pusat konsolidasi di luar

outlet

menyediakan layanan pre-retailing sehingga barang-barang diantarkan ke toko/ outlet

sudah dalam bentuk siap dipajang

Memungkinkan karyawan toko/ outlet untuk fokus pada perkerjaan utamanya seperti

melayani pelan

Page 27: Sistem Manajemen Gudang 2

BAB V

KESIMPULAN

Dalam makalah ini dikatakan, DHL mempertimbangkan hubungan antara SCM dan

3PL dan mengajukan beberapa hipotesis mengenai outsourcing logistic dan

produksi. Direkomendasikan penggunaan SCM dan 3PL secara bersama-sama harus

dipromosikan karena pengaruh interaktif yang positif, seperti diindikasikan dalam

hypotesis. Oleh karena itu, ketika perusahaan bermaksud untuk memperkenalkan SCM, dapat

menguntungkan terhadap aktifitas outsource logistik dan penggunaan 3PL provider.

Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Layanan yang dapat

memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui kegiatan operasional logistik? mulai dari

perakitan sampai pengemasan dan penggabungan, diantaranya yaitu :

· Co-Packing· Product Assembly· Kitting/Pre-Assembling· Sequencing· Re-Work· Labelling and Tagging· Pre-Retailing/Merchandising· Packaging Design· Payment/Billing service· Cargo Insurance· Custom Compliance· Consolidation/Deconsolidation· Security· Incoterms

DHL memiliki lima spesialis divisi dalam melayani pelanggan sebagai berikut :

· DHL Ekspres

· DHL Freight

· DHL Global Forwarding

· DHL Exel Supply Chain· DHL Global Mail

Materi 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan Presentation Transcript 1. Fungsi dan Operasi Gudang Oleh: Henmaidi, PhD Jurs. Teknik Industri Universitas

Andalas 2. Aktifitas gudang yang dijalankan dengan baik akan mempengaruhi: Sistem JIT

Kecepatan dalam merespon perubahan Respon yang Efficien terhadapt permintaan konsumen Menjaga kelancaran distribusi Meningkatkan kepuasan konsumen Meningkatkan keamanan dan keslamatan kerja operator Melindungi barang dari lingkungan

Page 28: Sistem Manajemen Gudang 2

3. Fungsi dasar dari manajemen pergudangan: Receiving: menerima barang Inspection and quality control Repackaging: pengepakan ulang Put away: menempatkan barang yang baru datang di storagenya Storage: menjaga barang hingga diperlukan Order picking: Mengambil barang dari gudang jika ada permintaan Postponement: mengepak barang di dalam box untuk memudahkan material handlingnya Packing and shipping: Cek kelegkapan pesanan Siapkan kontainer untuk shipping Siapkan dokumen yang diperlukan Timbang Muat ke dalam truk Cross-docking: Barang yang diterima langsung dikirimkan pada saat yang sama. Replenishing: pemesanan kembali jika stock sudah habis

4. Operasi Penerimaan dan pengiriman Penerimaan barang serta pengambilan/ pengiriman barang harus dilakukan dengan sistematis Harus ada standar aktifitas (SOP) penerimaan dan pengambilan barang, meliputi Right materials Right quantity Right quality Jika ada barang yang dikembalikan ke gudang, maka catatannya harus direcord dengan baik Pengadministrasian harus rapi

5. Skema Aliran dan fungsi gudang/ warehouse 6. Shipping and Receiving Flows Sistem aliran material berubah sesuai dengan

perubahan kondisi akses masuk dari jalan raya Single access Dual access: Front and sides Dual access: Front and back

7. Prinsip Penerimaan Barang Update sistem komputer segera setelah ada transaksi Kurangi jarak angkut barang Seimbangkan sumber daya: baik manusia atau peralatan untuk kelancaran penerimaan dan pengiriman Lakukan sorting untuk memudahkan penempatan Lenkapi semua kelengkapan barang yang diperlukan untuk memudahkan operasi atau administrasi, seperti packing ulang, pemberian label, updating kartu gudang, dll. Tata penyimpanannya dengan baik Langsung tempatkan barang yang diterima ke tempatnya, jangan tunggu lama. Cross-dock apabila memungkinkan Harus diterima informasi kedatangan barang sebelum barangnya diterima Jangan diterima: Barang yang dapat dikirim langsung ke konsumen/ user pemakainya

8. Prinsip Shipping Hindari penggunaan lift trucks jika memungkinkan Kurangi waktu penyelesaian administrasi, gunakan sistem komputer Gunakan rak penyimpanan jika diperlukan penempatan sementara sebelum ke truk Hindari penempatan sementara, langsung muat ke atas truk Kurangi kerusakan produk Pilih peralatan handling yang efisien

9. Unit Load vs. Small-parcel Shipping 10. Perencanaan Tempat Receiving and Shipping Tentukan apa yang akan diterima

atau dikirimkan Tentukan jumlah dan jenis dock Tentukan kebutuhan luas area di dalam serta area untuk shipping Ruang untuk orang/ karyawan Ruang penyimpanan sementara Ruang untuk penumpukan sampah Ruang untuk palet atau untuk penyimpanan bahan packing Tempat truk bermanufer/ menunggu Buffer or standing areas Ruang manuver untuk peralatan Material handling

11. Perencanaan Storage Operations Rencanakan ruang Storage Erencanaan Inventory Perencanaan Storage layout Popularity: Design sistem bedasarkan popularity (85% gerakan material terjadi pada 15% material) Similarity: Penempatan berdasarkan pada kesamaan karakteristik Size: Tempatkan barang ukuran besar bersama, ukuran kecil sesama yang kecil Perhatikan Characteristic nya: Bahan dapat rusak, bahan berbahaya, mudah terbakar, berbentuk liquid, sistem keamanan dll.

12. Order picking operations Order picking attribute to 55% of the all operating cost in a warehouse

13. Prinsip Pengambilan Gunakan pendekatan pareto: Kelompokkan barang fast moving di tempat yang mudah di jangkau Dokumen harus jelas dan mudah dibaca Pertahankan sistem penempatan yang efisien: kemudahan dalam mencarinya

Page 29: Sistem Manajemen Gudang 2

Kombinasikan tugas pengambilan barang jika memungkinkan Traveling: Bring the location to picker. Use automated systems Documenting: Automate information flow Reaching: Present items at waist level Sorting: Assign one picker per order Searching: Computer controlled locating. Bring the location to picker Extracting: Automated dispensing

KARTU STOK

 Nama Barang                :     ……………………………..Kemasan                      :     ……………………………..Isi Kemasan                  :     ……………………………..Satuan                          :     ……………………………..Lokasi                                :     ……………………………. 

Harga/kemasan : Rp. ………………….

 Tanggal Dokumen Dari/Kepada No. Batch/

No. LotKadalu warsa

Penerimaan Pengeluaran Sisa Stok Paraf